I. PENDAHULUAN. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia"

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN Posisi geografis Indonesia yang strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, dikelilingi oleh luasnya lautan, menyebabkan wilayah Indonesia memiliki keragaman cuaca dan iklim. Keragaman iklim Indonesia dipengaruhi fenomena global seperti El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang bersumber dari wilayah Ekuator Pasifik Tengah dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang bersumber dari wilayah Samudera Hindia barat Sumatera hingga timur Afrika, keragaman iklim juga dipengaruhi oleh fenomena regional, seperti sirkulasi angin monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia. Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang memiliki daerah pegunungan, berlembah, banyak pantai, merupakan topografi lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data rata-rata 30 tahun terakhir ( ), secara klimatologis wilayah Indonesia memiliki 407 pola iklim, dimana 342 pola merupakan Zona Musim (ZOM) terdapat perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan musim kemarau, sedangkan 65 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya memiliki 2 kali maksimum curah hujan dalam setahun (pola Ekuatorial) atau daerah dimana sepanjang tahun curah hujannya selalu tinggi atau rendah. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia 1. El Nino Southern Oscillation (ENSO) El Nino Southern Oscillation (ENSO) merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang ditandai dengan adanya anomali suhu permukaan laut di wilayah Ekuator Pasifik Tengah dimana jika anomali suhu permukaan laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya) maka disebut El Nino, namun jika anomaly suhu permukaan laut Negatif disebut La Nina. Dampak El Nino sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. El Nino berpengaruh terhadap pengurangan curah hujan secara drastis, bila bersamaan dengan kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan hangat, El Nino tidak signikan mempengaruhi kurangnya curah hujan di Indonesia. Sedangkan La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat apabila disertai dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh El Nino / La nina. 1

2 2. Indian Ocean Dipole (IOD) Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan fenomena interaksi laut atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat. Sedangkan nilai DMI negatif, berdampak terhadap meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat. 3. Sirkulasi Monsun Asia Australia Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia berubah secara musiman, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran/ tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia. 4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone/ ITCZ) ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan posisi selalu berubah mengikuti pergerakan posisi matahari ke arah utara dan selatan khatulistiwa. Wilayah Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa, maka pada daerah-daerah yang dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan. 5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin potensi kandungan uap air di atmosfer sedikit, sebaliknya panasnya suhu permukaan laut berpotensi menimbulkan banyaknya uap air di atmosfer. 2

3 II. RINGKASAN A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktivitas fenomena alam, meliputi : El Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), Sirkulasi Monsun Asia-Australia, Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ), dan Suhu Permukaan laut Indonesia. Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut dimaksud yang akan terjadi pada Musim Hujan 2016/ 2017, adalah : 1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena ENSO dan IOD a. El Nino Southern Oscillation (ENSO) Pada akhir Juli 2016, kondisi suhu muka laut (SST) di Equator Pasifik tengah wilayah Nino 3.4 sudah menunjukkan anomali negatif (dingin) yang merupakan masa peralihan dari Netral ke La Nina, meskipun masih lemah dengan indeks pada akhir Juli : (La Nina Lemah) potensi La Nina ini diprediksi akan berlangsung sampai awal tahun 2017 dengan kategori La Nina Lemah. Kondisi La Nina dampaknya lebih signifikan pada periode peralihan musim kemarau ke musim hujan, hal ini memberikan indikasi bahwa awal Musim Hujan 2016/ 2017 lebih maju dari pada normalnya dengan sifat Musim Hujan akan didominasi Normal hingga Atas Normal. b. Indian Ocean Dipole (IOD) Monitoring Indeks Dipole Mode menunjukkan nilai negatif yang signifikan yaitu dibawah -0.4, sejak bulan Mei 2016 dan puncak nilai terendahnya terjadi pada bulan Juli 2016 bernilai dan diprediksi akan tetap signiifkan indeksnya sampai bulan November 2016, kemudian terus secara gradual akan bergerak mendekati indeks kisaran normalnya di akhir tahun. Dengan konsistennya nilai Dipole Mode Negatif maka hal ini mensuport penambahan uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat, dampak signifikan dari kondisi ini adalah mendukung curah hujan tinggi di periode musim kemarau dan peralihan musim, sehingga diprediksi beberapa wilayah di Indonesia awal Musim Hujan 2016/ 2017 akan maju lebih awal dari normalnya. 3

4 2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia- Australia, ITCZ, dan Suhu Permukaan Laut Indonesia a. Sirkulasi Monsun Asia Australia Kondisi sirkulasi angin monsun hingga akhir Juli 2016 masih didominasi angin timuran, kecuali di Sumatera bagian Tengah dan Utara serta Kalimantan bagian Utara di dominasi angin baratan. Monsun Asia diprediksi akan melemah dipertengahan Agustus kemudian menguat lagi, sedangkan Monsun Australia relatif normal mengindikasikan peluang pembentukan awan hujan disekitar Sumatera, Jawa bag Barat dan Kalimantan bagian Barat bertambah di awal dan akhir Agustus b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ) Posisi ITCZ pada akhir Juli 2016 berada di wilayah perairan bagian utara Ekuator dan di prediksi secara gradual akan bergerak keselatan Ekuator, sesuai pergerakan tahunannya, dibandingkan dengan klimatologisnya posisi ITCZ lebih turun keselatan dan lebih kuat sehingga memungkinkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa dan sekitarnya meningkat. c. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Sampai Akhir Juli 2016, kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia masih bernilai positif (+0.75) lebih hangat dari klimatologisnya, dengan anomali suhu berkisar antara 0.25 o C s/d 2.0 o C, wilayah perairan Indonesia yang lebih hangat berada sekitar di perairan Pulau Jawa terutama bagian selatan, perairan Bali, Nusa tenggara dan perairan bagian utara wilayah Indonesia. Dengan masih hangatnya suhu permukaan laut di sekitar Jawa Bali Nusra, mengindikasikan peluang penguapan dan pertumbuhan awan-awan hujan masih cukup tinggi. Suhu permukaan laut di Indonesia selama Musim Hujan 2016/ 2017 diprakirakan sebagai berikut : 1) Bulan Agustus s/d Oktober 2016, umumnya Anomali Suhu Permukaan Laut perairan Indonesia diprediksi tetap hangat, Anomali (+), bagian Utara dan Selatan perairan Indonesia lebih hangat dibanding sekitarnya. 2) Bulan November s/d Januari 2017, Terjadi peluruhan Suhu Permukaan Laut dimulai dari perairan bagian Barat Sumatera bagian Utara sampai perairan Maluku meluruh mendekati normal. Suhu Permukaan Laut diprediksi mendingin, anomali (-) dimulai dari perairan Laut Cina Selatan memasuki selat Malaka dan semakin meluas sampai perairan bagian barat Papua pada Januari

5 B. Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 Pada 342 Zona Musim (ZOM) 1. Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ Juni 2016 : 2 ZOM ( 0.6% dari 342 ZOM) - Juli 2016 : 2 ZOM ( 0.6% dari 342 ZOM) - Agustus 2016 : 44 ZOM ( 12.9% dari 342 ZOM) - September 2016 : 86 ZOM ( 25.1% dari 342 ZOM) - Oktober 2016 : 83 ZOM ( 24.3% dari 342 ZOM) - November 2016 : 89 ZOM ( 26% dari 342 ZOM) - Desember 2016 : 13 ZOM ( 3.8% dari 342 ZOM) - Januari 2017 : 1 ZOM ( 0.3% dari 342 ZOM) - Maret 2017 : 6 ZOM ( 1.8% dari 342 ZOM) - April 2017 : 3 ZOM ( 0.9% dari 342 ZOM) - Mei 2017 : 1 ZOM ( 0.3% dari 342 ZOM) - Tidak ada awal Musim Hujan : 12 ZOM ( 3.5% dari 342 ZOM) 2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-Ratanya (Periode ) - Maju dari rata-ratanya : 231 ZOM (67.5% dari 342 ZOM) - Sama dengan rata-ratanya : 66 ZOM (19.3% dari 342 ZOM) - Mundur dari rata-ratanya : 33 ZOM (9.6% dari 342 ZOM) 3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ Atas Normal (AN) : 164 ZOM (47.95% dari 342 ZOM) - Normal (N) : 174 ZOM (50.88% dari 342 ZOM) - Bawah Normal (BN) : 4 ZOM ( 1.17% dari 342 ZOM) Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di 342 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya mulai bulan September 2016 sebanyak 86 ZOM (25.1%), Oktober 2016 sebanyak 83 ZOM (24.3%), dan November 2016 sebanyak 89 ZOM (26%). Sedangkan beberapa daerah lainnya awal Musim Hujan terjadi pada Juni 2016 sebanyak 2 ZOM (0.6%), Juli 2016 sebanyak 2 ZOM (0.6%), Agustus 2016 sebanyak 44 ZOM (12.9%), Desember 2016 sebanyak 13 ZOM (3.8%), Januari 2017 sebanyak 1 ZOM (0.3%), Maret 2017 sebanyak 6 ZOM (1.8%), April 2017 sebanyak 3 ZOM (0.9%) dan Mei ZOM (0.3%) 2) Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun ( ) di 342 Zona Musim, Awal Musim Hujan 2016/ 2017, sebagian besar daerah yaitu 231 ZOM (67.5%) maju jika dibandingkan dengan rata-ratanya dan 66 ZOM (19.3%) sama terhadap rata-ratanya. Sedangkan yang mundur terhadap ratarata 33 ZOM (9.6%). 5

6 3). Sifat Hujan selama Musim Hujan 2016/ 2017 di sebagian besar daerah yaitu 174 ZOM (50.88%) diprakirakan Normal dan 164 ZOM (47.95%) Atas Normal. Sedangkan Bawah Normal yaitu sebanyak 4 ZOM (1.17%). C. Prakiraan Hujan Kumulatif Periode Oktober Maret 2017 di Luar Zona Musim (Non ZOM) 1. Curah hujan kumulatif selama periode Oktober 2016 sampai dengan Maret 2017 di daerah Non Zona Musim, bervariasi dari 1000 mm hingga >2000 mm. CH kumulatif mm terjadi di Karo bagian barat dan selatan, Deli Serdang bagian selatan, Simalungun bagian utara, Rokan hilir bagian timur, Dumai, Bengkalis bagian timur dan selatan, Meranti, Pelalawan bagian timur, Indragiri Hilir bagian utara, Kep.Natuna, Lebak bagian timur, sebagian Kab. Bogor, Sanggau, Sekadau bagian utara dan selatan, Ketapang bagian utara, Melawi, Sintang, Nangapinoh, sebagian Tanah Laut, Berau bagian Timur, Tanjung Redep, Taliyasan, Sangkulirang, Nunukan, Sesayap, Tarakan, Tanjungselor, Palopo, Masamba, Tana Toraja, Kolaka Selatan bagian utara, Kendari bagian utara, Marowali bagian selatan, Luwuk, P. Pelang, Kep. Banggai, Palu, Parigi Mountong, Donggala bagian utara, Buol bagian selatan, Pohuwato, Gorontalo bagian selatan. CH kumulatif mm diprakirakan terjadi di Aceh Jaya, Kota Calang, Aceh Besar, Gayo Luwes, Blangkejeran, Kutacane, Aceh Selatan dan Tenggara, Simalungun bagian utara, Sidikalang, Pakpak Barat, Solok, Agam, Kota Bukittinggi, Tanah Datar bagian barat, Padang Panjang, Padang Pariaman, Kota Padang bagian timur, Pasaman, 50 Kota bagian barat, Rejanglebong, Lebong, Tube, Kepahiyang, Bengkulu Selatan, Lampung Barat, P.Belitung, Riau Kepulauan, sebagian Kab. Bogor, Sambas, Singkawang, Mempawah, Pontianak, Bengkayang, Landak, Kuburaya, Paloh, Ketapang bagian barat, Kapuashulu, Putussibau, P.Halmahera bagian selatan, Kep.Bacan, P.Obi, sebagian besar Papua Barat, P. Biak, P. Yapen, Sarmi, Jayapura bagian utara, Asmat bagian timur, Mappi bagian utara, Pegunungan Bintang, Boven Digul. CH kumulatif >2000 mm diprakirakan terjadi di Tapanuli Tengah, Sibolga, bagian barat Mandailing Natal, Pesisir Selatan, Kota Painai, Bengkulu Utara, Argamakmur, sebagian Seluma, Nabire, sebagian Puncak Jaya, Timika, Kab. Asmat bagian barat. 2. Sifat hujan kumulatif di daerah Non Zona Musim, diprakirakan umumnya Normal (N) an Atas Normal (AN). Wilayah dengan sifat hujan Normal (N) antara lain di Aceh Besar, sebagian besar Pidie, Naganraya, Meulaboh, Blangpidie, sebagian besar Aceh Barat, Kutacane, sebagian besar Sumatera utara bagian barat, Rejanglebong, Lebong, Tube, Pesisir bangkulu utara, Argamakmur, Kepahiyang, Bengkulu selatan, P. Beliung, Riau Kepulauan, Kep. Natuna, Sambas, Singkawang, Pontianak, Paloh, Ketapan bagian barat, Tanjung Redep, Talisayan, Kep. Sangihe, Kep. Nanusa, Kab. 6

7 Nabire, Painai, sebagian Puncak Jaya. Selanjutnya untuk wilayah yang diprakiranakan hujannya lebih dari rata-ratanya atau sifat hujannya di Atas Normal (AN) meliputi Aceh Jaya, Karo barat dan selatan, Aceh Selatan, Sepanjang pesisir Sumatera Barat, Bengkulu Utara, sebagian wilayah Non Zona Musim di Gorontalo dan Sulawesi Tengah, Kep. Banggai, Sebagian Papua Barat, Biak Numfor, Kab. Yapen, Kab. Sarmi, Jayapura bagian utara, Timika, Kab. Asmat, Kab. Mappi bagian utara, Kerom bagian selatan, Pegunungan Bintang. 7

8 Gambar 1. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Indonesia 8

9 Gambar 2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-Rata

10 Gambar 3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/

11 III. PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2016/ 2017 PADA ZONA MUSIM (ZOM) DI INDONESIA A. SUMATERA (ZOM nomor 1 s/d 54). A.1. Awal Musim Hujan 2016/ 2017 pada 54 Zona Musim (ZOM) di Sumatera, sebagian besar wilayah diprakirakan berkisar pada bulan Agustus Sebanyak 2 ZOM, awal musim hujan 2016/ 2017 jatuh pada Juli dasarian III 2016, yaitu Deli Serdang, Kota Medan bagian utara, Medan bagian selatan, Langkat bagian utara dan timur, Serdang Bedagai, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan. Sebanyak 26 ZOM, awal musim hujan 2016/ 2017, Agustus dasarian I - III meliputi Sumatera Utara, Pasaman bagian utara, 50 Kota bagian timur, Kota Payakumbuh, Solok Selatan bagian timur, Rokan Hilir bagian selatan, Rokan Hulu, Kampar, Bengkalis bagian barat daya, Siak bagian tengah/barat laut/selatan, Pekanbaru bagian utara dan selatan, Kuantan Singingi, Dharmasraya, Indragiri Hulu, Tebo, Bungo, Singingi bagian tengah dan timur, Palewalan bagian tengah dan barat, Tanjung Jabung Barat bagian timur, Tanjung Jabung Timur bagian tengah dan timur, Muaro Jambi bagian timur, Musi Banyuasin, Merangin, Batanghari bagian barat, Sarolangun, Musi Rawas bagian barat dan utara, Kerinci, Palembang bagian tengah dan barat, Banyuasin, Muara Enim, Prabumulih bagian timur laut, Ogan Ilir bagian utara, OKI bagian barat, Lahat, Prabumulih bagian barat daya, Ogan Ilir bagian barat daya, Ogan Komeling Ulu, Empat Lawang bagian tengah dan selatan, Pagar Alam, OKU Selatan, Muko Selatan bagian timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara bagian barat, Way Kanan, Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Utara bagian barat dan utara, Lampung Tengah bagian barat, Bukit Barisan, Pesawaran bagian barat dan selatan, Lampung Selatan bagian selatan. Sebanyak 20 ZOM, awal musim hujan 2016/ 2017, September dasarian I - III, meliputi Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar bagian utara, Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya bagian timur, Gayo Lues bagian utara, Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur bagian barat, Tanjung Jabung Barat bagian tengah dan selatan, Muaro Jambi, Batanghari, Musi Banyuasin utara bagian timur, Muba bagian utara, Kota Sawahlunto, Kota Solok, Solok Selatan bagian barat, Kepahiang, Musi Rawas bagian tengah, OKI bagian barat, tenggara dan barat daya, Palembang bagian Timur, Banyuasin bagian tenggara, OKU Timur bagian timur laut, Ogan Ilir bagian tenggara, Lampung Utara bagian timur dan selatan, Tulangbawang, Mesuji, Tulangbawang Barat bagian selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur bagian timur, barat dan selatan, Metro, Tanggamus utara bagian timur, Pringsewu, Pesawaran bagian utara dan tengah, Bandar Lampung bagian barat, Lampung Selatan bagian utara, Bangka bagian barat, selatan dan bagian utara. 11

12 Sebanyak 5 ZOM, awal musim hujan 2016/ 2017, Oktober dasarian I III, yaitu Aceh Besar bagian timur, Pidie utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Kota Langsa, Tanah Datar, sekitar Danau Singkarak, Solok, Sijunjung, Kampar bagian barat daya, Palelawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Tanjung Jabung Barat bagian barat daya, Tebo bagian tenggara, Batanghari, Sarolangun bagian tenggara, Muba bagian barat, Musi Banyuasin bagian barat laut. Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan 2016/ 2017 jatuh pada November dasarian I III, meliputi Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian utara dan tengah. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode , maka sebanyak 38 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, 13 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 3 ZOM mundur (lebih lambat) dari ratarata. A.2. Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 pada 54 Zona Musim di Sumatera, diprakirakan umumnya Normal (N). Sebanyak 30 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/ 2017 Normal, meliputi Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar bagian utara, Aceh Utara bagian timur dan selatan, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Kota Langsa, Bener Meriah bagian timur, Gayo Lues bagian timur, Deli Serdang bagian utara, Kota Medan bagian utara, Langkat bagian timur dan utara, Serdang Bedagai, Medan bagian selatan, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Toba Samosir, Rokan Hilir bagian barat laut, Dairi bagian barat Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbahas, Tapanuli Tengah, Pasaman bagian utara, 50 Kota bagian timur, Kota Payakumbuh, Solok Selatan bagian timur, Rokan Hulu, Kampar bagian tengah, timur laut dan barat laut, Bengkalis bagian barat daya, Siak, Pekanbaru bagian utara, Dharmasraya, Kuantan Singingi bagian selatan, Indragiri Hulu bagian barat, Tebo, Bungo, Tanjung Jabung Barat bagian timur dan barat daya, Tanjung Jabung Timur bagian tengah dan timur, Muaro Jambi bagian timur, Muba bagian barat dan timur laut, Musi Banyuasin, Batanghari, Sarolangun, Musi Rawas, Merangin bagian tengah, timur dan barat, Kerinci,Muara Enim, Prabumulih bagian timur laut dan barat daya, Ogan Ilir bagian tenggara, barat daya dan utara, OKI bagian barat dan barat daya, OKU bagian utara, tenggara dan barat daya, Empat Lawang bagian tengah dan selatan, Lahat bagian utara, tengah dan selatan, Pagar Alam, OKU Selatan bagian timur dan barat laut, Palembang bagian timur, tengah dan barat, OKU Timur bagian timur laut dan barat daya, Muko selatan bagian timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara bagian barat, Kepahiang, Lampung Tengah bagian timur dan selatan, Lampung Timur bagian barat dan timur, Metro, Bangka bagian selatan dan utara. Sebanyak 22 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/ 2017 Atas Normal, meliputi Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya bagian timur, Gayo Lues bagian utara Langkat, Deli Serdang, Dairi, Karo, Pematang Siantar, Simalungun, Toba Samosir, Sergai, Humbahas, Asahan, Tapanuli Utara Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Kota Sawahlunto, Kota Solok, Solok Selatan bagian barat, 12

