PENGGUNAAN JASA REKENING BERSAMA SEBAGAI PERANTARA DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE (PADA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN JASA REKENING BERSAMA SEBAGAI PERANTARA DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE (PADA"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN JASA REKENING BERSAMA SEBAGAI PERANTARA DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE (PADA THE USE OF JOINT ACCOUNT SERVICE AS AN INTERMEDIARY IN E-COMMERCE TRANSACTION (IN Irsan Haerudin Akif, Ahmadi Miru, Anwar Borahima Konsentrasi Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi : Irsan Haerudin Akif, S.H. Fakultas Hukum Program Pascasarjana (S2) Universitas Hasanuddin Makassar, HP: ichank1897@yahoo.com.

2 Abstrak Lahirnya rekening bersama memberikan dampak yang begitu besar bagi Online Trading sehingga pembeli tidak perlu takut dan enggan mencari barang di kaskus dan penjual mudah membangun reputasinya serta memperoleh kembali kepercayaan dari pembeli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hak dan kewajiban rekening bersama sebagai perantara dalam transaksi E-commerce; dan perlindungan hukum bagi para pihak pengguna jasa rekening bersama. Penelitian ini dilakukan di Kota Makassar dengan menggunakan tipe penelitian pendekatan empiris. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan borang dokumen kemudian dianalisis secara deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa rekening bersama mendapatkan informasi dari penjual dan pembeli mengenai setiap kesepakatan yang dibuat antara penjual dan pembeli, selain itu juga rekening bersama menolak transaksi yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan imbalan jasa. Kewajiban rekening bersama adalah menjamin hak dan kewajiban penjual dan pembeli terpenuhi yakni pembeli akan membayar harga barang sesuai dengan perjanjian dan penjual akan memberikan barang sesuai dengan apa yang diperjanjikan; serta rekening bersama selaku penyedia jasa memberikan perlindungan kepada konsumennya hanya sebatas pembeli akan membayar harga barang dan penjual menyerahkan barang dan tidak menanggung kerugian yang timbul akibat transaksi jual beli tersebut akan tetapi rekening bersama akan memfasilitasi apabila terjadi permasalahan dan akan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut secara damai. Kesimpulannya rekening bersama berhak menerima informasi dari setiap kesepakatan dan transaksi yang dilakukan pembeli dan penjual serta menerima imbalan jasa dan menolak trasaksi yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, dan wajib menjamin hak dan kewajiban penjual dan pembeli, serta memberikan perlindungan kepada konsumennya sebatas pembeli akan membayar harga barang dan penjual menyerahkan barang. Kata Kunci : Perlindungan Hukum, E-commerce, Rekening Bersama Abstract The exitence of joint account give a great impact for online trading so buyer dont have to be afraid and reluctant to find goods in kaskus and sellers easily build their reputation and regain the trust of buyers. This study aims to determine the rights and obligations of joint account as intermediaries in e-commerce transaction, protection of law for the joint account of service users. This research was conducted in the city of makassar with the type of research by using empirical approaches. Data was collected through interviews and document accreditation were analyzed by descriptive analysis. The result showed that the join accounts to get information from the seller and buyer of any agreement between the sellers and the buyers, but also joint account declined transaction in violation of laws and regulations and obtain payment for services. The obligations of joint account is to ensure the rights and obligations of the seller and buyer that the buyer will pay the price of the goods in accordance with the agreement and the seller will give the goods in accordance with agreed upon, and then joint account as service providers to their customers povide only limited pretection the buyer will pay the price of goods and the seller delivers the goods and does not bear the loss arising from the transaction but will facilitate the joint account in case of problems and will resolve the issue peacefully. The conclusion of joint account are entitled to receive information from any agrrements and the transactions by buyer and seller and receive the payment for services and refuse the transaction that contrary to laws and regulations, and should ensure the rights and obligations of the seller and buyer, and to provide the protection to consumers as the buyer will pay the price of goods and the seller delivers the goods. Keywords: protection of law, e-commerce, joint account

3 PENDAHULUAN Dalam praktik perdagangan, penjual menyatakan dengan tegas bahwa benda yang dijual itu adalah miliknya yang sah yang dapat diketahui oleh pembeli yang beriktikad baik. Jika ternyata bahwa benda yang dijual itu bukan milik penjual, jual beli itu batal. Jika benda itu diambil oleh pemiliknya yang sah, pembeli berhak memperoleh ganti kerugian atas harga yang telah dibayarnya itu, namun, jika pembeli mengetahui bahwa benda yang dibelinya itu bukan milik penjual (iktikad jahat), pembeli tidak berhak memperoleh ganti kerugian (Muhammad, 2010). Saat ini, dengan makin pesatnya kemajuan teknologi informasi, orang dapat melakukan transaksi-transaksi perdagangan tanpa kehadiran para pihak, seperti transaksi perdagangan dilakukan dengan online trading. Transaksi elektronik yang memanfaatkan teknologi komunikasi seperti internet terbukti menimbulkan masalah terkait dengan perlindungan hak dan kewajiban konsumen, salah satu persoalan yang dirasakan paling sering muncul adalah tindakan curang dan penipuan. Indikasi-indikasi tersebut memperlihatkan bahwa perdagangan secara elektronik memberikan peluang dan berbagai kemudahan di satu sisi, ternyata di sisi lain memberikan dampak negatif (Sjahputra, 2010). Ketika transaksi online di forum jual beli kaskus makin ramai, ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini dengan melakukan penipuan-penipuan. Oleh karena banyaknya penipuan tentu dampaknya sangat berpengaruh terhadap reputasi penjual di Kaskus menjadi hancur. Pembeli takut dan enggan mencari barang di Kaskus. Akhirnya, para penjual di forum jual beli Kaskus membuat solusi untuk menarik kembali kepercayaan pembeli yaitu dengan penggunaan pihak ketiga yang diistilahkan Rekening Bersama (Rekber) sebagai perantara antara pembeli dan penjual. Hasilnya sangat efektif, pembeli mulai berdatangan dan aktivitas jual-beli di Kaskus pun marak kembali. Risiko penipuan juga dapat diturunkan, karena pembeli kerap menginginkan penggunaan jasa Rekening Bersama pada transaksinya dengan penjual (Rekber, 2012). Rekening Bersama mempermudah penjual untuk membangun reputasinya, karena penjual baru di dunia online kerap mendapatkan kesulitan untuk menjual barangnya disebabkan kurang percayanya pembeli. Prosedurnya pun sederhana, walau memakan waktu sedikit lebih banyak dari pada transaksi konvensional, pembeli tidak perlu khawatir ketika mengirim uang. Sebab dengan menggunakan Rekening Bersama hak dan kewajiban pembeli dan penjual dijamin oleh rekening bersama (Rekber, 2012). Transaksi online dengan menggunakan Rekening Bersama antara penjual, pembeli dan Rekening Bersama tidak saling kenal dan tidak ketemu secara langsung karena prosesnya

