ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KANTOR BANK SYARIAH DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KANTOR BANK SYARIAH DI INDONESIA"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KANTOR BANK SYARIAH DI INDONESIA Richard Fransderrick Hening Widi Oetomo Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to find out how far is the relationship of the third parties fund (DPK), inter banks fund (DAB) and loans fund (DP) to the growth of Indonesia General Sharia Banks offices number. The analysis methodology is multiple linier regression analysis test with the α significant level of 5% will show how far is the partial relationship and simultaneous independent variables to the dependent variable. To test whether the best linear data and unbiased (Best Linier Unbiases Ustimated/BLUE) is being used, it uses classical assumption test for example: multicoliniearity test, autocorelation test, heteroscedasticity test. The computer program uses statistical product and service solutions (SPSS) statistics version 21 to analyze. The analysis result in classical assumption test shows that there is no deviate variable. On the simultaneous F test, all the independent variables show the positive significant result influence of The number of Indonesia General Sharia Banks, the same things on t test partially shows that all variables are influence positively. R 2 has the value of shows the strong relation between independent variables with the dependent variable with the percentage of 94.4 %, while the remaining of 5.6 % influences by other factors. Keywords: General Sharia Bank, The Third Parties (DPK), Funds among Bank (DAB), and Loans Fund (DP). ABSTRAK Tujuan penelitan ini untuk mengetahui sejauh mana hubungan dana pihak ketiga (DPK), dana antar bank (DAB) dan dana pinjaman (DP) terhadap pertumbuhan jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia. Penganilisisan menggunakan metode analisis uji regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi α sebesar 5% yang akan menunjukkan seberapa jauh hubungan parsial dan simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Sementara untuk menguji apakah data linier terbaik dan tidak bias (Best Linier Unbiases Ustimated/BLUE) yang dipakai, digunakan uji asumsi klasik antara lain: uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Program komputer yang digunakan untuk menganalisis adalah Statistical Product and Service Solutions (SPSS) Statistics versi 21. Hasil analisis menunjukkan pada uji asumsi klasik tidak ditemukan variabel yang menyimpang. Pada uji F secara simultan seluruh variabel independen menunjukkan hasil signifikan positif mempengaruhi jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia, begitu juga pada uji t yang secara parsial menunjukkan seluruh variabel bersifat postif. Nilai R 2 yang didapat sebesar 0,944 menunjukkan hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen yang sangat kuat dengan pengaruh persentasi sebesar 94,4%, sedangkan sisanya 5,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci: Kantor Bank Umum Syariah, Dana Pihak Ketiga (DPK), Dana Antar Bank (DAB), dan Dana Pinjaman (DP). PENDAHULUAN Perkembangan industri perbankan syariah yang saat ini sedang mengalami pertumbuhan menjadi tren pada masyarakat Indonesia dalam menggunakan jasa perbankan, terutama pada kalangan muslim. Di sisi lain juga banyak terdapat beberapa bank

2 konvensional yang mengadopsi sistem perbankan berbasis syariah. Terbukti dengan banyaknya jumlah kantor bank syariah yang berada di Indonesia. Hilangnya kekhawatiran pada masyarakat muslim tentang kemungkinan adanya halhal yang dilarang dalam Syariat Islam menjadikan banyak orang yang beralih menggunakan jasa perbankan syariah. Unsur riba berbasis bunga, pengelolaan pembiayaan yang membiayai kegiatan produksi dan perdagangan barang haram merupakan hal-hal yang dilarang dalam Syariat Islam. Ini sesuai yang disebutkan oleh Antonio (2001), menabung di bank syariah lebih aman ditinjau dari perspektif Islam. Terlihat dari meningkatnya jumlah kantor bank syariah pada tahun yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 jumlah kantor yang ada adalah 711 kantor, pada tahun 2010 bertambah 504 kantor menjadi kantor, sedangkan pada tahun 2011 bertambah 175 kantor menjadi kantor, dan pada tahun 2012 bertambah 344 kantor menjadi kantor. Pertumbuhan jumlah kantor bank syariah yang berada di Indonesia tidak terlepas dari penghimpunan dana yang telah dilakukan oleh bank syariah. Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2011: ), produk produk penghimpun dana masyarakat yang ditawarkan bank syariah terdiri dari: Al-Wadi ah, Al-Musyarakah dan Al-Mudharabah. Pada bank syariah, dana pihak ketiga dikategorikan dalam sumber dana Al-Wadi ah yang menurut Arifin (2002: 56) mengartikan dana titipan (Wadi ah) adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada bank, yang umumnya berupa giro dan tabungan. Sedangkan Bank Indonesia menggolongkan dana pihak ketiga antara lain: 1. Giro Islamic Banking (ib), Tabungan Islamic Banking (ib) dan Deposito Islamic Banking (ib). Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Bank Indonesia (BI) tahun 2012, sumber dana pihak ketiga yang dihimpun Bank Umum Syariah (BUS) mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2009 jumlah dana pihak ketiga yang terkumpul sebesar Rp miliar. Pada tahun 2010 sebesar Rp miliar. Pada tahun 2011 sebesar Rp miliar. Pada tahun 2012 sebesar Rp miliar. Dalam SPI BI tahun 2012 juga tertera dana pinjaman antar bank yang turut andil dalam komposisi sumber dana bank syariah yang tiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 jumlah dana pinjaman antar bank sebesar Rp3.351 miliar. Pada tahun 2010 sebesar Rp Pada tahun 2011 sebesar Rp6.141 miliar. Pada tahun 2012 sebesar Rp miliar. Selain itu dalam SPI BI tahun 2012 dana pinjaman dalam komposisi sumber dana bank syariah tiap tahunnya juga semakin meningkat. Pada tahun 2009 jumlah dana pinjaman antar bank sebesar Rp3.351 miliar. Pada tahun 2010 sebesar Rp81 miliar. Pada tahun 2011 sebesar Rp1.119 miliar. Pada tahun 2012 sebesar Rp1.654 miliar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah Dana Pihak Ketiga (DPK), Dana Antar Bank (DAB), dan Dana Pinjaman (DP) berpengaruh terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia secara parsial dan simultan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam penentuan variabel dependen dan variabel independennya yaitu jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia sebagai variabel dependen. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK), Dana Antar Bank (DAB), dan Dana Pinjaman (DP) sebagai variabel independen. Perubahan variabel dependen dan independen dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang mempunyai daya komparabilitas yang lebih baik. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mambahas bagian-bagian penting untuk menghindari pembahasan yang terlalu meluas dan melebar, maka penelitian hanya difokuskan pada titik permasalahan yang telah diuraikan diatas, yaitu mengenai dana pihak ketiga, dana antar bank, dana pinjaman dan jumlah kantor bank syariah di Indonesia. 2

3 TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Sumber Dana Bank Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2011: ) dana bank adalah semua utang dan modal yang tercatat pada neraca bank sisi pasiva yang dapat dipergunakan sebagai modal operasional bank dalam rangka kegiatan penyaluran atau penempatan dana. Kegiatan penyaluran dana tersebut dapat berupa pemberian kredit kepada masyarakat, pembelian surat-surat berharga dalam rangka likuiditas bank, penyertaan ke badan usaha lain maupun penempatan sebagai alat-alat likuid. Selanjutnya dana bank yang digunakan sebagai modal operasional dalam kegiatan usaha tersebut dapat bersumber dari: dana sendiri (dana pihak pertama), dana pinjaman dari pihak di luar bank (dana pihak kedua), dana masyarakat (dana pihak ketiga). Pertama, dana sendiri (dana pihak pertama), yaitu dana yang berasal dari para pemegang saham bank atau pemilik bank, dalam neraca bank, dana tersebut tercatat dalam pos modal dan cadangan yang tercantum pada sisi pasiva terdiri dari: (a) Modal yang disetor, yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri; (b) Cadangan-cadangan, yaitu sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang akan dipergunakan untuk menutup timbulnya risiko dikemudian hari; (c) Laba yang ditahan (retained earning), yaitu bagian laba yang menjadi milik pemegang saham, akan tetapi oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukkan kembali dalam modal bank. Kedua, dana pinjaman dari pihak luar bank (dana pihak kedua), merupakan dana yang berasal dari pihak yang memberikan pinjaman kepada bank, yang terdiri dari empat pihak, yaitu: (a) Pinjaman dari bank lain di dalam negeri, dikenal dengan pinjaman antar bank (interbank call money). Pinjaman ini biasanya diminta bila ada kebutuhan dan mendesak yang diperlukan bank misalnya untuk menutup kewajiban kliring atau memenuhi ketentuan saldo Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia. Jangka waktu call money umumnya hanya satu malam (overnight call money). Instrument yang dipergunakan untuk mendapatkan dana pinjaman antarbank tersebut terdiri dari Sertifikat Deposito, Promes, dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); (b) Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri, biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah-panjang. Realisasi pinjaman ini harus melalui persetujuan Bank Indonesia yang bertindak sebagai Pengawas Pinjaman Luar Negeri (PKLN); (c) Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), pinjaman dari LKBB ini kadangkala tidak benar-benar berbentuk pinjaman atau kredit, tapi lebih banyak berbentuk surat berharga yang dapat diperjualbelikan sebelum tanggal jatuh tempo. Misalnya berbentuk Sertifikat Bank atau Deposit On Call dengan jangka waktu tiga bulan dan dapat diperpanjang kembali tanpa mengeluarkan sertifikat baru; (d) Pinjaman dari Bank Sentral (Bank Indonesia), pinjaman dari Bank Indonesia diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk menyalurkan pinjaman ke sektor-sektor usaha yang mendapat prioritas dari pemerintah untuk dikembangkan, misalnya Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit Usaha Kecil (KUK), dan sebagainya. Pinjaman tersebut dikenal dengan nama Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI). Ketiga, dana masyarakat (dana pihak ketiga), yaitu dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank menggunakan berbagai instrument produk simpanan yang dimiliki oleh bank sebagai berikut: (a) Giro (demand deposits), yaitu simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Sasarannya adalah seluruh lapisan masyarakat, baik perorangan maupun badan usaha yang dalam profesinya membutuhkan bantuan jasa bank untuk menyelesaikan transaksi pembayarannya; (b) Deposito (time deposits), yaitu simpanan 3

4 berjangka yang dikeluarkan oleh bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan sebelumnya. Deposit dibedakan menjadi dua, yaitu Deposit Berjangka dan Sertifikat Deposito; (c) Tabungan (saving), yaitu simpanan pihak ketiga yang dikeluarkan oleh bank yang penyetoran dan penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku di masing-masing bank; (d) Titipan, yaitu simpanan pihak ketiga yang karena sesuatu hal tidak atau belum dicairkan oleh yang berhak, sehingga oleh pihak bank dibukukan sebagai titipan. Sedangkan penyetoran dan penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku di masing-masing bank. Sumber Dana Bank Syariah Modal merupakan faktor terpenting dalam menjalankan kegiatan operasional usaha serta untuk mengembangkan dan perluasan perusahaan. Menurut Arifin (2002: 157) secara tradisional modal didefinisikan sebagai sesuatu yang mewakili kepentingan pemilik dalam suatu perusahaan. Berdasarkan nilai buku, modal didefinisikan sebagai kekayaan bersih (net worth) yaitu selisih antara nilai buku dari aktiva dikurangi dengan nilai buku dari kewajiban (liabilities). Sedangkan dana adalah uang tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank dalam bentuk tunai atau aktiva lain yang dapat segera diubah menjadi uang tunai. Uang tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh bank tidak hanya berasal dari para pemilik bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari titipan atau penyertaan dana orang lain atau pihak lain yang sewaktu-waktu atau pada suatu saat tertentu akan ditarik kembali, baik sekaligus ataupun secara berangsur-angsur. Maka terdapat tiga sumber dana yang utama dalam bank syariah, yaitu: modal inti (core capital) atau musyarakah, kuasi ekuitas (mudharabah account) dan titipan (wadi ah) atau simpanan tanpa imbalan (non remunated deposit). Modal Inti (Core Capital) atau Musyarakah. Menurut Sudarsono (2004: 67-68) istilah lain dari musyarakah adalah sharikah atau syirkah. Musyarakah adalah kerjasama antara kedua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Landasan hukum Al- Qur an: Maka mereka berserikat pada sepertiga. (QS. An-Nissa: 12) ; Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. (QS. Shaad: 24). Landasan hukum Al-Hadits: Dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman, Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya. (HR. Abu Dawud). Menurut Arifin (2002: ) modal inti adalah modal yang berasal dari para pemilik bank, yang terdiri dari modal yang disetor oleh para pemegang saham, cadangan dan laba ditahan. Modal inilah yang berfungsi sebagai penyangga dan penyerap kegagalan atau kerugian bank dan melindungi kepentingan para pemegang rekening titipan (wadi ah) atau pinjaman (qard), terutama atas aktiva yang didanai oleh modal sendiri dan dana-dana wadi ah atau qard. Modal inti terdiri dari: (a) Modal yang disetor oleh para pemegang saham, sumber dana ini hanya akan timbul apabila pemilik menyertakan dananya pada bank melalui pembelian saham, dan untuk penambahan dana berikutnya dapat dilakukan oleh bank dengan mengeluarkan dan menjual tambahan saham baru; (b) Cadangan, yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi yang disisihkan untuk menutup timbulnya risiko kerugian di kemudian hari; (c) Laba ditahan, yaitu sebagian laba yang seharusnya dibagikan kepada para pemegang saham, tetapi oleh para pemegang saham sendiri (melalui Rapat Umum Pemegang Saham) diputuskan untuk ditanamkan kembali dalam bank. 4

