Keywords: SADARI, Knowledge, Health Education
|
|
- Hendri Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI ANTARA YANG DIBERIKAN PENYULUHAN OLEH TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA KESEHATAN DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURBALINGGA Wahyu Windiarti*), M. Imron Rosyidi**), Auly Tarmali**) *Mahasiswa D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staff Pengajar STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRACT Breast cancer is the leading cause of death because of cancer in women. A person to suffering from breast cancer at an advanced stageis due to lack of knowledge. This study aimed to determine the differences in the level of knowledge about BSE among female adolescents getting counseling from teachers and health workers in Senior High School of Muhammadiyah 1 Purbalingga. This study was quasy experimental design, by using two group pretest posttest study design. The population was all female adolescents of first second of grade school year 2014/2015. The samples were 73 respondents by using proportionate random sampling technique. Data collecting used questionnaires. Bivariate analysis used the Wilcoxon test and Chi-Square test (α = 0.05). The results of this study by using Wilcoxon test showed that there was a significant difference about the level of knowledge about BSE in female adolescents before and after getting counseling from teachers (p = 0.000), there was a significant difference about the level of knowledge about BSE in female adolescents before and after getting counseling from health workers (p = 0.000), Chi Square test showed that there was a significant difference about the level of knowledge about BSE in female adolescents getting counseling from teachers and health workers in Senior High School of Muhammadiyah 1 Purbalingga (p = 0.019). Health workers should give more counseling about breast self-examination (SADARI) to reduce the number of women dying due to breast cancer. Keywords: SADARI, Knowledge, Health Education
2 ABSTRAK Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Seseorang ditemukan menderita penyakit kanker payudara sudah stadium lanjut dikarenakan kurangnya pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI antara yang pendidik dan tenaga kesehatan di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experimental Design menggunakan rancangan penelitian Two Group Pretest Posttest Design. Populasi yaitu seluruh remaja putri kelas I dan II tahun ajaran 2014/2015 adalah 269. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate random sampling sebanyak 73 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon dan uji Chi Square (α = 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis bivariat uji Wilcoxon menggunakan ada perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum dan sesudah pendidik ( p =0,000 ), ada perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum dan sesudah kesehatan( p =0,000 ), uji Chi Square ada perbedaan yang signifikan tingkat SADARI sesudah diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga (p = 0,019). Bagi tenaga kesehatan lebih sering memberikan penyuluhan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk mengurangi angka kematian perempuan yang disebabkan oleh kanker payudara. Kata Kunci : SADARI, Pengetahuan, Penyuluhan Kesehatan PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Kanker merupakan penyebab kematian sebanyak 7,4 juta kasus di dunia berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) yang dilaporkan pada tahun 2004 yaitu mencakupi kira-kira 13% dari semua jenis kematian global. Peningkatan angka masyarakat yang didiagnosa dengan kanker amat membimbangkan diantaranya adalah kanker payudara (YKI, 2009). Indonesia prevalensi kanker payudara kasus dari populasi penduduk. Kanker merupakan salah satu penyakit yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Setiap tahun, 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena kanker. Tindakan pengendalian jika tidak diambil yang memadai, pada tahun 2030 diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta di antaranya akan meninggal dunia karena kanker. Kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (YKI, 2009).
3 Prevalensi tumor/kanker di Indonesia dalah 4,3 per 1000 penduduk, dan kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM. Menurut statistik rumah sakit dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%), kanker hati dan saluran empedu intrahepatik (9,69%), Leukemia (7,42%), dan Limfoma non Hodgkin (6,69%) (Riskesdas, 2007). Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2012, kasus penyakit kanker yang ditemukan sebanyak kasus. Kasus ca mammae terdapat kasus (37,09%). Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga tahun 2012, kasus penyakit kanker payudara ditemukan 243 kasus, dan di tahun 2013 meningkat 542 kasus penyakit kanker payudara. Karakter kanker payudara di Indonesia cenderung lebih ganas dan menyerang pasien berusia tahun. Kanker payudara di Indonesia cenderung berkembang secara progresif, lebih ganas, dan sulit diatasi. Kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut, ketika penyembuhan sudah sulit dilakukan (Olfah dkk, 2013). Payudara merupakan aset perempuan yang sangat berharga, setiap benjolan di payudara tentu menimbulkan banyak kekhawatiran diantaranya kemungkinan adanya kanker, operasi, efek samping radiasi dan kemoterapi, sampai kematian. Sel kanker payudara dapat menyebar melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh dan dapat bersembunyi didalam tubuh selama bertahuntahun tanpa diketahui, dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker (Pamungkas, 2011). Pemeriksaan payudara berguna untuk memastikan bahwa payudara seseorang masih normal. Kelaianan yang terjadi seperti infeksi, tumor atau kanker dapat ditemukan lebih awal. Kanker payudara yang diobati pada stadium dini kemungkinan sembuh mendekati 95% (Depkes, 2009). Kanker payudara masih mempunyai kemungkinan besar untuk disembuhkan kalau ditemukan ketika masih pada tahap awal atau dini. Penemuan kanker payudara sejak dini sangatlah penting untuk sebuah kesembuhan. Ternyata % keganasan kanker payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri. Deteksi dini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau yang dikenal dengan istilah SADARI. Ini adalah pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya (Purwoastuti, 2008). Deteksi dini ini dapat dilakukan pada perempuan yang memasuki masa remaja. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja WHO adalah tahun. Payudara yang dimiliki pria dan wanita adalah sama sampai masa pubertas karena hormon estrogen dan hormon lainnya mempengaruhi perkembangan payudara. Payudara yang sensitif terhadap pengaruh hormonal mengakibatkan payudara cenderung
