BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan sebuah penelitian, sebelumnya peneliti harus menentukan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan sebuah penelitian, sebelumnya peneliti harus menentukan"

Transkripsi

1 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, sebelumnya peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan sehingga dapat mempermudah langkah-langkah penelitian. Winarno Surachmad (1985:131) mengemukakan bahwa : Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidikan meperhitungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan. Sebuah metode penelitian memiliki suatu rancangan penelitian tertentu. Dalam rancangan tersebut menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi serta dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah. Menurut Moh. Natzir (2003:49), metode penelitian dibagi menjadi lima kelompok metode yaitu : 1. Metode sejarah 2. Metode deskripsi/survei a. Metode survei b. Metode deskriptif berkesinambungan c. Metode studi kasus d. Metode analisas pekerjaan dan aktivitas e. Metode studi komparatif f. Metode studi waktu dan gerakan

2 38 3. Metode eksperimental 4. Metode Grounded Research 5. Metode penelitian tindakan Berdasarkan permasalahan yang diteliti pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang ditunjang oleh studi kepustakaan. 1. Metode Deskriptif Metode ini menganalisis untuk mendapatkan data dalam memecahkan masalah yang ada dengan melihat gambaran dan pengaruh antara dua variabel dan menekankan pada suatu studi untuk memperoleh informasi pada saat penelitian berlangsung. Metode ini sendiri menurut Moh. Natzir (1985:63) yaitu : Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dan tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau tulisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Lebih lanjut lagi Winarno Surachmad (1985:139) mengemukakan bahwa ciriciri metode deskriptif adalah : 1) Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang /pada masalah-masalah aktual. 2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis. Oleh karena itu sering disebut metode analisa.

3 39 Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa metode penelitian deskriptif dalam perumusan masalah lebih memfokuskan kepada masalah-masalah yang bersifat aktual yang pada saat ini terjadi. 2. Studi Kepustakaan Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam menafsirkan data guna menganalisis masalah yang diteliti, maka perlu ditunjang oleh studi kepustakaan/bibliografis, yaitu menelaah sejumlah bahan pustaka yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Winarno Surachmad (1985:61) yang mengemukakan bahwa : Pennyelidikan bibliografis tidak dapat diabaikan sebab didinilah penyelidik berusaha menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang relevan dalam masalhanya yaitu teori yang dipakainya, pendapat para ahli mengenai aspek-aspek itu, penyelidik yang sedang berjalan atau masalah-masalah yang disarankan oleh para ahli. Selain hal tersebut, studi kepustakaan juga memiliki manfaat terhadap proses penelitian, hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Irawati Singarimbun (1989:70) yang mengemukakan bahwa : Manfaat yang diperoleh dari penelusuran perpustakaan adalah : 1) Menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah dikemukakan oleh para ahli terdahulu. 2) Mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan diteliti. 3) Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang dipilih. 4) Memanfaatkan data sekunder.

4 40 5) Menghindari duplikasi penelitian. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa studi kepustakaan akan menjadi dasar bagi peneliti untuk mengembangkan, mengarahkan penelitiannya serta memperkuat kerangka berpikir peneliti agar dapat mengambil kesimpulan dari masalah yang diteliti. B. Definisi Operasional Variabel Operasionalisasi variabel ini diperlukan untuk menentukan jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain itu, proses ini juga dimaksud untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu pengaruh kegiatan MGMP terhadap kinerja guru TIK. Variabel X kegiatan MGMP sebagai variabel bebas (independen) dan variabel Y kinerja guru TIK SMK sebagai variabel terikat (dependen). Untuk menghindari adanya perbedaan pendapat atau persepsi dalam penelitian ini, maka penulis perlu mendefinisikan variabel tersebut. Maksudnya untuk memperjelas makna yang terkandung dalam judul yang dikemukakan, sehingga diharapkan adanya kesamaan dalam landasan berpikir kearah pembahasan yang lebih lanjut. Definisi operasional dapat diuraikan sebagai berikut:

