Contoh 3.1: Membuat suatu store procedure supaya menghapus semua pertandingan pemain berdasarkan nomor pemain yang ditentukan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Contoh 3.1: Membuat suatu store procedure supaya menghapus semua pertandingan pemain berdasarkan nomor pemain yang ditentukan."

Transkripsi

1 1. Pendahuluan Dalam pertemuan sekarang kita akan membahas mengenai objek prosedur yang terdapat di database, biasanya dipanggil dengan sebuatan store procedure atau prosedur database. Kita mulai dengan apa yang dimaksud dengan /definisi store procedure. Store procedure ialah Penyimpanan suatu kumpulan kode (procedure) yang terdiri dari deklarasi dan prosedur perintah SQL dalam katalog database dan dapat diaktifkan/ digunakan dengan cara memanggil melalui suatu program, suatu trigger, dan store procedure lainnya. Jadi, store procedure merupakan suatu kumpulan kode. Kode ini bisa terdiri dari deklarasi perintah SQL, seperti CREATE, UPDATE, dan SELECT, mungkin saja ditambahkan perintah perintah prosedural, seperti IF THEN ELSE, WHILE DO. Yang mana kode akan disimpan dan buat menjadi suatu Strore Procedure, oleh karena itu, kode kode yang dibuat bukan bagian dari program, melainkan, disimpan dalam suatu katalog. Pengaktifan/ pemanggilan store procedure dapat disamakan dengan pemanggilan prosedur dalam bahasa prosedural. Dalam memanggil suatu store procedure, pertamakali kita membuat suatu perintah SQL baru. Dimana pemanggilan store procedure, anda bisa menetukan parameter input ataupun output. Sebagai tamahan dalam pendefisian store procedure. Pemanggilan store procedure dapat dilakukan dalam store procedure lainnya. Kita coba ilustrasikan dan praktekan store procedure dengan contoh yang sederhana. Contoh 3.1: Membuat suatu store procedure supaya menghapus semua pertandingan pemain berdasarkan nomor pemain yang ditentukan. CREATE PROCEDURE `DELETE_MATCHES` (IN `P_PLAYERNO` INTEGER) DELETE FROM `MATCHES` WHERE `PLAYERNO` = `P_PLAYERNO`; END Setiap store procedure terdiri dari 3 bagian, yaitu sebuah daftar paramenter, sebuah Body, dan sebuah nama. Dalam prosedur diatas hanya terdapat satu parameter, yaitu P_PLAYERNO (Nomor pemain). Kata IN dalam parameter menyatakan parameter input. Nilai dalam parameter tersebut akan digunakan dalam prosedur, kecuali setelah procedur tersebut dieksekusi, variabel yang digunakan saat pemanggilan tetap tidak mengalami perubahan. Penempatan/ penentuan body prosedur, dilakukan antara Keyword dan END. dalam contoh diatas, body prosedur masih mudah karena masih terdiri dari satu perintah DELETE. Sesuatu yang baru dalam perintah diatas ialah penggunaan parameter P_PLAYERNO. Nama prosedur sama seperti pada database haruslah unik, Bisa saja namanya sama seperti nama table table yang terdapat pada database yang besangkutan. Hasil dari pembuatan prosedur diatas ialah tidak mengeksekusi perintah DELETE, syntax yang terdapat dalam perintah diatas hanya membandingkan, jika syntax tersebut telah sesuai dengan yang disimpan dalam catalog. Untuk mengaktifkan suatu store procedure, dengan menggunakan perintah CALL. Contoh 3.2: Membuang semua pertandingan pemain dengan nomor 8 menggunakan prosedur DELETE_MATCHES. CALL `DELETE_MATCHES` (8); Gambar 3.1 memperlihatkan bagaimana sebuah store procedure diproses. Pada blok kiri mempresentasikan dimana program suatu prosedur. Blok tengah mempresentasikan database server, dan yang kanan mempresentasikan Procedural Database Objects : Store Procedure 1

2 database dan katalog. Proses awal dimulai dengan pemanggilan prosedur oleh program(langkah 1). Database server menerima pemanggilan tersebut dan mencari procedure yang sesuai didalam catalog(step 2). Selanjutnya, prosedure tersebut dieksekusi(langkah 3). Prosedur tersebut mehasilkan suatu menambahkan baris baru, atau dalam kasus yang contohkan, kita membuang suatu baris. Ketika prosedur berhasil sudah selesai, maka prosedur akan mengembalikan suatu nilai/hasil. Gambar 3. 1 Langkah langkah pemprosesan Store Procedure 2. Parameter Dalam Sebuah Store Procedure Suatu Store Procedure memiliki kosong, 1, atau lebih parameter. Melalui parameter suatu prosedur dapat berkomunikasi dengan dunia luar. Ada tiga tipe parameter yang dapat digunakan. Dengan parameter input, data/ nilai darai parameter inputan dapat digunakan dalam strore prosedur. Sebagi contoh dapat dilihat pada contoh 3.1 yang berisikan satu parameter input, paramenter tersebut menujukan nomor permain mana dalam pertadingan yang akan dibuang. Store prosedur dapat menggunakan parameter output untuk menampung hasil yang akan dikembalikan/ nilai yang didapatkan dalam proses yang terdapat di dalam prosedur. Sebagai contoh kita lihat contoh kasus 3.3, store procedure ini dibuat untuk mencari nama pemain, hasil dari pencarian tersbut akan disimpan dalam parameter out. Tipe ketiga ialah parameter input/output parameter. Sesuai dengan namanya, parameter ini dapat digunakan sama halnya dengan parameter input atau output. Contoh 3.3: Membuat suatu strore procedure untuk mencari nama pemain dan nama pemain tersebut disimpan dalam parameter output. CREATE PROCEDURE `SELECT_PLAYERNAME`(OUT `P_NAME` VARCHAR(60), IN `P_PLAYERNO` INT) SELECT `NAME` INTO `P_NAME` FROM `PLAYERS` WHERE `PLAYERNO` = `P_PLAYERNO`; END Contoh 3.4: Membuat suatu strore procedure supaya mengenerate nomor sesuai dengan algoritma FIBONACCI. CREATE PROCEDURE `FIBONACCI` (INOUT `NUMBER1` INTEGER, INOUT `NUMBER2` INTEGER, INOUT `NUMBER3` INTEGER) SET `NUMBER3` = `NUMBER1` + `NUMBER2`; IF `NUMBER3` > THEN SET `NUMBER3` = `NUMBER3` ; SET `NUMBER1` = `NUMBER2`; SET `NUMBER2` = `NUMBER3`; Procedural Database Objects : Store Procedure 2

3 Sebuah store procedure bisa saja tak membutuhkan suatu parameter, akan tetapi tanda kurung pembuka dan penutup haruslah ada. Pembuatan nama untuk parameter tidak boleh sama dengan nama kolom. Jika kita merubah P_PLAYERNO dalam contoh kasus 3.1 dengan PLAYERNO, MySQL tidak akan menghasilkan pesan error, perintah DELETE akan mengagap PLAYERNO yang kedua diaggap sebagai nama kolom, bukan nama parameter. Alhasil, pemanggilan prosedur, store procedure akan menghapus semua pemain. 3. Body dalam sebuah Store Procedure Body dalam sebuah store procedure berisikan semua perintah yang akan dieksekusi ketika store procedure itu di panggil. Suatu body diawali dengan keyword dan diakhiri dengan keyword END. Diantara, semua perintah kita dapat mentetukan tipe dari perintah tersebut. Kita sudah mempelajari perintah SQL pada pertemuan sebelumnya(seperti, perintah DML, DCL, dan DDL). Dan strore procedure dapat menggunakan semua itu. Store procedure juga dapat menggunakan perintah dalam bahasa pemograman lainnya, seperti IF THEN ELSE, WHILE DO, REPEAT UNTIL. Tambahannya, kita dapat menyimpan hasil dari perintah SELECT dengan menggunakan perintah khusus yaitu perintah INTO, dapat mendeklarasikan variabel lokal, dan dapat menentukan nilainnya. Dengan sebuah blok END. Suatu perintah dapat dikelompokan menjadi sebuah perintah. Dalam kesempatan lain blok akan dipanggila dengan perintah COUMPOUND. Dalam faktanya, body store prosedur merupakan suatu blok END(perintah COUMPOUND). Blok bisa saja bersarang, dengan kata lain kita dapat membuat suatu subblok dalam blok END. Dan hal tersebut diperbolehkan dalam store procedure : Catatan untuk setiap perintah yang termasuk didialam blok END harus diakhiri dengan semicolon. Itu dibutukan untuk menunjukan akhir body dalam store procedure. Kita dapat menambahkan suatu Label untuk blok END. Contohnya. BLOK1: BLOK2: BLOK3: END BLOK1; END BLOK2; END BLOK3; Ada dua keuntungan yang didapatkan saat menggunakan Label. Pertama, pelabelan dapat mempermudah menentukan sampai sejauh mana dan END nya. Khsusunya saat dalam suatu store procedure terdapat banyak prosedur. Kedua, beberapa perintah SQL seperti LEAVE, dan ITERATION(Pengulangan) membutuhkan hal tersebut. Mengenai perintah SQL LEAVE dan ITERATION akan dibahas dalam kesempatan lain. 4. Variabel lokal Dalam sebuah store procedure, variabel lokal dapat dideklarasikan. Variabel tersebut dapat digunakan untuk penyimpanan sementara dari hasil yang dihasilkan. Jika kita membutuhkan suatu variabel lokal dalam store procedure. Langkah awalnya mendeklarasikannya dengan menggunakan perintah DECLARE. Apabila anda sudah mempelajari Procedural Database Objects : Store Procedure 3

4 pemograman dalam bahasa PHP, pendekalarsian variabel lokal mirip dengan pendeklarasian suatu variabel pada pemograman dalam bahasa PHP. Dengan mendeklarasikannya terlebih dahulu. Kita dapat menetukan tipe data dari variabel yang bersangkutan dan menginisialisasinya sesuai kebuuhan kita. Tipe data yang dapat didukung, mungkin saja sama dengan tipe data saat kita menggunakan dalam perintah CREATE TABLE Contoh 3.5: Mendeklarasikan sebuah variabel numeric dan alpanumerik. DECLARE `NUM1` DECIMAL(7,2); DECLARE `ALPHA` VARCHAR(20); Banyak variabel boleh saja memiliki tipe yang sama dalam dengan satu kali pendeklarasi dengan menggunkan perintah DECLARE. Contoh 3.6: Mendeklarasikan dua variabel integer. DECLARE `NUMBER1`, `NUMBER2 ` INTEGER; Penambahan sebuah ekpresi DEFAULT memberikan suatu nilai awal(inisialisasi) bagi variabel. Contoh 3.7: Buat suatu store procedure dimana didalamnya terdapat inisialisi sebuah nilai yang disimpan dalam variabel lokal. Selajutnya, anda panggil strore procedure tersebut. CREATE PROCEDURE `TEST` (OUT `NUMBER1` INTEGER) DECLARE `NUMBER2` INTEGER DEFAULT 100; SET `NUMBER1` = `NUMBER2`; CALL `TEST` (@NUMBER); 100 Nilai default untuk ekpresi DEFAULT tidak hanya terbahas pada literal saja, tetapi mungkin saja berupa ekspresi coumpound, subquery. Contoh 3.8: Buat sebuah store procedure dimana inisialisasi variabel lokal diambil dari nomor pemain yang terdapat di tabel PLATERS. CREATE PROCEDURE `TEST` (OUT `NUMBER1` INTEGER) DECLARE `NUMBER2` INTEGER; DEFAULT (SELECT COUNT(*) FROM `PLAYERS`); SET `NUMBER1` = `NUMBER2`; Pendeklarasian variabel dapat dilakukan seperti dalam blok END. Setelah dideklarasikan, suatu variabel dapat digunakan pada blok yang bersangkutan, termasuk semua subblok dari blok tersebut. Variabel yang dideklarasikan dalam suatu blok tidak akan bisa/ tidak akan dikenali dalam blok lainnya. Procedural Database Objects : Store Procedure 4

5 B1 : DECLARE V1 INTEGER; B2 : DECLARE V2 INTEGER; SET V2 = 1; SET V1 = V2; END B2; B3 : SET V1 = V2; END B3; SET V2 = 100; END B1; Lihat pendeklarasian variabel diatas, variabel dengan nama V1 akan bisa saja digunakan dalam semua blok. V2, hanya bisa digunakan pada sublok pertama atau yang dikelan dengan B2. Dalam subblok selanjutnya, variabel yang digunakan tidak kitehaui atau dikenali, perintah SET pada blok ini akan ditolak. Begitupun dengan perintah SET yang terakhir tidak akan bisa diterima/ ditolak. Jangan terkecoh variabel lokal dan user variabel pada dasarnya kedua variabel ini berbeda, dalam modul pertama yang membahas mengenai common element. Kita sudah bahas mengenai user variabel, perbedaan yang pertama adalah pendefinisian nama variabel variabel lokal tidak menggunakan didepan nama variabel. Perbedaan lainnya user variabel akan selalu ada selama session masih digunakan. Variabel lokal akan segera menghilang setelah memproses blok END yang mana setelah pendeklarasinya selesai. User variabel dapat digunakan didalam dan diluar store procedure. Sedangkan variabel lokal tidak bisa digunakan diluar store procedure. Catatan bahwa MySQL tidak mendukung array sebagai variabel lokal. 5. Perintah SET Dalam modul pertama yang membahas mengenai common element, Kita sudah bahas bagiaman kita memasukan suatu nilai untuk user variabel dengan menggunkan perintah SET. Perintah yang sama dapat digunakan untuk memasukan suatu nilai untuk variabel lokal. Dalam bagian bagian sebelumnya diperlihatkan beberapa contoh dengan menggunakan perintah SET. Mari kita perikasa contoh dibawah ini : SET VAR1 = 1; SET VAR1 := 1; SET VAR1 = 1, VAR2 = VAR1; Dalam contoh terakhir diatas, pertama suatu nilai disimpan dalam variabel VAR1, dan selajutnya nilai tersebut disimpan pada variabel VAR2 memalui VAR1. 6. Perintah FLOW CONTROLS Kita sudah tahu bahwa perintah prosedural dapat digunakan dalam body store procedure. PENDEFINISIAN <flow control statement> ::= <if statement> <case statement> <while statement> <repeat statement> <loop statement> <leave statement> <iterate statement> <if statement> ::= IF <condition> THEN <statement list> [ ELSEIF <condition> THEN <statement list> ]... [ ELSE <statement list> ] END IF Procedural Database Objects : Store Procedure 5

6 <case statement> ::= { CASE <scalar expression> WHEN <scalar expression> THEN <statement list> [ WHEN <scalar expression> THEN <statement list> ]... [ ELSE <statement list> ] END CASE } { CASE WHEN <condition> THEN <statement list> [ WHEN <condition> THEN <statement list> ]... [ ELSE <statement list> END CASE } <while statement> ::= [ <label> : WHILE <condition> DO <statement list> END WHILE [ <label> ] <repeat statement> ::= [ <label> : ] REPEAT <statement list> UNTIL <condition> END REPEAT <label> <loop statement> ::= [ <label> : ] LOOP <statement list> END LOOP [ <label> ] <leave statement> ::= LEAVE <label> <iterate statement> ::= ITERATE <label> <statement list> ::= { <statement in body> ; }... <begin-end block> ::= [ <label> : ] <statement list> END [ <label> ] <label> ::= <name> Kita mulai dengan contoh perintah IF. Contoh 3.9: Buat sebuah store procedure menetukan nilai tertinggi antara 2 variabel parameter. CREATE PROCEDURE `DIFFERENCE` (IN `P1` INTEGER, IN `P2` INTEGER, OUT `P3` INTEGER) IF `P1` > `P2` THEN SET `P3` = 1; ELSEIF `P1` = `P2` THEN SET `P3` = 2; ELSE SET `P3` = 3; Contoh 3.10: Buat sebuah store procedure Create a stored yang menunjukan jumlah baris terbanyak pada tabel PLAYERS atau PENALTIES. CREATE PROCEDURE `LARGEST` (OUT `T` CHAR(10)) IF (SELECT COUNT(*) FROM `PLAYERS`) > (SELECT COUNT(*) FROM `PENALTIES`) THEN SET T = 'PLAYERS'; ELSEIF (SELECT COUNT(*) FROM `PLAYERS`) = (SELECT COUNT(*) FROM `PENALTIES`) THEN SET T = 'EQUAL'; ELSE SET T = 'PENALTIES'; Perintah CASE bisa saja dibuat seperti menetukan kompleksitas IF THEN ELSE. Perintah IF sudah dicontohkakn dalam contoh 3.9, sebagai contoh untuk perintah CASE, mari kita rubah dari contoh 3.9 CREATE PROCEDURE `DIFFERENCE2` (IN `P1` INTEGER, IN `P2` INTEGER, Procedural Database Objects : Store Procedure 6

7 OUT `P3` INTEGER) CASE WHEN P1 > P2 THEN SET P3 = 1; WHEN P1 = P2 THEN SET P3 = 2; ELSE SET P3 = 3; END CASE; MySQL mendukung pembuatan tiga perintah pengulangan : perintah REPEAT, WHILE, dan LOOP. Contoh 3.11: Membuat sebuah store procedure untuk menghitung tahun, bulan dan hari diantara dua tanggal. CREATE PROCEDURE `AGE` (IN `START_DATE` DATE, IN `END_DATE` DATE, OUT `YEARS` INTEGER, OUT `MONTHS` INTEGER, OUT `DAYS` INTEGER) DECLARE NEXT_DATE, PREVIOUS_DATE DATE; SET YEARS = 0; SET PREVIOUS_DATE = START_DATE; SET NEXT_DATE = START_DATE + INTERVAL 1 YEAR; WHILE NEXT_DATE < END_DATE DO SET YEARS = YEARS + 1; SET NEXT_DATE = NEXT_DATE + INTERVAL 1 YEAR; END WHILE; SET MONTHS = 0; SET NEXT_DATE = PREVIOUS_DATE + INTERVAL 1 MONTH; WHILE NEXT_DATE < END_DATE DO SET MONTHS = MONTHS + 1; SET NEXT_DATE = NEXT_DATE + INTERVAL 1 MONTH; END WHILE; SET DAYS = 0; SET NEXT_DATE = PREVIOUS_DATE + INTERVAL 1 DAY; WHILE NEXT_DATE <= END_DATE DO SET DAYS = DAYS + 1; SET NEXT_DATE = NEXT_DATE + INTERVAL 1 DAY; END WHILE; Ikuti pengeksekusian store procedure atas sebagai berikut: = ' '; = ' '; CALL Dengan perintah WHILE, pengecekan akan dilakukan pertama kali apakah kondisi yang ditentukan sudah sesuai, apabila sesuai barulah perintah yang terdapat didalam perintah WHILE akan dieksekusi. Dengan perintah REPEAT perintah yang terdapat didalamnya akan dieksekusi terlebih dahulu, baru pemeriksaan kondisi, apakah kondisi yang ditentukan telah sesuai atau tidak. Contoh kasus pengulangan menggunakan perintah WHILE pada contoh 3.11 kita modifikasi menggunkan perintah REPEAT : SET YEARS = -1; SET NEXT_DATE = START_DATE; REPEAT SET NEXT_DATE = PREVIOUS_DATE + INTERVAL 1 YEAR; SET YEARS = YEARS + 1; UNTIL NEXT_DATE > END_DATE END REPEAT; Sebelum membahas lebih lanjut perintah perintah pengulangan, kita bahas terlebih dahulu mengenai perintah LEAVE. dimana bisa menghentikan suatu proses yang terjadi dalam blok END. Tetapi, blok yang bersangkutan harus menggunakan label. Procedural Database Objects : Store Procedure 7

8 Contoh 3.12: Buat sebuah strore procedure dimana didalam sebuah blok dapat keluar sebelum semua perintah dieksekusi. CREATE PROCEDURE `SMALL_EXIT` (OUT P1 INTEGER, OUT P2 INTEGER) SET P1 = 1; SET P2 = 1; BLOCK1 : LEAVE BLOCK1; SET P2 = 3; SET P1 = 4; Jika kita mengeksekusi store procedure diatas, hasil yang didapatkan oleh variabel P2 sama dengan 1, dan nilai untuk variabel P1 sama dengan 4, perintah SET setelah perintah LEAVE tidak akan dieksekusi, akan tetapi perintah SET setelah blok BLOCK1 akan diekesekusi. Dengan menggunakan perintah LOOP, kita tidak usah menggunakan kondisi untuk menjalakan perintah yang ada didalmnya, kita bisa gunakan perintah LEAVE untuk keluar dari perulangan yang terjadi. Contoh kasus pengulangan menggunakan perintah WHILE pada contoh 3.11 kita modifikasi menggunkan perintah LOOP: SET YEARS = 0; SET PREVIOUS_DATE = START_DATE; SET NEXT_DATE = START_DATE + INTERVAL 1 YEAR; YEARS_LOOP: LOOP IF NEXT_DATE > END_DATE THEN LEAVE YEARS_LOOP; SET YEARS = YEARS + 1; SET NEXT_DATE = NEXT_DATE + INTERVAL 1 YEAR; END LOOP YEARS_LOOP; Contoh 3.13: Buat sebuah store procedure yang tidak memberikan respon selama beberapa detik. CREATE PROCEDURE `WAIT` (IN `WAIT_SECONDS` INTEGER) DECLARE END_TIME INTEGER; DEFAULT NOW() + INTERVAL WAIT_SECONDS SECOND; WAIT_LOOP: LOOP IF NOW() > END_TIME THEN LEAVE WAIT_LOOP; END LOOP WAIT_LOOP; Perintah ITERATE adalah kebalikan dari perintah LEAVE, dimana perintah LEAVE digunakan untuk keluar dari suatu pengulangan, sedangkan ITERATE digunakan untuk mengulangi pengulangan. Contoh 3.14: Buat suatu store procedure dengan menggunakan perintah ITERATE. CREATE PROCEDURE `AGAIN` (OUT `RESULT` INTEGER) DECLARE COUNTER INTEGER DEFAULT 1; SET RESULT = 0; LOOP1: WHILE COUNTER <= 1000 DO SET COUNTER = COUNTER + 1; IF COUNTER > 100 THEN LEAVE LOOP1; ELSE ITERATE LOOP1; SET RESULT = COUNTER * 10; END WHILE LOOP1; Procedural Database Objects : Store Procedure 8

Basis Data II. Pertemuan Ke-9 dan ke-10 (Stored Procedure dan Trigger) Noor Ifada S1 T. Informatika - UTM (2012) 1

Basis Data II. Pertemuan Ke-9 dan ke-10 (Stored Procedure dan Trigger) Noor Ifada S1 T. Informatika - UTM (2012) 1 Basis Data II Pertemuan Ke-9 dan ke-10 (Stored Procedure dan Trigger) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 T. Informatika - UTM (2012) 1 Sub Pokok Bahasan Stored Procedure vs Trigger Stored Procedure

Lebih terperinci

Modul 6 Function dan Trigger

Modul 6 Function dan Trigger Modul 6 Function dan Trigger 1.1 Tujuan a. Mahasiswa dapat mengenal Sintak SQL Lanjut b. Mahasiswa dapat mengoperasikan Sintak SQL Lanjut 1.2 Materi a. SQL b. Tabel 1.3 Alat dan Bahan a. sqlyog b. XAMPP

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Stored Procedures and Function. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Stored Procedures and Function. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Stored Procedures and Function Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom 1 Stored Procedure 2 Stored Procedures Merupakan sekumpulan sintaks SQL yang tersimpan pada server Memiliki beberapa keunggulan

Lebih terperinci

Pertemuan V FLOW CONTROL

Pertemuan V FLOW CONTROL Pertemuan V FLOW CONTROL TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami berbagai struktur kontrol dalam bahasa pemrograman. 2. Mahasiswa dapat memahami berbagai jenis flow control yaitu IF, CASE,LOOP, WHILE, REPLACE

Lebih terperinci

1. Kompetensi Memahami Store Procedure dan Function yang tidak lain merupakan perintahperintah SQL yang diletakkan di dalam server database.

1. Kompetensi Memahami Store Procedure dan Function yang tidak lain merupakan perintahperintah SQL yang diletakkan di dalam server database. No. : LST/PTI/PTI 222/10 Revisi : 00 Tgl. : 30-12-2008 Hal. 1 dari 7 hal. 1. Kompetensi Memahami Store Procedure dan Function yang tidak lain merupakan perintahperintah SQL yang diletakkan di dalam server

Lebih terperinci

Universitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T

Universitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T Universitas gunadarma pascal Bab 4- bab 10 Hana Pertiwi S.T 14 PASCAL Struktur Perulangan WHILE-DO Struktur Perulangan REPEAT-UNTIL REPEAT UNTIL 1. Struktur Perulangan FOR 2. Penggunaan gabungan struktur

Lebih terperinci

Pengertian. Mengapa SP? Mengapa SP? 07/05/2012 STORED PROCEDURE

Pengertian. Mengapa SP? Mengapa SP? 07/05/2012 STORED PROCEDURE Pengertian STORED PROCEDURE Stored Procedure Prosedur (sub program)yang terdiri dari bagian deklaratif dan prosedural statemen SQL yang tersimpan pada katalog database MySQL Diaktifkan dengan memanggil

Lebih terperinci

Stored Procedure. M. Saefudin SKom, MMSI

Stored Procedure. M. Saefudin SKom, MMSI Stored Procedure M. Saefudin SKom, MMSI Kompetensi Dasar: 1. Memahami tujuan stored procedure 2. Memahami penerapan stored procedure Indikator: 1. Mampu menjelaskan manfaat dari stored procedure 2. Memahami

Lebih terperinci

Selection, Looping, Branching

Selection, Looping, Branching Selection, Looping, Branching Struktur If untuk membuat percabangan alur program dengan satu pilihan saja dapat mengatur apakah sebuah perintah akan dijalankan atau tidak tergantung kepada kondisinya setidaknya

Lebih terperinci

MODUL VII STORED PROCEDURE

MODUL VII STORED PROCEDURE MODUL VII STORED PROCEDURE A. TUJUAN - Memahami konsep dasar stored procedure, kelebihan dan kekuranganya. - Memahami implementasi stored procedure di dalam basis data. - Mampu menyelesaikan operasi operasi

Lebih terperinci

Mengenal MySQL Stored Procedure

Mengenal MySQL Stored Procedure Mengenal MySQL Stored Procedure Didik Setiawan di2k.setiawan@gmail.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan

Lebih terperinci

Praktikum Basis Data 2017 TE UM MODUL 8 TRIGGER A. TUJUAN

Praktikum Basis Data 2017 TE UM MODUL 8 TRIGGER A. TUJUAN A. TUJUAN MODUL 8 TRIGGER Memahami konsep dasar trigger di dalam basis data. Memahami implementasi trigger sebagai bentuk respon atas suatu kejadian. Mampu menyelesaikan kasus-kasus manipulasi data yang

Lebih terperinci

TRIGGER TRIGGER 5/29/2017 HANI IRMAYANTI, S.KOM

TRIGGER TRIGGER 5/29/2017 HANI IRMAYANTI, S.KOM TRIGGER HANI IRMAYANTI, S.KOM TRIGGER Trigger adalah object di dalam database yang berasosiasi dengan suatu table. Trigger akan diaktivasi ketika table tersebut dikenai event tertentu. Event yang dimaksud

Lebih terperinci

Pertemuan VII TRIGGERS

Pertemuan VII TRIGGERS Pertemuan VII TRIGGERS TUJUAN 1. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan tentang jenisjenis dari triggers. 2. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan tentang database triggers dan penggunaannya. 3. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

STORE PROCEDURE. Pemrograman Client Server Sarji, S.Kom Studi kasus pada

STORE PROCEDURE. Pemrograman Client Server Sarji, S.Kom Studi kasus pada STORE PROCEDURE Stored Procedure adalah kumpulan perintah SQL yang diberi nama dan disimpan di server. Stored Procedure biasanya berisi perintah-perintah umum yang berhubungan dengan database pada server,

Lebih terperinci

BAB VIII FUNGSI, PL/PGSQL dan TRIGER

BAB VIII FUNGSI, PL/PGSQL dan TRIGER BAB VIII FUNGSI, PL/PGSQL dan TRIGER 8.1 Bahasan dan Sasaran 8.1.1 Bahasan - Pada bab kali ini akan membahas tentang fungsi - Selain hal itu akan dibahas juga mengenai pl/pgsql dan triger 8.1.2 Sasaran

Lebih terperinci

MODUL 1 DATABASE MYSQL

MODUL 1 DATABASE MYSQL MODUL 1 DATABASE MYSQL I. Tujuan Percobaan Memahami dan mampu mengoperasikan menu-menu dalam MSSQL 2000 II. Pendahuluan SQL Server sebagai salah satu Database Engine terkemuka, terbukti memiliki kemampuan

Lebih terperinci

Persiapan Table Untuk Latihan Sebelum kita berkenalan lebih jauh dengan Trigger, mari kita buat terlebih dahulu, struktur table yang dibutuhkan.

Persiapan Table Untuk Latihan Sebelum kita berkenalan lebih jauh dengan Trigger, mari kita buat terlebih dahulu, struktur table yang dibutuhkan. Mengenal Trigger di MySQL Pernahkan menemukan kasus saat men-develop aplikasi, dimana perlu melakukan update terhadap suatu field, berdasarkan isi dari field lain? Contoh: men-update field status menjadi

Lebih terperinci

Constraint dan Manajemen Data dalam Timezone Berbeda

Constraint dan Manajemen Data dalam Timezone Berbeda Constraint dan Manajemen Data dalam Timezone Berbeda Rosa Ariani Sukamto Email: rosa_if_itb_01@yahoo.com Blog: http://udinrosa.wordpress.com Website: http://www.gangsir.com Constraint Aturan pada basis

Lebih terperinci

Struktur Kontrol. Contoh, Akan tercetak x is 100 jika nilai yang disimpan pada variable x adalah 100:

Struktur Kontrol. Contoh, Akan tercetak x is 100 jika nilai yang disimpan pada variable x adalah 100: Struktur Kontrol Sebuah program biasanya tidak terbatas hanya pada intruksi yang terurut saja, tetapi juga memungkinkan terjadinya percabangan, perulangan dan pengambilan keputusan. Untuk mengatasi kebutuhan

Lebih terperinci

OPERASI PERNYATAAN KONDISI

OPERASI PERNYATAAN KONDISI OPERASI PERNYATAAN KONDISI A. Pernyataan IF pernyataan if mempunyai pengertian, jika kondisi bernilai benar, maka perintah dikerjakan dan jiak tidak memenuhi syarat maka diabaikan. Dapat dilihat dari diagram

Lebih terperinci

Aplikasi Rekursif dalam Analisis Sintaks Program

Aplikasi Rekursif dalam Analisis Sintaks Program Aplikasi Rekursif dalam Analisis Sintaks Program Albertus Kelvin / 13514100 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

Pertemuan IV CONDITION & HANDLER CURSOR

Pertemuan IV CONDITION & HANDLER CURSOR Pertemuan IV CONDITION & HANDLER CURSOR TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami tentang berbagai kondisi yang mungkin terjadi karena suatu kesalahan tertentu 2. Mahasiswa dapat menangani berbagai kondisi kesalahan.

Lebih terperinci

Basis Data II. Pertemuan Ke-6 (Function) Noor Ifada

Basis Data II. Pertemuan Ke-6 (Function) Noor Ifada Basis Data II Pertemuan Ke-6 (Function) Noor Ifada Sub Pokok Bahasan Operator IS NULL Operator IN dalam subquery Operator EXISTS Operator ALL & ANY DISTINCT Fungsi COUNT Fungsi MAX dan MIN Fungsi SUM Fungsi

Lebih terperinci

MODUL VII STORED PROCEDURE

MODUL VII STORED PROCEDURE MODUL VII STORED PROCEDURE A. TUJUAN Memahami konsep dasar stored procedure, kelebihan dan kekurangannya. Memahami implementasi stored procedure di dalam basis data. Mampu menyelesaikan operasi-operasi

Lebih terperinci

Pertemuan VI F U N C T I O N

Pertemuan VI F U N C T I O N Pertemuan VI F U N C T I O N TUJUAN : 1. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan penggunaan fungsi. 2. Mahasiswa mampu untuk membuat store of function 3. Mahasiswa mampu untuk menginvoke sebuah fungsi 4. Mahasiswa

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 ALGORITMA & PEMROGRAMAN

PERTEMUAN 2 ALGORITMA & PEMROGRAMAN PERTEMUAN 2 ALGORITMA & PEMROGRAMAN POKOK BAHASAN 1. Pendahuluan 2. Tahapan Pembangunan Program 3. Pengenalan Algoritma 4. Cara Menyajikan Algoritma 5. Data Program 6. Elemen-Elemen Program PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Basis Data 2. Procedure dan Function Database. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Basis Data 2. Procedure dan Function Database. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Basis Data 2 Procedure dan Function Database Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Tujuan Dapat Memahami Pembuatan Procedure dan Function dalam Database: PL/SQL Procedure PL/SQL Function PL/SQL

Lebih terperinci

Pertemuan I KONSEP DASAR STORED ROUTINES

Pertemuan I KONSEP DASAR STORED ROUTINES Pertemuan I KONSEP DASAR STORED ROUTINES TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami apa yg dimaksud dengan stored routines 2. Mahasiswa dapat memahami tentang keuntungan dari stored routines 3. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

Basis Data Spasial Modul 2

Basis Data Spasial Modul 2 Basis Data Spasial Modul 2 Modul 2 Arsitektur DBMS Tabel Data Manipulation Language (DML) Data Definition Language (DDL) LATIHAN Data Base Management System (DBMS) Perangkat lunak (software) untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Kondisi pengolahan data yang telah dijabarkan sebelumnya pada bab 1 (satu) memiliki keterkaitan terhadap permasalahan yang teridentifikasi. Yaitu permasalahan terkait desain

Lebih terperinci

A. Dasar Teori. Urutan (Sequence) Pemilihan (Selection) Pengulangan (Iteration) Pernyataan Kondisional (If Statement)

A. Dasar Teori. Urutan (Sequence) Pemilihan (Selection) Pengulangan (Iteration) Pernyataan Kondisional (If Statement) A. Dasar Teori PHP melakukan eksekusi perintah mulai dari baris pertama kemudian ke baris berikutnya, sampai baris yang terakhir. Struktur kontrol digunakan untuk mengatur alur logika program agar sesuiai

Lebih terperinci

MUKADDIMAH TEORI ASUMSI TABEL. CREATE TABLE contoh ( kode CHAR(5), nama VARCHAR(50) )

MUKADDIMAH TEORI ASUMSI TABEL. CREATE TABLE contoh ( kode CHAR(5), nama VARCHAR(50) ) MUKADDIMAH Awalnya saya diminta untuk melakukan delete terhadap record yang redundan (duplikat) pada sebuah tabel dalam database. Ini terjadi pada aplikasi yang saya buat dengan Visual basic 6 dan menggunakan

Lebih terperinci

INTEGRITAS BASIS DATA. OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono

INTEGRITAS BASIS DATA. OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono INTEGRITAS BASIS DATA OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono Integrity Constraint (Batasan Integritas) Constraint (batasan) merupakan aturan yang diberikan pada suatu tabel agar data yang dimasukkan terjamin

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Forum 2.1.1 Pengertian Forum Forum adalah sebuah wadah yang disediakan untuk berinteraksi bagi para penggunanya untuk membicarakan kepentingan bersama. (Sumber :

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++)

Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++) Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++) Jurusan Sistem Komputer Dr. Lily Wulandari Materi 3 PERCABANGAN DAN PERULANGAN PADA C++ 1 Outline - If - if else. - Else if - Switch case - Statement for, while,

Lebih terperinci

Data Manipulation Language (DML) & Data Control Language (DCL) pada Database

Data Manipulation Language (DML) & Data Control Language (DCL) pada Database Data Manipulation Language (DML) & Data Control Language (DCL) pada Database Karunia Suci Lestari k.sucilestari97@gmail.com :: http://ksucilestari97.wordpress.com Abstrak Setelah artikel sebelumnya membahas

Lebih terperinci

Stored Procedure (create, calling SP dari Oracle dan dari JAVA)

Stored Procedure (create, calling SP dari Oracle dan dari JAVA) Stored Procedure (create, calling SP dari Oracle dan dari JAVA) Mari mengingat stored procedure lagi #Demi belajar :D Disini saya akan mencoba menjelaskan sedikit tentang stored procedure dan cara pemanggilannya

Lebih terperinci

Stored Procedure (create, calling SP dari Oracle dan dari JAVA)

Stored Procedure (create, calling SP dari Oracle dan dari JAVA) Stored Procedure (create, calling SP dari Oracle dan dari JAVA) Oleh : Tikaa (http://black9innocent.wordpress.com/) Mari mengingat stored procedure lagi #Demi belajar :D Disini saya akan mencoba menjelaskan

Lebih terperinci

Transaction dan Trigger. M. Saefudin SKom, MMSI

Transaction dan Trigger. M. Saefudin SKom, MMSI Transaction dan Trigger M. Saefudin SKom, MMSI Kompetensi Dasar: 1. Memahami konsep transaction 2. Memahami konsep trigger 3. Memahami penerapan transaction dan trigger Indikator: 1. Mampu menjelaskan

Lebih terperinci

Control Structure. Dasar Pemrograman C Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti Oktober 2009

Control Structure. Dasar Pemrograman C Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti Oktober 2009 Control Structure Dasar Pemrograman C Mikrokontroler AVR Hendawan Soebhakti Oktober 2009 Kategori Control Structure Bahasa C menyediakan empat kategori control structures: sequential, selection, iteration

Lebih terperinci

PRAKTIKUM PL/SQL (Trigger) OLEH : WIRATMOKO YUWONO, ST

PRAKTIKUM PL/SQL (Trigger) OLEH : WIRATMOKO YUWONO, ST PRAKTIKUM PL/SQL (Trigger) OLEH : WIRATMOKO YUWONO, ST 1 PRAKTIKUM PL/SQL (Trigger) 1. Statement Trigger dan Row Trigger Syntax Statement trigger : CREATE [OR REPLACE] TRIGGER trigger_name timing event1

Lebih terperinci

Pertemuan IX MANAJEMEN TRANSAKSI

Pertemuan IX MANAJEMEN TRANSAKSI Pertemuan IX MANAJEMEN TRANSAKSI TUJUAN 1. Mahasiswa mampu memahami arti dari transaksi 2. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan dan memahami tentang proses AUTO COMMIT. 3. Mahasiswa mampu untuk memahami tentang

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN

PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN Obektif: Praktikan mengetahui arra, percabangan, dan perulangan pada Java. Praktikan mengetahui bentuk umum

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS Pemrograman Berbasis Java

LAPORAN TUGAS Pemrograman Berbasis Java LAPORAN TUGAS Pemrograman Berbasis Java Database Wilayah Indonesia Berdasarkan Master File Desa Badan Pusat Statistik (MFD BPS) Indonesia Disusun oleh: Dwi Putra Sudaryanto 12111075 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

3. Struktur Perulangan dalam Bahasa C++

3. Struktur Perulangan dalam Bahasa C++ Pertemuan 3 3. Struktur Perulangan dalam Bahasa C++ Obyektif Praktikum : 1. Mengerti struktur perulangan dalam C++ 2. Dapat menggunakan struktur perulangan berdasarkan penggunaannya P.3.1 Struktur perulangan

Lebih terperinci

Perulangan Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Pertemuan 3. Algoritma dan Struktur Data. PT. Elektronika FT UNY

Perulangan Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Pertemuan 3. Algoritma dan Struktur Data. PT. Elektronika FT UNY Perulangan Pertemuan 3. Algoritma dan Struktur Data Pendahuluan Digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi berulang-ulang. Instruksi dikerjakan selama memenuhi suatu kondisi tertentu. Jika

Lebih terperinci

Praktikum TRANSACT SQL. Tujuan : Praktikan mampu untuk mengerti dan memahami Transact-SQL

Praktikum TRANSACT SQL. Tujuan : Praktikan mampu untuk mengerti dan memahami Transact-SQL Praktikum 6 TRANSACT SQL Tujuan : Praktikan mampu untuk mengerti dan memahami Transact-SQL Alat dan Bahan : 1. Buku literatur mengenai sistem database, terutama yang menggunakan DBMS SQL Server 2000, khususnya

Lebih terperinci

Praktikum Basis Data. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.

Praktikum Basis Data. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. Praktikum Basis Data By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. SQL: DDL (Data Definition Language) Create Database Create Table Create View Create Index Alter Database Alter Table Alter View Drop Database Drop

Lebih terperinci

PHP mendukung komentar yang digunakan pada C, C++ dan Shell Unix. Sebagai contoh:

PHP mendukung komentar yang digunakan pada C, C++ dan Shell Unix. Sebagai contoh: Perintah Dasar Tag PHP Ketika PHP membaca suatu file, proses akan berlangsung hingga ditemukan tag khusus yang berfungsi sebagai tanda dimulainya interpretasi teks tersebut sebagai kode PHP. PHP akan menjalankan

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman. Kondisi dan Perulangan. By : Hendri Sopryadi, S.Kom, M.T.I

Dasar Pemrograman. Kondisi dan Perulangan. By : Hendri Sopryadi, S.Kom, M.T.I Dasar Pemrograman Kondisi dan Perulangan By : Hendri Sopryadi, S.Kom, M.T.I Kondisi dan Perulangan Pendahuluan Dalam sebuah proses program, biasanya terdapat kode penyeleksian kondisi, kode pengulangan

Lebih terperinci

KURSUS ONLINE JASA WEBMASTERS

KURSUS ONLINE JASA WEBMASTERS KURSUS ONLINE JASA WEBMASTERS SQL Pengenalan Database, SQL, MySQL dan XAMPP JASA WEBMASTERS Jl. Ringin Raya No 124A Condong Catur, Sleman, Yogyakarta Database Database secara singkat dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III. Pengenalan Struktur Kontrol : Penyeleksian dan Perulangan

BAB III. Pengenalan Struktur Kontrol : Penyeleksian dan Perulangan BAB III Pengenalan Struktur Kontrol : Penyeleksian dan Perulangan I. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa memahami pemakaian struktur kontrol penyeleksian dan perulangan untuk mengendalikan jalannya program.

Lebih terperinci

Mudafiq Riyan Pratama

Mudafiq Riyan Pratama Trigger Pada Oracle 10g Mudafiq Riyan Pratama mudafiq.riyan@yahoo.com http://dhafiq-san.blogspot.com/ Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara

Lebih terperinci

Computer Science, University of Brawijaya. Putra Pandu Adikara, S.Kom. Trigger. Basis Data 2

Computer Science, University of Brawijaya. Putra Pandu Adikara, S.Kom. Trigger. Basis Data 2 Computer Science, University of Brawijaya Putra Pandu Adikara, S.Kom Trigger Basis Data 2 Konsep Trigger Trigger Trigger SQL adalah pernyataan SQL atau satu set pernyataan SQL yang disimpan dalam database

Lebih terperinci

MODUL PEMROGRAMAN WEB

MODUL PEMROGRAMAN WEB MODUL PEMROGRAMAN WEB CONTROL FLOW & ARRAY Rajif Agung Yunmar, S.Kom STMIK AMIKOM Yogyakarta 2011 DAFTAR ISI Control Flow... 1 1. Percabangan... 1 1.1 Pernyataan if... 1 1.2 Pernyataan else if dan else...

Lebih terperinci

BAB-2 : TIPE DATA, VARIABEL DAN OPERATOR

BAB-2 : TIPE DATA, VARIABEL DAN OPERATOR BAB-2 : TIPE DATA, VARIABEL DAN OPERATOR Setelah selesai pembahasan pada bab ini, diharapkan Anda dapat : Mengenal dan dapat menggunakan tipe data Mengenal dan menggunakan variable Mengenal dan menggunakan

Lebih terperinci

Contoh SQL Constraint

Contoh SQL Constraint Contoh SQL Constraint Anda dapat menggunakan constraint untuk membatasi tipe data yang disimpan ke dalam tabel. Constraint dapat digunakan pada saat pertama kali membuat table dengan statement CREATE TABLE

Lebih terperinci

BAB V CURSOR AND RESULT SETS

BAB V CURSOR AND RESULT SETS BAB V CURSOR AND RESULT SETS TUJUAN BELAJAR: - Menjelaskan tentang proses cursor - Menggunakan cursor dalam SP - Melakukan position delete dan position update - Mendeskripsikan jalannya cursor pada commit

Lebih terperinci

Basis Data. Bagian IV SQL (3) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan

Basis Data. Bagian IV SQL (3) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Basis Data Bagian IV SQL (3) Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Deletion Yang dapat dihapus (delete) hanyalah tuple bukan nilai ada suatu atribut tertentu. Dalam SQL, deletion

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PEMROGRAMAN PASCAL * (TK) KODE / SKS: KK /2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PEMROGRAMAN PASCAL * (TK) KODE / SKS: KK /2 SKS MATA KULIAH PEMROGRAMAN * (TK) Minggu ke Pokok Bahasan dan TIU 1. Algoritma Konsep Dasar Bahasa Pascal secara singkat sejarah dirancangnya bahasa Memberikan konsep dasar pembuatan program dalam bahasa

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS BASIS DATA I

LAPORAN TUGAS BASIS DATA I LAPORAN TUGAS BASIS DATA I Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Basis Data I yang dibimbing oleh Bapak Muhammad Zainal Arifin Oleh : KATYA LINDI CHANDRIKA 140535605307 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS

Lebih terperinci

Percabangan & Perulangan

Percabangan & Perulangan Struktur Dasar Java Percabangan & Perulangan Object-oriented Programming (OOP) with JAVA 2011/2012 Macam-macam Percabangan if (...) if ( ) else ( ) if ( ) else if ( ) else ( ) switch ( ) Percabangan :

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Trigger dan Scheduled Events. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Trigger dan Scheduled Events. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Trigger dan Scheduled Events Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom 1 Triggers 2 Trigger Merupakan sekumpulan sintaks SQL yang secara otomatis akan dieksekusi secara implisit oleh database server ketika

Lebih terperinci

MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA

MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA MODUL PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR 1 STANDAR KOMPETENSI: MENERAPKAN BAHASA PEMPROGRAMAN SQL TINGKAT DASAR SMK NEGERI 1 MAJALENGKA PENGANTAR SQL TINGKAT DASAR Basisdata atau database adalah kumpulan dari

Lebih terperinci

Transact-SQL (Trigger- Event, Store Procedure)

Transact-SQL (Trigger- Event, Store Procedure) Transact-SQL (Trigger- Event, Store Procedure) By: U. Website : http://www.abdrohim.com mailto : Transact-SQL 1 Transact-SQL Merupakan sentral dari Microsaft SQL Server untuk melakukan komunikasi & interfacing

Lebih terperinci

MODUL III CONTROL FLOW & FLOWCHART

MODUL III CONTROL FLOW & FLOWCHART Modul III Control Flow & Flowchart MODUL III CONTROL FLOW & FLOWCHART III.1. III.1.1 CONTROL FLOW Pernyataan dengan if if (kondisi-dari ekspresi logika) if (a > b) //Jika ekspresi logika ++c; //bernilai

Lebih terperinci

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL)

STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL) STRUCTURE QUERY LANGUAGE (SQL) Structure Query Language (SQL) adalah bahasa query standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. SQL mempunyai kemampuan sebagai berikut : a. Query (memperoleh

Lebih terperinci

Function. Function adalah satu blok instruksi yang dieksekusi ketika dipanggil dari bagian lain dalam suatu program. Format dari function :

Function. Function adalah satu blok instruksi yang dieksekusi ketika dipanggil dari bagian lain dalam suatu program. Format dari function : Function Function adalah satu blok instruksi yang dieksekusi ketika dipanggil dari bagian lain dalam suatu program. Format dari function : type name ( argument1, argument2,...) statement Dimana : type,

Lebih terperinci

5/6/2010 KONSTRUK PROGRAM PL/SQL PROSEDUR STRUKTUR BLOK PADA BLOK ANONIM PL/SQL OVERVIEW MENGENAI SUBPROGRAM STRUKTUR BLOK PADA SUBPROGRAM PL/SQL

5/6/2010 KONSTRUK PROGRAM PL/SQL PROSEDUR STRUKTUR BLOK PADA BLOK ANONIM PL/SQL OVERVIEW MENGENAI SUBPROGRAM STRUKTUR BLOK PADA SUBPROGRAM PL/SQL 562010 KONSTRUK PROGRAM PLSQL AS atau DECLARE Konstruk Tool EXCEPTION Konstruk Database Server PROSEDUR Danny Kriestanto Based on Oracle 9i: Program with PLSQL Student Guide 1 Blok Anonim Application

Lebih terperinci

MODUL 4 INTERNET PROGRAMMING DATABASE

MODUL 4 INTERNET PROGRAMMING DATABASE MODUL 4 INTERNET PROGRAMMING DATABASE A. Tujuan : 1. Memahami tentang penggunaan Ms. Access 2. Memahami tentang pembuatan tabel 3. Memahami tentang relasi antar tabel INTERNET PROGRAMMING PENS-ITS B. Dasar

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 1 PENGENALAN MYSQL

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 1 PENGENALAN MYSQL LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 1 PENGENALAN MYSQL Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Basis Data Oleh: Maulidya Yulianingtyas 1431140013 POLITEKNIK NEGERI MALANG PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA MALANG 2015

Lebih terperinci

Praktikum TRIGGER. Tujuan :

Praktikum TRIGGER. Tujuan : Praktikum 6 TRIGGER Tujuan : 1. Mengetahui dan memahami trigger dalam Oracle 2. Mengerti manfaat dan batasan penggunaan trigger 3. Mampu mengimplementasikan trigger dalam Oracle Alat dan Bahan : 1. Buku

Lebih terperinci

Structure dasar dari bahasa pemrograman arduino adalah sederhana yang

Structure dasar dari bahasa pemrograman arduino adalah sederhana yang Structuer Pemrograman 1. Structure Structure dasar dari bahasa pemrograman arduino adalah sederhana yang hanya terdiri dari dua bagian. void setup( ) // Statement; void loop( ) // Statement; Dimana setup

Lebih terperinci

Bab 5. Database Trigger POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 5.1. PENDAHULUAN

Bab 5. Database Trigger POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 5.1. PENDAHULUAN Bab 5 Database Trigger POKOK BAHASAN: Pembuatan dan Penggunaan Trigger Statement trigger Row Trigger Menggunakan Old dan New Qualifiers Klausa WHEN pada trigger Perintah-perintah umum pada Trigger TUJUAN

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA S1-TI ALGORITMA & PEMROGRAMAN MODUL V STRUKTUR KONTROL PERULANGAN SEM I WAKTU 100 MNT I. STRUKTUR PERULANGAN Salah satu kelebihan

Lebih terperinci

MySQL Databases. Dasar-dasar MySQL dan Implementasi MySQL kedalam pemrograman PHP. Jakarta, 16 April 2011 Oleh: M. Awaludin, S.Kom

MySQL Databases. Dasar-dasar MySQL dan Implementasi MySQL kedalam pemrograman PHP. Jakarta, 16 April 2011 Oleh: M. Awaludin, S.Kom MySQL Databases Dasar-dasar MySQL dan Implementasi MySQL kedalam pemrograman PHP Jakarta, 16 April 2011 Oleh: M. Awaludin, S.Kom DDL (Data Definition Language) Definisi DDL Adalah merupakan sub bahasa

Lebih terperinci

STRUCTURE QUERY LANGUAGE DDL & DML

STRUCTURE QUERY LANGUAGE DDL & DML STRUCTURE QUERY LANGUAGE DDL & DML OUTLINE Data Definiton Language (DDL) Data Manipulation Language (DML) Data Control Language (DCL) Proses Pembangunan Database Perintah SQL DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL)

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 1 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 6 SBD 1 Structure Query Language (Bagian 1) Pengenalan SQL. Pengelompokkan Perintah SQL. Pengenalan SQL Structure Query Language (SQL) merupakan

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK Fungsi Budhi Irawan, S.Si, M.T 10/27/2017 9:12:31 AM 1 PENDAHULUAN Fungsi merupakan kumpulan statemen yang dikelompokan menjadi satu bagian kode (blok program) untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Contoh SQL Constraint

Contoh SQL Constraint Contoh SQL Constraint Anda dapat menggunakan constraint untuk membatasi tipe data yang disimpan ke dalam tabel. Constraint dapat digunakan pada saat pertama kali membuat table dengan statement CREATE TABLE

Lebih terperinci

Pengenalan PL/SQL. Pertemuan 3

Pengenalan PL/SQL. Pertemuan 3 Pengenalan PL/SQL Pertemuan 3 Apakah PL/SQL PL/SQL adalah perluasan SQL dengan fitur bahasa pemrograman. SQL Data manipulation and query statements disertakan dalam unit kode prosedural. Keuntungan PL/SQL

Lebih terperinci

Contoh function 1 : Output : // function example The result is 8 #include <iostream.h>

Contoh function 1 : Output : // function example The result is 8 #include <iostream.h> 5. Function Obyektif Praktikum : Mengerti konsep dasar penggunaan Function Memahami Definisi Fungsi, Fungsi tanpa nilai balik dan Ruang lingkup variabel yang digunakan. Function adalah satu blok instruksi

Lebih terperinci

Pemrograman Berorientasi Obyek Lanjut (IT251) Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

Pemrograman Berorientasi Obyek Lanjut (IT251) Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. Pemrograman Berorientasi Obyek Lanjut (IT251) Ramos Somya, S.Kom., M.Cs. Komunikasi aplikasi dengan database Aplikasi dan sistem database tidak menggunakan bahasa dan mekanisme yang sama. Sehingga program

Lebih terperinci

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

STRUKTUR DASAR ALGORITMA STRUKTUR DASAR ALGORITMA Pertemuan 5 Muhamad Haikal, S.Kom., MT Struktur Dasar Algoritma 1. Struktur Sequence (Runtunan) 2. Struktur Selection (Pemilihan) 3. Struktur Repetition (Perulangan) Struktur Sequence

Lebih terperinci

PERTEMUAN 9 MANIPULASI DATA

PERTEMUAN 9 MANIPULASI DATA PERTEMUAN 9 MANIPULASI DATA Tujuan Pembelajaran : Memahami Statement DML (Data Manipulation Language) Menyisipkan baris ke dalam table Merubah baris dalam table Menghapus baris dari table Mengontrol transaksi

Lebih terperinci

Pemrograman Fery Updi,M.Kom

Pemrograman Fery Updi,M.Kom Pemrograman Fery Updi,M.Kom 1 Pokok Bahasan Struktur Kontrol Perulangan (while loop, do-while loop, for loop) Pernyataan Percabangan (break, continue, return) 2 Tujuan Mahasiswa mampu: Menggunakan struktur

Lebih terperinci

6 Maret Structure of Java [Penyeleksian Kondisi]

6 Maret Structure of Java [Penyeleksian Kondisi] 6 Maret 2012 Structure of Java [Penyeleksian Kondisi] Input User Menggunakan JOptionPane (GUI). Import.javax.swing. String, Int, harus di rubah Menggunakan Scanner (Dos). Import.java.util Scanner, objek

Lebih terperinci

IF IF ELSE. ELSE IF SWITCH CASE STATEMENT F NT OR, W HILE D O WHILE I 2

IF IF ELSE. ELSE IF SWITCH CASE STATEMENT F NT OR, W HILE D O WHILE I 2 PERCABANGAN DAN PERULANGAN PADA C++ IF IF ELSE. ELSE IF SWITCH CASE STATEMENT FOR, WHILE DO WHILE 2 Sebuah pernyataan C++ sederhana adalah setiap instruksi individual dari sebuah program, seperti deklarasi

Lebih terperinci

TRIGGER. Tujuan Mata Kuliah. Tools yang digunakan. Sesi7 : TRIGGER. Praktikum Pemrograman Client Server Database Hadi Kusumah, S.T.

TRIGGER. Tujuan Mata Kuliah. Tools yang digunakan. Sesi7 : TRIGGER. Praktikum Pemrograman Client Server Database Hadi Kusumah, S.T. TRIGGER Trigger o o o o Create Trigger Alter Trigger Drop Trigger Update() Tujuan Mata Kuliah Mahasiswa dapat membuat Trigger dan mengimplementasikannya pada transaksi Tools yang digunakan SqlCmd SQL Server

Lebih terperinci

Praktikum Basis Data 14 Structure Query Language 2

Praktikum Basis Data 14 Structure Query Language 2 Praktikum Basis Data 14 Structure Query Language 2 Pokok Bahasan : - DDL create table - DDL alter table - DDL drop table - DML insert - DML update - DML delete Tujuan : - Mahasiswa dapat menerapkan perintah

Lebih terperinci

Agenda SQL. Pemakai SQL. Kemampuan SQL 02/12/2010 STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL) Structured Query Language (SQL) (Pert. 9)

Agenda SQL. Pemakai SQL. Kemampuan SQL 02/12/2010 STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL) Structured Query Language (SQL) (Pert. 9) Agenda Structured Query Language (SQL) (Pert. 9) Oleh : Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc. Sarwosri, S.Kom, M.T. Dr. Ir. Siti Rochimah Pengantar SQL DDL 1 2 SQL Singkatan dari Structured Query Language, dalam

Lebih terperinci

BAB 6. Struktur Kontrol

BAB 6. Struktur Kontrol BAB 6 Struktur Kontrol 6.1 Tujuan Pada bab sebelumnya, kita sudah mendapatkan contah dari program sequential, dimana statement dieksekusi setelah statement sebelumnya dengan urutan tertentu. Pada bagian

Lebih terperinci

APLIKASI KONVERSI FLOWCHART KE KODE PROGRAM BAHASA PEMROGRAMAN PL/SQL MYSQL

APLIKASI KONVERSI FLOWCHART KE KODE PROGRAM BAHASA PEMROGRAMAN PL/SQL MYSQL APLIKASI KONVERSI FLOWCHART KE KODE PROGRAM BAHASA PEMROGRAMAN PL/SQL MYSQL Staff Pengajar Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361 Email : e_arsa@yahoo.com

Lebih terperinci

Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN

Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN I. Elemen-Elemen Dalam Bahasa Pemrograman Berikut adalah elemen-elemen pada bahasa pemrograman: Berikut adalah element-element pada bahasa pemrograman: 1. Aturan

Lebih terperinci

Struktur Kontrol. Gambar 1: Flowchart Statement If

Struktur Kontrol. Gambar 1: Flowchart Statement If Struktur Kontrol Struktur Kontrol Keputusan Struktur kontrol keputusan adalah statement dari Java yang mengijinkan user untuk memilih dan mengeksekusi blok kode dan mengabaikan blok kode yang lain. 1.

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PERCABANGAN DAN PENGULANGAN

MODUL PRAKTIKUM PERCABANGAN DAN PENGULANGAN PERCABANGAN DAN PENGULANGAN Pada BAB ini akan membahas tentang PERCABANGAN dan PERULANGAN. PERCABANGAN : a) IF THEN b) CASE OF PENGULANGAN: a) REPEAT N TIMES b) REPEAT UNTIL c) WHILE DO d) ITERATE STOP

Lebih terperinci

B a s i s D a t a - 1 C H A P T E R. SQL Operasi DML. Copyright 2005 PENS-ITS

B a s i s D a t a - 1 C H A P T E R. SQL Operasi DML. Copyright 2005 PENS-ITS Copyright 2005 PENS-ITS C H A P T E R Operasi DML Objectives Tujuan: Mengenal operasi perintah dalam: - DML (Data Manipulation Language) S Q L DML DML (Data Manipulation Language) adalah inti dari. DML

Lebih terperinci

Modul 3 Flow Control dan Input

Modul 3 Flow Control dan Input Modul 3 Flow Control dan Input Flow control terbagi menjadi dua, yaitu control seleksi dan control perulangan. 1. KONTROL SELEKSI Kontrol seleksi digunakan untuk membuat pemilihan terhadap aksi yang akan

Lebih terperinci

Djoni Darmawikarta

Djoni Darmawikarta Keunikan Nilai Null Dalam Database Relasional Djoni Darmawikarta djoni_darmawikarta@yahoo.ca Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas

Lebih terperinci