DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Dasar Hukum D. Sasaran E. Hasil yang Diharapkan...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Dasar Hukum D. Sasaran E. Hasil yang Diharapkan..."

Transkripsi

1

2 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Dasar Hukum... 3 D. Sasaran... 4 E. Hasil yang Diharapkan... 5 F. Ruang Lingkup... 5 G.Definisi... 5 H.Anggaran Kegiatan... 7 I.Jadwal Kegiatan... 7 BAB II ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB... 9 A.Organisasi... 9 B.Tugas dan Tanggungjawab BAB III MEKANISME PENCAIRAN ANGGARAN DAN PERTANGGUNJAWABAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL A.Struktur Pembiayaan Ujian Nasional B.Perencanaan Anggaran C.Mekanisme Pencairan Anggaran D.Penggunaan Anggaran BAB IV PEDOMAN PEMBAYARAN A.Honorarium Penanggungjawab Pengelola Keuangan B.Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa C.Honorarium Penerima Hasil Pekerjaan D.Honorarium Panitia Pelaksana E.Perjalanan Dinas Dalam Negeri F.Biaya Konsumsi Rapat BAB V PERTANGGUNGJAWABAN A.Bentuk Pertanggungjawaban... 43

3 B. Bukti Pertanggungjawaban C. Laporan Pajak dan Jenis-jenis Pungutan Pajak BAB VI PELAPORAN BAB VII PENUTUP LAMPIRAN FORMAT PERTANGGUNGJAWABAN DANA TUP LAMPIRAN FORMAT PERTANGGUNGJAWABAN DANA LS... XXXI

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional merupakan pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Sehingga sistem pendidikan nasional merupakan keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam mencapai tujuan pedidikan diperlukan sumber daya pendidikan untuk mencapai segala sesuatu yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menyebutkan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam mencapai tujuan pendidikan secara nasional perlu dikembangkan standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga pendidik dan kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Standar nasional pendidikan merupakan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Sedangkan standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Implementasi standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan perlu dilakukan pengawasan secara nasional (professional) agar proses pendidikan yang dilakukan dapat mencapai tujuan dari penyelenggaraan pendidikan. Pengawasan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 dalam Pasal 66 ayat (1) menyebutkan Pemerintah, pemerintah 1

5 daerah, dewan pendidikan, dan komite satuan pendidikan melakukan pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik. Untuk melihat ketercapaian standar nasional pendidikan perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi yang dimaksud merupakan kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 dalam Pasal 57 ayat (1) menyebutkan evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan; (2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 73 ayat (1) menyebutkan dalam rangka pengembangan, pemantauan, dan pelaporan pencapaian standar nasional pendidikan, dengan Peraturan Pemerintah ini dibentuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Pada Pasal 76 ayat (1) menyebutkan BSNP bertugas membantu Menteri dalam mengembangkan, memantau, dan mengendalikan standar nasional pendidikan. Sedangkan ayat (3) menyebutkan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) BSNP berwenang: a. mengembangkan Standar Nasional Pendidikan; b. menyelenggarakan ujian nasional; c. memberikan rekomendasi kepada Pemerintah dan pemerintah daerah dalam penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan; d. merumuskan kriteria kelulusan dari satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah; dan e. menelaah dan/atau menilai Buku Teks Pelajaran. Salah satu tugas BSNP adalah untuk menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) yang diikuti peserta didik pada setiap satuan pendidikan jalur formal pendidikan dasar dan menengah dan jalur nonformal kesetaraan. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: a) pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; b) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; c) penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan; d) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.... Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional, pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Anggaran 2015 diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan. Pelaksana UN terdiri dari Pelaksana Tingkat Pusat, Pelaksana UN Tingkat Provinsi, Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan. 2

6 Salah satu unsur Pelaksana UN Tingkat Pusat yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Balitbang merupakan institusi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pembiayaan penyelenggaraan UN Tahun Anggaran 2015 yang bersumber dari APBN. Komponen biaya untuk pelaksanan UN meliputi biaya pelaksanaan di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan. Komponen biaya tersebut dibebankan kepada APBN dan APBD. Agar perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penggunaan biaya penyelenggaraan UN Tahun Anggaran 2015 sesuai dengan ketentuan dan prosedur pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara perlu ditetapkan perjanjian kerja sama antara institusi pelaksana UN. Untuk kelancaran pelaksanaan UN Tahun Anggaran 2015, perlu dibuat petunjuk pelaksanaan perjanjian kerja sama antara Balitbang Kemdikbud dengan Dinas Pendidikan Provinsi; Dinas Pendidikan Provinsi dengan Perguruan Tinggi Negeri; Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan Dinas Pendidikan Provinsi dengan Satuan Pendidikan. B. Tujuan Petunjuk pelaksanaan ini bertujuan agar kerjasama antara Balitbang Kemdikbud dengan Dinas Pendidikan Provinsi; Dinas Pendidikan Provinsi dengan Perguruan Tinggi Negeri; Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan Dinas Pendidikan Provinsi dengan Satuan Pendidikan sesuai dengan tata pengelolaan keuangan dapat dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. C. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 ( 3

7 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2010 tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 9. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 Tentang pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor.. Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional; 13. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor /A.A3/KU/2013 tentang Pejabat Perbendaharaan pada Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2014; 14. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor:./P/BSNP/III/2015 tentang Prosedur Operasi Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C Tahun Anggaran 2015; 15. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor 02/PB/2005 tanggl 9 Mei 2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 41909/A.A3/KU/2004 tentang Unit Akuntansi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 16. DIPA Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: /2015 tanggal 14 November Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor S-.../PB/2015 tanggal Hal: Mekanisme Penyaluran dan Pertanggungjawaban Dana Kegiatan Ujian Nasional Tahun Anggaran D. Sasaran Sasaran juklak pengelolaan keuangan UN adalah pejabat pengelola keuangan di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Satuan Pendidikan dan Perguruan Tinggi agar laporan pertanggungjawaban dan pelaksanaan Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, 4

8 SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C dapat berjalan dengan sukses. E. Hasil yang Diharapkan 1. Perencanaan penganggaran kegiatan UN Tahun Anggaran 2015 sesuai dengan kebutuhan; 2. Pelaksanaan UN Tahun Anggaran 2015 dapat berjalan sesuai dengan rencana dan Petunjuk Operasional Standar UN; dan 3. Laporan Pertanggungjawaban keuangan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. F. Ruang Lingkup Ruang lingkup Juklak ini meliputi Penyelenggaraan UN di SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C Tahun Anggaran 2015 G. Definisi 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara yang disetujui oleh DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), yang masa berlakunya dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember tahun berkenaan. 2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran negara dan pencairan dana atas beban APBN serta dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah. 3. Pengguna Anggaran (PA) adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian Negara/Lembaga. 4. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. 5. Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar (PPSPM) adalah pejabat yang diberi kewenangan untuk menguji, menerbitkan dan menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM). 6. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabt yang melaksanakan kewenangan PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN. 7. Bendahara Pengeluaran (BP) adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabakan uang untuk keperluan belanja negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor/satker Kementerian Negara/Lembaga. 5

9 8. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) adalah bendahara yang bertugas membantu bendahara pengeluaran untuk melaksanakan pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan kegiatan tertentu. 9. Petugas Pengelolaan Administrasi Belanja Pegawai (PPABP) adalah adalah pembantu KPA yang diberi tugas dan tanggungjawab untuk mengelola pelaksanaan belanja pegawai. 10. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat perintah yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban DIPA berdasarkan SPM. 11. Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk mencairkan alokasi dana yang sumber dananya dari DIPA 12. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) adalah suatu dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan dan disampaikan kepada Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat lain yang ditunjuk selaku pemberi kerja untuk selanjutnya diteruskan kepada pejabat penerbit SPM berkenaan. 13. Uang Persediaan (UP) adalah sejumlah uang yang disediakan untuk satuan kerja dalam melaksanakan kegiatan operasional sehari-hari. 14. Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPD) adalah surat perintah kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap untuk melaksanakan perjalanan dinas. 15. Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP) adalah rekap bukti pengeluaran berdasarkan Mata Anggaran Keluaran (MAK) dan jumlah yang dikeluarkan yang dibuat oleh PPK atas nama KPA. 16. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara (LPJ) Bendahara adalah laporan yang dibuat oleh Bendahara Pengeluaran atas uang/surat berharga yang dikelolanya sebagai pertanggungjawaban pengelolaan uang. 17. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPN) adalah Kuasa Bendahara Umum Negara. 18. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Strategis Kementerian Negara/Lembaga (Renstra K/L) yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran untuk menjadi pedoman pelaksanaan program dan kegiatan. 19. RKO adalah Rencana Kerja Operasional. 20. Distribusi Dana adalah pembagian dana untuk keperluan yang sudah ditentukan. 6

10 21. Pembayaran adalah proses pembiayaan suatu kegiatan dengan sumber dana dari APBN yang dilakukan oleh BPP, dan BPP Belanja Pegawai dengan membayarkan sejumlah dana kepada pelaksana kegiatan dan pembayaran gaji pegawai. 22. Penyimpanan keuangan adalah proses menyimpan uang pada rekening kas negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan atau membayar seluruh pengeluaran negara pada Bank yang ditunjuk. H. Anggaran Kegiatan Secara nasional jumlah dana seluruhnya sesuai dengan daftar yang disalurkan ke 34 (tiga puluh tiga) provinsi dengan alokasi setiap provinsi berdasarkan pada jumlah peserta Ujian Nasional, dan 47 Perguruan Tinggi Negeri Untuk Pemindaian LJUN Tahun Anggaran I. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan Pelaksanaan UN Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 1. Jadwal Kegiatan UN Tahun Anggaran 2015 No Kegiatan Penanggung jawab Tanggal A. PENGUMPULAN DATA PESERTA UN 1 Pengumpulan dan Entri 1 Nov Feb Nov Feb Pencetakan Daftar Calon Peserta (DCP) 1 Nov Feb Nov Feb Pengiriman data peserta dari Sekolah Indonesia Luar Negeri ke Penyelenggara 1-3 Desember 2013 Panitia UN Tingkat Pusat 4 Cetak, Validasi dan Verifikasi Daftar Nominasi Sementara (DNS) 1-28 Feb Feb Cetak & Distribusi Daftar Nominasi Tetap (DNT) Cetak & Distribusi Kartu Peserta Ujian B. BAHAN UN Serah Terima Master Soal ke 1 Percetakan Distribusi Bahan UN dari Percetakan 2 ke Provinsi untuk daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) 3 Distribusi Bahan UN dari Percetakan ke Provinsi (di luar daerah 3T) C. JADWAL PENGUMPULAN NILAI SEKOLAH Paling Lambat 8 Mar 2015 Paling Lambat 15 Mar Paling Lambat 8 Mar 2015 Paling Lambat 15 Mar Feb Mar Mar April Mar April-2 Mei 2015 KEGIATAN SMA Sederajat SMP Sederajat 1. Pengiriman Nilai Rapor a Sekolah ke Kab/Kota Mar Apr 2015 b Kab/Kota ke Provinsi 30 Mar- 4 April April 2015 c Provinsi ke Pusat 5-11 April pril- 3 Mei Pengiriman Nilai Ujian Sekolah & Praktek Kompetensi SMK a Sekolah ke Kab/Kota 16-1 April April

11 No Kegiatan Penanggung jawab Tanggal b Kab/Kota ke Provinsi 23 Mar- 3 April April 2015 c Provinsi ke Pusat 3-7 April April 2015 D. JADWAL UN DAN PENGOLAHAN LJUN 2015 KEGIATAN SMA Sederajat SMP Sederajat 1 UN SMA: April 2015 SMK: April April UN Susulan SMA: April 2015 SMK: April Mei Pemindaian April Mei Pengiriman Data dari Provinsi-Pusat 27 April Mei Scoring 28 April 5 Mei Mei 4 Juni Pengiriman Data Hasil UN ke Panitia SNMPTN 5 Mei Pengiriman Data Hasil UN ke Provinsi 6 Mei Juni Pengumuman Kelulusan dari Satuan Pendidikan Paling Lambat 15 Mei 2015 Paling Lambat 9 Juni

12 BAB II ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB A. Organisasi 1. Penyelengara UN Penyelenggara Ujian Nasional yaitu Badan Standar Nasional Pendidikan; 2. Pelaksana UN Tingkat Pusat ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang terdiri atas unsur-unsur: a. Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; b. Inspektorat Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; c. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; d. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; e. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; f. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; g. Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; h. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama; i. Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal, Kementerian Luar Negeri; dan j. Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri. 3. Gubernur/Rektor menetapkan Pelaksana UN Tingkat Provinsi yang terdiri atas unsurunsur: a. Dinas Pendidikan Provinsi; b. Kantor Wilayah Kementerian Agama; c. Perguruan Tinggi Negeri; d. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; dan e. Instansi tingkat provinsi yang terkait dengan pendidikan keahlian. 4. Bupati/Walikota bertanggung jawab menetapkan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota yang berasal dari unsur-unsur: a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota (Seksi yang menangani pendidikan madrasah dan seksi yang menangani pendidikan norformal: Program Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C). 5. Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan ditetapkan oleh Pelaksana UN tingkat Kabupaten/Kota yang terdiri atas unsur-unsur: a. Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan untuk sekolah/pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/Sanggar Kegiatan Belajar ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, terdiri atas unsur-unsur kepala sekolah pelaksana UN dan yang bergabung, dan pendidik/tutor pada sekolah pelaksana UN dan yang bergabung; b. Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan untuk madrasah/pondok pesantren ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, terdiri atas unsur-unsur kepala madrasah/pelaksana UN dan yang bergabung, dan pendidik/tutor pada sekolah pelaksana UN dan yang bergabung. 9

13 B. Tugas dan Tanggung Jawab 1. Penyelenggara UN BSNP sebagai Penyelenggara UN bertugas: a. menyusun POS pelaksanaan UN; b. memberi rekomendasi kepada Menteri tentang penetapan Pelaksana UN Tingkat Pusat; c. melakukan koordinasi persiapan dan pengawasan pelaksanaan UN secara nasional; d. mengadakan penandatanganan pakta integritas dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Rektor Perguruan Tinggi Negeri; e. mengadakan penandatanganan pakta integritas dengan Pelaksana UN di luar negeri melalui Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal; dan f. melakukan evaluasi, menyusun laporan dan rekomendasi perbaikan pelaksanaan UN dan menyampaikannya kepada Menteri. 2. Pelaksana UN Tingkat Pusat Pelaksana UN Tingkat Pusat mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan UN; b. melakukan memantau kesiapan pelaksanaan UN; c. menyusun Petunjuk Teknis Pengawasan untuk penggandaan dan pendistribusian bahan UN ke Pelaksana UN Tingkat Provinsi; d. melakukan sosialisasi penyelenggaraan UN; menetapkan jadwal pelaksanaan UN; e. menetapkan kisi-kisi soal UN; mendistribusikan kisi-kisi soal UN; menyusun dan merakit soal UN; f. menjamin mutu soal UN; menyiapkan master naskah soal UN; g. melakukan koordinasi dengan Panitia Regional untuk pekerjaan pelelangan penggandaan dan pendistribusian bahan UN; h. melakukan serah terima master soal ke perusahaan penggandaan bahan UN; mengembangkan sistem database peserta UN; i. mengirim database peserta SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, dan Program Paket C ke Perguruan Tinggi; j. mengembangkan sistem database penilaian akhir ujian sekolah, ujian akhir pendidikan kesetaraan, dan ujian nasional; melakukan verifikasi dan pengawasan sistem komputerisasi; k. melakukan pemantauan dalam persiapan, pelaksanaan, dan selama proses pemindaian LJUN; l. menerima hasil pemindaian dari Perguruan Tinggi untuk SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C; melakukan penskoran hasil UN; m. menerbitkan dan mendistribusikan surat keputusan bentuk blanko ijazah ke provinsi dan luar negeri; n. mencetak dan mendistribusikan blanko SKHUN ke provinsi dan luar negeri; o. mengkoordinasikan kegiatan pemantauan UN; p. menganalisis hasil UN dan mengirimkan hasilnya kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; dan q. mengevaluasi pelaksanaan UN dan membuat laporan pelaksanaan dan hasil UN kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui BSNP. 10

14 3. Pelaksana UN Tingkat Provinsi a. Pelaksana UN Tingkat Provinsi dalam melaksanakan UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) menerima hasil cetakan bahan UN dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dan mendistribusikan bahan UN ke titik transit distribusi bahan UN di Kabupaten/Kota; 2) merencanakan pelaksanaan UN di wilayahnya; melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud UN dan POS UN ke Kabupaten/Kota di wilayahnya; 3) melakukan penandatanganan pakta integritas dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 4) melakukan koordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/ Kota dalam menetapkan satuan pendidikan yang berhak melaksanakan UN; 5) mengoordinasikan pengumpulan dan mengelola database peserta UN; 6) menetapkan Daftar Nominasi Tetap (DNT); 7) mengkoordinasikan pengumpulan dan mengelola database nilai S/M/PK; 8) mengirimkan nilai ujian teori dan praktek kejuruan serta nilai S/M/PK ke Pelaksana UN Tingkat Pusat secara online atau media digital yang lain paling lambat 1 minggu sebelum UN; 9) melakukan koordinasi dengan Panitia Regional dalam pelelangan pekerjaan penggandaan dan pendistribusian bahan UN; 10) menjamin pendistribusian bahan UN yang mencakup naskah soal UN, LJUN, daftar hadir, berita acara, tata tertib, amplop, dan pakta integritas ke satuan pendidikan melalui Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan; 11) menjamin keamanan dan kerahasiaan bahan UN; melakukan koordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan UN di satuan pendidikan; 12) mengkoordinasikan keterlibatan Dewan Pendidikan Provinsi dalam pemantauan pelaksanaan UN; 13) mencetak Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi; 14) mengisi Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN); 15) mengirimkan DKHUN dan SKHUN ke satuan pendidikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 16) mengirimkan ijazah Paket C ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; dan 17) membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk disampaikan kepada Pelaksana UN Tingkat Pusat. b. Pelaksana UN Tingkat Provinsi dalam melaksanakan SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) menerima hasil cetakan bahan UN dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dan mendistribusikan bahan UN ke titik transit distribusi bahan UN di Kabupaten/ Kota; 2) merencanakan pelaksanaan UN di wilayahnya; 11

15 3) melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud UN dan POS UN ke Kabupaten/Kota di wilayahnya; 4) melakukan penandatanganan pakta integritas dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 5) berkoordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dalam 6) menetapkan satuan pendidikan yang berhak melaksanakan UN; 7) mengoordinasikan pengumpulan dan mengelola database peserta UN; 8) menetapkan Daftar Nominasi Tetap (DNT); 9) mengoordinasikan pengumpulan dan mengelola database nilai S/M/PK; 10) mengirimkan nilai S/M/PK ke Pelaksana UN Tingkat Pusat secara online atau media digital yang lain paling lambat 1 minggu sebelum UN; 11) melakukan koordinasi dengan Panitia Regional dalam pelelangan pekerjaan penggandaan dan pendistribusian bahan UN; 12) menjamin pendistribusian bahan UN yang mencakup naskah soal UN, LJUN, daftar hadir, berita acara, tata tertib, amplop, dan pakta integritas ke satuan pendidikan melalui Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan; 13) menjamin keamanan dan kerahasiaan bahan UN pada saat pendistribusian dan di tempat penyimpanan bahan UN; 14) melakukan koordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan UN di satuan pendidikan; 15) melakukan pengawasan penggandaan dan pendistribusian bahan UN bersama Panitia Regional penggandaan dan pendistribusian, LPMP, dan Polri; 16) mengoordinasikan keterlibatan Dewan Pendidikan Provinsi dalam pemantauan pelaksanaan UN; 17) melakukan pemindaian LJUN dengan menggunakan software yang ditentukan oleh Pelaksana UN Tingkat Pusat; 18) menjamin keamanan proses pemindaian LJUN; 19) menyampaikan hasil pemindaian LJUN ke Pelaksana UN Tingkat Pusat; 20) mencetak Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi; 21) mengisi Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN); 22) mengirimkan DKHUN dan SKHUN ke satuan pendidikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 23) mendistribusikan ijazah Paket B/Wustha ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; dan 24) membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk disampaikan kepada Pelaksana UN Tingkat Pusat yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN. c. Pelaksana UN Tingkat Provinsi dalam melaksanakan SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, dan Program Paket C Tahun Anggaran 2015, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) merencanakan pelaksanaan UN di wilayahnya; 2) melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud UN dan POS UN ke Kabupaten/Kota di wilayahnya; melakukan penandatanganan pakta integritas dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 12

