ZAT PENGATUR TUMBUH DALAM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBAGAN TANAMAN. Bambang B. Santoso Fakultas Pertanian UNRAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ZAT PENGATUR TUMBUH DALAM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBAGAN TANAMAN. Bambang B. Santoso Fakultas Pertanian UNRAM"

Transkripsi

1 ZAT PENGATUR TUMBUH DALAM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBAGAN TANAMAN Bambang B. Santoso Fakultas Pertanian UNRAM

2 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN VEGETATIF Sistem Tajuk (shoot) dan Akar (root) Seiring semakin tumbuh dan berkembangnya sistim tajuk, sistim perakaran juga berkembang untuk menyesuaikan permintaan (kebutuhan) daun dan batang

3 HIRARKI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN

4 Shoot Terminal Bud Flower Leaf Axil Petiole Lateral Bud Node Internode Leaf Blade Primary Root Vascular System Root Root Hair Root Lateral Root

5 INDIKATOR PERTUMBUHAN Bertambahnya berat segar dan juga berat kering biomassa Bertambahnya volume Bertambah panjang Bertambah tinggi Bertambah luas permukaan

6 INDIKATOR PERTUMBUHAN Definisi: Pertambahan ukuran akibat pembelahan dan perbesaran sel, termasuk pembentukan (sintesis) bahan/komponen sel-sel baru yang diikuti dengan pengorganisasiannya (pemantapan fungsinya).

7 POLA PERTUMBUHAN TAJUK Annuals Tanaman Herbaceous (tanaman tidak berkayu) Melengkapi siklus hidup dalam satu musim siklus hidup (one growing season)

8 POLA PERTUMBUHAN TAJUK Biennials Tanaman Herbaceous Membutuhkan dua siklus musim (two growing seasons) tidak mesti dua tahun Pertumbuhan batang dibatasi pd tahun/musim pertama

9 POLA PERTUMBUHAN TAJUK Perennials Tanaman herbaceous maupun berkayu (woody) Herbaceous roots live indefinitely (shoots can) Shoot growth resumes in spring from adventitious buds in crown Many grown as annuals Woody roots and shoots live indefinitely Growth varies with annual environment and zone Pronounced diurnal variation in shoot growth; night greater

10 POLA PERTUMBUHAN AKAR Bervariasi dlm pola sesuai jenis dan musim Puncak pertumbuhan di musim semi kemudian menurun saat kemarau Bbrp spesies, pertumbuhan akarnya selama musim awal kemarau (akhir musim hujan) Bbrp spesies mengalami pertumbuhan akar yg aktif sedangkan bbrp lainnya istirahat.

11 BAGAIMANA TANAMAN TUMBUH Meristems Dicots Meristem apikal pertumbuhan tunas/pucuk Tunas apikal Tunas ketiak Sel membelah atau kembali membelah karena mitosisi/sitokinesis = mitosis/cytokinesis Sel membelah dan memanjang karena pertumbuhan pucuk. Demikian juga pada meristem ujung akar (root tips)

12 BAGAIMANA TANAMAN TUMBUH Meristems Pertumbuhan sekunder pd tanaman tahunan berkayu (woody perennials) Pertambahan diameter (Increase in diameter), karena wilayah meristematik (sel tumbuh) Kambium jaringan (vascular cambium) xylem ke arah dalam, phloem ke arah luar Kambium kayu (cork cambium) Ke luar utk vascular cambium Menghasilkan kayu pd lapisan kulit kayu

13 BAGAIMANA TANAMAN TUMBUH Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikendalikan oleh : Faktor Dalam (Internal factors) seperti lokasi sel dalam tubuh tanaman Menyebabkan bbrp gen dlm sel aktif atau tidak aktif sehingga mempengaruhi ekspresi gen selama perkembangan Faktor Luar (Environmental factors) seperti perubahan panjang hari

14 FAKTOR GENETIK (GENETIC FACTORS AFFECTING GROWTH AND DEVELOPMENT) DNA : pertumbuhan dan differensiasi langsung Reaksi enzimatik dlm metabolisme Structural genes Gen yg terlibat dlm sitesis protein Operator genes Mengatur structural genes Regulatory genes Mengatur operator genes

15 FAKTOR LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL FACTORS INFLUENCING PLANT GROWTH) Light - cahaya Temperature - suhu Water - air Gases - gas

16 PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Melibatkan aksi sesuatu senyawa kimia yg scr langsung mengendalikan pertumbuhan tanaman Senyawa tersebut adalah hormones suatu senyawa yg dihasilkan pd suatu tempat di tubuh tanaman namun berefek atau berpengaruh di bagian lain dari tanaman tsb

17 PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN l l Tanaman menghasilkan hormon di l l l l Meristem apikal Daun muda Biji yg sedang tumbuh Buah yg sedang berkembang Yang dikendalikan adalah l l l Pola percabangan Laju perpanjangan batang Respon tanaman terhadap lingkungan

18 PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN l Efek alamiah suatu hormon (ZPT): Bagian dari tanaman yg akan dirangsang dikendalikan oleh hormon disebut sebagai jaringan/organ target Pengaruh hormon tsb dpt beragam aspek fisiologis maupun morfologi

19 PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Suatu tingkat konsentrasi yg sama suatu hormon dpt berpengaruh fisiologis yg berbeda pd dua organ target yg berbeda Kemungkinan merangsang pertumbuhan batang dan sekaligus juga menghambat pertumbuhan akar

20 PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Perbedaan konsentrasi suatu hormon dpt menghasilkan pengaruh yg berbeda pd suatu organ target yg sama Konsentrasi rendah memungkinkan menyebabkan membelahnya sel meristematik, tetapi konsentrasi yg tinggi memungkinkan menghambat pembelahan

21 PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Dua atau lebih hormon dpt berinteraksi dlm berbagai cara Pengaruh dr satu hormon (zpt) mungkin tergantung pd ada tidaknya hormon lain

22 Mekanisme umum dari cara kerja hormon tanaman I

23 Hormon tanaman (zpt) terikat pd reseptor protein tertentu dalam/pada sel target Ikatan kemungkinan merangsang dihasilkannya pesan kedua (second messenger) seperti Ca 2+ Second messenger ini mungkin saja terikat dan kemudian mengaktifkan ataupun menghambat kerja ezim tertentu Aktif/menghambat terhadap enzim memungkinkan menyebabkan Mengubah permeabilitas membar Mengubah ekspresi gen

24 PERUBAHAN FASE: JUVENIL, MATURATION, SENESCENCE Fase perkembangan tanaman embryonic growth pertumbuhan embrio Juvenility - muda transition stage fase transisi maturity - pendewasaan Senescence - penuaan Death kematian

25 Perkecambahan dan pertumbuhan semai/bibit

26 Perkecambahan adalah proses pecah biji yg kemudian diikuti dengan tumbuhkan embrio dlm biji Faktor dalam yg mempengaruhi Kematangan embrio Kehadiran/ketidak-hadiran zat penghambat Kehadiran/ketidak-hadiran kulit biji yg keras/tebal Faktor Luar yg mempengaruhi Air - Water Suhu - Temperature Cahaya - Light

27 Pekecambahan Biji. Utk memulai berkecambah, biji harus keluar dari suasana/kondisi dorman, yaitu melalui cara fisik, kimia, ataupun mekanik Setelah biji memulai berkecambah (mulai berkembang), pertama kali yg terjadi adalah imbibisi (mengambil air) Utuk tumbuh, embrio membutuhkan senyawa (monomer) yg didapat dari membongkar (katabolisme) polisakarida, lemak, protein tersimpat dlm kotiledon atau endosperm

28 Pekecambahan Biji. Menghasilkan (melepas) GIBBERELLINS adalah tanda biji mematahkan dormansinya dan kemudian berkecambah Imbibisi air merangsang terbentuknya GA Pd biji sereal, GA, merangsang perkecambahan dan mendukung pertumbuhan semai melalui perangsangan pembentukan α-amylase Yg kemudian akan membantu proses pembongkaran tepung (amilum) tersimpan sehingga menjadi bahan makanan tersedia bagi embrio dan semai

29

30 1. Terjadinya imbibisi air merangsang sintesis GA GA berdifusi ke lapisan aleuron dan merangsang sintesis enzim Enzim memecah amilum dan gula yg kemudian ditransportasikan ke embrio yg sdg berkembang.

31 Biji Sereal

32

33

34 HORMON TERUS BERPERAN DALAM TAHAPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN Selepas dari tahapan perkecambahan, tanaman muda ini mulai melaksanakan fotosintesis utk proses pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya Arah pertumbuhan tidak terlepas dari peran hormon (zpt) yg secara individu maupun berinteraksi di antara macam hormon yg ada. Ingat kembali peran fisiologis masing-masing zat pengatur tumbuh yg telah dipelajari.

35 Pengaruh tingkat konsentrasi Auksin pada pertumbuhan masing-masing organ tanaman

36 Pertumbuhan dan Perkembangan Tajuk Ada bbrp macam zpt Mempengaruhi hampir semua aspek siklus hidup tanaman Salah satunya adalah Auxins

37 Auxin Bertanggung jawab terhadap polaritas top - bottom (apical - basal). Sbg mediator phototropism Menginduksi pertumbuhan jaringan vascular Diproduksi di meristem shoot apical dan diangkut ke arah bawah

38 Auxin mengendalikan pembentukan primordia daun pd meristem apikal dan selanjutnya pengatur pilotaksis (susunan daun)

39 APICAL DOMINAN Apical dominance adalah dominasi pertumbuhan pucuk apikal sementara itu pertumbuhan tunas samping (lateral/aksilar) dihambat. Fenomena ini diatur oleh auksin Jika sitokinin diaplikasikan (diberikan) ke tanaman ini pd konsentrasi yg cocok, maka dormansi tunas aksilar akan dipecah, sehingga tunas aksilar dpt tumbuh dan berkembang. Walaupun tunas apikal sbg sumber auksin masih ada

40

41 Pengaruh sitokinin dipengaruhi oleh konsentrasi auksin. Adanya meristem apikal, maka auksin menekan pertumbuhan tunas aksilar Meristem apikal dibuang, konsentrasi sitokinin meningkat, merangsang pertumbuhan tunas aksilar

42 HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN AKAR Sistem arsitektur akar merupakan organisasi dari sistim perakaran beserta derajad percabangan akar tsb. Percabangan menentukan perbanyakan sistim perakaran utk menjerap nutrisi dan air Perpanjangan akar terjadi krn perluasan percabangan akar jika kondisi tanah tdk optimal bagi penjerapan nutrisi dan air. Pertumbuhan terjadi ke arah dimana ada air dan nutrisi (terutama N dan P).

43 HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN AKAR Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh hormon (zpt): Auxin Ethylene Cytokinins ABA Zpt tsb semuanya menghambat pertumbuhan akar! Ethylene menghambat akar melalui pengaruhnya pd sintesis dan transportasi auksin Cytokinins menghambat melalui peningkatan konsentrasi Etilen ABA menghambat melalui interaksinya dgn Etilen Auxin menghambat melalui??????

44 Gravitropisma Akar Dimediasi Penghambatan Pertumbuhan Oleh Auksin BISC 366

45 Tanda anak panah merupakan sedimen statolith (auksin)

46 ABA Menghambat Pertumbuhan Akar ein2 etr1 WT Etilen mempengaruhi kemampuan ABA menghambat pertumbuhan Etilen meningkat maka meningkat ketahanan drpd akar terhadap hambatan ABA Menurunnya sintesis Etilen, maka meningkat kepekaan drpd pertumbuhan akar terhgadap hambatan ABA

47 Etilen menghambat pertumbuhan akar Model shows: 1. Etilen merangsang biosintesis auksin, dan pergerakan auksin ke arah ujung akar 2. Auxin ditransportasikan scr basipetali dan aktif scr lokal dlm menghambat perpanjangan sel.

48 Pembentukan akar lateral dikendalikan oleh auksin, Etilen, ABA, dan sitokinin Akar Lateral tumbuh dari sel perisikel dekat dgn pusat xylem. PENGATURAN HORMON PD PEMBENTUKAN AKAR LATERAL Auksin bergerak akropetal merangsang sel perisikel membelah dan primordia akar lateral terinisiasi Posisi akar lateral ditentukan di daerah antara meristem dan daerah perpanjangan akar

49 Cytokinins menghambat pembentukan akar lateral melalui pengaruhnya pd sel perisikel dan memblok program pengembangan pembentukan akar lateral ABA menghambat pembentukan akar lateral ABA sintetis menghambat inisiasi pembentukan akar lateral Auxin and ABA berinteraksi selama perkembangan akar lateral ABA membantu kemampuan nitrate menghambat perkembangan akar lateral Etilen merangsang pembentukan akar adventif (bulu akar) ttp menekan pembentukan akar lateral

50 HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DAUN Auksin yg tinggi akan merangsang etilen yg bertindak sbg zat penghambat tumbuh Senescence (aging = penuaan) pd tanaman muncul secara seluler, jaringan, organ, dan juga keseluruhan tubuh tanaman Ethylene memegang peranan dlm hal ini

51 GUGUR DAUN (Leaf Abscission) Mechanismenya melalui keseimbangan antara etilen dan auksin Auxin menurun menyebabkan sel pd lapisan absisi bertambah peka terhadap etilen Sel-sel kemudian menghasilkan lebih banyak etilen yg sekaligus sbg penghambat produksi auksin Ethylene merangsang sintesis enzim yg berperan dlm metabolisme polisakarida pd dinding sel seiring dgn matinya sel lapisan absisi Kondisi yg merangsang terjadinya gugur daun adalah memendeknya hari dan suhu yg dingin.

52

53 Leaf Abscission

54 AGING AND SENESCENCE Umur kehidupan tanaman berbeda di antara jenis Berkisar dr bbrp bulan hingga ribuan tahun Senescence Proses fisiologis penuaan karena jaringan organisme rusak (tidak berfungsi) dan akhirnya mati Proses yg tidak dpt balik Proses yg dpt ditunda dgn cara menghilangkan bunga sebelum biji mulai terbentuk

55 Penyebab senesen krn tidak berfungsinya zpt Kandungan sitokinin berkurang. Daun -- menguning; perakaran menghijau (tumbuh) Kandungan sitokinin yg lebih tinggi terjadi pada jaringan yg luka (atau mengeluarkan getah)

56

57 w nr nr nr w w Pemberian etilen dr luar (eksogen etilen) merangsang senesen pd sebagian besar tanaman. Malai bunga tomat diperlakukan etilen menyebabkan senesen pd bunga dan kemudian gugur, namun bila ada sedikit auksin bunga masih mampu membentuk bunga

58 Membuka-menutup stomata Dipengaruhi oleh ABA.

59 P engaruh ABA pada Stomata ABA meningkatkan Ca ABA meningkatkan ph sitoplasma ABA mempengaruhi depolarisasi membaran sel Akhirnya stomata menutup

60 Mekanisme Absisi (gugur) Abscission: proses gugur (terlepasnya) sel, jaringan, organ seperti bunga, daun, ranting, buah dari tanaman induknya. Abscission normal disebabkan senesen atau ripening (pemasakan). Abscission abnormal disebabkan cekaman suhu, kekeringan, hama-penyakit dsb. Abscission fisiologis disebabkan kerusakan fisiologis seperti kompetisi nutrisi antara bagian tanaman vegetatif dan generatif (atau sink and source).

61 Tinjauan Anatomi Absisi Bagian khusus suatu tanaman tempat terjadinya absisi disebut daerah absisi (abscission zone). Bbrp lapisan sel terletak di petiol yg berukuran kecil dan saling berdekatan satu sama lain serta padat dgn sitoplasma dan butir pati

62 Auksin dalam proses Absisi Apabila IAA diberikan di bagian luar dari lapisan absisi, maka proses absisi dihambat. Tetapi bila IAA diberikan ke bagian dalam lapisan absisi, maka proses absisi dipercepat. Hal ini disebabkan karena kerja enzim celulase, pektinase dan katalase yang semakin meningkat dengan kehadiran IAA sehingga merangsang terbentuknya ABA CTK and GA?

63 ZPT lainnya dalam proses absisi Ethylene menginduksi dan mengsekresi Poliamin, sehingga dinding sel terdegradasi. ABA meningkat akan menghambat transfer IAA dan juga merangsang aktivitas dehydrolase (enzim yg memacu proses hidrolisa.

64 Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi senesen dan absisi Suhu (Temperature) Senescence dan absisi meningkat (terjadi) pada suhu yg terlalu tinggi atau terlalu rendah. Air (Water) Senescence and abscission meningkat pd kondisi kekeringan, krn oksidasi IAA dan kekurangan sitokinin, dan meningkatnya etilen dan ABA. Pd kondisi banjir, senesen dan absisi akan meningkat.

65 Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi senesen dan absisi Cahaya (light) Intensitas cahaya menurun, maka absisi meningkat. Ketidakcukupan photoassimilate. Hari pendek menginduksi ABA yg kemudian menginduksi senescence and abscission. Intensitas cahaya yg terlalu tinggi akan meningkatkan absisi.

66 Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi senesen dan absisi Oksigen (O 2 ) O 2 concentration %

67 Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi senesen dan absisi Mineral nutrition Defisiensi salah satu mineral akan menyebabkan meningkatnya senesen dan absisi. N, Zn berpengaruh pd IAA,Ca berpengaruh pd dinding sel. B berpengaruh perkembangan pollen and perpanjangan buluh/tanung pollen. Penyakit (Diseases), hama, radiasi dan cekaman lainnya menyebabkansenescence and abscission.

68 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REPRODUKTIF Phases Induksi dan inisiasi bunga = Flower induction and initiation Perkembangan dan differensiasi bunga = Flower differentiation and development Penyerbukan = Pollination Pembuahan = Fertilization Pembuahan dan pembentukan biji = Fruit set and seed formation Pertumbuhan dan pematangan buah dan biji Penuaan buah = Fruit senescence

69 Flower induction and initiation Penyebab tanaman berbunga Panjang dari = Daylength (photoperiod) Suhu rendah = Low temperatures (vernalization) Neither (most trees)

70 ZPT FLORIGEN - pembungaan

71

72

73 Sinyal pembungaan (flowering signal: florigen vegetative or reproductive growth? Sinyal pembungaan dibentuk di daun SAM Sinyal bergerak satu arah: dari daun ke apex = apikal Dpt berpindah melalui grafting Florigen Florigen Florigen

74 FLORIGEN molekul yg bebas bergerak yg disintesis dlm daun sbg akibat respon dr kondisi fotoperiode yg cocok dan diransportasikan melalui sistim jaringan pengangkutan ke meristem apikal utk kemudian merangsang pembungaan

75 Mekanisme induksi pembungaan

76 Flower development Perangsangan dari daun ke meristem apikal yg merubah organ vegetatif menjadi generaatif (bunga) Pembentukan organ bunga (petal, sepal, pistil etc.)

77 Mekanisme rangsangan ZPT pd pembungaan

78 Pollination Transfer of pollen from anther to stigma Kemungkinan: Pd bunga yg sama (self-pollination) Bunga yg berbeda ttp satu tanaman (selfpollination) Berbeda bunga juga tanaman ttp cultivar sama (self-pollination) Berbeda bunga, berbeda cultivar (crosspollination)

79 Jika penyerbukan dan pembuahan gagal terjadi, maka Tidak terjadi perkembangan buah dan biji Kecuali Parthenocarpy Pembentukan buah tanpa pollination/fertilization Buah Parthenocarpic adalah buah tdk berbiji Catatan: tdk semua buah tanpa biji adalah parthenocarpic. Contoh anggur, nanas, anggrek, pisang

80 Initial set Pembuahan 1. Fruit Setting 2. Fruit Growth 3. Fruit Maturation 4. Fruit Ripening Final set

81 Fruit setting ZPT tertentu terlibat Tingkat keberadaan ZPT juga sekaligus mempengaruhi fruit set Sangat dipengaruhi oleh suhu

82 Fruit Growth 1. Growth pattern stage 1 : cell division (cell development) stage 2 : cell enlargement stage 3 : maturation and ripening 2. Fruit thinning (pengurangan jumlah buah krn seleksi alami) 3. Crop load 4. Seedless fruit and seeded fruit Ovary development+anthesis dan growth pattern FRUIT DEVELOPMENT

83 Fruit growth and development Setelah fruit set, buah dan jaringan lainnya mulai tumbuh Sumber makanan bergerak dari bagian tanaman lainnya ke jaringan buah (dari source ke sink) Hormon dari biji dan buah mempengaruhi pertumbuhan buah itu sendiri Auxin nyata terlibat pd buah strawberry Gibberellins pd buah anggur

84 GA GA: A= 5 ppm, 10 daa D= 5 ppm, 15 daa B= 10 ppm, 5 daa E= 10 ppm, 10 daa C= 1 ppm, 10 daa CPPU CPPU

85 Pembentukan buah IAA diproduksi di biji yg sdg berkembang yg juga merangsang penumpukan cadangan makanan dlm buah Jika IAA sintetik diaplikasikan ke bunga sebelum penyerbukan dan pembuahan, ovari akan membesar dan tdk membentuk biji buah parthenocarpic (virgin fruit). Contoh: anggur dan tomat

86 Ovary mengandung auksin dan kandungan auksin di pollen rendah. Pollen tube merangsang produksi auksin dlm jumlah besar di style dan ovary. Kandungan auksin di ovary meningkat cepat pd saat mulai tumbuh buah Kandungan auksin meningkat di ovule demikian juga gibberellin dan sitokinin Sitokinin dan auksin tinggi pd stadia awal perkembangan, dan kemudian menurun setelah anthesis, namun meningkat kembali setelah terbentuk biji

87 Pertumbuhan awal buah pra fertilisasi: Dipicu oleh hormon yg diproduksi oleh pollen Pertumbuhan buah pasca fertilisasi: Diatur/distimulir oleh hormon yg disintesis oleh biji muda yg ditranslokasikan ke dinding buah; Jaringan nourishing adalah endosperm tanpa endosperm embrio gagal tumbuh dan sebaliknya, tanpa embrio, endosperm tidak berkembang seeded seedless

88 Pertumbuhan buah ukuran buah berkaitan dengan jumlah biji fungsi biji dapat diganti GR ABA menekan cell division ukuran dan bentuk buah tergantung kenormalan cell division dan cell enlargement GA dapat membuat buah lebih besar dan panjang, Suhu dapat merubah bentuk Dipengaruhi pula oleh leaf fruit ratio, leafy dan leafless fruit

89 Tomat Perkembangan buah hampir keseluruhannya merupakan hasil dari cell enlargement. Apel Cell division dan cell enlargement sangat ektensif berlangsung 4-6 minggu dari fertilisasi, dan dilanjutkan cell enlargement Apokat Cell division dan cell enlargement hingga panen Tomat dan apel === a sigmoid curve growth

90 DAFTAR PUSTAKA Campbell, N. A. and J. B. Reece Biology. Sixth Edition, Pearson Education. Inc. San Francisco. Davies, P.J., Plant Hormones. Physiology, Biochemistry, and Molecular Biology. Kluwer Academic Publishers Taiz, L., E Zeiger Plant Physiology. Third Edition. Sinauer Associates, Inc., Publishers. Sunderland, Massachusetts. Reinhart et al. (2003). Regulation of phyllotaxis by polar auxin transport.

91 THE END

GIBBERELLIN (GA) Bambang B. Santoso

GIBBERELLIN (GA) Bambang B. Santoso GIBBERELLIN (GA) Bambang B. Santoso Fakultas Pertanian UNRAM 30 September 2010 PENGANTAR Pd thn 1926, ilmuwan Jepang (Eiichi Kurosawa) menemukan cendawan Gibberella fujikuroi mengeluarkan senyawa kimia

Lebih terperinci

AUXIN. Bambang B. Santoso. Fakultas Pertanian UNRAM Kamis, 16 September 2010

AUXIN. Bambang B. Santoso. Fakultas Pertanian UNRAM Kamis, 16 September 2010 AUXIN Bambang B. Santoso Fakultas Pertanian UNRAM Kamis, 16 September 2010 Auksin merupakan hormon (zpt) yang pertama kali ditemukan Auxin Firts the original definition of a hormone. Ditranportasikan dari

Lebih terperinci

Kuliah VII HORMON TUMBUHAN (AUKSIN) OLEH: Dra. Isnaini Nurwahyuni, M.Sc Riyanto Sinaga, S.Si, M.Si Dra. Elimasni, M.Si

Kuliah VII HORMON TUMBUHAN (AUKSIN) OLEH: Dra. Isnaini Nurwahyuni, M.Sc Riyanto Sinaga, S.Si, M.Si Dra. Elimasni, M.Si Kuliah VII HORMON TUMBUHAN (AUKSIN) OLEH: Dra. Isnaini Nurwahyuni, M.Sc Riyanto Sinaga, S.Si, M.Si Dra. Elimasni, M.Si senyawa organik yang disintesis di salah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan ke bagian

Lebih terperinci

Dalam suatu tumbuhan yang mengalami perkecambahan terdapat: Planula : ujung batang yang akan menjadi sepasang daun, daun lembaga kotiledon kotiledon

Dalam suatu tumbuhan yang mengalami perkecambahan terdapat: Planula : ujung batang yang akan menjadi sepasang daun, daun lembaga kotiledon kotiledon PERKECAMBAHAN 1. Pengertian Perkecambahan merupakan proses metabolism biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah (plumula dan radikal). Definisi perkecambahan adalah jika sudah dapat

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kerontokan Bunga dan Buah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kerontokan Bunga dan Buah 21 HASIL DAN PEMBAHASAN Kerontokan Bunga dan Buah Kerontokan bunga dan buah sejak terbentuknya bunga sampai perkembangan buah sangat mengurangi produksi buah belimbing. Absisi atau kerontokan bunga dan

Lebih terperinci

PENGERTIAN. tanaman atau bagian tanaman akibat adanya

PENGERTIAN. tanaman atau bagian tanaman akibat adanya PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN PENGERTIAN DAN PERANANNYA PENGERTIAN Pertumbuhan (growth) adalah dapat diartikan sebagai : Perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tak

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Tujuan Pembelajaran: 1. Mengidentifikasi faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan 2. Merancang percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan 3. Menentukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja atau Soja max, tetapi pada tahun 1984 telah disepakati nama botani yang

Lebih terperinci

Gambar 3. Tanaman tanpa GA 3 (a), Tanaman dengan perlakuan 200 ppm GA 3 (b)

Gambar 3. Tanaman tanpa GA 3 (a), Tanaman dengan perlakuan 200 ppm GA 3 (b) 45 Pembahasan Penggunaan benih yang bermutu baik merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan produksi tanaman bawang merah. Rendahnya produksi tanaman bawang merah khususnya di daerah sentra

Lebih terperinci

HORMON DAN ZAT PENGATUR TUMBUH. Hormones and plant growth regulator

HORMON DAN ZAT PENGATUR TUMBUH. Hormones and plant growth regulator HORMON DAN ZAT PENGATUR TUMBUH Hormones and plant growth regulator Istilah hormon pertama kali digunakan pada hewan sebagai : senyawa yang diproduksi di suatu kelenjar, diedarkan ke bagian tubuh lain melalui

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman Dari (tabel 1) rerata tinggi tanaman menunjukkan tidak ada interaksi antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan pemangkasan menunjukan

Lebih terperinci

KALIN merangsang pembentukan organ. Rhizokalin Filokalin Kaulokalin Anthokalin

KALIN merangsang pembentukan organ. Rhizokalin Filokalin Kaulokalin Anthokalin KALIN merangsang pembentukan organ Rhizokalin Filokalin Kaulokalin Anthokalin PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN Kompetensi Dasar KD 3.1 Menganalisis hubungan antar faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan

Lebih terperinci

MANIPULASI TUMBUHAN MENGGUNAKAN HORMON PERTUMBUHAN TANAMAN

MANIPULASI TUMBUHAN MENGGUNAKAN HORMON PERTUMBUHAN TANAMAN MANIPULASI TUMBUHAN MENGGUNAKAN HORMON PERTUMBUHAN TANAMAN Sebagai organisme yang bersifat sesil tumbuhan tidak dapat pindah dari habitatnya. Tumbuhan harus mampu mengatasi kondisi di sekitarnya termasuk

Lebih terperinci

HORMON PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN. Adhisye Rahmawati (02) Mei Rizqinaa Zahara Latifa (09) Sayyidati Rokhimah (11) Tiea Khatija (13)

HORMON PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN. Adhisye Rahmawati (02) Mei Rizqinaa Zahara Latifa (09) Sayyidati Rokhimah (11) Tiea Khatija (13) HORMON PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN Adhisye Rahmawati (02) Mei Rizqinaa Zahara Latifa (09) Sayyidati Rokhimah (11) Tiea Khatija (13) Hormon Tumbuhan (fitohormon) adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Benih Kedelai Salah satu faktor pembatas produksi kedelai di daerah tropis adalah cepatnya kemunduran benih selama penyimpanan hingga mengurangi penyediaan benih berkualitas tinggi.

Lebih terperinci

XII biologi KTSP & K-13. Kelas PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN. A. Pengertian dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

XII biologi KTSP & K-13. Kelas PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN. A. Pengertian dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan KTSP & K-13 Kelas XII biologi PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian serta perbedaan

Lebih terperinci

STRUKTUR & FUNGSI TUMBUHAN

STRUKTUR & FUNGSI TUMBUHAN STRUKTUR & FUNGSI TUMBUHAN Pokok bahasan : Struktur anatomi organ, pertumbuhan primer & sekunder tumbuhan tinggi. Beberapa proses fisiologi tumbuhan : 1. Transpor air 2. Translokasi fotosintat 3. Pertumbuhan

Lebih terperinci

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH EKOFISIOLOGI TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN TANAH LINGKUNGAN Pengaruh salinitas pada pertumbuhan semai Eucalyptus sp. Gas-gas atmosfer, debu, CO2, H2O, polutan Suhu udara Intensitas cahaya, lama penyinaran

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Padi Sawah

TINJAUAN PUSTAKA Padi Sawah 4 TINJAUAN PUSTAKA Padi Sawah Tanaman padi (Oryza sativa L.) termasuk famili Graminae dan subfamili Oryzae.Berdasarkan morfologinya, padi dapat digolongkan menjadi tiga subspecies yaitu Indica, Japonica,

Lebih terperinci

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek 5. PEMBAHASAN Pembahasan mengenai pengaruh waktu pemberian Giberelin (GA 3 ) terhadap induksi pembungaan dan pertumbuhan tanaman leek (Allium ampeloprasum L.) meliputi umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah

Lebih terperinci

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN L/O/G/O STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Oleh : Syubbanul Wathon, S.Si., M.S.i PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2016) Struktur & Perkembangan STRUKTUR BANGUNAN/ SUSUNAN PERKEMBANGAN BERUBAH

Lebih terperinci

BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF

BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF PEMBUNGAAN: Struktur Bunga: Bunga merupakan modifikasi dari tunas vegetatif/batang dengan bagian daun khusus yang berubah fungsi menjadi alat

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Hormon Giberellin Terhadap Perkecambahan Benih Tanaman

Pengaruh Pemberian Hormon Giberellin Terhadap Perkecambahan Benih Tanaman Pengaruh Pemberian Hormon Giberellin Terhadap Perkecambahan Benih Tanaman Zaki Ismail Fahmi (PBT Ahli Pertama) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Hormon tumbuh

Lebih terperinci

BAB 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

BAB 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN BAB 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Sumber: Kamus Biologi Bergambar, 2005 Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami

Lebih terperinci

III. INDUKSI PEMBUNGAAN PADA TANAMAN KAKAO. Abstrak

III. INDUKSI PEMBUNGAAN PADA TANAMAN KAKAO. Abstrak III. INDUKSI PEMBUNGAAN PADA TANAMAN KAKAO Abstrak Kakao merupakan komoditas penting bagi Indonesia, baik secara ekonomi maupun sosial. Namun demikian, produktivitas perkebunan kakao di Indonesia masih

Lebih terperinci

Hand out Biologi XII IA 3 KKN PPL UNM ANGK. V

Hand out Biologi XII IA 3 KKN PPL UNM ANGK. V Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Liliriaja Mata Pelajaran: Biologi Kelas/Semester : XII / Ganjil Alokasi waktu : 8 x 45 menit I. Standar kompetensi 1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Lebih terperinci

Bab XI. Pengendalian Pertumbuhan. Winarso D Widodo 2009

Bab XI. Pengendalian Pertumbuhan. Winarso D Widodo 2009 Bab XI. Pengendalian Pertumbuhan Winarso D Widodo 2009 Nama Lengkap : Winarso Drajad Widodo Pendidikan : 1. Sarjana Pertanian (Ir) IPB, 1986 2. Magister Sain (MS) IPB, 1993 3. PhD. - Pomology (Okayama

Lebih terperinci

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman,

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, bulky/voluminous/menghabiskan banyak tempat, sangat

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas pertanian perkebunan rakyat. Tanaman ini menjadi andalan bagi petani dan berperan penting bagi perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Tinggi Tanaman Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh rata-rata tinggi tanaman jagung vareitas bisi-2 pada pengamatan minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-8 disajikan

Lebih terperinci

PERTEMUAN X: STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

PERTEMUAN X: STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 PERTEMUAN X: STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011 1 STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN Topik Bahasan: Sel, Jaringan, dan Organ Transport Air dan Nutrisi Pertumbuhan dan Perkembangan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada posisi 10 cm diatas mata okulasi dengan akar tunggang tunggal atau

TINJAUAN PUSTAKA. pada posisi 10 cm diatas mata okulasi dengan akar tunggang tunggal atau TINJAUAN PUSTAKA Stum Mata Tidur Karet Bibit stum mata tidur adalah bibit yang diokulasi dilahan persemaian dan dibiarkan tumbuh selama kurang dari dua bulan setelah pemotongan batang atas pada posisi

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup A. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang hingga terbentuk

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN

BIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN BIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN PEMBAGIAN KULTUR JARINGAN Kultur organ (kultur meristem, pucuk, embrio) Kultur kalus Kultur suspensi sel Kultur protoplasma Kultur haploid ( kultur anther,

Lebih terperinci

AIR DAN PENGARUHNYA THD PER TUMBUHAN TANAMAN

AIR DAN PENGARUHNYA THD PER TUMBUHAN TANAMAN AIR DAN PENGARUHNYA THD PER TUMBUHAN TANAMAN TM-6-Ekoltan-2015 2015 AIR DAN PENGARUHNYA TERHADAP TANAMAN Fungsi air bagi tanaman : sebagai : 1. Bahan baku (sumber H2) dalam proses Ps. 2. Penyusun protoplasma

Lebih terperinci

KULTUR JARINGAN TANAMAN

KULTUR JARINGAN TANAMAN KULTUR JARINGAN TANAMAN Oleh : Victoria Henuhili, MSi Jurdik Biologi victoria@uny.ac.id FAKULTAS MATEMATIKA DA/N ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 Kultur Jaringan Tanaman Pengertian

Lebih terperinci

PELATIHAN KULTUR JARINGAN ANGGREK TAHUN 2013 MATERI 4 BAHAN TANAM (EKSPLAN) DALAM METODE KULTUR JARINGAN. Oleh: Paramita Cahyaningrum Kuswandi, M.Sc.

PELATIHAN KULTUR JARINGAN ANGGREK TAHUN 2013 MATERI 4 BAHAN TANAM (EKSPLAN) DALAM METODE KULTUR JARINGAN. Oleh: Paramita Cahyaningrum Kuswandi, M.Sc. PELATIHAN KULTUR JARINGAN ANGGREK TAHUN 2013 MATERI 4 BAHAN TANAM (EKSPLAN) DALAM METODE KULTUR JARINGAN Oleh: Paramita Cahyaningrum Kuswandi, M.Sc. PENDAHULUAN Metode kultur jaringan juga disebut dengan

Lebih terperinci

Kelebihan dan Kekurangan Hormon. Pada Tumbuhan dan Hewan. A. Pada Tumbuhan 1. HORMON AUKSIN. Kelebihan :

Kelebihan dan Kekurangan Hormon. Pada Tumbuhan dan Hewan. A. Pada Tumbuhan 1. HORMON AUKSIN. Kelebihan : Kelebihan dan Kekurangan Hormon Pada Tumbuhan dan Hewan A. Pada Tumbuhan 1. HORMON AUKSIN a. Membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang. b. Mempercepat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Pepaya Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk Indonesia. Produksi padi nasional mencapai 68.061.715 ton/tahun masih belum mencukupi

Lebih terperinci

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN Titik Irawati, SP. MP Retno Dwi Andayani, SP. MP PERTEMUAN KE-1 Kontrak Kuliah dan Pendahuluan MILE STONE Kontrak Kuliah Pendahuluan KONTRAK KULIAH KULIAH Kuliah SELALU menggunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah tropika yang menempati urutan ke dua terbesar setelah pisang. Indonesia merupakan produsen

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. ton. Data produksi gula 2013 hanya mencapai ton dengan luas wilayah. penyiapan bibit dan kualitas bibit tebu (BPS, 2013).

PENDAHULUAN. ton. Data produksi gula 2013 hanya mencapai ton dengan luas wilayah. penyiapan bibit dan kualitas bibit tebu (BPS, 2013). PENDAHULUAN Latar Belakang Tebu adalah tanaman penghasil gula yang menjadi salah satu sumber karbohidrat. Tanaman ini sangat dibutuhkan sehingga terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 26 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan 3, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB selama sembilan minggu sejak Februari hingga

Lebih terperinci

Pembentukan Cabang Lateral Jarak Pagar (Jatropha curcas) Setelah Perlakuan Girdling

Pembentukan Cabang Lateral Jarak Pagar (Jatropha curcas) Setelah Perlakuan Girdling BIOMA, Juni 2008 ISSN: 1410-8801 Vol. 10, No. 1, Hal. 7-11 Pembentukan Cabang Lateral Jarak Pagar (Jatropha curcas) Setelah Perlakuan Girdling Sri Darmanti * Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan,

Lebih terperinci

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Vegetatif Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi tanaman dan jumlah anakan menunjukkan tidak ada beda nyata antar

Lebih terperinci

merangsang skutelum menghasilkan GA. GA dikirim ke sel-sel protein untuk membentuk enzim baru sebagai pelarut cadangan makanan.

merangsang skutelum menghasilkan GA. GA dikirim ke sel-sel protein untuk membentuk enzim baru sebagai pelarut cadangan makanan. Pertemuan : Minggu ke 13 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Perkembangan buah dan biji Sub pokok bahasan : 1. Terbentuknya biji 2. Perkembangan buah 3. Perkecambahan biji 4. Penuaan dan kematian

Lebih terperinci

Tugas Kelompok. Bentuk tersedia bagi tumbuhan Fungsi Gejala Kahat. Kelompok: N, P, K, Ca, Mg, S, B, Cu, Cl, Fe, Mn, Mo, Zn

Tugas Kelompok. Bentuk tersedia bagi tumbuhan Fungsi Gejala Kahat. Kelompok: N, P, K, Ca, Mg, S, B, Cu, Cl, Fe, Mn, Mo, Zn Unsur Hara Tugas Kelompok Bentuk tersedia bagi tumbuhan Fungsi Gejala Kahat Kelompok: N, P, K, Ca, Mg, S, B, Cu, Cl, Fe, Mn, Mo, Zn Unsur hara Esensial Non esensial Mako Mikro Unsur Hara esensial Syarat

Lebih terperinci

SUPARMUJI, S.Pd NIP

SUPARMUJI, S.Pd NIP DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010 Setiap makhluk hidup pasti mengalami masa kecil, karena hidup adalah sebuah proses. Dimana semua makhluk hidup pasti tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan

Lebih terperinci

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh 45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL 1 DAFTAR ISI 2

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN I. MUKADIMAH 3 II. DEFINISI 3 III. DAERAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 4 A. Jaringan Meristem (Jaringan Muda) 4 B. Jaringan

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang mempunyai jenis 180 jenis. Tanaman gladiol ditemukan di Afrika, Mediterania, dan paling banyak

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan soal 1.1. keturunan. makanan. hormon. hobby

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan soal 1.1. keturunan. makanan. hormon. hobby SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan soal 1.1 1. Berikut faktor yang tidak mempengaruhi pertumbuhan adalah... keturunan makanan hormon hobby Kunci Jawaban : D Faktor-faktor

Lebih terperinci

Auksin Auksin disintesis di meristem apical batang dan akar, primordial daun, daun mudaserta biji yang sedang tumbuh, ditransport melalui sumbu tubuh

Auksin Auksin disintesis di meristem apical batang dan akar, primordial daun, daun mudaserta biji yang sedang tumbuh, ditransport melalui sumbu tubuh Pertemuan : Minggu ke 10 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Peran hormon pada pertumbuhan Sub pokok bahasan : 1. Jenis-jenis hormon pada tumbuhan 2. Peran dan cara kerja masing-masing hormon 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif biasanya dilakukan melalui biji dan mengalami penyerbukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi sumber makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Peningkatan petumbuhan jumlah penduduk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam peradaban manusia. Padi sudah dikenal sebagai tanaman pangan sejak jaman prasejarah.

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK BIOLOGI DAN FISIOLOGI

KARAKTERISTIK BIOLOGI DAN FISIOLOGI KARAKTERISTIK BIOLOGI DAN FISIOLOGI Kemampuan Akhir yang Diharapkan : Mahasiswa PS ITP semester 3 mampu menjelaskan karakteristik biologi dan fisiologi bahan pangan PROSES METABOLISME Bahan hasil pertanian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa (Cocos nucifera) terhadap Viabilitas Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa var. sabdariffa) Berdasarkan hasil analisis (ANAVA) pada lampiran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai tetap dipandang penting oleh Pemerintah dan telah dimasukkan dalam program pangan nasional, karena komoditas ini mengandung protein nabati yang tinggi 38%, lemak

Lebih terperinci

Teknik Kultur In Vitro Tanaman. Bab I : Pendahuluan 9/16/2012

Teknik Kultur In Vitro Tanaman. Bab I : Pendahuluan 9/16/2012 Teknik Kultur In Vitro Tanaman Sri Sumarsih Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac.id

Lebih terperinci

plant growth regulator

plant growth regulator TEKNOLOGI APLIKASI ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) plant growth regulator Oleh Ir. Lindung, MP. Widyaiswara BPP Jambi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pertanian yang memanfaatkan komponen lokal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Purwoceng

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Purwoceng 5 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Purwoceng Tanaman purwoceng termasuk famili Apiaceae, marga Pimpinella dan jenis Pimpinella pruatjan Molk., sinonim Pimpinella alpina Kds. Purwoceng merupakan tanaman

Lebih terperinci

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium dan vitamin B1 yang efektif bila dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pada proses perbanyakan tanaman

Lebih terperinci

HORTIKULTURA LANSEKAP

HORTIKULTURA LANSEKAP Materi 3 HORTIKULTURA LANSEKAP Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN TAMAN TUJUAN BELAJAR BAB INI : Mampu menyebutkan dan kemudian menjelaskan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta; 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedudukan tanaman bawang merah dalam tata nama atau sistematika tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta; subdivisio : angiospermae; kelas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Gladiol Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis (Herlina, 1991). Tanaman gladiol berasal dari Afrika Selatan dan menyebar di Asia dan

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan Perkembangan pada tumbuhan

Pertumbuhan dan Perkembangan pada tumbuhan Pertumbuhan dan Perkembangan pada tumbuhan Pertumbuhan adalah : Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi) Irreversibel (tidak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK. Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK. Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN...2 A. Latar belakang...2

Lebih terperinci

FOTOSINTESIS & LINGKUNGAN

FOTOSINTESIS & LINGKUNGAN FOTOSINTESIS & LINGKUNGAN 6CO 2 + 12H 2 O C 6 H 12 O 6 + 6O 2 + 6H 2 O Sumber Carbon Dioxide: CO 2 masuk ke dalam daun lewat stomata melalui proses diffusi (Passive Process) Larut dalam air tanaman menjadi

Lebih terperinci

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR REVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR Ria mahardika 109016100072 No Teks Dasar Revisi Proposisi Mikro 1. Pertumbuhan Sekunder Batang Kambium Pembuluh dan Pembentukan Jaringan Pembuluh Sekunder. Kambium

Lebih terperinci

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pengertian pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible

Lebih terperinci

Tumbuhan berbunga melakukan reproduksi dengan cara membentuk biji. Biji terbentuk dengan jalan reproduksi seksual yaitu penyerbukan

Tumbuhan berbunga melakukan reproduksi dengan cara membentuk biji. Biji terbentuk dengan jalan reproduksi seksual yaitu penyerbukan Reproduksi Tanaman Tumbuhan berbunga melakukan reproduksi dengan cara membentuk biji. Biji terbentuk dengan jalan reproduksi seksual yaitu penyerbukan Bunga adalah bagian tumbuhan yang mengandung organ

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Taksonomi Tanaman Dracaena Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan beruas-ruas. Daun dracaena berbentuk tunggal, tidak bertangkai,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat Tumbuh Bawang Merah Bawang merah adalah salah satu komoditas sayuran unggulan yang telah lama diusahakan oleh petani