5 Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2011: 553) menyatakan Al-Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Terdiri dari dua jenis, yaitu: (a) Musyarakah kepemilikan, tercipta karena warisan, wasiat, atau kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan suatu asset oleh dua orang atau lebih; (b) Musyarakah akad, tercipta dengan cara kesepakatan di mana dua orang atau lebih setuju untuk berbagi keuntungan maupun kerugian. Aplikasi Al-Musyarakah dalam perbankan syariah berupa: (a) Pembiayaan proyek, musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek di mana nasabah dan bank sama-sama menyediakan dan untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank; (b) Modal ventura, pada lembaga keuangan khusus yang diperbolehkan melakukan investasi dalam kepemilikan perusahaan, al-musyarakah diterapkan dalam skema modal ventura. Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu, dan setelah itu bank melakukan disvestasi atau menjual sebagian sahamnya, baik secara sekaligus maupun bertahap. Kuasi Ekuitas (Mudharabah Account). Menurut Sudarsono (2004: 69) Mudharabah berasal dari kata adhdharbu fil ardhi, yaitu berpergian untuk urusan dagang. Disebut juga qiradh yang berasal dari kata al-qardhu yang berarti al-qath u (potongan), karena pemilik memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagian keuntungan. Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Landasan hukum Al-Qur an: Dan jika dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT (QS. Al Muzzamil: 20) ; Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah SWT. (QS. Al-Jumuah: 10). Landasan hukum Al-Hadits: Diriwayatkan dari Abbas bahwa Abbas bin Abdul Muthalib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau membeli ternak. Jika menyalahi peraturan tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikan syaratsyarat tersebut kepada Rasulullah SAW dan Rasulullah pun membolehkannya. (HR. Thabrani) ; Dari Shalih bin Suaib ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkatan: jual-beli secara tangguh, muqarabah (mudharabah), dan mencampuradukkan dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majah). Menurut Arifin (2002: 161) kuasi ekuitas adalah dana-dana yang tercatat dalam rekening-rekening bagi-hasil (mudharabah), namun rekening ini hanya dapat menangggung resiko atas aktiva yang dibiayai oleh dana dari rekening bagi-hasil itu sendiri. Selain itu pemilik rekening bagi-hasil dapat menolak untuk menanggung risiko atas aktiva yang dibiayainya, apabila terbukti bahwa risiko tersebut timbul akibat salah urus (mismanagement), kelalaian atau kecurangan yang dilakukan oleh manajemen bank selaku mudharib. Terdiri dari: (a) Rekening investasi umum, di mana bank menerima simpanan dari nasabah yang mencari kesempatan investasi atas dana mereka dalam bentuk investasi berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah (unrestricted investment account); (b) Rekening investasi khusus, di mana bank bertindak sebagai manajer investasi bagi nasabah institusi 5

6 (pemerintah atau lembaga keuangan lain) atau nasabah korporasi untuk menginvestasikan dana mereka pada unit-unit usaha atau proyek-proyek tertentu yang mereka setujui atau mereka kehendaki (c) Rekening tabungan mudharabah, salah satu syarat mudharabah adalah dananya harus dalam bentuk uang (monetary form). Oleh karena itu tabungan mudharabah tidak dapat ditarik sewaktu-waktu sebagaimana tabungan wadiah. Jenis-jenis Al-Mudharabah yaitu: (a) Mudharabah Muthlaqah, adalah kerja sama antara shahibul maal dan mudharib (pengelola) yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis (b) Mudharabah Muqayyadah, adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang dibatasi dengan jenis usaha, waktu, atau tempat usaha. Aplikasi mudharabah dalam perbankan syariah pada sisi penghimpun dana meliputi: (a) Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan khusus, seperti tabungan haji, tabungan kurban, dan sebagainya; (b) Deposito biasa, di mana dana yang dititipkan nasabah khusus untuk bisnis tertentu. Sedangkan aplikasi pada sisi pembiayaan diterapkan untuk: (a) Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja untuk perdagangan dan jasa; (b) Investasi khusus, yang disebut juga mudharabah muqayyah, di mana sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul maal. Titipan atau Wadi ah Menurut Sudarsono (2004: 57) Al Wad iah dalam segi bahasa dapat diartikan sebagai meninggalkan atau meletakkan sesuatu pada orang lain untuk dipelihara dan dijaga. Dari aspek teknis, wadi ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip kehendaki. Landasan hukum Al-Qur an: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat (titipan) kepada yang berhak menerimanya. (QS. An-Nissa: 48) ; Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaknya ia bertakwa kepada Allah Tuhannya. (QS. Al Baqarah: 283). Landasan hukum Al-Hadits: Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, Sampaikanlah (tunaikan) amanat kepada yang berhak menerimanya dan jangan membalas khianat kepada orang yang telah mengkhianati. (HR. Abu Daud). Menurut Arifin (2002: 56) Dana titipan adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada bank, yang umumnya berupa giro atau tabungan. Yaitu: (a) Rekening giro wadi ah, dalam hal ini bank Islam menggunakan prinsip wadi ah yad dhamanah. Dengan prinsip ini bank sebagai custodian harus menjamin pembayaran kembali nominal simpanan wadi ah. Dana tersebut dapat digunakan oleh bank untuk kegiatan komersil dan bank berhak atas pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan harta titipan tersebut dalam kegiatan komersial. Pemilik simpanan dapat menarik kembali simpanannya sewaktu-waktu, baik sebagian atau seluruhnya; (b) Rekening tabungan wadi ah, prinsip wadi ah yad dhamanah ini juga dipergunakan oleh bank dalam mengelola jasa tabungan, yaitu simpanan dari nasabah yang memerlukan jasa penitipan dana dengan tingkat keleluasaan tertentu untuk menariknya kembali. Bank memperoleh izin dari nasabah untuk menggunakan dana tersebut selama mengendap di bank. Nasabah dapat menarik sebagian atau seluruh saldo simpanannya sewaktu-waktu atau sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Sedangkan menurut Kuncoro dan Suhardjo (2011: 553) Al-Wadi ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Secara umum wadi ah terdiri dari dua jenis, yaitu: (a) Yad al-amanah, yang diterapkan pada produk simpanan yang tidak sering ditarik atau dipakai, seperti safe deposit box; (b) Yad dhamanah, ditetapkan pada rekening giro. Aplikasi wadi ah dalam perbankan adalah rekening giro. 6

7 Penelitian Terdahulu Rodliyya (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh jumlah kantor layanan syariah terhadap penghimpunan dana pihak ketiga pada BNI Syariah, menyimpulkan bahwa layanan memberikan pengaruh yang signifikan bagi peningkatan dana pihak ketiga BNI Syariah. Hal ini ditunjukkan dari pengujian antara jumlah kantor layanan syariah dengan jumlah dana pihak ketiga dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,743. Sedangkan pada nilai uji koefisien determinasi menunjukkan angka 0,552 yang berarti 55,2% dana pihak ketiga kantor layanan syariah dipengaruhi oleh jumlah kantor layanan syariah. Penelitian yang dilakukan oleh Muchtolifah (2007) menyatakan bahwa pendapatan perkapita, tingkat inflasi, dan jumlah kantor Bank Umum berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan masyarakat. Untuk variabel jumlah kantor bank secara parsial berpengaruh signifikan dan diperoleh nilai t hitung = 2,543 lebih besar dari t tabel = 2,201 pada df = 11 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang berarti semakin banyak jumlah kantor bank, maka akan sangat berdampak pada semakin meningkatnya jumlah tabungan masyarakat. Sedangkan nilai koefisien determinasi parsial (r 2 ) sebesar 0,3709 yang berarti tabungan masyarakat mampu dijelaskan oleh variabel jumlah kantor Bank Umum hingga 37,09% dan sisanya sebesar 62,91% dijelaskan oleh faktor lainnya. Hipotesis Dana yang berada pada bank syariah menjadi perhitungan atas besarnya biaya untuk mendirikan kantor bank dan biaya operasional kantor, sehingga kapan saat yang tepat bisa memaksimalkan fungsinya dan meminimalkan biaya operasional sehingga mampu menjadikan leader market. Dalam penelitian ini sumber dana bank syariah yang akan dijadikan sebagai variabel pengujian faktor penentu apakah berpengaruh terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia adalah: dana pihak ketiga, dana antar bank dan dana pinjaman. Maka, hipotesis penelitian ini adalah: H 1 : Sumber dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia. H 2 : Sumber dana antar bank berpengaruh signifikan terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia. H 3 : Sumber dana pinjaman berpengaruh signifikan terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia. H 4 : Sumber dana pihak ketiga, sumber dana antar bank, dan sumber dana pinjaman secara simultan berpengaruh signifikan terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua bank umum syariah yang ada di Indonesia dan telah terdaftar pada Bank Indonesia periode tahun Pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini termasuk dalam jenis kelompok non-probability sampling, yaitu pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sampel yang diambil adalah seluruh Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia berdasarkan sumber data sekunder yang diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada periode tahun , antara lain: PT Bank Syariah Muamalat Indonesia, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Syariah Mega Indonesia, PT Bank Syariah BRI, PT Bank Syariah Bukopin, 7

8 PT Bank Panin Syariah, PT Bank Victoria Syariah, PT BCA Syariah, PT Bank Jabar dan Banten, PT Bank Syariah BNI, dan PT Maybank Indonesia Syariah. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian ini menggunakan data time series dalam bentuk Statistik Perbankan Syariah yang telah dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Periode waktu yang digunakan adalah tahun Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Independen a. Total Dana Pihak Ketiga (DPK) Sumber dana bank syariah yang dijadikan variabel bebas X 1 adalah total seluruh elemen DPK berupa rupiah dan valas yang meliputi: giro wadiah, deposito mudharabah, dan tabungan mudharabah. b. Total Dana Antar Bank (DAB) Sumber dana bank syariah yang dijadikan variabel bebas X 2 adalah seluruh elemen dana yang berasal dari lembaga bank yang meliputi: kewajiban kepada BI, antar bank, dan surat berharga. c. Total Dana Pinjaman (DP) Sumber dana bank syariah yang dijadikan variabel bebas X 3 adalah seluruh elemen dana pinjaman yang diterima dalam bentuk rupiah maupun valas. Variabel Dependen Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah kantor bank umum syariah yang berada di Indonesia dan telah terdaftar pada Bank Indonesia dengan periode waktu tahun Teknik Analisis Data Pada penelitian ini teknik analisis regresi linier berganda digunakan untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Statistics version 21. Setelah itu untuk menguji apakah data yang digunakan merupakan data linier terbaik dan tidak bias (Best Linier Unbiased Ustimated/BLUE), digunakan uji asumsi klasik antara lain: Uji Multikolonieritas, Uji Autokorelasi dan Uji Heteroskedastisistas. Maka persamaan regresi linier berganda yang akan dibentuk adalah sebagai berikut: 8 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Dimana: Y a b 1, b 2, b 3 X 1 X 2 X 3 : Jumlah Kantor Bank Umum Syariah di Indonesia : Konstanta Persamaan Regresi : Koefisien Regresi : Dana Pihak Ketiga : Dana Antar Bank : Dana Pinjaman Uji koefisien determinasi simultan (R 2 ) digunakan untuk menjelaskan seberapa besar persentasi total variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh model, semakin besar R 2 semakin besar pengaruh model dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai R 2 berkisar

