InfLasi dan Indeks Harga

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "InfLasi dan Indeks Harga"

Transkripsi

1 BAHAN AJAR 7 (hand out) InfLasi dan Indeks Harga Oleh : 1. Anung Subekti (04) 2. Syaipul Nuha (32) 3. Novan Pujiyanto (22) 4. Ayu Nuryana Supra Dewi (06) 5. Estri Wahyu Untari (11) 6. Herlina (18) X 5 SMA N 1 SENTOLO 2009/2010 1

2 BAHAN AJAR 7 Standar Kompetensi : Memahami Kebijakan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Indeks Harga dan Inflasi Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, siswa dapat : 1. Mendeskripsikan pengertian indeks harga dan jenis-jenis indeks harga 2. Menghitung besaran indeks harga baik tertimbang maupun tidak tertimbang; 3. Mendeskripsikan pengertian inflasi, teoriteori inflasi, dan kaitannya dengan indeks harga; 4. Mengetahui jenis-jenis inflasi dan penyebab terjadinya; 5. Mengetahui dampak dari inflasi dan cara mengatasinya; 6. Mendeskripsikan pengertian deflasi serta katannya dengan inflasi. Alokasi waktu : 5 x 45 menit Materi : INFLASI DAN INDEKS HARGA Peta Konsep : Teori Kwantitas Kebijakan Moneter Inflasi Teori Keynes Dampak Inflasi Cara Mengatasi Inflasi Kebijakan Fiskal Diukur menggunakan penyebabnya dibagi berdasarkan menimbulkan perlu adanya Inflasi dan Indeks Harga Teori Struktural Kebijakan NonMoneter Pembahasannya meliputi menggunakan Indeks Harga menggunakan Indeks Harga Konsumen didapat Laju Inflasi INFLASI A. Pengertian Inflasi Inflasi adalah kenaikan harga ( penurunan nilai barang dan jasa ) secara terus menerus 2

3 dan berkepanjangan atau dalam jangka waktu yang lama. Yang Secara umum akan mengakibatkan nilai uang akan turun. Pengertian tersebut mengandung makna : 1. Ada kecenderungan harga-harga meningkat walaupun suatu masa tertentu turun atau naik dibandingkan sebelumnya, tetapi tetap memperlihatkan kecenderunagn yang meningkat. 2. Kenaikan tingkat harga berlangsung secara terus menerus, tidak terjadi pada suatu saat/satu waktu saja 3. Kenaikan harga adalah tingkat harga umum, bukan hanya beberapa produk (komoditi) saja. B. Penyebab Timbulnya inflasi Secara garis besar, ada tiga kelompok yang memberikan teori penyebab timbulnya inflasi, yaitu: 1. Teori Kuantitas Teori kuantitas menyoroti proses inflasi dari segi peranan jumlah uang yang beredar dan harapan (expectation) masyarakat tentang kenaikan harga di masa yang akan datang. a. Peranan jumlah uang yang beredar Dengan dilandasai pemikiran atas persamaan pertukaran dari Irving Fisher Inflasi diperoleh, Keterangan : M :jumlah uang yang beredar V :kecepatan uang beredar berpindah tangan P :harga barang T :jumlah barang yang diperdagangkan. Contoh : M V = P T Jumlah uang yang beredar adalah Rp ,00, kecepatan beredar adalah 10 kali. Jumlah barang yang diperdagangkan adalah 100 unit, maka tingkat harga adalah Rp ,00. Jika jumlah uang yang beredar menjadi Rp ,00, 3

4 sedang V dan T tetap maka tingkat harga akan menjadi Rp ,00. b. Harapan (expectation) masyarakat tentang kenaikan harga. Walaupun jumlah uang bertambah, jika masyarakat percaya atau mempunyai keyakinan bahwa harga barang dan jasa tidak akan naik, maka pertambahan pendapatan uang tersebut tidak akan dibelanjakan, tetapi disimpan untuk menambah kas atau berjaga-jaga. Sebaliknya jika mayarakat memiliki harapan, maka penambahan pendapatan akan menambah permintaan efektif sehingga mendorong terjadinya inflasi. 2. Teori Keyness Menurut Keyness inflasi terjadi karena perebutan perolehan barang dan jasa oleh masyarakat pelaku ekonomi(rumah tangga konsumsi) yang ingin memperoleh barang dan jasa lebih banyak dengan kredit, demikian juga investasi rumah tangga produksi memperluas usahanya dengan cara kredit. Sementara iyu pemerintah dengan cara mencetak uang baru. Akibatnya permintaan agregate/keseluruhan terhadap barang dan jasa melebihi jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dan mengakibatkan kenaikan harga. Contoh : Di negara A kebutuhan akan bahan pangan sekitar kurang lebih ton pertahun, sedangkan faktor produksinya hanya mampu menghasilkan ton/tahun. 3. Teori Strukturalis Menurut teori strukturalis inflasi ditimbulkan oleh ketidakelastisan produsen dalam menghasilkan barang khususnya sektor pangan. Contoh : di negara berkembang pertumbuhan produksi bahan makanan lebih lambat daripada pertumbuhan penduduk dan pendapatan perkapita sehingga harga bahan makanan meningkat. C. Penggolongan Inflasi Inflasi digolongkan berdasarkan tingkat keparahannya,awal penyebab, dan asal dari inflasi. 1. Penggolongan inflasi Berdasarkan tingkat keparahannya 4

5 Inflasi berdasarkan tingkat keparahannya dibedakan menjadi 4, yaitu : a) Inflasi Ringan Adalah inflasi dengan tingkat inflasi di bawah dari 10 % per tahun. b) Inflasi Sedang Adalah inflasi dengan laju 10% sampai dengan 30% per tahun. c) Inflasi Berat Inflasi dengan laju 30% sampai dengan 100% per tahun. d) Inflasi sangat berat (Hipper Inflation) Inflasi dengan laju lebih dari 100 % per tahun. Contoh : Laju inflasi di indonesia Berdasarkan data di atas tampak pada tahun 2005 laju inflasi yang terjadi di indonesia masih tergolong inflasi sedang, yaitu sebesar 17,11%. Dan pada tahun 2006 inflasi di indonesia tergolong ringan karena di bawah 10% per tahun yaitu 9, 52 %. 2. Pengolongan inflasi berdasarkan penyebab awal terjadinya inflasi. Pengolongan inflasi berdasarkan penyebab awal terjadinya inflasi di bagi dua sebagai berikut : a. Inflasi karena kelebihan permintaan efektif atas barang dan jasa (demand pull inflation). Permintaan efektif yang besar dari masyarakat tanpa di imbangi dengan penyedian barang dan jasa akan menyebabkan keseimbangan antara permintaan dengan penawaran terganggu, akibatnya harga barang naik. Dengan demikian, inflasi akan terjadi. Demand pull inflation dapat terjadi karena beberapa hal berikut : Tahun Inflasi(%) 5,06 6,40 17,11 9,52 Terlalu banyak uang yang beredar di masyarakat karena terlalu banyak uang yang dialirkan oleh bank sentral. Meningkatnya anggaran belanja negara dan exspansi bisnis dapat meningkatkan permintaan barang secara keseluruhan, akhirnya memicu inflasi. 5

