BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Matahari adalah bola energi gas panas dengan diameter 1.39 x 10 9 m dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Matahari adalah bola energi gas panas dengan diameter 1.39 x 10 9 m dan"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matahari Matahari adalah bola energi gas panas dengan diameter 1.39 x 10 9 m dan memiliki jarak sekitar 1,5 x m dari bumi. Seperti yang dapat dilihat dari bumi, matahari berputar pada sumbunya sekitar sekali dalam empat minggu. Bagaimanapun, matahari tidak berputar sebagai benda padat pada umumnya, garis khatulistiwanya membutuhkan sekitar 27 hari dan masing-masing kutubnya membutuhkan sekitar 30 hari untuk setiap rotasi. Sumber energi berjumlah besar dan kontinu terbesar yang tersedia bagi umat manusia adalah energi surya dan energi elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari. Energi surya sangat efektif karena tidak bersifat polutif dan tidak dapat habis. Akan tetapi arus energi yang rendah mengakibatkan digunakannya system dan kolektor yang permukaan luas untuk mengumpulkan dan mengkonsentrasikan energi matahari ini Radiasi Sinar Matahari Radiasi Sinar matahari yang tersedia diluar atmosfer bumi seperti yang diungkapkan oleh konstanta surya (G sc ) adalah sebesar 1,353 kj/(m 2 ), dikurangi intensitasnya oleh penyerapan dan pemantulan atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi. Ada tiga jenis radiasi matahari pada bidang miring, yaitu :

2 Radiasi langsung (direct radiation) Intensitas radiasi langsung atau sorotan per jam pada sudut masuk normal I bn dari persamaan berikut ini, II bbbb = II bb cos θθzz... (2.1) [Lit.2] Dimana Ib adalah radiasi sorotan pada sumbu permukaan horizontal dan cos θθ z adalah sudut zenith. Dengan demikian, untuk suatu permukaan yang dimiringkan dengan sudut β terhadap bidang horizontal, intensitas dari komponen sorotan adalah, II bbbb = II bbbb CCCCCCCC TT= II BB cos θθ TT cos θθzz (2.2) [Lit.2] Dimana θθ T disebut sudut masuk, dan didefenisikan sebagai sudut antara arah sorotan pada sudut masuk normal dan arah komponen tegak lurus (90 o ) pada permukaan bidang miring. Radiasi Sebaran (diffuse radiation) Radiasi sebaran yang disebut juga radiasi langit (sky radiation), adalah radiasi yang dipancarkan ke permukaan penerima oleh atmosfer, dan karena itu berasal dari seluruh bagian hemisfer langit. Radiasi sebaran (langit) didistribusikan merata pada hemisfer (disebut distribusi isotropik), maka radiasi sebaran pada permukaan miring dinyatakan dengan, II dddd = II dd 1+cos β 2..(2.3) [Lit.2] Dimana β adalah sudut miring dari permukaan miring dan Id menunjukkan besarnya radiasi sebaran per jam pada suatu permukaan horizontal.

3 Radiasi Pantulan Selain komponen radiasi langsung dan sebaran, permukaan penerima juga mendapatkan radiasi yang dipantulkan tergantung dari reflektansi α (albeldo) dari permukaan yang berdekatan itu, dan kemiringan permukaan yang menerima. Radiasi yang dipantulkan per jam, juga disebut radiasi pantulan. Radiasi pantulan dirumuskan sebagai, II rrrr = α (I b + I d ) 1 cos β 2... (2.4) [Lit.2] Dimana reflektansi dianggap 0,20 0,25 untuk permukaan- permukaan tanpa salju dan 0,7, untuk lapisan salju yang baru saja turun, kecuali jika tersedia data yang lain. Ibn Ibn θ T IbT Θ z β Gambar 2.1 Radiasi Sinar Matahari Variasi dari Radiasi Matahari pada Ruang Hampa Udara Ada dua penyebab variasi radiasi matahari pada ruang hampa udara. Yang pertama adalah variasi pada radiasi yang dihasilkan oleh matahari. Ada perbedaan pendapat para ahli tentang dasar variasi periodik radiasi matahari. Sebagian berpendapat bahwa hanya ada variasi kecil (kurang dari ± 1,5%) dengan

4 perbedaan periodic dan variasi yang bergantung kepada pori-pori matahari. Wilson (1981) menjelaskan bahwa variasi yang didapat mencapai 0,2% yang berhubungan dengan perubahan pori-pori matahari. Sebagian lain berpendapat pengukuran tidak dipengaruhi variabel pada umumnya. Pengamatan satelit Nimbus dan Mariner selama beberapa bulan menunjukkan variasi ±0,2% sepanjang waktu ketika pori-pori matahari sangat kecil (Frohlich, 1997). Data dari Hickey (1982) selama rentang waktu 2,5 tahun dari satelit Nimbus 7 menunjukkan bahwa konstanta matahari menurun secara perlahan, rata-rata 0,02% per tahun. Bagaimanapun, variasi daripada jarak bumi ke matahari, mengakibatkan variasi dari fluks radiasi matahari pada ruang hampa udara dalam rentang ±3,3%. Perhitungan sederhana dengan akurasi yang paling memadai untuk perhitungan bidang teknik ditunjukkan di oleh persamaan : GG oooo = GG ssss cos 360 nn.. (2.5) [Lit.3] 365 Spencer (1971), membuat suatu perhitungan yang lebih akurat (±0,01%) ditunjukkan juga pada perhitungan : GG oooo = GG ssss ( cos BB sin B cos 2BB sin 2BB)......(2.6) [Lit.3] Dimana G on merupakan radiasi yang diterima atmosfer pada hari ke-n dan B dirumuskan sebagai BB = (nn 1) 360 (2.7) [Lit.3] 365 Untuk nilai n sendiri dapat dilihat pada tabel 2.1 :

5 Tabel 2.1 Rekomendasi hari rata-rata dan nilai n untuk setiap bulan Bulan Nilai n Untuk rata-rata tiap bulan Tanggal N φφ(derajat) Januari i Februari 31+i Maret 59+i April 90+i Mei 120+i Juni 151+i Juli 181+i Agustus 212+i September 243+i Oktober 273+i November 304+i Desember 334+i Defenisi Beberapa defenisi yang akan sering muncul mengenai radiasi matahari adalah : Massa udara (m) merupakan perbandingan dari massa atmosfer yang dilalui oleh radiasi matahari dengan massa atmosfer yang dilalui oleh radiasi matahari pada kondisi zenith (puncak) Radiasi beam. Radiasi matahari diterima dari matahari tanpa mengalami penyebaran oleh atmosfer. (Sinar radiasi sering mengacu kepada radiasi

6 secara langsung; untuk menghindari kebingungan antara langsung dan berdifusi, maka digunakan istilah sinar radiasi) Radiasi difusal (penyebaran). Radiasi matahari yang diterima dari matahari setelah mengalami perubahan arah ketika menyentuh lapisan atmosfer Radiasi total. Total penjumlahan dari radiasi beam dan radiasi difusal pada permukaan bidang Irradiance, W/m 2. Nilai dari energi radiasi yang terjadi pada permukaan suatu bidang. Simbol G digunakan untuk penyinaran matahari dengan penyesuaian untuk beam, difusal dan radiasi spektrum Waktu matahari merupakan waktu berdasarkan gerakan angular matahari yang terlihat di langit, dimana waktu siang matahari adalah ketika matahari melintasi meridian dari sudut pandang pengamat. Waktu matahari digunakan di semua perhitungan sudut matahari, waktu matahari tidak sama dengan waktu di bumi. Dibutuhkan untuk mengkonversikan waktu standard di bumi kedalam waktu matahari dengan mengacu pada dua faktor koreksi. Pertama, ada faktor koreksi konstan untuk perbedaan garis bujur antara meridian(bujur) pengamat dan meridian berdasarkan standar waktu lokal. Matahari membutuhkan sekitar 4 menit untuk berpindah bujur 1 o. Faktor koreksi kedua adalah melalui perhitungan waktu, yang memperhitungkan gangguan di tingkat rotasi bumi yang mempengaruhi waktu matahari ketika melintasi meridian pengamat. Perbedaan waktu dalam menit antara waktu matahari dan waktu standar dirumuskan sebagai : Waktu matahari Waktu standar = 4 (L st L oc ) + E.. (2.8) [Lit.3]

7 Dimana L st, adalah standar meridian untuk zona waktu lokal, L oc adalah bujur dari lokasi yang dicari, dan dalam derajat barat, yaitu 0 o < L <360 o. Parameter E adalah perhitungan perbedaan waktu(dalam menit), yang dirumuskan oleh Iqbal (1983) : EE = ( cos BB sin BB cos 2BB sin 2BB..(2.9) [Lit.3] Posisi Matahari Besarnya jumlah radiasi matahari yang diterima oleh suatu tempat dipengaruhi oleh posisi sudut matahari yang masuk ke tempat tersebut. Dalam perencanaan suatu kolektor surya, posisi sudut matahari sangat perlu diketahui untuk memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan perancanaan. z sudut zenith E W p S A sudut azimuth Gambar 2.2 Posisi sudut Matahari Sudut zenith z adalah sudut yang dibentuk oleh garis vertical ke arah zenith dengan garis ke arah titik pusat matahari. Sudut zenith menyatakan seberapa tinggi objek yang diamati (matahari). Sudut azimuth A adalah sudut yang d buat oleh garis bidang horizontal antara garis selatan dengan proyeksi garis

8 normal pada bidang horizontal. Sudut azimuth positif jika normal adalah sebelah timur dari selatan dan negative jika normal pada sebelah barat dan selatan. Sudut altitude adalah sudut yang dibuat oleh garis titik pusat matahari dengan garis proyeksinya pada bidang horizontal Arah Dari Radiasi Sinar Matahari Hubungan geometris diantara bidang tetentu bersifat relatif terhadap bumi setiap waktu. (tidak peduli apakah bidang itu statis atau bergerak relatif terhadap bumi) dan sinar radiasi matahari yang memancar ke bumi yang dimana posisi dari matahari juga relatif terhadap bidang tersebut, dapat digambarkan pada beberapa jenis sudut (Benford and Bock, 1939). Beberapa sudut yang dimaksud digambarkan pada gambar 2.3 : Gambar 2.3 (a) sudut zenith, slope, sudut permukaan azimuth dan sudut azimuth matahari untuk bidang miring. (b) Penampang untuk menunjukkan sudut azimuth matahari

9 Latitude, posisi angular utara ataupun selatan dari khatulistiwa, utara bernotasi positif; -90 o 90 o δδ Declinasi, posisi angular daripada matahari pada saat siang waktu matahari(yakni ketika matahari pada posisi bujur local) yang mengenai bidang khatulistiwa, utara bernotasi positif; -23,45 o δδ 23,45 o ββ Slope, sudut yang dibentuk oleh permukaan bidang yang dimaksud (yang menerima radiasi matahari) dan garis horizontal; 0 o ββ 180 o (ββ > 90 o menunjukkan bahwa permukaan tersebut menghadap ke bawah) γγ Sudut permukaan azimuth, deviasi dari proyeksi pada bidang horizontal pada kondisi normal, terhadap permukan dari bujur lokal, dengan nilai nol untuk selatan, negative untuk timur, dan positif untuk barat; -180 o γγ 180 ωω Sudut waktu, perpindahan angular matahari matahari dari timur ke barat pada posisi bujur lokal mengacu kepada rotasi bumi pada sumbunya yaitu 15 o setiap jamnya; notasi negative untuk pagi hari, dan positif untuk siang hari θθ Sudut insidensi, sudut diantara sinar radiasi pada permukaan dan pada garis normal terhadap suatu bidang Sudut tambahan yang menggambarkan posisi matahari yang terlihat dari permukaan bumi : θθ z Sudut zenith, merupakan sudut antara garis vertical terhadap matahari, yaitu sudut insidensi sinar radiasi pada permukaan horizontal αα s Sudut matahari altitude, merupakan sudut antar bidang horizontal dan matahari, dengan kata lain, merupakan kebalikan dari sudut zenith

10 γγ s Sudut azimuth matahari, merupakan perpindahan angular dari selatan pada proyeksi sinar radiasi matahari pada bidang horizontal, ditunjukkan pada gambar di atas. Perpindahan dari timur ke selatan dinotasikan negative sedangkan barat ke selatan dinotasikan positif. Adapun untuk menghitung sudut declinasi δδ dapat kita gunakan persamaan Copper(1969) δδ = 23,45 sin nn 365 (2.10) [Lit.3] Atau untuk perhitungan yang lebih akurat (error < o ) dari Spencer(1971), seperti yang dikutip oleh Iqbal (1983) δ = cos B sin B cos 2B sin 2B cos 3B sin 3B.(2.11) [Lit.3] Untuk permukaan bidang datar, besar sudut insidensi adalah sama dengan sudut zenith matahari, θ z. Nilainya pasti diantara 0 o sampai dengan 90 o ketika matahari berada tepat di atas kepala. Untuk kondisi ini maka β = 0, dan persamaan untuk menghitung cosinus θ z adalah : cos θθ zz = cos φφ cos δδ cos ωω + sin φφ sin δδ.(2.12) [Lit.3] Dengan menggunakan hubungan antara sudut insidensi pada permukaan bidang miring baik posisi lintang utara ataupun lintang selatan dapat didapatkan kenyataan bahwa sudut slope β pada utara ataupun selatan memiliki hubungan angular yang sama terhadap radiasi beam seperti pada bidang datar dengan asumsi garis lintang adalah φφ β. Sehingga persamaannya berubah menjadi: cos θθ = cos(φφ ββ) cos δδ cos ωω + sin(φφ ββ) sin δδ (2.13) [Lit.3] Untuk belahan bumi bagian selatan, modifikasi persamaan tersebut dengan mengganti φφ ββ dengan φφ ββ, sehingga menjadi :

11 cos θθ = cos(φφ + ββ) cos δδ cos ωω + sin(φφ + ββ) sin δδ (2.14) [Lit.3] Perbandingan Intensitas Radiasi pada Bidang Miring dengan Bidang Datar Untuk tujuan desain dan perhitungan performansi, penting untuk menghitung radiasi tiap jam pada permukaan miring suatu permukaan dari pengukuran ataupun perkiraan radiasi matahari pada bidang datar. Umumnya data yang tersedia adalah radiasi total selama beberapa jam atau hari pada permukaan horizontal, dimana dibutuhkan radiasi beam dan radiasi difusal pada permukaan kolektor. Faktor geometris R b, perbandingan antara radiasi beam pada permukaan miring terhadap permukaan horizontal, dapat dihitung dengan menggunakan persamaan dibawah ini : RR bb = GG bbbb GG bb = GG bbbb cos θθ cos θθ =..(2.15) [Lit.3] GG bbbb cos θθ zz cos θθ zz Gambar 2.4 Radiasi pada Bidang datar dan pada bidang miring

12 2.1.7 Estimasi Radiasi Langit Cerah Efek dari penyebaran dan penyerapan radiasi oleh atmosfer adalah berubah-ubah tergantung pada kondisi atmosfer dan perubahan massa udara. Penting untuk menentukan standarisasi langit cerah dan perhitungan radiasi tiap jam ataupun tiap hari yang diterima oleh permukaan horizontal pada kondisi standar. Hottel (1976) telah menentukan metode untuk memperkirakan radiasi beam yang ditransmisikan melalui atmosfer yang memperhitungkan sudut zenith dan altitude untuk atmosfer standar dan untuk 4 (empat) jenis iklim. Transmitansi atmosfer untuk radiasi beam I b adalah G bt /G on dan dirumuskan sebagai berikut : ττ bb = aa 0 + aa 1 exp k cos θ z...(2.16) [Lit.3] Konstanta a 0, a 1, dan k untuk atmosfer standar dengan jarak pandang 23km didapat dari a o *, a 1 *, dan k *, dengan altitude lebih kecil dari 2,5 km dengan menggunakan persamaan : aa 0 = (6 AA) 2 (2.17) [Lit.3] aa 1 = (6.5 AA) 2 (2.18) [Lit.3] kk = (2.5 AA) 2 (2.19) [Lit.3] Dimana A merupakan altitude dari pengamat dalam kilometer. Faktor koreksi a o *, a 1 *, dan k * berubah sesuai dengan tipe iklim. Faktor koreksi r 0 = a 0 /a 0 *, r 1 = a 1 /a 1 *, dan r k = k/k * diperlihatkan pada tabel 2.2. Transmitansi dari atmosfir standar ini untuk radiasi beam dapat ditentukan untuk sudut zenith berapapun dan altitud sampai 2,5km. Maka radiasi beam normal pada kondisi clear sky (langit cerah) dapat dicari dengan menggunakan persamaan : GG bb = GG oooo ττ bb (2.20)[Lit.3]

13 Dimana G on didapat dari persamaan 2. Untuk radiasi beam horizontal pada kondisi langit cerah, ditentukan dengan persamaan : GG hbb = GG oooo ττ bb cos θθ zz (2.21)[Lit.3] Tabel 2.2 Faktor Koreksi untuk Jenis-Jenis Iklim Jenis Iklim r 0 r 1 r 2 Tropis Midlatitude summer Subartic summer Midlatitude winter Hottel(1976) 2.2 Microsoft Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object(object Oriented Programming = OOP) Mengenal Integrated Development Environment (IDE) VB 6 Aktifkan VB 6 melalui tombol Start > Programs > Microsoft Visual Studio 6.0 > Microsoft Visual Basic 6.0. Akan muncul tampilan berikut :

14 Pilih Standard EXE dan klik tombol Open. Gambar 2.5 Tampilan awal Visual Basic Anda akan melihat tampilan area kerja atau IDE VB 6. Kenali bagian-bagian utama di dalam IDE VB 6 berikut ini : Gambar 2.6 Tampilan standar Visual Basic

15 Keterangan : 1. Menubar 2. Toolbar 3. Toolbox Bila Toolbox tidak muncul klik tombol Toolbox ( ) pada bagian Toolbar atau klik menu View > Toolbox. 4. Jendela Form Bila Jendela Form tidak muncul klik tombol View Object ( ) pada bagian Project Explorer atau klik menu View > Object. 5. Jendela Code Bila Jendela Code tidak muncul klik tombol View Code ( ) di pada bagian Project Explorer atau klik menu View > Code. 6. Project Explorer Bila Project Explorer tidak muncul klik tombol Project Explorer ( ) pada bagian Toolbar atau klik menu View > Project Explorer. 7. Jendela Properties Bila Jendela Properties tidak muncul klik tombol Properties Window ( ) pada bagian Toolbar atau klik menu View > Properties Window Memahami Istilah Object, Property, Method dan Event Dalam pemrograman berbasis obyek (OOP), anda perlu memahami istilah object, property, method dan event sebagai berikut : Object : komponen di dalam sebuah program Property : karakteristik yang dimiliki object

16 Method : aksi yang dapat dilakukan oleh object Event : kejadian yang dapat dialami oleh object Sebagai ilustrasi anggap sebuah mobil sebagai obyek yang memiliki properti, method dan event. Perhatikan gambar berikut : Gambar 2.7 Ilustrasi Perbandingan Mobil dengan Visual Basic Implementasinya dalam sebuah aplikasi misalnya membuat form, maka form tersebut memiliki property, method, dan event. Sebagaimana pemrograman visual lain seperti Delphi daan Java, VB juga bersifat event driven progamming. Artinya anda dapat menyisipkan kode program pada event yang dimiliki suatu obyek Menulis Kode Program Buka jendela code dan kenali bagian-bagian di dalamnya

17 Gambar 2.8 Bagian-bagian dari Jendela Code Program yang berbasis Windows bersifat event-driven, artinya program bekerja berdasarkan event yang terjadi pada object di dalam program tersebut. Misalnya, jika seorang user meng-klik sebuah tombol maka program akan memberikan reaksi terhadap event klik tersebut. Program akan memberikan reaksi sesuai dengan kode-kode program yang dibuat untuk suatu event pada object tertentu. Pilih object Command1 pada bagian Object Selector Mengenal Data dan Variabel Ketika seorang user (pengguna) menggunakan sebuah program komputer, seringkali komputer memintanya untuk memberikan informasi. Informasi ini kemudian disimpan atau diolah oleh komputer. Informasi inilah yang disebut dengan DATA. Visual Basic 6 mengenal beberapa type data, antara lain : 1. String adalah type data untuk teks (huruf, angka dan tanda baca). 2. Integer adalah type data untuk angka bulat. 3. Single adalah type data untuk angka pecahan. 4. Currency adalah type data untuk angka mata uang. 5. Date adalah type data untuk tanggal dan jam.

18 6. Boolean adalah type data yang bernilai TRUE atau FALSE. Data yang disimpan di dalam memory komputer membutuhkan sebuah wadah. Wadah inilah yang disebut dengan VARIABEL. Setiap variabel untuk menyimpan data dengan type tertentu membutuhkan alokasi jumlah memory (byte) yang berbeda. Variabel dibuat melalui penulisan deklarasi variabel di dalam kode program : Dim <nama_variabel> As <type_data> Contoh : Dim nama_user As String Aturan di dalam penamaan variabel : 1. Harus diawali dengan huruf. 2. Tidak boleh menggunakan spasi. Spasi bisa diganti dengan karakter underscore 3. Tidak boleh menggunakan karakter-karakter khusus (seperti : +, -, *, /, <, >, dll). 4. Tidak boleh menggunakan kata-kata kunci yang sudah dikenal oleh Visual Basic6 (seperti : dim, as, string, integer, dll). Sebuah variabel hanya dapat menyimpan satu nilai data sesuai dengan type datanya. Cara mengisi nilai data ke dalam sebuah variabel : <nama_variabel> = <nilai_data> Contoh : nama_user = krisna Untuk type data tertentu nilai_data harus diapit tanda pembatas. Type data string dibatasi tanda petik ganda : nilai_data. Type data date dibatasi tanda pagar : #nilai_data#. Type data lainnya tidak perlu tanda pembatas. Sebuah variabel mempunyai ruang-lingkup (scope) dan waktu-hidup (lifetime) :

19 1. Variabel global adalah variabel yang dapat dikenali oleh seluruh bagian program. Nilai data yang tersimpan didalamnya akan hidup terus selama program berjalan. 2. Variabel lokal adalah variabel yang hanya dikenali oleh satu bagian program saja. Nilai data yang tersimpan didalamnya hanya hidup selama bagian program tersebut dijalankan. Variabel yang nilai datanya bersifat tetap dan tidak bisa diubah disebut KONSTANTA. Penulisan deklarasi konstanta di dalam kode program : Const <nama_kontanta> As <type_data> = <nilai_data> Contoh : Const tgl_gajian As Date = #25/09/2003# Mengenal Struktur Kontrol Struktur kontrol di dalam bahasa pemrograman adalah perintah dengan bentuk (struktur) tertentu yangdigunakan untuk mengatur (mengontrol) jalannya program.visual Basic 6 mengenal dua jenis struktur kontrol, yaitu : 1. Struktur kontrol keputusan - digunakan untuk memutuskan kode program mana yang akan dikerjakan berdasarkan suatu kondisi. 2. Struktur kontrol pengulangan - digunakan untuk melakukan pengulangan kode program. Ada dua bentuk struktur kontrol keputusan, yaitu : 1. Struktur IF THEN. 2. Struktur SELECT CASE. Bentuk penulisan (syntax) struktur IF THEN : 1. IF <kondisi> THEN <kode program>

20 Bila <kondisi> bernilai True maka <kode program> akan dikerjakan. 2. IF <kondisi> THEN <blok kode program 1> ELSE <blok kode program 2> END IF Bila <kondisi> bernilai True maka <blok kode program 1> akan dikerjakan, tetapi bila <kondisi>bernilai False maka <blok kode program 2> yang akan dikerjakan. Struktur kontrol di dalam bahasa pemrograman adalah perintah dengan bentuk (struktur) tertentu yang digunakan untuk mengatur (mengontrol) jalannya program. Visual Basic 6 mengenal dua jenis struktur kontrol, yaitu : 1. Struktur kontrol keputusan - digunakan untuk memutuskan kode program mana yang akan dikerjakan berdasarkan suatu kondisi. 2. Struktur kontrol pengulangan - digunakan untuk melakukan pengulangan kode program. Bentuk penulisan (syntax) struktur SELECT CASE : SELECT CASE <pilihan> CASE <pilihan 1> <blok kode program 1> CASE <pilihan 2> <blok kode program 2> CASE <pilihan n> <blok kode program n> [CASE ELSE <blok kode program x>] END SELECT Bila <pilihan> sesuai dengan <pilihan 1> maka <blok kode program 1> akan dikerjakan, dst. Tetapi bila <pilihan> tidak ada yang sesuai dengan <pilihan 1> s/d <pilihan n> maka <blok kode program x> yang akan dikerjakan. Ada dua bentuk struktur kontrol pengulangan (looping), yaitu : 1. Struktur FOR NEXT.

21 Bentuk penulisan (syntax) struktur For Next : FOR <pencacah> = <awal> TO <akhir> [STEP <langkah>] <blok kode program> NEXT <pencacah> 1. <pencacah> adalah variabel (tipe: integer) yang digunakan untuk menyimpan angka pengulangan. 2. <awal> adalah nilai awal dari <pencacah>. 3. <akhir> adalah nilai akhir dari <pencacah>. 4. <langkah> adalah perubahan nilai <pencacah> setiap pengulangan. Sifatnya optional (boleh ditulis ataupun tidak). Bila tidak ditulis maka nilai <langkah> adalah satu. 2. Struktur DO LOOP. Bentuk penulisan (syntax) struktur Do Loop : 1. DO WHILE <kondisi> <blok kode program> LOOP <blok kode program> akan diulang selama <kondisi> bernilai TRUE. Pengulangan berhenti bila <kondisi> sudah bernilai FALSE. 2. DO UNTIL <kondisi> <blok kode program> LOOP <blok kode program> akan diulang sampai <kondisi> bernilai TRUE. Pengulangan berhenti bila <kondisi> sudah bernilai TRUE. Penggunaan Kontrol Array Kontrol array merupakan sekumpulan kontrol yang dikelompokkan dengan nama yang sama di dalam sebuah Form. Kontrol array digunakan bila ada beberapa kontrol yang sama dan akan mendapat perlakuan yang sama pula.

22 Misalnya, ada 5 buah TextBox di dalam sebuah Form dan akan deprogram dengan cara yang sama, maka akan lebih mudah jika membuat sebuah TextBox sebagai kontrol array dibandingkan bila membuat 5 buah TextBox yang berbeda. Setiap object di dalam kontrol array masingmasing dibedakan dengan nomer indeksnya. Untuk membuat kontrol array (misalnya TextBox) sebanyak 5 buah di dalam sebuah form, lakukan langkah berikut ini :langkah berikut ini : (1) Buatlah sebuah TextBox di dalam sebuah Form. (2) Aturlah property TextBox tersebut sebagai berikut : Name : txtdata Index : 0 (nol) Perhatikan : kontrol TextBox-nya akan menjadi object txtdata(0) (lihat bagian Object Selector pada Jendela Properties). (3) Klik object txtdata(0) pada Form, kemudian klik tombol Copy pada bagian Toolbar. (4) Untuk membuat TextBox kedua, klik tombol Paste pada bagian Toolbar. TextBox kedua akan muncul di pojok kiri Form sebagai object txtdata(1), aturlah posisinya di dalam Form. (5) Lakukan langkah ke-4 di atas sebanyak 4 kali (sesuai dengan jumlah TextBox yang dibutukan). (6) Di dalam Form akan ada 5 buah TextBox dengan nama yang sama (yaitu txtdata) dan masingmasing menjadi object txtdata yang dibedakan nomer indexnya (mulai dari 0 s/d 4).

23 Selanjutnya object-object yang dibuat dengan kontrol array bisa diprogram dengan lebih mudah. Misalnya untuk mengosongkan object txtdata, bisa menggunakan struktur kontrol For Next : For i = 0 To 4 txtdata(i).text = Next i Cara ini lebih mudah bila dibandingkan cara konvensional berikut : Text1.Text = Text2.Text = Text4.Text = Contoh program dalam control array adalah kalkulator.\ Menangani Error Jenis-Jenis Error Dalam proses pembuatan program, bisa saja terjadi error yang menyebabkan program tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dilihat dari penyebabnya ada 3 jenis error yang bisa terjadi, yaitu : 1. Syntax error adalah error yang disebabkan oleh kesalahan menulis kode program. Misalnya : salah menuliskan nama object, property atau methodnya. Error jenis ini relatif mudah ditangani, IDE VB 6 akan memberi tanda kode program mana yang menimbulkan syntax error. Gambar 2.15 Contoh Syntax Eror

24 3. Runtime error adalah error yang disebabkan oleh sistem komputer ketika melakukan sesuatu. Misalnya : menyimpan file ke disket tetapi disketnya tidak ada. Sistem akan memberitahu kepada program informasi error yang terjadi. Informasi error yang penting diantaranya adalah nomer error dan deskripsi error. VB 6 menyimpan informasi error tersebut pada object Err. Melalui object Err inilah kita bisa menangani runtime error. Gambar 2.9 Contoh Runtime Eror 3. Logical error adalah error yang disebabkan oleh kesalahan logika pemrograman (dari si programer). Misalnya : salah meletakkan urutan kode program. Error jenis ini relatif sulit diketahui dan bisa saja baru diketahui setelah program di-compile menjadi executable file (*.exe). Kejadian seperti ini sering disebut sebagai bug.

25 2.2.7 Penggunaan Procedure Procedure adalah blok kode program yang berisi perintah-perintah untuk mengerjakan tugas tertentu. Bila di dalam kode program yang kita buat ada perintah-perintah untuk melakukan tugas yang sama di beberapa tempat, maka akan lebih baik perintah-perintah tersebut dibuat dalam sebuah procedure. Kemudian, procedure itu bisa di- panggil bila diperlukan. Penggunaan procedure sangat menghemat penulisan kode program, karena kodekode program yang sama dibeberapa tempat cukup dibuat pada satu bagian saja. Selain itu, procedure akan memudahkan perbaikan kode program bila terjadi perubahan atau kesalahan, karena perbaikan cukup dilakukan pada satu bagian saja. Jenis-jenis Procedure Pada VB6 ada 4 jenis procedure, yaitu : Procedure Sub procedure yang tidak mengembalikan nilai setelah tugas -nya selesai. Procedure Function procedure yang mengembalikan nilai setelah tugas -nya selesai. Procedure Event procedure untuk suatu event pada sebuah object. Digunakan di dalam class module. Procedure Property procedure untuk mengubah (let) atau mengambil (get) nilai property pada sebuah object. Digunakan di dalam class module. Pada bab ini akan dibahas penggunaan procedure sub dan function. Procedure event dan property akan dibahas pada bab selanjutnya. Bentuk penulisan (syntax) procedure sub :

26 [Public Private] Sub <nama_sub> ([<argumen>]) <isi procedure> End Sub Sedangkan bentuk penulisan (syntax) procedure function : [Public Private] Function <nama_function> ([<argumen>]) As <tipe_data> <isi procedure> End Function Pernyataan [Public Private] menentukan ruang lingkup (scope) procedure. Sebuah procedure dengan scope public bisa digunakan dalam lingkup project. Sedangkan procedure dengan scope private hanya bisa digunakan dalam lingkup form saja. <nama_sub> atau <nama_function> dibuat sebagai pengenal procedure saat di- panggil. Aturan penamaan sebuah procedure sama dengan aturan penamaan sebuah variabel. Nama sebuah procedure dibuat unik, tidak boleh ada yang sama. <argumen> merupakan serangkaian nilai dan tipe data yang dipakai oleh procedure untuk mengerjakan tugas -nya. Sebuah procedure bisa saja tidak memakai argumen sama sekali. Pernyataan As <tipe_data> pada procedure function menentukan tipe data nilai yang akan dikembalikan (return value) setelah tugas -nya selesai. Untuk menggunakan sebuah procedure, maka procedure tersebut harus di- panggil pada bagian tertentu dari kode program. Procedure sub di- panggil dengan pernyataan : Call <nama_sub>([<argumen>])

27 Sedangkan procedure function bisa di- panggil langsung dengan menyisipkannya di dalam kode program yang memanggilnya. Procedure boleh ditulis dimana saja dalam kode program, tetapi biasanya ditulis dibagian atas atau bawah agar mudah ditangani Penanganan Keyboard Event keyboard merupakan salah satu elemen utama dari interaksi antara user dengan program yang kita buat. Event keyboard terjadi saat user menekan (pressed) ataupun melepas (released) tombol pada keyboard. Menangani event keyboard dapat dilakukan pada 2 (dua) level, yaitu : 1. Pada level kontrol (low-level) menangani event keyboard yang terjadi pada sebuah kontrol, misalnya ketika user mengetik pada sebuah TextBox. Tidak semua kontrol mempunyai event keyboard. Hanya kontrol yang bisa mendapatkan focus (dicirikan dengan property TabIndex dan TabStop) saja yang mempunyai event keyboard. 2. Pada level form (hight-level) menangani event keyboard yang terjadi pada lingkup sebuah form. Artinya form akan lebih dulu merespon event keyboard daripada kontrol-kontrol yang ada di dalamnya. Agar form selalu lebih dulu merespon event keyboard maka property KeyPreview pada form tersebut harus diset menjadi True. VB6 menyediakan 3 (tiga) jenis event pada form dan pada beberapa kontrol yang bisa menerima input dari user melalui keyboard, yaitu : 1. Event KeyPress terjadi ketika tombol-tombol yang mempunyai kode ASCII pada keyboard ditekan. ASCII (American Standard Code for Information

28 Interchange) adalah kode dari sekumpulan karakter pada tombol keyboard yang terdiri dari : abjad, angka dan beberapa karakter khusus (Enter, Escape, Tab, Backspace). 2. Event KeyDown terjadi ketika setiap tombol pada keyboard ditekan. 3. Event KeyUp terjadi ketika setiap tombol pada keyboard dilepas. Perbedaan antara event KeyPress dengan KeyDown adalah : Event KeyPress hanya berlaku untuk tombol-tombol yang mempunyai kode ASCII saja. Tomboltombol tertentu - seperti : tombol fungsi (F1 s/d F12), tombol panah, tombol keypad tidak mempunyai kode ASCII. Event KeyPress tidak bisa merespon penekanan tombol yang di kombinasi dengan Shift, Ctrl dan Alt. Bila event KeyPress terjadi maka event tersebut akan mengembalikan nilai dari argumen KeyAscii yaitu kode ASCII dari tombol keyboard yang ditekan. Contoh : Private Sub Form1_KeyPress (KeyAscii As Integer) MsgBox Kode ASCII tombol yang ditekan : & KeyAscii End Sub Sedangkan event KeyDown dan KeyUp akan mengembalikan nilai dari argumen KeyCode dan Shift. Argumen KeyCode berisi kode tombol keyboard yang ditekan dan argumen Shift berisi kode penekanan tombol Shift, Ctrl dan Alt. Konstanta nilai untuk kedua argumen tersebut dapat dilihat melalui jendela Object Browser. Contoh : Private Sub Form1_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer) MsgBox Kode tombol yang ditekan : & KeyCode End Sub Private Sub Form_KeyUp(KeyCode As Integer, Shift As Integer) MsgBox Kode tombol yang dilepas : & KeyCode End if

29 2.2.9 Menggunakan Drag-Drop Drag-Drop merupakan istilah umum di dalam penggunaan mouse untuk menggeser, menyalin atau memindahkan gambar, teks, file, dll. Menggunakan drag-drop akan mempermudah user saat menggunakan sebuah program. Drag-Drop dengan VB 6.0 VB 6.0 menyediakan beberapa property, method dan event yang berhubungan dengan drag-drop. Operasi drag-drop melibatkan object source dan object target. Setiap object di dalam form bisa menjadi source ataupun target (termasuk form itu sendiri). Property, method dan event yang berhubungan dengan drag-drop adalah sebagai berikut: Tabel 2.3 Property, method, dan event yang berhubungan dengan drag-drop Nilai untuk argumen action adalah: Tabel 2.4 Nilai argumen action Ada tiga argumen pada event-event drag-drop, yaitu: Source, X, Y dan State. Argumen Source menunjukkan object yang menjadi source. Argumen X

30 dan Y menunjukkan posisi koordinat pointer mouse. Sedangkan argumen State menunjukkan status pointer pada saat event DragOver, nilainya terdiri dari: 0 saat pointer masuk ke dalam object target, 1 saat pointer meninggalkan object target dan 2 saat pointer bergerak di dalam object target. Menggunakan OLE Drag-Drop OLE (Object Linking and Embedding) Drag-Drop adalah jenis drag-drop yang memungkinkan user untuk menyalin atau memindahkan data dari satu bagian ke bagian yang lain di dalam satu program atau dengan program yang lain. Sebagian besar program-program buatan Microsoft (seperti Microsoft Office) ataupun perusahaan lain (seperti Adobe PhotoShop) mendukung penggunaan OLE drag-drop. OLE Drag-Drop dengan VB 6.0 VB 6.0 menyediakan beberapa property, method dan event yang berhubungan dengan OLE drag-drop. Operasi OLE drag-drop melibatkan object source dan object target. Hanya beberapa komponen pada VB 6.0 yang bisa digunakan sebagai object source maupun target, yaitu: TextBox, ComboBox, ListBox, Image, PictureBox, DirListBox dan FileListBox. Sedangkan komponen lainya hanya bisa digunakan sebagai object target, seperti: CommandButton, CheckBox, OptionButton, Label dan Form. Property, method dan event yang berhubungan dengan OLE drag-drop adalah sebagai berikut:

31 Tabel 2.5 Event yang berhubungan dengan Ole Drag-Drop \ Ada tiga argumen penting pada event-event OLE drag-drop, yaitu: AllowedEffects, Effect dan Data. Argumen AllowedEffects dan Effect digunakan untuk menentukan efek OLE drag-drop yang diperbolehkan atau yang digunakan. Nilai untuk kedua argumen tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 2. 6 Nilai untuk argumen Allowed Effect dan Effect Sedangkan argumen data merupakan object DataObject yang digunakan selama operasi OLE drag-drop berlangsung.

32 Object DataObject Untuk menangani OLE drag-drop secara manual digunakan object DataObject untuk menyimpan data dan format datanya. Property dan method yang dimiliki object DataObject adalah Tabel 2.7 Property dan method yang dimiliki Data Object Nilai untuk argumen format adalah sebagai berikut: Tabel 2.8 Nilai Argumen Format

1.1 Mengenal Visual Basic (VB) 1.2 Mengenal Integrated Development Environment (IDE) VB 6

1.1 Mengenal Visual Basic (VB) 1.2 Mengenal Integrated Development Environment (IDE) VB 6 1.1 Mengenal Visual Basic (VB) Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintahperintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN DASAR. Visual Basic 6

PEMROGRAMAN DASAR. Visual Basic 6 PEMROGRAMAN DASAR Visual Basic 6 TUJUAN Memahami solusi studi kasus menggunakan konsep berorientasi objek dalam visual basic (VB) Materi Konsep Objek Dalam Visual basic Objek in form and control Implementation

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DATA DAN VARIABEL

PENGGUNAAN DATA DAN VARIABEL PENGGUNAAN DATA DAN VARIABEL Mengenal Data dan Variabel Ketika seorang user (pengguna) menggunakan sebuah program komputer, seringkali komputer memintanya untuk memberikan informasi. Informasi ini kemudian

Lebih terperinci

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Mengenal Data dan Variabel.

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Mengenal Data dan Variabel. Cepat Mahir Visual Basic 6.0 mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

Cepat Mahir Visual Basic 6.0. Cepat Mahir Visual Basic 6.0. Bab 13 Penanganan Keyboard. Krisna D. Octovhiana

Cepat Mahir Visual Basic 6.0. Cepat Mahir Visual Basic 6.0. Bab 13 Penanganan Keyboard. Krisna D. Octovhiana Cepat Mahir Visual Basic 6.0 mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

Modul Praktikum Ke-2

Modul Praktikum Ke-2 Bahasa Pemrograman Dasar Fathurrohman 6 Modul Praktikum Ke-2 (Method, Objek Kontrol (OptionButton, CheckBox, Frame), Variabel, Tipe Data) Aktifkan VB 6 melalui tombol Start. Buka kembali project Latihan1.vbp:

Lebih terperinci

PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0

PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0 PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa

Lebih terperinci

DASAR PEMROGRAMAN VISUAL BASIC

DASAR PEMROGRAMAN VISUAL BASIC BAHAN BELAJAR 1 DASAR PEMROGRAMAN VISUAL BASIC Sasaran : Setelah mempelajari bahan belajar ini, diharapkan mahasiswa dapat : a. Mengenal dan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic b. Mengenal dan

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH VISUAL BASIC 6.0

TUGAS MAKALAH VISUAL BASIC 6.0 TUGAS MAKALAH VISUAL BASIC 6.0 Disusun Oleh Meta Amalia ( 10100052 ) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ( STMIK ) PRINGSEWU 2010 1.1. MENGENAL VISUAL BASIC 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya

Lebih terperinci

Struktur Data II. Bekerja Dengan Form.

Struktur Data II. Bekerja Dengan Form. Struktur Data II dengan Visual Basic Bekerja Dengan Form ptputraastawa@gmail.com Ptputraastawa.wordpress.com @2011 Data dan Variabel Penggunaan Data dan Variabel Informasi yang disimpan atau diolah oleh

Lebih terperinci

Pertemuan 11 type data, deklarasi variabel dan array 1.1 Mengenal Data dan Variabel

Pertemuan 11 type data, deklarasi variabel dan array 1.1 Mengenal Data dan Variabel Pertemuan 11 type data, deklarasi variabel dan array 1.1 Mengenal Data dan Variabel Ketika seorang user (pengguna) menggunakan sebuah program komputer, seringkali komputer memintanya untuk memberikan informasi.

Lebih terperinci

Modul Praktikum Ke-1

Modul Praktikum Ke-1 Bahasa Pemrograman Dasar Fathurrohman 1 Modul Praktikum Ke-1 (Tampilan VB, Event, Property, Objek Kontrol : form, text, label, command) Mengenal Visual Basic (VB) Visual Basic adalah salah satu perangkat

Lebih terperinci

Mengerti dan memahami pemrograman berbasis object Mengerti dan memahami pembuatan visualisasi untuk interface

Mengerti dan memahami pemrograman berbasis object Mengerti dan memahami pembuatan visualisasi untuk interface PERCOBAAN 9 Dasar Pemograman Visual A. Tujuan Mengerti dan memahami pemrograman berbasis object Mengerti dan memahami pembuatan visualisasi untuk interface B. Teori 1. Mengenal Visual Basic Visual Basic

Lebih terperinci

VISUAL BASIC 6.0 PEMROGRAMAN KOMPUTER. Visual Basic

VISUAL BASIC 6.0 PEMROGRAMAN KOMPUTER. Visual Basic PEMROGRAMAN KOMPUTER VISUAL BASIC 6.0 Visual Basic Asal mula VB dari bahasa BASIC (Beginners Allpurpose Symbolic Instruction Code) yang pada awalnya bekerja pada sistem operasi DOS. Kelebihan VB : Sangat

Lebih terperinci

Cepat Mahir Visual Basic 6.0. Cepat Mahir Visual Basic 6.0. Bab 10 Penggunaan Kontrol Array. Krisna D. Octovhiana

Cepat Mahir Visual Basic 6.0. Cepat Mahir Visual Basic 6.0. Bab 10 Penggunaan Kontrol Array. Krisna D. Octovhiana Cepat Mahir Visual Basic 6.0 mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

Krisna D. Octovhiana

Krisna D. Octovhiana Cepat Mahir Visual Basic 6.0 mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

MODUL 2 PERANCANGAN INTERFACE

MODUL 2 PERANCANGAN INTERFACE 6 MODUL 2 PERANCANGAN INTERFACE A. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mampu memahami struktur dasar dan konsep pemrograman berbasis objek pada Visual Basic 2. Mahasiswa mampu membuat interface antar muka untuk

Lebih terperinci

Kelas X Semester II. Cindra Paramukti X7 08 Tugas TIK Tutorial Visual Basic 6.0

Kelas X Semester II. Cindra Paramukti X7 08 Tugas TIK Tutorial Visual Basic 6.0 Kelas X Semester II Cindra Paramukti X7 08 Tugas TIK Tutorial Visual Basic 6.0 Cepatt Mahiir Viisuall Basiic 6..0 Krisna D. Octovhiana mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003 IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Lampu Lalu Lintas 2.1.1 Pengertian Lampu Lalu Lintas Menurut Penjelasan UU Lalu Lintas No. 14 tahun 1992 pasal 8 ayat 1 huruf c menyebutkan bahwa Pengertian alat pemberi isyarat

Lebih terperinci

Metode yang umum digunakan :

Metode yang umum digunakan : Metode yang umum digunakan : A. Metode Move Untuk kontrol yang mendukung properti left, top, widht dan height B. Metode Set Focus Metode ini memindahkan fokus input ke kontrol tertentu. Masalah yang sering

Lebih terperinci

Krisna D. Octovhiana

Krisna D. Octovhiana Cepat Mahir Visual Basic 6.0 mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DATA DAN VARIABEL KOMPUTER APLIKASI AKUNTANSI V PRODI AKUNTANSI - UNIKOM

PENGGUNAAN DATA DAN VARIABEL KOMPUTER APLIKASI AKUNTANSI V PRODI AKUNTANSI - UNIKOM PENGGUNAAN DATA DAN VARIABEL KOMPUTER APLIKASI AKUNTANSI V PRODI AKUNTANSI - UNIKOM Mengenal Data dan Variabel Ketika seorang user (pengguna) menggunakan sebuah program komputer, seringkali komputer memintanya

Lebih terperinci

Pengenalan Visual Basic

Pengenalan Visual Basic Pengenalan Visual Basic KETERANGAN : 1. Baris Menu, digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti menyimpan project, membuka project, dll. 2. Main Toolbar, digunakan untuk melakukan tugastugas tertentu

Lebih terperinci

MODUL I Pengenalan IDE Visual Basic 6.0

MODUL I Pengenalan IDE Visual Basic 6.0 MODUL I Pengenalan IDE Visual Basic 6.0 Visual Basic (VB) pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer

Lebih terperinci

Visual Basic 6.0 For Beginners

Visual Basic 6.0 For Beginners Visual Basic 6.0 For Beginners Febryan Hari Purwanto fharipurwanto@gmail.com Chapter 1 Mengenal Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer yang sudah mendukung OOP (Object

Lebih terperinci

KUPAS TUNTAS PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0. Dilengkapi penjelasan Coding. Oleh: Didin Muhidin. Copyright 2016 by DiesAlfatih.

KUPAS TUNTAS PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0. Dilengkapi penjelasan Coding. Oleh: Didin Muhidin. Copyright 2016 by DiesAlfatih. KUPAS TUNTAS PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0 Dilengkapi penjelasan Coding Oleh: Didin Muhidin Copyright 2016 by DiesAlfatih Penerbit DiesAlfatih_1453 diesalfatih.blogspot.com diesalfatih@gmail.com Desain

Lebih terperinci

PENGGUNAAN EVENT, PROPERTY DAN METHOD

PENGGUNAAN EVENT, PROPERTY DAN METHOD PENGGUNAAN EVENT, PROPERTY DAN METHOD Membuat User Interface (UI) Aktifkan VB 6 melalui tombol Start. Kenali jenis-jenis komponen (control) yang ada di dalam bagian ToolBox Pada Jendela Form buatlah UI

Lebih terperinci

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Mengenal Struktur Kontrol.

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Mengenal Struktur Kontrol. Cepat Mahir Visual Basic 6.0 mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

Pemrograman Visual Modul I Perkenalan Lembar Kerja VB 6.0. S. Thya Safitri

Pemrograman Visual Modul I Perkenalan Lembar Kerja VB 6.0. S. Thya Safitri Pemrograman Visual Modul I Perkenalan Lembar Kerja VB 6.0 S. Thya Safitri Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto 2016 Visual Basic adalah salah suatu development tools

Lebih terperinci

Krisnha D. Oktovhiana

Krisnha D. Oktovhiana Cepat Mahir Visual Basic 6.0 mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi dapat diartikan sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi komputer adalah suatu pekerjaan

Lebih terperinci

[Tutorial VB6] Bab 4 Penggunaan Data dan Variabel

[Tutorial VB6] Bab 4 Penggunaan Data dan Variabel [Tutorial VB6] Bab 4 Penggunaan Data dan Variabel 1. Buka Microsoft Visual Basic 6.0. 2. Pada jendela New Project, klik Existing Pilih file Latihan.vbp klik Open 3. Tambahkan form baru ke dalam Project,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM 1 DASAR VISUAL BASIC 6.0

MODUL PRAKTIKUM 1 DASAR VISUAL BASIC 6.0 MODUL PRAKTIKUM 1 DASAR VISUAL BASIC 6.0 Setelah melaksanakan praktikum pada bab ini diharapkan mahasiswa dapat: Mengetahui konsep properti, event, methode dalam VB 6 Mengetahui lingkungan kerja IDE VB

Lebih terperinci

BAB-2 : TIPE DATA, VARIABEL DAN OPERATOR

BAB-2 : TIPE DATA, VARIABEL DAN OPERATOR BAB-2 : TIPE DATA, VARIABEL DAN OPERATOR Setelah selesai pembahasan pada bab ini, diharapkan Anda dapat : Mengenal dan dapat menggunakan tipe data Mengenal dan menggunakan variable Mengenal dan menggunakan

Lebih terperinci

Malang, Januari 2007 Penulis

Malang, Januari 2007 Penulis Kata Pengantar Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan saat ini. Penggunaannya tidak hanya terbatas pada pembuatan aplikasi-aplikasi baru saja, melainkan juga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang memiliki bahasa pemrograman yang cukup popular dan mudah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Lebih terperinci

MENGENAL VISUAL BASIC

MENGENAL VISUAL BASIC 1 MENGENAL VISUAL BASIC 1.1.Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

MODUL VI Penggunaan Struktur Kontrol Pengulangan

MODUL VI Penggunaan Struktur Kontrol Pengulangan MODUL VI Penggunaan Struktur Kontrol Pengulangan 6.1 Mengenal Struktur Kontrol Struktur kontrol di dalam bahasa pemrograman adalah perintah dengan bentuk (struktur) tertentu yang digunakan untuk mengatur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam Bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

1. MENGENAL VISUAL BASIC

1. MENGENAL VISUAL BASIC 1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

A. PROJECT PROJECT VISUAL BASIC

A. PROJECT PROJECT VISUAL BASIC A. PROJECT PROJECT VISUAL BASIC - Project (Proyek) Proyek adalah file pusat yang mengelola dan mencatat seluruh file-file yang dibutuhkan untuk membentuk suatu aplikasi. File proyek ini akan menyimpan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema. Ditinjau dari sudut katanya sistem berarti sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan

Lebih terperinci

Pengenalan Visual Basic

Pengenalan Visual Basic page : 1 Pengenalan Visual Basic Visual Basic dikembangkan dari bahasa QuickBasic yang lebih tua yang berjalan diatas sistem operasi DOS. Versi awal Visual Basic pertama kali diciptakan oleh Alan Cooper

Lebih terperinci

Keterangan : Integer Long : tipe data untuk angka bulat Single, Double : tipe data untuk angka pecahan/desimal Currency : tipe data untuk angka mata

Keterangan : Integer Long : tipe data untuk angka bulat Single, Double : tipe data untuk angka pecahan/desimal Currency : tipe data untuk angka mata TIPE DATA, VARIABEL DAN KONSTANTA, OPERATOR DAN KONTROL PROGRAM Minggu ke-3 Tipe Data dalam Visual Basic Microsoft Visual Basic menyediakan beberapa tipe data seperti Integer, Long, Single, Double, Currency,

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 PEMROGRAMAN KOMPUTER KODE MODUL: TIN 202 MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 MODUL IV PENGENALAN MICROSOFT

Lebih terperinci

Andy Prasetyo Utomo, S.Kom Pemrograman Terstruktur (Visual Basic 6.0)

Andy Prasetyo Utomo, S.Kom Pemrograman Terstruktur (Visual Basic 6.0) Procedure & Function (Visual Basic 6.0) Seringkali kita menuliskan beberapa kode yang sama berulang - ulang, yang sangat memboroskan memory dan membuat ukuran file kita semakin membengkak. Untuk mengatasi

Lebih terperinci

Pengantar Visual Basic

Pengantar Visual Basic 1 Pengantar Visual Basic 2 Sejarah Visual Basic BASIC merupakan kepanjangan dari Beginner s Allpurpose Symbolic Instruction Code. Dikembangkan di Dartmouth College pada tahun 1964. Microsoft mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman 2 B

Algoritma Pemrograman 2 B Algoritma Pemrograman 2 B Dr. Lily Wulandari Minggu 3 TIPE DATA, VARIABEL DAN KONSTANTA, OPERATOR DAN KONTROL PROGRAM 1 Tipe Data dalam Visual Basic Microsoft Visual Basic menyediakan beberapab tipe data

Lebih terperinci

Memahami Proyek-Proyek Visual Basic dan Dasar-Dasar Visual Basic Code

Memahami Proyek-Proyek Visual Basic dan Dasar-Dasar Visual Basic Code Memahami Proyek-Proyek Visual Basic dan Dasar-Dasar Visual Basic Code Pertemuan 4 Algoritma dan Pemrograman 2B Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

STRUKTUR KENDALI PERULANGAN

STRUKTUR KENDALI PERULANGAN STRUKTUR KENDALI PERULANGAN Tujuan Instruksi Khusus : 1. Mengetahui dan memahami tentang perulangan (iterasi) 2. Mengerti perbedaan jenis struktur kendali perulangan Visual Basic 3. Dapat membuat program

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa latin Systema dan bahasa Yunani adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubuungkan bersama untuk memudahkan

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN VISUAL BASIC

PEMROGRAMAN VISUAL BASIC PEMROGRAMAN VISUAL BASIC Setelah memahami bahasa Visual Basic dasar untuk menuliskan kode program, langkah selanjutnya adalah mempelajari pemrograman VB itu sendiri. 6.1 Sub Procedure Sejauh ini, Anda

Lebih terperinci

MODUL II. OBJECK, PROPERTY, METHOD dan EVENT

MODUL II. OBJECK, PROPERTY, METHOD dan EVENT MODUL II OBJECK, PROPERTY, METHOD dan EVENT Dalam bahasa pemrograman berbasis obyek OOP, kita harus memahami istilah Object, Property, Method, dan Event sebagai berikut. 1) Object Komponen dalam sebuah

Lebih terperinci

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Apa itu Array?

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Apa itu Array? Cepat Mahir Visual Basic 6.0 mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

PROYEK-PROYEK VISUAL BASIC DAN DASAR-DASAR VISUAL BASIC CODE

PROYEK-PROYEK VISUAL BASIC DAN DASAR-DASAR VISUAL BASIC CODE PROYEK-PROYEK VISUAL BASIC DAN DASAR-DASAR VISUAL BASIC CODE TIK : Agar mahasiswa mampu membuat proyek. Agar mahasiswa mampu bekerja dengan mendisain file proyek pada Visual Basic yang digunakan. REFERENSI

Lebih terperinci

Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Malang

Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Malang STANDAR KOMPETENSI Mengenal Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0 KOMPETENSI DASAR Mengenal perintah dasar dan menu Visual Basic 6.0 1 2 3 IDE dan konsep penggunaan Visual Basic 6.0 Mengenal Interface visual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Pemrograman Perangkat lunak yang baik dibangun secara terstruktur dan modular. Modular dapat diartikan sebagai bagian bagian yang terpisah pisah dari badan program namun

Lebih terperinci

Visual Basic 6.0 For Beginners

Visual Basic 6.0 For Beginners Visual Basic 6.0 For Beginners Febryan Hari Purwanto fharipurwanto@gmail.com Chapter 8 Procedure Procedure dikategorikan sebagai sub algoritma atau sub program yang berisi perintah perintah untuk melakukan

Lebih terperinci

DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 DASAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Apa itu Visual Basic? Kata Visual menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan cara ini Anda tidak lagi menuliskan instruksi pemrograman

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Mesin S1

Program Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : DASAR KOMPUTER APLIKASI TEKNIK MESIN 2A KODE / SKS : IT042215 / 2 1. 1. Penjelasan Materi Perkuliahan 1.1. Penj elasan tentang Silabus 1.2. Pengenalan Bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB I Pengenalan Visual Basic pada Pemrograman Akuntansi 1

BAB I Pengenalan Visual Basic pada Pemrograman Akuntansi 1 BAB I Pengenalan Visual Basic pada Pemrograman Akuntansi 1 1.1 Mengenal Visual Basic Visual Basic 6 merupakan salah satu tool untuk pengembangan aplikasi yang banyak diminati oleh orang. Di sini Visual

Lebih terperinci

MODUL I PENDAHULUAN. Modul I : Pengenalan Visual Basic 1

MODUL I PENDAHULUAN. Modul I : Pengenalan Visual Basic 1 MODUL I PENDAHULUAN MENGENAL VISUAL BASIC Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang dugunakan untuk membuat aplikasi windows yang berbasis GUI. Visual Basil merupakan Event-Driven Programming

Lebih terperinci

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Membuat User Interface (UI)

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Membuat User Interface (UI) Cepat Mahir Visual Basic 6.0 mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, bilangan-bilangan, uraian karakter yang mempunyai

Lebih terperinci

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Mengenal Struktur Kontrol.

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Mengenal Struktur Kontrol. Cepat Mahir Visual Basic 6.0 mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata komputer berasal dari bahasa Inggris, to compute yang berarti menghitung.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata komputer berasal dari bahasa Inggris, to compute yang berarti menghitung. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komputer Kata komputer berasal dari bahasa Inggris, to compute yang berarti menghitung. Beberapa pakar dan peneliti mengartikan komputer sebagai berikut : 1. Menurut Hamacher,

Lebih terperinci

Otodidak VBA MS Excel untuk Pemula

Otodidak VBA MS Excel untuk Pemula Otodidak VBA MS Excel untuk Pemula Otodidak VBA MS Excel untuk Pemula Jubilee Enterprise PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO Otodidak VBA MS Excel untuk Pemula Jubilee Enterprise 2017, PT Elex Media Komputindo,

Lebih terperinci

MODUL 2 SELECTION & LOOPING PADA FORM

MODUL 2 SELECTION & LOOPING PADA FORM MODUL 2 SELECTION & LOOPING PADA FORM TUJUAN : Mahasiswa mampu menguasai dan memahami penggunaan logika selection dan looping di Visual Basic.Net dengan implementasi pada Form dan object. Materi : Selection

Lebih terperinci

BAB I. 1 P e m r o g r a m a n V i s u a l B a s i c - J a t i L e s t a r i

BAB I. 1 P e m r o g r a m a n V i s u a l B a s i c - J a t i L e s t a r i BAB I Konsep Visual Basic: Penerapan di dunia Usaha, Instalasi serta Pengenalan IDE (Integrated Development Environment) VB dan konsep pemrograman visual I. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mengenal VB, penerapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. komputer. Bahasa komputer berasal dari bahasa asing yaitu To Compute, yang artinya

BAB II LANDASAN TEORI. komputer. Bahasa komputer berasal dari bahasa asing yaitu To Compute, yang artinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Dalam merancang sebuah sistem informasi, digunakan suatu alat pendukung yaitu komputer. Bahasa komputer berasal dari bahasa asing yaitu To Compute, yang artinya

Lebih terperinci

VISUAL BASIC.NET. 1. Apa Itu VB.NET?

VISUAL BASIC.NET. 1. Apa Itu VB.NET? VISUAL BASIC.NET 1. Apa Itu VB.NET? VB.NET adalah salah satu bahasa pemrograman Komputer Tingkat Tinggi. Bahasa Pemrograman Adalah Perintah-perintah yang dimengerti oleh computer untuk melakukan tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penjualan Pada saat perusahaan menjual barang dagangnya, maka diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan

Lebih terperinci

MENU DAN TOOLBOX. Menu PopUp merupakan pengembangan dari menu yang ditampilkan di luar form, lepas dari menu bar.

MENU DAN TOOLBOX. Menu PopUp merupakan pengembangan dari menu yang ditampilkan di luar form, lepas dari menu bar. MENU DAN TOOLBOX Menu dalam sebuah aplikasi digunakan untuk mengelompokkan perintah-perintah sehingga pengguna mudah dalam memanggil perintah yang diinginkan. MENU BAR Menu Bar muncul di bawah title bar

Lebih terperinci

Visual Basic 6.0 For Beginners

Visual Basic 6.0 For Beginners Visual Basic 6.0 For Beginners Febryan Hari Purwanto fharipurwanto@gmail.com Chapter 4 Tipe Data, Variabel, dan Konstanta 1. Tipe data Data memiliki tipe yang berbeda beda dan biasanya data dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB V PROSEDUR DAN FUNGSI

BAB V PROSEDUR DAN FUNGSI BAB V PROSEDUR DAN FUNGSI Modul-modul dalam Visual Basic dibuat oleh suatu bagian/seksi deklarasi dimana anda mendeklarasikan tipe, konstan, dan variabel yang digunakan dalam modul serta kumpulan dari

Lebih terperinci

Mengenal Visual Basic (VB)

Mengenal Visual Basic (VB) Mengenal Visual Basic (VB) Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, struktur data yang

Lebih terperinci

Mengenal Visual Basic Clasic. Agus Priyanto, M.Kom

Mengenal Visual Basic Clasic. Agus Priyanto, M.Kom Mengenal Visual Basic Clasic Agus Priyanto, M.Kom Outline Materi Sekilas VB Clasic Perbedaan VB dan VB.NET Interface Antar Muka Konsep Dasar Pemrograman Membuat Project Baru Sekilas Sejarah Visual basic

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris dari kata computer yang berarti menghitung. Dapat

Lebih terperinci

BAB II OBJECT, EVENT & PROPERTY

BAB II OBJECT, EVENT & PROPERTY BAB II OBJECT, EVENT & PROPERTY Pembahasan Materi : Mengenal Object, Event, Code Program dan Property. Membuat program perhitungan sederhana dengan menggunakan kontrol Label, Command Button dan TextBox.

Lebih terperinci

Basic Programing Visual Basic

Basic Programing Visual Basic Basic Programing Visual Basic Oleh : Aririk Japik, 1 Mengenal Visual Basic Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintahperintah yang dimengerti oleh komputer

Lebih terperinci

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Mengenal Visual Basic (VB)

Krisna D. Octovhiana. 1.1 Mengenal Visual Basic (VB) Cepat Mahir Visual Basic 6.0 mail4krisna@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk melaksanakan dan menyelesaikan sesuatu hasil studi. Dalam hal ini dikemukakan beberapa teori yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu Sistem dan Informasi. Sistem yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu Sistem dan Informasi. Sistem yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu Sistem dan Informasi. Sistem yaitu sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan metode,

Lebih terperinci

Bab I Pengenalan Visual BASIC

Bab I Pengenalan Visual BASIC Bab I Pengenalan Visual BASIC 1. Pendahuluan Visual BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat suatu aplikasi dalam Microsoft

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-6 STRUKTUR PERULANGAN (menggunakan Loop dan Timer)

PERTEMUAN KE-6 STRUKTUR PERULANGAN (menggunakan Loop dan Timer) PERTEMUAN KE-6 STRUKTUR PERULANGAN (menggunakan Loop dan Timer) Tujuan: 1. Menggunakan loop For...Next untuk menjalankan pernytaan selama beberapa kali. 2. Menampilkan keluaran pada form menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Program aplikasi adalah program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikam masalah masalah khusus, seperti penggajian. 1 2.2 Pengertian Visualisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah kata majemuk dari datum. Data dapat diartikan sebagai berikut: Agus Eko-164 A/2

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah kata majemuk dari datum. Data dapat diartikan sebagai berikut: Agus Eko-164 A/2 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Data adalah kata majemuk dari datum. Data dapat diartikan sebagai berikut: 1. Data terdiri dari kumpulan karakter numerik atau alphanumerik atau kombinasi antara

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Komponen yang digunakan. Gunakan komponen-komponen seperti pada gambar 2.1 untuk membuat form pada gambar 2.2.

Gambar 2.1. Komponen yang digunakan. Gunakan komponen-komponen seperti pada gambar 2.1 untuk membuat form pada gambar 2.2. 2 EVENT DAN PROPERTY 2.1. Membuat User Interface Pemrograman Visual Basic adalah suatu pemrograman visual, dimana pembuatan program dilakukan menggunakan media visual atau sering disebut dengan user-interface.

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Bahasa Visual Basic Aplication

Pertemuan 2 Bahasa Visual Basic Aplication Pertemuan 2 Bahasa Visual Basic Aplication Dasar dari pemrograman pada Visual Basic adalah VBA yang menggunakan dialek Basic. Bagi anda yang pernah belajar bahasa Basic, tidak akan sulit untuk belajar

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. Microsoft Visual Basic 6.0 memiliki banyak keistimewaan dalam penggunaannya yaitu :

2. TINJAUAN PUSTAKA. Microsoft Visual Basic 6.0 memiliki banyak keistimewaan dalam penggunaannya yaitu : 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bentuk sarana pengembangan aplikasi berbasis windows. Visual yang cenderung mengarah kepada metode pembentukan

Lebih terperinci

Pertemuan 1 Pengenalan Visual Basic

Pertemuan 1 Pengenalan Visual Basic Pertemuan 1 Pengenalan Visual Basic 1.1 Pengertian Visual Basic adalah salah suatu development tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan Windows. Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA dan PEMROGRAMAN 2 Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2012 Tim Penyusun 1. Diana Ikasari ST., MMSI 2. Widiastuti Skom.,MMSI. 3.Titik Ermawati 4. Georgi A Laboratorium Sistem Informasi

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0. Visual Basic adalah sebuah program yang berfungsi untuk membuat aplikasi berbasis

MODUL I PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0. Visual Basic adalah sebuah program yang berfungsi untuk membuat aplikasi berbasis MODUL I PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0 1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah sebuah program yang berfungsi untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat dan mudah. Dalam Visual Basic terdapat

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman A

Algoritma Pemrograman A Algoritma Pemrograman A Memahami Proyek Proyek dan Dasar Dasar Delphi Code Memahami proyek Delphi Komponen Proyek Project Explorer Windows Dasar-Dasar Delphi Code Procedures IDE (Intregated Development

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi dapat diartikan sebagai proses komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang dirancang untuk

Lebih terperinci