KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN"

Transkripsi

1 SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : PER-03/BL/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI CALON PENGURUS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA DAN CALON PELAKSANA TUGAS PENGURUS DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 11 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.010/2010 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Calon Pengurus Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan dipandang perlu menetapkan Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang Pedoman Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Bagi Calon Pengurus Dana Pensiun Pemberi Kerja Dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3477); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3507); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Lembaga Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3508); 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/M Tahun 2011; 5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 513/KMK.06/2002 tentang Persyaratan Pengurus Dan Dewan Pengawas Dana Pensiun Pemberi Kerja Dan Pelaksana Tugas Pengurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36/PMK.010/2010; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.010/2010 tentang Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Bagi Calon Pengurus Dana Pensiun Pemberi Kerja Dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan;

2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Keuangan; 8. Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Per-02/BL/2010 tentang Dana Pensiun Yang Wajib Memiliki Pengurus Atau Pelaksana Tugas Pengurus Yang Lulus Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI CALON PENGURUS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA DAN CALON PELAKSANA TUGAS PENGURUS DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Dana Pensiun adalah Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai Dana Pensiun. 2. Biro Dana Pensiun adalah Biro Dana Pensiun pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 3. Ketua adalah Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 4. Kepala Biro adalah Kepala Biro Dana Pensiun pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 5. Pengurus adalah Pengurus Dana Pensiun Pemberi Kerja. 6. Pendiri adalah pendiri dana pensiun sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai Dana Pensiun. 7. Pelaksana Tugas Pengurus adalah pejabat dari Pendiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan operasional Dana Pensiun Lembaga Keuangan. 8. Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus adalah seseorang yang diusulkan untuk mengikuti penilaian kemampuan

3 - 3 - dan kepatutan dalam rangka penunjukkannya sebagai Pengurus atau Pelaksana Tugas Pengurus. 9. Tim Penguji adalah tim yang melakukan penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap Calon Pengurus dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus. BAB II FAKTOR PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN Pasal 2 (1) Penilaian kemampuan dan kepatutan bagi Calon Pengurus dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus dilakukan terhadap faktor: a. kompetensi; dan b. integritas. (2) Penilaian faktor kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan untuk memastikan bahwa Calon Pengurus dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus memiliki: a. pengetahuan dan kemampuan pengelolaan strategis; dan b. pengalaman di bidang Dana Pensiun atau bidang lain yang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. (3) Penilaian faktor integritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan untuk memastikan bahwa Calon Pengurus dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus tidak melakukan tindakantindakan yang meliputi: a. praktik-praktik tercela di bidang Dana Pensiun dan/atau jasa keuangan lainnya; b. perbuatan tindak pidana di bidang Dana Pensiun dan/atau perekonomian; c. perbuatan tindak pidana yang diancam sanksi pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; d. perbuatan tidak memenuhi komitmen yang telah disepakati dengan instansi pembina dan pengawas Dana Pensiun dan/atau jasa keuangan lainnya; e. perbuatan tidak wajar yang memberikan keuntungan kepada Pendiri/mitra pendiri Dana Pensiun, dewan pengawas, Pengurus, peserta, pegawai Dana Pensiun dan/atau pihak lainnya yang dapat merugikan Dana Pensiun dan/atau jasa keuangan lainnya; f. perbuatan yang melanggar prinsip kehati-hatian di bidang Dana Pensiun;

4 - 4 - g. perbuatan yang bukan merupakan kewenangannya atau tidak menjalankan kewenangannya; dan/atau h. perbuatan yang mengakibatkan Dana Pensiun melanggar peraturan di bidang Dana Pensiun dan/atau peraturan perundangan jasa keuangan lain. (4) Penilaian faktor kompetensi dan faktor integritas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan sesuai dengan pedoman dalam, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ini. BAB III TATA CARA PERMOHONAN PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN Pasal 3 (1) Penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap Calon Pengurus dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus dilakukan berdasarkan permohonan tertulis dari Pendiri kepada Menteri Keuangan c.q. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. (2) Permohonan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilampiri dengan dokumen: a. daftar riwayat hidup b. surat pernyataan dari Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus mengenai: 1. tercatat/tidak tercatat dalam Daftar Kredit macet (DKM) di sektor perbankan; 2. tercatat/tidak tercatat dalam Daftar Orang Tercela (DOT) yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang; 3. bersedia/tidak bersedia untuk diangkat menjadi Pengurus atau Pelaksana Tugas Pengurus; 4. bersedia/tidak bersedia untuk mengikuti dan menerima hasil penilaian tanpa syarat; 5. pernah/tidak pernah melakukan tindakan/praktik yang menyimpang dari ketentuan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun; 6. pernah/tidak pernah ikut terlibat dalam perkara pidana yang diancam sanksi pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih, atau terlibat dalam perkara pidana ekonomi; dan c. daftar perbuatan tindak pidana atau tindakan/praktik yang menyimpang dari ketentuan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun/jasa keuangan lainnya.

5 - 5 - (3) Permohonan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun sesuai dengan format dalam I, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ini. (4) Daftar riwayat hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a harus dilengkapi dengan dokumen: a. fotokopi sertifikat pengetahuan dasar di bidang Dana Pensiun; dan b. fotokopi bukti kewarganegaraan yang masih berlaku (Kartu Tanda Penduduk atau Paspor). (5) Permohonan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4), disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum: a. tanggal berakhirnya periode kepengurusan. b. batas waktu penilaian kemampuan dan kepatutan secara berkala bagi Calon Pelaksana Tugas Pengurus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (6) Jumlah Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus yang diusulkan dalam permohonan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak 2 (dua) orang untuk setiap jumlah jabatan yang akan diisi. Pasal 4 Berdasarkan permohonan tertulis dari Pendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), Biro Dana Pensiun menyampaikan jadwal penilaian kemampuan dan kepatutan bagi Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus yang bersangkutan, paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) diterima secara lengkap. BAB IV TAHAPAN PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN Pasal 5 Penilaian kemampuan dan kepatutan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. analisis pendahuluan; b. pengujian kemampuan dan kepatutan; dan c. penetapan hasil penilaian.

6 - 6 - Bagian Pertama Analisis Pendahuluan Pasal 6 (1) Analisis pendahuluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dilakukan oleh Biro Dana Pensiun dengan prosedur sebagai berikut: a. analisis atas informasi yang dimiliki Biro Dana Pensiun; b. konfirmasi kepada pihak yang terkait, bila dianggap perlu; c. perumusan hasil analisis atas informasi; dan d. penyusunan rencana pengujian kemampuan dan kepatutan. (2) Dalam rangka melakukan analisis pendahuluan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Biro Dana Pensiun dapat meminta surat keterangan mengenai catatan reputasi (track record) Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus kepada pengawas lembaga keuangan lain atau pihak lain yang terkait. Bagian Kedua Pengujian Kemampuan dan Kepatutan Pasal 7 (1) Pengujian kemampuan dan kepatutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b dilakukan oleh Tim Penguji. (2) Tim Penguji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan Keputusan Ketua dengan mempertimbangkan faktor kompetensi, integritas dan independensi. (3) Tim Penguji yang berasal dari luar Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan berhak memperoleh honorarium dalam melaksanakan pengujian kemampuan dan kepatutan. (4) Tim Penguji sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan besarnya honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan berdasarkan Keputusan Ketua, dengan jumlah anggota paling banyak 50 (lima puluh) orang dengan masa kerja 1 (satu) tahun. (5) Tim Penguji sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. memiliki pengalaman atau pengetahuan di bidang Dana Pensiun atau jasa keuangan lainnya; b. tidak sedang menjabat sebagai Pengurus atau Pelaksana Tugas Pengurus; c. tidak pernah membuat Dana Pensiun melanggar ketentuan di bidang Dana Pensiun; dan

7 - 7 - d. tidak pernah dijatuhi sanksi pidana penjara 2 (dua) tahun atau lebih, atau sebagai tersangka atau terdakwa dalam perkara pidana ekonomi. Pasal 8 (1) Pelaksanaan pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) terhadap 1 (satu) orang Calon Pengurus atau 1 (satu) orang Calon Pelaksana Tugas Pengurus dilakukan oleh 3 (tiga) orang anggota Tim Penguji yang terdiri dari: a. 2 (dua) orang dari Biro Dana Pensiun; dan b. 1 (satu) orang dari luar Biro Dana Pensiun. (2) Salah seorang anggota Tim Penguji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan sebagai ketua Tim Penguji. (3) Anggota dan ketua Tim Penguji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Kepala Biro berdasarkan Keputusan Ketua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2). Pasal 9 (1) Pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: a. wawancara terhadap Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus; b. penilaian kompetensi dan integritas Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus; dan c. perumusan hasil pengujian kemampuan dan kepatutan. (2) Wawancara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan tatap muka langsung di kantor Biro Dana Pensiun atau tempat lain yang ditetapkan oleh Biro Dana Pensiun. (3) Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus yang tidak hadir pada jadwal penilaian kemampuan dan kepatutan yang ditetapkan Kepala Biro, pelaksanaan penilaian kemampuan dan kepatutan dapat dijadwalkan kembali untuk 1 (satu) kali kesempatan. Bagian Ketiga Penetapan Hasil Penilaian Pasal 10 (1) Hasil penilaian kemampuan dan kepatutan diklasifikasikan menjadi 2 (dua) predikat sebagai berikut:

8 - 8 - a. lulus; atau b. tidak lulus. (2) Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus dinyatakan tidak lulus apabila yang bersangkutan memperoleh hasil penilaian akhir kurang dari 60 (enam puluh) dan/atau terdapat penilaian 0 (nol) pada 1 (satu) kriteria atau lebih dalam faktor integritas. Pasal 11 (1) Hasil penilaian kemampuan dan kepatutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) ditetapkan oleh Ketua. (2) Penetapan hasil penilaian kemampuan dan kepatutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: a. pelaporan Tim Penguji kepada Kepala Biro mengenai pelaksanaan pengujian kemampuan dan kepatutan beserta hasil penilaian dan alasannya paling lambat 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tanggal pelaksanaan penilaian kemampuan dan kepatutan; b. penyampaian hasil penilaian kemampuan dan kepatutan dari Kepala Biro kepada Ketua; dan c. penetapan keputusan Ketua mengenai hasil penilaian kemampuan dan kepatutan. (3) Penetapan hasil penilaian kemampuan dan kepatutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja setelah dilaksanakannya pengujian kemampuan dan kepatutan. (4) Kepala Biro dapat meminta dilakukan pembahasan atas usulan hasil penilaian kemampuan dan kepatutan dengan Tim Penguji, sebelum menyampaikan hasil penilaian kemampuan dan kepatutan dimaksud kepada Ketua. (5) Ketua dapat meminta dilakukan pembahasan atas usulan hasil penilaian kemampuan dan kepatutan dengan Tim Penguji dan Kepala Biro. Pasal 12 (1) Sebelum keputusan Ketua mengenai hasil penilaian kemampuan dan kepatutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf c ditetapkan, Kepala Biro dapat meminta dokumen pendukung tambahan yang relevan dengan pelaksanaan pengujian kemampuan dan kepatutan dari Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus, Pendiri, pengawas lembaga keuangan lain atau pihak lain yang terkait.

9 - 9 - (2) Dalam hal terdapat permintaan dokumen tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) dinyatakan tidak berlaku. Pasal 13 Kepala Biro atas nama Ketua menyampaikan keputusan Ketua mengenai hasil penilaian kemampuan dan kepatutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf c secara tertulis kepada Pendiri yang mengajukan permohonan penilaian kemampuan dan kepatutan Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus. BAB V PERMOHONAN KEMBALI Pasal 14 (1) Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus yang dinyatakan tidak lulus, dapat diusulkan kembali oleh Pendiri untuk mengikuti penilaian kemampuan dan kepatutan sepanjang ketidaklulusan yang bersangkutan tidak disebabkan karena: a. faktor integritas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b; atau b. menolak untuk dilakukan penilaian kemampuan dan kepatutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.010/2010 tentang Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Bagi Calon Pengurus Dana Pensiun Pemberi Kerja Dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan. (2) Permohonan pengajuan kembali Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pendiri sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3. BAB VI KERAHASIAAN Pasal 15 Tim Penguji atau yang pernah menjadi Tim Penguji wajib merahasiakan dokumen, informasi, dan hasil penilaian kemampuan dan kepatutan, kecuali karena jabatan yang bersangkutan diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

10 BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 28 Februari 2011 Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ttd. Nurhaida NIP Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP

11 LAMPIRAN I PERATURAN KETUA NOMOR : PER- 03/BL/ TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI CALON PENGURUS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA DAN CALON PELAKSANA TUGAS PENGURUS DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN

12 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tanggal 12 Februari 2010, Menteri Keuangan menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.010/2010 tentang Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Bagi Calon Pengurus Dana Pensiun Pemberi Kerja Dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Dalam Peraturan Menteri Keuangan tersebut dinyatakan bahwa setiap Calon Pengurus Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan wajib mengikuti penilaian kemampuan dan kepatutan. Peraturan Menteri Keuangan tersebut juga mengamanatkan bahwa pelaksanaan penilaian kemampuan dan kepatutan tersebut dilakukan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk kepada Biro Dana Pensiun, Tim Penguji, Pendiri Dana Pensiun, Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus dan pihak terkait lainnya, dalam pelaksanaan penilaian kemampuan dan kepatutan. 2. Tujuan Penyusunan pedoman penilaian kemampuan dan kepatutan ini ditujukan agar Biro Dana Pensiun, Tim Penguji, Pendiri Dana Pensiun, Calon Pengurus atau Calon Pelaksana Tugas Pengurus dan pihak terkait lainnya dapat memahami prosedur dan tatacara penilaian kemampuan dan kepatutan sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. C. Ketentuan Umum Dalam petunjuk pelaksanaan penilaian kemampuan dan kepatutan ini, yang dimaksud dengan : 1. Peserta adalah Peserta sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai Dana Pensiun. 2. Dana Pensiun Pemberi Kerja yang selanjutnya disingkat DPPK adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai Dana Pensiun. 3. Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang selanjutnya disingkat DPLK adalah Dana Pensiun Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam undangundang mengenai Dana Pensiun. 4. Program Pensiun Manfaat Pasti yang selanjutnya disingkat PPMP adalah Program Pensiun Manfaat Pasti sebagaimana dimaksud dalam undangundang mengenai Dana Pensiun.

13 2 5. Program Pensiun Iuran Pasti yang selanjutnya disingkat PPIP adalah Program Pensiun Iuran Pasti sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai Dana Pensiun.

14 3 BAB II FAKTOR KOMPETENSI Kompetensi adalah kemampuan Calon Pengurus dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus untuk mengelola Dana Pensiun sehingga mampu memenuhi kewajiban kepada Peserta dan pihak yang berhak atas manfaat pensiun. A. Ruang Lingkup Penilaian Faktor Kompetensi Penilaian faktor kompetensi dilakukan untuk memastikan bahwa Calon Pengurus dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus memiliki: 1. Pengetahuan dan kemampuan pengelolaan strategis, meliputi: a. pengetahuan dan kemampuan yang memadai dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; b. pemahaman tentang peraturan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun dan peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan Dana Pensiun; dan c. kemampuan melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Dana Pensiun yang sehat. 2. Pengalaman di bidang Dana Pensiun atau bidang lain yang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki, meliputi: a. pengalaman di bidang Dana Pensiun; b. pengalaman di bidang perbankan, asuransi dan/atau manajer investasi; atau c. pengalaman di bidang lainnya. B. Kriteria dan Bobot Penilaian Faktor Kompetensi B.1 Kriteria dan bobot penilaian faktor kompetensi bagi Calon Pengurus pada DPPK yang menyelenggarakan PPMP digolongkan menjadi sebagai berikut: 1. Pengetahuan dan kemampuan pengelolaan strategis yang meliputi: a. Pengetahuan dan kemampuan yang memadai dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki, meliputi sub kriteria: 1) pengetahuan mengenai struktur dan fungsi organisasi, manajemen, uraian tugas, proses bisnis, hak dan kewajiban serta tanggung jawab; 2) kemampuan secara umum untuk melakukan analisis atas aspek investasi, keuangan, iuran, manfaat pensiun, kepesertaan, pengolahan data atau sistem teknologi informasi, mitra pendiri dan tata kelola; Kriteria ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan Calon Pengurus dalam menganalisis dan mengintegrasikan

15 4 data/informasi di dalam penyelesaian suatu masalah. Penilaian kemampuan tersebut di atas dapat dilakukan antara lain dengan mengajukan pertanyaan: Tindakan apa yang Bapak/Ibu lakukan apabila kondisi Dana Pensiun menghadapi masalah? (dalam bidang tugas atau di luar bidang tugas dari Calon Pengurus). Dari pertanyaan tersebut diharapkan Calon Pengurus yang dinilai dapat memberikan jawaban, antara lain: - menguraikan permasalahan secara rinci dan tepat; - mengidentifikasi inti permasalahan; - mengidentifikasi permasalahan jangka pendek dan jangka panjang (strategi operasional); - mengintegrasikan sejumlah informasi secara luas dan saling terkait (relevan) serta memanfaatkannya dalam pendekatan atau perencanaan yang ditetapkan; - proses berpikir terarah dan teratur; - menunjukkan pemikiran yang konseptual tanpa meninggalkan keterkaitannya dengan informasi yang relevan; - melihat adanya gejala/dampak yang lebih besar; - adanya pemikiran serta kemampuan menetapkan antisipasi. 3) kemampuan memimpin kegiatan atas pelaksanaan penerapan kebijakan; Penilaian kemampuan tersebut di atas dapat dilakukan antara lain dengan mengajukan pertanyaan: Bagaimana cara Bapak/Ibu memanfaatkan dan menerapkan kebijakan sumber daya Dana Pensiun yang ada (baik sumber daya manusia, teknologi, keuangan, dan lain-lainnya) agar dapat mencapai target yang ditetapkan oleh Dana Pensiun? Dari pertanyaan tersebut diharapkan Calon Pengurus yang dinilai dapat memberikan jawaban antara lain: - menyelesaikan target yang harus dicapai oleh Dana Pensiun dengan sumber daya manusia (SDM) yang tersedia; - mengelola dana iuran dan dana investasi yang ada; - menghasilkan tingkat hasil investasi sesuai sasaran hasil investasi yang ditetapkan Pendiri; - melaksanakan pelayanan pembayaran manfaat pensiun kepada Peserta dan pihak yang berhak atas manfaat pensiun; - memanfaatkan teknologi sebagai penunjang pelayanan Dana Pensiun; dan 4) kemampuan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Kemampuan Calon Pengurus dalam mengambil peran sebagai pimpinan secara efektif, yaitu: kemampuan meyakinkan, memotivasi, memonitor pekerjaan staf, mengembangkan staf, mendelegasikan tugas, serta membuat keputusan. Penilaian kemampuan tersebut di atas dapat dilakukan antara