6 Konsumen lebh memilih membeli barang dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan untuk menabung Besarnya pajak diturunkan. Inflasi dapat terjadi karena kenaikan biaya produksi peruasahan dengan harga pokok produksi naik dan menyebabkan hasil produksi dan perusahaan berkurang sehingga harga barang naik. Kurva Cost push inflation Kurva demand pull inflation Keterangan: naiknya permintaan barang 0Q1 ke 0Q2 membuat harga barang juga naik dari 0P1 ke 0P2. Naiknya harga ini mengakibatkankurva dar D1D1 bergeser ke P1P2 yang berarti pula bergesernya keseimbangan dari E1 ke E2, namun tidak diimbangi naiknya penawaran(penawaran tetap/ss). b. Inflasi karena naiknya biaya produksi (Cost pull inflation) Keterangan : Naiknya biaya produksi menyebabkan hasil produksi turun sehingga penawaran berkurang dari 0Q1 ke 0Q2. Turunnya penawaran menyebabkan harga naik 0P1 ke 0P2. Turunnya penawaran membuat kurva bergeser dari S1S1 ke S2S2 yang bergeser pula dari E1 ke E2. 3. Penggolongan inflasi berdasarkan asal inflasi. Penggolongan inflasi berdasarkan asal inflasi dibagi dua sebagai berikut. 6

7 a) Inflasi berasal Negara Luar Negeri (Imported Inflation) Inflasi yang disebabkan pengaruhpengaruh yang berasal dari dalam negeri, misalnya: karena defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan melakukan percetakan baru. b) Dalam Negeri (Domestic Inflation) Inflasi yang disebabkan pengaruhpengaruh dari luar negeri, misalnya : karena kenaikan harga gandum ynag di import naik maka harga tepumng terigu dan harga roti di dalam negeri ikut naik. D.Dampak Inflasi Inflasi berdampak positif maupun negatif. Inflasi ringan berdampak positif, yaitu dapat : Mendorong perkembangan ekonomi Memperbesar laba Mendorong pengusaha memperluas produksi Meningkatkan pendapatan nasional Memperluas kesempatan kerja Sedangkan yang berdampak postif yaitu : 1. Bagi pelaku ekonomi Inflasi menyebabkan : a) Pengusaha enggan melakukan investasi dan perluasan usaha, karena pada saat inflasi tingkat bunga akan tinggi dengan kondisi harga yang semakin meningkat pengusaha cenderung menginvestasikan pada usaha yang bersifat spekulatif. b) Semakin meningkatnya investasi c) Harga barang lebih murah dan kegiatan eksport akan terhambat d) Neraca perdagangan defisit e) Mengurangi defisa negara f) Ketidak pastian ekonomi negara. 2. Bagi masyarakat Inflasi akan merugikan bagi masyarakat yaitu : a) Orang yang berpenghasilan tetap akan dirugikan karena gaji yang diterima akan mendapatkan barang/jasa lebih sedikit. b) Orang bekerja di perusahaan gaji yang diterima mengikuti timgkat inflasi. c) Harga-harga umum akan meningkat d) Permintaan luar negeri akan berkurang dan prpoduksi dalm negeri menurun. e) Pengurangan kesempatan kerja. f) Pengangguran. g) Masyarakat enggan menabung karena nilai uang semakin menurun. h) Kelngkaan barang yang akan memperparah inflasi. 7

8 E. Cara Mengatasi Inflasi Pemerintah untuk mengendalikan dan mengatasi inflasi yang semakin meningkat, menggunakan beberapa kebijakan yaitu : 1. Kebijakan Moneter Adalah Kebijakan pemerintah dibidang keuangan yang dilakukan oleh Bank Sentral/dewan moneter dengan tujuan untuk mengukur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan mengambil kebijakan diantaranya melalui : a. Kebijakan Diskonto(discount Policy) Adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara menaikan suku bunga. Contoh : Bank indonesia memerintah bank umum agar mengurangi/ mempersempit pemberian kredit kepada masyarakat dengan cara menaikan bunga pengaman sehingga uang yang beredar akan menurun. b. Operasi Pasar Terbuka(open Market Operation) Adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan cara menjual/membeli surat berharga. Contoh : Bank indonesia akan menjual surat-surat berharga seperti obligasi kepasar modal, sehingga uang masyarakat akan masuk ke Bank sentral dan mengurangi uang yang beredar. c. Menaikan kas rasio Menaikan kas rasio dilakukan oleh bank indonesia dengan cara mengubah besarnya kas rasio dengan menentukan angka banding minimum antara uang tunai dengan kewajiban giral bank. d. Kebijakan pengaturan kredit atau pembiyaan Kebijakan kredit yang dilakukan dengan cara kredit selektif, yaitu pemberian kredit yang dilakukan oleh Bank Sentral dengan memilih penerima kredit secara selektif. ini dilakukan bertujuan untuk mengurangi JUB sehingga inflasi dapat ditekan. Contoh : Banj Sentral berusaha mempengaruhi bank-bank umum dalam hal aturan pemberian kredit kepada nasabah. 8

9 2. Kebijakan Fiskal Ada tiga kebijakan fiskal untuk mengatasi inflasi yaitu : a) Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah Penerima dapat menekan angka inflasi dengan cara mengurangi pengeluaran belanja negara yang menyebabkan permintaan barang dan jasa berkurang b) Menaikan tarif pajak Peningkatan tarif pajak akan mengurangi kegiatan komsumsi, sehingga uang yang di belanjakan masyarakat akan berkurang. c) Mengadakan pinjaman pemerintah Pemerintah meminjam secara paksa atau dilakukan tanpa kompromi terlebih dahulu sehingga menambah pendapatan / berupa pinjaman bagi negara. Contoh : pada masa orde lama pemerintah pernah menerapkan kebijakan memotong 10% dari gaji pegawai negeri untuk ditabung/ dipinjam oleh pemerintah. 3. Kebijakan Non Moneter atau Kebijakan Riil Kebijakan diluar kebijakan fiskal dan moneter untuk mengatasi masalah inflasi dapat ditempuh dengan cara : a. Peningkatan produksi Jika barang yang di produksi bertambah maka inflasi akan tertahan bahkan perekonomian akan lebih meningkat. b. Kebijakan upah Inflasi dapat diatasi dengan mengurangi deposible income masyarakat. Untuk menurunkan laju produksi pemerintah meningkatkan produktifitas disertai dengan pengaturan upah yang sesuai. c. Pengendalian harga dan distribusi produksi Pengawasan harga pemrintah biasanya dilakukan berupa penetapan harga minimun(floor Price) atau penetapan harga maksimum(ceiling Price). Dampak dari pengendalian harga adalah munculnya pasar gelap (black market). F. Peran Bank Central(Bank Indonesia) dalam mengatasi inflasi Dilakukan melalui : 1. Open Market policy/ operasi pasar terbuka Adalah Bank Sentral menjual SBI kepada masyarakat melalui Bank Umum. Dengan penjualan SBI maka jumlah uang yang beredar 9

