Djoko Prijono Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Djoko Prijono Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor"

Transkripsi

1 Metode Pembuatan Pelaporan Ilmiah Djoko Prijono Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

2 Disampaikan pada Seminar Hasil Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Jatisari-Karawang, 30 November 2016.

3 Kemampuan akhir yang diharapkan Setelah mengikuti pemaparan materi ini, peserta akan dapat menulis laporan ilmiah secara efektif dan efisien

4 Gambaran Umum Penelitian/survei/kajian laporan diseminasi hasil Efektif dan efisien Seminar Jurnal ilmiah Gelar teknologi Efektif: dapat dipahami oleh kelompok sasaran sepeti yang dimaksud oleh pembuatnya. Efisien: menggunakan sarana yang sesedikitsedikitnya.

5 Penelitian ilmiah didasari oleh kerangka berpikir ilmiah

6 Kerangka berpikir ilmiah metode ilmiah Metode ilmiah: cara berpikir dan beraktivitas mencari pengetahuan menemukan kebenaran untuk mendapatkan jawaban terhadap suatu permasalahan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah.

7 Kriteria metode ilmiah: Dapat diuji orang lain dengan hasil yg sama Dapat dipercaya Pasti dan akurat Koheren dan terstruktur secara sistematis Komprehensif

8 Kriteria metode ilmiah (lanjutan): Dapat diuji orang lain dengan hasil yg sama objektif bebas dari bias pribadi maupun budaya transparan Dapat dipercaya pengetahuan didukung fakta dapat membedakan opini dan pengetahuan Pasti dan akurat definisi yang jelas menggunakan alat yang tepat informasi yang tepat

9 Kriteria metode ilmiah (lanjutan): Koheren dan terstruktur secara sistematis Ilmu adalah informasi yang terorganisasikan dengan baik bukan hanya koleksi informasi tetapi merupakan fakta yang berhubungan satu sama lain. Komprehensif Ilmu mencakup informasi yang luas (hasil juga dibahas dalam konteks yang lebih luas)

10 Pelaporan ilmiah tertulis Metode ilmiah Fakta/pustaka Pertanyaan ilmiah/ perumusan masalah Hipotesis Percobaan/kajian Data Penerimaan/penolakan hipotesis Penyebarluasan hasil penelitian penuangan metode ilmiah secara Laporan ilmiah PENDAHULUAN Informasi latar belakang umum Kekinian informasi terkait Perumusan masalah Tujuan Hipotesis BAHAN DAN METODE HASIL PEMBAHASAN KESIMPULAN

11 Format dan gaya penulisan: Format: ketentuan tentang tampilan laporan Ukuran kertas, batas pengetikan, spasi, jenis dan ukuran huruf, awal, penomoran halaman, jarak antara judul bab dan awal paragraf, dll. disesuaikan dengan ketentuan dari lembaga tempat bekerja atau penyandang dana. Gaya: ketentuan tentang cara penulisan isi laporan Bagian pembuka laporan, batang tubuh laporan, bagian penutup laporan.

12 Salah satu bekal menulis penguasaan kebahasaan bahasa yang efisien dan efektif

13 Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek Bahasa yg efisien: bhs yg mengikuti kaidah yg dibakukan atau yg dianggap baku, dg mempertimbangkan kehematan kata dan ungkapan. Bahasa yg efektif: bhs yg mencapai sasaran yg dimaksudkan, membuahkan efek atau hasil yg diharapkan pembicaraan.

14 Karangan yg efektif dan efisien Penggunaan perangkat dasar kebahasaan, pemilihan kata dan penataan kalimat mengikuti kaidah bahasa Indonesia baku. Paragrafnya berpautan dan kalimat di dalam paragrafnya juga bertalian. [berpautan: ada peralihan yg lancar antara bagian karangan yg satu ke bag yg lain dan menunjukkan hub yg logis]. Paragrafnya memiliki kesatuan gagasan; setiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok yg diungkapkan oleh sebuah kalimat topik yg menjadi inti paragraf. Yang merusak keutuhan paragraf: penyisipan perincian yg tidak bertalian pemasukan gagasan pokok lain

15 Pemilihan kata Pemilihan kata yg tepat dlm kalimat akan memberikan pengertian yg jelas dan nalar bahasa yg benar. Perbaikan khasanah kosakata dpt dicapai dg banyak membaca, lalu mempelajari kata-kata yg sulit dg pertolongan kamus.

16 Pemilihan kata (lanjutan) Penggunaan frasa baku Bentuk tidak baku Bentuk baku terdiri dari terdiri atas tergantung pada bergantung pada bertujuan untuk bertujuan... berdasarkan kepada berdasarkan... membahas tentang membahas... antara x dengan y antara x dan y dibanding dibandingkan dengan

17 Pemilihan kata (lanjutan) Menghindari pemakaian kata yg bersinonim secara bersamaan Bentuk tidak baku Bentuk baku disebabkan karena disebabkan oleh agar supaya agar atau supaya dalam rangka untuk dalam rangka... atau untuk... setelah... kemudian setelah, baik... ataupun... baik...maupun... sejak dari... sejak... atau dari... meskipun..., tetapi... meskipun...,... (tanpa kata tetapi)

18 Pengejaan: mengacu pada Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Penggunaan huruf Sejak 1972 semua huruf dalam abjad Latin secara resmi sudah menjadi huruf bahasa Indonesia. Penulisan kata bentukan Penambahan awalan me- pada kata dasar, huruf awal k, p, s, t luluh me + kail mengail me + keluh mengeluh me + kendali + kan mengendalikan me + kikir mengikir me + kilap mengilap

19 me + pakai memakai me + pengaruh + i memengaruhi me + perhati + kan memerhatikan (kata dasar 'perhati', bukan 'hati') me + salin menyalin me + sikap + i menyikapi me + tembak menembak me + terjemah + kan menerjemahkan Ketentuan di atas juga berlaku untuk kata serapan. me + konsumsi mengonsumsi me + koordinasi + kan mengoordinasikan me + sintesis menyintesis me + publikasi + kan memublikasikan me + sosialisasi + kan menyosialisasikan me + sukses + kan menyukseskan me + toleransi menoleransi

20 Ketentuan di atas tidak berlaku bila awalan mediikuti kata bentukan mempelajari (kata dasar ajar) memperbaiki (kata dasar baik) memperbarui (kata dasar baru) mempertimbangkan (kata dasar timbang) Ketentuan di atas juga tidak berlaku bila awalan me- diikuti huruf mati ganda. me + kritik mengkritik me + praktik + kan mempraktikkan me + proklamasi + kan memproklamasikan me + stabil + kan menstabilkan me + transfer mentransfer me + transformasi mentransformasi

21 Penambahan awalan dgn penambahan huruf/bunyi me + jalin menjalin me + colok mencolok me + ubah mengubah me + ukur mengukur me + sah + kan mengesahkan

22 Ciri-ciri kalimat bhs Indonesia baku Fungsi tata bahasa selalu dipakai secara tegas dan bertaat asas. Subjek dan predikat harus selalu ada Para mahasiswa pergi ke kebun percobaan bukan Para mahasiswa ke kebun percobaan Konjungsi bahwa Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa padi hibrida Rokan rentan terhadap hama wereng cokelat biotipe 3. bukan Hasil penelitian itu menunjukkan padi hibrida Rokan rentan terhadap hama wereng cokelat biotipe 3.

23 Ciri-ciri kalimat bhs Indonesia baku (lanjutan) Pola aspek + agens + verba Hasil panen padi sudah saya timbang. bukan Hasil panen padi saya sudah timbang. Pemakaian ejaan dan istilah secara bertaat asas Bersih dari unsur dialek daerah dan bahasa asing yg belum dianggap sebagai unsur bahasa Indonesia.

24 Kalimat yang efektif Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Ciri-ciri: Memiliki kesatuan gagasan atau keutuhan: kesatuan struktur kalimat dan kesatuan logika yg jalin-menjalin.

25 Ciri-ciri kalimat yg efektif (lanjutan): Hal-hal yg mengaburkan kesatuan gagasan: (a) kedudukan subjek atau predikat tidak jelas Dengan konsentrasi ekstrak srikaya yang meningkat mengakibatkan peningkatan kematian kumbang Callosobruchus sp. Pada hasil penelitian itu menunjukkan bahwa semua insektisida yang diuji efektif menekan serangan hama kubis Plutella xylostella. (b) kalimat terlalu panjang

26 Ciri-ciri kalimat yg efektif (lanjutan): Memiliki koherensi (kepaduan) yang baik: Hal-hal yang merusak kepaduan kalimat: (a) tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat Fauzi kemarin sore dengan cermat di laboratorium mengamati perilaku makan lipas. (b) salah menggunakan kata depan, kata penghubung (c) salah merangkaikan dua kata yang bermakna sama (d) salah menempatkan keterangan aspek (sudah, telah, akan, belum, dsb.). Buku itu saya sudah baca hingga tamat.

27 Ciri-ciri kalimat yg efektif (lanjutan): Perpautan (pertalian) di antara unsur-unsur kalimat nyata: (a) pemakaian kata ganti diperhatikan (b) gagasan yg sejajar dituangkan ke dlm bangun yg sejajar Pekerjaan yang dilaksanakan Hamid meliputi pengolahan lahan, pemupukan, pengairan, dan pengendalian hama. (c) sudut pandang terhadap isi kalimat tetap sama Kehematan kata Pembuangan kata yg mubazir dan penghindaran konstruksi yg berputar-putar.

28 Paragraf Setiap paragraf mengandung satu gagasan pokok. Kalimat pokok + kalimat-kalimat pendukung. Kalimat pokok: kalimat yg mengandung gagasan pokok; dapat diletakkan di awal, di tengah, atau di akhir paragraf. Kalimat pendukung: kalimat yg mengandung penjelasan untuk mendukung kalimat pokok. Penggunaan insektisida organik sintetik dalam pengendalian hama memiliki beberapa kelemahan. [kalimat topik di awal paragraf] Kalimat-kalimat berikutnya di dalam paragraf tsb menjelaskan kelemahan-kelemahan terkait.

29 Pola Umum Laporan Bagian Pembuka Halaman sampul Halaman judul Halaman pengesahan Abstrak/abstract Prakata Daftar isi Daftar tabel Daftar gambar Daftar lampiran

30 Tubuh Tulisan Pendahuluan Tinjauan Pustaka Bahan dan Metode Hasil dan Pembahasan Simpulan dan Saran Bagian Penutup Daftar Pustaka Lampiran Riwayat Hidup

31 Penulisan Laporan Ilmiah Tahapan dalam penulisan laporan penelitian Kaidah penulisan bagian-bagian laporan

32 Tahapan dlm Penulisan Laporan Ilmiah Strategi penulisan (untuk penelitian kelompok) Pembagian tugas menulis Salah seorang menulis draft laporan secara lengkap, yg lain membaca draft laporan tsb secara kritis & cermat serta memberi masukan. Setiap anggota tim menulis bagian tertentu lalu saling dipertukarkan dan didiskusikan bersama. Membuat jadwal penulisan laporanpenelitian sejak perencanaan hingga waktu penyerahan laporan sehingga tersedia waktu yg cukup untuk membaca ulang laporan tsb.

33 Strategi penulisan (lanjutan) Persiapan praktis Tempat dan waktu Cari waktu dan tempat yg bebas gangguan. Saat kondisi paling segar & mudah berkonsentrasi. Pilih tempat duduk yg sesuai. Penyiapan bahan penulisan Siapkan tabel dan gambar. Pendekatan 8 bagian : judul, abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, bahan & metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka.

34 Penyiapan bahan penulisan (lanjutan) Siapkan buku catatan lab, kamus, bahan pustaka. Bila menulis draft pertama dgn word processor, cetak hasilnya & koreksi pada hasil cetakannya (tidak langsung pada layar). Ikuti format yg berlaku. Buat cadangan (back up) pada saat mulai dan setelah selesai mengetik.

35 Tahapan dlm Penulisan Laporan... (lanjutan) Penyiapan garis besar laporan Penentuan judul sementara: menjelaskan topik utama usulan dan membatasi ruang lingkup usulan. Penentuan bab dan subbab Bab utama: pendahuluan, tinjauan pustaka, bahan & metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan. Subbab: - membuat struktur bab lebih jelas sehingga memudahkan pembaca mengikuti alur penulisan. - judul subbab: 1 10 kata.

36 Penyiapan garis besar laporan (lanjutan) Siapkan garis besar topik dan kalimat: gunakan catatan pada 8 bagian, tabel, dan gambar. Garis besar topik: daftar pokok-pikiran pokok pikiran alinea di dalam setiap bab yg disusun dgn urutan yg logis. Tentukan tingkatan topik-topik tsb sesuai dg bab dan subbabnya. Gunakan indentasi atau penomoran untuk membedakan tingkatan subbab dari topiktopik tsb.

37 Penyiapan garis besar laporan (lanjutan) Garis besar kalimat: pengembangan dari garis besar topik, berisi kalimat pokok dari setiap alinea dalam usulan Judul bab dan subbab dicantumkan di tempat yg sesuai Gunakan indentasi atau penomoran untuk membedakan tingkatan subbab dari kalimatkalimat pokok tersebut.

38 Tahapan dlm Penulisan Laporan... (lanjutan) Penulisan draft laporan Menulis dgn segera. Dimulai dari bagian yg paling mudah (biasanya bahan dan metode). Pada draft pertama, tulis dg bahasa sederhana. Gunakan garis besar kalimat yg telah dibuat sebagai panduan. Tambahkan kalimat penjelas pada kalimat pokok dari setiap alinea dalam garis besar kalimat. Alinea lain yg sesuai dapat ditambahkan, dan topik tertentu dapat dihilangkan. Gunakan kaidah bahasa Indonesia baku.

39 Kaidah Penulisan Bagian-bagian Laporan Ilmiah Judul RIAS: ringkas, informatif, akurat, spesifik Ringkas: menggunakan jumlah kata sesedikitsedikitnya (tidak lebih dari 15 kata). Informatif: menggambarkan subjek laporan dengan jelas. Akurat: menjelaskan isi usulan dengan tepat. Spesifik: menjelaskan subjek usulan secara spesifik.

40 Judul (lanjutan) Hindari penggunaan singkatan, kecuali yang telah diterima sebagai nama, misal ph, DNA. Hindari penggunaan rumus, lambang, dan nama dagang. Gunakan bentuk pernyataan umum, dan biasanya tidak menggunakan kata kerja. Mudah dimengerti. Mengandung kata kunci.

41 Abstrak (ditulis paling akhir) Gambaran isi usulan secara ringkas dan tepat, tanpa penafsiran atau kritikan tambahan, serta tanpa membeda-bedakan penulis abstrak. Ringkas, satu alinea berisi sekitar 250 kata. Dapat berdiri sendiri. Isi dan urutan abstrak harus secara tepat dan objektif menggambarkan isi laporan dan mencakup unsurunsur utama laporan, yaitu ruang lingkup, tujuan, metode, hasil utama termasuk temuan baru bila ada, kesimpulan serta maknanya. Mengandung semua kata kunci dalam usulan. Hindari penggunaan singkatan, kecuali yang telah diterima sebagai nama (misal DNA, ph).

42 Abstrak (lanjutan) Hindari pengacuan pada tabel, gambar, pustaka, atau lampiran. Hindari penyampaian informasi atau kesimpulan yang tidak terdapat di dalam laporan. Pada dasarnya, abstrak laporan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Mengapa penelitian dilakukan? Apa yang dikerjakan dan bagaimana caranya? Apa yang diperoleh? Apa makna hasil yang diperoleh? [latar belakang dan tujuan] [metode] [hasil] [implikasi]

43 Latar belakang Memicu pembaca untuk terus membaca usulan setelah tertarik pada judul dan abstrak. Menjawab pertanyaan berikut: Mengapa penelitian dilakukan? [latar belakang] Permasalahan apa yang akan diteliti? [perumusan masalah] Apa hipotesis penelitian? Panjang: 2-3 halaman. [hipotesis]

44 Latar belakang (lanjutan) Organize, highlight, funnel, focus, (+ roadmap) Memposisikan ruang lingkup penelitian dalam konteks permasalahan yg lebih luas. Menjelaskan pentingnya topik yg diteliti. Menjelaskan status/kemajuan penelitian dlm bidang terkait shg dpt menemukenali kesenjangan informasi/pengetahuan yg terkait dgn masalah yg diteliti. Ditunjang dgn pustaka yg memadai, dgn tidak meninggalkan pustaka penting terbaru dlm bidang terkait

45 Latar belakang (lanjutan) Disertai contoh-contoh yg ditunjang dgn data kuantitatif. Mengidentifikasi/merumuskan permasalahan yg akan diteliti. Untuk pengembangan alat/metode, kemukakan kelebihan dan kekurangan alat/metode yang ada, serta kemukakan perbaikan yang akan dilakukan.

46 Tujuan penelitian Menunjukkan pekerjaan yg dilakukan atau hasil yg akan diperoleh. Harus ada kaitan dgn judul dan perumusan masalah. Hipotesis Pernyataan yg menunjukkan hubungan antarpeubah yg akan diuji kebenarannya. Dilandasi oleh identifikasi & perumusan masalah. Manfaat Sumbangan bagi pengembangan iptek. Berkaitan dgn perumusan masalah dan tujuan.

47 Penulisan Tinjauan Pustaka Penjabaran dari isi bab pendahuluan, dibagi dalam beberapa subbab. Mengulas secara kritis hasil-hasil penelitian sebelumnya yg terkait dgn masalah yg diteliti. Menjabarkan pentingnya masalah yg diteliti secara lebih mendalam (ditunjang pustaka dari jurnal dan data kuantitatif secara memadai). Menemukenali kesenjangan informasi/pengetahuan dalam bidang terkait. Ulas juga metodologi bila digunakan metode baru atau beberapa metode yg berbeda.

48 Tinjauan Pustaka (lanjutan) Pengacuan dlm teks dan pustaka yg digunakan bermutu tinggi: Pengacuan primer, bukan pengacuan sekunder. Pokok pikiran pernyataan yg diacu di dlm teks sesuai dengan tema pustaka yang digunakan. Gunakan pustaka primer (artikel jurnal atau makalah hasil penelitian lain). Gunakan pustaka mutakhir (tidak meninggalkan pustaka penting terbaru dalam bidang terkait).

49 Tinjauan Pustaka (lanjutan) Pengacuan... bermutu tinggi (lanjutan): Gunakan pustaka bereputasi (pustaka primer yg paling awal atau pustaka yg pertama kali mengemukakan konsep, teori, metode, atau temuan). Untuk pustaka primer, yang diacu hendaknya bagian metode atau hasil, bukan dari bagian pendahuluan atau tinjauan pustakanya yang biasanya mengacu pada tulisan lain.

50 Penulisan metode Menjawab pertanyaan berikut: Bahan-bahan (dan alat-alat) apa yang digunakan? [spesifikasi bahan/alat] Bagaimana bahan-bahan (dan alat-alat) itu digunakan dan data dikumpulkan? [metode] Bagaimana data yang diperoleh dianalisis? [analisis statistika]

51 Bahan dan alat Tidak perlu membuat daftar bahan & alat yg sudah dikenal sehari-hari. Bahan & alat yg belum umum dikenal perlu dijelaskan ciri-cirinya (spesifikasi) dgn tepat. Wilayah geografi dijelaskan dgn tepat (ditunjukkan dgn peta atau letak lintang). Bahan kimia disebut dgn nama umumnya (nama dagang ditulis dlm tanda kurung pada waktu pertama kali disebut di dlm teks). Contoh:... imidakloprid (Confidor 200 SL, b.a. 200 g/l).

52 Bahan dan alat (lanjutan) Ciri-ciri hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme diuraikan dgn jelas: - Nama spesies, asal, strain, kultivar/galur * Padi (Oryza sativa L.) Cisadane... * Wereng cokelat, Nilaparvata lugens (Stål) (Homoptera: Delphacidae) biotipe... Ciri-ciri hewan yg perlu dijelaskan a.l. umur & jenis kelamin, ciri genetika & fisiologi, makanan yg digunakan, dan kondisi pemeliharaan. Tumbuhan & mikroorganisme juga harus diuraikan ciri-cirinya (informasi yg setara seperti pada ciri-ciri hewan) Semua nama bahan & singkatan yg digunakan harus jelas maksudnya.

53 Metode Judul subbab/subsubbab menggambarkan metode (tidak perlu subbab bahan & alat yg hanya memuat daftar bahan dan alat). Kemukakan pendekatan teori dari suatu percobaan (bila belum dikemukakan dlm tinjauan pustaka). Kemukakan alasan menggunakan metode tertentu bila ada banyak pilihan metode. Metode diuraikan secara terperinci langkah demi langkah sesuai urutan pengerjaannya. Metode yg pernah diterbitkan tidak perlu diuraikan terperinci, cukup dikemukakan prinsip metodenya & pustaka acuannya, kecuali ada modifikasi.

54 Metode (lanjutan) Kode etik yg berlaku perlu diperhatikan bila dlm percobaan digunakan manusia, hewan tingkat tinggi atau organisme hasil rekayasa genetika. Semua besaran dalam satuan SI. Analisis statistika: - Disebutkan di setiap tahap percobaan, tidak perlu subbab tersendiri tentang rancangan percobaan dan analisis statistika kecuali bila rancob dan analisis statistika yg sama berlaku utk berbagai percobaan yg dilakukan. - Metode analisis yg umum cukup disebut jenis dan pustaka acuannya, tdk perlu dijabarkan modelnya.

55 Metode (lanjutan) Contoh pemaparan: Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam ulangan. [tidak perlu memaparkan model RAL]. Macam perlakuannya ialah... [disebutkan macam perlakuannya). Data diolah dengan sidik ragam yang dilanjutkan dengan uji selang berganda Duncan (Steel et al. 1997). - Bila digunakan analisis statistika yg rumit dan dikembangkan sendiri, kemukakan landasannya dan uraikan secara terperinci. - Bila digunakan program komputer, sebutkan nama program, versi, prosedur dalam program, dan pustakanya.

56 Penulisan Hasil dan Pembahasan Hasil Menjawab pertanyaan berikut: * Apa yang ditemukan atau diamati? Bagian hasil harus dapat berdiri sendiri. Sajikan hasil menurut urutan yang logis (misalnya mengikuti urutan prosedur pada metode). Hasil penting (yang menjawab permasalahan yg diteliti) ditonjolkan dgn menempatkannya pada bagian awal alinea. Sertakan hasil dari kontrol (pembanding). Kemukakan hasil sekunder setelah hasil penting. Kemukakan pula hasil yg menyimpang dari hipotesis dan berikan penjelasan.

57 Hasil (lanjutan) Sajikan hanya data yg betul-betul terkait dgn permasalahan penelitian. Sajikan data dlm bentuk tabel atau gambar, dan kemukakan hasil utama yg dapat diungkapkan dari tabel atau gambar tsb (misal, hasil analisis). Dalam memaparkan hasil, tekankan pada bidang ilmu yg diteliti, bukan segi statistikanya. Contoh penulisan yg lebih menekankan segi statistikanya dan perlu diperbaiki: Populasi wereng daun Empoasca sp. pada varietas A (6,7 ± 0,9 ekor/tanaman) berbeda nyata dengan populasi pada varietas B (9,2 ± 1,5 ekor/tanaman).

58 Hasil (lanjutan) Penulisan hasil yang lebih lugas: Populasi wereng daun Empoasca sp. pada varietas A (6,7 ± 0,9 ekor/tanaman) lebih rendah daripada populasi pada varietas B (9,2 ± 1,5 ekor/tanaman). Jangan mengulang mengemukakan angka-angka yg telah disajikan pada tabel atau gambar. Jangan mengulang judul tabel/gambar dalam teks. Jangan menggunakan judul tabel/gambar sebagai kalimat pokok pada alinea.

59 Hasil (lanjutan) Penyajian hasil analisis statistika: * Sajikan data asli pada tabel, bukan hasil transformasi. * Tunjukkan keragaman pengukuran (SB: simpangan baku) atau ketelitian pendugaan (GB: galat baku) serta jumlah contoh. Contoh: x ± SB (n) 4,2 ± 0,5 (30)

60 Pembahasan Menjawab pertanyaan berikut: *Apa makna temuan penelitian? Pembahasan menguraikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan dalam pendahuluan. Gunakan permasalahan penelitian tsb untuk mengawali pembahasan. Bahas hubungan antara hasil penelitian dan hipotesis yg dikemukakan. Kemukakan hubungan antara temuan penelitian dan pengetahuan yg ada (membandingkan dgn hasil penelitian sebelumnya). Kemukakan hasil-hasil baru dari penelitian Saudara dan jelaskan mengapa hasil itu penting tanpa melebih-lebihkannya.

61 Pembahasan (lanjutan) Jangan mengulang hasil atau tinjauan pustaka. Bahas keterbatasan dari metode atau asumsi yg digunakan. Jelaskan hasil-hasil negatif atau yg menyimpang dari hipotesis. Kemukakan alasannya. Bedakan antara fakta dan spekulasi (harus hatihati dalam melakukan generalisasi). Kemukakan implikasi teoritis dari penelitian dan relevansi hasil penelitian dengan keadaan atau perkembangan terkini dalam bidang terkait. Kemukakan arah penelitian atau tindakan selanjutnya yg perlu dilakukan.

62 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan menjawab tujuan Kemukakan kesimpulan dgn singkat dan tajam. Kesimpulan bukan sekadar rangkuman hasil. Jangan mengulang hasil atau pembahasan. Kemukakan makna hasil penelitian. Bagian saran: * penelitian atau tindakan lanjutan yg perlu dilakukan dan terkait dgn kesimpulan * harus realisitis

63 Terima kasih Pertanyaan?

Penulisan Usulan Penelitian

Penulisan Usulan Penelitian Penulisan Usulan Penelitian Tujuan instruksional khusus: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat menulis usulan tugas akhir (penelitian/magang). Subpokok bahasan Kriteria pemilihan topik tugas

Lebih terperinci

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek Bahasa yg efisien: bhs yg mengikuti kaidah yg dibakukan atau yg dianggap baku, dg mempertimbangkan kehematan kata dan ungkapan. Bahasa yg efektif: bhs yg mencapai

Lebih terperinci

Penulisan Laporan Penelitian

Penulisan Laporan Penelitian Penulisan Laporan Penelitian Tujuan instruksional khusus: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat menulis laporan tugas akhir/ skripsi sesuai format dan kaidah yang berlaku. Subpokok bahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif. 1 KTI mrp Bentuk Komunikasi Tertulis yg menyajikan Argumen Keilmuan Berdasarkan Fakta. KTI sbg Media Komunikasi antara Penulis dengan Pembaca memerlukan Tatanan & Struktur Bahasa yg Logis & Efektif. Agar

Lebih terperinci

PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI. Oleh M. Sarjan Fakultas Pertanian UNRAM 2009

PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI. Oleh M. Sarjan Fakultas Pertanian UNRAM 2009 PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI Oleh M. Sarjan Fakultas Pertanian UNRAM 2009 1 PENGANTAR Skripsi merupakan karya tulis ilmiah laporan hasil perancangan atau penelitian mandiri untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

A. Konsep Dasar Karya Ilmiah

A. Konsep Dasar Karya Ilmiah A. Konsep Dasar Karya Ilmiah BAB 8 KARYA TULIS ILMIAH A. Konsep Dasar Karya Tulis Ilmiah B. Tahapan Penulisan C. Sistematika D. Bahasa karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas

Lebih terperinci

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif. 1 KTI mrp Bentuk Komunikasi Tertulis yg menyajikan Argumen Keilmuan Berdasarkan Fakta. KTI sbg Media Komunikasi antara Penulis dengan Pembaca memerlukan Tatanan & Struktur Bahasa yg Logis & Efektif. Agar

Lebih terperinci

Koridor Umum Penulisan Artikel Ilmiah

Koridor Umum Penulisan Artikel Ilmiah Koridor Umum Penulisan Artikel Ilmiah Agung Nugroho, Ph.D Magister Ekonomi Pertanian, Faperta - ULM 6 Mei 2017 Judul Bagian pertama yang dibaca Singkat, padat, menarik, dan menggambarkan isi Khas untuk

Lebih terperinci

Makalah disampaikan dalam acara Apresiasi Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen STPP se Indonesia Juli 2006

Makalah disampaikan dalam acara Apresiasi Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen STPP se Indonesia Juli 2006 Teknik Penulisan Ilmiah Populer Kuswanto Pemimpin Redaksi Unit Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Makalah disampaikan dalam acara Apresiasi Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen STPP se Indonesia

Lebih terperinci

Pengertian Kalimat Efektif

Pengertian Kalimat Efektif MENULIS EFEKTIF Pengertian Kalimat Efektif Kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. 1 Syarat-syarat secara tepat mewakili

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH SATYA WACANA RESEARCH AWARD 2018

PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH SATYA WACANA RESEARCH AWARD 2018 PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH SATYA WACANA RESEARCH AWARD 2018 I. KETENTUAN UMUM PENULISAN A. TEMA UMUM : Sustainable Development RUMPUN ILMU : Sosial dan Humaniora B. Peserta Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015

PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015 PANDUAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA TINGKAT FAKULTAS PERTANIAN TAHUN 2015 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2015 A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah

Lebih terperinci

Format Skripsi Tujuan instruksional khusus:

Format Skripsi Tujuan instruksional khusus: Format Skripsi Tujuan instruksional khusus: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat menerapkan format skripsi yang berlaku di Institut Pertanian Bogor dalam penulisan skripsi. Subpokok bahasan

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN REGULER

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN REGULER FORMAT PROPOSAL PENELITIAN REGULER Proposal ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi kecuali ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A4 margin kiri 4 cm, margin

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 I. Penjelasan Umum PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 Secara umum pengertian statistika

Lebih terperinci

29/05/2012 PRESENTASI ILMIAH. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2012 K14 MPPI

29/05/2012 PRESENTASI ILMIAH. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2012 K14 MPPI PREENTA LMAH K14 MPP Alfiasari,.P., M.i Departemen lmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia nstitut Pertanian Bogor 2012 1 Berbicara dengan baik menjadi keterampilan yang dapat diukur dan menjadi

Lebih terperinci

mengungkapkan gagasan secara tepat, mudah dipahami

mengungkapkan gagasan secara tepat, mudah dipahami Kalimat Efektif Kalimat Efektif Kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pembicara/penulis secara tepat, sehingga mudah dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. 1 Kesepadanan Struktur, 2 Keparalelan

Lebih terperinci

Perencanaan Penelitian

Perencanaan Penelitian Perencanaan Penelitian Tujuan instruksional khusus: Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat merencanakan dan melaksanakan penelitian. Subpokok bahasan Pengertian Kerangka berpikir ilmiah Metode

Lebih terperinci

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2016 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016 Lomba Karya Tulis Ilmiah Fasilkom Unsri Tahun 2016dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Peserta merupakan usulan dari masing-masing jurusan

Lebih terperinci

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang

Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang Penjelasan tentang Pemilihan Mawapres Tahun 2014 Tingkat Universitas Muhammadiyah Malang A. Persyaratan Umum I. PERSYARATAN Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai

Lebih terperinci

MATERI KULIAH E-LEARNING. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si

MATERI KULIAH E-LEARNING. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si MATERI KULIAH E-LEARNING PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si TATA CARA PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN BAHAN DAN UKURAN Judul skripsi Sampul luar skripsi berisi

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS)

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 I. Penjelasan Umum Lomba Jajak Pendapat Statistika 2009

Lebih terperinci

KALIMAT EFEKTIF. Karina Jayanti

KALIMAT EFEKTIF. Karina Jayanti KALIMAT EFEKTIF Karina Jayanti DEFINISI KALIMAT EFEKTIF kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Syarat-syarat Kalimat efektif

Lebih terperinci

BAHASA TATA TULIS ILMIAH

BAHASA TATA TULIS ILMIAH BAHASA TATA TULIS ILMIAH BAHASA KARYA TULIS ILMIAH Syarat Keabsahan Baku Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga,

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANGSARI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi Karya tulis ilmiah memiliki kedudukan yang sangat penting. Mahasiswa harus menghasilkan karya ilmiah, baik berupa tugas akhir, skripsi atau

Lebih terperinci

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi Daftar Isi i ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi Daftar Isi iii Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan Tinggi Oleh: Asih Anggarani Sri Hapsari Wijayanti Ika Endang Sri Hendarwati Amalia

Lebih terperinci

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor Metode penulisan artikel jurnal ilmiah Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor ssachmadi@cbn.net.id Yang perlu diantisipasi oleh penulis Dalam menyiapkan naskah, penulis harus mengantisipasi bahwa

Lebih terperinci

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR Proposal penelitian untuk menyusun skripsi atau tugas akhir terdiri atas komponen yang sama. Perbedaan di antara keduanya terletak pada kadar

Lebih terperinci

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016 PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI 2016 PERSYARATAN: 1. Mahasiswa aktif FK Unila angkatan 2013, 2014, dan 2015 2. Mengisi formulir pendaftaran (disediakan oleh panitia) 3. Memiliki IPK minimal 3,00, dibuktikan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih Abstrak: Sebagai karya tulis ilmiah, artikel ilmiah dikomunikasikan dengan menggunakan ragam bahasa ilmiah (scientific language). Terdapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA). Keterampilan berbahasa

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO. Divisi Penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO. Divisi Penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat COVER PANDUAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Divisi Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2017/2018 1 DAFTAR

Lebih terperinci

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi 7 8 III. TESIS Tesis secara umum dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir tesis. Bagian awal tesis terdiri atas komponen berikut. 1. Halaman sampul 2. Halaman

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PANDUAN PENULISAN PROPOSAL A. BAGIAN AWAL 1. Halaman Sampul Luar Pada halaman sampul luar berisi komponen : a. Judul Penelitian/Proposal dan mengandung didalamnya tempat penelitian dilaksanakan. b. Tulisan

Lebih terperinci

1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung

1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung 1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia Paragraf atau sering disebut dengan istilah alenia, dalam satu sisi kedunya memiliki pengertian yang sama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), disebutkan bahwa

Lebih terperinci

Veterinary Scientific Competition 2016

Veterinary Scientific Competition 2016 I. MEKANISME PENDAFTARAN 1. Pendaftaran abstrak diadakan 2 Gelombang, yaitu : Gelombang I pada tanggal 1 Agustus 12 Agustus 2016 dan Gelombang II pada tanggal 15 Agustus 29 Agustus 2016 yang bersifat free

Lebih terperinci

KOMPONEN PENILAIAN URAIAN KOMPONEN PENILAIAN

KOMPONEN PENILAIAN URAIAN KOMPONEN PENILAIAN Page1 KOMPONEN PENILAIAN Pemilihan Mahasiswa Berprestasi merujuk pada kinerja individu mahasiswa yang memenuhi kriteria pemilihan dengan menggunakan beberapa macam unsur. Penilaian mencakup unsur prestasi

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH INU HARDI KUSUMAH PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) FORMAT KARYA TULIS ILMIAH JUDUL Singkat (8 12 Kata) Jelas dan Spesifik Konsisten & Mencerminkan Isi Bila

Lebih terperinci

Pengertian Tulisan Ilmiah

Pengertian Tulisan Ilmiah Karya tulis ilmiah A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN 1. Peserta memiliki pengetahuan yang memadai tentang pengertian dan jenis-jenis tulisan ilmiah 2. Peserta mampu merencanakan, menyusun, dan mengembangkan

Lebih terperinci

I. LATAR BELAKANG. III. WAKTU/TEMPAT Hari/tanggal : Rabu/7 November 2012 Waktu : selesai Tempat : Ruang Rapat Pimpinan FKp Unair

I. LATAR BELAKANG. III. WAKTU/TEMPAT Hari/tanggal : Rabu/7 November 2012 Waktu : selesai Tempat : Ruang Rapat Pimpinan FKp Unair PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI (MAWAPRES) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ========================================================== I. LATAR BELAKANG Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan 18 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk belajar berbahasa. Kaitannya dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya

Lebih terperinci

B i o s a i n s, The spirit of life Mencetak SDM cerdas mandiri, membina SDA lestari

B i o s a i n s, The spirit of life Mencetak SDM cerdas mandiri, membina SDA lestari 11 III. PENULISAN TESIS 3.1. Bagian Awal Dari Tesis 3.1.1. Sampul Pada sampul dicetak: Judul tesis, tulisan kata tesis (huruf capital), tulisan kalimat: Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

SEKELUMIT TENTANG PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA TULIS ILMIAH

SEKELUMIT TENTANG PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA TULIS ILMIAH SEKELUMIT TENTANG PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1. Pendahuluan Dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi salah satu fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai alat pengembangan kebudayaan,

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas negeri

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI USULAN KERJA PRAKTEK (KP)

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI USULAN KERJA PRAKTEK (KP) PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI USULAN KERJA PRAKTEK (KP) POB.BIMA-01.REV.00 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PROGRAM STUDI USULAN KERJA PRAKTEK (KP) Area: Semua program studi

Lebih terperinci

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH A. Peserta 1. Peserta lomba karya tulis ilmiah adalah 2 orang perwakilan dari regu. 2. Peserta lomba karya tulis ilmiah wajib mengenakan Pakaian Seragram Harian (PSH) masing-masing

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH A. Persyaratan Karya Tulis Ilmiah 1. Tema karya tulis adalah Inovasi Pengolahan Hasil dan Limbah Pertanian dengan Teknologi yang Berkelanjutan 2. Karya tulis ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa tidak akan lepas dari dunia pembelajaran. Kita semua sebagai elemen di dalamnya memerlukan bahasa yang baik dan benar dalam proses pembelajaran. Pembelajaran

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Halaman Judul Judul penelitian dibuat singkat, jelas dan menunjukkan masalah yang diteliti serta tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam (judul mencerminkan inti dari karya tulis tersebut

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PETUNJUK TEKNIS LOMBA KARYA TULIS ILMIAH A. Persyaratan Karya Tulis Ilmiah 1) Tema karya tulis adalah Konservasi Daerah Lingkungan Pantai dan Pembelajaran Masyarakat untuk Mengatasi Global Warming Sub

Lebih terperinci

oleh Septia Sugiarsih, M.Pd. Disampaikan dalam Seminar Penelitian di SD Negeri Gedongkiwo Sabtu, 23 Juli 2011

oleh Septia Sugiarsih, M.Pd. Disampaikan dalam Seminar Penelitian di SD Negeri Gedongkiwo Sabtu, 23 Juli 2011 oleh Septia Sugiarsih, M.Pd. Disampaikan dalam Seminar Penelitian di SD Negeri Gedongkiwo Sabtu, 23 Juli 2011 Kemampuan menulis karya tulis ilmiah bagi para guru merupakan salah satu dari kompetensi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Selanjutnya dalam Bab 1 ini, penulis juga menjelaskan tentang identifikasi masalah, pembatasan

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN. Lomba Karya Tulis Imiah makinpintar.com 1

PANDUAN PENULISAN. Lomba Karya Tulis Imiah makinpintar.com 1 PANDUAN PENULISAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT NASIONAL makinpintar.com TAHUN 2016 A. TEMA DAN SUBTEMA Tema dan subtema dibebaskan kepada seluruh tim peserta. B. PETUNJUK PENULISAN 1. Naskah ditulis

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI

PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PEDOMAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN DAN PENULISAN DISERTASI PENGANTAR Rancangan usulan penelitian disertasi, usulan penelitian disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk pada satu hal yang sama, yaitu

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. BAHASA INDONESIA Modul ke: PENULISAN KARYA ILMIAH Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Karya Ilmiah Adalah hasil kreasi manusia yang didasarkan atas

Lebih terperinci

PANDUAN SMART WIDYA ARTHA 2011

PANDUAN SMART WIDYA ARTHA 2011 PANDUAN SMART WIDYA ARTHA 2011 KETENTUAN UMUM: a) Tema Penelitian Bioteknologi dalam Industri Perkebunan Kelapa Sawit yang Lestari dan Berkelanjutan b) Topik Penelitian 1. Budidaya tanaman kelapa sawit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia baik lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem lambang bunyi yang

Lebih terperinci

PANDUAN SISTEMATIKA & FORMAT PROPOSAL SMART WIDYA ARTHA

PANDUAN SISTEMATIKA & FORMAT PROPOSAL SMART WIDYA ARTHA PANDUAN SISTEMATIKA & FORMAT PROPOSAL SMART WIDYA ARTHA SISTEMATIKA DAN FORMAT PROPOSAL Format, sistematika dan ketentuan yang diberlakukan adalah sebagai berikut : Halaman Pengesahan (lihat contoh halaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas delapan hal. Pertama, dibahas latar belakang masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa sekolah dasar. Kemudian, dibahas identifikasi

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH CAPING TANI 2017

PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH CAPING TANI 2017 PEDOMAN UMUM PENULISAN KARYA ILMIAH CAPING TANI 2017 I. KETENTUAN UMUM PENULISAN A. TEMA UMUM : Inovasi Teknologi Berbasis Sistem Pertanian Terpadu Berkelanjutan Dalam Upaya Menghadapi Anomali Cuaca SUB

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU KARYA TULIS ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESI GURU Dr. H. Kamin Sumardi kaminsumardi@yahoo.co.id UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2009 PENGERTIAN Karya Tulis adalah segala tulisan yg dihasilkan

Lebih terperinci

MATERI MENULIS KARYA ILMIAH

MATERI MENULIS KARYA ILMIAH MATERI MENULIS KARYA ILMIAH Latar Belakang Peningkatan budaya menulis Menumbuhkan kebiasaan ilmiah Bekal penulisan tugas akhir Beda retorika; ilmiah bersifat linear, sdg retorika bgs kita melingkar tanpa

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 06 MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MENULIS AKADEMIK SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA REVISI TAHUN 2016 PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR Setiap mahasiswa yang akan mengerjakan Tugas Akhir sebagai

Lebih terperinci

PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH

PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH MENULIS MAKALAH Makalah: Makalah merupakan karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup pengetahuan. Dalam arti lain makalah juga bermakna sebagai tulisan resmi tentang

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR

PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR DAFTAR ISI : 1. Persyaratan Umum 2. Waktu dan Biaya Penelitian 3. Sistematika Usulan Penelitian 4. Seleksi Proposal 5. Format Halaman 6. Format Laporan Akhir

Lebih terperinci

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai kompetensi menulis argumentasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil analisis korelasi

Lebih terperinci

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014 DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014 I. Pendahuluan Program ini dimaksudkan sebagai kegiatan meningkatkan kemampuan dan kepekaan meneliti. Cakupan program ialah penelitian-penelitian

Lebih terperinci

Hasil. Pendahuluan Pembahasan,Simpulan,Saran. Metode Ucapan Terima Kasih. Daftar Pustaka

Hasil. Pendahuluan Pembahasan,Simpulan,Saran. Metode Ucapan Terima Kasih. Daftar Pustaka JUDUL ARTIKEL Nama Penulis(-penulis) Unit Kerja, Alamat Abstrak Hasil Kata kunci Pendahuluan Pembahasan,Simpulan,Saran Metode Ucapan Terima Kasih Daftar Pustaka Judul = Label Jumlah kata: 12-15 Mencerminkan

Lebih terperinci

akurat ringkas A.Kesepadanan dan Kesatuan B.Keparalelan C.Ketegasan dan Keutamaan kepenulisan E. Variasi

akurat ringkas A.Kesepadanan dan Kesatuan B.Keparalelan C.Ketegasan dan Keutamaan kepenulisan E. Variasi BAB 3 KALIMAT EFEKTIF jelas akurat ringkas A.Kesepadanan dan Kesatuan B.Keparalelan C.Ketegasan dan Keutamaan konvensional tulisan ilmiah padu/utuh D.Kehematan bahasa kepenulisan E. Variasi pungtuasi diksi

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PILMAPRES 2017

KARYA TULIS ILMIAH DALAM PILMAPRES 2017 KARYA TULIS ILMIAH DALAM PILMAPRES 2017 http://pilmapres.ristekdikti.go.id Dr. Muhammad Yusro, MT FT UNJ, 18 Maret 2017 PERSYARATAN KHUSUS CALON MAPRES 1. Rekapitulasi Indeks Prestasi per semester. 2.

Lebih terperinci

PEMILIHAN MAHASISWA MAHASISWA BERPRESTASI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016

PEMILIHAN MAHASISWA MAHASISWA BERPRESTASI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016 PEMILIHAN MAHASISWA MAHASISWA BERPRESTASI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2016 1. Persyaratan Umum Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta

Lebih terperinci

A. HALAMAN JUDUL.

A. HALAMAN JUDUL. Usulan penelitian yang sering disebut Project Statement atau Research Proposal merupakan rencana penelitian mahasiswa yang hasilnya disusun dalam bentuk skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa sebelum memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa pada hakikatnya merupakan suatu hal yang tak mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH MUSABAQAH TILAWATIL QURAN SISWA NASIONAL IV TAHUN 2018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG TEMA: MEMBANGUN NEGERI BERBASIS NILAI-NILAI QURANI SUB TEMA: 1. Al Qur an dan Ilmu

Lebih terperinci

PROSES PENELITIAN PERTEMUAN 4

PROSES PENELITIAN PERTEMUAN 4 PROSES PENELITIAN PERTEMUAN 4 PERJALANAN PENELITIAN I. Menentukan apa II. Merencanakan bagaimana III. Pelaksanaan 1 2 3 4 5 6 7 8 Perencanaan penelitian Pelaksanaan Penelitian MENENTUKAN. APA? RESEARCH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting dalam dunia

Lebih terperinci

SUKSES DALAM MEMBINA & MEMBIMBING KARYA ILMIAH REMAJA (KIR) PENELITIAN ILMIAH REMAJA (PIR) DI SEKOLAH. Oleh: Pujianto

SUKSES DALAM MEMBINA & MEMBIMBING KARYA ILMIAH REMAJA (KIR) PENELITIAN ILMIAH REMAJA (PIR) DI SEKOLAH. Oleh: Pujianto SUKSES DALAM MEMBINA & MEMBIMBING KARYA ILMIAH REMAJA (KIR) PENELITIAN ILMIAH REMAJA (PIR) DI SEKOLAH Oleh: Pujianto Bagaimana ya caranya agar aku bisa menjadi siswa yg bermanfaat bagi orang banyak???

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS LAMPUNG (REVISI)

PEDOMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS LAMPUNG (REVISI) PEDOMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS LAMPUNG (REVISI) LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA M,ASYARAKAT UNIVERSITAS LAMPUNG 2008 PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1. Umum Program pengabdian kepada masyarakat

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

ASPEK KEBAHASAAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 1) oleh Wahya 2)

ASPEK KEBAHASAAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 1) oleh Wahya 2) ASPEK KEBAHASAAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 1) oleh Wahya 2) 1. Pendahuluan Dunia pendidikan tinggi identik dengan dunia keilmuan. Berbagai penelitian ilmiah dalam berbagai disiplin, baik untuk kepentingan

Lebih terperinci

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 2) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 2) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 2) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep Kalimat???? Kalimat Efektif??? KALIMAT EFEKTIF Kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses penyampaian

Lebih terperinci

BAB 14 PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB 14 PENELITIAN DOSEN PEMULA BAB 14 14.1 Pendahuluan Program Penelitian Dosen Pemula (PDP) dimaksudkan sebagai kegiatan penelitian dalam rangka membina dan mengarahkan para peneliti pemula untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH a. Pengertian Karya tulis Ilmiah yang dimaksud dalam pedoman ini merupakan tulisan ilmiah hasil dari kajian pustaka dari sumber terpercaya yang berisi solusi kreatif

Lebih terperinci

BAB 14 PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB 14 PENELITIAN DOSEN PEMULA BAB 14 PENELITIAN DOSEN PEMULA 14.1 Pendahuluan Program Penelitian Dosen Pemula (PDP) dimaksudkan sebagai kegiatan penelitian dalam rangka membina dan mengarahkan para peneliti pemula untuk meningkatkan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Universitas Maritim Raja Ali Haji A. Persyaratan Umum Persyaratan umum adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai kelengkapan pemilihan mahasiswa beprestasi, yaitu: 1. Terdaftar di PD-Dikti dan aktif sebagai mahasiswa

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN MTQ REGIONAL JAWA TIMUR TINGKAT SLTA 2014 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PEDOMAN PENULISAN MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN MTQ REGIONAL JAWA TIMUR TINGKAT SLTA 2014 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG PEDOMAN PENULISAN MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN MTQ REGIONAL JAWA TIMUR TINGKAT SLTA 2014 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG A. Tema Karya Tulis Ilmiah Alquran - Al-Qur an, Ilmu Pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wacana ialah satuan bahasa yang terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk, 2006: 49). Menurut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian tentang menulis paragraf telah dilakukan sebelumnya. Namun untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa berisi gagasan, ide, pikiran, keinginan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki peran sangat penting untuk diajarkan dalam kehidupan manusia. Dengan keterampilan

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI)

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI) PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI) Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman

Lebih terperinci