BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Istilah Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan landasan berpikir antara peneliti dengan pembaca berkaitan dengan judul penelitian yaitu Pengaruh Organizational Citizenship Behavior terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah di SMK Swasta se-kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dengan demikian maka pengertian dari masing-masing istilah tersebut adalah sebagai berikut: Pengaruh Definisi pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:367) pengaruh adalah akibat, buah, buntut, cekaman, cengkeraman (ki), dampak, efek, ekor, hasil, imbas, impak, impresi, karisma, kekuasaan, konsekuensi, kontrol, kuku (ki), pamor, perbawa, terkaman, wibawa. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya yang mempengaruhi (variabel X yaitu organizational citzenship behavior sebagai variabel independen terhadap variabel Y yaitu kinerja tenaga administrasi sekolah di SMK Swasta se-kecamatan Lembang sebagai variabel dependen yang dikenai pengaruh). 44

2 Organizational Citizenship Behavior Pengertian Organizational citizenship behavior secara lengkap dijelaskan Organ (1988:159) adalah perilaku yang dilakukan oleh para karyawan yang tidak secara tegas diberi penghargaan apabila mereka melakukannya dan juga tidak akan diberi hukuman apabila mereka tidak melakukannya. Tidak merupakan bagian dari deskripsi pekerjaan yang dimiliki oleh karyawan dan merupakan perilaku karyawan yang tidak membutuhkan latihan terlebih dahulu untuk melaksanakannya. Organizational citizenship behavior dalam penelitian ini adalah perilaku dan sikap tenaga administrasi sekolah yang bekerja lebih dari tugasnya, dan melakukan pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian khusus, namun berfungsi mendukung efektivitas dalam pengelolaan administrasi sekolah di SMK Swasta se Kecamatan Lembang Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah Kinerja menurut Prawirosentono dalam Edy Sutrisno (2010:170) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika. Kinerja pada penelitian ini yaitu hasil kerja tenaga administrasi sekolah yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga

3 46 administrasi sekolah yang dijalankan secara efektif dan efisien di SMK Swasta se Kecamatan Lembang Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk menemukan jawaban permasalahan yang diteliti. Sedangkan penelitian merupakan langkah-langkah yang dipergunakan peneliti untuk mencapai tujuan penelitian yang meliputi pengumpulan, penyusunan, penganalisisan dan penginterpretasian data secara sistematis. Secara umum dikemukakan oleh Sugiono (2009:1) metode penelitian diartikan sebagi cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat M. Iqbal Hasan (2002:20) bahwa: Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode penelitian menyangkut masalah kerjanya, yaitu cara kerja untuk dapat memahami yang menjadi sasaran penelitian yang bersangkutan, meliputi prosedur penelitian dan teknik penelitian. Adapun permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh organizational citizenship behavior terhadap kinerja tenaga administrasi sekolah. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode deskriptif dan metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif dan studi kepustakaan dari beberapa referensi yang relevan untuk membantu dalam mengambil kesimpulan.

4 Metode Deskriptif Metode deskriptif adalah suatu metode yang menggambarkan kejadian-kejadian atau permasalahan yang ada pada masa sekarang. Penggunaan motode deskriptif dalam penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya permasalahan yang terjadi saat ini. Hal serupa juga dikemukakan oleh Surakhmad (1998:140) yang menyatakan bahwa metode deskriptif merupakan metode yang ditujukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Hal serupa juga di jelaskan oleh Arief Furchan (2007:447) Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian dilakukan. Penelitian ini diarahkan untuk menetapkan sifat suatu situasi pada waktu penyelidikan itu dilakukan. Dalam penelitian deskriptif, tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan seperti yang dapat ditemui dalam penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah untuk melukiskan variabel atau kondisi apa yang ada dalam suatu situasi. Dengan demikian metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dikarenakan bertujuan untuk menjelaskan, meringankan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul pada bidang tenaga administrasi sekolah di SMK sewasta se-kecamatan Lembang Pendekatan Kuantitatif Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menggunakan metode bilangan untuk mendeskripsikan variabelvariabel penelitian sehingga dapat diketahui tingkat keterhubungan

5 48 dengan menggunakan teknik perhitungan statistik. Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiono (2009:14). Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pendekatan kuantitatif ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X (Organizational Citizenship Behavior) terhadap variabel Y (Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah) dengan mengukur indikator dari masing-masing variabel tersebut sehingga diperoleh deskripsi mengenai variabel-variabel tersebut. Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi pusat perhatian peneliti. Kemudian peneliti mendefinisikan serta memformulasikan masalah penelitian dengan jelas dan sehingga mudah dimengerti Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan cara untuk memperoleh suatu informasi dengan cara menelaah berbagai sumber tertulis. Ketika melakukan suatu penelitian, seorang peneliti memerlukan sumber. Studi kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh keterangan dan informasi yang relevan melalui pengkajian terhadap berbagai sumber tertulis yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti, seperti penelaahan

6 49 buku-buku, jurnal, peraturan perundang-undangan, laporan penelitian atau karya tulis ilmiah, surat kabar, dan lain-lain. Dengan demikian hal ini akan memudahkan peneliti dalam mengembangkan, mengarahkan dan memperkuat kerangka berpikir sehingga memudahkan peneliti dalam mengambil kesimpulan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian Populasi merupakan sekumpulan objek/ subjek yang dapat berupa orang, benda, peristiwa, maupun gejala yang berada di sekeliling kita. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiono (2008:52) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Tenaga Administrasi Sekolah di SMK Swasta se-kecamatan Lembang. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dapat diketahui bahwa jumlah tenaga administrasi sekolah di SMK se-kecamatan Lembang sebagai berikut:

7 50 Tabel 3.1. Data Jumlah TAS No. Nama SMK Jumlah TAS 1. SMK PGRI Lembang 4 2. SMK 45 Lembang 9 3. SMK/SPP Snakma Cikole 8 4. SMK Pakuan 4 5. SMK Bina Wisata 3 6. SMK Budi Raksa 1 7. SMK Geger Kalong 17 Jumlah Keseluruhan Sampel Penelitian Moh. Ali (1995:54) mengemukakan mengenai sampel, yaitu sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili terhadap seluruh populasi. Hal serupa juga dikemukakan oleh Sugiono (2009:118). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah seluruh jumlah populasi atau sama dengan sampling jenuh. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiono (2009: ). Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

8 51 Dalam artian seluruh populasi dijadikan sampel yaitu seluruh tenaga administrasi sekolah di SMK se Kecamatan Lembang, yaitu sebanyak 46 orang dari tujuh sekolah Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dimaksudkan yaitu sebagai cara dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian. Hal serupa juga dikemukakan oleh Subino (1982:162) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik-teknik pengumpulan data disini adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian mengenai pengaruh Organizational Citizenship Behavior Terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah adalah teknik pengumpulan data tidak langsung, yaitu dengan menggunakan perantara instrumen. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner Penentuan Alat Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan, dibutuhkan alat pengumpulan data yang sesuai dengan karakteristik sumber data yang telah ditentukan. Adapun alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan instrumen berupa angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik penelitian yang dilakukan secara tertulis yang bertujuan memperoleh keterangan atau

9 52 informasi tentang fakta yang diketahui subjek penelitian mengenai masalah yang sedang diteliti. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiono (2009:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan/ pernyataan tertulis kepada responden. Adapun angket yang digunakan bersifat tertutup, artinya responden diberikan kesempatan untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang disediakan. Biasanya dengan memberikan tanda check list ( ) pada kolom yang telah disediakan. Berikut ini adalah beberapa alasan peneliti memilih angket sebagai alat pengumpul data. 1) Memberikan kemudahan kepada responden dalam memberikan jawaban dengan memilih salah satu dari alternatif jawaban yang disediakan. 2) Memberikan kebebasan kepada responden dalam meberikan jawaban 3) Menghemat tenaga, waktu dan biaya. 4) Dalam waktu singkat dapat diperoleh data yang relatif banyak. 5) Memudahkan peneliti dalam menganalisis jawaban-jawaban yang dipilih responden Penyusunan Alat Pengumpul Data Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyusun angket sebagai alat pengumpul data. Langkah-langkah dalam penelitian

