EXECUTIVE SUMMARY. Pencapaian Pembangunan Komunikasi dan Informatika 2011 Sesuai Sasaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EXECUTIVE SUMMARY. Pencapaian Pembangunan Komunikasi dan Informatika 2011 Sesuai Sasaran"

Transkripsi

1

2

3

4 P EXECUTIVE SUMMARY eran strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk mewujudkan visi Indonesia 2025 Indonesia Maju dan Modern yaitu mengangkat Indonesia menjadi negara maju berperingkat 10 besar dunia pada tahun 2015 dilakukan melalui terwujudnya Indonesia yang localy integrated, globally connected. erdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 4/PER.M/KOMINFO/03/2010 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Kementerian Komunikasi Dan Informatika terdapat 12 Indikator Kinerja Utama (IKU). Ringkasan pencapaian IKU pembangunan komunikasi dan informatika tahun 2011 sebagaimana tercantum pada Rencana Strategis (Renstra) dan Penetapan Kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika 2011 disampaikan pada tabel di bawah ini. Adapun uraian pencapaian sasaran (18 sasaran) pembangunan komunikasi dan informatika dielaborasi lebih jauh pada ab III. Pencapaian Pembangunan Komunikasi dan Informatika 2011 Sesuai Sasaran No. Indikator Sasaran Capaian Target Realisasi 1 Akses komunikasi dan informatika yang merata di seleuruh Indonesia (Desa Dering) 80,62% ( desa) 100 % ( desa) 91,73% ( desa) 2 Prosentase jangkauan layanan komunikasi 49,76% 39,04 56,38% dan informatika di seluruh desa ( desa), daerah perbatasan Negara, pulau terluar, daerah terpencil, dan wilayah non komersial lain untuk mengurangi daerah blank spot (PLIK, M PLIK, Desa Pinter) 3 Prosentase penetrasi akses dan layanan komunikasi dan informatika yang modern yang mampu menghubungkan antar wilayah 62% (306 Ibukota Kab/Kota) 30% (164 Ibukota Kab/Kota) 64.98% (323 Ibukota Kab/Kota) Indonesia (ackbone serat optik Palap Ring) 4 Jumlah regulasi pembiayaan pembangunan 1 dokumen 1 dokumen 2 dokumen ICT dan rencana pembangunan infrastruktur 5 Prosentase layanan akses informasi dan 3,2% 15,2% 16% komunikasi di wilayah non komersial (500 Desa Informasi) 6 Prosentase Kabupaten/kota yang telah dilayani oleh penyelenggara layanan akses elum beroperasi - elum beroperasi nirkabel pita lebar (WA) 7 Prosentase penyelesaian peraturan 60% 70% 80% pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 tahun 2009 tentang Pos 8 Prosentase (%) perkembangan industri ii

5 No. Indikator Sasaran (manufaktur) penunjang TIK 9 Prosentase (%) penyelenggaraan Rancangan Undang-Undang Konvergensi 10 Jumlah SDM bidang kominfo yang terdidik dan terlatih sebagai agen penyedia, pengelola dan penyebar informasi publik (CIO) 11 Prosentase (%) fasilitasi penyebaran informasi publik melalui media kemasyarakatan (KIM, media tradisional, media komunitas) yang tepat waktu dan akuntabel 12 Prosentase (%) aktivitas penyebaran informasi publik langsung kepada masyarakat Capaian Target Realisasi 50% 70% 80% 476 orang 500 orang 824 orang - 65% 70% - 100% 110% Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kebijakan Komunikasi Nasional adalah pelaksanaan advokasi pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Lingkungan K/L Pusat. Dari target yang ditetapkan sebanyak 15 K/L, telah terbentuk 51 PPID di K/L pusat (340%). Migrasi Sistem Penyiaran Dari Analog Ke Digital Sejak penetapan Peraturan Menteri Kominfo No. 07 tahun 2007 tentang Standar Penyiaran Digital Terestrial Untuk Televisi Tidak ergerak di Indonesia dimana standar yang dipilih untuk diadopsi adalah DV-T, proses migrasi sistem penyiaran TV analog ke digital dimulai. Langkah awal yang diambil pemerintah cq. Kementerian Kominfo sejak perberlakuan Permen tersebut adalah dilakukannya serangkaian uji coba lapangan siaran TV digital di beberapa kota. Indeks Persepsi Korupsi Melalui penerapan pakta integritas di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta transparansi pelayanan terhadap masyarakat telekomunikasi dan informatika, maka berdasarkan survey integritas KPK, Kemkominfo tahun 2011 berada di rangking 9 dengan nilai indeks integritas adalah 7,43 dari rata-rata nilai indeks integritas nasional sebesar 6,31 dan rata-rata nilai indeks integritas instansi pusat 7,07. iii

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i EXECUTIVE SUMMARY ii DAFTAR ISI iv DAFTAR GAMAR vi DAFTAR TAEL vii A I PENDAHULUAN 1 A Tugas dan Fungsi 1 Latar elakang dan Peran Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika 3 C Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun D Isu Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun A II PERENCANAAN DAN KONTRAK KINERJA 11 A Perencanaan Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika Visi Misi Tujuan Sasaran Arah Kebijakan Strategis Program 18 Perjanjian Kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika Program Pengelolaan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Program Penyelenggaraan Pos dan Informatika Program Pengembangan Aplikasi Informatika Program Pengembangan Informasi dan Komunikasi Publik Program Penelitian dan Pengembangan SDM Kominfo Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian 25 komunikasi dan Informatika. 7. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 25 Kementerian Komunikasi dan Informatika A III AKUNTAILITAS KINERJA TAHUN A CAPAIAN KINERJA MISI 1 : Meningkatkan kecukupan informasi masyarakat dengan 27 karakteristik komunikasi lancar informasi benar menuju terbentuknya Indonesia informatif dalam kerangka NKRI Sasaran 1 Meratanya pembangunan sarana dan prasarana pos, komunikasi 27 dan informatika di seluruh Indonesia. Sasaran 2 Terselenggaranya layanan pos, komunikasi dan informatika yang 47 efektif dan efisien. Sasaran 3 Tersedia dan tersebarnya informasi yang faktual dan berimbang ke seluruh pelosok dan lapisan masyarakat Indonesia dalam kerangka NKRI 76 2 MISI 2 : Mewujudkan birokrasi layanan pos, komunikasi dan informatika yang profesional dan memiliki integritas moral yang tinggi 81 Sasaran 1 Terselenggaranya pengelolaan sumber daya komunikasi dan informatika yang optimal(s2.1) 81 iv

7 Sasaran 2 Terselenggaranya layanan pos, komunikasi dan informatika yang profesional dan memiliki integritas moral yang tinggi(s2.2). Sasaran 3 Tersedianya standar alat dan standar mutu layanan serta mekanisme pengawasan yang akuntabel pada layanan pos, komunikasi dan informatika (S2.3) 3 MISI 3 : Mendorong peningkatan tayangan dan informasi edukatif untuk mendukung pembangunan karakter bangsa Sasaran 1 Tersedianya layanan konten informasi yang edukatif, mencerahkan dan memberdayakan masyarakat (S3.1) Sasaran 2 Terlaksananya pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan konten informasi edukatif, mencerahkan dan memberdayakan masyarakat (S3.2) Sasaran 3 Tercapainya peran-serta aktif masyarakat dan lembaga komunikasi dalam penyediaan, penyebaran dan pemanfaatan informasi edukatif, mencerahkan dan memberdayakan masyarakat (S3.3) Sasaran 4 Terwujudnya masyarakat informasi yang kritis, produktif, beradab, berdaya saing dan cinta tanah air (S3.4). 4 MISI 4 : Mengembangkan sistem komunikasi dan informatika yang berbasis kemampuan lokal yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan Sasaran 1 Mendorong tumbuhnya iklim penelitian dan pengembangan di bidang komunikasi dan informatika (S4.1) Sasaran 2 Mendorong penciptaan sumber daya manusia unggul di bidang komunikasi dan informatika (S4.2). Sasaran 3 Mendorong berkembangnya industry komunikasi dan informatika yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan (S4.3) Sasaran 4 Mengembangkan system komunikasi dan informatika yang mendorong tumbuh-kembangnya kreatifitas dan inovasi berdasarkan kearifan lokal (S4.4) 5 MISI5 : Memperjuangkan kepentingan nasional komunikasi dan informatika dalam sistem pasar global Sasaran 1 Mendorong penguatan kapasitas produksi industri komunikasidaninformatika nasional agar mampu bersaing di dunia internasional (S5.1). Sasaran 2 Mendorong rasa cinta tanah air melalui penggunaan produk dalam negeri bidang komunikasi dan informatika (S5.2) Sasaran 3 Meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam perjanjian internasional di bidang komunikasi dan informatika (S5.3) Sasaran 4 Membangun pencitraan positif negara Indonesia di mata Internasional (S5.4). AKUNTAILITAS ANGGARAN TAHUN A IV PENUTUP 130 LAMPIRAN Penetapan Kinerja Tahun 2011 Kementerian Komunikasi dan Informatika Pengukuran Penetapan Kinerja Tahun 2011 Kementerian Komunikasi dan Informatika v

8 DAFTAR GAMAR Gambar 01 Struktur Organisasi Kementerian Komunikasi dan Informatika 2 Gambar 02 Penyediaan Desa Dering oleh PT. Telkomsel 29 Gambar 03 Penyediaan Desa Dering oleh PT. Indonesia Comnet Plus 30 Gambar 04 Penyediaan PLIK 39 Gambar 05 Penyediaan M-PLIK 41 Gambar 06 Transmiter TVRI (ITTS) 47 Gambar 07 Pola Akses Informasi antara Aplikasi Sistem Informasi, Antarmuka Aplikasi 58 erbasis Web dan Sistem Manajemen Database Gambar 08 Tahapan Digitalisasi 69 Gambar 09 antuan Media Center 78 Gambar 10 Mobil Layanan Informasi Publik 78 Gambar 11 Kegiatan Sosialisasi PKH 80 Gambar 12 Logo INSAN 101 Gambar 13 Protoype CAP dan MCAP 101 Gambar 14 Rapat Pembinaan PPID 104 Gambar 15 Arsitektur Common Platform e-commerce 110 Gambar 16 Penyelenggaraan ICT Award (INAICTA) 113 Gambar 17 Media Center KTT Ke-18 di Jakarta 120 Gambar 18 Penyelenggaraan Konferensi Pers 120 vi

9 DAFTAR TAEL Tabel 01 Jumlah Pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika Per 31 Desember Tabel 02 Penyebaran jumlah pegawai per satker Tahun Tabel 03 Sasaran Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika Tabel 04 Program Utama Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun Tabel 05 Matriks Capaian Kinerja Meratanya pembangunan sarana dan prasarana pos, 27 komunikasi dan informatika di seluruh Indonesia Tabel 06 Rekapitulasi Desa Dering 29 Tabel 07 Rencana Aksi Sub Tim Kerja ICT 31 Tabel 08 RencanaPembangunan Jaringan ackbone Serat Optik Palapa Ring 31 Tabel 09 Target & Capaian Desa Informasi yang dilengkapi Radio Komunitas 33 Tabel 10 Lokasi Desa Informasi 33 Tabel 11 Rekapitulasi Desa Pinter 37 Tabel 12 Rekapitulasi PLIK 38 Tabel 13 Rekapitulasi M-PLIK 40 Tabel 14 Dana Kompensasi PSO Pos Periode Tabel 15 Jangkauan TVRI 43 Tabel 16 Jangkauan Wilayah Siaran Proyek ITTS Tahun Tabel 17 Matriks Capaian Kinerja Terselenggaranya Layanan Pos, Komunikasi dan 47 Informatika yang Efektif dan Efisien Tabel 18 Target dan Realisasi PNP Kemkominfo Tahun Tabel 19 kualitas penyelenggaraan telekomunikasi dan pemanfaatan aplikasi teknologi 63 telekomunikasi, informasi dan komunikasi erdasarkan Pengukuran Kinerja Jaringan Tabel 20 kualitas penyelenggaraan telekomunikasi dan pemanfaatan aplikasi teknologi 65 telekomunikasi, informasi dan komunikasi erdasarkan Pelaporan Kinerja Jaringan Tabel 21 Pencapaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Penyelenggara 66 Telekomunikasi Tabel 22 Rekapitulasi Pelanggaran dan Tindakan Penertiban 67 Tabel 23 PeGI Tingkat Kementerian 73 Tabel 24 PeGI Tingkat Provinsi 73 Tabel 25 Matriks Capaian Kinerja Tersedia dan tersebarnya informasi yang faktual dan 76 berimbang ke seluruh pelosok dan lapisan masyarakat Indonesia dalam kerangka NKRI Tabel 26 antuan Media Center Tahun Tabel 27 Matriks Capaian Kinerja Terselenggaranya pengelolaan sumber daya 81 komunikasi dan informatika yang optimal Tabel 28 Matriks Capaian Kinerja Terselenggaranya layanan pos, komunikasi dan 85 informatika yang profesional dan memiliki integritas moral yang tinggi Tabel 29 Sepuluh Instansi Pusat Dengan Indeks Integritas Tertinggi 86 Tabel 30 Matriks Capaian Kinerja Tersedianya standar alat dan standar mutu layanan 87 serta mekanisme pengawasan yang akuntabel pada layanan pos, komunikasi dan informatika Tabel 31 Komponen Penilaian 93 Tabel 32 Penilaian Terhadap Unit Kerja Eselon 1 93 Tabel 33 Data temuan hasil pemeriksaan tahun 2005 s/d 2011 dan tindak lanjutnya 96 Tabel 34 Matriks Capaian Kinerja Tersedianya layanan konten informasi yang edukatif, 97 mencerahkan dan memberdayakan masyarakat Tabel 35 Daftar Hitam Yang Dihimpun Trust+ Posisitf 98 vii

10 Tabel 36 Matriks Capaian Kinerja Terlaksananya pemberdayaan masyarakat untuk 100 memanfaatkan konten informasi edukatif, mencerahkan dan memberdayakan masyarakat Tabel 37 Matriks Capaian Kinerja Tercapainya peran-serta aktif masyarakat dan lembaga 103 komunikasi dalam penyediaan, penyebaran dan pemanfaatan informasi edukatif, mencerahkan dan memberdayakan masyarakat Tabel 38 Matriks Capaian Kinerja Terwujudnya masyarakat informasi yang kritis, produktif, beradab, berdaya saing dan cinta tanah air 105 Tabel 39 Matriks Capaian Kinerja Mendorong tumbuhnya iklim penelitian dan 106 pengembangan di bidang komunikasi dan informatika Tabel 40 Matrik Capaian Kinerja Mendorong penciptaan sumber daya manusia unggul di 107 bidang komunikasi dan informatika Tabel 41 Daftar SDM Kominfo ersertifikasi 108 Tabel 42 Matriks Capaian Kinerja Mendorong berkembangnya industri komunikasi dan 109 informatika yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan Tabel 43 Matriks Capaian Kinerja Mengembangkan sistem komunikasi dan informatika yang mendorong tumbuh-kembangnya kreatifitas dan inovasi berdasarkan kearifan lokal 113 Tabel 44 Matriks Capaian Kinerja Mendorong penguatan kapasitas produksi industri 114 komunikasi dan informatika nasional agar mampu bersaing di dunia internasional Tabel 45 Matriks Capaian Kinerja Mendorong rasa cinta tanah air melalui penggunaan 118 produk dalam negeri bidang komunikasi dan informatika Tabel 46 Matriks Capaian Kinerja Meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam perjanjian 118 internasional di bidang komunikasi dan informatika Tabel 47 Matriks Capaian Kinerja Meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam perjanjian internasional di bidang komunikasi dan informatika 121 Tabel 48 Realisasi Anggaran Kementerian Komunikasi dan Informatika Menurut Unit 126 Organisasi Eselon I Tahun 2011L Tabel 49 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran (DIPA) TA 2011 dan Tabel 50 Ringkasan Neraca TA 2011 dan Tabel 51 Realisasi Anggaran Menurut Program Tahun viii

11 A I PENDAHULUAN Tugas pokok dan fungsi yang diemban Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) amat luas terutama berkait dengan upaya untuk mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara nasional meliputi aspek pembangunan pos dan telekomunikasi, pengembangan dan pemberdayaan aplikasi telematika, pengembangan sarana komunikasi dan diseminasi informasi, peningkatan layanan informasi publik, pengembangan SDM komunikasi dan informatika, penelitian dan pengembangan serta pengawasan bidang komunikasi dan informatika. A. Tugas dan Fungsi Kementerian KOMINFO mempunyai Tugas dan Fungsi sebagai berikut : 1. Tugas Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, tugas dan fungsi Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang komunikasi dan informatika, dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Peraturan Presiden dimaksud telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 17 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika. 2. Fungsi. erdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, tugas dan fungsi Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi dan informatika; b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika; c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika; d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Komunikasi dan Informatika di daerah; dan a. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional. 3. Struktur Organisasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Susunan Organisasi Eselon I Kementerian Komunikasi dan Informatika terdiri dari : a) Sekretariat Jenderal; b) Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika; A I 1

12 c) Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika; d) Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika; e) Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik; f) Inspektorat Jenderal. g) adan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia; h) Staf Ahli Menteri idang Hukum; i) Staf Ahli Menteri idang Sosial Ekonomi dan udaya; j) Staf Ahli Menteri idang Komunikasi dan Media; k) Staf Ahli Menteri idang Teknologi; l) Staf Ahli Menteri idang Politik dan Keamanan; m) UPT yang terdiri dari almon dan Loka, P3TI, PPKI, MMTC, Monumen PERS, Museum Penerangan, PPTI Gambar 01. Struktur Organisasi Kementerian Komunikasi dan Informatika 1. Staf Ahli Menteri idang Hukum; 2. Staf Ahli Menteri idang Sosial Ekonomi dan udaya; 3. Staf Ahli Menteri idang Komunikasi dan Media; 4. Staf Ahli Menteri idang Teknologi; 5. Staf Ahli Menteri idang Politik dan Keamanan; STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA STAF AHLI MENTERI MENTERI STAF KHUSUS INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL PUSAT DATA PUSAT KERJASAMA INTERNASIONA L PUSAT PELAYANAN INFORMASI PUSAT DIKLAT PEGAWAI INSPEKTORAT I INSPEKTORAT II INSPEKTORAT III INSPEKTORAT IV IRO PERENCANA IRO KEPEGAWAIAN DAN ORGANISASI IRO KEUANGAN IRO HUKUM IRO UMUM Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perengkat Pos dan Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika adan Litbang Sumber Daya Manuasi Direktorat Jenderal Informasi Komunikasi Publik SET DITJEN SDPPI SET DITJEN APTIKA SET DITJEN PPI SET ADAN LITANG SDM SET DITJEN IKP Direktorat Penataan Sumber Daya Direktorat E- GOVERMENT Direktorat POS Puslitbang SDPPI Direktorat Komunikasi Publik Direktorat Operasi Sumber Daya Direktorat E-USINESS Direktorat Telekomunikasi Puslitbang PPI Direktorat Pengelolaan dan Penyediaan Informasi Direktorat Pengendalian Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika Direktorat Keamanan Informasi Direktorat Penyiaran Direktorat Telsus, Penyiaran Publik dan Kewajiban Universal Direktorat Pengendalian Pos dan Informatika Puslitbang APTIKA dan IKP Puslitbang Literasi dan Profesi Komunikasi dan Informatika Direktorat Kemitraan Komunikasi Direktorat Layanan Informasi Internasional Direktorat Pengelolaan Media Publik A I 2

13 . Latar elakang dan Peran Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika Dua puluh tahun terakhir abad ke duapuluh ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat sehingga menghasilkan suatu revolusi teknologi baru, setelah teknologi mesin uap dan teknologi tenaga listrik. Dikatakan sebagai suatu revolusi karena merupakan suatu teknologi serba-guna (general purpose technology) yang berpengaruh terhadap teknologi-teknologi lain serta menyebabkan perubahan tatanan yang cukup mendasar dalam kehidupan bersosial, berbudaya, berbisnis dan berpolitik-bernegara. Teknologi ini masih berkembang pesat dan dipercaya belum kelihatan titik jenuhnya dalam beberapa dekade mendatang. Perkembangan tersebut sangat menggembirakan karena kemampuannya yang semakin meningkat drastis justru diikuti dengan harganya yang semakin turun secara drastis juga. Dengan demikian pemanfaatannya menjadi semakin layak dan semakin jauh merasuki kegiatan manusia dan organisasi, mengubah pola kehidupan dan pola kerja, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dan mempengaruhi tatanan sosial. Teknologi informasi, yang sebenarnya merupakan suatu perpaduan sejumlah teknologi, telah memungkinkan terjadinya internetworking yang menyebabkan faktor jarak dan waktu menjadi kurang berarti. Informasi dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain dengan kecepatan cahaya dan dapat dimanfaatkan untuk konsolidasi, koordinasi, dan kolaborasi yang mampu menghasilkan tindakantindakan dengan pertimbangan keuntungan skala global. Melalui internetworking tersebut dapat disebarkan informasi dalam jumlah besar secara gencar untuk membentuk opini publik secara global terhadap suatu tindakan yang akan dan telah dilakukan untuk menghasilkan manfaat yang sepenuhnya dikendalikan oleh penyebar informasi. Teknologi informasi telah membawa dunia menuju ke era informasi, dimana informasi merupakan salah satu sumberdaya paling penting sehingga harus dikelola dengan baik untuk tujuan-tujuan tertentu yang menguntungkan pelakunya. Dengan kecepatan pengumpulan dan penyebarannya yang sangat tinggi, informasi sangat mungkin difungsikan sebagai suatu senjata strategis dalam memenangkan persaingan global. Sejalan dengan berkembanganya teknologi juga diiringi dengan perkembangan informasi di masyarakat. Informasi berjalan cepat-aktual, bersifat global, serentak, dan interaktif. Media elektronik tak lagi terkendala periodisitas. Saat terjadi peristiwa besar, serentak beredar dan membangkitkan interaksi. Karena interaktif, informasi pun sekaligus bermakna komunikasi. Inilah realitas baru informasi: berkat revolusi informasi & komunikasi, sehingga publik menjadi konsumen sekaligus produsen (news maker) informasi. Disatu sisi keterbukaan informasi publik membawa dampak pada pembenahan pelayanan di bidang informasi oleh badan publik negara. Hal ini semakin penting, mengingat pelayanan informasi publik dari pemerintah ke masyarakat selama ini belum optimal. Selain terjadinya paradigma, media massa dalam pemberitaannya juga memasukkan agenda setting media. Akibatnya apa yang dilakukan pemerintah tidak mendapat porsi yang sebenarnya dalam pemberitaan di media massa. Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai pelayanan informasi dan komunikasi publik menjalankan fungsinya antara lain pemenuhan hak tahu publik, mengakomodir aspirasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik dan citra positif badan publik negara. Informasi berada pada garda depan dalam pertempuran kompetisi, mendahului aset-aset yang lain. Informasi yang dikumpulkan dan dikelola dengan baik akan menghasilkan pengetahuan yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan darimana informasi tersebut A I 3

14 dikumpulkan. Melalui pemanfaatan teknologi informasi, pengetahuan ini dapat dipergunakan untuk memberikan nilai tambah kepada produk, organisasi, bahkan negara. Modal alam akan memiliki nilai berlebih apabila disertakan didalamnya modal pengetahuan yang sesuai dengan modal alam tersebut. Hal yang sama akan berlaku pada modal sosial/budaya. Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat akan menambah nilai modal alam dan modal sosial/budaya yang dimiliki negara, yaitu dengan mencangkokkan modal pengetahuan kedalam produk atau jasa yang dihasilkan/ditawarkan. Teknologi informasi akan sangat membantu kegiatan aktualisasi pengetahuan ini dalam skala luas oleh seluruh elemen masyarakat. Dengan demikian akan terbentuk masyarakat berbasis pengetahuan dengan daya saing tinggi karena mampu memberikan nilai tambah pada tiap kegiatan yang dilakukannya. Informasi yang dikelola dan dikomunikasikan dengan baik akan dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi yang melakukannya. Sejalan dengan perkembangan teknologinya, peran komunikasi masa menjadi semakin dominan dalam usaha mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat, membentuk opini publik, dan menjalankan fungsi-fungsi demokrasi dalam bernegara. Kegiatan komunikasi masa yang dilakukan untuk penyebaran informasi melalui segala macam media dengan memanfaatkan teknologi informasi seoptimal mungkin akan menjalin keterhubungan antar elemen masyarakat. Keterhubungan ini bukan hanya pada tingkatan teknikal saja, yang terbentuk dari elemen pengirim, penerima dan kandungan informasi yang dikomunikasikan, tetapi lebih kepada komunikasi pada tingkatan semantik dan perilaku. Komunikasi masa memiliki peran strategis sebagai komplemen dari teknologi informasi yang banyak berperan pada tingkatan teknis. Dengan demikian teknologi informasi dan komunikasi masa menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam usaha mengelola informasi untuk mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan sebagai syarat untuk memenangkan persaingan global. C. Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika Sampai dengan 31 Desember 2011, pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika berjumlah orang, seperti ditunjukan pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 01. Jumlah Pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika Per 31 Desember 2011 NO UNIT KERJA JUMLAH PEGAWAI 1 Sekretariat jenderal Inspektorat Jenderal Direktorat Jenderal SDPPI Direktorat Jenderal PPI Direktorat Jenderal APTIKA Direktorat Jenderal IKP adan Litbang SDM 7705 TOTAL A I 4

15 Dalam tahun 2011 penyebaran jumlah pegawai sesuai Permen Kominfo Nomor 17 tahun 2010 di masing-masing satker diperlihatkan pada tabel 2 : Tabel. 02 Penyebaran jumlah pegawai per satker Tahun 2011 No Satker Jumlah I Sekretariat Jenderal iro Perencanaan 38 2 iro Kepegawaian dan organisasi iro Keuangan 61 4 iro Hukum 28 5 iro Umum Pusat Data dan Sarana Informatika 33 7 Pusat Informasi dan Humas 42 8 Pusat Kerjasama Internasional 32 9 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Set. KPI Set. KIP Set. Dewan Pers 22 No Satker Jumlah II Inspektorat Jenderal Sekretariat Itjen 49 2 Inspaktorat I 13 3 Inspaktorat II 15 4 Inspaktorat III 12 5 Inspaktorat IV 14 No Satker Jumlah III Direktorat Jenderal SDPPI Sekretariat Ditjen SDPPI Direktorat Penataan Sumber Daya 54 3 Direktorat Operasi Sumber Daya 68 4 Direktorat Pengendalian Sumber Daya dan 59 Perangkat Pos dan Informatika 5 Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan 52 Informatika 6 alai esar Pengujian Perangkat Telekomunikasi 53 (PPT) 7 UPT di daerah 871 A I 5

16 No Satker Jumlah IV Direktorat Jenderal PPI Sekretariat Ditjen PPI 75 2 Direktorat Pos 48 3 Direktorat Telekomunikasi 56 4 Direktorat Penyiaran 52 5 Direktorat Telekomunikasi Khusus, Penyiaran 38 Publik, dan Kewajiban Universal 6 Direktorat Pengendalian Pos dan Informatika 52 7 alai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan 25 Telekomunikasi dan Informatika (PPPTI) No Satker Jumlah V Direktorat Jenderal Aptika Sekretariat Ditjen Aptika 71 2 Direktorat E-Government 38 3 Direktorat E-usiness 29 4 Direktorat Pemberdayaan Informatika 30 5 Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika 32 6 Direktorat Keamanan Informasi 33 No Satker Jumlah VI Direktorat Jenderal IKP Sekretariat Ditjen IKP 66 2 Direktorat Komunikasi Publik 51 3 Direktorat Pengelolaan dan Penyediaan 53 Informasi 4 Direktorat Pengelolaan Media Publik 56 5 Direktorat Kemitraan Komunikasi 51 6 Direktorat Layanan Informasi Internasional 50 7 Monumen Pers Nasional 24 8 Museum Penerangan 17 9 Pusat Perfilman Nasional 112 No Satker Jumlah VII adan Penelitian dan Pengembangan 705 SDM 1 Sekretariat adan 72 2 Pusat Penelitian dan Pengembangan 35 Sumberdaya dan Perangkat Pos dan Informatika 3 Pusat Penelitian dan Pengembangan 33 Penyelenggaraan Pos dan Informatika 4 Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi 33 Informatika dan Informasi dan Komunikasi A I 6

17 No Satker Jumlah Publik 5 Pusat Penelitian dan Pengembangan Literasi 40 dan Profesi Sumberdaya Manusia Komunikasi dan Informatika 6 MMTC PPKI Medan 43 9 PPKI Makassar PPKI Jakarta PPKI andung PPKI Surabaya PPKI Manado PPKI Yogyakarta PPKI anjarmasin alai Pelatihan dan Pengembangan TIK 14 D. Isu Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun Kesenjangan Digital Penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia sejak diterbitkannya UU Nomor 36 Tahun 1999 tentang telekomunikasi telah berubah dari iklim monopoli ke kompetisi. Hingga tahun 2011, selama 12 tahun telah berlangsung kompetisi yang berdampak terhadap penurunan tarif yang terjangkau oleh masyarakat dan layanan telekomunikasi yang hanya berkonsentrasi pada daerah-daerah komersial. Terkait dengan hal tersebut pemerintah telah berupaya untuk menjaga kualitas layanan telekomunikasi dengan tarif yang terjangkau dan penyediaan akses telepon dan internet bagi seluruh masyarakat khususnya di daerah non komersial melalui program Universal Service Obligation (USO). 2. Konvergensi Konvergensi secara harfiah berarti menuju ke satu titik atau atau terjadinya penyatuan. Secara umum istilah konvergensi saat ini merujuk kepada penyatuan berbagai layanan dan teknologi baik teknologi komunikasi, informasi maupun yang terkait dengannya. Teknologi yang tadinya terpisah seperti suara, data dan video dapat menyatu dalam satu sumber daya sehingga dapat langsung berinteraksi satu dengan yang lainnya menciptakan sinergi yang efisien. Pada saat ini, sinergi antara teknologi internet, penyiaran dan telekomunikasi merupakan contoh tren konvergensi yang sudah dirasakan secara langsung. Disamping perkembangan teknologi yang cepat, faktor lain dapat pula menjadi pendorong terjadinya konvergensi seperti meningkatnya kompetisi, kebutuhan akan layanan baru yang lebih murah dsb. Terkait dengan konvergensi diperlukan penyusunan dan revisi regulasi-regulasi yang terkait dengan konvergensi. A I 7

18 3. Tren Pita-Lebar Telekomunikasi pita lebar merupakan salah satu arus telekomunikasi dunia saat ini. Setiap negara berusaha untuk membangun infrastruktur pita lebar ini dengan harapan infrastruktur ini akan meningkatkan efisiensi negara dan juga membuka jalan munculnya industri baru serta telah terjadi peningkatan penetrasi akses telekomunikasi pita lebar diberbagai negara. Dua negara Asia, Jepang dan Korea memimpin dalam tingginya persentase jumlah populasi yang menikmati akses pita lebar. Selain tren meningkatnya populasi yang bisa mengakses pita lebar di Dunia, terdapat tren lain yaitu cara masyarakat untuk mengakses informasi. Diproyeksikan bahwa jumlah piranti yang mengakses Internet akan bergeser dari medium tradisional seperti mini computer atau desktop sebagai piranti pengolah informasi menjadi piranti-piranti mobile dan spesial untuk menampilkan atau mengakses informasi. Piranti-piranti ini seperti telepon cerdas, tablet, PDA televisi dan piranti-piranti lain yang bukan piranti komputasi. Tren piranti-piranti khusus ini yang akan mendorong pengguna internet semakin banyak dengan sebaran demografi tidak hanya untuk kalangan perkantoran maupun profesional, akan tetapi akan lebih merambah ke segmen baru seperti anak-anak, remaja, orang tua, petani dan segmen lain yang sekarang masih belum lazim untuk memakai Internet. Faktor demografi pengguna dimasa mendatang ini yang harus diperhatikan dalam perencanaan, baik dibidang kebijakan maupun infrastruktur komunikasi. Sebagai contoh, dengan semakin banyaknya anak-anak yang mengakses informasi, maka diperlukan suatu lingkungan internet yang bisa menjauhkan unsur-unsur informasi negatif (seperti kekerasan, SARA, kebencian) dari jangkauan anak-anak yang belum matang cara berfikirnya. Contoh lain adalah, karena tren untuk mengakses Internet secara mobile akan semakin naik, maka harus lebih banyak spektrum frekuensi yang di alokasikan untuk komunikasi dua arah. Sehingga tidakkan ada masalah kapasitas frekuensi yang membatasi kemudahan warga negara untuk mengakses informasi secara nirkabel. Tren lain adalah pada persentase traffic yang lewat pada backbone Internet. Pada tahun-tahun itu Internet adalah media untuk Pertukaran informasi para penelitidan akademisi. Akan tetapi semenjak tahun 1998 ketika pengguna internet semakin meluas, maka traffic Web dan Point-to-Point protocol Semakin mendominasi Internet. Dan ini menandakan bahwa deman terhadap akses Pita lebar semakin besar karena baik Web maupun P2P merupakan aplikasi yang Kaya-media (gambar,video) dan memakan banyak bandwidth. Untuk itu dibutuhkan keamanan traffic, pemanfaatan internet untuk UKM, Perencanaan dan Rekayasa spektrum frekuensi untuk layanan roadband serta optimalisasi pemanfaatan spektrum frekuensi. 4. Tren Penyiaran Digital Penyiaran digital merupakan alternatif sistem penyiaran baru pengganti sistem penyiaran yang selama ini ada yaitu sistem penyiaran analog dengan format standar yang ditetapkan enam sampai tujuh puluh tahun yang lalu yaitu antara tahun Inovasi teknologi yang berkembang, sumber daya yang semakin terbatas dan kebutuhan yang semakin tinggi membuat kebutuhan akan sistem penyiaran baru menjadi tidak terelakkan. Sistem penyiaran digital A I 8

19 menjanjikan solusi dan banyak kelebihan dibanding sistem penyiaran analog. Kelebihan itu antara lain : (1) Pemanfaatan spektrum menjadi lebih optimal. Hal ini karena pada sistem digital Penggunaan adjacent channel menjadi dimungkinkan, memiliki kemampuan SFN (Single Frequency Network) yang membuat penggunaan frekuensi jadi efisien dan dapat diisinya satu kanal dengan banyak program dan data secara multiplex. (2) Gambar dan suara dengan kualitas jauh lebih baik dan prima. (3) Tahan terhadap gangguan interferensi, (misal suara terganggu oleh signal suara radio yang lain) (4) Memberikan peluang bagi munculnya industri/bisnis baru baik dibidang telekomunikasi, media elektronik maupun di industri peralatan dan software. Standar penyiaran digital mengacu kepada dua jenis penyiaran: Siaran Radio Digital (Digital Sound roadcasting) dan Siaran TV Digital (Digital TV roadcasting) Saat ini hampir 50% lebih negara-negara di dunia mulai beralih atau mulai mengkaji peralihan sistem penyiaran di negaranya masing masing menuju penyiaran digital. Sementara itu lebih dari 100 negara sudah menetapkan standar penyiaran TV digitalnya menggunakan standar DV-T termasuk Indonesia. erdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 07/P/M.Kominfo/3/2007 tanggal 21 Maret 2007 tentang Standar Penyiaran Digital Terestrial untuk Televisi Tidak ergerak di Indonesia, telah ditetapkan standar penyiaran digital terestrial untuk Televisi tidak bergerak di Indonesia yaitu Digital Video roadcasting-terrestrial (DV-T) Teknologi TV saat ini diwarnai dengan munculnya teknologi TV Digital dan HDTV yang memberikan kualitas yang lebih baik. Tentu saja ke depan tren teknologi TV akan menuju mobile TV dengan kemampuan yang lebih canggih seperti 3D TV dan Interaktif TV. Di seluruh dunia terdapat beberapa standar siaran TV digital yakni DTV (Digital Television, standar di Amerika), DV-T (Digital Video roadcasting Terrestrial, standar di Eropa dan Australia) dan ISD-T (Integrated Services Digital roadcasting Terrestrial, standar di Jepang). Indonesia sendiri melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 07/P/M.KOMINFO/3/2007 tertanggal 21 Maret 2007 telah menetapkan standar DV-T sebagai standar penyiaran televisi digital terestrial tidak bergerak di Indonesia. Terdapat pula standar digital DV-H (handheld) yang ditujukan pada perangkat mobile seperti ponsel. Siaran TV di Indonesia diharapkan baru bisa seluruhnya digital tahun 2018, ada tiga tahapan menuju implementasi siaran digital, periode yakni siaran simulcast yaitu siaran berbarengan antara analog dan digital. Pada tahun , sejumlah siaran analog di beberapa wilayah akan dimatikan sebagian. Setelah 2017, seluruh siaran analog akan dimatikan. 5. Keterbukaan Informasi Publik Guna menjamin pelayanan informasi publik, kiranya penting dan sangat mendesak untuk menidaklanjuti amanat dalam undang-undang Keterbukaan Informasi Publik, khususnya Pasal 13, dimana untuk mewujudkan pelayanan cepat, tepat, dan sederhana setiap adan Publik menunjuk Pejabat Pengelola A I 9

20 Informasi dan Dokumentasi. Hal ini sejalan dengan pelaksanaan Undang- Undang No.14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Melalui advokasi implementasi undang-undang tersebut telah berhasil dibentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di lingkungan kementerian/ lembaga, baik di tingkat pusat maupun daerah. Hal tersebut semakin menjamin keterbukaan informasi publik yang sesuai dengan perundangan yang berlaku. A I 10

21 A II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika 1. VISI Terwujudnya Indonesia Informatif menuju masyarakat sejahtera melalui pembangunan kominfo berkelanjutan, yang merakyat dan ramah lingkungan, dalam kerangka NKRI. Makna yang terkandung dalam rumusan Visi Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut di atas yaitu : 1) Terwujudnya Indonesia Informatif, adalah suatu karakteristik bangsa yang bercirikan antara lain sudah menyadari, memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengakses dan memanfaatkan serta menyebarkan informasi, dan menjadikan informasi sebagai nilai tambah dalam peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. 2) Masyarakat sejahtera, adalah keadaan sentosa dan makmur, selamat, mampu menghadapi segala macam gangguan. Sentosa mengandung arti berada dalam keadaan aman dan tenteram, sedangkan makmur dapat diartikan sebagai keadaan serba berkecukupan atau tidak berkekurangan. Jadi sejahtera tidak hanya memiliki dimensi fisik atau materi tetapi juga dimensi rohani. 3) Pembangunan kominfo berkelanjutan, adalah pembangunan komunikasi dan informatika yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan untuk menciptakan keseimbangan kebutuhan masyarakat pengguna. 4) Pembangunan kominfo yang merakyat adalah ketepatan sasaran pembangunan kominfo kepada masyarakat pengguna dan keterjangkauan masyarakat untuk mendapatkan, memanfaatkan, mengolah dan mengakses informasi sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi sekaligus mewujudkan daya saing bangsa. 5) Pembangunan kominfo yang ramah lingkungan adalah penyelenggaraan pembangunan bidang komunikasi dan informatika secara terintegrasi yang didukung oleh konvergensi teknologi informasi dan komunikasi yang ramah lingkungan. 6) NKRI, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan bentuk negara yang menjadi cita-cita bersama dan harus diupayakan dengan sungguh-sungguh. A II 11

22 2. Misi (1) Meningkatkan kecukupan informasi masyarakat dengan karakteristik komunikasi lancar dan informasi benar menuju terbentuknya Indonesia informatif dalam kerangka NKRI; (2) Mewujudkan birokrasi layanan komunikasi dan informatika yang profesional dan memiliki integritas moral yang tinggi; (3) Mendorong peningkatan tayangan dan informasi edukatif untuk mendukung pembangunan karakter bangsa; (4) Mengembangkan sistem kominfo yang berbasis kemampuan lokal yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan; (5) Memperjuangkan kepentingan nasional kominfo dalam sistem pasar global. 3. Tujuan (1) idang Infrastruktur Informasi dan Komunikasi a. Tersedianya akses komunikasi dan informatika yang merata di seluruh Indonesia (mengecilnya kesenjangan digital) dengan indikator dampak dan target pencapaian pada tahun 2014: jumlah provinsi yang memiliki indeks kesiapan kompetisi (competition readiness index) baik, yaitu sekurangkurangnya 49 persen dari total jumlah provinsi di seluruh Indonesia mempunyai indeks tinggi dan sekurang-kurangnya 51 persen dengan indeks menengah. b. Tersedianya sarana, prasarana, dan layanan komunikasi dan informatika di seluruh desa, daerah perbatasan negara, pulau terluar, daerah terpencil, dan wilayah non komersial lain untuk mengurangi daerah blank spot dengan indikator dampak dan target pencapaian pada tahun 2014: (a) jangkauan layanan pos universal mencapai 100 persen di wilayah PSO; (b) jangkauan layanan akses telekomunikasi universal dan internet mencapai 100 persen di Wilayah Pelayanan Umum Telekomunikasi (USO); serta (c) jangkauan siaran TVRI dan RRI terhadap populasi masing-masing mencapai 88 persen dan 90 persen. c. Tersedianya akses dan layanan komunikasi dan informatika yang modern dengan indikator dampak dan target pencapaian pada tahun 2014: (a) tingkat penetrasi pengguna internet sekurang-kurangnya 50 persen; (b) tingkat penetrasi pengguna layanan broadband sekurang-kurangnya 30 persen; (c) tingkat penetrasi siaran TV digital terhadap populasi 35 persen; (d) jaringan backbone telekomunikasi yang menghubungkan antarpulau besar mencapai 100 persen; serta (e) jumlah ibukota kabupaten/kota yang terhubung/terintegrasi ke dalam jaringan backbone serat optik nasional Palapa Ring mencapai sekurang-kurangnya 60 persen dari total ibukota kabupaten/kota, termasuk ibukota kab/kota di wilayah timur Indonesia yang harus selesai sebelum tahun d. Tersedianya layanan akses informasi dan komunikasi di wilayah non komersial dengan indikator dan dampat target capaian tahun 2014 : (a) desa yang dilayani akses internet mencapai 80 %; (b) Ibukota kabupaten/kota yang terhubung secara broadband mencapai 75%; (c) Ibukota provinsi yang A II 12

23 memiliki national internet exchange mencapai 100% dengan catatan pelaksanaannya memenuhi kelayakan operasional;(d) Ibu kota provinsi yang memiliki international internet exchange mencapai 100% yang terdiri dari 4 Ibukota provinsi, untuk ibukota provinsi yang lain, akan dibangun sesuai dengan kelayakan operasional; e. Kebijakan, regulasi, rencana pemanfaatan dan rekayasa sumber daya spektrum frekuensi radio, dengan indikator dan target capaian tahun 2014 : (a) penetapan pita frekuensi radio dan pemanfaatan slot orbit satelit mencapai 95%; (b) ketersediaan spektrum frekuensi radio untuk mendukung siaran TV Digital mencapai 50% wilayah jangkauan yang meliputi populasi. Terkait dengan ini akan digunakan band frekuensi yang layak secara teknis dan ekonomis (bukan di frekuensi 108 MHz yang diperuntukkan untuk penerbangan), sedangkan target disesuaikan dengan program digitalisasi; f. Kebijakan, regulasi, rencana optimalisasi sumber daya spektrum dan non spektrum, dengan indikator dan target capaian tahun 2014 : (a) tingkat utilitas pemanfaatan spektrum frekuensi radio mencapai 70% (target capaian 100% sangat terpengaruh oleh pemanfaatan Spektrum Radio yang sangat tergantung pada nilai ekonomis dari suatu wilayah dan ketertarikan investor); (b) pengelolaan sumber daya pos, penomoran telekomunikasi dan alamat IP mencapai 100%; (c) pengembangan sarana dan prasarana perizinan mencapai 100%; (d) pelayanan spektrum frekuensi yang diproses tepat waktu mencapai 95 % (target 100% dapat tercapai apabila tidak terkendala oleh tingkat kehandalan perangkat/mesin). g. Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan pos, dengan indikator dan target capaian tahun 2014 antara lain : (a) verifikasi terhadap pelaksanaan PSO Pos mencapai 100%; (b) pencapaian terhadap kuantitas dan kualitas layanan pos diharapkan akan mencapai 90% (target 100% dapat tercapai jika tidak terkendala oleh faktor eksternal : iklim/cuaca dan tranportasi); h. Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan telekomunikasi, dengan indikator dan target capaian tahun 2014 antara lain : (a) penetapan regulasi teknis infrastruktur menuju era konvegensi mencapai 100 %, dengan jumlah paket disesuaikan dengan kebutuhan; (b) kualitas penyelenggaraan telekomunikasi dan pemanfaatan aplikasi teknologi telekomunikasi, informasi dan komunikasi mencapai 90% (pada praktek untuk mencapai target 100% sulit, namun demikian telah disiapkan instrumen denda bagi penyelenggara yang tidak patuh); (c) kepastian hukum berdasarkan prinsip keadilan dan transparansi bagi pelaku industri telekomunikasi diharapkan akan mencapai 100%; (d) penyusunan dan pembahasan ICT Fund dan optimalisasi pemanfaatan PNP, akan selesai 100%; i. Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan penyiaran, dengan indikator dan target capaian tahun 2014 antara lain : (a) pembaharuan kebijakan regulasi dan kelembagaan akibat adanya digitalisasi dan perkembangan industri mencapai 100%; (b) ketepatan penyelesaian layanan perijinan mencapai 90% (target 100% dapat tercapai apabila didukung oleh mekanisme perijinan yang melibatkan A II 13

24 beberapa instansi, dapat berjalan dengan baik); (c) penyusunan Grand design dan Road Map Penyelenggaraan Penyiaran, mencapai 100%; j. Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis, dan evaluasi sertifikasi sistem elektronik, jasa aplikasi dan konten, dengan indikator dan capaian target tahun 2014 antara lain : (a) penyelenggara layanan sistem elektronik telah dapat disertifikasi 80% (target 100% terkendala oleh pesatnya perkembangan teknologi dan layanan elektronik); (b) sistem informasi pekerja migran akan mencapai 24 paket beserta operasional dan pemeliharaan; k. Kebijakan, regulasi, standar, sertifikasi, interoperabilitas perangkat pos, telekomunikasi dan penyiaran, dengan indikator dan capaian tahun 2014 antara lain : peningkatan interoperabilitas pada layanan perangkat, aplikasi dan konten mencapai 90% (tingkat kesulitan untuk mencapai target 100% cukup tinggi, karena berkembangnya keberagaman perangkat yang digunakan); l. Tercapainya tingkat e-literasi masyarakat Indonesia menjadi 50 persen pada tahun m. Tersedianya informasi dan layanan publik yang dapat diakses secara online dengan indikator dampak dan target pencapaian pada tahun 2014: (a) nilai rata-rata e-government instansi pemerintah sekurang-kurangnya menjadi baik (3,4 dari keseluruhan dimensi yang dinilai, yaitu kebijakan, kelembagaan, sarana dan prasarana, aplikasi dan perencanaan berdasarkan penilaian yang dilakukan secara berkala); (b) jumlah aparatur pemerintah yang paham TIK sekurang-kurangnya menjadi 80 persen dari total aparatur pemerintah; (c) prosentase jumlah e-provinsi yang merupakan muara sistem elektronik kabupaten/kota di masing-masing provinsi mencapai 100 persen; serta (d) tersedianya layanan publik yang dapat diakses secara online sekurang-kurangnya untuk layanan kependudukan (e-citizen), perizinan (elicensing), dan pengadaan (e-procurement). n. erkembangnya industri (manufaktur) penunjang TIK dengan indikator dampak dan target pencapaian pada tahun 2014: (a) prosentase alat dan perangkat telekomunikasi yang memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 30 persen; (b) prosentase jumlah penyelenggara telekomunikasi yang memenuhi ketentuan TKDN untuk belanja modal dan belanja operasional mencapai 40 persen; dan (c) prosentase TKDN set top box TV digital sekurang-kurangnya mencapai 30 persen. (2) idang Komunikasi dan Informasi a. Pengelolaan, penyebaran dan pemerataan informasi publik yang beragam dan berkualitas yang bersifat mendidik, mencerahkan masyarakat dalam kerangka NKRI, dengan indikator dan capaian target tahun 2014 antara lain: (a) penguatan media center di provinsi/kabupaten kota untuk 15 media center; (b) aktivitas penyebaran informasi publik langsung kepada masyarakat mencapai 80 %; b. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kemitraan dalam penyebaran informasi publik, dengan indikator dan capaian target tahun 2014 antara lain: (a) peningkatan peran organisasi kemasyarakatan sebagai A II 14

25 4. Sasaran penyebar informasi (Kelompok Informasi Masyarakat-KIM, media tradisional, dan media komunitas) di wilayah perbatasan yang dilaksanakan tepat waktu mencapai 80%; (b) fasilitasi penyebaran informasi publik melalui media kemasyarakatan yang tepat waktu dan akuntabel mencapai 90%; c. Penyediaan dan peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi sebagai agen penyedia, pengelola dan penyebar infomasi publik, dengan indikator dan capaian target tahun 2014 antara lain : (a) pelaksanaan bimbingan teknik CIO untuk 2500 orang peserta; (b) pelaksanaan bimbingan teknis udaya Dokumentasi dalam rangka mendukung pelaksanaan UU Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, mencapai 2500 orang; (c) pelaksanaan program pemberian bea siswa bidang komunikasi dan informasi untuk 1398 mahasiswa; (d) peningkatan standar kompetensi kerja bidang komunikasi dan informasi sejumlah 40 paket; dan (e) sertifikasi SDM komunikasi dan informasi mencapai 4980 orang. Untuk mencapai Visi, Misi, dan tujuan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika menetapkan Sasaran Strategis dalam prioritas kerja Tahun Anggaran seperti ditunjukan dalam tabel 3 di bawah ini : Tabel. 03 Sasaran Strategis Kementerian Komunikasi dan Informatika M1 M2 Meningkatkan kecukupan informasi masyarakat dengan karakteristik komunikasi lancar informasi benar menuju terbentuknya Indonesia informatif dalam kerangka NKRI S1.1 Meratanya pembangunan sarana dan prasarana pos, komunikasi dan informatika di seluruh Indonesia S1.2 Terselenggaranya layanan pos, komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien S1.3 Tersedia dan tersebarnya informasi yang faktual dan berimbang ke seluruh pelosok dan lapisan masyarakat Indonesia dalam kerangka NKRI Mewujudkan birokrasi layanan pos, komunikasi dan informatika yang profesional dan memiliki integritas moral yang tinggi S2.1 Terselenggaranya pengelolaan sumber daya komunikasi dan informatika yang optimal S2.2 Terselenggaranya layanan pos, komunikasi dan informatika yang profesional dan memiliki integritas moral yang tinggi S2.3 Tersedianya standar alat dan standar mutu layanan serta mekanisme pengawasan yang akuntabel pada layanan pos, komunikasi dan informatika M3 Mendorong peningkatan tayangan dan informasi edukatif untuk mendukung pembangunan karakter bangsa S3.1 Tersedianya layanan konten informasi yang edukatif, mencerahkan dan memberdayakan masyarakat A II 15

26 M4 M5 S3.2 Terlaksananya pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan konten informasi edukatif, mencerahkan dan memberdayakan masyarakat S3.3 Tercapainya peran-serta aktif masyarakat dan lembaga komunikasi dalam penyediaan, penyebaran dan pemanfaatan informasi edukatif, mencerahkan dan memberdayakan masyarakat S3.4 Terwujudnya masyarakat informasi yang kritis, produktif, beradab, berdaya saing dan cinta tanah air Mengembangkan sistem komunikasi dan informatika yang berbasis kemampuan lokal yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan S4.1 Mendorong tumbuhnya iklim penelitian dan pengembangan di bidang komunikasi dan informatika S4.2 Mendorong penciptaan sumber daya manusia unggul di bidang komunikasi dan informatika S4.3 Mendorong berkembangnya industri komunikasi dan informatika yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan S4.4. Mengembangkan sistem komunikasi dan informatika yang mendorong tumbuh-kembangnya kreatifitas dan inovasi berdasarkan kearifan lokal Memperjuangkan kepentingan nasional komunikasi dan informatika dalam sistem pasar global S5.1 Mendorong penguatan kapasitas produksi industri komunikasi dan informatika nasional agar mampu bersaing di dunia internasional S5.2 Mendorong rasa cinta tanah air melalui penggunaan produk dalam negeri bidang komunikasi dan informatika S5.3 Meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam perjanjian internasional di bidang komunikasi dan informatika S5.4 Membangun pencitraan positif negara Indonesia di mata Internasional 5. Arah Kebijakan dan Strategi 1) Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Informasi yang dikelola dengan baik akan menghasilkan pengetahuan yang sangat khas bagi suatu negara, sesuai dengan kondisi alam dan budaya, sehingga merupakan aset yang sangat berharga. Pengetahuan tersebut dapat dipergunakan sebagai landasan bagi semua kegiatan industri, perdagangan, manajemen, maupun sosial sehingga mampu memberikan nilai tambah yang tinggi bagi output kegiatan-kegiatan tersebut. Melalui peran pemerintah dalam pemberdayaan informasi diharapkan dalam jangka panjang akan dapat terbentuk masyarakat Indonesia yang semua kegiatannya didasarkan pada pengetahuan, baik yang diperolehnya dari pengalaman sendiri maupun dari sumber yang memuat pengalaman, pemikiran, analisis orang lain. Dengan arah kebijakan yang tepat sangat besar harapannya bidang komunikasi dan informatika akan sangat berperan dalam melakukan transformasi menuju ke masyarakat pengetahuan tersebut. A II 16

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA VISI, MISI, DAN SASARAN STRATEGIS

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA VISI, MISI, DAN SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA VISI, MISI, DAN SASARAN STRATEGIS 2.1. Rumusan Visi Rumusan Visi Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan Visi Institusi yang digunakan sebagai arahan kepada

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Lampiran : 1 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 04 /Per/M/Kominfo/3/2010 Tanggal : 30 Maret 2010 INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1 Satuan Kerja : KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 Ringkasan Eksekutif LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika

Laporan Kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika Laporan Kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika 5 Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 I. Program Pengelolaan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika *) Kegiatan Prioritas Nasional: 1.1 Perencanaan dan Rekayasa Alokasi Spektrum Frekuensi MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA YANG BERDAYA SAING TINGGI

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA YANG BERDAYA SAING TINGGI KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA YANG BERDAYA SAING TINGGI Gumilang Hardjakoesoema

Lebih terperinci

Kebijakan dan Rencana ke Depan Indonesia ICT Whitepaper

Kebijakan dan Rencana ke Depan Indonesia ICT Whitepaper Kebijakan dan Rencana ke Depan 2010 Indonesia ICT Whitepaper 5 Sukses ICT Pilar penting penggerak pembangunan Pembangkit dan penyerap tenaga kerja Sumber devisa baru Pilar penting pencerdasan bangsa Alat

Lebih terperinci

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunika

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunika No.652, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. ICT-Fund. Pemanfaatan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 21/PER/M.KOMINFO/10/2011

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PER/M.KOMINFO/10/2011 TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (ICT FUND) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2011

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2011 KOMINFO DAFTAR INFOR PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2011 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT PENGELOLA INFOR DAN DOKUMENTASI 2012 KOMINFO KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN REGULASI TELEKOMUNIKASI INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS RPJMN DALAM PEMBANGUNAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KEBIJAKAN DAN REGULASI TELEKOMUNIKASI INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS RPJMN DALAM PEMBANGUNAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KEBIJAKAN DAN REGULASI TELEKOMUNIKASI INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS RPJMN 2015-2019 DALAM PEMBANGUNAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Eko Kurniawan 55415120005 Jurnal Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

Kondisi ICT di Indonesia saat ini Indonesia ICT Whitepaper

Kondisi ICT di Indonesia saat ini Indonesia ICT Whitepaper Kondisi ICT di Indonesia saat ini 2010 Indonesia ICT Whitepaper Kapasitas Jaringan Terpasang Telekomunikasi Jumlah Pelanggan Telekomunikasi Jumlah Desa yang Memiliki Fasilitas Telepon Tetap Jumlah Desa

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN AKSES INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK DI KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jakarta, 23 Agustus 2017 SUSUNAN PAPARAN 1. DASAR REGULASI 2. JENIS LAYANAN 3. SISTEM YANG DIGUNAKAN 4. HASIL CAPAIAN 5. PROGRES PERBAIKAN 2 DASAR

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2012

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2012 KOMINFO DAFTAR INFOR PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT PENGELOLA INFOR DAN DOKUMENTASI 2012 KOMINFO KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT

Lebih terperinci

Peran RelawanT dalam Mendukung Program Kementerian Kominfo

Peran RelawanT dalam Mendukung Program Kementerian Kominfo Peran RelawanT dalam Mendukung Program Kementerian Kominfo Mariam F. Barata Sekretaris Ditjen Aplikasi Informatika KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIK Visi dan Misi Kementerian Kominfo VISI Terwujudnya

Lebih terperinci

Tren Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ICT Whitepaper

Tren Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ICT Whitepaper Tren Teknologi Informasi dan Komunikasi 2010 Indonesia ICT Whitepaper TIK dan Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan TIK akan menghasilkan efek berantai ke meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi Dampak TIK terhadap

Lebih terperinci

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR Visi dan Misi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tanah Datar mengacu pada Visi dan Misi instansi di

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

TANTANGAN INDONESIA PADA ERA BROADBAND ICT

TANTANGAN INDONESIA PADA ERA BROADBAND ICT Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo TANTANGAN INDONESIA PADA ERA BROADBAND ICT DR.Ir. ISMAIL, MT. Direktur Jenderal SDPPI Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2012 SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI LAYANAN PITA LEBAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DITJEN

RENCANA STRATEGIS DITJEN PENYUSUNAN REVISI RENCANA STRATEGIS DITJEN PPI 2015-2019 1 Agenda Pembahasan Kerangka Penyusunan Renstra PPI Identifikasi Perubahan Renstra Kominfo Mapping Perubahan Renstra Kominfo ke Renstra DJPPI Rencana

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2011 MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Sekretaris Jenderal Basuki Yusuf Iskandar Kepala Biro Perencanaan Hedi M Idris

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2011 MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Sekretaris Jenderal Basuki Yusuf Iskandar Kepala Biro Perencanaan Hedi M Idris KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan atas seijin Nya, Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 23/PER/M.KOMINFO/11/2011 TENTANG RENCANA INDUK (MASTERPLAN) FREKUENSI RADIO UNTUK KEPERLUAN TELEVISI SIARAN DIGITAL TERESTRIAL PADA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM Objek dalam penelitian ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kementerian Komunikasi dan Informatika (sebelumnya bernama "Departemen Penerangan" (1945-1999),

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 07 /PER/M.KOMINFO/01/2009 TENTANG PENATAAN PITA FREKUENSI RADIO UNTUK KEPERLUAN LAYANAN PITA LEBAR

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, PENDANAAN INDIKATIF 54 BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, PENDANAAN INDIKATIF 5.1 kerja pada dasarnya merupakan upaya untuk mengimplementasikan Rencana Strategis organisasi. merupakan penjabaran

Lebih terperinci

PERSYARATAN PENDIRIAN DAN PERIZINAN LPPL WORKSHOP PENYIARAN PERBATASAN

PERSYARATAN PENDIRIAN DAN PERIZINAN LPPL WORKSHOP PENYIARAN PERBATASAN PERSYARATAN PENDIRIAN DAN PERIZINAN LPPL WORKSHOP PENYIARAN PERBATASAN DASAR HUKUM UU 32/2002 tentang Penyiaran PP No. 11,12,13,50, 51, 52 tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran LPP, LPS, LPK dan

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI RI TAHUN 2013

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI RI TAHUN 2013 DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI RI TAHUN 2013 1 2 3 4 Penyediaan Jasa Akses Internet Pada Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi Internet

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2011

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2011 KOMINFO KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI Jl. Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta 10110., Telp/Fax.: (021) 3452841; E-mail : pelayanan@mail.kominfo.go.id

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2010

DAFTAR INFORMASI PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2010 KOMINFO DAFTAR INFOR PUBLIK HASIL PENELITIAN TAHUN 2010 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT PENGELOLA INFOR DAN DOKUMENTASI 2012 KOMINFO KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT

Lebih terperinci

Kementerian Komunikasi dan Informatika

Kementerian Komunikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika PENDAHULUAN Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi

Lebih terperinci

PENERAPAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DISKOMINFO

PENERAPAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DISKOMINFO PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN GAMBARAN UMUM DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Madiun

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 23 Tahun 2012 tentang

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT PENERIMA TELEVISI SIARAN DIGITAL BERBASIS STANDAR DIGITAL VIDEO

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kinerja

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kinerja PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi yang dijabarkan ke dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN

Lebih terperinci

TEKNOLOGI & FREKUENSI PENYIARAN MUHAMMAD IRAWAN SAPUTRA, S.I.KOM., M.I.KOM

TEKNOLOGI & FREKUENSI PENYIARAN MUHAMMAD IRAWAN SAPUTRA, S.I.KOM., M.I.KOM TEKNOLOGI & FREKUENSI PENYIARAN MUHAMMAD IRAWAN SAPUTRA, S.I.KOM., M.I.KOM APA YANG TERJADI KETIKA FREKUENSI TIDAK DIATUR? Harmful interference audience Tayangan Lembaga Media ACUAN PENGATURAN FREKUENSI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.747, 2011 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Televisi Digital Terestrial. Penyelenggaraan.

BERITA NEGARA. No.747, 2011 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Televisi Digital Terestrial. Penyelenggaraan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.747, 2011 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Televisi Digital Terestrial. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT,

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARAA PERINGATAN HARI ULANG KE- 70 KEMERDEKAAN RI 17 Agustus 2015

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARAA PERINGATAN HARI ULANG KE- 70 KEMERDEKAAN RI 17 Agustus 2015 SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARAA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE- 70 KEMERDEKAAN RI 17 Agustus 2015 Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh Selamat

Lebih terperinci

Bab 2 Profil Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi

Bab 2 Profil Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Bab 2 Profil Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi 2.1. Visi Terciptanya pembinaan penyelenggaraan pos dan telekomunikasi yang dinamis dengan peran aktif seluruh potensi nasional. 2.2. Misi Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan mengacu pada visi Kepala Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2013 T E N T A N G

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2013 T E N T A N G DRAFT PERATURAN MENTERI PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2013 T E N T A N G PENYELENGGARAAN PENYIARAN TELEVISI SECARA DIGITAL DAN PENYIARAN MULTIPLEKSING MELALUI SISTEM TERESTRIAL

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN TENTANG MAHA ESA. non-teknis. Lembaran. Indonesia. Nomor 4252); Tambahan. Nomor 3981); Nomor 4485); Nomor 4566);

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN TENTANG MAHA ESA. non-teknis. Lembaran. Indonesia. Nomor 4252); Tambahan. Nomor 3981); Nomor 4485); Nomor 4566); MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 27 /P/M.KOMINFO/8/2008 TENTANG UJI COBA LAPANGANN PENYELENGGARAAN SIARAN TELEVISI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1351, 2014 KEMENKOMINFO. Frekuensi Radio. Telekomunikasi Khusus. Televisi. Ultra High Frequency. Rencana Induk. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2010

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2010 KOMINFO KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI Jl. Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta 10110., Telp/Fax.: (021) 3452841; E-mail : pela yanan@mail.kominfo.go.id

Lebih terperinci

INDEKS PERATURAN MENTERI KOMINFO TAHUN No. Permen Tentang Ket

INDEKS PERATURAN MENTERI KOMINFO TAHUN No. Permen Tentang Ket INDEKS PERATURAN MENTERI KOMINFO TAHUN 2009 No. Permen Tentang Ket 1. Permenkominfo No. 01/P/M.KOMINFO/01/2009 2. Permenkominfo No. 02/P/M.KOMINFO/01/2009 3. Permenkominfo No. 03/P/M.KOMINFO/01/2009 4.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 21 / PER/M.KOMINFO / 12 / 2010 TENTANG PENYEDIAAN NUSANTARA INTERNET EXCHANGE UNTUK LAYANAN INTERNET PADA WILAYAH PELAYANAN UNIVERSAL TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 19 / PER/M.KOMINFO / 12 / 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 19 / PER/M.KOMINFO / 12 / 2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 19 / PER/M.KOMINFO / 12 / 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: 48/PER/M.KOMINFO/11/2009 TENTANG PENYEDIAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar yang dideklarasikan dalam WSIS untuk mewujudkan masyarakat informasi antara lain diperlukannya peran pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar yang dideklarasikan dalam WSIS untuk mewujudkan masyarakat informasi antara lain diperlukannya peran pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat internasional mengusung isu mengenai adanya kesenjangan informasi (informasi gap) dan kesenjangan dijital (digital divide) di dalam sebuah forum yang disebut

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH RENCANA PENGANGGARAN SUMBER DANA (APBN/APBD) PERKIRAAN BIAYA (Rp)

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH RENCANA PENGANGGARAN SUMBER DANA (APBN/APBD) PERKIRAAN BIAYA (Rp) lampiran : (2-15) RENCANA UMUM BARANG/JASA PEMERINTAH : DITJEN PENYELENGGARAAN : KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN : SEKRETARIAT DITJEN PPI : WINARTO NO SUB / LOKASI (PROPINSI/KAB/ KOTA) PERKIRAAN BIAYA (Rp)

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG A. Sejarah dan Perkembangan Bagian Kominfo Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Serang Denga adanya kesadaran akan sistem informasi, dan pemberlakuan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM (KPU/USO) ICT DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KEBIJAKAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM (KPU/USO) ICT DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KEBIJAKAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM (KPU/USO) ICT DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA AGENDA I. SEKILAS KPU ICT A. Latar Belakang B. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Globalisasi pada saat ini semakin banyak industri-industri yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Globalisasi pada saat ini semakin banyak industri-industri yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1.Bentuk Usaha Pada Era Globalisasi pada saat ini semakin banyak industri-industri yang memunculkan sehingga menyebabkan terjadinya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan suatu kebutuhan guna mendukung kegiatan organisasi termasuk di lingkungan pemerintahan dalam pencapaian tujuannya.

Lebih terperinci

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN DAN TATA LAKSANA TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita PERUBAHAN POLA KERJA

Lebih terperinci

13. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika

13. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENYIARAN TELEVISI SECARA DIGITAL DAN PENYIARAN MULTIPLEKSING MELALUI SISTEM TERESTRIAL

Lebih terperinci

1 of 5 8/21/ :07 PM

1 of 5 8/21/ :07 PM Kementerian Komunikasi https:panselnas.menpan.go.idindex.php2-uncategorised27-kementer... of 5 82204 :07 PM RINCIAN FORMASI ASN DARI PELAMAR UMUM KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN ANGGARAN 204

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi

Lebih terperinci

Peluang dan Tantangan Industri Media dan Konten Prospek Bisnis Penyiaran di Indonesia yang Dipengaruhi Kemajuan Teknologi

Peluang dan Tantangan Industri Media dan Konten Prospek Bisnis Penyiaran di Indonesia yang Dipengaruhi Kemajuan Teknologi KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIA REPUBLIK INDONESIA Peluang dan Tantangan Industri Media dan Konten Prospek Bisnis Penyiaran di Indonesia yang Dipengaruhi Kemajuan Teknologi Rakornas KADIN Bidang

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016 TAHUN ANGGARAN 216 (59) KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (4) DITJEN APLIKASI INFORMATIKA (664262) DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI INFORMATIKA (1) DKI JAKARTA (51) KOTA JAKARTA PUSAT ALOKASI ANGGARAN

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA RAPAT KOORDINASI NASIONAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2014

KEYNOTE SPEECH MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA RAPAT KOORDINASI NASIONAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2014 KEYNOTE SPEECH MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA RAPAT KOORDINASI NASIONAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2014 Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Meningkatkan Kualitas dan Kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENYEDIAAN JASA AKSES INTERNET PADA WILAYAH PELAYANAN UNIVERSAL TELEKOMUNIKASI INTERNET KECAMATAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

LKj Kemkominfo Tahun 2016 menyajikan hasil pengukuran sasaran kinerja yang dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan selama periode Tahun 2016

LKj Kemkominfo Tahun 2016 menyajikan hasil pengukuran sasaran kinerja yang dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan selama periode Tahun 2016 LKj Kemkominfo Tahun 2016 menyajikan hasil pengukuran sasaran kinerja yang dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan selama periode Tahun 2016 berdasarkan capaian Indikator Kinerja Kementerian Komunikasi

Lebih terperinci

LAKIP DITJEN SDPPI TAHUN 2011 Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah

LAKIP DITJEN SDPPI TAHUN 2011 Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah KEMKOMINFO LAKIP DITJEN SDPPI TAHUN 2011 Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah www.postel.go.id DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN. Keberadaan Departemen Komunikasi dan Informatika (DepKementrian

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN. Keberadaan Departemen Komunikasi dan Informatika (DepKementrian BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran umum organisasi Gambaran organisasi mengenai latar belakang, visi dan misi, yang diperoleh pada saat wawancara tanggal 07 November

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASIBIROKRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASIBIROKRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASIBIROKRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 2\

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG Update Pembahasan 2015 PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG UJI COBA LAPANGAN TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI, INFORMATIKA, DAN PENYIARAN UNTUK KEPERLUAN MASA

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENYEDIAAN KEWAJIBAN PELAYANAN UNIVERSAL TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 20 / PER/M.KOMINFO / 12 / 2010 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN MONITORING LAYANAN INTERNET KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

2 tentang Tata Cara Perhitungan Tarif Sewa Saluran Siaran Pada Penyelenggaraan Penyiaran Multipleksing; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 19

2 tentang Tata Cara Perhitungan Tarif Sewa Saluran Siaran Pada Penyelenggaraan Penyiaran Multipleksing; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 19 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1176, 2014 KEMENKOMINFO. Tarif Sewa. Saluran Siaran. Penyiaran Multipleksing. Perhitungan. Perubahan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS Sesuai tugas dan fungsi Dinas Komunikasi dan InformatikaKabupaten Pacitan berperan melaksanakan uruan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, bidang

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 09/PER/M.KOMINFO/1 /2009 TENTANG PENETAPAN PITA FREKUENSI RADIO UNTUK KEPERLUAN LAYANAN PITA LEBAR

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08 /PER/M.KOMINFO/6/2010 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA

Lebih terperinci

PETA BISNIS PROSES KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PETA BISNIS PROSES KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PETA BISNIS PROSES KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN KEMENTERIAN / LEMBAGA KOMINFO-01 PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS LAYANAN KOMUNIKASI DAN KOMINFO-02 PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN EKOSISTEM KOMUNIKASI DAN KOMINFO-03

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG -1- DRAFT REVISI CLEAN HASIL RAPAT 7 FEB 2014 SALINAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG BADAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang :

Lebih terperinci

DAFTAR PM KOMINFO TERKAIT PERIZINAN DAN INVESTASI

DAFTAR PM KOMINFO TERKAIT PERIZINAN DAN INVESTASI DAFTAR PM KOMINFO TERKAIT PERIZINAN DAN INVESTASI No Nomor Regulasi Nama regulasi Status Regulasi Keterkaitan Keterangan I Peraturan Pemerintah I.1 52 Tahun 2000 Penyelenggaraan Telekomunikasi Dalam proses

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1161, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Alat dan Perangkat Penerima. TV Digital. Persyaratan Teknis.

BERITA NEGARA. No.1161, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Alat dan Perangkat Penerima. TV Digital. Persyaratan Teknis. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1161, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Alat dan Perangkat Penerima. TV Digital. Persyaratan Teknis. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Bentuk usaha 1.1.1 Sejarah perusahaan Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan berdirinya kabinet Reformasi dibawah pemerintahan Abdul Rahman Wahid mendorong

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2014

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2014 DAFTAR INFOR PUBLIK INFOR YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 24 Jl. Medan Merdeka Barat No.9, Jakarta 110 Telp.: 021-345 2841; Website http://ppid.kominfo.go.id

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENDIRIAN DAN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN KOMUNITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Sejalan dengan paradigma baru di era globalisasi yaitu Techno Economy, teknologi menjadi faktor yang

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci