BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. metode yang digambarkan dalam sebuah grafik yang secara visual dapat menyajikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. metode yang digambarkan dalam sebuah grafik yang secara visual dapat menyajikan"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Grafik Barber Johnson Konsep Barber Johnson Barry Barber dan David Johnson pada tahun 1973 berhasil menciptakan suatu metode yang digambarkan dalam sebuah grafik yang secara visual dapat menyajikan dengan jelas tingkat efisiensi pelayanan rawat inap rumah sakit. Konsep Barber Johnson di negara-negara maju digunakan dalam menejemen rumah sakit untuk menilai efisiensi manejemen perawatan. Indikator-indikator yang digunakan meliputi angka hunian penderita rawat inap (Bed Occupancy Rate = BOR), lama rata-rata perawatan penderita di rumah sakit (Length of Stay = LOS), frekuensi penggunaan tempat tidur rata-rata/tahun oleh berbagai penderita (Bed Turn Over = BTO), maupun rata-rata lama sebuah tempat tidur berada dalam keadaan kosong (Turn Over Interval = TOI) (Riyadi, 1993). Konsep Barber Johnson tersebut untuk jelasnya dapat digambarkan melalui suatu standar grafik dengan daerah penilaian efisiensi yang sudah ditetapkan oleh dua indikator (TOI dan LOS) secara korelatif menurut tingkat BOR dan BTO Penggunaan Grafik Barber Johnson Grafik Barber Jhonson bermanfaat untuk mengadakan perbandingan atau dapat digunakan sebagai pembantu untuk menganalisa, menyajikan dan mengambil keputusan mengenai :

2 1. Perbandingan dalam kurun waktu Grafik Barber Johnson dapat menunjukkan perkembangan produktivitas dari rumah sakit dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari grafik dan bidang efisiensi. 2. Perbandingan antar rumah sakit Perbandingan kegiatan antar bagian yang sama di beberapa rumah sakit atau antar bagian di suatu rumah sakit dapat digambarkan pada satu grafik. Dengan jelas dan mudah diambil kesimpulan, rumah sakit mana atau bagian mana yang pengelolaannya efisien. 3. Meneliti akibat perubahan kebijakan Grafik dapat digunakan untuk meneliti suatu kebijakan realokasi tempat tidur atau keputusan memperpendek Length of Stay. 4. Mengecek kesalahan laporan Dengan menggambarkan ke-empat parameter Length of Stay, Turn Over Interval, Bed Occupancy Rate, dan Bed Turn Over pada satu grafik. Laporan dikatakan benar apabila empat parameter tersebut tepat pada posisi grafik tersebut (Soejadi,1996) Indikator Rawat Inap Menurut Barber Johnson 1. BOR (Bed Occupancy Rate) Merupakan persentase pemakaian tempat tidur pada periode tertentu. Standar efisiensi BOR 75%-85%, apabila BOR > 85% berarti tempat tidur yang dipakai di rumah sakit penuh.

3 O BOR = 100% A 2. LOS (Length of Stay) Yaitu rata-rata jumlah hari pasien rawat inap yang tinggal di rumah sakit, tidak termasuk bayi lahir, karena tempat tidur yang digunakan si bayi adalah nama ibunya. Standar efisiensi LOS 3-12 hari dan LOS dianjurkan serendah mungkin tanpa mempengaruhi kualitas pelayanan perawatan. O t LOS = D 3. TOI (Turn Over Interval) Digunakan untuk menentukan lamanya rata-rata tempat tidur kosong atau ratarata tempat tidur tersedia pada periode tertentu yang tidak terisi antara pasien keluar atau mati dengan pasien masuk. Standar efisiensi TOI adalah 1-3 hari. Jika TOI lebih dari 3 hari perlu diperhatikan kualitas pelayanan perawatan. ( A O) t TOI = D 4. BTO (Bed Turn Over) Adalah beberapa kali satu tempat tidur dipakai oleh pasien dalam periode tertentu. Efisiensi BTO adalah 30 kali. Jika BTO terlalu rendah perlu diperhatikan jumlah tempat tidur dan kualitas pelayanan perawatan. D BTO = A Keterangan: O = Rata-rata tempat tidur yang terisi A = Rata-rata tempat tidur siap pakai/tersedia

4 D = Pasien pulang/keluar (H+M) t = Waktu (Hari/bulan/tahun)(Rustiyanto, 2010) Menggambar Dasar Grafik Barber Johnson 1. Gambar Sumbu X dan Sumbu Y Gambar sumbu horizontal X-absis dan sumbu vertikaj Y-ordinat. X-absis adalah Turn Over Interval (TOI) dan Y-ordinat adalah Length of Stay (LOS) (Soejadi, 1996). Gambar 2.1 Gambar Sumbu X-absis (TOI) dan Sunbu Y-ordinat (LOS) 2. Garis BOR Pada Grafik Barber Johnson a. Gambar garis BOR = 50% dengan menghubungkan titik (0,0) dan titik (1,1). Penjelasan : Jika average of beds (O) = 50%, maka O = ½ A. 365 = Jumlah hari dalam setahun

5 O = Rata-rata tempat tidur yang terisi (average of beds) D = Jumlah Pasien yang Keluar dalam Keadaan Hidup dan Meninggal (discharges) selama setahun A = Rata-rata Tempat Tidur yang Siap pakai ( Average of available beds). L = O x 365/D = ½ A x 365/D T = ( A- O ) x 365/D = (A- 1/2A) x 365/D = 1/2A 365/D b. Gambar garis BOR 70%, dengan rumus yang sama akan menghasilkan 3L = 7T dengan titik (0,0) dan titik (3,7). c. Gambar garis BOR = 80%, menghasilkan L = 4T dengan titik (0,0) dan titik (1,4). d. Gambar garis BOR = 90%, menghasilkan L = 9T dengan titik (0,0) dan titik (1,9).