10 53 yang berjudul Pengaruh Organizational Citizenship Behavior terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah di SMK Swasta se-kecamatan Lembang tersebut adalah sebagai berikut: 1) Menentukan variabel yang akan diteliti yaitu variabel X (organizational citizenship behavior) dan variabel Y (kinerja tenaga administrasi sekolah). 2) Menetapkan indikator dan sub indikator dari variabel X (organizational citizenship behavior) dan variabel Y (kinerja tenaga administrasi sekolah). 3) Menyusun kisi-kisi instrumen (angket) dari variabel X (organizational citizenship behavior) dan variabel Y (kinerja tenaga administrasi sekolah). 4) Merumuskan pernyataan-pernyataan dari variabel X (organizational citizenship behavior) dan variabel Y (kinerja tenaga administrasi sekolah) yang disertai alternatif jawaban. 5) Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban, dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Organizational Citizenship Behavior terhadap Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah di SMK Swasta se-kecamatan Lembang, peneliti menggunakan penskoran dengan menggunakan skala likert dengan empat alternatif jawaban yaitu:

11 54 Tabel 3.2. Skala Likert Alternatif Jawaban Bobot Selalu (SL) 4 Sering (SR) 3 Kadang-kadang (KD) 2 Tidak Pernah (TP) Uji Coba Angket Sebelum melakukan kegiatan pengumpulan data kepada responden sebenarnya, hendaknya terlebih dahulu melakukan uji coba angket kepada responden yang mempunyai karakteristik yang sama dengan responden yang sebenarnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan dari alternatif jawaban yang ada dalam instrumen tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Burhan Mungin (2010:159). Instrumen penelitian harus diuji akurasinya terhadapa responden. Uji coba ini merupakan keharusan apabila peneliti ingin menghindari kegagalan total dalam pengumpulan data. Hal ini mengingat biasanya sebuah instrumen penelitian yang telah dinyatakan siap dipakai tetapi belum diuji coba, mengandung beberapa kelemahan terutama pada penggunaan bahasa, indikator maupun pengukurannya. Kegiatan uji coba angket ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Dan dari uji coba angket ini diharapkan hasil penelitian mempunyai validitas dan reliabilitas yang dapat dipertanggung jawabkan. Suatu angket dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Sedangkan angket dikatakan reliabel

12 55 apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Adapun uji coba angket ini dilaksanakan di empat sekolah diluar populasi peneltian yaitu di SMK Darut Tauhid, SMK Vijaya Kusuma, SMK Pasundan 1 Bandung dan SMK Bina Warga terhadap 30 responden (tenaga administrasi sekolah) Uji Validitas Instrumen Uji validitas merupakan tahapan penting yang harus dilakukan untuk mengukur ketepatan suatu instrumen. Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur atau menguji apakah suatu instrumen sudah benarbenar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur atau belum. Melalui uji validitas dapat juga diketahui tingkat kevaliditasan suatu instrumen yang disusun untuk mengumpulkan data yang diperlukan, sebab data yang diperoleh merupakan alat pembuktian hipotesis. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2002:167) bahwa validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Instrumen disusun untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, data tersebut harus mempunyai tingkat kebenaran yang tinggi untuk menetukan kualitas hasil penelitian. Adapun pengujian validitas tiap butir item dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product