4 mengalami pertumbuhan neoplastik yang bersifat jinak atau ganas, yang bersifat ganas dapat berupa kanker (Mulyani, 2013). Deteksi dini ini khususnya SADARI dianjurkan dilakukan secara rutin oleh perempuan. SADARI sebaiknya dilakukan sebulan sekali setelah menstruasi sehingga menjadi terbiasa dengan keadaan payudara (Rasjidi, 2010). Di Indonesia seseorang ditemukan menderita penyakit kanker payudara sudah stadium lanjut, hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan deteksi dini kanker payudara (Mulyani, 2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan informasi, sosial budaya, lingkungan, pengalaman, usia (Notoatmodjo, 2007). Informasi sangat penting di berikan kepada siswa, pemberian informasi secara dini, pemberian informasi dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti pemberian penyuluhan, Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), konseling (Notoatmodjo, 2010). Pemberian penyuluhan dapat dipengaruhi pada suatu proses misalnya pendidik atau petugas yang melakukannya. Pemberian penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan misalnya bidan dan petugas lain misalnya guru. Pada dasarnya guru adalah menunjuk pada seorang yang harus digugu dan ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakat, sehingga seorang guru harus menjadi suri teladan bagi semua muridnya. Bidan adalah salah satu perannya adalah sebagai pendidik dimana bidan harus memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat khususnya remaja tentang kesehatan reproduksi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga menggunakan wawancara langsung bahwa remaja purti di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga belum pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang SADARI baik dari tenaga pendidik maupun dari tenaga kesehatan, serta dari 10 remaja purti 7 remaja putri mengatakan tidak mengetahui tentang pemeriksaan SADARI ini. Dari latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui lebih lanjut Perbedaan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI antara yang diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan Quasy Experimental Design dengan rancangan penelitian Two Group Pretest Posttest Design, dimana ciri penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan dua kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian di observasi lagi setelah intervensi (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui perbedaan tingkat SADARI antara yang diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik dan
5 tenaga kesehatan di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Populasi Dan Sampel Populasi Populasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas I dan II tahun ajaran 2014/2015 di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga sebanyak 269 remaja putri. Sampel Sampel yang diperlukan pada penelitian ini adalah 73 remaja putri di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Teknik Sampling penelitian ini adalah propotionate random sampling untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil dari masing-masing strata atau wilayah. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2014 dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Pubalingga. Pengumpulan Data Sumber data Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer data yang dikumpulkan secara langsung dari sumber atau responden yang didapat dari kuesioner tentang tingkat SADARI. Data sekunder adalah jumlah remaja putri di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga Tahun ajaran 2014/2015. Alat pengumpulan data Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengetahui tingkat SADARI. Kuesioner berisi 16 soal Kuesioner ini merupakan kuesioner tertutup yaitu disediakan 2 pilihan jawaban yaitu benar (B) dan salah (S). Jawaban dari pertanyaan terdiri pertanyaan favuorable dan unfavourable. Analisis Data Analisis Univariat (Analisis Deskriptif) Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mendefinisikan variabel yang akan diteliti. Data skor tingkat SADARI akan dideskripsikan proporsi hasil jawaban responden dengan distribusi frekuensi (Notoatmodjo, 2012). Analisis Bivariat Dalam analisa penelitian ini menggunakan analisis bivariat karena mengetahui perbedaan tingkat SADARI antara yang diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik dan tenaga kesehatan. Untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak. Untuk mengetahui sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan Wilcoxcon dan mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan remaja putri yang diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidikdan tenaga kesehatan menggunakan Chi Square. Perhitungan dengan rumus diatas dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Dengan nilai p value dapat
6 menggunakan keputusan statistik dengan membandingkan nilai p dengan α (0,05). Hasil penelitian didapatkan p> 0,05 Ho diterima maka Ha ditolak. Nilai p < 0,05 Ho ditolak maka Ha diterima. HASIL PENELITIAN Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik Tabel 1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja putri tentang SADARI Sebelum Diberikan Penyuluhan oleh Tenaga Pendidik Di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga tahun 2014 Penget ahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang 27 73,0 Cukup 8 21,6 Baik 2 5,4 Jumlah Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa tingkat SADARI sebelum diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik sebagian besar adalah kurang sebanyak 27 orang (73,0%), sedangkan yang pengetahuannya cukup sebanyak 8 orang (21,6%) dan baik sebanyak 2 orang (5,4%). Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sesudah diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja putri tentang SADARI Sesudah Diberikan Penyuluhan oleh Tenaga Pendidik Di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga tahun 2014 Penget ahuan Frekuensi Persentase (%) Kurang 11 29,7 Cukup 18 48,6 Baik 8 21,6 Jumlah Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa tingkat SADARI sesudah diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik sebagian besar adalah cukup sebanyak 18 orang (48,6%), sedangkan yang pengetahuannya baik sebanyak 8 orang (21,6%) dan kurang sebanyak 11 orang (29,7%). Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum diberikan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja putri tentang SADARI Sebelum Diberikan Penyuluhan oleh Tenaga Kesehatan Di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga tahun 2014 Pengetahu an Frekuen si Persenta se (%) Kurang 24 66,7 Cukup 10 27,8 Baik 2 5,6 Jumlah Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa tingkat SADARI sebelum diberikan sebagian besar adalah kurang sebanyak 24 orang (66,7%), sedangkan yang pengetahuannya cukup sebanyak 10 orang (27,8%) dan baik sebanyak 2 orang (5,6%).
7 Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sesudah diberikan Tabel 4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Remaja putri tentang SADARI Sesudah Diberikan Penyuluhan oleh Tenaga Kesehatan Di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga tahun 2014 Pengetahu an Frekuen si Persenta se (%) Kurang 3 8,3 Cukup 16 44,4 Baik 17 47,2 Jumlah Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa tingkat SADARI sesudah diberikan sebagian besar adalah baik sebanyak 17 orang (47,2%), sedangkan yang pengetahuannya cukup sebanyak 16 orang (44,4%) dan kurang sebanyak 3 orang (8,3%). Analisis Bivariat Perbedaan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang SADARI Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan oleh Tenaga Pendidik Perbedaan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang SADARI Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan oleh Tenaga Kesehatan Tabel 6 Perbedaan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang SADARI Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan oleh Tenaga Kesehatan di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga tahun 2014 Tabel 5 Perbedaan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang SADARI Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan oleh Tenaga Pendidik di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga tahun 2014 N Z p value Pengetahuan sesudah penyuluhan oleh nadik Pengetahuan sebelum penyuluhan oleh nadik Negative Ranks : 2 Positive Ranks : 19 Ties : 16-3,620 0,000 Berdasarkan tabel 5 di atas, dapat diketahui bahwa sesudah diberikan penyuluhan mengalami penurunan sebanyak 2 responden, mengalami peningkatan sebanyak 19 responden, sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan penyuluhan tidak ada peningkatan dan tidak ada penurunan sebanyak 16 responden. Diperoleh nilai Z hitung sebesar - 3,620 dan nilai p value sebesar 0,000 < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik Pengetahuan sesudah penyuluhan oleh nakes Pengetahuan sebelum penyuluhan oleh nakes Negative Ranks : 0 N Z p value Positve Ranks : 27 Ties : 9-4,730 0,000 Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa sesudah diberikan penyuluhan mengalami
8 penurunan tidak ada, mengalami peningkatan sebanyak 27 responden, sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan penyuluhan tidak ada peningkatan dan tidak ada penurunan sebanyak 9 responden. Diperoleh nilai Z hitung sebesar -4,730 dan nilai p value sebesar 0,000 < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan tingkat SADARI sebelum dan sesudah kesehatan. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang SADARI Sesudah Diberikan Penyuluhan oleh Tenaga Pendidk dan sesudah diberikan penyuluhan oleh Tenaga Kesehatan Tabel 7 Hasil Uji Chi Square Perbedaan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang SADARI Sesudah Diberikan Penyuluhan oleh Tenaga Pendidk dan penyuluhan oleh Tenaga Kesehatan di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga tahun 2014 Kelompok Pengetahuan Kurang Cukup Baik Total ᵡ2 p- F % F % F % F % value Tenaga 11 29, ,6 8 12, ,917 0,019 pendidik Tenaga 3 8, , , kesehatan Jumlah 14 19, , , Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa kelompok penyuluhan tenaga pendidik dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 11 orang (29,7%), pengetahuan cukup sebanyak 18 orang (48,6%), pengetahuan baik sebanyak 8 orang (12,75%), sedangkan kelompok dengan kategori pengetahuan kurang sebanyak 3 orang (8,3%), pengetahuan cukup sebanyak 16 orang (44,4%), pengetahuan baik sebanyak 17 (47,2%). PEMBAHASAN Analisis Univariat Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang SADARI masih kurang. Remaja putri kurang mencari informasi tentang SADARI dan belum pernah diadakan penyuluhan kesehatan tentang SADARI di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya pendidikan, informasi, sosial budaya, lingkungan, pengalaman dan usia. Pengetahuan tentang SADARI merupakan pengetahuan atau pemahaman seseorang terhadap SADARI yang diperoleh dari pengalaman maupun informasi.
9 Pengetahuan seseorang dapat bertambah dengan diperolehnya informasi tentang objek tertentu. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, penginderaan, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Menurut notoadmodjo (2007) salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah informasi. Sumber informasi tersebut dapat diperoleh melalui pemberian pendidikan atau penyuluhan oleh tenaga pendidik yang menjadi sarana dalam meningkatkan pengetahuan. Dibuktikan dengan hasil penelitian bahwa sebagian besar jawaban responden lebih dari 50 % jawaban responden menyatakan salah, pada 91,9% sudah mengetahui pengertian SADARI tetapi 62,2 % remaja putri belum mengetahui indikasi SADARI, 64,9 % belum mengetahui tentang manfaat SADARI, 48,6% belum mengetahui tentang tujuan SADARI, 73% belum mengetahui tentang waktu yang tepat melakukan SADARI, 59, 5% belum mengetahui tentang langkah-langkah melakukan SADARI. Data tersebut menunjukkan karena minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh remaja putri tentang SADARI membuat pencegahan dan penanganan secara dini kanker payudara sulit dilakukan. Sehingga penderita kanker payudara melakukan pemeriksaan sudah pada stadium lanjut. Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sesudah diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama ± 30 menit, didapatkan hasil bahwa sebagian besar pengetahuan responden meningkat, dibuktikan dengan hasil posttest sesudah pendidik bahwa lebih dari 50% jawaban responden menyatakan benar dilihat dari 100% sudah mengetahui tentang pengertian SADARI. Remaja putri sesudah pendidik meningkat, walaupun masih sebagian besar tergolong pengetahuan dengan kategori cukup, dibuktikan jawaban responden < 50 % ada 7 soal dengan jawaban responden benar. Kategori pengetahuan baik masih tergolong kurang karena hanya meningkat sebesar 21,6%. Pendidik atau petugas dapat mempengaruhi proses tercapainya suatu penyuluhan kesehatan. Guru dalam bahasa jawa adalah menunjuk pada seorang yang harus digugu dan ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakat. Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakni sebagai kebenaran oleh semua murid. Peran Guru adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pemimpin, pengelola pembelajaran, dan sebagai model dan teladan, namun guru hanya dapat mengajarkan kepada remaja putri tentang materi disekolah saja. Penguasaan dan penjabaran materi tentang SADARI ini dari penyuluhan oleh guru kurang luas,