13 Kampar bagian tengah dan selatan, Kuantan Singingi bagian tengah, barat, utara, Palelawan bagian tengah, utara dan selatan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur bagian barat, Tanjung Jabung Barat bagian tengah dan selatan, Muaro Jambi bagian selatan, tengah dan utara, Batanghari, Musi Banyuasin utara bagian timur, Muba bagian utara,, Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian utara dan tengah, OKU Selatan bagian tengah, OKI bagian tenggara, Way Kanan, Lampung Barat bagian timur, selatan dan utara,tanggamus bagian utara, Lampung Utara bagian barat, utara dan selatan, Lampung Tengah bagian barat, Tulangbawang Barat bagian utara, Tulangbawang, Mesuji, Tanggamus utara bagian timur, Pringsewu, Pesawaran bagian utara, tengah, barat dan selatan, Bukit Barisan, Tanggamus bagian barat, tengah dan selatan, Bandar Lampung bagian barat Lampung Selatan bagian selatan dan utara, Lampung Timur bagian selatan Bangka bagian barat. Sebanyak 2 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/2017 Bawah Normal, meliputi Aceh Besar bagian timur, Pidie utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Tanah Datar, sekitar Danau Singkarak, Solok, Sijunjung, Kampar bagian barat daya. Prakiraan musim hujan 2016/ 2017 pada 54 Zona Musim di Sumatera, secara rinci disajikan pada Tabel 1. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Nangro Aceh Darussalam dan Sumatera Utara disajikan pada Gambar A.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar A.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar A.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Sumatera Barat, Riau, dan Jambi disajikan pada Gambar A.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar A.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar A.2.c. Peta Prakiraan Awal Musim Musim Hujan 2016/ 2017 di Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, dan Bangka Belitung disajikan pada Gambar A.3.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap rataratanya disajikan pada Gambar A.3.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar A.3.c. 13

14 Tabel 1 : Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 di Sumatera NO ZOM Daerah / Kabupaten Awal Musim Hujan Antara Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian) *) 5 1 Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar bagian utara Sifat Hujan Sep II - Okt I 0 N Aceh Besar bagian timur, Pidie utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe Aceh Utara bagian timur, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya bagian timur, Gayo Lues bagian utara Bener Meriah bagian timur, Aceh Utara bagian selatan, Aceh Timur bagian tengah, Aceh Tamiang bagian barat, Gayo Lues bagian timur Langkat/ Deli Serdang/Kota Medan bagian utara Langkat bagian timur, Serdang Bedagai, Medan bagian selatan, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan Asahan, Simalungun, Labuhan Batu, Toba Samosir, Rokan Hilir bagian barat laut Langkat, Deli Serdang, Karo bagian timur Okt II - Nov I -1 BN Okt I - Okt III 0 N Sep II - Okt I 1 AN Sep I - Sep III 0 N Jul II - Agt I 0 N Jul II - Agt I 0 N Jul III - Agt II 1 N Jul III - Agt II <-3 AN 10 Dairi bagian barat Jul III - Agt II -1 N Dairi, Karo, Pematang Siantar, Simalungun, Toba Samosir, Sergai, Humbahas, Asahan, Tapanuli Utara Asahan, Labuhan Batu, Toba Samosir, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbahas Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbahas Labuhan Batu, bagian tengah tapanuli Selatan, Tapanuli bagian barat, Rokan Hilir bagian selatan Jul III - Agt II -2 AN Agt I - Agt III -1 N Jul III - Agt II -1 N Agt I - Agt III -1 N 14

15 *) 5 15 Tapanuli Selatan, Pasaman bagian utara, Rokan Hulu, Kampar bagian barat laut Jul III - Agt II -1 N 16 Tapanuli Selatan, Mandailing Natal Agt II - Sep I <-3 AN Bengkalis bagian barat daya, Siak bagian tengah/barat laut/selatan, Kampar bagian tengah, Kampar bagian timur laut, Pekanbaru bagian utara 50 Kota bagian timur, Kota Payakumbuh Kampar bagian tengah dan selatan, Kuantan Singingi bagian tengah/barat/utara Jul III - Agt II 0 N Sep I - Sep III 2 N Agt I - Agt III 0 AN 20 Tanah Datar, sekitar Danau Singkarak, Solok, Sijunjung, Kampar bagian barat daya Sep III - Okt II -3 N Solok Selatan bagian timur, Dharmasraya, Kuantan Singingi bagian selatan, Indragiri Hulu bagian barat, Tebo bagian selatan/tengah/utara, Bungo bagian timur laut dan utara Kampar bagian tenggara, Pekanbaru bagian selatan, Singingi bagian tengah dan timur, Indragiri Hulu, Palewalan bagian tengah dan barat Palelawan bagian tengah/utara/selatan, Indragiri Hulu bagian utara dan timur Indragiri Hulu, Indragiri Hilir Tanjung Jabung Barat bagian timur, Tanjung Jabung Timur bagian tengah dan timur, Muaro Jambi bagian timur, Muba bagian timur laut, Musi Banyuasin bagian timur laut dan utara Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur bagian barat, Tanjung Jabung Barat bagian tengah dan selatan, Muaro Jambi bagian selatan/tengah/utara, Batanghari, Musi Banyuasin utara bagian timur, Muba bagian utara. Tanjung Jabung Barat bagian barat daya, Tebo bagian tenggara, Batanghari bagian utara/tengah/selatan, Sarolangun bagian tenggara, Muba bagian barat, Musi Banyuasin bagian barat laut. Jul III - Agt II -2 N Agt II - Sep I 0 AN Sept III - Okt II 0 AN Jul III - Agt II -1 N Sep II - Okt I 0 AN Sep III - Okt II 0 N 15

16 *) 5 27 Bungo bagian timur, Tebo bagian barat daya, Merangin bagian timur, Batanghari bagian barat, Sarolangun bagian utara dan selatan, Musi Rawas bagian utara Agt II - Sep I 0 N Kota Sawahlunto, Kota Solok, Solok Selatan bagian barat Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian utara dan tengah Bungo bagian barat dan selatan, Merangin bagian tengah dan barat, Kerinci bagian barat/timur/selatan, Sarolangun bagian barat, Musi Rawas bagian barat, Muko selatan bagian timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara bagian barat Kepahiang, Musi Rawas bagian tengah Palembang bagian tengah dan barat, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim bagian timur laut, Prabumulih bagian timur laut, Ogan Ilir bagian utara, OKI bagian barat Musi Rawas bagian timur, Musi Banyuasin bagian barat daya, Lahat bagian utara, Muara Enim bagian tengah, Prabumulih bagian barat daya, Ogan Ilir bagian barat daya, OKU bagian utara Empat Lawang bagian tengah dan selatan, Lahat bagian tengah dan selatan, Pagar Alam, Muara Enim bagian selatan, OKU Selatan bagian barat laut, OKU bagian barat daya OKI bagian barat, Palembang bagian Timur, Banyuasin bagian tenggara OKU Timur bagian timur laut, Ogan Ilir bagian tenggara, OKI bagian barat daya OKU Selatan bagian timur, OKU Timur bagian barat daya, OKU bagian tenggara Sep I - Sep III -1 AN OKt III - Nov II 0 AN Agt II - Sep I <-3 N Sep II - Okt I -1 N Agt II - Sep I <-3 N Agt II - Sep I <-3 N Agt II - Sep I <-3 AN Sep I - Sep III -3 N Agt III - Sep II <-3 N Agt II - Sep I <-3 N 38 Way Kanan Agt II - Sep I <-3 AN 16

17 *) 5 39 Lampung Barat bagian timur,tanggamus bagian utara, Way Kanan bagian selatan, Lampung Utara bagian barat, Lampung Tengah bagian barat, OKU Selatan bagian tengah Jul III - Agt II -2 AN 40 Lampung Utara bagian selatan Sep I - Sep III <-3 AN OKI bagian tenggara, Tulangbawang Barat bagian utara, Tulangbawang, dan Mesuji Way Kanan bagian selatan, Lampung Utara bagian utara Tulangbawang Barat bagian selatan, Lampung Tengah bagian utara, Lampung Utara bagian timur Lampung Tengah bagian timur, Lampung Timur bagian timur Lampung Tengah bagian selatan, Metro, Lampung Timur bagian barat Lampung Tengah bagian barat, Tanggamus utara bagian timur, Pringsewu, Pesawaran bagian utara Bukit Barisan Lampung Barat bagian selatan dan utara,tanggamus bagian barat Tanggamus bagian tengah dan selatan, Pesawaran bagian barat dan selatan Pesawaran bagiantengah, Bandar Lampung bagian barat Sep I - Sep III <-3 AN Agt II - Sep I <-3 AN Sep I - Sep III <-3 N Agt III - Sep II <-3 N Sep I - Sep III <-3 N Sep II - Okt I <-3 AN Jul III - Agt II <-3 AN Jul III - Agt II <-3 AN Sep II - Okt I <-3 N 50 Lampung Selatan bagian selatan Agt II - Sep I <-3 AN 51 Lampung Selatan bagian utara, Lampung Timur bagian selatan Sep II - Okt I <-3 AN 52 Bangka bagian selatan Sep I - Sep III -2 N 53 Bangka bagian barat Sep I - Sep III <-3 AN 54 Bangka bagian utara Sep II - Okt I -3 N 4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Hujan sama dengan rata-ratanya +1 : Awal Musim Hujan mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Hujan mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -1 : Awal Musim Hujan maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Hujan maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -3 : Awal Musim Hujan maju 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya <-3 : Awal Musim Hujan maju lebih besar dari 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya 17

18 Gambar A.1.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Aceh dan Sumatera Utara 18

19 Gambar A.1.b. Perbandingan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-Ratanya ZOM Aceh dan Sumatera Utara 19

