PENYUSUNAN BASIS DATA POHON PADA BEBERAPA JALAN KOLEKTOR DI BANDUNG DENGAN VISUALISASI KOMPUTER. Oleh: Anjar Pujarama A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENYUSUNAN BASIS DATA POHON PADA BEBERAPA JALAN KOLEKTOR DI BANDUNG DENGAN VISUALISASI KOMPUTER. Oleh: Anjar Pujarama A"

Transkripsi

1 PENYUSUNAN BASIS DATA POHON PADA BEBERAPA JALAN KOLEKTOR DI BANDUNG DENGAN VISUALISASI KOMPUTER Oleh: Anjar Pujarama A DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

2 PENYUSUNAN BASIS DATA POHON PADA BEBERAPA JALAN KOLEKTOR DI BANDUNG DENGAN VISUALISASI KOMPUTER Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh: Anjar Pujarama A DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

3 RINGKASAN ANJAR PUJARAMA, Penyusunan Basis Data Pohon pada Beberapa Jalan Kolektor di Bandung dengan Visualisasi Komputer. Di bawah bimbingan BAMBANG SULISTYANTARA. Jalan merupakan jalur pergerakan orang, kendaraan serta sebagai tempat beraktifitas, seperti bekerja, berdagang, belajar dan lain-lain. Jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda merupakan jalan kolektor di kota Bandung dengan lalulintas yang padat, dimana di sepanjang jalannya terdapat pohon-pohon yang berguna untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan. Namun keberadaan pohon di sepanjang jalan juga akan memberikan masalah, misalnya pohon tumbang dan ini akan membahayakan bagi pengguna jalan. Dengan demikian diperlukan pengelolaan dan pemeliharaan yang baik, yang salah satunya adalah monitoring dan menyusun data inventarisasi pohon. Dinas Pertamanan dan Pemakaman kota Bandung yang bertanggungjawab atas pengelolaan fasilitas pertamanan kota selama ini melakukan pengelolaan data inventarisasi pohon secara manual. Cara seperti ini menyebabkan pengelola membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup besar dalam pemutakhiran data inventarisasi pohon. Oleh karena itu diperlukan pendataan pohon secara dijital untuk mengefisienkan kegiatan untuk pengelolaan pohon tersebut. Pembuatan program database pohon ini menggunakan 3 software yaitu : Map Info Professional 8.5, Microsoft Visual Basic 6.0, dan Microsoft Access Penyusunan basis data pohon untuk tampilannya dibuat menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0, sedangkan untuk penyimpanan data atribut menggunakan Microsoft Access 2003, dan untuk menyimpan data spasial menggunakan Map Info Professional 8.5. Data atribut dimasukkan melalui tampilan yang telah dibuat pada Microsoft Visual Basic 6.0 tidak manual melalui Microsoft Access 2003, sedangkan data spasial dimasukkan manual melalui Map Info Professional 8.5. Tampilan akhir basis data pohon ini berupa aplikasi (.exe), sehingga untuk menjalakan aplikasi ini harus diinstal ke dalam komputer (sistem windows). Tetapi pada pembuatan menjadi aplikasi ini file yang berupa map tidak dikompilasi menjadi satu, sehingga untuk menjalakan aplikasi ini harus teristal juga software Map Info Professional 8.5. Keperluan ini dibutuhkan untuk menampilkan peta pada aplikasi inventarisasi pohon. Pada pembuatan aplikasi masih banyak kekurangan yang membuat aplikasi invenarisasi pohon ini tidak cukup praktis untuk digunakan, kekurangan dan kelemahan aplikasi ini antara lain: untuk menjalankan aplikasi ini masih harus ada software tertentu yang terinstal dalam komputer, proses kompilasi menjadi aplikasi (.exe) yang tidak sempurna ( file berekstensi map tidak bisa dikompilasi), dan tidak adanya fasilitas pencarian secara otomatis.

4 Judul : PENYUSUNAN BASIS DATA POHON PADA BEBERAPA JALAN KOLEKTOR DI BANDUNG DENGAN VISUALISASI KOMPUTER Nama : Anjar Pujarama NRP : A Menyetujui, Dosen Pembimbing Dr. Ir. Bambang Sulistyantara M.Agr. NIP: Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian IPB Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. NIP Tanggal Kelulusan :

5 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandung, Propinsi Jawa Barat pada tanggal 9 April Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari Bapak Wahyu Widaya dan Ibu Yayat Rohayati. Tahun 1998 penulis lulus dari SDN Sukasenang 3 Singaparna, kemudian pada tahun 2001 penulis menyelesaikan studi di MTsN Sukamanah Tasikmalaya, dan pada tahun 2004 penulis lulus dari MAN Sukamanah Tasikmalaya. Tahun 2004 penulis diterima di IPB melalui jalur USMI dan mengambil Program Studi Arsitektur Lanskap, Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian. Selama di IPB penulis aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan. Tahun 2004/2005 penulis aktif dalam klub Grada-C TPB. Tahun aktif di Organisasi Mahasiswa Daerah Himpunan Mahasiswa Tasikmalaya (HIMALAYA) di sub bagian eksternal. Tahun 2006/2007 penulis menjadi anggota Himpunan Profesi Arsitektur Lanskap (Himaskap) Departemen Eksternal. Pada tahun 2006 penulis menjadi panitia Pelatihan Flash-MX yang diadakan oleh FKRD-Faperta. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Pengantar Seni dan Arsitektur dan mata kuliah Penerapan Komputer tahun ajaran 2008/2009. Penulis juga pernah bertugas sebagai tim inventarisasi pohon Propinsi DKI Jakarta pada tahun 2008.

6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi kekuatan dan hidayah pada kita semua sehingga atas ijin-nya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul Penyusunan Basis Data Pohon pada Beberapa Jalan Kolektor di Bandung dengan Visualisasi Komputer. Penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. Bambang Sulistyantara M.Agr. yang dengan sabar memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian ini. 2. Ibu, Ayah, kakak (Teh Ayu) dan adik-adikku (de Ali dan neng Widi) yang menjadi motivator bagi penulis. 3. Kang Encep Buleud, Dho, Anggi Mardiyanto dan Ipank atas bantuannya saat survey di Bandung. 4. Muhe, Ida TEP, Teh Gina, kang Obot, kang Adem dan Upeh THP. Rekan seperjuangan Sukamanah. Lanjutkan! 5. Kang Dadan, Ardimen, Engkong Ican, Bang Yil, Mamex, Bang Ardi gede, dan Doni Tata rekan-rekan kosan PTB tercinta. 6. Mr. Dayat, Kang Dimas, Mbak Ita, dan Mas Arief atas saran dan kerjasamanya. 7. Anggi, Kang Oyok, Kang Jafar, Kang Imadinejad, Ocha, Luqman AGB dan Ozy atas kenangan selama kuliah. 8. Teman-teman dari kesatuan Landscaper 41, 42, dan 44 yang selalu mendukung dan membantu penulis dalam penyelesaian penelitian ini. Semoga hasil dari penelitian ini akan berguna bagi kita semua. Bogor, Mei 2009 Penulis

7 i DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... i DAFTAR GAMBAR... ii PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Studi... 2 Manfaat Studi... 2 TINJAUAN PUSTAKA... 3 Jalan... 3 Pemeliharaan... 4 Basis Data... 4 Perangkat Lunak (Software) Microsoft Visual Basic Perangkat Lunak (Software) MapInfo Professional Data... 6 METODOLOGI... 8 Lokasi dan Waktu Studi... 8 Bahan dan Alat... 8 Jenis Data yang Digunakan... 9 Metode Pengambilan Data Pohon dan Pengumpulan Informasi di Lapangan Inventarisasi dan pengukuran fisik pohon Penilaian kondisi fisik pohon HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengambilan Data Pohon Pengelolaan Data Gambar Pengelolaan Data Peta Pembuatan Program Aplikasi Pemasukan Data Pohon Penggunaan Aplikasi Basis Data Pohon Pembahasan Inventarisasi Pohon dalam Microsoft Access 2003, Microsoft Visual Basic 6.0 dan Map Info Professional Inventarisasi Pohon untuk Instansi KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

8 i DAFTAR TABEL No. Teks Halaman 1. Tabel Kategori Kelas DBH Pohon Kelas Tinggi Pohon Berdasarkan Karakteristiknya Kelas Lebar Tajuk Kerusakan Hama dan Penyakit Tanaman pada Pangkal Akar dan Batang Kerusakan Hama dan Penyakit Tanaman pada Cabang dan Daun Tingkat Kerusakan Hama dan Penyakit Pohon Tingkat Kerusakan Mekanik pada Pohon Tingkat Kerusakan Total pada Pohon Jumlah Kerusakan Pohon... 40

9 ii DAFTAR GAMBAR No. Teks Halaman 1. Peta Lokasi Objek Studi Metode dalam Pembuatan Basis Data Pohon Bentuk Tajuk Pohon Penilaian Kondisi Fisik Pohon Skema Pembuatan Program Aplikasi Kotak Dialog file New Database Kotak Dialog Database Pembuatan Tabel Input Data Pohon dengan Fasilitas Design View Pembuatan Tabel Input Nama Jalan dengan Fasilitas Design View Pembuatan Tabel Koordinat XY dengan Fasilitas Design View Pembuatan Tabel Pohon dengan Fasilitas Design View Pembuatan Tabel Pengguna dengan Fasilitas Design View Kotak Dialog Show Table Relationship antar Tabel Satu dengan Tabel yang Lainya Form Login Form AddAdmin Form Depan Form Input Data Pohon Form Jalan Form Nama Pohon Form Mapview Skema Penggunaan Program Aplikasi Lampiran 1. Lembar Identifikasi Pohon Data Inventaris Pohon Jalan Juanda, Bandung Data Inventaris Pohon Jalan Cihampelas, Bandung... 52

10 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jalan merupakan jalur pergerakan orang, kendaraan serta sebagai tempat beraktifitas, seperti bekerja, berdagang, belajar dan lain-lain. Jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda merupakan jalan kolektor di kota Bandung, dimana di sepanjang jalannya terdapat pohon-pohon yang mempunyai peranan penting, yaitu memberikan kenyamanan terhadap pengguna jalan, baik yang berkendaraan maupun pejalan kaki. Jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda merupakan jalan yang cukup padat arus lalu lintasnya, sehingga keamanan dan kenyamanan menjadi penting. Pohon peneduh yang sudah tumbuh besar di tepi jalan memberikan kenyamanan untuk lingkungan di sekitarnya. Namun keberadaan pohon di sepanjang jalan juga akan memberikan masalah, misalnya pohon tumbang dan ini akan membahayakan bagi pengguna jalan, seperti di Jalan Margonda Raya, Depok sebuah mobil sedan Accord tertimpa pohon yang tumbang karena hembusan angin kencang, tidak ada korban jiwa, namun akibat kejadian tersebut arus lalu lintas tersendat (Kompas, 2009). Dengan demikian diperlukan pengelolaan dan pemeliharaan yang baik, yang salah satunya adalah monitoring dan menyusun data inventarisasi pohon. Pengelolaan jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda, kota Bandung ini dilaksanakan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman kota Bandung. Salah satu pengelolaan adalah dengan menyusun data inventarisasi pohon yang bertujuan untuk memudahkan dalam penyusunan jadwal pemeliharaan. Data inventarisasi pohon yang dibuat adalah mendata deskripsi pohon, kesehatan, jumlah, dan lokasi pohon yang terdapat di sepanjang jalan, sehingga bisa diketahui secara pasti perubahan jenis, kesehatan, jumlah pohon di lapang. Selama ini pengelolaan data inventarisasi pohon dilakukan secara manual, sehingga apabila terjadi perubahan jenis, kesehatan, jumlah pohon di lapangan, perlu pemutakhiran yang dilampirkan, kemudian dilakukan pencetakan ulang. Cara seperti ini menyebabkan pengelola membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup besar dalam pemutakhiran data inventarisasi pohon. Padahal dinamika perubahan pohonpohon di sepanjang jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda, kota Bandung yang

11 2 disebabkan oleh proses-proses alami maupun akibat aktivitas dan implementasi rencana/perancangan lanskap bisa saja terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Permasalahan tersebut di atas dapat diatasi dengan pemanfaatan teknologi komputer. Dengan adanya teknologi komputer yang semakin berkembang pesat di bidang pengelolaan lanskap dan kebutuhan penggguna untuk mengetahui informasi dengan cepat, maka perlu adanya sistem basis data informasi data atribut dan spasialnya yang mudah diakses dengan cepat serta menyajikan informasi terkini untuk menunjang prosedur pengelolaan. Pembuatan data atribut basis data pohon di sepanjang jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda, kota Bandung ini diarahkan pada klasifikasi data deskripsi pohon, kesehatan, jumlah, dan lokasi pohon. Perangkat lunak (Software) yang berpotensi digunakan dalam penyusunan basis data pohon ini meliputi: 1. Microsoft Access 2003 digunakan untuk memasukkan data atribut, 2. Microsoft Visual Basic 6.0 digunakan untuk menyusun tampilan basis data, 3. Microsoft Office Picture Manager 2007 digunakan untuk mengatur kualitas gambar dan, 4. Map Info Professional 8.5 digunakan untuk memasukkan data spasial. Praktis dan mudah dalam penggunaannya menjadi dasar pemilihan perangkat lunak yang digunakan dalam studi ini, selain itu perangkat lunak di atas umum digunakan dalam pembuatan basis data. Tujuan Studi Menyusun program basis data, yang dapat digunakan untuk menginput dan menampilkan data pohon di sepanjang jalan kolektor yaitu jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda. Manfaat Studi 1. Mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan data inventarisasi pohon di sepanjang jalan kolektor di kota Bandung. 2. Digunakan sebagai pendukung data manajemen pohon kota. 3. Berguna sebagai informasi ilmiah untuk mengetahui keadaan pohon di lapangan dengan cepat.

12 3 TINJAUAN PUSTAKA Jalan Menurut Simonds (1978), bahwa dalam lanskap kehidupan manusia tersusun atas jalan dan tempat, dimana jalan berfungsi sebagai jalur pergerakan orang, kendaraan serta sebagai pusat orang bekerja, berdagang, belajar, beribadah, dan bersantai. Jalan itu sendiri merupakan suatu kesatuan sistem jaringan yang mengikat dan menghubungkan pusat-pusat kota wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan hirarki (Dirjen Bina Marga, 1980). Dalam Undang-Undang No 13 tahun 1980 tentang jalan disebutkan bahwa jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat, meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Lebih lanjut disebutkan dalam pasal 4 (empat) mengenai pengelompokan jalan menurut peranannya yaitu: 1. Jalan arteri, yaitu jalan yang melayani angkutan umum dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh dengan kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi dengan efisien. 2. Jalan kolektor, merupakan jalan yang melayani angkutan pengumpulan dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi. 3. Jalan lokal, adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Bagian jalan menurut PP no. 26 tahun 1985 meliputi: 1. Daerah manfaat jalan meliputi badan jalan, tepi jalan dan ambang pengamannya. - Badan jalan, yaitu jalur lalu lintas dengan atau tanpa median. - Saluran tepi jalan, merupakan saluran penampungan dan penyaluran air, agar badan jalan bebas dari pengaruh air. - Ambang pengaman, yaitu bagian yang terletak paling luar dari daerah pemanfaatan jalan untuk mengamankan bangunan jalan.

13 4 2. Daerah milik jalan meliputi daerah manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu di luar daerah manfaat jalan untuk pelebaran dikemudian hari. 3. Daerah pengawasan jalan merupakan sejalur lahan tertentu di luar daerah milik jalan yang diawasi Pembina jalan agar tidak mengganggu pandangan pengemudi dan kontruksi banguanan jalan. Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan suatu lanskap dilaksanakan untuk memperjelas tujuan agar tanaman berada dalam keadaan sehat dan menarik, selain itu pemeliharaan juga bertujuan untuk menjaga lanskap tetap berada dalam keadaan bersih, nyaman, aman. Pemeliharaan bertujuan untuk menjaga dan merawat areal lanskap dengan segala fasilitas yang berada di dalamnya agar kondisinya tetap baik dan sebisa mungkin mempertahankan keadaan yang sesuai tujuan rancangan atau desain semula (Arifin dan Arifin, 1999). Carpenter, Walker dan Lanphear (1975), menekankan hal yang penting dalam pemeliharaan lanskap yaitu bahwa pekerjaan yang tepat harus dikerjakan dalam waktu yang tepat, oleh sebab itu jadwal pemeliharaan harus tersedia. Jadwal tersebut dibuat dan dikembangkan melalui empat tahap, yaitu: 1. Mengklasifikasi tapak menurut peringkat pemeliharaan. 2. Membuat daftar nama tanaman. 3. Menentukan jenis pekerjaan yang dibutuhkan. 4. Menyusun langkah-langkah pekerjaan yang harus dilakukan. Jadwal ini berguna untuk mengetahui apakah pekerjaan pemeliharaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Data inventarisasi pohon dijital dapat membantu pelaksanaan keempat tahap pemeliharaan tersebut di atas. Basis Data Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data dan informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang berhubungan antara satu dengan yang lain, dimana dapat menambah, mengganti, menghapus, dan mengedit data dalam tabeltabel tersebut. Sedangkan tabel sendiri merupakan tempat untuk menyimpan data yang telah diolah dan mempunyai tema tertentu, misalnya data pelanggan, data

14 5 karyawan, dan sebagainya. Tabel terdiri dari beberapa item informasi sebagai berikut: 1. Field, merupakan tempat data/informasi dalam kelompok sejenis yang dimasukkan atau diinput pada bagian kolom tabel. 2. Record, merupakan kumpulan dari beberapa field yang saling berhubungan yang tersimpan dalam bentuk baris pada tabel. Satu tabel bisa terdiri dari beberapa record sekaligus. Program basis data memungkinkan untuk bekerja dengan beberapa tabel. Dalam proses kerjanya, pengoperasian data pada tabel di dalam basis data didukung oleh enam objek basis data (Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS), yaitu: 1. Query, adalah sebuah objek basis data yang digunakan untuk menampilkan, menyunting dan menganalisis suatu data dengan cara lain. 2. Form, adalah sebuah objek basis data yang digunakan untuk membuat kontrol-kontrol untuk proses memasukkan, memeriksa dan memperbaharui data. 3. Report, adalah sebuah objek yang digunakan untuk menampilkan data yang telah diformat sesuai dengan ketentuan yang pernah diberikan. 4. Pages, adalah sebuah objek khusus yang digunakan untuk menampilkan dan bekerja dengan data. 5. Macro, adalah rangkaian dari beberapa perintah yang dapat disimpan dan dijalankan ulang secara otomatis, misalnya menambah sebuah form, mencetak report dan sebagainya. 6. Module, adalah program-program yang ditulis dengan Access Basic. Perangkat Lunak (Software) Microsoft Visual Basic 6.0 Menurut Kusumo (2000), Microsoft Visual Basic 6.0 adalah suatu produk bahasa pemograman yang dikeluarkan oleh Microsoft, salah satu perusahaan Software terkemuka di dunia. Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis GUI (Graphical User Interface). Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan event-driven programming yang berarti program yang menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event/kejadian tertentu (tombol di klik, menu dipilih

15 6 dan lain-lain). Ketika event terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event (Event procedures) akan dijalankan. Stuktur aplikasi Visual Basic 6.0 terdiri dari: 1. Form Windows atau jendela untuk membuat Interface/tampilan 2. Kontrol/Control Tampilan berbasis grafis yang dimasukkan pada Form untuk membuat interaksi dengan pemakai. 3. Metode/Methods Metode adalah serangkaian perintah yang sudah tersedia pada suatu objek yang dapat diminta untuk mengerjakan tugas khusus. 4. Prosedur Kejadian/Event procedures Kode yang berhubungan dengan suatu objek. Kode ini akan dieksekusi (tidak ditampilkan) ketika ada respon dari pemakai berupa event tertentu. 5. Prosedur Umum/General Procedures Kode yang tidak berhubungan dengan suatu objek. 6. Modul/Module Merupakan kumpulan prosedur umum, deklarasi variabel dan definisi konstanta yang digunakan oleh aplikasi. Perangkat Lunak (Software) MapInfo Professional 8.5 MapInfo Professional 8.5 merupakan perangkat lunak aplikasi untuk keperluan SIG (sistem informasi geografis) yang dikembangkan oleh Map Info Coorporation. MapInfo Professional 8.5 memiliki karakteristik yang menarik, mudah digunakan, user friendly dan memiliki tampilan yang menarik (Yoesman, 2003). Data Menurut Anwar (1986), data merupakan fakta yang masih mentah dan berdiri sendiri-sendiri. Dari pengertian di atas, jelas bahwa data pada dasarnya merupakan fakta yang belum terorganisir dengan baik dan data tersebut belum memberikan makna/arti jika tidak diproses lebih lanjut. Oleh Atmadilaga (1997), organisasi data dalam bentuk SIG digambarkan dalam diagram organisasi data.

16 7 Data dapat dikelompokan ke dalam dua jenis, yaitu data grafis (spasial) dan data atribut (non-spasial). Pada studi pembuatan basis data pohon dijital ini yang digunakan adalah: 1. Data Grafis (spasial) Dalam studi ini, data grafis berupa peta sebaran pohon dimana data grafis tersebut dapat disajikan dalam model data vektor. Menurut Burrough (1986), data vektor adalah data besaran yang mempunyai arah. Struktur data vektor untuk symbol peta dalam sistem kartesian atau 2D (2 Dimensi) adalah berupa titik (X,Y). Titik distrukturasi dan disimpan sebagai susunan pasangan koordinat (X,Y) yang berurutan. 2. Data Atribut (non spasial) Menurut Atmadilaga (1999), data atribut bersifat tematis karena memberikan keterangan mengenai karakteristik objek spasial misalnya suatu poligon dianalisis sebagai suatu hutan, data tematiknya bisa menerangkan kondisi hutan tersebut seperti: jenis pohon, tinggi pohon, umur pohon, kapan ditanam atau memperkirakan umur pohon dan sebagainya. Data atribut dalam pembuatan basis data pohon berupa kumpulan bilangan, karakter atau alpha numerik. Data spasial bisa dikumpulkan dari berbagai sumber. Menurut Atmadilaga (1999), sumber data terdiri dari data primer yang mengacu pada informasi dimana data dari sensor langsung masuk ke sistem komputer, dan data sekunder yang merupakan kumpulan data yang melibatkan proses informasi yang telah dikompilasi sebelumnya, tetapi perlu dilakukan konversi agar formatnya dapat dibaca oleh komputer.

17 8 METODOLOGI Lokasi dan Waktu Studi Objek studi ini berlokasi di sepanjang jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda, kota Bandung (Gambar 1). Jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda merupakan jalan kolektor di kota Bandung, yang masing-masing mempunyai panjang 2 dan 2,4 Km. Pengumpulan data dilaksanakan pada awal September sampai akhir Oktober Kegaiatan pembuatan basis data pohon dijital dan penyusunan laporan dilaksanakan pada awal bulan Nopember sampai akhir Desember Gambar 1. Peta Lokasi Objek Studi Bahan dan Alat Bahan Bahan yang digunakan dalam studi ini adalah peta kota Bandung yang didapat dari CD pada buku yang berjudul Desain dan Aplikasi GIS, karangan Charter dan Irma (2004). Bentuk peta yang digunakan adalah peta dijital, peta dijital ini dibutuhkan dalam pembuatan tampilan basis data. Alat Alat yang digunakan dalam studi ini terdiri dari perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

18 9 a. Perangkat Lunak (Software) meliputi : - Microsoft Access Microsoft Visual Basic Map info Professional Microsoft Office Picture Manager 2007 b. Perangkat Keras (Hardware) meliputi : - PC AMD Athlon Giga Hertz (GHz) - GPS (Global Positioning System) merek Garmin - Kamera dijital 5.0 Mega Pixel merek Spectra - Abney level - Rollmeter GPS (Global Positioning System) berguna untuk menentukan posisi eksisting setiap pohon di lapangan dan untuk mengukur jarak antar pohon satu dengan yang lainya. Alat pencatat digunakan untuk mencatat deskripsi dari masing-masing pohon (nama pohon, tinggi, diameter batang, diameter tajuk, dan kesehatan pohon). Kamera dijital dengan kemampuan rekam 5.0 Mega pixel digunakan untuk merekam eksisting pohon di lapangan. Abney level digunakan untuk mengukur tinggi pohon dan rollmeter digunakan untuk mengukur diameter batang dan tajuk pohon. Jenis Data yang Digunakan Data input yang digunakan dalam pembuatan basis data pohon ini adalah data atribut, foto dan data spasial. Pemasukan data atribut berupa angka, huruf dan alpha numeric dalam bentuk analog ke format dijital dilakukan dengan menggunakan keyboard pada perangkat lunak. Data input berupa foto diambil dengan menggunakan kamera dijital agar mudah dalam pemasukan data. Data spasial pohon dilakukan dengan membangun struktur elemen grafik berupa titik, garis, dan area sehingga membentuk data grafik yang terekam secara ekplisit. Data spasial dibangun dalam bentuk dijital dengan menggunakan perangkat GPS dan menggunakan program (Software) Map Info Professional 8.5. Untuk menggunakan perangkat GPS sebelumnya dilakukan beberapa persiapan data spasial antara lain memeriksa data yang akan direkam meliputi skala, koordinat, elemen dan ukuran peta.

19 10 Metode Metode penyusunan program basis data ini meliputi beberapa tahapan (Gambar 2), yaitu: 1. Studi pustaka deskripsi pohon untuk mendapatkan informasi karakteristik pohon secara umum. 2. Pengambilan data pohon di lapangan dan pengumpulan informasi terhadap data dan selanjutnya akan dihimpun ke dalam basis data. 3. Menyusun basis data dengan Microsoft Access Menyusun program tampilan basis data dengan menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0 dan Map Info Professional Memasukkan data/informasi dan mengolah basis data. Proses pembuatan basis data dengan memasukkan data ke dalam basis data yang telah dikompilasi berikut dengan data spasialnya. 6. Penyajian hasil. Penyajian hasil akan disajikan dalam bentuk program aplikasi yang telah dibuat supaya lebih menarik dan lebih informatif. 7. Pembahasan. Studi pustaka deskripsi pohon untuk mendapatkan informasi karakteristik pohon secara umum Pengambilan data pohon di lapangan Menyusun basis data dengan Microsoft Access 2003 Menyusun program tampilan basis data dengan menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0 dan Map Info professional 8.5 Memasukan data/informasi dan mengolah basis data Penyajian hasil Disajikan dalam bentuk program aplikasi Pembahasan Gambar 2. Metode dalam Pembuatan Basis Data Pohon.

20 11 Pengambilan Data Pohon dan Pengumpulan Informasi di Lapangan Inventarisasi dan pengukuran fisik pohon a. Diameter batang setinggi dada atau Diameter at the Breast (DBH) Pengukuran dilakukan cm dari permukaan permukaan tanah dengan menggunakan DBH meter. Data DBH yang diperoleh kemudian diklasifikasikan ke dalam 4 kategori kelas (Tabel 1). b. Tinggi Pohon Pengukuran tinggi pohon menggunakan abney level. Data tinggi pohon diklasifikasikan ke dalam 3 kelas (Tabel 2). Tabel 1. Tabel Kategori Kelas DBH Pohon Kelas Kualifikasi Diameter (cm) D1 Semai DBH < 10 D2 Tiang (kecil) 10 < DBH < 30 D3 Hampir dewasa 30 < DBH < 60 (sedang) D4 Dewasa (besar) DBH > 60 Sumber: Daniel, et. al. (1995) dalam Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) Tabel 2. Kelas Tinggi Pohon Berdasarkan Karakteristiknya Kelas Kualifikasi Tinggi (m) 1 Rendah T < 9 2 Sedang 9 < T < 18 3 Tinggi T > 18 Sumber: Carpenter, et. al. (1995) dalam Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) Lebar Tajuk Lebar tajuk diukur menggunakan rollmeter. Data lebar tajuk diklasifikasikan menjadi 4 kelas (Tabel 3).

21 12 Tabel 3. Kelas Lebar Tajuk Kelas Kualifikasi Lebar (m) L1 Semai L < 2 L2 Kecil 2 < L3 L4 Sedang 5 < L < 5 L < 9 Besar L > 9 Sumber: Carpenter, et. al.(1995) dalam Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) Bentuk tajuk Bentuk tajuk dibagi menjadi 2 kategori yaitu semetris dan asimetris. Simetris (Gambar 3) merupakan bentuk tajuk yang sesuai dengan bentuk arsitektur tajuk pohon, sedangkan asimetris merupakan bentuk tajuk yang tidak sesuai dengan bentuk arsitektur tajuk pohon. Simetris Asimetris Gambar 3. Bentuk Tajuk Pohon c. Lokasi Tumbuh Pohon Data ini diperoleh menggunakan GPS (Global Positioning System) dalam bentuk koordinat UTM X dan UTM Y. Data tersebut kemudian dipetakan pada peta rupa bumi dijital dengan menggunakan Map Info Professional 8.5 dengan cara memasukkan koordinat UTM X dan UTM Y masing- masing pohon di lapang. Penilaian kondisi fisik pohon Penilaian kondisi fisik pohon didasarkan pada 3 jenis kerusakan yaitu oleh hama dan penyakit tanaman, mekanik dan teknik. Pengamatan kondisi fisik pohon dilakukan berdasarkan keadaan visual pohon dengan penekanan

22 13 pada bagian pangkal akar yang berada di atas permukaan tanah, batang, daun dan percabangan. Penilaian persentase kerusakan pohon hanya berdasarkan 2 kerusakan yaitu kerusakan akibat hama penyakit dan kerusakan mekanik tanaman (Gambar 4). Untuk kerusakan teknik akan diuraikan secara deskriptif berdasarkan pengamatan visual di lapangan. a. Kerusakan oleh hama dan penyakit tanaman Pengamatan yang disebabkan oleh hama dan penyakit tanaman dibagi menjadi 2 bagian yaitu: - Kerusakan hama dan penyakit tanaman pada pangkal akar di permukaan tanah dan batang (tabel 4). - Kerusakan hama dan penyakit tanaman pada percabangan dan daun (tabel 5). Penilaian kondisi fisik pohon Kerusakan oleh hama dan penyakit Keruaskan Mekanik Gambar 4. Penilaian Kondisi Fisik Pohon Tabel 4. Kerusakan Hama dan Penyakit Tanaman pada Pangkal Akar dan Batang No Kerusakan Hama dan penyakit Nilai 1 Tidak ada kerusakan hama dan penyakit 0 2 Tumbuhan tidak berparasit 1 3 Tumbuhan berparasit (jamur, benalu) 2 4 batang kering/lapuk; akar kering/lapuk 3 5 Batang busuk; akar busuk 4 6 Gerowong/keropos pada batang utama 5 Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006)

23 14 Tabel 5. Kerusakan Hama dan Penyakit Tanaman pada Cabang dan Daun No Kerusakan Hama dan penyakit Nilai 1 Tidak ada kerusakan hama dan penyakit 0 2 Tumbuhan tidak berparasit; ulat; jelaga 1 3 Tumbuhan berparasit (jamur, benalu) 2 4 Klorosis 3 5 Nekrosis 4 6 Percabangan lapuk 5 Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) Untuk menghitung tingkat kerusakan oleh hama dan penyakit pada akar dan batang menggunakan rumus: T ab = (n i x 100)/ n i Keterangan: T ab n i n i : Tingkat kerusakan hama dan penyakit pada pangkal akar dan batang : Nilai kerusakan : Jumlah total nilai dari kerusakan hama dan penyakit pada pangkal akar dan batang Sedangkan tingkat kerusakan hama dan penyakit pada cabang dan daun dapat dihitung dengan menggunakan rumus: T cd = (n i x 100)/ n i Keterangan: T cd n i n i : Tingkat kerusakan hama dan penyakit pada cabang dan daun : Nilai kerusakan : Jumlah total nilai dari kerusakan hama dan penyakit pada cabang dan daun Untuk menghitung total kerusakan hama dan penyakit dapat dihitung dengan menggunakan rumus: T hpt = (T ab + T cd )/2 Keterangan: T hpt T ab T cd : Tingkat kerusakan total hama dan penyakit : Tingkat kerusakan hama dan penyakit pada pangkal akar dan batang : Tingkat kerusakan hama dan penyakit pada cabang dan daun

24 15 Tingkat kerusakan hama dan penyakit yang telah diperoleh kemudian dikategorikan dalam peringkat sebagai berikut (Tabel 6) : Tabel 6. Tingkat Kerusakan Hama dan Penyakit Pohon No Kualifikasi Serangan (%) 1 Tidak ada 0 < T hpt < 15 2 Sedikit 15 < T hpt < 30 3 Banyak 30 < T hpt <50 4 Sangat banyak T hpt > 50 Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) b. Kerusakan mekanik Kerusakan mekanik merupakan kerusakan pada pohon yang disebabkan oleh kontak dengan benda-benda fisik (goresan, gesekan, sayatan, benturan dan sebagainya). Penilaian akibat kerusakan mekanik tertera pada tabel 7. Tabel 7. Tingkat Kerusakan Mekanik pada Pohon No Kerusakan mekanik Nilai 1 Tidak ada kerusakan mekanik 0 2 Corat-coret atau reklame 1 3 Goresan 2 4 Sayatan 3 5 Patah cabang 4 6 Tersambar petir 5 Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) Selanjutnya tingkat kerusakan mekanik pada pohon dapat dihitung meggunakan rumus: T m = (n i x 100)/ n i Keterangan: T m n i n i : Tingkat kerusakan mekanik pohon : Nilai kerusakan : Jumlah total nilai dari kerusakan mekanik pada pohon

25 16 Persentase kerusakan hama dan penyakit dan kerusakan mekanik kemudian digunakan untuk memperoleh tingkat kerusakan total pohon dengan menggunakan rumus: T = (T hpt + T m )/2 Keterangan: T : Tingkat kerusakan total pohon T hpt T m : Tingkat kerusakan hama dan penyakit : Tingkat kerusakan mekanik Tingkat kerusakan total yang diperoleh kemudian dikategorikan dalam peringkat sebagai berikut (tabel 8): Tabel 8. Tingkat Kerusakan Total pada Pohon No Kualifikasi Serangan (%) 1 Tidak ada 0 < T m < 15 2 Sedikit 15 < T m < 30 3 Banyak 30 < T m <50 4 Sangat banyak T m > 50 Sumber: Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006) Data tingkat kerusakan pohon yang diperoleh kemudian dikategorikan berdasarkan peringkat sesuai dengan metode Grey dan Deneke (1978) dalam yang telah dimodifikasi: a. Peringkat 1 (sangat baik) Pohon sehat dan vigor. Rata-rata serangan hama penyakit dan kerusakan mekanik 0% < T < 15%. Sedikit atau tidak memerlukan tindakan perbaikan. b. Peringkat 2 (baik) Pohon cukup baik. Rata-rata serangan hama/penyakit dan kerusakan mekanik 15% < T < 30%. Memerlukan perbaikan.

26 17 c. Peringkat 3 (buruk) Pohon kurang baik dan kurang sehat. Rata-rata serangan hama/penyakit dan kerusakan mekanik 30% < T < 50%. Memerlukan banyak tindakan perbaikan. d. Peringkat 4 (sangat buruk) Pohon dengan rata-rata serangan hama/penyakit dan kerusakan mekanik T> 50% terancam mati, atau mati. 1 1 Grey dan Daneke (1978) dalam Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Timur (2006)

27 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengambilan Data Pohon Pengambilan data pohon dilakukan di Bandung, sampel pohon yang diambil terdapat di jalan Cihampelas dan jalan Ir. H. Juanda. Pohon yang didata adalah pohon yang terdapat pada daerah milik jalan. Pengambilan data pohon di lapang menggunakan alat bantu untuk mencatat kondisi pohon di lapangan berupa form/lembaran (Lampiran 1) yang telah disesuaikan dengan Form Input data pohon pada tampilan basis data. Sedangkan untuk mengetahui koordianat X dan Y pohon menggunakan GPS dan untuk merekam foto/gambar pohon menggunakan kamera dijital. Pada pengambilan data pohon ini dilakukan pengkodean pada setiap pohon, pengkodean disesuaikan dengan nama jalan misalnya pada jalan Cihampelas kodenya CHM dan Jalan Juanda JUD. Di lapang terdapat pohon di samping kiri dan kanan jalan maka dilakukakan pengkodean, untuk pohon di sebelah kiri diberi kode A dan kanan diberi kode B, sehingga jika kode tertulis CHM1A maka artinya pohon pertama yang ada di jalan Cihampelas dan terdapat di sebelah kiri jalan. Namun pengkodean pohon ini bersifat fleksibel sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Pengelolaan Data Gambar Gambar-gambar eksisting pohon di lapang dimasukkan ke dalam program database dengan format JPEG (Joint Photographic Experts Group) yang telah disesuaikan dengan program database, seperti memperkecil ukuran dari ukuran standar camera dijital yang bertujuan untuk mengurangi atau menghemat kapasitas hardisk pada komputer. Gambar-gambar tersebut disimpan pada folder khusus yang telah ditentukan. Gambar-gambar tersebut tidak dimasukkan ke dalam database walau sebenarnya bisa saja menggunakan fasilitas OLE (Object Lingked-Embedded) dalam Microsoft Access Hal ini dilakukan karena hubungannya dengan penggunaan Visual Basic 6.0 sebagai tampilan basis data.

28 19 Pengelolaan Data Peta Data hasil pengukuran lapang yang menggunakan GPS (Global Positioning System) dimasukan ke dalam sebuah sistem informasi geografi. Pengolahan data peta (map) dilakukan menggunakan perangkat lunak MapInfo Professional 8.5 dengan cara memasukkan koordinat UTM X dan UTM Y masing- masing pohon di lapang yang telah disesuaikan dengan koordinat peta dijital kota bandung yang didapat dari CD pada buku yang berjudul Desain dan Aplikasi GIS, karangan Charter dan Irma (2004). Penyajian gambar peta menggunakan titik (poin), sehingga membentuk jaringan dijital yang telah di sesuaikan dengan koordinat peta kota Bandung. Pembuatan Program Aplikasi Studi Pustaka Cara Penyusunan Penyusunan Dan Perancangan Basis Data Pohon Dalam Microsoft Access 2003 A. Membuat Database B. Merancang dan Membuat Tabel Stuktur Basis Data (Database) C. Membuat Relationship (Hubungan) antar Tabel 1. Tabel input data pohon. 2. Tabel input data jalan. 3. Tabel koordinat XY. 4. Tabel pohon. 5. Tabel pengguna atau user. Pembuatan Program Tampilan Basis Data Menggunakan Visual Basic 6.0. A. Membuat dan Mengatur Properti Form user interface/tampilan. B. Menulis Kode Program Kompilasi Program Menjadi.exe 1. Form Login. 2. Form AddAdmin. 3. Form Depan. 4. Form Input Data Pohon. 5. Form Jalan. 6. Form Nama Pohon. 7. Form Mapview. Program Aplikasi Gambar 5. Skema Pembuatan Program Aplikasi

29 20 Pembuatan program aplikasi menggunakan software Microsoft Access 2003 dan Visual Basic 6.0. Penyusunan dan perancangan basis data pohon menggunakan Microsoft Access 2003, sedangkan pembuatan program tampilan data dan kompilasi program menggunakan Visual Basic 6.0. Skema pembuatan program aplikasi dapat dilihat pada Gambar 5. Berikut adalah penjelasan mengenai pembuatan program aplikasi : 1. Penyusunan dan Perancangan Basis Data Pohon dalam Microsoft Access 2003 Penyusunan basis data pohon sepanjang jalan kolektor ini dirancang untuk menginventarisasi pohon dan memberikan informasi deskripsi, kesehatan, jumlah, dan lokasi pohon di sepanjang jalan. Penyusunan basis data pohon sepanjang jalan kolektor ini dapat memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mendapatkan informasi secara cepat dan menginventarisasi pohon di lapangan. A. Membuat Database dalam Microsoft Access 2003 Dalam bekerja dengan Microsoft Access 2003, sebelum mengerjakan semua pekerjaan dalam penyusunan basis data dalam Microsoft Access secara lebih lanjut diawali dengan pembuatan file database. Pada jendela Microsoft Access aktif, klik menu File, kemudian klik New atau klik tombol New pada toolbar sehingga tampil kotak Task Pane New File, kemudian klik Blank Database sehingga akan tampil kotak dialog File New Database seperti terlihat pada Gambar 6. Kemudian ketikkan nama file pada bagian File Name dan sekaligus tentukan lokasi penyimpanan file database dengan memilih bagian Save In kemudian klik tombol Create.

30 21 Gambar 6. Kotak Dialog file New Database B. Merancang dan Membuat Tabel Stuktur Basis Data (Database) Pohon dalam Microsoft Access 2003 Pembuatan struktur basis data merupakan tahap paling awal dalam penyusunan basis data pohon. Pada proses ini dilakukan proses seleksi data sehingga dapat memudahkan pemasukkan data dengan tepat sesuai dengan jenis datanya. Struktur basis data akan menentukan tipe data yang akan dimasukkan, jumlah table (table) dan kolom (field) yang akan dibuat di dalam basis data serta hubungan (relationship) antar tabel-tabel tersebut. Tabel dan kolom dibuat berdasarkan pengklasifiksian yang telah dilakukan. Masing-masing tabel memiliki kunci relasi sebagai penghubung antar tabel dan record yang ada dalam tabel. Pada proses ini terdapat 5 tabel dengan masing-masing kunci relasinya yaitu : 1. Tabel input data pohon, merupakan tabel induk yang terdiri dari 13 field yang berisi kunci relasi. Kolom/field tersebut adalah Nama Jalan (primary key), Kode Pohon, Nama Ilmiah, Nama Lokal, Tinggi Pohon, Diameter (DBH), Lebar Tajuk, Bentuk Tajuk, Tingkat Kerusakan HPT (Akar dan Batang), Tingkat Kerusakan HPT (Cabang dan Daun), Tingkat Kerusakan HPT Total, Tingkat Kerusakan Mekanik, dan Tingkat Kerusakan Pohon Total. 2. Tabel input data jalan, merupakan tabel yang terdiri dari 2 field, yaitu Nama Kota dan Nama Jalan (primary key).

31 22 3. Tabel koordinat XY, merupakan tabel yang disediakan untuk diisi data koordinat X dan Y. Kolom tersebut adalah Kode pohon (primary key), Koordinat X dan Koordianat Y. 4. Tabel pohon, merupakan tabel yang terdiri dari 2 field, yaitu Nama Ilmiah dan Nama Lokal. 5. Tabel pengguna atau user, merupakan tabel yang terdiri dari 2 field, yaitu kolom User Name dan Password Setelah menentukan lokasi penyimpanan file data base dan mengklik tombol Create maka akan muncul windows aplikasi Microsoft Access 2003 seperti pada Gambar 7. Pembuatan tabel dalam Microsoft Access 2003 dapat menggunakan pilihan fasilitas yang tersedia, yaitu: 1. Menggunakan fasilitas design view 2. Menggunakan fasilitas tabel wizard 3. Menggunakan fasilitas datasheet view Gambar 7. Kotak Dialog Database Pembuatan tabel basis data ini menggunakan fasilitas design view, yaitu dengan mengklik ganda Create table in desing view pada kotak dialog database. Kemudian akan muncul kotak dialog Table untuk mengisi nama kolom (field name), tipe data (data type), dan keterangan data (description). Tipe data yang tersedia dalam Microsoft Access 2003 bisa berupa text, angka (Number), tanggal (date) dan sebagainya. Pada kotak dialog ini terdapat field properties yang berfungsi untuk mengatur parameter yang dibutuhkan, seperti jumlah karakter,

32 23 format field, validitas data dan sebagainya. Setelah file name terisi sesuai dengan struktur basis data pohon yang telah dibuat, kemudian tentukan file name tertentu yang akan dijadikan primary key yaitu dengan mengklik menu Edit, kemudian mengklik Primary key atau mengklik tombol icon kunci yang berada pada toolbar, maka akan keluar icon kunci di sebelah kiri file name yang telah ditentukan untuk menjadi kunci relasi dengan tabel lain. Gambar-gambar di bawah ini merupakan prosedur pembuatan tabel input data pohon (Gambar 8), tabel input nama jalan (Gambar 9), tabel koordinat XY (Gambar 10), tabel pohon (Gambar 11) dan tabel pengguna (Gambar 12). Gambar 8. Pembuatan Tabel Input Data Pohon dengan Fasilitas Design View

33 24 Gambar 9. Pembuatan Tabel Input Nama Jalan dengan Fasilitas Design View Gambar 10. Pembuatan Tabel Koordinat XY dengan Fasilitas Design View

34 25 Gambar 11. Pembuatan Tabel Pohon dengan Fasilitas Design View Gambar 12. Pembuatan Tabel Pengguna dengan Fasilitas Design View C. Membuat Relationship (Hubungan) antar Tabel Tabel yang dibuat pada database berjumlah 5 tabel yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainya atau berelasi kecuali tabel pengguna. Dalam membuat relasi harus ada tabel yang menjadi tabel induk atau parent table dan tabel yang lainya menjadi anak tabel atau child table. Dalam basis data pohon ini

35 26 yang menjadi tabel induk adalah tabel input data pohon sedangkan tabel input data jalan, tabel koordinat XY, dan tabel pohon menjadi tabel anak. Pembuatan Relationship diawali dengan membuka Microsoft Access 2003, kemudian pilih menu Tool yang berada pada menu utama dan klik submenu Relationship sehingga akan muncul dialog Show Table (Gambar 13). Gambar 13. Kotak Dialog Show Table Pada kotak dialog Show Table masukkan tabel pengguna, tabel input data pohon, input data jalan, tabel koordinat XY dan tabel pohon dengan mengklik tombol Add, setelah semua tabel dimasukkan klik tombol close, kemudian hubungkan tabel-tabel tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan, yaitu dengan cara mendrag file name tabel satu ke tabel yang akan menjadi relasi seperti terlihat pada Gambar 14. Gambar 14. Relationship antar Tabel Satu dengan Tabel yang Lainya

36 27 2. Pembuatan Program Tampilan Basis Data Menggunakan Visual Basic 6.0 Pembuatan program tampilan basis data ini dikerjakan pada perangkat lunak (software) Visual Basic 6.0. Visual Basic 6.0 adalah salah satu produk bahasa pemograman yang dikeluarkan Microsoft merupakan bahasa pemograman yang mudah digunakan untuk pengembangan aplikasi, baik aplikasi kecil maupun besar. Pembuatan program ini dibuat agar tampilan basis data pohon lebih menarik dan mudah digunakan oleh pengguna atau user. Program tampilan basis data ini berbentuk aplikasi (exe) sehingga dalam penggunaan tampilan basis data ini harus terinstal dalam sistem komputer atau windows. Dalam program Visual Basic 6.0 terdapat 3 interface/tampilan yang digunakan dalam pengaksesan data, yaitu: 1. ADO (ActiveX Data Objects) 2. RDO (Remote Data Objects) 3. DAO (Data Access Objects) Dalam basis data pohon ini digunakan Tampilan ADO karena sangat mudah untuk digunakan untuk pembuatan basis data, sehingga dalam penggunaan Visual Basic untuk dapat berhubungan dengan Microsoft Access menggunakan kontrol ADODC dan Data Grid. Pengembangan aplikasi Visual Basic 6.0 dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: A. Membuat dan mengatur properti Form user interface/tampilan. Pada basis data pohon ini dibuat 7 form, yaitu: 1. Form Login. Form Login merupakan form yang paling pertama kali muncul ketika aplikasi dijalankan atau digunakan. Form ini dibuat sebagai pengamanan, sehingga aplikasi ini hanya bisa digunakan oleh pengguna yang diizinkan saja. Pada Form Login diletakkan objek-objek kontrol yang dibutuhkan, yaitu Labelbox, CommandButton, Textbox, dan Datacombo. Kesemua kontrol-kontrol itu digunakan dengan cara mengklik icon objek yang terdapat pada toolbox, kemudian digambarkan dengan cara dragging (Gambar 15).

37 28 Gambar 15. Form Login 2. Form AddAdmin. Form AddAdmin merupakan form yang dibuat untuk menambah pengguna aplikasi ini, yaitu dengan cara mengisi form yang telah disediakan yaitu username dan password. Dalam form ini digunakan kontrol-kontrol antara lain: Labelbox, Commandbutton, ADODC, Datagrid dan Textbox (Gambar 16). Gambar 16. Form AddAdmin 3. Form Depan. Form depan merupakan form yang muncul setelah Form Login. Form ini dibuat sebagai jalan masuk ke Form InputData, Form Jalan, Form AddAdmin dan Form Mapview. Form ini digunakan kontrol Imagebox dan CommandButton. Pada form ini dibuat desain yang menarik (Gambar 17).

38 29 Gambar 17. Form Depan 4. Form Input Data Pohon. Form InputData merupakan form utama dalam aplikasi ini. Pada form ini disediakan fasilitas kontrol untuk memasukkan data pohon, kontrol-kontrol yang digunakan dalam form ini, yaitu Labelbox, CommandButton, Textbox, Datacombo, Ceckbox, Frame, ADODC dan Datagrid (Gambar 18). Gambar 18. Form Input Data Pohon 5. Form Jalan. Form Jalan merupakan form yang dibuat untuk memasukkan dan menambah data jalan/nama jalan. Pada form ini terdapat bebrapa kontrol yang digunakan untuk keperluan form antara lain: Labelbox, Textbox, CommandButton (Gambar 19).

39 30 Gambar 19. Form Jalan 6. Form Nama Pohon. Form Nama Pohon merupakan form yang dibuat sebagai fasilitas untuk menambah informasi nama pohon. Pada form ini digunakan kontrol Labelbox, Commandbutton, ADODC, Datagrid dan Textbox (Gambar 20). Gambar 20. Form Nama Pohon 7. Form Mapview. Form Mapview merupakan form yang dibuat untuk menampilkan peta/map lokasi pohon dan gambar pohon eksisting di lapangan. Form ini menggunakan kontrol Labelbox, CommandButton, Textbox, Datacombo, Ceckbox, Frame, dan Picturebox (Gambar 21).

40 31 Kontrol ADODC merupakan kontrol yang digunakan untuk mengkoneksikan Microsoft Visual Basic 6.0 dengan Microsoft Access 2003 yang merupakan penyimpan data atribut. Untuk mengkoneksikanya yaitu dengan cara klik kontrol ADODC, kemudian liat properties windows klik bagian connection string maka akan muncul kotak dialog Property Pages pilih General source of connection pilih Use Conection String kemudian klik tombol Build selanjutnya akan muncul kotak dialog Data Link Properties pilih Provider Microsoft Jet 4.0 BD Provider kemudian klik tombol Next kemudian pilih Select or Enter Database Name yang terakhir pilih file yang telah dibuat pada Microsoft Access 2003 untuk menjadi penyimpanan data. Gambar 21. Form Mapview B. Menulis Kode Program Penulisan kode program dilakukan setelah pembuatan form dan pengaturan properti selesai. Penulisan kode program ini dilakukan agar tampilan yang telah dibuat dapat dijalankan oleh pengguna/user. Keberhasilan pembuatan aplikasi ditentukan pada penulisan kode program, pada proses ini juga

41 32 menentukan mudah susahnya suatu aplikasi untuk digunakan. Kode program ditulis pada masing-masing form sesuai fungsi dan keguanaan form tersebut. Berikut di bawah ini adalah penulisan kode progam masing-masing form: 1. Form Login, pada form login ditulis kode program sebagai berikut: Private Sub Command1_Click() Text1.PasswordChar = "*" If (Text1.Text = DataList2.BoundText) Then MsgBox "Password benar" depan.show ElseIf (Text1.Text <> DataList2.BoundText) Then MsgBox "Password salah" Else End If Text1.Text = "" DataCombo1.Text = "" Private Sub DataList1_Click() DataList2.BoundText = DataList1.BoundText Private Sub Command2_Click() End Private Sub DataCombo1_Click(Area As Integer) DataList2.BoundText = DataCombo1.BoundText Private Sub Text1_Change() Text1.PasswordChar = "*" 2. Form AddAdmin, pada form ini ditulis kode program sebagai berikut: Private Sub kosong() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text1.Enabled = True Text2.Enabled = True Command2.Enabled = True Private Sub Command1_Click() Adodc1.Recordset.AddNew kosong Text1.SetFocus Private Sub Command2_Click() Adodc1.Recordset.Update Adodc1.Recordset.MoveNext Private Sub Command3_Click() End

42 33 Private Sub Form_Load() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text1.Enabled = False Text2.Enabled = False Command2.Enabled = False 3. Form Depan, pada form ini ditulis kode program sebagai berikut: Private Sub Command1_Click(Index As Integer) FormJalan.Visible = True Private Sub Command2_Click(Index As Integer) frminput.visible = True Private Sub Command3_Click(Index As Integer) Mapviewform.Visible = True Private Sub Command4_Click() If MsgBox("YAKIN AKAN MENUTUP APLIKASI INI..?", vbyesno + vbquestion, "Konfirmasi") = vbno Then Cancel = 1 Else End End If Private Sub Command5_Click() FrmAddAdmin.Visible = True Private Sub Command6_Click() depan.enabled = False Private Sub Form_Load() FrmLogin.Visible = False 4. Form Input Data Pohon, pada form terdapat penghitungan persentase kesehatan pohon berikut penulisan kode programnya: Dim a As Double pendeklarasian Dim b As Double Dim c As Double Dim d As Double Dim e As Double Dim f As Double Dim Rumus As Double Dim ditampilkan As String

43 34 a = Text12.Text b = Text13.Text c = Text14.Text d = Text15.Text e = Text16.Text f = Text17.Text Rumus = Val(Text12.Text) + Val(Text13.Text) + Val(Text14.Text) + Val(Text15.Text) + Val(Text16.Text) + Val(Text17.Text) Rumus = (Rumus * 100) / 15 ditampilkan = Format(Rumus, "##0") Text4.Text = ditampilkan penulisan kode program secara lengkap terdapat pada lampiran. 5. Form Jalan, pada form ini ditulis kode program sebagai berikut: Private Sub kosong() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Private Sub FormMati() Text1.Enabled = False Text2.Enabled = False Command2.Enabled = False Command3.Enabled = False DataGrid1.Enabled = False Private Sub FormHidup() Text1.Enabled = True Text2.Enabled = True Command2.Enabled = True Command3.Enabled = True Command4.Enabled = True DataGrid1.Enabled = True Private Sub Command1_Click() Adodc2.Recordset.AddNew kosong Call FormHidup Text1.SetFocus Private Sub Command2_Click() Adodc2.Recordset.Update Adodc2.Recordset.MoveNext kosong Private Sub Command3_Click() Tanya = MsgBox("yakin data akan dihapus?", vbyesno, "Konfirmasi") With Adodc2.Recordset If Tanya = vbyes Then.Delete

PENYUSUNAN BASIS DATA POHON PADA BEBERAPA JALAN KOLEKTOR DI BANDUNG DENGAN VISUALISASI KOMPUTER. Oleh: Anjar Pujarama A

PENYUSUNAN BASIS DATA POHON PADA BEBERAPA JALAN KOLEKTOR DI BANDUNG DENGAN VISUALISASI KOMPUTER. Oleh: Anjar Pujarama A PENYUSUNAN BASIS DATA POHON PADA BEBERAPA JALAN KOLEKTOR DI BANDUNG DENGAN VISUALISASI KOMPUTER Oleh: Anjar Pujarama A34204011 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

METODOLOGI. Gambar 1. Lokasi Kasus Penelitian

METODOLOGI. Gambar 1. Lokasi Kasus Penelitian 8 METODOLOGI Lokasi dan waktu Penelitian ini dilakukan dengan memilih kasus di sepanjang Jalan KH. Rd. Abdullah bin Nuh, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan April

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengambilan Data Pohon Pengelolaan Data Gambar Pengelolaan Data Peta

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengambilan Data Pohon Pengelolaan Data Gambar Pengelolaan Data Peta 17 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengambilan Data Pohon Pengambilan data pohon dilakukan di Jakarta Barat, sampel pohon yang diambil terdapat di jalan Palmerah Barat, Palmerah Utara dan jalan S Parman segmen

Lebih terperinci

PENYUSUNAN BASIS DATA POHON KEBUN RAYA BOGOR DENGAN VISUALISASI KOMPUTER

PENYUSUNAN BASIS DATA POHON KEBUN RAYA BOGOR DENGAN VISUALISASI KOMPUTER PENYUSUNAN BASIS DATA POHON KEBUN RAYA BOGOR DENGAN VISUALISASI KOMPUTER 88 ZAENAL ARIFIN A34202011 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PENYUSUNAN BASIS DATA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi komputer dapat diartikan sebagai alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Teknologi komputer sesungguhnya telah banyak merubah sistem tata kerja yang digunakan oleh manusia yang bergerak di bidang informasi. Istilah komputer mempunyai

Lebih terperinci

TABEL DATABASE TABEL - KODE BARANG TOKO INFOMART BARANG - NAMA BARANG - HARGA

TABEL DATABASE TABEL - KODE BARANG TOKO INFOMART BARANG - NAMA BARANG - HARGA TABEL Dalam pembuatan database, data yang pertama dibuat adalah tabel. Tabel merupakan kumpulan data yang tersusun menurut aturan tertentu dan merupakan komponen utama pada database. Table disusun dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

MICROSOFT ACCESS. Tombol Office/menu Tittle bar Close.

MICROSOFT ACCESS. Tombol Office/menu Tittle bar Close. MICROSOFT ACCESS Microsoft Access merupakan salah satu program pengolah database yang canggih yang digunakan untuk mengolah berbagai jenis data dengan pengoperasian yang mudah. Banyak kemudahan yang akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi dapat diartikan sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu ( kamus komputer, 1996, Hal:20). Aplikasi

Lebih terperinci

MEMBUAT LAPORAN (DATA REPORT)

MEMBUAT LAPORAN (DATA REPORT) 1 MEMBUAT LAPORAN (DATA REPORT) Data Report merupakan sebuah desain untuk mencetak laporan dimana memiliki bagian-bagian seperti terlihat pada gambar 1 berikut : Gambar 1. Tampilan Data Report Maksud dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2008, hal : 34) Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2008, hal : 34) Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Jogiyanto (2008, hal : 34) Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan yang membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMROGRAMAN VISUAL BASIC DENGAN DATABASE ACCESS

IMPLEMENTASI PEMROGRAMAN VISUAL BASIC DENGAN DATABASE ACCESS IMPLEMENTASI PEMROGRAMAN VISUAL BASIC DENGAN DATABASE ACCESS I. Tujuan : 1. Mahasiswa dapat memahami tentang komponen pada Visual Basic yang digunakan untuk membuat koneksi aplikasi Visual Basic dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, bilangan-bilangan, uraian karakter yang mempunyai

Lebih terperinci

Ms. Access Pengertian...(1/2) Data base. Data. Informasi. Dalam bahasa latin datum yang artinya fakta. Kumpulan dari data-data

Ms. Access Pengertian...(1/2) Data base. Data. Informasi. Dalam bahasa latin datum yang artinya fakta. Kumpulan dari data-data Ms. Access 2007 Laboratorium Komputer Universitas Esa Unggul Ganjil 2015/2016 Pengertian...(1/2) Data Informasi Data base Dalam bahasa latin datum yang artinya fakta. Jadi data adalah nilai yang turut

Lebih terperinci

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada.

Gambar 1. Jendela Ms. Access Pilihan: New : menu untuk membuat file basis data baru. Recent : menu untuk membuka file basis data yang sudah ada. Mata Pelajaran : Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Standar Kompetensi : Microsoft Office Access Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Software Aplikasi Basis Data Kelas : XI Pertemuan 2 A. Menjalankan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem dan Informasi Arti sistem : 1. Seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu tatalitas. 2. Susunan yang teratur dari pandangan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

Mengerti dan memahami pemrograman berbasis object Mengerti dan memahami pembuatan visualisasi untuk interface

Mengerti dan memahami pemrograman berbasis object Mengerti dan memahami pembuatan visualisasi untuk interface PERCOBAAN 9 Dasar Pemograman Visual A. Tujuan Mengerti dan memahami pemrograman berbasis object Mengerti dan memahami pembuatan visualisasi untuk interface B. Teori 1. Mengenal Visual Basic Visual Basic

Lebih terperinci

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 68 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Februari 2005 Sinopsis singkat:

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 68 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Februari 2005 Sinopsis singkat: Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 68 hlm Harga: Rp 14.800 Terbit pertama: Februari 2005 Sinopsis singkat: Buku ini berisi tip dan trik tentang pemrograman aplikasi database dengan Microsoft Access 2000,

Lebih terperinci

PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMELIHARAAN POHON PENGISI JALUR HIJAU JALAN DI KOTAMADYA JAKARTA TIMUR OLEH : RR. RIALUN WULANSARI A

PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMELIHARAAN POHON PENGISI JALUR HIJAU JALAN DI KOTAMADYA JAKARTA TIMUR OLEH : RR. RIALUN WULANSARI A PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMELIHARAAN POHON PENGISI JALUR HIJAU JALAN DI KOTAMADYA JAKARTA TIMUR OLEH : RR. RIALUN WULANSARI A 34201036 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris dari kata computer yang berarti menghitung. Dapat

Lebih terperinci

Lembar kerja access Title bar merupakan judul dari jendela program atau nama file yang sedang aktif Tombol office merupakan tombol yang menampung

Lembar kerja access Title bar merupakan judul dari jendela program atau nama file yang sedang aktif Tombol office merupakan tombol yang menampung Lembar kerja access Title bar merupakan judul dari jendela program atau nama file yang sedang aktif Tombol office merupakan tombol yang menampung perintah perintah menu yang sering digunakan dalam access

Lebih terperinci

Mengenal dan Mulai Bekerja dengan Access 2007

Mengenal dan Mulai Bekerja dengan Access 2007 Mengenal dan Mulai Bekerja dengan Access 2007 1. Klik tombol yang ada di taskbar. 2. Pilih atau klik menu All Programs > Microsoft Office > Microsoft Office Access 2007. 3. Pada jendela Getting Started

Lebih terperinci

E-Trik Visual C++ 6.0

E-Trik Visual C++ 6.0 DISCLAIMER Seluruh dokumen E-Trik di dalam CD ini dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk tujuan belajar bukan komersial (non-profit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis

Lebih terperinci

Membuat File Database & Tabel

Membuat File Database & Tabel Membuat File Database & Tabel Menggunakan MS.Office Access 2013 Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang

Lebih terperinci

Data dalam bahasa latin datum yang artinya fakta, jadi data adalah nilai/ value yang turut mempresentasikan deskripsi dari suatu objek.

Data dalam bahasa latin datum yang artinya fakta, jadi data adalah nilai/ value yang turut mempresentasikan deskripsi dari suatu objek. Data dalam bahasa latin datum yang artinya fakta, jadi data adalah nilai/ value yang turut mempresentasikan deskripsi dari suatu objek. Informasi adalah kumpulan dari data-data Data base adalah kumpulan

Lebih terperinci

#13 Ms. Access 2007 (Table dan Query) ESA121 Pengantar Aplikasi Komputer

#13 Ms. Access 2007 (Table dan Query) ESA121 Pengantar Aplikasi Komputer Ms. Access 2007 (Table dan Query) Laboratorium Komputer Universitas Esa Unggul 2014 Pengertian Data Dalam bahasa latin datum yang artinya fakta. Jadi data adalah nilai/value yang turut mempresentasikan

Lebih terperinci

Pengenalan Visual Basic

Pengenalan Visual Basic Pengenalan Visual Basic KETERANGAN : 1. Baris Menu, digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti menyimpan project, membuka project, dll. 2. Main Toolbar, digunakan untuk melakukan tugastugas tertentu

Lebih terperinci

BAB IX MENGENAL MS.ACCESS 2007

BAB IX MENGENAL MS.ACCESS 2007 DIKTAT MATA KULIAH SOFTWARE TERAPAN II BAB IX MENGENAL MS.ACCESS 2007 IF Pendahuluan Ms.Access 2007 Microsoft Access 2007 atau lebih dikenal dengan sebutan Access 2007 merupakan salah satu perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) bersal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

Oleh : Uus Rusmawan Hal - 1 MEMBUAT LAPORAN MENGGUNAKAN DATA REPORT DATA REPORT Data report adalah pelengkap VB untuk membuat laporan. Secara umum langkah pembuatan laporan dengan data report adalah membuat

Lebih terperinci

APLIKASI DATABASE SISWA DI BIMBEL METRO TUGAS AKHIR RUDIANSYAH

APLIKASI DATABASE SISWA DI BIMBEL METRO TUGAS AKHIR RUDIANSYAH APLIKASI DATABASE SISWA DI BIMBEL METRO TUGAS AKHIR RUDIANSYAH 072406101 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 ii APLIKASI DATABASE

Lebih terperinci

Modul Database dan Pengaksesannya dari FORM #1

Modul Database dan Pengaksesannya dari FORM #1 Modul Database dan Pengaksesannya dari FORM #1 Oleh: Aep Modul Database & Form Secara sederhana Database dapat diartikan dengan kumpulan data yang membentuk suatu informasi. Dalam pemakaian komputer secara

Lebih terperinci

Sebelum kita membahas tentang Microsoft Access ada baiknya jika kita terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan database.

Sebelum kita membahas tentang Microsoft Access ada baiknya jika kita terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan database. A. Pengertian Database dan Microsoft Access 1. Database Sebelum kita membahas tentang Microsoft Access ada baiknya jika kita terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan database. Database adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. komputer. Bahasa komputer berasal dari bahasa asing yaitu To Compute, yang artinya

BAB II LANDASAN TEORI. komputer. Bahasa komputer berasal dari bahasa asing yaitu To Compute, yang artinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Dalam merancang sebuah sistem informasi, digunakan suatu alat pendukung yaitu komputer. Bahasa komputer berasal dari bahasa asing yaitu To Compute, yang artinya

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Bekerja Dengan Microsoft Excel Access (1) Ita Novita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER. Program Studi Informatika

Aplikasi Komputer. Bekerja Dengan Microsoft Excel Access (1) Ita Novita, S.Kom, M.T.I. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER. Program Studi Informatika Modul ke: Aplikasi Komputer Bekerja Dengan Microsoft Excel Access (1) Fakultas ILMU KOMPUTER Ita Novita, S.Kom, M.T.I Program Studi Informatika www.mercubuana.ac.id Pengenalan MS. Access 2010 Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Aplikasi Program aplikasi merupakan suatu bentuk rancangan program yang dibuat sedemikian rupa dalam mencapai suatu tujuan tertentu dengan mengikuti prosedur serta memiliki

Lebih terperinci

Modul 4 Microsoft Access 2007

Modul 4 Microsoft Access 2007 Tugas Pendahulan Modul 4 Microsoft Access 2007 Mata kuliah : CF 1310 Pengantar Teknologi Informasi Disusun oleh : Nama Route Gemilang 5208 100 073 Semester Ganjil 2008/2009 Jurusan Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

www.konsultasivb.com

www.konsultasivb.com Oleh : Uus Rusmawan Hal - 1 Program Ganti Password User Catatan : Anda harus membuat database dan memiliki tabel kasir terlebih dahulu. Field Type Size Ket Kodeksr Text 5 Primary Key Namaksr Text 30 Passwordksr

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPUTER. Pokok Bahasan : MS. Access 2010 (Bagian 1) Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM. Modul ke: Fakultas MKCU

APLIKASI KOMPUTER. Pokok Bahasan : MS. Access 2010 (Bagian 1) Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM. Modul ke: Fakultas MKCU APLIKASI KOMPUTER Modul ke: Pokok Bahasan : MS. Access 2010 (Bagian 1) Fakultas MKCU www.mercubuana.ac.id Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM Program Studi Sistem Informasi & MarComm Pengertian MS. Access

Lebih terperinci

LAMPIRAN MODUL 3 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

LAMPIRAN MODUL 3 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAMPIRAN MODUL 3 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TI3205 PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2 PENGENALAN MICROSOFT ACCESS 2007 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011 LAMPIRAN : PENGENALAN MICROSOFT

Lebih terperinci

KSI B ~ M.S. WULANDARI

KSI B ~ M.S. WULANDARI 1 MODUL I : TABEL Microsoft Access adalah perangkat lunak database management system (DBMS). Database dalam Microsoft Access dapat terdiri atas satu atau beberapa tabel, query, form, report, makro, dan

Lebih terperinci

Program absen dengan menggunakan visual basic 6.0

Program absen dengan menggunakan visual basic 6.0 Program absen dengan menggunakan visual basic 6.0 Pajrin Wurika Sahara Wurika.sahara@gmail.com Abstrak Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment

Lebih terperinci

BAB-I DATABASE DAN MENGENAL MICROSOFT ACCESS

BAB-I DATABASE DAN MENGENAL MICROSOFT ACCESS BAB-I DATABASE DAN MENGENAL MICROSOFT ACCESS 1.1. Sekilat tentang Database Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan pernah terlepas dari data. Misalnya saja data tentang mahasiswa, dosen, akademik,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Lebih terperinci

Membuat File Database & Tabel

Membuat File Database & Tabel Membuat File Database & Tabel Menggunakan MS.Office Access 2010 Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang

Lebih terperinci

Pertemuan V Menggabungkan Form dengan Menu daan Membuat Laporan Menggunakan Crystal Report

Pertemuan V Menggabungkan Form dengan Menu daan Membuat Laporan Menggunakan Crystal Report Pertemuan V Menggabungkan Form dengan Menu daan Membuat Laporan Menggunakan Crystal Report A. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD Memahami pembuatan menu sebagai pengendali seluruh form 2. TUJUAN Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

BAB 3 Database dalam Form

BAB 3 Database dalam Form BAB 3 Database dalam Form Pokok Pembahasan Koneksi database menggunakan MS ADO dan Dataenvironment Menggunakan Provider driver koneksi yang tersedia dan ODBC Driver Menggunakan komponen yang berhubungan

Lebih terperinci

Membuat Tabel. Tahapan membuat tabel menggunakan Microsoft Access 2007 : 1. Pilih menu create >> table. Microsoft Office Access Field.

Membuat Tabel. Tahapan membuat tabel menggunakan Microsoft Access 2007 : 1. Pilih menu create >> table. Microsoft Office Access Field. 3. Membuat Tabel Tabel merupakan set data di dalam database dan merupakan objek utama di dalam database. Tabel digunakan untuk menyimpan sebuah data. Setelah sebelumnya membahas bagaimana membuat database,

Lebih terperinci

BAB I DATABASE ACCESS. Pada tahap awal kita akan membuat sebuah database yang terdiri dari 3 tabel yaitu

BAB I DATABASE ACCESS. Pada tahap awal kita akan membuat sebuah database yang terdiri dari 3 tabel yaitu BAB I DATABASE ACCESS Untuk dapat merancang. Aplikasi dengan database, kita harus mengenal pengertian database dengan baik. Jika perancangan database kurang baik, akan menimbulkan kesulitan keika akan

Lebih terperinci

Oleh : Uus Rusmawan Hal - 1 Membuat Program Trial Berdasarkan Tanggal 1. buatlah database dengan nama DB1.MDB 2. buatlah tabel dengan nama table1 3. buatlah field dengan nama TGLMulai 4. buka VB 5. buatlah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang mengandung arti kesatuan dari bagian yang berhubungan satu dengan yang lain. Menurut Jogiyanto system adalah

Lebih terperinci

MEMBACA RECORD DENGAN ADODC

MEMBACA RECORD DENGAN ADODC BAB 7 MEMBACA RECORD DENGAN ADODC Pada bagian ini kita akan mempelajari cara membaca data atau record dari tabel menggunakan ADODC. Pada bagian ini juga diberikan contoh penerapan penggunaan ADODC untuk

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer ialah alat yang digunakan untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan secara sistematis. Istiah komputer berasal dari bahasa latin (computare)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. telah dirumuskan secara sistematis. Istiah komputer berasal dari bahasa latin

BAB 2 LANDASAN TEORI. telah dirumuskan secara sistematis. Istiah komputer berasal dari bahasa latin BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer ialah alat yang digunakan untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan secara sistematis. Istiah komputer berasal dari bahasa latin (computare)

Lebih terperinci

KOMPUTER APLIKASI BISNIS

KOMPUTER APLIKASI BISNIS PANDUAN PERKULIAHAN KOMPUTER APLIKASI BISNIS Dengan Menggunakan Microsoft Access 2007 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG MEMBUAT APLIKASI PENJUALAN SEDERHANA DENGAN MICROSOFT ACCESS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Program Aplikasi Program adalah kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan

Lebih terperinci

1. MENGENAL VISUAL BASIC

1. MENGENAL VISUAL BASIC 1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam Bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0

PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0 PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa

Lebih terperinci

Modul Praktikum Basis Data 1 Mengenal Database

Modul Praktikum Basis Data 1 Mengenal Database Modul Praktikum Basis Data 1 Mengenal Database Pokok Bahasan : - Mengenal MSAccess - Membuat database - Mengenal Object database - Mengenal struktur table Tujuan : - Mahasiswa mengetahui fungsi dan cara

Lebih terperinci

Modul Praktikum Basis Data 6 Merancang Form

Modul Praktikum Basis Data 6 Merancang Form Modul Praktikum Basis Data 6 Merancang Form Pokok Bahasan : - Merancang Form dengan Form Wizard - Merancang Form dengan Design View - Merancang Form dengan Relasi Table - Studi Kasus Entri data master

Lebih terperinci

MENGOPERASIKAN PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MICROSOFT ACCESS

MENGOPERASIKAN PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MICROSOFT ACCESS MENGOPERASIKAN PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MICROSOFT ACCESS Oleh: Carwoto (carwoto@yahoo.com) A. Menyiapkan Database dan Tabel 1. Klik menu File > New. Klik Blank Database di Task pane. 2. Ketik DataKKPI

Lebih terperinci

E-Trick Visual Basic 6.0

E-Trick Visual Basic 6.0 DISCLAIMER Seluruh dokumen E-Trik di dalam CD ini dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk tujuan belajar bukan komersial (non-profit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) b. Memory DDR 512MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) b. Memory DDR 512MB 115 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING 4.1. Implementasi 4.1.1. Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) Perkiraan piranti keras atau hardware yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain :

Lebih terperinci

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 159 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Maret 2005 Sinopsis singkat:

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 159 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Maret 2005 Sinopsis singkat: Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 159 hlm Harga: Rp 34.800 Terbit pertama: Maret 2005 Sinopsis singkat: Buku ini berisi pembahasan mengenai pengembangan aplikasi database Client-Server dengan Visual

Lebih terperinci

Praktikum 6 SubForm dan Kode VBA

Praktikum 6 SubForm dan Kode VBA Praktikum 6 SubForm dan Kode VBA A. TUJUAN Dapat mengkaitkan antara Form Utama dan SubForm Dapat menghubungkan antar Form secara manual Memahami arti dari Non-Synchronized Form Dapat memodifikasi properti

Lebih terperinci

DASAR DASAR MICROSOFT ACCESS

DASAR DASAR MICROSOFT ACCESS BASISDATA Basisdata (database) adalah sekumpulan data tentang satu atau lebih kelompok komponen atau individu. Contoh: basisdata untuk buku perpustakaan, video, software, toko, rumah sakit/klinik, dan

Lebih terperinci

TUGAS 1 SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA-S1 LAPORAN PRAKTIK SISTEM BASIS DATA

TUGAS 1 SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA-S1 LAPORAN PRAKTIK SISTEM BASIS DATA TUGAS 1 SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA-S1 LAPORAN PRAKTIK SISTEM BASIS DATA Disusun oleh : NAMA : Ema Setiyaningrum (NIM : 141051109) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS

Lebih terperinci

MICROSOFT ACCESS PENGENALAN

MICROSOFT ACCESS PENGENALAN MICROSOFT ACCESS PENGENALAN Basis data terdiri dari dua kata yaitu Basis dapat diartikan sebagai tempat berkumpul, markas atau sarang. Sedangkan data dapat diartikan suatu fakta dari dunia nyata yang mewakili

Lebih terperinci

Koneksi Database BAB 1

Koneksi Database BAB 1 BAB 1 Koneksi Database Ada banyak cara untuk membuat koneksi database agar aplikasi yang kita buat di Visual Basic dapat berhubungan dengan database baik itu database dari Ms Access, MySQL, SQL Server,

Lebih terperinci

Pengenalan. Microsoft Access. TI3007 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III. Perancangan Basis Data

Pengenalan. Microsoft Access. TI3007 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III. Perancangan Basis Data Pengenalan Microsoft Access TI3007 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi III Perancangan Basis Data PENDAHULUAN Microsoft Access adalah sebuah program aplikasi untuk mengolah database (basis data)

Lebih terperinci

Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form

Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form Pokok Bahasan Membuat dan Menggunakan Switchboard Membuat Menu Navigasi Berupa Form Untuk memudahkan navigasi semua obyek pada file database

Lebih terperinci

BAB XI BEKERJA DENGAN QUERY

BAB XI BEKERJA DENGAN QUERY DIKTAT MATA KULIAH SOFTWARE TERAPAN II BAB XI BEKERJA DENGAN QUERY IF Query Query merupakan objek database yang dapat digunakan untuk memasukkan data yang berupa rumus. Selain itu, kita juga dapat melakukan

Lebih terperinci

A. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD

A. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD MODUL XII MS ACCESS A. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD Mahasiswa mengerti menggunakan aplikasi Ms Access 2. TUJUAN!"Agar mahasiswa dapat membuat database dan table!"agar mahasiswa mengerti query dan relasi

Lebih terperinci

Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form

Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form Pokok Bahasan : - Membuat dan menggunakan switchboard - Membuat Menu Navigasi Berupa Form Tujuan : - Mahasiswa mampu membuat dan menggunakan switchboard

Lebih terperinci

PROGRAM PENJUALAN TUNAI. (Menggunakan Microsoft Acces)

PROGRAM PENJUALAN TUNAI. (Menggunakan Microsoft Acces) PROGRAM PENJUALAN TUNAI (Menggunakan Microsoft Acces) F o r u m P e m r o g r a m a n S C B S I B y ER 2 0 1 5 1 Hai teman-teman, masih semangat kah?? Ini ada tantangan buat kita. Yuk kita latihan bareng

Lebih terperinci

STRUKTUR KENDALI PERCABANGAN

STRUKTUR KENDALI PERCABANGAN STRUKTUR KENDALI PERCABANGAN Tujuan Instruksi Khusus : 1. Mengetahui dan memahami tentang percabangan (seleksi) 2. Mengerti dan memahami perbedaan jenis struktur kendali percabangan Visual Basic 3. Mampu

Lebih terperinci

BAB-3 MEMBUAT DAN MENGATUR QUERY

BAB-3 MEMBUAT DAN MENGATUR QUERY BAB-3 MEMBUAT DAN MENGATUR QUERY Query adalah sarana untuk mengatur data yang disimpan dalam tabel, sehingga hanya data-data tertentu yang akan dimunculkan dalam tabel. Secara fisik, query berupa tabel

Lebih terperinci

MODUL D :// Mahasiswa memahami konsep pembuatan database. Mahasiswa memahami konsep pembuatan program dasar aplikasi database

MODUL D :// Mahasiswa memahami konsep pembuatan database. Mahasiswa memahami konsep pembuatan program dasar aplikasi database MODUL D :// Mahasiswa memahami konsep pembuatan database. Mahasiswa memahami konsep pembuatan program dasar aplikasi database I. Membuat DataBase 1. Buatlah database di Access ->Pilih Blank Access Database

Lebih terperinci

BAB I Pengenalan Microsoft Visual Basic 6.0

BAB I Pengenalan Microsoft Visual Basic 6.0 BAB I Pengenalan Microsoft Visual Basic 6.0 Pembuatan program dalam Visual Basic berbeda dengan pembuatan program-program DOS atau pemrograman yang bersifat konvensional. Dalam Visual Basic, pembuatan

Lebih terperinci

Ahmad Zidni, S.T. SMK Gondang 2011

Ahmad Zidni, S.T. SMK Gondang 2011 Ahmad Zidni, S.T. SMK Gondang 2011 Buka aplikasi Microsoft Access Klik File New Pilih Blank Database Create nama file database Buat tabel dengan create table in design view klik 2 x sehingga terbuka jendela

Lebih terperinci

Mengatur MDI Child dalam jendela MDI Form Membuat Garis Pemisah antar Menu Melakukan Koding terhadap Menu

Mengatur MDI Child dalam jendela MDI Form Membuat Garis Pemisah antar Menu Melakukan Koding terhadap Menu DAFTAR ISI Kata Pengantar.. i Daftar Isi iii Daftar Gambar... vi 1. DATABASE SQL SERVER.. 1 1.1 Sejarah SQL Server. 1 1.2 Perbedaan SQL Server dengan Microsoft Access... 2 1.3 Utilitas pada SQL Server

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN KKPI TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Mengoperasikan sistem operasi software/ : Mengoperasikan software aplikasi Basis Data

ULANGAN HARIAN KKPI TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Mengoperasikan sistem operasi software/ : Mengoperasikan software aplikasi Basis Data ULANGAN HARIAN KKPI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran Kelas/Program SK/KD : KKPI : XI JUR AP : Mengoperasikan sistem operasi software/ : Mengoperasikan software aplikasi Basis Data 1. Program Aplikasi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 10 REPORT LANJUTAN 72 C. TUGAS PENDAHULUAN Buat perancangan report untuk pegawai dan kerja seperti contoh dibawah ini : D. PERCOBAAN Buka da

PRAKTIKUM 10 REPORT LANJUTAN 72 C. TUGAS PENDAHULUAN Buat perancangan report untuk pegawai dan kerja seperti contoh dibawah ini : D. PERCOBAAN Buka da Praktikum 10 Report Lanjutan A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang pengurutan dan pengelompokan data pada report 2. Menjelaskan tentang penambahkan header dan footer pada report 3. Menambahkan data dalam bentuk

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Microsoft Office 2010 Microsoft Office Access 2010 Bag 1. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Aplikasi Komputer. Microsoft Office 2010 Microsoft Office Access 2010 Bag 1. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: Microsoft Office 2010 Microsoft Office Access 2010 Bag 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Miftahul Fikri, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Microsoft Access adalah sebuah program program

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok dalam mendefenisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DATA DAN VARIABEL

PENGGUNAAN DATA DAN VARIABEL PENGGUNAAN DATA DAN VARIABEL Mengenal Data dan Variabel Ketika seorang user (pengguna) menggunakan sebuah program komputer, seringkali komputer memintanya untuk memberikan informasi. Informasi ini kemudian

Lebih terperinci

Oleh : Uus Rusmawan Hal - 1 MENYIMPAN FOTO KE DALAM DATABASE 1. Buatlah database dengan nama dbfoto.mdb 2. Buatlah tabel dengan nama tblanggota 3. Buatlah struktur tabel anggota sebagai berikut: Field

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Simulasi 2.1.1 Pengertian Simulasi Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi di dunia nyata (real world). Banyak metode yang dibangun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema. Ditinjau dari sudut katanya sistem berarti sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, struktur data yang

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi Komputer 13TEKNIK. Pengantar Ms. Access Lanjutan. Fakultas. Hendri, ST. MT. Program Studi

Modul ke: Aplikasi Komputer 13TEKNIK. Pengantar Ms. Access Lanjutan. Fakultas. Hendri, ST. MT. Program Studi Modul ke: Aplikasi Komputer Pengantar Ms. Access 2010 Fakultas 13TEKNIK Lanjutan Hendri, ST. MT. Program Studi Operasi Dasar Ms. Access Getting Started Tampilan Ms. Access Tipe Data Modul-Modul pada Ms.

Lebih terperinci

DATABASE. Visual Data Manager

DATABASE. Visual Data Manager DATABASE Database dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu back-end dan front-end. Back-end adalah yang menyusun, menyimpan dan mengamankan database. Sedangkan Front-end adalah aplikasi yang berhubungan langsung

Lebih terperinci

BAB 5. MEMBUAT DAN MENGGUNAKAN FORM

BAB 5. MEMBUAT DAN MENGGUNAKAN FORM BAB 5. MEMBUAT DAN MENGGUNAKAN FORM Membuat Form dengan Menggunakan Fasilitas Create Form By Using Wizard 1. Buka kembali Database karyawan yang telah Anda buat pada latihan sebelumnya, kemudian pada jendela

Lebih terperinci

Query adalah bahasa SQL (Structured Query Language) yang ditampilkan dalam bentuk visual, yang dapat digunakan untuk melihat, memodifikasi dan

Query adalah bahasa SQL (Structured Query Language) yang ditampilkan dalam bentuk visual, yang dapat digunakan untuk melihat, memodifikasi dan Query adalah bahasa SQL (Structured Query Language) yang ditampilkan dalam bentuk visual, yang dapat digunakan untuk melihat, memodifikasi dan menganalisa data dengan berbagai jalan yang berbeda. Query

Lebih terperinci

BAB I SEKILAS VISUAL STUDIO.NET 2008

BAB I SEKILAS VISUAL STUDIO.NET 2008 BAB I SEKILAS VISUAL STUDIO.NET 2008 Pembahasan Materi : Mengenal IDE Visual Studio.NET 2008. Pembuatan project pada Visual Studio.NET 2008. Pengenalan kontrol yang sering digunakan, menulis kode program

Lebih terperinci