Pengaruh Bising Terhadap Motilitas Spermatozoa Studi Eksperimen pada Mencit (Mus musculus) di Pemotongan Kayu UD.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Bising Terhadap Motilitas Spermatozoa Studi Eksperimen pada Mencit (Mus musculus) di Pemotongan Kayu UD."

Transkripsi

1 Coresponding Authors: Purwito Soegeng P, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung, Jln. Kaligawe KM 4 Semarang phone (024) fax.(024) purwitofis@gmail.com BIOMEDICAL SCIENCE Pengaruh Bising Terhadap Motilitas Spermatozoa Studi Eksperimen pada Mencit (Mus musculus) di Pemotongan Kayu UD. Dua Saudara Demak Noor Endah Lestari*, Purwito Soegeng P**, Meidona Nurul Milla*** *Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang **Bagian Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang ***Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang ISBN: ABSTRAK Pendahuluan: Bising merupakan salah satu penyebab stress. Stress akibat bising mempengaruhi tingkat motilitas spermatozoa. Penggunaan alat pelindung telinga (APT) untuk menutup saluran telinga sehingga mengurangi getaran pada gendang telinga maupun tulang pendengaran. Tujuan: Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh paparan bising terhadap motilitas mencit di pemotongan kayu. Metode: Metode penelitian dengan rancangan post test only control group design dilakukan 15 ekor mencit, mencit dibagi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol yaitu mencit yang terpapar bising ± 60 db (KK), kelompok perlakuan 1 paparan bising ± 90 db tanpa alat pelindung telinga (KP 1), dan kelompok perlakuan 2 paparan bising ± 90 db dengan alat pelindung telinga (KP 2), KP 1 dan KP 2 dipapar bising pada pabrik kayu UD. Dua Saudara selama 35 hari, hari ke 36 sampel diterminasi dan diambil spermatozoa kemudian diamati melalui mikroskop, beda motilitas dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil: Rata-rata motilitas spermatozoa KK = 63,2 ± 17,30 %, KP 1 = 14,80 ± 31,44% dan KP 2 = 11,0 ± 16,17%. Hasil uji Kruskal-Wallis didapatkan p= 0,032 berarti terdapat perbedaan diantara ketiga kelompok. Pada uji Mann-WhitneyU terdapat perbedaan antara KK dengan KP 1 dan KP 2 karena didapatkan p = 0,045 dan p = 0,016 dan tidak terdapat perbedaan antara KP 1 dengan KP 2 karena didapatkan hasil p = 0,577. Kesimpulan: Dapat disimpulkan terdapat pengaruh paparan bising di pemotongan kayu terhadap motilitas spermatozoa mencit. Kata kunci: paparan bising, motilitas spermatozoa, APT. ABSTRACT Background :Noise is one of the causes of stress. Stress caused by noise can affect the level of sperm motility. The use of ear protection (APT) is useful for cover the ear canal, thereby it reduces the vibration that occurs in the eardrum and the ossicles. This study aims to prove the effect of noise exposure on motility of mice in sawmill. Method :The research which used the method of post test only control group design was conducted on 15 male mice. Mice were divided into 3 groups; the control group of mice exposed to noisy ± 60 db (KK), treatment group 1 with ± 90 db noise exposure and unprotected ears (KP 1), and treatment groups 2 with ± 90 db noise exposure with ear protector devices (KP 2). KP 1 and KP 2 were exposed to noise at a lumber mill UD. Dua Saudara for 35 days, on day 36 samples were terminated and the spermatozoa was taken then observed through a microscope, motility difference was analyzed with the Kruskal-Wallis test. Results :The average motility of KK = 63.2 ± 17.30%, KP 1 = ± 31.44% and KP 2 = 11.0 ± 16.17%. Kruskal-Wallis test results show p = which means that there are differences among the three groups. On the Mann-Whitney U test there is a difference between KK with KP 1 and KP 2 because it was obtained p = and p = and there is no difference between KP 1 and KP 2 for the results obtained p = Conclution : It can be concluded that there is impact of noise exposure in sawmill on motility of spermatozoa of mice. Keywords : noise exposure, motility, APT. PENDAHULUAN Industri pada saat ini menjadi salah satu sumber bising (Kurmis dan APPS, 2007). Bising merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan timbulnya stres (Jalali et al., 2012). Stress bising dapat berpengaruh pada testosteron, dimana testosteron akan mempengaruhi sekresi enzim fosfatase di epididimis. Enzim ini 1

2 PROCEEDING BOOK SCIENTIFIC ANNUAL MEETING Forum Kedokteran Islam Indonesia (FOKI) 2016 berfungsi untuk mengubah Adenosine Triphosphate (ATP) menjadi Adenosine Diphosphate (ADP) yang akan dimetabolisme oleh mitokondria spermatozoa untuk dijadikan sumber energi, dan kecukupan sumber energi ini yang akan berpengaruh terhadap motilitas spermatozoa (Fatmawatiet al., 2009). Permasalahan yang diakibatkan oleh stres bising salah satunya pada sistem reproduksi (Clark dan Stansfeld, 2007). Kasus pada pasangan pria berkontribusi sekitar setengah dari semua kasus (Miyamoto et al., 2012). Indikator infertilitas/ tingkat kesuburan reproduksi pria salah satunya dapat diukur dari motilitas spermatozoa (Sacher dan Pherson, 2004). Stres bising mampu mempengaruhi proses spermatogenesis dan menurunkan kadar testosteron pada tikus jantan dewasa (Jalali et al., 2012). Stres bising juga dapat menurunkan motilitas spermatozoa yang disebabkan oleh menurunnya kadar testosteron karena pemaparan bising pada intensitas db selama 21 hari (Munandar et al., 2013). Harahap (2011) menunjukkan bahwa pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dewasa yang dipaparkan bising dengan intensitas 65 db, 85 db dan 105 db mengalami gangguan motilitas yang juga diakibatkan karena berkurangnya substrat testosteron. Pemakaian alat pelindung telinga (APT) merupakan salah satu pilihan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari stres bising. APT harus mampu mengurangi kebisingan hingga mencapai kurang dari 85 db agar dapat mengurangi dampak dari paparan bising(buchari, 2007). Maka perlu dilakukan penelitian pengaruh paparan bising terhadap motilitas spermatozoa dengan sumber bising pekerjaan yang terpapar bising. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian Post Test Only Randomized Control Group Design. Penelitian dilakukan pada 18 ekor mencit jantan yang dibagi dalam 3 kelompok : kelompok kontrol (KK) yaitu mencit yang terpapar bising ± 60 db, kelompok perlakuan 1 (KP 1) yaitu mencit yang terpapar bising dari mesin penggergajian kayu ± 90 db tanpa menggunakan APT dan kelompok perlakuan 2 (KP 2) yaitu mencit yang terpapar bising mesin penggergajian kayu ± 90 db dengan menggunakan APT. Kriteria mencit yang dipilih adalah mencit usia ± 3 bulan, sehat pada penampilan luar : banyak bergerak, makan dan minum normal, tidak ada luka, tidak cacat, berat badan ± g dengan kriteria drop out adalah mencit yang mati atau sakit selama proses penelitian berlangsung. PERSIAPAN PENELITIAN Melakukan perijinan surat penelitian dari kampus FK UNISSULA, kemudian melakukan perijinan di Pemotongan Kayu UD. Dua Saudara Demak. Menyiapkan kapas sebagai alat pelindung telinga dimasukkan ke dalam liang telinga mencit sedalam ± 1-1,5 cm, daun telinga ditekuk sedikit lalu direkatkan dengan plester pada kelompok mencit perlakuan 2. Alat pelindung telinga. PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Bioetika Penelitian Kedokteran dan Kesehatan FK UNISSULA. Perlakuan pada mencit dilakukan di pabrik penggergajian kayu UD. Dua Saudara Demak, dan pemeriksaan motilitas spermatozoa dilakukan di Laboratorium Biologi FK UNISSULA. Mencit pada kelompok perlakuan 1 dan 2 dipaparkan bising ± 90 db selama 35 hari. Kelompok perlakuan 2 ditambahkan alat pelindung telinga. Pada hari ke 36, mencit dimatikan menggunakan metode dislocatio cervicalis kemudian difiksasi. Sayat perut bagian bawah mencit, sayat lapisan peritoneum dan cari ductus deferen. Sperma diambil dengan cara memotong cauda epididimis sampai ampulla vas deferens kira - kira 1,5-2 cm. Pegang ductus deferen dengan pinset lalu diurut dan tampung spermatozoa di atas cawan petri yang sudah diisi dengan 0,3 ml larutan NaCL fisiologis 0,9%, letakkan spermatozoa pada kaca objek dan ditutup dengan deck glass tanpa pewarnaan. Sediaan dilihat menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100x untuk melihat persebaran spermatozoa lalu dengan perbesaran 400 kali untuk dilakukan perhitungan. Pemeriksaan menggunakan 5 lapang pandang secara sistematik dan setiap motilitas spermatozoa yang terlihat dicatat. Kategori motilitas spermatozoa yang digunakan adalah sebagai berikut: Motilitas Progresif (PR) yaitu spermatozoa yang bergerak aktif maju lurus kedepan tanpa memperhatikan kecepatannya, Motilitas Non-progresif (NP) yaitu spermatozoa yaitu spermatozoa yang bergerak hanya di lingkaran kecil/hanya terlihat pergerakan ekornya saja dan Immotil (IM) yaitu spermatozoa yang sama sekali tidak bergerak. Perhitungan motilitas spermatozoa didapatkan dengan rumus : (PR + NP) ( TOTAL) x 100% 2

3 ISBN: Uraian : Motilitas Progresif (PR) Motilitas Non-progresif (NP) Total (100) = PR +NP +IM (dari 5 lapang pandang secara sistematik sebanyak 100 sperma) Analisis uji beda motilitas spermatozoa setiap kelompok diuji dengan Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. HASIL Hasil perhitungan motilitas spermatozoa yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 1. berikut : Tabel 1. Motilitas Spermatozoa Mencit berbagai perlakuan Didapatkan hasil motilitas spermatozoa bahwa pada KK sejumlah 63,2 ± 17,30 %, KP 1 14,80 ± 31,44% dan KP 2 11,0 ± 16,17%. Motilitas spermatozoa antar kelompok ditunjukkan pada Gambar 1. berikut : Gambar 1. Diagram Batang Motilitas rata-rata sperma Mencit berbagai perlakuan Pada uji Kruskal-Wallis didapatkan hasil yakni p = 0,032 yang berarti terdapat perbedaan diantara ketiga kelompok karena p < 0,05, sehingga uji dilanjutkan menggunakan Mann-Whitney U dengan hasil data terdapat pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil Uji Mann-Whitney U Nilai p yang diperoleh disimpulkan terdapat perbedaan antara KK dengan KP 1 karena didapatkan p = 0,045, serta terdapat perbedaan antara KK dengan KP 2 karena didapatkan p = 0,016. Nilai p menunjukkan tidak terdapat perbedaan antara KP 1 dengan KP 2 karena didapatkan p = 0,577.

4 PROCEEDING BOOK SCIENTIFIC ANNUAL MEETING Forum Kedokteran Islam Indonesia (FOKI) 2016 PEMBAHASAN Hasil uji statistik Mann-Whitney U didapatkan perbedaan antara KK dengan KP 1 (p = 0,045) sehingga terbukti bising dapat berpengaruh terhadap motilitas spermatozoa, ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2011), Munandar et al. (2013) dan Jalali et al. (2012). Bising merupakan salah satu penyebab stres. Stres bising dapat merangsang Paraventrikular Nucleus (PVN) yang berasal dari hipotalamus untuk mensekresi Corticotrophin Releasing Hormone (CRH) dan Arginin Vasopressin (AVP). Kedua hormon tersebut meningkatkan sekresi Adeno Corticotrophin Hormone (ACTH) yang diproduksi oleh glandula pituitary dan akan mengakibatkan turunnya kadar hormon yang diproduksi oleh hipotalamus yaitu Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) (Dobson et al., 2003). Turunnya kadar GnRH akan mempengaruhi produksi Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) di hipofisis (Harahap, 2011). FSH akan menstimulasi sel sertoli untuk menjaga dari proses spermatogenesis dan LH akan menstimulasi sel leydig untuk menghasilkan testosteron. Testosteron akan mempengaruhi sekresi enzim fosfatase di epididimis, di mana enzim ini akan mengubah Adenosine Triphosphate (ATP) menjadi Adenosine Diphosphate (ADP) yang akan dimetabolisme oleh mitokondria spermatozoa untuk dijadikan sumber energi. Energi inilah yang akan mempengaruhi motilitas spermatozoa. Penurunan jumlah testosteron akan mempengaruhi motilitas spermatozoa (Fatmawati et al, 2009). Uji statistik Mann-Whitney U menunjukkan hasil adanya perbedaan antara KK dengan KP 2 (p = 0,016), sehingga terbukti alat pelindung telinga yang dipergunakan oleh peneliti kurang sesuai dengan alat pelindung telinga yang dipaparkan oleh Buchari (2007). Buchari (2007) menyatakan bahwa alat pelindung telinga tipe ear plug (sumbat telinga) seperti kapas dapat digunakan untuk intensitas sampai dengan 100 db yang menandakan bahwa APT yang digunakan kurang dapat mengurangi dampak bising. Hal ini kemungkinan terjadi akibat kurang sesuai dalam proses pemasangan alat pelindung telinga pada anatomis telinga mencit. Uji statistik Mann-Whitney U menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara KP 1 dengan KP 2 (p = 0,577), sehingga terbukti alat pelindung telinga yang dipergunakan oleh peneliti kurang sesuai dengan alat pelindung telinga yang dipaparkan oleh Buchari (2007). Buchari (2007) menyatakan bahwa alat pelindung telinga tipe ear plug (sumbat telinga) seperti kapas dapat digunakan untuk intensitas sampai dengan 100 db, sehingga kapas tersebut dapat mengurangi dampak dari paparan bising yang memiliki mekanisme menutup seluran telinga sehingga dapat mengurangi getaran yang terjadi di gendang telinga maupun tulang-tulang pendengaran. Penggunaan alat pelindung telinga pada penelitian ini belum bisa mengurangi dampak dari paparan bising. Hal ini dapat dipengaruhi oleh proses pemasangan kapas dan plester yang kurang sesuai dengan anatomi mencit, kapas yang digunakan tidak memperhatikan berat dan kerapatan dari masing-masing bulatan kapas yang dipergunakan pada masing-masing mencit. Selain itu, yang dapat mempengaruhi adalah lama pemasangan alat pelindung telinga pada masing-masing mencit yang berbeda, dikarenakan peneliti kurang mampu untuk memantau kapan alat pelindung telinga yang ada pada telinga tiap mencit terlepas meskipun sudah diupayakan dipasang kembali alat tersebut setelah diketahui alat pelindung telinga tersebut terlepas. Penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, peneliti hanya melakukan pengukuran pada tingkat paparan bising, sedangkan keadaan disekitar kandang menyesuaikan dari lingkungan di dalam pabrik penggergajian kayu dan peneliti masih belum bisa melakukan penelitian dengan menggunakan alat pelindung telinga yang sesuai dengan anatomi telinga mencit, serta belum bisa melakukan pemantauan yang intensif terhadap APT yang dipasang. KESIMPULAN Pemaparan bising berpengaruh terhadap motilitas spermatozoa mencit. Pada paparan mencit dengan APT masih belum sesuai dengan yang harapkan karena tidak ada beda dengan tanpa APT, hal ini kemungkinan terjadi akibat kurang sesuai dalam proses pemasangan kapas dan plester terhadap anatomi telinga mencit, APT yang digunakan kurang memperhatikan kerapatan, beratnya, bentuk, serta ukuran kapas terhadap telinga mencit. DAFTAR PUSTAKA Clark, C., Stansfeld, S The Effect of Transportation Noise on Health and Cognitive Development:A Review of Recent. International Journal of Comparative Psychology, 20, Dobson, H., Ghuman, S., Prabhakar, S., Smith, R A conceptual model of the influence of stress on female reproduction. 125,

5 ISBN: Fatmawati, D., Saraswati, T., dan Djaelani, M Efek Pemberian Serbuk Pasak Bumi (Eurycoma longifolia) terhadap Motilitas dan Abnormalitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus). 1, Harahap, V Pengaruh Kebisingan terhadap Kualitas dan Kuantitas Spermatozoa Tikus Putih Jantan Dewasa (Rattus norvegicus). Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 11, Jalali, M., Saki, G., Sarkaki, A., Karami, K., dan Nasri, S Effect of noise stress on count, progressive and nonprogressive sperm motility, body and genital organ weights of adult male rats. 5 (1), Kurmis, A., APPS, S Occupationally-Acquired Noise-Induced Hearing Loss: a Senseless Workplace Hazard. International Journal of Occupational Medicine and Environmental Health, 20, Miyamoto, T., Tsujimura, A., Miyagawa, S., Koh, E., Namiki, M., Sengoku, K Male Infertility and Its Causes in Human. Hindawi Publishing Corporation Advances in Urology, 1-7. Munandar, A., Nurcahyani, N., Busman, H Pengaruh Kebisingan Terhadap Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Sacher, R., Pherson, R Tinjauan Hasil Klinis Pemeriksaan Laboratorium (Vol. 11). Jakarta: EGC.

Pengaruh Bising Terhadap Morfologi Spermatozoa Studi Eksperimen pada Mencit (Mus musculus) di Pemotongan Kayu UD.