16 3) melakukan koordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dalam menetapkan satuan pendidikan yang berhak melaksanakan UN; 4) mengkoordinasikan pengumpulan dan mengelola database peserta UN; 5) menetapkan Daftar Nominasi Tetap (DNT); 6) mengkoordinasikan pengumpulan dan mengelola database nilai S/M/PK; 7) mengirimkan nilai ujian teori dan praktek kejuruan serta nilai S/M/PK ke Pelaksana UN Tingkat Pusat secara online atau media digital yang lain paling lambat 1 minggu sebelum UN; 8) melakukan koordinasi dengan Panitia Regional dalam pelelangan pekerjaan penggandaan dan pendistribusian bahan UN; 9) menjamin pendistribusian bahan UN yang mencakup naskah soal UN, LJUN, daftar hadir, berita acara, tata tertib, amplop, dan pakta integritas ke satuan pendidikan melalui Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan; 10) menjamin keamanan dan kerahasiaan bahan UN; 11) melakukan koordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan UN di satuan pendidikan; 12) mengkoordinasikan keterlibatan Dewan Pendidikan Provinsi dalam pemantauan pelaksanaan UN; 13) melakukan pengawasan penggandaan dan pendistribusian bahan UN SMP/MTs, SMPLB, dan Progam Paket B/Wustha bersama Panitia Regional penggandaan dan pendistribusian, LPMP, dan Polri; 14) melaksanakan uji kompetensi keahlian SMK/MAK; 15) melakukan pemindaian LJUN SMP/MTs, SMPLB, dan Progam Paket B/Wustha dengan menggunakan software yang ditentukan oleh Pelaksana UN Tingkat Pusat; 16) menerima Nilai Akhir (NA) yang meliputi Nilai UN dan Nilai S/M/PK dari Pelaksana UN Tingkat Pusat; 17) mengirimkan NA ke satuan pendidikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 18) mencetak Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi; mengisi SKHUN; 19) mengirimkan DKHUN dan SKHUN ke satuan pendidikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 20) mengirimkan ijazah Paket C dan Paket C Kejuruan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; dan 21) membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk disampaikan kepada Pelaksana UN Tingkat Pusat yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN. d. Perguruan Tinggi dalam pelaksanaan UN SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) melakukan penandatanganan pakta integritas dengan UN Balitbang; 2) melakukan pemindaian LJUN dengan menggunakan software yang ditentukan oleh Pelaksana UN Tingkat Pusat; 3) menjamin keamanan proses pemindaian LJUN; 4) menyampaikan hasil pemindaian LJUN ke Pelaksana UN Tingkat Pusat; dan 13

17 5) membuat laporan pelaksanaan pemindaian LJUN dan pelaksanaan pengawasan untuk disampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Sekretariat UN Balitbang, dan BSNP. e. LPMP dalam pengawasan UN SMP/MTs, SMPLB, dan Program Paket B/Wustha memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Melakukan pemantauan ke percetakan Naskah UN (memantau dan mengecek pengamplopan); 2) Melakukan pemantauan pelaksanaan UN ke Kab/Kota. 4. Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. merencanakan pelaksanaan UN di wilayahnya; b. melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud UN dan POS UN ke satuan pendidikan di wilayahnya; c. melakukan penandatanganan pakta integritas dengan kepala satuan pendidikan; d. menetapkan satuan pendidikan yang berhak melaksanakan UN; e. mengkoordinasikan pengumpulan dan mengelola database Me UN; f. menetapkan Daftar Nominasi Sementara (DNS); g. mengkoordinasikan pengumpulan dan mengelola database nilai S/M/PK; h. mengirimkan nilai ujian teori dan praktik kejuruan, dan nilai S/M/PK ke Pelaksana UN Tingkat Provinsi secara online; menetapkan tempat penyimpanan bahan UN di titik transit distribusi; i. menerima bahan UN dari percetakan melalui Pelaksana UN Tingkat Provinsi dengan disaksikan oleh pengawas pendistribusian; j. menyerahkan bahan UN ke Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan; menjamin keamanan dan kerahasiaan bahan UN pada saat pendistribusian dan di tempat penyimpanan bahan UN; k. melakukan koordinasi dengan Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan dalam pelaksanaan UN di satuan pendidikan; l. menerima DKHUN dan SKHUN untuk diteruskan ke satuan pendidikan; mendistribusikan ijazah ke S/M/PK; m. mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; dan n. membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Kabupaten/Kota untuk disampaikan kepada Pelaksana UN Tingkat Provinsi yang berisi tentang persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi UN. 5. Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. merencanakan pelaksanaan UN di sekolah/madrasah/pondok pesantren/ Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat dan Sanggar Kegiatan Belajar; b. melakukan sosialisasi Permendikbud UN dan POS UN kepada pendidik/tutor, peserta ujian, dan orang tua peserta; c. melaksanakan UN sesuai dengan POS UN; d. melaksanakan pengawasan pelaksanaan UN di satuan pendidikan; e. mengirimkan data calon peserta UN ke Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota; f. mengirimkan nilai S/M/PK yang terdiri atas nilai rapor per semester dan nilai ujian S/M/PK untuk SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, 14

18 Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C ke Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/ Kota; g. mengambil naskah soal UN di titik simpan terakhir yang sudah ditetapkan oleh Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota; h. memeriksa dan memastikan amplop naskah soal UN dalam keadaan tertutup dan tersegel; i. menjamin kerahasiaan dan keamanan naskah soal UN; j. menjamin keamanan dan ketertiban pelaksanaan UN; k. menjelaskan tata tertib pengawasan ruang ujian dan cara pengisian LJUN kepada pengawas ruang; l. mengumpulkan LJUN SMP/MTs, SMPLB, dan Program Paket B/Wustha serta mengirimkannya kepada Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota; m. mengumpulkan LJUN SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, dan Program Paket serta menyerahkannya kepada Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota untuk selanjutnya dikirimkan ke Dinas Pendidikan dan Perguruan Tinggi; n. khusus untuk Sekolah Indonesia di luar negeri, mengirim LJUN langsung ke Pelaksana UN Tingkat Pusat; o. memastikan LJUN dimasukkan ke dalam amplop, dilem/dilak di ruang ujian, serta ditandatangani oleh pengawas ruang dan dibubuhi stempel satuan pendidikan pada tempat yang dilem/dilak tersebut; p. menerima DKHUN dari Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota; q. khusus Sekolah Indonesia di luar negeri, menerima DKHUN dari Pelaksana UN tingkat pusat; r. menerbitkan, menandatangani, dan membagikan SKHUN kepada peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB; s. membagikan SKHUN kepada peserta UN Program Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C khusus SMK/MAK, melakukan kerjasama dengan industri mitra atau institusi pasangan dalam rangka uji kompetensi keahlian berdasarkan pedoman pelaksanaan uji kompetensi keahlian dari Pelaksana UN Tingkat Pusat; dan t. menyampaikan laporan pelaksanaan UN kepada Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota, khusus untuk sekolah Indonesia di luar negeri kepada Perwakilan RI setempat. 15

19 BAB III UNSUR PELAKSANA, MEKANISME PENCAIRAN ANGGARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL 2015 DI PROVINSI A. Unsur Pelaksana dan Kelompok Pembiayaan Ujian Nasional di Provinsi Pelaksana UN Tingkat Provinsi dalam melaksanakan UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C Kejuruan diangkat oleh Gubernur yang terdiri atas unsur-unsur: a) Dinas Pendidikan Provinsi; b) Kantor Wilayah Kementerian Agama; c) Perguruan Tinggi Negeri; d) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; dan e) Instansi tingkat provinsi yang terkait dengan pendidikan keahlian. Pembiayaan pelaksanaan UN tingkat Provinsi, Kab/Kota, dan Satuan Pendidikan menjadi pembiayaan di Provinsi yang mencakup 3 (tiga) kelompok pembiayaan di Kab/Kota, dan satuan pendidikan serta LPMP dan Kelompok Perguruan Tinggi. Sedangkan pengelola keuangaan di Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan dibentuk Pemegang Uang Muka. Penggunaan Dana Pelaksanaan UN mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan Prosedur Operasi Standar yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang didalamnya mengatur kegiatan-kegiatan pelaksanaan UN. B. Perencanaan Anggaran Berdasarkan Undang-Undang RI No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang- Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-Undang RI No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara disebutkan bahwa pengelolaan keuangan negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban. Oleh karena itu untuk menjamin pengelolaan keuangan negara yang tertib, efisien dan akuntabel, pelaksana Ujian Nasional Tingkat Provinsi, Kota/Kabupaten dan Perguruan Tinggi diwajibkan menyusun Rencana Anggaran dalam bentuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) pelaksanaan UN (contoh RAB terlampir) agar dapat mengetahui kebutuhaan anggaran dalam pelaksanaan UN sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Alur perencanaan anggaran terlihat pada gambar 1. 16

20 Gambar 1. Bagan Alur Perencanaan Anggaran UN 2015 SATKER BALITBANG UN PUSAT PPK PROVINSI UN KAB/KOTA UN SATUAN PENDIDIKAN KPA BALITBANG 8 7 PPK UN PUSAT 6a PPK UN PROVINSI 4 5a PELAKSANA UN PROVINSI KETUA PELAKSANA UN Tingkat 3 2 6b PPK UN PT PELAKSANA Tingkat KAB/KOTA PELAKSANA SATUAN PENDIDIKAN 5b 1 PELAKSANA UN PT PERENCANA SATUAN PENDIDIKAN 17

21 Keterangan: 1 Perencana Dinas Pendidikan Satuan Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan menyusun rencana anggaran untuk biaya operasional Pelaksanaan UN di Satuan Pendidikan; 2 Pelaksana UN Satuan Pendidikan mengusulkan rencana tersebut ke Ketua Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/ Kota; 3 Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota menyusun rencana anggaran untuk biaya operasional dan selanjutnya diajukan ke Ketua Pelaksana UN Kab/Kota beserta rencana anggaran biaya operasional pelaksana UN di satuan pendidikan; 4 Ketua Pelaksana UN Kab/Kota meneliti dan menguji rencana tersebut, mengakumulasi rencana dari Satuan Pendidikan dan rencana kebutuhan dana Pelaksana UN Kabupaten/Kota, selanjutnya mengajukan rencana tersebut ke PPK Pelaksana UN Provinsi; 5a Pelaksana UN Provinsi menyusun rencana anggaran untuk biaya operasional dan selanjutnya diajukan ke PPK UN Provinsi beserta rencana anggaran ketua pelaksana UN Kab/ Kota di satuan pendidikan; 5b Perencana pengawasan UN PT menyusun rencana anggaran untuk biaya operasional dan selanjutnya diajukan ke PPK Pelaksana UN PT; 6a PPK Pelaksana UN PT meneliti dan menguji rencana tersebut, mengakumulasi rencana pengawasan pada Tingkat Kab/Kota dan rencana kebutuhan dana pada Satuan Pendidikan, selanjutnya mengajukan rencana tersebut ke PPK UN Tingkat Pusat; 6b PPK Pelaksana UN PT meneliti dan menguji rencana kebutuhan dana Pelaksana UN PT, selanjutnya mengajukan rencana tersebut ke PPK UN Tingkat Pusat; 7 PPK UN Tingkat Pusat meneliti, menguji, dan mengakumulasi rencana tersebut, selanjutnya mengajukan rencana tersebut ke KPA; 8 KPA membuat surat persetujuan Anggaran UN disetiap provinsi baik Dinas Pendidikan provinsi maupun Perguruan Tinggi (PT) beserta dokumen pendukungnya berupa: 1) Rincian rencana penggunaan anggaran meliputi Kebutuhan dana untuk UN tingkat Provinsi dan Perguruan Tinggi; 2) Surat Pernyataan yang memuat Anggaran UN tingkat Provinsi dan Perguruan Tinggi yang akan digunakan dan dipertanggungjawabkan sesuai jangka waktu yang diminta. C. Mekanisme Pencairan Anggaran 1. Mekanisme Pencairan Tambahan Uang Persediaan (TUP) a. Pencairan Dana dari Pusat ke Provinsi dan Perguruan Tinggi a) Dasar alokasi dana: (1) DIPA Balitbang Kemdikbud Nomor : SP DIPA / November 2014 (2) Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor...-../PB/2015 tanggal Hal: Mekanisme Penyaluran dan Pertanggungjawaban Dana Kegiatan Ujian Nasional Tahun Anggaran (3) Perjanjian kerjasama antara Balitbang Kemdikbud dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan kerjasama antara Balitbang Kemdikbud dengan Perguruan Tinggi tentang Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Anggaran (4) Rencana anggaran dan biaya Provinsi yang merupakan lampiran dari perjanjian kerjasama dengan jadwal pelaksanaan. (5) Rencana Anggaran dan Biaya Perguruan Tinggi yang merupakan lampiran dari perjanjian kerjasama mencakup scaning LJUN. 18

22 (6) Pakta Integritas Provinsi PPK, BPP Dinas Pendidikan dan Perguruan Tinggi Provinsi. b) Mekanisme pencairan Tambahan Uang Persediaan (TUP): (1) Pencarian dana melalui Mekanisme penggunaan dana TUP lainnya untuk pengeluaran: Di bawah Rp. 50 juta untuk belanja pengadaan ATK, sewa, konsumsi dan pencetakan/ penggandaan; - Belanja honor dan perjalanan dinas harus melampirkan rekap pembayaran; (2) PPK UN tingkat pusat mengajukan kebutuhan dana TUP ke PPSPM setelah melakukan verifikasi dan penelitian berdasarkan pengajuan kebutuhan dana dari PPK UN tingkat Provinsi dan perguruan Tinggi. (3) KPA membuat Surat Pengajuan Permohonan Tambahan Uang Persediaan (TUP) ke KPPN Jakarta III. (4) Setelah mendapat surat persetujuan/ dispensasi dari KPPN, Bendahara Pengeluaran (BP) mengajukan SPP-TUP ke PPSPM. (5) PPSPM mengajukan SPM TUP ke KPPN. (6) TUP diajukan ke KPPN Jakarta III oleh PPSPM Satker Balitbang Sekretariat Balitbang sesuai dengan tahapan pelaksanaan. (7) Penyaluran dana dari Bendahara Pengeluaran Balitbang Kemdikbud ke Bendahara pengeluaran Pembantuan (BPP) Provinsi dan Perguruan tinggi dikirim secara berjenjang, sebagai berikut: - Bendahara Pengeluaran Satker Balitbang menyalurkan dana sesegera mungkin atau paling lambat 3 hari kerja setelah dana TUP diterima ke Bendahara Pengeluaran Pembantu Pelaksana UN Tingkat Provinsi berdasarkan rencana anggaran dan biaya Provinsi (gambar 2); - Bendahara Pengeluaran Satker Balitbang menyalurkan dana sesegera mungkin atau paling lambat 3 hari kerja setelah dana TUP diterima kepada rekening Bendahara Pengeluaran Pembantu Perguruan Tinggi berdasarkan rencana anggaran dan biaya Perguruan Tinggi (gambar 2) sebagai berikut; (8) Berdasarkan kerjasama antar Provinsi dengan Kabupaten/Kota dan Provinsi dengan satuan pendidikan, - Bendahara UN Tingkat Provinsi mengirim dana TUP ke Rekening Pemegang Uang Muka Kegiatan (PUMK) UN tingkat Kab/Kota a.n. Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat 3 hari kerja setelah dana TUP diterima Provinsi (gambar 2); - Bendahara UN Tingkat Provinsi mengirim dana TUP ke rekening Pemegang Uang Muka Kegiatan (PUMK) UN tingkat satuan pendidikan a.n. Pelaksanan UN Tingkat Satuan pendidikan Pelaksana paling lambat 3 hari kerja setelah dana TUP diterima pada (gambar 2). 19

23 Gambar 2 : Alur pendistribusian Tambahan Uang Persediaan (TUP) Dinas Pendidikan Provinsi, Kab/Kota, Satuan Pendidikan dan Perguruan Tinggi UN KPPN JKT III SATKER BALITBANG UN PUSAT UN PROVINSI UN KAB/KOTA UN SATUAN PENDIDIKAN KPPN JKT III BP BALITBANG 1 2a BPP UN PROVINSI 3 PUM UN Tingkat KAB/KOTA 2b BPP UN PTN 4 PUM UN SATUAN PENDIDIKAN Keterangan 1 KPPN Jakarta III melakukan penelitian dan pengujian atas SPM-TUP tersebut, apabila memenuhi persyaratan maka diterbitkan SP2D TUP untuk diajukan kepada Bendahara Pengeluaran (BP) satker Balitbang; 2a Selanjutnya BP satker Balitbang mentransfer dana ke masing-masing BPP UN Tingkat Provinsi; 2b Selanjutnya BP satker Balitbang mentransfer dana ke masing-masing BPP UN Perguruan Tinggi; 3 Masing-masing BPP UN Tingkat Provinsi mentransfer dana sesuai jumlah yang telah ditetapkan kepada Bendahara Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota; 4 Pemegang Uang Muka (PUM) UN Tingkat Kabupaten/ Kota mentransfer dana sesuai jumlah yang telah ditetapkan kepada Pemegang Uang Muka (PUM) UN Tingkat Satuan Pendidikan; 2. Mekanisme Pencairan Langsung (LS) Penyedia Barang/Jasa a. Dasar alokasi dana: 1) DIPA Balitbang Kemdikbud Nomor : SP DIPA / November ) Surat Edaran Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor /PB/2015 tanggal Hal : Mekanisme Penyaluran dan Pertanggungjawaban Dana Kegiatan Ujian Nasional Tahun Anggaran ) Perjanjian kerjasama antara Balitbang Kemdikbud dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan kerjasama antara Balitbang Kemdikbud dengan Perguruan Tinggi tentang Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Anggaran ) Rencana anggaran dan biaya Provinsi yang merupakan lampiran dari perjanjian kerjasama dengan jadwal pelaksanaan (rencana bulanan). 5) Rencana Anggaran dan Biaya Perguruan Tinggi yang yang merupakan lampiran dari perjanjian kerjasama dengan mencakup scaning LJUN. 20

24 6) Pakta Integritas Provinsi PPK, BPP Perguruan Tinggi dan Dinas Pendidikan Provinsi. b. Mekanisme pencairan anggaran Langsung (LS) Penyedia Barang/Jasa 1) Mekanisme pembayaran langsung digunakan untuk pengeluaran di atas Rp. 50 juta seperti pencetakan Ijazah, SKHUN, Paket Meeting (Paket FulIday, Fullbooard) ATK dll. 2) Alur mekanisme pencarian anggaran langsung sebagai berikut: Gambar 3 : Bagan Alur Pembayaran Langsung (LS) Penyedia Barang/Jasa UN Tingkat Provinsi / Perguruan Tinggi KPPN JKT III SATKER BALITBANG UN Tingkat Pusat UN Tingkat Provinsi KPA KPPN JKT III SPM LS SPP LS Dok. Tagihan PP-SPM PPK PPK 1 Surat Tagihan 5 SP2D-LS PIHAK 9 Keterangan: 1 Pihak penyedia barang/jasa yang mempunyai tagihan kepada negara mengajukan surat tagihan kepada PPK UN Tingkat Provinsi; 2 PPK UN Tingkat Provinsi melakukan penelitian dan pengujian atas tagihan tersebut, apabila memenuhi persyaratan maka diteruskan kepada PPK UN Tingkat Pusat, dengan dilampiri: Untuk Pembayaran kepada Pihak Penyedia barang/jasa SPTJM Perusahaan; Kuitansi Pembayaran Tiga Pihak (PPHP, PPK, Direktur Perusahaan); Referensi Bank dan Rekening Koran; NPWP Perusahaan; SSP PPh dan Faktur Pajak; SPP dari Perusahaan; Berita Acara Pembayaran (BAP); Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP); Ringkasan Kontrak; Dokumen Kontrak; Jaminan Pelaksanaan; Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK); Surat Perjanjian Perusahaan; 21

25 SSUK. 3 PPK UN mendaftarkan tagihan kontrak ke KPPN Jakarta III dan akan mendapatkan NRS/DO; 4 PPK UN Tingkat Pusat melakukan penelitian dan pengujian atas tagihan dan dokumen pendukungnya, apabila memenuhi persyaratan maka menerbitkan SPP-LS, kemudian dikirim ke PP-SPM satker Balitbang, dengan dilampiri: Untuk Pembayaran kepada Pihak Penyedia barang/jasa SPTJM Perusahaan; Kuitansi Pembayaran Tiga Pihak (PPHP, PPK, Direktur Perusahaan); Referensi Bank dan Rekening Koran; NPWP Perusahaan; SSP PPh dan Faktur Pajak; SPP dari Perusahaan; Berita Acara Pembayaran (BAP); Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP); Ringkasan Kontrak; Dokumen Kontrak; Jaminan Pelaksanaan; Surat Perintah Kerja (SPK); Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK); Surat Perjanjian Perusahaan; SSUK; SPP; Karwas Kontrak; NRS/ DO; SPTJM PPK UN Tingkat Provinsi. 5 PP-SPM melakukan penelitian dan pengujian atas tagihan tersebut, apabila memenuhi persyaratan maka menerbitkan SPM-LS kepada Pihak Penyedia barang/jasa selanjutnya; 6 KPPN Jakarta III melakukan penelitian dan pengujian atas SPM-LS tersebut, apabila memenuhi persyaratan maka menerbitkan SP2D-LS kepada Pihak penyedia barang/jasa atau SP2D-LS. 3. Mekanisme Pencairan Dana melalui LSBP Pembayaran tagihan dapat dilakukan melalui LS kepada Bendahara Pengeluaran (LSBP). Pembayaran tagihan kepada Bendahara Pengeluaran dapat dilaksanakan berdasarkan bukti-bukti yang sah, meliputi: Surat Keputusan, Surat Tugas/Surat Perjalanan Dinas, dan/atau dokumen pendukung lainnya sesuai ketentuan. Pencairan dana melalui LSBP meliputi: a. Pencairan dana untuk pembayaran honorarium: b. Pencairan dana untuk pembayaran perjalanan dinas jabatan yang sudah dilaksanakan; c. Pencairan dana untuk pembayaran perjalanan dinas Jabatan yang belum dilaksanakan. Adapun mekanisme pencairan dana melalui LSBP, sebagai berikut: 1) BPP UN Dinas Pendidikan/Perguruan Tinggi menyusun SPP LSBP untuk diuji dan ditandatangan PPK. 2) PPK/BPP UN Dinas Pendidikan/Perguruan Tinggi mengajukan SPP LSBP kepada BP dengan menyertakan dokumen yang sah meliputi: a) Untuk honorarium dilengkapi: - Surat Keputusan yang terdapat pernyataan bahwa biaya yang timbul akibat penerbitan SK dimaksud dibebankan pada DIPA Balitbang Kemdikbud; - Daftar nominatif penerima honorarium ditandatangan PPK dan Bendahara Pengeluaran; - SSP PPh Ps. 21 yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran dan rekapitulasi pajak; 22

26 - Surat Keputusan dilampirkan pada awal pembayaran dan pada saat terjadi perubahan Surat Keputusan. b) Untuk perjalanan dinas jabatan yang sudah dilaksanakan dilengkapi: - Daftar nominatif perjalanan dinas yang ditandatangani oleh PPK, yang memuat informasi mengenai: pihak yang melaksanakan perjalanan dinas (nama, pangkat/golongan), tujuan, tanggal keberangkatan, lama perjalanan dinas, dan biaya yang diperlukan untuk masing-masing pejabat. - Dokumen pertanggungjawaban/bukti biaya perjalanan dinas jabatan, sebagaimana diatur dalam PMK mengenai perjalanan dinas dalam negeri bagi pejabat negara, pegawai negeri, dan pegawai tidak tetap. - Surat tugas c) Untuk perjalanan dinas jabatan yang belum dilaksanakan dilengkapi: - Daftar nominative perjalanan dinas yang ditandatangani oleh PPK, yang memuat informasi mengenai: pihak yang melaksanakan perjalanan dinas (nama, pangkat/golongan), tujuan, tanggal keberangkatan, lama perjalanan dinas, dan biaya yang diperlukan untuk masing-masing pejabat. - Pengajuan LS untuk perjalanan dinas jabatan yang belum dilaksanakan paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan kegiatan. 3) BP memeriksa dokumen SPP LSBP, apabila dokumen tidak lengkap atau tidak sesuai dengan RAB, maka dokumen tersebut dikembalikan kepada PPK/BPP UN Dinas Pendidikan/Perguruan Tinggi untuk segera diperbaiki. 4) Apabila semua dokumen SPP LSBP sudah lengkap dan sesuai dengan RAB maka BP menandatangani daftar nominatif dan SSP. 5) Subbag Pembiayaan atas nama PPSPM melakukan pengujian SPP LSBP beserta dokumen pendukungnya. 6) Setelah SPP LSBP beserta dokumen pendukung dan ADK lengkap dan benar, maka PPSPM menerbitkan SPM LSnya. 7) Subbag Pembiayaan menyampaikan SPM LSBP ke KPPN. 8) KPPN mengeluarkan SP2D ke rekening BP yang ada di BRI KC Kemdikbud. 9) BP melakukan pengecekan dana di Bank, setelah dipastikan uang sudah masuk ke rekening BP, BP menginformasikan ke PPK/BPP untuk mengambil Uang Muka (UMK) sesuai dengan permintaan. 10) BP dan PPK/KPA menandatangani CEK Giro Bank untuk pencairan dana. 11) PPK dan BPP UN Dinas Pendidikan/Perguruan Tinggi bertanggungjawab atas pengelolaan dana tersebut. 12) Pada akhir kegiatan apabila ada sisa dana, BPP harus segera menyetorkan ke kas negara menggunakan format SSPB paling lambat 1 bulan setelah kegiatan selesai. 13) Fotocopy SSPB dan hasil konfirmasi dikirimkan secretariat UN Balitbang Kemdikbud. D. Penggunaan Anggaran 1) Syarat Penggunaan dana dengan mekanisme pembayaran TUP Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pasal 47 ayat (2) menyatakan bahwa Syarat Penggunaan TUP yaitu : a. digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal SP2D diterbitkan; b. tidak digunakan untuk kegiatan yang harus dilaksanakan dengan mekanisme pembayaran LS. 2) sesuai dengan Prosedur Operasi Standar Pelaksanaan Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C Tahun Anggaran 2015 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor.. Tahun 2015 tanggal tentang Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Dan Ujian Nasional Penggunaan 23

27 dana pelaksanaan UN di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Satuan Pendidikan, serta Perguruan Tinggi mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Anggaran UN ditingkat Provinsi digunakan untuk kegiatan sebagai berikut : No Uraian Kegiatan 1 Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di provinsi dalam rangka persiapan pelaksanaan UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C 2 Pengelolaan data peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C 3 Pendistribusian blangko Kartu Peserta Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C 4 Pencetakan Ijazah 5 Pencetakan SKHUN 6 Pemantauan Pencetakan dan Pendistribusian bahan UN 7 Komputerisasi Pemeriksaan Lembar Jawaban Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, Paket A, 8 Paket Pencetakan B DKHUN dan SKHUN 9 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN 10 Penyusunan dan pengiriman laporan UN b. Anggaran UN ditingkat Kabupaten/Kota digunakan untuk kegiatan sebagai berikut: No Uraian Kegiatan 1 Pengelola Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di Kabupaten/Kota setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C 2 Pengelolaan data peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C 3 Pengelolaan Data Pemantauan 4 Pengiriman LJUN ke Provinsi 5 Penyusunan dan pengiriman laporan c. Anggaran UN ditingkat Satuan Pendidikan digunakan untuk kegiatan sebagai berikut : No Uraian Kegiatan 1 Pengisian data calon peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota 2 Pengambilan bahan UN dari tempat penyimpanan yang ditetapkan oleh Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota 3 Pengiriman LJUN ke kabupaten/kota 4 Pengawas ruang ujian 5 Penerbitan Ijazah 6 Penyusunan dan pengiriman laporan 24

28 d. Anggaran UN ditingkat Perguruan Tinggi digunakan untuk kegiatan sebagai berikut: No Uraian Kegiatan 1 Sosialisasi UN Tahun Pelajaran 2014/ Pengawasan Pencetakan dan Pendistribusian bahan UN 3 Pengawas Satuan Pendidikan 4 Komputerisasi Pemeriksaan Lembar Jawaban Ujian Nasional SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, dan Paket C 5 Penyusunan dan pengiriman laporan UN 6 Manajemen 25

29 BAB IV PEDOMAN PEMBAYARAN Pedoman pembayaran ini adalah pedoman standar biaya yang digunakan untuk pembayaran berdasarkan SBM (Standar Biaya Masukan). Pedoman ini dimaksudkan untuk mempermudah para PPK/BPP dalam melakukan pembayaran terhadap semua pelaksanaan kegiatan yang tercantum dalam DIPA. Adapun pedoman ini berfungsi sebagai batas tertinggi dan estimasi dalam melakukan pembayaran. Untuk itu para PPK/BPP dalam melakukan pembayaran tidak boleh melebihi batas pagu dari satuan biaya di bawah ini. Dalam pedoman ini belum semua aktivitas kegiatan tercantum, untuk itu pedoman pembayaran kegiatan yang belum terdapat di pedoman ini, para PPK/BPP berpedoman kepada DIPA, SBM, dan peraturan yang berlaku. Adapun pembayaran yang sering dilakukan adalah untuk pembayaran: A. Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan Honorarium yang diberikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Bendahara Pengeluaran Pembantu, dan Staf Pengelola Administrasi Belanja Pegawai, Honorarium Pengelola Keuangan, diberikan berdasarkan besaran pagu yang dikelola untuk setiap DIPA: dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 2. Pagu Honorarium Pengelola Keuangan NO URAIAN SAT BIAYA TA 2015 (1) (2) (3) (4) 1 Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan 1.2 Pejabat Pembuat Komitmen a. Nilai pagu dana diatas Rp. 100 juta OB Rp ,- b. Nilai pagu dana diatas Rp. 100 juta s.d. Rp. 250 OB Rp ,- juta c. Nilai pagu dana diatas Rp. 250 juta s.d. Rp. 500 OB Rp ,- juta d. Nilai pagu dana diatas Rp. 500 juta s.d. Rp. 1 OB Rp ,- miliar e. Nilai pagu dana diatas Rp. 1 miliar s.d. Rp. 2,5 miliar OB Rp ,- f. Nilai pagu dana diatas Rp. 2,5 miliar s.d. Rp. 5 OB Rp ,- miliar g. Nilai pagu dana diatas Rp. 5 miliar s.d. Rp. 10 OB Rp ,- miliar h. Nilai pagu dana diatas Rp. 10 miliar s.d. Rp. 25 OB Rp ,- miliar i. Nilai pagu dana diatas Rp. 25 miliar s.d. Rp. 50 OB Rp ,- miliar j. Nilai pagu dana diatas Rp. 50 miliar s.d. Rp. 75 OB Rp ,- miliar k. Nilai pagu dana diatas Rp. 75 miliar s.d. Rp. 100 OB Rp ,- miliar l. Nilai pagu dana diatas Rp. 100 miliar s.d. Rp. 250 OB Rp ,- miliar m. Nilai pagu dana diatas Rp. 250 miliar s.d. Rp. 500 OB Rp ,- miliar n. Nilai pagu dana diatas Rp. 500 miliar s.d. Rp. 750 OB Rp ,- miliar o. Nilai pagu dana diatas Rp. 750 miliar s.d. Rp. 1 OB Rp ,- triliun p. Nilai pagu dana diatas Rp. 1 Triliun OB Rp ,- 26

30 NO URAIAN SAT BIAYA TA Staf Pengelola Keuangan/Bendahara Pengeluaran Pembantu/ Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai (PPABP) a. Nilai pagu dana diatas Rp. 100 juta OB Rp ,- b. Nilai pagu dana diatas Rp. 100 juta s.d. Rp. 250 OB Rp ,- juta c. Nilai pagu dana diatas Rp. 250 juta s.d. Rp. 500 OB Rp ,- juta d. Nilai pagu dana diatas Rp. 500 juta s.d. Rp. 1 OB Rp ,- miliar e. Nilai pagu dana diatas Rp. 1 miliar s.d. Rp. 2,5 OB Rp ,- miliar f. Nilai pagu dana diatas Rp. 2,5 miliar s.d. Rp. 5 OB Rp ,- miliar g. Nilai pagu dana diatas Rp. 5 miliar s.d. Rp. 10 OB Rp ,- miliar h. Nilai pagu dana diatas Rp. 10 miliar s.d. Rp. 25 OB Rp ,- miliar i. Nilai pagu dana diatas Rp. 25 miliar s.d. Rp. 50 miliar OB Rp ,- j. Nilai pagu dana diatas Rp. 50 miliar s.d. Rp. 75 OB Rp ,- miliar k. Nilai pagu dana diatas Rp. 75 miliar s.d. Rp. 100 OB Rp ,- miliar l. Nilai pagu dana diatas Rp. 100 miliar s.d. Rp. 250 OB Rp ,- miliar m. Nilai pagu dana diatas Rp. 250 miliar s.d. Rp. 500 OB Rp ,- miliar n. Nilai pagu dana diatas Rp. 500 miliar s.d. Rp. 750 OB Rp ,- miliar o. Nilai pagu dana diatas Rp. 750 miliar s.d. Rp. 1 OB Rp ,- triliun p. Nilai pagu dana diatas Rp. 1 Triliun OB Rp ,- B. Honorarium Pengadaan Barang/Jasa 1. Honorarium Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Honorarium diberikan kepada personil yang diangkat oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai Pejabat Pengadaan Barang/Jasa untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa melalui penunjukan langsung/pengadaan langsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Honorarium Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Honorarium diberikan kepada personil yang diangkat oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menjadi Panitia Pengadaan Barang/Jasa atau Kelompok Kerja ULP untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Catatan: Dalam hal anggota kelompok kerja pada Unit Pelayanan Pengadaan yang telah menerima tunjangan profesi, maka kepada anggota kelompok kerja tersebut tidak diberikan honorarium. 27

31 Tabel 3. Pagu Honorarium Pengadaan Barang Jasa NO URAIAN SAT BIAYA TA 2015 (1) (2) (3) (4) 2 Honorarium Pengadaan Barang dan Jasa 2. Pejabat Pengadaan Barang/Jasa OB Rp , Panitia Pengadaan Barang dan Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Non Konstruksi) Per Paket a. Nilai pagu pengadaan sampai dengan Rp. 200 juta OP Rp ,- b. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.200 juta s.d Rp.500 OP Rp ,- juta c. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.500 juta s.d Rp.1 OP Rp ,- Miliar d. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.1 Miliar s.d Rp.2,5 OP Rp ,- Miliar e. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.2,5 Miliar s.d Rp.5 OP Rp ,- Miliar f. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.5 Miliar s.d Rp.10 OP Rp ,- Miliar g. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.10 Miliar s.d Rp.25 OP Rp ,- Miliar h. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.25 Miliar s.d Rp.50 OP Rp ,- Miliar i. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.50 Miliar s.d Rp.75 OP Rp ,- Miliar j. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.75 Miliar s.d OP Rp ,- Rp.100 Miliar k. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.100 Miliar s.d OP Rp ,- Rp.250 Miliar l. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.250 Miliar s.d OP Rp ,- Rp.500 Miliar m. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.500 Miliar s.d OP Rp ,- Rp.750 Miliar n. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.750 Miliar s.d Rp.1 OP Rp ,- triliun o. Nilai pagu pengadaan di atas Rp. 1 Triliun OP Rp ,- C. Honorarium Penerima Hasil Pekerjaan Honorarium diberikan kepada panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan. Honorarium Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan diberikan per bulan, sedangkan honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan diberikan per paket pekerjaan. 28

32 Tabel 4. Pagu Honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan NO URAIAN SAT BIAYA TA 2015 (1) (2) (3) (4) 4 Honorarium Penerima Hasil Pekerjaan 4.1 Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan/Pengadaan Barang/Jasa OB Rp ,- 4.2 Panitia Penerima Hasil Pekerjaan/Pengadaan Barang/ a. Nilai pagu pengadaan sampai dengan Rp. 200 juta OP Rp ,- b. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.200 juta s.d Rp.500 OP Rp ,- juta c. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.500 juta s.d Rp.1 Miliar OP Rp ,- d. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.1 Miliar s.d Rp.2,5 OP Rp ,- Miliar e. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.2,5 Miliar s.d Rp.5 OP Rp ,- Miliar f. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.5 Miliar s.d Rp.10 OP Rp ,- Miliar g. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.10 Miliar s.d Rp.25 OP Rp ,- Miliar h. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.25 Miliar s.d Rp.50 OP Rp ,- Miliar i. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.50 Miliar s.d Rp.75 OP Rp ,- Miliar j. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.75 Miliar s.d Rp.100 OP Rp ,- Miliar k. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.100 Miliar s.d Rp.250 OP Rp ,- Miliar l. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.250 Miliar s.d Rp.500 OP Rp ,- Miliar m. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.500 Miliar s.d Rp.750 OP Rp ,- Miliar n. Nilai pagu pengadaan di atas Rp.750 Miliar s.d Rp.1 OP Rp ,- triliun o. Nilai pagu pengadaan di atas Rp. 1 Triliun OP Rp ,- D. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) diangkat dalam suatu tim pelaksana kegiatan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Ketentuan pembentukan tim adalah sebagai berikut: 1. Mempunyai keluaran (output) jelas dan terukur; 2. Bersifat koordinatif yang mengharuskan untuk mengikutsertakan eselon I/Kementerian/ Lembaga; 3. Bersifat temporer, pelaksanaannya perlu diprioritaskan; 4. Merupakan perangkapan fungsi atau tugas tertentu kepada pejabat negara/pegawai negeri disamping tugas pokoknya sehari-hari; dan dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien. Pemberian honorarium bagi tim yang ditetapkan oleh Pejabat eselon I/KPA berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Bagi Pejabat Negara, Eselon I, dan Eselon II setiap bulannya hanya diperkenankan menerima honorarium tim yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian/Lembaga yang bersangkutan paling banyak 2 (dua) tim pelaksana kegiatan. b. Bagi Pejabat Eselon III setiap bulannya hanya diperkenankan menerima honorarium tim yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 29

33 Kementerian/Lembaga yang bersangkutan paling banyak 3 (tiga) tim pelaksana kegiatan. c. Bagi Pejabat Eselon IV, pelaksana, dan pejabat fungsional setiap bulannya hanya diperkenankan menerima honorarium tim yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian/Lembaga yang bersangkutan paling banyak 4 (tim) tim pelaksana kegiatan. Tabel 5. Pagu Honorarium Panitia Pelaksana NO URAIAN SAT BIAYA TA 2015 (1) (2) (3) (4) 9 Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dan Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan 9.1 Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan Yang Ditetapkan oleh Menteri/Pejabat Setingkat a. Pengarah OB Rp ,- b. Penanggung Jawab OB Rp ,- c. Ketua OB Rp ,- d. Wakil Ketua OB Rp ,- e. Sekretaris OB Rp ,- f. Anggota OB Rp , Yang Ditetapkan oleh Pejabat Eselon I g. Pengarah OB Rp ,- h. Penanggung Jawab OB Rp ,- i. Ketua OB Rp ,- j. Wakil Ketua OB Rp ,- k. Sekretaris OB Rp ,- l. Anggota OB Rp , Yang Ditetapkan oleh KPA a. Pengarah OB Rp ,- b. Penanggung Jawab OB Rp ,- c. Ketua OB Rp ,- d. Wakil Ketua OB Rp ,- e. Sekretartis OB Rp ,- f. Anggota OB Rp ,- E. Perjalanan Dinas Dalam Negeri Perjalanan dinas dalam negeri yang selanjutnya disebut Perjalanan Dinas adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan Negara, yang dilaksanakan oleh Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai tidak Tetap yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Biaya Perjalanan Dinas meliputi komponen-komponen: 1. Uang harian; 2. Biaya transport; 3. Biaya penginapan; 4. Uang representasi; a. Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri Uang harian perjalanan dinas dalam negeri merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari dalam menjalankan perintah perjalanan dinas. Uang harian perjalanan dinas terdiri atas: 1) Uang makan; 2) Uang transport lokal; dan 3) Uang saku. 30

34 Tabel 6. Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri NO PROVINSI SATUAN LUAR DALAM KOTA KOTA LEBIH DARI 8 JAM DIKLAT (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Aceh OH Sumatera Utara OH Riau OH Kepulauan Riau OH Jambi OH Sumatera Barat OH Sumatera Selatan OH Lampung OH Bengkulu OH Bangka Belitung OH Banten OH Jawa Barat OH DKI Jakarta OH Jawa Tengah OH D.I. Yogyakarta OH Jawa Timur OH Bali OH Nusa Tenggara Barat OH Nusa Tenggara Timur OH Kalimantan Barat OH Kalimantan Tengah OH Kalimantan Selatan OH Kalimantan Timur OH Kalimantan Utara OH Sulawesi Utara OH Gorontalo OH Sulawesi Barat OH Sulawesi Selatan OH Sulawesi Tengah OH Sulawesi Tenggara OH Maluku OH Maluku Utara OH Papua OH Papua Barat OH b. Biaya Transport Perjalanan Dinas Dalam Negeri Biaya transport adalah biaya perjalanan dinas dari tempat kedudukan sampai tempat tujuan keberangkatan dan kepulangan termasuk biaya ke terminal bus/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan, serta retribusi yang dipungut di terminal bus/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan dan kepulangan. 1) Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri Satuan biaya taksi perjalanan dinas dalam negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk kebutuhan biaya tarif satu kali perjalanan taksi dari kantor tempat kedudukan menuju bandara/pelabuhan/terminal/stasiun keberangkatan atau dari bandara/pelabuhan/terminal/ stasiun kedatangan menuju tempat tujuan di kota bandara/pelabuhan/terminal/stasiun kedatangan dan sebaliknya. Contoh perhitungan alokasi biaya taksi: Seorang pejabat/pegawai negeri melakukan perjalanan dinas jabatan dari Jakarta ke Yogyakarta: 31

35 a) Berangkat Biaya taksi dari tempat kedudukan (kantor) di Jakarta ke Bandara Soekarno Hatta; dan Biaya taksi dari Bandara Adi Sucipto (Yogyakarta) ke tempat tujuan (hotel/penginapan/kantor) di Yogyakarta. b) Kembali Biaya taksi dari hotel/penginapan (Yogyakarta) ke Bandara Adi Sucipto; dan Biaya taksi dari Bandara Soekarno Hatta ke tempat kedudukan (Jakarta). Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri untuk satu kali perjalanan dinas. Tabel 7. Biaya Takasi Perjadin Dalam Negeri NO PROVINSI SATUAN BIAYA TA 2015 (1) (2) (3) (4) 1 Aceh Orang/Kali Sumatera Utara Orang/Kali Riau Orang/Kali Kepulauan Riau Orang/Kali Jambi Orang/Kali Sumatera Barat Orang/Kali Sumatera Selatan Orang/Kali Lampung Orang/Kali Bengkulu Orang/Kali Bangka Belitung Orang/Kali Banten Orang/Kali Jawa Barat Orang/Kali DKI Jakarta Orang/Kali Jawa Tengah Orang/Kali D.I. Yogyakarta Orang/Kali Jawa Timur Orang/Kali Bali Orang/Kali Nusa Tenggara Barat Orang/Kali Nusa Tenggara Timur Orang/Kali Kalimantan Barat Orang/Kali Kalimantan Tengah Orang/Kali Kalimantan Selatan Orang/Kali Kalimantan Timur Orang/Kali Kalimantan Utara Orang/Kali Sulawesi Utara Orang/Kali Gorontalo Orang/Kali Sulawesi Barat Orang/Kali Sulawesi Selatan Orang/Kali Sulawesi Tengah Orang/Kali Sulawesi Tenggara Orang/Kali Maluku Orang/Kali Maluku Utara Orang/Kali Papua Orang/Kali Papua Barat Orang/Kali

36 2) Biaya Uang Transport Kegiatan dalam Kabupaten/Kota Satuan biaya uang transport kegiatan dalam kabupaten/kota merupakan biaya untuk kebutuhan transportasi Pegawai Aparatur Sipil Negara/TNI/Polri dan Non Pegawai ASN dalam melakukan kegiatan/pekerjaan di luar kantor yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kantor/instansi yang bersifat insidentil dengan ketentuan masih dalam batas wilayah suatu kabupaten/kota (pergi pulang). Batas wilayah kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. Uang transport kegiatan dalam kabupaten/kota tidak dapat diberikan apabila perjalanannya menggunakan kendaraan dinas dan rapat dalam kompleks perkantoran yang sama. Catatan: Untuk kegiatan yang memerlukan biaya melebihi satuan biaya yang ditetapkan dapat diberikan secara at cost. NO URAIAN SATUAN BIAYA TA 2015 (1) (2) (3) (4) 1 Biaya Uang Transport Kegiatan dalam Orang/Kali Kabupaten/Kota 3) Biaya Estimasi Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri Satuan biaya tiket pesawat perjalanan dinas dalam negeri adalah biaya untuk pembelian tiket pesawat udara Pergi Pulang (PP) dari bandara keberangkatan suatu kota ke bandara kota tujuan. Satuan biaya tiket perjalanan dalam negeri menggunakan metode at cost (sesuai pengeluaran). Tabel 8. Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri Pergi-Pulang (PP) NO KOTA SATUAN BIAYA ASAL TUJUAN BISNIS EKONOMI (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jakarta Ambon Jakarta Balikpapan Jakarta Banda Aceh Jakarta Bandar Lampung Jakarta Banjarmasin Jakarta Batam Jakarta Bengkulu Jakarta Biak Jakarta Denpasar Jakarta Gorontalo Jakarta Jambi Jakarta Jayapura Jakarta Jogjakarta Jakarta Kendari Jakarta Kupang Jakarta Makasar Jakarta Malang Jakarta Mamuju Jakarta Manado Jakarta Manokwari Jakarta Mataram Jakarta Medan

37 NO KOTA SATUAN BIAYA ASAL TUJUAN BISNIS EKONOMI 23 Jakarta Padang Jakarta Palangkaraya Jakarta Palembang Jakarta Palu Jakarta Pangkal Pinang Jakarta Pekanbaru Jakarta Pontianak Jakarta Semarang Jakarta Solo/Surakarta Jakarta Surabaya Jakarta Ternate Jakarta Timika Ambon Denpasar Ambon Jayapura Ambon Kendari Ambon Makasar Ambon Manokwari Ambon Palu Ambon Sorong Ambon Surabaya Ambon Ternate Balikpapan Banda Aceh Balikpapan Batam Balikpapan Denpasar Balikpapan Jayapura Balikpapan Jogjakarta Balikpapan Makassar Balikpapan Manado Balikpapan Medan Balikpapan Padang Balikpapan Palembang Balikpapan Pekanbaru Balikpapan Semarang Balikpapan Solo/Surakarta Balikpapan Surabaya Balikpapan Timika Banda Aceh Denpasar Banda Aceh Jayapura Banda Aceh Jogjakarta Banda Aceh Makassar Banda Aceh Manado Banda Aceh Pontianak Banda Aceh Semarang Banda Aceh Solo/Surakarta Banda Aceh Surabaya Banda Aceh Timika Bandar Lampung Balikpapan Bandar Lampung Banda Aceh

38 NO KOTA SATUAN BIAYA ASAL TUJUAN BISNIS EKONOMI 71 Bandar Lampung Banjarmasin Bandar Lampung Batam Bandar Lampung Biak Bandar Lampung Denpasar Bandar Lampung Jayapura Bandar Lampung Jogjakarta Bandar Lampung Kendari Bandar Lampung Makassar Bandar Lampung Malang Bandar Lampung Manado Bandar Lampung Mataram Bandar Lampung Medan Bandar Lampung Padang Bandar Lampung Palangkaraya Bandar Lampung Palembang Bandar Lampung Pekanbaru Bandar Lampung Pontianak Bandar Lampung Semarang Bandar Lampung Solo/Surakarta Bandar Lampung Surabaya Bandar Lampung Timika Bandung Batam Bandung Denpasar Bandung Jakarta Bandung Jambi Bandung Jogjakarta Bandung Padang Bandung Palembang Bandung Pangkal Pinang Bandung Pekanbaru Bandung Semarang Bandung Solo/Surakarta Bandung Surabaya Bandung Tanjung Pandan Banjarmasin Banda Aceh Banjarmasin Batam Banjarmasin Biak Banjarmasin Denpasar Banjarmasin Jayapura Banjarmasin Jogjakarta Banjarmasin Medan Banjarmasin Padang Banjarmasin Palembang Banjarmasin Pekanbaru Banjarmasin Semarang Banjarmasin Solo/Surakarta Banjarmasin Surabaya Banjarmasin Timika Batam Banda Aceh

39 NO KOTA SATUAN BIAYA ASAL TUJUAN BISNIS EKONOMI 120 Batam Denpasar Batam Jayapura Batam Jogjakarta Batam Makassar Batam Manado Batam Medan Batam Padang Batam Palembang Batam Pekanbaru Batam Pontianak Batam Semarang Batam Solo/Surakarta Batam Surabaya Batam Timika Bengkulu Palembang Biak Balikpapan Biak Banda Aceh Biak Batam Biak Denpasar Biak Jayapura Biak Jogjakarta Biak Manado Biak Medan Biak Padang Biak Palembang Biak Pekanbaru Biak Pontianak Biak Surabaya Biak Timika Denpasar Jayapura Denpasar Kupang Denpasar Makassar Denpasar Manado Denpasar Mataram Denpasar Medan Denpasar Padang Denpasar Palangkaraya Denpasar Palembang Denpasar Pekanbaru Denpasar Pontianak Denpasar Timika Jambi Balikpapan Jambi Banjarmasin Jambi Denpasar Jambi Jogjakarta Jambi Kupang Jambi Makassar Jambi Malang

40 NO KOTA SATUAN BIAYA ASAL TUJUAN BISNIS EKONOMI 168 Jambi Manado Jambi Palangkaraya Jambi Pontianak Jambi Semarang Jambi Solo/Surakarta Jambi Surabaya Jayapura Jogjakarta Jayapura Manado Jayapura Medan Jayapura Padang Jayapura Palembang Jayapura Pekanbaru Jayapura Pontianak Jayapura Timika Jogjakarta Denpasar Jogjakarta Makassar Jogjakarta Manado Jogjakarta Medan Jogjakarta Padang Jogjakarta Palembang Jogjakarta Pekanbaru Jogjakarta Pontianak Jogjakarta Timika Kendari Banda Aceh Kendari Batam Kendari Denpasar Kendari Jogjakarta Kendari Padang Kendari Palembang Kendari Pekanbaru Kendari Semarang Kendari Solo/Surakarta Kendari Surabaya Kendari Timika Kupang Jayapura Kupang Jogjakarta Kupang Makassar Kupang Manado Kupang Surabaya Makassar Biak Makassar Jayapura Makassar Kendari Makassar Manado Makassar Timika Malang Balikpapan Malang Banda Aceh

41 NO KOTA SATUAN BIAYA ASAL TUJUAN BISNIS EKONOMI 214 Malang Banjarmasin Malang Batam Malang Biak Malang Jayapura Malang Kendari Malang Makassar Malang Manado Malang Medan Malang Padang Malang Palangkaraya Malang Palembang Malang Pekanbaru Malang Timika Manado Medan Manado Padang Manado Palembang Manado Pekanbaru Manado Pontianak Manado Semarang Manado Solo/Surakarta Manado Surabaya Manado Timika Mataram Balikpapan Mataram Banda Aceh Mataram Banjarmasin Mataram Batam Mataram Biak Mataram Jayapura Mataram Jogjakarta Mataram Makassar Mataram Manado Mataram Medan Mataram Padang Mataram Palembang Mataram Pekanbaru Mataram Pontianak Mataram Surabaya Medan Banda Aceh Medan Makassar Medan Pontianak Medan Semarang Medan Solo/Surakarta Medan Surabaya Medan Timika Padang Makassar Padang Pontianak Padang Semarang Padang Solo/Surakarta

42 NO KOTA SATUAN BIAYA ASAL TUJUAN BISNIS EKONOMI 262 Padang Surabaya Padang Timika Palangkaraya Banda Aceh Palangkaraya Batam Palangkaraya Jogjakarta Palangkaraya Mataram Palangkaraya Medan Palangkaraya Padang Palangkaraya Palembang Palangkaraya Pekanbaru Palangkaraya Semarang Palangkaraya Solo/Surakarta Palangkaraya Surabaya Palembang Balikpapan Palembang Makassar Palembang Pontianak Palembang Semarang Palembang Solo/Surakarta Palembang Surabaya Palembang Timika Palu Makassar Palu Poso Palu Sorong Palu Surabaya Palu Toli-Toli Pangkal Pinang Balikpapan Pangkal Pinang Banjarmasin Pangkal Pinang Batam Pangkal Pinang Jogjakarta Pangkal Pinang Makassar Pangkal Pinang Manado Pangkal Pinang Medan Pangkal Pinang Padang Pangkal Pinang Palembang Pangkal Pinang Pekanbaru Pangkal Pinang Pontianak Pangkal Pinang Semarang Pangkal Pinang Solo/Surakarta Pangkal Pinang Surabaya Pekanbaru Pontianak Pekanbaru Semarang Pekanbaru Solo/Surakarta Pekanbaru Surabaya Pekanbaru Timika Pontianak Makassar Pontianak Semarang

43 NO KOTA SATUAN BIAYA ASAL TUJUAN BISNIS EKONOMI 308 Pontianak Solo/Surakarta Pontianak Surabaya Pontianak Timika Semarang Makassar Solo/Surakarta Makassar Surabaya Denpasar Surabaya Jayapura Surabaya Makassar Surabaya Timika c. Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri Biaya penginapan perjalanan dinas dalam negeri merupakan biaya yang diperlukan untuk menginap di hotel atau di tempat penginapan lainnya. Dalam hal Pelaksana SPD tidak menggunakan biaya penginapan, maka berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Pelaksana SPD diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif hotel di kota tempat tujuan. 2. Biaya penginapan tersebut dibayarkan secara lumpsum. Tabel 9. Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri NO PROVINSI SATUAN PEJABAT NEGARA/ PEJABAT ESELON I PEJABAT NEGARA LAINNYA/ PEJABAT ESELON II TARIF HOTEL PEJABAT ESELON III/GOL IV PEJABAT ESELON IV/ GOL III GOL I/II (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Aceh OH Sumatera Utara OH Riau OH Kepulauan Riau OH Jambi OH Sumatera Barat OH Sumatera Selatan OH Lampung OH Bengkulu OH Bangka Belitung OH Banten OH Jawa Barat OH DKI Jakarta OH Jawa Tengah OH D.I. Yogyakarta OH Jawa Timur OH Bali OH Nusa Tenggara OH Barat 19 Nusa Tenggara OH

44 NO PROVINSI SATUAN PEJABAT NEGARA/ PEJABAT ESELON I PEJABAT NEGARA LAINNYA/ PEJABAT ESELON II TARIF HOTEL PEJABAT ESELON III/GOL IV PEJABAT ESELON IV/ GOL III GOL I/II Timur 20 Kalimantan Barat OH Kalimantan Tengah OH Kalimantan Selatan OH Kalimantan Timur OH Kalimantan Utara OH Sulawesi Utara OH Gorontalo OH Sulawesi Barat OH Sulawesi Selatan OH Sulawesi Tengah OH Sulawesi Tenggara OH Maluku OH Maluku Utara OH Papua OH Papua Barat OH F. Biaya Konsumsi Rapat Biaya konsumsi rapat merupakan biaya yang digunakan untuk kebutuhan biaya pengadaan makan dan kudapan termasuk minuman untuk rapat/pertemuan. Tabel 10. Biaya Konsumsi Rapat NO PROVINSI SATUAN MAKAN KUDAPAN (SNACK) (1) (2) (3) (4) (5) Rapat Koordinasi Tingkat Menteri/Eselon Orang/Kali I/Setara 16.2 Rapat Biasa 1 Aceh Orang/Kali Sumatera Utara Orang/Kali Riau Orang/Kali Kepulauan Riau Orang/Kali Jambi Orang/Kali Sumatera Barat Orang/Kali Sumatera Selatan Orang/Kali Lampung Orang/Kali Bengkulu Orang/Kali Bangka Belitung Orang/Kali Banten Orang/Kali Jawa Barat Orang/Kali DKI Jakarta Orang/Kali Jawa Tengah Orang/Kali D.I. Yogyakarta Orang/Kali Jawa Timur Orang/Kali Bali Orang/Kali Nusa Tenggara Barat Orang/Kali

45 NO PROVINSI SATUAN MAKAN KUDAPAN (SNACK) 19 Nusa Tenggara Timur Orang/Kali Kalimantan Barat Orang/Kali Kalimantan Tengah Orang/Kali Kalimantan Selatan Orang/Kali Kalimantan Timur Orang/Kali Kalimantan Utara Orang/Kali Sulawesi Utara Orang/Kali Gorontalo Orang/Kali Sulawesi Barat Orang/Kali Sulawesi Selatan Orang/Kali Sulawesi Tengah Orang/Kali Sulawesi Tenggara Orang/Kali Maluku Orang/Kali Maluku Utara Orang/Kali Papua Orang/Kali Papua Barat Orang/Kali

46 BAB V PERTANGGUNGJAWABAN A. Bentuk pertanggungjawaban Pertanggungjawaban penggunaan dana pelaksanaan UN dikelompokan menjadi: 1. Pertanggungjawaban Non-kontrak, yaitu: Pertanggungjawaban non-kontrak berupa laporan rekapitulasi, realisasi anggaran, dan daftar rincian permintaan pembayaran (DRPP) yang ditandatangani oleh PPK dan BPP Provinsi untuk masing-masing tingkat pelaksana, yaitu tingkat pelaksana Provinsi, Kabupaten, dan sekolah/madrasah pelaksana sesuai dengan format terlampir; 2. Pertanggungjawaban kontrak, yaitu: Pertanggungjawaban kontrak berupa pembuatan komitmen yang dilakukan dalam bentuk perjanjian/kontrak u/ pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan bekerjasama dengan pihak ketiga. Penandatanganan kontrak dengan pihak ketiga dilaksanakan antara Ketua Pelaksana di tingkat provinsi dengan pimpinan penyedia barang/jasa. Mekanisme pelaksanaan kontrak dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangundangan. B. Bukti pertanggungjawaban 1. Pertanggungjawaban TUP a. Pertanggungjawaban kegiatan di satuan pendidikan 1) Ketua Pelaksana UN tingkat satuan pendidikan penyelengara setelah selesai melaksanakan kegiatan UN segera membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana berisi rekapitulasi penggunaan dana (alokasi dana,pungutan pajak realisasi, sisa dana), daftar rincian permintaan pembayaran, dan rekapitulasi pajak yang dipungut dan disetor ke kas negara. Laporan tersebut dilampiri bukti-bukti pendukung antara lain: (a) pembelian barang/jasa dengan nilai dibawah Rp. 50 juta melampirkan : - kuitansi (bukti pembelian yang telah disahkan PPK dan BPP) beserta faktur pajak dan bukti setor pajak(ssp); - Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya yang telah disahkan oleh PPK; - SSP dan Konfirmasi dari KPPN setempat. (b) Perjalanan dinas melampirkan : - Surat tugas/ SK Kegiatan; - Kuitansi perjalanan dinas dalam kota beserta bukti transport dan pengeluaran. (c) honorarium melampirkan: - Kuitansi dan/atau daftar penerimaan yang telah disahkan PPK; - Rekap pajak, bukti setor pajak (SSP) dan lembar konfirmasi Pajak dari KPPN setempat; - Daftar hadir; - SK kegiatan. 2) Laporan dan pertanggungjawaban penggunaan dana dari satuan pendidikan penyelengara dikirim ke pelaksana UN tingkat provinsi melalui Pelaksana UN tingkat Kabupaten/Kota. 43

47 b. Pertanggungjawaban kegiatan di Kabupaten/Kota 1) Ketua Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota setelah selesai pelaksanaan kegiatan UN segera membuat laporan pertanggung jawaban penggunaan dana yang berisi rekapitulasi penggunaan dana (alokasi dana,pungutan pajak realisasi, sisa dana), daftar rincian permintaan pembayaran, dan rekapitulasi pajak yang dipungut dan disetor ke kas negara. Laporan tersebut dilampiri bukti-bukti pendukung antara lain: (a) pembelian barang/jasa dengan nilai dibawah Rp. 50 juta melapirkan : - Kuitansi (bukti pembelian yang telah disahkan PPK, BPP, dan penerima barang) beserta faktur pajak dan bukti setor pajak(ssp); - Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya yang telah disahkan oleh PPK; - SSP dan Konfirmasi dari KPPN setempat. (b) Perjalanan dinas melampirkan : - Surat tugas/ SK Kegiatan; - Kuitansi perjalanan dinas dalam kota beserta bukti transport dan pengeluaran. (c) honorarium melampirkan: - Kuitansi dan/atau daftar penerimaan yang telah disahkan PPK; - Rekap pajak, bukti setor pajak (SSP) dan lembar konfirmasi Pajak dari KPPN setempat; - Daftar hadir; - SK kegiatan. 2) Laporan dan pertanggungjawaban penggunaan dana dari kabupaten/kota, dan rekapitulasi penggunaan dana di tingkat Satuan Pendidikan dikirim ke Pelaksana UN Tingkat Provinsi. c. Pertanggungjawaban kegiatan di provinsi 1) Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana untuk kegiatan yang dilaksanakan di provinsi, yang berisi rekapitulasi penggunaan dana (alokasi dana, pungutan pajak realisasi, sisa dana), daftar rincian permintaan pembayaran (provinsi, kab/kota, satuan pendidikan) dan rekapitulasi pajak yang dipungut dan disetor ke kas negara dan dilampiri bukti-bukti pendukung antara lain : (a) pembelian barang/jasa dengan nilai dibawah Rp. 50 juta melapirkan : - kuitansi (bukti pembelian yang telah disahkan PPK dan BPP) beserta faktur pajak dan bukti setor pajak(ssp); - Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya yang telah disahkan oleh PPK; - SSP dan Konfirmasi dari KPPN setempat. (b) Perjalanan dinas melampirkan : - Surat tugas/ SK Kegiatan; - Bukti tiket termasuk boarding pass dan Airportax; - bukti kuitansi Penginapan (hotel ); - lembar SPD (Surat perjalanan Dinas) 1 dan 2 (format pada PMK No. 113/PMK 05/2012); - pengeluaran riil (untuk pengeluaran yang tidak ada bukti kuitansinya); - Lembar rincian biaya perjalanan dinas. (c) honorarium melampirkan: 44

48 - Rekapitulasi pembayaran honorarium; - Kuitansi dan/atau daftar penerimaan yang telah disahkan PPK; - Rekapitulasi pajak, bukti setor pajak (SSP) dan lembar konfirmasi Pajak dari KPPN setempat; - Daftar hadir. 2) Mengumpulkan dan merekapitulasi laporan pertanggungjawaban penggunaan dana untuk kegiatan yang dilaksanakan di kabupaten/kota, dan di satuan pendidikan pelaksana. 3) Membukukan dan membuat Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP). 4) Semua yang sudah dibukukan baik dari provinsi, kabupaten/kota, dan satuan pendidikan dimasukkan ke pertanggungjawaban pengeluaran dalam DRPP dengan melengkapi tanggal pelaksanaan kegiatan, tanggal pembayaran, dan nomer buku kas umum. Untuk perjalanan dinas dicantumkan tanggal pelaksanaan kegiatan (tanggal... s/d... dari... ke... dalam rangka...). 5) Berdasarkan laporan angka 1) dan 2) Ketua Pelaksana UN Tingkat Provinsi wajib menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan dalam bentuk Surat Penyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM), Rekapitulasi Penggunaan Dana, Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (Provinsi, Kabupaten/Kota, Satuan Pendidikan), Rekapitulasi Pajak (Provinsi, Kabupaten/Kota, Satuan Pendidikan) kepada Pejabat Pembuat Komitmen UN (terlampir). d. Pertanggungjawaban kegiatan di Perguruan Tinggi 1) Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana untuk kegiatan pengawasan UN yang dilaksanakan Perguruan Tinggi, yang berisi rekapitulasi penggunaan dana (alokasi dana, pungutan pajak realisasi, sisa dana), daftar rincian permintaan pembayaran (provinsi, kab/kota, satuan pendidikan) dan rekapitulasi pajak yang dipungut dan dilampiri bukti-bukti pendukung antara lain : (a) pembelian barang/jasa dengan nilai dibawah Rp. 50 juta melampirkan : - kuitansi (bukti pembelian yang telah disahkan PPK dan BPP) beserta faktur pajak dan bukti setor pajak(ssp); - Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya yang telah disahkan oleh PPK; - SSP dan Konfirmasi dari KPPN setempat.. (b) Perjalanan dinas melampirkan : - Surat tugas/ SK Kegiatan - Bukti tiket termasuk boarding pass dan Airportax - bukti kuitansi Penginapan (hotel ) - lembar SPD (Surat perjalanan Dinas) 1 dan 2 (format pada PMK No. 113/PMK 05/2012) - pengeluaran riil (untuk pengeluaran yang tidak ada bukti kuitansinya) - Lembar rincian biaya perjalanan dinas (c) honorarium melampirkan: - Kuitansi dan/atau daftar penerimaan yang telah disahkan PPK - Rekap pajak, bukti setor pajak (SSP) dan lembar konfirmasi Pajak dari KPPN setempat 45

49 - Daftar hadir. 2) Berdasarkan laporan Pertanggungjawaban dana pengawasan UN Perguruan Tinggi, PPK Perguruan Tinggi wajib menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan dana berupa rekapitulasi penggunaan dana pengawasan perguruan tinggi, Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dan Dfatra Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP) kepada Pejabat Pembuat Komitmen UN. Seluruh Bukti pengeluaran (kuitansi) dan dokumen terkait dengan pelaksanaan kegiatan UN dari Provinsi, Kab/Kota dan Satuan pendidikan disimpan di Pelaksana UN Tingkat Provinsi sebagai bahan pemeriksaan pengawas internal dan eksternal (Itjen Kemdikbud dan BPK RI), contoh seluruh format lampiran pertanggungjawaban terdapat dalam lampiran juklak pengelolaan keuangan UN Tahun Anggaran 2015; 2. Alur Dan Syarat Kelengkapan Pertanggungjawaban TUP Pertanggungjawaban TUP disampaikan secara bertahap oleh PPK Provinsi dengan disertai Surat Penyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM), Rekapitulasi Penggunaan Dana, Daftar Rincian Permintaan Pembayaran, Rekapitulasi Pajak dari tingkat Provinsi, tingkat Kabupaten/Kota, dan tingkat Satuan Pendidikan kepada PPK UN Pusat Balitbang. Dimana ada beberapa catatan penting antara lain: 1. SPTJM dimasukan klausul jumlah pajak yang diterima dan disetor sejumlah sekian harus ditandatangani oleh PPK dan BPP; 2. DRPP agar diisi lengkap dengan: a. No. unit, no. pembukuan, dan pada uraian tertulis tanggal kegiatan. Untuk perjalanan dinas dicantumkan tanggal pelaksanaan kegiatan (tanggal... s/d... dari... ke... dalam rangka...); b. Uraian tidak dapat digabung menjadi biaya operasional tetapi harus sesuai dengan penggunaannya (honor, konsumsi, transport, dll); c. Tidak ada pengeluaran kepada pihak ketiga dengan nilai di atas 50 juta rupiah; d. Untuk pengeluaran dkk agar dilampirkan daftar penerimanya; e. Untuk kabupaten/kota dan satuan pendidikan agar diuraikan atau dilampirkan DRPP kabupaten/kota dan satuan pendidikan; f. Uraian pada DRPP adalah kegiatan yang ada pada RAB. (Catatan: pengembalian sisa dana TUP dari Satuan Pendidikan, Kab/Kota disetor kepada BPP UN Tingkat Provinsi, dan selanjutnya dikembalikan kepada Bendahara Pengeluaran Balitbang, dengan Nomor Rekening : dengan Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCK Jakarta Kota KCP Depdiknas) dengan alur sebagai berikut : 2.1 Alur penyampaian laporan pertanggungjawaban (Rekapitulasi penggunaan dana TUP dan SPTJM PPK UN Provinsi, Perguruan Tinggi, Ketua Pelaksanan UN tingkat Kab/kota, Ketua Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan) 46

50 Gambar 4. Alur Laporan Pertanggungjawaban Keuangan UN Tahun 2015 KPPN JKT III SATKER BALITBANG UN PUSAT UN PROVINSI UN KAB/KOTA UN SATUAN PENDIDIKAN KPPN JKT III 8 PPSPM BALITBANG 7 PPK UN PUSAT 6a PPK UN 4 5a BPP UN PROVINSI Pelaksana UN Tingkat KAB/KOTA 6b PPK UN PT 3 PUMK UN Tingkat KAB/KOTA 2 Kepala Sekolah SATUAN PENDIDIKAN 5b 1 BPP UN PT PUMK UN SATUAN PENDIDIKAN 47

51 Keterangan Gambar : 1 Pemegang Uang Muka Pelaksana UN Satuan Pendidikan menghimpun dan memverifikasi bukti pengeluaran dan selanjutnya diajukan ke Kepala Sekolah/Pelaksana UN Satuan Pendidikan; 2 Kepala Sekolah menguji bukti pengeluaran tersebut, apabila telah sesuai kebutuhan dan menyetujui, maka meneruskan pertanggungjawaban tersebut ke Pemegang Uang Muka Pelaksana - UN Tingkat Kabupaten/ Kota; 3 Pemegang Uang Muka Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota menghimpun dan memverifikasi bukti pengeluaran dan selanjutnya diajukan ke Ketua Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota; 4 Ketua Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota memverifikasi dan menyampaikan bukti pengeluaran dari Pemegang Uang Muka Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota dan Kepala Sekolah Satuan Pendidikan, lalu menyampaikan kepada PPK Provinsi; 5a BPP Pelaksana UN Tingkat Provinsi menghimpun dan memverifikasi bukti pengeluaran kegiatan UN di Provinsi dan selanjutnya diajukan ke PPK Pelaksana UN Tingkat Provinsi; 5b BPP Pelaksana UN Perguruan Tinggi menghimpun dan memverifikasi bukti pengeluaran kegiatan UN di Perguruan Tinggi dan selanjutnya diajukan ke PPK Pelaksana UN Perguruan Tinggi; 6a PPK Pelaksana UN Tingkat Provinsi memverifikasi bukti pengeluaran dari BPP Pelaksana Tingkat Provinsi dan Ketua Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota, kemudian membuat Laporan Pertanggungjawaban TUP dan SPTJM, lalu menyampaikan kepada PPK UN Pusat; 6b PPK Pelaksana UN Tingkat Perguruan Tinggi memverifikasi bukti pengeluaran dari BPP Pelaksana Tingkat Perguruan Tinggi, kemudian membuat Laporan Pertanggungjawaban TUP dan SPTJM, lalu menyampaikan kepada PPK UN Pusat; 7 PPK UN Pusat memverifikasi Laporan Pertanggungjawaban TUP dan SPTJM dari PPK Pelaksana UN Tingkat Provinsi, apabila memenuhi syarat, menerbitkan SPP PTUP dan disampaiakn kepada PPSPM Satker Balitbang; 8 PPSPM Balitbang melakukan penelitian dan pengujian atas SPP-PTUP tersebut, jika memenuhi persyaratan, maka PP SPM menerbitkan SPM PTUP, kemudian dikirim kepada KPPN JKT III. 2.2 Alur pengembalian sisa penggunaan dana TUP dikembalikan ke Rekening Rekening Bendahara Pengeluaran Balitbang Nomor Rekening : dengan Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk KCK Jakarta Kota KCP Depdiknas. 48

52 Gambar 5. Alur Pengembalian Sisa Dana TUP UN 2015 KPPN JKT III SATKER BALITBANG UN PUSAT UN PROVINSI UN KAB/KOTA UN SATUAN PENDIDIKAN KPPN JKT III BP BALITBANG 4 3a BPP UN PROVINSI 2 PUM UN Tingkat KAB/KOTA 3b BPP UN PT 1 PUM UN SATUAN PENDIDIKAN KETERANGAN 1 Pemegang Uang Muka Pelaksana UN di Satuan Pendidikan menyetorkan sisa dana UN kepada Pemegang Uang Muka Pelaksana UN Tingkat Kab/Kota; 2 Pemegang Uang Muka Pelaksana Tingkat Kab/Kota menyetorkan sisa dana UN kepada BPP Pelaksana UN Tingkat Provinsi; 3a BPP Pelaksana UN Tingkat Provinsi menyetorkan sisa dana UN kepada Bendahara Pengeluaran Satker Balitbang; 3b BPP Pelaksana UN Tingkat Perguruan Tinggi menyetorkan sisa dana UN kepada Bendahara Pengeluaran Satker Balitbang; 4 BP Satker Balitbang menyetorkan sisa dana UN ke Rekening Kas Negara. 3. Pertanggungjawaban LS Pertanggungjawaban LS di tingkat Provinsi dan/atau Perguruan Tinggi PPK UN tingkat Provinsi dan Perguruan tinggi melakukan penelitian dan pengujian atas tagihan dari Pihak keteiga, apabila memenuhi persyaratan maka diteruskan ke PPK UN tingkat pusat dengan dilampiri : SPTJM Perusahaan; Kuitansi Pembayaran Tiga Pihak (PPHP, PPK, Direktur Perusahaan); Referensi Bank dan Rekening Koran; NPWP Perusahaan; SSP PPh dan Faktur Pajak; SPP dari Perusahaan; Berita Acara Pembayaran (BAP); Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP); Ringkasan Kontrak; Dokumen Kontrak; Jaminan Pelaksanaan; Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK); Surat Perjanjian Perusahaan; 49

53 C. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), Laporan Pemungutan dan Penyetoran Pajak dan Jenis-Jenis Pungutan Pajak 1. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) a. BPP UN Dinas Pendidikan/Perguruan Tinggi wajib menyusun LPJ setiap bulan atas uang/surat berharga yang dikelolanya; b. LPJ BPP UN Dinas Pendidikan/Perguruan Tinggi disusun berdasarkan Buku Kas Umum dan Buku-Buku Pembantu yang telah diperiksa dan diuji oleh PPK; c. LPJ BPP UN Dinas Pendidikan/Perguruan Tinggi ditandatangani oleh BPP dan PPK; d. BPP Dinas Pendidikan/Perguruan Tinggi menyerahkan LPJ kepada BPP UN Balitbang setiap bulannya; e. LPJ BPP UN Dinas Pendidikan/Perguruan Tinggi dicocokkan dengan Buku Kas Umum dan Buku Pembantu BP Balitbang. f. Apabila terjadi selisih/perbedaan, BPP UN Balitbang mengundang/berkoordinasi dengan para pertugas Pembukuan BPP UN Dinas Pendidikan/Perguruan Tinggi untuk mencocokkan dan menelusuri perbedaan tersebut. g. Setelah LPJ cocok dan sesuai ditandatangan oleh BP dan KPA. h. LPJ dilampiri berita acara pemeriksaan kas dan rekonsiliasi, salinan rekening Koran, daftar saldo rekening, dan daftar hasil konfirmasi surat setoran penerimaan Negara disampaikan ke KPPN Jakarta III setiap bulan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. 2. Laporan Pemungutan dan Penyetoran Pajak a. BPP UN Dinas Pendidikan/Perguruan Tinggi wajib melakukan pemotongan dan pemungutan pajak atas pengeluaran yang berasal dari dana APBN, dan menyetorkan ke Kas Negara melalui Bank Persepsi, Kantor Pos, dan tempat lain yang ditunjuk. b. BPP UN Dinas Pendidikan/Perguruan Tinggi melakukan konfirmasi pajak ke KPPN atas bukti setor. c. BPP UN Dinas Pendidikan/Perguruan Tinggi menyerahkan Daftar Rekapitulasi Pajak yang telah ditanda tangan BPP dan PPK, SSP, bukti setor pajak, dan lembar konfirmasi pajak ke petugas penyusun laporan pajak Bagian Keuangan Balitbang. 3. Jenis-jenis Pungutan Pajak a. Pemotongan PPh Pasal 21 Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 adalah cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan. Bendahara pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya sehubungan dengan pekerjaan/jasa/kegiatan wajib melakukan pemotongan PPh Pasal 21. Pembayaran Penghasilan yang wajib dipotong PPh Pasal 21 oleh bendahara pemerintah antara lain adalah pembayaran atas gaji, tunjangan, honorarium, upah, uang makan dan pembayaran lainnya (tidak termasuk pembayaran biaya perjalanan dinas), baik kepada pegawai maupun bukan pegawai. Tabel 11. Potongan Pajak PPh Pasal 21 NO PENERIMA PENGHASILAN TARIF Keterangan 1. PNS Golongan I dan II Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan Pensiunannya 2. PNS Golongan III Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira Pertama, dan pensiunannya 3. PNS Golongan IV Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira Tinggi, dan Pensiunannya 0% Dibuat Bukti Pemotongan 5% Dibuat Bukti Pemotongan 15 % Dibuat Bukti Pemotongan 50

54 b. Pemungutan PPh Pasal 22 Pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 dilakukan sehubungan dengan pembayaran atas sewa atau pengadaan barang seperti: komputer, meubeler, mobil dinas, ATK dan barang lainnya oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak penyedia barang. Pemungutan PPh Pasal 22 dilakukan oleh: 1) Bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai pemungut pajak pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau lembaga Pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang; 2) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat Perintah Membayar yang diberi delegasi oleh KPA, untuk pembayaran kepada pihak ketiga yang dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS). Besarnya PPh Pasal 22 yang wajib dipungut adalah: 1,5% x harga beli Jika rekanan tidak mempunyai NPWP maka dikenakan tarif 100% lebih tinggi. Jika Tarif Normal 1,5% maka 100% lebih Tinggi = 1,5% x 200% = 3% Pemungutan PPh Pasal 22 atas belanja barang tidak dilakukan apabila: 1) Pembelian barang dengan nilai maksimal pembelian Rp ,00 dengan tidak dipecah-pecah dalam beberapa faktur; 2) Pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, pelumas, air minum/pdam dan bendabenda pos; dan 3) Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). c. Pemotongan PPh Pasal 23 Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 atau PPh Pasal 23 adalah cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang dibayarkan oleh bendahara kepada pihak lain. Penghasilan yang dibayarkan tersebut antara lain: 1) Sewa dan penghasilan (PPh) lain sehubungan dengan penggunaan harta, royalti, hadiah/penghargaan. 2) Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan dan jasa lain. Besarnya PPh Pasal 23 yang wajib dipungut adalah: 2% x harga sewa Jika rekanan tidak mempunyai NPWP maka dikenakan tarif 100% lebih tinggi. d. Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN merupakan pelunasan pajak yang dikenakan atas setiap transaksi pembelian barang atau perolehan jasa dari pihak ketiga, misal pembelian alat tulis kantor, pembelian seragam untuk keperluan dinas, pembelian komputer, pembelian mesin absensi pegawai, perolehan jasa konstruksi, perolehan jasa pemasangan mesin absensi, perolehan jasa perawatan AC kantor, dan perolehan jasa atas tenaga keamanan. Secara umum, atas setiap transaksi pembelian barang dan perolehan jasa dari pihak ketiga/rekanan yang dibayar oleh bendahara harus dipungut PPN. Namun demikian, terdapat beberapa transaksi pembelian barang dan perolehan jasa dari pihak ketiga yang tidak perlu dipungut PPN oleh bendahara yaitu: 1) Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp ,00 (satu juta rupiah) dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah; 2) Pembayaran untuk pembebasan tanah, kecuali pembayaran atas penyerahan tanah oleh real estate atau industrial estate; 3) Pembayaran atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku, mendapat fasilitas Pajak Pertambahan Nilai tidak dipungut dan/atau dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai; 51

55 4) Pembayaran atas penyerahan Bahan Bakar Minyak dan Bukan Bahan Bakar Minyak oleh PT Pertamina (Persero); 5) Pembayaran atas rekening telepon; 6) Pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan; 7) Pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai. Contoh kasus PPN: e. Kewajiban Penyetoran dan Pelaporan : Kewajiban bendahara pemerintah selanjutnya adalah menyetorkan PPh dan/atau PPN ke Bank Persepsi/Kantor Pos penerima pembayaran dan melaporkan SPT Masa PPh dan/atau PPN ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Wajib Pajak bendahara terdaftar sesuai batas waktu yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.03/2010 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak. Batas waktu pembayaran/penyetoran pajak yang sudah dipotong dan/atau dipungut oleh bendahara pemerintah serta tanggal pelaporan Surat Pemberitahuan Masa adalah sebagai berikut: 52

56 Tabel 12. Jangka Waktu Penyetoran Pajak Pasal Tanggal Penyetoran Tanggal Pelaporan PPh Ps.21 PPh Ps.22 PPh Ps.23 PPN Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir Disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir a. Bendahara pengeluaran sebagai Pemungut PPN paling lama tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir; b. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar sebagai Pemungut PPN harus disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran kepada Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak Berakhir Paling lama 14 hari setelah Masa Pajak Berakhir Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak berakhir a. Paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir; b. Paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir. Denda Jika Terlambat Lapor Rp ,- per Masa Pajak Rp ,- per Masa Pajak Rp ,- per Masa Pajak Rp ,- per Masa Pajak Sanksi jika terlambat setor dikenakan denda 2% per-ssp. f. Kode Jenis Setoran Pajak : Tabel 11. Kode Jenis Setoran Pajak No Jenis Pajak MAP/Kode Jenis Pajak Kode Jenis Setoran 1 PPh Pasal Masa PPh Pasal 21 Jenis Setoran 2 PPh Pasal Ph Final Pasal 21 atas honorarium atau imbalan lain yang diterima Pejabat Negara, PNS, anggota TNI/POLRI dan para pensiunnya 3 PPh Pasal Pemungut PPh Pasal 22 4 PPh Pasal PPh Pasal 23 atas Jasa 5 PPh Final Pasal 4 ayat (2) 6 PPh Final Pasal 4 ayat (2) PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah dan/atau Bangunan PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Jasa Konstruksi 7 PPN Pemungut PPN Dalam Negeri 53

57 BAB VI PELAPORAN Ketua Pelaksanan UN di Tingkat Provinsi, Ketua Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota, dan Ketua Pelaksana Tingkat Satuan Pendidikan serta Ketua Koordinator Pengawasan UN Perguruan Tinggi wajib menyusun laporan pelaksanaan Ujian Nasional yang disampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua Penyelenggara UN tingkat Nasional, Ketua Pelaksana UN tingkat Nasional sebagai bentuk pertanggungjawaban teknis maupun keuangan pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Anggaran 2015 sebagai bentuk transparansi dan akutabel UN bermutu, bermanfaat, dan bermartabat. Laporan pertanggungjawaban tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan : a. Pendahuluan Menerangkan tujuan dan ringkasan kegiatan. b. Materi, Waktu, Tempat, dan Peserta Menerangkan materi kegiatan, waktu pelaksanaan kegiatan, lokasi, dan jumlah peserta. c. Hasil yang Dicapai Menerangkan hasil-hasil yang dicapai dalam kegiatan tersebut. d. Hambatan dan Saran Menerangkan tentang hambatan-hambatan yang dihadapi selama kegiatan serta saransaran untuk mengatasi hambatan tersebut. e. Lampiran Laporan tersebut dilampiri dengan dokumen yang mendukung kegiatan (SK Panitia, surat-menyurat, jadwal acara, dll). 2. Laporan Keuangan (format terlampir) Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban penggunaan dana yang antara lain pertanggungjawaban TUP dan LS, dimana pertanggungjawaban TUP antara lain: Rincian Anggaran Biaya, Surat Pernyataan Tanggung Jawa Mutlak, Rekapitulasi Penggunaan Dana, Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (Provinsi, Kab/Kota, Satuan Pendidikan), Rekapitulasi Pajak, Surat Setoran Pajak beserta konfirmasinya dari KPPN setempat. Sedangkan pertanggungjawaban LS antara lain: SPTJM Perusahaan, Kuitansi Pembayaran Tiga Pihak (PPHP, PPK, Direktur Perusahaan), Referensi Bank dan Rekening Koran, NPWP Perusahaan, SSP PPh dan Faktur Pajak, SPP dari Perusahaan, Berita Acara Pembayaran (BAP), Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP), Ringkasan Kontrak, Dokumen Kontrak, Jaminan Pelaksanaan, Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK);Surat Perjanjian Perusahaan. 3. Laporan pada poin 1 dan 2 dibuat terpisah, untuk laporan pelaporan kegiatan dibuat buku sedangkan laporan keuangan terkumpul perordner. Kemudian softcopy laporan di kirimkan dalam bentuk Compact Disc (CD). 4. Laporan keuangan yang sudah memenuhi persyaratan dan kelengkapan sesuai poin 2 segera dikirimkan kepada: a. Kuasa Pengguna Anggaran Balitbang Kemdikbud; b. Pejabat Pembuat Komitmen UN Tingkat Pusat ditembusan kepada Kepala Balitbang Kemdikbud. 54

58 5. Laporan Pelaksanaan UN dikirim ke alamat: Sekretariat UN Balitbang Kemdikbud Kompleks Kemdikbud Gd. E Lt. 19 Jl. Sudirman, Senayan, Jakarta

59 BAB VII P E N U T U P Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Anggaran 2015, Balitbang Kemdikbud dengan Pelaksana Tingkat Provinsi ini diharapkan dapat menjadi petunjuk dan rujukan bagi Pelaksana Tingkat Provinsi, dalam melaksanakan kegiatan Pelaksana Ujian Nasional Tahun Anggaran Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk pelaksanaan kerjasama ini, akan ditindaklanjuti dengan surat resmi oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuasa Pengguna Anggaran, Ir. Dadang Sudiyarto, M.A NIP

60 LAMPIRAN FORMAT PERTANGGUNGJAWABAN DANA TUP 57

61 CONTOH FORMAT RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB) 58

62 CONTOH RAB DINAS PENDIDIKAN RINCIAN PERHITUNGAN BIAYA KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015 LAMPIRAN TUP (1) Kementerian/Lembaga : (023) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Unit Organisasi : (11) Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Satuan Kerja : (137608) Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan Program : ( ) Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan IKK : (2031) Fasilitasi Standar Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi Output : ( ) Peserta Didik Formal dan Non Formal yang Dinilai Kompetensinya sesuai SNP SUMUT NO URAIAN LANGKAH KEGIATAN PERHITUNGAN BIAYA JUMLAH TOTAL JUMLAH SISWA unit cost JUMLAH SEKOLAH JUMLAH KABUPATEN TOTAL A Kegiatan di PROVINSI Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait di provinsi dalam rangka persiapan pelaksanaan UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMAPK, SMALB, SMK/MAK, Paket B dan C Pelaksanaan Sosialisasi UN di Provinsi Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Pengarah ( 3 org 1 hari x ) Honor Nara Sumber ( 10 org 1 hari x ) Honor Peserta Sosialisasi dari Provinsi ( 20 org 1 hari x ) Honor Panitia Sosialisasi ( 5 org 1 hari x ) Uang Harian Peserta Sosialisasi dari Kab/Kota ( 2 org 1 hari x ) x 33 Kab/Kota ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( 1 keg x ) Penggandaan Bahan Sosialisasi ( 129 buah x ) Konsumsi Snack ( 40 0rg x 1 hari x ) Konsumsi Makan ( 40 0rg x 1 hari x ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Peserta Sosialisasi dari Provinsi ( 38 org x ) Uang Penginapan ( 129 org x 1 hari x ) Transport Peserta Sosialisasi dari Kab/Kota ( 2 org x ) x 33 Kab/Kota ) Pelaksanaan Rapat Koordinasi UN dari Provinsi ke Pusat Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Koordinasi ke Pusat ( 3 org x x 3 kegiatan ) Biaya Penginapan Koordinasi ke Pusat ( 3 org x 3 hari x x 3 kegiatan ) Uang Harian Koordinasi ke Pusat ( 3 org x 4 hari x x 3 kegiatan ) Taxi Bandara ( 3 org x x 3 kegiatan ) xv

63 2 Pengelolaan data peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMAPK, SMALB, SMK/MAK, Paket B dan C a. Pendataan Peserta Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Koordinator dan Wakil Koordinator ( 2 org x 7 hari x ) Honor Petugas Pendataan Peserta DNS ( 5 org x 7 hari x x 5 Jenjang ) Honor Petugas Pendataan nilai Raport ( 5 org x 7 hari x x 5 Jenjang ) Honor Petugas Pendataan Peserta DNT ( 5 org x 7 hari x x 5 Jenjang ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( 3 keg x ) Konsumsi Snack ( 17 0rg x 7 hari x ) Konsumsi Makan ( 17 0rg x 7 hari x ) b. Pencetakan Kartu Peserta Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Koordinator dan Wakil Koordinator ( 2 org x 3 hari ) Honor Petugas Cetak Kartu Peserta UN SMA/MA, SMAPK, dan SMALB ( 3 org x 3 hari ) Honor Petugas Cetak Kartu Peserta UN SMK/MAK ( 3 org x 3 hari ) Honor Petugas Cetak Kartu Peserta UN SMP/MTs, dan SMPLB ( org 3 x 3 hari ) Honor Petugas Cetak Kartu Peserta UN Paket B ( 2 org x 3 hari ) Honor Petugas Cetak Kartu Peserta UN Paket C ( 2 org x 3 hari ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( siswa x 50 ) Konsumsi Snack ( 15 0rg x 3 hari x ) Konsumsi Makan ( 15 0rg x 3 hari x ) Pendistribusian blangko Kartu Peserta Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMAPK, SMALB, SMK/MAK, Paket B dan C Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Provinsi ke Kabupaten ( 1 org x Kab/Kota ) Biaya Penginapan ( 1 org x 1 hari x x 33 Kab/Kota ) Uang Harian ( 1 org x 2 hari x x 33 Kab/Kota ) Pendistribusian bahan UN Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Koordinator dan Wakil Koordinator ( 2 org x 3 hari x x 2 kegiatan ) Honor Panitia Penerima Bahan UN di Provinsi ( 2 org x 3 hari x x 2 kegiatan ) Honor Patugas Penghitung Bahan UN ( 10 org x 3 hari x x 2 kegiatan ) Honor Petugas Tenaga Angkat ( 5 org x 3 hari x x 2 kegiatan ) Honor Petugas Keamanan Serahterima di Provinsi ( 5 org x 3 hari x x 2 kegiatan ) Honor Petugas Pendamping/Pengawal distribusi ( 1 org x 3 hari x x 2 kegiatan x 33 Kab/Kota ) Honor Petugas Keamanan Pengawal Distribusi Bahan ( 1 org x 3 hari x x 2 kegiatan x 33 Kab/Kota ) Honor Petugas Tenaga Angkat di tempat simpan terakhir ( 7 org x 3 hari x x 2 kegiatan x 33 Kab/Kota ) Honor Petugas Keamanan titik simpan terakhir ( 1 org x 5 hari x x 2 kegiatan x 33 Kab/Kota ) Honor Petugas simpan terakhir ( 2 org x 5 hari x x 2 kegiatan x 33 Kab/Kota ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( x 2 kegiatan ) Konsumsi Snack ( 36 0rg x 4 hari x ) Konsumsi Makan ( 36 0rg x 4 hari x ) sewa angkutan ( x 2 kegiatan 33 Kab/Kota ) xvi

64 Belanja Barang Non Operasional Lainnya Pemantauan Tahap I (UN SMA dan SMP) - Transport Petugas Verifikasi Naskah UN ke Percetakan ( 1 org x x 2 kegiatan ) Biaya Penginapan Verifikasi Naskah UN ke Percetakan ( 1 org x 14 hari x x 2 kegiatan ) Uang Harian Petugas Verifikasi Naskah UN ke Percetakan ( 1 org x 15 hari x x 2 kegiatan ) Pemantauan Tahap II (UN SMA dan SMP) - Transport Petugas Verifikasi Naskah UN ke Percetakan ( 3 org x x 2 kegiatan ) Biaya Penginapan Verifikasi Naskah UN ke Percetakan ( 3 org x 6 hari x x 2 kegiatan ) Uang Harian Petugas Verifikasi Naskah UN ke Percetakan ( 3 org x 7 hari x x 2 kegiatan ) Uang Harian Petugas Distribusi Bahan UN ( 1 org x 5 hari x x 2 kegiatan x 33 Kab/Kota ) Uang Harian Petugas Keamanan Pengawal Distribusi Bahan ( 1 org x 5 hari x x 2 kegiatan x 33 Kab/Kota ) Biaya Penginapan Distribusi Bahan UN ( 2 org x 4 hari x x 2 kegiatan x 33 Kab/Kota ) Pencetakan Ijazah dan SKHUN Belanja Barang Non Operasional Lainnya Blanko Ijazah ( sis x ) Blanko SKHUN ( sis x ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Pejabat Pengadaan Ijazah dan SKHUN ( 11 org x x Honor Penserian Ijasah dan SKHUN SMA/MA, SMAPK, dan SMALB ( 3 org x 3 hari x Honor Penserian Ijasah SMK dan SKHUN SMK/MAK ( 3 org x 3 hari x Honor Penserian Ijasah dan SKHUN SMP/MTs, SMPLB ( 3 org x 3 hari x Honor Penserian Ijasah Paket B dan SKHUN ( 2 org x 3 hari x Honor Penserian Ijasah Paket C dan SKHUN ( 2 org x 3 hari x Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( 1 keg x ) Konsumsi Snack ( 24 0rg x 3 hari x ) Konsumsi Makan ( 24 0rg x 3 hari x ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Verifikasi Ijazah dan SKHUN ke Jakarta ( 2 org x x x 2 kegiatan ) Biaya Penginapan Petugas ( 2 org x 1 hari x x 2 kegiatan ) Uang Harian Petugas ( 2 org x 1 hari x x 2 kegiatan ) Taxi Bandara ( 2 org x x 2 kegiatan ) Komputerisasi Pemeriksaan Lembar Jawaban Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMAPK, SMALB, SMK/MAK, Paket B dan C Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Pengarah ( 2 org x 15 hari x Honor penanggungjwb, Koord, wakil, Koord, Ketua Umum, wakil Ketua Umum, Ketua Pemindaian ( 7 org x 15 hari x Honor pengawasan pemberkasan ( 3 org x 15 hari x Honor petugas Penerima dan Pembuka Berkas LJUN UN Utama ( 30 org x 15 hari x Honor petugas Penerima dan Pembuka Berkas LJUN UN Susulan ( 2 org x 15 hari x Honor pengawasan Pemindaian ( 3 org x 15 hari x Honor petugas Scan/ Pemindaian LJUN UN Utama ( 20 org x 15 hari x Honor petugas Scan/Pemindaian LJUN UN Susulan ( 6 org x 15 hari x Honor Validasi hasil Pemindaian ( 6 org x 10 hari x Honor Pemindahan Jwbn Braille ke LJUN Pemindaian ( 2 org x 15 hari x Honor Petugas Keamanan Pemindaian ( 3 org 15 hari x xvii

65 Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( 1 keg x ) Konsumsi Snack ( 84 0rg x 15 hari x ) Konsumsi Makan ( 84 0rg x 15 hari x ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Koordinasi ke Pusat ( 2 org x x 4 kegiatan ) Biaya Penginapan Koordinasi ke Pusat ( 2 org x 4 hari x x 4 kegiatan ) Uang Harian Koordinasi ke Pusat ( 2 org x 5 hari x x 4 kegiatan ) Taxi Bandara ( 2 org x x 4 kegiatan ) Pencetakan DKHUN dan SKHUN a. Pencetakan DKHUN Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Penanggungjawab cetak DKHUN ( 1 org x 3 hari x ) Honor Petugas Cetak DKHUN SMA/MA, SMAPK, dan SMALB ( 10 org x 3 hari x ) Honor Petugas Cetak DKHUN SMK/MAK ( 5 org x 3 hari x ) Honor Petugas Cetak DKHUN SMP/MTs, dan SMPLB ( 15 org x 3 hari x ) Honor Petugas Cetak DKHUN Paket C ( 5 org x 3 hari x ) Honor Petugas Cetak DKHUN Paket B ( 5 org x 3 hari x ) Honor Petugas Keamanan ( 3 org 3 hari x ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya Konsumsi Snack ( 44 0rg x 3 hari x ) Konsumsi Makan ( 44 0rg x 3 hari x ) b. Pencetakan SKHUN Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Penanggungjawab cetak SKHUN ( 1 org x 5 hari x ) Honor Petugas Cetak SKHUN SMA/MA, SMAPK, dan SMALB ( 10 org x 5 hari x ) Honor Petugas Cetak SKHUN SMK/MAK ( 5 org x 5 hari x ) Honor Petugas Cetak SKHUN SMP/MTs, dan SMPLB ( 15 org x 5 hari x ) Honor Petugas Cetak SKHUN Paket C ( 5 org x 5 hari x ) Honor Petugas Cetak SKHUN Paket B ( 5 org x 5 hari x ) Honor Petugas Keamanan ( 3 org 5 hari x ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya Konsumsi Snack ( 44 0rg x 5 hari x ) Konsumsi Makan ( 44 0rg x 5 hari x ) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Petugas Monitoring SMA/MA, SMAPK, SMALB, SMK/MAK, dan Paket C ( org 2 x 4 hari x x 33 Kab/Kota Penginapan Petugas Monitoring ( 2 org x 3 hari x x 33 Kab/Kota Uang Harian Petugas Monitoring ( 2 org x 4 hari x x 33 Kab/Kota Transport Petugas Monitoring SMP/MTs, SMPLB, dan Paket B ( 2 org 4 hari x x 33 Kab/Kota Penginapan Petugas Monitoring ( 2 org x 3 hari x x 33 Kab/Kota Uang Harian Petugas Monitoring ( 2 org x 4 hari x x 33 Kab/Kota xviii

66 9 Koordinasi dan Konsultasi Pertanggungjawaban Keuangan ke Pusat Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Propinsi ke Jakarta ( 3 org x x 5 kegiatan ) Biaya Penginapan ( 3 org x 2 hari x x 5 kegiatan ) Uang Harian ( 3 org x 3 hari x x 5 kegiatan ) Penyusunan dan pengiriman laporan UN Manajemen Sekretariat UN Provinsi Belanja Barang Non Operasional Lainnya Pengarah ( 1 org x 5 bulan x ) Penanggungjawab ( 1 org x 5 bulan x ) Honor Ketua Koordinator ( 1 org x 5 bulan x ) Honor Wakil Ketua ( 1 org x 5 bulan x ) Honor Sekretaris ( 1 org x 5 bulan x ) Honor Anggota ( 10 org x 5 bulan x ) Honor PPK ( 1 org x 5 bulan x ) Honor BPP ( 1 org x 5 bulan x ) Honor Operator Keuangan ( 5 org x 5 bulan x ) Honor Panitia Pengadaan ( 5 org x 1 paket x ) Honor PPHP ( 3 org x 1 paket x ) Penyusunan Laporan Keuangan Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Penyiapan Bahan/data penyusunan lap keuangan ( 5 org x 5 hari x ) Honor Petugas Penyusunan Laporan keuangan ( 5 org x 5 hari x ) Honor Petugas Penyusunan laporan kegiatan ( 5 org x 5 hari x ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( 1 keg x ) Penggandaan ( 1 keg x ) B Kegiatan di KABUPATEN/KOTA Pengelola Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di Kabupaten/Kota setempat dalam rangka persiapan pelaksanaan UN Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Pengarah ( 1 org x x 33 kab/kota ) Honor Nara Sumber ( 2 org x x 33 kab/kota ) Honor Peserta Sosialisasi ( sek x Honor Panitia Sosialisasi ( 3 org x x 33 kab/kota ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( 1 keg x ) Penggandaan Bahan Sosialisasi ( org x ) Konsumsi Snack ( org x 1 hari x ) Konsumsi Makan ( org x 1 hari x ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Petugas ( org x x xix

67 2 Pengelolaan data peserta SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMAPK, SMALB, SMK/MAK, Paket B dan C Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Koordinator dan Wakil Koordinator ( 2 org x 7 hari x x 33 kab/kota ) Honor Petugas Pendataan Peserta DNS ( 3 org x 7 hari x x 5 Jenjang x 33 kab/kota ) Honor Petugas Pendataan nilai Raport ( 3 org x 7 hari x x 5 Jenjang x 33 kab/kota ) Honor Petugas Pendataan Peserta DNT ( 3 org x 7 hari x x 5 Jenjang x 33 kab/kota ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( 5 keg x x 33 kab/kota ) Konsumsi Snack ( 11 0rg x 7 hari x ) Konsumsi Makan ( 11 0rg x 7 hari x ) Pengelolaan Data Pengawas Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Petugas ( 10 org x 7 hari x 5 jenjang ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( x 5 jenjang 33 kab/kota ) Konsumsi Snack ( 10 0rg x 7 hari x ) x Konsumsi Makan ( 10 0rg x 7 hari x ) x Pengiriman LJUN ke Provinsi Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Petugas ( 1 org x x 2 keg 33 kab/kota ) Biaya Penginapan ( 1 org x 1 hari x x 2 keg 33 kab/kota ) Uang harian ( 1 org x 2 hari x x 2 keg 33 kab/kota ) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Petugas Pemantauan ( 165 org x 4 hari x Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Petugas Pemantauan ( 165 org x 4 hari x Penyusunan dan pengiriman laporan Manajemen Sekretariat UN Kab/Kota Belanja Barang Non Operasional Lainnya Pengarah ( 1 org x 5 bulan x ) Penanggungjawab ( 1 org x 5 bulan x ) Honor Ketua Koordinator ( 1 org x 5 bulan x ) Honor Wakil Ketua ( 1 org x 5 bulan x ) Honor Sekretaris ( 1 org x 5 bulan x ) Honor Anggota (Satu Kab/Kota Satu Penanggungjawab) ( 33 org x 5 bulan x ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Penyiapan Bahan/data penyusunan lap keuangan ( 3 org x 3 hari x ) Honor Petugas Penyusunan Laporan keuangan ( 3 org x 3 hari x ) Honor Petugas Penyusunan laporan kegiatan ( 3 org x 3 hari x ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( 1 keg x ) 33 kab/kota xx

68 C Kegiatan di Satuan Pendidikan Pengisian data calon peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMAPK, SMALB, SMK/MAK, Paket B dan C ke Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( sek x 5 hari ) Pengambilan bahan UN dari tempat penyimpanan yang ditetapkan oleh Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Petugas ( sek x 4 hari x ) Pengiriman LJUN ke kabupaten/kota Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Petugas ( sek x 4 hari x ) Pengawas ruang ujian Belanja Barang Non Operasional Lainnya Tranport Pengawas UN ( ruang x 4 hari x ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( sek x ) Penerbitan Ijazah Belanja Barang Non Operasional Lainnya transpor Koordinator Penulisan ( sek x 5 hari x ) Penyusunan dan pengiriman laporan Manajemen Satuan Pendidikan Belanja Barang Non Operasional Lainnya Pengarah (Kepala Satuan Pendidikan ) ( sek x 1 keg x ) Honor Ketua Koordinator (Satu Satuan Pendidikan Satu Penanggungjawab) ( sek x 1 keg x ) Honor Anggota (Satu Satuan Pendidikan Satu Penanggungjawab) ( sek x 1 keg x ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya transpor Petugas Penyusunan Laporan keuangan ( sek x 1 keg x ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( sek x ) JUMLAH Kota, Tanggal Bulan 2015 Pejabat Pembuat Komitmen UN Dinas Pendidikan Provinsi., Pejabat Pembuat Komitmen UN Balitbang Kemdikbud, Didi Pujohadi.. NIP NIP.. Mengetahui/Menyetujui: KPA Balitbang Kemdikbud Dadang Sudiyarto NIP xxi