13 56 moment yang dikemukakan oleh Pearson. Langkah-langkah pengujian validitas dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Menggunakan rumus product moment, dengan rumus sebagai berikut : r xy = { N X N( 2 ( XY ) ( X ) 2 X N Y }{ Y ) 2 ( Y) 2 } Keterangan : r xy N X Y X Y XY X 2 Y 2 = Koefisien butir validitas yang dianalisis = Banyaknya responden = Skor responden untuk item pernyataan = Skor total responden untuk keseluruhan item = Jumlah skor pertama = Jumlah skor kedua = Jumlah hasil perkalian skor pertama dan kedua = Jumlah hasil kuadrat skor pertama = Jumlah hasil kuadrat skor kedua (Suharsimi Arikunto, 2006 :170) 2) Untuk mengetahui nilai signifikasi validitas tiap butir item yaitu dengan membandingkan nilai korelasi r hitung dengan nilai r tabel (lihat tabel korelasi product moment). Pada taraf kepercayaan 95 % diperoleh nilai r tabel. Apabila r hitung lebih kecil dari r tabel (r hitung < r tabel ) maka diambil kesimpulan bahwa butir item tersebut tidak valid. Sebaiknya apabila r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel ) maka item tersebut valid. 3) Untuk menghitung item nomor selanjutnya caranya sama yaitu hanya dengan mengganti skor X atau Y.

14 57 Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus product moment tersebut, diperoleh nilai untuk setiap itemnya, dibawah ini merupakan hasil uji validitas untuk variabel X Organizational Citizenship Behavior dengan tingkat kesalahan 5%. Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X (Organizational Citizenship Behavior) Item r hitung r tabel (5%) Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

15 58 Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh nilai untuk setiap itemnya, dibawah ini merupakan hasil uji validitas untuk variabel Y Kinerja dengan tingkat kesalahan 5 %. Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y (Kinerja) Item r hitung r tabel (5%) Kesimpulan Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid

16 59 Untuk item yang tidak valid, Peneliti melakukan revisi dengan mengganti bahasa/ pernyataan yang lain atau membuang item tersebut dengan tidak mengurangi kebutuhan pada kisi-kisi angket Uji Reliabilitas Instrumen Sebagai persyaratan pokok kedua instrumen pengumpulan data adalah harus reliabel, reliabilitas merupakan tingkat ketetapan data atau hasil temuan. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiono (2009:364) reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Instrumen yang reliabel merupakan instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, maka akan tetap menghasilkan data yang sama. Hal ini mengandung pengertian bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya atau data yang dihasilkan harus memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menentukan reliabilitas instrumen dengan menggunakan metode belah dua (split half method). 1) Mengelompokan skor item bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan mengelompokan skor item genap sebagai belahan kedua pada masing-masing variabel. 2) Menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi Spearman Brown

17 60 r i = 2. r b 1 + r b Keterangan: r i r b = Reliabilitas internal seluruh instrumen = Korelasi produck moment antara belahan pertama dan kedua 3) Menguji signifikansi koefisien korelasi dengan uji independen antar kedua variabel dengan menggunakan rumus dibawah ini, yaitu : r b r b = XY X 2 * Y 2 = korelasi produck moment antara belahan pertama dan kedua XY X 2 Y 2 = Jumlah hasil perkalian skor pertama dan kedua = Jumlah hasil kuadrat skor pertama = Jumlah hasil kuadrat skor kedua 4) Koefisien dianggap signifikan jika t hitung lebih besar dari t tabel.. t tabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu dk=(n-2), dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) realibilitas masingmasing variabel adalah sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Spearman Brown di peroleh hasil sebesar untuk variabel X (Organizational citizenship behavior). Korelasi berada pada kategori

18 61 sangat kuat. Bila dibandingkan dengan r tabel (0.433) maka r hitung lebih besar dari r tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel X (organizational citizenship behavior) tersebut reliabel. 2) Untuk variabel Y berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Spearman Brown di peroleh hasil sebesar Korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan r tabel (0.456) maka r hitung lebih besar dari r tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Y (kinerja) tersebut reliabel Proses Pengumpulan Data Tahap Persiapan Persiapan pada tahap ini dimaksud adalah persiapan administratif seperti persiapan surat-menyurat, pengurusan izin penelitian, pembuatan surat keputusan dan penggandaan instrumen. Dalam penelitian ini peneliti mempersiapkan beberapa persyaratan administrasi berkaitan dengan surat perizinan antara lain sebagai berikut: 1) Mengajukan proposal penelitian yangtelah disetujui atau disahkan oleh pembimbing akademik dan Ketua jurusan Administrasi Pendidikan.

19 62 2) Mengajukan permohonan izin kepada Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 3) Mengajukan surat pengantar dari Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia untuk memperoleh surat pengantar dari Rektor yang selanjutnya disampaikan kepada Kesbang Kabupaten Bandung Barat. 4) Surat yang telah memperoleh persetujuan tersebut kemudian disampaikan kepada masing-masing sekolah yang akan diteliti yaitu SMK 45 Lembang, SMK PGRI, SMK Budi Raksa, SMK Pakuan, SMK Bina Wisata, SMK SNAKMA dan SMK Pertanian Geger Kalong Tahap Pelaksanaan Setelah memenuhi dan melengkapi surat perizinan dari berbagai pihak, peneliti mulai melakukan pendekatan dengan pihak sekolah yaitu Kepala Sekolah atau Kepala Sekolah Bagian Kurikulum yang memberikan izin penelitian, selanjutnya peneliti menghubungi Kepala Tenaga Administrasi Sekolah/ TU yang diberikan wewenang untuk membantu penelitian ini. Adapun pengumpulan angket ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2011 sampai dengan 10 Juni 2011 yang ditujukan pada TAS di SMK Swasta se-kecamatan Lembang.

20 Tahap Pengumpulan Data Instrumen berupa angket penelitian yang telah disebarkan pada tiap-tiap sekolah diisi oleh responden yaitu tenaga administrasi sekolah, kemudian angket dikumpulkan dan dihitung atau diperikasa kembali untuk mengetahui apakah dalam pengisiannya ada yang tidak sesuai dengan prosedur atau kurang lengkap. Setelah angket terkumpul, selanjutnya diolah untuk kepentingan penelitian Teknik Pengolahan Data Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting dalam kegiatan penelitian. Langkah ini dimaksudkan agar data yang terkumpul mempunyai arti dan memudahkan dalam mengambil kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang diteliti. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan stastistik dengan bantuan aplikasi Microsoft Exel Adapun langkah langkah yang dilakukan peneliti dalam teknik pengolahan data ini adalah sebagai berikut. Kegiatan pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul dengan baik dan benar, sehingga peneliti dapat mengetahui gambaran kecenderungan variabel X (Organizational Citeizenship Behavior) dan variabel Y (Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah). Adapun langkah-langkah dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut.

21 Seleksi Angket Langkah awal yang perlu dilakukan pada tahapan ini adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden, hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan bahwa data yang terkumpul telah memenuhi syarat yang diolah. Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini. 1) Memeriksa apakah semua data telah terkumpul. 2) Memeriksa semua pernyataan dalam angket untuk memastikan jawaban sesuai dengan petunjuk yang diberikan. 3) Memeriksa apakah data telah terkumpul semua sehingga dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut. 4) Menetukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya Menghitung Kecenderungan Rata-Rata Variabel X dan Y Menghitung kecenderungan umum jawaban responden terhadap variabel penelitian, dengan menggunakan rumus Weighted Mean Scores (WMS). Perhitungan dengan tekhnik ini dimaksudkan untuk menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria tolak ukur yang telah ditentukan. Untuk mengetahui kecenderungan rata-rata tersebut, dilakukan dengan cara menghitung persentase skor rata-rata setiap variabel X dan Y dengan menggunakan formula sebagai berikut: 1) Memberi bobot untuk setiap alternatif jawaban yang dipilih