20 Gambar A.1.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Aceh dan Sumatera Utara 20

21 Gambar A.2.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Sumbar, Riau dan Jambi 21

22 Gambar A.2.b. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-Ratanya ZOM di Sumbar, Riau, dan Jambi 22

23 Gambar A.2.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Sumbar, Riau, dan Jambi 23

24 Gambar A.3.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Bengkulu, Sumsel, Lampung dan Babel 24

25 Gambar A.3.b. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-Ratanya ZOM di Bengkulu, Sumsel, Lampung, dan Babel 25

26 Gambar A.3.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Bengkulu, Sumsel, Lampung, dan Babel 26

27 B. J A W A (ZOM nomor 55 s/d 204) B.1. Awal Musim Hujan 2016/ 2017 pada 150 Zona Musim (ZOM) di Jawa, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan September dan Oktober Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan pada dasarian III Agustus 2016, meliputi Pandeglang bagian utara, Serang bagian barat daya. Sebanyak 55 ZOM, awal musim hujan, September dasarian I III, meliputi Anyer, Serang, Rangkasbitung, Parungpanjang, Pandeglang, Lebak bagian barat, Bekasi, Depok, Cibinong, Karawang bagian, Purwakarta, Subang, Jatibarang, Sumedang, Sukabumi bagian utara dan timur, Soreang, Banung, sebagian besar Garut, Pameungpeuk, Cikalong, Pangandaran, Ciamis, Malangbong, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Tegal bagian selatan, Pemalang bagian tenggara, Pekalongan bagian timur dan selatan, Banjarnegara, Temanggung bagian barat, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, Magelang selatan, Semarang bagian selatan,boyolali, Demak bagian selatan, Grobogan bagian selatan dan barat daya, Jepara bagian timur, Klaten, Sukoharjo bagian tengah dan selatan, Kulon Progo bagian utara, Sleman bagian barat dan utara, Wonogiri bagian selatan dan barat, Gunung Kidul bagian utara dan selatan,pacitan bagian barat daya, Sragen bagian utara, Ngawi dan Bojonegoro bagian barat daya, Malang bagian selatan dan tenggara, Daerah sekitar Gunung Bromo dan Semeru, Lumajang bagian barat daya, Banyuwangi bagian tengah, P. Bawean. Sebanyak 57 ZOM, awal musim hujan Oktober dasarian I III, meliputi Pedes, Rengasdenglok, Rawamerta, Eretan, Losarang, Indramayu, Cirebon, Sumber, Majalengka, Kuningan, Kanci, Brebes bagian tengah dan utara, Tegal, Pekalongan bagian barat dan utara, Pemalang bagian tengah, Batang bagian barat laut dan timur laut, sebagian besar Kendal, Semarang bagian utara dan tenggara, sebagian besar Demak, Temanggung bagian timur dan selatan, Magelang bagian utara dan tenggara, Salatiga bagian Utara,Semarang Grobogan, Boyolali, Kudus, Pati, sebagian besar Jepara, Rembang bagian utara dan timur, Sukoharjo bagian tengah dan selatan, Sleman bagian utara,ponorogo bagian barat laut, Magetan bagian selatan,blora, sebagian besar Wonogiri, Gunung Kidul bagian selatan, Pacitan bagian barat daya, Bojonegoro bagian barat laut, Tuban bagian utara dan barat daya, P. Nusa Barung. 27

28 Sebanyak 28 ZOM, awal Musim hujan November dasarian I III, meliputi DKI Jakarta bagian Utara dan timur laut, Tanjung Priuk, Karawang utara bagian barat, sebagian besar Gresik, Lamongan, sebagian besar Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto bagian utara, Pasuruan bagian utara dan tengah, Probolinggo, Lumajang bagian utara, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi bagian timur dan selatan, Jember bagian utara dan selatan, P. Madura, P. Kangean. Sebanyak 2 ZOM, awal Musim hujan pada Desember dasarian III, meliputi Kota Cilegon, Kota Serang, Serang bagian timur dan timur laut, Tangerang bagian tengah dan utara, Kota Tangerang, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat. Sebanyak 7 ZOM mengalami hujan sepanjang tahun 2016, meliputi Lebak bagian tengah dan selatan, Sukabumi bagian barat dan selatan, Cianjur, Bogor selatan bagian timur, Tasikmalaya bagian utara dan tengah, Ciamis bagian utara dan selatan, Garut selatan bagian timur. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal Musim Hujan periode , maka sebanyak 126 ZOM maju dari rata ratanya, 11 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 6 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya, dan 7 ZOM tidak dapat dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujannya. B.2. Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 pada 150 Zona Musim di Jawa, diprakirakan umumnya Atas Normal (AN), Normal (N) dan Bawah Normal (BN). Sebanyak 75 ZOM, sifat hujan Musim Hujan 2016/ 2017 Atas Normal, meliputi Pandeglang bagian utara dan selatan, Serang bagian barat daya dan selatan, Lebak, Jakarta Utara, Jakarta Timur/Jakarta Barat bagian utara, Bekasi/Karawang utara bagian barat, Jakarta Timur/Jakarta Selatan bagian selatan, Kota Tangerang/Kab Tangerang bagian selatan, Serang bagian tenggara, Depok, Bogor, Karawang, Purwakarta bagian utara, Sukabumi, Cianjur, sebagian besar Bandung, Kota Bandung, Subang bagian utara dan tengah, Purwakarta bagian utara, Indramayu Barat bagian utara, Indramayu, Cirebon bagian utara dan tengah, Kuningan bagian utara dan timur, Garut bagian tengah dan selatan, Tasikmalaya, Sumedang bagian selatan, Ciamis, Brebes bagian utara, Banyumas Barat Daya, Cilacap bagian tengah/barat daya/selatan, Tegal bagian tengah, Pekalongan bagian barat, Pemalang bagian tengah, Banjarnegara bagian barat daya dan timur laut, Purbalingga bagian 28

29 timur dan selatan, Temanggung bagian barat, Wonosobo bagian utara dan timur, Purworejo, Kebumen bagian timur, sebagian besar Semarang, Boyolali bagian barat dan selatan, Magelang bagian timur, sebagian besar Demak, Grobogan, Kudus bagian tengah dan selatan, Pati bagian barat, Jepara, Kudus bagian utara, Klaten, sebagian besar Sukoharjo bagian tengah dan selatan, Sleman bagian utara, Wonogiri bagian utara dan timur, Ponorogo bagian utara dan barat laut, Magetan bagian timur dan selatan, Karanganyar bagian barat, Blora bagian utara dan tengah, Bojonegoro bagian barat laut, Tuban bagian barat daya, Madiun bagian Selatan, Pacitan, Trenggalek,Malang bagian barat daya dan selatan, Tulung Agung, Nganjuk bagian tengah, Surabaya bagian tengah dan timur, Sidoarjo, Pasuruan bagian timur laut, Probolinggo bagian utara, Situbondo, Banyuwangi bagian timur dan selatan, Bangkalan, Sampang, Pamekasan bagian selatan. Sebanyak 74 ZOM, sifat hujan Musim Hujan 2016 Normal, meliputi Pandeglang dan Lebak bagian barat, Kota Cilegon, Kota Serang, Serang bagian timur, Tangerang bagian utara dan tengah, Kota Tangerang, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat, Sebagian Sukabumi tengah dan Cianjur bagian tengah dan selatan, Subang bagian selatan, Sumedang bagian utara, Majalengka bagian utara dan tengah, Cirebon bagian utara dan timur, Bandung bagian utara dan selatan, Purwakarta bagian selatan, Garut bagian selatan, Tasikmalaya, Ciamis bagian tengah dan selatan, Kuningan bagian barat, Brebes bagian tengah dan selatan, Tegal, Pemalang bagian barat daya, Pekalongan bagian utara dan timur, Batang bagian tengah dan barat laut, Kendal, Wonosobo, Banjarnegara bagian timur, Purworejo bagian utara, Cilacap bagian timur, Kebumen bagian selatan, Magelang, Temanggung bagian utara dan selatan, Pati, Rembang, Grobogan bagian timur laut dan selatan, Boyolali bagian tenggara, Sragen bagian utara dan selatan, Kulon progo, Wonogiri bagian barat dan selatan, Gunung Kidul bagian utara dan selatan, Pacitan bagian barat daya dan utara, Karanganyar bagian timur, Magetan bagian barat, Ngawi bagian selatan, Bojonegoro, Tuban bagian utara dan barat daya, Lamongan bagian tengah dan timur, Trenggalek bagian timur, Tulungagung bagian selatan, Blitar bagian selatan, Malang, Jombang bagian tengah, Mojokerto, Kediri bagian Timur Laut, Surabaya bagian barat, Gresik bagian selatan, Sidoarjo bagian selatan, Pasuruan, Kota Pasuruan, Blitar bagian timur, Kota Malang, Probolinggo, Lumajang, sebagian besar Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi bagian barat, Sampang, Pamekasan, P. Kangean, P. Bawean. Sebanyak 1 ZOM, sifat hujan Musim Hujan 2016/ 2017 Bawah Normal, yaitu Jember bagian barat laut. 29

30 Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 pada 150 Zona Musim di Jawa, secara rinci disajikan pada Tabel 2. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta disajikan pada Gambar B.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar B.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar B.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta disajikan pada Gambar B.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar B.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar B.2.c. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Jawa Timur disajikan pada Gambar B.3.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap rata-ratanya di Jawa Timur disajikan pada Gambar B.3.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar B.3.c. 30