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat Tumbuh Bawang Merah Bawang merah adalah salah satu komoditas sayuran unggulan yang telah lama diusahakan oleh petani 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat Tumbuh Bawang Merah Bawang merah adalah salah satu komoditas sayuran unggulan yang telah lama diusahakan oleh petani secara intensif. Bawang merah dapat dibudidayakan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perbanyakan secara generatif, masalah utama yang dihadapi adalah lamanya waktu yang diperlukan biji untuk berkecambah. Hal ini dikarenakan beberapa faktor antara

Lebih terperinci

47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan

47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan mengamati kecambah benih merbau yang hidup yaitu dengan cara memperhatikan kotiledon yang muncul ke permukaan tanah. Pada tiap perlakuan

Lebih terperinci

Perimbangan dan Pengendalian Fase Pertumbuhan (Vegetatif-Reproduktif)

Perimbangan dan Pengendalian Fase Pertumbuhan (Vegetatif-Reproduktif) Perimbangan dan Pengendalian Fase Pertumbuhan (Vegetatif-Reproduktif) Darda Efendi Ketty Suketi Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian-IPB Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan: o pertambahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Nilai ekonominya yang

Lebih terperinci

Struktur, Pertumbuhan dan Perkembangan TUMBUHAN

Struktur, Pertumbuhan dan Perkembangan TUMBUHAN Struktur, Pertumbuhan dan Perkembangan TUMBUHAN Eva Tyas Utami Capaian Pembelajaran Memahami karakteristik tumbuhan Memahami definisi struktur dan pertumbuhan pd tanaman Memahami hirarki sel- jaringan-

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura yang cukup diperhitungkan. Selain memiliki fungsi estetika, bunga juga mendatangkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kentang Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dikenal sebagai The King of Vegetable dan produksinya menempati urutan keempat dunia setelah beras, gandum dan jagung (The International

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Srikaya (Annona squamosa L.). 2.1.1 Klasifikasi tanaman. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan. Klasifikasi tanaman buah srikaya (Radi,1997):

Lebih terperinci

PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN TANAMAN JAGUNG

PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN TANAMAN JAGUNG A. DEFINISI PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN TANAMAN JAGUNG Pengairan dilakukan untuk membuat keadaan kandungan air dalam tanah pada kapasitas lapang, yaitu tetap lembab tetapi tidak becek.

Lebih terperinci

SMA NEGERI 2 KABUPATEN TEBO

SMA NEGERI 2 KABUPATEN TEBO LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENGARUH WAKTU PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN BAWANG MERAH Disusun oleh : 1. Muhammad Ikhlas 2. Rahmat Raharjo 3. Fitri Harum Sari 4. Rosma Sari Andani

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut;

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut; TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sistematika Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut; Kingdom : Plantae; Divisio : Spermatophyta; Sub divisi : Angiospermae; Kelas : Monocotyledonae; Ordo

Lebih terperinci

Pertumbuhan dan Perkembangan Buah Tanaman Buah 10 Oktober Ketty Suketi Winarso D. Widodo

Pertumbuhan dan Perkembangan Buah Tanaman Buah 10 Oktober Ketty Suketi Winarso D. Widodo Pertumbuhan dan Perkembangan Buah Tanaman Buah 10 Oktober 2012 Ketty Suketi Winarso D. Widodo Pengertian Buah Pengertian Hortikultur: Hasil perkembangan daun buah (karpel) dan bagian- bagian pendukungnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kombinasi BAP dan IBA terhadap Waktu Munculnya Tunas Akasia (Acacia mangium Willd.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kombinasi BAP dan IBA terhadap Waktu Munculnya Tunas Akasia (Acacia mangium Willd.) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kombinasi BAP dan IBA terhadap Waktu Munculnya Tunas Akasia (Acacia mangium Willd.) Kultur jaringan merupakan teknik budidaya untuk meningkatkan produktifitas tanaman.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Suhu, Lama Perendaman dan Interaksi (suhu dan lama perendaman) terhadap Daya Kecambah (Persentase Jumlah Kecambah) Biji Ki Hujan (Samanea saman) Berdasarkan

Lebih terperinci

III. ANALISIS PERCABANGAN DAN MODEL TAJUK JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PENDAHULUAN

III. ANALISIS PERCABANGAN DAN MODEL TAJUK JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) PENDAHULUAN III. ANALISIS PERCABANGAN DAN MODEL TAJUK JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) Analysis of branches and shoot model of Jatropha curcas L. Abstract The objective of this research was to analyze pattern of branching,

Lebih terperinci

PENGISIAN DAN PEMASAKAN BIJI

PENGISIAN DAN PEMASAKAN BIJI TUGAS MATA KULIAH FISIOLOGI BENIH PENGISIAN DAN PEMASAKAN BIJI Dewi Ma rufah Oleh : H0106006 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 I. PENDAHULUAN Biji merupakan alat untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Gymnospermae, tentang keragaman struktur tumbuhan serta kaitanya dengan kondisi lingkungan.

Gymnospermae, tentang keragaman struktur tumbuhan serta kaitanya dengan kondisi lingkungan. i D Tinjauan Mata Kuliah alam mata kuliah Perkembangan Tumbuhan ini Anda akan mempelajari tentang struktur dan perkembangan tumbuhan. Materi yang termasuk dalam pembahasan mata kuliah ini adalah meliputi

Lebih terperinci

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN SALURAN PENGAIRAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 39 PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGAIRAN DAN PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan kontaminasi,

HASIL DAN PEMBAHASAN. eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan kontaminasi, IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan terhadap proses induksi akar pada eksplan dilakukan selama 12 minggu. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan pengaruh pada setiap perlakuan yang diberikan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman tomat menghasilkan buah yang mengandung banyak zat-zat penting

I. PENDAHULUAN. Tanaman tomat menghasilkan buah yang mengandung banyak zat-zat penting 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman tomat menghasilkan buah yang mengandung banyak zat-zat penting seperti protein, lemak, gula (glukosa dan fruktosa), kholoin, tomatin, mineral (Ca, Mg, P, K, Na,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2; Faktor Eksternal dan Faktor internal.

BAB I PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2; Faktor Eksternal dan Faktor internal. A I PENDAHULUAN 1.1 Latar elakang Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible(tidak dapat mengecil kembali).

Lebih terperinci

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Laporan Praktikum Biologi : Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Kelompok : 1 Aditya Dedi Setyawan 2 Ilhamsyah Dwi Kurniawan P 3 Junita Putri 4 Kezia Angelica Suharto 5 Michael Sugita Daftar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang

Lebih terperinci