10 akan berkurang karena masuk ke Bank Sentral/Bank Indonesia. 2. Cash Ratio/ politik Persediaan Kas Adalah Bank Indonesia mewajibkan kepada bank-bank Umum untuk menaikan cadangan kasnya. Dengan kebijakan ininmaka bankbank umum akan berusaha menaikan persediaan kasnya dengan meningkatkan tabungan dan mengurangi kredit. 3. Politik Diskonto Adalah dengan cara menaikan tingkat suku bunga. Dengan demikian tingkat suku bunga diharapkan masyarakat akan menyimpan uangnya di bank sehingga jumlah uang yang beredar menjadi berbunga. 4. Pengawasan kredit/kredit selektif Adalah kredit hanya diberikan untuk usahausah produktif dan bukan untuk kredit yang sifatnya konsumtif. G.Pengertian Indeks Harga Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI) adalah untuk mengukur tingkat perubahan harga kelompok barang dan jasa yang sering dipakai dalam sebuah rumah tangga dalam jangka waktu tertentu. Harga Sekarang IHK = x 100 % Harga tahun depan Dengan IHK = Indeks Harga Konsumen IHK n = Indeks Harga Konsumen periode sekarang IHK n-1 = Indeks Harga Konsumen periode sebelumnya. Contoh soal : Harga beras IR 64 di Wates pada bulan Juli Rp 3700,00 per kg, sedang pada bulan Agustus Rp 4500,00 per kg. Jika IHK bulan Juli adalah 100 maka tentukan ; a) Indeks harga konsumen pada bulan Agustus. b) Laju inflasi bulan Agustus. Jawab : a) Harga Sekarang IHK = x 100 % Harga tahun depan 4500 IHK = x 100 % = 121, IHKn IHKn-1 Inflasi = x 100 % IHK n-1 10 Jadi, IHK bulan Agustus sebesar 121,62 %

11 b) Jadi, laju inflasi bulan Agustus sebesar 21,62 %. Perhitungan indeks juga dapat dilakukan dengan formula Laspeyres, sebagai berikut : Dengan : In Pn Po IHK n -IHK n-1 Inflasi = x 100 % IHK n-1 = 121, x 100 % 100 = 21,62 % Σ(Pn.Qo) In = x 100 Σ(Po.Qo) = Indeks Harga bulan n = Harga bulan n = Harga bulan n 1 (bulan sebelumnya) Qo = Konsumsi barang bulan sebelumnya. Contoh soal: Perhatikan tabel berikut yang menunjukan harga dan jumlah beberapa jenis barang dan jasa. No Nama Barang Harga April(P0) (Rp) Harga Mei(Pn)(Rp) Jumlah (Q0) (Rp) 1. Bahan Makanan 2. Perumahan Sandang Transportasi Jika IHK bulan April adalah 100 maka berdasarkan data tabel diatas, hitung indeks harga bulan Mei dan tentukan berapa prosen kecenderungann kenaikan harganya. Jawab : N o Nama Barang Harga April(P0 ) (Rp) Harga Mei(Pn ) (Rp) Jumlah (Q0) (Rp) PoQ0 (Rp) PnQ0 (Rp) 1. Bahan Makanan Perumah an 3. Sandang Transpor tasi Jumlah Indeks harga bulan mei adalah Σ(Pn.Qo) In = x 100 Σ(Po.Qo) = x 100% = 112,00 % Jadi, indeks harga bulan Mei adalah 112. Berati bulan mei ada kecenderungan harga naik sebesar 12% dibanding bulan April. Soal latihan: 11

12 1. Pengertian inflasi adalah... a. Suatu proses Kenaikan tingkat harga barangbarang secara umum. b. Suatu proses penurunan tingkat harga barang-barang secara umum. c. Jumlah uang yang beredar bertambah d. Menurunnya daya beli masyarakat e. Ketidakseimbangan dalam perekonomian 2. Salah satu penyebab inflasi adalah peranan jumlah uang yang beredar dan harapan. Hal ini menurut teori... a. Teori Keynes b. Teori Struktural c. Teori Kuantitas d. Teori perbandingan e. Teori pasar uang terbuka 3. Pemikir atas dasar persamaan pertukaran MV=PT adalah... a. Irving Fisher b. Venieris c. Sebold d. Friedrich Hayek e. Ferdinand Lasalle 4. Perhatikan pernyataan berikut: 1. Permintaan masyarakat meningkat 2. Penawaran yang lebih besar melebihi jumlah barang. 3. Adanya penambahan jumlah uang yang beredar 4. Permintaan yang lebih besar melebihi jumlah barang yang tersedia Dari pernyataan diatas yang merupakan penyebab inflasi adalah... a.1 dan 2 b.1 dan 4 c. 1, 2, dan 4 d.1, 3, dan 4 e.1, 2, 3, dan 4 5. Jika besarnya inflasi kurang dari 10 % setahun, maka dinamakan... a. Inflasi sedang b. Inflasi ringan c. Inflasi berat d. Inflasi tinggi e. Hiper inflasi 6. Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi... a. Wages cost inflation b. Spiral inflation c. Demand pull inflation d. Cost push inflation e. Price push inflation 7. Inflasi yang disebabkan dari Domestic Inflation dan Imported Inflation, termasuk dalam golongan inflasi berdasarkan... a. Asal Inflasi b. Penyebab awal terjadi inflasi c. Tingkat kepentingannya 12

13 d. Tingkat kesukarannya e. Tingkat keparahannya 8. Demand Pull inflation dapat terjadi karena beberapa hal berikut, kecuali... a. Besarnya pajak diturunkan b. Terlalu banyaknuang yang beredar di masyarakat c. Konsumen lebih memilih membeli barang dalam jumlah yang banyak d. Bank Sentral terlalu banyak mengalirkan uang e. Menurunnya anggaran belanja negara dan ekspansi bisnis 9. Inflasi akan menguntungkan pihak... a. Yang berpiutang b. Yang berhutang c. Penabung d. Pengusaha e. Pedagang 10. Berikut adalah pihak-pihak yang terkena dampak inflasi 1. Penabung 2. Masyarakat penghasilan tetap 3. Masyarakat yang meminjamkan(kreditur) 4. Masyarakat yang berpenghasilan tinggi 5. Masyarakat peminjam (debitur) Yang merasa dirugikan dengan terjadinya inflasi... a. 1, 3, dan 5 b. 2, 3, dan 5 c. 1, 2, dan 4 d. 1, 2, dan 3 e. 2, 3, dan Yang merupakan dampak positif dari terjadinya inflasi adalah.. a. Pengusaha enggan melakukan investasi b. Daya beli masyarakat menurun c. Mendorong pengusaha memperluas produksi d. Mengurangi devisa negara e. Pengurangan kesempatan kerja 12. Akibat terjadinya inflasi bagi pedagang luar negeri adalah... a.neraca pedagangan devisit dan mengurangi devisa negara b.neraca pardagangan devisit dan meningkatkan devisa negara. c. Neraca perdagangan surplus dan mengurangi devisa negara d.neraca perdagangan berimbang dan mangurangi devisa negara e.neraca perdagangan berimbang dan meningkatkan devisa negara 13. Kebijakan pemerintah dibidang keuangan untuk mengatasi inflasi adalah... a. Kebijakan fiskal b. Kebijakan moneter c. Kebijakan nonmoneter d. Kebijakan kredit selektif e. Kebijakan menaikan tarif pajak 13

14 14. Pemerintah menggunakan cara-cara berikut untuk mengatasi inflasi, kecuali... a. Menurunkan tingkat suku bunga b. Menaikan pajak c. Menurunkan pengeluaran pemerintah d. Menjual obligasi e. Pengawasan kredit selektif 15. Untuk mengatasi inflasi pemerintah melakukan tindakan... a. Mengurangi jumlah uang yang beredar b. Deflasi c. Meningkatkan eksport d. Devaluasi e. Menambah jumlah uang yang baredar 16. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi dengan cara menjual dan membeli surat-surat berharga adalah... a. Kebijakan diskonto b. Kebijakan pasar terbuka c. Kebijakan fiskal d. Kebijakan menaikan kas rasio e. Kebijakan nonmoneter 17. Dibawah ini merupakan peran Bank Central dalam mengatasi inflasi adalah, kecuali... a. Open Market b. Cash Rasio c. Menaikan suku bunga d. Menaikan tarif pajak e. memperketat pemberian kredit 18. Peran Bank Sentral untuk mengatasi inflasi dimana mewajibkan bank-bank untuk menaikan cadangan kasnya adalah.. a. Open market d. Pengawasan kredit b. Cash rasio e. Politik moneter c. Politik diskonto 19. Pernyataan berikut adalah peran bank sentral dalam mengatasi inflasi adalah kecuali... a. Mengurangi jumlah uang yang beredar b. Menaikan persediaan kas c. Menaikan tarif pajak d. Menaikan tingkat suku bunga e. Memperketat pemberian kredit 20. Kebijakan dimana Kredit yang hanya diberikan untuk usaha-usaha produktif adalah... a. Politik diskonto b. Open market c. Cash rasio d. Pengawasan kredit e. Politik moneter 21. Berikut adalah data harga rata-rata setelah diolah sementara untuk memperoleh indeks harga tertimbang dari 3 jenis barang. Nama barang 2004 P0Q Pn Q0 Gula Beras Ikan Asin

15 Indeks harga tertimbang tahun 2005 atas dasar tahun 2004 adalah... a. 118,70% d. 129,12% b. 120,60% e. 129,10% c. 124,64% 22. Inflasi diukur menggunakan... a. Indeks b. Deflasi c. Devaluasi d. Neraca perdagangan e. Neraca pembayaran 23. Indeks harga adalah... a. untuk mengukur tingkat perubahan harga kelompok barang dan jasa yang sering dipakai dalam sebuah rumah tangga dalam jangka waktu tertentu. b. Kenaikan harga secara terus-menerus c. Suatu proses penurunan tingkat harga barang-barang secara umum. d. Jumlah uang yang beredar bertambah e. Menurunnya daya beli masyarakat 24. Harga beras rojo lele di sleman pada bulan januari Rp 6000,00 sedangkan pada bulan Februari Rp 6500,00. Indeks harganya adalah... a. 108,33% d. 103,03% b. 260,45% e. 108,33% c. 100% Soal Essay 1. Jelaskan yang dimaksud dengan inflasi! 2. Jelaskan terjadinya inflasi menurut teori keynes! 3. Sebutkan dan jelaskan penggolongan inflasi berdasarkan tingkat keparahanya! 4. Apa berbedaan antara cost push inflation dengan demand push inflation? 5. Apa dampak positif terjadinya imflasi? 6. Sebutkan 3 dampak negatif terjadinya inflasi! 7. Sebutkan dan jelaskan dari kebijakan moneter yang ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi! 8. Jelaskan yang dimaksud dengan: a. Kebijakan moneter b.kebijakan fiskal 9. Apa yang dimaksud dengan open Market? 10. Apa yang dimaksud dengan Cash Rasio? 11. Harga minyak goreng perliter pada minggu pertama Rp ,00, sedangkan pada minggu kedua, harga menjadi Rp 12600,00. Berapa indeks harganya? 12. Tuliskan rumus dari : a. Perubahan laju inflasi b. Indeks harga 15

16 Kunci jawaban soal latihan PILIHAN GANDA 2. A 6. D 11. C 16.B 21. D 3. C 7. A 12. A 17.D 22. A 4. A 8. E 13. B 18.B 23. A 5. D 9. D 14. C 19.C 24. A 6. B 10. B 15. A 20.D ESSAY 1. Inflasi adalah kenaikan harga ( penurunan nilai barang dan jasa ) secara terus menerus dan berkepanjangan atau dalam jangka waktu yang lama. 2. Menurut Keyness inflasi terjadi karena perebutan perolehan barang dan jasa oleh 16

17 masyarakat pelaku ekonomi(rumah tangga konsumsi) yang ingin memperoleh barang dan jasa lebih banyak 3. Berdasarkan tingkat keparahannya: Inflasi Ringan Adalah inflasi dengan tingkat inflasi di bawah dari 10 % per tahun Inflasi Sedang Adalah inflasi dengan laju 10% sampai dengan 30% per tahun. Inflasi Berat Inflasi dengan laju 30% sampai dengan 100% per tahun. d) Inflasi sangat berat (Hipper Inflation) Inflasi dengan laju lebih dari 100 % per tahun. 4. Inflasi yang disebabkan oleh demand pull inflation, bagi produsen akan menambah jumlah barang yang diproduksi sedangkan inflasi yang disebabkan karena cost push inflation, produsen akan mengurangi jumlah barang yang diproduksi. 5. Dampak positif terjadinya inflasi: a. Mendorong perkembangan ekonomi b. Memperbesar laba c. Mendorong pengusaha memperluas produksi d. Meningkatkan pendapatan nasional e. Memperluas kesempatan kerja 6. Dampak negatif terjadinya inflasi : a. Neraca perdagangan defisit b. Mengurangi defisa negara c. Ketidak pastian ekonomi negara.dll 7. Kebijakan moneter meliputi: a. Kebijakan Diskonto(discount Policy) Adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara menaikan suku bunga. b. Operasi Pasar Terbuka(open Market Operation) Adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan cara menjual/membeli surat berharga. c. Menaikan kas rasio Menaikan kas rasio dilakukan oleh bank indonesia dengan cara mengubah besarnya kas rasio dengan menentukan angka banding minimum antara uang tunai dengan kewajiban giral bank. d. Kebijakan pengaturan kredit atau pembiyaan 17

18 Kebijakan kredit yang dilakukan dengan cara kredit selektif, yaitu pemberian kredit yang dilakukan oleh Bank Sentral dengan memilih penerima kredit secara selektif. ini dilakukan bertujuan untuk mengurangi JUB sehingga inflasi dapat ditekan. 8. a. Kebijakan moneter adalah Kebijakan pemerintah dibidang keuangan yang dilakukan oleh Bank Sentral/dewan moneter dengan tujuan untuk mengukur jumlah uang yang beredar di masyarakat b.kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, Menaikan tarif pajak, Mengadakan pinjaman pemerintah. 9. Open Market adalah Bank Sentral menjual SBI kepada masyarakat melalui Bank Umum. Dengan penjualan SBI maka jumlah uang yang beredar akan berkurang karena masuk ke Bank Sentral/Bank Indonesia. 10. Cash Ratio/ politik Persediaan Kas Adalah Bank Indonesia mewajibkan kepada bank-bank Umum untuk menaikan cadangan kasnya. Dengan kebijakan ininmaka bank-bank umum a. b. akan berusaha menaikan persediaan kasnya dengan meningkatkan tabungan dan mengurangi kredit. Harga Sekarang IHK = x 100 % Harga tahun depan = x 100% = 109,56% Harga Sekarang IHK = x 100 % Harga tahun depan Σ(Pn.Qo) In = x 100 Σ(Po.Qo) 18

Inflasi dan Indeks Harga

Inflasi dan Indeks Harga Inflasi dan Indeks Harga Pokok Bahasan 1. Pengertian Inflasi dan Deflasi 2. Jenis Inflasi 3. Teori Inflasi 4. Sebab timbulnya Inflasi 5. Cara Mengatasi Inflasi 6. Dampak Inflasi dan Cara Menghitung Inflasi

Lebih terperinci

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI INFLASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan penyebab inflasi dan dampaknya bagi kehidupan bermasyarakat. A. INFLASI

Lebih terperinci

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan; INFLASI Pengertian Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan kenaikan harga itu berlangsung dalam jangka panjang. Inflasi secara umum terjadi

Lebih terperinci

Inflasi dan indes harga

Inflasi dan indes harga MODUL EKONOMI KELAS X Inflasi dan indes harga Inflasi dan indeks harga Page 1 PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamualaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Akuntansi

Lebih terperinci

A. Indeks Harga dan Inflasi

A. Indeks Harga dan Inflasi A. Indeks Harga dan Inflasi A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b 1) Indeks harga yang harus dibayar dan diterima petani adalah indeks harga barang-barang yang dibayar oleh petani untuk biaya proses produksi.

Lebih terperinci

MODUL INFLASI DAN INDEKS HARGA

MODUL INFLASI DAN INDEKS HARGA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK RAKYAT MODUL INFLASI DAN INDEKS HARGA ROMI REXVIANA SAPUTRI A210140167 PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur

Lebih terperinci

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh:

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh: Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Dibuat oleh: Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini Disclaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Kebijakan Moneter Kebijakan Fiskal Kebijakan Moneter

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran KTSP Kelas X ekonomi KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami instrumen kebijakan moneter. 2. Memahami kebijakan

Lebih terperinci

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi Nuhfil Hanani 1 V. TEORI INFLASI 5.1. Pengertian Inflasi Inflasi menunjukkan kenaikan dalam tingkat harga umum. Laju inflasi adalah tingkat perubahan tingkat harga umum, dan diukur sebagai berikut: tingkat

Lebih terperinci

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Pengertian Inflasi Sumber dan Dampak Inflasi Jenis Jenis Inflasi Kebijakan Pemerintah Mengatasi Inflasi Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. 1 Inflasi Inflasi Dapat Didefinisikan Sebagai Suatu Kondisi Dimana

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI INDONESIA PERIODE Oleh IMSAR, M.SI NIP

ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI INDONESIA PERIODE Oleh IMSAR, M.SI NIP PENELITIAN MANDIRI ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI INDONESIA PERIODE 1989-2016 Oleh IMSAR, M.SI NIP. 198703032015031004 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

Modul Ekonomi Kelas X SMA

Modul Ekonomi Kelas X SMA Modul Ekonomi Kelas X SMA i PENGANTAR DAN TUJUAN MODUL Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Ekonomi dengan kompetensi dasar menganalisis inflasi

Lebih terperinci

Kebijakan Moneter & Bank Sentral

Kebijakan Moneter & Bank Sentral Kebijakan Moneter & Bank Sentral Pengertian Umum Kebijakan moneter adalah salah satu dari kebijakan ekonomi yang bisa dibuat oleh pemerintah Kebijakan moneter berkaitan dan berfokus pada pasokan uang

Lebih terperinci

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Menjelaskan jenis dan instrumen

Lebih terperinci

INFLASI.

INFLASI. INFLASI DEFINISI MENURUT A.P. LERNER: kelebihan permintaan (excess demand) trhd penyediaan barangbarang dalam suatu perekonomian secara keseluruhan INFLASI ADLH: Kenaikan hargaharga barang umum secara

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

Analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen,

Analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen, MAKRO EKONOMI Analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar Analisis

Lebih terperinci

Indikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.

Indikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;. Bab V INFLASI Jika kita perhatikan dan rasakan dari masa lampau sampai sekarang, harga barang barang dan jasa kebutuhan kita harganya terus menaik, dan nilai tukar uang selalu turun dibandingkan nilai

Lebih terperinci

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1) Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikkan harga barang itu

Lebih terperinci

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia Andri Helmi M, SE., MM Sistem Ekonomi Indonesia Pemerintah bertugas menjaga stabilitas ekonomi, politik, dan sosial budaya kesejahteraan seluruh masyarakat. Siapa itu pemerintah? Bagaimana stabilitas di

Lebih terperinci

Uang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value).

Uang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value). A. PENDAHULUAN Uang adalah suatu benda atau alat tukar yang diterima oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatan pertukaran barang dengan barang atau lainnya. Ciri-ciri uang agar penggunaannya efisien:

Lebih terperinci

TUJUAN KEBIJAKAN MONETER

TUJUAN KEBIJAKAN MONETER KEBIJAKAN MONETER merupakan kebijakan yang dibuat Bank Indonesia selaku otoritas moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi makro. Stabilitas makro tercermin dari : a. Laju inflasi yang rendah. b. Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Boediono (2000) Inflasi dapat diartikan sebagai kecenderungan kenaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Boediono (2000) Inflasi dapat diartikan sebagai kecenderungan kenaikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Inflasi Boediono (2000) Inflasi dapat diartikan sebagai kecenderungan kenaikan harga barang secara umum dan terus menerus. kenaikan harga pada satu atau dua barang

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan KEBIJAKAN PEMERINTAH Kebijakan pemerintah yg berkaitan dengan APBN untuk mempengaruhi jalannya perekonomian guna mencapai sasaran atau tujuan tertentu Misal: 1. menaikkan/menurunkan budget 2. menaikkan

Lebih terperinci

PENGUKURAN INFLASI. Dalam menghitung Inflasi secara umum digunakan rumus: P P

PENGUKURAN INFLASI. Dalam menghitung Inflasi secara umum digunakan rumus: P P INFLASI Minggu 15 Pendahuluan Inflasi adalah kecendrungan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus. Kenaikkan harga satu atau dua barang tidak bisa disebut sebagai inflasi, kecuali

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular

Lebih terperinci

BAB 11 LANDASAN TEORI

BAB 11 LANDASAN TEORI BAB 11 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Inflasi Definisi singkat dari inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk menaik secara umum dan terus-menerus. Ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi uang, dimana daya beli yang ada dalam uang dengan berjalannya waktu

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi uang, dimana daya beli yang ada dalam uang dengan berjalannya waktu 13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Inflasi Inflasi merupakan salah satu resiko yang pasti dihadapi oleh manusia yang hidup dalam ekonomi uang, dimana daya beli yang ada dalam uang dengan berjalannya waktu mengalami

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dalam bab landasan teori ini di bahas tentang teori Produk Domestik Regional Bruto, PDRB per kapita, pengeluaran pemerintah dan inflasi. Penyajian materi tersebut

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi berbeda dari satu periode ke periode lainnya,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER. Oleh : Muhlisin

KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER. Oleh : Muhlisin KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER Oleh : Muhlisin TEORI MAKROEKONOMI MELIPUTI JUGA ANALISIS DALAM BERBAGAI ASPEK BERIKUT : 1. Masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (sehingga dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat

Lebih terperinci

Pengertian Inflasi, Jenis, Penyebab, Dan Cara Mengatasi Inflasi

Pengertian Inflasi, Jenis, Penyebab, Dan Cara Mengatasi Inflasi Pengertian Inflasi, Jenis, Penyebab, Dan Cara Mengatasi Inflasi Pengertian inflasi, jenis inflasi dan cara mengatasi inflasi- Inflasi merupakan suatu kondisi yang biasa dialami oleh suatu negara atau oleh

Lebih terperinci

Suku Bunga dan Inflasi

Suku Bunga dan Inflasi Suku Bunga dan Inflasi Pengertian Suku Bunga Harga dari uang Bunga dalam konteks perbankan dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah

Lebih terperinci

By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan Ke 7

By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan Ke 7 By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan Ke 7 Menjelaskan faktor ekonomi makro yang mempengaruhi kinerja bisnis. Menjelaskan bagaimana harga pasar ditentukan. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources EKONOMI EKONOMI 1 2 3 unlimited human s wants and needs scarcity resources CHOICES Faktor Penggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas

Lebih terperinci

Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang

Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang Pengertian Suku Bunga Suku bunga merupakan harga yang dibayar untuk dana atau modal Pergerakan Suku Bunga Suku Bunga S f Teori Loanable Funds Fokus teori ini ada pada penawaran

Lebih terperinci

1. Penyebab permasalahan pokok ekonomi tentang banyaknya barang dan jasa yang harus diproduksi adalah

1. Penyebab permasalahan pokok ekonomi tentang banyaknya barang dan jasa yang harus diproduksi adalah 1. Penyebab permasalahan pokok ekonomi tentang banyaknya barang dan jasa yang harus diproduksi adalah.. A. Hasil pertanian dari desa banyak dikonsumsi oleh masyarakat perkotaan B. Penggunaan bahan baku

Lebih terperinci

PENDAPATAN NASIONAL ALLDO KURNIA PUTRA IPA 2 SEMESTER III. SMA AL AZHAR SYIFA BUDI JAKARTA Jalan Kemang Raya No.7 Jakarta Selatan

PENDAPATAN NASIONAL ALLDO KURNIA PUTRA IPA 2 SEMESTER III. SMA AL AZHAR SYIFA BUDI JAKARTA Jalan Kemang Raya No.7 Jakarta Selatan PENDAPATAN NASIONAL ALLDO KURNIA PUTRA IPA 2 SEMESTER III SMA AL AZHAR SYIFA BUDI JAKARTA Jalan Kemang Raya No.7 Jakarta Selatan Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

Lebih terperinci

Dampak Inflasi Terhadap Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Apbd) Pada Pemerintah Kota Tasikmalaya

Dampak Inflasi Terhadap Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Apbd) Pada Pemerintah Kota Tasikmalaya Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-25 Dampak Inflasi Terhadap Anggaran Pendapatan Dan

Lebih terperinci

Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya

Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya 1. Mikroekonomi vs Makroekonomi Untuk dapat memahami ilmu makro ekonomi, sebaiknya kita mengenali terlebih

Lebih terperinci

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi Xpedia Ekonomi Makroekonomi Doc. Name: XPEKO0399 Doc. Version : 2012-08 halaman 1 01. Pengangguran friksional / frictional unemployment ialah... (A) diasosiasikan dengan penurunan umum di dalam ekonomi

Lebih terperinci

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi Pengantar Makro Ekonomi Pengantar Ilmu Ekonomi Makroekonomi Mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan Bertujuan memahami peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang memiliki spesialisasi yang tinggi. Hal ini berarti tidak ada seorangpun yang mampu memproduksi semua apa yang dikonsumsinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan jangka panjang yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur dengan mengacu pada Trilogi Pembangunan (Rochmat Soemitro,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori 1.1.1 Perbankan 1.1.1.1 Pengertian bank Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

Lebih terperinci

08. Tabel biaya dan produksi suatu barang sebagai berikut : Jumlah produksi Biaya tetap Biaya variabel Biaya total 4000 unit 5000 unit 6000 unit

08. Tabel biaya dan produksi suatu barang sebagai berikut : Jumlah produksi Biaya tetap Biaya variabel Biaya total 4000 unit 5000 unit 6000 unit EKONOMI KHUSUS 01. Dalam rangka menjaga kestabilan arus uang dan arus barang dalam perekonomian, bank sentral dapat melakukan penjualan dan pembelian surat-surat berharga di bursa efek. Kebijaksanaan bank

Lebih terperinci

Pengertian Suku Bunga. Suku bunga merupakan harga yang

Pengertian Suku Bunga. Suku bunga merupakan harga yang Suku Bunga dan Nilai Waktu Uang Pengertian Suku Bunga Suku bunga merupakan harga yang dibayar untuk dana atau modal Pergerakan Suku Bunga Teori Loanable Funds Fokus teori ini i ada pada penawaran (supply)

Lebih terperinci

Pasar Uang Dan Kurva LM

Pasar Uang Dan Kurva LM Pasar Uang Dan Kurva LM, SE., MM. 1 Permintaan Dan Penawaran Uang Uang Segala sesuatu yg dapat dipakai sebagai alat pembayaran yg sah. Fungsi uang Sebagai satuan pengukur nilai, alat tukar dan penimbun

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Penger:an Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara- cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Mankiw, 2006: 145). Ini tidak berarti bahwa harga harga berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Mankiw, 2006: 145). Ini tidak berarti bahwa harga harga berbagai macam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Inflasi Salah satu peristiwa modern yang sangat penting dan yang selalu dijumpai dihampir semua negara di dunia adalah inflasi. Definisi singkat dari inflasi adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan estimasi yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji Impulse Response Function menunjukkan variabel nilai

Lebih terperinci

A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA

A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA Yang termasuk dalam sistem moneter adalah bank-bank atau lembaga-lembaga yang ikut menciptakan uang giral. Di Indonesia yang dapat digolongkan ke dalam sistem

Lebih terperinci

8 BAB INDEKS HARGA DAN INFLASI

8 BAB INDEKS HARGA DAN INFLASI 8 BAB INDEKS HARGA DAN INFLASI PETA KONSEP Kebijakan moneter Kebijakan fiskal Kebijakan non-moneter di atasi melalui memiliki dampak bagi Orang-orang yang berpenghasilan tetap Orang-orang yang berpenghasilan

Lebih terperinci

ANGGIT BIMANTARA. Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasyah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional

ANGGIT BIMANTARA. Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasyah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional ANGGIT BIMANTARA Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasyah Aliyah Kelas X Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional i KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-nya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Inflasi Inflasi memiliki definisi yang sangat beragam yang dapat ditemukan dalam literature ekonomi. Keanekaragaman dari definisi inflasi ini pun

Lebih terperinci

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak TEORI EKONOMI MAKRO Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang

Lebih terperinci

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia Modul ke: 11Fakultas Ekonomi & Bisnis Perekonomian Indonesia Kebijakan Fiskal dan Moneter Janfry Sihite Program Studi Manajemen Tujuan Sesuai rapem Kebijakan Fiskal Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

VII. SIMPULAN DAN SARAN

VII. SIMPULAN DAN SARAN VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum dalam perekonomian Indonesia terdapat ketidakseimbangan internal berupa gap yang negatif (defisit) di sektor swasta dan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Bank-bank umun pemerintah dan Bank-bank umum swasta nasional di

BAB II URAIAN TEORITIS. Bank-bank umun pemerintah dan Bank-bank umum swasta nasional di BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pengaruh Variabel Kinerja Perbankan terhadap Tingkat Bunga Deposito Syakir (1995) dalam penelitiannya yang mengambil judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

melindamelindo.wordpress.com Page 1

melindamelindo.wordpress.com Page 1 BAB 10. Uang - Uang adalah alat pembayaran yang sah yang digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran A. Fungsi Uang a. Fungsi Asli Uang 1. Alat Tukar Sebagai alat tukar, uang mempermudah manusia dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini aktivitas manusia yang berhubungan dengan menabung sangatlah penting, adanya tabungan masyarakat maka dana tersebut tidaklah hilang, tetapi dipinjam atau dipakai

Lebih terperinci

UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Pendahuluan Pada jaman dahulu, perdagangan dilakukan oleh masyarakat dengan

Lebih terperinci

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia MODUL PERKULIAHAN Perekonomian Indonesia Sistem Moneter Indonesia Fakultas Program Studi Pertemuan Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi 13 84041 Abstraksi Modul ini membahas tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beredar dan hubungan jumlah uang beredar dengan laju inflasi. diketahui definisi uang dan fungsi uang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beredar dan hubungan jumlah uang beredar dengan laju inflasi. diketahui definisi uang dan fungsi uang. 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas tentang teori yang mendasari dari pokok permasalahan yang akan diambil. Adapun pokok permasalahan yang akan dibahas terdiri dari definisi dan fungsi

Lebih terperinci

Permintaan dan Penawaran Uang

Permintaan dan Penawaran Uang Permintaan dan Penawaran Uang Teori Permintaan Uang 1. Quantity Theory of Money 2. Liquidity Preference Theory 3. Milton Friedman Theory Quantity Theory of Money...1 Dikembangkan oleh Irving Fisher Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Uang, Fungsi Uang dan Jenis Uang. Dalam kehidupan sehari-hari, uang mememiliki pengertian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Uang, Fungsi Uang dan Jenis Uang. Dalam kehidupan sehari-hari, uang mememiliki pengertian yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Uang, Fungsi Uang dan Jenis Uang Dalam kehidupan sehari-hari, uang mememiliki pengertian yang bermacam-macam. Secara sederhana uang diartikan sebagai alat pertukaran

Lebih terperinci

EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM

EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM EKONOMI MAKRO Ekonomi Tertutup : Ekonomi yang tidak berinteraksi dengan ekonomi lain di dunia Ekonomi Terbuka : Ekonomi yang berinteraksi secara bebas dengan ekonomi lain

Lebih terperinci

Malang Study Club. Latihan Ekonomi SMA XII IPS

Malang Study Club. Latihan Ekonomi SMA XII IPS 1. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara berikut ini: (1) Membuka lokasi baru/cabang. (2) Meningkatkan kualitas SDM. (3) Menambah mesin-mesin baru. (4) Penataan posisi peralatan dan petugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Tingkat Suku Bunga Suku bunga merupakan persentase nilai harga dari penggunaan uang atau juga sebagai imbalan sewa atas penggunaan uang dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang masih memiliki tingkat kesejahteraan penduduk yang relatif rendah. Oleh karena itu kebutuhan akan pembangunan nasional sangatlah diperlukan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA Definisi Krisis ekonomi : Suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara mengalami penurunan akibat krisis keuangan Krisis keuangan/ moneter

Lebih terperinci

1. Pertambahan penduduk 2. Perkembangan perekonomian 3. Keterbatasan SDA

1. Pertambahan penduduk 2. Perkembangan perekonomian 3. Keterbatasan SDA SOAL TRYOUT UJIAN NASIONAL SMA TAHUN PELAJARAN 2006/ 2007 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/ Program : XII / IPS W a k t u : 120 Menit Penyusun : Tim Ekonomi DKI Jakarta P a k e t : A 1. Di bawah ini adalah

Lebih terperinci

Kinerja kebanyakan bisnis sangat tergantung pada tiga faktor ekonomi makro, yaitu : Yaitu perubahan dalam tingkat umum dari aktivitas ekonomi.