31 Tabel 2 : Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 di Jawa NO ZOM Daerah / Kabupaten Awal Musim Hujan Antara Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian) Sifat Hujan *) Pandeglang dan Lebak bagian barat Pandeglang bagian utara, Serang bagian barat daya Sep II - Okt I -2 N Agt II - Sep I <-3 AN Serang bagian selatan, Pandeglang bagian timur laut, Lebak bagian utara Kota Cilegon, Kota Serang, Serang bagian timur, Tangerang bagian tengah, Kota Tangerang, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat Serang bagian timur laut, Tangerang bagian utara Jakarta Utara, Jakarta Timur/Jakarta Barat bagian utara, Bekasi/Karawang utara bagian barat Jakarta Timur/Jakarta Selatan bagian selatan, Kota Tangerang/Kab Tangerang bagian selatan, Serang bagian tenggara, Lebak, Depok, Bogor bagian Utara dan timur laut Agt III - Sep II -3 AN Nov III - Des II 2 N Nov III - Des II -1 N Okt III - Nov II -3 AN Jul III - Sep II -2 AN 62 Lebak bagian tengah X X AN 63 Lebak bagian selatan X X AN 64 Karawang/ Bekasi bagian utara Sep III - Okt II <-3 AN Karawang bagian tengah, Bekasi utara bagian timur Karawang/Bekasi bagian selatan, Bogor utara bagian timur, Purwakarta bagian utara Okt I - Okt III <-3 AN Agt III - Sep II <-3 AN 67 Sukabumi bagian barat X X AN 68 Cianjur/Sukabumi bagian selatan X X AN 31

32 *) 5 69 Sebagian Sukabumi tengah dan Cianjur bagian tengah Agt III - Sep II -3 N 70 Sukabumi bagian utara Agt III - Sep II -3 AN Sukabumi utara bagian timur, Cianjur tengah, Bandung bagian barat Bogor Selatan bagian timur, Sukabumi utara bagian timur, Cianjur utara bagian barat Cianjur bagian utara, Bandung bagian utara Subang bagian selatan, Sumedang bagian barat, Bandung bagian utara, Purwakarta bagian selatan Subang bagian tengah, Purwakarta bagian utara Subang bagian utara, Karawang bagian barat Indramayu Barat bagian utara, Subang Utara bagian timur Agt III - Sep II <-3 AN X X AN Sep I - Sep III -3 AN Sep I - Sep III -2 N Sep I - Sep III -3 AN Sep II - Okt I <-3 AN Sep III - Okt II <-3 AN 78 Indramayu Timur bagian utara Sep III - Okt II <-3 AN Indramayu Timur bagian selatan, Cirebon bagian utara Indramayu Barat bagian selatan, Subang Tengah bagian barat Majalengka bagian utara, Cirebon bagian utara Sumedang bagian tengah dan utara, Kota Bandung, Bandung bagian utara Sep II - Okt I <-3 AN Sep I - Sep III <-3 AN Sep III - Okt II <-3 N Sep II - Okt I -3 N Sep I - Sep III -3 AN 84 Bandung bagian tengah Agt III - Sep II <-3 AN 85 Bandung bagian selatan, Garut bagian selatan, Cianjur bagian selatan Agt III - Sep II -3 N 32

33 *) Garut bagian selatan, Cianjur bagian selatan Garut Selatan bagian timur, Tasikmalaya bagian selatan, Ciamis bagian selatan Bandung bagian timur, Garut bagian tengah,tasikmalaya bagian barat Bandung Utara bagian timur, Garut bagian utara, Tasikmalaya bagian utara, Sumedang bagian selatan Kuningan bagian selatan, Ciamis bagian utara, Majalengka bagian selatan, Sumedang bagian timur Kuningan bagian barat, Majalengka bagian tengah Cirebon bagian tengah, Kuningan bagian utara Tasikmalaya bagian utara, Ciamis bagian utara Ciamis bagian tengah, Tasikmalaya Tengah bagian barat Cirebon bagian timur, Brebes bagian tengah, Tegal bagian barat Kuningan bagian timur, Brebes bagian utara Brebes Barat Daya, Cilacap Barat Laut Banyumas Barat Daya, Cilacap bagian tengah Ciamis selatan bagian Timur, Cilacap bagian selatan Tasikmalaya bagian tengah, Ciamis bagian selatan, Garut selatan bagian timur Agt III - Sep II <-3 AN Agt III - Sep II -2 N Sep I - Sep III <-3 AN Sep I - Sep III <-3 AN Sep I - Sep III <-3 N Sep III - Okt II -3 N Okt I - Okt III -3 AN X X AN Sep I - Sep III -3 N Sep III - Okt II -3 N Okt I - Okt III -2 AN Sep II - Okt I -1 AN Agt III - Sep II -3 AN Agt III - Sep II -1 AN X X AN 101 Cilacap bagian barat daya Agt III - Sep II -3 AN 33

34 *) Banyumas bagian tenggara, Kebumen bagian barat Brebes bagian selatan, Banyumas bagian tengah dan selatan, Purbalingga bagian barat Purbalingga bagian barat laut, Banyumas bagian utara Brebes bagian tenggara, Tegal bagian selatan, Pemalang bagian barat daya Tegal bagian tengah, Pekalongan bagian barat Agt III - Sep II -2 AN Agt III - Sep II <-3 N Agt III - Sep II -2 N Sep I - Sep III -3 N Sep III - Okt II <-3 AN 107 Pemalang bagian tengah Okt I - Okt III -3 AN 108 Tegal bagian utara, Pemalang bagian utara, Pekalongan bagian utara, Batang bagian barat laut Okt II - Nov I -2 N 109 Batang bagian timur laut, Kendal bagian utara dan tengah, Semarang bagian utara, Demak bagian barat Sep III - Okt II -2 N Pekalongan bagian timur, Batang bagian tengah, Kendal bagian barat daya Pemalang bagian tenggara, Pekalongan bagian selatan, Purbalingga bagian utara, Banjarnegara bagian barat laut Banjarnegara bagian barat daya, Purbalingga bagian timur, Purbalingga bagian selatan Sep II - Okt I 3 N Agt III - Sep II -2 N Agt III - Sep II -3 AN 113 Temanggung bagian barat, Wonosobo bagian utara dan timur, Banjarnegara bagian timur laut Sep II - Okt I -3 AN 114 Wonosobo bagian barat dan selatan, Banjarnegara bagian timur, Purworejo bagian utara Sep I - Sep III -2 N 34

35 *) Banjarnegara bagian tenggara, Kebumen bagian utara Cilacap bagian timur, Kebumen bagian selatan Kebumen bagian tenggara, Purworejo bagian selatan Kebumen bagian timur, Purworejo bagian tengah dan barat Sep I - Sep III -2 N Sep I - Sep III -2 AN Sep I - Sep III -2 N Sep II - Okt I -1 AN 119 Purworejo bagian barat laut Sep II - Okt I -2 AN Magelang bagian tengah dan barat, Wonosobo bagian tenggara Semarang bagian barat daya dan selatan, Boyolali bagian barat daya, Magelang bagian timur Temanggung bagian selatan, Magelang bagian utara Semarang bagian barat laut, Salatiga bagian Utara, Temanggung bagian timur Kendal bagian selatan, Temanggung bagian utara Kendal bagian Tenggara, Semarang bagian barat daya Semarang bagian tenggara, Demak bagian selatan, Semarang bagian timur laut, Grobogan bagian barat daya, Boyolali bagian barat laut Demak bagian tengah, Kudus bagian tengah dan selatan, Pati bagian barat Demak bagian utara, Jepara bagian barat/utara/selatan, Kudus bagian utara Sep II - Okt I 1 N Sep I - Sep III -3 AN Sep III - Okt II -1 N Okt I - Okt III -1 N Sep III - Okt II -1 N Sep III - Okt II -2 N Sep III - Okt II 0 AN Sep II - Okt I -3 AN Okt I - Okt III <-3 AN 129 Jepara bagian timur Sep II - Okt I -3 N 35

36 *) Jepara bagian timur laut, Pati bagian utara Okt II - Nov I -3 AN 131 Pati bagian timur laut, Rembang bagian utara Okt II - Nov I <-3 N 132 Pati bagian tengah Okt II - Nov I -2 N 133 Pati bagian selatan, Rembang bagian tengah dan selatan, Grobogan bagian timur laut Sep III - Okt II -1 N 134 Grobogan bagian utara dan barat Sep III - Okt II -1 N 135 Semarang bagian Tenggara, Boyolali bagian tengah, Sukoharjo bagian utara, Sragen bagian barat Sep III - Okt II -2 AN 136 Boyolali bagian selatan, Magelang bagian tenggara, Klaten bagian utara, Sukoharjo bagian tengah dan selatan, Sleman bagian utara Sep II - Okt I <-3 AN 137 Boyolali bagian tenggara, Sragen bagian selatan Okt I - Okt III -1 N 138 Klaten bagian selatan dan tengah. Sep II - Okt I -3 AN 139 Purworejo bagian timur, Kulon Progo bagian utara, Sleman bagian barat Sep II - Okt I -2 AN 140 Kulon Progo/Bantul bagian Selatan Sep II - Okt I -3 N Wonogiri bagian barat, Gunung Kidul bagian utara Wonogiri bagian selatan, Gunung Kidul bagian selatan, Pacitan bagian barat daya Sep II - Okt I -3 N Sep III - Okt II <-3 N 143 Wonogiri bagian tengah Sep III - Okt II -3 AN 36

37 *) Wonogiri bagian timur, Ponorogo bagian barat laut, Magetan bagian selatan Sukoharjo bagian timur, Karanganyar bagian barat, Wonogiri bagian utara Sep III - Okt II -3 AN Sep III - Okt II -3 AN 146 Karanganyar bagian timur, Wonogiri bagian timur laut, Magetan bagian barat, Ngawi bagian selatan Sep III - Okt II -2 N Grobogan bagian selatan, Sragen bagian utara, Ngawi dan Bojonegoro bagian barat daya Blora bagian utara dan tengah, Grobogan bagian timur, Bojonegoro bagian barat laut, Tuban bagian barat daya Rembang bagian timur, Blora bagian selatan, Tuban bagian utara Gresik bagian Utara dan Timur, Lamongan bagian tengah Sep II - Okt I -1 N Okt I - Okt III -1 AN Okt II - Nov I -3 N Okt III - Nov II -2 AN 151 Lamongan bagian tengah dan timur Okt III - Nov II -1 N 152 Bojonegoro bagian selatan Okt II - Nov I -1 N Ponorogo bagian utara, Magetan bagian Timur dan Selatan, Madiun bagian Selatan Pacitan bagian utara, Ponorogo bagian selatan, Trenggalek bagian barat Pacitan/Trenggalek bagian selatan bagian selatan Trenggalek bagian timur, Tulungagung bagian selatan, Blitar bagian selatan, Malang bagian barat daya Trenggalek/Tulungagung bagian utara Okt I - Okt III -3 AN Okt I - Okt III -1 N Sep III - Okt II -1 AN Okt I - Okt III -2 N Okt I - Okt III -2 AN 37