22 65 2) Menghitung frekuensi dari setiap jawaban yang dipilih 3) Mencari jumlah nilai dari setiap jawaban yang dipilih responden pada setiap item, yaitu dengan cara menghitung frekuensi responden yang memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian dikalikan dengan kedua bobot alternatif itu sendiri. 4) Menghitung rata-rata untuk setiap butir pernyataan dalam kedua bagian angket, dengan menggunakan rumus: Keterangan: = X n = Nilai rata-rata yang dicari X n =Jumlah jawaban yang dicari =Jumlah responden (sampel) 5) Menentukan kriteria pengelompokan untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban. Adapun kriteria yang dipergunakan peneliti dalam perhitungan WMS adalah sebagai berikut : Tabel 3.5 Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS No Rentang Nilai Kriteria Penafsiran 3,01-4,00 Sangat Baik Selalu 2,01-3,00 Baik Sering 1,01-2,00 Cukup Kadang-kadang 0,01-1,00 Kurang Tidak pernah

23 66 6) Menentukan presentase setiap indikator dan variabel dari kriteria yang ditetapkan dengan menggunakan rumus konstanta 4 adalah skor tertinggi yang dijadikan skor kriteria Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku dimana Mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel, untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku penulis menggunakan Microsof Exel 2007 dalam program komputer. Adapun rumus yang X 4 digunakan yaitu: T i = [ (X i - ) S Keterangan : ] T i X i X S = Skor rata-rata yang dicari = Data skor dari masing-masing responden = Skor rata-rata = Simpangan baku Selanjutnya untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku perlu diketahui hal-hal berikut: 1) Menentukan rentang (R), yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah 2) Menentukan banyaknya kelas (bk) interval dengan rumus bk = 1+( (3,3) log n 3) Menentukan panjang kelas (K i ), yaitu rentang bagi banyaknya kelas. R K i = bk 4) Membuat tabel distribusi frekuensi 5) Mencari rata-rata dengan rumus:

24 67 f i x i = f i 6) Mencari simpang baku dengan rumus n ( f S = i x i ) ( f i x i ) 2 n (n - 1) Uji Normalitas Distribusi Data Uji normalitas distribusi data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data yang ada. Hasil pengujian terhadap normalitas digunakan distribusi data akan berpengaruh pada teknik statistik yang apakah pengolahan data menggunakan analisis parametic atau non parametic, dengan menggunakan rumus chi kuadrat (X) 2, sebagai berikut: X 2 k = i = 1 Keterangan: (f o - f h ) 2 f h X 2 f o f h = Chi kuadrat = Frekuensi yang diobservasi = Frekuensi yang diharapkan Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah: 1) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk melihat kenormalan distribusi 2) Mencari batas bawah skor kiri interval dan batas atas skor kanan interval 3) Mencari Z untuk batas kelas dengan rumus:

25 68 X i - X Z = S 4) Mencari luas (O-Z) dan daftar F 5) Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas O-Z dengan interval yang berdekatan untuk tanda Z sejenis dan menambahkan luas O-Z yang berlainan 6) Mencari E i (frekuensi yang diharapkan) diperoleh dengan mengalikan nilai tiap kelas interpal dengan n. 7) Mencari O i (frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara melihat tiap kelas interpal (F i ) pada tabel distribusi frekuensi 8) Mencari X 2 dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan 9) Menentukan keberartian X 2 dengan cara, membandingkan presentil untuk distribusi X Pengujian Hipotesis Setelah selesai pengolahan data kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis guna menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah kesimpulan berakhir pada penerimaan atau penolakan. Adapun hal-hal yang dianalisis berdasarkan hubungan antar variabel tersebut yaitu: Analisis Regresi Analisis regresi dilakukan untuk memprediksi seberapa besar perubahan yang terjadi pada variabel/ dependent (variabel Y) apabila nilai variabel bebas/ independent diubah (variabel X) adapun analisa regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana

26 69 dengan bentuk persamaan dengan rumus Sudjana (2002:315) yaitu sebagai berikut: Ŷ = a + bx Keterangan: Ŷ a b = Harga variabel Y yang diramalkan = Harga gram regresi (bilangan konstanta) = Koefisiensi regresi yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit berubah pada X (koefisien arah regresi) X = Harga variabel X Langkah-langkah pengujian analisis regresi untuk memperoleh hasil harga a dan b dengan rumus menurut Sudjana (2002:315) yaitu sebagai berikut: 1) Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu sebagai berikut: ( Y) ( X 2 ) ( X) ( XY) a = n ( X 2 ) - ( X) 2 n ( XY) - ( X) ( Y) b = n ( X 2 ) - ( X) 2 2) Menyusun pasangan data untuk variabel X dan variabel Y 3) Mencari persamaan untuk koefisien regresi sederhana Analisis Korelasi Untuk mencari derajat hubungan antara variabel X (Organizational Citizenship Behavior) dengan variabel Y (Kinerja TAS), dan ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan

27 70 dalam penelitian ini adalah koefisiensi korelasi dengan menggunakan rumus product moment. Adapun rumus yang digunakan sugiono (1994:148) yaitu sebagai berikut: 1) Mencari koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dengan menggunakan koefisien korelasi product moment sebagai berikut: n x i y i ( x i ) ( y i ) r xy = 2 {n x i - ( x i ) 2 2 }{n y i - ( yi ) 2 } Keterangan: r = Koefisien korelasi X= Jumlah skor pada variabel X Y= Jumlah skor pada variabel Y N= Jumlah responden Kriteria pengujian jika r hitung lebih besar dari pada r tabel, maka hipotesis nol (Ho) ditolak artinya terdapat pengaruh antara variabel X dengan variabel Y, namun jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel maka hipotesis tidak diterima (Hi) artinya tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. 2) Menafsirkan koefisien korelasi berdasarkan kriteria sperti dikemukakan oleh Sugiono (2009:257)

28 71 Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat Kuat Uji Signifikasi Uji signifikasi koefisien korelasi ini dimaksudkan untuk mencari nilai t test sehingga menambah keyakinan terhadap kebenaran keputusan dalam pengambilan jawaban hipotesis penelitian, berikut ini merupakan rumus uji signifikasi koefisien korelasi product moment dalam Sugiono (2009:257). r n - 2 t = 1 r 2 Keterangan: t r n = Harga t yang dicari = Koefisien korelasi = Banyaknya data Kriteria pengujian terhadap uji dua pihak dengan dk = n 2 pada tingkat kepercayaan 95% adalah sebagai berikut: 1) Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka H o ditolak dan H a diterima. 2) Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel maka H o diterima dan H a ditolak.

29 Uji Koefisien Determinasi Uji determinasi ini untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y, dengan menggunakan rumus : KD = r 2 x 100 % Keterangan: KD = Koefisien determinasi yang dicari r 2 = kuadrat koefisien korelasi Demikian bahasan mengenai metoda penelitian pada bab III ini. Perhitungan mengenai sampel penelitian ini mulai dari pengolahan data mentah menjadi baku sampai dengan uji korelasi, dapat dilihat pada lampiran. Pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian ini akan penulis uraikan dalam BAB IV yaitu hasil penelitian dan pembahasan.

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga menghasilkan makna yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan maksud dari istilah yang menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan landasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi (Pusdiklat Geologi) yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL Supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup masalah yang diteliti, maka terlebih dahulu penulis akan menjelaskan definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Adapun lokasi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Adapun lokasi seluruh BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di seluruh Sekolah Dasar Negeri yang berada di wilayah Kecamatan Sumur Bandung Kota

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Definisi operasional merupakan definisi terhadap variabel yang akan diteliti guna memberikan batasan yang tegas dan menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian harus ada persamaan persepsi antara penulis dan pembaca, oleh karena itu penulis akan mendefinisikan secara operasional definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dalam menyusun penelitian skripsi, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 006;160). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dari pembaca, maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga terdapat