9 antara 0 sampai 1, suatu R 2 sebesar 1 berarti ada kecocokan sempurna, sedangkan yang bernilai 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel tak bebas dengan variabel yang menjelaskan. Uji koefisien determinasi parsial (r 2 ) digunakan untuk menjelaskan seberapa besar persentasi total variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh model, semakin besar r 2 semakin besar pengaruh model dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai r 2 berkisar antara 0 sampai 1, suatu r 2 sebesar 1 berarti ada kecocokan sempurna, sedangkan yang bernilai 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel tak bebas dengan variabel yang menjelaskan. Untuk menguji apakah variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat menggunakan Uji F. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% nilai F hitung dari masing masing koefisien regresi kemudian dibandingkan dengan niai F tabel. Jika F hitung > F tabel atau prob sig < α = 5% ini berarti bahwa seluruh variabel independen berpengaruh secara positif terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial dilakukan dengan analisis uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, nilai t hitung dari masing masing koefisien regresi kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika t hitung > t tabel atau prob sig < α = 5% ini berarti bahwa masing masing variabel independen berpengaruh secara positif terhadap variabel dependen. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Bank Syariah Dalam bahasa Arab, Al-Mashrafiyah al-islamiyah atau yang sering disebut dengan perbankan syariah atau perbankan Islam merupakan salah satu industri keuangan yang berada di tengah-tengah kegiatan bisnis dalam bidang jasa keuangan yang bertujuan sama seperti perbankan konvesional, yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan prinsip hukum Islam. Arifin (2002: 3) mengungkapkan bahwa bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, Syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait. Prinsip utama yang diikuti oleh bank Islami itu adalah: (a) larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi; (b) melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan yang sah; (c) memberikan zakat. Muhammad (2005:1) sendiri menyatakan, bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga, atau lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Quran dan Hadits Nabi SAW. Sedangkan menurut undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah menyatakan bahwa, prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda dengan menggunakan program komputer SPSS statistik versi 21 dilakukan untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya sebagai berikut: 9

10 10 Tabel 1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 179,782 43,670 DPK,013,001,991 DAB,042,013,240 DP -,183,043 -,280 Dari hasil olah SPSS yang ditunjukkan pada tabel 1 didapatkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 179, ,013X 1 + 0,042X 2 0,183X 3 Di mana: Y = Jumlah Kantor Bank Umum Syariah X 1 = Dana Pihak Ketiga X 2 = Dana Antar Bank = Dana Pinjaman X 3 Hasil analisis persamaan regresi linier berganda: 1. Konstanta sebesar 179,782 menyatakan bahwa jika DPK, DAB, dan DP konstan, maka jumlah kantor bank umum syariah akan meningkat sebesar 179, Koefisien variabel X 1 sebesar 0,013 menyatakan bahwa setiap penambahan Rp 1 Miliar DPK, maka akan meningkatkan jumlah kantor bank umum syariah sebesar 0, Koefisien variabel X 2 sebesar 0,042 menyatakan bahwa setiap penambahan Rp 1 Miliar DAB, maka akan meningkatkan jumlah kantor bank umum syariah sebesar 0, Koefisien variabel X 3 sebesar -0,183 menyatakan bahwa setiap penambahan Rp 1 Miliar DP, maka akan menurunkan jumlah kantor bank umum syariah sebesar 0,183. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik ini digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan merupakan data linier terbaik dan tidak bias (Best Linier Unbiased Ustimated/BLUE) dalam menentukan ketepatan model regresi yang antara lain: a. Uji Multikolinearitas. Menurut Santoso (2001) yang dikutip Wiyono (2011: 157), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan dengan variabel bebas lainnya. Dan dari hasil olah SPSS didapatkan nilai VIF sebagai berikut: (1) nilai VIF DPK sebesar 3,533 lebih kecil dari angka 5, maka variabel DPK tidak terjadi multikolinearitas, (2) nilai VIF DAB sebesar 4,144 lebih kecil dari angka 5, maka variabel DPK tidak terjadi multikolinearitas, (3) nilai VIF DP sebesar 3,685 lebih kecil dari angka 5, maka variabel DPK tidak terjadi multikolinearitas. Ini mengartikan bahwa seluruh variabel independen terbebas dari multikolinearitas. b. Uji Autokorelasi. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan sebagai berikut: (1) Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2); (2) Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 DW +2; (3) Terjadi autokorelasi negatif jika DW di atas +2 atau DW > +2 (Sunyoto, 2011: 91-92). Maka dari hasil olah data SPSS didapatkan hasil nilai Darwin-Watson (DW) adalah sebesar 0,660 yang berada di antara -2 dan +2 atau -2 DW +2, ini berarti variabel bebas tidak terjadi autokorelasi dan hasil model regresi layak dijadikan prediksi.

