LORANTHACEAE (BENALU)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LORANTHACEAE (BENALU)"

Transkripsi

1 LORANTHACEAE (BENALU) Loranthaceae atau biasa disebut benalu merupakan salah satu kelompok tumbuhan parasit. Tumbuhan parasit ini umumnya menyerang pepohonan atau pun tumbuhan perdu terutama pada bagian ranting dan cabang-cabangnya. Pohon atau pun perdu yang diserang benalu akan terganggu bahkan dapat mati apabila serangan tersebut dalam jumlah besar (Sunaryo et al., 2006). Kelompok tumbuhan parasit ini selain menyerang tumbuhan liar juga tanaman budidaya (Pitoyo, 1996). Gambar 15 : Dendropthoe petandra (L.) Miq. Sumber : Penelitian primer (Fatma sukmawati &Reni Dama, 2011) Loranthaceae merupakan tanaman setengah parasit yang batangnya berkayu, tumbuh pada dahan anggota-anggota Gymnospermae dan Cotyledoneaae yang berkayu, dengan daun-daun tuggal yang kaku seperti belulang, duduknya bersilang/berhadapan atau berkarang, tanpa daun penumpu. Kadang-kadang tidak terdapat daun-daun, dalam hal itu ruas-ruas cabangnya berwarna hijau dan berfungsi sebagai alat untuk asimilasi. Tumbuh-tumbuhan membentuk alat penghisap yang beraneka rupa. Pada perkecambahan alat pelekatnya ada yang lalu membentuk alat penghisap yang pipih dan meluas melekat pada kayu inangnya. Ada pula yang dari alat pelekat itu tumbuh tumbuh streng-streng penghisap seperti akar yang meluas pada permukaan gelam tumbuhan inangnya dan dari strengstreng tersebut masuk ke dalam kayu alat penghisap yang disebut penyelam, ada

2 Info penting Haustoria adalah bagian tumbuhan benalu yang tumbuh menyerupai akar, mengadakan penetrasi ke dalam jaringan tanaman sehingga berhubungan dengan tanaman inang, serta berlaku sebagai saluran untuk aliran zat gizi. Bagian haustoria yang masuk ke jaringan berfungsi sebagai organ pengisap cairan di dalam tanaman. pula yang langsung dari cakram pelekatnya mengeluarkan penyelam ke bagian kayu inangnya (Gembong, 1993:122). A. KLASIFIKASI TUMBUHAN BENALU Spesies benalu yang banyak terdapat dilapangan pada umumnya termasuk dalam family loranthaceae. Di dalam ilmu botani, klasifikasi tumbuhan benalu sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospremae Kelas : Dicotyledonae Famili : Loranthaceae Genus antara lain: Amyema, Dendrophtoe, Elytranthe, Viscum, scurula, Helixanthera, Macrosolen, Ginalloa. Suku Loranthaceae terdiri atas 65 marga dan 950 jenis yang sebagian besar tumbuh tersebar di kawasan tropis dan sebagian kecil lainnya tumbuh di kawasan yang beriklim sedang. Jumlah jenis yang terbesar adalah di Jawa Barat yaitu 29 jenis. Sedangkan di Jawa Timur dan Jawa Tengah masingmasing 19 jenis dan 15 jenis tumbuhan benalu (Samiran, 2005). Benalu/ Loranthaceae memiliki tipe akar penghisap untuk mengambil sari makanan pada tanaman inangnya. Akar ini membentuk tonjolan dan melekat pada tumbuhan inangya. B. BENALU DAN TANAMAN INANG Tanaman inang benalu adalah tanaman yang dihinggapi oleh benalu untuk hidup dan berkembang

3 biak. Jenis tanaman inang terdiri dari kelompok tanaman berkayu, berupa tumbuhan besar maupun perdu. Sebagian dari kelompok inang tersebut adalah tanaman penghasil buah-buahan. Penelitian dilakukan di daerah Surakarta dan sekitarnya dengan pengambilan sampel meliputi lima kecamatan, yaitu kecamatan Jebres (kampus Universitas Sebelas Maret), kecamatan Banjarsari (Manahan), dan kecamatan Pasar Kliwon (Keraton Kasunanan Surakarta), Kecamantan Tawangmangu, dan Kecamantan Karangpandan. Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Surakarta Dari hasil penelitian dilaporkan ditemukan 3 jenis tumbuhan benalu yang tumbuh sebagai parasit pada family Anacardiaceae di daerah Surakarta (Table 1). Tabel 1. Daftar jenis tumbuhan inang benalu dan jenis tumbuhan parasitnya di Surakarta No Nama jenis tumbuhan inang family Nama jenis benalu Anacardiaceae 1 Mangifera indica (mangga dengan Dendropthoe petandra (L.) Miq. berbagai varietas budidaya) Scurulla atropurpurea(bl.)dans. 2 Mangifera odorata (mangga kuweni) Elytranthe albida (Bl) 3 Spondias dulcis (kedondong) Scurulla atropurpurea(bl.)dans. Dendropthoe petandra (L.) Miq

4 Sekilas tentang Scurulla atropurpurea. Deskripsi Jenis Benalu 1. Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans Akar : tumbuh intensif, ramping, menjalar pada tanaman inang, warna kusam. Batang : bentuk bulat, tegak, rapuh, warna kusam. Scurulla atropurpurea merupakan salah satu jenis dari family Loranthaceae/ benalu yang memiliki karakteristik khas yaitu pada bagian daun dan bunganya terdapat bulu halus yang menutupi permukaan daun dan bunga tersebut. Cabang : bentuk bulat, jumlah banyak, ranting banyak dengan arah tidak teratur. Daun : rapuh, warna keabu-abuan, berbulu halus, Daun boleh dikatakan berhadapan, bertangkai, eliptis sampai bulat telur terbalik, kerapkali membulat pada ujung, 5-9 x 2-4 cm. Bunga : Bagian muda dan karangan bunga kuning sampai coklat berambut semacam vilt. Karangan bunga kerapkali berbunga 4-6, yang sebagian terkumpul didalam ketiak. Tangkai bunga pendek. Tabung kelopak bentuk kerucut terbalik, tinggi lk 3 mm; tepi kelopak pendek, bergigi 4 lemah. Mahkota waktu kuncup dewasa; panjang 1,5-2 cm, tabung Gambar: daun scurulla yang berbulu silindris, dengan ujung yang elipsoid melengkung kebawah, merah. Taju setelah bunga semuanya membuka mengarah ke satu sisi (ke atas); tabung mahkota yang berhadapan bercangap dalam. Bagian benang sari yang bebas 2-3 mm. Kepala putik bentuk tombol. Buah: bentuk kerucut terbalik sampai bentuk gada. Orange, panjang lk 8 mm. Diatas bermacam jenis pohon; m. Habitus: ditemukan pada pohon Mangifera indica dan Spondias dulcis Gambar disamping merupakan : Scurulla atropurpurea (Bl.) Dans; Untuk menentukan karakteristik dari suatu spesies bisa dengan mengidentifikasi morfologi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Selain itu juga, Scurulla memiliki jumlah mahkota bunga berbilang 4

5 2. Dendrophthoe petandra (L.)Miq. Sekilas Tentang Dendrophthoe petandra (L.)Miq Akar: tumbuh intensif, menjalar pada inang, acapkali tumpang tindih, dapat tumbuh anakan, warna akar kecoklatan, pelekatan kuat. Batang: agak tegak, pnjang, bulat, rapuh, berwarna kusam. Cabang: banyak, panjang dan membentuk banyak Spesies ini memiliki karakteristik khusus seperti mahkota bunga berbilang 5, akar kumbuh mempbentuk tonjolan. ranting, ruas tua dan membesar. Daun: daun tersebar atau sedikit berhadapan, menjorong, panjang 6-18 cm dan lebar 1,58cm, pangkal menirus-membaji, ujung tumpul-runcing, panjang tangkai daun 520mm. Bunga: Perbungaan pada ruas-ruas, tandan dengan 6-12 bunga. Mahkota bunga 5 meruas, menyudut atau bersayap dibagian bawah dan menyempit dibagian leher, warna hijau atau kuning-orange, panjang tabung bunga 6-12mm. Kepala sari panjang 2-5 mm dan tumpul. Buah: buni, seperti peluru, dalam tandan, sewaktu muda berwarna hijau, setelah tua berwarna kuning. Biji: sebesar biji papaya, bentuk seperti peluru senapan angin, terdiri dari dua bagian, yaitu lembaga berwarna hijau dan bagian yang lain berwarna putih, diliputi oleh gelatin. Habitus: ditemukan pada pohon Spondias dulcis (kedondong) dan Mangifera indica (mangga) Spesies ini banyak sekali ditemukan pada berbagai macam pohon.

6 3. Elytranthe albida (Bl) Akar : tumbuh intensif, menjalar menghadap tanaman inang, warna kusam, pelekat kuat. Batang: bulat, menjulur, rapuh, warna kusam. Cabang: menyebar, rusa-rusa panjang, tidak banyak. Daun: membulat relative besar, kaku seperti kulit, rapuh, nervi daun berwarna merah. Bunga: besar, panjang, daun mahkotanya kuning dan bagian ujungnya kemerahan, pada tandan, diketiak daun. Buah: buni, seperti peluru, dalam tandan, sewaktu muda hijau, setelah tua kuning. Biji : seperti peluru ramping, ada bagian yang berwarna putih, diliputi gelatin. Habitus : ditemukan di pohon Mangifera odorata. Ciri khas dari spesies ini adalah memiliki bunga dengan ukuran yang besar dan panjang.

7 Tabel Karakteristik Morfologi Spesies Benalu/ Loranthaceae No Spesies benalu 1 Morfologi Benalu Akar Batang Daun Bunga Buah Habitus Dendroptoe Ditemukan di petandra hampir semua lokasi di Surakarta, Batang agak tegak, panjang, bulat, rapuh, berwarna kusam. Pada batang terdapat berkas Buni, seperti dengan keadaan peluru, sewaktu lingkungan; suhu: muda berwarna 30 C, intensitas hijau, setelah tua cahaya 19,85 kxl, berwarna kuning. kelembaban 80%. daun yang terlihat jelas. Daun tersebar atau Perbungaan pada Akar ini merupakan sedikit berhadapan, ruas-ruas ketiak akar haustorium/ akar hisap. Warna akar menjorong, panjang daun, bunga bentuk tandan 6-18 cm dan lebar kecoklatan, pelekatan 1,5-8cm, pangkal dengan 6-12 kuat dan membentuk menirus-membaji, bunga. Mahkota

8 tonjolan pada ujung tumpul- bunga 5 meruas, inagnya. runcing, panjang menyudut atau tangkai daun 5- bersayap dibagian 20mm, dan bawah dan pertulangan daun menyempit terlihat jelas. dibagian leher, warna hijau atau kuning-orange, panjang tabung bunga 6-12mm. Kepala sari panjang 2-5 mm dan tumpul. 2 Scurulla Ditemukan di atropurpure daerah kecamatan a (Bl.) Dans Tawangmangu, dan karangpandan pada pohon Batang bentuk bulat, mangga dan tegak, rapuh, warna kedondong, kusam. dengan keadaan

9 lingkungan; suhu: Buah bentuk kerucut terbalik sampai bentuk gada.warna buah Orange. 25,5 C, intensitas: cahaya 20,15 kxl, kelembaban 85% Akar penghisap ini tumbuh intensif, ramping, menjalar pada tanaman inang, warna kusam Daun rapuh, warna keabu-abuan, berbulu halus, Daun boleh dikatakan berhadapan, bertangkai, eliptis sampai bulat telur terbalik, kerapkali Bagian muda dan karangan bunga kuning sampai coklat berambut. Karangan bunga 4-6, yang sebagian terkumpul didalam

10 membulat pada ketiak. ujung, 5-9 x 2-4 cm Tabung kelopak bentuk kerucut terbalik. 3 Elytranthe Ditemukan di albida (Bl) daerah kecamatan banjarsari, pada pohon mangga kuweni dengan Akar tumbuh intensif, keadaan kuat, dan membentuk Buah buni, seperti peluru, dalam tandan, sewaktu muda hijau, setelah tua kuning tonjolan pada inangnya Hampir sama Daun membulat dengan batang relative besar, kaku spesies benalu seperti kulit, rapuh. lainya yaitu Batang bentuk bulat, tegak, rapuh, warna kusam. lingkungan; suhu: 30 C, intensitas cahaya 19,15 kxl, kelembaban 80% Bunga besar, panjang, daun mahkotanya kuning dan bagian ujungnya

11 kemerahan, pada tandan, diketiak daun

12

13 C. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN BENALU 1. Organ Perkembangbiakan Benalu Tumbuhan benalu dapat berkembangbiak secara generative dan vegetative. Pada kebanyakan spesies benalu, cara berkembagbiakan yang utama dengan genetatif, sedangkan bagi beberapa spesies benalu melalui cara generative dan vegetative yang saling melengkapi. Organ perkembangbiakan vegetative berupa haustoria sedangkan organ perkembangbiakan generatif berupa biji. (a) (b) Gambar : alat perkembangbiakan benalu; (a) vegetative, (b) generative Sumber: penelitian primer (Fatma Sukmawati dan Reni damayanti, 2011) Organ perkembangbiakan generative Biji benalu tersedia sepanjang tahun karena tumbuhan benalu umumnya tidak mengenal musim untuk berbunga maupun berbuah. Tumbuhan benalu tiap tahun Perkembangbiakan generatif benalu pada prinsipnya sama dengan perkembangbiakan generatif tumbuhan dikotil lainya. mampu menghasilkan biji ratusan hingga ribuan jumlahnya, tergantung besar kecilnya tumbuhan benalu tersebut. Biji benalu tidak mengalami dormansi atau waktu istirahat untuk berkecambah. Biji tersebut mudah tumbuh setelah menempel di ranting tanaman, apalagi bila didukung oleh mikroklimat yang lembap. Biji benalu

14 mudah disebarluaskan melalui perantaraan air hujan serta lewat burung. Biji dari Dendrophthoe mempunyai bentuk dan ukuran paling besar dibanding biji Scurrula. Biji Scurrula berbentuk kecil dan memanjang, berukuran lebih daripada Dendrophthoe. Selain disebarkan dengan perantaraan burung, efektif dibantu air hujan maupun angin. Organ perkembangbiakan vegetatif 1) Tunas dari haustoria di luar batang Haustoria adalah bagian tumbuhan benalu yang tumbuh menyerupai akar, mengadakan penetrasi ke dalam jaringan tanaman sehingga berhubungan dengan tanaman inang, serta berlaku sebagai saluran untuk aliran zat gizi. Bagian haustoria yang masuk ke jaringan berfungsi sebagai organ pengisap cairan di dalam tanaman. Pijakan benalu tempat haustoria mengadakan penetrasi mengalami pertumbuhan abnormal, membesar, dan membentuk tonjolan yang tidak beraturan sebagai ciri khas dari Dendrophthoe. Dari bagian haustoria yang berada di luar tanaman biasanya tumbuh tunas baru, yang acapkali tidak kalah subur dibandingkan inangnya. Haustoria terus menjalar ke bagian tanaman yang lain, dan Organ perkembangbiakan vegetative benalu berupa akar Haustoria adalah bagian tumbuhan benalu yang tumbuh menyerupai akar, mengadakan penetrasi ke dalam jaringan tanaman sehingga berhubungan dengan tanaman inang, serta berlaku sebagai saluran untuk aliran zat gizi. ada kalanya dapat mencapai jarak satu sampai dua meter dari tumbuhan awalnya. Sejalan dengan jauh dekatnya tempat haustoria yang mengadakan penetrasi ke tanaman inang, akan menentukan jarak antar tunastunas baru maupun jarak antartunas baru dengan benalu induknya. Dari satu pangkal benalu sering muncul lebih dari satu akar dan arahnya pun tidak menentu. Kadangkala akar tersebut searah, berlawanan, atau mengikuti arah percabangan ranting benalu yang berada di dekatnya. 2) Tunas dari haustoria di dalam batang

15 Selain akar yang menjalar di luar tanaman seperti tersebut di atas, ada pula haustoria yang menjalar di dalam tubuh tanaman. Haustoria semacam ini dimiliki oleh genus Viscum, dan dimiliki pula oleh Dwarf mistletoe yang hidup di daerah subtropis. 2. Siklus Hidup Benalu Siklus hidup benalu pada prinsipnya dapat diikuti dari skema berikut Siklus hidup benalu 1 merupakan siklus utama perkembangbiakan generatif. Siklus utama ini tergantung dari faktor buah yang dihasilkan oleh tumbuhan benalu dan secara tidak langsung dipengaruhi oleh peranan burung cabe. Siklus hidup 2 merupakan lanjutan siklus 1 dalam perkembangbiakan vegetatif. Siklus tersebut tidak selalu terjadi pada setiap spesies benalu, karena sangat tergantung pada sifat benalu serta pengaruh dari faktor-faktor luar terhadap kehidupan benalu. Skema siklus hidup 3 merupakan lanjutan siklus 1 dalam perkembang vegetatif yang khusus dimiliki oleh spesies benalu tertentu. Benalu yang mempunyai siklus hidup dari skema 1 dilanjutkan dengan skema 2 antara lain genus Dendrophthoe, scurulla dan Elytranthe. Cirinya bahwa benalu anakan tumbuh memencar tidak jauh dari induknya. Siklus hidup benalu dengan skema 1 yang dilanjutkan dengan skema 3 dimiliki oleh genus Viscum. Anakan

16 benalu muncul pada satu tempat yang tidak jauh dari induknya, terdiri dari satu mata tunas atau lebih. Siklus hidup benalu dari skema 1 yang dilanjutkan dengan skema 2 atau skema 3 selalu terjadi pada satu cabang atau satu ranting tanaman. Sedangkan dari siklus 2 atau siklus 3 yang dilanjutkan dengan siklus 1 dapat terjadi pada inang, cabang, dan ranting yang berbeda. 3. Pertumbuhan Benalu Pertumbuhan benalu tidak secepat tanaman yang hidup dan mengambil makanan langsung dari tanah. Pertumbuhan benalu tersebut sangat dipengaruhi oleh ketersediaan hara yang dapat dimanfaatkan oleh benalu dari tanaman yang dihinggapi. Tumbuhan benalu mengeluarkan haustoria, menjalar ke bagian lain tanaman inang, mengadakan penetrasi ke jaringan, dan mengisap hara, garam mineral, serta air dari tanaman inang. Benalu memiliki hijau daun sehingga dapat berasimilasi membentuk karbohidrat untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, benalu termasuk dalam kategori tumbuhan hemiparasit. Beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan benalu sebagai berikut: a. Spesies benalu Perilaku tumbuhan benalu berbeda-beda, ada yang tumbuhnya kuat, ada yang membentuk percabangan banyak, ada yang membentuk habitus kecil, dan Iain-lain. Spesies benalu yang pertumbuhannya kuat antara lain Dendrophthoe. Benalu yang percabangannya ramping dan jumlahnya banyak, seperti pada Scurrula. Benalu yang berhabitus kecil antara lain Viscum. Perilaku perakarannya pun bermacam-macam. Pada spesies Viscum, tidak membentuk haustoria di luar tanaman inang sedangkan pada Dendrophthoe, Scurula dan Elytranthe membentuk haustoria intensif di luar batang tanaman inang. Selain itu juga menunjukkan ciri bahwa jaringan tanaman tempat berpijaknya benalu mengalami pertumbuhan.

17 Abnormal yang dikenal dengan istilah hipertrofi. Pertumbuhan semacam itu juga terjadi pada tempat-tempat haustoria menetrasi tanaman. Apabila benalu hidup lama di tanaman inang, maka akan terbentuk tonjolan tak beraturan dan kadang-kadang berupa bangunan yang mempunyai nilai artistik. b. Jenis tanaman inang Walaupun benalu dapat hidup menumpang pada tanaman berkayu golongan dikotil, tetapi tidak semua tanaman tersebut terserang benalu. Ada kelompok tanaman yang seolah-olah disukai benalu dan ada kelompok tanaman yang tidak disukai oleh benalu. Fada tanaman berdaun lebar atau yang berkulit lunak, benalu cenderung tumbuh lebih subur. Apabila jenis tanaman inang adalah benalu spesies lain maka pertumbuhan benalu tersebut biasanya tidak sesubur benalu inangnya. Inang family Anacardiaceae yang ditempeli benalu di daerah Surakarta hanya pada pohon mangga dan kedondong. c. Letak atau posisi benalu Benalu sering tumbuh di batang, cabang atau di ranting tanaman. Adapun letak benalu bermacam-macam, ada yang di bagian tengah,atas atau samping tanaman. Letak benalu tersebut cenderung mempengaruhi arah pertumbuhan benalu. Benalu yang berada di bagian tengah pohon biasanya cenderung tumbuh ke arah bawah sehingga ranting-ranting benalu kelihatan terkulai. Benalu yang berada di bagian atas. akan cenderung tumbuh ke atas, ke arah sinar, dan membentuk cabang serta ranting yang kuat Sedangkan benalu yang tumbuh di bagian samping tanaman, tumbuh ke samping, ke atas maupun ke arah bawah dengan ranting yang kuat. Ciri lain dari pertumbuhan benalu yang menempel di dekat batang, cenderung lebih kuat dan subur daripada yang tumbuh di ujung cabang atau ranting. d. Iklim lklim makro maupun mikro, selain mempengaruhi perkecambahan biji benalu, juga mempengaruhi pertumbuhan benalu. Di daerah yang mempunyai musim hujan dan musim kemarau jelas, memberikan pengaruh yang nyata terhadap

18 Info Penting pertumbuhan benalu. Di musim penghujan, tanaman inang dan tumbuhan benalu sama-sama tumbuh subur. Sedangkan di musim kemarau, beberapa tanaman inang terpengaruh oleh suhu udara dan kebutuhan air sehingga benalu pun bereaksi untuk mengatasi keadaan tersebut. Pada waktu tanaman inang gugur daunnya, benalu pun akan mengikuti cara tersebut sehingga penguapan air terbatas. Pengaruh musim kemarau panjang sering menyebabkan benalu yang tumbuh di bagian ujung tanaman mati meranggas, sedangkan benalu yang tumbuh di dekat batang lebih kuat mengatasi situasi yang tidak menguntungkan tersebut. Pada daerah-daerah yang bulan keringnya sedikit, serta di daerah yang lembap pertumbuhan benalu lebih baik daripada di daerah kering. Suhu udara Masimum Kota Surakarta adalah 32,5 derajad Celsius, sedang suhu udara minimum adalah 21,9 derajad Celsius. Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9 MBS dengan kelembaban udara 80%. Kecepatan angin 4 Knot dengan arah angin 240 derajad. Solo beriklim tropis, sedang musim penghujan dan kemarau bergantian sepanjang 6 bulan tiap tahunnya. Famili Loranthaceae/ benalu merupakan tumbuhan Angiospermae(tumbuh an berbiji tertutup). Benalu ini masuk ke dalam kelas Dikotil, yang memiliki ciri-ciri hampir sama dengan tumbuhan dikotil lainya. Yang membedakan dengan tumbuhan dikotil yang lain salah satunya adalah tipe akarnya berupa houstorium / akar hisap. Untuk mengetahui karakteristik Benalu/ Loranthaceae ini dapat diidentifikasi berdasarkan cirri morfologinya berupa akar, abtang, daun, bunga, dan buah/biji.

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka( Lili paris (Chlorophytum comosum) Kingdom : plantae divisi : magnoliophyta kelas : liliopsida ordo :liliaceae family : anthericaceae genus :chlorophytum spesies : chlorophytum comusum var. vittatum Batang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kebak Kramat Mata Pelajaran : IPA - Biologi Kelas / Semester : X / II Materi Pembelajaran : Tumbuhan biji Alokasi waktu : 3 X 45

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah (Arachis Hipogaea L.) adalah tanaman palawija, tergolong dalam family leguminoceae yang membentuk polong (buah) dalam tanah.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.) 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.) Menurut Cronquist (1981), klasifikasi tanaman cabai rawit adalah sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cengkeh adalah tumbuhan asli Maluku, Indonesia. Cengkeh dikenal dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman asli Indonesia ini tergolong

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani tanaman karet Menurut Sianturi (2002), sistematika tanaman karet adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi dan Morfologi Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari genus Vignadan termasuk ke dalam kelompok yang disebut catjangdan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,

Lebih terperinci

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. AGATHIS DAMMARA WARB. Botani Agathis alba Foxw. Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. Damar Pohon, tahunan, tinggi 30-40 m. Tegak, berkayu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Padi Padi merupakan tanaman pertanian kuno yang sampai saat ini terus dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan merupakan tanaman pangan yang dapat

Lebih terperinci

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air,

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Seledri Kedudukan tanaman seledri dalam taksonomi tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub-Divisi Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: Caryophyllales, Famili: Cactaceae, Genus:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna TINJAUAN PUSTAKA Tanah Gambut Tanah gambut terbentuk dari bahan organik sisa tanaman yang mati diatasnya, dan karena keadaan lingkungan yang selalu jenuh air atau rawa, tidak memungkinkan terjadinya proses

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium 14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tomat 1) Botani dan morfologi tanaman tomat Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae (berkeping dua). Secara lengkap ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

TES (ASPEK KOGNITIF)

TES (ASPEK KOGNITIF) TES (ASPEK KOGNITIF) 1. Berdasarkan pernyataan di bawah ini manakah yang bukan merupakan karakteristik pada semua tumbuhan berbunga? a. fertilisasi ganda b. adanya scutellum c. embrio tumbuhan dilindungi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. 19 TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE Mata Kuliah : Botani Tumbuhan Tinggi Dosen Pengampu : Rabiatul Adawiyah, M.Pd KELOMPOK 6 Aulia Mahfuzah : 306.14.24.018 Megawati : 306.14.24.003

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang (Musa spp.) Indonesia pisang merupakan tanaman yang sangat penting karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Pisang adalah tanaman herba yang berasal

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: benalu, jenis, tumbuhan inang

ABSTRAK. Kata kunci: benalu, jenis, tumbuhan inang JENIS-JENIS TUMBUHAN BENALU (SUKU: LORANTHACEAE) BERDASARKAN INANG DI GUNUNG CALANG DESA HINAS KIRI KECAMATAN BATANG ALAI TIMUR KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Oleh : Regina Dwi Kartika 1, Hardiansyah 2,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) Kopi tergolong pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Tumbuhan ini tumbuhnya tegak, bercabang dan bila dibiarkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Kacang Tanah Kacang tanah tergolong dalam famili Leguminoceae sub-famili Papilinoideae dan genus Arachis. Tanaman semusim (Arachis hypogaea) ini membentuk polong dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut : BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Tanaman Karet Sistem klasifikasi, kedudukan tanaman karet sebagai berikut : Kingdom Divisi Sub divisi Kelas Ordo Family Genus Spesies : Plantae (tumbuh-tumbuhan) :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Rosales, Famili: Leguminosea,

Lebih terperinci

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Botani Tanaman gandum Menurut Laraswati (2012) Tanaman gandum memiliki klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Taksonomi Tanaman Dracaena Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan beruas-ruas. Daun dracaena berbentuk tunggal, tidak bertangkai,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tomat Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang mempunyai prospek cukup cerah untuk dibudidayakan. Buah tomat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah 3 TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Hillel (1998) menyatakan bahwa tanah yang padat memiliki ruang pori yang rendah sehingga menghambat aerasi, penetrasi akar, dan drainase. Menurut Maryamah (2010) pemadatan

Lebih terperinci

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L. B. Pembahasan Pencandraan adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Ubikayu Dalam taksonomi tumbuhan, klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (tumbuhan)

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut, divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan tanaman semusim yang membentuk rumpun, tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15-50 cm (Rahayu, 1999). Menurut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk famili Clusiaceae yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara khususnya di semenanjung Malaya, Myanmar, Thailand, Kamboja,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Botani Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan

Lebih terperinci

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono Famili Solanaceae Rommy A Laksono Suku terong-terongan atau Solanaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia. Beberapa anggotanya,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda merupakan tanaman herba aquatic yang termasuk dalam keluarga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda merupakan tanaman herba aquatic yang termasuk dalam keluarga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Gonda Tanaman gonda merupakan tanaman herba aquatic yang termasuk dalam keluarga Sphenocleaceae. Klasifikasi taksonomi dijelaskan sebagai berikut : Divisio Sub-divisio

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Buah Maja Buah maja merupakan tanaman dari famili Rutaceae, yang penyebarannya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. Tumbuhan ini terdapat di negara

Lebih terperinci

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa. 6 3 lintas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Apabila koefisien korelasi antara peubah hampir sama dengan koefisien lintas (nilai pengaruh langsung) maka korelasi tersebut menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Kacang Tanah (Arachis hypogaeal.) Fachruddin (2000), menjelaskan bahwa klasifikasi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut Dwidjoseputro (1978) sebagai berikut : Divisio Subdivisio Kelas Ordo Family Genus Spesies : Mycota

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983)

TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Subkingdom : Spermatophyta Superdivisio : Angiospermae Divisio

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja atau Soja max, tetapi pada tahun 1984 telah disepakati nama botani yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman rosela diklasifikasikan dengan kingdom Plantae, divisio

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman rosela diklasifikasikan dengan kingdom Plantae, divisio TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman rosela diklasifikasikan dengan kingdom Plantae, divisio Spermatophyta, subdivisio Angiospermae, kelas Dicotyledonae, ordo Malvales, famili Malvaceae, genus Hibiscus,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Deptan (2006) sistematika tumbuh-tumbuhan, kacang tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Deptan (2006) sistematika tumbuh-tumbuhan, kacang tanah TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Deptan (2006) sistematika tumbuh-tumbuhan, kacang tanah dalam taksonomi adalah: Kingdom Divisi Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani dan Morfologi Kelapa sawit termasuk tanaman jangka panjang. Tinggi kelapa sawit dapat mencapai 13-18 meter. Tanaman kelapa sawit termasuk ke dalam tanaman berbiji satu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asal dan Penyebaran Tanaman Murbei Usaha persuteraan alam merupakan suatu kegiatan agroindustri yang memiliki rangkaian kegiatan yang panjang. Kegiatan tersebut meliputi penanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cabai Merah Besar Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu namun pada batang muda berambut halus berwarna hijau. Tinggi tanaman mencapai 1 2,5 cm dan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) LAPORAN PENGAMATAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Botani Tumbuhan Berpembuluh yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S. Oleh Nur Azizah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang Tanaman bawang sabrang TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi bawang sabrang menurut Gerald (2006) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili

Lebih terperinci

MORFOLOGI TANAMAN KEDELAI

MORFOLOGI TANAMAN KEDELAI MORFOLOGI TANAMAN KEDELAI TANAMAN KEDELAI {Glycine max (L.) Merrill} Klasifikasi Verdcourt genus Glycine tdr 3 sub genera: Glycine Willd, Bracteata Verde, Soja (Moench) F.J. Herm. Subgenus Soja merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data 16 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 s/d Januari 2016. Lokasi penelitian berada di Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Bawang Merah merupakan tanaman yang berumur pendek, berbentuk rumpun, tingginya dapat mencapai 15-40 cm, Bawang Merah memiliki jenis akar serabut, batang Bawang Merah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman pangan dari famili Leguminosae yang berumur pendek. Secara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Paprika Tanaman paprika (Capsicum annum var. grossum L.) termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Solanales, famili Solanaceae dan genus Capsicum. Tanaman paprika merupakan

Lebih terperinci