6 Gambar 2.2 Garis BOR 50%, 70%, 80%, 90% 3. Garis BTO Pada Grafik Barber Johnson a. Gambar garis BTO = 30 pasien yaitu membentuk garis dengan titik (12 1/6, 12 1/6). Penjelasan : L = O x 365/D dan T = (A O ) x 365/D T = (a X 365/D ) O x 365/D T = 365 A/D Menggambar garis BTO 30 B = D/A 30 = D/A, dimana D = 30, A = 1, dan O = 1 L = O x 365/D L = 1 x365/30

7 L = 12 1/6 T = 365 A/D T = 12 1/6 Maka T = 12 1/6 dan L = 12 1/6, sehingga didapat garis dengan titik (12 1/6,12 1/6). b. Gambar garis BTO = 20 pasien dengan cara yang sama membentuk garis dengan titik (18 ¼, 18 ¼). c. Gambar garis BTO = 15 pasien membentuk garis dengan titik (24 1/3, 24 1/3). d. Gambar garis BTO = 12,5 pasien membentuk garis dengan titik (29 1/5,29 1/5). Gambar 2.3 Garis BTO 30, 20, 15, 12.5

8 4. Daerah Efisiensi pada Grafik Barber Johnson Menggambar daerah yang efisien. Daerah efisien dibatasi oleh garis : a. TOI = 1 b. LOS = 3 c. BOR 75 % Menurut Barber Johnson grafik yang berbeda di luar daerah ini menunjukkan bahwa sistem yang sedang berjalan kurang efisien. Pada satu grafik hasilnya adalah komposisi seperti pada grafik dibawah ini (Soejadi, 1996). Gambar 2.4 Daerah Efisiensi Pada Garfik Barber Johnson Menggambar Grafik Barber Johnson Untuk menentukan suatu titik efisiensi pada grafik Barber Jonson dengan menghubungkan nelai LOS, TOI, BOR. Dan BTO berdasarkan data dari suatu rumah sakit. Misalnya suatu rumah sakit nilai LOS nya 12 hari, TOI = 3 hari, BOR = 80%, dan BTO = 25 pasien maka hasilnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini (Soejadi, 1996).

9 Gambar 2.5 Grafik Barber Johnson Makna dari Grafik Barber Johnson a. Makin dekat grafik BOR dengan Y ordinat, maka BOR makin tinggi. b. Makin dekat grafik BTO dengan titik sumbu, maka BTO makin tinggi jumlahnya. c. Menurut Benjamin (1961), jika rata-rata Turn Over interval tetap, tetapi length of Stay berkurang, maka Percentage bed occupancy akan menurun. d. Bilamana Turn Over Interval tinggi, kenungkinan disebabkan karena organisasi yang kurang baik, kurang permintaan (demand) akan tempat tidur

10 atau kebutukan tempat tidur darurat (the level and pattern of emergency bed requirements). Turn Over Interval yang tinggi dapat diturunkan dengan mengadakan perbaikan organisasi, tanpa mempengaruhi Length of Stay. e. Bertambahnya Length of Stay disebabkan karena kelambanan adminstrasi di rumah sakit, kurang baiknya perencanaan dalam memberikan pelayanan kepada pasien atau kebijaksanaan di bidang medis (Soejadi, 1996). 2.2 Microsoft Excel Excel merupakan program spreadsheet yang dapat membantu membuat lembar kerja dan faktur baik yang sederhana maupun yang rumit. Excel dirancang untuk membantu menghitung hasil perhitungan dari sebuah rumus dan membantu menganalisi data nimerik. Excel juga memudahkan untuk mendapatkan informasi numeric dan menampilkan data tersebut dalam bebagai jenis bagan, bahkan dapat ditambahkan grafik dan objek lainnya pada lembar kerja untuk membuat hasil cetakan dan laporan terlihat professional ( Habraken, 2002). Microsoft Excel adalah sebuah program Spreadsheet, yaitu program yang digunakan untuk melakukan pengolahan data pada sebuah kertas kerja elektronik (electronic spreadsheet). Hal ini berarti Excel berguna pada pengolahan data numerical (berhubungan dengan angka) yang kompleks dan bisa diterapkan dalam berbagai bidang (Santoso, 2003). Microsoft Excel adalah program spreadsheet yang cukup populer di Indonesia. Program ini merupakan salah satu program aplikasi yang berada di dalam Microsot Office, saat ini cukup banyak pengguna Microsoft Excel yang hanya

11 menggunakan program ini untuk mengetik tabel, padahal di dalam Microsoft Excel terdapat banyak fasilitas yang bisa digunakan untuk memaksimalkan pembuatan laporan yang dibuat dalam bentuk format kolom dan baris. Salah satu fasilitas yang disediakan oleh Microsoft Excel adalah Fungsi (Tim Divisi dan Pengembangan MADCOMS, 2004) Fungsi-fungsi pada Microsoft Excel Fungsi adalah formula yang siap pakai yang melakukan serangkaian operasi pada range nilai tertentu. Misalnya, untuk memperoleh total dari serangkaian angka pada sel A1 sampa H1 dapat memasukkan fungsi =SUM (A1:H1). Fungsi Excel dapat melakukan berbagai macam perhitungan untuk berbagai macam tujuan, termasuk perhitungan keuangan dan statistik. Setiap fungsi terdiri dari tiga elemen antara lain : 1. Tanda =, yang menunjukkan bahwa di belakangnya adalah fungsi (formula). 2. Nama fungsi, seperti SUM, yang menunjukkan operasi yang akan dilakukan 3. Daftar alamat sel, seperti (A1:H1), merupakan data yang akan dikerjakan oleh fungsi tersebut.

