BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian A.1 Deskripsi Lokasi Penelitian tentang Pengembangan Kemandirian Bagi Kaum Difabel (Studi kasus : Peran Paguyuban Sehati Dalam Upaya Pengembangan Kemandirian Bagi Kaum Difabel di Kabupaten Sukoharjo) ini dilaksanakan di Kabupaten Sukoharjo yang terdiri dari 12 Kecamatan yang tersebar di 51 Kelurahan karena anggota dari Paguyuban Sehati sendiri tersebar diseluruh kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sukoharjo. Selain itu penelitian juga dilakukan di kantor Paguyuban Sehati selaku subjek dari penelitian ini yang beralamat di Jalan Serang 11 B RT 03/01 Kelurahan Gayam Sukoharjo (bekas kantor Dinas S osial Kabupaten Sukoharjo). Gb III.1 Peta Kabupaten Sukoharjo 37

2 38 Secara administratif Sukoharjo terbagi menjadi 12 kecamatan yaitu: 1. Kecamatan Sukoharjo terdiri dari 14 kelurahan/desa yaitu : Kelurahan/Desa Jetis, Kelurahan/Desa Sukoharjo, Kelurahan/Desa Joho, Kelurahan/Desa Gayam, Kelurahan/Desa Mandan, Kelurahan/Desa Combongan, Kelurahan/Desa Dukuh, Kelurahan/Desa Banmati, Kelurahan/Desa Begajah, Kelurahan/Desa Bulakan, Kelurahan/Desa Bulakrejo, Kelurahan/Desa Kenep, Kelurahan/Desa Kriwen, Kelurahan/Desa Sonorejo. 2. Kecamatan Grogol terdiri dari 14 kelurahan/desa yaitu : Kelurahan/Desa Banaran, Kelurahan/Desa Cemani, Kelurahan/Desa Gedangan, Kelurahan/Desa Grogol, Kelurahan/Desa Kadokan, Kelurahan/Desa Kwarasan, Kelurahan/Desa Langenharjo, Kelurahan/Desa Madegondo, Kelurahan/Desa Manang, Kelurahan/Desa Pandeyan, Kelurahan/Desa Parangjoro, Kelurahan/Desa Pondok, Kelurahan/Desa Sanggrahan, Kelurahan/Desa Telukan. 3. Kecamatan Baki terdiri dari 14 kelurahan/desa yaitu : Kelurahan/Desa Bakipandeyan, Kelurahan/Desa Bentakan, Kelurahan/Desa Duwet, Kelurahan/Desa Gedongan, Kelurahan/Desa Gentan, Kelurahan/Desa Jetis, Kelurahan/Desa Kadilangu, Kelurahan/Desa Kudu, Kelurahan/Desa Mancasan, Kelurahan/Desa Menuran, Kelurahan/Desa Ngrombo, Kelurahan/Desa Purbayan, Kelurahan/Desa Siwal, Kelurahan/Desa Waru. 4. Kecamatan Gatak tediri dari 14 kelurahan/desa yaitu : Kelurahan/Desa Blimbing, Kelurahan/Desa Geneng, Kelurahan/Desa Jati, Kelurahan/Desa Kagokan, Kelurahan/Desa Klaseman, Kelurahan/Desa Krajan, Kelurahan/Desa Luwang, Kelurahan/Desa Mayangm, Kelurahan/Desa Sanggung, Kelurahan/Desa Sraten, Kelurahan/Desa Tempel, Kelurahan/Desa Trangsan, Kelurahan/Desa Trosemi, Kelurahan/Desa Wironanggan. 5. Kecamatan Kartosuro terdiri dari 12 kelurahan/desa yaitu : Kelurahan/Desa Makamhaji, Kelurahan/Desa Ngadirejo, Kelurahan/Desa

3 39 Singopuran, Kelurahan/Desa Ngabeyan, Kelurahan/Desa Kertonatan, Kelurahan/Desa Wirogunan, Kelurahan/Desa Pucangan, Kelurahan/Desa Gonilan, Kelurahan/Desa Gumpang, Kelurahan/Desa Kartasura, Kelurahan/Desa Ngemplak, Kelurahan/Desa Pabelan. 6. Kecamatan Mojolaban terdiri dari 15 kelurahan/desa yaitu : Kelurahan/Desa Bekonang, Kelurahan/Desa Cangkol, Kelurahan/Desa Demakan, Kelurahan/Desa Dukuh, Kelurahan/Desa Gadingan, Kelurahan/Desa Joho, Kelurahan/Desa Klumprit, Kelurahan/Desa Kragilan, Kelurahan/Desa Laban, Kelurahan/Desa Palur, Kelurahan/Desa Plumbon, Kelurahan/Desa Sapen, Kelurahan/Desa Tegalmade, Kelurahan/Desa Triyagan, Kelurahan /Desa Wirun. 7. Kecamatan Polokarto terdiri dari 17 kelurahan/desa yaitu : Kelurahan/Desa Mranggen, Kelurahan/Desa Bakalan, Kelurahan/Desa Bugel, Kelurahan/Desa Bulu, Kelurahan/Desa Genengsari, Kelurahan/Desa Godog, Kelurahan/Desa Jatisobo, Kelurahan/Desa Kajuapak, Kelurahan/Desa Karangwuni, Kelurahan/Desa Kemasan, Kelurahan/Desa Kenokorejo, Kelurahan/Desa Ngombakan, Kelurahan/Desa Polokarto, Kelurahan/Desa Pranan, Kelurahan/Desa Rejosari, Kelurahan/Desa Tepisari, Kelurahan/Desa Wonorejo. 8. Kecamatan Bendosari terdiri dari 14 kelurahan/desa yaitu : Kelurahan/Desa Jombor, Kelurahan/Desa Sidorejo, Kelurahan/Desa Bendosari, Kelurahan/Desa Cabeyan, Kelurahan/Desa Gentan, Kelurahan/Desa Jagan, Kelurahan/Desa Manisharjo, Kelurahan/Desa Mertan, Kelurahan/Desa Mojorejo, Kelurahan/Desa Mulur, Kelurahan/Desa Paluhombo, Kelurahan/Desa Puhgogor, Kelurahan/Desa Sugihan, Kelurahan/Desa Toriyo. 9. Kecamatan Nguter terdiri dari 16 kelurahan/desa yaitu : Kelurahan/Desa Baran, Kelurahan/Desa Celep, Kelurahan/Desa Daleman, Kelurahan/Desa Gupit, Kelurahan/Desa Jangglenganm, Kelurahan/Desa Juron, Kelurahan Kedungwinong, Kelurahan/Desa Kepuh, Kelurahan/Desa Lawu,