4 dilangsungkan dalam dunia maya, selain itu masalah lain dari jasa Rekening Bersama adalah perlindungan hukum bagi para pihak penggunanya. Hal ini disebabkan karena Kaskus tidak terafiliasi langsung dengan jasa Rekening Bersama sehingga Kaskus tidak bertanggung jawab terhadap segala akibat yang timbul dari penggunaan jasa Rekening Bersama. Rekening Bersama merupakan usaha personal yang hanya menggunakan kaskus sebagai media dalam menjalankan usaha. Saat ini jumlah penyedia jasa Rekening Bersama berkembang sangat pesat karena setiap member Kaskus dapat mengajukan diri menjadi penyedia jasa Rekening Bersama, meskipun pengguna cenderung akan memilih Rekening Bersama yang telah terpercaya dan memiliki reputasi baik (recommended seller) yang dapat dilihat dari testimoni/komentar para pengguna sebelumnya. Dengan demikian tujuan jurnal ini adalah untuk mengetahui hak dan kewajiban rekening bersama sebagai perantara dalam transaksi E- commerce dan untuk mengetahui perlindungan hukum para pihak pengguna jasa rekening bersama. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar. Penentuan lokasi penelitian ini dengan pertimbangan bahwa banyaknya pengguna jasa rekening bersama, adanya penyedia jasa rekening bersama yang berdomsili di kota ini dan mudahnya mengakses internet di kota ini, sehingga mempermudah penulis dalam mecari data-data yang berhubungan dengan penelitian ini. Tipe Penelitian Metode pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode pendekatan empiris. Pendekatan empiris adalah pendekatan yang dilakukan penekanan pada kajian ilmu hukum, perlindungan hukum dan menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku sehubungan dengan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan di lokasi penelitian, mengenai Penggunaan Jasa Rekening Bersama Sebagai Perantara Dalam Transaksi E-Commerce (pada Populasi dan Sampel populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna jasa rekening bersama dan penyedia jasa rekening bersama pada Sampel penelitian ini adalah pengguna jasa rekening bersama dan penyedia jasa rekening bersama dalam forum jual beli Penarikan sampel menggunakan purposive sampling (sampel terwakili). Adapun sampel yang dipilih yaitu 3 (tiga) penjual, 3 (tiga) pembeli dan 2 (dua) penyedia jasa

5 rekening bersama dengan pertimbangan masing-masing pihak ini merupakan pihak yang terlibat langsung dalam transaksi jual beli ini. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Metode kepustakaan, yaitu pengumpulan data melalui bahan-bahan tertulis, laporan-laporan penelitian, yang relevan dengan masalah penelitian ini; Metode lapangan, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian secara langsung di lokasi penelitian dengan menggunakan beberapa teknik yaitu sebagai berikut: Borang Dokumen, yaitu pengumpulan data melalui buku-buku literatur, dokumen-dokumen atau tulisan para ahli, media elektronik, peraturan perundang-undangan dan bahan-bahan yang relevan dengan permasalahan yang dibahas dan wawancara secara langsung dengan nara sumber, yakni: para pengguna jasa Rekening Bersama dan penyedia jasa rekening bersama pada www. kaskus.co.id. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung di lokasi penelitian dengan mengadakan pengamatan dan wawancara langsung dengan pengguna jasa rekening bersama dan penyedia jasa rekening bersama serta data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bahan tertulis berupa data yang berkaitan dengan masalah yang penulis kaji. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Deskriptif analisis adalah data yang diperoleh dari penelitian lapangan diuji kebenarannya kemudian dihubungkan dan dianalisis secara kualitatif dengan data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan, sehingga dapat membahas permasalahan secara menyeluruh dan objektif. HASIL Hak dan kewajiban Jasa Rekening Bersama sebagai perantara dalam transaksi E- commerce Transaksi dengan menggunakan rekening bersama pada forum jual beli kaskus melibatkan setidaknya empat pihak yaitu pembeli (buyer), penjual (seller), rekening bersama dan kaskus. Namun dari keempat pihak tersebut, pihak-pihak yang terlibat secara langsung adalah pembeli (buyer), penjual (seller) dan rekening bersama. Kaskus sendiri tidak terlibat secara langsung dalam transaksi yang dilakukan antara pembeli, penjual dan rekening bersama. oleh sebab itu segala akibat yang timbul dari penggunaan rekening bersama, kaskus tidak bertanggung jawan karena kaskus tidak terafiliasi dengan rekening bersama sebab

6 rekening bersama merupakan usaha personal yang hanya menggunakan kaskus sebagai media dalam menjalankan usaha. Akan tetapi transaksi dengan rekening bersama akan menimbulkan hubungan hukum bagi penjual (seller) dengan pembeli (buyer), penjual (seller) dengan rekening bersama, dan pembeli (buyer) dengan rekening bersama. Hak Ketikan penjual dan pembeli sepakat untuk menggunakan jasa rekening bersama, maka pihak jasa rekening bersama berhak mendapatkan biaya (fee) atas jasa yang mereka berikan kepada pengguna jasa rekening bersama. biaya (fee) ditanggung berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli, akan tetapi pada umumnya yang menanggung biaya (fee) jasa rekening bersama adalah pembeli. Pihak jasa rekening bersama akan menahan dana pembayaran yang dikirim oleh pembeli. Dana pembayaran akan diteruskan ke penjual apabila barang yang dikirim penjual sudah sesuai dengan apa yang diperjanjikan dan pembeli mengkonfirmasi OK kepada pihak rekening bersama agar dana diteruskan ke pihak penjual. Apabila barang tidak sesuai dengan apa yang diperjanjikan maka pihak jasa rekening bersama akan menahan dana pembayaran tersebut, dana tersebut akan dikembalikan kepembeli (refund) apabila barang yang telah dikirim penjual kepada pembeli dikirim kembali kepenjual dan penjual mengkonfirmasi bahwa barang kepada pihak jasa rekening bersama bahwa barang telah diterima. Pihak jasa rekening bersama berhak menerima informasi dari penjual dan pembeli, serta pembeli dan penjual berkewajiban memberikan informasi yang benar kepada pihak jasa rekening bersama. Apabila sesuai perjanjian maka pembeli akan menginformasikan kepada rekening bersama agar dana pembayaran diteruskan kepenjual. jasa rekening bersama menerima semua jenis transaksi kecuali transaksi yang dilarang oleh peraturan perundangundangan, kesusilaan dan ketertiban umum. Selain itu juga jasa rekening bersama menolak transaksi yang menggunakan mata uang asing dan rekening bank yang tidak terdaftar di bank indonesia (BI). Kewajiban Jasa rekening bersama akan meyimpan uang pembayaran sampai ada persetujuan dari pembeli agar barang diteruskan kepada penjual dengan syarat bahwa barang sesuai dengan apa yang diperjanjikan antara penjual dan pembeli, apabila barang tidak sesuai dengan apa yang diperjanjikan maka pembeli berhak meminta kembali dana pembayaran yang telah dikirim kepada jasa rekening bersama dengan syarat bahwa barang yang dikirim penjual kepada pembeli telah dikirim kembali kepada penjual dengan menunjukkan nomor resi pengiriman. Rekening bersama akan menginformasikan kepada penjual bahwa dana pembayaran yang dikirim pembeli telah diterima oleh pihak jasa rekening bersama, setelah itu

7 pembeli wajib mengirimkan barang kepada pembeli dengan memberikan bukti nomor resi pengiriman barang dan foto struk resi pengiriman kepada pihak jasa rekening bersama. Dana pembayaran yang dikirim oleh pembeli kepada jasa rekening bersama akan diteruskan kepada penjual dengan ketentuan bahwa penjual telah memenuhi kewajibannya kepada pembeli sesuai dengan apa yang mereka perjanjikan dan atas persetujuan pembeli Perlindungan Para Pihak Pengguna Jasa Rekening Bersama Perlindungan para pihak pengguna jasa rekening bersama sebagai perantara dalam transaksi online, dilaksanakan dan diselenggarakan berdasarkan nilai manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan, dan keselamatan konsumen serta kepastian yang relevan dengan pembangunan nasional. manfaat yang diperoleh penjual dari rekening bersama yaitu (1) Hakhak penjual akan terpenuhi dan kewajiban pembeli akan dilaksanakan; (2) Penjual tidak mesti takut akan pemutusan perjanjian secara sepihak yang dilakukan oleh pembeli; (3) Penjual tidak sulit untuk meraih kepercayaan pembeli khususnya penjual baru. Manfaat yang dirasakan oleh penjual turut dirasakan oleh pembeli, adapun manfaat yang diperoleh pembeli dari rekening bersama, yaitu (1) Hak pembeli akan terpenuhi dan kewajiban penjual akan dilaksanakan; (2) Pembeli tidak mesti takut lagi apabila barang tidak sesuai dengan pesanan atau yang ditawarkan oleh penjual; (3) Pembeli tidak sulit mencari kepercayaan penjual bahwa pembeli benar-benar ingin membeli barang yang ditawarkan penjual. Terwujudnya hak dan kewajiban penjual maupun pembeli secara maksimal dalam perdagangan dunia maya terkadang dirasakan sulit untuk diwujudkan, ini diakibatkan sering terjadinya wanprestasi yang dilakukan oleh satu pihak baik itu penjual maupun pembeli. Oleh karena itu lahirnya rekening bersama sebagai perantara dalam transaksi jual beli dalam dunia maya (e-commerce) sangat berperan penting dalam memaksimalkan peran para pihak untuk memperoleh hak dan melaksanakan kewajibannya secara adil sesuai dengan apa yang para pihak sepakati. Untuk memaksimalkan terwujudnya hak dan kewajiban pengguna jasa rekening bersama, para pihak yang terlibat dalam transaksi harus mematuhi ketentuan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak rekening bersama. Tercapainya rasa adil diukur berdasarkan terpenuhinya dan terlaksanakannya hak dan kewajiban para pihak sesuai dengan apa yang diperjanjiakan sejak awal. Keseimbangan dimaksud untuk memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen dan pelaku usaha dalam setiap transaksi sehingga tercipta transaksi yang aman dan nyaman. Keseimbangan perlindungan terhadap konsumen dan pelaku usaha tidak lepas dari hubungan-hubungan yang terjadi antara para pihak. Untuk menjamin keamanan konsumen yakni penjual dan pembeli pihak rekening bersama memberikan prosedur dan ketentuan

8 tentang penggunaan jasa rekening bersama serta memperlihatkan testimoni dan bukti-bukti transaksi terdahulu agar pihak penjual dan pembeli percaya akan keamanan penggunaan jasa rekening bersama. Untuk meyelenggarakan perlindungan terhadap konsumen maka pihak rekening bersama harus patuh dan taat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa hak rekening bersama adalah mendapatkan informasi dari penjual dan pembeli mengenai setiap kesepakatan yang dibuat antara penjual dan pembeli, selain itu juga rekening bersama berhak menolak transaksi yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan berhak mendapatkan imbalan jasa dan Kewajiban rekening bersama sebagai perantara adalah menjamin hak dan kewajiban penjual dan pembeli terpenuhi yakni pembeli akan membayar harga barang sesuai dengan perjanjian dan penjual akan memberikan barang sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Rekening bersama selaku penyedia jasa memberikan perlindungan kepada konsumennya yakni penjual dan pembeli, hanya sebatas pembeli akan membayar harga barang dan penjual menyerahkan barang dan tidak menanggung kerugian yang timbul akibat transaksi jual beli tersebut akan tetapi rekening bersama akan memfasilitasi apabila terjadi permasalahan dan akan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut secara damai. Undang-undang menetapkan beberapa persyaratan yang harus terpenuhi agar tujuan dari perjanjian tercapai. Sesuai dengan tradisi, suatu perjanjian dapat dievaluasi berdasarkan kriterium syarat untuk terbentuknya atau syarat sahnya suatu perjanjian dan mengenai isi suatu perjanjian. Adapun unsur dari perjanjian terdiri atas unsur essentialia, unsur naturalia, dan unsur accidentalia (Satrio, 1992). Kesepakatan dalam perjanjian, pada dasarnya merupakan perwujudan dari kehendak dua pihak atau lebih dalam perjanjian tersebut, mengenai hal-hal yeng mereka kehendaki untuk dilaksanakan, mengenai cara melaksankannya, mengenai saat pelaksanaannya dan mengenai pihak yang berkewajiban untuk melaksanakan hal-hal yang disepakati tersebut. Apabila pihak lawan dari pihak yang melakukan penawaran tidak menyetujui penawaran yang disampaikan tersebut, maka ia dapat mengajukan penawaran balik, yang memuat ketentuanketantuan yang dianggap dapat dipenuhi, atau yang sesuai dengan kehendaknya yang dapat dilaksanakan. Dipenuhi atau diterima olehnya. Dalam hal yang demikian maka kesepakatan belum tercapai. Keadaan tawar menawar ini akan terus berlanjut sehingga pada akhirnya kedua belah pihak mencapai kesepakatan mengenai hal-hal yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh para pihak dalam perjanjian tersebut (Subekti, 2005).

9 Sebelum tercapai kesepakatan para pihak, pada umumnya diantara para pihak akan terlebih dahulu dilakukan pembicaraan atau yang umumnya dinamakan negosiasi. Dalam negosiasi tersebut salah satu atau lebih pihak dalam perjanjian tersebut akan menyampaikan terlebih dahulu suatu bentuk pernyataan mengenai hal-hal yang dikehendaki oleh pihak tersebut dengan segala macam persyaratan yang mungkin dan diperkenankan oleh hukum untuk disepakati oleh para pihak, persyaratan yang disampaikan tersebut dikenal dengan nama penawaran. Jadi penawaran itu berisi kehendak dari salah satu pihak atau lebih dalam perjanjian yang disampaikan oleh lawan pihaknya untuk memperoleh kesepakatan dari lawan pihaknya tersebut yang kemudian akan terwujud sebagai perjanjian mengikat kedua belah pihak (Sjaifuracchman, 2011). Dari mana dapat diketahui atau dapat disimpulkan bahwa hukum perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata menganut asas konsensual? Subekti menyatakan bahwa asas tersebut dapat disimpulkan dari Pasal 1320 KUHPerdata yang mengatur tentang unsur-unsur dan syarat-syarat perjanjian sah. Salah satu diantaranya adalah persetujuan kehendak atau kata sepakat antara pihak-pihak, dalam hal ini penjual dan pembeli tanpa diperlukan formalitas apa pun, seperti tulisan ataupun pemberian panjar. Sejak tercapai kata sepakat, maka perjanjian jual beli itu sah dan mengikat kedua belah pihak untuk memenuhinya (Subekti, 1995). Perjanjian jual beli dikatakan pada umumnya merupakan perjanian konsensual karena ada juga perjanjian jual beli yang termasuk perjanjian formal, yaitu yang mengharuskan dibuat dalam bentuk tertulis yang berupa akta autentik, yakni jual beli barangbarang yang tidak bergerak. Kesepkatan dalam perjanjian jual beli pada umumnya melahirkan jual beli tersebut, juga dikecualikan apabila barang yang diperjualbelikan adalah barang yang biasa dicoba dulu pada saat pembelian, karena apabila menjadi objek perjanjian jual beli tersebut adalah harga yang harus dicoba dulu untuk mengetahui apakah barang tersebut baik atau sesuai keinginan pembeli, perjanjian tersebut selalu dianggap dibuat dengan syarat tangguh, artinya perjanjian tersebut hanya mengikat apabila barang yang menjadi objek perjanjian adalah baik (setelah dicoba) (Miru, 2010). Hubungan hukum yang terjadi dalam jual beli secara online melalui rekening bersama akan melibatkan tiga pihak yaitu pihak penjual, pembeli dan rekening bersama. Yang mana hubungan hukum tersebut berupa perjanjian yang menimbulkan akibat hukum yaitu hak dan kewajiban para pihak. dimana hak dan kewajiban tersebut dilindungi oleh Undangundang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). Pada dasarnya hak konsumen tertuang dalam Pasal 4 Undang-undang Perlindungan Konsumen (UUPK), yaitu

10 sebagai berikut: (1) Hak atas keamanan dan keselamatan; (2) Hak atas informasi; (3) Hak untuk memilih; (4) Hak untuk didengar; (5) Hak untuk memperoleh kebutuhan hidup; (6) Hak atas ganti kerugian; (7) Hak untuk memperolah pendidikan konsumen; (8) Hak atas lingkungan yang bersih dan sehat; (9) Hak untuk mendapatkan nilai barang sesuai dengan nilai tukar yang diberikannya; (10) Hak untuk mendapat upaya penyelesaian hukum yang patut. (Miru dkk, 2011). Bagaimanapun rumusan hak-hak konsumen, tetapi secara garis besar dapat dibagi dalam tiga prinsip, yaitu (1) Hak yang dimaksud untuk mencegah konsumen dari kerugian, baik kerugian personal, maupun kerugian harta kekayaan; (2) Hak untuk memperoleh barang dengan harga yang wajar; (3) Hak untuk memperoleh penyelesaian yang patut terhadap permasalahan yang dihadapi (Miru, 2011). Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses produksi barang dan jasa ternyata belum diikuti dengan kemajuan perangkat hukum yang ada. Contohnya, sebagai konsekuensi perdagangan bebas, dalam praktik bisnis dikenal distance selling dan mail order marketing. Dalam praktik semacam ini, konsumen cukup memanfaatkan teknologi komunikasi, seperti televisi atau telepon, bahkan juga internet dalam melakukan transaksi barang atau jasa yang diinginkan. Persoalan akan muncul dalam hal produk barang atau jasa yang dikirimkan/diberikan tidak sesuai dengan deskripsi yang diberikan (Shofie, 2009). Jika dikaitkan antara hak-hak konsumen yang terdapat dalam undang-undang perlindungan konsumen dengan hak-hak konsumen pada transaksi e-commerce, maka hakhak konsumen sangat riskan sekali untuk dilanggar. Adapun hak-hak konsumen yang tergolong riskan untuk dilanggar adalah (1) Tidak adanya jaminan keselamatan dan keamanan dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Hal ini dikarenakan para konsumen tidak dapat langsung mengidentifikasi, melihat atau menyentuh barang yang akan dipesan lewat internet, sebagaimana yang biasa terjadi dalam transaksi tatap muka di pasar; (2) Tidak ada kepastian apakah konsumen telah memperoleh informasi yang dibuutuhkannya dalam bertransaksi, sebab informasi yang tersedia dibuat secara sepihak olah penjual atau produsen, tanpa ada kemungkinan konsumen melakukan verifikasi; (3) Tak terlindunginya hak-hak konsumen untuk mengeluh atau mengadu atau memperoleh kompensasi. Hal ini karena transaksi lewat internet, dilakukan tanpa tatap muka, maka ini membuka peluang tidak teridentifikasinya si produsen atau penjual barang/jasa tersebut. Bisa saja produsen hanya mencantumkan alamat di surat elektronik yang tidak terjangkau dunia nyata. Akibatnya, bila terjadi keluhan maka konsumen akan kesulitan menyampaikan keluhannya. Selain itu dapat juga keluhan konsumen tidak ditanggapi, sebab sulitnya menuntut produsen di dunia virtual; (4) Dalam

11 transaksi pembayaran lewat e-commerce, biasanya konsumen harus terlebih dahulu membayar penuh, barulah pesanannya diproses oleh produsen atau penjual. hal ini jelas berisiko tinggi bagi konsumen sebab membuka peluang terlambatnya barang yang dipesan, atau isi dan mutunya tidak sesuai dengan pesanan atau sama sekali tidak sampai ketangan konsumen (Makarim, 2004). Untuk memahami suatu konsep tanggung jawab dijalankan oleh para pelaku usaha dalam permasalahan yang dihadapi konsumen, maka menurut Edmon Makarim tanggung jawab tersebut dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu (1) Tanggung jawab atas informasi; (2) Tanggung jawab atas produk; (3) Tanggung jawab atas keamanan (Makarim, 2004). KESIMPULAN DAN SARAN Rekening bersama sebagai perantara penjual dan pembeli mempunyai hak mendapatkan informasi dari penjual dan pembeli mengenai setiap kesepakatan yang dibuat antara penjual dan pembeli, selain itu juga rekening bersama berhak menolak transaksi yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan berhak mendapatkan imbalan jasa. Kewajiban rekening bersama sebagai perantara adalah menjamin hak dan kewajiban penjual dan pembeli terpenuhi yakni pembeli akan membayar harga barang sesuai dengan perjanjian dan penjual akan memberikan barang sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Rekening bersama selaku penyedia jasa memberikan perlindungan kepada konsumennya yakni penjual dan pembeli, hanya sebatas pembeli akan membayar harga barang dan penjual menyerahkan barang dan tidak menanggung kerugian yang timbul akibat transaksi jual beli tersebut akan tetapi rekening bersama akan memfasilitasi apabila terjadi permasalahan dan akan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut secara damai. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan seharusnya membuat regulasi tentang perantara dalam transaksi e-commerce sebab lahirnya rekening bersama sebagai perantara dalam transaksi e-commerce dapat memecahkan permasalahan yang selama ini dihadapi dunia jual beli online yang kerap menghantui para penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi jual beli dalam dunia maya. Bagi pemilik jasa rekening bersama seharusnya usaha yang dijalankan ini harus dibuat dalam bentuk badan usaha yang berbadan hukum atau minimal mempunyai akta pendirian usaha serta mencantumkan alamat yang jelas pada halaman agar apabila pihak rekening bersama melakukan wanprestasi, maka para pihak yang dirugikan dapat meminta pertanggung jawaban secara jelas.

12 DAFTAR PUSTAKA Muhammad, Abdulkadir (2010). Hukum Perdata Indonesia. Bandung; Citra Aditya Bakti. Miru, Ahmadi (2010), Hukum kontrak dan Perancangan Kontrak. Jakarta; RajaGrafindo Persada. (2011), Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Di Indonesia. Jakarta; RajaGrafindo Persada. dan Sutarman Yodo, (2011), Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta; RajaGrafindo Persada. Makarim, Edmon (2004), Kompilasi Hukum Telematika. Jakarta; RajaGrafindo Persada. Rekber (2012), Wadah diskusi pengetahuan tentang rekening bersama ( Diakses pada tanggal 10 Juni Satrio, J. (1992), Hukum Perajnjian. Bandung; Citra Aditya Bakti. Shofie, Yusuf (2009), Perlindungan Konsumen Dan Instrumen-Instrumen Hukumnya, Cetakan Ke-3. Bandung; Citra Aditya bakti. Sjahputra, Imam (2010) Perlindungan Konsumen dalam Transaksi elektronik. Bandung; Alumni Sjaifuracchman, (2011), Aspek Pertanggungjawaban Notaris dalam Pembuatan Akta. Bandung; mandar maju. Subekti (2005), Hukum Perjanjian, Cetakan duapuluhsatu. Jakarta; intermasa. (1995), Aneka Perjanjian. Bandung; Citra Aditya Bakti.

ANALISIS YURIDIS JUAL BELI BARANG MELALUI TOKO ONLINE (E-COMMERCE)

ANALISIS YURIDIS JUAL BELI BARANG MELALUI TOKO ONLINE (E-COMMERCE) ANALISIS YURIDIS JUAL BELI BARANG MELALUI TOKO ONLINE (E-COMMERCE) ANDI RISMA Universitas Muslim Indonesia Email: permata.mitha@yahoo.com ABSTRACT Online transaction is a process of buying and selling

Lebih terperinci

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING A. Pelaksanaan Jual Beli Sistem Jual beli Pre Order dalam Usaha Clothing Pelaksanaan jual beli sistem pre order

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE MELALUI REKENING BERSAMA (REKBER) PADA SITUS TOKO MEDIA KASKUS

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE MELALUI REKENING BERSAMA (REKBER) PADA SITUS TOKO MEDIA KASKUS TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI ONLINE MELALUI REKENING BERSAMA (REKBER) PADA SITUS TOKO MEDIA KASKUS Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Lebih terperinci

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( )

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) PENERAPAN PASAL 1320 KUHPERDATA TERHADAP JUAL BELI SECARA ONLINE (E COMMERCE) Herniwati STIH Padang Email: herni@yahoo.co.id Submitted: 22-07-2015, Rewiewed: 22-07-2015, Accepted: 23-07-2015 http://dx.doi.org/10.22216/jit.2014.v8i4.13

Lebih terperinci

Penerapan Pasal 1320 KUHPerdata terhadap jual beli secara online (e commerce) Herniwati, SH, MH. Dosen STIH Padang. Abstrak

Penerapan Pasal 1320 KUHPerdata terhadap jual beli secara online (e commerce) Herniwati, SH, MH. Dosen STIH Padang. Abstrak Penerapan Pasal 1320 KUHPerdata terhadap jual beli secara online (e commerce) Herniwati, SH, MH Dosen STIH Padang Abstrak Pasar 1320 KUHPerdata mengatur tentang syarat-syarat sah perjanjian. Ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet sebagai media baru, mendorong perubahan ini menjadi lebih maju.

BAB I PENDAHULUAN. internet sebagai media baru, mendorong perubahan ini menjadi lebih maju. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era tekonolgi saat ini, perkembangan terjadi pada seluruh aspek kehidupan termasuk di dalamnya kegiatan perdagangan. Pada awalnya perdagangan dilakukan dengan

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN KONSUMEN DENGAN CARA HIT AND RUN Oleh Bagus Made Bama Anandika Berata I.G.N Parikesit Widiatedja Hukum Bisnis Fakultas Hukum

Lebih terperinci

A. Perlindungan Hukum yang dapat Diperoleh Konsumen Terhadap Cacat. Tersembunyi yang Terdapat Pada Mobil Bergaransi yang Diketahui Pada

A. Perlindungan Hukum yang dapat Diperoleh Konsumen Terhadap Cacat. Tersembunyi yang Terdapat Pada Mobil Bergaransi yang Diketahui Pada BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PERLINDUNGAN KONSUMEN ATAS CACAT TERSEMBUNYI PADA OBJEK PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL YANG MEMBERIKAN FASILITAS GARANSI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK WETBOEK JUNCTO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya penipuan yang terjadi di beberapa komunitas online seperti Forum Jual

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya penipuan yang terjadi di beberapa komunitas online seperti Forum Jual BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Maraknya penipuan yang terjadi di beberapa komunitas online seperti Forum Jual Beli (FJB) Kaskus Online, Forum FJBex Online, dan di dalam komunitas lainnya

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA AGEN DENGAN PEMILIK PRODUK UNTUK DI PASARKAN KEPADA MASYARAKAT. Deny Slamet Pribadi

PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA AGEN DENGAN PEMILIK PRODUK UNTUK DI PASARKAN KEPADA MASYARAKAT. Deny Slamet Pribadi 142 PELAKSANAAN PERJANJIAN ANTARA AGEN DENGAN PEMILIK PRODUK UNTUK DI PASARKAN KEPADA MASYARAKAT Deny Slamet Pribadi Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Samarinda ABSTRAK Dalam perjanjian keagenan

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL Suluh Setiawan Sutarman Yodo Ratu Ratna Korompot ABSTRAK Jurnal ini berjudul Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap

Lebih terperinci

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015 PEMBERLAKUAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK MENURUT HUKUM PERDATA TERHADAP PELAKSANAANNYA DALAM PRAKTEK 1 Oleh : Suryono Suwikromo 2 A. Latar Belakang Didalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia akan selalu

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas.

BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA. dapat dengan mudah memahami jual beli saham dalam perseroan terbatas. BAB II PENGATURAN ATAS JUAL BELI SAHAM DALAM PERSEROAN TERBATAS DI INDONESIA A. Tinjauan Umum tentang Jual Beli 1. Pengertian Jual Beli Sebelum membahas mengenai aturan jual beli saham dalam perseroan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sains dan teknologi membawa dampak yang signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah membawa kontribusi yang begitu domain

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE Oleh Made Indah Puspita Adiwati Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This paper, entitled 'Rights and Obligations

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perjanjian Dalam Pasal 1313 KUH Perdata, bahwa suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang

Lebih terperinci

ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU

ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU Oleh : Putu Prasintia Dewi Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACK Standard contract is typically made

Lebih terperinci

LEMBAGA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN

LEMBAGA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN LEMBAGA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN ST., S.H.,M.H Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Makassar Abstract Vehicle financing agreement was made as the embodiment of the financing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang pesat. Berbagai informasi telah dapat disajikan dengan canggih

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang pesat. Berbagai informasi telah dapat disajikan dengan canggih 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer, telekomunikasi, dan informasi telah berjalan sedemikian rupa sehingga pada saat ini sudah sangat jauh berbeda, pemanfaatan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN. Istilah perjanjian secara etimologi berasal dari bahasa latin testamentum,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN. Istilah perjanjian secara etimologi berasal dari bahasa latin testamentum, 19 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 2.1 Perjanjian Pembiayaan Konsumen 2.1.1 Pengertian Perjanjian Pembiayaan konsumen Istilah perjanjian secara etimologi berasal dari bahasa

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN SECARA ONLINE. Alvin Pandu Prakasa *, Suradi, Herni Widanarti

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN SECARA ONLINE. Alvin Pandu Prakasa *, Suradi, Herni Widanarti PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI HEWAN SECARA ONLINE Alvin Pandu Prakasa *, Suradi, Herni Widanarti Fakultas Hukum Universitas Diponegoro ABSTRAK Transaksi jual beli hewan yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling, BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT A. Pengertian Hukum Jaminan Kredit Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling, zekerheidsrechten atau security of law. Dalam Keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak berkembang usaha-usaha bisnis, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak berkembang usaha-usaha bisnis, salah satunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak berkembang usaha-usaha bisnis, salah satunya adalah usaha jasa pencucian pakaian atau yang lebih dikenal dengan jasa laundry. Usaha ini banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan era globalisasi yang semakin pesat berpengaruh terhadap semakin banyaknya kebutuhan masyarakat akan barang/ jasa tertentu yang diikuti

Lebih terperinci

KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK Oleh : Pande Putu Frisca Indiradewi I Gusti Ayu Puspawati I Dewa Gede Rudy Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT Goals

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN A. Pengertian Perjanjian Dalam Pasal 1313 KUH Perdata, bahwa suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. lain di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tentu tidak selamanya hubungan

II. TINJAUAN PUSTAKA. lain di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tentu tidak selamanya hubungan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perjanjian Kehidupan manusia yang tidak lepas dari hubungan kausal dangan manusia yang lain di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tentu tidak selamanya hubungan tersebut

Lebih terperinci

KEDUDUKAN HUKUM PENJUAL DAN PEMBELI DALAM BISNIS JUAL BELI ONLINE 1 Oleh : Novianto Languyu 2

KEDUDUKAN HUKUM PENJUAL DAN PEMBELI DALAM BISNIS JUAL BELI ONLINE 1 Oleh : Novianto Languyu 2 KEDUDUKAN HUKUM PENJUAL DAN PEMBELI DALAM BISNIS JUAL BELI ONLINE 1 Oleh : Novianto Languyu 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana keabsahan jual beli melalui online dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian Pasal 1313 KUH Perdata menyatakan Suatu perjanjian

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA KONSUMEN DENGAN PELAKU USAHA MELALUI MEDIASI DI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA DENPASAR

PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA KONSUMEN DENGAN PELAKU USAHA MELALUI MEDIASI DI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA DENPASAR PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA KONSUMEN DENGAN PELAKU USAHA MELALUI MEDIASI DI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA DENPASAR Oleh : I Gst. Ayu Asri Handayani I Ketut Rai Setiabudhi Bagian Hukum

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB HUKUM OPERATOR TELEPON SELULER BAGI PENGGUNA LAYANAN JASA TELEKOMUNIKASI DALAM HAL PEMOTONGAN PULSA SECARA SEPIHAK DI DENPASAR

TANGGUNG JAWAB HUKUM OPERATOR TELEPON SELULER BAGI PENGGUNA LAYANAN JASA TELEKOMUNIKASI DALAM HAL PEMOTONGAN PULSA SECARA SEPIHAK DI DENPASAR TANGGUNG JAWAB HUKUM OPERATOR TELEPON SELULER BAGI PENGGUNA LAYANAN JASA TELEKOMUNIKASI DALAM HAL PEMOTONGAN PULSA SECARA SEPIHAK DI DENPASAR Oleh: Ida Ayu Wahyu Widyaningrat Ni Ketut Supasti Darmawan

Lebih terperinci

KONSUMEN DAN KLAUSUL EKSONERASI : (STUDI TENTANG PERJANJIAN DALAM APLIKASI PENYEDIA LAYANAN BERBASIS ONLINE)

KONSUMEN DAN KLAUSUL EKSONERASI : (STUDI TENTANG PERJANJIAN DALAM APLIKASI PENYEDIA LAYANAN BERBASIS ONLINE) KONSUMEN DAN KLAUSUL EKSONERASI : (STUDI TENTANG PERJANJIAN DALAM APLIKASI PENYEDIA LAYANAN BERBASIS ONLINE) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Hukum Fakultas

Lebih terperinci

E-Journal Graduate Unpar Part B : Legal Science

E-Journal Graduate Unpar Part B : Legal Science PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PELAKU USAHA DAN KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI SECARA ONLINE DENGAN PEMBAYARAN MELALUI PAYPAL Indra Kirana D. PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pesat dan majunya teknologi internet mempermudah untuk mengakses informasi apapun yang dibutuhkan, termasuk di dalamnya informasi produk. Adanya kemudahan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KARTU KREDIT BANK MANDIRI, CITIBANK DAN STANDARD CHARTERED BANK

BAB III TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KARTU KREDIT BANK MANDIRI, CITIBANK DAN STANDARD CHARTERED BANK 44 BAB III TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KARTU KREDIT BANK MANDIRI, CITIBANK DAN STANDARD CHARTERED BANK 3.1 Hubungan Hukum Antara Para Pihak Dalam Perjanjian Kartu Kredit 3.1.1

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA A. Pengertian Perjanjian Jual Beli Menurut Black s Law Dictionary, perjanjian adalah suatu persetujuan antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menuntut para pelaku bisnis melakukan banyak penyesuaian yang salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. menuntut para pelaku bisnis melakukan banyak penyesuaian yang salah satu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dunia jelas dapat dibaca dari maraknya transaksi bisnis yang mewarnainya. Pertumbuhan ini menimbulkan banyak variasi bisnis yang menuntut para pelaku

Lebih terperinci

ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN BAKU 1 Oleh: Dyas Dwi Pratama Potabuga 2

ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN BAKU 1 Oleh: Dyas Dwi Pratama Potabuga 2 ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN BAKU 1 Oleh: Dyas Dwi Pratama Potabuga 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana ketentuan hukum mengenai pembuatan suatu kontrak

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Penjual/ Pelaku Usaha Dalam Transaksi Jual Beli Terhadap Kelebihan Pembayaran Menurut Peraturan Perundang Undangan Di Indonesia.

Tanggung Jawab Penjual/ Pelaku Usaha Dalam Transaksi Jual Beli Terhadap Kelebihan Pembayaran Menurut Peraturan Perundang Undangan Di Indonesia. Tanggung Jawab Penjual/ Pelaku Usaha Dalam Transaksi Jual Beli Terhadap Kelebihan Pembayaran Menurut Peraturan Perundang Undangan Di Indonesia Oleh : Lili Naili Hidayah 1 ABSTRAK Setiap perbuatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh berjuta-juta orang yang tersebar di semua penjuru dunia. Internet

BAB I PENDAHULUAN. oleh berjuta-juta orang yang tersebar di semua penjuru dunia. Internet BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Internet, jaringan komputer terbesar di dunia pada saat ini digunakan oleh berjuta-juta orang yang tersebar di semua penjuru dunia. Internet membantu mereka sehingga

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI BLACKBERRY MESSENGER (BBM) Oleh. Ardhita Dwiyana NIM.

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI BLACKBERRY MESSENGER (BBM) Oleh. Ardhita Dwiyana NIM. PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI MELALUI BLACKBERRY MESSENGER (BBM) Oleh. Ardhita Dwiyana NIM. B 111 08 873 Pembimbing: Prof.Dr. Ahmadi Miru, S.H.,M.H. Hj. Sakka Pati, S.H., M.H.

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN ATAS WANPRESTASI DARI PENGEMBANG. Yunita Nerrisa Wijaya

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN ATAS WANPRESTASI DARI PENGEMBANG. Yunita Nerrisa Wijaya PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN ATAS WANPRESTASI DARI PENGEMBANG Yunita Nerrisa Wijaya Fakultas Hukum Universitas Surabaya Email : yunita.n.wijaya@gmail.com Abstrak Sebagai salah satu negara berkembang

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE DI BALI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE DI BALI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE DI BALI Made Mahayu Mas Dianastiti I Ketut Markeling Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PERJANJIAN KELOMPOK I DWI AYU RACHMAWATI (01) ( )

KLASIFIKASI PERJANJIAN KELOMPOK I DWI AYU RACHMAWATI (01) ( ) PENGERTIAN PERJANJIAN KLASIFIKASI PERJANJIAN KELOMPOK I DWI AYU RACHMAWATI (01) (166010200111038) FANNY LANDRIANI ROSSA (02) (166010200111039) ARLITA SHINTA LARASATI (12) (166010200111050) ARUM DEWI AZIZAH

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI. undang-undang telah memberikan nama tersendiri dan memberikan

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI. undang-undang telah memberikan nama tersendiri dan memberikan A. Pengertian Perjanjian Jual Beli BAB II PERJANJIAN JUAL BELI Jual beli termasuk dalam kelompok perjanjian bernama, artinya undang-undang telah memberikan nama tersendiri dan memberikan pengaturan secara

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT

PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/12.2014 TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT PENGURUS BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA Menimbang : a. bahwa perbedaan pendapat

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN A. Perjanjian Dalam istilah perjanjian atau kontrak terkadang masih dipahami secara rancu, banyak pelaku bisnis mencampuradukkan kedua istilah tersebut seolah merupakan

Lebih terperinci

Perlindungan Konsumen Dalam Perspektif Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Hukum Islam Dalam Jual Beli

Perlindungan Konsumen Dalam Perspektif Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Hukum Islam Dalam Jual Beli Prosiding Peradilan Agama ISSN: 2460-6391 Perlindungan Konsumen Dalam Perspektif Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Hukum Islam Dalam Jual Beli 1 Deska Nur Finnisa, 2 M. Roji

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kegiatan transfer dana di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia dan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa, dan

Lebih terperinci

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DITINJAU DARI UNDANG UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DITINJAU DARI UNDANG UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DITINJAU DARI UNDANG UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh: Wahyu Simon Tampubolon, SH, MH Dosen Tetap STIH Labuhanbatu e-mail : Wahyu.tampubolon@yahoo.com ABSTRAK Konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman

BAB I PENDAHULUAN. khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampai sekarang pembuatan segala macam jenis perjanjian, baik perjanjian khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman pada KUH Perdata,

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. 11

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. 11 BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA A. Pengertian Perjanjian Dalam Pasal 1313 KUH Perdata bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain

Lebih terperinci

BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK. A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit

BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK. A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit Kehadiran bank dirasakan semakin penting di tengah masyarakat. Masyarakat selalu membutuhkan

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB DISTRIBUTOR DALAM CACAT PRODUK PADA TRANSAKSI E-COMMERCE MELALUI FACEBOOK

TANGGUNG JAWAB DISTRIBUTOR DALAM CACAT PRODUK PADA TRANSAKSI E-COMMERCE MELALUI FACEBOOK TANGGUNG JAWAB DISTRIBUTOR DALAM CACAT PRODUK PADA TRANSAKSI E-COMMERCE MELALUI FACEBOOK ABSTRACT oleh Nessya Nindri Sari I Ketut Westra Dewa Gede Rudy Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

AKIBAT HUKUM DARI PERJANJIAN BAKU (STANDART CONTRACT) BAGI PARA PIHAK PEMBUATNYA (Tinjauan Aspek Ketentuan Kebebasan Berkontrak) Oleh:

AKIBAT HUKUM DARI PERJANJIAN BAKU (STANDART CONTRACT) BAGI PARA PIHAK PEMBUATNYA (Tinjauan Aspek Ketentuan Kebebasan Berkontrak) Oleh: AKIBAT HUKUM DARI PERJANJIAN BAKU (STANDART CONTRACT) BAGI PARA PIHAK PEMBUATNYA (Tinjauan Aspek Ketentuan Kebebasan Berkontrak) Oleh: Abuyazid Bustomi, SH, MH. 1 ABSTRAK Secara umum perjanjian adalah

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II PELANGGARAN TERHADAP HAK KONSUMEN ATAS PEMBATALAN KONSER OLEH PROMOTOR SELAKU PELAKU USAHA

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II PELANGGARAN TERHADAP HAK KONSUMEN ATAS PEMBATALAN KONSER OLEH PROMOTOR SELAKU PELAKU USAHA BAB II PELANGGARAN TERHADAP HAK KONSUMEN ATAS PEMBATALAN KONSER OLEH PROMOTOR SELAKU PELAKU USAHA 2.1. Hubungan Hukum Antara Konsumen Dan Pelaku Usaha Konser merupakan kegiatan yang melibatkan labih dari

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut

II. TINJAUAN PUSTAKA. pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut 1 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Ekspedisi Perjanjian ekspedisi adalah perjanjian timbal balik antara ekspeditur dengan pengirim. Dimana ekspeditur mengikatkan diri untuk mencarikan pengangkut yang

Lebih terperinci

PERJANJIAN BAKU DALAM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

PERJANJIAN BAKU DALAM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN PERJANJIAN BAKU DALAM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh : I Gusti Ayu Ratih Pradnyani I Gusti Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama Program Kekhususan Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Udayana ABSTRACT

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA Oleh : Belly Riawan I Made Mahartayasa Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract Along with the development

Lebih terperinci

SANKSI TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT DENGAN PELANGGARAN PERIKLANAN SESUAI DENGAN UNDANG- UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

SANKSI TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT DENGAN PELANGGARAN PERIKLANAN SESUAI DENGAN UNDANG- UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SANKSI TERHADAP PELAKU USAHA TERKAIT DENGAN PELANGGARAN PERIKLANAN SESUAI DENGAN UNDANG- UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Oleh : I Dewa Gede Arie Kusumaningrat I Wayan Parsa Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum

Lebih terperinci

KAJIAN YURIDIS TERHADAP SYARAT SAH DAN UNSUR- UNSUR DALAM SUATU PERJANJIAN

KAJIAN YURIDIS TERHADAP SYARAT SAH DAN UNSUR- UNSUR DALAM SUATU PERJANJIAN KAJIAN YURIDIS TERHADAP SYARAT SAH DAN UNSUR- UNSUR DALAM SUATU PERJANJIAN Oleh : M Zen Abdullah,SH,MH. 1 Abstract Agreement between one person and another person is a common thing lately, not economic

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN A. Pengertian Perjanjian Di dalam Buku III KUH Perdata mengenai hukum perjanjian terdapat dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu BAB I PENDAHULUAN Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan, demikianlah

Lebih terperinci

Perjanjian Jual Beli Barang Melalui Elektronik Commerce (E-Com)

Perjanjian Jual Beli Barang Melalui Elektronik Commerce (E-Com) Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Perjanjian Jual Beli Barang Melalui Elektronik Commerce (E-Com) Sri Anggraini Kusuma Dewi STMIK Asia Malang

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA Oleh A.A.Bintang Evitayuni Purnama Putri Edward Thomas Lamury Hadjon Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. 2

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. 2 BAB III TINJAUAN TEORITIS A. Wanprestasi 1. Pengertian Wanprestasi Wanprestasi adalah tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara kreditur

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian Asuransi 1. Pengertian Perjanjian Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang itu berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Menurut

Lebih terperinci

ASPEK HUKUM PERJANJIAN SEWA BELI. Oleh A.A Putu Krisna Putra I Ketut Mertha Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

ASPEK HUKUM PERJANJIAN SEWA BELI. Oleh A.A Putu Krisna Putra I Ketut Mertha Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ASPEK HUKUM PERJANJIAN SEWA BELI Oleh A.A Putu Krisna Putra I Ketut Mertha Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Dalam suatu perjanjian sewa beli tidak tertutup kemungkinan bahwa pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap orang berhak mendapatkan perlindungan dari hukum. Hampir seluruh hubungan hukum harus mendapat perlindungan dari hukum. Oleh karena itu terdapat

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis hukum terhadap perjanjian kredit yang dibakukan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis hukum terhadap perjanjian kredit yang dibakukan BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis hukum terhadap perjanjian kredit yang dibakukan oleh Bank Panin Cabang Gejayan masih menggunakan klausula baku dalam penetapan dan perhitungan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN. iklan, dan pemakai jasa (pelanggan dsb).

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN. iklan, dan pemakai jasa (pelanggan dsb). BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN 2.1. Konsumen 2.1.1. Pengertian Konsumen Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan konsumen adalah pemakai

Lebih terperinci

LEMBAGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM)

LEMBAGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM) LEMBAGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM) Oleh Ida Bagus Eddy Prabawa Gede Putra Ariana Program Kekhususan Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam keadaan yang sedang dilanda krisis multidimensi seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam keadaan yang sedang dilanda krisis multidimensi seperti yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keadaan yang sedang dilanda krisis multidimensi seperti yang sedang dialami negara Indonesia sekarang ini, tidak semua orang mampu memiliki sebuah rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sebagai alat pemuas kebutuhan hidupnya. keterbatasan kemampuan untuk menyediakan kebutuhan sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sebagai alat pemuas kebutuhan hidupnya. keterbatasan kemampuan untuk menyediakan kebutuhan sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia (human needs) adalah suatu rasa yang timbul secara alami dari dalam diri manusia untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan dalam kehidupannya.

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Dari ketentuan pasal di atas, pembentuk Undang-undang tidak menggunakan

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Dari ketentuan pasal di atas, pembentuk Undang-undang tidak menggunakan BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA A. Pengertian Perjanjian Dalam Pasal 1313 KUH Perdata bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain

Lebih terperinci

Kontrak. Defenisi: 1313 KUHPerd suatu perbuatan yagn terjadi dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau lebih

Kontrak. Defenisi: 1313 KUHPerd suatu perbuatan yagn terjadi dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau lebih Kontrak Defenisi: 1313 KUHPerd suatu perbuatan yagn terjadi dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau lebih Tidak lengkap, sepihak Terlalu luas karena dapat mencakup halhal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu alat transportasi yang banyak dibutuhkan oleh manusia adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini menjadi salah satu

Lebih terperinci

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU. Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU. Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK AKIBAT HUKUM WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN BAKU Oleh : I Made Aditia Warmadewa I Made Udiana Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Tulisan ini berjudul akibat hukum wanprestasi dalam perjanjian

Lebih terperinci

BAB IPENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum. Lebih lanjut pada Pasal 28 D ayat (1) menyatakan : Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,

BAB IPENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum. Lebih lanjut pada Pasal 28 D ayat (1) menyatakan : Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1 ayat (3) menyatakan : Negara Indonesia adalah negara hukum. Lebih lanjut pada Pasal 28 D ayat (1) menyatakan : Setiap orang berhak

Lebih terperinci

BAB III TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARAAN JASA MULTIMEDIA TERHADAP KONSUMEN. A. Tinjauan Umum Penyelenggaraan Jasa Multimedia

BAB III TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARAAN JASA MULTIMEDIA TERHADAP KONSUMEN. A. Tinjauan Umum Penyelenggaraan Jasa Multimedia BAB III TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARAAN JASA MULTIMEDIA TERHADAP KONSUMEN A. Tinjauan Umum Penyelenggaraan Jasa Multimedia Penyelenggaraan jasa multimedia adalah penyelenggaraan jasa telekomunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi global yang serba transparan, menurut Toffler, adalah gejala

BAB I PENDAHULUAN. informasi global yang serba transparan, menurut Toffler, adalah gejala 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi ditandai oleh perkembangan teknologi elektronik yang sangat pesat, yang telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dan kegiatan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, globalisasi ekonomi guna mencapai kesejahteraan rakyat berkembang semakin pesat melalui berbagai sektor perdangangan barang dan jasa. Seiring dengan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum BAB I PENDAHULUAN Hukum perjanjian adalah bagian dari Hukum Perdata yang berlaku di Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum Perdata, karena Hukum Perdata banyak mengandung

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Dalam Pasal 1233 KUH Perdata menyatakan, bahwa Tiap-tiap perikatan dilahirkan

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Dalam Pasal 1233 KUH Perdata menyatakan, bahwa Tiap-tiap perikatan dilahirkan BAB III TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Perjanjian Dalam Pasal 1233 KUH Perdata menyatakan, bahwa Tiap-tiap perikatan dilahirkan baik karena persetujuan, baik karena undang-undang, ditegaskan bahwa setiap

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

PENUNJUK UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK PENUNJUK UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK 2 tahun ~ paling lama Peraturan Pemerintah harus sudah ditetapkan Peraturan Pemerintah harus sudah ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sadar bahwa mereka selalu mengandalkan komputer disetiap pekerjaan serta tugastugas

BAB I PENDAHULUAN. sadar bahwa mereka selalu mengandalkan komputer disetiap pekerjaan serta tugastugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar-Belakang Keunggulan komputer berupa kecepatan dan ketelitiannya dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat menekan jumlah tenaga kerja, biaya serta memperkecil kemungkinan

Lebih terperinci

KEABSAHAN PERMEN DALAM TRANSAKSI PEMBAYARAN

KEABSAHAN PERMEN DALAM TRANSAKSI PEMBAYARAN KEABSAHAN PERMEN DALAM TRANSAKSI PEMBAYARAN Oleh : Ni Made Ayu Pasek Dwilaksmi Ni Made Ari Yuliartini Griadhi Bagian Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Udayana ABSTRACT The validity of this scientific

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa BAB I PENDAHULUAN Salah satu perwujudan dari adanya hubungan antar manusia adalah dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa saling percaya satu dengan lainnya. Perjanjian

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB PENJUAL TERHADAP PERJANJIAN JUAL BELI LAPTOP MELALUI MEDIA INTERNET DI KOTA SEMARANG. Denis Putra Sinulingga, Dewi Hendrawati, Suradi*)

TANGGUNG JAWAB PENJUAL TERHADAP PERJANJIAN JUAL BELI LAPTOP MELALUI MEDIA INTERNET DI KOTA SEMARANG. Denis Putra Sinulingga, Dewi Hendrawati, Suradi*) TANGGUNG JAWAB PENJUAL TERHADAP PERJANJIAN JUAL BELI LAPTOP MELALUI MEDIA INTERNET DI KOTA SEMARANG Denis Putra Sinulingga, Dewi Hendrawati, Suradi*) Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB II PENGERTIAN UMUM PERJANJIAN BAKU. A. Pengertian Perjanjian dan Syarat-Syarat Sah Suatu Perjanjian

BAB II PENGERTIAN UMUM PERJANJIAN BAKU. A. Pengertian Perjanjian dan Syarat-Syarat Sah Suatu Perjanjian BAB II PENGERTIAN UMUM PERJANJIAN BAKU A. Pengertian Perjanjian dan Syarat-Syarat Sah Suatu Perjanjian Menurut pasal 1313 KUHPerdata: Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau

Lebih terperinci

Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling

Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling membutuhkan satu sama lainya, manusia sebagai makhluk sosial saling berinteraksi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain adalah teknologi dunia maya atau biasa disebut internet (interconnection

BAB I PENDAHULUAN. lain adalah teknologi dunia maya atau biasa disebut internet (interconnection BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi antara lain adalah teknologi dunia maya atau biasa disebut internet (interconnection network). Internet

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan terhadap identifikasi masalah, dapat dirumuskan beberapa kesimpulan di antaranya : 1. Kedudukan para pihak : a. Hubungan hukum antara

Lebih terperinci

SYARAT SUBJEKTIF SAHNYA PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA) DIKAITKAN DENGAN PERJANJIAN E-COMMERCE

SYARAT SUBJEKTIF SAHNYA PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA) DIKAITKAN DENGAN PERJANJIAN E-COMMERCE SYARAT SUBJEKTIF SAHNYA PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA) DIKAITKAN DENGAN PERJANJIAN E-COMMERCE Oleh Shinta Vinayanti Bumi Anak Agung Sri Indrawati Hukum Bisnis Fakultas

Lebih terperinci

KEABSAHAN PERJANJIAN JUAL-BELI BENDA BERGERAK MELALUI INTERNET (TINJAUAN DARI BUKU III KUH PERDATA DAN UU NO 11 TAHUN 2008)

KEABSAHAN PERJANJIAN JUAL-BELI BENDA BERGERAK MELALUI INTERNET (TINJAUAN DARI BUKU III KUH PERDATA DAN UU NO 11 TAHUN 2008) KEABSAHAN PERJANJIAN JUAL-BELI BENDA BERGERAK MELALUI INTERNET (TINJAUAN DARI BUKU III KUH PERDATA DAN UU NO 11 TAHUN 2008) Heru Kuswanto, SH., M.Hum. 1 ABSTRAK Berdasarkan syarat sahnya suatu perjanjian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK 43 BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK WETBOEK JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM A. Segi-segi Hukum Perjanjian Mengenai ketentuan-ketentuan yang mengatur perjanjian pada umumnya terdapat dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata pada Buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memegang peranan penting dalam pembangunan. Teknologi. menyebabkan dunia menjadi tanpa batas (bordeless) dan menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. yang memegang peranan penting dalam pembangunan. Teknologi. menyebabkan dunia menjadi tanpa batas (bordeless) dan menyebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era teknologi telah membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memegang peranan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Meski belum terlalu populer, pada tahun 1996 mulai bermunculan

BAB I PENDAHULUAN Meski belum terlalu populer, pada tahun 1996 mulai bermunculan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, transaksi melalui internet sudah dikenal sejak tahun 1996. Meski belum terlalu populer, pada tahun 1996 mulai bermunculan berbagai situs yang melakukan

Lebih terperinci