12 Beberapa fungsi Excel yang sering digunakan dalam bebagai lembar kerja dalam sebuah laporan (Habraken, 2002) : Tabel 2.1 Fungsi Excel No Fungsi Contoh Keterangan 1 AVERAGE =AVERAGE(B4:B9) Menghitung rata-rata dari sekelompok nilai sel 2 COUNT =COUNT(A3:A7) Menghitung banyaknya sel yang memiliki nilai dalam range tertentu. Fungsi ini juga dapat digunakan untuk memberitahu berapa banyak baris yang terdapat pada spreadsheet 3 IF =IF(A3>=1000, BONUS, N Memungkinkan untuk O BONUS menempatkan fungsi kondisional dalam suatu sel. Dalam contoh jika A3 lebih besar atau sama dengan 1000 nilai yang benar, yaitu bonus digunakan. Jika A3 kurang dari 1000 nilai yang salah, yaitu no bonus tampak pada sel. 3 MAX =MAX(B4:B10) Mengembalikan nilai maksimum dalam suatu range sel 4 MIN =MIN(B4:B10) Mengembalikan nilai minimum dalam suatu range sel 5 PMT =PMT(.852/12,360,180000) Menghitung cicilan bulanan dari pinjaman selama 30 tahun (360 cicilan bulanan) dengan tingkat bunga 8.25% per tahun (.825/12 per bulan) dari SUM = SUM(A1:A10) Menghitung total dalam suatu range sel.

13 2.2.2 Komponen Microsoft Excel Di dalam Microsoft Excel terdapat beberapa komponen penting yang menjalankan program ini antara lain : 1. BAR Bar atau batang di dalam Microsoft Excel dapat berupa : a. Tittle Bar, berada pada bagian atas jendela utama yang menampilkan nama workbook yang sedang aktif. b. Menu Bar, berisi perintah-perintah pada excel, terdiri dari sembilan menu yang mencakup semua aktivitas operasional excel, seperti menginput data, mengolah data, menyajikan hasil pengolahan, mengatur meu itu sendiri dan sebagainya. c. Toolbar, berfungsi untuk mempersingkat operasi-operasi yang bersifat rutin (seperti mengcopy, menghapus dan lainnya). d. Status Bar, berada pada paling bawah dari tampilan excel yang berfungsi untuk menunjukkan status dari sebuah sel, apakah ready (siap untuk di input suatu data), edit (sedang ada pemasukan suatu formula) dan lain sebagainya. 2. WORKSHEET Worksheet adalah seebuah sheet pada sebuah workbook Excel. Tiap Worksheet terdiri dari 256 kolom dan baris (Habraken, 2002). Worksheet atau lembar kerja merupakan komponen yang menempati sebagian besar tempat di layar. Worksheet berfungsi sebagai tempat input data dan pengolahan data menjadi informasi serta penayangan hasil informasi tersebut. Worksheet terdapat beberapa bagian yaitu :

14 a. Column header atau petunjuk kolom, berfungsi untuk menunjukkan di kolom mana pointer berada. b. Row header atau petunjuk baris, berfungsi untuk menunjukkan di baris mana pointer berada. c. Cel, adalah hasil interaksi (pertemuan antara baris dan kolom). Sebuah sel mewakili pertemuan sebuah kolom dan baris tertentu. 3. WORKBOOK Workbook adalah file yang dihasilkan oleh Microsoft Excel. Sebuah workbook dapat mengandung beberapa worksheet (lembar kerja), lembar kerja grafik. File workbook disimpan dengan ekstensi.xls. Microsoft Excel akan memberi nama workbook dengan nama Book1, selanjutnya setiap membuka workbook baru Microsoft Excel akan memberi nama Book2, book3, dan seterusnya. Setiap workbook terdiri dari beberapa worksheet, dalam sebuah workbook boleh mempunyai 1 sampai 225 worksheet (Tim Divisi dan Pengembangan MADCOMS, 2004). 2.3 Proses Pembuatan Program Proses pembuatan program merupakan serangkaian kegiatan dan hasil yang berhubungan dengannya, yang menuju pada dihasilkannya produk perangkat lunak. Kegiatan ini bisa mencakup pengembangan perangkat lunak mulai dari awal, walaupun kenyataannya makin sering terjadi bahwa perangkat lunak yang baru dikembangkan dengan memperluas dan memodifikasi sistem yang telah ada.

15 Model proses perangkat lunak merupakan representasi abstrak dari proses perangkat lunak. Setiap model proses mempresentasikan suatu proses dari sudut padang tertentu sehingga hanya memberikan informasi parsial mengenai proses tersebut Model Air Terjun (Waterfall) Model pertama yang diterbitkan untuk proses pengembangan perangkat lunak diambil dari proses rekayasa lain. Berkat penurunan dari satu fase ke fase lainnya, model ini dikenal sebagai Model Air Terjun atau siklus hidup perangkat lunak. Model ini mengambil kegiatan proses dasar spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan Pada prinsipnya, hasil dari setiap fase merupakan satu atau lebih dokumen yang disetujui. Fase berikutnya tidak boleh dimulai sebelumfase sebelumnya dimulai. Masalahnya dengan model air terjun adalah terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yag tidak fleksibel. Komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses dan akan sulit bagi perekayasa untuk menanggapi perubahan persyaratan pelanggan. Dengan demikian, model air terjun harus digunakan hanya ketika persyaratan dipahami dengan baik Model Pengembangan Evolusioner Pengembangan evolusioner berdasarkan pada ide untuk mengembangkan implementasi awal, memperlihatkannya pada pelanggan untuk dikomentari dan

16 memperbaikinya vesri demi versi sampai sistem yang memenuhi persyaratan terpenuhi. Untuk sistem kecil atau sistem berukuran menengah dengan waktu hidup yang pendek pendekatan evolusioner untuk pengembangan merupakan pendekatan paling baik. Akan tetapi untuk sistem yang besar dan memiliki waktu hidup yang lama masalah-masalah dengan pengembangan evolusioner bisa menimbulkan masalah yang besar Model Pengembangan Sistem Formal Pengembangan sistem formal merupakan pendekatan terhadap pengembangan perangkat lunak yang memiliki kesamaan dengan model air tejun, akan tetapi proses pengembangannya didasarkan pada transformasi matematis dari spesifikasi sistem menjadi program yang dapat dijalankan. Perbedaan antara pendekatan ini dengan model air terjun adalah: 1. Spesifikasi persyaratan perangkat lunak menjadi spesifikasi formal yang rinci yang dinyatakan dalam notasi matematis. 2. proses pengembangan perancangan, implementasi, dan pengujian unit digantikan oleh proses pengembangan transformasi dimana spesifikasi formal diperbaiki melalui serangkaian transformasi menjadi program Model Pengembangan Berorientasi Pemakaian Ulang Pada sebagian besar proyek perangkat lunak terjadi pemakaian ulang. Hal ini biasanya terjadi secara informal ketika orang yang bekerja di proyek tersebut mengtahui adanya rancangan atau kode yang mirip yang dibutuhkan, memodifikasi sebagaimana dibutuhkan dan menggabungkannya dalam sistem. Pada pendekatan

17 evolusioner pemakaian ulang seringkali dipandang perlu untuk pengembangan sistem yang cepat. Model yang berorientasi pemakaian ulang mempunyai keuntungan nyata yaitu mengurangi besarnya perangkat lunak yang akan dikembangkan serta memperkecil biaya dan risiko. Keuntungan ini biasanya memungkinkan penyelesaian perangkat lunak dengan cepat. Akan tetapi, kompromi persyaratan sangatlah penting dan bisa menghasilkan sistem yang tidak memenuhi kebutuhan sebenarnya dari user. Lebih jauh lagi, kontrol terhadap evolusi sistem akan hilang sementara versi baru komponen yang dapat dipakai ulang tidak terkontrol oleh user Model Hibrid Model hibrid yang mendukung pendekatan yang berbeda terhadap pengembangan dan telah secara eksplisit dirancang untuk mendukung iterasi proses antara lain: Pengembangan Inkremental Pengembangan Inkremental merupaka pengembangan perangkat lunak dimana spesifikasi, perancangan, dan implementasi perangkat lunak dibagi menjadi serangkaian inkremen yang dikembangkan secara bergantian. Pada proses pengembangan inkremental, pelanggan mengidentifikasi secara garis besar layanan yang akan disediakan oleh sistem. Mereka mengidentifikasi layanan mana yang penting dan layanan mana yang tidak penting. Layanan dengan prioritas tertinggi dikirim terlebih dahulu kepada pelanggan. Keuntungan pengembangan inkremental yaitu pelanggan tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk ambil keuntungan dari sistem

18 tersebut dan resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Namun ada beberapa masalah dengan pengembangan inkremental yaitu setiap inkremen (bagian) harus relatif kecil dan setiap inkremen harus menyediakan sebagian dari fungsionalitas sistem, dengan kata lain pengembang dapat mengalami kesulitan untuk memetakan persyaratan pelanggan pada inkremen yang relatif besar Model Spiral Model spiral (spiral model) pada awalnya diusulkan oleh Boehm, yang dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja, yang disebut juga dengan wilayah tugas, sebanyak 3 sampai enam wilayah tugas. Pada model spiral tidak ada fase-fase tetap seperti spesifikasi atau perancangan. Model spiral mencakup model proses yang lain. Pembuatan prototipe dapat digunakan pada satu spiral untuk menyelesaikan ketidakpastian persyaratan dan dengan demikian memperkecil risiko.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Kelas Perawatan: - Kapasitas Tempat Tidur Rekapitulasi Rawat Inap: - Jumlah pasien keluar hidup dan mati - Jumlah hari perawatan - Jumlah hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pada bidang Kesehatan. Rumah sakit bertujuan dalam memulihkan kondisi kesehatan seseorang menjadi sehat kembali.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian rumah sakit Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi social dan kesehatan dengan fungsi menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu instansi kesehatan dipengaruhi olehbanyak faktor. Salah satunya adalah tersedianya sumber daya manusia yang mempunyai kualifikasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit a. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian efisiensi dan efektivitas pelayanan rumah sakit menggunakan empat indikator,yaitu Bed Occupancy Rate (BOR), Bed Turn Over (BTO),Average Length Of Stay (AVLOS),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tunggal datum. Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tunggal datum. Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Klinik 2.1.1 Sistem Informasi Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum. Data sering disebut sebagai bahan mentah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah sakit 1. Pengertian rumah sakit Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan yang kompleks, padat pakar, danpadat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR TUJUAN TUGAS FUNGSI : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat : Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pelayanan Kesehatan Paripurna.

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat. Namun saat ini rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit termasuk unit usaha yang tergolong dalam jenis perusahaan non profit, yaitu unit usaha yang bertujuan tidak untuk mencari keuntungan. Adapun tujuannya untuk

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN DATA RAWAT INAP DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN BERBASIS MULTIUSER

SISTEM PENGOLAHAN DATA RAWAT INAP DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN BERBASIS MULTIUSER SISTEM PENGOLAHAN DATA RAWAT INAP DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN BERBASIS MULTIUSER Disusun Oleh : Nama : Hery Kurniawan NIM : 065610087 Jurusan : Sistem Informasi SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Wolfer dan Pena, rumah sakit merupakan tempat orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan klinik

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: X, Vol.1, No.2, Oktober 2013 ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN 2012 Dwianto 1, Tri Lestari 2 APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

Memulai Menggunakan Microsoft Excel

Memulai Menggunakan Microsoft Excel 1 Memulai Menggunakan Microsoft Excel Microsoft Excel atau sering disebut sebagai Ms. Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elektronik (spreadsheet), yang dapat dipakai untuk mengelola teks, angka,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2)

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan (1, 2) BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 LAMPIRAN LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015 RSUD Lawang mempunyai 2 sasaran srategis, yaitu : 1. Meningkatnya sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan, dan kebijakan untuk pengembangan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 VISI : Misi 1 : Menjadi rumah profesional dan berkualitas dengan berorientasi kebutuhan masyarakat Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan berkualitas ini harus dapat dilaksanakan di

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK REKAYASA PERANGKAT LUNAK PENDAHULUAN 1. Apakah Perangkat Lunak? 2. Apakah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)? 3. Apa perbedaan antara RPL dengan ilmu komputer (computer science)? 4. Apa perbedaan RPL dan rekayasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Rekam Medis menurut Huffman EK, diagnosa dan pengobatan serta merekam hasilnya. (6) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dihubungkan melalui rencana pembangunan kesehatan. (1) B. Rekam Medis 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin hari semakin meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Bekerja Dengan Microsoft Excel 2010 (1) Ita Novita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER. Program Studi Informatika

Aplikasi Komputer. Bekerja Dengan Microsoft Excel 2010 (1) Ita Novita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER. Program Studi Informatika Modul ke: Aplikasi Komputer Bekerja Dengan Microsoft Excel 2010 (1) Fakultas ILMU KOMPUTER Ita Novita, S.Kom, M.T.I Program Studi Informatika www.mercubuana.ac.id Sejarah dan Pengenalan Ms. Excel 2010

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi tempat kerja merupakan wadah dimana para pegawai melakukan interaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi tempat kerja merupakan wadah dimana para pegawai melakukan interaksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi. Organisasi

Lebih terperinci

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012

GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN 2011 DAN 2012 Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.2, No.1, Maret 2014 GAMBARAN EFFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RUANG PERAWATAN KELAS III DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA TAHUN

Lebih terperinci

Mengenal Microsoft Excel

Mengenal Microsoft Excel Mengenal Microsoft Excel Ivan Abdurrahman SMPN 14 Depok Daftar Isi Mengenal Microsoft Excel 2010 a. Fungsi dan Kegunaan Microsoft Excel 2010..2 b. Mengenal Menu dan Ikon pada Microsoft Excel 2010..3 1.

Lebih terperinci

Bab 4 Metodologi Pengembagan Sistem(Perangkat Lunak)

Bab 4 Metodologi Pengembagan Sistem(Perangkat Lunak) Bab 4 Metodologi Pengembagan Sistem(Perangkat Lunak) 4.1 Pendahuluan Proses pengembangan atau pengembangan perangkat lunak secara umum merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi kegiatan dalam siklus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk penganalisaan tugas akhir ini adalah data jumlah hasil produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 Tabel 3.1 Data Produksi

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Microsoft Excel 2010 (Bag 2) Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

Aplikasi Komputer. Microsoft Excel 2010 (Bag 2) Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat Aplikasi Komputer Modul ke: Microsoft Excel 2010 (Bag 2) Fakultas Ilmu Komunikasi Amin Shabana Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Pengantar Memasukkan Data Untuk memasukkan data ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak dibidang jasa khususnya pemberian jasa pada pasien, pemberian pelayanan keperawatan secara professional

Lebih terperinci

MENGENAL DAN BEKERJA DENGAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA (MS. EXCEL) Oleh EDI SETIAWAN

MENGENAL DAN BEKERJA DENGAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA (MS. EXCEL) Oleh EDI SETIAWAN MENGENAL DAN BEKERJA DENGAN PROGRAM PENGOLAH ANGKA (MS. EXCEL) Oleh EDI SETIAWAN ELEMEN-ELEMEN DASAR JENDELA KERJA MICROSOFT EXCEL Baris Judul (Tittle Bar), bagian ini berisi nama file dan nama program

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Berisi tentang Microsoft Excel (Bagian 1) Dosen : Teguh Budi Santoso, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik

Aplikasi Komputer. Berisi tentang Microsoft Excel (Bagian 1) Dosen : Teguh Budi Santoso, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik Modul ke: Aplikasi Komputer Berisi tentang Microsoft Excel (Bagian 1) Fakultas Fakultas Teknik Dosen : Teguh Budi Santoso, S.Kom, M.Kom Program Studi Elektro www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Microsoft

Lebih terperinci

3. JUMLAH MENU BAR YANG TERDAPAT PADA MICROSOFT EXCEL 2003 SEBANYAK. BUAH A. 7 B. 8 C. 9 D YANG MERUPAKAN ICON SAVE ADALAH. A. B. C.

3. JUMLAH MENU BAR YANG TERDAPAT PADA MICROSOFT EXCEL 2003 SEBANYAK. BUAH A. 7 B. 8 C. 9 D YANG MERUPAKAN ICON SAVE ADALAH. A. B. C. 3. JUMLAH MENU BAR YANG TERDAPAT PADA MICROSOFT EXCEL 2003 SEBANYAK. BUAH A. 7 B. 8 C. 9 D YANG MERUPAKAN ICON SAVE ADALAH. A. B. C. D LATIHAN SOAL TIK KELAS 8. PAKET 1 I. Pilihan Ganda Pilihlah salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah

BAB III METODOLOGI. Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah BAB III METODOLOGI 3.1. Metode Pengumpulan data Dokumentasi berupa data harian, bulanan, dan tahunan yang dilakukan di Rumah Sakit Kalabahi masih belum terkomputerisasi, tetapi hanya menggunakan buku tulis

Lebih terperinci

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009 SKRIPSI GAMBARAN PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER-JOHNSON DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN TAHUN 2003-2007 OLEH : INDAH SARI NIM. 041000017 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Indikator Kinerja Rumahsakit

Indikator Kinerja Rumahsakit Indikator Kinerja Rumahsakit Pemahaman tentang Indikator Kinerja Rumahsakit: pengertian, metode, Grafik Barber-Johnson, Grafik Pablon Lasso Oleh : Rakhmad Sucahyo INDIKATOR KINERJA RUMAHSAKIT (Oleh : Rakhmad

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN SOFTWARE SPREADSHEET

MENGOPERASIKAN SOFTWARE SPREADSHEET Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Standar Kompetensi : Mengoperasikan sistem operasi dan software aplikasi Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Software Spreadsheet Kelas :

Lebih terperinci

Pengenalan Ms. Excel 2-6-

Pengenalan Ms. Excel 2-6- Konsep Sistem Informasi A Pengenalan Ms. Excel 2-6- KSI A. Missa Lamsani Hal 1 Microsoft Excell General Purpose Electronic Spreadsheet yang bekerja dibawah Sistem Operasi Windows. Microsoft Excel dapat

Lebih terperinci

PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011

PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011 PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRIWULAN TAHUN 2011 Mardiyono, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada Karanganyar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit. sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit American Hospital Association mendefinisikan rumah sakit sebagai sebagai organisasi yang didalamnya terdiri atas tenaga kesehatan yang berkompeten dibidangnya

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROGRAM GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEJATI MEDAN TAHUN 2010 SKRIPSI OLEH: SALMIA HASIBUAN NIM.