16 5 lain dengan mengajukan pertanyaan: Bagaimana cara Bapak/Ibu meningkatkan hasil kerja staf Bapak/Ibu agar dapat meningkatkan kinerja Dana Pensiun? Dari pertanyaan tersebut diharapkan Calon Pengurus yang dinilai dapat memberikan jawaban antara lain: - memberi usulan bagi efektivitas pekerjaan staf; - berusaha untuk dapat mempengaruhi serta mendapatkan komitmen dari staf; - mengambil peran sebagai pimpinan; - mempengaruhi cara kerja staf, memotivasi staf/kelompok kerja; - menguasai situasi kerja/kelompok kerja; - mengembalikan arah pembicaraan; - menunjukkan kepercayaan diri; - melakukan aktivitas monitoring berdasarkan sistem yang berlaku; - meyakinkan rekan/atasan/staf atas suatu pemikiran; - mengarahkan, mengusulkan bagaimana menangani suatu program atau kegiatan. Bobot untuk kriteria pengetahuan dan kemampuan yang memadai dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki diberikan sebesar 10 dengan rincian sebagai berikut: - untuk sub kriteria angka 1), bobot yang diberikan 3; - untuk sub kriteria angka 2), bobot yang diberikan 2; - untuk sub kriteria angka 3), bobot yang diberikan 3; dan - untuk sub kriteria angka 4), bobot yang diberikan 2. b. Pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun dan pemahaman dasar mengenai peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan Dana Pensiun, meliputi sub kriteria: 1) pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun, meliputi pemahaman mengenai: a) Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun; b) Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja; c) Peraturan pelaksanaan dari Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut pada huruf a) dan huruf b), yang berkaitan dengan DPPK dan yang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan 2) pemahaman dasar mengenai peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan Dana Pensiun, meliputi antara lain peraturan perundangan di bidang perbankan, perasuransian,

17 6 perpajakan, pasar modal, perseroan terbatas, tenaga kerja, sistem jaminan sosial nasional, jaminan sosial tenaga kerja, kepailitan, pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang, dan lain-lain. Bobot untuk kriteria pemahaman mengenai peraturan perundangundangan di bidang Dana Pensiun dan peraturan perundangundangan lain yang berhubungan dengan Dana Pensiun diberikan sebesar 12 dengan rincian sebagai berikut: - untuk sub kriteria angka 1), bobot yang diberikan 8; dan - untuk sub kriteria angka 2), bobot yang diberikan 4. c. Kemampuan melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Dana Pensiun yang sehat. Kemampuan melakukan pengelolaan strategis, meliputi sub kriteria: 1) kemampuan merancang visi dan misi; 2) kemampuan melakukan analisis ekonomi makro yang terkait dengan Dana Pensiun, antara lain analisis terhadap indikator ekonomi makro (misalnya: tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar mata uang), dan kebijakan pemerintah; 3) kemampuan melakukan analisis perkembangan kondisi internal Dana Pensiun, antara lain kondisi pendanaan, kemampuan keuangan pemberi kerja, kualitas aset dan kewajiban, sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi; 4) kemampuan menetapkan target Dana Pensiun yang harus dicapai; dan 5) kemampuan merancang strategi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dalam rangka mencapai tujuan Dana Pensiun, antara lain dengan menyusun rencana kerja jangka pendek, rencana kerja jangka menengah, dan rencana kerja jangka panjang dengan menggunakan asumsi-asumsi yang realistis dan terukur. Bobot untuk kriteria kemampuan melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Dana Pensiun yang sehat diberikan sebesar 8 dengan rincian sebagai berikut: - untuk sub kriteria angka 1), bobot yang diberikan 1; - untuk sub kriteria angka 2), bobot yang diberikan 2; - untuk sub kriteria angka 3), bobot yang diberikan 2; - untuk sub kriteria angka 4), bobot yang diberikan 1; dan - untuk sub kriteria angka 5), bobot yang diberikan Pengalaman di bidang Dana Pensiun atau bidang lain yang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki, yang meliputi: a. Pengalaman di bidang Dana Pensiun.