Pengaruh Bising Terhadap Morfologi Spermatozoa Studi Eksperimen pada Mencit (Mus musculus) di Pemotongan Kayu UD. BIOMEDICAL SCIENCE Pengaruh Bising Terhadap Morfologi Spermatozoa Studi Eksperimen pada Mencit (Mus musculus) di Pemotongan Kayu UD. Dua Saudara Demak Khori Halimah*, Purwito Soegeng**, Meidona Nurul Milla***

Lebih terperinci

Pengaruh Bising Terhadap Konsentrasi Spermatozoa Studi Eksperimen pada Mencit (Mus musculus) di Pemotongan Kayu UD.

Pengaruh Bising Terhadap Konsentrasi Spermatozoa Studi Eksperimen pada Mencit (Mus musculus) di Pemotongan Kayu UD. BIOMEDICAL SCIENCE Pengaruh Bising Terhadap Konsentrasi Spermatozoa Studi Eksperimen pada Mencit (Mus musculus) di Pemotongan Kayu UD. Dua Saudara Demak Rima Wulansari*,Purwito Soegeng P**, Meidona Nurul

Lebih terperinci

ABSTRAK. Susan, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sri Utami S., Dra., M.Kes.

ABSTRAK. Susan, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sri Utami S., Dra., M.Kes. ABSTRAK PENGARUH PASTA TOMAT (Solanum lycopersicum) TERHADAP KECEPATAN GERAK, JUMLAH, DAN VIABILITAS SPERMATOZOA PADA MENCIT GALUR BALB/c YANG MENGALAMI SPERMIOTOKSISITAS AKIBAT INDUKSI SISPLATIN Susan,

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH PAJANAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK TELEPON SELULER TERHADAP KECEPATAN GERAK DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT GALUR BALB/C

ABSTRAK PENGARUH PAJANAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK TELEPON SELULER TERHADAP KECEPATAN GERAK DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT GALUR BALB/C ABSTRAK PENGARUH PAJANAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK TELEPON SELULER TERHADAP KECEPATAN GERAK DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT GALUR BALB/C Anna Steven, 2006. Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang

I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang meliputi motilitas, dan morfologinya. Salah satu penyebab menurunnya kualitas dan kuantitas sperma

Lebih terperinci

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.)

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.) PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.) Aris Munandar 1, Nuning Nurcahyani 1 dan Hendri Busman 1 Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Lampung Jurusan Biologi Fakultas Matematika

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Namun, selain menghasilkan dampak positif, kemajuan teknologi juga membawa dampak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Antonius Budi Santoso, Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr. M.Kes. Pembimbing II: Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

ABSTRAK. Antonius Budi Santoso, Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr. M.Kes. Pembimbing II: Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG TEMPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) SELAMA MASA PREPUBERTALTERHADAP VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER Antonius Budi Santoso, 2007. Pembimbing

Lebih terperinci

TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT

TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT ABSTRAK EFEK EKSTRAK BIJI (Nigella sativa Linn.) TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT Swiss Webster YANG DIINDUKSI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK TELEPON SELULER Chakra Bakti, 2015; Pembimbing

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI LATIHAN FISIK BERAT

ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI LATIHAN FISIK BERAT ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI LATIHAN FISIK BERAT Ardi Prawira, 2014. Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing

Lebih terperinci

ABSTRACT THE EFFECT OF ADMINISTRATING ZINC SUPPLEMENT SOLD IN INDONESIA ON SWISS WEBSTER MICE S SPERM MOTILITY AND SPERM COUNT

ABSTRACT THE EFFECT OF ADMINISTRATING ZINC SUPPLEMENT SOLD IN INDONESIA ON SWISS WEBSTER MICE S SPERM MOTILITY AND SPERM COUNT ABSTRACT THE EFFECT OF ADMINISTRATING ZINC SUPPLEMENT SOLD IN INDONESIA ON SWISS WEBSTER MICE S SPERM MOTILITY AND SPERM COUNT Daud Immanuel Wijaya, 2012. Tutor I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Tutor II :

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN CAP TIKUS TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus)

PENGARUH PEMBERIAN CAP TIKUS TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015 PENGARUH PEMBERIAN CAP TIKUS TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) 1 Ellen E. Melmambessy 2 Lydia Tendean 2 Janette

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK PAJANAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK TELEPON SELULER GSM DAN CDMA TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT GALUR BALB/C

ABSTRAK EFEK PAJANAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK TELEPON SELULER GSM DAN CDMA TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT GALUR BALB/C ABSTRAK EFEK PAJANAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK TELEPON SELULER GSM DAN CDMA TERHADAP MOTILITAS DAN JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT GALUR BALB/C Elia Wirastuti, 2010. Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.000 hipertensi, menurunkan IQ dan juga mengurangi kemampuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya satu tahun berhubungan seksual, sedikitnya empat kali seminggu tanpa kontrasepsi (Straight,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Pembimbing I : Prof. Dr. Susy Tjahjani, dr., M.Kes. Pembimbing II : Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes.

ABSTRAK. Pembimbing I : Prof. Dr. Susy Tjahjani, dr., M.Kes. Pembimbing II : Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes. ABSTRAK JUS DAN PUREE TOMAT (Solanum lycopersicum) MENURUNKAN PERSENTASE SPERMATOZOA DENGAN MORFOLOGI ABNORMAL PADA MENCIT YANG DIBERI PAJANAN ASAP ROKOK Fatrika Dewi, 2011. Pembimbing I : Prof. Dr. Susy

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. eksperimental dengan Rancangan Acak Terkontrol. Desain ini melibatkan 5

METODOLOGI PENELITIAN. eksperimental dengan Rancangan Acak Terkontrol. Desain ini melibatkan 5 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Terkontrol. Desain ini melibatkan 5 (lima) kelompok

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Tepung Tempe terhadap Motilitas Spermatozoa Mencit

Pengaruh Pemberian Tepung Tempe terhadap Motilitas Spermatozoa Mencit Pengaruh Pemberian Tepung Tempe 153 Pengaruh Pemberian Tepung Tempe terhadap Motilitas Spermatozoa Mencit The Effect of Soya Bean Bake Powder on Rat s Sperm Motility Chodidjah 1, Israhnanto Isradji 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infertilitas pada pria merupakan masalah yang perlu perhatian dan penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas wanita dalam penatalaksanaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa Liliana W., S. Si., M. Kes Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M. Si

ABSTRAK. Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa Liliana W., S. Si., M. Kes Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M. Si ABSTRAK PEMBERIAN VITAMIN C, E, SERTA KOMBINASINYA MENINGKATKAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT (Mus musculus) GALUR Swiss Webster YANG DIBERI PAJANAN Allethrin Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK DOSIS EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS

ABSTRAK EFEK DOSIS EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS ABSTRAK EFEK DOSIS EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP JUMLAH SEL SERTOLI DAN LEYDIG TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR Penyusun NRP Pembimbing I Pembimbing II : Alvian Andriyanto

Lebih terperinci

ORGAN REPRODUKSI DAN KUALITAS SPERMA MENCIT (Mus musculus) YANG MENDAPAT PAKAN TAMBAHAN KEMANGI (Ocimum basilicum) SEGAR

ORGAN REPRODUKSI DAN KUALITAS SPERMA MENCIT (Mus musculus) YANG MENDAPAT PAKAN TAMBAHAN KEMANGI (Ocimum basilicum) SEGAR ORGAN REPRODUKSI DAN KUALITAS SPERMA MENCIT (Mus musculus) YANG MENDAPAT PAKAN TAMBAHAN KEMANGI (Ocimum basilicum) SEGAR SKRIPSI ADITYA DWI SETYADI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas

BAB 3 METODE PENELITIAN. Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1. Lingkup Tempat Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas Negeri Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Bidang ilmu yang tercakup dalam penelitian ini adalah Biologi, Farmakologi, dan Kimia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Laboratorium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung maupun tidak langsung (Panjaitan, 2003). Penelitian yang dilakukan (Foa et al., 2006)

Lebih terperinci

PENGARUH AKUPUNKTUR TITIK BAIHUI (GV20) DAN ELEKTROAKUPUNKTUR TITIK ZUSANLI (ST36) TERHADAP

PENGARUH AKUPUNKTUR TITIK BAIHUI (GV20) DAN ELEKTROAKUPUNKTUR TITIK ZUSANLI (ST36) TERHADAP PENGARUH AKUPUNKTUR TITIK BAIHUI (GV20) DAN ELEKTROAKUPUNKTUR TITIK ZUSANLI (ST36) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) MODEL STRES AKIBAT BISING INTERMITEN KRONIK SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ISOLAT PROPOLIS GUNUNG LAWU TERHADAP HITUNG SPERMATOZOA MENCIT MODEL INFERTILITAS PRIA

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ISOLAT PROPOLIS GUNUNG LAWU TERHADAP HITUNG SPERMATOZOA MENCIT MODEL INFERTILITAS PRIA PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ISOLAT PROPOLIS GUNUNG LAWU TERHADAP HITUNG SPERMATOZOA MENCIT MODEL INFERTILITAS PRIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Christian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan

I. PENDAHULUAN. pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan I. PENDAHULUAN Infertilitas merupakan suatu masalah yang dapat mempengaruhi pria dan wanita di seluruh dunia. Kurang lebih 10% dari pasangan suami istri (pasutri) pernah mengalami masalah infertilitas

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. PERBEDAAN EKSTRAK BUAH DAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP SEL PMN PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA GINGIVA

KARYA TULIS ILMIAH. PERBEDAAN EKSTRAK BUAH DAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP SEL PMN PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA GINGIVA KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN EKSTRAK BUAH DAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP SEL PMN PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA GINGIVA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah konsumen rokok di Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar di dunia setelah Cina dan India. Tidak

Lebih terperinci

EFEK SUBKRONIS PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI

EFEK SUBKRONIS PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI ABSTRAK EFEK SUBKRONIS PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI (Glycine max L.merr) VARIETAS DETAM-1 DAN DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia) TERHADAP FUNGSI HATI DENGAN PARAMETER SGPT PADA TIKUS

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PERORAL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN SEL SPERMATOGENIK TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PERORAL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN SEL SPERMATOGENIK TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA ABSTRAK EFEK PEMBERIAN ETANOL 40% PERORAL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN SEL SPERMATOGENIK TUBULUS SEMINIFERUS TIKUS WISTAR JANTAN DEWASA Kadek Devi Aninditha Intaran, 2016 Pembimbing I : Hartini Tiono, dr.,

Lebih terperinci

The Effect of Mangosteen Peel Extract on Sperm Motility and Sperm Count of Swiss Webster Mice Induced by Hard Physical Exercise

The Effect of Mangosteen Peel Extract on Sperm Motility and Sperm Count of Swiss Webster Mice Induced by Hard Physical Exercise The Effect of Mangosteen Peel Extract on Sperm Motility and Sperm Count of Swiss Webster Mice Induced by Hard Physical Exercise Ardi Prawira 1, Stella Tinia 2, Sylvia Soeng 3 1 Faculty of Medicine, Maranatha

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. pendekatan Post Test Only Control Group Design dan metode Rancangan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. pendekatan Post Test Only Control Group Design dan metode Rancangan 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan pendekatan Post Test Only Control Group Design dan metode Rancangan Acak Lengkap

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE PADA JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT BALB/C JANTAN YANG DIPAPAR ASAP ROKOK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE PADA JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT BALB/C JANTAN YANG DIPAPAR ASAP ROKOK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE PADA JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT BALB/C JANTAN YANG DIPAPAR ASAP ROKOK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengganggu dan atau dapat membahayakan kesehatan. Bising ini. merupakan kumpulan nada-nada dengan bermacam-macam intensitas yang

I. PENDAHULUAN. mengganggu dan atau dapat membahayakan kesehatan. Bising ini. merupakan kumpulan nada-nada dengan bermacam-macam intensitas yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebisingan merupakan bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan

Lebih terperinci

ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda

ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda Ellen Pingkan Widiasmoko, 1110069. Pembimbing : Ellya R. Delima, dr., MKes Obesitas adalah penyakit kronis yang kompleks

Lebih terperinci

KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) SETELAH PEMAPARAN OBAT NYAMUK ELEKTRIK BERBAHAN AKTIF TRANSFLUTRIN

KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) SETELAH PEMAPARAN OBAT NYAMUK ELEKTRIK BERBAHAN AKTIF TRANSFLUTRIN Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015 KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) SETELAH PEMAPARAN OBAT NYAMUK ELEKTRIK BERBAHAN AKTIF TRANSFLUTRIN 1 Elia 2 Lusiana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratorik. Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan pada sampel yang telah dibagi menjadi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Elizabeth, 2016; Pembimbing I : Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc.

ABSTRAK. Elizabeth, 2016; Pembimbing I : Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dr. Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc. ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL PURWOCENG (Pimpinella alpina) DAN JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP KONSENTRASI SPERMATOZOA DAN KADAR TESTOSTERON PADA TIKUS WISTAR JANTAN Elizabeth, 2016; Pembimbing

Lebih terperinci

ABSTRAK. Dilanny Puspita Sari, 2014; Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra. Apt, M.S, AFK Pembimbing II : Fanny Rahardja, dr. M.

ABSTRAK. Dilanny Puspita Sari, 2014; Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra. Apt, M.S, AFK Pembimbing II : Fanny Rahardja, dr. M. ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa Linn.) TERHADAP JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT GALUR Swiss-Webster YANG DIPAJANKAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK TELEPON SELULER Dilanny Puspita

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Kimia untuk pembuatan ekstrak Myrmecodia pendens Merr. &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Kimia untuk pembuatan ekstrak Myrmecodia pendens Merr. & 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi untuk pengaklimatisasian hewan uji serta

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KOPI TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR YANG DIPAPAR SINAR ULTRAVIOLET LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN KOPI TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR YANG DIPAPAR SINAR ULTRAVIOLET LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN KOPI TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA TIKUS WISTAR YANG DIPAPAR SINAR ULTRAVIOLET LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan percobaan post-test only control group design. Pengambilan hewan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan percobaan post-test only control group design. Pengambilan hewan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium, dengan rancangan percobaan post-test only control group design. Pengambilan hewan uji sebagai sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Berat Badan, Berat Testis, dan Jumlah Sperma Mencit

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Rattus sp, asap rokok, ekstrak buah juwet, kualitas spermatozoa, ROS, antioksidan.

ABSTRAK. Kata kunci: Rattus sp, asap rokok, ekstrak buah juwet, kualitas spermatozoa, ROS, antioksidan. ABSTRAK Penelitian yang bertujuan mengetahui kualitas spermatozoa tikus putih jantan dewasa (Rattus sp.) setelah diberikan paparan asap rokok dan ekstrak buah juwet (Syzygium cumini L.) telah dilakukan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus)

PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus) PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH PROPOLIS SECARA TOPIKAL TERHADAP FIBROBLAS PASCA LUKA BAKAR PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) Oleh : RAUZATUL FITRI

PENGARUH PROPOLIS SECARA TOPIKAL TERHADAP FIBROBLAS PASCA LUKA BAKAR PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) Oleh : RAUZATUL FITRI PENGARUH PROPOLIS SECARA TOPIKAL TERHADAP FIBROBLAS PASCA LUKA BAKAR PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) Oleh : RAUZATUL FITRI 120100185 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 i LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ETANOL DAN SOFT DRINK

GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ETANOL DAN SOFT DRINK PENGARUH EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ETANOL DAN SOFT DRINK THE EFFECT OF Muntingia calabura LEAVES EXTRACTS IN KIDNEY

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK BIJI SIRSAK (Annona muricata L) DALAM MENGURANGI KERUSAKAN TESTIS MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK SKRIPSI

PENGARUH EKSTRAK BIJI SIRSAK (Annona muricata L) DALAM MENGURANGI KERUSAKAN TESTIS MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK SKRIPSI PENGARUH EKSTRAK BIJI SIRSAK (Annona muricata L) DALAM MENGURANGI KERUSAKAN TESTIS MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana NURUL FAJRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Population Data Sheet (2014), Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Population Data Sheet (2014), Indonesia merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepadatan penduduk di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah yang sampai sekarang belum dapat diatasi, hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN DEWASA

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN DEWASA Pengaruh Kebisingan Terhadap Kuantitas dan Kualitas... (Erris, Irma Harahap) PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN DEWASA THE EFFECT OF

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. random pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan.

BAB III METODE PENELITIAN. random pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar jantan. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorik dengan post-test only control group design. Pemilihan hewan uji sebagai

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK ROKOK TERHADAP MORFOLOGI SPERMATOZOA PADA PEROKOK DEWASA BERDASARKAN INDEKS BRINKMAN

ABSTRAK EFEK ROKOK TERHADAP MORFOLOGI SPERMATOZOA PADA PEROKOK DEWASA BERDASARKAN INDEKS BRINKMAN ABSTRAK EFEK ROKOK TERHADAP MORFOLOGI SPERMATOZOA PADA PEROKOK DEWASA BERDASARKAN INDEKS BRINKMAN Arien Rianti Mandasari Rachman, 2016. Pembimbing I : Fenny., dr., SpPK., M.Kes. Pembimbing II: Hj.Sri Utami

Lebih terperinci

Hubungan Kebisingan Dengan Peningkatan Kadar Glukosa Darah 73

Hubungan Kebisingan Dengan Peningkatan Kadar Glukosa Darah 73 Hubungan Kebisingan Dengan Peningkatan Kadar Glukosa Darah 73 HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN PENINGKATAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA MENCIT Indra Setiawan* Abstrak Kebisingan merupakan masalah utama kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR SELAMA 28 HARI (Studi pada tikus wistar)

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR SELAMA 28 HARI (Studi pada tikus wistar) PENGARUH PEMBERIAN BORAKS DOSIS BERTINGKAT TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR SELAMA 28 HARI (Studi pada tikus wistar) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan Rancangan Acak Terkontrol (RAT). bulan November sampai dengan Desember 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan Rancangan Acak Terkontrol (RAT). bulan November sampai dengan Desember 2012. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Terkontrol (RAT). B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan acak lengkap. Penelitian ini menggunakan empat kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan acak lengkap. Penelitian ini menggunakan empat kelompok 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Penelitian ini menggunakan empat kelompok perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan Farmakologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Pembuatan ekstrak kulit manggis (Garcinia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Christina., Pembimbing: 1. Laella K. Liana, dr., Sp.PA, M.Kes 2. Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt

ABSTRAK. Christina., Pembimbing: 1. Laella K. Liana, dr., Sp.PA, M.Kes 2. Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt ABSTRAK EFEK EKSTRAK HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI ULKUS GASTER PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN YANG DIINDUKSI ASETOSAL Christina., 0810149. Pembimbing:

Lebih terperinci

EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI

EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI ABSTRAK EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI (Glycine max L.merr) DETAM-1 DAN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia) TERHADAP UREUM DAN KREATININ TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI PT.INKA (PERSERO) MADIUN

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI PT.INKA (PERSERO) MADIUN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI PT.INKA (PERSERO) MADIUN Oleh : RAKHMANISA LINDHI HANIFA UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH AIR SEDUHAN BEKATUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

ABSTRAK PENGARUH AIR SEDUHAN BEKATUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK ABSTRAK PENGARUH AIR SEDUHAN BEKATUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Ivanna Valentina, 2012; Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M. Kes. Pembimbing II

Lebih terperinci

DAFTAR ISI x. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PERSETUJUAN. ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. RIWAYAT HIDUP... iv. KATA PENGANTAR... v. ABSTRAK...

DAFTAR ISI x. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PERSETUJUAN. ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. RIWAYAT HIDUP... iv. KATA PENGANTAR... v. ABSTRAK... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN. ii HALAMAN PERNYATAAN... iii RIWAYAT HIDUP... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK...viii DAFTAR ISI x DAFTAR TABEL xiv DAFTAR GAMBAR xv DAFTAR LAMPIRAN xvi DAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah ilmu farmakologi,

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah ilmu farmakologi, 21 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah ilmu farmakologi, histologi, dan patologi anatomi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian 1) Tempat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan rancangan acak lengkap dengan Posttest Only Control Group Design. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. control group design. Pada jenis penelitian ini, pre-test tidak dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. control group design. Pada jenis penelitian ini, pre-test tidak dilakukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimental murni, dengan rancangan post-test control group design. Pada jenis penelitian ini, pre-test tidak dilakukan karena

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Stella

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014 i HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014 OLEH: RANI LESTARI B. 110100128 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

EFEK PEMAPARAN KEBISINGAN TERHADAP JUMLAH SEL-SEL SPERMATOGENIK DAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT (Mus musculus L.)

EFEK PEMAPARAN KEBISINGAN TERHADAP JUMLAH SEL-SEL SPERMATOGENIK DAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT (Mus musculus L.) EFEK PEMAPARAN KEBISINGAN TERHADAP JUMLAH SEL-SEL SPERMATOGENIK DAN DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS MENCIT (Mus musculus L.) Mustika Apriliani 1, Nuning Nurcahyani 1 dan Hendri Busman 1 Jurusan Biologi, Fakultas

Lebih terperinci

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KEDELAI (Glycine max) TERHADAP. MOTILITAS SPERMA MENCIT Balb/c JANTAN

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KEDELAI (Glycine max) TERHADAP. MOTILITAS SPERMA MENCIT Balb/c JANTAN ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KEDELAI (Glycine max) TERHADAP MOTILITAS SPERMA MENCIT Balb/c JANTAN Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian laboratorium III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian laboratorium dengan rancangan acak lengkap. Penelitian ini menggunakan 4 (empat) kelompok perlakuan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN TRAMADOL DAN KETOROLAK TERHADAP KADAR KORTISOL PLASMA TIKUS WISTAR YANG MENGALAMI INSISI HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN TRAMADOL DAN KETOROLAK TERHADAP KADAR KORTISOL PLASMA TIKUS WISTAR YANG MENGALAMI INSISI HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN TRAMADOL DAN KETOROLAK TERHADAP KADAR KORTISOL PLASMA TIKUS WISTAR YANG MENGALAMI INSISI HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup ilmu penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Forensik, Ilmu Patologi Anatomi dan Farmakologi. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Adaptasi

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KEMAMPUAN KAWIN MENCIT JANTAN (Mus musculus L.

PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KEMAMPUAN KAWIN MENCIT JANTAN (Mus musculus L. PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KEMAMPUAN KAWIN MENCIT JANTAN (Mus musculus L. Swiss Webster) JURNAL JUNI ASMI LUMBAN TORUAN NIM. 09010014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

The Effect of Ultraviolet (UV) C Lamp Exposure on Organ Weights and Histopathology Appearance Liver in Male Mice (Mus musculus L.)

The Effect of Ultraviolet (UV) C Lamp Exposure on Organ Weights and Histopathology Appearance Liver in Male Mice (Mus musculus L.) The Effect of Ultraviolet (UV) C Lamp Exposure on Organ Weights and Histopathology Appearance Liver in Male Mice (Mus musculus L.) Andani RL, Susianti, Busman H Medical Faculty of Lampung University Abstract

Lebih terperinci

Gambar 6. Desain Penelitian

Gambar 6. Desain Penelitian 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dipilih mencit dengan kriteria: - Berat badan 20-30 gram - Jantan - Sehat - Berusia 2-3 bulan Mencit diaklimatisasi selama 7 hari Dari 25 mencit kemudian

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran WAHYU

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH (Pandanus Conoideus Lam.) TERHADAP KADAR BILIRUBIN TIKUS JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus L.) YANG DIINDUKSI CCL 4 Andre Setiawan Iwan, 2009. Pembimbing I : Hana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan peningkatan produksi dan pemakaian pestisida telah

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan peningkatan produksi dan pemakaian pestisida telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kecenderungan peningkatan produksi dan pemakaian pestisida telah terjadi sejak tahun 1960. Negara-negara di Eropa adalah konsumen terbesar di dunia, sedangkan China,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH NANAS

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH NANAS ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) MUDA DAN TUA TERHADAP JUMLAH JANIN MATI MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER BUNTING AWAL DAN AKHIR Naurah Alzena Hana Dhea, 1210005

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencapai tata kehidupan yang selaras dan seimbang dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencapai tata kehidupan yang selaras dan seimbang dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Keterbatasan sumber daya alam dan pertambahan penduduk yang pesat merupakan masalah negara-negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia. Pertambahan penduduk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Penelitian yang dilakukan oleh Roy Morgan Research di Australia

Lebih terperinci

Sistem Reproduksi Pria meliputi: A. Organ-organ Reproduksi Pria B. Spermatogenesis, dan C. Hormon pada pria Organ Reproduksi Dalam Testis Saluran Pengeluaran Epididimis Vas Deferens Saluran Ejakulasi Urethra

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Histologi, Patologi Anatomi, dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

EFEK CENDAWAN ULAT CINA

EFEK CENDAWAN ULAT CINA ABSTRAK EFEK CENDAWAN ULAT CINA (Cordyceps sinensis [Berk.] Sacc.) TERHADAP KADAR INTERLEUKIN 1 PADA MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL Banu Kadgada Kalingga Murda, 2009. Pembimbing I

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP PENGHAMBATAN KENAIKAN BERAT BADAN TIKUS GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK

ABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP PENGHAMBATAN KENAIKAN BERAT BADAN TIKUS GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK ABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP PENGHAMBATAN KENAIKAN BERAT BADAN TIKUS GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK Dina Asri Dianawati, 2012, Pembimbing I : Dr.Meilinah Hidayat, dr.,m.kes. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Besar Veteriner Wates sebagai tempat pembuatan preparat awetan testis.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Besar Veteriner Wates sebagai tempat pembuatan preparat awetan testis. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2004 Pebruari 2005 di Sub Laboratorium Biologi Laboratorium Pusat MIPA UNS Surakarta sebagai tempat

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi L.) TERHADAP KADAR TESTOSTERON BEBAS DAN LIBIDO TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi L.) TERHADAP KADAR TESTOSTERON BEBAS DAN LIBIDO TIKUS JANTAN GALUR WISTAR PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi L.) TERHADAP KADAR TESTOSTERON BEBAS DAN LIBIDO TIKUS JANTAN GALUR WISTAR (The Effect Of Bilimbi s Extract On The Free Testosterone Rate and

Lebih terperinci

PERFORMANS ORGAN REPRODUKSI MENCIT (Mus musculus) YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG PROTEIN SEL TUNGGAL SKRIPSI RESI PRAMONO

PERFORMANS ORGAN REPRODUKSI MENCIT (Mus musculus) YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG PROTEIN SEL TUNGGAL SKRIPSI RESI PRAMONO PERFORMANS ORGAN REPRODUKSI MENCIT (Mus musculus) YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG PROTEIN SEL TUNGGAL SKRIPSI RESI PRAMONO PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran PENGARUH ENVIRONMENTAL ENRICHMENT TERHADAP FUNGSI MEMORI SPASIAL TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran AMALIA NOVIA RIZQIKA G0013022 FAKULTAS

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN Linda Lingas, 2016 ; Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr., M.Kes Pembimbing II

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain pada penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan rancangan percobaan post test only control group design. Pengambilan hewan uji sebagai

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS INDONESIA MEREK X DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss-Webster

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS INDONESIA MEREK X DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss-Webster ABSTRAK EFEK PROPOLIS INDONESIA MEREK X DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss-Webster Kamajaya Mulyana, 2014; Pembimbing : Sri Nadya J. Saanin, dr., M.Kes Luka pada kulit sering

Lebih terperinci

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari pengamatan kualitas sperma mencit (konsentrasi sperma,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari pengamatan kualitas sperma mencit (konsentrasi sperma, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari pengamatan kualitas sperma mencit (konsentrasi sperma, motilitas sperma, dan abnormalitas sperma) yang dilakukan di Laboratorium Fisiologi secara

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D 3 DOSIS TINGGI TERHADAP KALSIFIKASI TULANG FEMUR JANIN MENCIT GALUR SWISS WEBSTER

ABSTRAK PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D 3 DOSIS TINGGI TERHADAP KALSIFIKASI TULANG FEMUR JANIN MENCIT GALUR SWISS WEBSTER ABSTRAK PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D 3 DOSIS TINGGI TERHADAP KALSIFIKASI TULANG FEMUR JANIN MENCIT GALUR SWISS WEBSTER Timothy Imanuel, 2014, Pembimbing I : Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II

Lebih terperinci

: Minyak Buah Merah, Panjang Badan Janin, Mencit

: Minyak Buah Merah, Panjang Badan Janin, Mencit ABSTRAK MINYAK BUAH MERAH ( Pandanus conoideus Lam. ) TERHADAP PENURUNAN PANJANG JANIN MENCIT Balb/C Febriana Kurniasari, 2011. Pembimbing I : Sri Utami Sugeng, Dra., Mkes. Pembimbing II : Sijani Prahastuti,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA DURASI WAKTU PEMBEKUAN TERHADAP TERJADINYA PEMBUSUKAN JARINGAN HEPAR PADA KELINCI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PERBANDINGAN ANTARA DURASI WAKTU PEMBEKUAN TERHADAP TERJADINYA PEMBUSUKAN JARINGAN HEPAR PADA KELINCI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH PERBANDINGAN ANTARA DURASI WAKTU PEMBEKUAN TERHADAP TERJADINYA PEMBUSUKAN JARINGAN HEPAR PADA KELINCI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyarat guna mencapai gelar sarjana

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL BIJI SEMANGKA (Citrullus lanatus Thunb.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN DEWASA

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL BIJI SEMANGKA (Citrullus lanatus Thunb.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN DEWASA ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL BIJI SEMANGKA (Citrullus lanatus Thunb.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN DEWASA Fredrica, 2016. Pembimbing I : Roro Wahyudianingsih, dr.,

Lebih terperinci