5 41 1. Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kegiatan MGMP adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru TIK SMK dalam upaya pengembangan profesionalisme guru dalam wadah MGMP.. 2. Kinerja Guru TIK SMK Kinerja guru adalah ukuran pelaksanaan kerja guru berdasarkan motivasi dan kesempatan yang dimiliki guru TIK SMK untuk melaksanakan tugas pembelajaran yang dilihat dari kualitas kerja guru, kecepatan/ketepatan guru, insiatif dalam bekerja, kemampuan dalam bekerja dan komunikasi dalam bekerja. Kinerja guru TIK SMK yang dicapai berdasarkan standar kemampuan profesional selama melaksanakan kewajiban sebagai guru di sekolah. C. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilaksanakan di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Cimahi. 2. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Nawawi, 2001: 141). Adapun yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran TIK yang merupakan anggota MGMP TIK se-kota Cimahi berjumlah 44

6 42 orang. Anggota populasi dalam penelitian ini adalah staf pengajar yang berasal dari 21 SMK swasta dan negeri se-kota Cimahi. 3. Sampel Sampel penelitian menurut Sugiyono (2004 : 73) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Sudjana (1992 : 66) menjelaskan sampel merupakan sebagian yang diambil dari populasi dengan cara tertentu. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka diperoleh gambaran bahwa untuk menentukan sampel tidak mungkin meneliti seluruh populasi namun dapat diteliti sebagian dari populasi tersebut. Adapun untuk menentukan jumlah anggota sampel yang akan diteliti, dengan mempertimbangkan keterbatasan kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dana, serta kepraktisan dalam pengumpulan data dari populasi, maka dilakukan penentuan sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel penelitian yang datanya benar-benar mewakili seluruh populasi. Sejalan dengan hal tersebut, Suharsimi Arikunto (1989 : 107) menjelaskan sebagai berikut : Untuk sekedar ancang-ancang maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil % atau lebih dari 20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari a) kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana ; b) sempit luasnya wilayah pengamatan dari tiap subjek, karena menyangkut sedikitnya data ; dan c) besar kecilnya resiko ditanggung oleh peneliti. Untuk menentukan sampel dari Variabel X (Kegiatan MGMP) dan sampel variabel Y tentang (Kinerja Guru), maka pengambilan sampel diambil secara keseluruhan populasi yaitu berjumlah 44 orang, karena jumlahnya kurang dari 100

7 43 orang. Sehingga sampel ini disebut sebagai sampel populasi, karena sampel yang dipakai adalah keseluruhan dari jumlah guru TIK SMK Se-Kota Cimahi. D. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab pokok permasalahan dan mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan mencangkup data mengenai variabel X (Kegiatan MGMP dan data mengenai ) Y (Kinerja Guru TIK SMK). 1. Penentuan Alat Pengumpul Data Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan dengan pokok permasalahan yang diteliti, maka peneliti menggunakan teknik komunikasi tidak langsung yaitu melalui angket yang disusun dalam suatu daftar tertulis berupa pernyataan untuk mendapatkan informasi dan data dari responden. Suharsimi Arikunto (1998:24) mengemukakan bahwa : Angket atau kuesioner adalah sejumlah pernyataan atau pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Jenis angket yang dipergunakan adalam penelitian ini adalah angket berstruktur, yaitu dengan menyediakan alternatif jawaban untuk memudahkan responden yang terdiri dari beberapa item setiap variabelnya. 2. Penyusunan Alat Pengumpul Data Dalam menyusun alat pengumpel data atau instrumen, peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