PEMBUATAN PROGRAM GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEJATI MEDAN TAHUN 2010 SKRIPSI OLEH: SALMIA HASIBUAN NIM. PEMBUATAN PROGRAM GRAFIK BARBER JOHNSON DI RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEJATI MEDAN TAHUN 2010 SKRIPSI OLEH: SALMIA HASIBUAN NIM. 051000038 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

Lebih terperinci

Modul 5 Mengoperasikan Perangkat Lunak Lembar Sebar (Open Source) 1 KEGIATAN BELAJAR 2

Modul 5 Mengoperasikan Perangkat Lunak Lembar Sebar (Open Source) 1 KEGIATAN BELAJAR 2 Modul 5 Mengoperasikan Perangkat Lunak Lembar Sebar (Open Source) 1 KEGIATAN BELAJAR 2 3.1. Modul 3.1.1. Mengenali Bagian-Bagian, Menu dan Istilah dalam Open Office Calc. Open Office Calc adalah salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun

Lebih terperinci

BAB 2 MICROSOFT SHORT CLASS (EXCEL)

BAB 2 MICROSOFT SHORT CLASS (EXCEL) BAB 2 MICROSOFT SHORT CLASS (EXCEL) 2. 1. Pengenalan Microsoft Excel Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan

Lebih terperinci

Pelatihan Microsoft Excel

Pelatihan Microsoft Excel Pelatihan Microsoft Excel Basic Petrus Santoso 13 Isi Pengantar... 1 Memasukkan Data... 2 Alamat Sel... 3 Manajemen File... 5 Formatting... 6 Tips 1... 10 Tips 2... 10 Tips 3... 11 Grafik/Chart... 11 Pencetakan...

Lebih terperinci

MODEL PENGEMBANGAN SISTEM

MODEL PENGEMBANGAN SISTEM 1 MODEL PENGEMBANGAN SISTEM CHAPTER 3 2 Pada pengembangan sistem terdapat beberapa model yaitu: 1. Waterfall 2. Prototype 3. Spiral 3 WATERFALL Model yang mengusulkan pendekatan perkembangan perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat memiliki kebutuhan yang semakin tinggi akan jasa layanan kesehatan. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya kesadaran akan kesehatan. Rumah

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. KATA PENGANTAR M icrosoft Excel adalah program untuk mengolah lembar kerja yang paling populer saat ini. Dengan Excel, kita bisa membuat dan menganalisa berbagai data, menghitung dan membuat grafik. Modul

Lebih terperinci

Aplikasi Spreadsheet Microsoft Excel (1)

Aplikasi Spreadsheet Microsoft Excel (1) Aplikasi Spreadsheet Microsoft Excel (1) A. Microsoft Excel Microsoft Excel merupakan program aplikasi spreadsheet (lembar kerja) yang bisa digunakan untuk membuat tabel dan menyajikan data dalam bentuk

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN B BAB 2 LEMBAR KERJA PADA MS EXCEL

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN B BAB 2 LEMBAR KERJA PADA MS EXCEL APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN B BAB 2 LEMBAR KERJA PADA MS EXCEL PEMBAHASAN Mengenal komponen komponen dari Microsoft Excel : TAMPILAN LEMBAR KERJA MENU BAR STANDARD TOOLBAR FORMATTING TOOLBAR FORMULA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan

Lebih terperinci

PEMODELAN ANALISIS PL

PEMODELAN ANALISIS PL PEMODELAN ANALISIS PL Aprilia Sulistyohati, S.Kom Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Your Logo REKAYASA SISTEM VS REKAYASA PERANGKAT LUNAK Rekayasa sistem berkaitan dengan semua aspek

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( ) ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI UNIT PELAYANAN PENYAKIT DALAM DI BANGSAL CEMPAKA 1 DAN CEMPAKA 2 BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012 Nanang Sukma Kurniawan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : RS Jiwa Menur : RS Jiwa kelas A pendidikan dengan pelayanan prima : 1. Mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa subspesialistik yang prima dan paripurna serta pelayanan

Lebih terperinci

Daftar Isi (Contents)

Daftar Isi (Contents) Membuat Data Table dengan Satu atau Dua Variabel dengan Excel 2010 By Aurino Djamaris -March 13, 2012 Daftar Isi (Contents) Data Tables in Excel Satu Variable...2 Data Tables in Excel Dua Variable...8

Lebih terperinci

Pengenalan Microsoft Excel 2007

Pengenalan Microsoft Excel 2007 Pengenalan Microsoft Excel 2007 Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data.

Lebih terperinci

Modul 6 Mengoperasikan Perangkat Lunak Lembar Sebar (Open Source) 1 KEGIATAN BELAJAR 2

Modul 6 Mengoperasikan Perangkat Lunak Lembar Sebar (Open Source) 1 KEGIATAN BELAJAR 2 Modul 6 Mengoperasikan Perangkat Lunak Lembar Sebar (Open Source) 1 KEGIATAN BELAJAR 2 3.1. Modul 3.1.1. Mengenali Bagian-Bagian, Menu dan Istilah dalam Open Office Calc. Open Office Calc adalah salah

Lebih terperinci

Five: Pengolah Angka. The Spreadsheet. KETRAMPILAN KOMPUTER by: Ahmad Syauqi Ahsan

Five: Pengolah Angka. The Spreadsheet. KETRAMPILAN KOMPUTER by: Ahmad Syauqi Ahsan Five: Pengolah Angka The Spreadsheet KETRAMPILAN KOMPUTER by: Ahmad Syauqi Ahsan Objectives Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Mengenal aplikasi pengolah angka (Microsoft Excel) Menu

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT EFISIENSI PENGELOLAAN RUMAH SAKIT DENGANAPLIKASI GRAFIK BARBER-JOHNSON DI RUMAH SAKIT USADA SIDOARJO

