OVESTIN. EST RIOL Krim Schering Plough Komposisi Setiap gram dari krim mengandung 1 mg estriol. Farmakologi Farmakodinamik Kode ATC: G03C A04

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OVESTIN. EST RIOL Krim Schering Plough Komposisi Setiap gram dari krim mengandung 1 mg estriol. Farmakologi Farmakodinamik Kode ATC: G03C A04"

Transkripsi

1 OVESTIN EST RIOL Krim Schering Plough Komposisi Setiap gram dari krim mengandung 1 mg estriol. Farmakologi Farmakodinamik Kode ATC: G03C A04 Ovestin mengandung estriol, hormon alamiah wanita. Hormon ini merupakan pengganti produksi estrogen yang hilang pada wanita menopause dan mengurangi gejala-gejala menopause. Estriol terutama efektif pada pengobatan gejala-gejala urogenital. Pada kasus atropi saluran urogenital bawah, estriol menyebabkan normalisasi epitel urogenital dan mengembalikan mikroflora normal dan ph fisiologis vagina. Hasilnya adalah meningkatnya resistensi sel epitel urogenital terhadap infeksi dan peradangan, mengurangi keluhan-keluhan vagina seperti dispareunia, kekeringan, gatal, infeksi vagina dan saluran kemih, keluhan kencing dan inkontinensia saluran kemih ringan. Tidak seperti estrogen lainnya, kerja estriol singkat karena hanya memiliki waktu retensi yang singkat di dalam inti sel endometrium. Oleh karena itu diperkirakan tidak terjadi proliferasi endometrium jika dosis harian total yang direkomendasikan diminum sekaligus. Karena itu siklus pemberian progestogen secara siklik tidak diperlukan dan perdarahan lucut pascamenopause tidak terjadi. Sebagai tambahan, estriol tidak menunjukkan peningkatan densitas mammografi. Keteranqan uji klinik Hilangnya gejala-gejala menopause dicapai selama minggu pertama pengobatan. Perdarahan vagina setelah pengobatan dengan Ovestin jarang dilaporkan. Farmakokinet ik Pemberian estriol intravagina menjamin ketersediaan optimal pada tempat kerja. Estriol juga diserap ke dalam sirkulasi umum yang ditunjukkan dengan peningkatan tajam kadar plasma estriol yang tidak terkonjugasi. Kadar puncak plasma dicapai 1-2 jam setelah pemakaian. Hampir seluruhnya (90%) estriol terikat dengan albumin dalam plasma dan berbeda dengan estrogen yang lainnya, hampir tidak ada estriol yang terikat dengan 'sex hormone-binding globulin'. Metabolisme estriol pada prinsipnya terdiri atas konjugasi dan dekonjugasi selama sirkulasi enterohepatik. Estriol merupakan produk akhir hasil metabolisme, terutama diekskresi melalui urin dalam bentuk terkonjugasi. Hanya sebagian kecil (±2%) diekskresi melalui feses, terutama dalam bentuk estriol yang tidak terkonjugasi. Dat a keamanan pre-klinis

2 Tidak ada data khusus Indikasi Keluhan-keluhan vulva-vagina yang berhubungan dengan defisiensi estrogen, terutama selama klimakterik dan pada pasca menopause alamiah atau akibat bedah; misalnya : vaginitis atrofik, pruritus vulva, disparenia karena atrofi mukosa vagina, fluor, tukak pada kasus prolaps uterus atau vagina (misalnya : iritasi dari gelang pesarium). Pengobatan pra dan pasca bedah vagina. Sebagai diagnostik bantu pada kasus apusan serviks atrofik yang meragukan. Dosis dan Cara Pemberian Untuk keluhan-keluhan vulva-vagina yang berhubungan dengan defisiensi estrogen, terutama selama klimakterik dan pada pasca menopause alamiah atau akibat bedah; misalnya : vaginitis atrofik, pruritus vulva, disparenia karena atrofi mukosa vagina, fluor, tukak pada kasus prolaps uterus atau vagina (misalnya : iritasi dari gelang pesarium): Sekali pemakaian/hari selama 2-3 minggu, diikuti dengan terapi pemeliharaan seminggu 2 kali pemakaian. Untuk pengobatan pra dan pasca bedah vagina : Sekali pemakaian/hari. Pengobatan harus dimulai 2 minggu sebelum operasi. Pengobatan pasca bedah dapat dimulai segera, jika pemberian krim memungkinkan. Umumnya, pengobatan pasca bedah dalam beberapa minggu akan mencukupi. Sebagai diagnostik bantu pada kasus apusan serviks atrofik yang meragukan : Satu kali pemakaian selama 7 hari sebelum evaluasi ulang sitologi. Ovestin krim harus diberikan secara intravagina dengan bantuan aplikator terkalibrasi sebelum tidur pada malam hari. Satu kali pemakaian (aplikator terisi sampai batas bawah) mengandung 0,5 g Ovestin krim yang setara dengan 0,5 mg estriol. Instruksi cara penggunaan bagi pasien 1. Gunakan krim vagina sebelum tidur malam hari. 2. Buka tutup tube, balikkan dan pakai bagian yang tajam untuk melubangi ujung tube. 3. Pasang aplikator pada ujung tube dengan cara memutar. 4. Tekan tube untuk mengisi aplikator dengan krim sampai batang pendorongnya berhenti. 5. Lepaskan aplikator dari tube dan tutup tube. 6. Untuk memakai krim, berbaring, masukkan ujung aplikator sedalam mungkin ke vagina dan perlahan-lahan tekan batang pendorong ke dalam sehingga semua krim masuk dalam vagina. Setelah digunakan, tarik keluar batang pendorong dari tabung aplikator dan cuci keduanya dengan air bersabun yang hangat. Jangan gunakan detergen. Bilas sampai bersih. JANGAN MASUKKAN APLIKATOR DALAM AIR PANAS ATAU MENDIDIH. Dosis yang terlupa harus diberikan saat teringat, kecuali bila dosis yang terlupa baru diingat pada hari saat dosis berikutnya akan diberikan. Pada kasus terakhir, dosis yang terlupa dapat diabaikan dan lanjutkan dengan jadwal dosis semula. Penggunaan Ovestin krim per hari tidak diperkenankan melebihi dosis hariannya.

3 Pada pengobatan awal dan lanjutan untuk mengatasi gejala-gejala pasca menopause, harus menggunakan dosis efektif terkecil untuk waktu yang paling singkat (lihat juga 4.4.). Pada wanita yang tidak menggunakan HRT atau wanita yang beralih dari penggunaan produk HRT kombinasi, pengobatan dengan Ovestin dapat langsung dimulai. Wanita yang beralih dari regimen HRT siklik harus memulai pengobatan Ovestin 1 minggu setelah selesai dengan seluruh siklusnya. Int eraksi Obat Tidak ada laporan interaksi antara Ovestin dan obat-obat lainnya pada pemakaian secara klinis. Metabolisme estrogen mungkin dapat meningkat oleh penggunaan substansi yang diketahui dapat mempengaruhi enzim metabolisme obat, khususnya enzim sitokrom P450, seperti antikejang (contoh phenobarbital, phenytoin, carbamazapin) dan anti infeksi (contoh rifampicin, rifabutin, nevirapine, efavirenz). Ritonavir dan nelfinavir, walau diketahui sebagai penghambat yang kuat, sebaliknya memperlihatkan pemicuan jika dipakai bersamaan dengan hormon steroid. Preparat tumbuhtumbuhan yang mengandung rumput St. John (Hypericum Perforatum) dapat memicu metabolisme estrogen. Secara klinis, peningkatan metabolisme estrogen dapat mengakibatkan penurunan efek dan perubahan pola perdarahan uterus. Efek yang T idak Diinginkan Sama seperti produk lainnya yang dipakai pada daerah mukosa, Ovestin kadang- kadang dapat menyebabkan iritasi lokal atau gatal pada tempat pemberian. Payudara tegang atau nyeri kadang-kadang dapat terjadi. Reaksi yang tidak diinginkan ini biasanya ringan tapi dapat juga merupakan tanda pemberian dosis yang terlalu tinggi. Reaksi yang tidak diinginkan lainnya yang telah dilaporkan sehubungan dengan pengobatan estrogen-progestogen. Oleh karena keterbatasan data, dalam hal ini tidak diketahui apakah Ovestin berbeda. Tumor jinak dan ganas yang berhubungan dengan estrogen misalnya kanker endometrium dan kanker payudara. Untuk keterangan lebih lanjut lihat "Kontraindikasi" dan "Peringatan dan perhatian khusus" Tromboemboli vena, misalnya trombosis vena dalam pada tungkai atau pelvis, lebih sering terjadi pada pengguna HRT dibandingkan yang bukan pengguna. Oleh karena keterbatasan data, belum diketahui dengan jelas apakah Ovestin berbeda menyangkut hal ini. Untuk keterangan lebih lanjut lihat "Kontraindikasi" dan "Peringatan dan perhatian khusus" Miokardium infark dan stroke Penyakit kantung empedu Gangguan kulit dan subkutis: kloasma, eritema multiforme, eritema nodosum, purpura vaskuler

4 Kemungkinan demensia (lihat "Peringatan dan perhatian khusus".) Perdarahan vagina setelah pengobatan dengan ovestin sudah jarang dilaporkan. Kont raindikasi Diketahui mengidap, ada riwayat atau diduga adanya kanker payudara Diketahui atau diduga adanya tumor ganas yang berhubungan dengan estrogen (kanker endometrium) Perdarahan genital yang tidak terdiagnosa Hiperplasi endometrium yang tidak diobati Adanya tromboemboli vena, baik berupa riwayat idiopatik atau yang sedang berlangsung (trombosis vena dalam, emboli paru-paru) Adanya riwayat penyakit tromboemboli arteri atau yang sedang aktif (mis. Angina, infark miokardia) Penyakit hati akut, atau riwayat penyakit hati sepanjang tes fungsi hati tidak kembali normal. Hipersensitif pada zat aktif atau salah satu zat tambahan Porphyria Kehamilan, diduga hamil, atau sedang menyusui Hiperlipoproteinemia, khususnya jika terdapat faktor resiko terjadi gangguan cerebrovaskuler atau kardiovaskuler. Penyakit cerebrovaskuler atau kardiovaskuler Peringat an dan perhat ian khusus Untuk pengobatan gejala-gejala pasca menopause, HRT sebaiknya hanya digunakan untuk gejala gejala yang berdampak negative pada kualitas hidup. Dalam semua kasus, penilaian secara hati-hati terhadap risiko dan keuntungan perlu dilakukan paling sedikit setiap tahun dan pemberian HRT hanya diteruskan sepanjang keuntungan yang didapat memang lebih besar daripada risiko. Pemeriksaan medis / pemeriksaan lanjutan Sebelum pemakaian pertama atau pemakaian kembali HRT, diperlukan keterangan lengkap dari riwayat penyakit pribadi dan keluarga. Pemeriksaan fisik (termasuk pemeriksaan pelvis dan payudara) harus dilakukan berdasarkan keterangan lengkap riwayat dan berdasarkan kontraindikasi serta peringatan pemakaiannya. Selama pengobatan, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala, dimana frekuensi pemeriksaan dan jenis pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan per individu wanita yang bersangkutan. Setiap wanita perlu disarankan bahwa setiap perubahan pada payudaranya perlu dilaporkan kepada dokter atau perawat (lihat ' Kanker Payudara' di bawah). Pemeriksaan penunjang, termasuk pemeriksaan mammografi, perlu dilakukan sesuai dengan cara

5 pemeriksaan terkini yang telah disetujui dan disesuaikan dengan kebutuhan klinis tiap individu Keadaan-keadaan yang memerlukan pengawasan Ø Jika terdapat salah satu dari keadaan berikut, adanya riwayat dan/atau memberat selama kehamilan atau pengobatan hormonal sebelumnya, pasien harus diawasi secara ketat. Perlu dipertimbangkan, bahwa keadaan-keadaan ini dapat timbul kembali atau memberat selama pengobatan dengan Ovestin, yaitu khususnya : Leiomioma (fibrosis uterus) atau endometriosis Adanya riwayat atau faktor risiko gangguan tromboembolik (lihat di bawah) Faktor-faktor risiko terjadinya tumor yang berhubungan dengan estrogen, misalnya kanker payudara bawaan pada keturunan langsung Hipertensi Gangguan hati (misalnya adenoma hati) Diabetes mellitus dengan atau tanpa gangguan vaskuler Kolelitiasis Migren atau sakit kepala (yang berat) Sistemik Lupus Eritematosus Riwayat hiperplasi endometrium (lihat di bawah) Epilepsi Asthma Otosklerosis Alasan untuk seqera menqhentikan penqobatan : Penqobatan harus dihentikan saat ditemukan kontraindikasi dan dalam keadaankeadaan berikut: Ikterik atau penurunan fungsi hati Peningkatan tekanan darah yang bermakna Timbulnya sakit kepala tipe migren Kehamilan Hiperplasi endometrium Untuk mencegah stimulasi endometrium, dosis harian tidak melebihi 1 kali pemakaian (0.5 mg estriol) dan dosis maksimum ini tidak boleh digunakan lebih dari beberapa minggu. Suatu studi epidemiologi menunjukkan bahwa pengobatan oral dengan estriol dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker endometrium. Risiko meningkat seiring lamanya pengobatan dan risiko menghilang dalam waktu 1 tahun setelah pengobatan dihentikan. Peningkatan risiko memerlukan perhatian terutama pada pengurangan tindakan invasif dan penggolongan jenis tumor yang tepat. Perdarahan vagina selama pengobatan harus selalu diteliti. Pasien harus diberitahu untuk menghubungi dokter apabila terjadi perdarahan vagina. Kanker payudara Penelitian secara acak dengan kontrol plasebo, the Women's Health Initiative study (WHI) dan penelitian-penelitian epidemiologi, termasuk the Million Women Study (MWS)

6 melaporkan adanya peningkatan risiko kanker payudara pada wanita yang mengunakan estrogen, kombinasi estrogen-progestogen atau tibolone sebagai HRT selama beberapa tahun (lihat 4.8.). Untuk semua HRT, risiko yang lebih besar dapat timbul dalam waktu beberapa tahun penggunaan dan meningkat dengan bertambahnya waktu pemakaian dan kembali seperti saat sebelum menggunakan dalam beberapa tahun (paling lama 5 tahun) setelah penghentian pengobatan. Dalam MWS, faktor risiko relatif dari kanker payudara dengan conjugated equine estrogens (CEE) atau estradiol (E2) lebih besar jika ditambahkan progestogen baik secara terputus-putus atau terus menerus dan tidak tergantung jenis progestogennya. Tidak ada bukti yang memperlihatkan perbedaan risiko di antara berbagai cara pemberian. Dalam penelitian WHI, penggunaan kombinasi berkelanjutan CEE dan MPA dihubungkan dengan terjadinya kanker payudara dengan ukuran yang sedikit lebih besar dan lebih sering disertai metastase ke kelenjar getah bening lokal dibanding plasebo. Tidak diketahui apakah Ovestin memiliki risiko yang sama. Dalam satu studi kasus terkontrol dalam masyarakat baru-baru ini pada 3345 wanita dengan kanker payudara invasif dan 3454 subyek kontrol, estriol ditemukan tidak berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker payudara, yang berbeda dengan estrogen lainnya. Meskipun secara klinis makna dari hasil temuan ini masih belum diketahui. Oleh karena itu, penting didiskusikan dengan pasien mengenai risiko terdiagnosa mengidap kanker payudara dan dipertimbangkan keuntungan penggunaan HRT. Tromboemboli vena HRT dihubungkan dengan lebih tingginya faktor risiko relatif terjadinya tromboemboli (VTE). Misalnya: trombosis vena dalam atau emboli paru-paru. Satu uji klinik acak terkontrol dan studi-studi epidemiologis memperlihatkan risiko 2-3 kali lipat lebih tinggi bagi pengguna dibandingkan dengan yang bukan pengguna. Untuk yang bukan pengguna jumlah kasus VTE selama periode 5 tahun diperkirakan 3 per 1000 wanita yang berusia tahun dan 8 per 1000 wanita yang berusia tahun. Diperkirakan bahwa pada wanita sehat yang menggunakan HRT selama 5 tahun, jumlah kasus VTE selama periode 5 tahun akan bertambah antara 2 dan 6 (estimasi terbaik = 4) per 1000 wanita yang berusia tahun dan antara 5 dan 15 (estimasi terbaik = 9) per 1000 wanita yang berusia tahun. Timbulnya kejadian tersebut lebih cenderung terjadi dalam tahun pertama penggunaan HRT dibandingkan setelahnya. Uji-uji klinik tersebut tidak mencakup penggunaan Ovestin dan dengan tidak adanya data, tidak dapat diketahui apakah Ovestin memiliki risiko yang sama. Faktor-faktor risiko VTE yang dikenal secara luas termasuk riwayat penyakit pribadi atau pun dalam keluarga, obesitas (body mass index >30kg/m 2 ) dan lupus eritematosus sistemik (SLE). Tidak ada kesepakatan mengenai peranan varises vena dalam VTE. Pasien-pasien dengan riwayat VTE yang rekuren atau keadaan trombofilia yang diketahui, mempunyai risiko yang meningkat terhadap kejadian VTE. HRT mungkin dapat menambah risiko ini. Adanya riwayat penyakit tromboemboii baik pribadi atau pun dalam keluarga atau abortus spontan yang rekuren harus diselidiki lebih lanjut untuk menyingkirkan predisposisi trombofilia. Sampai dengan evaluasi secara

7 menyeluruh terhadap faktor-faktor trombofilia dilakukan atau dimulainya pengobatan dengan antikoagulan, penggunaan HRT untuk pasien-pasien tersebut dikontraindikasikan. Wanita yang sudah dalam pengobatan antikoagulan perlu dipertimbangkan dengan hati-hati keuntungan dan risiko penggunaan HRT. Risiko VTE dapat meningkat sementara pada imobilisasi yang berkepanjangan, trauma mayor atau bedah mayor. Seperti pada seluruh pasien pasca operasi, perhatian yang seksama harus diberikan pada langkah-langkah profiiaksis untuk mencegah terjadinya VTE setelah operasi. Jika imobilisasi berkepanjangan dibutuhkan setelah operasi elektif, terutama operasi perut atau operasi tulang pada tungkai bawah, perlu dipertimbangkan pemberhentian HRT sementara selama 4 sampai 6 minggu sebelumnya, jika memungkinkan. Pengobatan sebaiknya tidak dimulai kembali sampai pasien benar-benar dapat dimobilisasi. Jika Ovestin digunakan untuk indikasi pengobatan pra dan pasca operasi, perlu diberikan pengobatan profilaksis untuk mencegah trombosis. Jika VTE timbul setelah memulai pengobatan Ovestin, obat harus dihentikan. Pasien harus diberitahu untuk segera menghubungi dokter yang merawatnya ketika menyadari kemungkinan adanya gejala tromboemboli (misalnya pembengkakan tungkai dengan rasa nyeri, nyeri dada yang mendadak, dyspneu) Penyakit Arteri Koroner Uji klinik acak dengan kontrol tidak memberikan bukti adanya manfaat bagi jantung dan pembuluh darah pada pemberian kombinasi berkelanjutan estrogen terkonjugasi (CEE) dan medroxyprogesterone acetate (MPA). Pada dua uji klinik besar (WHI dan HERS (Heart and Estrogen/progestin Replacement Study)) menunjukkan kemungkinan meningkatnya risiko morbiditas kardiovaskuler dalam tahun pertama penggunaan dan tanpa keuntungan secara keseluruhan. Untuk produk HRT lain, hanya ada data terbatas dan uji klinik secara acak dengan kontrol yang memantau efek-efek morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler. Dengan demikian, masih diragukan apakah hasil-hasil temuan ini juga dapat diproyeksikan untuk produk HRT lainnya. Stroke Suatu uji klinik acak yang luas (WHI) menemukan adanya peningkatan risiko stroke iskemik pada wanita sehat selama pengobatan dengan kombinasi berkelanjutan estrogen terkonjugasi dan MPA, sebagai hasil sekunder. Untuk wanita yang tidak menggunakan HRT, diperkirakan jumlah kasus stroke yang dapat terjadi dalam periode 5 tahun adalah 3 per 1000 wanita berusia tahun dan 11 per 1000 wanita berusia tahun. Diperkirakan bahwa wanita yang menggunakan estrogen terkonjugasi dan MPA selama 5 tahun, jumlah kasus tambahan antara 0 dan 3 (perkiraan terbaik =1) per 1000 pengguna berusia tahun dan antara 1 dan 9 (perkiraan terbaik=4) per 1000 pengguna berusia tahun. Tidak diketahui apakah penggunaan produk HRT lain juga memberikan peningkatan risiko. Kanker Ovarium Penggunaan estrogen tunggal sebagai produk HRT untuk waktu yang lama (sedikitnya 5-10 tahun) pada wanita yang dihisterektomi, berhubungan dengan peningkatan risiko kanker ovarium pada beberapa uji klinik epidemiologi. Masih belum diketahui apakah pengunaan kombinasi HRT jangka panjang atau estrogen berpotensi rendah (seperti

8 Ovestin) memberikan risiko berbeda dibandingkan dengan produk estrogen tunggal. Kondisi lainnya Estrogen dapat menyebabkan retensi cairan dan oleh karena itu pasien dengan gangguan fungsi jantung dan ginjal harus dipantau dengan hati-hati. Pasien dengan gagal ginjal terminal harus dipantau dengan ketat, karena diduga kadar sirkulasi dari zat aktif Ovestin akan meningkat. Estriol adalah penghambat gonadotropin lemah yang tidak memberikan efek lain yang bermakna pada sistem endokrin. Tidak ada bukti konklusif menyangkut perbaikan fungsi kognitif. Ada beberapa bukti dari uji klinik WHI yang menunjukkan peningkatan risiko kemungkinan terjadinya demensia pada wanita yang mulai menggunakan kombinasi berkelanjutan CEE dan MPA setelah usia 65 tahun. Tidak diketahui apakah hasil tersebut berlaku bagi wanita pasca menopause dengan usia lebih muda atau produk HRT lainnya. Jika ada infeksi vagina, dianjurkan pemberian terapi spesifik tambahan. Efek t erhadap kemampuan berkendara dan mengoperasikan mesin Tidak diketahui adanya efek Ovestin terhadap keterjagaan dan konsentrasi. Kehamilan dan menyusui Ovestin tidak diindikasikan selama kehamilan. Jika kehamilan terjadi selama pengobatan Ovestin, pengobatan harus segera dihentikan. Hasil dari sebagian besar penelitian epidemiologi sampai saat ini yang berkaitan dengan paparan estrogen yang tidak disengaja pada janin menunjukkan tidak adanya efek teratogenik atau fetotoksik. Ovestin tidak diberikan selama masa menyusui. Estriol disekresi dalam air susu dan dapat mengurangi produksi air susu. Overdosis Toksisitas akut estriol pada binatang percobaan sangat rendah. Kelebihan dosis pemberian Ovestin per vagina tidak mungkin terjadi. Walaupun demikian andaikan sejumlah besar terminum/tertelan, dapat menyebabkan mual, muntah dan perdarahan lucut pada wanita. Tidak ada antidotum khusus. Pengobatan simtomatik dapat diberikan jika diperlukan. Kemasan Dus, tube 15 gram + aplikator; No. Reg : DKI A1 / DKL A1 Harus dengan resep dokt er Penyimpanan Simpan pada 2 C -30 C; bebas beku Diimpor oleh : PT Schering-Plough IndonesiaTbk, Pandaan, Jawa Timur Cabang dari Schering-Plough Corporation, USA Diproduksi oleh : Organon (Ireland) Ltd. Swords, Co. Dublin, Ireland

9 RA 1740 ID S1 (REF3.1)

AACE Mengeluarkan Panduan untuk Terapi Hormon Menopause

AACE Mengeluarkan Panduan untuk Terapi Hormon Menopause AACE Mengeluarkan Panduan untuk Terapi Hormon Menopause Menopause didiagnosis pada wanita yang tidak lagi mendapatkan menstruasi dalam 1 tahun. Setelah menopause, lebih dari 85% wanita mengalami gejala

Lebih terperinci

Kontrasepsi Hormonal (PIL)

Kontrasepsi Hormonal (PIL) Kontrasepsi Hormonal (PIL) A.KONTRASEPSI HORMONAL Adalah: kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron Bentuk kontrasepsi hormonal, antara lain: 1. Kontrasepsi oral 2. Kontrasepsi suntik

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian tertinggi bagi wanita di negara barat khususnya pada wanita berumur 50 tahun ke atas. Kelompok usia tersebut adalah kelompok

Lebih terperinci

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru

Lebih terperinci

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita 1 BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Menopause merupakan salah satu proses dalam siklus reproduksi alamiah yang akan dialami setiap perempuan selain pubertas, kehamilan, dan menstruasi. Seorang perempuan

Lebih terperinci

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan

Lebih terperinci

ABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah

ABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah ABSTRAK Menurut WHO, kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah satu jenis kanker yang tingkat kejadiannya

Lebih terperinci

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya: ASKEP CA OVARIUM A. Pengertian Kanker Indung telur atau Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar

Lebih terperinci

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15 Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau

Lebih terperinci

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Perawatan kehamilan & PErsalinan Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep kehamilan Tanda tanda kehamilan Tanda tanda persalinan Kriteria tempat bersalin Jenis tempat bersalin

Lebih terperinci

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,

Lebih terperinci

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon akif estrogen/progesin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon akif.

Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon akif estrogen/progesin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon akif. Pil kombinasi Dalam satu pil terdapat baik estrogen maupun progesteron sinteik. Pil diminum seiap hari selama iga minggu diikui dengan satu minggu tanpa pil atau plasebo. Estrogennya adalah einil estradiol

Lebih terperinci

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9 Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap

Lebih terperinci

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL Pendahuluan Parasetamol adalah golongan obat analgesik non opioid yang dijual secara bebas. Indikasi parasetamol adalah untuk sakit kepala, nyeri otot sementara, sakit menjelang

Lebih terperinci

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol OBAT KARDIOVASKULER Kardio Jantung Vaskuler Pembuluh darah Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung Jenis Obat 1. Obat gagal jantung 2. Obat anti aritmia 3. Obat anti hipertensi 4. Obat anti angina

Lebih terperinci

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis, disebut juga penyakit gula merupakan salah satu dari beberapa penyakit kronis yang ada di dunia (Soegondo, 2008). DM ditandai

Lebih terperinci

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) DEFINISI Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal maupun global akibat terhambatnya peredaran darah ke otak. Gangguan peredaran darah otak berupa tersumbatnya

Lebih terperinci

Pend h a uluan Etiologi PUD B l e dik um t e h a i u t pas iti Beberapa pilihan terapi

Pend h a uluan Etiologi PUD B l e dik um t e h a i u t pas iti Beberapa pilihan terapi TERAPI HORMONAL & NONHORMONAL DALAM PENATALAKSANAAN PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSI (PUD) Pendahuluan Etiologi PUD Belum diketahui i pasti Beberapa pilihan terapi Pendahuluan Pembagian : PUD akut kronis Perimenarcheal

Lebih terperinci

Hormon Replacement Therapy

Hormon Replacement Therapy Hormon Replacement Therapy A. Latar Belakang Menopause merupakan suatu kondisi dimana seorang wanita tidak lagi mendapatkan haid yang disebabkan oleh menurunnya kadar estrogen. Ini adalah fase transisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menawarkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang menawarkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sering kita jumpai klinik-klinik kecantikan maupun praktisi dokter yang menawarkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan penampilan agar tetap

Lebih terperinci

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Neuropati otonom Neuropati otonom mempengaruhi saraf otonom, yang mengendalikan kandung kemih,

Lebih terperinci

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap

Lebih terperinci

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS OLEH : Dr. EMI RACHMAWATI. CH PUSAT KLINIK DETEKSI DINI KANKER GRAHA YAYASAN KANKER INDONESIA WILAYAH DKI JL.SUNTER PERMAI RAYA No.2 JAKARTA UTARA 14340 Pendahuluan Kanker

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Definisi Kehamilan adalah dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu ) dihitung dari hari pertama sampai terakhir.

Lebih terperinci

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 - Ada banyak pertanda yang menyertai kehamilan, berdasarkan pengalaman para wanita yang telah hamil, tanda dan gejala kehamilan biasanya muncul pada minggu-minggu awal kehamilan. Berikut ini 9 tanda-tanda

Lebih terperinci

M etode P engendalian K elahiran

M etode P engendalian K elahiran M etode B i r t h P engendalian C o n t r o l K elahiran M e t h o d s Metode pengendalian kelahiran (juga dikenal sebagai kontrasepsi) membantu pasangan mengatur kesuburan mereka untuk mencapai rencana

Lebih terperinci

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A. Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : 09.30 A. LATAR BELAKANG Dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan fungsi

Lebih terperinci

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Organ seksual pada wanita, seperti rahim, vagina, dan payudara, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Kadangkala fungsi organ-organ tersebut

Lebih terperinci

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ovarium merupakan kelenjar kelamin (gonad) atau kelenjar seks wanita. Ovarium berbentuk seperti buah almond, berukuran panjang 2,5 sampai 5 cm, lebar 1,5 sampai 3 cm

Lebih terperinci

Obat Herbal Diabetes dan Diagnosa Prediabetes Sebelum Terjadi Diabetes

Obat Herbal Diabetes dan Diagnosa Prediabetes Sebelum Terjadi Diabetes Obat Herbal Diabetes dan Diagnosa Prediabetes Sebelum Terjadi Diabetes Mempelajari Prediabetes, Mendiagnosa Diabetes dan Mengetahui Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh Ada beberapa cara untuk mendiagnosis

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Menstruasi Remaja Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang utuh dari hipotalamus-hipofise-ovarium. Struktur alat reproduksi, status nutrisi,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. mengancam hidup seperti penyakit kardiovaskuler.

BAB 1 : PENDAHULUAN. mengancam hidup seperti penyakit kardiovaskuler. BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK)merupakan penyakit jantung yang terutama disebabkan oleh penyempitanarteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme atau keduanya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara terminologi kedokteran abortus ialah suatu keadaan yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara terminologi kedokteran abortus ialah suatu keadaan yang tidak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. DEFINISI Secara terminologi kedokteran abortus ialah suatu keadaan yang tidak direncanakan, diduga atau terjadi tiba-tiba gugurnya janin dalam kandungan sebelum janin dapat

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 40 HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Senyawa Isoflavon Tepung Kedelai dan Tepung Tempe Hasil analisis tepung kedelai dan tepung tempe menunjukkan 3 macam senyawa isoflavon utama seperti yang tertera pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Disfungsi dasar panggul merupakan salah satu penyebab morbiditas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Disfungsi dasar panggul merupakan salah satu penyebab morbiditas yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Disfungsi dasar panggul merupakan salah satu penyebab morbiditas yang dapat menurunkan kualitas hidup wanita. Disfungsi dasar panggul memiliki prevalensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner,

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pada manusia, fungsi ini sebagian besar dijalankan oleh ginjal (Brenner, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mempertahankan volume, komposisi dan distribusi cairan tubuh merupakan fungsi esensial untuk kesejahteraan, yang berarti keselamatan dari seluruh makhluk hidup.

Lebih terperinci

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Karakteristik subyek penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata usia sampel penelitian 47,2 tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan penelitian

Lebih terperinci

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah. 1. Hipokalsemia HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dl darah. PENYEBAB Konsentrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengatur jarak kelahiran sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu dan anak (Rahman and Akter, 2009). Data di Indonesia jarak kelahiran kurang dari 18 bulan sebesar 6%,

Lebih terperinci

Epistaksis dapat ditimbulkan oleh sebab lokal dan sistemik.

Epistaksis dapat ditimbulkan oleh sebab lokal dan sistemik. LAPORAN KASUS RUMAH SAKIT UMUM YARSI II.1. Definisi Epistaksis adalah perdarahan dari hidung yang dapat terjadi akibat sebab lokal atau sebab umum (kelainan sistemik). II.2. Etiologi Epistaksis dapat ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tromboemboli vena (TEV) termasuk didalamnya trombosis vena dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tromboemboli vena (TEV) termasuk didalamnya trombosis vena dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit tromboemboli vena (TEV) termasuk didalamnya trombosis vena dalam (TVD)/Deep Vein Thrombosis (DVT) dan pulmonary embolism (PE) merupakan penyakit yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah di dunia yang sedang berkembang sudah terbukti dengan jelas, kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap mortalitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Ovarium merupakan bagian organ reproduksi wanita, yang memproduksi hormon dan berisi folikel yang akan dirilis untuk tujuan reproduksi (Katz et al, 2007). Kerusakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mioma adalah suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos. Mioma yang berasal dari sel-sel otot polos miometrium disebut mioma uteri (Achadiat, 2004). Mioma uteri

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN INFERTIL

SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN INFERTIL SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN INFERTIL Setiap pasangan infertil harus diperlakukan sebagai satu kesatuan yang berarti apabila istri saja sedangkan suaminya tidak mau diperiksa, maka pasangan ini tidak diperiksa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Inflamasi adalah suatu respon dari jaringan hidup atau sel terhadap suatu rangsang atau infeksi yang dilakukan oleh pembuluh darah dan jaringan ikat. Tanda-tanda

Lebih terperinci

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi. Nama : Hernawati NIM : 09027 Saya mengkritisi makalah kelompok 9 No 5 tentang siklus menstruasi. Menurut saya makalah mereka sudah cukup baik dan ketikannya juga sudah cukup rapih. Saya di sini akan sedikit

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kontrasepi Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang

Lebih terperinci

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh

YUANITA ARDI SKRIPSI SARJANA FARMASI. Oleh MONITORING EFEKTIVITAS TERAPI DAN EFEK-EFEK TIDAK DIINGINKAN DARI PENGGUNAAN DIURETIK DAN KOMBINASINYA PADA PASIEN HIPERTENSI POLIKLINIK KHUSUS RSUP DR. M. DJAMIL PADANG SKRIPSI SARJANA FARMASI Oleh YUANITA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrasepsi (Sulistyawati, 2012). 1) Metode kontrasepsi sederhana. 2) Metode kontrasepsi hormonal 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Keluarga Berencana a. Pengertian Keluarga Berencana merupakan suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang utama 1.Masalah kesehatan yang timbul akibat stoke sangat

Lebih terperinci

Keluhan-keluhan Selama Kehamilan

Keluhan-keluhan Selama Kehamilan Keluhan-keluhan Selama Kehamilan Keluhan-keluhan pada umumnya terjadi selama masa kehamilan. Keluhan tersebut umum didapatkan pada kondisi hamil dan merupakan kejadian yang normal. Keluhan tersebut diantaranya

Lebih terperinci

Sistem Rekam Medik dan Sistem Pakar Keluhan Ibu Hamil di Bidan Andalan Ny.Anik W,Amd. Keb, Berbasis PHP

Sistem Rekam Medik dan Sistem Pakar Keluhan Ibu Hamil di Bidan Andalan Ny.Anik W,Amd. Keb, Berbasis PHP Sistem Rekam Medik dan Sistem Pakar Keluhan Ibu Hamil di Bidan Andalan Ny.Anik W,Amd. Keb, Berbasis PHP Retno Wardhani, Nofelin Aliyahwati 1) Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan

Lebih terperinci

Keistimewaan metode barier ini adalah: Mencegah infertilitas, kanker servix dan PMS Meningkatkan partisipasi pria dalam kontrasepsi

Keistimewaan metode barier ini adalah: Mencegah infertilitas, kanker servix dan PMS Meningkatkan partisipasi pria dalam kontrasepsi METODE KONTRASEPSI BARIER Keistimewaan metode barier ini adalah: Mencegah infertilitas, kanker servix dan PMS Meningkatkan partisipasi pria dalam kontrasepsi Klasifikasi Kondom Diafragma Spermisida Efektivitas

Lebih terperinci

Daun Yakon Studi Efek Antidiabetes

Daun Yakon Studi Efek Antidiabetes Daun Yakon Studi Efek Antidiabetes Daun Yakon (Smallantus sonchifolius) adalah ramuan yang telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir karena beberapa penelitian medis dikendalikan menunjukkan

Lebih terperinci

MEMAHAMI STROKE. Berdasarkan Pengalamanku

MEMAHAMI STROKE. Berdasarkan Pengalamanku MEMAHAMI STROKE Berdasarkan Pengalamanku Pada bagian ini, menurut pengalaman dan kesaksianku. Aku melakukan riset sendiri untuk berusaha memberikan pemahaman sederhana mengenai stroke 1 Seberapa Mematikannya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif. 17 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Walaupun perempuan, umumnya, memiliki umur harapan hidup (UHH) lebih tinggi daripada pria, mereka menghadapi masalah kesehatan yang lebih rumit. Secara kodrati, perempuan mengalami

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Sakit Perut Berulang Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut berulang pada remaja terjadi paling sedikit tiga kali dengan jarak paling sedikit

Lebih terperinci

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan 20-30% dari penduduk paruh baya di

Lebih terperinci

PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER

PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER Buku informasi alat kontrasepsi pegangan untuk kader diperuntukkan bagi kader PPKBD dan Sub PPKBD atau Posyandu yang dipelajari secara berdampingan

Lebih terperinci

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus. CIPROFLOXACIN: suatu antibiotik bagi kontak dari penderita infeksi meningokokus Ciprofloxacin merupakan suatu antibiotik yang adakalanya diberikan kepada orang yang berada dalam kontak dekat dengan seseorang

Lebih terperinci

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi kerusakan. Salah satu keluhan yang sering dialami lansia akibat

BAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi kerusakan. Salah satu keluhan yang sering dialami lansia akibat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan adalah proses penurunan secara bertahap kemampuan untuk mempertahankan struktur dan fungsi normal tubuh dan memulihkannya kembali apabila terjadi kerusakan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Benign Prostat Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Benign Prostat Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Benign Prostat Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak adalah salah satu penyakit degeneratif pria yang sering dijumpai, berupa pembesaran dari kelenjar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi adalah salah satu penyakit yang paling umum melanda dunia. Hipertensi merupakan tantangan kesehatan masyarakat, karena dapat mempengaruhi resiko penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Asia saat ini terjadi perkembangan ekonomi secara cepat, kemajuan industri, urbanisasi dan perubahan gaya hidup seperti peningkatan konsumsi kalori, lemak, garam;

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontrasepsi Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti melawan atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang

Lebih terperinci

Komposisi. Setiap 24 tablet berisi 3 mg Drospirenon dan 0.02 mg Etinilestradiol (sebagai betadex clathrate) serta 4 tablet plasebo.

Komposisi. Setiap 24 tablet berisi 3 mg Drospirenon dan 0.02 mg Etinilestradiol (sebagai betadex clathrate) serta 4 tablet plasebo. YAZ Komposisi Setiap 24 tablet berisi 3 mg Drospirenon dan 0.02 mg Etinilestradiol (sebagai betadex clathrate) serta 4 tablet plasebo. Sifat-sifat Sifat-sifat farmakodinamik Efek kontrasepsi dari kontrasepsi

Lebih terperinci

KONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE)

KONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE) 1. Pengertian KONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE) Kontrasepsi injeksi adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi suntikan di Indonesia semakin

Lebih terperinci

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol

Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol Lecithin Softgel, Herbal Obat Kolesterol Lecithin softgel mengandung 60% atau sekitar 720mg natural sari kedelai konsentrat yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Manusia telah makan kedelai sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Insidens kanker di Indonesia diperkirakan 100 per 100.000 penduduk per tahun atau sekitar 200.000 penduduk per tahun. Pada survei kesehatan rumah tangga yang diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan progesteron dalam ovarium. Menopause alami ditegakkan secara

BAB I PENDAHULUAN. dan progesteron dalam ovarium. Menopause alami ditegakkan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause adalah periode menstruasi spontan yang terakhir pada seorang wanita. Periode ini terjadi karena adanya penurunan sekresi hormon estrogen dan progesteron dalam

Lebih terperinci

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Tumor jinak pelvik Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Massa pelvik merupakan kelainan tumor pada organ pelvic yang dapat bersifat jinak maupun ganas Tumor jinak pelvik

Lebih terperinci

Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug :26

Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug :26 Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug 2009 19:26 1. SIFILIS Sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e BAB I PENDAHULUAN Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Tingkat normal dari hemoglobin umumnya berbeda pada laki-laki dan wanita-wanita. Untuk laki-laki,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keluarga Berencana a. Pengertian 1) Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Hanafi Winkjosastro, 2007). Kontrasepsi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam tahap perkembangan manusia, setiap manusia pasti mengalami masa remaja atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 tahun, sedangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) atau iskemia miokard, adalah penyakit yang ditandai dengan iskemia (suplai darah berkurang) dari otot jantung, biasanya karena penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan seksual yang sehat dan memuaskan merupakan aspek terintegrasi dari kualitas hidup yang baik. Banyak faktor yang terlibat pada fungsi seksual termasuk fisiologis,

Lebih terperinci

Pengertian. Endometriosis

Pengertian. Endometriosis Endometriosis Pengertian Endometriosis Suatu penyakit jinak yang didefinisikan dengan adanya kelenjar endometrium atau pun stroma ektopik (diluar uterus) yang sering dihubungkan dengan nyeri panggul dan

Lebih terperinci

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum Anda pasti sudah sering mendengar istilah plasma dan serum, ketika sedang melakukan tes darah. Kedua cairan mungkin tampak membingungkan, karena mereka sangat mirip dan memiliki penampilan yang sama, yaitu,

Lebih terperinci

OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH

OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH OBAT : setiap molekul yang bisa merubah fungsi tubuh secara molekuler. NASIB OBAT DALAM TUBUH Obat Absorbsi (1) Distribusi (2) Respon farmakologis Interaksi dg reseptor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, proses penuaan merupakan sesuatu yang pasti terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, proses penuaan merupakan sesuatu yang pasti terjadi pada 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Secara alamiah, proses penuaan merupakan sesuatu yang pasti terjadi pada setiap makhluk hidup. Manusia menganggap bahwa menjadi tua merupakan hal yang harus terjadi,

Lebih terperinci

Ovarian Cysts: A Review

Ovarian Cysts: A Review Ovarian Cysts: A Review Cheryl Horlen, BCPS University of the Incarnate Word Feik School San Antonio, Texas 7/20/2010 US Pharm. 2010;35(7):HS-5-HS-8 Kista ovarium adalah penyebab umum dari prosedur bedah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Parasetamol merupakan obat penurun panas dan pereda nyeri yang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Metabolit Fenasetin ini diklaim sebagai zat antinyeri

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang dimanfaatkan sehingga menyebabkan hiperglikemia,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, dan Usia Harapan Hidup. (1) Penyakit degeneratif adalah salah

Lebih terperinci

Panduan Pasien: Terapi Radiasi Selektif Internal (SIRT) untuk tumor hati menggunakan mikrosfer SIR-Spheres

Panduan Pasien: Terapi Radiasi Selektif Internal (SIRT) untuk tumor hati menggunakan mikrosfer SIR-Spheres Panduan Pasien: Terapi Radiasi Selektif Internal (SIRT) untuk tumor hati menggunakan mikrosfer SIR-Spheres RADIOTERAPI DIHANTARKAN KE TUMOR HATI SIR-Spheres merupakan merek dagang terdaftar dari Sirtex

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang memiliki salah satu masalah yang sangat penting yaitu ledakan penduduk. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah

Lebih terperinci

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara merupakan kanker dengan angka. kejadian tertinggi pada wanita, sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara merupakan kanker dengan angka. kejadian tertinggi pada wanita, sebanyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan kanker dengan angka kejadian tertinggi pada wanita, sebanyak 1.384.155 kasus baru (38,9%) dengan angka mortalitas sebesar 458.503 (12,4%).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Warfarin merupakan antagonis vitamin K yang banyak digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Warfarin merupakan antagonis vitamin K yang banyak digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Warfarin merupakan antagonis vitamin K yang banyak digunakan sebagai antikoagulan oral untuk terapi tromboembolisme vena dan untuk mencegah emboli sistemik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau gabungan keduanya (Majid, 2007). Penyakit jantung dan pembuluh darah

BAB 1 PENDAHULUAN. atau gabungan keduanya (Majid, 2007). Penyakit jantung dan pembuluh darah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pada lumen arteri koroner akibat arterosklerosis, atau spasme, atau gabungan

Lebih terperinci

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima. Menjelang haid atau menstruasi biasanya beberapa wanita mengalami gejala yang tidak nyaman, menyakitkan, dan mengganggu. Gejala ini sering disebut dengan sindrom pra menstruasi atau PMS, yakni kumpulan

Lebih terperinci

Bab 11 Bagaimana menjelaskan kepada dokter saat berobat

Bab 11 Bagaimana menjelaskan kepada dokter saat berobat Bab 11 Bagaimana menjelaskan kepada dokter saat berobat Bab 11 Bagaimana menjelaskan kepada dokter saat berobat Waktu memeriksa ke dokter menerangkan secara jelas beberapa hal dibawah ini 1.Menjelaskan

Lebih terperinci