38 *) Tulungagung bagian timur, Kediri bagian selatan, Blitar bagian barat Okt II - Nov I -3 AN 159 Daerah sekitar Gunung Wilis Okt I - Okt III -3 AN 160 Nganjuk bagian tengah Okt I - Okt III -3 AN Jombang bagian tengah, Mojokerto bagian barat, Kediri bagian Timur Laut Surabaya bagian barat, Gresik bagian selatan, Sidoarjo bagian barat laut dan selatan, Mojokerto bagian utara, Pasuruan bagian tengah Surabaya bagian tengah dan timur, Sidoarjo bagian utara/tengah/ timur Sidoarjo bagian selatan, Pasuruan bagain utara, Kota Pasuruan Mojokerto bagian selatan, Pasuruan bagian selatan Okt II - Nov I -2 N Nov I - Nov III -1 N Nov I - Nov III -1 AN Nov I - Nov III -2 N Okt II - Nov I -2 N 166 Daerah sekitar Gunung Arjuno Okt II - Nov I -1 AN 167 Kediri bagian tenggara Sep III - Okt II -2 N 168 Blitar bagian timur, Malang bagian barat Okt II - Nov I -1 N 169 Malang bagian selatan Sep II - Okt I -1 AN Blitar bagian timur laut, Malang bagian tengah Kota Malang, Malang bagian timur dan tenggara Daerah sekitar Gunung Bromo dan Semeru Probolinggo bagian barat dan selatan, Lumajang bagian utara Pasuruan bagian timur laut, Probolinggo bagian utara Malang bagian tenggara, Lumajang bagian barat daya Sep III - Okt II -2 N Okt II - Nov I 0 N Sep II - Okt I 0 N Nov I - Nov III -1 N Nov I - Nov III -2 N Sep I - Sep III 0 AN 38

39 *) Lumajang bagian selatan, Jember bagian Barat daya Okt II - Nov I -2 N 177 Lumajang bagian tengah Okt II - Nov I 1 N 178 Probolinggo bagian tenggara Sep III - Okt II -2 N 179 Daerah sekitar Gunung Argopuro Sep III - Okt II -2 N Bondowoso bagian utara dan tengah Probolinggo bagian timur laut, Situbondo/Bondowoso bagian utara Situbondo bagian timur laut dan timur, Banyuwangi bagian timur laut Okt III - Nov II 0 N Nov I - Nov III -2 AN Nov II - Des I -2 AN 183 Situbondo bagian tenggara Nov I - Nov III 0 N Probolinggo bagian timur, Situbondo bagian barat Bondowoso bagian selatan, sebagian Jember bagian timur laut Nov I - Nov III -2 N Okt III - Nov II 0 N 186 Daerah sekitar Pegunungan Ijen Okt III - Nov II -1 N 187 Jember bagian utara Okt III - Nov II 1 N 188 Jember bagian barat laut Okt II - Nov I 1 BN 189 Jember bagian tengah Okt II - Nov I 0 N 190 Jember bagian selatan Okt III - Nov II -2 N 191 Jember bagian timur, Banyuwangi bagian barat Sep III - Okt II -1 N 192 Banyuwangi bagian tengah Sep II - Okt I -1 AN 193 Banyuwangi bagian timur Nov I - Nov III -2 N 194 Banyuwangi bagian selatan Nov I - Nov III -2 AN 195 Bangkalan bagian selatan Nov I - Nov III -2 AN 39

RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. 2018

RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. 2018 RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. BAGI HASIL DAK N FISIK TOTAL ALOKASI UMUM TA PROFESI DESA TA I Provinsi Aceh 126.402.087 76.537.898 19.292.417 396.906.382

Lebih terperinci

P E N G A N T A R. Jakarta, Maret 2017 Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng

P E N G A N T A R. Jakarta, Maret 2017 Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng P E N G A N T A R Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Hujan diterbitkan setiap bulan September dan Prakiraan Musim

Lebih terperinci

P E N G A N T A R. Jakarta, Maret 2017 Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng

P E N G A N T A R. Jakarta, Maret 2017 Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng P E N G A N T A R Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Hujan diterbitkan setiap bulan September dan Prakiraan Musim

Lebih terperinci

LAMPIRAN XVII PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

LAMPIRAN XVII PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 Pendidikan Kesehatan dan KB Perumahan, Air Minum, dan Kedaulatan Pangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia I. PENDAHULUAN Posisi geografis Indonesia yang strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri

Lebih terperinci

Nama Penyedia Alamat Penyedia Lokasi Pabrik (Provinsi) Merk : PT. LAMBANG JAYA : JL. RAYA HAJIMENA KM 14 NO. 165 NATAR - LAMPUNG SELATAN - LAMPUNG

Nama Penyedia Alamat Penyedia Lokasi Pabrik (Provinsi) Merk : PT. LAMBANG JAYA : JL. RAYA HAJIMENA KM 14 NO. 165 NATAR - LAMPUNG SELATAN - LAMPUNG Nama Penyedia Alamat Penyedia Lokasi Pabrik (Provinsi) Merk : PT. LAMBANG JAYA : JL. RAYA HAJIMENA KM 14 NO. 165 NATAR - LAMPUNG SELATAN - LAMPUNG : INDO JARWO TRANSPLANTER - LJ-RTP2040 Periode : Januari

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG KATA PENGANTAR Stasiun Klimatologi Semarang setiap tahun menerbitkan buku Prakiraan Musim Hujan dan Prakiraan Musim Kemarau daerah Propinsi Jawa Tengah. Buku Prakiraan Musim Hujan diterbitkan setiap bulan

Lebih terperinci

C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN)

C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) DAFTAR ISI No. 01. Propinsi Nangroe Aceh Darussalam 10 / 136 23 1. Kabupaten Aceh Selatan 14 24 2. Kabupaten Aceh Sungkil

Lebih terperinci

B. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota Wilayah Indonesia Barat

B. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota Wilayah Indonesia Barat LAMPIRAN UNDANGAN (PEMERINTAH DAERAH) A. Sekretaris Daerah Provinsi Wilayah Barat 1. Sekretaris Daerah Provinsi Aceh 2. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara 3. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

LAMPIRAN XV PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

LAMPIRAN XV PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 RINCIAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PANAS BUMI MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nomor : 7570 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan

Lampiran 1 Nomor : 7570 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan Lampiran 1 Nomor : 7570 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli 2017 Daftar Undangan 1. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Aceh Barat 2. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Aceh Barat Daya 3. Kepala

Lebih terperinci

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014 KAWASAN PERKEBUNAN di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014 FOKUS KOMODITI 1. Tebu 2. Karet 3. Kakao 4. Kopi (Arabika dan Robusta) 5. Lada 6. Pala 7. Sagu KAWASAN TEBU

Lebih terperinci

P E N G A N T A R. ttd. Dr. Widada Sulistya, DEA

P E N G A N T A R. ttd. Dr. Widada Sulistya, DEA i P E N G A N T A R Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim

Lebih terperinci

DATA DASAR PUSKESMAS

DATA DASAR PUSKESMAS DATA DASAR PUSKESMAS DATA KONDISI PUSKESMAS, PUSTU DAN POLINDES DATA KONDISI KENDARAAN DI PUSKESMAS DATA TENAGA DI PUSKESMAS (Keadaan Akhir Desember 2011) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA,

Lebih terperinci

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA) PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA) Sumber : BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA I. PENDAHULUAN Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMK KABUPATEN/KOTA

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMK KABUPATEN/KOTA NO PROVINSI DK KABUPATEN JUMLAH PESERTA JML PESERTA PROVINSI 1 A C E H 1 Kab. Aceh Besar 30 180 2 Kab. Aceh Jaya 30 3 Kab. Bireuen 30 4 Kab. Pidie 30 5 Kota Banda Aceh 30 6 6 Kota Lhokseumawe 30 2 BANGKA

Lebih terperinci

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 Provinsi Jawa Barat PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012 INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012 Berikut Informasi Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang telah dikeluarkan masing-masing Regional atau Kabupaten

Lebih terperinci

KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara

KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL 2012 REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara 2 Bali Kabupaten Badung 1 Kabupaten Bangli 1 Kabupaten Buleleng

Lebih terperinci

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap awal Maret dan Prakiraan Musim Hujan setiap awal

Lebih terperinci

ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH

ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 33/PMK.07/2011 TENTANG : ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN

Lebih terperinci

Pariwisata. Sentra DAK REGULER. dan Pertanian. dan. Kawasan. Kedaulatan Berencana Pariwisata Pariwisata. Pariwisata.

Pariwisata. Sentra DAK REGULER. dan Pertanian. dan. Kawasan. Kedaulatan Berencana Pariwisata Pariwisata. Pariwisata. RINCIAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS () FISIK MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TA 2017 RINCIAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS () FISIK MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TA 2017 (dalam jutaan rupiah) Nama Kelautan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika () setiap tahun menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap awal Maret dan Prakiraan Musim Hujan setiap awal

Lebih terperinci

KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012

KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012 KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012 NAMA DAERAH Kabupaten Kota Total Bali NT 19 2 21 Bali 7 1 8 Kabupaten Badung 1 1 Kabupaten Bangli 1 1 Kabupaten Buleleng 1 1 Kabupaten

Lebih terperinci

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2015 WILAYAH PENGEMBANGAN TEBU DI INDONESIA. Oleh: Prima Diarini Riajaya Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2015 WILAYAH PENGEMBANGAN TEBU DI INDONESIA. Oleh: Prima Diarini Riajaya Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2015 WILAYAH PENGEMBANGAN TEBU DI INDONESIA Oleh: Prima Diarini Riajaya Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Wilayah pengembangan tebu di masing-masing provinsi mengikuti

Lebih terperinci

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 212 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 KEMENTERIAN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 1 IKHTISAR MENURUT SATKER

Lebih terperinci

RINCIANALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2007, TAHUN ANGGARAN 2008, DAN TAHUN ANGGARAN 2009 YANG DIALOKASIKAN DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya

Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Nanggroe Aceh Drslm 30 17 11 2 Rp 4,971,210,858.00 1 Kab. Pidie 3 3 - - Rp 504,893,559.00 2 Kab. Aceh Utara 6 5 1 - Rp

Lebih terperinci

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun 1.1. UMUM 1.1.1. DASAR Balai Pemantapan Kawasan Hutan adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Planologi Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 6188/Kpts-II/2002, Tanggal 10

Lebih terperinci

PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2007

PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2007 PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2007 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN

Lebih terperinci

TRIWULAN IV (Oktober-Desember 2014)

TRIWULAN IV (Oktober-Desember 2014) Total 33 JAWA TENGAH 2 3375 KOTA PEKALONGAN 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100,00 Sangat Mendukung 14 RIAU 1 1471 KOTA PEKAN BARU 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 95,00 Sangat Mendukung 21 KEPULAUAN RIAU 1 2171 KOTA BATAM 2 1

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Negara Republik Indone

2011, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Negara Republik Indone No.10, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Bagi Hasil. SDA. Minyak dan Gas Bumi.2008 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG

Lebih terperinci

TARGET PROGRES BULANAN PROGRAM PAMSIMAS II TAHUN 2014

TARGET PROGRES BULANAN PROGRAM PAMSIMAS II TAHUN 2014 ROMS - 1 (kumulatif) 216 212 4 4 212 2 0 214 0 0 214 2 0 1 Nanggroe Aceh Darussalam 16 16 0 0 16 0 0 16 0 0 16 0 0 1 Aceh Besar 4 4 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 2 Pidie 4 4 0 0 4 0 0 4 0 0 4 0 0 3 Bireuen 8 8

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN, AGUS D.W. MARTOWARDOJO.

MENTERI KEUANGAN, AGUS D.W. MARTOWARDOJO. LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DAN BAGI HASIL PAJAK DAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2009 DAN TAHUN ANGGARAN 2010 YANG DIALOKASIKAN

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI KKG PAI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI KKG PAI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI KKG PAI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 NO 1 DKI JAKARTA 6 630 1 Jakarta Pusat 110 2 Jakarta Utara 110 3 Jakarta Barat 110 4 Jakarta Selatan 135 5 Jakarta Timur 135

Lebih terperinci

ALOKASI TRANSFER KE DAERAH (DBH dan DAU) Tahun Anggaran 2012 No Kabupaten/Kota/Provinsi Jenis Jumlah 1 Kab. Bangka DBH Pajak 28,494,882, Kab.

ALOKASI TRANSFER KE DAERAH (DBH dan DAU) Tahun Anggaran 2012 No Kabupaten/Kota/Provinsi Jenis Jumlah 1 Kab. Bangka DBH Pajak 28,494,882, Kab. ALOKASI TRANSFER KE DAERAH (DBH dan DAU) Tahun Anggaran 2012 No Kabupaten/Kota/Provinsi Jenis Jumlah 1 Kab. Bangka DBH Pajak 28,494,882,904.00 2 Kab. Bangka DBH SDA 57,289,532,092.00 3 Kab. Bangka DAU

Lebih terperinci

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014

Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014 Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014 NO WILAYAH KERJA KANTOR REGIONAL I YOGYAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH Pemerintah

Lebih terperinci

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik 1100 DISTA ACEH 1100 DISTA ACEH 1100 DISTA ACEH 1100 DISTA ACEH 1100 DISTA ACEH 1100 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1100 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1100 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1105 ACEH BARAT 1105 ACEH BARAT

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 JML. PESERTA PROVINSI

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 JML. PESERTA PROVINSI DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 NO. DK KABUPATEN/KOTA 1 DKI 1 Kota Jakarta Selatan 50 250 2 Kota Jakarta Barat 50 3 Kota Jakarta Timur 50 4 Kota Jakarta

Lebih terperinci

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/HUK/2010 TANGGAL : 26 APRIL 2010 TENTANG : PENETAPAN NAMA-NAMA PENYANDANG CACAT BERAT PENERIMA BANTUAN DANA JAMINAN SOSIAL TAHUN 2010 NO.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003 TENTANG PENETAPAN SIMPUL JARINGAN TRANSPORTASI JALAN UNTUK TERMINAL PENUMPANG TIPE A DI SELURUH INDONESIA DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 275/KMK

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 275/KMK KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 275/KMK.06/4 TANGGAL 31 MEI 4 TENTANG PENETAPAN PERKIRAAN JUMLAH DANA BAGIAN DAERAH DARI SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS ALAM TAHUN ANGGARAN 4

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014 EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014 kd_ prov PROVINSI kd_ kota KOTA/KABUPATEN NILAI FASILITASI NILAI OUTPUT NILAI AKHIR 35 JAWA TIMUR 3501 KAB. PACITAN 90,2 100,0

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP KATA PENGANTAR Stasiun Klimatologi Siantan Pontianak pada tahun 2016 menerbitkan dua buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau dan Prakiraan Musim Hujan. Pada buku Prakiraan Musim Kemarau 2016

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 PROVINSI KOTA/KABUPATEN P P M Pelatihan Sosiali sasi RLF MK Infrastruktur LOCAL GOV'T BLM NILAI KINERJA

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI MGMP PAI SMP KABUPATEN/KOTA TAHUN NO Kabupaten/Kota Propinsi Kuota

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI MGMP PAI SMP KABUPATEN/KOTA TAHUN NO Kabupaten/Kota Propinsi Kuota DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI MGMP PAI SMP KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 NO Kabupaten/Kota Propinsi Kuota 1 2 3 4 1. Aceh 12 5 1 Kabupaten Aceh Barat Aceh 2 Kabupaten Nagan Raya Aceh 3 Kabupaten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2016 i KATA PENGANTAR Penyajian prakiraan musim kemarau 2016 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diterbitkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat disamping publikasi

Lebih terperinci

ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN No Daerah DBH CHT

ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN No Daerah DBH CHT 2012, No.885 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141/PMK.07/2012 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2010 ALOKASI KURANG BAYAR DANA

Lebih terperinci

DAERAH JUMLAH PROPINSI (A)

DAERAH JUMLAH PROPINSI (A) RINCIAN DANA KONTINJENSI UNTUK BANTUAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH YANG MENGALAMI SURPLUS MARJINAL SETELAH PENGALIHAN PERSONIL, PERALATAN, PEMBIAYAAN DAN DOKUMEN (P3D) Lampiran I NO DAERAH JUMLAH PROPINSI

Lebih terperinci

RINCIAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAG! HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN PANAS BUM! TAHUN ANGGARAN 2013

RINCIAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAG! HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN PANAS BUM! TAHUN ANGGARAN 2013 LAMPIRAN PERATURAN MENTER! K!WANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 /PMIC07/20! TENTANG PERUDAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOM OR 222/PMK.0?/2012 TENTANG. PERKIRAAN ALOKASJ DANA BAG! HASIL SUMBER

Lebih terperinci

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 211 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 DEPARTEMEN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 SEMULA SETELAH 1 IKHTISAR

Lebih terperinci

KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMP TAHUN 2012

KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMP TAHUN 2012 KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMP TAHUN 2012 No Provinsi Kab/Kota 1 Nanggro Aceh Darussalam Kab. Aceh Jaya Kab. Aceh Nagan Raya Kab. Aceh Singkil Kab. Aceh Tenggara

Lebih terperinci

2. Awal Musim kemarau Bilamana jumlah curah hujan selama satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter serta diikuti oleh dasarian berikutnya.

2. Awal Musim kemarau Bilamana jumlah curah hujan selama satu dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter serta diikuti oleh dasarian berikutnya. I. PENGERTIAN A. DEFINISI AWAL MUSIM 1. Awal Musim hujan Bilamana jumlah curah hujan selama satu dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter serta diikuti oleh dasarian berikutnya. 2. Awal Musim

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Utara 4 4 BNN Kab. Aceh Besar 5 Aceh 5 BNN Kab. Aceh Barat 6 6 BNN Kab. Subulussalam 7 7 BNN Kab.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S. i REDAKSI KATA PENGANTAR Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si Penanggung Jawab : Subandriyo, SP Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S. Kom Editor : Idrus, SE Staf Redaksi : 1. Fanni Aditya, S. Si 2. M.

Lebih terperinci

PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016

PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016 PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Besar 4 4 BNN Kab. Aceh Barat 5 Aceh 5 BNN Kab. Subulussalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN XIX PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

LAMPIRAN XIX PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 1 Provinsi Sumatera Utara 39.666.323 2 Provinsi Sumatera Barat 41.853.286

Lebih terperinci

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA. No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA. No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja Lampiran 1 WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA 1. Kantor Pusat Bank Jl. MH. Thamrin No.2 DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Indonesia Jakarta 10010 Kabupaten Kerawang, Kabupaten

Lebih terperinci

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENITIPAN SEMENTARA SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENITIPAN SEMENTARA SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA LAMPIRAN I SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/29/DPU TANGGAL 16 OKTOBER 2012 PERIHAL TATA CARA PENITIPAN SEMENTARA SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA PADA BANK INDONESIA WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Utara 4 4 BNN Kab. Aceh Besar 5 Aceh 5 BNN Kab. Aceh Barat 6 6 BNN Kab. Subulussalam 7 7 BNN Kab.

