PENGEMBANGAN MODUL OTOMATISASI PRODUKSI DATA PADA APLIKASI BROWSE KATALOG BDPJN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MODUL OTOMATISASI PRODUKSI DATA PADA APLIKASI BROWSE KATALOG BDPJN"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MODUL OTOMATISASI PRODUKSI DATA PADA APLIKASI BROWSE KATALOG BDPJN Riyan Mahendra Saputra *) *) Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh, LAPAN / Abstract LAPAN Pustekdata has a responsibility for dissemination of remote sensing data to the remote sensing data user. To reach that goal, there was developing a browse catalog application of the National Remote sensing Data Bank (BDPJN) at The application is divided into two sections, the first section is the user interaction and the second is the data produced at browse catalog. Data production at catalog require longer periods of time because some of the process is done manually. This paper tried to do research on production process and make a prototype module for the acceleration of the process of data production to perform the automation process for SPOT 5 Virtual Reception data in The results showed that the acceleration occurs at least 40% in the production time process. KeyWords: module automation data production, remote sensing browse catalog, BDPJN Abstrak Pustekdata LAPAN mempunyai kewajiban untuk melakukan diseminasi data penginderaan jauh kepada pengguna data inderaja. Untuk mewujudkan hal tersebut telah dibangun aplikasi browse katalog Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN) pada tahun Aplikasi tersebut terbagi dalam dua bagian, pertama adalah interaksi dengan pengguna dan kedua adalah produksi data di browse katalog. Produksi data dibrowse katalog memerlukan waktu yang cukup lama karena sebagian proses dilakukan secara manual. Tulisan ini mencoba melakukan kajian terhadap proses produksi dan membuat prototype modul untuk percepatan proses produksi data dengan melakukan otomatisasi proses untuk data SPOT 5 Virtual Reception tahun Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi percepatan waktu proses produksi sebesar 40%. Kata Kunci: modul otomatisasi produksi data, browse katalog, BDPJN 1. Pendahuluan Pusat Teknologi dan Data (PUSTEKDATA) adalah salah satu pusat di bawah Kedeputian Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). PUSTEKDATA LAPAN mempunyai kewajiban untuk menyampaikan informasi mengenai data penginderaan jauh (inderaja), baik hasil akuisisi/pengadaan dan hasil pengolahan lanjut kepada pengguna data inderaja. Pustekdata LAPAN saat ini mengelola cukup banyak jenis data inderaja yang tersimpan di berbagai media, baik media penyimpanan magnetik (hardisk), optik (CD/DVD) maupun media cetak (katalog dan berkas lainnya). Data inderaja tersebut adalah data Landsat (5, 7 dan 8), SPOT (2, 4, 5 dan 6), Modis Aqua/Terra, JERS, NOAA, Fengyun, ALOS, Ikonos, Quickbird, Worldview dan beberapa data citra satelit lainnya. Saat ini, PUSTEKDATA telah memiliki sistem browse katalog yang siap operasional berbasis webgis. Sistem browse katalog yang ada saat ini di merupakan implementasi dari Masterplan IT Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (PUSTEKDATA, 2011) dalam menjalankan fungsi pelayanan atau diseminasi data penginderaan jauh, sekaligus mendukung tugas PUSTEKDATA sebagai bagian dari simpul Jaringan Data Spasial Nasional (INA-SDI). Aplikasi browse katalog yang ada tersebut merupakan salah satu sarana penghubung atau sarana komunikasi dengan pengguna (user) yang membutuhkan informasi dan data inderaja. Aplikasi browse katalog terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian interaksi dengan pengguna/sistem (front end) dan bagian produksi data (back-end) di dalam lingkungan sistem. Perlu adanya penambahan fitur-fitur yang terdapat dalam browse katalog untuk meningkatkan fungsionalitasnya dalam menjalankan fungsi diseminasi data. Seminar Nasional Penginderaan Jauh

2 Proses produksi data yang terjadi pada saat ini yaitu, data-data (data inderaja dan metadata) yang dikelola oleh PUSTEKDATA tersimpan di berbagai media penyimpanan, data tersebut kemudian di inventarisasi dan di migrasikan kedalam server penyimpanan. Selanjutnya data citraa inderaja tersebut akan di simpan/register kedalam filee basis data (geodatabase) yang terintegrasi. Data yang terdapat dalam geodatabase tersebut kemudian di publish ke dalam sistem server sistem informasi geografis(sig/gis) menjadi layanan peta (mapservice) sehingga nantinya dapat menjadi object pendukung p dalam implementasi aplikasi browse katalog. Secara umum proses produksi/operasional browse katalog yang ada saat ini dapat dilihat pada gambar 1-1. Gambar 1-1. Proses produksi/operasional browse katalog Namun dalam proses operasional produksi data masih membutuhkan waktu dalamm proses produksi data(tabel 1-1) yang cukup lama dan waktu produksi tiap data inderaja berbeda, dipengaruhi oleh ukuran data, jumlah data dan proses menampilkan data. belum adanya informasi mengenaii data yang sudah diproses dan sejauh mana proses yang dilakukan terhadap data tersebut. Untuk itu perluu dilakukan kajian untuk mempercepat proses produksii data agar bisa ditampilkan dalam browse katalog. Tabel 1-1 Proses produksi data NO PROSES PROSES WAKTU 1 Migrasi Data Manual variatif 2 Konversi metadata Otomatis 3 Geodatabase Manual menit/data 4 Pembuatan mapservice Manual 5-10 menit/data 5 Publish mapservice Manual menit/data 6 Update data Manual menit/data

