PT. AMSAR PRIMA MANDIRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PT. AMSAR PRIMA MANDIRI"

Transkripsi

1 PT. AMSAR PRIMA MANDIRI Ruko Bukit Dago Blok AA6 No 17 Rawa Kalong Gunung Sindur, Bogor - Indonesia info@amsarmedical.com Web : Telp : (021) / MEDICAL & INDUSTRIAL GASES

2 PT. AMSAR PRIMA MANDIRI 2015 Sejarah Singkat Perusahaan : PT. Amsar Prima Mandiri adalah perusahaan penyedia produk dan jasa bagi pembangunan rumah sakit di seluruh Indonesia khususnya dalam bidang pengadaan Instalasi Gas Medik Central beserta aksesorisnya, Nursecall System, Handraill System & Pemasangan Vinnyl Anti Bacterial. APM Juga membantu dalam proses perencanaan, Pembuatan Gambar dan Rencana Anggaran Biaya untuk project pengadaan instalasi gas medik central, nursecall central, handrail System serta pengadaan vinyl lantai, sehingga mempermudah team perencana pembangunan rumah sakit dalam menentukan anggaran biaya pembangunan. Dengan memiliki tenaga ahli yang handal dan terpercaya, dalam waktu singkat kami sudah dapat bekerja sama dalam pembangunan rumah sakit baik swasta maupun rumah sakit pemerintah. PT. Amsar Prima Mandiri berawal dari CV. Amsar Medika Mandiri yang kemudian menjadi perseroaan pada Agustus Visi Perusahaan : Menjadi Perusahaan yang memiliki nilai Integritas dalam mendukung pembangunan Rumah Sakit di Seluruh Indonesia dengan team Tenaga Ahli & Produk Yang Berkualitas serta mengacu pada standard International. Misi Perusahaan : Selalu Berinovasi terhadap perkembangan kebutuhan layanan pembangunan rumah sakit di seluruh Indonesia Memberikan garansi Layanan purna jual dan suku cadang bagi setiap produk maupun project Perusahaan Menjadi Perusahaan penyedia produk dan jasa yang di dukung oleh perusahaan nasional dan international yang memiliki credibilitas. Bidang Usaha : - Membangun sentral Oxygen system Manual, Manifold, Vacuum Central, Medical Air Central Serta Pemipaanya - Supplier Nursecall & Instalasinya - Supplier Handraill & Vinnyl Anti bacterial serta Menyediakan Jasa Pemasangan. - Supplier Respiratory Products PAHSCO ( Outlets, Flowmeters, Vaccum Regulators, Reusable bottle, etc ) - Supplier Bedhead Unit Alumunium Alloy & Kayu Minimalis ( melayani sesuai request design & Warna dengan MOQ ) - Melayani Jasa Interior Design Rumah Sakit ( 3D View ) & Pembuatan RAB Serta Pelaksanaanya.

3

4 Planing & Design Medical Piping System PERENCANAAN SISTEM INSTALASI GAS MEDIK 4. STANDARD & SPESIFIKASI 1. CENTRAL MEDICAL PIPING SISTEM a. Ilustrasi Flowmeter dan Humidifier Oxygen yang dipasang melalui Multepoint Outlet Oxygen, harus menghasilkan Gas medis Oxygen yang dialirkan melalui Central dan Instalasi Pipa dengan tekanan yang Stabil dan Kontinyu b. Standard dansfesifikasi Perencanaan dan pemasangan system Central dan instalasi gas medis di Rumah Sakit harus memenuhi standart operasional tersebut diatas. STANDARD NASIONAL INDONESIA DepartementPerindustr ian&perdagangan Penggunaan gas medispadasaranapelayanankesehatankepmenmenkesre publik Indonesia No : 1439/MenKes/SK/XI/2007 PENGGUNAAN BEJANA BERTEKANAN DepartementTenagaKer ja&transmigrasi 2. KOMPONEN CENTRAL DAN INSTALASI GAS MEDIS STANDARD NASIONAL INDONESIA DepartementPerindustr ian&perdagangan PENGGUNAAN BEJANA BERTEKANAN DepartementTenagaKer ja&transmigrasi MEDICAL GAS = PENUNJANG KEHIDUPAN a. Central Gas Medis Manifold / Manual Gas Suplai SilinderTerpusat Mesin Air Compressor dan Vacuum b. Pemipaan ( InstalasiPipa ) Kran Pemutus :Utama / Pembagi Alarm Panel c. Multepoint Outlet (Medical Gas Outlet) Wall Outlet, Ceilling Outlet, Ceilling Coulomn, Perlengkapan Outlet ( Secondary Equipment) 3. JENIS DAN APLIKASI GAS MEDIS a. Jenis Gas Medis : Oxygen, Nitrous Oxide, Vacuum (suction), Medical Air, Nitrogen (High Pressure Air) b. Aplikasi / Penggunaan : Therapy / Respiratory :Oxygen/ Medical Air, Respirator,Ventilator,Mesin Anaesthesi Suction Treatment :Vacuum Anaesthetic Treatment :Nitrous Oxide Pneumatic Power :Nitrogen / High AirBor/ Gergajitulang 5. KEUNTUNGAN DAN DESIGN SISTEM CENTRAL GAS MEDIS a. Keuntungan : Keamanan dan kenyamanan baik bagi pasien maupun teknisi lebih terjaga Ruangan Pasien selalu dalam keadaan Hygenis Suplai Gas yang diberikan kepasien lebih Stabill dan Kontinu Menghemat ruangan Man power atau tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit Dapat meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit b. Design Sistem Central Gas Medis: Penentuan Letak Outlet Jumlah Konsumsi Gas yang dibutuhkan terkait dengan besaran Supplai Gas Ukuran Pipa Instalasi Pelatihan para medis & Teknisi Prosedure Perawatan

5 Planing& Design Medical Piping System PERENCANAAN SISTEM INSTALASI GAS MEDIK 6. MENENTUKAN LOKASI OUTLET GAS MEDIS OUT - PATIENT AREA O 2 N 2 O AIR VAC N 2 / AIR Operating Theatre O O O O O Anaesthetic room O O O O Plaster room O O O O O Recovery room O O O Treatment O O O Endoscopy room O O O Dental surgery O O O O O 9. PEMASANGAN INSTALASI PIPA Instalasi Pipa Tembaga dipasang menurut gambar perencanaan (Shop Drawing) Pipa Tembaga dijauhkan dari Metal / Besi untuk menghindari dari korosi (galvanic corrosion) Pemasangan Pipa Tembaga harus dilindungi dengan PVC bila dipasang dalam dinding atau menembus dinding IN PATIENT Bed room O O Treatment room O O O I.C.U O O O MAJOR - OPERATING Operating Theatre O O O O O Anaesthetic room O O O O Recovery room O O O MATERNITY Delivery room O O O O O Labour room O O O New Born room O O O Premature O O O 7. PENENTUAN KRAN PEMUTUS / PEMBAGI (SHUT OFF VALVE / ZONE VALVE) DAN LAMPU CONTROL ALARM PANEL a. KRAN PEMUTUS (Shut Off Valve) Ruang Central Gas Medis Section / wing Lantai Operathing Theater Section b. ALARM PANEL Ruang Central Gas Medis Nurse Station Tempat Strategis Lain ( Ruang Teknisi) 8. PERLENGKAPAN OUTLET Flowmeter With Humidifier Oxygen Wall Suction Unit Kick Suction Unit Tri Way Adapter Masker Nasal Canula 10. TESTING / PENGETESAN JALUR PIPA TEST PRESSURE (Kg/cm) DURASI Jam OXYGEN NITROUS OXIDE AIR COMPRESORS VACUUM Gas yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan tes kebocoran adalah gas Oxygen atau Nitrogen

6 Healthcare Products Catalogue CENTRAL / MEDICAL GAS SUPPLY STATION

7 BAGIAN BAGIAN PENTING INSTALASI GAS MEDIS Instalasi Gas Medis terdiri dari beberapa bagian penting antara lain I. Sentral Gas Medis II. Box Valve & Alarm III. Jaringan pipa Instalasi gas Medis IV. Outlet Gas medical V. Perlengkapan Outlet I. SENTRAL GAS MEDIS Terdiri dari : 1. Regulator 2. Botol Gas Medis, Terdiri 2 Group (Group kanan & Group kiri) 3. Manifold + valve 4. Selang Pengisian (Lead Copper Tube) 5. Safety valve Sentral Gas Oxygen terdiri dari dua bagian (Grup botol bagian kanan dan Grup botol bagian kiri) kedua bagian dipisahkan oleh middle valve induk (lihat di gambar sentral). Sentral gas oksigen misal berkapasitas 5 x 2 botol artinya 5 botol grup kanan dan 5 botol grup kiri yang dirangkai dengan memakai pipa tembaga tekanan tinggi, valve tekanan tinggi serta lead cooper tube tekanan tinggi pada masing- masing botol (lebih kurang tekanan gas dalam botol 150 Bar = 150 Kg/cm2 dan volume tabung masing-masing 6 M3).