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Daftar Pemerintah daerah yang menjadi sampel

LAMPIRAN I. Daftar Pemerintah daerah yang menjadi sampel LAMPIRAN I Daftar Pemerintah daerah yang menjadi sampel No. Pemerintah Daerah No. Pemerintah Daerah 1 Kab. Pidie 37 Kota Sungai Penuh 2 Kota Banda Aceh 38 Kab. Lahat 3 Kota Sabang 39 Kab. Musi Banyuasin

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ). KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016)

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016) DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016) NO PER 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Besar 4 4 BNN Kab. Aceh Barat

Lebih terperinci

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat 13.000 Kota. Jakarta Pusat Jakarta Pusat 13.000 Tidak Ada Other Kota. Jakarta Selatan Jakarta

Lebih terperinci

Jumlah No. Provinsi/ Kabupaten Halaman Kabupaten Kecamatan 11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548

Jumlah No. Provinsi/ Kabupaten Halaman Kabupaten Kecamatan 11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548 4. Kota Bekasi 23 109 5. Kota Bekasi 10 110 6. Kabupaten Purwakarta 17 111 7. Kabupaten Bandung 43 112 8. Kodya Cimahi 3 113 9. Kabupaten Sumedang 26 114 10. Kabupaten Garut 39 115 11. Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

RINCIAN ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2012 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH

RINCIAN ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2012 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH 5 2012, No.1235 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197/PMK.07/2012 TENTANG ALOKASI DEFINITIF DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2012 RINCIAN ALOKASI DEFINITIF

Lebih terperinci

RINCIAN ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2012

RINCIAN ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2012 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46/PMK.07/2012 TENTANG ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2012 RINCIAN ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL

Lebih terperinci

HASIL RUMUSAN SIDANG KOMISI RAKORNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2012 KOMISI III BIDANG PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN DARAT TANGGAL 7 NOPEMBER 2012

HASIL RUMUSAN SIDANG KOMISI RAKORNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2012 KOMISI III BIDANG PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN DARAT TANGGAL 7 NOPEMBER 2012 HASIL RUMUSAN SIDANG KOMISI RAKORNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2012 KOMISI III BIDANG PENGEMBANGAN PERHUBUNGAN DARAT TANGGAL 7 NOPEMBER 2012 1. Pimpinan Sidang : Bambang Sunaryo (Kepala Dinas Perhubungan

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 275 / KMK.06 / 2004 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 275 / KMK.06 / 2004 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 275 / KMK.06 / 2004 TENTANG PENETAPAN PERKIRAAN JUMLAH DANA BAGIAN DAERAH DARI SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP KATA PENGANTAR Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua jenis prakiraan musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap bulan Maret dan Prakiraan Musim Hujan

Lebih terperinci

KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMK TAHUN 2012

KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMK TAHUN 2012 KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMK TAHUN 2012 No. Provinsi Kab/Kota 1 Provinsi Nangroe Aceh Kab. Aceh Barat Darussalam Kab. Aceh Barat Daya Kab. Aceh Jaya Kab. Aceh

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA OUTPUT PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA OUTPUT PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA OUTPUT PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 PROVINSI KOTA/KABUPATEN PARTS MISKIN PARTS PERP PEMILU BKM REALISASI DDUB TRIDAYA SELESAI KUALITAS INFRA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat Nya kami dapat menyusun laporan dan laporan Prakiraan Musim Kemarau 2016 di wilayah Propinsi Banten

Lebih terperinci

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA Lampiran 1 WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA 1. Kantor Pusat Bank Indonesia Jl. MH. Thamrin No.2, Jakarta

Lebih terperinci

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 517 K/81/MEM/2003 TANGGAL : 14 April 2003

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 517 K/81/MEM/2003 TANGGAL : 14 April 2003 LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 517 K/81/MEM/2003 TANGGAL : 14 April 2003 DAERAH PENGHASIL DAN DASAR PENGHITUNGAN BAGIAN DAERAH PENGHASIL SEKTOR PERTAMBANGAN UMUM UNTUK

Lebih terperinci

Code Propinsi/Kabupaten/Kota (Province/Regency/Municipality) Code Propinsi/Kabupaten/Kota (Province/Regency/Municipality)

Code Propinsi/Kabupaten/Kota (Province/Regency/Municipality) Code Propinsi/Kabupaten/Kota (Province/Regency/Municipality) 1100 Prov. Dista Aceh 1100 Prov. Dista Aceh 1105 Kab. Aceh Barat 1105 Kab. Aceh Barat 1101 Kab. Aceh Selatan 1101 Kab. Aceh Selatan 1101 Kab. Aceh Selatan 1101 Kab. Aceh Selatan 1102 Kab. Aceh Tenggara

Lebih terperinci

Rekap Progress Quick Status 2015 Tingkat Kelurahan/Desa Reguler Tahun 2015 dana APBN Status: 17 November 2015

Rekap Progress Quick Status 2015 Tingkat Kelurahan/Desa Reguler Tahun 2015 dana APBN Status: 17 November 2015 Rekap Progress Quick Status 2015 Tingkat Kelurahan/ Reguler Tahun 2015 dana APBN Status: 17 vember 2015 T1 T2 T3 SPM SP2D Nasional 1449 1304 1279 867 818 120 113 20.99 1442 7 1 NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kabupaten yang berada di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembentukan klaster dari

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kabupaten yang berada di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembentukan klaster dari BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mengembangkan model pengklasteran Pemerintah Daerah di Indonesia dengan mengambil sampel pada 30 Pemerintah Kota dan 91 Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

UPDATE HASIL MONITORING EL NINO DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN AGUSTUS DESEMBER 2015

UPDATE HASIL MONITORING EL NINO DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN AGUSTUS DESEMBER 2015 BMKG UPDATE HASIL MONITORING EL NINO DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN AGUSTUS DESEMBER 15 Status Perkembangan 18 Agustus 15 RINGKASAN, VERSI 18 AGUSTUS 15 Monitoring kolam hangat di Laut Pasifik menunjukkan konsistensi

Lebih terperinci

RINCIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

RINCIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 178/PMK.07/2016 TENTANG : RINCIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU MENURUT PROVINSI/ KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2016 RINCIAN DANA BAGI

Lebih terperinci

Update Prakiraan Musim Hujan 2014/2015

Update Prakiraan Musim Hujan 2014/2015 Update Prakiraan Musim Hujan 2014/2015 1 2 Tabel 1 : Update Prakiraan Musim Hujan 2014/2015 di Sumatera NO ZOM Daerah / Kabupaten Update Prakiraan Awal Musim Hujan 2014/2015 1 2 3 1 2 Kota Sabang, Banda

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA KABUPATEN/KOTA PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN PBB-P2 SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA KABUPATEN/KOTA PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN PBB-P2 SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN LAMPIRAN 55 LAMPIRAN 1 DATA KABUPATEN/KOTA PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN PBB-P2 SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN No. 1. Kota Surabaya Daerah 2011 2012 2. Kota Depok 3. Kab. Bogor 4. Kota Palembang 5. Kota Bandar

Lebih terperinci

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 213 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 KEMENTERIAN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 1 IKHTISAR MENURUT SATKER

Lebih terperinci

2011, Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara R

2011, Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA 615, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. DBH. Pajak. Cukai. Tahun Anggaran 2011 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 161/PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR

Lebih terperinci

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN LOKASI

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN LOKASI 2013, No.1161 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016 B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP 1 KATA PENGANTAR Publikasi Prakiraan Awal Musim Hujan 2015/2016 di Propinsi Bali merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi Negara Bali. Prakiraan Awal

Lebih terperinci

DAERAH PENGHASIL DAN RENCANA PENERIMAAN SEKTOR PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2003

DAERAH PENGHASIL DAN RENCANA PENERIMAAN SEKTOR PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2003 I Nanggroe Aceh Darusallam 27,000,000 1,201,858,630 1,228,858,630 27,000,000 30,670,630 0 1,085,445,000 0 85,743,000 1 Kab. Nagan Raya KK 0 309,348,000 309,348,000 0 0 0 309,348,000 0 0 2 Kab. Aceh Barat

Lebih terperinci

2011, No.11 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

2011, No.11 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran No.11, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Bagi Hasil. SDA. Pertambangan Umum. 2007 2009. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI

Lebih terperinci

Catatan : 26 Mei 2017

Catatan : 26 Mei 2017 Catatan : 1. Registrasi/Check-in peserta hari Rabu tanggal 31 Mei 2017, dimulai pukul 12.00 15.00 WIB, dengan menyerahkan : a. Surat Tugas b. SK Pengangkatan/ Surat Penunjukkan dari masing-masing Dinkes

Lebih terperinci

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA No BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Lebih terperinci

PNBP PSDH DR IIUPH

PNBP PSDH DR IIUPH NO KABUPATEN PENGHASIL I Provinsi NAD 1 Kab. Aceh Pidie 45,191,594.95 93,844,410.59 0.00 2 Kab. Aceh Utara 57,595,868.62 115,391,211.08 0.00 3 Kab. Aceh Timur 135,159,630.33 564,872,995.78 0.00 4 Kab.

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

JURISDICTION OF BANK INDONESIA HEAD OFFICE AND BANK INDONESIA OFFICE (KBI)

JURISDICTION OF BANK INDONESIA HEAD OFFICE AND BANK INDONESIA OFFICE (KBI) JURISDICTION OF BANK INDONESIA HEAD OFFICE AND BANK INDONESIA OFFICE (KBI) 1 Bank Indonesia Head Office (Kantor Pusat Bank Indonesia) Jl. MH. Thamrin No.2, Jakarta 10350 DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi,

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA JALAN IMAM BONJOL NO. 29 JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA JALAN IMAM BONJOL NO. 29 JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA JALAN IMAM BONJOL NO. 29 JAKARTA TELP. 31937223 FAX. 3157759 PENGUMUMAN E-LELANG ITEMIZED KATALOG PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR TAHUN 2018 NOMOR : 12/PENGUMUMAN-BP/Katalog/IV/2018

Lebih terperinci

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Propinsi Banten dan DKI Jakarta BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 51/Menhut-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 51/Menhut-II/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 51/Menhut-II/2009 TENTANG PERUBAHAN KESATU ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.02/MENHUT- II /2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KONSERVASI

Lebih terperinci