Kinerja kebanyakan bisnis sangat tergantung pada tiga faktor ekonomi makro, yaitu : Yaitu perubahan dalam tingkat umum dari aktivitas ekonomi. Nama : Shoma Wiryantara NIM : 10.12.4643 LINGKUNGAN BISNIS Keberhasilan suatu perusahaan sebagian tergantung pd. Lingkungannya. Walaupun manajer suatu perusahaan tidak dapat mengendalikan lingkungan, tetapi

Lebih terperinci

JUMLAH UANG BEREDAR DAN KEBIJAKAN MONETER

JUMLAH UANG BEREDAR DAN KEBIJAKAN MONETER JUMLAH UANG BEREDAR DAN KEBIJAKAN MONETER I. UANG DAN JUB 1. Uang adalah sesuatu yang secara umum diterima didalam pembayaran untuk pembelian barang dan jasa, atau utang. 2. Fungsi uang : a. Alat tukar-menukar

Lebih terperinci

Bab 6 INFLASI. Gambar 6.1. Perkembangan Inflasi Dan Output Gap Nasional. Bahan Kuliah Ekonomi Moneter Aris B. Setyawan 66

Bab 6 INFLASI. Gambar 6.1. Perkembangan Inflasi Dan Output Gap Nasional. Bahan Kuliah Ekonomi Moneter Aris B. Setyawan 66 Bab 6 INFLASI Seperti telah dijelaskan di banyak Bab sebelumnya, tiba saatnya dijelaskan secara lebih mendetail mengenai satu variabel yang memiliki hubungan yang erat dengan kebijakan moneter, serta memiliki

Lebih terperinci

MODUL INDEKS HARGA DAN INFLASI USER FARIS SUKMO PRIAMBUDI

MODUL INDEKS HARGA DAN INFLASI USER FARIS SUKMO PRIAMBUDI 2016 MODUL INDEKS HARGA DAN INFLASI USER FARIS SUKMO PRIAMBUDI 0 Kata Pengantar dan Tujuan Modul Assalamu alaikum Wr, Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan modul Ekonomi memahami

Lebih terperinci

Perekonomian Terbuka

Perekonomian Terbuka Perekonomian Terbuka Perekonomian Terbuka Perekonomian empat sektor (perekonomian terbuka) adalah suatu perekonomian yang didalamnya sudah terdapat perdagangan luar negeri (ekpor-impor). Pengeluaran agregat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan stabilitas di bidang ekonomi yang sehat dan dinamis, pemeliharaan di bidang ekonomi akan tercipta melalui pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan stabilitas di bidang ekonomi yang sehat dan dinamis, pemeliharaan di bidang ekonomi akan tercipta melalui pencapaian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indikator indikator ekonomi makro sangat berperan dalam menstabilkan perekonomian. Menurut Lufti dan Hidayat ( 2007 ), salah satu indikator ekonomi makro yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peristiwa moneter yang penting dan hampir dijumpai semua

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peristiwa moneter yang penting dan hampir dijumpai semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu peristiwa moneter yang penting dan hampir dijumpai semua negara di dunia adalah inflasi. Inflasi berasal dari bahasa latin inflance yang berarti meningkatkan.

Lebih terperinci

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Analisis fundamental Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi ditekan dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi ditekan dapat mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang sangat ditakuti oleh semua negara didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi ditekan dapat mengakibatkan meningkatnya

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SELAMA PERIODE

KEBIJAKAN SELAMA PERIODE KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAH DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA KEBIJAKAN SELAMA PERIODE 1966-1969 Pembersihan proses-proses kebijakan orde lama yang tidak

Lebih terperinci

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN Judul UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Eko.2.03 Penulis: Nurmawan, S.Pd Penyunting Materi: Dra. Endang Sri Rahayu, M.Pd Penyunting Media: Drs. Suharto Lasmono

Lebih terperinci

Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter

Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter 1 Bank Sentral (BI di Indonesia) Bank Indonesia (BI) - Sebagai Bank Sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 Undangundang RI No. 23 tahun 1999 Lembaga Negara yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral dari suatu Negara. Pada dasarnya kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan salah satu indikator penting dalam perekonomian suatu negara. Kestabilan inflasi merupakan prasyarat

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG K e l a s A. KONSEP DASAR a. Sejarah Uang Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG K e l a s A. KONSEP DASAR a. Sejarah Uang Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Menguasai konsep dan teori uang. 2. Menentukan

Lebih terperinci

BAB VI INFLATION, MONEY GROWTH & BUDGET DEFICIT

BAB VI INFLATION, MONEY GROWTH & BUDGET DEFICIT BAB VI INFLATION, MONEY GROWTH & BUDGET DEFICIT A. INFLASI Adalah kecederungan tingkat perubahan harga secara terus menerus, sementara tingkat harga adalah akumulasi dari inflasi inflasi terdahulu. π =

Lebih terperinci

Kebijakan Moneter dan Fiskal

Kebijakan Moneter dan Fiskal Kebijakan Moneter dan Fiskal KELAS UNTUK SMA / MA Nama : SEMESTER II Kelas :.. Sekolah :.. Disusun Oleh : Laila Rossana KATA PENGANTAR Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

Lebih terperinci

SOAL APBN DAN PAJAK MONETER

SOAL APBN DAN PAJAK MONETER SOAL APBN DAN PAJAK MONETER 1. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja Negara tahun 2005 diatur berdasarkan. a. UUD 1945 pasal 23 b. UUD 1945 pasal 33 c. UU No. 17 tahun 2003 d. UU RI No. 16 tahun 1994

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel BAB II TINJAUAN TEORI Bab ini membahas mengenai studi empiris dari penelitian sebelumnya dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel dalam kebijakan moneter dan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORETIS. Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap Harga Saham

BAB II URAIAN TEORETIS. Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap Harga Saham BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Pane tahun 2009 dengan judul Pengaruh Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap Harga Saham Pada Industri

Lebih terperinci

Inflasi dalam Perspektif Ekonomi Syariah

Inflasi dalam Perspektif Ekonomi Syariah Inflasi dalam Perspektif Ekonomi Syariah Disusun oleh: Rifka Kusumawardani (109084000012) Dimas Prabowo (109084000052) Rhomdon Kurniawan (109084000064) Ilmu Ekonomi dan studi pembangunan Semester 6 Konsentrasi

Lebih terperinci