8 44 a. Menentukan variabel-variabel yang dianggap penting untuk dinyatakan dan beracuan pada teori-teori yang mendasarinya, kemudian menguraikan menjadi beberapa indikator dan diuraikan kembali menjadi sub indikator. b. Membuat kisi-kisi angket untuk Variabel X (Kegiatan MGMP) dan Variabel Y ( Kinerja Guru TIK SMK). c. Membuat daftar pernyataan-penyataan disertai alternatif jawaban dalam bentuk check list, dengan bobot penilaian dari skala 1-5. Dalam penyusunan angket tersebut penulis menggunakan skala Likert sebagai alternatif jawaban yang dipilih oleh responden. Angket tentang kegiatan MGMP dan Kinerja Guru, dengan alternatif jawaban yang disediakan adalah : Variabel X dan Y dengan skala : TABEL 3.1 SKALA PENILAIAN ALTERNATIF JAWABAN UNTUK SETIAP ITEM Alternatif jawaban Selalu (Sl) Sering (Sr) Kadang-kadang (Kd) Jarang (Jr) Tidak Pernah (Tp) Skor

9 45 3. Uji Coba Alat Pengumpul Data a. Tahap Uji Coba Angket Angket penelitian yang telah disusun tidak langsung digunakan sebagai pengumpul data, melainkan harus diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Atas dasar itu, angket penelitian yang telah disusun diujicobakan terlebih dahulu. Melalui uji coba tersebut diharapkan akan diperoleh gambaran mengenai tingkat validitas dan reliabilitas instrumen, serta untuk mengetahui kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang terdapat pada item-item pernyataan dalam angket, baik dalam redaksi peryataan, substansi maupun alternative jawaban yang tersedia. b. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1). Uji Validitas Instrumen Uji validitas angket dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetaui apakah angket yang telah disusun tepat untuk digunakan sebagai alat pengumpul data atau tidak. Pernyataan di atas, sesuai dengan yang diungkapkan Arikunto (1996:160) menyatakan : Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang rendah. Uji validitas dilakukan dengan menganalisis setiap item, yaitu mengkorelasi skor per item dengan skor total setiap responden kemudian mencari koefisien korelasi untuk melihat validitas tiap item.

10 46 Dalam uji coba ini, untuk mengukur validitas instrumen penulis menggunakan Split Half Method, yaitu metode yang membelah skor dalam dua bagian ( belahan skor ganjil dan belahan skor genap). Selanjutnya uji validitas untuk jawaban kuesioner tingkat pengukuran likert s Summated Rating dilakukan melalui teknik korelasi antara masing-masing pertanyaan atau pernyataan dengan total item pertanyaan atau pernyataan tersebut. Karena data yang diperoleh adalah data yang bersifat ordinal, maka uji korelasi yang digunakan adalah dengan teknik korelasi. Untuk Kriteria validitas, sebagai berikut : Jika r hitung rt abel maka butir soal valid Jika r hitung r tabel maka butir soal tidak valid Pernyataan atau pertanyaan yang tidak valid dapat dibuang atau direvisi kembali. Pengujian validitas kuesioner penelitian dilakukan dengan menggunakan ukuran component matriks yang diolah dengan menggunakaan SPSS 17.0, Uji validitas ini ditujukan untuk mengukur atau menguji apakah suatu instrumen sudah benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur atau belum. Adapun langkah awal untuk memulai mengoprasionalisasikan SPSS 17.0 tahapan yang dilakukan adalah : 1. Menyusun data masing-masing jawaban responden dengan batuan Microsoft Excel. 2. Buka file data SPSS. 3. Pilih Analyze.

11 47 4. Pilih scale. 5. Pilih reliability Analysis. 6. Pindahkan variabek tersebut ke kotak Items. 7. Pada model pilih Split half. 8. Masih pada reliability Analysis klik statistics. Pada kotak dialog tersebut pilih scale if item pada descriptive for. 9. Klik continue. 10. Klik OK Dari hasil penyebaran uji coba kuesioner, yang diperoleh mengunakan SPSS 17.0 sebagai berikut : Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Konstruksi Instrumen Variabel X No. Item r hitung r tabel Kesimpulan Valid Valid Valid Revisi Revisi Valid Revisi Valid Valid Valid Revisi Revisi Revisi Valid

12 48 Tabel Lanjutan 3.2 Hasil Uji Validitas Konstruksi Instrumen Variabel X No. Item r hitung r tabel Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Revisi Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variable X (Kegiatan MGMP), dapat disimpulkan bahwa dari 26 item yang diujikan, 16 item dinyatakan memiliki validitas konstruksi yang baik dan 10 item dinyatakan tidak memiliki validitas konstruksi yang baik yaitu item 4, 5, 7, 11, 13, 14 dan 26 dalam pelaksanaanya peneliti merevisi item yang tidak memiliki validitas konstruksi yang baik, hal ini dilakukan karena penulis merasa apabila item ini dihapus dihawatirkan tidak akan mewakili indikator yang diukur. Pada item 12, 16 dan 18 dihapus karna tidak akan menggangu indikator yang akan diukur. Sementara itu hasil uji validitas variable Y (Kegiatan MGMP) diperoleh nilai untuk setiap itemnya, sebagai berikut:

13 49 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Konstruksi Instrumen Variabel Y No r hitung r tabel keterangan Revisi Valid Valid Revisi Revisi Revisi Revisi Valid Revisi Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

14 50 Tabel Lanjutan 3.3 Hasil Uji Validitas Konstruksi Instrumen Variabel Y Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variable Y (Kinerja Guru), dapat disimpulkan bahwa dari 34 item yang diujikan, 16 item dinyatakan memiliki validitas konstruksi yang baik dan 18 item dinyatakan tidak memiliki validitas konstruksi yang baik yaitu item 1, 4, 5, 7, 10, dan 13 dalam pelaksanaanya peneliti merevisi item yang tidak memiliki validitas konstruksi yang baik, hal ini dilakukan karena penulis merasa apabila item ini dihapus dihawatirkan tidak akan mewakili indikator yang diukur. Pada item 6, 8, 9, 11, 15, 16, 18, 22, 25, 26, 30 dan 32 dihapus karna tidak akan menggangu indikator yang akan diukur. No r hitung r tabel keterangan Valid Valid Valid 2) Uji Reliabilitas Instrumen Reliabelitas menunjukan pada pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. instrument yang reliable berarti instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiono, 2003 : 138) Adapun hasil dari uji reliabilitas dengan bantuan program SPSS for windows diperoleh dengan melihat nilai korelasi Gutman Split Half adalah sebagai berikut :

15 51 a) Hasil uji realiabilitas variable X (Kegiatan MGMP) Tabel 3.4 Hasil Realibilitas instrument Variabel X Reliability Statistics Cronbach's Alpha Part 1 Value.883 N of Items 13 a Part 2 Value.901 N of Items 13 b Total N of Items 26 Correlation Between Forms.689 Spearman-Brown Coefficient Equal Length.816 Unequal Length.816 Guttman Split-Half Coefficient.815 Setelah dilakukan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan ukuran Gutman Split Half yang diolah dengan menggunakaan SPSS 17.0, Item yang dianggap reliable adalah item yang memiliki nilai Gutman Split Half di atas Maka dapat disimpulkan bahwa reabilitas instrumen Kegiaatan MGMP adalah reliabel dengan nilai 0,815.

16 52 b) Hasil uji realiabilitas variable Y (Kinerja Guru) Tabel 3.5 Hasil Realibilitas instrument Variabel Y Reliability Statistics Cronbach's Alpha Part 1 Value.787 N of Items 17 a Part 2 Value.900 N of Items 17 b Total N of Items 34 Correlation Between Forms.784 Spearman-Brown Coefficient Equal Length.879 Unequal Length.879 Guttman Split-Half Coefficient.839 Setelah dilakukan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan ukuran Gutman Split Half yang diolah dengan menggunakaan SPSS 17.0, Item yang dianggap reliable adalah item yang memiliki nilai Gutman Split Half di atas 0,514. Maka dapat disimpulkan bahwa reabilitas instrumen Kinerja Guru adalah reliabel dengan nilai 0,839. E. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini, ditempuh dengan melalui langkahlangkah sebagai berikut : a. Tahapan persiapan Dalam tahap ini, Penulis mempersiapkan syarat administrasi tentang surat perijinan, diantaranya :

17 53 1. Mengajukan surat pengantar ke jurusan Administrasi Pendidikan, untuk ke Dekan FIP UPI, dari Dekan FIP UPI memperoleh surat pengantar untuk disampaikan ke Rektor UPI. 2. Surat pengantar yang berasal dari Rektor UPI kemudian langsung disampaikan kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan. 3. Surat pengantar yang berasal dari kepela badan kesatuan bangsa, perlindungan dan pemberdayaan, lalu disampaikan ke Dinas Pendidikan Kota Cimahi. b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan penyebaran angket dilakukan selama kurang lebih 2 minggu yang ditujukan kepada guru TIK SMK Se-Kota Cimahi. Table 3.6 Jumlah Angket Tersebar Dan Terkumpul Jumlah Angket Nama Sekolah Tersebar Terkumpul SMK Se-KOTA CIMAHI F. Teknik Pengolahan Data Pengolahan dan analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah dikumpulkan memiliki arti dan selanjutnya dapat diambil kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang diteliti.

18 54 Mengacu kepada pemaparan tersebut, maka selanjutnya ditetapkan langkahlangkah yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Seleksi Angket Pada tahap ini, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden, hal ini harus dilakukan untuk meyakinkan bahwa data yang terkumpul sudah memenuhi syarat untuk diolah. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a. Memeriksa semua angket dari responden apakah telah terkumpul atau belum. b. Memeriksa apakah seluruh item pernyataan telah dijawab sesuai dengan ketentuan. c. Memeriksa apakah data yang terkumpul dapat diolah. 2. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan untuk mengetahui gambaran kecenderungan variabel X yaitu Kegiatam MGMP dan variabel Y yaitu Kinerja Guru, menggunakan rumus Wieghted Means Score (WMS), dengan rumus sebagai berikut: X = X n i (Umar, 2000:164) Keterangan: X X = rata-rata skor responden = jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot nilai untuk setiap alternatif kategori)

19 55 n = jumlah responden Langkah-langkah dalam pengolahan WMS, adalah: a. Memberi bobot untuk setiap alteratif jawaban. b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih. c. Mencocokkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikalikan dengan butir alternatif. d. Menghitung skor total item untuk mencari rata-rata skor dengan mencocokkan pada rumus tersebut di atas. e. Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor ratarata setiap kemungkinan jawaban. f. Mengkonsultasikan total nilai skor rata-rata dengan mencocokkan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing untuk menentukan di mana letak kedudukan setiap variabel atau dengan kata lain ke mana arah kecenderungan dari masing-masing variabel. a. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, digunakan rumus: T = i ( X X) i S Keterangan: T i = skor baku X i = data skor untuk masing-masing responden

20 56 X = rata-rata S = simpangan baku Untuk mengubah skor mentah menajdi skor baku, terlebih dahulu perlu diketahui hal-hal sebagai berikut: 1) Rentang (R), yakni skor tertinggi dikurangi skor terendah. 2) Banyak kelas interval (BK), dengan menggunakan rumus: BK = ,3 log n (Sudjana, 1992:47) 3) Panjang kelas interval (Ki) Ki = R BK 4) Rata-rata ( X ), dengan menggunakan rumus: fix X = fi (Sudjana, 1992:67) 5) Simpangan baku (S), dengan menggunakan rumus: S 2 = n. fx n 2 ( fx) ( n 1) 2 (Sudjana, 1992:95) b. Uji Normalitas Distribusi Data Uji normalitas dilakukan untuk menentukan teknik statistik apa yang akan digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Jika penyebaran datanya berdistribusi normal maka menggunakan statistik parametrik, sedangkan apabila penyebaran distribusi datanya tidak normal maka akan digunakan statistik non parametrik. Penulis menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS for window 17,0 akan disajikan hasil pengolahan datanya.

21 57 1. Perumusan Hipotesis H o : Data Kegiatan MGMP tidak berdistribusi normal. H a : Data Kegiatan MGMP berdistribusi normal. H o : Data Kinerja Guru tidak berdistribusi normal. H a : Data Kinerja Guru berdistribusi normal. 2. Dasar Pengambilan Keputusan a) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < α = 0,05 distribusi adalah tidak normal b) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > α = 0,05 distribusi adalah normal G. Teknik Hipotesis Penelitian 1. Analisis Koefisien Korelasi Analisis korelasi merupakan teknik statistik yang berusaha mencari derajat hubungan antara variabel X dengan variabel Y dan menemukan kekuatan hubungan antar variabel-variabel yang diteliti. Adapun hal-hal yang akan dianalisis tersebut adalah sebagai berikut: a. Analisis korelasi menggunakan SPSS Agar mengetahui derajat hubungan antara derajat bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent).

22 58 Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Tingkat Koefisien Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,00 Sangat Kuat 2. Uji Koefisien Determinasi Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana besar kecilnya keterhubungan antara variabel X (Kegiatan MGMP) dan variabel Y (Kinerja Guru) dapat berlaku untuk seluruh populasi guru TI Se-Kota Cimahi. Analisis koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus : KD = r xy 2 X100% (Sudjana, 1992 : 369) Keterangan: KD 2 r = Koefisien determinasi = Koefisien korelasi/ R square Adapun untuk mencari nilai hasil analisis koefisien determinasi untuk mendapatkan nilai keakuratan keterhubungan pengaruh antara kegiatan MGMP terhadap kinerja guru. 3. Uji Linieritas Regresi Uji linieritas regresi digunakan dengan maksud untuk melakukan prediksi seberapa jauh nilai variabel dependent bila nilai independent diubah. Regresi digunakan untuk analisis antara satu variabel dengan variabel yang lain secara

23 59 konseptual mempunyai hubungan kausal fungsional. Analisis regresi dimaksudkan untuk mengungkapkan adanya pengaruh antara variabel X (Kegiatan MGMP) dan variabel Y (Kinerja Guru). Penelitian ini dilakukan terhadap satu variabel bebas dan satu variabel terikat, maka analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Rumus yang digunakan dalam uji regresi sederhana yaitu: Y ˆ = a + bx (Sugiyono, 2002 : 169) Yˆ = Harga variabel Y yang diramalkan a = Harga garis regresi, yaitu apabila X = 0 b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada variabel Y jika satu unit perubahan terjadi pada variabel X. 4. Analisis Varians Analisis varians (ANOVA) digunakan untuk menguji keberartian (signifikansi) arah koefisien dan kelinieran persamaan regresi digunakan analisis varians (ANOVA) yang diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows 17.0.

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga menghasilkan makna yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan maksud dari istilah yang menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan maksud dari istilah yang menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tertentu yang dapat diterima oleh umum, karena dengan penggunaan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tertentu yang dapat diterima oleh umum, karena dengan penggunaan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN Suatu pelaksanaan penelitian sudah barang tentu didasarkan pada metode tertentu yang dapat diterima oleh umum, karena dengan penggunaan metode tertentu yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan kesamaan persepsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan kesamaan persepsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan kesamaan persepsi sehingga terdapat kesamaan persepsi sehingga pemahamaan terhadap istilah istilah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Definisi operasional merupakan definisi terhadap variabel yang akan diteliti guna memberikan batasan yang tegas dan menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Pengertian deskriptif menurut (Nazir, 2005)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup masalah yang diteliti, maka terlebih dahulu penulis akan menjelaskan definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan pembaca, oleh karena itu penulis akan mendefinisikan secara operasional definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi (Pusdiklat Geologi) yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan landasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai kontribusi pelaksanaan Praktik Kerja Industri () terhadap kesiapan kerja siswa, dilaksanakan di SMK Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk keperluan penelitian mengenai pengaruh Organisasi Pembelajar

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk keperluan penelitian mengenai pengaruh Organisasi Pembelajar BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Untuk keperluan penelitian mengenai pengaruh Organisasi Pembelajar (learning organization) (X1) dan Program BERMUTU (X) terhadap Kinerja Mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN Se-Kota Bandung. 2. Populasi Penelitian Sugiyono (2010, hlm. 117) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif analisis yaitu bertujuan menerangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti mutlak diperlukan metode yang akan digunakan. Karena dengan menggunakan metode, maka terdapat cara untuk menyelesaikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Sasaran dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. menentukan lokasi yang akan dijadikan sebagai objek penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. menentukan lokasi yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Sebelum melaksanakan kegiatan penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan lokasi yang akan dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan berfikir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kerlinger dalam Riduwan (2008: 49),

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kerlinger dalam Riduwan (2008: 49), BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Kerlinger dalam Riduwan (008: 49), Penelitian survey

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menguji suatu data yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menguji suatu data yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian BAB III METODOLOGI PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Menguji suatu data yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian memerlukan suatu metode. Sehubungan dengan hal tersebut, Winarno Surakhmad (1991 : 131)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diteliti, terlebih dahulu perlu dijelaskan beberapa pengertian dan batasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diteliti, terlebih dahulu perlu dijelaskan beberapa pengertian dan batasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Untuk menghindari terjadinya perbedaan persepsi tentang masalah yang diteliti, terlebih dahulu perlu dijelaskan beberapa pengertian dan batasan dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian diperlukan suatu metode penelitian yang benar-benar sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 63 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peneliti ingin menguji bagaimana pengaruh Budaya Organisasi terhadap loyalitas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peneliti ingin menguji bagaimana pengaruh Budaya Organisasi terhadap loyalitas BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Peneliti ingin menguji bagaimana pengaruh Budaya Organisasi terhadap loyalitas karyawan pada Yayasan Daarut Tauhid Bandung. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian disebut juga variabel penelitian. Menurut Moh. Nazir (2003:123) variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacammacam nilai.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Hal ini didasarkan pada kondisi dan konteks masalah yang

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Hal ini didasarkan pada kondisi dan konteks masalah yang BAB IV METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hal ini didasarkan pada kondisi dan konteks masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal tersebut sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan 43 BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan pencegahan kecurangan. Penelitian dilakukan di PT. Bank Jabar Banten. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Lokasi penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah kompensasi sebagai variabel bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y (dependent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian. 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Didalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini dilakukan pada SMK Negeri se Kabupaten Bandung Barat. Dalam penelitian ini, lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada tanggal 23 Agustus sampai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2014, hlm. 3) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Adapun lokasi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Adapun lokasi seluruh BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar Negeri yang berada di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research dimana studi lapangan digunakan sebagai bahan laporan (Azwar,1998: 21). Hal ini dilakukan karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Variabel Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi literasi informasi terhadap hasil belajar siswa kelas XI mata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dari pembaca, maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subyek Populasi dan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subyek Populasi dan Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah tempat peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh sistem kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya agar dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu Pengetahuan Kewirausahaan (X 1 ), Lingkungan Sekolah (X ) dan Pengalaman Praktek

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. memperjelas tujuan dan masalah penelitian. Menurut pendapat Sugiyono (2006:13),

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. memperjelas tujuan dan masalah penelitian. Menurut pendapat Sugiyono (2006:13), BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Setiap penelitian yang dilakukan oleh seorang penulis akan menentukan objek yang akan diteliti sebagaimana judul yang diambil. Hal ini untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian survei yang dimaksud adalah bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah tempat peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh budaya organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab dan diuji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Istilah Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan landasan berpikir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar. Husein (998 : ). Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi memiliki cakupan makna yang menyangkut prosedur dan cara melakukan pengujian data yang diperlukan untuk memecahkan dan menjawab masalah. Peran metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk memperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas masalah yang ada saat ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian akan dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Explanatory Survey Method dimana penelitian ini dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci