I. URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG"

Transkripsi

1 LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008 NOMOR : 13 TAHUN 2008 TANGGAL : 31 DESEMBER 2008 TENTANG : URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT I. URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH DAERAH PROVINSI 1. Kebijakan Kebijakan Standar 1. a. Penetapan kebijakan operasional pendidikan di provinsi sesuai dengan kebijakan nasional. b.koordinasi sinkronisasi kebijakan operasional program pendidikan antar Kabupaten/Kota. c. Perencanaan strategis pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah pendidikan non formal sesuai dengan perencanaan strategis pendidikan nasional. 2. Sosialisasi pelaksanaan standar nasional pendidikan di tingkat 3. Koordinasi atas pengelolaan penyelenggaraan pendidikan, pengembangan tenaga kependidikan penyediaan fasilitas penyelenggaraan pendidikan lintas Kabupaten/Kota, untuk tingkat pendidikan dasar menengah. 4. Penyelenggaraan /atau pengelolaan satuan pendidikan /atau program studi bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar menengah. 5. Pemberian dukungan sumber daya ter-hadap penyelenggaraan perguruan tinggi. 6. Pemantauan evaluasi satuan pendidikan bertaraf internasional. 7. Peremajaan data dalam sistem infomasi manajemen Pendidikan Nasional untuk tingkat 2. Pembiayaan 1. Penyediaan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan bertaraf internasional sesuai kewenangannya. 2. Pembiayaan penjaminan mutu satuan pendidikan sesuai kewenangannya. 3. Kurikulum 1. a Koordinasi supervisi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan menengah. b. Sosialisasi kerangka dasar struktur 4. Sarana Prasaranan kurikulum pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar & pendidikan menengah c. Sosialisasi implementasi standar isi standar kompetensi lulusan pendidikan menengah. 2.Sosialisasi fasilitasi implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan menengah. 3. Pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan menengah. 5. Pendidikan Tenaga Kependidikan 6. Pengendalian Mutu Pendidikan 1. Penilaian Hasil Pendidikan 1.a.Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional sarana prasarana pendidikan menengah. b.pengawasan pendayagunaan bantuan sarana prasarana pendidikan. 2. Pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan menengah. 1. a.perencanaan kebutuhan pendidik tenaga kependidikan untuk pendidikan bertaraf internasional sesuai kewenangannya. b. Pengangkatan penempatan pendidik tenaga kependidikan pegawai negeri sipil untuk satuan pendidikan bertaraf internasional. 2. Pemindahan pendidik tenaga kependidikan pegawai negeri sipil antar Kabupaten/Kota. 3. Peningkatan kesejahteraan, penghargaan, perlindungan pendidik tenaga kependidikan pendidikan bertaraf internasional. 4. a.pembinaan pengembangan pendidik tenaga kependidikan pendidikan bertaraf intemasional. b.pemberhentian pendidik tenaga kependidikan pegawai negeri sipil pada pendidikan bertaraf internasional selain karena alasan pelanggaran peraturan perung-ungan 5. Pengalokasian tenaga potensial pendidik tenaga kependidikan di daerah. 1. Membantu pelaksanaan ujian nasional pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan nonformal. 2. Koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi pelaksanaan ujian sekolah skala prov

2 3. Penyediaan biaya penyelenggaraan ujian sekolah skala 2. Evaluasi 1. Pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan, jalur, jenjang, jenis pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan nonformal skala 2. Pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan nonformal skala 3. Akreditasi Membantu Pemerintah dalam pelaksanaan akreditasi pendidikan dasar menengah. 4. Penjaminan Mutu 1. Supervisi fasilitasi satuan pendidikan bertaraf internasional dalam penjaminan mutu untuk memenuhi standar internasional. 2. Evaluasi pelaksanaan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan skala B. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH DAERAH PROVINSI 2. Upaya Kesehatan 2. Pembiayaan Kesehatan 3. Sumber Daya Manusia Kesehatan 1. Pencegahan Pemberantasan Penyakit 3. Lingkungan Sehat 4. Perbaikan Gizi Masyarakat 5. Pelayanan Kesehatan Perorangan Masyarakat Pembiayaan Kesehatan Masyarakat Peningkatan Jumlah, Mutu Penyebaran Tenaga Kesehatan 1. Penyelenggaraan survailans epidemiologi, penyelidikan kejadian luar biasa skala prov. 2. Penyelenggaraan pencegahan penanggulangan penyakit menular skala prov. 3. Penyelenggaraan pencegahan penanggulangan penyakit tidak menular tertentu skala 4. Pengendalian operasional penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana wabah skala provinsi Penyelenggaraan Pencegahan penanggulang-an pencemaran lingkungan skala Provinsi. 1. Penyelenggaraan survailans gizi buruk skala 2. a. Pemantauan penanggulangan gizi buruk skala 1. Bimbingan pengendalian pelayanan kesehatan haji skala 2. Pengelolaan pelayanan kesehatan rujukan sekunder tersier tertentu. 3. Bimbingan pengendalian upaya kesehatan pada daerah perbatasan, terpencil, rawan kepulauan skala prov. 4. Registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan sesuai peraturan perungungan. 5. a.pemberian rekomendasi izin sarana kesehatan tertentu yang diberikan oleh pemerintah. b. Pemberian izin sarana kesehatan meliputi rumah sakit pemerintah Kelas B non pendidikan, rumah sakit khusus, rumah sakit swasta serta sarana kesehatan penunjang yang setara. a. Pengelolaan/penyelenggaraan, bimbingan, pengendalian jaminan pemeliharaan kesehatan skala b. Bimbingan pengendalian penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan nasional (Tugas Pembantuan). 1. Penempatan tenaga kesehatan strategis, pemindahan tenaga tertentu antar Kabupaten/Kota skala 2. Pendayagunaan tenaga kesehatan skala prov 3. Pelatihan diklat fungsional teknis skala

3 4. Registrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu skala provinsi sesuai peraturan perung-ungan. 5. Pemberian rekomendasi izin tenaga kesehatan asing. 4. Obat Perbekalan Kesehatan 5. Pemberdayaan Masyarakat 6. Manajemen Kesehatan Ketersediaan, Pemerataan, Mutu Obat Keterjangkauan Barga Obat Serta Perbekalan Kesehatan Pemberdayaan Individu, Keluarga Masyarakat Berperilaku Hidup Sehat Pengembangan Upaya Kesehat an Bersumber daya Masyarakat (UKBM) 1. Penyediaan pengelolaan bufferstock obat provinsi, alat kesehatan, reagensia vaksin lainnya skala 2. Sertifikasi sarana produksi distribusi alat kesehatan, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Kelas II. 3. a.pemberian rekomendasi izin industri komoditi kesehatan, PBF Pedagang Besar Alat Kesehatan (PBAK). b. Pemberian izin PBF Cabang IKOT. Penyelenggaraan Promosi Kesehatan skala Provinsi 1. Kebijakan Bimbingan pengendalian norma, standar, prosedur kriteria big kesehatan. 2. Penelitian 1. a.penyelenggaraan penelitian pengembangan kesehatan yang Pengembang mendukung perumusan kebijakan an Kesehatan b. Pengelolaan survei kesehatan daerah (surkesda) skala c. Pemantauan pemanfaatan Iptek kesehatan skala 3. Kerjasama Luar Negeri Penyelenggaraan kerjasama luar negeri pengawasan skala 4. Peningkatan Pengawasan Akuntabilitas 5. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Pembinaan, monitoring, evaluasi pengawasan skala Pengelolaan, SIK skala Provinsi C. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB SUB SUB PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BIDANG BIDANG 1. Sumber 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber Daya Air daya air 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai Kabupaten/Kota. 4. Penetapan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai linatas Kabupaten/Kota. 5. Pembentukan wadah koordinasi sumber daya air di tingkat provinsi /atau pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota. 6. Pembentukan komisi irigasi provinsi pengesahan pembentukan komisi irigasi antar kabupaten/kota. 2. Pembinaan 1. Penetapan pemberian lzin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan, pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota. 2. Penetapan pemberian rekomendasi teknis atas penyediaan, pengambilan, peruntukan, penggunaan pengusahaan air tanah pada cekungan air tanah lintas Kabupaten/Kota. 3. Menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas, ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota. 4. Pemberian bantuan teknis dalam pengelolaan sumber daya air kepada Kabupaten/Kota. 5. Fasilitasi penyelesaian sengketa antar Kabupaten/Kota dalam pengelolaan sumber daya air. 6. Pemberian izin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan, /atau pembongkaran bangunan /atau saluran irigasi pada jaringan irigasi primer sekunder dalam daerah irigasi lintas Kabupaten/Kota. 7. Pemberdayaan para pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air tingkat provinsi Kabupaten/Kota. 8. Pemberdayaan kelembagaan sumber daya air tingkat provinsi Kabupaten/Kota. 3. Pembangunan /Pengelonaan 1. Konservasi sumber daya air pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota

4 2. Pendayagunaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota 3. Pengendalian daya rusak air yang berdampak skala 4. Penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air tingkat 5. Pembangunan peningkatan sistem irigasi primer sekunder pada daerah irigasi lintas Kabupaten/Kota. 6. Operasi, pemeliharaan rehabilitasi sistem irigasi primer sekunder pada daerah irigasi yang luasnya ha sampai dengan ha atau pada daerah irigasi yang bersifat lintas kabupaten/kota 7. Operasi, pemeliharaan rehabilitasi pada sungai, au, waduk pantai pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota 5. Pengawasan Pengendalian Pengawasan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas Kabupaten/Kota 2. Bina Marga 1. Pengaturan Pengaturan jalan provinsi: a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan jalan provinsi berdasarkan kebijakan nasional di big jalan. b. Penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan jalan provinsi dengan memperhatikan keserasian antar wilayah prov c. Penetapan fungsi jalan dalam sistem jaringan jalan sekunder jalan kolektor yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten, antar ibukota kabupaten, jalan lokal, jalan lingkung- an dalam sistem jaringan jalan primer. d. Penetapan status jalan e. Penyusunan perencanaan umum pembiayaan jaringan jalan 2. Pembinaan Pembinaan jalan provinsi: a.pemberian bimbingan penyuluhan serta pendidikan pelatihan para aparatur penyelenggarajalan provinsi aparatur penyelenggara jalan Kabupaten/Kota. b.pengkajian serta penelitian pengembangan teknologi big jalan untuk jalan c.pemberian fasilitasi penyelesaian sengketa antar Kab/Kota dalam penyelenggaraan jalan. d.pengembangan teknologi terapan di big jalan untuk jalan kab/ nagari jalan kota. 3. Pembangunan Pembangunan jalan provinsi: a. Pembiayaan pembangunan jalan Pengusahaan b. Perencanaan teknis, pemrograman penganggaran, pengadaan lahan, serta pelaksanaan konstruksi jalan provinsi c. Pengoperasian pemeliharaan jalan prov. d. Pengembangan pengelolaan sistem manajemen jalan 4. Pengawasan Pengawasan jalan provinsi: a. Evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan provi. b. Pengendalian fungsi manfaat hasil pembangunan jalan 3. Perkotaan Pedesaan 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan strategi wilayah provinsi dalam pembangunan perkotaan nagari (mengacu kebijakan nasional). 2. Penetapan peraturan daerah provinsi mengenai pengembangan perkotaan nagari mengacu Norma, Standar, Proseclur Kriteria nasional. 2. Pembinaan 1. Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen pembangunan pengelolaan PS perkotaan penagarian tingkat 2. Fasilitasi pemberdayaan masyarakat dunia usaha dalam pembangunan perkotaan nagari di wilayah 3. Pembangunan 1. Fasilitasi penyiapan program pembangunan sarana prasarana perkotaan nagari jangka panjang jangka menengah kota/kabupaten di wilayah. 2. Fasilitasi kerjasama kemitraan antara pemerintah daerah dalam pengelolaan pembangunan sarana prasarana perkotaan nagari di lingkungan 3. Penyelenggaraan pembangunan PS perkotaan nagari lintas Kabupaten/ Kota di lingkungan wilayah 4. Fasilitasi pembentukan lembaga/ba pengelola pembangunan perkotaan nagari lintas kabupaten/kota. 4. Pengawasan 1. Pengawasan pengendalian terhadap pembangunan pengelolaan kawasan perkotaan nagari di 2. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria 5. Air Minum 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah provinsi mengenai kebijakan strategi pengembang-an air minum lintas Kabupaten/Kota di wilayahnyah

5 2. Penetapan BUMD provinsi sebagai penyelenggara SPAM lintas Kab./Kota. 3. Penetapan peraturan daerah Norma, Standar, Prosedur Kriteria pelayanan PS air minum berdasarkan SPM yang disusun pemerintah. 4. Memberikan izin penyelenggaraan untuk lintas Kabupaten/Kota. 2. Pembinaan 1. Penyelesaian masalah permasalahan yang bersifat lintas Kabupaten/Kota. 2. Peningkatan kapasitas teknis manajemen pelayanan air minum di lingkungan wilayah prov. 3. Pembangunan 1. Penetapan kebutuhan air baku untuk kebutuhan pengembangan SPAM di lingkungan wilayah 2. Fasilitasi penyelenggaraan (bantuan teknis) penyelenggaraan pengembangan SPAM di wilayah 3. Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM wilayah pelayanan lintas Kab./Kota setelah berkoordinasi dengan daerah Kab/Kota. 4. Penyediaan PS air minum untuk daerah bencana daerah rawan air skala prov. 5. Penanganan bencana alam tingkat provinsi 4. Pengawasan 1. Pengawasan terhadap seluruh tahapan penyelenggaraan pengembangan SPAM yang berada di wilayah 2. Evaluasi kinerja pelayanan air minum di lingkungan wilayah 3. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria. 6. Air Limbah 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah kebijakan pengembangan PS air limbah di wilayah provinsi mengacu pada kebijakan nasional. 2. Pembentukan lembaga tingkat provinsi sebagai penyelenggara PS air limbah di wilayah 3. Penetapan peraturan daerah Norma, Standar, Prosedur Kriteria berdasarkan SPM yang ditetapkan oleh pemerintah. 4. Memberikan izin penyelenggaraan PS air limbah lintas Kabupaten/Kota. 2. Pembinaan 1. Fasilitasi penyelesaian masalah yang bersifat lintas Kabupaten/Kota. 5. Fasilitasi peran serta dunia usaha masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan PS air limbah Kab./Kota. 3. Fasilitasi penyelenggaraan (bantek) pengembangan PS air limbah lintas Kab/Kota. 3. Pembangunan 1. Fasilitasi pengembangan PS air limbah lintas Kabupaten/Kota di wilayah 2. Penyusunan rencana induk pengembangan PS air limbah lintas Kabupaten/Kota. 3. Penanganan bencana alam tingkat 4. Pengawasan 1. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan PS air limbah di wilayahnya 2. Evaluasi atas kinerja pengelolaan PS air limbah di wilayah provinsi lintas Kab/Kota. 3. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria. 6. Persampahan 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah kebijakan pengembangan PS persampahan lintas Kabupaten/Kota di wilayah provinsi mengacu pada kebijakan nasional. 2. Penetapan lembaga tingkat provinsi penyelenggara pengelolaan persampahan lintas Kabupaten/Kota di wilayah 3. Penetapan peraturan daerah Norma, Standar, Prosedur Kriteria pengelolaan persampahan mengacu kepada SPM yang ditetapkan oleh pemerintah. 4. Memberikan izin penyelenggara pengelolaan persampahan lintas Kabupaten/Kota. 2. Pembinaan 1. Fasilitasi penyelesaian masalah permasalahan antar Kabupaten/Kota. 2. Peningkatan kapasitas manajemen fasilitasi kerjasama pemda/dunia usaha masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan PS persampahan lintas Kab/Kota 3. Memberikan bantuan teknis pembinaan lintas Kabupaten/Kota. 3. Pembangunan 1. Fasilitasi penyelenggaraan pembiayaan pembangunan PS persampahan secara nasional di wilayah 2. Penyusunan rencana induk pengembangan PS persampahan lintas Kabupaten/Kota. 4. Pengawasan 1. Pengawasan pengendalian Pengembangan persampahan diwilayah prov. 2. Evaluasi kinerja penyelenggaraan yang bersifat lintas Kabupaten/Kota. 3. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria. 7. Drainase 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah kebijakan strategi provinsi berdasarkan kebijakan strategi nasional

6 2. Penetapan peraturan daerah Norma, Standar, Prosedur Kriteria provinsi berdasarkan SPM yang ditetapkan oleh pemerintah di wilayah 2. Pembinaan 1. Bantuan teknis pembangunan, pemeliharaan pengelolaan. 2. Peningkatan kapasitas teknik manajemen penyelenggara drainase pemutusan genangan di wilayah 3. Pembangunan 1. Fasilitasi penyelesaian masalah permasalahan operasionalisasi sistem drainase penanggulangan banjir lintas Kab/Kota. 2. Fasilitasi penyelenggaraan pembangunan pemeliharaan PS drainase di wilayah 3. Penyusunan rencana induk PS drainase skala regional/lintas daerah. 4. Pengawasan 1. Evaluasi di provinsi terhadap penyelenggaraan sistem drainase pengendali banjir di wilayah 2. Pengawasan pengendalian penyelenggaraan drainase pengendalian banjir lintas kabupaten/kota. 3. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria. 8. Pemukiman 1. Kawasan Siap Bangun (Kasiba) Lingkungan Siap Bangun (Lisiba) yang berdiri Sendiri a. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah kebijakan strategi Kasiba/Lisiba di wilayah 2. Penetapan Peraturan Daerah Norma, Standar, Prosedur Kriteria Kasiba Lisiba di wilayah b. Pembinaan 1. Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen dalam pembangunan Kasiba Lisiba. 2. Fasilitasi penyelesaian pembangunan Kasiba/Lisiba antar Kabupaten/Kota. c. Pembangunan 1. Fasilitasi penyelenggaraan pembangunan Kasiba/Lisiba lintas Kabupaten/Kota. 2. Fasilitasi kerjasama swasta, masyarakat tingkat nasional dalam pembangunan Kasiba/Lisiba lintas Kabupaten/Kota. 3. Penetapan izin lokasi Kasiba/Lisiba lintas Kabupaten/Kota. d. Pengawasan 1. Pengawasan pelaksanaan kelayakan program Kasiba Lisiba di 2. Evaluasi penyelenggaraan pembangunan Kasiba Lisiba di 3. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria di 2. Pemukiman Kumuh/ Nelayan a. Pembinaan Fasilitasi peningkatan kapasitas manajemen dalam penanganan permukiman kumuh di wilayah b. Pembangunan 1. Fasilitasi penyelenggaraan penanganan permukiman kumuh di wilayahnya. 2. Fasilitasi peremajaan / perbaikan permukiman kumuh/nelayan. c. Pengawasan 1. Monitoring evaluasi pelaksanaan program penanganan permukiman kumuh di wilayahnya 2. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria di 3. Pembangunan Kawasan 1. Pembinaan Fasilitas penyelesaian masalah pembangunan kawasan di wilayah provinsi 2. Pengawasan 1. Pengawasan pengendalian pembangunan kawasan di wilayah 2. Evaluasi pelaksanaan program pembangunan kawasan di 3. Pengawasan pengendalian atas pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria di 9. Bangunan Gedung Lingkungan 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah Provinsi, mengenai bangunan gedung lingkungan mengacu pada norma, standar, prosedur kriteria nasional. 2. Penetapan kebijakan strategi wilayah provinsi mengenai bangunan gedung lingkungan. 2. Pembinaan 1. Pemberdayaan kepada pemerintah daerah penyelenggara bangunan gedung lingkungannya. 2. Fasilitasi penyelenggaraan bangunan gedung lingkungan. 3. Pembangunan 1. Pembangunan pengelolaan bangunan gedung rumah negara yang menjadi aset pemerintah 2. Penetapan status bangunan gedung lingkungan yang dilindungi dilestarikan

7 yang berskala provinsi atau lintas Kab/Kota. 4. Pengawasan 1. Pengawasan secara regional terhadap pelaksanaan peraturan perung-ungan, pedoman standar teknis bangunan gedung lingkungannya gedung rumah negara. 2. Pengawasan penertiban pelestarian bangunan gedung lingkungan yang dilindungi dilestarikan yang berskala provinsi atau lintas Kabupaten/Kota. 10. Jasa 1. Pengaturan Pelakasanaan kebijakan pembinaan jasa Konstruksi konstruksi yang telah ditetapkan. 2. Pemberdayaan 1. Pengembangan sistem informasi jasa konstruksi dalam wilayah 2. Penelitian pengembangan jasa konstruksi dalam wilayah 3. Pengembangan sumber daya manusia big jasa konstruksi di tingkat 4. Peningkatan kemampuan teknologi jasa konstruksi dalam wilayah 5. Pelaksanaan pelatihan, bimbingan teknis penyuluhan dalam wilayah 6. Pelaksanaan pemberdayaan terhadap LKPJ daerah asosiasi di 3. Pengawasan 1. Pengawasan tata lingkungan yang bersifat lintas Kabupaten/Kota. 2. Pengawasan sesuai kewenangannya untuk terpenuhinya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. 3. Pengawasan terhadap LKPJ daerah asosiasi di provinsi D. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERUMAHAN SUB SUB SUB BIDANG BIDANG PEMERINTAH DAERAH PROVINSI 1. Pembiayaan 1. Pembangunan Baru 1. Penetapan kebijakan, strategi program provinsi di big pembiayaan perumahan. 2. Penyusunan NSPM provinsi big pembiayaan perumahan. 3. Koordinasi penyelenggaraan mendorong terciptanya pengaturan instrumen pembiayaan dalam rangka penerapan sistem pembiayaan perumahan. 4. Fasilitasi bantuan teknis big pembiayaan perumahan kepada para pelaku di tingkat 5. Pemberdayaan pelaku pasar perumahan di tingkat 6. Fasilitasi bantuan pembiayaan pembangunan pemilikan rumah serta penyelenggaraan rumah sewa. 7. Pengendalian penyelenggaraan bidaya pembiayaan perumahan di tingkat provinsi 8. Melakukan evaluasi penyelenggaraan big pembiayaan perumahan di tingkat 2. Perbaikan 1. Penetapan kebijakan, strategi program provinsi di big pembiayaan perumahan. 2. Penyusunan NSPM provinsi big pembiayaan perumahan. 3. Koordinasi penyelenggaraan men-dorong terciptanya pengaturan instrumen pembiayaan dalam rangka penerapan sistem pembiayaan perumahan. 4. Fasilitasi bantuan teknis big pembiayaan perumahan kepada para pelaku di tingkat 5. Pemberdayaan pelaku pasar perumahan di tingkat 6. Fasilitasi bantuan pembiayaan perbaikan/ pembangunan rumah swadaya milik. 7. Pengendalian penyelenggaraan big pembiayaan perumahan di tingkat 8. Melakukan evaluasi penyelenggaraan big pembiayaan perumahan di tingkat 2. Pembinaan Perumahan Formal 1. Pembangunan Baru 1. a.koordinasi masukan penyusunan penyempumaan peraturan perungungan big perumahan di Kab/Kota b.koordinasi peninjauan kembali (review) kesesuaian dengan pert. Per-uu-an big perumahan di Kabu/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait

8 2. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi nasional pembangunan pengembangan pada skala 3. Koordinasi upaya efisensi pasar industri perumahan skala 4. Koordinasi pelaksanaan sosialisasi peraturan perung-ungan, produk NSPM, serta kebijakan strategi nasional perumahan skala 5. Koordinasi pelaksanaan bantuan teknis penyelenggaraan perumahan. 6. Pembinaan terhadap ba usaha pembangunan perumahan, baik BUMD, koperasi, perorangan maupun swasta, yang bergerak di big usaha industri bahan bangunan, industri komponen bangunan, konsultan, kontraktor pengembang. 7. Penyusunan pedoman perencanaan, pembangunan pemeliharaan PSU lintas Kabupaten/Kota. 8. Koordinasi pelaksanaan sosialisasi peraturan perung-ungan, produk SPM, serta kebijakan strategi nasional perumahan provinsi bersangkutan. 9. Koordinasi pelaksanaan peningkatan kapasitas penyelenggara pelaku pembangunan perumahan. 10. Koordinasi pelaksanaan bantuan teknis penyelenggaraan perumahan. 11. Pembinaan terhadap ba usaha pembangunan perumahan, baik BUMD, koperasi, perorangan maupun swasta, yang bergerak di big usaha industri bahan bangunan, industri komponen bangunan, konsultan, kontraktor pengembang di 12. Fasilitasi pelaksanaan tindakan turun tangan dalam penyelenggaraan pembangunan perumahan PSU yang berdampak lintas Kabupaten/Kota. 13. Perumusan RPJP RPJM 14. Fasilitasi persepatan pembangunan perumahan skala 15. Pelaksanaan pembangunan Rusunawa Rusunami sebagai stimulan di perkotaan, perbatasan internasional, pusat kegiatan perdagangan/produksi fasilitasi pengelolaan, pemeliharaan kepada Kab/kota. 16. Pelaksanaan pembangunan prasarana, sarana utilitas umum sebagai stimulan di RSH, Rusun, Rusus fasilitasi pengelolaan, pemeliharaan kepada Kabupaten/Kota. 17. Pelaksanaan pembangunan rumah contoh (RSH) sebagai stimulan pada daerah terpencil uji coba serta fasilitasi pengelolaan, pemeliharaan kepada Kabupaten/Kota. 18. Pembangunan rumah untuk korban bencana khusus lainnya serta pengelolaan depo pendistribusiannya. 2. Perbaikan 1. Perumusan kebijakan strategi pembangun an pengembangan perumahan skala prov. 2. Perumusan SPO baku penanganan pengungsi akibat bencana skala 3. Penyusunan SPM perumahan PSU pesisir pantai serta pulau kecil, khususnya di perbatasan antar Kabupaten/Kota. 4. Koordinasi penetapan sasaran penerima bantuan perumahan pengawasannya. 5. Koordinasi pengendalian penetapan harga sewa rumah. 6. Koordinasi usulan pembangunan perumahan untuk penampungan pengungsi lintas kab/kota 3. Pemanfaatan 1. Koordinasi usulan penerima bantuan pembangunan kelembagaan perumahan di provinsi serta penyelenggaraan perumahan dengan a dekonsentrasi. 2. Koordinasi penetapan penerima bantuan investasi rumah susun untuk MBR rumah khusus, rumah nelayan, perbatasan intemasional pulau-pulau kecil. 3. Koordinasi penetapan penerima bantuan PSU. 4. Fasilitasi pembentukan kelembagaan perumahan skala 5. Pemantauan evaluasi pelaksanaan kebijakan strategi nasional pengembangan perumahan di 6. Koordinasi penyusunan pedoman pembangunan, penghunian pengelolaan perumahan lintas Kab./Kota. 7. Pengawasan langsung terhadap peng-hunian pengelolaan rusun rusus penenma bantuan investasi ke Kab./Kota. 3. Pembinaan Perumbahan Swadaya 1. Pembangunan Baru 1. Perumusan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya

9 2. Penyusunan RPJP RPJM provinsi tentang perumahan swadaya. 3. Penyusunan NSPM pembangunan peru mahan swadaya di 4. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 5. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 6. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 7. Sosialisasi kebijakan strategi, program NSPM pembangunan perumahan swadaya di pusat. 8. Pengkajian kebijakan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. 2. Pemugaran 1. Perumusan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 2. Penyusunan RPJP RPJM provinsi perumahan swadaya. 3. Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya di 4. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan 5. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 6. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya.swadaya 7. Sosialisasi kebijakan strategi, program NSPM pembangunan perumahan swadaya di tingkat 8. Pengkajian kebijakan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. 3. Perbaikan 1. Perumusan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 2. Penyusunan RPJP RPJM provinsi perumahan swadaya. 3. Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya di 4. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 5. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 6. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya 7. Sosialisasi kebijakan strategi, program NSPM pembangunan perumahan swadaya di tingkat 8. Pengkajian kebijakan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. 4. Perluasan 1. Perumusan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 2. Penyusunan RPJP RPJM provinsi perumahan swadaya 3. Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya tingkat

10 4. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 5. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 6. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 7. Sosialisasi kebijakan strategi, program NSPM pembangunan perumahan swadaya di 8. Pengkajian kebijakan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. 5. Pemeliharaan 1. Perumusan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 2. Penyusunan RPJP RPJM provinsi perumahan swadaya. 3. Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya tingkat 4. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 5. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 6. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 4. Pembangan Kawasan 5. Sosialisasi kebijakan strategi, program NSPM pembangunan perumahan swadaya di 6. Pengkajian kebijakan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. 6. Pemanfaatan 1. Perumusan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 2. Penyusunan RPJP RPJM provinsi perumahan swadaya. 3. Penyusunan NSPM pembangunan perumahan swadaya di 4. Koordinasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 5. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 6. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi provinsi tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya. 7. Sosialisasi kebijakan strategi, program NSPM pembangunan perumahan swadaya di 8. Pengkajian kebijakan peraturan daerah provinsi yang terkait dengan pembangunan perumahan swadaya. 1. Sistem Kebijakan Kawasan 1. Penetapan kebijakan strategi provinsi dalam pengembangan kawasan. 2. Penyusunan Rencana Provinsi dalam Pembangunan Pengembangan Perumahan Permukiman Daerah. 3. Pembinaan teknis penyusunan RP4D di wilayahnya. 4. Fasilitasi bantuan teknis penyusunan RP4D di wilayahnya. 5. Monitoring evaluasi pelaksanaan kebijakan strategi Pengembangan kawasan RP4D skala

11 6. Pengendalian pelaksanaan kebijakan strategi pengembangan kawasan RP4D di wilayahnya. 2. Kawasan Skala Besar 3. Kawasan Khusus 4. Keterpaduan Prasarana Kawasan 1. Penetapan kebijakan strategi provinsi dalam penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan skala besar. 2. Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan skala besar. 3. Fasilitasi, bantuan teknis bantuan stimulan pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan skala besar. 4. Monitoring evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan skala besar. 5. Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan khusus. 1. Penetapan kebijakan strategi provinsi dalam penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan khusus. 2. Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan skala khusus. 3. Fasilitasi, bantuan teknis bantuan stimulan pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan khusus. 4. Monitoring evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan khusus. 5. Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan pengelolaan kawasan khusus. 1. Penetapan kebijakan strategi provinsi dalam penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan. 2. Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan. 3. Fasilitasi bantuan teknis pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan. 4. Monitoring evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan. 6. Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan. 5. Keserasian Kawasan 1. Penetapan kebijakan strategi provinsi dalam penyelenggaraan keserasian kawasan lingkungan hunian berimbang. 2. Pembinaan teknis pelaksanaan penyelenggaraan keserasian kawasan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya. 3. Fasilitasi bantuan teknis pelaksanaan penyelenggaraan keserasian kawasan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya. 4. Monitoring evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan keserasian kawasan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya. 5. Pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan keserasian kawasan lingkungan hunian berimbang di wilayahnya. 5. Pembinaan Hukum, Peraturan Perungungan Pertanahan untuk Perumahan 1. Pembangunan 1. Koordinasi penyusunan penyempurnaan Baru peraturan perung-ungan big perumahan di tingkat 2. Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah Kabupaten/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait di big perumahan. 3. Sosialisasi peraturan perung-ungan big perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum perlindungan hukum dalam bermukim di 4. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan peraturan perung-ungan big perumahan di 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penanganan masalah sengketa big perumahan di 6. Koordinasi fasilitasi penanganan masalah sengketa big perumahan di 7. Fasilitasi penyusunan, koordinasi sosialisasi NSPM big perumahan di tingkat prov. 8. Koordinasi sosialiasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas Kabupaten/Kota. 9. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan lintas Kabupaten/Kota. 10. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 11. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan

12 penataan ruang penataan pertanahan. 12. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 13. Fasilitasi penyelesaian eksternalitas pembangunan perumahan lintas Kab/Kota. 2. Pemugaran 1. Koordinasi penyusunan penyempurnaan peraturan perung-ungan big perumahan di tingkat 2. Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah Kabupaten/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait di big perumahan. 3. Sosialisasi peraturan perung-ungan big perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum perlindungan hukum dalam bermukim di 4. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan peraturan perung-ungan big perumahan di 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penanganan masalah sengketa big perumahan di 6. Koordinasi fasilitasi penanganan masalah sengketa big perumahan di 7. Fasilitasi penyusunan, koordinasi sosialisasi NSPM big perumahan di tingkat prov. 8. Koordinasi sosialisasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas Kabupaten/Kota 9. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang Pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan lintas Kabupaten/Kota. 10. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 11. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 12. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 13. Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas Kab/Kota. 3. Perbaikan 1. Koordinasi penyusunan penyempurnaan peraturan perung-ungan big perumahan di tingkat 2. Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah Kabupaten/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait di big perumahan. 3. Sosialisasi peraturan perung-ungan big perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum perlindungan hukum dalam bermukim di 4. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan peraturan perung-ungan big perumahan di 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penanganan masalah sengketa big perumahan di 6. Koordinasi fasilitasi penanganan masalah sengketa big perumahan di 7. Fasilitasi penyusunan, koordinasi sosialisasi NSPM big perumahan di tingkat prov. 8. Koordinasi sosialisasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas Kabupaten/Kota. 9. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang Pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan lintas Kabupaten/Kota. 10. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan 11. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan prov. tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 12. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 13. Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas Kab./Kota. 4. Perluasan 1. Koordinasi penyusunan penyempurnaan peraturan perung-ungan big perumahan di tingkat 2. Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah Kabupaten/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait di big perumahan. 3. Sosialisasi peraturan perung - ungan

13 big perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum perlindungan hukum dalam bermukim di prov 4. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan peraturan perung-ungan big perumahan di 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penangangan masalah sengketa big perumahan di 6. Koordinasi fasilitasi penanganan masalah sengketa big perumahan di 7. Fasilitasi penyusunan, koordinasi sosialisasi NSPM big perumahan di tingkat prov. 8. Koordinasi sosialiasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas Kabupaten/Kota. 9. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan lintas Kabupaten/Kota. 10. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 11. Fasilitasi Pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan 12. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 13. Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas Kab/Kota. 5. Pemeliharaan 1. Koordinasi penyusunan penyempurnaan peraturan perung-ungan big perumahan di tingkat 2. Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah Kabupaten/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait di big perumahan. 3. Sosialisasi peraturan perung-ungan big perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum perlindungan hukum dalam bermukim di 4. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan peraturan perung-ungan big perumahan di 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penangangan masalah sengketa big perumahan di 6. Koordinasi fasilitasi penanganan masalah sengketa big perumahan di 7. Fasilitasi penyusunan, koordinasi sosialisasi NSPM big perumahan di tingkat prov. 8. Koordinasi sosialiasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas Kabupaten/Kota. 9. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan lintas Kabupaten/Kota. 10. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 11. Fasilitasi Pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan 12. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 13. Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas Kab./Kota. 6. Pemanfaatan 1. Koordinasi penyusunan penyempurnaan peraturan perung-ungan big perumahan di tingkat 2. Peninjauan kembali (review) kesesuaian peraturan daerah Kabupaten/Kota dengan peraturan perung-ungan terkait di big perumahan. 3. Sosialisasi peraturan perung-ungan big perumahan dalam rangka mewujudkan jaminan kepastian hukum perlindungan hukum dalam bermukim di 4. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan peraturan perung-ungan big perumahan di 5. Koordinasi pelaksanaan kebijakan penangangan masalah sengketa big perumahan di 6. Koordinasi fasilitasi penanganan masalah sengketa big perumahan di 7. Fasilitasi penyusunan, koordinasi sosialisasi NSPM big perumahan di tingkat prov. 8. Koordinasi sosialiasi NSPM penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan tingkat provinsi lintas Kabupaten/Kota

14 9. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan lintas Kabupaten/Kota. 10. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan yang sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 11. Fasilitasi Pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pembangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 12. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang embangunan perumahan sesuai dengan penataan ruang penataan pertanahan. 13. Fasilitasi penyelesaian eksternasitas pembangunan perumahan lintas Kab/Kota. 6. Pembinaan Teknologi Industri 1. Pembangunan Baru 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan prov tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 3. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 2. Pemugaran 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan prov. tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 3. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 3. Perbaikan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan prov tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan prov. tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 3. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 4. Pemeliharan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan prov. tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 3. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 5. Pemanfaatan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 3. Pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomi budaya, serta PSU pendukung perumahan. 7. Pengembangan Pelaku Pembangunan Perumahan, Peranserta Masya-rakat Sosial Budaya 1. Pembangunan Baru 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 3. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kab / Kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan

15 4. Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah Kabupaten/Kota, ba usaha, kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan. 5. Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta masyarakat di tingkat provinsi 2. Pemugaran 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 3. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kabupaten/Kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 4. Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah Kabupaten/Kota, ba usaha, kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan. 5. Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta masyarakat di tingkat provinsi 3. Perbaikan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 3. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kabupaten/Kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 4. Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah Kabupaten/Kota, ba usaha, kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan. 5. Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta masyarakat di tingkat provinsi 4. Perluasan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 1. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kab/Kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah Kabupaten/Kota, ba usaha, kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan. 3. Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta masyarakat di tingkat provinsi 5. Pemeliharan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 3. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kabupaten/Kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 4. Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah Kabupaten/Kota, ba usaha, kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan. 5. Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta masyarakat di tingkat provinsi 6. Pemanfaatan 1. Koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 2. Fasilitasi pelaksanaan kebijakan provinsi tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 3. Koordinasi pengawasan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kabupaten/Kota tentang pemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan. 4. Koordinasi fasilitasi kemitraan antara pemerintah daerah Kabupaten/Kota, ba usaha, kelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan. 5. Fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan pemerintah, swasta masyarakat di tingkat provinsi

16 E. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG SUB SUB SUB BIDANG PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BIDANG 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan daerah big penataan ruang tingkat provinsi 2. Penetapan pedoman pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur Kriteria big penataan ruang. 3. Penetapan penataan ruang perairan di luar 4 (empat) mil sampai 12 (dua belas) mil dari garis pantai. 4. Penetapan kriteria penentuan perubahan fungsi ruang kawasan lintas Kabupaten/Kota dalam rangka penyusunan tata ruang khususnya untuk menjaga keseimbangan ekosistem, sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh pemerintah. 5. Penetapan kawasan strategis provinsi 6. Pemberian arahan pengelolaan kawasan andalan sebagai bagian RTRWP. 2. Pembinaan 1. Koordinasi penyelenggaraan penataan ruang wilayah Kabupaten/Kota 2. Sosialisasi norma, standar, prosedur kriteria big penataan ruang. 3. Sosialisasi SPM big penataan ruang. 4. Pemberian bimbingan, supervisi, konsultasi pelaksanaan penataan ruang terhadap kabupaten/kota. 5. Pendidikan pelatihan 6. Penelitian Pengembangan. 7. Pengembangan sisten informasi komunikasi panataan ruang provinsi 8. Penyebarluasan informasi penataan tuang kepada masyarakat. 9. Pengembangan kesadaran tangungjawab masyarakat. 10. Kordinasi fasilitasi penataan ruang lintas Kabupaten/Kota. 11. Pembinaan penataan ruang untuk lintas Kabupaten/Kota. 3. Pembangun a. Perencanaan Tata Ruang an 1. Penyusunan penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) 2. Penyusunan penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi 3. Penetapan rencana detail tata ruang untuk RTRWP b.pemanfaatan Ruang 1. Penyusunan program anggaran provinsi di big penataan ruang, serta fasilitasi koordinasi antar Kab/Kota 2. Pemanfaatan kawasan strategis provinsi 3. Pemanfaatan kawasan andalan sebagai bagian dari RTRWP 4. Pemanfaatan investasi di kawasan strategis provinsi kawasan lintas Kab/Kota bekerjasama dengan pemerintah daerah, masyarakat dunia usaha. 5. Pemanfaatan SPM di big penataan ruang. 6. Perumusan kebijakan strategis operasionalisasi RTRWP Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi 7. Perumusan program sektoral dalam rangk perwuju struktur pola pemanfaatan ruang wilayah provinsi kawasan strategis provinsi 8. Pelaksanaan pembangunan sesuai program pemanfaatan ruang wilayah provinsi kawasan strategis provinsi d.pengendalian Pemanfaatan Ruang. 1. Pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi termasuk lintas-lintas Kabupaten/Kota. 2. Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan strategis provinsi 3. Penyusunan peraturan zonasi sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan ruang provinsi 4. Pemberian izin pemanfaatan ruang yang sesuai dengan RTRWP. 5. Pembatalan izin pemanfatan ruang yang tidak sesuai dengan RTRWP. 6. Pengambilalihan kewenangan peme-rintah Kab./Kota dalam hal pemerintah Kabupaten/Kota tidak dapat memenuhi SPM di big penataan ruang. 7. Pemberian pertimbangan atau penyelesaian permasalahan penataan ruang yang tidak dapat diselesaikan pada tingkat Kab/Kota. 8. Fasilitasi penyelesaian perselisihan dalam pelaksanaan penataan antar kab/ kota 9. Pembentukan lembaga yang bertugas melaksanakan pengendalian pemanfaatan ruang tingkat provinsi 4. Pengawasan 1. Pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang di wilayah provinsi 2. Pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang di wilayah

A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN.

A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN. LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 10 TAHUN 2007 TANGGAL : 28 Desember 2007 A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN. 1. Kebijakan : 1.1. Kebijakan dan Standar : a. Penetapan

Lebih terperinci

NO LD.27 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT

NO LD.27 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2008 TANGGAL 16SEPTEMBER 2008 DAFTAR URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN GARUT A. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB-SUB BIDANG PEMERINTAH

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI URUSAN RIIL YANG DILAKSANAKAN DI DAERAH KENDAL

IDENTIFIKASI URUSAN RIIL YANG DILAKSANAKAN DI DAERAH KENDAL LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 2 NOPEMBER 2007 IDENTIFIKASI URUSAN RIIL YANG DILAKSANAKAN DI DAERAH KENDAL BIDANG PENDIDIKAN No. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG JENIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BONE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BONE PEMERINTAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BONE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BATU

PEMERINTAH KOTA BATU PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

2 C. SUB BIDANG KURIKULUM 1. Koordinasi dan supervisi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar. 2. Sosialisasi kerangka

2 C. SUB BIDANG KURIKULUM 1. Koordinasi dan supervisi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar. 2. Sosialisasi kerangka LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2008 TANGGAL 19 NOPEMBER 2008 URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO I. BIDANG PENDIDIKAN A. SUB

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR : 9 TAHUN 2008 TANGGAL : 28 Juni 2008 URUSAN WAJIB KABUPATEN BANYUMAS A. BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 1. Kebijakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 03 TAHUN 2009 T E N T A N G KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN LUMAJANG DALAM URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB DAN URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA Nomor : 3 Tahun 2008 Tanggal : 18 Februari 2008

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA Nomor : 3 Tahun 2008 Tanggal : 18 Februari 2008 A. BIDANG PENDIDIKAN LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA Nomor : 3 Tahun 2008 Tanggal : 18 Februari 2008 RINCIAN URUSAN WAJIB PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA SUB

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG PERATURAN DAERAH

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI HASIL PERSETUJUAN DPRD TANGGAL 2 JULI 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 02 Tahun 2008 Seri : D Nomor 02 PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELUMA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BANGLI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BANGLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BANGLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGLI, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMENEP Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SERUYAN

URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SERUYAN Lampiran I : Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 02 Tahun 2008 Tanggal 14 Januari 2008 URUSAN WAJIB A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG 1. Kebijakan Kebijakan dan Standar

Lebih terperinci

1. Kebijakan 1.a.Penetapan Kebijakan Operasional pendidikan di Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi.

1. Kebijakan 1.a.Penetapan Kebijakan Operasional pendidikan di Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijakan nasional dan provinsi. A. PEMBGAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : TANGGAL : BIDANG SUB BIDANG KEWENANGAN 1. Kebijakan 1.a.Penetapan Kebijakan Operasional pendidikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 18 TAHUN 2009 TANGGAL : 28 AGUSTUS 2009

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 18 TAHUN 2009 TANGGAL : 28 AGUSTUS 2009 LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 18 TAHUN 2009 TANGGAL : 28 AGUSTUS 2009 DAFTAR RINCIAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN P E M E R I N T A H K A B U P A T E N M U S I

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

G. BIDANG PERUMAHAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pembiayaan 1. Pembangunan Baru

G. BIDANG PERUMAHAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pembiayaan 1. Pembangunan Baru G. BIDANG PERUMAHAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pembiayaan 1. Pembangunan Baru 1. Penetapan kebijakan, strategi, dan program di bidang pembiayaan 2. Penyusunan norma, standar, pedoman, dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAGETAN

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAGETAN PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAGETAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGETAN Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 11 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 11 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 11 TAHUN 2008 SERI : E NOMOR : 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KEWENANGAN KABUPATEN SUMBAWA BARAT SEBAGAI DAERAH OTONOM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota.

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota. - 20 - C. PEMBAGIAN URUSAN AN PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan nasional sumber daya air. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas provinsi,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 38 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 38 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 38 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR : 38 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH YANG MENJADI KEWENANGAN KABUPATEN SERDANG

Lebih terperinci

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air

Lebih terperinci

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan

Lebih terperinci

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah. - 6-3. BIDANG PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu 3. Penetapan

Lebih terperinci

1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah. D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air

Lebih terperinci

- 26 - PEMERINTAH. 3. Penetapan rencana. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai

- 26 - PEMERINTAH. 3. Penetapan rencana. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai - 26 - C. PEMBAGIAN URUSAN AN PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan nasional sumber daya air. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas provinsi,

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG JRUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG JRUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG JRUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, mimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2008 T E N T A N G URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH I. URUSAN WAJIB

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2008 T E N T A N G URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH I. URUSAN WAJIB LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2008 T E N T A N G URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH I. URUSAN WAJIB a. Urusan Bidang Pendidikan SUB BIDANG SUB-SUB BIDANG RINCIAN URUSAN 1. Kebijakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 08

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 08 LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 08 1 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 08 TAHUN 2007 TENTANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

Lebih terperinci

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH - 11 - C. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air di 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN AGAM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN AGAM PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN AGAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 7 TAHUN : 2008 Menimbang : Mengingat : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH. 1. Pengelolaan survailans epidemiologi kejadian luar biasa skala nasional.

PEMERINTAH. 1. Pengelolaan survailans epidemiologi kejadian luar biasa skala nasional. B. PEMBAGIAN URUSAN AN KESEHATAN - 15-1. Upaya 1. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 1. Pengelolaan survailans epidemiologi kejadian luar biasa skala nasional. 1. Penyelenggaraan survailans epidemiologi,

Lebih terperinci

B. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN

B. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN - 12 - B. PEMBAGIAN URUSAN AN KESEHATAN 1. Upaya 1. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 1. Pengelolaan survailans epidemiologi kejadian luar biasa skala nasional. 2. Pengelolaan pencegahan dan penanggulangan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, WALIKOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a. bahwa untuk menyelenggarakan pemerintahan di Kabupaten Pati sebagai daerah otonom,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa konsekuensi dari

Lebih terperinci

URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SIGI

URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SIGI BU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR : 3 TAHUN 2010 T E N T A N G URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan

Lebih terperinci

DAFTAR : URUSAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

DAFTAR : URUSAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Lampiran : Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 26 Tahun 2007 Tanggal 21 November 2007 DAFTAR : URUSAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN A. URUSAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR, Menimbang

Lebih terperinci

191- TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

191- TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, 191- SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 91 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa dengan dikeluarkannya

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR TAHUN 00 TENTANG PENETAPAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KUDUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PADANG

PEMERINTAH KOTA PADANG 1 PEMERINTAH KOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN ROKAN HILIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN KABUPATEN ROKAN HILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 B. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KESEHATAN

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 B. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KESEHATAN LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 B. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KESEHATAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Upaya 1. Pencegahan dan Pemberantasan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN AN ANTARA,, DAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 4 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 4 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN MEMIMPIN, MENGKOORDINASIKAN DAN MENGENDALIKAN TUGAS-TUGAS DIBIDANG PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAWASAN YANG MELIPUTI PENGEMBANGAN KAWASAN KHUSUS DAN KERJASAMA PENGEMBANGAN KAWASAN;

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN PEMERINTAH YANG BERSIFAT NASIONAL DI ACEH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN PEMERINTAH YANG BERSIFAT NASIONAL DI ACEH SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG YANG BERSIFAT NASIONAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk memberikan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH PEMERINTAH SALINAN PERATURAN DAERAH NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA TENGAH, Menimbang : a. bahwa untuk menyelenggarakan

Lebih terperinci

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi. LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38 Tahun 2007 TANGGAL : 9 Juli 2007 A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN 1. Kebijakan 1. Kebijakan dan Standar 1.a. Penetapan kebijakan

Lebih terperinci

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi. LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 38 TAHUN 2007 TANGGAL : 9 JULI 2007 A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN 1. Kebijakan 1. Kebijakan dan Standar 1.a. Penetapan kebijakan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

LAMPIRAN IX. 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem mempunyai tugas : 172 LAMPIRAN IX PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM Dinas Pekerjaan Umum 1. KEPALA DINAS Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA PANGKALPINANG

WALIKOTA PANGKALPINANG WALIKOTA PANGKALPINANG Menimbang PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang penataan

Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang penataan - 158 - E. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG 1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan perundangundangan bidang penataan ruang 2. Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang

Lebih terperinci

Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang penataan ruang.

Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang penataan ruang. E. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG - 120-1. Pengaturan 1. Penetapan peraturan perundangundangan bidang penataan ruang 2. Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) bidang

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

A. BIDANG PENDIDIKAN (URUSAN WAJIB)

A. BIDANG PENDIDIKAN (URUSAN WAJIB) A. BIDANG PENDIDIKAN (URUSAN WAJIB) SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN 1. Kebijakan 1. Kebijakan dan Standar 1. Penetapan kebijakan operasional pendidikan di kabupaten sesuai

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA Menimbang Mengingat : PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 21 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 21 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK SALINAN BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 21 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1220 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 4. Sarana dan Prasarana

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 4. Sarana dan Prasarana A. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Kebijakan 1. Kebijakan dan Standar 1. Penetapan kebijakan operasional pendidikan di kabupaten/kota

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI, TIPE, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang berhak hidup

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 90 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 90 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 90 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN KARAWANG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN KUNINGAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI -1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN BANYUWANGI \ DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 56 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci