TOPIK PERKEMBANGAN BAGIAN DARI PSIKOLOGI PENGERTIAN PERTUMBUHAN, KEMATANGAN, BELAJAR, DAN LATIHAN DEFINISI PERKEMBANGAN PRINSIP PERKEMBANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TOPIK PERKEMBANGAN BAGIAN DARI PSIKOLOGI PENGERTIAN PERTUMBUHAN, KEMATANGAN, BELAJAR, DAN LATIHAN DEFINISI PERKEMBANGAN PRINSIP PERKEMBANGAN"

Transkripsi

1 Perkembangan Peserta Didik 1

2 PERKEMBANGAN BAGIAN DARI PSIKOLOGI TOPIK PENGERTIAN PERTUMBUHAN, KEMATANGAN, BELAJAR, DAN LATIHAN DEFINISI PERKEMBANGAN PRINSIP PERKEMBANGAN Sosialisasi KTSP 2

3 PERKEMBANGAN BAGIAN DARI PSIKOLOGI Psikologi perkembangan cabang dari psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku (J.P. Chaplin, 2001) Psikologi perkembangan cabang dari psikologi yang mempelajari perubahan perilaku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu mulai dari masa konsepsi sampai mati (Rosa Vasta, et.al, 1992) PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MERUPAKAN SALAH SATU BIDANG PSIKOLOGI YANG MEMFOKUSKAN KAJIAN ATAU PEMBAHASANNYA MENGENAI PERUBAHAN TINGKAH LAKU DAN PROSES PERKEMBANGAN DARI MASA KONSEPSI SAMPAI MATI Sosialisasi KTSP 3

4 PENGERTIAN 1. PERTUMBUHAN (GROWTH), 2. KEMATANGAN (MATURATION), 3. LATIHAN (EXERCISES), 4. BELAJAR (LEARNING), 5. PERKEMBANGAN (DEVELOPMENT) Sosialisasi KTSP 4

5 PERTUMBUHAN (GROWTH) 1. Perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah atau fisik (Lefrancois, 1975:180) 2. Menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru (yang tadinya belum nampak) dari organisme atau individu, baik fisik maupun psikis (termasuk pola-pola perilaku dan sifatsifat kepribadian), dalam arti yang luas (Whitherington, 1952: 87-88, & Hurlock, 1956) Sosialisasi KTSP 5

6 KEMATANGAN/MASA PEKA (MATURATION) Menunjukkan kepada suatu masa tertentu yang merupakan titik kulminasi dari suatu fase pertumbuhan (Witherington, 1952: 88)) 2. Sebagai titik tolak kesiapan (readiness) dari sesuatu fungsi (psikofisis) untuk menjalankan fungsinya (Hurlock, 1956) Sosialisasi KTSP 6

7 LATIHAN (EXERCISES) Dalam situasi belajar, merupakan praktek atau pengulangan suatu perbuatan, atau satu keterampilan verbal untuk dapat dikuasai (J.P. Chaplin, 2001: 176) 2. Kegiatan jasmaniah bagi latihan otot-otot (J.P. Chaplin, 2001: 176) Sosialisasi KTSP 7

8 BELAJAR (LEARNING) MENUNJUKKAN KEPADA PERUBAHAN DALAM POLA-POLA SAMBUTAN ATAU PERILAKU DAN ASPEK-ASPEK KEPRIBADIAN TERTENTU SEBAGAI HASIL USAHA INDIVIDU ATAU ORGANISME YANG BERSANGKUTAN DALAM BATAS- BATAS WAKTU SETELAH TIBA MASA PEKANYA. PERBEDAANNYA: PERUBAHAN-PERUBAHAN PERILAKU DAN PRIBADI SEBAGAI HASIL BELAJAR BERLANGSUNG SECARA INTENSIONAL ATAU DENGAN SENGAJA DIUSAHAKAN OLEH INDIVIDU YANG BERSANGKUTAN Sosialisasi KTSP 8

9 PERBEDAANNYA: PERUBAHAN-PERUBAHAN PERILAKU DAN PRIBADI SEBAGAI HASIL BELAJAR BERLANGSUNG SECARA INTENSIONAL ATAU DENGAN SENGAJA DIUSAHAKAN OLEH INDIVIDU YANG BERSANGKUTAN, SEDANGKAN PERUBAHAN DALAM ARTI PERTUMBUHAN DAN KEMATANGAN BERLANGSUNG SECARA ALAMIAH MENURUT JALANNYA PERTAMBAHAN WAKTU ATAU USIA YANG DITEMPUH OLEH YANG BERSANGKUTAN Sosialisasi KTSP 9

10 DEFINISI PERKEMBANGAN (DEVELOPMENT) PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG DIALAMI INDIVIDU ATAU ORGANISME MENUJU TINGKAT KEDEWASAANNYA ATAU KEMATANGAN YANG BERLANGSUNG SECARA SISTEMATIS, PROGRESIF, DAN BERKESINAMBUNGAN, BAIK YANG MENYANGKUT FISIK (JASMANIAH) MAUPUN PSIKIS (ROHANIAH) (SAMSU YUSUF, 2001: 15) Sosialisasi KTSP 10

11 Sistematis: perubahan saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian- bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh: kemampuan berjalan anak seiring dengan matangnya otot-otot kaki atau keinginan remaja untuk memperhatikan jenis kelamin lain seiring dengan matangnya organ-organ seksualnya. Progesif: perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis) Contoh: perubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar) dan perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang sederhana sampai kpd yang kompleks

12 Berkesinambungan: perubahan pada fungsi organisme berlangsung secara beraturan atau berurutan tdk terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat. loncat. Contoh: untuk dapat berdiri, harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan merangkak Sosialisasi KTSP 12

13 CIRI-CIRI UMUM PERKEMBANGAN 1. Terjadi perubahan dalam aspek fisik dan psikis 2. Terjadinya perubahan dalam proporsi 3. Lenyapnya tanda-tanda lama 4. Diperolehnya tanda-tanda baru Sosialisasi KTSP 13

14 PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN 1. PERKEMBANGAN MERUPAKAN PROSES YANG TDK PERNAH BERHENTI 2. SEMUA ASPEK PERKEMBANGAN SALING MEMPENGARUHI 3. PERKEMBANGAN MENGIKUTI POLA/ARAH TERTENTU 4. PERKEMBANGAN TERJADI PADA TEMPO YANG BERLAINAN 5. SETIAP FASE PERKEMBANGAN MEMPUNYAI CIRI KHAS 6. SETIAP INDIVIDU NORMAL AKAN MENGALAMI TAHAPAN/FASE PERKEMBANGAN Sosialisasi KTSP 14

15 PERSPEKTIF PSIKOLOGI DALAM MEMAHAMI PERKEMBANGAN 15

16 PERSPEKTIF BEHAVIORISME PERSPEKTIF KOGNITIF PERSPEKTIF HUMANISME (FENOMENOLOGIS) 16

17 PERSPEKTIF BEHAVIORISME (Thorndike dan Skinner) o o o Perkembangan perilaku manusia akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Perilaku pada dasarnya ditentukan oleh lingkungan dengan adanya masukan input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respon. Pentingnya penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) respon semakin kuat, bila penguatan dikurangi negative reinforcement) akan tetap dikuatkan. 17

18 Model STIMULUS-RESPON o o o o Mendudukan orang belajar sebagai individu yang pasif. Pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah-ubah. ubah. Belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memidahkan pengetahuan, dimana siswa memiliki pemahaman sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Penguatan (reinforcement) adalah faktor penting dalam belajar. 18

19 PERSPEKTIF KOGNITIF (Jean Piaget dan Jerome Bruner) o o o o Perkembangan manusia melibatkan proses pengenalan yang bersifat kognitif. Perkembangan kognitif sesuai dengan bertambahnya usia individu. Perkembangan merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tdk selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak. Proses perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem staraf. 19

20 TAHAP PERKEMBANGAN (Jean Piaget) 1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun) Tingkah laku anak pada tahap ini dikendalikan oleh perasaan dan aktivitas motorik; inpresi anak akan dunianya dibentuk oleh persepsi akan perasaannya. Pengenalan anak terbatas pada benda konkrit. 2. Tahap Preoperasional (2-7 tahun) Ciri pokok perkembangan pada penguasaan simbol atau bahasa tanda termasuk simbol verbal, dan mulai berkembangnya konsep intuitif (pengetahuan langsung tanpa kesadaran terlihat dalam persiapan berpikir). 20

21 3. Tahap Operasional konkrit (7-11 tahun) Operasional: suatu tipe tindakan untuk memanipulasi objek atau gambaran yang ada dalam dirinya. Anak sudah dpt berpikir dengan model kemungkinan dlm melakukan kegiatan tertentu. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis hanya dengan benda-benda konkrit. Anak telah dpt melakukan pengklasifikasian, pengelompokan, dan pengaturan masalah. Anak dapat membandingkan pendapat orang lain, walaupun tergantung pada masalah yang konkrit. 3. Sosialisasi KTSP 21

22 4. Tahap Operasional formal ( tahun) Ciri pokok perkembangan: Anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir kemungkinan. Munculnya berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico- deductive dan iductive. Dapat bekerja secara efektif dan sistematis, menganalisis secara kombinasi, menentukan macam- macam proforsi, serta menarik generalisasi secara mendasar. Sosialisasi KTSP 22

23 TAHAP PERKEMBANGAN (J. Bruner) Menekankan adanya pengaruh kebudayaan dalam memahami terhadap tingkah laku individu. 1. Tahap enaktif: seseorang melakukan aktivitas dalam upayanya utk memahami lingkungan sekitar. Artinya, dlm memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motorik. Misal: melalui gigitan, sentuhan, pegangan dsb. 2. Tahap ikonik: seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal. Artinya, memahami dunia sekitar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komparasi) Sosialisasi KTSP 23

24 3. Tahap simbolik: seseorang telah mampu memiliki ide- ide gagasan-gagasan abstrak yang dipengaruhi oleh kemampuannya dlm berbahasa, logika, dan matematika. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan sistem simbol. 3. Sosialisasi KTSP 24

25 PERSPEKTIF HUMANISME (Kolb) Menurut teori ini belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Teori ini sifatnya abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar. Teori ini sangat mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuk yang ideal. Sosialisasi KTSP 25

26 Menurut teori ini belajar merupakan asimilasi bermakna. Materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Faktor motivasi dan pengalaman emosional sangat penting dalam peristiwa belajar, sebab tanpa motivasi dan keinginan dari pihak si belajar, maka tidak akan terjadi asimilasi pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif yang dimiliknya. Teori belajar humanistic berpendapat bahwa teori belajar apapun dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal. Karena manusia adalah mahluk yang kompleks. Sosialisasi KTSP 26

27 4 Tahap Perkembangan dari Kolb 1. Tahap pengalaman konkrit seseorang mampu mengalami suatu kejadian sebagaimana adanya. Ia dpt melihat dan merasakannya, dapat menceriterakan peristiwa tsb sesuai dengan apa yang dialaminya. 2. Tahap pengamatan aktif dan reflektif mampu melakukan refleksi terhadap peristiwa yang dialaminya, dengan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan bagaimana hal itu bisa terjadi, dan mengapa hal itu terjadi. Sosialisasi KTSP 27

28 3. Tahap konseptualisasi Seseorang dapat membuat abstraksi, mengembangkan suatu teori, konsep, atau hukum dan prosedur tentang sesuatu yang menjadi objek perhatiannya. Berpikir induktif untuk merumuskan secara generalisasi. 4. Tahap eksperimentasi aktif Dapat melakukan eksperimen secara aktif, dan dpt mengaplikasikan konsep, teori, dan aturan dlm situasi nyata. Berpikir deduktif banyak digunakan dlm tahap ini. Sosialisasi KTSP 28

29 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN 29

30 ALIRAN EMPIRISME A. Dipelopori oleh JOHN LOCKE Dikenal dengan teori Tabularasa (meja yang diatasnya dilapisi lilin). Anak pada saat lahir dlm keadaan bersih tanpa noda dan suci adanya, lingkungan yang membentuk pribadi anak di kelak kemudia hari. B. Dipelopori oleh JJ ROOUSSEAU Segala sesuatu pada dasarnya baik sebagaimana datang dari penciptanya, namun segala sesuatu menurun ke tangantangan manusia. Artinya pembentukan pribadi manusia tergantung kepada manusia itu sendiri dalam mendayagunakan lingkungan Sosialisasi KTSP 30

31 C. Pandangan aliran ini: Memandang bahwa perkembangan menusia sangat ditentukan oleh faktor lingkungan, terutama pendidikan. Lingkungan yang akan membubuhkan aneka ragam tulisan pada kertas putih itu. Lingkungan dapat didayagunakan dan dikuasai oleh manusia, maka aliran ini memiliki ciri optimisme dalam perkembangan pribadi anak. Sosialisasi KTSP 31

32 lanjutan Perkembangan individu tergantung kpd hasil belajarnya dan faktor penentu utama dalam belajar sepenuhnya berasal dari lingkungannya (Yelon and Weinstein, 1977). Implikasinya terhadap pendidikan, yakni memberikan kemungkinan sepenuhnya bagi pendidik untuk dapat membentuk kepribadian peserta didik. Sosialisasi KTSP 32

33 ALIRAN NATIVISME A. Dipelopori oleh ARTHUR SCHOPENHAUER Pendapat mengenai pribadi manusia: bahwa faktor pembawaan yang telah dibawa sejak lahir tkd bisa diubah oleh pengaruh lingkungan atau pendidikan. Apabila manusia secara heriditas memiliki potensi-potensi tinggi, maka perkembangan kepribadian mendatang akan tinggi pula, sebaliknya apabila potensi heriditasnya rendah kepribadian mendatang akan rendah pula Sosialisasi KTSP 33

34 Arnold Gessel Faktor turunan adalah penting Kematangan mrpk hal utama yang menentukan proses belajar Pertumbuhan/perkembangan individu dikontrol oleh faktor kematangan dan kematangan mengontrol pola perkembangan individu. Faktor keurunan yg dimiliki individu menetukan pola dan gaya perkembangan individu. Sosialisasi KTSP 34

35 Implikasi thd pendidikan Kurang memberikan kemungkinan bagi pendidik dalam upaya mengubah kepribadian peserta didik. Peran pendidik/sekolah sedikit sekali dapat dipertimbangkan utk dapat mengubah perkembangan peserta didik Sosialisasi KTSP 35

36 B. Pandangan aliran ini: Memandang bahwa perkembangan pribadi manusia sangat ditentukan oleh faktor heriditas atau pembawaan yang potensial berasal dari dalam diri seseorang (membawa potensi dlm diri secara kodrati). Pembentukan pribadi anak tergantung bagaimana ia mengembangkan pembawaan ini. Teori ini mengabaikan lingkungan secara dominan dlm pembentukan pribadi seseorang. Pendidikan hanya memainkan peranan dlm rangka perealisasi potensi- potensi pembawaan. Sosialisasi KTSP 36

37 ALIRAN KONVERGENSI Dipelopori oleh WILLIAM STERN Teori yang menekankan kedua faktor yang berasal dari pembawaan maupun lingkungan. Menurut aliran ini anak sudah membawa potensi-potensi tertentu yang sifatnya potensial dan lingkungan (pendidikan) berperan juga dlm membentuk pribadi manusia, sehingga pribadi manusia merupakan perpaduan di antara keduanya. Sosialisasi KTSP 37

38 Pandangan aliran ini: Teori ini menyatakan bahwa perkembangan pribadi manusia merupakan hasil dari proses kerjasama antara heriditas (pembawaan) dan invironment (lingkungan). Tiap pribadi merupakan hasil perpaduan (konvergensi) dari faktor internal (potensi dlm diri) dengan faktor eksternal (lingkungan, termasuk pendidikan). Bagaimanapun baiknya heriditas, apabila lingkungan tidak menunjang dan mengembangkannya, maka heriditas yang baik akan menjadi tetap tidur, begitu juga sebaliknya, apabila heriditas sudah tidak baik, tetapi lingkungan menunjang, maka pribadi ideal akan tercapai. Sosialisasi KTSP 38

39 Implikasinya thd pendidikan Memberikan kemungkinan bagi pendidik utk dapat membantu peserta didik berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan dengan memperhatikan faktor hereditas (kematangan, bakat, kemampuan, keadaan mental) dan lingkungan peserta didik. Sosialisasi KTSP 39

40 TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN 40

41 PENGERTIAN Havighurst (1961) A development task is a task which arises at or about a certain period in the of the individual, seccessful achievement of which leads to his happiness in the individual, disaproval by society, and difficulty with later task Sosialisasi KTSP 41

42 ARTINYA: Bahwa tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan- kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya Sosialisasi KTSP 42

43 SUMBER TUGAS PERKEMBANGAN KEMATANGAN FISIK: (a) belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki; (b) belajar bertingkah laku, bergaul dengan lain jenis pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual. TUNTUTAN MASYARAKAT SECARA KUKTURAL:(a) belajar, membaca, (b) belajar menulis, (c) belajar berhitung. TUNTUTAN DARI DORONGAN DAN CITA-CITA: (a) memilih pekerjaan; (b) memilih teman hidup. TUNTUTAN NORMA AGAMA: (a) taat beribadah; (b) berbuat baik kpd sesama. Sosialisasi KTSP 43

44 TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA SETIAP FASE PERKEMBANGAN 1. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN USIA BAYI DAN KANAK-KANAK 2. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MASA SEKOLAH 3. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA Sosialisasi KTSP 44

45 TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN USIA BAYI DAN KANAK-KANAK (0-6 TH) Belajar berjalan (9 15 bulan) Belajar memakan makanan padat (1-2 th) Belajar berbicara (12-15 bulan) Belajar buang air kecil dan buang air besar (mulai usia 15 bulan-pembentukan pembiasaan) Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis (sampai usia 5 th) Mebentuk pengertian-pengertian sederhana Belajar mengadakan hubungan emosional Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk Sosialisasi KTSP 45

46 TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MASA SEKOLAH (6-12 th) Belajar melatih keterampilan fisik untuk melakukan permainan Belajar membentuk sikap sehat Belajar bergaul dengan teman sebaya Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung Belajar mengembangkan konsep sehari-hari Sosialisasi KTSP 46

47 Lanjutan... Mengembangkan kata hati Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi Mengembangkan sikap positif thd kelompok sosial dan lembaga-lembaga Sosialisasi KTSP 47

48 TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA WILLIAM KAY: Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figus- figur yang mempunyai otoritas Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan orang lain Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri Memperkuat self kontrol (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar prinsip hidup Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri kekanak- kanakan Sosialisasi KTSP 48

49 TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN 49

50 REMAJA (ADOLESCENCE/PUBERTY) CIRI-CIRI REMAJA 1. berkembang sikap dependen kepada orang tua ke arah independen 2. minat seksualitas 3. kecenderungan untuk merenung atau memperhatikan diri sendiri, nilainilai estetika, dan isu-isu moral (Salzman dan Pikunas, 1976) Sosialisasi KTSP 50

51 TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA Menurut HAVIGHURS 1. Hubungan lebih matang dengan teman sebaya 2. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita 3. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif 4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa 5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi 6. Memilih dan mempersiapkan karier Sosialisasi KTSP 51

52 Lanjutan Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga 8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara 9. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial 10. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam bertingkah laku 11. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sosialisasi KTSP 52

53 PERANAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN TUGAS- TUGAS PERKEMBANGAN SISWA 53

54 PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN MELALUI KELOMPOK SEBAYA MENCAPAI PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN PRIBADI PENGEMBANGAN KEIMANAN DAN KETAQWAAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA Sosialisasi KTSP 54

55 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FASE PRASEKOLAH (TAMAN KANAK-KANAK) KANAK) 55

56 FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal beberapa hal yg dianggap berbahaya (mencelakakan dirinya) Sosialisasi KTSP 56

57 PERKEMBANGAN FISIK Pertumb. tubuh yg menyangkut ukuran dan tinggi, kekuatan utk keterampilan fisik Usia 3 th tinggi cm berat kg, usia 5 th tinggi cm berat kg Pertumb. tulang semakin besar dan kuat Pertumb gigi semakin lengkap (dpt memakan yg padat) Perkemb. sistem syaraf pusat (kesiapan anak dlm pemahaman dan penguasaan tubuhnya) Pertumb. otak pada usia 5 th sudah mencapai 75 % dari ukuran orang dewasa, 6 th 90 %. Pertumb myelinization (gunanya membantu transmisi impul-impul syaraf secara tepat, utk pengontrolan thd kegiatan motorik) Pernapasan lebih lambat dan mendalam, denyut jantung lebih lambat dan menetap Berkembangnya kemampuan motorik (kasar & halus) Sosialisasi KTSP 57

58 PERKEMBANGAN INTELEKTUAL Perkemb. kognitif berada pada periode praoperasional (tahapan belum mampu menguasai operasi mental secara logis) Usia 4 th berkembangnya symbolic function Berpikir masih dibatasi oleh persepsinya. Mereka meyakini apa yg dilihatnya, & hanya terfocus kpd satu atribut/dimensi thd satu objek dlm waktu yg sama Cara berpikirnya bersifat memusat (centering) Egosentrisme Sudah mengerti dasar-dasar pengelompokkan sesuatu seperti kesamaan warna, bentuk, dan ukuran. Semilogical reasoning (menjelaskan peristiwa alam dg, pemecahan dianalogikan dg tingkah laku manusia) Sosialisasi KTSP 58

59 PERKEMBANGAN EMOSIONAL Usia 4 th menyadari dirinya berbeda dg orang lain Berkembang perasaan harga diri yg menuntut pengakuan lingkungan Tdk terpenuhi harga diri anak akan berkembang sikap keras kepala/menentang atau menyerah/penurut dg sifat pemalu Tumbuhnya emosi takut (perasaan terancam oleh suatu objek yg dianggap membahayakan) Tumbuhnya emosi cemas (perasaan takut yg bersifat halayan yg tdk ada obyeknya) Tumbuhnya emosi marah (perasaan tdk senang dlm bentuk verbal dan non verval) Tumbuhnya emosi cemburu (perasaan tdk senang thd orang lain yg dipandang telah merebut kasih sayang) Sosialisasi KTSP 59

60 Tumbuhnya kegembiraan, kesenangan, kenikmatan (melalui terpenuhinya kebutuhan jasmaniah, kasih sayang, ada kesempatan bermain, memiliki mainan yg disenanginya) Tumbuhnya kasih sayang (perasaan senang memberikan perhatian/perlindungan thd orang lain/hewan/benda) Tumbuhnya phobi (perasaan takut thd objek yg tdk patut ditakutinya) Tumbuhnya ingin tahu (curiosity) (perasaan ingin mengenal, mengetahui segala sesuatu) Sosialisasi KTSP 60

61 PERKEMBANGAN BAHASA Masa ketiga ( ) 2.6) bercirikan: Mulai bisa menyusun kalimat tunggal yg sempurna Mampu memahami perbandingan (burung pipit dg merpati) Banyak menanyakan nama dan tempat: apa, di mana dan dari mana) Sudah banyak menggunakan kata yg berawalan dan berakhiran) Masa keempat ( ) 6.0) bercirikan: Dpt menggunakan kalimat majemuk Tingkat berpikir lebih maju (banyak menanyakan soal waktu sebab akibat melalui pertanyaan: kapan, dimana mengapa, dan bagaimana. Sosialisasi KTSP 61

62 PERKEMBANGAN SOSIAL Usia 4 th perkemb. sosial mulai jelas (mulai berhubungan dg teman sebayanya) Mulai mengetahui aturan-aturan (lingkungan keluarga atau lingkungan bermain) Sedikit demi sedikit mulai tunduk pada peraturan Mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain Mulai dpt bermain bersama anak-anak lain/teman sebayanya (peer group) Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh iklim sosio-psikologis keluarga PAUD (TK) membantu kematangan sosial anak Sosialisasi KTSP 62

63 PERKEMBANGAN BERMAIN Usia pra sekolah sebagai masa bermain Setiap waktu diisi dengan kegiatan bermain Bermain dg kegiatan kebebasan batin utk memperoleh kesenangan Setiap usia perkembangan berbeda dlm tingkatan/kompleksivitas bermainnya Sosialisasi KTSP 63

64 PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN Masa ini disebut masa TROTZALTER (periode perlawanan/masa krisis) Krisis karena ada perubahan dlm dirinya (mulai sadar aku-nya, menyadari dirinya terpisah dari lingkungan/orang lain) Suka menyebut dirinya pada orang lain Menyadari ada dua pihak yg berhadapan (aku dan orang lain) Menyadari tdk setiap keinginannya terpenuhi Timbul konplik (sikap membandel) Perkembangan dari dependen ke independen Konsep tentang dirinya sulit dipahami karena bahasa belum jelas Sosialisasi KTSP 64

65 Masih egosentris Kepercayaan diri (self confidence) terkait dg perlakuan orang tuanya Timbulnya inisiatif Tdk terpenuhi energi timbul hambatan, akan mengalami GUILT (rasa bersalah) Sosialisasi KTSP 65

66 PERKEMBANGAN MORAL Timbul rasa moralitas pada kelompok Melalui interaksi dg orang lain timbul pemahaman: baik/boleh/diterima/disetujui/buruk/tdk boleh/ditolak Masa perlu latihan kebiasaan Perlunya penanaman konsep disertai dengan alasan Berkembang sikap simpati, GENEROSITY (murah hati) atau ALTRUISM (kepedulian thd kesejahteraan orang lain) timbulnya SELF DISCIPLINE (mengendalikan diri, mendisiplinkan diri dg kesadaran) Sosialisasi KTSP 66

67 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FASE ANAK SEKOLAH (USIA SD) 67

68 PERKEMBANGAN FISIK Fase usia SD (6 s/d 12 ) Periode pertumbuhan fisik yg lambat sampai masa remaja Usia 6 th tinggi rata-rata 46 inci, berat 22,5 kg Usia 12 tinggi rata-rata 60 inci, berat 42,5 kg Peningkatan berat badan lebih banyak dari pada tinggi badan Perkembangan motorik (kasar & halus) lebih terkoordinasi & mampu menjaga keseimbangan Masa ideal belajar ket. Motorik: menulis, menggambar, melukis, mengetik (komputer), main bola, atletik dll Usia 7 th tangan semakin kuat & lebih menyukai pensil dari pada krayon tuk menulis Sosialisasi KTSP 68

69 Usia 8 s/d 10 dpt menulis dg baik, huruf lebih kecil, dan rapi Usia 10 s/d 12 timbulnya ket. Manipulatif dg gerakan yg kompleks, rumit, & cepat (membuat kerajinan & memainkan instrumen musik) Sosialisasi KTSP 69

70 PERKEMBANGAN INTELEKTUAL Usia 6 s/d 12 dpt mereaksi rangsangan intelektual (melaksanakan tugas-tugas belajar yg menuntut kemampuan intelektual/kematangan kognitif; membaca, menulis, menghitung) Menurut PIAGET disebut masa operasional konkrit (concrete operational) Concrete operational: aktivitas mental yg dipokuskan pada objek & peristiwa-peristiwa nyata atau konkrit & dpt diukur Hilangnya daya pikir imajinatif & timbulnya berpikir konkrit, rasional, & objektif dg daya ingat yg kuat & berada dalam stadium belajar Mampu menyadari KONSERVASI: kemampuan tuk berhubungan dg sejumlah aspek yg berbeda secara serempak Sosialisasi KTSP 70

71 Mengembangkan operasi NEGASI: mampu memahami proses yg terjadi & memahami proses antar keduanya Mengembangkan operasi RESIPROKASI: memahami hubungan timbal balik antara panjang & kurang rapat atau sebaliknya kurang panjang tetapi lebih rapat dg benda yg jumlahnya sama IDENTITAS: mampu mengenal benda, menghitung, walaupun dipindahkan jumlah benda tetap sama Mampu mengembangkan berpikir KRITIS: repleksi thd permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran tetap terbuka thd perspektif yg berbeda, tdk mempercayai begitu saja informasi yg datang Mampu mengembangkan berpikir KREATIF: kemampuan tuk menciptakan sesuatu yg baru dg wujudnya adalah tindakan manusia Sosialisasi KTSP 71

72 PERKEMBANGAN BAHASA Usia 6 vocabulary meningkat kata, akhir menguasai kata Penggunaan kalimat & kata semakin kompleks Banyak bertanya soal waktu & sebab akibat dg pertanyaan dimana, mengapa, bagaimana Latihan yg perlu diberikan: * berkomunikasi dg orang lain * menyatakan isi hatinya (perasaan) * memahami keterampilan mengolah informasi yg diterimanya * berpikir ( menyatakan gagasan atau pendapat) * menyatakan sikap & keyakinan Sosialisasi KTSP 72

73 PERKEMBANGAN SOSIAL Pemahaman tentang diri (sence of self atau self concept) Self concept: body image, ideal self, & sosial self Cenderung mendefinisikan dirinya secara subyektif Usia 7 s/d 11 meluangkan waktu 40% tuk berinteraksi dg teman sebayanya/kelompoknya Membentuk ikatan baru dg teman sebayanya (peer group) Timbul sikap kooperatif & sosiosentris dlm kelompok (gang) Sosialisasi KTSP 73

74 PERKEMBANGAN EMOSI Kemampuan mengontrol emosi melalui peniruan & latihan (pembiasaan) Pikiran emosional lebih dominan dari pada pikiran rasional Ciri penampilan emosi * emosi yg kuat thdp hal yg sepele * emosi seringkali tampak * emosi bersifat sementara * emosi diketahui melalui gejala perilaku Timbulnya emosi positif dan emosi negatif Sosialisasi KTSP 74

75 TUGAS GURU Iklim kelas yg bebas dari ketegangan Perlakukan individu dg harga dirinya Menghargai hasil karya Tumbuhkan kecerdasan emosi GOLEMAN : emotional intelligence (EQ) * mengenali emosi * mengelola emosi * memotivasi diri sendiri * mengenali emosi orang lain * membina hubungan Sosialisasi KTSP 75

76 PERKEMBANGAN MORAL Mulai mengenal konsep moral (mengenai benar salah atau baik buruk) Dapat mengikuti pertautan/tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya Akhir usia sekolah dpt memahami alasan yg mendasar thd peraturan Dpt mengasosiasikan bentuk perilaku dg konsep benar salah/baik buruk Sosialisasi KTSP 76

77 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA REMAJA (ADOLESENCE) 77

78 PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir logis tentang berbagai gagasan yg abstrak, sistematis, ilmiah dlm memecahkan dari pada berpikir konkrit Usia 16 tahun berat otak sudah menyamai orang dewasa Terjadinya lingkaran Lobe Frontal yg berfungsi sbg kegiatan kognitif tingkat tinggi (merumuskan perencanaan strategis atau mengambil keputusan) Cara berpikir berkaitan erat dg dunia kemungkinan (word of possibilities) Sosialisasi KTSP 78

79 Kemampuan nalar secara ilmiah melalui pengujian secara hipotesis Sudah memikirkan tentang masa depan dg membuat perencanaan dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan tuk mencapainya Menyadari proses kognitif itu efisien atau tdk efisien Berpikir semakin luas, bisa meliputi aspek agama, keadilan, moralitas, dan identitas Sosialisasi KTSP 79

80 IMPLIKASI PENDIDIKAN: Program pendidikan yg memfasilitasi perkembangan kemampuan berpikir remaja Seperti: penggunaan metode mengajar yg mendorong anak aktif bertanya, mengemukakan gagasan, atau mengujicobakan sesuatu materi Melakukan dialog, diskusi, atau curah pendapat (brain storming) dg siswa, tentang masalah sosial, kehidupan, agama, etika pergaulan atau pacaran, politik, lingkungan hidup, bahaya minuman keras, dan obat-obat terlarang Sosialisasi KTSP 80

81 PERKEMBANGAN EMOSI Masa puncak emosionalitas (perkembangan emosi yg tinggi) Pertumbuhan fisik (terutama organ-organ seksual) mempengaruhi perkembangan emosi atau perasaan, seperti perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk berkenalan Perkembangan emosi yg sensitif dan reaktif thd situasi sosial Emosi bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung/marah, atau mudah sedih/murung) Remaja akhir (21 tahun) sudah dapat mengendalikannya Mencapai kematangan emosional merupakan masa yg sangat sulit bagi remaja Faktor kondisi sosio-emosional lingkungan keluarga dan teman sebaya dlm kematangan emosional Sosialisasi KTSP 81

82 PERKEMBANGAN SOSIAL Berkembang social cognition kemampuan memahami orang lain (hubungan akrab: persahabatan/pacaran) Pemilihan persahabatan dg kualitas psikologis yg relatif sama dg dirinya (interes, sikap, nilai, kepribadian) Berkembang sikap conformity kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran atau keinginan teman sebaya Harus memiliki social adjusment yg tepat (kemampuan mereaksi secara tepat thd realitas sosial, situasi, dan relasi) Sosialisasi KTSP 82

83 KARAKTERISTIK PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA 1. DI LINGKUNGAN KELUARGA a. menjalin hubungan yg baik dengan anggota keluarga (orang tua dan saudara) b. menerima otoritas orang tua (mau mentaati peraturan yg ditetapkan orang tua) c. menerima tanggung jawab batasan-batasan (norma) keluarga d. berusaha untuk membantu anggota keluarga, sebagai individu maupun kelompok dlm mencapai tujuannya Sosialisasi KTSP 83

84 2. DI LINGKUNGAN SEKOLAH a. bersikap respek dan mau menerima peraturan sekolah b. berpartisipasi dlm kegiatan-kegiatan sekolah c. menjalin persahabatan dg teman-teman di sekolah d. bersikap hormat thd guru, pemimpin sekolah, dan staf lainnya e. membantu sekolah dalam merealisasikan tujuan- tujuannya Sosialisasi KTSP 84

85 3. DI LINGKUNGAN MASYARAKAT a. mengakui dan respek terhadap hak-hak orang lain b. memelihara jalinan persahabatan dg orang lain c. bersikap simpati terhadap kesejahteraan orang lain d. bersikap respek terhadap nilai-nilai, nilai, hukum, tradisi, dan kebijakan-kebijakan masyarakat (Alexander A. Schneiders dlm bukunya Personal Adjusment and Mental Healt ) Sosialisasi KTSP 85

86 PERKEMBANGAN MORAL Tingkat moralitas remaja sudah lebih matang hasil interaksi sosial dg orang tua, guru, teman sebaya, atau orang dewasa lainnya Konsep moralitas tentang kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan Perilaku moralitas sbg pemenuhan fisik dan psikologisnya (adanya rasa puas dari penerimaan dan penilaian positif dari orang lain tentang perbuatannya) Tingkatan moralitas konvensional (berperilaku sesuai dg harapan kelompok) Tingkatan moralitas loyalitas (loyalitas terhadap norma yg berlaku dan diyakininya) Sosialisasi KTSP 86

87 PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN Kepribadian merupakan sistem dinamis dari sifat, sikap, dan kebiasaan yg menghasilkan tingkat konsistensi respon individu yg beragam Berkembangnya identity (jati diri) kesadaran diri, kemampuan mengidentifikasi orang lain, mempelajari tujuan-tujuan agar dpt berpartisipasi dlm kebudayaannya Saat pertama usaha sadar dlm menjawab who am I? JAMES MARCIA mengemukakan empat alternatif dlm menguji diri dan pilihannya: 1. identity achievement memahami pilihan yg realistik, maka membuat pilihan dan berperilaku sesuai dg pilihannya Sosialisasi KTSP 87

88 2. identiy foreclosure menerima pilihan orang tua tanpa mempertimbangkan pilihan-pilihan 3. identity diffusion kebingungan tentang siapa dirinya, dan mau apa dalam hidupnya 4. moratorium usaha-usaha aktif remaja dlm menghadapi krisis pembentukan identitas diri Sosialisasi KTSP 88

89 UPAYA MEMBANTU REMAJA MENEMUKAN IDENTITAS DIRI a. Berilah informasi tentang pilihan-pilihan karier dan peran-peran orang dewasa b. Membantu siswa menemukan sumber-sumber untuk memecahkan masalah pribadinya (melalui guru konseling) c. Bersikap toleran terhadap tingkah laku remaja yg dipandang aneh. Caranya: mendiskusikan tentang tatakrama dlm berpakaian d. Memberi umpan balik yg realistik tentang dirinya. Caranya: berdiskusi dg siswa, memberi contoh orang lain yg suces dlm hidup, Sosialisasi KTSP 89

90 Karakteristik Perkembangan Psikofisik masa prenatal Sosialisasi KTSP 90

91 Pengertian prenatal yaitu masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa pembuahan sampai denngan masa pertumbuhan dan perkembangan individu, dimana pada saat pembuahan telur pada ibu oleh sperma ayah. Periode ini merupakan perkembangan pertama yang paling penting dalam rentang kehidupan dan merupakan periode paling singkat yang berlangsung selama 280 hari. Periode prenatal merupakan masa mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Periode ini merupakan masa dimana bahaya-bahaya lingkungan atau psikologis dapat mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan (Hurlock). Sosialisasi KTSP 91

92 Ciri-ciri perkembangan masa pre natal 1. Sifat bauran 2. Sifat bawaan 3. Jenis kelamin 4. Perkembangan dan pertumbuhan 5. Pembentukan sikap Sosialisasi KTSP 92

93 Karakteristik periode pre natal Bakat/pembawaan yang ditentukan saat konsepsi akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya. Kondisi yang baik pada saat ini akan membantu perkembangan bakat dan potensi anak, sedangkan kondisi yang baik akan menghambat bahkan merusak perkembangan selanjutnya. Terjadi pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan periode-periode kehidupan lainnya. Sikap calon orangtua terhadap janin akan mempengaruhi cara mereka mengasuh anaknya Sosialisasi KTSP 93

94 Periode Perkembangan Masa Prenatal 1. Periode Zigot (sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua) Terjadinya pembuahan (fertilization), yaitu pertemuan antara sel sperma dengan sel telur (ovum). Bergabungnya sperma dengan sel telur menghasilkan satu bentuk sel baru yang disebut zigot. Selama sepuluh hari setelah pembuahan, zigot tertanam didalam dinding uterine. 2. Periode Embrio (akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua) Selama periode ini terjadi dua pola yaitu cephalocaudal (proses pertumbuhan yang dimulai dari bagian kepala, berlanjut ke bagian bawah sampai ke bagian ekor) dan proximodistal (pertumbuhan yang dimulai dari bagian- bagian paling dekat dengan pusat/tengah badan, kemudian ke bagian-bagian yang jauh dari pusat badan. Sosialisasi KTSP 94

95 lanjutan 3. Periode janin/fetus (akhir bulan kedua perhitungan enurut bulan sampai lahir). Dimulai pada usia 9 minggu sampai lahir. Dalam periode ini ciri-ciri fisik orang dewasa secara proporsional mulai terlihat. Sosialisasi KTSP 95

96 Karakteristik perkemb masa pre natal Mekanisme gen dan heriditas Gen adalah kromosom pembawa sifat hereditas (Diperkirakan setiap kromosom manusia sekitar 3 ribu gen) Karena kombinasi dari gen pada waktu konsepsi terjadi secara kebetulan maka sifat-sifat dasar anak-anak dari orangtua yang sama tidak pernah sama, kecuali kalau merupakan anak kembar yang berasal dari telur. Begitu juga dengan nucleus ovum dan spermatozoum bersatu pada waktu konsepsi yang berarti bersatunya gen dari pihak ayah dan gen dari ibu menurut suatu cara tertentu maka sifat-sifat anak telah ditentukan. Hereditas adalah kecenderungan untuk berkembang mengikuti pola-pola tertentu, misalnya kecenderungan bertambah besar, kecenderungan berjalan tegak, menjadi orang yang lincah atau pendiam, dsb. Sosialisasi KTSP 96

97 Isu nature-nuturenuture Yang menyebabkan terjadinya perbedaan- perbedaan individual ada 2 faktor pokok, yaitu faktor yang ditimbulkan oleh hereditas (nature) dan faktor yang ditimbulkan oleh lingkungan (nurture). Diantara keduanya terdapat pola-pola kombinasi dan interaksi yang sangat rumit dan berbelit- belit, sehingga seringkali tidak mudah bagi kita membedakan akibat-akibat manakah yang sungguh-sungguh ditimbulkan oleh kedua faktor tersebut. Sosialisasi KTSP 97

98 Interaksi biologis-perilaku-kontekskonteks Interaksi biologis dan perilaku ini tidak dapat dipisahkan. Perilaku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf, kemudian diaplikasikan dalam suatu gerakan yang menghasilkan suatu interaksi antara otak, saraf dan perilaku yang dihasilkan. Perilaku pada dasarnya adalah respon atas stimulus yang datang, otak memberikan rangsangan atau perintah yang direspon oleh sistem saraf kemudian menghasilkan suatu gerakan atau suatu tingkah laku baik itu berada dalam alam bawah sadar maupun alam sadar. Sosialisasi KTSP 98

99 Perkembangan masa bayi Sosialisasi KTSP 99

100 Ciri-ciri penting masa Bayi masa bayi neonatal merupakan periode tersingkat dari semua periode perkembangan masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal. masa bayi merupakan masa terhentinya perkembangan masa bayi merupakan pendahuluan dari perkembangan selanjutnya masa bayi neonatal merupakan periode yang berbahaya Sosialisasi KTSP 100

101 Karakteristik fisik masa bayi 1. Saat dilahirkan bayi memiliki berat rata-rata 7.5 pon atau sekitar 3 kg, sedangkan panjang tubuh mencapai 19,1 inchi atau sekitar 48,75 cm. 2. Anggota tubuh. Otot bayi umumnya halus, kecil dan tidak terkendali. Tulang mereka halus dan lentur, sedangkan dagingnya kuat dan elatis. 3. Proporsi fisik. Perbandingan tubuh bayi dengan orang dewasa yaitu kepala bayi kira-kira seperempat dari panjang tubuhnya. Daerah di atas mata memiliki proporsi lebih besar daripada bagian kepala lainnya. Lengan dan tungkai sangat pendek dibandingkan dengan kepala dan badan. Sosialisasi KTSP 101

102 lanjutan 4. Fungsi fisioligis. Bayi belum mampu mempertahankan keseimbangan krn saraf otonomnya belum berkembang. Fungsi paru-paru sudah mulai aktif saat bayi menangis. Denyut jantungnya lebih cepat daripada orang dewasa. 5. Vokalisasi. Ada dua jenis yaitu menangis dan suara eksplosif. Mengangis saat dilahirkan merupakan gerak refleks murni. Suara eksplosif seperti nafas yang berat mrpk ucapan tanpa arti yang terjadi ketika otot suara mengerut. Suara ini lambat laun diperkuat dan akan menjadi awal perkembangan bicara. 6. Kepekaan bayi. Kepekaan penglihatan bayi hanya memiliki setengah dari bidang penglihatan orang dewasa. Kepekaan pendengaran masih sangat kurang. Indera penciuman sudah mulai berkembang, sementara pengecapannya mereka memberikan reaksi positif terhadap rangsang yang manis. Alat indera untuk sentuhan, tekanan dan panas sudah berkembang saat bayi lahir dan terletak dekat pemukaan kulit. Sosialisasi KTSP 102

103 Perkembangan Motorik bayi Usia dalam bulan Perkembangan motorik 1 Gerakan reflek negativ = menangis, positif = senyum dan spontan = menggerakkan kaki dan tangan. 2 Memutar ke kanan dan kiri 3 Menarik-narik selimut dan baju 4 Menegakkan kepala ke arah dua belah tangan 5 Dapat melengkup beberapa menit 6 Mengamati mainan yang dipegang 7 Menarik kepala ke depan Sosialisasi KTSP 103

104 lanjutan Usia dalam bulan Perkembangan motorik 8 Duduk beberapa menit 9 Dapat duduk sendiri 10 Merangkak 11 Berdiri sendiri 12 Mulai dapat berjalan 18 Dapat berjalan dengan baik, dapat menaiki kursi atau tangga 24 Dapat naik dan turun tangga serta berlari Sosialisasi KTSP 104

105 Perkembangan inteligensi 6 sub periode sensorik motorik Modifikasi (pelatihan refleks-refleks) refleks) pada usia 0 1 tahun Pengembangan skema (reaksi pengulangan pertama) pada usia 1 4 bulan Reaksi pengulangan kedua pada usia 4 8 bulan Koordinasi reaksi-reaksi sekunder pada usia 8 12 bulan Reaksi pengulangan ketiga pada usia bulan Permulaan berfikir (refresentasi mental) pada usia bulan Sosialisasi KTSP 105

106 Perkembangan emosi Usia 0 8 minggu. Emosi bayi sangat bertalian dengan perasaan indrawi (fisik), dengan kualitas perasaan senang dan tidak senang. Usia 8 minggu 1 tahun. Perasaan psikis sudah mulai berkembang. Anak senang (tersenyum) apabila melihat mainan yang digantungkan depan matanya atau melihat orang yang dikenalnya. Perasaan anak mengalami diferensiasi, yaitu penguraian dari perasaan senang dan tidak senang, marah, terkejut dan takut. Usia 1 2 tahun. Emosinya sudah mulai mengarah pada sesuatu, sudah dapat menyatakan perasaannya dengan menggunakan bahasa, sifat-sifat perasaan labil, mudah tersulut. Sosialisasi KTSP 106

107 Perkembangan sosial Untuk mencapai kematangan sosial anak harus belajar menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh melalui kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang di sekitarnya. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan orangtua terhadap anaknya dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial. Pada bayi usia 3 bulan, perilaku sosial diwujudkan melalui senyuman atau dengan suara yang dikeluarkan sampai pada usia kira-kira 18 bulan, mulai memperlihatkan bentuk tingkah laku melawan. Konsep sentral dalam perilaku sosial adalah attachment yang mengacu pada semua perilaku yang memungkinkan anak/orang dewasa merespon, yang meliputi tangisan, sentuhan, kontak mata dan senyuman. Sosialisasi KTSP 107

108 Karakteristik perkembangan fisik dan psikomotorik masa kanak- kanak, remaja dan implikasinya dlm pendidikan Sosialisasi KTSP 108

109 Wujud perkembangan perilaku Perkembangan perseptual (pengamatan ruang, pengamatan wujud, dan situasi) perkembangan penguasaan dan kontrol motorik (koordinasi penginderaan dan gerak) Perkembangan penguasaan pola-pola keterampilan mental-fisik (cerdas, tangkas, dan cermat) Perkembangan pengetahuan bahasa dan berfikir. Sosialisasi KTSP 109

110 Usia Karakteristik perkembangan fisik dan psikomotorik Motorik kasar Motorik halus 2,5 3,5 Berjalan dengan baik, berlari lurus ke depan, melompat 3,5 4,5 Berjalan dengan 80% langkah orang dewasa, berlari 1/3 kecepatan orang dewasa, melempar dan menangkap bola besar namun lengan masih kaku 4,5 5,5 Menyeimbangkan badan di atas satu kaki, berlari jauh tanpa jatuh, dapat berenang di air dangkal Meniru sebuah lingkaran, tulisan cakar ayam, makan menggunakan sendok, menyusun beberapa kotak Mengancingkan baju, meniru bentuk sederhana, membuat gambar sederhana Menggunting gambar orang, meniru angka dan huruf sederhana, membuat susunan yang kompleks dengan kotak- kotak Sosialisasi KTSP 110

111 Selesai Sosialisasi KTSP 111

FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal beberapa hal yg di

FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal beberapa hal yg di KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FASE PRASEKOLAH (TAMAN KANAK-KANAK) KANAK) FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA REMAJA (ADOLESENCE) PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir logis

Lebih terperinci

Perkembangan Individu

Perkembangan Individu Perkembangan Individu oleh : Akhmad Sudrajat sumber : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/24/perkembangan-individu/ 1. Apa perkembangan individu itu? Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan

Lebih terperinci

FASE PRASEKOLAH (USIA TK)

FASE PRASEKOLAH (USIA TK) FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal beberapa hal yg dianggap berbahaya (mencelakakan dirinya) Dengan meningkatnya

Lebih terperinci

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP Dra. Aas Saomah, M.Si JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP A. Pengertian

Lebih terperinci

Sahabat. Assalamu alaikum Wr. Wb Orang bijak berkata;

Sahabat. Assalamu alaikum Wr. Wb Orang bijak berkata; Assalamu alaikum Wr. Wb Orang bijak berkata; Barang siapa yang tidak mau merasakan sakitnya belajar, maka dia tidak akan merasakan nikmatnya ilmu. Sahabat Waktu hanya memberikan kita kesempatan satu kali,

Lebih terperinci

D LAM PENDI D D I I D K I A K N

D LAM PENDI D D I I D K I A K N PERSPEKTIF PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN PERSPEKTIF BEHAVIORISME PERSPEKTIF KOGNITIF PERSPEKTIF HUMANISME (FENOMENOLOGIS) PERSPEKTIF BEHAVIORISME (Thrndike dan Skinner) Perkembangan perilaku manusia akibat

Lebih terperinci

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka

Lebih terperinci

Perbedaannya adalah: Perubahan-perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar berlangsung secara intensional atau dengan sengaja diusahakan

Perbedaannya adalah: Perubahan-perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar berlangsung secara intensional atau dengan sengaja diusahakan KONSEP PERKEMBANGAN Psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku. (J.P. Chaplin,

Lebih terperinci

1/27/2012 PENDAHULUAN. Untuk apa mempelajari Perkembangan Peserta Didik?

1/27/2012 PENDAHULUAN. Untuk apa mempelajari Perkembangan Peserta Didik? PENDAHULUAN Untuk apa mempelajari Perkembangan Peserta Didik? 1 Tujuan : 1. Agar mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik 2. Dapat merespon perilaku peserta didik secara tepat 3. Membantu

Lebih terperinci

Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta

Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta didik atas dasar pemahaman yang baik dan benar terhadap

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto

KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

FASE FASE PERKEMBANGAN. Sosialisasi KTSP 1

FASE FASE PERKEMBANGAN. Sosialisasi KTSP 1 FASE FASE PERKEMBANGAN Sosialisasi KTSP 1 FASE-FASE PERKEMBANGAN PENGERTIAN FASE-FASE PERKEMBANGAN TO OPIK PROSES DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TAHAP PERKEMBANGAN Sosialisasi KTSP 2 PENGERTIAN

Lebih terperinci

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th MASA KANAK-KANAK AWAL By FH Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th 1 Tugas Perkembangan Kanak-kanak Awal a) Belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin.

Lebih terperinci

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK MASA KANAK-KANAK AWAL Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK 1 Tugas Perkembangan Kanak-kanak Awal a)belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin. b)kontak

Lebih terperinci

LANDASAN PSIKOLOGIS DALAM PENDIDIKAN

LANDASAN PSIKOLOGIS DALAM PENDIDIKAN LANDASAN PSIKOLOGIS DALAM PENDIDIKAN PENDAHULUAN Latar Belakang Makalah ini kami susun sebagai salah satu syarat dalam pelaksanaan tugas mata kuliah Landasan Pendidikan dengan pokok bahasan Landasan Psikologis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Ayah 1. Definisi Peran Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun informal (Supartini,

Lebih terperinci

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini yang menjadi pondasi bagi pendidikan selanjutnya sudah seharusnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan anak merupakan proses yang kompleks, terbentuk dari potensi anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak berlangsung

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR Ernawulan Syaodih Pendahuluan Perkembangan individu merupakan sesuatu yang kompleks, artinya banyak faktor yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya

Lebih terperinci

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang menjelaskan mengenai pengertian perkembangan, pengertian emosi, dan pengertian pendidikan anak usia dini. A. Pengertian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd Pertumbuhan : Perubahan fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berjalan normal pada anak yang sehat dalam perjalanan

Lebih terperinci

OLEH : NANDANG BUDIMAN

OLEH : NANDANG BUDIMAN OLEH : NANDANG BUDIMAN PERKEMBANGAN SEBAGAI BAGIAN PSIKOLOGI UMUM DARI PSIKOLOGI PSIKOLOGI INDUSTRI PSIKOLOGI KLINIS PSIKOLOGI WANITA PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PSIKOLOGI LAINNYA KONSEP

Lebih terperinci

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY Pendahuluan Setiap anak memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda. Proses utama perkembangan anak merupakan hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini terjadi pada setiap individu manusia sejak dalam kandungan, yaitu sejak terjadi pertemuan antara

Lebih terperinci

TUMBUH KEMBANG ANAK YUSI RIKSA YUSTIANA

TUMBUH KEMBANG ANAK YUSI RIKSA YUSTIANA TUMBUH KEMBANG ANAK YUSI RIKSA YUSTIANA PERUBAHAN PADA MANUSIA PERUBAHAN PADA MANUSIA TERJADI KARENA PROSES TUMBUH, MATANG, BELAJAR DAN PERKEMBANGAN TERJADI KARENA MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG TERTINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu

Lebih terperinci

Psikologi Perkembangan

Psikologi Perkembangan Psikologi Perkembangan Ahmad Agung Y, M.PD Andi Thahir, M.A (PAI 2010) Pengertian Psikologi Perkembangan Psikologi perkembangan ialah suatu ilmu yang merupakan bagian dari psikologi. Dalam ruang lingkup

Lebih terperinci

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psi.

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psi. Santi E. Purnamasari, M.Si., Psi. 1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu dari konsepsi sampai dewasa. Dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan bawaan 2. Pada periode tertentu ada masa percepatan dan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini Definisi Pertumbuhan: Bertambahnya ukuran : tulang, otot, syaraf Proses yang tdk normal akan berpengaruh pada perkembangan Bisa

Lebih terperinci

cxü~xåutçztç exåt}t Setiawati PPB FIP UPI

cxü~xåutçztç exåt}t Setiawati PPB FIP UPI cxü~xåutçztç exåt}t Oleh : Setiawati PPB FIP UPI Tugas Perkembangan Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat

Lebih terperinci

TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA

TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA 1 Tahapan Perkembangan Manusia (Hurlock) Periode prenatal Periode Infancy : 0 akhir pekan 2 Periode Bayi : akhir pekan kedua 2 tahun Periode Awal Masa Kanak-kanak : 2-6 tahun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan. BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Proses Pembelajaran Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan. Suyono dan Hariyanto (2014) mengatakan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDIVIDU I. Dra. Aas Saomah, M.Si

PERKEMBANGAN INDIVIDU I. Dra. Aas Saomah, M.Si PERKEMBANGAN INDIVIDU I Dra. Aas Saomah, M.Si JENIS-JENIS PSIKOLOGI Psikologi Umum Psikologi Industri Psikologi Klinis Psikologi Wanita Psikologi Lintas Budaya Psikologi Perkembangan KONSEP DASAR PSIKOLOGI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI Perkembangan anak usia dini merupakan hal penting yang harus diketahui oleh sitiap guru PAUD, sehingga guru dapat memberikan stimulus dengan benar, karena kita yakin ketika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain untuk memenuhi berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang, karena pada masa ini remaja mengalami perkembangan fisik yang cepat dan perkembangan psikis

Lebih terperinci

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Rita Eka Izzaty SETUJUKAH BAHWA Setiap anak cerdas Setiap anak manis Setiap anak pintar Setiap anak hebat MENGAPA ANAK SEJAK USIA DINI PENTING UNTUK DIASUH DAN DIDIDIK DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa ini merupakan masa kritis dimana anak membutuhkan rangsanganrangsangan yang tepat untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah lakunya dengan situasi orang lain. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan pergaulan

Lebih terperinci

STUDI MODEL ALTERNATIF PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAGI ANAK JALANAN MENUNTASKAN WAJAR DIKDAS 9 TAHUN LEMLIT UPI 2005

STUDI MODEL ALTERNATIF PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAGI ANAK JALANAN MENUNTASKAN WAJAR DIKDAS 9 TAHUN LEMLIT UPI 2005 STUDI MODEL ALTERNATIF PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAGI ANAK JALANAN DALAM RANGKA MENUNTASKAN WAJAR DIKDAS 9 TAHUN LEMLIT UPI 2005 FOKUS STUDI Bagaimana karakteristik sosiodemografi anak jalanan? Bagaimana

Lebih terperinci

Tumbuh Kembang Anak Usia KOMPETESI DASAR. 5-6 Tahun

Tumbuh Kembang Anak Usia KOMPETESI DASAR. 5-6 Tahun Tumbuh Kembang Anak Usia KOMPETESI DASAR 5-6 Tahun Masa kanak-kanak Awal= masa Pra Sekolah Tugas Perkembangan: Harapan sosial untuk setiap tahap perkembangan TUGAS PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK AWAL Belajar

Lebih terperinci

Perkembangan Anak dan Remaja. Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN

Perkembangan Anak dan Remaja. Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN Perkembangan Anak dan Remaja Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN Latar Belakang Proses Perkembangan Kognitif Tokohnya adalah Piaget (1936) Perkembangan kognitif memiliki 4 aspek:

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Pembahasan : Tumbuh Kembang Anak dan Cara Deteksi Dini menggunakan KPSP Sasaran : Keluarga Bapak S Hari/Tanggal : Senin, 01 Agustus 2016 Tempat : Rumah Bapak S Waktu : Pukul

Lebih terperinci

Masa kanak-kanak termasuk masa yg panjang dlm rentang kehidupan Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yg penuh ketergantungan --> kira-

Masa kanak-kanak termasuk masa yg panjang dlm rentang kehidupan Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yg penuh ketergantungan --> kira- Masa kanak-kanak termasuk masa yg panjang dlm rentang kehidupan Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yg penuh ketergantungan --> kira- kira usia 2 th matang scr seksual ( :±13 th :±14 th)

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL & PROSES ADAPTASI REMAJA. Asmika Madjri

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL & PROSES ADAPTASI REMAJA. Asmika Madjri PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL & PROSES ADAPTASI REMAJA Asmika Madjri PENGERTIAN PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN- Proses terus menerus- kedepan- tidak dapat diulang- serangkaian perubahan dalam susunan yang berlangsung

Lebih terperinci

MASA KANAK-KANAK AKHIR

MASA KANAK-KANAK AKHIR MASA KANAK-KANAK AKHIR Masa ini dialami pada usia : 6 tahun 11-13 tahun. Masa Usia Sekolah atau masa Sekolah Dasar anak sudah siap masuk sekolah. GAmbar by HR Tujuan Instruksional : Mahasiswa diharapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pola Asuh Orangtua Pola asuh orangtua merupakan interaksi antara anak dan orangtua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orangtua mendidik, membimbing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, mereka seolah-olah tak pernah

BAB I PENDAHULUAN. tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, mereka seolah-olah tak pernah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan, karena anak memiliki karakteristik yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa,

Lebih terperinci

Perkembangan Anak Usia Dini Ernawulan Syaodih

Perkembangan Anak Usia Dini Ernawulan Syaodih Perkembangan Anak Usia Dini Ernawulan Syaodih Karakteristik Anak Batasan tentang masa anak cukup bervariasi, istilah anak usia dini adalah anak yang berkisar antara usia 0-8 tahun. Namun bila dilihat dari

Lebih terperinci

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini 1 `BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siswa sekolah menengah umumnya berusia antara 12 sampai 18/19 tahun, yang dilihat dari periode perkembangannya sedang mengalami masa remaja. Salzman (dalam

Lebih terperinci

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa 125120307111012 Pendahuluan Kemandirian merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dimiliki setiap individu dan anak. Karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah 1. Pengertian Sosialisasi Sosialisasi menurut Child (dalam Sylva dan Lunt, 1998) adalah keseluruhan proses yang menuntun seseorang, yang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK SISWA SD KELAS RENDAH DAN PEMBELAJARANNYA

KARAKTERISTIK SISWA SD KELAS RENDAH DAN PEMBELAJARANNYA KARAKTERISTIK SISWA SD KELAS RENDAH DAN PEMBELAJARANNYA Oleh: Sekar Purbarini Kawuryan PPSD FIP UNY Pendahuluan Pembentukan kemampuan siswa di sekolah dipengaruhi oleh proses belajar yang ditempuhnya.