3 2. Studi Literatur Katalog data satelit inderaja berbasis webgis yang ada saat ini, mengacu ke salah satu contoh aplikasi katalog (benchmark fitur) yang di. Aplikasi yang dirujuk adalah aplikasi EarthExplorer ( Aplikasi tersebut merupakan katalog data satelit inderaja yang dimiliki oleh USGS. Beberapa fitur yang terdapat pada EarthExplorer dan digunakan untuk pengembangan fungsi yang ada dalam sistem katalog BDPJN yang ada saat ini adalah sebagai berikut : Sistem aplikasi katalog dapat menampilkan layanan peta (map services) yang direquest dari server SIG, yang terdiri dari basemap dan data citra yang di request oleh user/guest. Sistem aplikasi katalog dapat menampilkan footprint data citra pada basemap. Sistem aplikasi dapat menampilkan hasil overlay data citra pada basemap. Aplikasi browse katalog tersebut merupakan aplikasi bebasis WebGIS. Untuk komunikasi antar komponen yang berbeda-beda di lingkungan web, maka web server diperlukan untuk mengelola komunikasi antar komponen tersebut. Sedangkan dalam hal pengembangan sistem yang digunakan, pengembangan arsitektur sistem mengikuti asitektur Client Server, hal ini di karenakan standart dan kondisi dari data spasial berbeda beda dan sangat spesifik. Salah satu konsep mengenai arsitektur pemetaan secara online (webgis) ditunjukkan pada gambar 2-1. Gambar 2-1. Arsitektur pemetaan online (WEBGIS) (Sumber: Horanont, et.al., 2002) Gambar diatas menunjukan arsitektur minimum sebuah sistem WebGIS. Aplikasi berada disisi client yang berkomunikasi dengan server sebagai penyedia data melalui web Protokol seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Aplikasi seperti ini menggunakan web browser (Mozilla Firefox, Opera, Internet Explorer, dll). Untuk menampilkan dan berinteraksi dengan data GIS, umumnya sebuah browser membutuhkan tambahan Pug-In atau Java Applet atau bahkan keduanya. Web server bertanggung jawab terhadap proses permintaan dari client dan mengirimkan tanggapan terhadap permintaan tersebut. Web server juga mengatur komunikasi dengan server GIS. Komponen di server GIS bertanggung jawab terhadap koneksi kepada database spasial seperti menterjemahkan query kedalam SQL dan membuat representasi (transformasi data spasial sehingga mudah diakses oleh web) yang diteruskan ke server. Pada kenyataannya server GIS berupa software libraries yang menawarkan beberapa layanan khusus untuk Seminar Nasional Penginderaan Jauh

4 pengolahan dan analisis pada data. Implementasi konsep tersebut di PUSTEKDATA, memiliki tambahan komponen arsitektur, yaitu adanya server untuk sistem otentikasi, server metadata dan sistem s manajemen konten untuk menjalankan salah satuu proses bisnis(pelayanan data). Proses produksi dalam sistem BDPJN memiliki 2 proses yaitu, proses data dann metadata. Proses metadata adalah proses konversi metadata format stasiun bumi menjadi standart ISOO metadata. Hasil konversi kemudian disimpan ke dalam server katalog metadata. Server ini digunakan oleh aplikasi browse katalog dan aplikasi INA-SDI untuk mendapatkan informasi data inderaja. Proses data merupakan proses registrasi data, kemudian data disimpan didalam geodatabase, dan dibuat suatu layanan peta (mapservice) menggunakan server GIS, layanan tersebut nantinya akan diakses oleh katalog. Proses dalam sistem BDPJN dapat di lihat pada p gambar berikut. Gambar 2-2. Alur Proses dalam BDPJN Pada tulisan kali ini, akan memperdalam tentang produksi data. Alur proses data, diawali dengan registrasi data kedalam geodatabase, input data kedalam mosaic datasett dan publikasi data(pustekdata, 2012). Setiapp proses yang dijalankan belum memiliki catatan (log) proses data, sehingga untuk penelusuran data yang belum/sudah diproses memerlukan waktu. Proses registrasi data kedalam enterprise geodatabase dipengaruhi oleh koneksi data kedalam geodatabasee melalui jaringan, terjadi permasalahan koneksi ke geodatabase sehingga diperlukan alternatif jenis geodatabase lainnya. Tipe geodatabase dalam framework ESRI (ESRI, 2013) terdiri dari 3 jenis geodatabase, personal geodatabase dengan maksimal kapasitas penyimpanan 500 Gb, file geodatabase dengan maksimal kapasitas penyimpanan 2 Tb dan enterprise geodatabase ditentukan oleh kapasitas penyimpanan yang dimiliki. Pembuatan mapservice secara manual membutuhkan waktu dalam pengerjaannya. Hal ini bisa disingkat dengan menggunakan tipee data mosaic dataset, semua data inderaja diregister kedalam mosaic dataset kemudian dipublikasi menjadi imageservice. Visualisasi citra dengan warna natural dapat dilakukan dengan pemilihan band yang digunakan dalam pengaturan di mosaic dataset. Hasil kajian yang dilakukan bahwa b diperlukannya informasi data yang telah diproses, d sehingga memudahkan dalam penelusuran data. Informasi tersebut disimpan dalam bentuk tabel. Setiap proses

5 yang dilakukan dicatat dan dilakukan perubahan status pada tabel, ditunjukkan pada p gambar 2-3. pembuatan mapservice tidak dilakukan, diganti dengan register data kedalam mosaic dataset dan dipublikasi menjadi imageservice. Untuk publikasi data tidak lagi mempublikasi tiap dataset, hanya publikasi mosaic dataset saja. Jika terjadi t penambahan data maka diperlukan modul update informasi, hal ini bisa dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap lokasi penyimpanan data, memanfaatkan modul library yang terdapat pada pemrograman java (Oracle, 2013). Gambar 2-3. Usulan Proses Produksi di Browse Katalog. Pembuatan modul otomatisasi menggunakan metode perekayasaan perangkat lunak menggunakan model prototyping (Pressman, 2001). Pendekatan model prototyping digunakan jika pemakai hanya mendefenisikan objektif umum dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya, sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi sistem operasi, atau bentuk antarmuka manusia-mesin yang harus diambil. Cakupan aktivitas dari prototyping model terdiri dari, mengidentifikasi kebutuhan yang sudah diketahui, melakukan perancangan secara cepat sebagai dasar untuk membuat prototype, menguji coba dan mengevaluasi prototype dan kemudian melakukan penambahan dan perbaikan-perbaikan terhadap prototype yang sudah dibuat. Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Adapun kelemahan model prototyping adalah, prototype yang dibuat terburu-buru sehingga rancangan tidak tersusun dengan baik dan dalam implementasi dilakukan sembarang, karena ingin bekerja dengan cepat. 3. Metodologi 3.1 Data dan Peralatan Data yang digunakan adalah data citra Spot 5 (virtual reception) Multispektral berjumlah 209 data. Sedangkan peralatan yang digunakan ditunjukkan pada tabel 3-1.

6 Tabel 3-1 Peralatan No Komponen Spesifikasi 1 2 Komputer server Komputer desktop 3 POSTGRESQL 4 DB CLIENT 5 ECLIPSE SDK 6 python 2.7 JAVA Prosesor : Intel Xeon 2 GHz,Memori : 8 GB, Jenis sistem : 64 bit, Sistem operasi : Windows Server 2003 SP 2 Prosesor : Intel CoreTM i GHz, Memori : 8 GB, Jenis sistem : 32-bit, Sistem operasi : Windows 7 Professional SP1 Object Relational Database Management System (ORDBMS) Relational Database Management System (RDBMS) Editor Java- Programming Language Programming Language 3.2 Metode studi literatur Analisa dan Desain Pembuatan modul Pengujian aplikasi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan Gambar 3-1. Diagram alur pengembangan Modul Produksi Data. 1. Studi Literatur Dalam kegiatan ini diperlukan kajian untuk memberikan gambaran serta penjelasan yang berkaitan dengan karakteristik citra yang di gunakan sebagai bahan kajian, konsep geodatabase, tipe data, dan tipe publikasi, serta informasi lainnya yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan. 2. Analisis & Desain modul Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis ini ada dua bagian, yaitu tahap survei pengumpulan data dan analisis terstruktur yang secara garis besar untuk memperoleh pengertian dari permasalahan - permasalahan, efisiensi dan pertimbangan - pertimbangan yang mengarah ke proses produksi yang ada saat ini serta mencari kendala-kendala yang dihadapi dalam sistem sedang berjalan tersebut dan menentukan solusi-solusi alternatif yang akan dilakukan. Seminar Nasional Penginderaan Jauh

7 3. Pengembangan aplikasi/pembuatan modul aplikasi Pada tahap ini dilakukan proses pengembangan aplikasi yang mencakup proses konfigurasi struktur data, arsitektur prosedur detail dan karakteristik antarmuka program aplikasi yang di buat sampai dengan pembuatan aplikasi, yaitu pembuatan modul-modul proses aplikasi. 4. Pengujian aplikasi dan evaluasi Setelah proses implementasi selesai, selanjutnya menguji program apakah sudah sesuai tujuan dan memberi solusi untuk permasalahan yang ada. Proses ini dilakukan untuk melakukan uji coba penerapan sistem yang dibangun. Dalam kegiatan pengujian, dilihat dan dicatat kekurangan yang ada dari sistem yang telah didesain. Dari hasil pengujian, bila didapatkan kelemahan dan kekurangan sistem yang ada, kemudian dilakukan revisi. 5. Hasil dan pembahasan Hasil dan pembahasan menjelaskan hasil yang diperoleh dalam pengembangan modul. 6. Kesimpulan 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Analisa dan Desain Tabel Data Spot 5 Di dalam lingkungan sistem terdapat 11 karakteristik objek sebagai elemen dari tabel yang menginformasikan mengenai data serta informasi proses-proses yang dilakukan terhadap data tersebut. Adapun elemen-elemen dari tabel tersebut yaitu id, folder, metadata, image, thumbnail, geodb, mosaic_ds, download, download_path dan tahun (ditunjukkan pada tabel 4-1). Tabel 4-1. spot 5 No Nama Field Tipe data Keterangan 1 id Char No identifikasi 2 folder Text Informasi path data 3 metadata Text Path+File metadata 4 image Text Path+File image 5 thumbnail Text Path+File thumbnail 6 konversi Booleaan Informasi konversi 7 geodb Booleaan Informasi import geodb 8 mosaic_ds Booleaan Informasi mosaic dataset 9 download Text Path+file 10 download_path Text Informasi link download 11 tahun Date Informasi tahun data Seminar Nasional Penginderaan Jauh

8 4.2 Desain Modul Produksi Data Spot Modul distribusi data spot terdiri dari 5 modul, yaitu modul input data, modul input data ke dalam file geodatabase, modul penambahan data kedalam proses mosaic dataset, modul publish/republish dan modul update data. Gambar desain modul produksi data spot tersebut adalah sebagai berikut. Pada modul input data, sebelum dilakukan proses pembacaan data, langkah awal yang dilakukan sistem adalah mengkonfigurasi lokasi folder data yang akan di proses. selanjutnya program aplikasi akan memproses file-file yang ada didalam folder lokasi tersebut, mengakses serta membaca informasi metadata serta file atau informasii lainnya yang di butuhkan sistem untuk melakukan proses-proses selanjutnya. Informasi- informasi yang telahh di baca sistem sebelumnya, kemudian di simpan ke k dalam tabel data sesuai elemen-elemen informasi yang ada (id, folder, metadata, image, thumbnail, geodb, g mosaic_ds, download, download_path dan tahun). Sistem akan memproses tahapan berikutnya untuk u import data citra kedalam file geodatabase, serta meng-update informasi pada tabel untuk setiap file f yang diproses. Selanjutnya hasil dari proses importt data yang dilakukan sebelumnya, kemudian dilakukan registrasi pada mosaic dataset, proses mosaik datat tersebut dilakukan terhadap semua data yang ada di dalam file geodatabase. Langkah selanjutnya adalah mempublikasi mosaik dataset tersebut menjadi layanan web (imageservice) menggunakan serverr GIS. Gambar 4-1 Desain Modul Produksi Data Spot. Untuk memonitoring keadaan aktual dari data spot 5 yang ada, modul updating akan mencari dan memantau perubahan aktivitas darii folder tempat data spot 5 berada, dan kemudiann akan melakukan proses jika ada perubahan atau penambahan di dalam lingkungan folder lokasi tersebut. proses yang dilakukan sistem tersebut mencakupp proses-proses yang dilakukan oleh modul-modul proses p sebelumnya (modul proses 1-4).

9 5. Hasil pengujian Modul Berdasarkan pengujian modul yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut : Proses dilakukan terhadap 209 data SPOT 5 MS, 209 data teregistrasi ditabel data, 195 data dalam file geodatabase dan mosaic dataset, terdapat 14 duplikasi data. Waktu proses yang diperoleh adalah, Input data (25-29 dtk), import ke file geodatabase ( 8 menit/data), menambahkan data file ke mosaic dataset (20 detik/data ) dan Publikasi image service ( 20 menit/publish) serta update data (28 menit 20 detik/data). Tabel 4-2 menunjukkan perbandingan proses sebelum dan sesudah otomatisasi Tabel 4-2. Perbandingan sebelum dan sesudah otomatisasi No PROSES WAKTU awal WAKTU sesudah otomatisasi 1 Input data - ±29 detik 2 Import Geodatabase menit/data ±8 menit/data 3 Add to 5-10 menit/data ±20 detik/data mosaic dataset 4 Publish menit/data ±20 menit/publish 5 Update data menit/data ±28 menit 20 detik/data Berikut gambar 4-2 hasil proses pengujian modul yang dilakukan dan gambar 4-3 hasil publikasi yang diakses pada jaringan data spasial nasional(jdsn). Gambar 4-2. Hasil Proses data spot 5 (View ArcCatalog Arcgis) Seminar Nasional Penginderaan Jauh

10 Gambar 4-3. Akses image service data spot 5 pada portal INA-SDI 6. Kesimpulan Modul aplikasi terdiri dari 5 modul yaitu modul input data kedalam tabel, modul import data ke dalam file geodatabase, modul penambahan data kedalam proses mosaic dataset, modul publish/republish dan modul update data Berdasarkan hasil proses pengujian modul-modul aplikasi yang di buat, waktu proses otomatisasi yang dilakukan mengalami peningkatan dengan waktu penyelesaian menjadi 28 menit 49 detik dan efisiensi waktu sebesar ±40 %. Kedepannya akan dibuatkan modul otomatisasi untuk jenis data lainnya. 7. Daftar Rujukan ESRI online help: raster basic /index.html#/Raster_basics/003n /. (diakses ). ESRI online help: types of geodatabase /index.html#/Types_of_geodatabases/003n /. (diakses ). ESRI online help: Approches for publishing services with ArcGIS. en/help/main/10.1/#/approaches_for_publishing_services_with_arcgis/ pp000000/. (diakses ). Horanont, et.al., A comparative assessment of internet GIS server systems. In: Map Asia, Bangkok, Thailand, Oracle Java Tutorials: Watching a directory for changes. javase/tutorial/essential/io/notification.html. (diakses ). Pressman, Roger, F Software Engineering: a practitioner's approach. Fifth edition. McGraw-Hill Science/Engineering/Math. ISBN-10: ISBN-13: pp PUSTEKDATA Riset Insentif Kedirgantaraan: MASTERPLAN-IT Bank Data Penginderaan Jauh Nasional. PUSTEKDATA Dokumen Pengembangan: Rancang bangun browse katalog Bank Data Penginderaan Jauh Nasional. Seminar Nasional Penginderaan Jauh

Dokumen Proof of Concept (POC) Tahun Peningkatan Utilitas Sistem Katalog BDPJN berbasis WebGIS untuk data resolusi tinggi

Dokumen Proof of Concept (POC) Tahun Peningkatan Utilitas Sistem Katalog BDPJN berbasis WebGIS untuk data resolusi tinggi Dokumen Proof of Concept (POC) Tahun 2014 Peningkatan Utilitas Sistem Katalog BDPJN berbasis WebGIS untuk data resolusi tinggi 1. Pengantar Kapustekdata Pusat Teknologi dan Data (PUSTEKDATA) adalah salah

Lebih terperinci

Dokumen Proof of Concept (POC) Tahun 2015 Peningkatan Utilitas Sistem Katalog BDPJN berbasis WebGIS untuk data resolusi rendah

Dokumen Proof of Concept (POC) Tahun 2015 Peningkatan Utilitas Sistem Katalog BDPJN berbasis WebGIS untuk data resolusi rendah Dokumen Proof of Concept (POC) Tahun 2015 Peningkatan Utilitas Sistem Katalog BDPJN berbasis WebGIS untuk data resolusi rendah 1. Pengantar Kapustekdata Pusat Teknologi dan Data (PUSTEKDATA) adalah salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma A* dan Dijkstra ini menggunakan model waterfall. Model waterfall penelitian untuk

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Pengelolaan Data Citra Inderaja dalam Sistem Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN)

Pengembangan Modul Pengelolaan Data Citra Inderaja dalam Sistem Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN) Dokumen Proof of Concept (POC) Tahun 2016 Pengembangan Modul Pengelolaan Data Citra Inderaja dalam Sistem Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN) 1. Pengantar Kapustekdata Pusat Teknologi dan Data

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL KONVERSI METADATA SPOT 5 VIRTUAL RECEPTION SESUAI FORMAT ISO 19115/19139

PENGEMBANGAN MODUL KONVERSI METADATA SPOT 5 VIRTUAL RECEPTION SESUAI FORMAT ISO 19115/19139 PENGEMBANGAN MODUL KONVERSI METADATA SPOT 5 VIRTUAL RECEPTION SESUAI FORMAT ISO 19115/19139 Rita Silviana Arlis *), Riyan Mahendra Saputra *) *) Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh, LAPAN e-mail:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, berikut alat dan bahan penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, berikut alat dan bahan penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, berikut alat dan bahan penelitian yang digunakan: 1. Literatur: yaitu buku, jurnal, paper, dan artikel ilmiah

Lebih terperinci

format desktop (Konvensional) ----------------------------------------------------------------------------------------------- Secara konvensional, data spasial/geografi disimpan dalam format file geodatabase

Lebih terperinci

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR BAB III ANALISIS Bab ini berisi analisis mengenai aplikasi web target code generator, analisis penggunaan framework CodeIgniter dan analisis perangkat lunak code generator. 3.1 APLIKASI YANG DITANGANI

Lebih terperinci

PROOF OF CONCEPT SISTEM INTEGRASI KATALOG DATA CITRA SATELIT LANDSAT STASIUN BUMI LAPAN

PROOF OF CONCEPT SISTEM INTEGRASI KATALOG DATA CITRA SATELIT LANDSAT STASIUN BUMI LAPAN PROOF OF CONCEPT SISTEM INTEGRASI KATALOG DATA CITRA SATELIT LANDSAT STASIUN BUMI LAPAN 1. PENDAHULUAN Kedua stasiun bumi milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah melakukan akuisisi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan cara kerja sistem berdasarkan hasil analisa dan juga perancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam suatu bahasa pemrograman

Lebih terperinci

PROTOTYPE SISTEM INTEGRASI KATALOG DATA CITRA SATELIT LANDSAT STASIUN BUMI LAPAN

PROTOTYPE SISTEM INTEGRASI KATALOG DATA CITRA SATELIT LANDSAT STASIUN BUMI LAPAN PROTOTYPE SISTEM INTEGRASI KATALOG DATA CITRA SATELIT LANDSAT STASIUN BUMI LAPAN Ringkasan Telah dilakukan pengembangan sistem katalog data citra satelit penginderaan jauh Landsat Stasiun Bumi Lembaga

Lebih terperinci

KONSEP DASAR WEB GIS KONSEP WEB GIS. Denny Charter

KONSEP DASAR WEB GIS KONSEP WEB GIS. Denny Charter KONSEP DASAR WEB GIS Denny Charter dennycharter@gmail.com http://dennycharter.wordpress.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2008 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA SATUAN KERJA (652669) PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH PROPINSI DKI JAKARTA (55) KOTA JAKARTA TIMUR /KEGIATAN/OUUT/SUBOUUT/ Halaman 1 082.01.06

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap Awal Tahap Analisis Merumuskan Masalah Studi Literatur Data Penelitian Tahap Perancangan Desain Sistem Implementasi TOPSIS 1. Matriks Keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI)

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) yang berlokasi di Gedung AR Fachruddin B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Untuk mengetahui manfaat dari aplikasi backup dan restore ini, perlu dilakukan suatu implementasi. Implementasi yang benar dan tepat sasaran memerlukan pula ketersediaan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. Dokumen User Guide Aplikasi Web SRGI ini dibuat untuk tujuan sebagai berikut :

BAB 1. PENDAHULUAN. Dokumen User Guide Aplikasi Web SRGI ini dibuat untuk tujuan sebagai berikut : BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Dokumen User Guide Aplikasi Web SRGI ini dibuat untuk tujuan sebagai berikut : 1. Menggambarkan dan menjelaskan penggunaan aplikasi Web SRGI untuk Administrator dan Pengguna

Lebih terperinci

Implementasi Identifikasi Kendala Sistem Identifikasi Pengguna Administrator Pengujian Sistem Member Pengunjung atau umum HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi Identifikasi Kendala Sistem Identifikasi Pengguna Administrator Pengujian Sistem Member Pengunjung atau umum HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Pada tahap ini CMS akan dibuat atau dikembangkan berdasarkan tahap-tahap pengembangan sistem yang telah dijelaskan sebelumnya dengan menggunakan software dan hardware yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini dalam pembuatan programnya menggunakan aplikasi XAMPP dan MySQL sebagai databasenya dengan bahasa pemrograman Visual

Lebih terperinci

PENGERTIAN WEB web adalah

PENGERTIAN WEB web adalah PENGANTAR WEB -YQ- PENGERTIAN WEB web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (text, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol http (hypertext transfer

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. INFRASTRUKTUR Setelah dilakukan analisa dan perancangan sistem maka tahapan selanjutnya adalah tahap implementasi dan pengujian sistem (system implementation).

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Kegiatan implementasi atau penerapan dilakukan dengan dasar yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Pada penerapan sistem yang diusulkan

Lebih terperinci

Perangkat Lunak Pengolahan Data Survey Geografis Berbasis Smartphone Android

Perangkat Lunak Pengolahan Data Survey Geografis Berbasis Smartphone Android Perangkat Lunak Pengolahan Data Survey Geografis Berbasis Smartphone Richi Dwi Agustia Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer : Teknik Informatika UNIKOM Bandung, Indonesia Richi@email.unikom.ac.id Rian Hidayat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut adalah gambaran mengenai desain penelitian aggregasi website pada web portal universitas berdasarkan framework Krishna Prasad dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memperlancar proses penelitian maka desain penelitian

Lebih terperinci

Untuk mengimplementasikan sistem ini, diperlukan spesifikasi perangkat keras,

Untuk mengimplementasikan sistem ini, diperlukan spesifikasi perangkat keras, Untuk mengimplementasikan sistem ini, diperlukan spesifikasi perangkat keras, spesifikasi perangkat lunak, spesifikasi kebutuhan sistem, jadwal implementasi, dan petunjuk penggunaan sistem untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Perancangan tingkat usability. Analisis. Identifikasi Pola Interaksi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Perancangan tingkat usability. Analisis. Identifikasi Pola Interaksi 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Proses Pra Penelitian 1. Penentuan lokasi dan variabel penelitian 2. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan 3. Pengumpulan data yang diperlukan

Lebih terperinci

Evaluasi dan Penyempurnaan Jaringan Pengelolaan Data Spasial Kehutanan Dalam Rangka Integrasi Data Spasial Kehutanan Pusat dan Daerah

Evaluasi dan Penyempurnaan Jaringan Pengelolaan Data Spasial Kehutanan Dalam Rangka Integrasi Data Spasial Kehutanan Pusat dan Daerah Evaluasi dan Penyempurnaan Jaringan Pengelolaan Data Spasial Kehutanan Dalam Rangka Integrasi Data Spasial Kehutanan Pusat dan Daerah Kurniawan Basuki (ESRI Indonesia) Agenda Overview Project Assessment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa locationbased game yang diperuntukan bagi perangkat mobile dengan sistem operasi Android. Penelitian

Lebih terperinci

Petunjuk Manual Orthorektifikasi Data SPOT 6/7 dan Pleiades IA/IB Level Primary Menggunakan RPC

Petunjuk Manual Orthorektifikasi Data SPOT 6/7 dan Pleiades IA/IB Level Primary Menggunakan RPC Petunjuk Manual Orthorektifikasi Data SPOT 6/7 dan Pleiades IA/IB Level Primary Menggunakan RPC Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) 2015 i Daftar

Lebih terperinci

1 BAB III METODE PENELITIAN

1 BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan di bumi nusantara ini adalah sekolah baik sekolah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan akan informasi yang cepat sangatlah penting, terutama dengan perkembangan teknologi informasi pada segala bidang maka penggunaan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Teknologi informasi dalam segala bidang sangat dibutuhkan. Khususnya bidang pendidikan dalam pengembangan kemampuan berbahasa pemrograman. Media komunikasi yang

Lebih terperinci

WEBSITE PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI (PMG)

WEBSITE PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI (PMG) WEBSITE PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI (PMG) http://www.dim.esdm.go.id Agenda : Latar Belakang Tugas dan Fungsi PMG Maksud dan Tujuan Hardware dan Software Perancangan Website Flowchart/Alur dan Metode Kerja

Lebih terperinci

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan. 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan pengelolaan data pada saat ini sangatlah penting, dimana data akan berada pada media-media yang berlainan platform dan perlu dikelola ketika data memiliki

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Pada tahap ini merupakan tahapan yang dilakukan setelah tahap perancangan sistem telah dilakukan. Pada bab ini perancangan sistem yang telah dibuat diterjemahkan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan zaman, sistem pencarian buku di Perpustakaan UKDW sangat diperlukan untuk mempercepat pencarian buku. Sistem yang dikembangkan bisa secara

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Pada era Informasi saat ini, penggunaan komputer sebagai alat penunjang pekerjaan sangat banyak kita jumpai. Tingginya tingkat kebutuhan, membuat perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan tentang analisa dan perancangan sistem dari aplikasi ongkos kirim dan tracking ekpedisi. Analisa dan perancangan ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL ANALISIS AWAL SISTEM INFORMASI PERALATAN LABORATORIUM PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FT UNM