18 7 Termasuk dalam kriteria ini adalah : 1) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 2) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 3) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan/atau 4) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. Nilai untuk kriteria pengalaman di bidang Dana Pensiun adalah: - untuk sub kriteria angka 1) diberikan nilai 10; - untuk sub kriteria angka 2) diberikan nilai 9; - untuk sub kriteria angka 3) diberikan nilai 8; dan/atau - untuk sub kriteria angka 4) diberikan nilai 7. b. Pengalaman di bidang perbankan, asuransi dan/atau manajer investasi. Termasuk dalam kriteria ini adalah : 1) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 2) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 3) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan/atau 4) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. Nilai untuk kriteria pengalaman di bidang perbankan, asuransi dan/atau manajer investasi adalah: - untuk sub kriteria angka 1) diberikan nilai 8; - untuk sub kriteria angka 2) diberikan nilai 7; - untuk sub kriteria angka 3) diberikan nilai 6; dan/atau - untuk sub kriteria angka 4) diberikan nilai 5. c. Pengalaman di bidang lainnya. Termasuk dalam kriteria ini adalah: 1) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 2) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 3) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan/atau 4) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki.

19 8 Nilai untuk kriteria pengalaman di bidang lainnya, adalah: - untuk sub kriteria angka 1) diberikan nilai 7; - untuk sub kriteria angka 2) diberikan nilai 6; - untuk sub kriteria angka 3) diberikan nilai 5; dan/atau - untuk sub kriteria angka 4) diberikan nilai 4. Bobot penilaian faktor kompetensi bagi Calon Pengurus pada DPPK yang menyelenggarakan PPMP adalah sebagai berikut: No Faktor Kompetensi Bobot 1. Pengetahuan dan kemampuan pengelolaan strategis 30 a. Pengetahuan dan kemampuan yang memadai dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki, meliputi: 1) pengetahuan mengenai struktur dan fungsi organisasi, manajemen, uraian tugas, proses bisnis, hak dan kewajiban serta tanggung jawab; 2) kemampuan secara umum untuk melakukan analisis atas aspek investasi, keuangan, iuran, manfaat pensiun, kepesertaan, pengolahan data atau sistem teknologi informasi, mitra pendiri dan tata kelola; 3) kemampuan memimpin kegiatan atas pelaksanaan penerapan kebijakan; dan 4) kemampuan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. b. Pemahaman mengenai peraturan perundangundangan di bidang Dana Pensiun dan pemahaman dasar mengenai peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan Dana Pensiun, meliputi: 1) pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun; dan 2) pemahaman dasar mengenai peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan Dana Pensiun, meliputi antara lain peraturan perundangan di bidang perbankan, perasuransian, perpajakan, pasar modal, perseroan terbatas, tenaga kerja, sistem

20 9 No Faktor Kompetensi Bobot 2. jaminan sosial nasional, jaminan sosial tenaga kerja, kepailitan, pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang, dan lain-lain. c. Kemampuan melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Dana Pensiun yang sehat, meliputi: 1) kemampuan merancang visi dan misi; 1 2) kemampuan melakukan analisis ekonomi makro yang terkait dengan Dana Pensiun, antara lain analisis terhadap indikator ekonomi makro (misalnya tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar mata uang), dan kebijakan pemerintah; 3) kemampuan melakukan analisis perkembangan kondisi internal Dana Pensiun, antara lain kondisi pendanaan, kemampuan keuangan pemberi kerja, kualitas aset dan kewajiban, sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi; 4) kemampuan menetapkan target Dana Pensiun yang harus dicapai; dan 5) kemampuan merancang strategi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dalam rangka mencapai tujuan Dana Pensiun, antara lain dengan menyusun rencana kerja jangka pendek, rencana kerja jangka menengah, dan rencana kerja jangka panjang dengan menggunakan asumsi-asumsi yang realistis dan terukur. Pengalaman di bidang Dana Pensiun atau bidang lain yang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. a. Pengalaman di bidang Dana Pensiun. Termasuk dalam kriteria ini adalah : 1) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki, 2) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas

21 10 No Faktor Kompetensi Bobot yang akan diduduki; 3) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan/atau 4) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. b. Pengalaman di bidang perbankan, asuransi dan/atau manajer investasi. Termasuk dalam kriteria ini adalah: 1) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 2) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 3) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan/atau 4) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. c. Pengalaman di bidang lainnya. Termasuk dalam kriteria ini adalah: 1) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 2) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 3) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan/atau 4) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. T O T A L