Lebih terperinci

Workshop Peningkatan Kualitas Tenaga Kependidikan bagi Guru RA. Hotel Bifa Yogyakarta 15 Maret 2011

Workshop Peningkatan Kualitas Tenaga Kependidikan bagi Guru RA. Hotel Bifa Yogyakarta 15 Maret 2011 Workshop Peningkatan Kualitas Tenaga Kependidikan bagi Guru RA Hotel Bifa Yogyakarta 15 Maret 2011 1 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Oleh: Arumi Savitri Fatimaningrum 2 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PENDAHULUAN 3 Definisi

Lebih terperinci

Disampaikan oleh Kusmarwanti, M. Pd. (dari berbagai sumber)

Disampaikan oleh Kusmarwanti, M. Pd. (dari berbagai sumber) Disampaikan oleh Kusmarwanti, M. Pd. (dari berbagai sumber) Masalah berawal dari guru Tujuannya memperbaiki pembelajaran Metode utama adalah refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA APA DAN SIAPA REMAJA? Individu yang berada pada periode perkembangan yang terentang sejak berakhirnya masa anak sampai datangnya

Lebih terperinci

hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,

hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH A. Pengertian Perkembangan Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan sering menilai seseorang berdasarkan pakaian, cara bicara, cara berjalan, dan bentuk tubuh. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam

Lebih terperinci

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN A. Perkembangan Fisik Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensorik dan keterampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan prasekolah pada dasarnya diselenggarakan dengan tujuan memberikan fasilitas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun perilakunya (gerakan anggota tubuh). Tubuh manusia akan terlihat kelenturannya apabila sering

Lebih terperinci

CIRI-CIRI ANAK PRA SEKOLAH

CIRI-CIRI ANAK PRA SEKOLAH CIRI-CIRI ANAK PRA SEKOLAH Tugas perkembangan AUD Berjalan Belajar memakan makanan keras Belajar berbicara Belajar mengatur gerak gerik tubuh Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin Mencapai stabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, termasuk dalam hal pendidikan. Orangtua berharap anaknya bisa mendapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada orang tua dan merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada tahap pra sekolah atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan BAB II LANDASAN TEORI A. KEMANDIRIAN REMAJA 1. Definisi Kemandirian Remaja Kemandirian remaja adalah usaha remaja untuk dapat menjelaskan dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya sendiri setelah

Lebih terperinci

SPESIALISASI UTAMA DALAM PSIKOLOGI

SPESIALISASI UTAMA DALAM PSIKOLOGI Psikologi Umum 1 SPESIALISASI UTAMA DALAM PSIKOLOGI Ursa Majorsy C A B A N G F O K U S U T A M A Psikologi Klinis Psikologi Konseling Psikologi Perkembangan Psikologi Pendidikan Psikologi eksperimen Psikologi

Lebih terperinci

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET Adi Fahrudin PhD A. Ringkasan Teori Meskipun fokus riset Piaget berubah-ubah sepanjang karirnya, namun setiap riset memberikan kontribusi yang jelas menuju sebuah teori

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN AFEKTIF

PERKEMBANGAN AFEKTIF PERKEMBANGAN AFEKTIF PTIK PENGERTIAN AFEKTIF Afektif menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah berkenaan dengan rasa takut atau cinta, mempengaruhi keadaan, perasaan dan emosi, mempunyai gaya atau makna yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak dan semakin menguat pada masa remaja.hurlock (1980:235) kesatuan membentuk apa yang disebut sebagai konsep diri.

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak dan semakin menguat pada masa remaja.hurlock (1980:235) kesatuan membentuk apa yang disebut sebagai konsep diri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep diri atau self conceptmerupakan suatu kombinasi dari perasaan dan kepercayaan mengenai diri sendiri.konsep diri dipelajari melalui pengalaman pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sosial anak telah dimulai sejak bayi, kemudian pada masa kanak-kanak dan selanjutnya pada masa remaja. Hubungan sosial anak pertamatama masih sangat

Lebih terperinci

MEMAHAMI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMAHAMI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG ANAK Artikel MEMAHAMI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG ANAK Mardiya Selama ini kita sebagai orangtua masih menganggap anak sebagai harta yang tak ternilai harganya. Karena selain sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemilihan sekolah antara SMA dan SMK saat ini menjadikan kendala yang sangat besar bagi siswa kelas IX SMP. Pemilihan sekolah SMA ataupun SMK menjadi awal

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2 PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: LILIS SUHARYANI A.520085055

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka BAB II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang tinjauan pustaka, dimana dalam bab ini peneliti akan menjelaskan lebih dalam mengenai body image dan harga diri sesuai dengan teori-teori

Lebih terperinci

- keluarga besar. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual

- keluarga besar. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual Faktor Hereditas (keturunan) --> melalui kromosom Faktor Lingkungan. Perubahan pd masa kanak-kanak berkaitan dg. kematangan --> perbedaan individual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia sekolah menengah pertama pada umumnya berada pada usia remaja awal yaitu berkisar antara 12-15 tahun. Santrock (2005) (dalam http:// renika.bolgspot.com/perkembangan-remaja.html,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Diri 2.1.1. Pengertian Konsep diri Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa dan dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapat pembinaan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MELIBATKAN PERUBAHAN PERKEMBANGAN MERUPAKAN HASIL DR PROSES KEMATANGAN

PERKEMBANGAN MELIBATKAN PERUBAHAN PERKEMBANGAN MERUPAKAN HASIL DR PROSES KEMATANGAN Oleh: PERKEMBANGAN MELIBATKAN PERUBAHAN PERKEMBANGAN MERUPAKAN HASIL DR PROSES KEMATANGAN KONSEP PERKEMBANGAN PERISTILAHAN: Pertumbuhan (Growth) Perkembangan (Development) Kematangan (Maturation) Penuaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemandirian Anak TK 2.1.1 Pengertian Menurut Padiyana (2007) kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk berbuat bebas, melakukan sesuatu atas dorongan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan 6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pernikahan 2.1.1. Pengertian Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan adalah nikah,

Lebih terperinci

MASA KANAK-KANAK AKHIR

MASA KANAK-KANAK AKHIR MASA KANAK-KANAK AKHIR Masa ini dialami pd usia : 6 tahun 11-13 tahun. Masa Usia Sekolah atau masa SD à anak sudah siap masuk sekolah. GAmbar by FH CIRI KHAS ANAK USIA SD GAmbar by FH Konformitas pd teman

Lebih terperinci

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN (Developmental Task) PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyarakat

Lebih terperinci

Sifat Kodrat Manusia. Unsur-unsur Hakekat Manusia:

Sifat Kodrat Manusia. Unsur-unsur Hakekat Manusia: NENI KURNIAWATI Sifat Kodrat Manusia Unsur-unsur Hakekat Manusia: 1. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga 2. Sifat kodrat manusia terdiri atas mahluk individu dan sosial 3. Kedudukan kodrat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak pada rentang usia 4-6 tahun merupakan bagian dari tahapan anak usia dini yang memiliki kepekaan dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Layanan bimbingan pada dasarnya upaya peserta didik termasuk remaja untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi termasuk masalah penerimaan diri. Bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih

BAB I PENDAHULUAN. dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah perilaku seksual pada remaja saat ini menjadi masalah yang tidak dapat diabaikan dalam kehidupan manusia. Namun demikian, orang tua masih menganggap tabu untuk

Lebih terperinci

MOTIVASI DALAM BELAJAR. Saifuddin Azwar

MOTIVASI DALAM BELAJAR. Saifuddin Azwar MOTIVASI DALAM BELAJAR Saifuddin Azwar Dalam dunia pendidikan, masalah motivasi selalu menjadi hal yang menarik perhatian. Hal ini dikarenakan motivasi dipandang sebagai salah satu faktor yang sangat dominan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Prasekolah 1. Pengertian Anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara tiga sampai enam tahun (Patmonodewo, 1995). Anak prasekolah adalah pribadi yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan orang lain (Stuart & Sundeen, 1998). Potter & Perry. kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan orang lain (Stuart & Sundeen, 1998). Potter & Perry. kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya. 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep diri 2.1.1. Pengertian Konsep diri Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia dini tidak lepas dari kegiatan bermain. Setiap anak yang sehat selalu mempunyai dorongan untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah suatu kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Belajar merupakan proses perubahan dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kognitif, emosional dan lingkungan pengaruh dan pengalaman untuk memperoleh,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kognitif, emosional dan lingkungan pengaruh dan pengalaman untuk memperoleh, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Teori -Teori Belajar Teori belajar merupakan kegiatan yang ada didalam diri manusia untuk mengubah suatu perilaku dalam diri seseorang. Dalam psikologi dan pendidikan,

Lebih terperinci

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya TINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak berkonsentrasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Nilai Anak 7 TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dimana seorang anak dididik dan dibesarkan. Berdasarkan Undang-undang nomor 52 tahun 2009, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat

Lebih terperinci