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN Se-Kota Bandung. 2. Populasi Penelitian Sugiyono (2010, hlm. 117) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian Definisi operasional dalam penelitian dimaksudkan untuk menghindari terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. DEFINISI OPERASIONAL 1.1. Analisis 1.. Pengaruh Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (008;59), analisis adalah: penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan 30 BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 006: ). Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. BAB III METODE PENELITIAN Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. Hal ini agar penelitian tersebut objektifitasnya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teori maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti mutlak diperlukan metode yang akan digunakan. Karena dengan menggunakan metode, maka terdapat cara untuk menyelesaikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan berfikir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di bidang Pendidikan Dasar Dinas yang beralamat di Jl. Dr. Radjiman No. 6 Bandung. 2. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja terhadap karyawan, digunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Peran metodologi penelitian sangat menentukan dalam upaya menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian, dengan kata lain metodologi penelitian akan memberikan petunjuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 014 di SMKN 1 Bojong Picung Tahun Ajaran 014/015. B. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas masalah yang ada saat ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Sasaran dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan dari obyek yang diteliti dalam batas-batas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Supaya tidak terjadi salah persepsi antara pembaca dengan penulis dalam memahami kata-kata pada penelitian ini. Seperti yang dikemukakan oleh Komaruddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran distribusi terhadap pendapatan pengusaha tahu cibuntu di kecamatan Bandung kulon

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, untuk mengungkapkan gejala-gejala serta hubungan antar variable

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian merupakan suatu bentuk upaya persiapan sebelum melakukan penelitian yang sifatnya sistematis yang meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penulis dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu layanan akademik, kesiapan industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Jenis metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Suatu penelitian akan dapat disebut ilmiah apabila hasil penelitian tersebut tersusun secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya agar dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini akan dipaparkan mengenai definisi istilah-istilah dan definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini akan dipaparkan mengenai definisi istilah-istilah dan definisi BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Istilah dan Definisi Operasional Berikut ini akan dipaparkan mengenai definisi istilah-istilah dan definisi operasional yang dapat membantu menghindari salah pengertian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian digunakan untuk menemukan jawaban secara sistematis. Metodologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang metode sedangkan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian, maka penulis perlu menetapkan suatu pendekatan mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian, maka penulis perlu menetapkan suatu pendekatan mulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Sebagai dasar titik tolak analisis yang tepat dan cermat sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis perlu menetapkan suatu pendekatan mulai dari fokus

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode sangat diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang ada pada saat penelitian dilaksanakan, memperoleh keakuratan data dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agar maksud penelitian lebih dipahami dan untuk menyamakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agar maksud penelitian lebih dipahami dan untuk menyamakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar maksud penelitian lebih dipahami dan untuk menyamakan persepsi mengenai penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi operasional dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis.

Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis. Bab ini terdiri dari uraian tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Definisi Konsep, Definisi Operasional, dan Sistematika Penulisan. BAB II METODE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah tergantung pada tujuan dari penelitian itu sendiri, mendesain berarti menyusun perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan kesamaan persepsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan kesamaan persepsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan kesamaan persepsi sehingga terdapat kesamaan persepsi sehingga pemahamaan terhadap istilah istilah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sistematis. Berdasarkan metode pendekatan ini diharapkan dapat memilih teknik

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 7 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah metode untuk memecahkan masalah penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh peneliti dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa 7 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode dan Disain Penelitian. 3.. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rukodah, 1994:14), definisi berasal dari bahasa Latin yaitu Definition yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rukodah, 1994:14), definisi berasal dari bahasa Latin yaitu Definition yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Penelitian Penulis mengutip istilah definisi dari Komarudin tahun 1984 (dalam Eruk Rukodah, 1994:14), definisi berasal dari bahasa Latin yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah kerja atau prosedur penelitian yang akan dilakukan pada saat mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Bandung tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian a. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

TGB 1 27 TGB 2 25 Jumlah 52

TGB 1 27 TGB 2 25 Jumlah 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi, Subjek, dan Objek Penelitian a. Lokasi yang akan dilaksanakannya penelitian adalah SMKN 9 Garut yang berlokasi di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sesuai dengan pendapatnya Hadjar (1996 : 3) yang mengatakan

Lebih terperinci