SEMINAR NASIONAL ANALISIS AWAL SISTEM INFORMASI PERALATAN LABORATORIUM PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FT UNM ANALISIS AWAL SISTEM INFORMASI PERALATAN LABORATORIUM PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FT UNM Ridwansyah Jurusan PTA FT Universitas Negeri Makassar ridwansyah@unm.ac.id ABSTRAK Pemanfaatan teknologi informasi

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

PROFIL SIPUS. (Sistem Informasi Perpustakaan) Oleh: Rasiman

PROFIL SIPUS. (Sistem Informasi Perpustakaan) Oleh: Rasiman PROFIL SIPUS (Sistem Informasi Perpustakaan) Oleh: Rasiman Disampaikan Pada: PELATIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN, 2008 Deskripsi Umum Sistem Sistem Informasi Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem Informasi yang menunjukkan letak atau pemetaan pada suatu tempat. Dimana yang dapat menjelaskan

Lebih terperinci

Printing dalam web applications

Printing dalam web applications PT Esri Indonesia Menara 165, 6th Floor Unit B, Jalan TB Simatupang Kav 1, Jakarta Selatan 12560 +62 (21) 2940 6355 connect@esriindonesia.co.id esriindonesia.co.id Printing dalam web applications Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4. 1 Implementasi Sistem Atau Aplikasi 4. 1. 1 Spesifikasi Sistem Aplikasi pengolahan jurnal online berbasis web dibuat dengan menggunakan bahasa PHP 5.0 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan dan pengujian dan aplikasi yang sudah dirancang. Penerapan rancangan yang telah dibuat dituangkan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Implementasi dan pengujian merupakan tahap dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai. 5.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan tahap pembuatan sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dan pengujian perangkat lunak berdasarkan hasil analisis dan perancangan pada bab III. 4.1 Implementasi Bagian ini berisi penjelasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Perusahaan CV. Alfa Teknologi membutuhkan aplikasi untuk pengembangan reservasi penginapan. Aplikasi ini bisa menjadi investasi bagi perusahaan, karena di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini dilakukan penulis di salah satu usaha rumahan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini dilakukan penulis di salah satu usaha rumahan yang 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan penulis di salah satu usaha rumahan yang menjual alat-alat elektronik yaitu Toko De-Gauss yang terletak di Jl. Babakan

Lebih terperinci

1.2 TUJUAN PENELITIAN

1.2 TUJUAN PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan yang sangat besar akan informasi mendorong berkembangnya teknologi-teknologi baru. Kemajuan di bidang teknologi, menuntut penanganan terhadap segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB 3 Landasan Teori

BAB 3 Landasan Teori BAB 3 Landasan Teori 3.1 Internet Internet adalah sistem global jaringan komputer yang saling berhubungan yang menggunakan standar Internet Protocol (TCP / IP) untuk menghubungkan perangkat di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan akan teknologi informasi sudah semakin meningkat seiring dengan perkembangan jaman. Seperti juga yang terjadi pada

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem 13 Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Pembahasan Metode Prototype Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah model prototype. Model prototype merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Perkembangan teknologi informasi khususnya jaringan Internet telah membawa perubahan dalam tingkah laku sosial masyarakat dalam berinteraksi. Masyarakat sudah mengenal Internet

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap Implementasi merupakan tahap pelaksanaan atau penerapan dari perancangan yang telah dikemukakan pada bab 4, yaitu perancangan sistem untuk melakukan proses kean

Lebih terperinci

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK BAB 1 PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Kehidupan sekarang ini banyak sekali hal yang harus kita perhatikan, salah satunya adalah pendidikan, karena pendidikanlah yang dapat memberikan ilmu atau pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN LAHAN POTENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN LAHAN POTENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING REVIEW JURNAL SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENENTUAN LAHAN POTENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN IMAGE PROCESSING DISUSUN OLEH 1. Adriyanto Prasetyo (K3513003) 2. Muhammad Cholid Arrofiq (K3513041) PENDIDIKAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam tugas akhir ini penulis akan membuat Sistem Informasi Geografis Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir ini dapat memberikan

Lebih terperinci

Halaman StyleJob Buyer (Admin)

Halaman StyleJob Buyer (Admin) 210 4.5.17 Halaman StyleJob Buyer (Admin) Gambar 4.46 Daftar Buyer Halaman ini digunakan untuk memasukan identitas buyer. Dibawahnya terdapat tabel yang berisikan detail buyer yang dapat di-edit. 211 4.5.18

Lebih terperinci

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a Kode Outline : Web Programming Bentuk Outline Tugas Akhir Web Programming Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah Lembar Persetujuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Dewasa ini penggunaan internet semakin banyak, hampir semua kalangan mengenal dan terbiasa menggunakan internet. Oleh karena itu teknologi internet menjadi sumber informasi

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode Penelitian dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode Penelitian dan Perancangan Sistem Dalam penelitian ini akan dilakukan representasi informasi demografi kependudukan di Provinsi Jawa Tengah, dari mulai data mentah yang dibukukan menjadi output

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan

BAB III METODOLOGI. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan BAB III METODOLOGI 3.1. Peralatan dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat keras terdiri atas 1 komputer sebagai

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi membutuhkan media untuk mengolah data keanggotaan dan menyampaikan informasi kepada anggota. Informasi yang disampaikan biasanya bersifat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Arsitektur Two-Tier 2 1 BAB I

PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Arsitektur Two-Tier 2 1 BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kebanyakan program yang ada saat ini merupakan sistem terdistribusi, yaitu suatu sistem yang mendistribusikan informasi yang diprosesnya di antara beberapa komputer.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Awal

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Awal Konstruksi Awal Pada tahapan ini dilakukan kontruksi untuk mendapatkan modul sistem dan implementasi software dengan data untuk mencari kekurangan serta kekuatan dari aplikasi operasional dan perawatan

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB

APLIKASI BERBASIS WEB Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi

Lebih terperinci

Implementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise

Implementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise Implementasi Arsitektur Multi-Tier dalam Pengelolaan Administrasi Dokumen Perkantoran (E-Administration) untuk Skala Enterprise Adi Nugroho, Teguh Wahyono,Hanny Hattu Fakultas Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut adalah gambaran mengenai desain penelitian pencarian nilai siswa dengan menggunakan algoritma genetika: Studi Literatur Data Penelitian Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Untuk melakukan sebuah penelitian, dibutuhkan alat dan bahan sebagai penunjang penelitian itu sendiri. Untuk mendukung jalannya penelitian ini

Lebih terperinci

LUQMAN Pembimbing I : Wahyu Suadi, S.Kom, M.Kom, MM Pembimbing II : Henning Titi Ciptaningtyas, S.Kom

LUQMAN Pembimbing I : Wahyu Suadi, S.Kom, M.Kom, MM Pembimbing II : Henning Titi Ciptaningtyas, S.Kom LUQMAN - 5106100124 Pembimbing I : Wahyu Suadi, S.Kom, M.Kom, MM Pembimbing II : Henning Titi Ciptaningtyas, S.Kom Rumusan Masalah Bagaimana memanfaatkan kecepatan dan kemudahan database SQLitesecara remote

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 69 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 IMPLEMENTASI BASIS DATA Dalam upaya menyimpan data-data pelaksanaan training pada satu basis data, maka penulis menyiapkan tabel-tabel data yang akan menampung

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak Sistem informasi kost di sekitar Universitas Sebelas Maret ini memberikan informasi tentang kost kepada mahasiswa Universitas Sebelas

Lebih terperinci

4 BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI

4 BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI 4 BAB IV UJI COBA DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai lingkungan uji coba yang digunakan untuk menjalankan Simulasi E-Voting Sistem. Kemudian penjelasan mengenai parameter yang digunakan, cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada dasarnya manusia membutuhkan waktu untuk mencapai suatu tujuan. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang ditempuh. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi dan menyajikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemrograman aplikasi berbasis web sudah berkembang pesat, demikian juga dengan teknologi yang digunakan. Dengan adanya perkembangan teknologi, aplikasi web

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Identifikasi Masalah Peranan teknologi sensor nirkabel dapat diterapkan dalam kehidupan manusia untuk membantu mendapatkan informasi secara cepat dan akurat.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran umum sistem Pada tugas akhir ini, akan dibuat sebuah aplikasi berbasis jaringan internet dimana aplikasi ini digunakan untuk membantu seorang admin dalam mengendalikan

Lebih terperinci

Proof of Concept Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi

Proof of Concept Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi Proof of Concept 2016 Platform SPBP Sebagai Layanan Penyajian Data Penginderaan Jauh yang Cepat dan Mudah Untuk Seluruh Pemerintahan Provinsi I. Pengantar Kapustekdata Kegiatan ini merupakan penjabaran

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata Dasar Pemrograman Web Pemrograman Web Adam Hendra Brata Teknologi Client Server Arsitektur Client Server Model komunikasi yang terdiri server sebagai pemberi layanan dan client sebagai pengguna layanan

Lebih terperinci

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukan: Gambar 3.1 Desain Penelitian 21 Penjelasan gambar : 1. Studi Literatur dilakukan dengan mempelajari

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI JALUR TRANSPORTASI DAN TRAYEK ANGKUTAN UMUM DI KOTA MEDAN BERBASIS WEB-GIS. Oleh : Handri Sunjaya, M.Cs.

SISTEM INFORMASI JALUR TRANSPORTASI DAN TRAYEK ANGKUTAN UMUM DI KOTA MEDAN BERBASIS WEB-GIS. Oleh : Handri Sunjaya, M.Cs. SISTEM INFORMASI JALUR TRANSPORTASI DAN TRAYEK ANGKUTAN UMUM DI KOTA MEDAN BERBASIS WEB-GIS Oleh : Handri Sunjaya, M.Cs Teknik Komputer dan Informatika, Politeknik Negeri Medan Jalan Almamater No. 1Kampus

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa saja yang

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa saja yang BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa dan Perancangan Sistem 2.1.1 Perencanaan Sistem Perencanaan sistem merupakan langkah awal dalam proses pembuatan sebuah web. Langkah ini sebagai gambaran apa

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1. Pendahuluan Penulis mengambil topik tentang aplikasi Pencarian Mobil via handphone karena penulis melihat banyaknya calon pembeli mobil baru yang sulit untuk mendapatkan informasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Penerapan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan berkelanjutan, dengan penjadwalan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah KT Gongsin E-Learning Center adalah salah satu lembaga kursus bahasa asing yang ada di Yogyakarta. Lembaga kursus ini tidak hanya memberikan satu jenis program

Lebih terperinci

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS EASY DAF whitepaper Pendahuluan EASY DAF adalah suatu kerangka kerja (framework) pengembangan aplikasi yang digunakan oleh perusahaan kami untuk mengembangkan aplikasi intenet, secara cepat, handal dan

Lebih terperinci