11 c. Uji Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombanggelombang (Sunyoto, 2011: 82-83). Dan hasil dari grafik scatterplot memperlihatkan titiktitik hasil pengolahan data SPSS antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. Ini menunjukkan bahwa terjadi homoskedatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas, maka persamaan regresi yang dibuat adalah baik atau tidak bias dan bisa dijadikan ramalan prediksi. Koefisien Determinasi Simultan (R 2 ) R 2 menjelaskan seberapa besar persentasi total variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh model, semakin besar R 2 semakin besar pengaruh model dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1, suatu R 2 sebesar 1 berarti ada kecocokan sempurna, sedangkan yang bernilai 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel tak bebas dengan variabel yang menjelaskan. Tabel 2 Model Summary Model R R Square 1,972 a, Pada tabel 2 memperlihatkan nilai R 2 (R Square) sebesar 0,944 yang menunjukkan hubungan variabel independen DPK, DAB, dan DP secara simultan berpengaruh sangat kuat terhadap variabel dependen jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia. Artinya variabel independen DPK, DAB, dan DP berpengaruh sebesar 94,4% terhadap variabel jumlah kantor bank umum syariah dan sisanya 5,6 % dipengaruhi oleh faktor lain. Koefisien Determinasi Parsial (r 2 ) r 2 (r Square) menjelaskan seberapa besar persentasi total variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh model, semakin besar r 2 semakin besar pengaruh model dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai r 2 berkisar antara 0 sampai 1, suatu r 2 sebesar 1 berarti ada kecocokan sempurna, sedangkan yang bernilai 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel tak bebas dengan variabel yang menjelaskan. Tabel 3 Koefisien Determinasi Parsial Model r r 2 DPK 0,913 0,834 DAB 0,448 0,201 DP - 0,537 0,288 Dari hasil olah data SPSS yang ditunjukkan pada tabel 3 diatas menyatakan: (1) Nilai r 2 variabel DPK sebesar 0,834 yang menunjukkan hubungan variabel DPK secara parsial berpengaruh sangat kuat terhadap jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia dengan persentase 83,4% dan sisanya 16,6% disebabkan oleh faktor lain; (2) Nilai r 2 variabel DAB sebesar 0,201 yang menunjukkan hubungan variabel DAB secara parsial berpengaruh rendah terhadap jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia dengan persentase 20,1% dan sisanya 79,9% disebabkan oleh faktor lain; (3) Nilai r 2 variabel DP sebesar 0,288 yang menunjukkan hubungan variabel DP secara parsial berpengaruh rendah terhadap jumlah

12 kantor bank umum syariah di Indonesia dengan persentase 28,8% dan sisanya 71,2% disebabkan oleh faktor lain. Dari uji koefisien determinasi parsial tersebut, maka variabel independen yang dominan mempengaruhi pertumbuhan jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia adalah dana pihak ketiga (DPK) dengan nilai koefisiensi determinasi parsial terbesar yaitu 0,834 atau 83,4% jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia dipengaruhi oleh dana pihak ketiga, dan sisanya 16,6% disebabkan oleh faktor lain. Uji Hipotesis Pengujian Hipotesis 1, 2, dan 3 Uji t dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, nilai t hitung dari masing masing koefisien regresi kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika t hitung > t tabel atau prob sig < α = 5% ini berarti bahwa masing masing variabel independen berpengaruh secara positif terhadap variabel dependen. Dan didapatkan hasil pengolahan dengan program SPSS sebagai berikut: Tabel 4 Coefficients a Model t Sig. 1 (Constant) 4,117,000 DPK 14,832,000 DAB 3,322,002 DP -4,220, Dari hasil olah data pada SPSS, tabel 4 menunjukkan: (1) Nilai probabilitas signifikansi DPK sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 (5%), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya variabel DPK (X 1 ) secara parsial mempengaruhi jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia; (2) Nilai signifikansi DAB sebesar 0,002 lebih kecil dari α = 0,05 (5%), maka H 0 ditolak dan H 2 diterima, artinya variabel DAB (X 2 ) secara parsial mempengaruhi jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia; (3) Nilai signifikansi DP sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 (5%), maka H 0 ditolak dan H 3 diterima, artinya variabel DP (X 3 ) secara parsial mempengaruhi jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia. Pengujian Hipotesis 4 Uji F dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, nilai F hitung dari masing masing koefisien regresi kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel. Jika F hitung > F tabel atau prob sig < α = 5% ini berarti bahwa masing masing variabel independen berpengaruh secara positif terhadap variabel dependen dan Jika F hitung < F tabel atau prob sig > α = 5% ini berarti bahwa masing masing variabel independen berpengaruh secara negatif terhadap variabel dependen. Dan didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 5 ANOVA a Model df Mean Square F Sig. 1 Regression , ,231,000 b Residual ,646 Total 47 Dari tabel 5 menunjukkan nilai probabilitas signifikansi sebesar lebih kecil dari nilai α = 0,05 (5%), maka H 0 ditolak dan H 4 diterima. Artinya seluruh variabel independen

13 DPK, DAB, dan DP secara simultan mempengaruhi jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia. Pembahasan Hasil penelitian ini, Fransderrick (2013) dibandingkan dengan penelitian terdahulu yaitu Rodliyya (2008), dan Muchtolifah (2007) adalah sebagai berikut: (1) Rodliyya (2008) menyatakan bahwa jumlah kantor layanan bank memberikan pengaruh yang signifikan bagi peningkatan dana pihak ketiga BNI Syariah dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,552 mempunyai persamaan dengan penelitian ini, yaitu dana pihak ketiga juga memberikan pengaruh signifikan yang positif bagi peningkatan jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia dengan tingkat signifikansi uji t sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05 (5%). Dan perbedaan dalam penelitian ini adalah dana pihak ketiga sebagai variabel bebas dengan menambahkan faktor lain yaitu dana antar bank dan dana pinjaman, sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia dengan hasil koefisien determinasi simultan sebesar 0,944 yang berarti 94,4% penyebab pertumbuhan kantor bank umum syariah di Indonesia disebabkan oleh dana pihak ketiga, dana antar bank, dan dana pinjaman lebih besar dari penelitian Rodliyya (2008) yang mendapatkan koefisien determinasi sebesar 0,552 yang berarti 55,2% dana pihak ketiga kantor layanan syariah dipengaruhi oleh jumlah kantor layanan syariah; (2) Muchtolifah (2007) menyatakan bahwa pendapatan perkapita, tingkat inflasi, dan jumlah kantor bank umum berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan masyarakat, juga memiliki persamaan dan perbedaan. Hasil signifikansi parsial jumlah kantor bank umum dengan dana pihak ketiga pada penelitian Muchtolifah (2007) menjadi persamaan pada penelitian ini, yaitu dana pihak ketiga juga memberikan pengaruh signifikan yang positif bagi peningkatan jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia dengan tingkat signifikansi uji t sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05 (5%). Perbedaan dalam penelitian ini adalah dana pihak ketiga sebagai variabel bebas dengan menambahkan faktor lain yaitu dana antar bank dan dana pinjaman, sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah jumlah kantor bank umum syariah di Indonesia dengan hasil koefisien determinasi parsial variabel DPK 0,834 atau 83,4% pertumbuhan kantor bank umum syariah di Indonesia disebabkan oleh dana pihak ketiga lebih besar dari penelitian Muchtolifah (2007) yang mendapatkan nilai koefisien determinasi parsial sebesar 0,3709 yang berarti tabungan masyarakat mampu dijelaskan oleh variabel jumlah kantor bank umum hingga 37,09%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bank umum syariah di Indonesia dan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS statistik versi 21, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: (1) Diperoleh nilai R 2 (R Square) sebesar 0,944 dan mendekati angka 1 yang menjelaskan sangat kuatnya hubungan variabel DPK, DAB, dan DP mempengaruhi jumlah kantor bank syariah di Indonesia, dengan pengaruh persentasi sebesar 94,4%, sedangkan sisanya 5,6% dipengaruhi oleh faktor selain DPK, DAB, dan DP; (2) Hasil uji F menunjukkan nilai probabilitas signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari nilai α = 0,05 (5%), maka seluruh variabel DPK, DAB, dan DP secara simultan berpengaruh positif terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia; (3) Hasil uji t parsial variabel DPK menunjukkan nilai probabilitas signifikansi DPK sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 (5%), maka seluruh variabel DPK secara parsial berpengaruh positif terhadap jumlah kantor bank 13

