BAB I PENDAHULUAN. PT. Bank Negara Indonesia, Tbk. ( BNI ) merupakan badan usaha milik negara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. PT. Bank Negara Indonesia, Tbk. ( BNI ) merupakan badan usaha milik negara"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk. ( BNI ) merupakan badan usaha milik negara yang telah go public. Sehingga saat ini statusnya adalah perusahaan milik publik. Memiliki kantor pusat di Kantor Besar PT. Bank Negara Indonesia, Tbk. Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1, Jakarta Indonesia. Sampai dengan laporan pers BNI per 30 maret 2007, di Indonesia BNI telah memiliki 12 buah kantor wilayah, 971 buah kantor cabang domestik (termasuk cabang utama, cabang pembantu, kantor kas, kator layanan, kantor bergerak/cash mobile dan pusat pinjaman) dan 36 buah kantor cabang BNI Syariah. Untuk perwakilan luar negeri BNI memiliki 5 buah kantor cabang yang tersebar di New York, London, Tokyo, Hongkong dan Singapura. Selain itu BNI juga memiliki buah Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Berdiri sejak 1946, BNI yang dulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia yakni ORI (Oeang Republik Indonesia) pada malam menjelang tanggal 30 Oktober Hanya berselang beberapa bulan dari tanggal pendiriannya yaitu 5 Juli Sampai hari ini 30 Oktober diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sedang 5 Juli sebagai Hari Bank Nasional. 1

2 Ditunjuknya De Javasche Bank warisan Pemerintah Belanda pada 1949 sebagai Bank Sentral, maka Pemerintah Indonesia membatasi peranan BNI sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Kemudian Bank Negara Indonesia ditetapkan sebagai bank pembangunan dan diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada 1955, status BNI berubah menjadi bank komersil milik penerintah (state-owned commercial bank). Selanjutnya keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi mulai digunakan sejak akhir tahun Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal secara luas sebagai BNI 46. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat Bank BNI ditetapkan bersamaan dengan perubahan identitas perusahaan pada tahun1988. Tahun 1992 status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT. Bank Negara Indonesia (Persero), sedangkan keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana (initial public offering) dipasar modal pada tahun Dengan penawaran saham tersbut, menjadikan BNI sebagai bank pemerintah pertama di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di bursa efek jakarta dan surabaya. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi dari PT Bank Negara Indonesia, Tbk. Pada akhir triwulan keempat tahun 2006 maka komposisi kepemilikan perusahaan tersebut adalah: 2

3 Tabel 1.1 Komposisi Kepemilikan Saham BNI Sumber : 4 th Quarter Consolidated Financial Report, PT. Bank Negara Indonesia, 2006 Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara berkesinambungan. Pengakuan terhadap kinerja dan standar kualitas pelayanan BNI tercermin dalam berbagai penghargaan yang berhasil diraih, antara lain: The top 200 Emerging Market Companies dari majalah Business Week 2002, 4 th Rank IB 200 Indonesian Stock 2002 (Performance in Capital Market/JSX) dari majalah Indonesian Business, penghargaan The Indonesian Most Admired Companies (IMAC) dari majalah Tempo dan Frontier Marketing Research & Consultant, penghargaan real estate award 2005 dari majalah Euromoney London dan meraih penghargaan Bank of The Year in Indonesia 2005 dari publikasi The Banker yang berbasis di London. Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbarui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa sulit. Sebutan Bank BNI dipersingkat menjadi BNI, sedangkan tahun pendirian 46 digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3

4 1.1.2 Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Berdasarkan akar sejarahnya yang kuat, analisis internal, analisis eksternal dan analisis potensi pasar dimasa yang akan datang, maka PT. Bank Negara Indonesia, Tbk menetapkan visi, misi, tujuan dan strateginya sebagai berikut: Visi: Sesuai dengan bidang usaha dan tujuan perusahaan, maka visi perusahaan yang hendak diwujudkan adalah Menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja. Visi ini diuraikan lebih lanjut melalui pernyataan visi BNI sebagai berikut: Menjadi Bank kebanggaan nasional, yang menawarkan layanan terbaik dengan harga kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer. Misi: Memaksimalkan stakeholder value dengan menyediakan solusi keuangan yang fokus pada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer. Rencana Perusahaan: Sejalan dengan visi dan misi yang diemban maka BNI menerapkan perencanaan strategis perusahaan sebagai berikut: Gambar 1.1 Rencana Perusahaan (Corporate Plan). Sumber : Company Profile PT. Bank Negara Indonesia,

5 Strategi perusahaan: Untuk mencapai semua visi, misi dan rencana perusahaan tersebut BNI menerapkan strategi korporasi yang berpusat pada pertumbuhan (Focused Growth Strategy). Strategi ini berpijak pada kemampuan untuk menawarkan produk produk buatan sendiri melalui target pasar yang telah disesuaikan/refocused target market dan perhatian secara berkesinambungan terhadap maksimalisasi nilai di dalam bisnis/value maximizing businesses. Moto Perusahaan: Berbekal rencana dan strategi yang matang serta visi yang jauh kedepan, BNI menyatakan siap untuk menjadi kebanggaan bangsa. Untuk mewujudkan visi, misi dan rencana perusahaan diatas maka BNI memiliki moto MELAYANI NEGERI, KEBANGGAAN BANGSA atau SERVING THE COUNTRY, THE PRIDE OF THE NATION Falsafah Kerja dan Budaya Perusahaan Definisi budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi (Robbins, 1996). Persepsi bersama ini diharapkan dapat menciptakan nilai-nilai (values) sebagai langkah awal dalam penbentukan budaya yang kemudian dianut oleh seluruh karyawan. Nilai-nilai tersebut akan membentuk suatu prinsip dasar dalam bentuk sikap yang merupakan garis besar haluan perusahaan untuk mencapai budaya yang diharapkan. PT. Bank Negara Indonesia menerapkan filosofi dalam budaya perusahaan yang harus diresapi dan dimiliki oleh seluruh karyawan untuk menciptakan nilai nilai (values) yang kemudian membentuk dasar budaya perusahaan. Filosofi ini tercermin dalam logo yang dimiliki BNI. Sebagaimana diuraikan berikut ini. 5

6 Filosofi Logo BNI: Identitas Baru BNI Dasar Pembuatan Desain Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol 46 dan kata BNI yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru BNI. Huruf BNI Huruf BNI dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan unik. Simbol 46 Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus mencerminkan warisan sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo ini, angka 46 diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru yang modern. Palet Warna Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar. Logo 46 dan BNI mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis. Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. 6

7 Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern. Value: Gambar 1.2 Logo Perusahaan Sumber : Company Profile PT. Bank Negara Indonesia, 2007 Sehingga pada intinya value yang diterapkan oleh BNI adalah Kenyamanan dan Kepuasan. Budaya Perusahaan: Bertolak dari filosofi dan nilai nilai yang dimiliki oleh BNI maka secara tegas BNI menetapkan budaya perusahan mereka sebagai berikut: 1. BNI adalah bank umum berstatus perusahaan publik. 2. BNI berorientasi kepada pasar dan pembangunan nasional. 3. BNI secara terus menerus membina hubungan yang saling menguntungkan dengan nasabah dan mitra usaha. 4. BNI mengakui peranan dan menghargai kepentingan pegawai. 5. BNI mengupayakan terciptanya semangat kebersamaan agar pegawai melaksanakan tugas dan kewajiban secara profesional. 7

8 1.2 Organisasi Berdasar pada laporan keuangan konsolidasi PT. Bank Negara Indonesia Tbk, triwulan keempat tahun 2006 yang diterbitkan tanggal 30 Maret Jajaran pengurus BNI dapat kita lihat sebagai berikut: Tabel 1.2 Susunan Pengurus BNI Sumber : 4 th Quarter Consolidated Financial Report, PT. Bank Negara Imdonesia, 2006 Kantor Pusat PT Bank Negara Indonesia, Tbk. Memiliki 11 (sebelas) unit kerja yang menjalankan fungsi kepegawaian, terdiri dari dua unit kerja setingkat SBU (Strategic Business Unit). Unit kerja tersebut adalah Satuan Pengawasan Intern dan Divisi Perencanaan Strategis. Satu buah SBU kepatuhan dan delapan buah SBU yang menjalankan operasional harian. Struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia dapat dijabarkan pada gambar berikut: 8

9 Gambar 1.3 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia, Tbk. Sumber : Company Profile PT. Bank Negara Indonesia, 2007 ` 9

10 1. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ pemegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan. RUPS Tahunan diadakan satu tahun sekali sebagai forum dimana Direksi dan Komisaris melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerja Perseroan kepada pemegang saham. Dalam RUPS ini dapat juga dibahas strategi, kebijakan, serta hal-hal penting lainnya yang diusulkan oleh Direksi, Komisaris ataupun pemegang saham. Selain RUPS Tahunan, BNI juga dapat menyelenggarakan RUPS Luar Biasa sewaktuwaktu sesuai kebutuhan. 2. Dewan Komisaris Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dan bertugas independen terhadap Direksi dalam melakukan tugas utamanya yaitu mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan pengelolaan BNI dan memberi arahan kepada Direksi. Dewan Komisaris BNI terdiri dari tujuh orang anggota, termasuk tiga orang Komisaris Independen yang bebas dari pengaruh pemegang saham pengendali. Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dengan masa jabatan sampai dengan RUPS ke-lima setelah tahun pengangkatan, kecuali ditentukan lain. Komisaris Independen BNI memiliki tiga orang Komisaris Independen yang tidak mempunyai keterkaitan dengan Perseroan dan pemegang saham selain dari penugasannya sebagai Komisaris sesuai ketentuan anggaran dasar BNI. Jumlah ini memenuhi ketentuan Bursa Efek Jakarta (BEJ) bahwa sedikitnya satu per tiga dari anggota Dewan Komisaris pada perusahaan publik yang terdaftar di BEJ merupakan Komisaris Independen. Tugas utama Komisaris Independen adalah memperjuangkan kepentingan pemegang saham minoritas Perseroan, yang merupakan salah satu prinsip utama tata kelola perusahaan yang baik. 10

11 Komite di Bawah Komisaris Komite Audit Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Komisaris mengenai laporan dan informasi lain yang disampaikan oleh Direksi, dan mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris. Komite Audit melaksanakan tugas-tugasnya berdasarkan Piagam Komite Audit. Seluruh anggota Komite Audit berkedudukan independen terhadap Direksi maupun auditor eksternal, dan mencakup seorang Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Komite Risiko dan Kepatuhan Komite Risiko dan Kepatuhan dibentuk pada tahun 2004 untuk membantu Komisaris dalam mengkaji dan mengevaluasi efektivitas pelaksanaan pengelolaan risiko serta kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku. Komite ini mulai bertugas pada 1 Maret Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas menyusun kriteria pemilihan dan penilaian kinerja Komisaris dan Direksi, serta membantu Komisaris dalam menentukan jumlah kompensasi bagi Direksi dan mengevaluasi mekanisme pelaksanaannya. Setiap Direksi memperoleh paket remunerasi berupa gaji dan tunjangan, insentif dan tantiem, serta fasilitas lain. Dewan Komisaris dengan dibantu Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan kajian tahunan untuk menetapkan jumlah kompensasi untuk disetujui oleh RUPS Tahunan. Untuk tahun 2004, paket kompensasi untuk Direksi sebesar Rp 21,50 miliar. 3. Direksi Direksi bertanggung jawab mengelola BNI, merumuskan dan melaksanakan strategi dan kebijakan bisnis, memelihara dan mengelola aktiva, memastikan pencapaian sasaran dan tujuan usaha, serta terus berupaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya. Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama, 11

12 seorang Wakil Direktur Utama dan delapan Direktur dengan bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, salah seorang anggota Direksi ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan yang tidak membawahi kegiatan operasional dan bertugas memastikan kepatuhan BNI terhadap seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rapat Komisaris dan Direksi Selama tahun 2004, secara keseluruhan diselenggarakan 65 kali rapat Komisaris, 93 kali rapat Direksi, dan 23 kali rapat Komisaris dan Direksi. Rapat rapat tersebut dilaksanakan dalam rangka tata kelola perusahaan, sebagaimana diatur dalam anggaran dasar perusahaan. Komite Eksekutif Komite-komite eksekutif dibentuk oleh Direksi untuk membantu pelaksanaan tugas Direksi pada bidang-bidang tertentu. Pada tahun 2004 BNI memiliki beberapa komite eksekutif di bawah Direksi yaitu: Komite Sumber Daya Manusia, bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan, sistem dan prosedur pengelolaan sumber daya manusia. Komite Manajemen Teknologi, bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan strategi pengembangan serta pengelolaan sistem informasi teknologi. Komite Disiplin, bertanggung jawab untuk menyelesaikan pertikaian dan kasus indisipliner di antara karyawan, serta menyusun kebijakan mengenai sanksi indisipliner ataupun tindakan hukum bagi karyawan yang bersalah. Komite Layanan, bertanggung jawab mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan mengenai peningkatan serta mutu pelayanan menghadapi pasar dan harapan nasabah yang terus berubah. 12

13 Komite Risiko dan Kapital, bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengevaluasi kebijakan pengelolaan risiko, kecukupan modal dan risiko kredit. Komite Good Corporate Governance, bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan kebijakan tata kelola perusahaan serta implementasinya di BNI. Komite Risiko dan Kapital Komite Risiko dan Kapital (KRK) dibentuk sesuai rekomendasi Basel Accord II untuk mengintegrasikan pengendalian Manajemen atas modal dan risiko, yang merupakan dua unsur yang saling berkaitan dalam pengelolaan risiko bank dewasa ini. Komite Risiko dan Kapital ini merupakan penggabungan dari Komite Asset & Liability (ALCO), Komite Manajemen Risiko (KMR), dan Komite Kebijakan Kredit (KKK) sejak 2 April Dengan demikian, Komite Risiko dan Kapital terbagi menjadi tiga bidang, yaitu (i) Asset & Liability, (ii) Manajemen Risiko, dan (iii) Kebijakan Kredit. Divisi Kepatuhan Sejalan dengan semakin pentingnya aspek kepatuhan, di tahun 2004 BNI telah memisahkan fungsi kepatuhan dari Divisi Hukum dan Kepatuhan dengan membentuk Divisi Kepatuhan. Divisi Kepatuhan memastikan kepatuhan BNI terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dari sisi kebijakan, Divisi Kepatuhan melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan kebijakan sebelum diberlakukan. Sementara dari sisi operasional, Divisi Kepatuhan bertanggung jawab melakukan uji kepatuhan atas setiap persetujuan kredit di atas nominal tertentu. Divisi Kepatuhan juga mengawasi kegiatan operasional unit bisnis dan non bisnis melalui unit Quality Assurance (QA) yang beroperasi di setiap tingkat, mulai dari kantor besar, kantor wilayah, kantor cabang dan sentra kredit. Unit QA bersifat independen terhadap unit operasional tempat mereka bertugas untuk memastikan adanya penilaian yang independen. Unit QA juga bertanggung jawab atas pengawasan internal 13

14 kegiatan operasional Kantor Besar maupun Kantor Cabang apakah sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sejak tahun 2004, kinerja QA telah ditingkatkan melalui perbaikan prosedur operasi standar yang dikembangkan oleh BNI bersama konsultan Ernst & Young. Selain aspek kepatuhan secara umum dan QA, Divisi Kepatuhan juga bertanggung jawab atas implementasi Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) dalam rangka pencegahan praktek pencucian uang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penerapan PMN di BNI telah memperoleh penilaian cukup baik dari Bank Indonesia pada bulan September Manajemen BNI telah berkomitmen untuk menerapkan PMN sebagai bagian dari budaya perusahaan, sesuai dengan undang-undang anti pencucian uang maupun rekomendasi Bank Indonesia mengenai masalah tersebut. 4. Satuan Kerja Audit Internal Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) bertanggung jawab melakukan pemeriksaan secara independen atas segenap unit operasional BNI. SKAI bekerja berdasarkan suatu rencana audit tahunan yang sebelumnya telah disetujui oleh Komite Audit. Hasil temuan SKAI dilaporkan langsung kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit, yang kemudian melaporkan hasil-hasil tersebut kepada Komisaris beserta rekomendasi untuk tindak lanjutnya. Selanjutnya, Komisaris akan mengawasi dan mengkonfirmasi apakah manajemen telah mengambil langkah-langkah seperlunya dan memadai atas hasil temuan audit. Di tahun 2004, SKAI melakukan 198 pekerjaan audit, dibandingkan 212 di tahun Atas audit tahun 2004, sebanyak 731 temuan perlu ditindaklanjuti oleh pihak yang diaudit. 5. Dewan Pengawas Syariah Untuk melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, Perseroan menempatkan Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi kegiatan 14

15 usaha perseroan berdasarkan prinsip syariah, dimana penempatan anggota Dewan Pengawas Syariah tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Dengan kata lain Rapat Umum Pemegang Saham memberikan wewenang kepada Direksi untuk menempatkan anggota Dewan Pengawas Syariah tersebut, dengan memperhatikan ketentuan Bank Indonesia dan Dewan Syariah Nasional. Dewan Syariah mempunyai fungsi antara lain: a. Sebagai penasehat dan pemberi saran kepada Direksi, pimpinan Unit Usaha Syariah dan pimpinan kantor cabang syariah Perseroan mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek syariah. b. Sebagai mediator antara Perseroan dan Dewan Syariah Nasional dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa Perseroan yang memerlukan kajian dan fatwa dari Dewan Syariah Nasional. c. Sebagai perwakilan Dewan Syariah Nasional yang ditempatkan pada Perseroan, Dewan Pengawas Syariah wajib melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan Perseroan kepada Dewan Syariah Nasional, sekurang kurangnya satu kali dalam satu tahun. 6. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara BNI dengan otoritas pasar modal, komunitas pemodal, dan masyarakat umum. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan dan menyampaikan informasi yang penting mengenai BNI kepada masyarakat umum maupun untuk kepentingan hubungan investor. Fungsi Sekretaris Perusahaan mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun Perubahan logo dan identitas perusahaan telah mendorong dibentuknya unit khusus di Sekretaris Perusahaan untuk memantau aplikasi identitas BNI yang baru, sesuai dengan salah satu tanggung jawab Sekretaris Perusahaan yaitu menjaga dan 15

16 meningkatkan citra perusahaan. Sejalan dengan program restrukturisasi BNI yang memerlukan sarana komunikasi internal yang efektif, Sekretaris Perusahaan telah membentuk struktur Komunikasi Internal, yang bertujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai program-program Manajemen ke seluruh jajaran organisasi. Hubungan dengan pemegang saham ditingkatkan melalui acara temu analis dan paparan publik, penerbitan buletin triwulanan mengenai kinerja keuangan, serta laporan keuangan triwulanan, tengah tahunan dan tahunan. Investor dan pihak-pihak lain yang berkepentingan juga dapat mengakses informasi mengenai BNI dan aktivitasnya melalui situs web Lingkup Bidang Usaha PT. Bank Negara Indonesia merupakan perusahaan perbankan yang saat ini bergerak dalam bidang perbankan dengan segmen target konsumer, komersial dan korporasi. Mengacu pada anggaran dasar, maka berdirinya BNI memiliki maksud dan tujuan: Melakukan tugas dan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku Produk dan Jasa yang Ditawarkan oleh BNI Adapun produk dan jasa yang disediakan oleh BNI adalah sebagai berikut : 1. Consumer Banking BNI memfokuskan diri pada pemenuhan kebutuhan konsumen. Hal ini tercermin pada peningkatan layanan nasabah dan pengembangan produk keuangan konsumen, baik produk simpanan maupun pinjaman. Beberapa produk simpanan dan kredit bagi nasabah yang menjadi unggulan antara lain : 16

17 a. BNI Taplus b. BNI Taplus Utama c. BNI Haji d. BNI TKI e. Rekening BNI Giro f. BNI Dollar g. (KPR) BNI Griya h. BNI Oto 2. Commercial Banking Segmen perbankan komersial difokuskan pada layanan untuk sektor usaha kecil dan menengah. Untuk sektor usaha mikro BNI memberikan fasilitas pinjaman dalam beberapa skema kredit melalui BPR (Bank Perkreditan Rakyat) dan koperasi. Sedangkan untuk sektor usaha menengah pinjaman dilayani melalui Sentra Kredit Menengah (SKM). Penerapan prinsip Four Eyes Principal dalam pengelolaan risiko kredit mencakup suatu mekanisme pengawasan berganda dalam penyaluran kredit. Otomatisasi juga diterapkan dalam sistem penilaian risiko untuk mengukur kemungkinan keberhasilan pinjaman debitur prospektif. 3. Corporate Banking Unit usaha perbankan korporasi menyediakan layanan pinjaman modal kerja, pinjaman investasi, dan pinjaman sindikasi, dll. Dalam usahanya memaksimalkan pertumbuhan dan menjaga kualitas kredit BNI berusaha memperluas penyaluran kredit secara cepat dan selektif kepada para pelaku utama di sektor sektor perekonomian yang potensial. Selain layanan kredit, BNI menyediakan berbagai layanan yang berkaitan dengan pembiayaan perdagangan, transaksi pasar uang, pengelolaan kas, dan jasa pembayaran terpadu bagi nasabah korporasi. Demi menjamin peningkatan efisiensi serta memberikan nilai tambah, BNI menerapkan sistem hubungan one-on-one 17

18 melalui penunjukan account service manajer tersendiri bagi nasabah korporasi besar. 4. International Banking BNI memiliki kantor cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hongkong dan Singapura. Sebagai bank dengan beberapa cabang yang beroperasi penuh di luar negeri BNI memberikan layanan lengkap dan menyeluruh bagi nasabah yang berkepentingan dengan perdagangan internasional. Dengan dukungan 785 bank korespondensi di 87 negara BNI menjadi salah satu bank nasional yang memiliki jaringan perbankan internasional terluas. 5. Treasury Services Melengkapi posisinya yang telah mapan dipasar uang, BNI juga berusaha untuk menjadi yang terdepan dipasar valuta asing dan pasar modal. BNI telah menerapkan sistem Euroclear yang memungkinkan BNI mewakili para investornya melaksanakan transaksi pasar modal di ruang lingkup internasional. BNI juga telah mengembangkan Client Information Portfolio System untuk memberikan kemudahan bagi para investor melakukan pengawasan terhadap portfolio investasi mereka melalui jaringan internet secara aman. 6. Sharia Banking Strategi ekspansi BNI yang agresif untuk menguasai pangsa pasar nasional, menghasilkan pertumbuhan yang pesat dalam jumlah kantor cabang di seluruh Indonesia. Pengembangan layanan berbasis syariat Islam ini diharapkan dapat memberi layanan perbankan yang nyaman dan lebih beragam, serta mendukung pertumbuhan yang positif bagi BNI Syariah. 18

19 1.3.2 Proses Bisnis Dalam usahanya menuju sasaran perusahaan PT Bank Negara Indonesia menetapkan proses bisnis dan hubungannya dengan fungsi organisasi. Keberadaan Direksi, Kepala Unit Usaha, Kepala Unit Kerja, dan para Manajernya bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pengendalian setiap proses bisnis yang ada. Mereka turut melakukan pengukuran atas pencapaian kinerja, dan melakukan perbaikan/peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Secara umum proses bisnis yang ada di BNI adalah berikut ini. Proses bisnis kantor pusat meliputi : 1. Memberikan tanggung jawab manajemen. 2. Manajemen sumber daya 3. Pemasaran produk. 4. Operasional. 5. Pengukuran, analisis dan perbaikan/penyempurnaan kinerja. Proses bisnis wilayah dan cabang meliputi : 1. Tanggung jawab manajemen wilayah/cabang 2. Manajemen sumber daya tingkat wilayah/cabang 3. Informasi keadaan pasar. 4. Penetapan target penjualan. 5. Proses kualifikasi calon kreditur. 6. Proses pemilihan/penunjukan kreditur 7. Proses klarifikasi dan verifikasi kredit. 8. Proses penentuan kontrak. 9. Proses pelaksanaan jasa sesuai permintaan pelanggan. 10. Pengukuran, analisis dan perbaikan/penyempurnaan kinerja. 19

20 Gambar 1.4 Gambaran umum proses bisnis PT. Bank Negara Indonesia, Tbk Sumber : Company Profile PT. Bank Negara Imdonesia, Isu Bisnis yang Dihadapi Terbukanya pasar global, memastikan bahwa persaingan akan menjadi semakin ketat, tidak hanya menimpa dunia bisnis secara umum, tetapi juga dunia perbankan. Salah satu isu bisnis yang sedang dihadapi oleh BNI adalah turunnya performance BNI diantaranya adalah: Dalam total aset, BNI hanya menempati posisi ketiga setelah Bank Mandiri dan BCA. Hal ini menunjukkan lambatnya pertumbuhan BNI yang notabene merupakan bank nasional tertua di Indonesia. 20

21 Dalam hal total gross loan BNI juga hanya menempati posisi ketiga. Hal ini pun menunjukkan lambatnya distribusi pinjaman yang dilakukan oleh BNI. Total customer deposito BNI hanya memiliki 136 triliun. Jauh di bawah Bank Mandiri yang mencapai kisaran 205,7 triliun. Hal Ini merupakan bukti bahwa kepercayaan konsumen terhadap produk deposito yang dimiliki oleh BNI masih rendah. Hal ini dapat merupakan dampak dari kurangnya sosialisasi dari program restrukturisasi BNI yang telah dilakukan sejak Januari Gambar 1.5 Perbandingan bank nasional di Indonesia berdasar asset, pinjaman dan deposito pelanggan. Sumber: Navigating a course to growth and profitability, PT. Bank Negara Indonesia, Tbk. Presentation to investor Apri 09 13, 2007 Seiring dengan itu, cukup tingginya NPL (non performing loan) yang dialami BNI turut menambah beban untuk bersaing dengan bank bank yang memiliki segmen target dan produk sejenis. Besarnya NPL turut dipengaruhi oleh faktor 21

22 eksternal perusahaan, seperti tingkat suku bunga Bank Indonesia, kemampuan peminjam untuk membayar hutangnya oleh kreditur, dll. Gambar 1.6 Tingkat pengembalian pinjaman yang diberikan oleh BNI kepada masyarakat. Sumber: Press Conference PT. Bank Negara Indonesia Tbk. on Financial Performance year 2006, March Secara global tantangan yang saat ini sedang dihadapi adalah Strategic Business Unit (SBU) masih di bawah tekanan karena kondisi makro ekonomi dan regulasi bank sentral. Di samping itu bank yang saham mayoritasnya dimiliki pemerintah (tidak seperti halnya bank swasta) harus mengikuti regulasi pemerintah untuk merestrukturisasi utang. Hal ini menyebabkan lambannya pihak bank dalam mengantisipasi perubahan di pasar. Akibatnya Earning per Share (EPS) pun turun dari mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2006, dan hal ini menyebabkan lesunya para investor. Secara umum perubahan EPS dapat dilihat pada tabel berikut. 22

23 Tabel 1.3 Income Statement BNI Sumber: Sumber: Press Conference PT. Bank Negara Indonesia Tbk. on Financial Performance year 2006, March

24 24

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah

Lebih terperinci

COMPANY PROFILE BNI 46

COMPANY PROFILE BNI 46 COMPANY PROFILE BNI 46 Sejarah Singkat Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk PT. Bank Negara Indonesia (Persero) berdiri sejak tahun 1946, Bank BNI menjadi Bank pertama milik negara yang lahir setelah

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. BNI 46, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, dll. Banyaknya bank yang

Bab 1 PENDAHULUAN. BNI 46, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, dll. Banyaknya bank yang 1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis Perbankan Indonesia begitu pesat. Hal ini ditandai dengan jumlah Bank yang semakin banyak dan fasilitas yang ditawarkan semakin variatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran UmumPerusahaan Profil Umum PT. Bank Negara Indonesia, (Persero)

BAB I PENDAHULUAN Gambaran UmumPerusahaan Profil Umum PT. Bank Negara Indonesia, (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran UmumPerusahaan 1.1.1 Profil Umum PT. Bank Negara Indonesia, (Persero) Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adapun Visi dan Misi PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk : Visi PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Adapun Visi dan Misi PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk : Visi PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, berdiri sejak 1946, Bank Negara Indonesia merupakan Bank Pertama yang didirikan dan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk yang bergerak dalam usaha perbankan yang berkantor pusat di jalan Margonda Raya Depok.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sejarah berdirinya PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk atau lebih dikenal dengan Bank BNI 46 erat hubungannya dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:

Lebih terperinci

Tata Kelola Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan 01 Ikhtisar Data 02 Laporan 05 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola 06 Tanggung Jawab Sosial 07 Laporan Konsolidasian Tata Kelola PENDAHULUAN 1. 292 Tujuan Penerapan Tata Kelola BCA menyadari

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Singkat Bank BNI Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang dikenal dengan nama Bank BNI didirikan pada tanggal 05 Juli

Lebih terperinci

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan

Lebih terperinci

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK Sehubungan dengan rencana penerbitan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) tentang: a. Komite Yang Dibentuk Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu di kenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank

Lebih terperinci

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI 2. Melakukan pemantauan khusus terhadap: a. Risiko operasional, khususnya risiko Teknologi Informasi (TI) untuk memastikan bahwa risiko operasional bank terkendali, disamping itu melakukan evaluasi terhadap

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA 2 PRINSIP DAN REKOMENDASI TATA KELOLA A. Hubungan Perusahaan Terbuka Dengan Pemegang

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

II. PT. BANK GANESHA

II. PT. BANK GANESHA II. PT. BANK GANESHA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Bank Ganesha adalah perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Keuangan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Bank, yaitu sebagai

Lebih terperinci

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE A. Komite Audit 1. Dasar pembentukan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI

KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI Data Kehadiran Anggota KRN pada Rapat KRN Selama Tahun 2017 adalah sebagai berikut: Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase Raden Pardede 5 5 100% D.E. Setijoso 5 5 100% Hendra Tanumihardja 5 5 100% K.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA Nomor: 7/25/PBI/2005 TENTANG SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO BAGI PENGURUS DAN PEJABAT BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kondisi eksternal dan internal perbankan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT.Bank Bukopin tbk PT. Bank Bukopin, tbk yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi

PT LIPPO KARAWACI Tbk. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Komite Nominasi dan Remunerasi ( Komite ) berarti Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung-jawab kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) PT. Bank Negara Indonesia (persero), Tbk atau BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 dan menjadi bank pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang bagus dipercaya dapat mempengaruhi nilai dan kepuasan nasabah sehingga

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang bagus dipercaya dapat mempengaruhi nilai dan kepuasan nasabah sehingga BAB I PENDAHULUAN Selama beberapa dekade terakhir, studi empiris mengenai kualitas layanan menjadi hal yang menarik dalam dunia industri terutama industri jasa. Kunci sukses meraih kemenangan dalam persaingan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 0 PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ utama Perseroan dalam melaksanakan tugasnya memiliki peran yang sangat penting,

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5861 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 53) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Tata Kelola BPR Profil BPR Nama BPR Alamat BPR Posisi Laporan Modal Inti BPR Total Aset BPR Bobot Faktor BPR PT BPR KEPRI BINTAN JL. D.I. Panjaitan KM. IX No.

Lebih terperinci

MENGAPA PERLU ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA? Oleh: Tumpak Silalahi SE AK,MBA. Pada awal Januari 2004 ini, siaran pers Bank Indonesia secara resmi

MENGAPA PERLU ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA? Oleh: Tumpak Silalahi SE AK,MBA. Pada awal Januari 2004 ini, siaran pers Bank Indonesia secara resmi MENGAPA PERLU ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA? Oleh: Tumpak Silalahi SE AK,MBA Pada awal Januari 2004 ini, siaran pers Bank Indonesia secara resmi mengumumkan implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. BAB I PENDAHULUAN PASAL 1 DEFINISI 1. Komite Nominasi dan Remunerasi ( Komite ) berarti Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung-jawab

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA No.305, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.363, 2014 OJK. Perusahaan Pembiyaan. Kelembagaan. Perizinan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5637) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2009 Ekonomi. Lembaga. Pembiayaan. Ekspor. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4957) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN

Lebih terperinci

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014 PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014 PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan good corporate governance di PT Bank Syariah Bukopin

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/25/PBI/2004 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan good corporate governance, bank perlu

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2016 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5861). PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, - 1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 27 /PBI/2000 TENTANG BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian nasional yang mengalami perubahan yang cepat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 DAFTAR ISI Daftar isi... 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Bank BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 oleh Rm Margono Djojohadikoesomo. Perjalanan Bank BNI diawali pada tahun 1946 setahun setelah kemerdekaan Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan Goodyear didirikan sejak tahun 1935 sebagai anak perusahaan The Goodyear Tire & Rubber Company, Goodyear Indonesia menjadi perusahaan ban

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT United Tractors Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT United Tractors Tbk PT United Tractors Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT United Tractors Tbk ( Perseroan atau UT ) memiliki 3

Lebih terperinci

KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE (KNKG) Corporate Governance Self Assessment Checklist

KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE (KNKG) Corporate Governance Self Assessment Checklist KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE (KNKG) Corporate Governance Self Assessment Checklist Maksud dan Tujuan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) menyusun kuesioner ini dengan tujuan untuk digunakan

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk KETENTUAN UMUM Pedoman dan Tata Tertib Kerja untuk anggota Direksi PT. Bank Maspion Indonesia Tbk, yang selanjutnya disebut Bank dengan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. 2015 1 BAB I DASAR PEMBENTUKAN 1.1 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (selanjutnya disebut PT SMART Tbk atau

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/POJK.03/2018 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. I. Umum KRITERIA 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas PENJELASAN 3. Mencantumkan

Lebih terperinci

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk PT Acset Indonusa Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pendahuluan Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT ACSET Indonusa Tbk ( Perseroan atau ACSET ) memiliki 3 (tiga)

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perekonomian adalah salah satu sektor yang menjadi fokus pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan resikonya.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero

BAB IV GAMBARAN UMUM. 51% harus dikuasai oleh pemerintah (Wikipedia, 2017). Persero BAB IV GAMBARAN UMUM A. Bank Persero Persero adalah BUMN yang bentuk usahanya adalah perseoran terbatas atau PT. Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PT. BANK MNC INTERNASIONAL TBK. MARET 2015

PIAGAM KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PT. BANK MNC INTERNASIONAL TBK. MARET 2015 1 PIAGAM KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PT. BANK MNC INTERNASIONAL TBK. MARET 2015 3 3. Remunerasi adalah imbalan yang ditetapkan dan diberikan kepada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris karena

Lebih terperinci

2 Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan proses uji kemampuan dan kepatutan terhadap calon pemilik dan calon pengelola perbankan syariah melalui pe

2 Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan proses uji kemampuan dan kepatutan terhadap calon pemilik dan calon pengelola perbankan syariah melalui pe TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 136) PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 6 /PBI/2012 TENTANG UJI KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA AGI ANK PERKREDITAN RAKYAT PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA AGI PR - 1 - Penjelasan Umum Pedoman

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS I. Pengantar Pedoman ini membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Direksi dan Dewan Komisaris di Perseroan, seperti : tugas, wewenang, pertanggungjawaban,

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No.

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI,

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen 8,60% sudah sesuai dengan ketentuan BI mengenai GWM Valuta Asing. dalam batas yang diperkenankan ketentuan BI maksimal

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan Good Corporate Governance di PT Bank Syariah Bukopin secara umum adalah Baik, sebagaimana tercermin

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.272, 2015 KEUANGAN OJK. Bank Perkreditan Rakyat. Manajemen Risiko. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5761). PERATURAN

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR.

Lebih terperinci

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PENDAHULUAN Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terutama dalam:

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2016

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2016 Yth. Direksi Bank di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI CALON PEMEGANG SAHAM PENGENDALI, CALON ANGGOTA DIREKSI, DAN

Lebih terperinci