PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL RIMPANG DRINGO (Acorus calamus L.) TERHADAP TUKAK USUS TIKUS YANG DIINDUKSI OLEH INDOMETASIN
|
|
- Benny Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL RIMPANG DRINGO (Acorus calamus L.) TERHADAP TUKAK USUS TIKUS YANG DIINDUKSI OLEH INDOMETASIN Dian Ratih Laksmitawati, Syamsudin Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Abstrak Acorus calamus L (dringo) telah digunakan sebagai obat anti tukak peptic tradisional. Oleh karena itu ingin diketahui pula apakah Acorus calamus mempunyai efek sebagai anti tukak usus. Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak etanol rimpang dringo terhadap tukak usus yang diinduksi oleh indometasin. Pengamatan terhadap jumlah tukak setelah pemberian ekstrak etanol dringo membuktikan bahwa ekstrak etanol dringo dosis 20 mg/kg berat badan mempunyai efek anti tukak yang berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Tidak demikian halnya dengan kelompok dringo 5 dan 10 mg /kg berat badan. Penurunan jumlah tukak ekstrak dringo 20 mg/kg berat badan adalah 67,6 % Kata kunci : Acorus calamus L., dringo, anti tukak, indometasin PENDAHULUAN Tukak adalah kerusakan jaringan berupa lubang pada mukosa saluran cerna. Kerusakan tersebut dapat menembus sampai dengan lapisan mukosa, submukosa, atau lapisan yang lebih dalam lagi. Prevalensi tukak duodenum dan tukak lambung lebih sering dibanding tukak yang lain. Tukak peptic adalah lesi kronik yang dapat terjadi pada setiap bagian saluran gastrointestinal yang terpapar oleh cairan asam lambung dan pepsin (acid-peptic juices). Asam lambung bersifat korosif sedangkan pepsin bersifat proteolitik. Lesi pada tukak peptic biasanya berada terpisah, tidak bergerombol dengan lesi yang lain. Diameter tukak berukuran kurang dari 4 cm. Tukak peptic dapat terjadi pada lokasi Dibawakan pada Seminar Pokjanas TOI di Jakarta pada tanggal April
2 berikut berurutan sesuai dengan angka kejadian yang semakin jarang, sebagai berikut : duodenum; lambung (seringkali dibagin antrum); gastroesophageal junction; batas gastrojejenostomy; duodenum, lambung atau yeyenum pada pasien sindrom Zolinger- Ellison; di dalam atau di dekat diverticulum Meckel yang mengandung mukosa gastic ectopic. Pada prinsipnya tukak timbul akibat ketidakseimbangan antara faktor pertahanan mukosa gastroduodenal (faktor defensif) dan faktor perusak (faktor agresif). Faktor defensif antara lain sekresi mukus dan prostaglandin. Contoh faktor perusak adalah asam lambung dan pepsin. Selain itu terdapat faktor lain yang meningkatkan kerusakan yaitu : infeksi H. pylori, obat anti inflamasi non steroid, aspirin, rokok, alcohol, hiperasiditas lambung dan refluk duodenal-gastric. 1,2 Tukak peptic dapat diobati dengan beberapa golongan obat yaitu antasida yang menetralkan asam lambung seperti Al (OH) 3, CaCO 3, Mg (OH) 2 ; golongan antikolinergik yang bekerja menghambat efek asetilkolin pada reseptor muskarinik sehingga menurunkan sekresi asam lambung contohnya pirenzepin, ekstrak beladona ; antagonis reseptor H 2 bekerja dengan merintangi efek histamin secara selektif terhadap reseptor H 2 di mukosa lambung sehingga asam lambung dan pepsin dapat dikurangi contohnya simetidin dan ranitidine serta golongan sitoprptektif yang dapat meningkatkan mekanisme proteksi mukosa lambung contoh prostaglandin, sukralfat, bismut koloidal, karbenoksolon dan setraksat 3,4 Akhir-akhir ini ada kecenderungan di masyarakat untuk kembali ke alam terutama dalam bidang pengobatan, termasuk pada pengobatan terhadap penyakit saluran cerna seperti tukak peptic yang banyak diderita oleh masyarakat perkotaan sehubungan dengan tingkat stress yang tinggi. (Acorus calamus L.) adalah salah satu tanaman obat Indonesia. Rimpang dringo berkhasiat sebagai obat lambung, diantaranya dapat menyembuhkan dyspepsia yang merupakan salah satu gejala tukak peptik 5. Minyak atsirinya berkhasiat sebagai karminativ, menghilangkan perasaan tidak nyaman yang disebabkan oleh flatulensi. Untuk menyembuhkan dyspepsia rimpang keringnya dapat dikunyah atau diberikan dalam bentuk infus. 6 Dalam penelitian ini ingin dilihat apakah rimpang dringo dalam bentuk ekstrak etanol mempunyai efek sebagai anti tukak pada tikus yang diinduksi oleh indometasin. 2
3 TUJUAN Melihat pengaruh pemberian ekstrak etanol rimpang dringo terhadap tukak usus tikus yang diinduksi oleh indometasin dan membandingkan efeknya dengan simetidin. HIPOTESA Ekstrak etanol rimpang dringo dosis 5, 10, 20 mg/kg berat badan mempunyai efek sebagai anti tukak. BAHAN DAN METODE A. Hewan coba Tikus putih betina usia 2-3 bulan, sehat dengan berat badan g berjumlah 30 ekor. Hewan dipilih secara acak dan dibagi menjadi 5 kelompok. B. Bahan dan Alat. 1. Ekstrak etanol dringo 6. Na CMC (Acorus calamus L.) 7. mikroskop atau kaca pembesar 2. Indometasin 15 mg/kg berat badan 8. peralatan bedah (scalpel, gunting dan pinset) 3. Simetidin 0,2 mg/kg berat badan 9. Kapas 4. Larutan NaCl fisiologik (0,9%) 10. Jarum suntik 5. Etanol 11. Perangkap tikus C. Cara 7,8 1. Tikus dipuasakan makan terlebih dahulu selama 18 jam. Minum tetap diberikan. 2. Setelah dibagi menjadi 5 kelompok secara acak semua tikus ditimbang satu persatu dan diberi tanda. 3
4 a. Kelompok I (kontrol negatif) hanya diberi larutan NaCl 0,9 % secara oral dengan. Kelompok II (kontrol positif) diberi simetidin 0,2 mg/kg berat badan secara oral. Kelompok III diberi ekstrak dringo dosis 5 mg/kg secara oral Kelompok IV diberi ekstrak dringo dosis 10 mg/kg secara oral Kelompok V diberi ekstrak dringo dosis 20 mg/kg secara oral b. Setelah satu jam pemberian bahan-bahan tersebut (No. 3), larutan obat Indometasin 15 mg/kg berat badan diberikan secara oral. 3. Perlakuan No. 3 dan 4 dilakukan selama 2 hari setelah sebelumnya dipuasakan makan seperti pada hari pertama. a. Pada hari ke 3 dan 4, perlakuan No 3 diulangi tetapi tanpa perlakuan No. 4 dan puasa. b. Hari terakhir (hari ke 4), 3 jam setelah perlakuan No 3, tikus dikorbankan dengan eter, dibedah kemudian usus dipisahkan. c. Sebanyak 4 ml formalin 5 % disuntikan kedalam usus tikus dan dibiarkan selama 5 menit. d. Setelah itu usus dibuka dan dicuci lapisan dalamnya menggunakan larutan NaCl fisiologi. e. Tukak dievaluasi dengan metode skor berdasarkan jumlah tukak. Pengamatan dilakukan dengan bantuan mikroskop atau kaca pembesar. Berdasarkan jumlah tukak : Usus normal 1 Kemerahan 1,5 Hemoragi 2 Bintik kemerahan 2 Jumlah tukak Jumlah tukak Jumlah tukak Perforasi >9 6 4
5 4. Analisa statistik Rata-rata skor tukak antara kelompok dibandingkan dan dianalisa dengan menggunakan statistik non parametric. 20 ekor tikus putih ditimbang dan dibagi 5 kelompok dipuasakan makan 18 jam I II III IV V NaCl 0,9% dringo dringo dringo simetidin 5 mg/kg 10 mg/kg 20 mg/kg 45 mg/kg Hari I & II oral oral oral oral oral (Pengobatan + Induksi Tukak) 1 jam kemudian kel. I s/d V diberi indometasin 15 mg/kg oral hari ke 2 I II III IV V Hari III & IV NaCl 0,9% dringo dringo dringo simetidin (Pengobatan) 5 mg/kg 10 mg/kg 20 mg/kg 45 mg/kg oral oral oral oral oral Khusus Hari IV 3 jam setelah pengobatan dibunuh dan dibedah usus diamati jumlah tukak dihitung Gambar 1 : Skema kerja pengujian ekstrak etanol dringo sebagai anti tukak. 5
6 HASIL DAN PEMBAHASAN Tukak peptik dapat disebabkan indometasin yang merupakan salah satu obat AINS dengan mekanisme kerja menghambat prostaglandin. Tukak yang ditimbulkan oleh indometasin mempunyai jumlah terbanyak pada 1/3 bagian tengah dan 1/3 bagian bawah usus. Penghambatan sintesis prostaglandin menyebabkan penurunan kontraksi otot polos saluran cerna sehingga indometasin dapat kontak lebih lama dengan dinding usus dan menimbulkan tukak Sifat indometasin yang asam lemah menyebabkan tidak banyak diserap pada 1/3 usus bagian atas yang mempunyai suasana agak basa. Gambar 2 : Hasil perbandingan rata rata jumlah rank antar kelompok 6
7 Tabel 1. HASIL UJI KRUSKAL WALLIS DAN PROSENTASE PENURUNAN Kelompok Perlakuan + Ulserogen Dosis (mg / kg bb) Kontrol + Indometasin Ekstrak dringo dosis rendah + Indometasin JUMLAH TUKAK Rata rata Rank Penurunan jumlah tukak (%) 18,5-2 ( = 5%) 14,5 21,6 15,697 Ekstrak dringo dosis sedang + Indometasin Ekstrak dringo dosis tinggi + Indometasin Simetidin + Indometasin ,5 59,5 p = 0, ,6 Ho ditolak 6 67,6 Catatan : Ho = Kelompok I = II = III = IV = V H1 = Kelompok I II III IV V Tabel 2. HASIL UJI DUNN Kontrol Kontrol 5 mg/kg 10 mg/kg 20 mg/kg * Simetidin 45 mg/kg * 5 mg/kg 10 mg/kg 20 mg/kg Simetidin 45 mg/kg Catatan : * = terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) Karena termasuk data ordinal maka analisa statistik yang digunakan adalah non parametrik Kruskal Wallis. Bila terdapat perbedaan bermakna maka selanjutnya data diuji dengan uji Dunn. Gambar 2, memperlihatkan bahwa rata rata peringkat kelompok kontrol jauh lebih tinggi dibanding kelompok lain. Uji statistik membuktikan terdapat perbedaan bermakna (p < 0,05) diantara 4 kelompok (Tabel 1). Uji Dunn menyatakan bahwa perbedaan 7
8 bermakna (p<0,05) tersebut ditemukan antara kelompok kontrol dengan kelompok dringo dosis 20 mg/kg berat badan dan kelompok simetidin. Namun antara kelompok simetidin dengan semua kelompok dringo tidak terdapat perbedaan, begitu pun antar kelompok dringo (Tabel 2). Tukak usus pada tikus putih dapat ditimbulkan dengan 2 kali pengulangan induksi oleh indometasin 45 mg / kg. Pengobatan dringo 20 mg/kg BB selama 4 hari dapat memberikan efek anti tukak dengan penurunan jumlah tukak sebanyak 67,6 % dibandingkan dengan kelompok kontrol. Demikian pula dengan simetidin. KESIMPULAN Ekstrak etanol rimpang dringo dosis 20 mg/kg berat badan (oral) mempunyai efek antitukak secara bermakna (p<0,05) dengan penurunan jumlah tukak sebesar 67,6 %. SARAN Lama pengobatan perlu diperpanjang untuk melihat ada atau tidak efek anti tukak pada dringo dosis 5 mg dan 10 mg / kg bb. PUSTAKA 1. Cotran RS, Kumar V, Collins T. Pathologic Basis of Disease. 6 th Ed. WB Saunders Company. Philadelphia 1999 hal Koolman J, Rohm KH, Atlas Berwarna dan Teks Biokimia (terjemahan) Hipokrates. Jakarta Gan S., Farmakologi dan Terapi edisi 4. Bagian Farmakologi FKUI Jakarta hal Tan HT, Rahardja K. Obat obat penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek efek sampingnya Ed. Ke hal
9 5. Chapman ML. Dispepsia dan penyakit ulkus peptikum. Dalam : Sachar DB, Waye JD, Lewis BS. Buku Saku Gastroenterologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1997 : http : // action and uses. 7. Thompson EB. Drug Bioscreening. New York : VCH, 1990 ; Sutjiatmo AB, Sugiarso NC. Efek ekstrak etanol daun sambiloto terhadap tukak lambung yang disebabkan oleh indometasin pada tikus Wistar. Warta tumbuhan Obat Indonesia 1996 ; 3(1) ;
10 Tabel 1. HASIL UJI KRUSKAL WALLIS DAN PROSENTASE PENURUNAN JUMLAH TUKAK Kelompok Perlakuan + Ulserogen Kontrol + Indometasin Dosis (mg / kg bb) Rata rata Penurunan jumlah Rank tukak (%) 18,5-2 ( = 5%) Ekstrak dringo dosis rendah + Indometasin Ekstrak dringo dosis sedang + Indometasin Ekstrak dringo dosis tinggi + Indometasin Simetidin + Indometasin ,5 21,6 15,697 7,5 59,5 p = 0, ,6 Ho ditolak 6 67,6 Catatan : Ho = Kelompok I = II = III = IV = V H1 = Kelompok I II III IV V Tabel 2. HASIL UJI DUNN Kontrol Kontrol 5 mg/kg 10 mg/kg 20 mg/kg * Simetidin 45 mg/kg * 5 mg/kg 10 mg/kg 20 mg/kg Simetidin 45 mg/kg Catatan : * = terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) 10
UJI AKTIVITAS MADU SEBAGAI ANTITUKAK LAMBUNG TERHADAP TIKUS PUTIH GALUR WISTAR
Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 UJI AKTIVITAS MADU SEBAGAI ANTITUKAK LAMBUNG TERHADAP TIKUS PUTIH GALUR WISTAR 1 Sri Peni Fitrianingsih, 2 Ratu Choesrina 1,2Program Studi
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,
I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ulkus peptik atau tukak peptik adalah defek mukosa gastrointestinal (GI) yang meluas sampai ke mukosa otot yang terjadi di esofagus, lambung atau duodenum (Brashers,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Aspirin adalah golongan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aspirin adalah golongan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang memiliki efek analgetik, antipiretik dan antiinflamasi yang bekerja secara perifer. Obat ini digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (OAINS) adalah suatu golongan obat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (OAINS) adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgetik, antipiretik, serta anti radang dan banyak digunakan untuk menghilangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ulkus didefinisikan sebagai defek pada mukosa saluran pencernaan yang mengenai lapisan mukosa hingga submukosa atau lebih. Ulkus mungkin terjadi pada seluruh saluran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. inflamasi. Obat ini merupakan salah satu kelompok obat yang paling banyak diresepkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat anti inflamasi nonosteroid (OAINS) merupakan kelompok obat yang paling banyak dikonsumsi diseluruh dunia untuk mendapatkan efek analgetik, antipiretik dan anti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lambung merupakan perluasan organ berongga besar berbentuk kantung dalam rongga peritoneum yang terletak di antara esofagus dan usus halus. Saat keadaan kosong, bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyakit ulkus peptikum (tukak peptik) terdiri dari ulkus gaster dan ulkus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit ulkus peptikum (tukak peptik) terdiri dari ulkus gaster dan ulkus duodenum. Ulkus peptikum didefinisikan sebagai suatu defek mukosa atau submukosa yang berbatas
Lebih terperincisebesar 90% (Dodge, 1993). Ulkus gaster berukuran lebih besar dan lebih menonjol sehingga pada pemeriksaan autopsi lebih sering atau mudah dijumpai di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit ulkus peptikum (ulkus peptik) merupakan penyakit yang masih banyak ditemukan terutama dalam kelompok usia di atas 45 tahun (Gartner dan Hiatt, 2001).
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ulkus Peptikum 2.1.1 Definisi Ulkus peptikum merupakan luka terbuka dengan pinggir edema disertai indurasi dengan dasar tukak tertutup debris (Tarigan, 2009). Ulkus peptikum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obat merupakan suatu bahan atau campuran bahan yang berfungsi untuk digunakan sebagai diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
Lebih terperinciUJI EFEK ANTITUKAK LAMBUNG EKSTRAK AIR HERBA BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.)TERHADAP TIKUS WISTAR BETINA
KARTIKA JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 1, (1), 5-5 5 ISSN 35-6565 UJI EFEK ANTITUKAK LAMBUNG EKSTRAK AIR HERBA BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.)TERHADAP TIKUS WISTAR BETINA Novia Anggraeni Hanafi, Afifah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tukak lambung merupakan salah satu gangguan gastrointestinal utama, yang dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan dari faktor agresif (asam lambung dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan dicerna untuk diserap sebagai zat gizi, oleh sebab itu kesehatan. penyakit dalam dan kehidupan sehari-hari (Hirlan, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saluran pencernaan merupakan gerbang utama masuknya zat gizi sebagai sumber pemenuhan kebutuhan tubuh baik untuk melakukan metabolisme hingga aktivitas sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman beralkohol telah banyak dikenal oleh masyarakat di dunia, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup tinggi angka konsumsi minuman
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK GASTROPROTEKTIF AIR PERASAN DAUN PISANG (Musa paradisiaca L.) PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ASPIRIN
ABSTRAK EFEK GASTROPROTEKTIF AIR PERASAN DAUN PISANG (Musa paradisiaca L.) PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ASPIRIN Melissa Chandra, 2014, Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes. Pembimbing
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
18 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian ini merupakan penelitian bersarang (nested) dari penelitian yang dilakukan bersama untuk jenis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada periode perkembangan obat telah banyak diberikan perhatian untuk mencari kemungkinan adanya hubungan antara struktur kimia, sifat-sifat kimia fisika
Lebih terperinciAKTIVITAS ANALGETIKA INFUSA DAUN ALPUKAT (Persea americana) PADA MENCIT. TITA NOFIANTI Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
AKTIVITAS ANALGETIKA INFUSA DAUN ALPUKAT (Persea americana) PADA MENCIT TITA NOFIANTI Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya ABSTRAK Pengujian aktivitas analgetika infusa daun alpukat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tukak lambung merupakan salah satu bentuk tukak peptik yang ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, tukak lambung menjadi suatu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat dan dalam kondisi yang parah dapat menjadi penyebab kematian. Tukak lambung merupakan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1
Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1 Samarinda, 5 6 Juni 2015 Potensi Produk Farmasi dari Bahan Alam Hayati untuk Pelayanan Kesehatan di Indonesia serta Strategi Penemuannya PROFIL FARMAKOKINETIKA
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh : DHYNA MUTIARASARI PAWESTRI J
UJI EFEK ANTIINFLAMASI INFUSA BUAH SEMU JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) TERHADAP EDEMA PADA TELAPAK KAKI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memiliki aktifitas penghambat radang dengan mekanisme kerja
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang NSAID (non-steroidal antiinflamatory drugs) merupakan obat yang memiliki aktifitas penghambat radang dengan mekanisme kerja menghambat biosintesis prostaglandin melalui
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. disebabkan oleh rusaknya ketahanan mukosa gaster. Penyakit ini. anemia akibat perdarahan saluran cerna bagian atas (Kaneko et al.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ulkus gaster adalah ulserasi atau robeknya lapisan mukosa yang disebabkan oleh rusaknya ketahanan mukosa gaster. Penyakit ini masih menjadi masalah di bidang kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir- akhir ini sering dibicarakan tentang boraks yang terdapat pada beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran beberapa bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratorik. Penelitian dilakukan dengan memberikan perlakuan pada sampel yang telah dibagi menjadi
Lebih terperinci[FARMAKOLOGI] February 21, Obat Anti Inflamasi Non Steroid ( OAINS ) Pada th/ sistomatis, tidak u/ th/ kausal. Ibuprofen, asam mefenamat,
Obat Anti Inflamasi Non Steroid ( OAINS ) Obat anti inflamasi terbagi 2 : 1. Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) Kronis, bekerja di saraf perifer Pada th/ sistomatis, tidak u/ th/ kausal Ex : Ibuprofen,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sumber pemenuhan kebutuhan tubuh untuk melakukan metabolisme hingga
I. PENDAHULUAN Saluran pencernaan merupakan gerbang utama masuknya zat gizi sebagai sumber pemenuhan kebutuhan tubuh untuk melakukan metabolisme hingga aktivitas sehari-hari. Lambung merupakan tempat yang
Lebih terperinciHIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk:
HIPONATREMIA 1. PENGERTIAN Hiponatremia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kadar natrium dalam darah adalah rendah abnormal. Natrium merupakan elektrolit yang membantu mengatur jumlah air di dalam
Lebih terperinciPENGEMBANGAN METODE INDUKSI TUKAK LAMBUNG
ISSN : 1693-9883 Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. V, No. 2, Agustus 2008, 84-90 PENGEMBANGAN METODE INDUKSI TUKAK LAMBUNG Fadlina Chany Saputri, Santi Purna Sari, Abdul Mun im Departemen Farmasi FMIPA UI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ulkus gaster tersebar diseluruh dunia dengan prevalensi yang berbeda tergantung pada sosial ekonomi, demografi, dijumpai lebih banyak pada pria, meningkat pada usia
Lebih terperinciABSTRAK. PENGARUH PEMBERIAN INFUSA Musa paradisiaca.linn (Musaceae) TERHADAP TUKAK LAMBUNG PADA TIKUS GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ASETOSAL
ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN INFUSA Musa paradisiaca.linn (Musaceae) TERHADAP TUKAK LAMBUNG PADA TIKUS GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ASETOSAL Adi Suryadinata Krisetya, 2007, Pembimbing I : Endang Evacuasiany,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Inflamasi adalah suatu respon dari jaringan hidup atau sel terhadap suatu rangsang atau infeksi yang dilakukan oleh pembuluh darah dan jaringan ikat. Tanda-tanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk konvensional dapat mengiritasi lambung bahkan dapat. menyebabkan korosi lambung (Wilmana, 1995).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat AINS merupakan suatu grup obat yang secara kimiawi tidak sama dalam hal aktivitas antipiretik, analgesik dan antiinflamasinya. Sediaan aspirin dalam bentuk konvensional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini, dimana kehidupan masyarakat semakin dimudahkan dengan perkembangan teknologi, secara tidak langsung mempengaruhi gaya hidup yang serba
Lebih terperinciOBA B T A T S I S ST S E T M
OBAT SISTEM GASTROINTESTINAL dr. Agung Biworo,M.Kes ULKUS PEPTIK Mukosa lambung dibagi menjadi tiga daerah ekskresi : Area glandula kardia mensekresi mukus dan pepsinogen. Area glandula oksintik (parietal)
Lebih terperincijuga mendapat terapi salisilat. Pasien harus diberi pengertian bahwa selama terapi bismuth subsalisilat ini dapat mengakibatkan tinja berwarna hitam
1. Agen Pelindung Mukosa a Sukralfat Dosis Untuk dewasa 4 kali sehari 500-1000 mg (maksimum 8 gram/hari) sewaktu lambung kosong (1 jam sebelum makan dan tidur). Pengobatan dianjurkan selama 4-8 minggu,
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN
HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN PUSAT STUDI OBAT BAHAN ALAM DEPARTEMEN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Inflamasi merupakan suatu mekanisme proteksi tubuh terhadap gangguan dari luar atau infeksi. Akan tetapi inflamasi juga menjadi sebab timbulnya berbagai gangguan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji dengan posttest only control group design B. Subjek Penelitian Hewan uji yang
Lebih terperinciEFEK ANTIDIARE EKSTRAK DAUN SEMBUNG (Blumea Balsamifera L.) TERHADAP MENCIT PUTIH
EFEK ANTIDIARE EKSTRAK DAUN SEMBUNG (Blumea Balsamifera L.) TERHADAP MENCIT PUTIH Elly Kendali Larasati, Islamudin Ahmad, Arsyik Ibrahim Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tukak peptik merupakan penyakit akibat ketidakseimbangan fisiologis antara faktor agresif (asam lambung dan pepsin) dengan faktor pelindung (pertahanan dan perbaikan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ULKUS PEPTIKUM
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ULKUS PEPTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ULKUS PEPTIKUM A.PENGERTIAN Ulkus peptikum merupakan keadaan di mana kontinuitas mukosa lambung terputus dan meluas sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Obat analgesik antipiretik serta obat anti inflamasi nonsteroid (AINS)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat analgesik antipiretik serta obat anti inflamasi nonsteroid (AINS) merupakan salah satu kelompok obat yang banyak diresepkan dan juga digunakan tanpa resep dokter.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat experimental laboratorium dengan rancangan penelitian post test only control group, karena pengukuran hanya dilakukan setelah pemberian
Lebih terperinciABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GASTRITIS TERHADAP PENGGUNAAN TERAPI KOMBINASI RANITIDIN DAN ANTASIDA DI PUSKESMAS S. PARMAN BANJARMASIN
ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN GASTRITIS TERHADAP PENGGUNAAN TERAPI KOMBINASI RANITIDIN DAN ANTASIDA DI PUSKESMAS S. PARMAN BANJARMASIN Deisy Octaviani 1 ;Ratih Pratiwi Sari 2 ;Soraya 3 Gastritis merupakan
Lebih terperinciFARMAKOTERAPI PADA PENYAKIT / GANGGUAN SALURAN CERNA ULKUS PEPTIK ULKUS PEPTIK
FARMAKOTERAPI PADA PENYAKIT / GANGGUAN SALURAN CERNA Oleh dr. Agung Biworo, M.Kes ULKUS PEPTIK Mukosa lambung dibagi menjadi tiga daerah ekskresi : Area glandula kardia mensekresi mukus dan pepsinogen.
Lebih terperinciPenelitian efek antidiare ekstrak daun salam (Eugenia polyantha) dengan metode transit intestinal oleh Hardoyo (2005), membuktikan
BAB 1 PENDAHULUAN Diare dapat diartikan sebagai timbulnya feses yang berbentuk cair secara berulang-ulang dan berlebihan (lebih dari 3 kali sehari). Pada umumnya timbulnya diare karena suatu gejala klinis,
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian ini didesain sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu merepresentasikan aktivitas hipoglikemik yang dimiliki buah tin (Ficus carica L.) melalui penurunan kadar glukosa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan korban tersering dari kecelakan lalu lintas. 1. Prevalensi cedera secara nasional menurut Riskesdas 2013 adalah 8,2%,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO, lebih dari 3.400 manusia di dunia meninggal di jalan setiap hari dan lebih dari 10 juta manusia mengalami cedera dan disabilitas tiap tahunnya. Anak anak,
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTITUKAK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) DAN SUKRALFAT
AKTIVITAS ANTITUKAK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) DAN SUKRALFAT Ika Kurnia Sukmawati 1, Agus Sulaeman 2 Selviani Wulandari 3 Sekolah Tinggi Farmasi Bandung, Jl. Soekarno
Lebih terperinciLesi mukosa akut lambung akibat Aspirin atau dengan istilah Aspirin gastropati merupakan kelainan mukosa akibat efek topikal yang akan diikuti oleh
V. PEMBAHASAN UMUM Lesi mukosa akut lambung akibat efek samping OAINS/Aspirin merupakan kelainan yang sering ditemukan. Prevalensi kelainan ini sekitar 70 persen sedangkan pada 30 persen kasus tidak didapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan eksperimental laboratorik dengan metode post-test only with control group design. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 200 SM sindrom metabolik yang berkaitan dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein, diberi nama diabetes oleh Aretaeus, yang kemudian dikenal
Lebih terperinciUJI EFEK ANALGETIK REBUSAN DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) Hilda Wiryanthi Suprio *) ABSTRAK
UJI EFEK ANALGETIK REBUSAN DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) Hilda Wiryanthi Suprio *) *) Program Studi DIII STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK Telah dilakukan penelitian
Lebih terperinciSuspensi. ALUMiNII HYDROXYDUM COLLOIDALE. Aluminium Hidroksida Koloidal. Alukol
Suspensi Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai dengan keluhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dispepsia merupakan kumpulan gejala berupa keluhan nyeri, perasaan tidak enak perut bagian atas yang menetap atau episodik disertai dengan keluhan seperti rasa penuh
Lebih terperinciOBAT GASTROINTESTINAL
OBAT GASTROINTESTINAL OBAT SALURAN PENCERNAAN Obat Penyakit Tukak - Peptik Anti emetik Laxativa ( Pencahar ) Anti Diare 1. OBAT PENYAKIT TUKAK PEPTIC A. Antasida adalah basa basa lemah yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental laboratorium dalam menguji aktivitas analgetik pada mencit putih jantan. B. Tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Diare atau gastroenteritis merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai di masyarakat (Miftakhul Hudayani, 2008). Penyakit ini terutama disebabkan oleh makanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Kejadian ulkus lambung berkisar antara 5% - 10% dari total populasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ulkus lambung merupakan masalah pencernaan yang sering ditemukan di masyarakat. Kejadian ulkus lambung berkisar antara 5% - 10% dari total populasi penduduk dunia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diserahkan oleh apoteker di apotek (Asti dan Indah, 2004). The International
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Swamedikasi Swamedikasi adalah suatu pengobatan sendiri yang dilakukan oleh masyarakat terhadap penyakit yang umum diderita, dengan menggunakan obatobatan yang dijual bebas
Lebih terperinciEFEK PEMBERIAN EKSTRAK KAYU MANIS (CINNAMOMUM BURMANNII) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS WISTAR YANG DIBERI ASPIRIN
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KAYU MANIS (CINNAMOMUM BURMANNII) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS WISTAR YANG DIBERI ASPIRIN 1 Janet Walangitan 2 Lily Loho 2 Meilany Durry 1 Kandidat Skripsi Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel- sel radang pada
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
16 BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Ekstrak buah mahkota dewa digunakan karena latar belakang penggunaan tradisionalnya dalam mengobati penyakit rematik. Berdasarkan penelitian sebelumnya, ekstrak etanol
Lebih terperinciSatuan Acara penyuluhan (SAP)
Lampiran Satuan Acara penyuluhan (SAP) A. Pelaksanaan Kegiatan a. Topik :Gastritis b. Sasaran : Pasien kelolaan (Ny.N) c. Metode : Ceramah dan Tanya jawab d. Media :Leaflet e. Waktu dan tempat : 1. Hari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Patologi Anatomi, Histologi, dan Farmakologi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) adalah salah satu jenis tanaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) adalah salah satu jenis tanaman herbal yang biasanya dijadikan sebagai menjadi tanaman hias. Tanaman patah tulang selain tanaman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only Control Group Design).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group design. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian mencit (Mus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tukak peptik merupakan penyakit akibat gangguan pada saluran gastrointestinal atas yang disebabkan sekresi asam dan pepsin yang berlebihan oleh mukosa lambung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme tubuh, termasuk dalam mekanisme keseimbangan kadar glukosa darah yang berperan penting dalam aktifitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dikatakan sebagai mukosa mastikasi yang meliputi gingiva dan palatum keras.
7 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaringan lunak rongga mulut dilindungi oleh mukosa yang merupakan lapisan terluar rongga mulut. Mukosa melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan dan masuknya mikroorganisme
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN
0 BAB 5 HASIL PENELITIAN Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 4x dan 10x terhadap 60 preparat, terlihat adanya peradangan yang diakibatkan aplikasi H 2 O 2 10%, serta perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan kemajuan zaman, penyakit dan infeksi yang menyerang pada manusia semakin berkembang dan menjadi salah satu ancaman terbesar dalam kehidupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional merupakan program pelayanan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan memakai tanaman berkhasiat obat sebagai upaya penanggulangan masalah kesehatan. Pengobatan dan pendayagunaan obat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kesehatan Jiwa, dan Patologi Anatomi. ini akan dilaksanakan dari bulan Februari-April tahun 2016.
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Farmakologi, Biokimia, Ilmu Kesehatan Jiwa, dan Patologi Anatomi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorik. B. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekitar 500.000 orang di Amerika Serikat setiap tahunnya terkena penyakit tukak peptik, dan 70% terjadi pada usia 25 sampai 64 tahun. Biaya yang dikeluarkan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENELITIAN
25 BAB 5 HASIL PENELITIAN Preparat jaringan yang telah dibuat, diamati dibawah mikroskop multinokuler dengan perbesaran 4x dan 10x. Semua preparat dapat dibaca berdasarkan tolok ukur skor tingkat peradangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan dan Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian eksperimen, rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap dengan lima kelompok,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan rancangan acak lengkap dengan Posttest Only Control Group Design. Dalam penelitian
Lebih terperinciSetiap tahun, diperkirakan terdapat 2 miliar kasus diare di seluruh dunia. Pada tahun 2004, diare menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di
BAB 1 PENDAHULUAN Obat tradisional Indonesia merupakan warisan budaya dan merupakan bagian integral dari kehidupan bangsa Indonesia yang dapat dipakai dalam sistem pelayanan kesehatan. Oleh karena itu
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi sampel
Lampiran 1. Identifikasi sampel 74 Lampiran 2.Rekomendasi persetujuan etik penelitian 75 Lampiran 3. Gambar nanas segar Gambar Buah Nanas Segar Gambar Makroskopik Kulit Buah Nanas Segar 76 Lampiran 4.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Perhitungan Dosis. Dosis konversi untuk mencit berdasarkan 50kgBB orang dewasa, lebih tepat dengan menggunakan dalil Clark :
LAMPIRAN Lampiran 1 Perhitungan Dosis Berat rata-rata mencit = 25 mg Dosis konversi untuk mencit berdasarkan 50kgBB orang dewasa, lebih tepat dengan menggunakan dalil Clark : Dosis = Dosis Dewasa x Berat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan.hewan coba yang
Lebih terperinciUJI EFEK ANTIULCER PERASAN UMBI GARUT (Maranta arundinaceae L) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI
UJI EFEK ANTIULCER PERASAN UMBI GARUT (Maranta arundinaceae L) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI Oleh RETNANI WIDHI ASTUTI K 100 04 0142 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN OBAT TUKAK PEPTIK PADA PASIEN TUKAK PEPTIK (Peptic Ulcer Disease) DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB TAHUN 2015
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT TUKAK PEPTIK PADA PASIEN TUKAK PEPTIK (Peptic Ulcer Disease) DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB TAHUN 2015 EVALUATION OF PEPTIC ULCER MEDICATION USE IN PATIENTS WITH PEPTIC ULCER
Lebih terperinciProsiding Farmasi ISSN:
Prosiding Farmasi ISSN: 2460-6472 Uji Aktivitas Anti Tukak Lambung Rebusan Daun Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L.) terhadap Tikus Wistar Antipeptic Ulcer Activity of the Leaves Extract of Amaranthus
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan pepaya jantan a. Tumbuhan pepaya jantan b. Bunga pepaya jantan c. Simplisia bunga pepaya jantan Lampiran 3. Perhitungan hasil pemeriksaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dermatitis alergika adalah suatu peradangan pada kulit yang didasari oleh reaksi alergi/reaksi hipersensitivitas tipe I. Penyakit yang berkaitan dengan reaksi hipersensitivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Analgetika adalah zat-zat yang memiliki efek mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah gejala penyakit atau kerusakan yang paling sering. Walaupun nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering memudahkan diagnosis, pasien
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Kategori Penelitian dan Rancangan Percobaan 1. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen eksploratif dengan rancangan acak lengkap pola searah.
Lebih terperinciUJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)
UJI EFEK ANALGETIK, TOKSISITAS AKUT DAN TERTUNDA EKSTRAK ETANOL DAUN BERINGIN (Ficus benjamina L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) ABSTRAK Syilfia Hasti, Elka Yuslinda, Nofri Hendri Sandi, Wan
Lebih terperinciUJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBELEKAN (LANTANA CAMARA L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR
UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBELEKAN (LANTANA CAMARA L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR I Made Putra Suwertayasa, Widdhi Bodhy, Hosea Jaya Edy Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh (Sub Direktorat) Subdit Diare,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya masalah penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia baik dikarenakan
Lebih terperinciThera Rolavina S,S.Farm.,Apt
Thera Rolavina S,S.Farm.,Apt ANTASID ANTASID adalah basa basa lemah yang digunakan untuk mengikat secara kimiawi dan menetralkan asam lambung ANTIULCER Obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghambat
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN
BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Variabel Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu, yaitu penelitian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap kelompok eksperimental
Lebih terperinci