8 II. BOX VALVE DAN ALARM Box Valve berfungsi sebagai pemisah aliran instalasi tiap lantai hal ini untuk mengantisipasi apabila ada kerusakan maka tidak mengganggu aktifitas di tiap lantai lain. Sedangkan untuk menjaga agar aliran gas pada pipa instalasi selalu kontinyu, maka system Instalasi gas medis dilengkapi oleh pengaman Warning Light /Alarm sebagai peringatan bahwa persediaan gas menipis. Box valve dan Alarm terdiri dari beberapa jenis misal Oksigen, N2O, Vaccum, atau compressed air. Box valve & Alarm berada di tiap lantai rumah sakit biasanya berada didekat ruang perawat jaga. Box valve berada dibawah Warning Light / alarm dilengkapi manometer. Valve pada box valve harus berada pada kondisi Terbuka (tangkai valve sejajar Horisontal) kecuali pada saat tidak terpakai atau adanya perbaikan kerusakan maka diijinkan valve ditutup. III. JARINGAN PIPA GAS MEDIS Jaringan Pipa Gas Medis ini adalah suatu jaringan perpipaan yang dipasang pada rumah sakit, untuk memenuhi kebutuhan supply gas medis ke ruangan-ruangan yang dibutuhkan. Jaringan perpipaan gas medis ini menggunakan pipa tembaga atau pipa stainless steel dengan ketebalan sesuai standart Pipa yang dipakai untuk jaringan gas ini menggunakan bahan pipa dari pipa tembaga. Ukuran pipa yang dipasang disesuaikan menurut kebutuhan namun harus sesuai dengan standart keamanan yang diijinkan. Diameter pipa berukuran 11/2, 11/4, 1, ¾, ½, 3/8. Jaringan pipa instalasi gas medis yang terpasang harus mampu menerima tekanan kerja yang dibutuh kan yaitu 1 ½ (satu setengah x tekanan kerja), dimana jaringan pipa ini bekerja pada tekanan lebih kurang 4-5 bar. Ketebalan dan kemampuan jaringan pipa juga harus sesuai standart pipa tembaga medical (standart Amerika, Jepang dll). Sistem pemasangan Jaringan Instalasi Gas Medis adalah sebagai berikut : 1 Pipa Instalasi Gas Medis dipasang diatas plafon 2 Pipa Instalasi Gas Medis dipasang dibawah plafon 3 Pipa Instalasi Gas Medis dipasang di dalam dinding (ditanam di diniding dengan paralon pelindung) 4 Pipa Instalasi Gas Medis dipasang di dalam wallduck (aluminium, kayu, dll) 5 Pipa Instalasi Gas Medis dipasang dalam keadaan digantung di langit - langit. 6 Dalam pemasangan jaringan pemipaan harus diperhatikan faktor kemudahan perawatan (maintenance) apabila terjadi Kebocoran dalam system instalasi. Tekanan yang dipakai dalam Instalasi Gas medis : 1. Tekanan dalam sistem perpipaan = 4 5 Bar 2. Tekanan setting safety valve = 6 Bar (pada kondisi ini safety valve bekerja) 3. Tekanan setting alarm = 1,5 2 Bar (alarm berbunyi rentang waktu 30 menit penggantian botol) 4. Tekanan maksimal outlet = 6 Bar 5. Tekanan maksimal Flowmeter = 6 Bar IV. OUTLET GAS MEDICAL Outlet gas medical dapat dipasang di dinding, di bedhed (wallduck terbuat dari kayu, alumunium, dan lain-lain) yang berfungsi sebagai titik penyambungan dengan perlengkapan outlet yang lain. Jenis Outlet diantanya Wall Outlet, Ceilling Outlet dll bekerja mengeluarkan gas medis apabila ada tekanan pada drat(bibir outlet bagian dalam) untuk kemudian outlet menyalurkan gas medis ke perlengkapan outlet yang digunakan pasien. Outlet bekerja pada tekanan gas yang sesuai dengan kebutuhan perlengkapan outlet gas medis dengan tekanan maksimal 6 Bar. V. PERLENGKAPAN OUTLET Perlengkapan outlet adalah suatu alat atau peralatan yang dipasang pada outlet untuk menyalurkan Gas Medis untuk keperluan pasien maupun untuk keperluan alat-alat medis lain. Perlengkapan outlet antara lain : 1. Flowmeter, berfungsi untuk mengatur kebutuhan gas pasien dan penunjuk tekanan. 2. Humidifier, berfungsi untuk memberikan kelembaban gas yang akan dipakai pasien. 3. Conector, berfungsi untuk penyambungan antara satu alat dengan alat lain 4. Nasal Canula 5. Mesin Anesthesi, mesin respirasi dan masih terdapat beberapa alat-alat medis lain yang merupakan kelengkapan Outlet gas medis.

9 HOSPITAL GAS SYSTEM & ACCESSORI 3 MODE VACUUM REGULATOR US Type FLOWMETER PAHSCO Wall Outlet Regulator Oxygen

10 HOSPITAL GAS SYSTEM & ACCESSORIES WALL BED HEAD Bedhead adalah box/kotak tempat outlet keluaran gas medis didalam ruang pasien, biasanya dalam bedhead terdapat bermacam-macam lubang tempat, stop kontak, saklar, lampu, outlet, nurse call dll. Material Bedhead dapat terbuat dari kayu, aluminum plat, alumunium plat powder coating, Kombinasi Alumunium mika, dan kombinasi aluminum stainless steel. Beragam model, jenis material dan warna bedhead disesuaikan desain interior, fungsi aplikasi pemakaian di ruangan dan pastinya disesuaikan juga dengan anggaran biaya/budget yang tersedia. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bedhead yang utama adalah dimensi bedhead dan materialnya. MODEL - MEMANJANG MODEL PENDEK

11 PIPA TEMBAGA STANDAR MEDICAL Standart pipa * Pipa yang digunakan ASTM B 88 / B 819 / B 280 Type L. * Pipa dibuat dengan bahan tembaga >99%. * Bersih dari oli. * Dilas dengan kawat las perak dan gas oxy-acetylene, di flushing dengan Nitrogen. * Pemasangan pipa diatas menggunakan dudukan gantungan dan dalam dinding harus menggunakan pelindung pipa PVC. Instalasi pipa harus dibedakan sesuai standart jenis gas tersebut, sbb: * Putih untuk oxygen. * Biru untuk N2O. * Hitam untuk compressed air. * Kuning untuk vaccum. Instalasi pipa gas medis dilengkapi : * Kran induk dipasang diruang sentral. * Kran distribusi disetiap lantai / ruangan. * Kran pembagi dan kran darurat sesuai kebutuhan.

12 SYSTEM PENGELASAN INSTALASI GAS MEDIS 1.Sistem pengelasan : semua sambungan pipa gas medis di sambung mengunakan pengelasan perak dengan Acytelin/Elpiji dan Oksigen.dan dikerjakan oleh tenaga yang sudah berpengalaman dibidang pengelasan tembaga. 2. tahap pengelasan sudah selesai harus dilakukan pembersihan instalasi pipa dengan udara tekan dan nitrogen yang dialirkan keseluruh instalasi pipa hingga kotoran dan sisa pengelasn tidak ada yang tertinggal di dalam instalasi. 3. Pengetesan : setelah dilakukan pengelasan harus dilakukan pemeriksaan kebocoran setiap sambungan atau instalasi masing-masing gas dengan ketentuan test tekan 2 kali tekanan kerja selama 2 x 24 jam tanpa ada perubahan tekanan. Station Pasokan Udara Medis Memasok Udara Tekan yang bersih dan murni dimana kotoran kotoran seperti partikel dan Nitrous Oxyda telah dikeluarkan. Sebagai pelengkap untuk mencegah kondensasi udara dalam pipa maka dikeringkan dengan menggunakan pengering udara Pompa Vaccum jenis oil rotary memberikan tekanan hisap yang tinggi serta memberikan pasokan dengan derajat kevacuman yang tinggi. Unit ini berbentuk paket yang merupakan gabungan dari tangki penampung, Filter bakteri dan kotak kontrol dengan tujuan untuk penghematan tempat dan tenaga. Selanjutnya unit ini dilengkapi dengan sistem monitor yang setiap saat mengkontrol kondisi operasi dan pasokan sehingga pasokan gas gas medis dapat dijamin kontinyu dan lancar.

13

14 KATALOG PRODUCT GAS MEDIS Gas Oxygen OXYGEN (O2) adalah unsur kimia yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, tidak terbakar namun dapat membantu pembakaran (bersifat Oksidator),dan sangat diperlukan bagi makhluk hidup. Kandungan oksigen dalam udara atmosfer sekitar 20,9%. Oksigen dalam udara sebagian besar diproduksi dengan cara destilasi udara pada suhu rendah dan menggunakan mesin produksi dan alat control yang handal untuk memperoleh oksigen dengan kemurniaan tinggi (>95%),atau dengan system PSA (pressure swing adsorobtion. OXYGEN (O2)) digunakan dalam industri peleburan besi baja (heperoxygenation dari blast furnace dan gas-gas cupola, refining cast iron dan baja), karoseri, pengelasan dan pemotongan logam (oxyacetylene dan oxy propane), foundry dan glassworks burner, bleaching/pemutih industri bahan kertas (pulp), produksi gas sintetis (industri methanol, ammonia), peningkatan O2 terlarut dalam air (membawa ikan agar tetap hidup dan segar, pengolahan air limbah), dan jika dicampur dengan gas lain (CO2, N2 ) dapat digunakan untuk penyelaman (diving). Gas Nitrous Oxyde Nitrous Oksida (N2O) adalah gas yang tidak berwarna, tidak terbakar, dengan bau yang sedikit manis. Gas ini dikenal juga dengan nama gas gelak karena bisa menimbulkan efek tertawa bagi orang yang menghirupnya. Nitrous Oksida digunakan dalam pembedahan dan kedokteran gigi untuk efek anastesi dan analgesik Udara Tekan Udara Tekan ( Compressed Air ) merupakan Gas Campuran yang terdiri dari Gas Nitrogen 80 % dan Oxygen 20 % atau komposisi disesuaikan dengan kebutuhan, yang fungsinya untuk sterilisasi ruang operasi dirumah sakit atau sebagai gas pendorong atau penggerak mesin bor di operasi bedah tulang atau gigi sebagai pengganti meisin compressor

15

PEDOMAN INSTALASI GAS MEDlS RUMAH SAKlT

PEDOMAN INSTALASI GAS MEDlS RUMAH SAKlT PEDOMAN INSTALASI GAS MEDlS RUMAH SAKlT DEPARTEMEN KESEHATAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN MEDlK DIREKTORAT INSTALAS1 MEDlK 1994 KATA PENGANTAR Sebagaimana diketahui bersama bahwa gas medis banyak

Lebih terperinci

TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT PENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT. Disusun oleh : Meryza Sonia Farmasi 7-B

TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT PENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT. Disusun oleh : Meryza Sonia Farmasi 7-B TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT PENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT Disusun oleh : Meryza Sonia 1111102000052 Farmasi 7-B PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1439/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PENGGUNAAN GAS MEDIS PADA SARANA PELAYANAN KESEHATAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1439/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PENGGUNAAN GAS MEDIS PADA SARANA PELAYANAN KESEHATAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1439/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PENGGUNAAN GAS MEDIS PADA SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV LANGKAH PENGERJAAN

BAB IV LANGKAH PENGERJAAN BAB IV LANGKAH PENGERJAAN 4.1 Peralatan yang Digunakan Sebelum melakukan instalasi hal utama yang pertama dilakukan adalah menyiapkan peralatan. Peralatan yang digunakan pada instalasi sistem refrigerasi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Peralatan Penelitian Alat percobaan yang digunakan pada percobaan ini bertujuan untuk mengukur temperatur ring pada saat terjadi fenomena flame lift-up maupun blow off, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PERALATAN PENELITIAN 3.1.1 Bunsen Burner Alat utama yang digunakan pada penelitian ini yaitu Bunsen burner Flame Propagation and Stability Unit P.A. Hilton Ltd C551, yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya

Lebih terperinci

Material : Stainless Steel AISI 304; Besi karbon yang dicat (penutup depan & belakang)

Material : Stainless Steel AISI 304; Besi karbon yang dicat (penutup depan & belakang) CAP COMBI 1400 CL (4,400 L Tangki Lumpur + 2,450 L Air, total 6,850 L) Peralatan kombinasi yang diperuntukkan untuk menyedot & membersihkan saluran dan cairan apapun (tidak termasuk limbah berbahaya),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 PERALATAN PENELITIAN 3.1.1 Bunsen Burner Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu Bunsen burner Flame Propagation and Stability Unit P.A. Hilton Ltd C551, yang dilengkapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perencanaan Alat Alat pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak sebagai pengganti minyak bumi. Pada dasarnya sebelum melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan medis pada sarana kesehatan. Jenis Gas Medis yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan medis pada sarana kesehatan. Jenis Gas Medis yang dapat digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gas medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan. Jenis Gas Medis yang dapat digunakan pada sarana pelayanan

Lebih terperinci

"CAP COMBI 2600 CL" (10,000 L tangki lumpur L air, total 15,250 L)

CAP COMBI 2600 CL (10,000 L tangki lumpur L air, total 15,250 L) "CAP COMBI 2600 CL" (10,000 L tangki lumpur + 5250 L air, total 15,250 L) Peralatan kombinasi yang diperuntukkan untuk menyedot & membersihkan saluran dan cairan apapun (tidak termasuk limbah berbahaya),

Lebih terperinci

Kursi. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), Dipasang pada Dinding. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), dengan Pijakan Kaki

Kursi. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), Dipasang pada Dinding. Stasiun Pencuci Mata (Eyewash Station), dengan Pijakan Kaki kursi Furnitur Laboratorium GLF 320 01 Kursi Fitur GLF 320 01 GLF 320 02 Kursi Siswa Kursi berkaki 4 dengan rangka pipa besi, tempat duduk dari kayu pejal dengan sepatu karet pada setiap kakinya. Kursi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Pirolisis Bahan yang di gunakan dalam pirolisis ini adalah kantong plastik es bening yang masuk dalam kategori LDPE (Low Density Polyethylene). Polietilena (PE)

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1

Lebih terperinci

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Split Type Air Conditioner AQA-KC05AGC6 AQA-KC05AG6 AQA-KC09AG6 Trouble shooting Page Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMADAM KEBAKARAN 3.1. Perhitungan Jumlah Hidran, Sprinkler dan Pemadam Api Ringan Tabel 3.1 Jumlah hidran, sprinkler dan pemadam api ringan Indoor No Keterangan Luas Hydrant

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pengelasan merupakan bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan peningkatan industri karena memegang peranan utama dalam rekayasa dan reparasi produksi logam dan besi.

Lebih terperinci

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK Oleh: FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring jaman

Lebih terperinci

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui Teknik Perpipaan Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui pipa-pipa dan slang kebakaran. Sistem ini terdiri

Lebih terperinci

MARABUNTA MACHINDO Hydraulic and Hard Chrome Specialist CNC Miling and CNC Lathe

MARABUNTA MACHINDO Hydraulic and Hard Chrome Specialist CNC Miling and CNC Lathe SPESIFIKASI PERALATAN Specification Equipment CAR LIFTING 1. HIDROLIS PLATFOR H West Model Piston : Standart Chrome 20 Mikron ( Hard Chrome Process ) Kapasitas angkat : 4000 Kg ( syarat dan ketentuan )*

Lebih terperinci

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Standing Floor Type Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak berfungsi Trouble shooting

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu material dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya baik secara kimia maupun secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

PT. WIJAYA KARYA INDUSTRI ENERGI JAKARTA INDONESIA DISTRIBUTED By

PT. WIJAYA KARYA INDUSTRI ENERGI JAKARTA INDONESIA DISTRIBUTED By ISO 9001 PT. WIJAYA KARYA INDUSTRI ENERGI JAKARTA INDONESIA DISTRIBUTED By CV. LINGGOJATI UTAMA Office: Jl. Pulomas III No. 5A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, 13210. Telp.: (021) 4788 4444, 4788

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3

Lebih terperinci

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.

Lebih terperinci

Sandblasting Macam-Macam Abrasif Material untuk Sandblasting

Sandblasting Macam-Macam Abrasif Material untuk Sandblasting Sandblasting Sandblasting adalah suatu proses pembersihan dengan cara menembakan partikel (pasir) kesuatu permukaan material sehingga menimbulkan gesekan atau tumbukan. Permukaan material tersebut akan

Lebih terperinci

BUKU V SISTEM ALAT BANTU

BUKU V SISTEM ALAT BANTU BUKU V SISTEM ALAT BANTU TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu memahami sistem alat bantu sesuai dengan kebutuhan pengoperasian sistem air pendingin serta prosedur perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA 4.1. Pembahasan Instalasi Pemipaan Sprinkler Pada instalasi pemipaan sprinkler terdapat satu riser (pipa tegak) dimana riser ini diameter pipanya adalah sebesar 100 mm yang

Lebih terperinci

RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN

RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN Oleh : MUH. NURHIDAYAT 5201412071 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG A. Las TIG ( Tungsten Inert Gas) 1. Pengertian

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 16 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sistem pemadam kebakaran atau sistem fire fighting disediakan digedung sebagai preventif (pencegahan) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler,

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik metil tersier butil eter adalah unit

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 16

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 16 BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a. Tahap desain proses dan teknologi b. Tahap perancangan teknologi ( pirolisator

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22. BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : 1. Data dari hasil pengujian Data diperoleh dari hasil pengujian alat praktikum mesin pendingin

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT

LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT Disusun oleh: Susilawati 11504279015 PROGRAM S1 KKT UNY JURUSAN PENDIDIKAN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2012 A.

Lebih terperinci

2012, No.661.

2012, No.661. 25 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 39 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN BAHAN BAKAR GAS JENIS COMPRESSED NATURAL GAS (CNG) PADA KENDARAAN BERMOTOR Contoh 1 GAMBAR INSTALASI

Lebih terperinci

1. Bagian Utama Boiler

1. Bagian Utama Boiler 1. Bagian Utama Boiler Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya: 1. Furnace Komponen ini merupakan tempat pembakaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN MESIN ECM SINGLE AXIS. Alat-alat utama yang digunakan pada pembutan mesin ECM ini diantara lain :

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN MESIN ECM SINGLE AXIS. Alat-alat utama yang digunakan pada pembutan mesin ECM ini diantara lain : BAB III METODOLOGI PEMBUATAN MESIN ECM SINGLE AXIS Dalam bab ini akan membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan pembuatan Mesin ECM single axis seperti alat dan bahan yang digunakan

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin (FDM) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 3.2.Alat penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL Bab ini berisikan tentang proses pembuatan sistem perpipaan untuk penyiraman bunga kebun vertikal berdasarkan hasil perancangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

MATERIAL / PERALATAN INSTALASI DOMESTIK & NON DOMESTIK

MATERIAL / PERALATAN INSTALASI DOMESTIK & NON DOMESTIK MATERIAL / PERALATAN INSTALASI DOMESTIK & NON DOMESTIK 117 Berdasarkan kondisinya : 1. Mentah, merupakan bahan dasar yang masih perlu diolah untuk dijadikan bahan setengah jadi atau bahan jadi (siap pakai).

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI No. 08/ Tahun IV. Oktober 2011 ISSN 1979-2409 RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI Yatno Dwi Agus Susanto, Ahmad Paid Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK RANCANG BANGUN AUTOCLAVE

Lebih terperinci

9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI 9.1. Fungsi utama pada unit PKP-PK

9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran SUBSTANSI MATERI 9.1. Fungsi utama pada unit PKP-PK 9. Pengetahuan Pompa Pemadam Kebakaran Modul Diklat Basic PKP-PK 9.1 9.2 Fungsi utama pada unit PKP-PK 9.1.1 Dapat mengisap air dari segala sumber air bila diperlukan misalnya bak air, hidran, sungai,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Adapun alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Adapun alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian Adapun alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pipa PVC 3 Digunakan sebagai tempat atau wadah spesimen

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGUJIAN

BAB IV PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGUJIAN BAB IV PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGUJIAN 4.1 Perancangan Model Alat Pemurnian Biogas Dengan Geram Besi Berdasarkan rancangan awal penggunaan bahan geram besi sebagai alat pemurnian biogas terhadap

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGGUNAAN GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIK PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGGUNAAN GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIK PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGGUNAAN GAS MEDIK DAN VAKUM MEDIK PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la Pengelasan upset, hampir sama dengan pengelasan nyala, hanya saja permukaan kontak disatukan dengan tekanan yang lebih tinggi sehingga diantara kedua permukaan kontak tersebut tidak terdapat celah. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium. BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 27 3.2. Alat dan Dalam rancang