10 sehingga pengetahuan remaja putri tentang SADARI masih banyak dalam kategori kurang. Hal ini disebabkan karena penguasaan dan penjabaran materi tentang SADARI kurang luas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas I dapat diketahui bahwa tingkat SADARI sebelum diberikan sebagian besar adalah kurang sebanyak 24 orang (66,7%), sedangkan yang pengetahuannya cukup sebanyak 10 orang (25,0%) dan baik sebanyak 2 orang (5,6%) di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Hal tersebut menunjukkan bahwa SADARI sebagian besar pada kategori kurang yaitu sebanyak 24 orang. Remaja putri kurang mencari informasi tentang SADARI dan belum pernah diadakan penyuluhan kesehatan tentang SADARI di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Dibuktikan dengan jawaban responden sebelum kesehatan bahwa 19,4 % remaja putri belum mengetahui tentang SADARI, sebagian besar 63,9 % remaja putri belum mengetahui indikasi SADARI. Hal tersebut dapat terjadi karena pengetahuan remaja putri kurang dikarenakan kurangnya informasi yang diterima. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, penginderaan, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pengetahuan seseorang akan bertambah apabila mendapatkan suatu informasi. Informasi tersebut dapat diperoleh salah satunya adalah diberikan penyuluhan oleh petugas. Petugas misalnya tenaga kesehatan atau bidan. Wewenang bidan itu sendiri salah satunya memberikan penyuluhan khususnya disini adalah tentang deteksi dini kanker payudara yang disebut SADARI. Karena kurangnya informasi tentang SADARI remaja putri di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga tingkat pengetahuan sebelum kesehatan sebagian besar pada kategori kurang. Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sesudah diberikan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dibuktikan dengan hasil jawaban responden sesudah diberikan bahwa 100 % remaja putri sudah mengetahui pengertian SADARI, sebagian kecil 38,9 % responden kurang memahami manfaat SADARI, namun demikian terjadi peningkatan pengetahuan yang tinggi sesudah diberikan penyuluhan oleh tenaga kesehatan. Kategori pengetahuan baik meningkat menjadi 47,2% dan kategori kurang hanya 8,3%. Dari hasil jawaban posttest responden > 50% menyatakan jawaban benar. Hal tersebut dikarenakan adanya pemberian informasi dengan cara diberikan penyuluhan. Pemberian pendidikan atau pengetahuan dapat melalui
11 pemberian informasi secara dini, Pemberian informasi dapat diberikan melalui berbagai metode seperti pemberian pendidikan atau penyuluhan, konseling kesehatan dan komunikasi informasi edukasi (KIE). Menuurut (Notoatmodjo, 2007) faktor-faktor yang mempengaruhi suatu proses penyuluhan agar dicapai suatu hasil yang optimal, maka faktor-faktor tersebut harus bekerja sama secara harmonis yaitu : Metode materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya dan alatalat bantu/alat peraga pendidikan. Pendidik atau petugas yang melakukan akan mempengaruhi keberhasilan dari suatu penyuluhan kesehatan tersebut. Tenaga kesehatan atau bidan adalah seorang yang diakui secara regular dalam program pendidikan bidan, diakui secara yuridis, ditempatkan dan mendapat kualifikasi serta terdaftar di sektor dan memperoleh izin melaksanakan praktik kebidanan. Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi : pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Bidan berwenang untuk memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan, salah satu wewenang dalam mengikuti program pemerintah adalah melaksanakan deteksi dini. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa petugas yang meberikan penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh terhadap kegiatan ini, sehingga pada penelitian ini sesudah dilakukan kategori pengetahuan remaja putri lebih tinggi, karena tenaga kesehatan lebih berpengalaman dan pengetahuan tentang SADARI lebih luas. Analisis Bivariat Perbedaan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang SADARI Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan oleh Tenaga Pendidik Hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon didapatkan p value sebesar 0,000 < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik. Walaupun mengalami peningkatan pada kategori baik dan terjadi penurun pada kategori kurang namun pada penelitian penyuluhan oleh tenaga pendidik kurang efektif. Hal tersebut disebabkan karena pada sumber informasi yaitu pada petugas yang melakukan penyuluhan kurang penguasaan materi tentang SADARI dan tenaga pendidik tidak mempunyai wewenang dalam hal penyuluhan kesehatan pada reproduksi remaja. Hal tersebut dapat dilihat pengetahuan sesudah penyuluhan oleh nadik mengalami penurunan sebanyak 2 orang, dan 19 orang sesudah diberikan penyuluhan oleh nadik mengalami peningkatan. Menurut Fitriani (Mulyana, 2005), faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyuluhan yaitu faktor penyuluh terdiri dari persiapan, penguasaan materi, penampilan, penguasaan bahasa, intonasi dan cara penyampaian. Penyuluhan oleh
12 tenaga pendidik kurang maksimal karena salah satu faktor yang dipengaruhi kurangnya penguasaan materi tentang SADARI. Pada dasarnya tenaga pendidik atau guru hanya memberikan pengajaran atau materi sesuai dengan bidangnya, sehingga penguasaan materi tentang SADARI kurang. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang SADARI Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan oleh Tenaga Kesehatan Hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon didapatkan p value sebesar 0,000 < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan oleh tenaga kesehatan. Menurut hidayat (2012), Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana berwenang untuk memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan khususnya pada penelitian ini adalah deteksi dini kanker payudara yang dapat disebut dengan SADARI. Menurut Nugroho (2010), tujuan penyuluhan kesehatan secara umum adalah mengubah sikap dan perilaku individu, keluarga, kelompok, masyarakat di bidang kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat. Tenaga kesehatan memberikan penyuluhan tentang SADARI untuk mendeteksi secara dini kanker payudara pada remaja putri di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga untuk melihat seberapa tahu pengetahuan remaja putri tentang SADARI. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan kategori pengetahuan kurang sebanyak 24 orang (66,7%), pengetahuan cukup 10 orang (27,8%), pengetahuan baik 2 orang (5,6%), dan sesudah diberikan penyuluhan tentang SADARI dengan kategori tingkat pengetahuan kurang menurun menjadi 3 orang (8,3%), pengetahuan cukup 16 orang (44,4%) dan pengetahuan baik remaja putri meningkat yaitu 17 orang (47,2%). Pengetahuan sesudah kesehatan tidak ada yang menurun, 27 responden mengalami peningkatan sesudah diberikan. Pada tahap edukasi ini bahwa remaja putri telah menerima penyuluhan tentang SADARI sehingga remaja putri tahu materi tentang SADARI yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan oleh tenaga kesehatan. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang SADARI Sesudah Diberikan Penyuluhan oleh Tenaga Pendidik dan sesudah diberikan penyuluhan oleh Tenaga Kesehatan Hasil analisis data menggunakan uji Chi Square didapatkan bahwa p value 0,019 < α
13 0,05 berarti ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan sesudah yang diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik dan penyuluhan oleh tenaga kesehatan di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Hal tersebut menunjukkan dari peningkatan nilai pengetahuan bahwa penyuluhan oleh tenaga kesehatan lebih tinggi sehingga ada perbedaan tingkat pengetahuan sesudah diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik dan tenaga kesehatan di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Sumber informasi tentang SADARI antara lain melakukan penyuluhan kesehatan pada remaja putri. Petugas tersebut akan mempengaruhi keberhasilan penyuluhan. Bidan lebih menguasai materi tentang SADARI karena dalam wewenang bidan itu sendiri menjelaskan bahwa bidan melaksanakan deteksi dini dengan memberikan penyuluhan khususnya pada penelitian ini adalah kepada remaja putri di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang muncul dalam penelitian ini adalah peneliti saat melakukan persamaan persepsi tentang SADARI pada tenaga pendidik dan tenaga kesehatan hanya memberikan 1 X pertemuan, sehingga pada saat memberikan penyuluhan kepada remaja putri kurang penjabaran materi tentang SADARI dan saat penentuan sampel kelompok peneliti membagi kelompok sesuai dengan kelas masing-masing. KESIMPULAN Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum pendidik di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga sebagian besar adalah kurang sebanyak 27 orang (73,0%) Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sesudah pendidik di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga sebagian besar adalah cukup sebanyak 18 orang (48,6%) Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum kesehatan di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga sebagian besar adalah kurang sebanyak 24 orang (66,7%) Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sesudah kesehatan di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga sebagian besar adalah baik sebanyak 17 orang (47,2%) Ada perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Hal ini dibuktikan dengan nilai p- value sebesar 0,000 < α (0,05). Ada perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan oleh tenaga pendidik di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Hal ini dibuktikan dengan nilai p- value sebesar 0,000 < α (0,05). Ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI sesudah antara yang diberikan
14 penyuluhan oleh tenaga pendidik dan di SMA Muhammadiyah 1 Purbalingga. Hal ini dibuktikan dengan nilai p- value 0,019 < α 0,05. SARAN Perlu mencari informasi tentang deteksi dini kanker payudara yaitu SADARI dengan cara membaca buku, mencari di media lain atau bertanya kepada tenaga kesehatan supaya pengetahuan tentang SADARI tinggi sehingga dapat melakukan deteksi dini kanker payudara sedini mungkin dan menurunkan angka kematian penderita kanker payudara. Sebaiknya sebagai tugas dan wewenang bidan khususnya perlu diadakan memberikan penyuluhan kepada remaja putri khususnya mengenai informasi tentang deteksi dini kanker payudara yaitu pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai SADARI dengan faktor yang lain yang lebih spesifik. DAFTAR PUSTAKA [1] Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta [2] Dahlan, Sopiyudin, M. (2013). Statistik untuk Kedoktetan dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika [3] Diananda, R. (2008). Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogjakarta : Kata Hati [4] Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Tahun Rekapitulasi Penyakit Tidak Menular [5] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2012). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Dalam go.id. Di akses bulan Juli 2014 [6] Departemen Kesehatan RI. (2009). Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Jakarta : Bakti Husada [7] Gilbert. (2005). Lakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri. -kesehatan/lakukanpemeriksaan-payudarasendiri-sadar-sadarilahwahai-wanita-akan-bahayakanker-payudara. [8] Kartikawati, E. (2013). Awas!! Bahaya Kanker Payudara dan Kanker Serviks. Bandung : Buku Baru [9] Kusmiran, Eny. (2011). Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika [10] Machfoedz, I. (2008). Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan. Yogjakarta : Fitramaya [11] Mardiana, L. (2009). Kanker Pada Wanita, Pencegahan dan Pengobatan dengan Tanaman. Jakarta : Penebar Swadaya [12] Mufdillah, Hidayat Asri, Kharimaturrahmah Ima. (2012). Konsep Kebidanan. Yogjakarta : Nuha Medika
15 [13] Nisman, Artanty Wenny. (2011). Lima Menit Kenali Payudara Anda. Yogjakarta: Andi Offset [14] Notoatmodjo, S. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta [15] Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta [16] Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Keshatan. Jakarta : Rineka Cipta [17] Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta [18] Nugroho, Taufan, Ari Setiawan. (2010). Kesehatan Wanita, Gender dan Permasalahannya. Yogyakarta : Nuha Medika [19] Nurdin, Muhammmad. (2010). Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogjakarta: AR. Ruzz Media Group [20] Olfah, Yustianana, Mendri Ketut Ni, Ba diah Atik. (2013). Kanker Payudara dan SADARI. Yogyakarta : Nuha Medika [21] Otto, S. (2005). Buku Saku Keperawatan Onkologi. Jakarta : EGC [22] Pamungkas, Z. (2011). Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogjakarta : Buku Biru [23] Purwoastuti, E. (2008). Kanker Payudara Pencegahan dan Deteksi Dini. Yogjakarta : Kanisius [24] Rasjidi, I. (2010). Questions & Answers Kanker Payudara Pada Wanita. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo [25] Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2007). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta [26] Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis bagi Pemula. Yogjakarta : Mitra Cendekia Press [27] Setiawati. (2008). Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta: TIM [28] Siswanto, Yuliaji. (2011). Modul Mata Kuliah Biostatistik. Ungaran : STIKES NGUDI WALUYO [29] Sitorus, R.H. (2008). 3 Jenis Penyakit Pembunuh Utama Manusia. Bandung : Yrama Widya [30] Sugiyono. (2010). Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta [31] Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC [32] Wawan A dan Dewi N. (2010). Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika [33] Yayasan Kanker Indonesia. (2009). Dalam /. Diakses bulan agustus 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Setiawati Gusmadi 1610104472 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI Indah Risnawati STIKES Muhammadiyah Kudus, Jl. Ganesha
Lebih terperinciTri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DI SMK N 1 KARANGANYAR Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Inna Antriana, S.SiT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciJurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PRAKTIK SADARI PADA WANITA USIA SUBUR DI KELURAHAN KEMIJEN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG Sri Mularsih 1, Frida Cahyaningrum 2, Endang Sri Rubiyanti 3 Email : srimularsih88@gmail.com
Lebih terperinciSTUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2015 JURNAL SKRIPSI
Lebih terperinciNovita Nining Anggraini 1), Ratih Sari Wardani 2), Wahyu Umiyati 3) 1)2)3)
PERBEDAAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG PRAKTIK SADARI TERKAIT KEJADIAN KANKER PAYUDARA SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI RW 03 KELURAHAN BULUSTALAN SEMARANG Novita Nining Anggraini 1), Ratih Sari
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN Sugiyanto, Tya Nur Febriana Universitas Aisyiyah Yogyakarta Email:sugiantokotagede@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA
PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Iis Suprapti 1610104196 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL Subang Aini Nasution Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Korespondensi Penulis : subang_4ini@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciRABIATHUL IRFANIAH NIM I
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SADARI DI SMP ISLAM HARUNIYAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2016 RABIATHUL IRFANIAH NIM
Lebih terperinciPENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU SADARI
AISYAH: JURNAL ILMU KESEHATAN 2 (1) 2017, 81 86 Available online at http://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php/eja PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU USIA 30-50 TAHUN TENTANG ASAM URAT DI DUSUN JATISARI SAWAHAN PONJONG GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusun
Lebih terperinciLinda Puspita Jati*), Zumrotul Choiriyah**), Sigit Ambar W.***)
PERBEDAAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN PRAKTIK SADARI UNTUK DETEKSI DINI FIBROADENOMA MAMMAE PADA REMAJA PUTRI DI SMK KANISIUS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Linda Puspita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ganas dan berasal dari kelompok parenkim ( parenchima) (Smart, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker Payudara (Carcinoma mammae) merupakan suatu penyakit yang ganas dan berasal dari kelompok parenkim ( parenchima) (Smart, 2010). Kanker payudara adalah penyakit
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012
HUBUNGAN PERSONAL HIGIENE ORGAN GENITAL DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI KOTA SEMARANG. Tatik Indrawati*) Heni Pitriyani *)Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi: tatikindrawati@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa Remaja merupakan suatu periode rentan kehidupan manusia yang sangat kritis karena merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA REMAJA PUTRI DI MAN 1 SURAKARTA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA REMAJA PUTRI DI MAN 1 SURAKARTA Rina Sri Widayati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta rinasriwidayati@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciPenyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. The Knowledge Acceptance Of Cervical Cancer Before And After Counseling
Penyerapan Pengetahuan Tentang Kanker Serviks Sebelum Dan Sesudah Romadhoni 1, Noor Yazid, Dian Aviyanti 3 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Semarang, Staf
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR Ditya Yankusuma 1, Augustin Pramulya 2 Abstract The prevalence of breast cancer is quite
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TENTANG DETEKSI DINI CA MAMMAE DI RW I KELURAHAN BERINGIN, KECAMATAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG
PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TENTANG DETEKSI DINI CA MAMMAE DI RW I KELURAHAN BERINGIN, KECAMATAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG DIFFERENCE OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF FERTILE WOMEN ABOUT
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ROBBANIA MUHIBBAH
PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA DAN SADARI TERHADAP MINAT MELAKUKAN SADARI PADA IBU PKK RT 0/28 KUTUDUKUH SINDUADI MLATI SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: ROBBANIA MUHIBBAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita setelah kanker mulut rahim dan merupakan kanker yang paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes,
Lebih terperinciKEGIATAN DALAM RANGKA HARI KANKER SEDUNIA 2013 DI JAWA TIMUR
KEGIATAN DALAM RANGKA HARI KANKER SEDUNIA 2013 DI JAWA TIMUR PENDAHULUAN Kanker merupakan salah satu penyakit yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Setiap tahun,
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN
PENELITIAN PENGETAHUAN KANKER PAYUDARA DENGAN MEMERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS Nurhayati* Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang mempunyai prevalensi
Lebih terperinciKata kunci : perilaku,sadari, Remaja Putri, Pendidikan kesehatan.
PERILAKU REMAJA PUTRI MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN DI SMK MUHAMMADIYAH LAMONGAN Sulistiyowati STIKES Muhammadiyah Lamongan, Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu Lamongan Email : sulisfaraz@gmail.com Abstract:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai
Lebih terperinciJKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA IBU USIA REPRODUKSI Kurniasari Pratiwi, Andina Vita Sutanto, Yuni Fitriana Akademi Kebidanan Yogyakarta E-mail : kiky_kurniasari@rocketmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor ganas payudara merupakan keganasan pada wanita yang menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi (Madjawati, 2008). Kanker payudara umumnya
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perilaku deteksi dini kanker payudara pada WUS di Kedung Thomas RW 03 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
Lebih terperinciPENGARUH MINAT DI DUSUN BANTUL. Disusun Oleh: JENJANG
PENGARUH PENYULUHAN SADARI TERHADAP MINAT WANITAA USIA SUBUR 20-45 TAHUN MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI DUSUN GUMUK RINGINHARJO BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Yeny Ika Setyowati
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO Asih Setyorini, Deni Pratma Sari ABSTRAK Perubahan pada masa remaja adalah hormon reproduksi
Lebih terperinciPENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) di DUSUN CANDIREJO, TEGALTIRTO, BERBAH, SLEMAN
PENYULUHAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) di DUSUN CANDIREJO, TEGALTIRTO, BERBAH, SLEMAN Nonik Ayu Wantini E-mail : nonik_respati@yahoo.co.id Abstrak Periksa payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Carsinoma Mammae atau Kanker payudara adalah tumor ganas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Carsinoma Mammae atau Kanker payudara adalah tumor ganas pada payudara atau salah satu payudara, kanker payudara juga merupakan benjolan atau massa tunggal yang sering
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh kita terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan. Kebanyakan tidak menimbulkan bahaya.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG Ratna Murniati *), Suprapti *), Erna Kusumawati *) *) Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN LEAFLET Survey TENTANG terakhir di PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tiap TERHADAP 3 menit PENGETAHUAN MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH
PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET Survey TENTANG terakhir di PEMERIKSAAN dunia menunjukkan PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tiap TERHADAP 3 menit PENGETAHUAN ditemukan penderita SADARI PADA SISWI KELAS kanker XI payudara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini banyak penyakit yang bermunculan dan di derita oleh manusia, seperti penyakit menular ataupun penyakit tidak menular.
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012
EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN OLEH PEER GROUP DAN TENAGA KESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) CUCI TANGAN BERSIH PADA SISWA SD N 01 DAN 02 BONOSARI SEMPOR KEBUMEN Faisal Reza 1, Marsito
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Gambaran Pengetahuan dan Sumber Informasi tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Siswi Sekolah Menengah Kesehatan (SMK) Aisyiyah Palembang Tahun 2016 Risa Devita Program Studi DIII Kebidanan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang sudah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian, sebanyak 8,2 juta orang meninggal akibat kanker
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014
STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014 Oleh : Lina Siti Nuryawati, S.ST.,SKM ABSTRAK Pemeriksaan payudara
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI
GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA 20 30 TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI Susilowati Dosen Akper Pamenang Pare Kediri Kanker payudara adalah kanker yang terjadi pada payudara
Lebih terperinciNurul Fatimah, Isy Royhanaty, Sawitry Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, STIKES Karya Husada Semarang
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER GROUP TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD KELAS V DI SD PUNDENARUM I KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK Nurul Fatimah, Isy
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB. SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Arum Yuliasari 201310104148
Lebih terperinciMuhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DAN KETRAMPILAN PRAKTIK SADARI (Studi pada Siswi SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum wanita.selain itu kecenderungan peningkatan prevelensinya tidak dapat dihindari.ditambah
Lebih terperinciWahyu Umiyati 1), Ratih Sari Wardani 2), Novita Nining Angraini 3) Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang
PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TENTANG PRAKTIK SADARI(PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI) SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI RW 03 KELURAHAN BULUSTALAN SEMARANG THE DIFFERENT OF KNOWLEDGE AND
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dari 2008 sampai 2012 kasus penderita kanker meningkat dari 1,4 juta menjadi 12,7 juta. Jumlah kematian yang disebabkan kanker
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN PRAKTIK SADARI PADA ANGGOTA PALANG MERAH REMAJA SMAN I JETIS BANTUL
PENGARUH PENYULUHAN PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN PRAKTIK SADARI PADA ANGGOTA PALANG MERAH REMAJA SMAN I JETIS BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Jendra Annisa Zen 21511425
Lebih terperinciMETODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Karakteristik Responden
PENDAHULUAN Dewasa ini pemerintah semakin menggalakkan pemerataan pembangunan disegala bidang. Salah satu sektor yang sangat diperhatikan yaitu sektor kesehatan, terbukti dengan meningkatnya jumlah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang dengan tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma Mammae) merupakan salah satu kanker yang sangat
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK
PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES Sari Mulia Banjarmasin *E-mail : Citramustika28@gmail.com
Lebih terperinciWiwit Desi Intarti Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG DETEKSI KANKER SERVIKS PADA WALI MURID TK ISLAM AL MUJAHIDIN CILACAP Wiwit Desi Intarti Akademi Kebidanan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA
PENGARUH DEMONSTRASI PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP KEMAMPUAN SADARI PADA WANITA USIA 20-40 TAHUN DI DUSUSN PRANTI SRIHARDONO PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : KIKI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker umum yang terjadi pada wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2006, memperkirakan setiap tahun jumlah penderita kanker
Lebih terperinciNAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK SADARI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA (STUDI PADA WANITA USIA SUBUR di KELURAHAN NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES
Lebih terperinciJurnal Husada Mahakam Volume III No. 8, November 2014, hal
PENELITIAN PERBEDAAN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DAN MEDIA MODUL TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG PRAKTIK SADARI PADA SISWI KELAS XI SMA Supriadi 1),
Lebih terperinciSTIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. (Alamat Respondensi: ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DALAM MENCEGAH PENYAKIT CA MAMAE PADA MAHASISWI KEBIDANAN STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR Lyssa Sumiarsih 1, H. Syamsul Rijal 2 1
Lebih terperinciCharisma AN, Sibuea S, Angraini DI, Larasati TA Faculty of Medicine Lampung University. Key words: Knowledge, behavior, breast self-examination (BSE).
The Correlation Between Knowlegde and Behavior Toward Breast Self- Examination (BSE) in Woman of Childbrearing Age at The Intergrated Service Post (POSYANDU) of Kampung Baru Villageof Labuhan Ratu Sub-Districk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan proliferasi maligna dari sel epitel pada duktus atau lobulus payudara (Fauci, 2008). Menurut data WHO, kanker payudara menempati posisi kedua
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013) THE COUNSELLING EFFECT AGAINST KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMENS IN FIRST
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)
FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) Herlina Tri Damailia, Theresia Rina Oktavia Prodi Kebidanan Magelang, Poltekkes Kemenkes Semarang
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA
PENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Desi Rusmana 201510104260 PROGRAM STUDI JENJANG
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian tentang hubungan pengetahuan kanker payudara dengan perilaku SADARI peneliti menyimpulkan bahwa 54% mempunyai pengetahuan baik. Faktor penunjang
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN CIBADUYUT BANDUNG
KARTIKA JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 2015, 3 (1), 37-43 ISSN 2354-6565 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN CIBADUYUT BANDUNG.
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI SMA HARAPAN MEKAR KELAS XI MEDAN TAHUN 2013
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI SMA HARAPAN MEKAR KELAS XI MEDAN TAHUN 2013 Eva Nirwana Natalia HT. Barat... ABSTRAK Kanker payudara adalah tumor ganas yang menyerang jaringan
Lebih terperinciWatik Ariyanti*) ABSTRAK
PERBEDAAN POLA PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) PADA IBU YANG MEMPUNYAI BAYI UMUR 0 6 BULAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DI KELURAHAN LANGENSARI KECAMATAN
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG CARA PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA IBU-IBU PKK
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG CARA PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA IBU-IBU PKK (Di RW 05 RT 08 Kelurahan Sawunggaling Kecamatan Wonokromo Surabaya) Marcellina Rasemi Widayanti*,
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI Friska Wulandari 1, Suci Musvita Ayu 2 1,2 Fakultas Kesehatan masyarakat, universitas Ahmad dahlan,
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN. Artikel dengan judul Perbedaan pengetahuan tentang Ca mamae pada santriwati
HALAMAN PENGESAHAN Artikel dengan judul Perbedaan pengetahuan tentang Ca mamae pada santriwati salaf sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah di Pondok Pesantren Askhabul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. payudara. Untuk upaya mencegah risiko kanker payudara pemerintah. wanita di usia muda dapat terserang kanker payudara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data Globocan (IARC) tahun 2012 diketahui bahwa kanker payudara merupakan penyakit pembunuh pertama pada perempuan. Di Daerah Istimewa Yogyakarta jumlah
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciPERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM
PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM 1211010055 Subject : Persepsi, Wanita Usia Subur, SADARI, Kanker Payudara DESCRIPTION:
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG Eni Fitrotun Imbarwati*) Dewi Elliana*) *)Akademi kebidanan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MANFAAT POSYANDU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG POSYANDU PADA IBU BALITA DI DESA AMBARKETAWANG GAMPING TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: TRI NURIKA 201110104288
Lebih terperinci*Rina Mardiyana, Desi Tri Handayani *STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto ABSTRACT
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAPTINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA REMAJA PUTRIDI DUSUN KERET DESA SUMBERJATI, MOJOANYAR MOJOKERTO *Rina Mardiyana, Desi Tri Handayani *STIKes
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 Sri Mulyati Akademi Keperawatan Prima Jambi Korespondensi penulis
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP TENTANG SADARI DALAM MENDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA
Journal Endurance 2(2) June 2017 (232- HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP TENTANG DALAM MENDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA Rizka Angrainy Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru, Pekanbaru 28294, Indonesia
Lebih terperinciPENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA WANITA USIA SUBUR
PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA DAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA WANITA USIA SUBUR Siti Uswatun Chasanah STIKES Wira Husada Yogyakarta, Jl. Babarsari, Glendongan, Depok, Sleman e-mail: uswcha.pit@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SADARI PADA WANITA USIA PRODUKTIF DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SADARI PADA WANITA USIA PRODUKTIF DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: LAELA FIBRIZA UTAMI 2010201039
Lebih terperinciUniversitas Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
ISSN2354-7642 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia Tersedia online pada: http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/jnki JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Pendidikan Kesehatan dengan Media Slide Efektif
Lebih terperinciHubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Pelaksanaan SADARI pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Jati
89 Artikel Penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Pelaksanaan SADARI pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Jati Desti Wahyuni 1, Edison 2, Wirsma Arif Harahap 3 Abstrak Kanker payudara
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Ns.M.Mursid,S.Kep Ns.Maslichah,S.Kep Dosen Program Studi
Lebih terperinciMOTIVASI UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA SUBUR
MOTIVASI UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA SUBUR ABSTRACT Dwi Astuti Dosen Prodi D3 Kebidanan STIKES
Lebih terperinciJournal of Health Education
Journal of Health Education 1 (2) (2016) Journal of Health Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERJODOH DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TENTANG
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (Effect On Breast Cancer Health Education On Knowledge And Attitude About Breast
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan keganasan yang paling banyak terjadi pada wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada wanita) dan juga berhubungan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL Oleh : MEIRINA MEGA MASTUTI 040112a028 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG Muliatul Jannah SST.,M.Biomed Dosen Universitas Islam Sultan Agung
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Made Intan Wahyuningrum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami pertumbuhan, yang biasanya akan mencapai perkembangan maksimal ketika mencapai usia 16-18 tahun. Dalam masa
Lebih terperinciMuhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEGANDAN KOTA SEMARANG TAHUN 2011 Yulia puspitasari 1 Nuke Devi Indrawati
Lebih terperinciANISA NURUL HANIFAH J
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR DALAM MELAKUKAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA METODE SADARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NUSUKAN SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Di Susun Oleh:
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut
Lebih terperinci