PENILAIAN TINGKAT EFISIENSI PENGELOLAAN RUMAH SAKIT DENGANAPLIKASI GRAFIK BARBER-JOHNSON DI RUMAH SAKIT USADA SIDOARJO PENILAIAN TINGKAT EFISIENSI PENGELOLAAN RUMAH SAKIT DENGANAPLIKASI GRAFIK BARBER-JOHNSON DI RUMAH SAKIT USADA SIDOARJO Dyan Angesti., S.Kom., MM STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo, Jl. Karangmenjangan

Lebih terperinci

BAB I Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka

BAB I Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka BAB I Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka A. Mengenal Microsoft Excel Microsoft Excel merupakan program dari Microsoft Office yang dikhususkan untuk pengolahan lembar

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Mengaktifkan Microsoft Excell. 3. Mengenal Lingkungan Kerja Microsoft Excell 4. Mengakhiri Microsoft Excell

1. Pendahuluan. 2. Mengaktifkan Microsoft Excell. 3. Mengenal Lingkungan Kerja Microsoft Excell 4. Mengakhiri Microsoft Excell By F. Denie Wahana 1. Pendahuluan 2. Mengaktifkan Microsoft Excell 3. Mengenal Lingkungan Kerja Microsoft Excell 4. Mengakhiri Microsoft Excell Program aplikasi pengolah angka Microsoft Excel disebut

Lebih terperinci

Mengenal Ms.Excel 2010

Mengenal Ms.Excel 2010 Modul ke: 09Fakultas Prionggo FASILKOM Mengenal Ms.Excel 2010 Mata Kuliah APLIKASI KOMPUTER ( 90001 ) / 3 sks ) Hendradi, S.Kom., MMSI. Program Studi Sistem Informasi Microsoft Excel Pendahuluan Microsoft

Lebih terperinci

Metode-Metode Pengembangan Desain Aplikasi

Metode-Metode Pengembangan Desain Aplikasi Metode-Metode Pengembangan Desain Aplikasi a. Model Waterfall Model waterfall mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan

Lebih terperinci

Soal Mid Semester II Th 2010/2011

Soal Mid Semester II Th 2010/2011 Soal Mid Semester II Th 2010/2011 1. Microsoft Excel merupakan program aplikasi a. Spreadsheet b. Wordprosesor c. Presentation d. Animasi 2. Fungsi yang digunakan untuk menghitung penjumlahan data angka

Lebih terperinci

SMKN 1 LINTAU Lembaran : Job Sheet Kelas : X Mata Pelajaran : KKPI Waktu : 2x 50 Menit Topik : Microsoft Excel Judul : Operasi hitung dan rumus

SMKN 1 LINTAU Lembaran : Job Sheet Kelas : X Mata Pelajaran : KKPI Waktu : 2x 50 Menit Topik : Microsoft Excel Judul : Operasi hitung dan rumus SMKN 1 LINTAU Lembaran : Job Sheet Kelas : X Mata Pelajaran : KKPI Waktu : 2x 50 Menit Topik : Microsoft Excel Judul : Operasi hitung dan rumus A. TUJUAN 1. Dengan mempelajari Microsoft Excel ini siswa

Lebih terperinci

BAB III. METODyE PENELITIAN

BAB III. METODyE PENELITIAN 23 BAB III METODyE PENELITIAN A. Kerangka konsep a. Jumlah tempat tidur per b. jumlah hari perawatan 2011- c. jumlah hari efektif per d. Jumlah pasien keluar per 1. Prediksi hari perawatan tahun 2016-2.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu hal yang sudah dianggap penting bagi perusahaan -

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu hal yang sudah dianggap penting bagi perusahaan - BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan suatu hal yang sudah dianggap penting bagi perusahaan - perusahaan saat ini, terutama pada perusahaan tingkat menegah keatas. Di tengah banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin berkembangnya alat-alat elektronik yang dapat membantu pekerjaan manusia agar lebih cepat, tepat, dan akurat dalam mengerjakan aktifitas

Lebih terperinci

3. Jumlah menu bar yang terdapat pada Microsoft Excel 2003 sebanyak. Buah a. 7 b. 8 c. 9 d Yang merupakan icon Save adalah. a. b. c. d.

3. Jumlah menu bar yang terdapat pada Microsoft Excel 2003 sebanyak. Buah a. 7 b. 8 c. 9 d Yang merupakan icon Save adalah. a. b. c. d. LATIHAN SOAL TIK KELAS 8. PAKET 1 I. Pilihan Ganda Pilihlah salah satu jawaban yang benar. 1. Pengertian dari Microsoft Excel adalah... a. Program (perangkat lunak) pengolah kata b. Program (perangkat

Lebih terperinci

BAB 3 Pengenalan Open Office Calc

BAB 3 Pengenalan Open Office Calc 19 BAB 3 Pengenalan Open Office Calc TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengetahui dasar Open Office Calc 2. Praktikan mengetahui fungsi dan komponen Open Office Calc TEORI PENUNJANG Open Office Calc merupakan

Lebih terperinci

Pengantar Excel untuk Rekayasa Teknik Sipil

Pengantar Excel untuk Rekayasa Teknik Sipil Pengantar Excel untuk Rekayasa Teknik Sipil Pengantar Excel untuk Rekayasa Teknik Sipil Ir Gunthar Pangaribuan PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO Pengantar Excel untuk Rekayasa Teknik Sipil Ir Gunthar Pangaribuan

Lebih terperinci

Microsoft Excel. I. Pendahuluan

Microsoft Excel. I. Pendahuluan Microsoft Excel I. Pendahuluan Microsoft Excel adalah General Purpose Electronic Spreadsheet yang bekerja dibawah Sistem Operasi Windows. Microsoft Excel dapat digunakan untuk menghitung angka-angka, bekerja

Lebih terperinci

MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT EXCEL 2007

MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT EXCEL 2007 MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT EXCEL 2007 A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengatur cells dalam Microsoft excel 2. Mahasiswa dapat melakukan pengaturan tampilan table yang menarik dalam Microsoft excel B. ALAT

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER 2 KODE MATAKULIAH /SKS = KD

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER 2 KODE MATAKULIAH /SKS = KD TIU : Agar mahasiswa memahami dan mengerti dasar-dasar Aplikasi Komputer dalam kaitannya dengan proses belajar dan menerapkannya dalam peningkatan proses belajar. 1 Penjelasan materi kuliah yang akan diberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepemimpinan organisasi rumah sakit memainkan peranan yang sangat penting bahkan dapat dikatakan salah satu faktor penentu dalam pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB I PENGENALAN SPREAD SHEET/MICROSOFT EXCEL

BAB I PENGENALAN SPREAD SHEET/MICROSOFT EXCEL BAB I PENGENALAN SPREAD SHEET/MICROSOFT EXCEL Instruksi Tujuan instruksional umum Tujuan instruksional Khusus Pokok Bahasan Pengajaran Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa akan memiliki pengetahuan

Lebih terperinci

MODUL MENGENAL PROGRAM PENGOLAH ANGKA. Oleh: Dian C. Rusliadi. Web:

MODUL MENGENAL PROGRAM PENGOLAH ANGKA. Oleh: Dian C. Rusliadi.   Web: MODUL MENGENAL PROGRAM PENGOLAH ANGKA Oleh: Dian C. Rusliadi Email: dian.quinnara@gmail.com Web: http://halodian.wordpress.com http://halodian.wordpress.com Page 1 A. PROGRAM PENGOLAH ANGKA Perangkat lunak

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER 2 KODE MATAKULIAH /SKS = AK / 2SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER 2 KODE MATAKULIAH /SKS = AK / 2SKS TIU : Agar mahasiswa memahami dan mengerti dasar-dasar Aplikasi Komputer dalam kaitannya dengan proses belajar dan menerapkannya dalam peningkatan proses belajar. Minggu 1 Penjelasan materi kuliah yang

Lebih terperinci

MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007

MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007 MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007 MENGENAL JENDELA MICROSOFT EXCEL Menu Judul Toolbox Office Button Rumus Cell Pointer Menu Command Workbook ELEMEN/ITEM Icon sistem Menu Title bar Menu bar Toolbar Kotak indikator

Lebih terperinci

PENDAHULUAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK. By PresenterMedia.com

PENDAHULUAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK. By PresenterMedia.com PENDAHULUAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK By PresenterMedia.com KELOMPOK 6 Hj.HUSNAYANTI I.K HASLINDA ARDIANSYAH MIFTA FARID MUHLIS TAHIR ANDI LATIFA NABONE ABD.MALIKUL MULKY 2 TUJUAN Memahami apa yang dimaksud

Lebih terperinci

APLIKASI PERHITUNGAN HONOR MENGAJAR DOSEN TIDAK TETAP YANG BERBASIS PRESENSI DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE Oleh: Wiwik Sulistiyorini (A

APLIKASI PERHITUNGAN HONOR MENGAJAR DOSEN TIDAK TETAP YANG BERBASIS PRESENSI DENGAN MENGGUNAKAN BARCODE Oleh: Wiwik Sulistiyorini (A 1. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan di semua bidang dan bagian, jumlah mahasiswa baru juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dosen tidak tetappun mencapai jumlah yang cukup banyak guna menunjang

Lebih terperinci

SPREADSHEET DOCUMENTATION FOR STUDENTS AND ENGINEERS

SPREADSHEET DOCUMENTATION FOR STUDENTS AND ENGINEERS Tugas Besar Pengantar Komputasi Proses SPREADSHEET DOCUMENTATION FOR STUDENTS AND ENGINEERS Disusun oleh : Kelompok 1 Kelas A Arief Maulana (1107114145) Intan Fitra Martin (1107114272) Muhammad Rahman

Lebih terperinci

Panduan Lengkap Menggunakan Excel 2016

Panduan Lengkap Menggunakan Excel 2016 Panduan Lengkap Menggunakan Excel 2016 Panduan Lengkap Menggunakan Excel 2016 Yudhy Wicaksono & Solusi Kantor PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO Panduan Lengkap Menggunakan Excel 2016 Yudhy Wicaksono &

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET

PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET Microsoft Excel merupakan program aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik). Fungsi dari Microsoft Excel adalah untuk melakukan operasi perhitungan serta dapat mempresentasikan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO UNIT KERJA : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TUGAS POKOK : Melaksanakan upaya kesehatan yang berdayaguna dengan menggunakan upaya penyembuhan

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi Tujuan : 1. Memahami metodologi pengembangan sistem (System Development) yang sesuai untuk sebuah proyek. 2. Memahami tugas-tugas yang perlu dilaksanakan

Lebih terperinci

PT206B_TugasTU/TI_ _BayuSedono SILABUS KKPI KELAS X. Page 1

PT206B_TugasTU/TI_ _BayuSedono SILABUS KKPI KELAS X. Page 1 SILABUS KKPI KELAS X Page 1 SILABUS KKPI KELAS X NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 12 Jakarta MATA PELAJARAN : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) KELAS/SEMESTER : 10 / 1 STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr.

Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr. Analisis pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan indikator pelayanan rawat inap di rumah sakit umum daerah dr. Soeroto ngawi Agung Kurniawan, Tri Lestari, Rohmadi APIKES Mitra Husada

Lebih terperinci

3.5.2 Model Basis Data Entity Relationship Diagram Aplikasi Android Arsitektur Android

3.5.2 Model Basis Data Entity Relationship Diagram Aplikasi Android Arsitektur Android DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii INTISARI... xiii ABSTRACT... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Sistem Informasi PROTOTYPING DAN PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT

Manajemen Proyek Sistem Informasi PROTOTYPING DAN PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT Manajemen Proyek Sistem Informasi PROTOTYPING DAN PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT Prototyping Prototyping dalam hal ini dimaksudkan untuk menekankan pentingnya prototyping sebagai suatu teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah instansi pemberi pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut UU No. 44 Tahun 2009 dinyatakan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh

Lebih terperinci