69 CONTOH RAB PERGURUAN TINGGI RINCIAN PERHITUNGAN BIAYA KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015 Kementerian/Lembaga : (023) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Unit Organisasi : (11) Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Satuan Kerja : (137608) Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Program : ( ) Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan IKK : (2031) Fasilitasi Standar Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi Output : ( ) Peserta Didik Formal dan Non Formal yang Dinilai Kompetensinya sesuai SNP UNIMED NO URAIAN LANGKAH KEGIATAN PERHITUNGAN BIAYA JUMLAH JUMLAH SISWA JUMLAH SEKOLAH JUMLAH KABUPATEN TOTAL Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait di perguruan tinggi dalam rangka persiapan pelaksanaan UN SMA/MA, SMAPK, SMALB, SMK/MAK, dan Paket C Pelaksanaan Sosialisasi UN di PTN Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Pengarah ( 3 org x 1 hari x ) x 2 Institusi ) Honor Nara Sumber ( 10 org x 1 hari x ) x 2 Institusi ) Honor Peserta Sosialisasi dari Provinsi ( 20 org x 1 hari x ) x 2 Institusi ) Honor Panitia Sosialisasi ( 5 org x 1 hari x ) x 2 Institusi ) Uang Harian Peserta ( 2 org x 1 hari x ) x 16 Kab/Kota ) Uang Harian Peserta ( 2 org x 1 hari x ) x 17 Kab/Kota ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( 1 keg x ) x 2 Institusi ) Penggandaan Bahan Sosialisasi ( 70 keg x ) x 2 Institusi ) Konsumsi Snack ( 40 org x 1 hari x ) x 2 Institusi ) Konsumsi Makan ( 40 org x 1 hari x ) x 2 Institusi ) Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Peserta Sosialisasi dari Provinsi ( 20 org x 1 hari x ) x 2 Institusi ) Transport Peserta Sosialisasi dari Kab/Kota ( 2 org x 1 hari x x 16 Kab/Kota ) Transport Peserta Sosialisasi dari Kab/Kota ( 2 org x 1 hari x x 17 Kab/Kota ) Pelaksanaan Rapat Koordinasi UN dari PTN ke Pusat Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Koordinasi ke Pusat ( 3 org x x 3 kegiatan x 2 Institusi Biaya Penginapan Koordinasi ke Pusat ( 3 org x 3 hari x x 3 kegiatan x 2 Institusi Uang Harian Koordinasi ke Pusat ( 3 org x 4 hari x x 3 kegiatan x 2 Institusi Taxi Bandara ( 3 org x x 3 kegiatan x 2 Institusi xxii

70 2 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Petugas Monitoring SMA/MA, SMAPK, SMALB, SMK/MAK, dan Paket C ( org 1 x 4 hari x x 16 Kab/Kota Transport Petugas Monitoring SMA/MA, SMAPK, SMALB, SMK/MAK, dan Paket C ( org 1 x 4 hari x x 17 Kab/Kota Penginapan Petugas Monitoring ( 1 org x 3 hari x x 16 Kab/Kota Penginapan Petugas Monitoring ( 1 org x 3 hari x x 17 Kab/Kota Uang Harian Petugas Monitoring ( 1 org x 4 hari x x 16 Kab/Kota Uang Harian Petugas Monitoring ( 1 org x 4 hari x x 17 Kab/Kota Komputerisasi Pemeriksaan Lembar Jawaban Ujian Nasional SMA/MA, SMAPK, SMALB, SMK/MAK, dan Paket C Belanja Barang Non Operasional Lainnya Honor Pengarah ( 2 org x 15 hari x x 2 Institusi Honor penanggungjwb, Koord, wakil, Koord, Ketua Umum, wakil Ketua Umum, Ketua Pemindaian ( 7 org x 15 hari x x 2 Institusi Honor pengawasan pemberkasan ( 3 org x 15 hari x x 2 Institusi Honor petugas Penerima dan Pembuka Berkas LJUN UN Utama ( 27 org x 15 hari x x 2 Institusi Honor petugas Penerima dan Pembuka Berkas LJUN UN Susulan ( 2 org x 15 hari x x 2 Institusi Honor pengawasan Pemindaian ( 3 org x 15 hari x x 2 Institusi Honor petugas Scan/ Pemindaian LJUN UN Utama ( 20 org x 15 hari x x 2 Institusi Honor petugas Scan/Pemindaian LJUN UN Susulan ( 6 org x 15 hari x x 2 Institusi Honor Validasi hasil Pemindaian ( 6 org x 10 hari x x 2 Institusi Honor Pemindahan Jwbn Braille ke LJUN Pemindaian ( 2 org x 15 hari x x 2 Institusi Honor Petugas Keamanan Pemindaian ( 3 org x 15 hari x x 2 Institusi Belanja Barang Non Operasional Lainnya ATK ( 1 keg x ) x 2 Institusi Konsumsi Snack ( 81 0rg x 15 hari x ) x 2 Institusi Konsumsi Makan ( 81 0rg x 15 hari x ) x 2 Institusi Belanja Barang Non Operasional Lainnya Transport Koordinasi ke Pusat ( 2 org x ) x 2 Institusi Biaya Penginapan Koordinasi ke Pusat ( 2 org x 4 hari x ) x 2 Institusi Uang Harian Koordinasi ke Pusat ( 2 org x 5 hari x ) x 2 Institusi Taxi Bandara ( 2 org x ) x 2 Institusi Penyusunan dan pengiriman laporan UN Belanja barang non Operasional Lainnya Honor Penyiapan Bahan/data penyusunan lap keuangan dari sekolah ( 5 org x 5 hari x ) x 2 Institusi Honor Petugas Penyusunan Laporan keuangan ( 5 org x 5 hari x ) x 2 Institusi Honor Petugas Penyusunan laporan kegiatan ( 5 org x 5 hari x ) x 2 Institusi Belanja barang non Operasional Lainnya ATK ( 1 keg x ) x 2 Institusi Penggandaan ( 1 keg x ) x 2 Institusi xxiii

71 5 Manajemen Belanja barang non Operasional Lainnya Pengarah ( 1 org x 6 bulan x ) x 2 Institusi Penanggungjawab ( 1 org x 6 bulan x ) x 2 Institusi Honor Ketua Koordinator ( 1 org x 6 bulan x ) x 2 Institusi Honor Wakil Ketua ( 1 org x 6 bulan x ) x 2 Institusi Honor Sekretaris ( 1 org x 6 bulan x ) x 2 Institusi Honor Anggota ( 10 org x 6 bulan x ) x 2 Institusi Honor PPK ( 1 org x 6 bulan x ) x 2 Institusi Honor BPP ( 1 org x 6 bulan x ) x 2 Institusi Honor Operator Keuangan ( 5 org x JUMLAH 6 bulan x ) x 2 Institusi Kota, Tanggal Bulan 2015 Pejabat Pembuat Komitmen UN Universitas., Pejabat Pembuat Komitmen UN Balitbang Kemdikbud, Didi Pujohadi.. NIP NIP.. Mengetahui/Menyetujui: KPA Balitbang Kemdikbud Dadang Sudiyarto NIP xxiv

72 CONTOH FORMAT REKAPITULASI DANA xxv

73 LAMPIRAN TUP (2) REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA UN TUP I TUP II SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, dan Program Paket C SMP/MTs, SMPLB, Program Paket B /Wustha TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dinas Pendidikan Provinsi... TUP (...) Kegiatan di Provinsi No. Kegiatan Alokasi Pajak Realisasi Sisa Sumber Keterangan Dana Psl 21 Psl 22 Psl 23 PPn Dana A Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait di provinsi dalam rangka persiapan pelaksanaan UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... B Pengelolaan data peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C a. Pendataan Peserta 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp ATK = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... xxvi

74 C b. Pencetakan Kartu Peserta Pendistribusian blangko Kartu Peserta Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C 1 Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... D Pengawasan Pencetakan dan Pendistribusian bahan UN 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Belanja Non operasional lainnya 3 Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Sewa Angkutan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... E.1 Pencetakan Blanko Ijazah 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Pencetakan Ijazah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... E.2 Pencetakan Blanko SKHUN 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Pencetakan SKHUN = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... F Komputerisasi Pemeriksaan Lembar Jawaban Ujian Nasional SMP/MTs, xxvii

75 SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp ATK = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... G H I Pencetakan DKHUN dan SKHUN a. Pencetakan DKHUN 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... b. Pencetakan SKHUN 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah (a+b) = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN 1 Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Penyusunan dan pengiriman laporan UN 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp ATK = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... xxviii

76 4 Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... TOTAL A+B+C+D+E+F+G+H+I = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Kegiatan di Kab/Kota No. Kegiatan Alokasi Pajak Realisasi Sisa Sumber Keterangan Dana Psl 21 Psl 22 Psl 23 PPn Dana A Pengelola Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di Kabupaten/Kota setempat dalam rangka persiapan 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... B C Pengelolaan data peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket C B/Wustha, 1 Honor dan Program Paket C = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Pengelolaan Data Pengawas 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... xxix

77 D E Pengiriman LJUN ke Provinsi 1 Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Penyusunan dan pengiriman laporan 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... TOTAL A+B+C+D+E = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Kegiatan di Satuan Pendidikan No. Kegiatan Alokasi Pajak Realisasi Sisa Sumber Keterangan Dana Psl 21 Psl 22 Psl 23 PPn Dana A Pengisian data calon peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C ke Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota 1 Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... B C Pengambilan bahan UN dari tempat penyimpanan yang ditetapkan oleh Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota 1 Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Pengiriman LJUN ke kabupaten/kota 1 Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... xxx

78 Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... D Pengawas ruang ujian = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... E F Penerbitan Ijazah 1 Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Penyusunan dan pengiriman laporan 1 Honor = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Perjalanan Dinas = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Bahan = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp Lain-lain = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Jumlah = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... TOTAL A+B+C+D+E+F+G+H = Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rekapitulasi Total Penggunaan Dana Pelaksanaan UN (Provinsi, Kab/Kota, Satuan Pendidikan) Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Rp.... Mengetahui/Menyetujui: Pejabat Pembuat Komitmen UN Dinas Pendidikan Provinsi.., Bendahara Pengeluaran Pembantu UN Dinas Pendidikan Provinsi... NIP... NIP. xxxi

79 CONTOH FORMAT DAFTAR RINCIAN PERMINTAAN PEMBAYARAN (DRPP) xvii

80 CONTOH DAFTAR RINCIAN PERMINTAAN PEMBAYARAN LAMPIRAN TUP (3) 1. Kementerian/ : Pendidikan dan Kebudayaan (023) Jenis SPP 6. DIPA Nomor : DIPA-SP /2015 Lembaga : Pendidikan dan Kebudayaan Tanggal :.. & Revisi ke.. 2. Unit Organisasi : Balitbang Kemdikbud (11) TUP (..) Tanggal 3. Lokasi : DKI Jakarta (01) 7. Kode Kegiatan : Kantor/Satuan : Balitbang Kemdikbud (137608) 8. Kode Output : 030 Kerja Pagu Output 9. Tahun Anggaran: Alamat : Jln. Jend. Sudirman, 10. Bulan : Senayan - Jakarta Rp.. Bukti Pengeluaran Jumlah Kotor Yang No. Tgl & No Bukti Pembukuan MAK Nama Penerima dan Keperluan NPWP Dibayarkan Tanggal Nomor (Rp.) A. TOTAL PROVINSI. 78,494,600,- KEGIATAN DI TINGKAT PROVINSI 31,643,600, April /BKU-TUP1/2015 CV. CANDRA SARI, Pembelian Konsumsi Makan (18 org x 3 hari ,052,000,- x Rp ,-) Kegiatan Rapat Persiapan dan Pembekalan Petugas Pengaw al Distribusi dan Petugas Pemantauan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 tanggal Maret April /BKU-TUP1/2015 CV. Ranum Jaya, Pembelian Konsumsi Snack (18 org x 3 hari x ,000,- Rp ,-) Kegiatan Rapat Persiapan dan Pembekalan Petugas Pengaw al Distribusi dan Petugas Pemantauan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 tanggal April /BKU-TUP1/ MARTHEN Maret 2015 LIMBONGAN, Pembayaran Honorarium Petugas ,000,- Penerima Bahan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 tanggal 15 s.d. 17 Maret April /BKU-TUP1/2015 ERWIN RUAMBA, Pembayaran Honorarium Petugas Penerima ,000,- Bahan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 tanggal 15 s.d. 17 Maret April /BKU-TUP1/2015 MARTHEN LIMBONGAN, Pembayaran Transport Lokal Petugas ,000,- Penerima Bahan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 tanggal 15 s.d. 17 Maret April /BKU-TUP1/2015 ERWIN RUAMBA, Pembayaran Transport Lokal Petugas ,000,- Penerima Bahan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 tanggal 15 s.d. 17 Maret April /BKU-TUP1/2015 PHILIPUS NUBOBA, Biaya Perjalanan Dinas dari Bandung ke ,000,- Jakarta PP, Petugas Penerima Bahan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 tanggal 15 s.d. 17 Maret April /BKU-TUP1/2015 CV. VERUNDAN PRATAMA, Pengadaan ATK dalam rangka ,873,600,- Kegiatan.. UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 tanggal 16 April April /BKU-TUP1/2015 PT Delta Sinkron Lestari, Pembayaran Foto Copy ( lembar ,000,000,- x Rp. 100,-) dalam rangka Kegiatan.. UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 tanggal 16 April April /BKU-TUP1/2015 PT. Delima Manunggal Asih, Pembayaran Sew a Kendaraan ,000,000,- Roda Empat (30 hari x Rp ,- ) dalam rangka Kegiatan.. UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 xviii

81 B. KEGIATAN DI KABUPATEN/KOTA 23,221,500,- 1. KABUPATEN.. 23,221,500, April /BKU-TUP1/01/2015 ALPIUS TOAM, Pembayaran Honorarium Pengelolaan Data ,000,- Pengaw as UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten... tanggal 13 s.d. 15 Maret April /BKU-TUP1/01/2015 ALPIUS TOAM, Pembayaran Transport Lokal Petugas ,000,- Pengelolaan Data Pengaw as UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten... tanggal 13 s.d. 15 Maret April /BKU-TUP1/01/2015 CV. PUTRI SOLO, Pembelian Konsumsi Makan (18 org x 3 hari x ,890,000,- Rp ,-) Kegiatan Pengelolaan Data Pengaw as UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten... tanggal 13 s.d. 15 Maret April /BKU-TUP1/01/2015 CV. Ranum Jaya, Pembelian Konsumsi Snack (18 org x 3 hari x ,000,- Rp ,-) Kegiatan Pengelolaan Data Pengaw as UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten... tanggal 13 s.d. 15 Maret April /BKU-TUP1/01/2015 CV. HUNIAN PRATAMA, Pengadaan ATK dalam rangka Kegiatan ,873,500,- Pengelolaan Data Pengaw as UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten tanggal 12 Maret April /BKU-TUP1/01/2015 PT Nima Delta Lestari, Pembayaran Foto Copy ( lembar x ,000,000,- Rp. 100,-) dalam rangka Kegiatan... UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten... tanggal 30 April 7 30 April /BKU-TUP1/01/ PT. Jaya Manunggal, Pembayaran Sew a Kendaraan Roda ,000,000,- Empat (30 hari x Rp ,- ) dalam rangka Kegiatan. UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten tanggal 1-30 April KABUPATEN.. -, /BKU-TUP1/02/ /BKU-TUP1/02/ /BKU-TUP1/02/ /BKU-TUP1/02/ /BKU-TUP1/02/ /BKU-TUP1/02/ KABUPATEN.. -, /BKU-TUP1/03/ /BKU-TUP1/03/ /BKU-TUP1/03/ /BKU-TUP1/03/ /BKU-TUP1/03/ /BKU-TUP1/03/ xix

82 KEGIATAN DI SATUAN PENDIDIKAN 23,629,500,- 1. KABUPATEN 23,629,500, April /BKU-TUP1/04/2015 LISTER GAAD SUEBU, Pembayaran Honorarium Pengaw as ,000,- Ruang UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten... tanggal 19 s.d. 22 Maret April /BKU-TUP1/04/2015 LISTER GAAD SUEBU, Pembayaran Transport Lokal Petugas ,000,- Pengaw as Ruang UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten... tanggal 19 s.d. 22 Maret April /BKU-TUP1/04/2015 CV. PUTRI SOLO, Pembelian Konsumsi Makan (18 org x 3 hari x ,998,000,- Rp ,-) Kegiatan Pengaw asan Ruang UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten... tanggal 19 s.d. 22 Maret April /BKU-TUP1/04/2015 CV. Ranum Jaya, Pembelian Konsumsi Snack (18 org x 3 hari x ,000,- Rp ,-) Kegiatan Pengaw asan Ruang UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten... tanggal 19 s.d. 22 Maret April /BKU-TUP1/04/2015 CV. INDAH PRATAMA, Pengadaan ATK dalam rangka Kegiatan ,673,500,- Pengaw asan Ruang UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten... tanggal 19 Maret April /BKU-TUP1/04/2015 PT Nima Delta Lestari, Pembayaran Foto Copy ( lembar x ,500,000,- Rp. 100,-) dalam rangka Kegiatan... UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten... tanggal 30 April April /BKU-TUP1/04/2015 PT. Putra Manunggal, Pembayaran Sew a Kendaraan Roda ,000,000,- Empat (30 hari x Rp ,- ) dalam rangka Kegiatan. UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten tanggal 1-30 April KABUPATEN -, /BKU-TUP1/05/ /BKU-TUP1/05/ /BKU-TUP1/05/ /BKU-TUP1/05/ /BKU-TUP1/05/ /BKU-TUP1/05/ KABUPATEN -, /BKU-TUP1/06/ /BKU-TUP1/06/ /BKU-TUP1/06/ /BKU-TUP1/06/ /BKU-TUP1/06/ /BKU-TUP1/06/2015 Jumlah SPP ini (Rp) 78,494,600,- SPM/SPP sebelum SPP ini atas beban output ini 0,- Jumlah s.d SPP ini atas beban output ini 78,494,600,-., 1 Juni 2015 A.n. Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen Ujian Nasional Provinsi.,.. NIP.. xx

83 CONTOH FORMAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM) xx

84 LAMPIRAN TUP (4) KOP DINAS Yang bertanda tangan dibawah ini : SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK Nama : NIP : Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Ujian Nasional Dinas Pendidikan Provinsi. Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : 1. Berdasarkan Kontrak Kerjasama antara PPK UN Balitbang Kemdikbud dan PPK Dinas Pendidikan Provinsi dengan Nomor Balitbang.. dan Nomor Dinas Pendidikan. Tanggal 2015 sepakat untuk melaksanakan Ujian Nasional di tingkat Provinsi. dengan biaya sebesar Rp..,-; 2. Dana TUP ( ) telah diterima sebesar Rp..,- dan telah dibelanjakan untuk melaksanakan Ujian Nasional di tingkat Provinsi sebesar Rp..,-, di tingkat Kab/Kota sebesar Rp..,-, dan di tingkat Satuan Pendidikan sebesar Rp..,- sehingga total realisasi penggunaan dana sebesar Rp..,- dan rincian penggunaan sesuai dengan format laporan keuangan pertanggungjawaban Pelaksanaan UN; 3. Sisa dana TUP ( ) sebesar Rp..,- telah disetorkan ke rekening Bendahara Pengeluaran Balitbang dan disampaikan ke PPK UN Balitbang Kemdikbud (bukti setoran terlampir); 4. Pembayaran pajak untuk TUP (.) di tingkat Provinsi sebesar Rp..,-, di tingkat Kab/Kota sebesar Rp..,-, dan di tingkat Satuan Pendidikan sebesar Rp..,- sehingga total pungutan pajak sebesar Rp..,-, telah disetorkan ke kas negara; 5. Bukti pertanggungjawaban telah diverifikasi kebenarannya dan data dukung kuitansi pertanggungjawabannya disimpan di kantor PPK/BPP pelaksana UN Provinsi. ; 6. Apabila dari hasil audit ternyata terdapat ketidaksesuaian antara rekapitulasi pembayaran dengan bukti fisik yang ada di PPK UN di Provinsi. dan terdapat kelebihan pembayaran, sepenuhnya menjadi tanggungjawab penuh kami dan siap menyetor kelebihan pembayaran ke kas Negara; 7. Fotocopy bukti setoran kelebihan pembayaran sebagaimana dimaksud pada butir 5 (lima). disampaikan ke PPK UN Balitbang Kemdikbud; 8. Surat Pernyataan ini sebagai data dukung penyelesaian pertanggungjawaban TUP ( ) atas penerimaan dan penggunaan dana Penyelenggaraan UN di Provinsi. Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun dan apabila dikemudian hari ternyata terbukti ada pembayaran yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka kami sebagai pelaksana tingkat Provinsi bertanggungjawab penuh dan menerima konsekuensi hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.., Pejabat Pemuat Komitmen Ujian Nasional Dinas Pendidikan Provinsi., Materai Rp NIP. xxi

85 CONTOH FORMAT REKAPITULASI PAJAK xxii

86 LAMPIRAN TUP (5) Kementerian/Lembaga : (23) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Unit Organisasi : (11) Badan Peneliian dan Pengembangan Provinsi/Kab/Kota : (01) DKI Jakarta Satuan Kerja : (137608) Badan Peneliian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan Tgl dan No. SP DIPA : 05 Desember 2013 No. DIPA /2013 dan Revisi ke-. tgl Tahun Anggaran : 2015 KPPN : Jakarta III Mak : No. CONTOH DAFTAR REKAPITULASI PAJAK KEGIATAN UJIAN NASIONAL PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2015 (TUP..) Nama / Uraian Jumlah Dana Golongan CV. CANDRA SARI, Pembelian Konsumsi Makan (18 org x 3 hari x Rp ,-) Kegiatan Rapat Persiapan dan Pembekalan Petugas 1 Pengawal Distribusi dan Petugas Pemantauan UN SMA/MA, 2,052, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 tanggal Maret 2015 MARTHEN LIMBONGAN, Pembayaran Honorarium Petugas 2 Penerima Bahan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 750,000 IV tanggal 15 s.d. 17 Maret 2015 PPN PPh Ps. 21 PPh Ps. 22 PPh Ps. 23 SSPB =15%*F17 = 112,500 Jumlah Potongan =1.5%*F16 = 30,780 Jumlah Pajak , ,500 ERWIN RUAMBA, Pembayaran Honorarium Petugas Penerima 3 Bahan UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun ,000 III - tanggal 15 s.d. 17 Maret 2015 =5%*F18 = 30, ,000 CV. VERUNDAN PRATAMA, Pengadaan ATK dalam rangka 4 Kegiatan.. UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 9,873, tanggal 16 April 2015 PT. Delima Manunggal Asih, Pembayaran Sewa Kendaraan Roda 5 Empat (30 hari x Rp ,- ) dalam rangka Kegiatan.. UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 tanggal ,000,000 - April 2015 =(100/110)* F19*(10/100 ) = 879,600 =(100/110)* F20*(10/100 ) = 1,090,909 ALPIUS TOAM, Pembayaran Honorarium Pengelolaan Data 6 Pengawas UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun ,000 III - Kabupaten... tanggal 13 s.d. 15 Maret 2015 CV. HUNIAN PRATAMA, Pengadaan ATK dalam rangka Kegiatan 7 Pengelolaan Data Pengawas UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK 3,873,500 - Periode I Tahun 2015 Kabupaten tanggal 12 Maret 2015 PT. Jaya Manunggal, Pembayaran Sewa Kendaraan Roda Empat 8 (30 hari x Rp ,- ) dalam rangka Kegiatan. UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten 12,000,000 - tanggal 1-30 April 2015 =(100/110)* F22*(10/100 ) = =(100/110)* F20*(10/100 ) = 1,090,909 LISTER GAAD SUEBU, Pembayaran Honorarium Pengawas Ruang 9 UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten 700,000 III -... tanggal 19 s.d. 22 Maret 2015 =5%*F21 = 35,000 =5%*F24 = 35,000 - =1.5%*F19 = 148, =1.5%*F22 = 58, =2%*F20 = 240,000-1,027,704 1,330, ,000 =2%*F20 = 240, ,239 1,330, ,000 CV. INDAH PRATAMA, Pengadaan ATK dalam rangka Kegiatan 10 Pengawasan Ruang UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I 3,673,500 - Tahun 2015 Kabupaten... tanggal 19 Maret 2015 PT. Putra Manunggal, Pembayaran Sewa Kendaraan Roda Empat 11 (30 hari x Rp ,- ) dalam rangka Kegiatan. UN SMA/MA, SMALB, SMK/MAK Periode I Tahun 2015 Kabupaten 12,000,000 - tanggal 1-30 April 2015 JUMLAH SELURUHNYA =(100/110)* F25*(10/100 ) = =(100/110)* F26*(10/100 ) = 1,090,909 - =1.5%*F25 = 55, =2%*F26 = 240, ,058 1,330,909 58,222,600-4,838, , , ,000-6,063,008 Mengetahui/Menyetujui :..., Pejabat Pembuat Komitmen Bendahara Pengeluaran Pembantu Ujian Nasional Provinsi.., Ujian Nasional Provinsi..., NIP... NIP. xxiii

87 CONTOH FORMAT SURAT TUGAS xxiv

88 LAMPIRAN TUP (6) KOP DINAS SURAT TUGAS NOMOR :. Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP :. :.. Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen... Menugaskan kepada yang namanya tersebut dalam lampiran ini untuk mengikuti Kegiatan...dalam rangka Fasilitas Standar Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi, pada tanggal...yang bertempat di.. Demikian surat tugas ini di buat agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.., Pejabat Pembuat Komitmen UN Dinas Pendidikan Provinsi.. NIP. xxv

89 Lampiran Surat Tugas Nomor :... Tanggal No Nama Asal Tujuan , Pejabat Pembuat Komitmen UN Dinas Pendidikan Provinsi.. NIP. xxiii

90 CONTOH FORMAT SURAT SETORAN PAJAK (SSP) xxiv

91 LAMPIRAN TUP (7) KEMENTERIAN KEUANGAN R.I DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK SURAT SETORAN PAJAK (SSP) LEMBAR Untuk Arsip WP NPWP : Diisi sesuai dengan Nom or Pok ok Wajib Pajak yang dim ilik i NAMA WP : Bendahara Pengeluaran Balitbang Kemdikbud Jakarta ALAMAT WP : Jalan Jenderal Sudirman, Senayan - Jakarta. Telp pswt: 434. NOP : Diisi sesuai dengan Nom or Ob jek Pajak ALAMAT OP :.. MAP/Kode Jenis Paja Kode Jenis Setoran Uraian Pembayaran.. Kode Masa Pajak Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Beri tanda silang pada salah satu k olom b ulan untuk masa yang b erk enaan Tahun Diisi Tahun terutangnya Pajak Nomor Ketetapan : / / / / Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT Jumlah Pembayara : Rp. Diisi dengan rupiah penuh Te rbila n : ###.### Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Tanggal.. Cap dan tanda tangan Wajib Pajak/Penyetor., tgl Cap dan tanda tangan Nama Jelas : Nama Jelas :.. Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran... Diisi sesuai b uk u petunjuk pengisian F xxiv

92 CONTOH FORMAT DAFTAR HADIR xxv

93 LAMPIRAN TUP (8) DAFTAR HADIR Kegiatan Langkah kegiatan Hari/Tanggal Tempat :... :... : / 2015 :. NO. Nama Unit kerja Gol Tanda Tangan Mengetahui/Menyetujui Teknis, PPK UN Penanggungjawab.. NIP... NIP. xxvi

94 CONTOH FORMAT DAFTAR PENERIMAAN HONOR xxvi

95 DAFTAR PENERIMAAN HONOR KEGIATAN. DALAM RANGKA (.. *) TAHUN 2015 Tanggal.. Tempat LAMPIRAN TUP (9) NO. Nama Uraian Gol Jumlah Jumlah kotor PPH Psl % Jumlah Diterima Tanda Tangan Terbilang : ## ##., 2015 Mengetahui/Menyetujui Ketua Panitia UN Pembuat Daftar,. xxvii

96 CONTOH FORMAT KUITANSI PEMBAYARAN xxvii

97 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LAMPIRAN TUP (10) Sudah diterima dari KUITANSI K: PA / PPK Balitbang (137608) Th. Anggaran : 2015 Nomor.Bukti :. Akun :. JUMLAH UANG : Rp TERBILANG : Untuk Pembayaran : Tempat Kedudukan, Setuju dibebankan pada mata anggaran berkenaan a.n. Kuasa Pengguna Anggaran Lunas dibayar tanggal: Yang menerima PPK UN Provinsi BPP UN Provinsi. Nama. xxviii

98 CONTOH FORMAT RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS xxviii

99 LAMPIRAN TUP (12) (11) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Alamat Kantor : Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E lantai 2, Senayan, Jakarta 10270, Telepon : (021) , , , ; Fax: , , , Laman : Lampiran SPD Nomor :. Tanggal :. RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS LAMPIRAN II Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 113/PMK.05/2012 tetang Perjalanan Dinas Jabatan Dalam dan bagi Pejabat Negara Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap No Perincian Biaya Jumlah Keterangan Jumlah Rp. Terbilang : Telah dibayar, sejumlah Rp.. BPP UN, Tempat Kedudukan, Telah menerima jumlah uang sebesar Rp. Yang menerima,.. NIP... NIP. PERHITUNGAN SPD RAMPUNG Ditetapkan sejumlah : Rp. Yang telah dibayar semula : Rp. Sisa kurang / lebih : Rp. PPK UN Provinsi, NIP. xxix

100 CONTOH FORMAT PENGELUARAN RIIL xxix

101 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Alamat Kantor : : Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E lantai 2, Senayan, Jakarta Telepon : : (021) , , , ; Fax: , , Laman : DAFTAR PENGELUARAN RIIL LAMPIRAN IX Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 113/PMK.05/2012 tetang Perjalanan Dinas Jabatan Dalam dan bagi Pejabat Negara Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NIP. :. Jabatan : Berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) Nomor..Tanggal dengan ini kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa: 1. Biaya transport pegawai dan/atau biaya penginapan di bawah ini yang tidak dapat diperoleh bukti-bukti pengeluarannya, meliputi: No. Uraian Jumlah Jumlah 2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Negara. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui/Menyetujui Pejabat Pembuat Komitmen BPP UN Provinsi Jakarta, Pelaksana SPD.. NIP... NIP. xxx

102 CONTOH FORMAT PENGEMBALIAN SISA DANA xxviii

103 LAMPIRAN TUP (13) JAKARTA 05 MEI Bendahara Pengeluaran Balitbang Depdiknas BPP UN Provinsi. Jl. Cikaracak, Ninggangbatu Sumantri xxx Rp ,- Seratus dua puluh lima ribu rupiah UN 2015 Provinsi Pengembalian Sisa Dana TUP.. xxix

104 CONTOH FORMAT SURAT SETORAN PENGEMBALIAN BELANJA (SSPB) xxix

105 LAMPIRAN TUP (14) xxx

106 CONTOH FORMAT SURAT SETORAN BUKAN PAJAK (SSBP) xxxi

107 LAMPIRAN TUP (15) xxxii

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL PELAJARAN 2013/2014

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL PELAJARAN 2013/2014 PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia membutuhkan pendidikan dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 58 ayat (2) mengamanahkan bahwa "evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/P/2013 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/P/2013 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/P/2013 TENTANG PELAKSANA UJIAN NASIONAL TINGKAT PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SOSIALISASI KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ISI KEBIJAKAN 1. Dasar Hukum 2. Perbandingan UN 2013 dan UN 2014 3. Tujuan dan Manfaat Ujian Nasional

Lebih terperinci

PASAL 1 DASAR. Perjanjian kerjasama ini dibuat berdasarkan referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, yaitu:

PASAL 1 DASAR. Perjanjian kerjasama ini dibuat berdasarkan referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, yaitu: Lampiran: 5465/H/KU/2014 27 Maret 2014 PERJANJIAN KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA*... Dengan SATUAN PENDIDIKAN... tentang PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK, PAKET

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK, PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.231, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ARSIP NASIONAL. Pengelolaan APBN. Tahun Anggaran 2013. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.645, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Uang Makan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 /PMK.05/2016 TENTANG UANG MAKAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.381, 2015 KEMENDIKBUD. Peserta Didik. Kelulusan. Ujian Nasional. Ujian Sekolah. Madrasah. SMP/MTs. SMA/MA/SMK. Sederajat. Kriteria. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDID

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDID KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta JAKARTA Telepon No. 5711144 (Hunting) Laman: www.kemdikbud.go.id Nomor : Lampiran: 1 (satu) berkas Hal : Penyampaian Salinan

Lebih terperinci

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - DRAF PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG - 1 - PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR xxx TAHUN 2015 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK, PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL, DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

2015, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1461, 2015 BNPB. Operasional. Keuangan Terintegrasi. Layanan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG LAYANAN OPERASIONAL

Lebih terperinci

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria.

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria. No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN MEKANISME PENYALURAN bantuan PENDIDIKAN DALAM BENTUK BANTUAN sosial DAN BELANJA BARANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PEMERINTAH MELALUI UJIAN NASIONAL, DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH SATUAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TENTANG PANITIA UJIAN NASIONAL TINGKAT PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDYAAN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG PANITIA UJIAN NASIONAL TINGKAT PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINANTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 040/P/2015 TENTANG PANITIA UJIAN NASIONAL TINGKAT PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

RAPAT KOORDINASI. Pengelolaan dan Mekanisme Pendistribusian Anggaran Ujian Nasional Perbaikan Tahun Pelajaran 2015/2016. Jakarta, 4 Agustus 2016

RAPAT KOORDINASI. Pengelolaan dan Mekanisme Pendistribusian Anggaran Ujian Nasional Perbaikan Tahun Pelajaran 2015/2016. Jakarta, 4 Agustus 2016 RAPAT KOORDINASI Pengelolaan dan Mekanisme Pendistribusian Anggaran Ujian Nasional Perbaikan Tahun Pelajaran 2015/2016 Jakarta, 4 Agustus 2016 PELAKSANA UN Pelaksana UN Tingkat Pusat ditetapkan dengan

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang TATA CARA PEMBAYARAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

- 2 - Penyelenggara Pemilu Ad Hoc di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum;

- 2 - Penyelenggara Pemilu Ad Hoc di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum; - 2 - Penyelenggara Pemilu Ad Hoc di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Lebih terperinci

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 19 Desember 2013 1 Tujuan UN PP 19 / 2005 (jo, PP 32 / 2013) tentang SNP Pasal 68 Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun Kata Pengantar Dalam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru wajib

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.912, 2011 KEMENTERIAN SOSIAL. PNBP. Pedoman Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER 31 /PB/2008 TENTANG MEKANISME PEMBAYARAN BIAYA PANITIA PENGADAAN TANAH BAGI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170/PMK.05/2010 TENTANG PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PADA SATUAN KERJA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170/PMK.05/2010 TENTANG PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PADA SATUAN KERJA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170/PMK.05/2010 TENTANG PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PADA SATUAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170/PMK.05/2010 TENTANG PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PADA SATUAN KERJA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170/PMK.05/2010 TENTANG PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PADA SATUAN KERJA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170/PMK.05/2010 TENTANG PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PADA SATUAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.563, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Belanja. Bantuan Sosial. Kementerian/Lembaga. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/PMK.05/2012 TENTANG BELANJA BANTUAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 29 /PB/2007 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN GAJI DAN INSENTIF PEGAWAI TIDAK

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR

PROSEDUR OPERASI STANDAR PROSEDUR OPERASI STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 11 /PB/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.55/MenLHK/Setjen/Kum.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYALURAN BANTUAN LAINNYA YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK BANTUAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTS & SMA/SMK/MA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTS & SMA/SMK/MA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KESIAPAN JATIM DALAM UJIAN NASIONAL SMP/MTS & SMA/SMK/MA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 CALON PESERTA UJIAN NASIONAL TAHUN 2013/2014 DI JAWA TIMUR SMP / MTs TAPEL 2014 JENJANG JUMLAH 541.007 Siswa SMP / MTs

Lebih terperinci

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1619, 2017 KEMENKEU. Pembayaran Jasa Bank Penatausaha. Penerusan Pinjaman PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.05/2017 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman.

BERITA NEGARA. No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015 JADWAL UJIAN No Hari dan Tanggal UN Utama UN Susulan Pukul Mata pelajaran 1. Senin,13 April 2015 Senin,20

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga; Menging

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga; Menging No.865, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Tunjangan Kinerja Pegawai. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80/PMK.05/2017 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI

Lebih terperinci

2 Pelaksanaan, Pengendalian dan Pelaporan Program dan Anggaran; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Neg

2 Pelaksanaan, Pengendalian dan Pelaporan Program dan Anggaran; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1077, 2015 KEMEN DESA-PDT-TRANS. Program dan Anggaran. Pelaporan. Pengendalian. Pelaksanaan. Perencanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1078, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Pemberian. Bantuan Pendanaan. Penyediaan. Pencairan. Pertanggungjawaban. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

Metode Pembayaran Tagihan Negara

Metode Pembayaran Tagihan Negara DIKLAT SISTEM PENGELUARAN BENDAHARA NEGARA PENGELUARAN APBN Metode Pembayaran Tagihan Negara 1. Metode Pembayaran Langsung (LS) Pembayaran Langsung yang selanjutnya disebut Pembayaran LS adalah pembayaran

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DASAR HUKUM UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/V/2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di 34 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama melaksankan kerja praktek, penulis ditempatkan di Sub Bagian Keuangan Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 78 TAHUN 2008 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH/SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMP/MTs/SMPLB), SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Rapat Koordinasi Sosialisasi UN & USBN Tahun 2018 Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 1 UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER Skala Ujian Nasional UNBK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, No.1464, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. Anggaran. Bantuan Pemerintah. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 I. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 58 ayat (2);

Lebih terperinci

2016, No dari Penerimaan Negara Bukan Pajak di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang

2016, No dari Penerimaan Negara Bukan Pajak di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang No.1001, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. APBN Kemhan. TNI. Mekanisme. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109/PMK.05/2016 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170/PMK.05/2010 TENTANG PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PADA SATUAN KERJA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN UMUM MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN No. Dokumen Revisi Tanggal Berlaku Halaman ::0 : 1 Januari 2012 : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 15/PB/2006 TENTANG MEKANISME PEMBAYARAN/PENYALURAN DAN PELAPORAN DANA PENYESUAIAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA PADA SATUAN KERJA PENGELOLA ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha No.8, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pelaksanaan Kegiatan. Anggaran. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Petunjuk Teknis Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Pejabat Perbendaharaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Pejabat Perbendaharaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA No. 1671, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Pejabat Perbendaharaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG PEJABAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH DAN UJIAN NASIONAL PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA PADA SATUAN KERJA PENGELOLA ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

Arsip Nasional Republik Indonesia

Arsip Nasional Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pencairan Anggaran Belanja di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN Halaman : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN PERSEDIAAN BAGIAN BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Penyusun SOP Drs. S.A.F. Pandie Ir. D. Roy Nendissa, MP Kepala Biro

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 43 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM KELUARGA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH 228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH Contributed by Administrator Monday, 20 December 2010 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba No.1210, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN KKP. Tunjangan Kinerja. Pembayaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PERMEN-KP/2014 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR

PROSEDUR OPERASI STANDAR PROSEDUR OPERASI STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR

Lebih terperinci

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.295, 2017 KEMEN-LHK. Penyaluran Bantuan Lainnya. Karakteristik Bantuan Pemerintah. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN DANA OPERASIONAL MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG PENGGUNAAN ANGGARAN YANG DANANYA BERSUMBER DARI SETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA SELEKSI

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON DINAS PENDIDIKAN Jln. Sunan Drajat No.10 Telp. (0231) 321266 SUMBER 45611 2013 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Lampiran 1. Indikator monitoring dan evaluasi Prinsip berkesinambungan. Pertanyaan. Monitoring dan evaluasi. 1. Prinsipprinsip

Lampiran 1. Indikator monitoring dan evaluasi Prinsip berkesinambungan. Pertanyaan. Monitoring dan evaluasi. 1. Prinsipprinsip L A M P I R A N Lampiran 1 NO Monitoring dan evaluasi 1. Prinsipprinsip monitorng dan evaluasin Indikator monitoring dan evaluasi Prinsip berkesinambungan Prinsip menyeluruh Pertanyaan 1. Apakah monev

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 81a /PB/2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELUNCURAN PROGRAM/KEGIATAN REHABILITASI

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-31/PB/2008 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-31/PB/2008 TENTANG DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-31/PB/2008 TENTANG MEKANISME PEMBAYARAN BIAYA PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207/PMK.02/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207/PMK.02/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA ONGKOS ANGKUT BERAS

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2147, 2016 KEMENKEU. Belanja Bantuan Sosial. K/L. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 6843 TAHUN 2016 TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PROSEDUR

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, PENYALURAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA ANGGARAN

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2012

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2012 PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0018/P/BSNP/VI/ TENTANG PROSEDUR OPERASI STANDAR

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA 1 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN PESANTREN KILAT PAI SD NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/ 675 /2014

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN PESANTREN KILAT PAI SD NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/ 675 /2014 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENYELENGGARAAN PESANTREN KILAT PAI SD NOMOR: DT.I.II/2/HM.01/ 675 /2014 A. Latar Belakang Pengelolaan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah merupakan bentuk penjabaran amanat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2055, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Perimbangan. Pemotongan. Penundaan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.07/2015 TENTANG TATA CARA PENUNDAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar 1. Sejarah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA

BAB III PENCAIRAN DAN PENYALURAN DANA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 22/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA BANTUAN SOSIAL

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.746, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Hibah. Millenium Challenge Corporation. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124/PMK.05/2012 TENTANG MEKANISME

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1191, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Pembayaran. Pelaksanaan APBN. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2012 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. No.418, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 /PMK.07/2009 TENTANG

Lebih terperinci

2 1. Dana Operasional Menteri/Pimpinan Lembaga yang selanjutnya disebut dengan Dana Operasional adalah dana yang disediakan bagi Menteri/Pimpinan Lemb

2 1. Dana Operasional Menteri/Pimpinan Lembaga yang selanjutnya disebut dengan Dana Operasional adalah dana yang disediakan bagi Menteri/Pimpinan Lemb No.2052, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pelaksanaan. Dana Operasional Menteri. Anggaran. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 268/PMK.05/2014 TENTANG

Lebih terperinci