BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah cara memandang atau melihat sesuatu (the way looking
|
|
- Budi Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 69 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah cara memandang atau melihat sesuatu (the way looking at things), yakni semacam intellectual gestalt yang hidup dalam diri seseorang dan mempengaruhi orang tersebut dalam memandang realitas di sekitarnya. Dalam penelitian, perbedaan cara memandang ini tidak saja berimplikasi pada tataran filosofis, abstrak, dan konseptual, tapi juga sampai pada tataran operasional dan praktis 79. Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui model-model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. Sebagai citra fundamental dari pokok permasalahan di dalam suatu ilmu, paradigma menggariskan hal yang seharusnya dipelajari. Paradigma, menurut 79 Hal.16 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif,GP Press Group, Jakarta, 2013,
2 70 Bogdan dan Biklen, adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian 80. Sebuah paradigma dapat pula digambarkan sebagai satu set dari basis kepercayaan (atau metafisik) yang terikat dengan tujuan akhir yang optimal atau atau merupakan prinsip-prinsip utama. Paradigma mewakili pandangan tentang dunia yang didefinisikan lengkap dengan kepemilikannya, keaslian dari dunia di mana setiap individu berada di dalam, dan merupakan suatu susunan tentang hubungan antara dunia dan bagian-bagiannya 81. Paradigma penelitian mutlak diperlukan bagi seorang peneliti, terutama untuk menetapkan jenis dan metode penelitian, sesuai dengan sudut pandang permasalahan. Peneliti akan salah arah tanpa bertolak dari paradigma yang jelas, ibarat seorang pemburu yang ingin menembak buruannya tanpa melihat dan mengukur dengan akurat hewan apa buruannya atau siapa sasaran dan senjata apa yang layak digunakan untuk menaklukkan hewan buruannya 82. Sejak abad pencerahan hingga era globalisasi, terdapat empat paradigma ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh para ilmuwan. Empat paradigma ilmu tersebut adalah Positivisme, Post-Postivisme (yang kemudian dikenal dengan 80 J. Moleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remadja Rosdakarya, Bandung, 2006, Hal Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif,GP Press Group, Jakarta, 2013, Hal Ibid, Hal.15-16
3 71 Classical Paradigm atau Conventionalism Paradigm), Critical Theory (Realisme) dan Constructivism (Guba, Egon, 1990: 18-27). Keempatnya dimaksudkan untuk menemukan hakikat realitas atau ilmu pengetahuan yang berkembang 83. Perbedaan dari keempat paradigma tersebut dapat dilihat dari cara pandang masing-masing terhadap realitas yang digunakan dan cara yang ditempuh untuk melakukan pengembangan penemuan ilmu pengetahuan, khususnya pada tigaaspek yang ada di dalamnya, yakni aspek-aspek ontologis, epistemologis, dan metodologis 84. Tabel3.1 Tiga Paradigma Ilmu Sosial Positivisme dan Postpositivisme Konstruktivisme (Interpretatif) Teori Kritis 83 Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, Penerbit Tiara Wacana, Yogyakarta, 2006, Hal Ibid, Hal. 68
4 72 Menempatkan ilmu sosial seperti ilmu-ilmu alam dan fisika, dan sebagai metode yang terorganisir untuk menyatukan deductive logic dengan pengamatan empiris, agar mendapatkan konfirmasi tentang hukum kausalitas yang dapat digunakan untuk memprediksi pola umum gejala sosial tertentu. Memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful action, melalui pengamatan langsung terhadap pelaku sosial dalam setting yang alamiah, agar mampu memahami dan menafsirkan bagaimana pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara dunia sosial. Mentakrifkan ilmu sosial sebagai proses kritis mengungkap the real structure dibalik ilusi dan kebutuhan palsu yang ditampakkan dunia materi, guna mengembangkan kesadaran sosial untuk memperbaiki kondisi kehidupan subjek penelitian. (Agus Salim, 2006:72). Dalam ilmu sosial, critical theory atau konstruktivisme mendapat tempat yang lebih mapan 85. Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan paradigma penelitian konstruktivisme. Secara ontologis, aliran ini menyatakan bahwa realitas itu ada dalam beragam bentuk konstruksi mental yang didasarkan pada 85 Ibid, Hal.73
5 73 pengalaman sosial, bersifat lokal dan spesifik, serta tergantung pada pihak yang melakukannya 86. Konstruksivisme sosial mengajarkan bahwa pengetahuan merupakan produk interaksi simbolik dalam kelompok sosial. Dengan lain perkataan, realitas dikonstruksikan secara sosial sebagai produk kehidupan kelompok dan kehidupan budaya 87. Karena itu, realitas yang diamati oleh seseorang tidak bisa digeneralisasikan kepada semua orang sebagaimana yang biasa dilakukan dikalangan positivis atau post-positivis. Atas dasar filosofis ini, aliran ini menyatakan bahwa hubungan antara pengamat dan objek merupakan satu kesatuan, subjektif dan merupakan hasil perpaduan interaksi antara keduanya 88. Dari uraian di atas, maka penulis menggunakan paradigma konstruktivisme.di mana dalam penelitian ini penulis lebih banyak menggunakan nalar dalam memaparkan dan mendeskripsikan tentang tanda-tanda dan makna dalam iklan yang diteliti, penulis juga melihat pada beberapa teori-teori dari para ahli yang diterapkan untuk menjelaskan makna simbol dan tanda termasuk isi komunikasi yang terdapat dalam visual iklan TOP White Coffee versi Raline Shah ini. 3.2 Metode Penelitian 86 Ibid, Hal Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, PT Citra Aditya Bakti, Bandung Hal Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, Penerbit Tiara Wacana, Yogyakarta, 2006, Hal.71
6 74 Metode penelitian pada penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian bersifat deskriptif. Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk melihat perilaku dalam situasi yang sebenarnya tanpa adanya rekayasa yang terkadang terjadi pada penelitian eksperimental atau survei.teknik kualitatif dapat meningkatkan kedalaman pemahaman peneliti terhadap fenomena yang tengah diteliti, khususnya jika fenomena tersebut belum pernah diteliti sebelumnya.selain itu, metode kualitatif bersifat fleksibel sehingga memungkinkan peneliti untuk mempelajari berbagai bidang baru yang menarik 89. Riset kualitatif merupakan suatu penelitian yang mendalam (in-depth), berorientasi pada kasus dari sejumlah kecil kasus, termasuk kasus studi kasus.riset kualitatif berupaya menemukan data secara terperinci dari kasus tertentu, sering kali dengan tujuan menemukan bagaimana sesuatu terjadi.tujuan utama riset kualitatif adalah untuk membuat suatu fakta dapat dipahami, dan sering kali tidak terlalu menekankan pada penarikan kesimpulan (generalisasi), atau tidak menekankan pada perkiraan (prediksi) dari berbagai pola (yang ditemukan) 90. Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek dan merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Menurut definisi Morissan. Metode Penelitian Survei, Prenada Media Group: Jakarta, 2012 Hal. 22 Ibid, Hal. 22
7 75 ini penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif sehingga merupakan rinci dari suatu fenomena yang diteliti 91. Penelitian deskriptifbermaksud memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu, sudah ada informasi mengenai gejala sosial seperti yang dimaksudkan dalam suatu permasalahan penelitian namun belum memadai. Penelitian deskriptif menjawab pertanyaan apa dengan penjelasan yang lebih terperinci mengenai gejala sosial seperti yang dimaksudkan dalam suatu permasalahan penelitian yang bersangkutan 92. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis semiotik milik Roland Barthes. Semiotika adalah ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai dalam usaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika atau istilah Barthes semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat dicampur adukan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. Barthes menciptakan sebuah peta tentang bagaimana tanda bekerja. Barthes melontarkan konsep tentang konotasi dan denotasi sebagai kunci dari analisisnya. Barthes menggunakan versi yang jauh lebih sederhana saat membahas model glossematic sign (tanda-tanda glossematic). Mengabaikan 91 Indiwan Seto Wahyu Wibowo. Semiotika Komunikasi-Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi, MitraWacana Media: Jakarta, 2013, Hal Ibid, Hal. 163
8 76 dimensi dari bentuk dan substansi, Barthes mendefinisikan sebuah tanda (sign) sebagai sebuah sistem yang terdiri dari (E) sebuah ekspresi atau signifier dalam hubungannya (R) dengan content (atau signified) (C): ERC. Lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier (ekspresi) dan signified (content) di dalam sebuah tanda terdapat realitas eksternal. Itu yang disebut Barthes sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda (sign) 93. Iklan merupakan bidang kajian yang amat relevan bagi analisis semiotika.iklan umumnya dibuat dengan banyak tanda dalam desainnya. Tandatanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerjasama dengan baik dalam upaya mencapai efek yang diharapkan. Yang paling penting dalam iklan televisiadalah visualisasi gerakan dan teks: kalimat yang dituliskan (ditambah dengan makna dan pemilihan jenis huruf/tipografi yang salingberkaitan dengan gambar-gambar), teknik pengambilan gambar. Sistem semiotika yang lebih penting lagi dalam iklan televisi adalah digunakannya tanda-tanda ikonis, yaitu tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu. Penelitian semiotika merupakan salah satu bentuk analisis teks media yang bersifat kualitatif. Dengan menggunakan analisis semiotik Barthes diharapkan dapat mengungkapkan makna di balik tanda dari kata, gambar, bahasa tubuh model, maupun teks dalam iklan televisi TOP White Coffee. 3.3 Subjek Penelitian 93 Ibid, Hal. 21
9 77 Subjek penelitian ini adalah iklan televisi TOP White Coffee versi Raline Shah. Sedangkan yang menjadi objek penelitan dalam penelitian ini adalah semua tanda visual yang mengandung makna secara verbal dan nonverbal yang dianalisis menggunakan semiotika Roland Barthes: 1. Visual model/ endorser Visual yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah gesture seorang perempuan (badan), atribut yang digunakan, gesture laki-laki. 2. Teks Teks yang akan diteliti adalah setiap ucapan yang berhubungan dengan iklan TOP Whhite Coffee versi Raline Shah. 3. Warna Penggunaan warna dalam iklan TOP White Coffee juga turut menjadi ulasan yang akan dikaji oleh peneliti, serta akan dicermati dan dianalisa secara keseluruhan makna yang muncul pada iklan tersebut. Warna adalah sesuatu yang berkaitan dengan cahaya, tekstur, ukuran, proporsi, material, dan temperatur. Dameria menyebutkan bahwa warna adalah fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur, yaitu cahaya, objek, dan observer dan warna terkait dengan persepsi dan interpretasi subyektif seseorang. Berikut merupakan beberapa arti/ kesan/ suasana yang diasosiasikan oleh suatu warna : Warna Asosiasi Biru Kebenaran, kontemplatif, damai,
10 78 intelegensi tinggi, mediatif, ketenangan, keamanan, reliabilitas, emosional, egosentris, racun. Hitam Kuat, kreativitas, idealis, fokus, elegan, superior, merusak, kekuatan, kecanggihan. Cokelat Stabilitas, kesederhanaan, hangat. Putih Bersih, murni, kesederhanaan, monoton, kaku. Sumber : Anne Dameria. Colour Basic : Panduan Dasar Warna Untuk Desainer & Industri Grafika. Jakarta : Link & Match Graphic Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah, a. Data Primer Data primer adalah data utama yang menjadi materi penelitian. Data tersebut diperoleh dari observasi langsung dari mengamati dan mengkaji iklan televisi TOP White Coffee versi Raline Shah. b. Data Sekunder
11 79 Data sekunder adalah data yang dijadikan pelengkap guna melancarkan proses penelitian. Buku, artikel, majalah, internet, dan bahan tertulis lainnya menjadi data sekunder yang digunakan pada penelitian ini. 3.5 Unit Analisa Berdasarkan tipe dan metode penelitian yang telah peneliti tetapkan, maka fokus yang akan diamati dalam penelitian ini adalah visualisasi yang mengarah pada tampilan dan pesan yang terdapat pada : 1. Gambar model/ endorser Gambar yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah gambar seorang perempuan cantik. 2. Warna Penggunaan warna dalam iklan TOP White Coffee juga turut menjadi ulasan yang akan dikaji oleh peneliti. Serta akan dicermati dan dianalisa secara keseluruhan makna yang muncul pada iklan tersebut. Warna adalah seuatu yang berkaitan dengan cahaya, tekstur, ukuran, proporsi, material, dan temperatur. Dameria menyebutkan bahwa warna adalah fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur, yaitu cahaya, objek, dan observer dan warna, terkait dengan persepsi dan interpretasi subyektif seseorang. Berikut merupakan beberapa arti/ kesan/ suasana yang diasosiasikan oleh suatu warna : Gambar 3.2 Asosiasi Suasana oleh Warna
12 80 Warna Asosiasi Biru Kebenaran, kontemplatif, damai, intelegensi tinggi, mediatif, ketenangan, keteraturan, keamanan, reliabilitas, emosional, egosentris, racun. Hitam Kuat, kreativitas, idealis, fokus, elegan, superior, merusak, kekuatan, kecanggihan. Cokelat Stabilitas, kesederhanaan, hangat. Putih Bersih, murni, kesederhanaan, monoton, kaku. Oranye Muda, kreatif, dinamis, persahabatan, arogan, dominan. Sumber : Anne Dameria, Colour Basic : Panduan Dasar Warna untuk Desainer & Industri Grafika, Link & Match Graphic : Jakarta, Ketajaman kontras antara gelap dan terang 4. Tindakan dan properti 5. Pemain dan latar belakang yang dapat menimbulkan berbagai asosiasi dalam pikiran penerima pesan 6. Identifikasi tanda Pengamatan tanda dilakukan pada sound, warna, hingga teknik pencahayaan, pemilihan teknik kamera yang digunakan (misalnya
13 81 close up, wide shot, middle shot, dan sebagainya), dimana setiap tanda memiliki makna masing-masing. 7. Teknik kamera Teknik kamera pun tak luput dari pengamatan. Teknik pengambilan, pergerakan gambar dari satu frame ke frame lainnya. 3.6 Teknik Analisa Data Data berupa tanda-tanda yang ada di dalam penelitian ini diolah secara kualitatif untuk kemudian dimaknai. Memaknai berarti bahwa setiap objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal ini objek itu yang dikomunikasikan, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda. Untuk menemukan makna dalam penelitian ini, digunakan analisis dari Roland Barthes : a. Pesan linguistik, dimana penelitian dilakukan dengan meneliti semua kata dan kalimat dalam tulisan. b. Pesan ikonik yang terkodekan, yaitu dengan meneliti konotasi yang muncul dalam foto iklan, yang hanya berfungsi jika dikaitkan dengan system tanda yang lebih luas dalam masyarakat. c. Pesan ikonik tak terkodekan, yaitu dengan meneliti denotasi dalam foto iklan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai paradigma dari salah satu penelitian kualitatif yaitu teori kritis (critical theory). Teori kritis memandang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat deskripsi kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana peneliti hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memiliki signifikasi berkaitan dengan kajian teks media atau berita, sehingga kecenderungannya lebih bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian kualitatif melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategori, dan deskripsi yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Kata Paradigma berasal dari Bahasa yunani, paradeigma, yang bearti pola, Thomas Kuhn (1962) menggunakan kata paradigma untuk menunjukan kerangka konseptual
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. ParadigmaKonstruktivis Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi manusia atas realitas. Konstruktivisme melihat bagaimana setiap orang pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif.
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian deskriptif. Dengan ini peneliti menempatkan diri sebagai pengamat dalam memaparkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian baik yang mencakup objek penelitian, metode penelitian, dan hasil
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Membahas mengenai pengertian tentang paradigma, yang dimaksud paradigma penelitian adalah dasar kepercayaan seseorang dalam melakukan penelitian baik
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat interpretatif yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung secara menyeluruh dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. zaman semakin berkembang pula teknologi. merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju, menunjukkan bahwa masyarakat semakin haus akan informasi. Informasi tersebut diperoleh melalui proses komunikasi yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma penelitian Penelitian ini menggunakan metodelogi kualitatif, paradigma yang penulis pilih ialah teori kritis. Penelitian kualitatif merupakan suatu strategy
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma kritis. Paradigma kritis menyajikan serangkaian metode dan perspektif yang memungkinkan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Memilih paradigma adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh peneliti agar penelitiannya dapat menempuh alur berpikir yang dapat mencapai tujuan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai representasi materialisme pada program Take Me Out Indonesia menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah seperangkat kepercayaan dasar yang menjadi prinsip dasar yang ada dalam diri seseorang tentang pandangan dunia dan membentuk cara pandangnya terhadap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis ini memandang bahwa ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma dikenal dengan usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui model-model tertentu. Paradigma
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Pengertian paradigma menurut Dedy Mulyana adalah suatu kerangka berfikir yang mendasar dari suatu kelompok saintis (Ilmuan) yang menganut suatu pandangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. di dalam mencari fakta fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya. Jadi,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah pedoman yang menjadi dasar bagi para saintis dan peneliti di dalam mencari fakta fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya. Jadi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek kajian dalam penelitian ini adalah topeng dari grup band Slipknot. Untuk mempermudah penelitian, maka objek kajian tersebut akan ditelisik dan dianalisis
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin & Lincoln (1998:105) mendefinisikan paradigma sebagai sistem keyakinan dasar atau cara memandang dunia yang membimbing peneliti, tidak hanya dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Semiotika sebagai Metode Penelitian Semiotika merupakan cabang ilmu yang membahas tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang, dikenal dengan semiologi. Semiologi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Kritis Penelitian ini termasuk dalam kategori paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana media dan pada akhirnya informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu berinovasi dan memenuhi perkembangan kebutuhan konsumen tersebut. Bukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan harus dapat menganalisis peluang dan tantangan pada masa yang akan datang. Dengan melihat tantangan tersebut, Perusahaan dituntut untuk mampu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menurut Mustopadidjaja adalah teori dasar atau cara pandang yang fundamental, dilandasi nilai-nilai tertentu, dan berisikan teori pokok,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Sebagian orang menyebut paradigma sebagai citra fundamental
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Paradigma Penelitian Paradigma yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah paradigma teori kritis (critical theory). Aliran pemikiran paradigma ini lebih senang
Lebih terperinciBAB III METEDOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menentukan kebenaran atau lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Paradigma Penelitian Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya, konsentrasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Sebagai salah satu pendekatan yang baru, maka pendekatan konstruktivis (intepretatif) ini sebenarnya masih kurang besar gaungnya di bandingkan dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Riset kualitatif adalah riset yang menggunakan cara berfikir induktif, yaitu berangkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa, sampai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kirk dan Miller (1986:9), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitiian ini menggunakan sifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller (1986:9), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
Lebih terperincidalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal
63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan kegiatan pengembangan wawasan keilmuan, dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini
73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian pada film animasi Barbie The Princess And The Popstar ini bersifat desktiptif dalam ranah kualitatif. Deskriptif adalah sifat penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN\ sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. 1. Penelitian deskriptif yang ditujukan untuk: 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN\ 1.1 Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif ini adalah jenis penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Pada penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Paradigma konstruktivis adalah pandangan bahwa bahasa tidak hanya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Peneliti menggunakan metodologi kualitatif dengan paradigma interpretif dan pendekatan konstruktivis, dengan riset studi kasus (case study) dengan tipe penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisa semiologi komunikasi. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi berasal dari kata methodology yang maknanya ilmu yang menerangkan metode-metode atau cara-cara. Sedangkan penelitian terjemahan dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. cerita yang penuh arti dan bermanfaat bagi audience yang melihatnya. Begitu juga
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paragdima Sebuah tontonan akan menjadi daya tarik tersendiri jika memiliki jalan cerita yang penuh arti dan bermanfaat bagi audience yang melihatnya. Begitu juga dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma Kritis merupakan salah satu paradigma yang di munculkan oleh Mazhab Frankurt, dengan seting landasan yang melatar belakanginya yaitu, adanya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Menerut Basrowi Sadakin penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. digali sedalam-dalamnya serta tidak mengutamakan jumlah populasi atau sampling.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan oleh penulis akan mengarah pada penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori semiotika. Penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, kita menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu penelitian yang diambil dari pendapat orang-orang serta perilakunya yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Semiotika Pidato Susilo Bambang Yudhoyono Dalam Kasus Bank Century merupakan penelitian nonkancah atau nonlapangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang digunakan karena beberapa pertimbangan yang bersifat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis danpendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,penelitian dilakukan dengan melihat konteks permasalahan secara utuh, dengan fokus penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menilai, dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang visi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Menurut Harmon (1970) mendefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian untuk Film Hiphopdinigrat dari JHF ini adalah metode penelitian kualitatif.
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian untuk Film Hiphopdinigrat dari JHF ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut (Sugiyono,2005:6),metode penelitian kualitatif adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 55 Sedangkan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma adalah cara pandang atau kerangka berpikir berdasarkan fakta atau gejala hasil interpretasi. Kuhn mendefinisikan paradigma merujuk pada teori yang
Lebih terperinci13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi
semiotika Modul ke: Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi Fakultas 13Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting analisis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Infotainment berarti informasi-entertainment. Dimana menyuguhkan informasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Saat ini, infotainment tumbuh dan mulai menguasai tayangan televisi Indonesia dimana menggantikan tayangan-tayangan pertelevisian yang lainya. Infotainment berarti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian
Lebih terperinciPARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.
PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. 4/23/2013 Paradigma/ Perspektif/ Cara Pandang/ World view Mempengaruhi persepsi Mempengaruhi tindakan Paradigma
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti
3.1. Paradigma Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN Peneliti memakai paradigma konstruksionis yakni menjabarkan secara terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis adalah paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial bersifat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (qualitative research) merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan
Lebih terperinciKONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel
KONSEP DIRI DALAM IKLAN ROKOK A MILD (Analisis Semiotika Tentang Konsep Diri dalam Iklan Rokok A Mild Versi Cowok Blur Go Ahead 2011) Fachrial Daniel Abstrak Penelitian ini menggunakan analisis semiotika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Menurut Hidayat, ilmu komunikasi merupakan ilmu yang memiliki multiparadigm
29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Paradigma penelitian Menurut Hidayat, ilmu komunikasi merupakan ilmu yang memiliki multiparadigm science, artinya komunikasi merupakan suatu bidang ilmu yang waktu bersamaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara. mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jeni s Penelitian Sesuai dengan tema yang diangkat oleh peneliti yaitu berbicara mengenai makna apa yang mengandung pesan dakwah anak dalam program televisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menurut Wimmer dan Dominick, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. 1 Sedangkan
Lebih terperinciBAB III Metodologi Penelitian. waktu, merupakan suatu upaya untuk menemukan
BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma Penelitian pada hakikatnya ada konteks khusus atau dimensi waktu, merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk membenarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan latar alamiah. Penelitian kualitatif itu bertumpu secara mendasar pada
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Dalam tahap ini, peneliti mulai menerapkan proses representasi yaitu
BAB IV ANALISIS DATA A. TEMUAN PENELITIAN Dalam tahap ini, peneliti mulai menerapkan proses representasi yaitu dengan proses penyeleksian atas tanda-tanda yang ada dengan menggaris bawahi hal-hal tertentu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. komunikasi yang terjadi antarmanusia. Menurut Moloeng paradigma merupakan pola
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma ialah bagaimana kita memandang dunia. Dalam penelitian komunikasi, paradigma digunakan untuk melihat gambaran umum bagaimana komunikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Penelitian ini menetapkan paradigmanya sebagai paradigma kritis. Paradigma ini pada dasarnya adalah paradigma ilmu pengetahuan yang meletakkan epistimologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,
Lebih terperinciANALISIS SEMIOTIK IKLAN AIR MINUM DALAM KEMASAN AQUA VERSI KELUARGA BANYU DI MEDIA TELEVISI. Antonius Prianto
ANALISIS SEMIOTIK IKLAN AIR MINUM DALAM KEMASAN AQUA VERSI KELUARGA BANYU DI MEDIA TELEVISI Antonius Prianto This study has a purpose to determine the meaning of the symbols contained in the communication
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ilmiah pada dasarnya adalah kegiatan mengamati atau melakukan observasi atau sesuatu dan melakukan interpretasi atau analisi terhadap apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2014 lalu merupakan tahun yang cukup penting bagi perjalanan bangsa Indonesia. Pada tahun tersebut bertepatan dengan dilaksanakan pemilihan umum yang biasanya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifik. Paradigma ini meliputi asumsi asumsi tentang berbagai hal dari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Thomas Kuhn memaparkan paradigma merupakan konsep yang didalamnya mengungkapkan pandangan umum arus perkembangan ilmu pengetahuan. Paradigma ini merupakan cara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Budaya Menurut Marvin Harris (dalam Spradley, 2007:5) konsep kebudayaan ditampakkan dalam berbagai pola tingkah laku yang dikaitkan dengan kelompokkelompok masyarakat tertentu,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma konstruktivisme adalah pendekatan secara teoritis untuk komunikasi yang dikembangkan tahun 1970-an oleh Jesse Deli dan rekan-rekan sejawatnya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah serangkaian keyakinan dasar yang membimbing tindakan. 1 Paradigma dalam penelitian ini adalah konstruktivisme. Menurut Guba dan Lincoln realitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi media massa mempunyai peran yang sangat penting untuk menyampaikan berita, gambaran umum serta berbagai informasi kepada masyarakat luas.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif memungkinkan peneliti mendekati data sehingga mampu mengembangkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti ingin menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan dengan mengamati teks online
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini, objek penelitian dilakukan terhadap dua media yaitu www.tempo.co dan www.suara-islam.com dengan mengamati teks online pemberitaaan RUU
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Teknik Pengumpulan Data, 6) Teknik Analisis Data
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab metode penelitian berikut akan menjelaskan beberapa bagian diantaranya 1) Paradigma, 2) Tipe Penelitian, 3) Metode Penelitian, 4) Subjek Penelitian, 5) Teknik Pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. konsep, atau proposisi yang secara logis dipakai peneliti 1. Paradigma (paradigm)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu pandangan terhadap dunia dan alam sekitarnya, yang merupakan perspektif umum, suatu cara untuk menjabarkan masalahmasalah dunia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya sebagai identitas bangsa menjadi sebuah unsur penting yang dimiliki oleh setiap Negara. Tanpa adanya budaya, Negara tersebut dapat dikatakan tidak memiliki identitas.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma Konstruktivisme (constructivism).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian ini menggunakan paradigma Konstruktivisme (constructivism). Konstruktivisme beranggapan bahwa dunia dikonstruksi (constructed) dan bukan diterima
Lebih terperinciMITOLOGI CANTIK DALAM IKLAN MEDIA CETAK SKRIPSI
MITOLOGI CANTIK DALAM IKLAN MEDIA CETAK (Analisis Semiotika Roland Barthes tentang Mitologi Cantik Wanita Berkulit Gelap dalam Iklan Revlon) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis ialah paradigma yang hampir merupakan antitesis
Lebih terperinci