Lebih terperinci

INFORMASI LOMBA BIDANG LOMBA : REFRIGERATION (TEKNIK PENDINGIN DAN TATA UDARA) BAB I DESKRIPSI TEKNIK

INFORMASI LOMBA BIDANG LOMBA : REFRIGERATION (TEKNIK PENDINGIN DAN TATA UDARA) BAB I DESKRIPSI TEKNIK INFORMASI LOMBA BIDANG LOMBA : REFRIGERATION (TEKNIK PENDINGIN DAN TATA UDARA) BAB I DESKRIPSI TEKNIK A. Nama dan Deskripsi Kompetensi 1. Nama kompetensi adalah Teknik Pendingin dan Tata Udara 2. Jenis

Lebih terperinci

FACTOR 2 YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PRODUK Standardisasi Personalia Protap Bahan Baku Bahan pengemas Kualitas Produk Peralatan Lingkungan Bangunan http://farmasibahanalam.com http://farmasibahanalam.com.

Lebih terperinci

PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING

PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING Tony Rahardjo, Sumber W, Bambang L. -BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 Email:ptapb@batan.go.id ABSTRAK PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER

Lebih terperinci

Start. Persiapan Bahan. Pengamplasan. Pengelasan. Pengujian. Analisa. Kesimpulan. Stop

Start. Persiapan Bahan. Pengamplasan. Pengelasan. Pengujian. Analisa. Kesimpulan. Stop 21 BAB III PENGUJIAN DAN ANALISA 3.1 Flow Chart Proses Kerja Start Persiapan Bahan Pengamplasan Pengelasan Pengujian Analisa Kesimpulan Stop 22 3.1.1 Persiapan Bahan Bahan terdiri dari dua komponen diantaranya:

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

RUBBER CRUDE OIL PRODUCT KNOWLEDGE

RUBBER CRUDE OIL PRODUCT KNOWLEDGE PRODUCT KNOWLEDGE RUBBER CRUDE OIL Kantor: Jl. Lawu Tegalarum 418 RT 02/13, Cangakan Karanganyar, Jawa Tengah, 57722 Telepon: 0271 494253 Pabrik: Ngamban RT 01/06 Buran, Tasikmadu Karanganyar, Jawa Tengah,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR Akhyar1 akhyarhasan@yahoo.com Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Jalan Syech

Lebih terperinci

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya INSTALASI PLUMBING I. SISTEM PLUMBING Sistem plumbing di dalam gedung meliputi beberapa sarana yang terdiri dari: 1. Sarana sumber air bersih 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Defenisi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Gambar Rakitan (Assembly) Dari perancangan yang dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2016, didapat sebuah prototipe alat praktikum

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Dalam melakukan penelitian dan pengujian, maka dibutuhkan tahapantahapan yang harus dijalani agar percobaan dan pengujian yang dilakukan sesuai dengan standar yang ada. Dengan

Lebih terperinci

DESAIN MESIN PENARIK JARING (POWER BLOCK) BERTENAGA HIDROLIK UNTUK MINI PURSE SEINE

DESAIN MESIN PENARIK JARING (POWER BLOCK) BERTENAGA HIDROLIK UNTUK MINI PURSE SEINE Desain Mesin Penaring Jaring (Power Block) Bertenaga Hidrolik Untuk Mini Purse Seine (Riyanto, Agus., et al) Tersedia online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/btl e-mail:btl.puslitbangkan@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian (flow chat) Mulai Pengambilan Data Thi,Tho,Tci,Tco Pengolahan data, TLMTD Analisa Grafik Kesimpulan Selesai Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Lebih terperinci

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW) Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW) Pengesetan mesin las dan elektroda Tujuan : Setelah mempelajari topik ini, siswa dapat : Memahami cara mengeset mesin dan peralatan lainnya.

Lebih terperinci

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d. Lampiran 1. Instrumen Penelitian 69 SOAL TES Mata pelajaran Kelas Alokasi waktu : Fabrikasi Las Gas : X : 30 menit Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X)

Lebih terperinci

Mengapa Air Sangat Penting?

Mengapa Air Sangat Penting? Mengapa Air Sangat Penting? Kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung pada air. Kita banyak menggunakan air untuk keperluan sehari-hari seperti untuk minum, memasak, mencuci, 1 mandi

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Dalam merencanakan suatu proyek, adanya rencana anggaran biaya merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Rencana anggaran biaya disusun berdasarkan dimensi dari bangunan

Lebih terperinci

UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA. Veronika Widi Prabawasari

UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA. Veronika Widi Prabawasari UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA Veronika Widi Prabawasari Sistem elektrikal pada suatu bangunan adalah pemasok energi untuk penerangan, pendinginan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Mengetahui cara mengoperasian mesin las GMAW

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Mengetahui cara mengoperasian mesin las GMAW 30 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 KESIMPULAN 5.1.1 Mengetahui cara mengoperasian mesin las GMAW mesin las GMAW ini adalah mesin las yang menggunakan shielding gas. Shielding gas berfungsi sebagai

Lebih terperinci

UNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF

UNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF UNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF Budiyono Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ABSTRAK UNJUK KERJA SISTEM TATA UDARA UNTUK MENUNJANG OPERASI PENGOLAHAN

Lebih terperinci

INTRODUCTION. Cara Membuka : Terima kasih anda telah meluangkan waktu untuk membaca katalog kami.

INTRODUCTION. Cara Membuka : Terima kasih anda telah meluangkan waktu untuk membaca katalog kami. Cara Membuka : INTRODUCTION Terima kasih anda telah meluangkan waktu untuk membaca katalog kami. Velox Sign System merupakan sign system pertama di Indonesia yang diciptakan untuk memenuhi segala kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang

Lebih terperinci

INSTALASI PERMESINAN

INSTALASI PERMESINAN INSTALASI PERMESINAN DIKLAT MARINE INSPECTOR TYPE-A TAHUN 2010 OLEH MUHAMAD SYAIFUL DITKAPEL DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT KEMENTRIAN PERHUBUNGAN KAMAR MESIN MACHINERY SPACE / ENGINE ROOM RUANG

Lebih terperinci

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN DAFTAR ISI Halaman BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN... 1/7 Pasal 01 Maksud... 1/7 Pasal 02 Dokumen Pelelangan... 1/7 Pasal 03 Itikat Penawaran... 6/7 Pasal 04 Masa Berlaku Penawaran... 6/7 Pasal 05 Keabsahan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN

BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN 4.1. KONDENSOR Penggunaan kondensor tipe shell and coil condenser sangat efektif untuk meminimalisir kebocoran karena kondensor model ini mudah untuk dimanufaktur dan terbuat

Lebih terperinci

FASILITAS LABORATORIUM

FASILITAS LABORATORIUM FASILITAS LABORATORIUM IRNIN AGUSTINA.D.A Fasilitas Laboratorium 1. Instalasi Listrik 2. Instalasi Air bersih 3. Instalasi gas 4. Mebeler INSTALASI LISTRIK Memberikan penerangan di semua ruangan laboratorium

Lebih terperinci

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK KOMPONEN INSTALASI LISTRIK HASBULLAH, S.PD, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI 2009 KOMPONEN INSTALASI LISTRIK Komponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian instalasi

Lebih terperinci

PT. WIJAYA KARYA INDUSTRI ENERGI JAKARTA INDONESIA DISTRIBUTED By CV. LINGGOJATI UTAMA Jl.Pulomas III No.5A Jakarta Timur, Telp :

PT. WIJAYA KARYA INDUSTRI ENERGI JAKARTA INDONESIA DISTRIBUTED By CV. LINGGOJATI UTAMA Jl.Pulomas III No.5A Jakarta Timur, Telp : PT. WIJAYA KARYA INDUSTRI ENERGI JAKARTA INDONESIA DISTRIBUTED By CV. LINGGOJATI UTAMA Jl.Pulomas III No.5A Jakarta Timur, Telp : 4788.4444. Fax : 470.2717 Jl.H.Basyar No.28 Jatiwaringin Pondok Gede, Telp

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT 3.1.1 Design Tabung (Menentukan tebal tabung) Tekanan yang dialami dinding, ΔP = 1 atm (luar) + 0 atm (dalam) = 10135 Pa F PxA

Lebih terperinci

Komponen instalasi tenaga listrik

Komponen instalasi tenaga listrik Komponen instalasi tenaga listrik KOMPONEN INSTALASI KOMPONEN UTAMA KABEL INSTALASI Kabel instalasi merupakan komponen utama instalasi listrik dimana akan mengalirkan tenaga listrik yang akan digunakan

Lebih terperinci

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Mainan pedal airplane merupakan suatu produk mainan yang sederhana yang terbuat dari bahan bekas plat besi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI Dalam bab ini membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan penelitian seperti: tempat serta waktu dilakukannya penelitian, alat dan bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium. BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 3.2. Alat dan Dalam rancang

Lebih terperinci

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

Lebih terperinci

RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rancang bangun alat. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material Pusat Teknologi Nuklir Bahan

Lebih terperinci

2.2.3 Persentil Konsep Perancangan dan Pengukuran Concept Scoring Hidrogen Karbon Monoksida 2-25

2.2.3 Persentil Konsep Perancangan dan Pengukuran Concept Scoring Hidrogen Karbon Monoksida 2-25 ABSTRAK Sepeda motor menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Selain mudah dan praktis dalam penggunaannya, konsumsi bahan bakar yang lebih rendah daripada mobil membuat

Lebih terperinci

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu.

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu. Kamar Operasi 1 A. PENGERTIAN Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang membutuhkan keadaan suci hama (steril). B.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan

Lebih terperinci

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI 75 BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI Pada bab IV ada beberapa hal penting yang akan disampaikan terkait dengan perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, terutama mengenai penggantian,

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di laboratorium pengolahan limbah Fakultas Peternakan IPB untuk pembuatan alat dan pembuatan pelet pemurni. Contoh biogas yang digunakan dalam

Lebih terperinci