22 11 B.2 Kriteria dan bobot penilaian faktor kompetensi bagi Calon Pengurus pada DPPK yang menyelenggarakan PPIP digolongkan menjadi sebagai berikut : 1. Pengetahuan dan kemampuan pengelolaan strategis yang meliputi : a. Pengetahuan dan kemampuan yang memadai dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki, meliputi sub kriteria: 1) pengetahuan mengenai struktur dan fungsi organisasi, manajemen, uraian tugas, proses bisnis, hak dan kewajiban serta tanggung jawab; 2) kemampuan secara umum untuk melakukan analisis atas aspek investasi, keuangan, iuran, manfaat pensiun, kepesertaan, pengolahan data atau sistem teknologi informasi, mitra pendiri dan tata kelola; Kriteria ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan Calon Pengurus dalam menganalisis dan mengintegrasikan data/informasi di dalam penyelesaian suatu masalah. Penilaian kemampuan tersebut di atas dapat dilakukan antara lain dengan mengajukan pertanyaan: Tindakan apa yang Bapak/Ibu lakukan apabila kondisi Dana Pensiun menghadapi masalah? (dalam bidang tugas atau di luar bidang tugas dari Calon Pengurus). Dari pertanyaan tersebut diharapkan Calon Pengurus yang dinilai dapat memberikan jawaban, antara lain: - menguraikan permasalahan secara rinci dan tepat; - mengidentifikasi inti permasalahan; - mengidentifikasi permasalahan jangka pendek dan jangka panjang (strategi operasional); - mengintegrasikan sejumlah informasi secara luas dan saling terkait (relevan) serta memanfaatkannya dalam pendekatan atau perencanaan yang ditetapkan; - proses berpikir terarah dan teratur; - menunjukkan pemikiran yang konseptual tanpa meninggalkan keterkaitannya dengan informasi yang relevan; - melihat adanya gejala/dampak yang lebih besar; - adanya pemikiran serta kemampuan menetapkan antisipasi. 3) kemampuan memimpin kegiatan atas pelaksanaan penerapan kebijakan; Penilaian kemampuan tersebut di atas dapat dilakukan antara lain dengan mengajukan pertanyaan: Bagaimana cara Bapak/Ibu memanfaatkan dan menerapkan kebijakan sumber daya Dana Pensiun yang ada (baik sumber daya manusia, teknologi, keuangan, dan lain-lainnya) agar dapat mencapai target yang ditetapkan oleh Dana Pensiun? Dari pertanyaan tersebut diharapkan Calon Pengurus yang dinilai dapat

23 12 memberikan jawaban antara lain: - menyelesaikan target yang harus dicapai oleh Dana Pensiun dengan SDM yang tersedia; - mengelola dana iuran dan dana investasi yang ada; - menghasilkan tingkat hasil investasi sesuai sasaran hasil investasi yang ditetapkan Pendiri dan dewan pengawas; - melaksanakan pelayanan pembayaran manfaat pensiun kepada Peserta dan pihak yang berhak atas manfaat pensiun; - memanfaatkan teknologi sebagai penunjang pelayanan Dana Pensiun; dan 4) kemampuan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Kemampuan Calon Pengurus dalam mengambil peran sebagai pimpinan secara efektif, yaitu: kemampuan meyakinkan, memotivasi, memonitor pekerjaan staf, mengembangkan staf, mendelegasikan tugas, serta membuat keputusan. Penilaian kemampuan tersebut di atas dapat dilakukan antara lain dengan mengajukan pertanyaan: Bagaimana cara Bapak/Ibu meningkatkan hasil kerja staf Bapak/Ibu agar dapat meningkatkan kinerja Dana Pensiun? Dari pertanyaan tersebut diharapkan Calon Pengurus yang dinilai dapat memberikan jawaban antara lain: - memberi usulan bagi efektivitas pekerjaan staf; - berusaha untuk dapat mempengaruhi serta mendapatkan komitmen dari staf; - mengambil peran sebagai pimpinan; - mempengaruhi cara kerja staf, memotivasi staf/kelompok kerja; - menguasai situasi kerja/kelompok kerja; - mengembalikan arah pembicaraan; - menunjukkan kepercayaan diri; - melakukan aktivitas monitoring berdasarkan sistem yang berlaku; - meyakinkan rekan/atasan/ staf atas suatu pemikiran; - mengarahkan, mengusulkan bagaimana menangani suatu program atau kegiatan. Bobot untuk kriteria pengetahuan dan kemampuan yang memadai dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki diberikan sebesar 8 dengan rincian sebagai berikut: - untuk sub kriteria angka 1), bobot yang diberikan 2; - untuk sub kriteria angka 2), bobot yang diberikan 2; - untuk sub kriteria angka 3), bobot yang diberikan 2; dan - untuk sub kriteria angka 4), bobot yang diberikan 2. b. Pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun dan pemahaman dasar mengenai peraturan