14 syariah di Indonesia; (4) Hasil uji t parsial variabel DAB menunjukkan nilai probabilitas signifikansi DAB sebesar 0,002 lebih kecil dari α = 0,05 (5%), maka seluruh variabel DAB secara parsial berpengaruh positif terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia; (5) Hasil uji t parsial variabel DP menunjukkan nilai probabilitas signifikansi DP sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 (5%), maka seluruh variabel DP secara parsial berpengaruh secara positif terhadap jumlah kantor bank syariah di Indonesia; (6) Hasil persamaan regresi yang didapat dengan program SPSS statistik versi 21 untuk digunakan memprediksi adalah Y = 179, ,013X 1 + 0,042X 2 0,183X 3. Dengan nilai konstana sebesar 179,782 yang apabila DPK, DAB, dan DP konstan, maka akan meningkatkan jumlah kantor bank umum syariah sebesar 179,782. Saran Dari pembahasan yang telah disimpulkan, ada beberapa saran sebagai berikut: (1) Dengan nilai persentasi koefisien determinasi simultan yang tinggi, disarankan bagi manajemen bank umum syariah untuk meningkatkan variabel DPK, DAB, dan DP sehingga bisa mendominasi pasar industri perbankan di seluruh Indonesia; (2) Berdasarkan model regresi yang dihasilkan, didapatkan nilai koefisien DP bersifat negatif, maka disarankan bagi manajemen bank umum syariah untuk mengurangi variabel dana pinjaman yang diterima baik berupa Rupiah maupun Valas; (3) Bagi pemerintah disarankan untuk mengawasi dan memprediksi jumlah kantor bank syariah yang akan terus meningkat dengan melihat model regresi hasil penelitian dan variabel DPK, DAB, dan DP sebagai acuannya; (4) Disarankan bagi peneliti lanjutan untuk dijadikan bahan referensi atau acuan dalam melakukan penelitian tentang sumber dana bank terhadap jumlah kantor bank syariah dengan menggunakan variabel yang lain. 14 DAFTAR PUSTAKA Antonio, M. S Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Gema Insani Press. Jakarta. Arifin, Z Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Cetakan Kesatu. Alvabeta. Jakarta. Bank Indonesia Statistik Perbankan Indonesia Desember Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan. nesia/spi_1212.htm. Diakses tanggal 16 April 2013 (14:05). Kuncoro, M. dan Suhardjono Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta. Muchtolifah Analisis Beberapa Faktor yang Menentukan Jumlah Tabungan Masyarakat Pada Bank Umum Di Kota Surabaya. Jurnal Ilmu-Ilmu Ekonomi 7(2): Muhammad Manajemen Dana Bank Syariah. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Ekonisia. Yogyakarta. Rodliyya, Z. R Pengaruh jumlah kantor layanan syariah terhadap penghimpunan dana pihak ketiga pada BNI Syariah. Skripsi. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Jakarta. Sudarsono, H Bank & Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi. Edisi Kedua. Cetakan Kedua. Ekonisia. Yogyakarta. Sugiyono Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Kesepuluh. Alfabeta. Bandung Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan Kedua. Alfabeta. Bandung. Sunyoto, D Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Cetakan Pertama. CAPS. Yogyakarta. Wiratna, V. dan Poly, E Statistika untuk Penelitian. Graha Ilmu. Yogyakarta.

15 Wiyono, G in One: Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 & Smart PLS 2.0. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. 15

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sumber Dana Bank Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2011: 137-138) dana bank adalah semua utang dan modal yang tercatat pada neraca

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah yang saat ini sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah yang saat ini sedang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri perbankan syariah yang saat ini sedang mengalami pertumbuhan menjadi tren pada masyarakat Indonesia dalam menggunakan jasa perbankan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Bank Mega Syariah Bank Mega Syariah merupakan salah satu cabang dari perbankan konvensional yang didirikan pada tanggal 14 Juli 1990 melalui Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Hasil Penelitian a) Data Giro Wadi ah Giro Wadi ah adalah Giro Wadi ah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad Wadi ah, yakni titipan

Lebih terperinci

Manajemen dana bank syariah

Manajemen dana bank syariah Manajemen dana bank syariah Manajemen dana bank syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga bank syariah dalam mengelola atau mengatur dana yang diterima dari aktifitas funding untuk disalurkan kepada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tabungan wadiah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tabungan wadiah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini memberikan gambaran mengenai tabungan wadiah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan pembiayaan.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic Product

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic Product 99 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 5.1. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic Product (GDP), Inflasi, Financing Deposit Ratio (FDR), Sertifikat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 1. Data Hasil Penelitian A. Data Receivable Financing (Pembiayaan Piutang) Receivable Financing (Pembiayaan Piutang ) merupakan bentuk pinjaman yang digunakan untuk berbagai keperluan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data dari laporan triwulan yang telah dipublikasikan Bank Umum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan variabel data dalam penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. Adapun gambaran data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai dengan tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai dengan tahun 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Tingkat Return On Equity (ROE) pada PT BCA Syariah Periode 2012 Mei 2015 Effect of Sharing Mudaraba

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di III. METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di Indonesia, khususnya bagi Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH Husni Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia. dikumpulkan dari web resmi Bank Indonesia dengan alamat situs

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia. dikumpulkan dari web resmi Bank Indonesia dengan alamat situs BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia. 3.2 Jenis dan Sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah yang mengeluarkan laporan keuangan tahun 2010-2015, yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Data Setelah dilakukan pengumpulan data, maka pada Bab IV ini akan membahas tentang hasil dari penelitian. Analisis ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah.