4 40 Kelurahan Nguter, Kelurahan Pengkol, Kelurahan Plesan, Kelurahan Pondok, Kelurahan Serut, Kelurahan Tanjung, Kelurahan Tanjungrejo. 10. Kecamatan Tawangsari tediri dari 10 kelurahan/desa yaitu : Kelurahan Dalangan, Kelurahan Grajegan, Kelurahan Kedungjambal, Kelurahan Keteguhan, Kelurahan Lorog, Kelurahan Majasto, Kelurahan Pojok, Kelurahan Ponowaren, Kelurahan Pundungrejo, Kelurahan Tambakboyo, Kelurahan/Desa Tangkisan, Kelurahan/Desa Watubonang. 11. Kecamatan Bulu terdiri dari 12 kelurahan/desa yaitu : Kelurahan Bulu, Kelurahan Gentan, Kelurahan Kamal, Kelurahan Karangasem, Kelurahan Kedungsono, Kelurahan Kunden, Kelurahan Lengking, Kelurahan Malangan, Kelurahan Ngasinan, Kelurahan Puron, Kelurahan Sanggang, Kelurahan Tiyaran 12. Kecamatan Weru terdiri dari 13 kelurahan/ desa : Kelurahan Alasombo, Kelurahan Grogol, Kelurahan Jatingarang, Kelurahan Karakan, Kelurahan Karanganyar, Kelurahan Karangmojo,Kelurahan Karangtengah, Kelurahan Karangwuni, Kelurahan Krajan, Kelurahan Ngreco, Kelurahan Tawang, Kelurahan Tegalsari, Kelurahan Weru.

5 41 A.2 Waktu Penelitian Adapun penelitian ini dimulai bulan September 2015 hingga selesai bulan April No Tahap Kegiatan Septem Okto- Waktu Pelaksanaan Novem Desem Janua Febru Maret April -ber ber -ber -ber -ri ari Perencanaan 2. Pembuatan Proposal 3. Pembuatan Instrumen Observasi 4. Wawancara 5. Analisis Laporan Akhir Konsultasi Tabel III. 1 Agenda penelitian

6 42 B. Jenis Penelitian Penelitian ini mneggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang berusaha mendapatkan informasi secara langsung dan selengkap mungkin mengenai permasalahan dari difabel dan Paguyuban Sehati Kabupaten Sukoharjo. Penelitian kualitatif diawali dengan pemilihan suatu proyek penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan mermuskuan pertanyaan penelitian yang berhubungan dengan proyek (kegiatan) penelitian. Perumusan masalah menjadi langkah selanjutnya hingga pengumpulan data yang dilakukan sesuai dengan pertanyaan penelitian yang diketengahkan. Peneliti secara terus menerus membuat catatan di lapangan dan menganalisisnya. Proses ini diulang-ulang beberapa kali tergantung luas sempitnya lingkup pertanyaan yang sedang diteliti sampai sebuah laporan ditulis akhir (Slamet : 2008). Dengan alur tersebut maka penelitian kualitatif sangat mementingkan keabsahan dan kedetailan dari data yang diperoleh dilapangan. Proses tersebut juga harus secara runtut dan kontinuitas dilaksanakan agar memperoleh data yang maksimal. Ada 6 (enam) macam metodologi penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu: etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif, partisipatories, dan penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif interaktif dimana penulis menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari lingkungan alamiahnya. Pendekatan dari penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus berlaku apabila suatu pertanyaan bagaimana (how) dan mengapa (why) diajukan kepada terhadap seperangkat peristiwa masa kini, yang mustahil atau sukar dikontrol periset (Yin, 1981 :20). Secara spesifik, dalam pembahasan ini pemaparan metode studi kasus diarahkan pada konsep dasar, metodologi dan proses studi, aplikasinya dalam penelitian bidang pendidikan, serta kelebihan dan kekurangannya (Salim : 2006).

7 43 Secara umum, studi kasus dapat diartikan sebagai metode atau strategi penelitian dan sekaligus hasil suatu penelitian pada kasus tertentu.. Studi kasus lebih dipahami sebagai pendekatan untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya yang alamiah tanpa adanya intervensi pihak luar. Diantara semua ragam studi kasus, kecenderungan yang paling menonjol adalah upaya untuk menyoroti suatu keputusan atau seperangkat keputusan, yakni mengapa keputusan itu diambil, bagaimana ia diterapkan, dan apa pula hasilnya. C. Populasi dan Sampel Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan (purposive sampel). Dalam memilih subyeksubyek sampel, diambil anggota-anggota sampel yang sedemikian rupa sehingga sampel tersebut benar-benar mencerminkan ciri-ciri dari populasi yang sudah dikenal sebelumnya. Informasi yang sudah final, jelas, dan tidak diragukan; bukan berupa informasi dugaan belaka. Penelitian untuk mendapatkan informasi-informasi dengan sampel bertujuan ini dilakukan terhadapat dua atau tiga daerah kunci (key-areas) atau beberapa kelompokkunci ( key groups or keyclusters). Jadi, tidak semua daerah, tidak semua kelompok, dan rumpun dalam populasi akan diselidiki. Dalam penelitian ini sampelnya adalah : 1. Difabel anggota Paguyuban Sehati Kabupaten Sukoharjo baik yang aktif maupun pasif sebagai penerima pelayanan langsung. 2. Pengurus Paguyuban Sehati Kabupaten Sukoharjo. 3. Keluarga dari anggota Paguyuban Sehati (difabel). 4. Masyarakat sekitar rumah difabel anggota Paguyuban Sehati.

8 44 D. Data dan Sumber Data Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari keterangan langsung informan yang ditunjuk oleh penulis. Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan sumber ( key informan). Data berupa pemaparan permasalahan baik ekonomi, sosial, dan permasalahan dalam kehidupan lain yang membuat difabel termarjinalkan dari kehidupan bermasyarakat. Wawancara dilakukan dengan informan yang berhubungan dan terkait langsung dengan difabel binaan Paguyuban Sehati yaitu anggota dari Paguyuban Sehati yang aktif maupun pasif mengikuti program-program dari Paguyuban tersebut, pengurus Paguyuban Sehati dan masyarakat yang tinggal selingkup dengan difabel di Paguyuban. b. Data sekunder Data sekunder adalah data-data yang dimanfaatkan oleh peneliti yang berupa dokumen dari Dinas Sosial kabupaten Sukoharjo, arsip-arsip yang dicatat oleh institusi terkait, laporan-laporan dan data-data lain sebagai pelengkap informasi yang dibutuhkan yang relevan dengan penelitian ini. E. Teknik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Observasi Teknik observasi atau teknik pengamatan adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan panca indera untuk mengamati secara langsung. Adapun kejadian-kejadian yang akan kita observasi adalah :

9 45 1. Interaksi antara difabel dengan keluarganya 2. Interaksi antara difabel dengan masyarakat disekitarnya 3. Usaha ekonomi yang digeluti difabel anggota Paguyuban Sehati 4. Interaksi difabel selama didalam pertemuan di Paguyuban Sehati 2. Wawancara (interview) Pada wawancara mendalam digunakan pedoman wawancara berupa garis besar pokok pertanyaan yang dinyatakan dalam proses wawancara dan disusun sebelum wawancara dimulai. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara terbuka (open interview). 3. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini yang akan kita kumpulkan diantaranya adalah : a. Foto Foto dalam proses wawancara dan observasi terhadap difabel anggota Paguyuban Sehati. b. Rekaman wawancara Rekaman wawancara sebagai bukti wawancara dengan informan baik difabel, keluarga, masyarakat dan pengurus Paguyuban Sehati. F. Validitas Data Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. Norman K. Denkin (Raharjo:2010) mendefinisikan triangulasi sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode

10 46 yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda. Sampai saat ini, konsep Denkin ini dipakai oleh para peneliti kualitatif di berbagai bidang. Menurutnya, triangulasi meliputi empat hal, yaitu: (1) Triangulasi metode (2) Triangulasi antar-peneliti (3) Triangulasi sumber data (4) triangulasi teori. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi data (sumber) yaitu pengumpulan data menggunakan beberapa sumber data untuk mengumpulkan data yang sama. Dengan mencari data yang sama untuk mencari kebenaran dari masalah dan mengecek kebenaran suatu informasi pada waktu dan alat yang berbeda. Menurut Patton dalam Moleong (Moleo ng, 2002: 178), triangulasi sumber adalah membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dengan metode kualitatif. Hal tersebut akan dicapai dengan jalan : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu. 4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dengan prosedur ini diharapkan data benar-benar valid dan kesimpulan yang diperoleh memiliki validitas yang tinggi. G. Teknik Analisis Data Menurut Moleong ( 2005) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu analisis data yang berguna untuk memberikan jawaban terhadap

11 47 permasalahan yang akan diteliti. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan cara proses pengumpulan data. Analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus-menerus. Penelitian ini menggunakan analisa model interaktif, dimulai dari : 1. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber antara lain buku-buku yang relevan, informasi di lapangan. Sedangkan pengumpulan data melalui teknik wawancara. 2. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Sebagaimana kita ketahui, reduksi data, berlangsung terus-menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. ia merupakan bagian dari analisis. Pilihanpilihan peneliti tentang bagian data mana yang dikode, mana yang dibuang, pola-pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebar, cerita-cerita apa yang sedang berkembang, semuanya itu merupakan pilihan-pilihan analitis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Reduksi data dilakukan untukmenjelaskan kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian dan pendekatan pengumpulan data. Pada saat reduksi data, peneliti menentukan berapa informan untuk mengidentifikasi peran dari Paguyuban Sehati, bentuk keikutsertaan dari para difabel di Kabupaten Sukoharjo, dan dampak yang diterima oleh difabel, keluarga maupun masyarakat. Didalamnya akan dibahas mengenai

12 48 program-program dari Paguyuban Sehati yang bertujuan untuk memandirikan difabel dan peran dari difabel untuk mengakses Paguyuban Sehati. 3. Penyajian Data Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Sajian data ini merupakan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga bila dibaca akan mudah dipahami mengenai berbagai hal yang terjadi dalam penelitian, yang memungkinkan peneliti untuk melakukan sesuatu pada analisis atau tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut. Dengan melihat penyajian-penyajian kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh, menganalisis ataukah mengambil tindakan, berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut. Penyajian data dalam penelitian ini akan diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara. Adapun penyajian data untuk mendiskripsikan tentang peran Paguyuban Sehati dalam pengembangan kemandirian bagi difabel di Kabupaten Sukoharjo. Di dalamnya akan dibahas tentang gambaran umum dari difabel dan kehidupan keluarganya, karakteristik informan, dan deskripsi tentang Paguyuban Sehati berserta program-programnya. 4. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi Dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda mencatat keteraturan, polapola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dar i satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga di verifikasi selama penelitian berlangsung.

13 49 Penarikan kesimpulan dilakukan secara cermat dan bertahap dari kesimpulan sementara sampai pada kesimpulan terakhir. Peneliti bersikap terbuka terhadap kesimpulan yang didapat sebelumnya. Kesimpulan dapat berupa pemikiran yang timbul ketika menulis dengan melihatkembali fieldnote atau catatan lapangan dan membandingkan tujuan penelitian. Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan membantu dalam mengolah data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kesimpulan dan verifikasi dilaksanakan selama penelitian, dilakukan dengan meninjau ulang catatan selama di lapangan dan wawancara kembali dengan informan. Apabila terjadi kesalahan data yang mengakibatkan kesimpulan tidak sesuai, maka dilakukan pengulangan dengan melalui tahap yang sama. H. Profil Informan 1. Edy Supriyanto Bapak Edy adalah Ketua Paguyuban Difabel Sehati Kabupaten Sukoharjo yang sekaligus merupakan salah satu dari ketiga belas pendiri paguyuban Sehati. Beliau adalah seorang difabel tuna daksa dengan disabilitas pada salah satu kaki sehingga sehari-harinya memaki krek (alat bantu berjalan). Lulusan dari salah satu STM di Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo ini kini berprofesi sebagai seorang konsultan Difabel yang sering menjadi fasilitator dan pembicara diberbagai acara seminar di berbagai daerah. Bapak Edy berusia 45 tahun dengan memiliki dua orang anak. Saat ini beliau tinggal di Desa Cemetuk, Lorog RT 01/09, Tawangsari. Beliaulah salah satu yang memotivasi seluruh difabel di Kabupaten Sukoharjo untuk tetap mandiri dan eksis di masyarakat tanpa harus minder serta merasa lemah. Berawal dari sekolah yang sama yaitu RC Solo sekolah khusus Difabel, beliau mulai mengajak teman-temannya untuk mendirikan sebuah

14 50 paguyuban yang dapat menampung aspirasi dari seluruh Difabel serta memberikan solusi pada setiap permasalahan Difabel. 2. Agung Budi Santoso Bapak Agung berusia 40 tahun adalah seorang tuna daksa dengan disabilitas pada kaki dan tangan kirinya. Bapak Agung merupakan salah satu pengurus harian dari Paguyuban Sehati Kabupaten Sukoharjo yang sehari-harinya banyak berkegiatan di Sekretariatan Paguyuban. Beliau bukan difabel dari lahir, melainkan difabel yang diakibatkan oleh sebuah kecelakaan yang dialaminya sewaktu STM. Beliau sudah berkeluarga dan tinggal di Desa Walang, Jombor, Bendosari, Sukoharjo. Bapak ini masuk menjadi anggota Paguyuban Sehati baru pada tahun 2011, dimana beliau ditawari oleh Bapak Edy yang merupakan teman beliau sewaktu sekolah di STM. Bapak Agung juga berprofesi sebagai THL (Tenaga Harian Lepas) Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo yang sering membantu Dinas Sosial pada beberapa kegiatan mereka. Motivasi beliau untuk maju dan mandiri mendorongnya bergabung serta aktif dalam setiap kegiatan Paguyuban Difabel Sehati Kabupaten Sukoharjo. 3. Winarni Ibu Winarni adalah salah satu anggota aktif dari Paguyuban Difabel Sehati Kabupaten Sukoharjo sejak tahun Perempuan kelahiran 9 Juni 1977 ini bertempat tinggal di Desa Joho, Mojolaban, Sukoharjo. Beliau bekerja sebagai penjahit rumahan di desanya dan sesekali menerima pijat untuk bayi. Beliau belum berkeluarga namun sudah memiliki beberapa anak asuh yang beliau rawat sejak masih bayi. Ibu Winarni aktif di kegiatan Paguyuban Sehati baik di pusat maupun di kecamatan. Beliau selama satu tahun terakhir bertanggung jawab sebagai ketua KUBE Surya Gemilang yang merupakan kelompok usaha bersama dari Kecamatan Mojolaban. Keterbatasan yang dimiliki tidak membuat semangatnya luntur untuk memajukan Kecamatan Mojolaban yang selama

15 51 ini beliau dampingi. Beliau juga bertanggung jawab sebagai sekretaris dari koperasi yang dimiliki oleh Pguyuban Sehati bersama rekan-rekannya. Beliau juga sering menemani Bapak Edy (Ketua Paguyuban Sehati) menjadi fasilitator difabel diberbagai daerah. 4. Yanti Ibu Yanti merupakan satu dari ketiga belas orang pendiri Paguyuban Sehati di Kabupaten Sukoharjo bersama Bapak Edy di tahun Selama lebih dari delapan belas tahun beliau ikut berjuang untuk memajukan paguyuban yang beliau percaya murni sebagai gerakan sosial untuk difabel. Awalnya Ibu Yanti justru aktif di kegiatan difabel Kabupaten Karanganyar karena tempat tinggal beliau yang berbatasan langsung dengan Karanganyar. Tawaran untuk mendirikan Paguyuban bagi difabel di Kabupaten Sukoharjo merupakan awal dari beliau aktif di berbagai kegiatan difabel di Sukoharjo dengan membawa nama Paguyuban Sehati. Selain sebagai Ketua KUBE Alaska Sejahtera yang merupakan Kelompok Usaha Bersama Difabel di Kecamatan Polokarto, saat ini beliau juga bertanggung jawab menjadi bendahara koperasi Paguyuban Sehati. Ibu Yanti berusia 41 tahun bertempat tinggal di Desa Kauman RT 03/02, Jatisobo, Polokarto. Beliau merupakan difabel tuna daksa pada salah satu kakinya. Ibu Yanti sudah memiliki seorang suami yang bekerja sebagai tukang kayu keliling. Dulu beliau bekerja dengan menerima jahitan konveksi dirumah, namun setelah memutuskan untuk aktif di Paguyuban Sehati beliau lebih memilih untuk meinggalkan pekerjaan dan fokus pada gerakan sosial difabel di Kabupaten Sukoharjo bersama dengan Paguyuban Sehati. 5. Winarto Mas Winarto merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Beliau tinggal di Desa Kerjan, RT 02/02, Tempel, Kecamatan Gatak. Saat ini beliau bekerja sebagai penjual kerupuk keliling yang mulai berjualan jam 05.00

16 52 pagi hingga siang hari jam dua Setelah selesai berjualan biasanya beliau langsung menuju ke sekretariatan Paguyuban Sehati di Sukoharjo. Beliau difabel tuna daksa pada salah satu kakinya, namun beliau tidak difabel dari lahir tetapi dari usia dua tahun akibat salah obat yang diberikan dokter sehingga ada kerusakan pada saraf kakinya. Mas Winarto (35 tahun) merupakan an ggota yang baru bergabung di Paguyuban Sehati selama empat bulan terakhir. Meskipun anggota baru, beliau sudah masuk dalam kategori aktif karena intensitas beliau yang hampir setiap hari mengikuti kegiatan Paguyuban Sehati. Berawal dari ajakan salah seorang teman sekolah beliau untuk mengikuti paguyuban difabel, kini beliau sudah aktif diberbagi acara Paguyuban Sehati mulai dari acara di Sekretariatan hingga acara di Kecamatan, sehingga beliau juga bertanggung jawab sebagai koordinator difabel di Kecamatan Gatak. 6. Diyem Ibu Diyem adalah salah satu anggota dari Paguyuban Sehati yang berasal dari Kecamatan Polokarto, beliau dan suaminya Bapak Sadiman merupakan anggota baru. Baik ibu Diyem maupun suaminya bukanlah seorang difabel, tetapi ketiga anaknya lah yang difabel. Beliau mempunyai tiga orang anak yaitu anak pertama adalah Asri Yuniarti yang merupakan satu-satunya anak perempuan beliau, Asri pertama kali sakit saat usia 8 tahun pada waktu kelas 2 SD. Anak yang kedua yaitu Adi Setyawan yang awalnya sakit saat usia 5 tahun. Sedangkan yang terakhir bernama Arip Tri Pamungkas, dia juga sakit pada usia 5 tahun. Dari ketiganya, Adi adalah yang pertama terserang polio, baru kemudian disusul oleh Asri dan Arip. Ketiganya mengalami keterlambatan respon saat diajak berkomunikasi, namun Adi saat ini hanya bisa berbaring di kamar tidur sedangkan Asri dan Arip harus memakai kursi roda. Ibu Diyem dan Bapak Sadiman bekerja sebagai petani. Beliau tinggal di Karangan, Desa Ngranggan, Kecamatan Polokarto. Meskipun tidak terlalu aktif dikegiatan Paguyuban Sehati, namun beliau secara bergantian dengan

17 53 suaminya berusaha untuk menghadiri pertemuan rutin di Sekretariatan Paguyuban Sehati termasuk kegiatan difabel di Kecamatan Polokarto. 7. Debora Kurniasari Ibu Dora (38 tahun) ada lah seorang ibu rumah tangga yang mempunyai seorang putri yang masih TK. Beliau tinggal di Desa Jatimalang RT 02/6, Tawangsari Kabupaten Sukoharjo, namun beliau sebenarnya adalah warga pindahan dari Karanganyar. Beliau sudah dua tahun terakhir pindah di Sukoharjo. Beliau merupakan difabel tuna daksa pada bagian kakinya sehingga untuk mobilitas sehari-hari beliau menggunakan kursi roda. Suami Ibu Dora bekerja sebagai Koki di Pelayaran Luar Negeri dan pulang hanya satu sekali dalam setahun dan hanya selama beberapa hari saja. Sehari-harinya beliau lebih banyak menghabiskan waktu bersama anaknya dan ditemani seorang pembantu rumah tangga. Pertama kali masuk di Paguyuban Sehati, Ibu Dora diajak oleh Bapak Edy yang merupakan teman sekolah beliau sewaktu di RC Solo. Saat ini beliau sudah 2,5 tahun menjadi anggota Paguyuban Sehati, meskipun tidak begitu aktif karena keterbatasan akses menuju tempat kegiatan, beliau selalu menyempatkan datang ke pertemuan rutin setiap bulan di Sekretaritan dengan diantar oleh pembantunya. 8. Ani Rustami Ibu Ani (53 tahun) merupakan kakak kandung dari Ibu Winarni yang sekarang masih tinggal satu rumah di Desa Joho, Mojolaban. Beliau bekerja sebagai penjahit konveksi. Beliau sudah memiliki tiga orang anak dengan dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Dari kecil beliau turut merawat Ibu Winanrni adiknya, sehingga beliau sudah memahami karakter dari adiknya secara jelas. Beliau lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan Ibu Winarni untuk selalu mendukung setiap kegiatannya.

18 54 9. Pradah Dwi Suryawanti Ibu Pradah adalah tetangga dari Ibu Winarni yang rumahnya berada tepat dibelakangnya. Beliau sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta. Beliau sudah memiliki satu orang anak perempuan dan sehari-hari beliau sering meminta bantuan dari Ibu Winarni untuk mengasuh anaknya selama ditinggal kerja. 10. Harti Apriliana Ibu Harti (37 tahun) adalah adik terakhir dari Ibu Yanti dari total 9 bersaudara. Beliau memiliki dua orang anak dan sehari-hari lebih banyak melakukan aktivitas diruma sebagai ibu rumah tangga. Sejak dari kecil beliau adalah saudara yang paling dekat dengan Ibu Yanti, hingga sekarang beliau terkadang mengantar Ibu Yanti ke Sekretariatan Paguyuban Sehati Sukoharjo mengingat kondisi Ibu Yanti yang tidak memungkinkan untuk naik motor sendiri. 11. Atun Puji Rahayu Ibu Atun adalah tetangga yang rumahnya tepat berada didepan rumah Ibu Yanti di Desa Kauman RT 02/3. Beliau bekerja sebagai perawat di sebuah home care. Kini beliau sudah memiliki seorang anak laki-laki. Beliau sangat dekat dengan Ibu Yanti karena beliau sering meminta bantuan kepada Ibu Yanti untuk mengasuh anaknya. Beliau sedikit banyak memperhatikan kehidupan dari Ibu Yanti yang begitu aktif di kegiatan sosial baik didalam maupun diluar wilayah Kecamatan Pookarto. 12. Winarni Ibu Winarni (56 tahun) adalah ibu dari Mas Winarto yaitu informan difabel dari Desa Tempel, Kecamatan Gatak. Beliau adalah saksi hidup yang menyaksikan pertumbuhan dan perkembangan Mas Winarto. Beliau sehari-harinya membantu Mas Winarto mengemasi kerupuk yang akan dijual keliling oleh putranya tersebut. Selama ini beliau selalu mendukung

19 55 setiap kegiatan yang diikuti oleh Mas Winarto, karena sebagai orang tua beliau merasa hanya bisa memberikan doa dan dukungannya kepada putranya tersebut. 13. Sri Hastini Ibu Sri berusia 49 tahun merupakan warga desa Tempel RT 02/2 yang juga tetangga dari Informan difabel Mas Winarto. Rumah beliau berjarak dua rumah disebelah timur rumah Mas Winarto. Beliau memiliki tiga orang anak dan sehari-hari menghabiskan waktu dirumah. Suami beliau adalah teman dekat dari Mas Winarto, sehingga secara tidak langsung beliau cukup banyak mengetahui kehidupan Mas Winarto. 14. Sari Ibu Sari (41 tahun) adalah tetangga dari Ibu Diyem di Desa Karangan yang rumahnya tepat berada dibelakngnya. Beliau mempunyai took kelontong dirumah dan beternak sapi bersama suaminya. Selama ini beliau banyak memperhatikan kehidupan dari tetangganya yaitu Ibu Diyem, hal ini karena beliau merasa bahwa kepedulian terhadap difabel dari masyarakat masih kurang. Beliau juga sering meminta bantuan kepada Ibu Diyem untuk rewang (membantu memasak) apabila ada hajatan dirumahnya atau sekedar ada acara arisan dirumah.

BAB IV PEMBAHASAN. Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan

BAB IV PEMBAHASAN. Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan dideskripsikan daerah-daerah yang menjadi tempat penelitian yang meliputi 12 kecamatan yang berada di Kabupaten Sukoharjo yang terdiri atas Kecamatan

Lebih terperinci

PEMETAAN KUNJUNGAN PASIEN PENYAKIT HYPERTENSI

PEMETAAN KUNJUNGAN PASIEN PENYAKIT HYPERTENSI PEMETAAN KUNJUNGAN PASIEN PENYAKIT HYPERTENSI PRIMER BERDASARKAN DATA SISTEM INFORMASI KESEHATAN PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010 DAN 2011 Muhammat Fauzi 1, Sri Sugiarsi 2,Rohmadi

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMASANGAN ATRIBUT DAN PENGGUNAAN FASILITAS UMUM UNTUK KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH TAHUN 2008

Lebih terperinci

SUKOHARJO DALAM ANGKA 2008 / 2009

SUKOHARJO DALAM ANGKA 2008 / 2009 Katalog BPS : ISSN : 1403.3311 0215.6180 33110.0901 ht tp :// su k oh ar jo ka b. bp s. go.id SUKOHARJO DALAM ANGKA 2008 / 2009 SUKOHARJO IN FIGURE 2008 / 2009 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SUKOHARJO

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA GURU PAI PADA SEKOLAH - TAHUN 2011 KABUPATEN : SUKOHARJO - PROVINSI : JAWA TENGAH

DAFTAR NAMA GURU PAI PADA SEKOLAH - TAHUN 2011 KABUPATEN : SUKOHARJO - PROVINSI : JAWA TENGAH 1 Suroto Drs. 000000000131370462 L 28/06/52 PNS NIP-13 S1 III/d 01/05/77 34 SDN Tegalmade 02 Mojolaban Sukoharjo 2008 2 Slamet A.Ma 000000000130618692 L 04/03/52 PNS NIP-13 D2 III/d 01/02/78 33 SDN Bulu

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG ALAMAT KANTOR DAN TEMPAT KEGIATAN PERKANTORAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO 1 PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Skema Hierarki Metode AHP Pada Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), yang mana terdapat goal (tujuan), kriteria,

Lebih terperinci

Jln Ir Sutami 36 A, Surakarta ) 2) 3)

Jln Ir Sutami 36 A, Surakarta ) 2) 3) PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG PUSKESMAS DAN PUSKESMAS PEMBANTU DENGAN METODE AHP MENGGUNAKAN APLIKASI EXPERT CHOICE (STUDI KASUS GEDUNG PUSKESMAS DAN PUSKESMAS PEMBANTU KABUPATEN SUKOHARJO) Widi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dikarenakan yang menjadi sasaran peneliti adalah organisasi yang rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Konstruksi Sosial Masyarakat terhadap Sungai ( Studi Fenomenologi mengenai Konstruksi Sosial Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari

Lebih terperinci

PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA BIDANG TK, SD, SLB DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO Alamat : Jl. Veteran Nomor 54 Sukoharjo Telp.

PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA BIDANG TK, SD, SLB DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO Alamat : Jl. Veteran Nomor 54 Sukoharjo Telp. Nomor : 050/4996-1 /2013 SD KEDUNGSONO 01 KECAMATAN BULU Berdasarkan Penetapan Sebagai Penyedia Barang Nomor : 050/4995-1/2013 tanggal : Perpustakaan SD Kedungsono 01 Kec. Bulu a. Nama Perusahaan : CV.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan BAB III METODE PENELITIAN A. BENTUK PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, karena mengungkap data yang sedang berlangsung. Data yang terkumpul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian dituntut adanya teknik tertentu untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Sehingga dapat berhasil dengan baik untuk memahami dan memecahkan masalah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

PERSEBARAN PELAYAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2011 (DISTRIBUTION OF PRIMARY HEALTH CARE AT SUKOHARJO REGENCY IN 2011)

PERSEBARAN PELAYAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2011 (DISTRIBUTION OF PRIMARY HEALTH CARE AT SUKOHARJO REGENCY IN 2011) PERSEBARAN PELAYAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2011 (DISTRIBUTION OF PRIMARY HEALTH CARE AT SUKOHARJO REGENCY IN 2011) Lintang Ronggowulan 1,*, Setya Nugraha 2 dan Rita Noviani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Dusun Beji Desa Sumberagung Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Penentuan lokasi penelitian didasarkan karena kelompok pembudidaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif, akan tetapi metode tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif, akan tetapi metode tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN Secara umum dalam penelitian terdapat dua metode penelitian, yaitu metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif, akan tetapi metode tersebut memiliki kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian mengenai pola asuh keluarga broken home dalam perkembangan anak ini, peneliti mengambil lokasi di Desa Sumberejo, Kecamatan Madiun.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. permasalahan yang sangat kompleks dan dinamis sehingga penting untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. permasalahan yang sangat kompleks dan dinamis sehingga penting untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Permasalahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat merupakan permasalahan yang sangat kompleks dan dinamis sehingga penting untuk mengkaji secara holistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah

Lebih terperinci

DAFTAR NOMINATIF TENAGA HONORER KATEGORI II

DAFTAR NOMINATIF TENAGA HONORER KATEGORI II Instansi : Pemerintah Kab. Sukoharjo Jumlah Data : 1099 Jumlah Data sesuai Validasi aplikasi BKN : 1099 Jumlah Data tidak sesuai Validasi aplikasi BKN : 0 Jumlah Data Duplikasi/ Rangkap : 0 DAFTAR NOMINATIF

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, selain itu juga merupakan suatu usaha yang sistemastis dan terorganisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam (Tohirin, 2012:2), penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja adalah penelitian kualitatif yang berdasarkan fenomenologis. Dimana pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Boyolali khususnya di Pasar Kota Boyolali. Alasan pemilihan tempat penelitian yaitu Pasar Kota Boyolali yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian mengenai tipe-tipe interaksi sosial di Panti asuhan ini, peneliti mengambil lokasi di Panti asuhan Santa Maria, Ganjuran, Bantul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 35 BAB III METODE PENELITIAN Sugiyono (2010:9) menyatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dimana cara ilmiah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Pendapat Surakhmad (1980) Penelitian merupakan : kegiatan ilmiah guna menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang dilakukan secara metodologis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Moh. Nazir (1988: 63) yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Merupakan jenis penelitian deskriptif, karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di daerah Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dimana dengan pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Jln Raden Saleh, Kampus II Universitas Negeri Gorontalo, Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Jln Raden Saleh, Kampus II Universitas Negeri Gorontalo, Kota BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Damhil Kota Selatan Kota Gorontalo yang terletak di Jln Raden Saleh, Kampus II Universitas Negeri Gorontalo, Kota Gorontalo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di. akan menghasilkan suatu penelitian yang maksimal.

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di. akan menghasilkan suatu penelitian yang maksimal. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian merupakan suatu cara untuk melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di tentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Metode yang diterapkan pada peneliti ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian mengenai pola interaksi masyarakat pasca pemilihan dukuh di dusun Nogosari, Desa Sidokarto, kecamatan Godean, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan verstehen (Max Weber) yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan verstehen (Max Weber) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis Efektifitas Penggunaan Fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini hanya menggambarkan, meringkas, berbagai kondisi, situasi atau berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. ini hanya menggambarkan, meringkas, berbagai kondisi, situasi atau berbagai 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yang mana jenis penelitian ini hanya menggambarkan, meringkas, berbagai kondisi, situasi atau berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN 26 BAB III METODE PENELITAN Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan mencapai hasil yang maksimal, berikut ini akan dijelaskan metode apa saja yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan. 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul yang peneliti angkat, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, fenomenologis dan berbentuk diskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dipilihnya BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Interaksi Sosial antar Pedagang ini mengambil lokasi penelitian di Kawasan Obyek Wisata Ketep Pass, Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Menurut Nazir (2008: 63) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja atau prosedur untuk memperoleh data yang dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan meneliti mengenai dampak ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri terhadap berubahnya peran dan fungsi anggota keluarga. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu

Lebih terperinci

APLIKASI METODE AHP UNTUK PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU (PUSTU) BERBASIS GIS DI KABUPATEN SUKOHARJO

APLIKASI METODE AHP UNTUK PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU (PUSTU) BERBASIS GIS DI KABUPATEN SUKOHARJO ABSTRACT APLIKASI METODE AHP UNTUK PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN PUSKESMAS PEMBANTU (PUSTU) BERBASIS GIS DI KABUPATEN SUKOHARJO Widi Hartono 1), Muchacha Mufti A. 2), Sugiyarto 3) 1) Pengajar

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PENETAPAN PENYEDIA PENGADAAN LANGSUNG Nomor : 356/PPBJ-SDA/2017 Tanggal : 3 Juli 2017

PENGUMUMAN PENETAPAN PENYEDIA PENGADAAN LANGSUNG Nomor : 356/PPBJ-SDA/2017 Tanggal : 3 Juli 2017 Nomor : 356/PPBJ-SDA/2017 Berdasarkan Penetapan Penyedia Barang/Jasa Nomor : 338/PPBJ- Pekerjaan : Rehabilitasi Saluran Pembuang DI Cendono Kec. Bendosari 1. Nama Penyedia Barang/Jasa : CV. ADHI CIPTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini lebih terarah, pada penelitian ini penulis menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini lebih terarah, pada penelitian ini penulis menggunakan BAB III METODE PENELITIAN III.1. Pendekatan Penelitian Agar penelitian ini lebih terarah, pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dimana dalam penelitian yang dilakukan hanya bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena 44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi diwilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena wilayah tersebut

Lebih terperinci

commit to user BAB III METODE PENELITIAN

commit to user BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang pemecahan masalahnya dengan menggunakan data empiris. (Masyhuri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dapat diartikan prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di LSM WALHI Yogyakarta, pemilihan ini dilakukan karena WALHI sendiri adalah salah satu LSM yang memiliki perhatian di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat hiburan khusus tempat tongkrongan anak- anak lesbi. Peneliti mengambil lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui eksistensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat beberapa hal yang perlu dijelaskan dalam kaitannya dengan metodologi dan prosedur yang digunakan dalam penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

III. METODE PENELITIAN. sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Menurut Sugiono (2008) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong: 2009) mendefinisikan metode

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong: 2009) mendefinisikan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong: 2009) mendefinisikan metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Kapas No.10 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Kapas No.10 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Pengadilan Negeri Yogyakarta yang beralamat di Jalan Kapas No.10 Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini mengenai konsep diri pada perempuan penderita tumor jinak payudara, metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan

BAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Desa Sikumpul, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Peneliti memilih lokasi ini, karena di daerah ini

Lebih terperinci

Disampaikan pada Sosialisasi RP2KP/SPPIP Semarang, 5 Juni 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

Disampaikan pada Sosialisasi RP2KP/SPPIP Semarang, 5 Juni 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO Disampaikan pada Sosialisasi RP2KP/SPPIP Semarang, 5 Juni 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DITJEN CIPTA KARYA SNVT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN JATENG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO Kerangka Penyajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Lexy J. Moleong (2004: 6) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif merupakan sebagai prosedur pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata

BAB III METODE PENELITIAN. kisah sukses Desa Wisata Pentingsari yang kini telah menjadi Desa Wisata BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini terletak di Desa Pentingsari Kelurahan Umbulharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk menggambarkan lebih jauh mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari responden hasil wawancara dan dokumentasi (Hamidi, 2008:55).

BAB III METODE PENELITIAN. dari responden hasil wawancara dan dokumentasi (Hamidi, 2008:55). 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang memiliki ciri khas penyajian datanya dalam bentuk narasi, cerita mendalam atau rinci dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis Kualitatif dikarenakan permasalahan yang belum jelas, kompleks

BAB III METODE PENELITIAN. analisis Kualitatif dikarenakan permasalahan yang belum jelas, kompleks BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan teknik analisis Kualitatif dikarenakan permasalahan yang belum jelas, kompleks dan penuh makna sehingga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Alasan memilih metode kualitatif yaitu: 1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan dan Jenis Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3) Subjek Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif yang bertujuan memaparkan gejala atau fenomena yang ada dengan jalan memaparkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian yang peneliti lakukan Menggunakan pendekatan kualitatif yang dapat digunakan untuk memahami interaksi sosial, misalnya dengan wawancara mendalam sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dusun Puron, Kelurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki Karang Taruna unit yang bernama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2009:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta. 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana gaya hidup shopaholic mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitan Penelitian ini berlokasi di Kota Surakarta. Adapun alasan memilih lokasi ini karena terdapat SCC yang merupakan salah satu Komunitas Motor klasik atau motor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang 35 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Krik and Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya menerangkan proses penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti yang meliputi penjelasan lokasi, strategi dan jenis penelitian, sumber data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif artinya data yang diperoleh akan dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan Latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Hadari Nawawi (2005:63), metode deskriptif dengan menggambarkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini berupaya menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena data yang dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan metode kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berarti harus dapat dipercaya kebenarannya (Narbuko, 2007: 3).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berarti harus dapat dipercaya kebenarannya (Narbuko, 2007: 3). BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi merupakan jalan yang ditempuh untuk mencapai pemahaman. Jalan untuk mencapai pemahaman tersebut ditetapkan secara bertanggung jawab secara ilmiah dan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menentukan konsep utama dari permasalahan sehingga masalah-masalah dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menentukan konsep utama dari permasalahan sehingga masalah-masalah dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Batasan Masalah Pembahasan Batasan Masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk membatasi pembahasan pada pokok permasalahan penelitian saja. Ruang lingkup menentukan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Negeri A Kota Bandung yang beralamat di jalan Pajajaran No. 50 Kota Bandung. Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian

Lebih terperinci