BAB III METODE PENELITIAN. bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek penelitian ini ditujukan kepada PT. Bank Syariah Mandiri sebagai bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Indonesia (BI). Penelitian ini meneliti Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode 2010-2012.

Lebih terperinci

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia

Lebih terperinci

melakukan penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan khususnya pada perusahaan perbankan syariah di Indonesia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

melakukan penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan khususnya pada perusahaan perbankan syariah di Indonesia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hasil penelitian diharapkan dapat mendukung penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan khususnya pada perusahaan perbankan syariah di Indonesia. BAB II TINJAUAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Alokasi Penempatan Dana Terhadap Muqabalah (Profitabilitas) Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun ABSTRAK

Analisis Pengaruh Alokasi Penempatan Dana Terhadap Muqabalah (Profitabilitas) Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun ABSTRAK Analisis Pengaruh Alokasi Penempatan Dana Terhadap Muqabalah (Profitabilitas) Perbankan Syariah Di Indonesia Tahun 2006-2014 Iftihatul Badriah Saputri Uin Maliki Malang E-mail: Iftihatulbadriahs@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari web resmi Bank Indonesia dan web resmi yang dimiliki oleh perbankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti di susun berdasarkan pada penelitian-penelitian yang terdahulu beserta persamaan dan perbedaannya yang mendukung

Lebih terperinci

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan fungsi-fungsi perbankan sebenarnya telah menjadi tradisi sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Bank Syariah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Lebih terperinci

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dengan data rasio berdasarkan data time series. Data tersebut diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : Raden Okky Murdani P.A. tahun 2010 yang

Lebih terperinci

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP SIMPANAN MUDHARABAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP SIMPANAN MUDHARABAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK 1 PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP SIMPANAN MUDHARABAH PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK Aziz H. Dai 1, Imran R. Hambali 2, La Ode Rasuli 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo Abstrak

Lebih terperinci

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Industri perbankan merupakan salah satu industri yang berperan penting dalam perkembangan perekonomian. Berikut ini adalah profil 10 Bank terbesar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: DIKA WAHYUNINGTYAS B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: DIKA WAHYUNINGTYAS B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DEPOSITO BANK SYARIAH DAN SUKU BUNGA DEPOSITO BANK UMUM TERHADAP JUMLAH SIMPANAN DEPOSITO MUDHARABAH (Studi Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2013) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Setelah semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terkumpul dari berbagai sumber, maka dilanjutkan dengan menganalisa data tersebut sesuai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak (Kasmir, 2002; 23).

BAB II LANDASAN TEORI. rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak (Kasmir, 2002; 23). 23 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi bahan penelitian, operasional variabel penelitian dan, metode analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 91 BAB IV HASIL PENELITIAN A. GambarUmum Bank Mega Syariah Objek dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan Bank Mega Syariah. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Mega Syariah,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.I Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan tahun ajaran 2013/2014 yaitu pada bulan september 2013 sampai dengan bulan januari 2013. Penelitian ini mengambil data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini bersifat korelasional (correlational study), yaitu tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Bank Syariah yang telah terdaftar (listed) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selama tahun 2011-2015. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159 Pengaruh Struktur Modal (Tabungan, Giro, Deposito) terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2015 Effect of Capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep perbankan syariah merupakan hal yang baru dalam dunia perbankan di Indonesia, terutama apabila dibandingkan dengan penerapan konsep perbankan konvensional. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Bank 1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan (revisi 2000:31.1) Bank adalah suatu lembaga yang berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan Syariah (hukum) Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam Islam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA A. Mudharabah 1. Pengertian Mudharabah Mudharabah atau yang disebut juga dengan qirad adalah suatu bentuk akad kerja sama antara

Lebih terperinci

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Uji Statistik Deskriptif Statistika deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Website Bank Indonesia (BI), dimana data mengenai perbankan yang mempublikasikan laporan keuangannya dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder. Data tersebut dalam kategori data time series yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Bagi Hasil 2.1.1.1. Pengertian Bagi Hasil Bagi hasil atau profit sharing ini dapat diartikan sebagai sebuah bentuk kerjasama antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. 71 Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. 71 Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang dituntut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sampel Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh pemerintah. Adapun sampel bank persero tersebut adalah : Tabel 4.1 Daftar Nama Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk

BAB II LANDASAN TEORI. juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi. sebagai tempat untuk memindahkan uang, menerima segala bentuk 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank 1. Pengertian Bank Konvensial Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi syariah secara konsisten telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di wilayah mesir pada tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software SPSS versi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Data Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CAR, FDR, NPF, BOPO, Inflasi, ROA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik

Lebih terperinci

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 32. Mean 0E-7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N 32. Mean 0E-7 5. ANALISIS HASIL PENELITIAN 5. 1. Uji Asumsi Klasik 5. 1.1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Bank

TINJAUAN PUSTAKA Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank dalam usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang

BAB II LANDASAN TEORI. kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Tabungan ib Pendidikan 1. Pengertian Tabungan ib Pendidikan Tabungan ib Pendidikan merupakan jenis tabungan berjangka dengan potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. STATISTIK DESKRIPTIF Statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik masingmasing variabel penelitian seperti minimum, maximum, mean, standar deviasi dan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH Heny Kurniati dan Hendri Maulana Universitas Ibn Khaldun Bogor ABSTRAK Industri perbankan syariah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Saham Syariah Saham syariah di Indonesia sebagian besar merupakan saham yang diterbitkan oleh emiten yang bukan merupakan entitas syariah. Saham syariah tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Variabel Untuk mengintepretasikan hasil statistik deskriptif dari Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh bank umum syariah yang ada di Indonesia kurun waktu tahun 2011-2015. Berdasarkan kriteria

Lebih terperinci