24 13 perundang-undangan lain yang berhubungan dengan Dana Pensiun, meliputi sub kriteria: 1) pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun, meliputi pemahaman mengenai: a) Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun; b) Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja; c) Peraturan pelaksanaan dari Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut pada huruf a) dan huruf b), yang berkaitan dengan DPPK dan yang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan 2) pemahaman dasar mengenai peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan Dana Pensiun, meliputi antara lain peraturan perundangan di bidang perbankan, perasuransian, perpajakan, pasar modal, perseroan terbatas, tenaga kerja, sistem jaminan sosial nasional, jaminan sosial tenaga kerja, kepailitan, pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang, dan lain-lain. Bobot untuk kriteria pemahaman tentang peraturan perundangundangan di bidang Dana Pensiun dan peraturan perundangundangan lain yang berhubungan dengan Dana Pensiun diberikan sebesar 12 dengan rincian sebagai berikut: - untuk sub kriteria angka 1), bobot yang diberikan 8; dan - untuk sub kriteria angka 2), bobot yang diberikan 4. c. Kemampuan melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Dana Pensiun yang sehat. Kemampuan melakukan pengelolaan strategis, meliputi sub kriteria: 1) kemampuan merancang visi dan misi; 2) kemampuan melakukan analisis ekonomi makro yang terkait dengan Dana Pensiun, antara lain analisis terhadap indikator ekonomi makro (misalnya tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar mata uang), dan kebijakan pemerintah; 3) kemampuan melakukan analisis perkembangan kondisi internal Dana Pensiun, antara lain kondisi pendanaan, kemampuan keuangan pemberi kerja, kualitas aset dan kewajiban, sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi; 4) kemampuan menetapkan target Dana Pensiun yang harus dicapai; dan 5) kemampuan merancang strategi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dalam rangka mencapai tujuan Dana Pensiun, antara lain dengan menyusun rencana kerja

25 14 jangka pendek, rencana kerja jangka menengah, dan rencana kerja jangka panjang dengan menggunakan asumsi-asumsi yang realistis dan terukur. Bobot untuk kriteria kemampuan melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Dana Pensiun yang sehat diberikan sebesar 10 dengan rincian sebagai berikut: - untuk sub kriteria angka 1), bobot yang diberikan 2; - untuk sub kriteria angka 2), bobot yang diberikan 2; - untuk sub kriteria angka 3), bobot yang diberikan 2; - untuk sub kriteria angka 4), bobot yang diberikan 2; dan - untuk sub kriteria angka 5), bobot yang diberikan Pengalaman di bidang Dana Pensiun atau bidang lain yang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki, yang meliputi: a. Pengalaman di bidang Dana Pensiun. Termasuk dalam kriteria ini adalah : 1) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 2) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 3) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan/atau 4) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. Nilai untuk kriteria pengalaman di bidang Dana Pensiun, adalah: - untuk sub kriteria angka 1) diberikan nilai 10; - untuk sub kriteria angka 2) diberikan nilai 9; - untuk sub kriteria angka 3) diberikan nilai 8; dan/atau - untuk sub kriteria angka 4) diberikan nilai 7. b. Pengalaman di bidang perbankan, asuransi dan/atau manajer investasi. Termasuk dalam kriteria ini adalah: 1) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 2) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 3) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan/atau 4) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. Nilai untuk kriteria pengalaman di bidang perbankan, asuransi dan/atau manajer investasi, adalah:

26 15 - untuk sub kriteria angka 1) diberikan nilai 8; - untuk sub kriteria angka 2) diberikan nilai 7; - untuk sub kriteria angka 3) diberikan nilai 6; dan/atau - untuk sub kriteria angka 4) diberikan nilai 5. c. Pengalaman di bidang lainnya. Termasuk dalam kriteria ini adalah: 1) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 2) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 3) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan/atau 4) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. Nilai untuk kriteria pengalaman di bidang lainnya, adalah: - untuk sub kriteria angka 1) diberikan nilai 7; - untuk sub kriteria angka 2) diberikan nilai 6; - untuk sub kriteria angka 3) diberikan nilai 5; dan/atau - untuk sub kriteria angka 4) diberikan nilai 4. Bobot penilaian faktor kompetensi bagi Calon Pengurus pada DPPK yang menyelenggarakan PPIP adalah sebagai berikut: No Faktor Kompetensi Bobot 1. Pengetahuan dan kemampuan pengelolaan strategis 30 a. Pengetahuan dan kemampuan yang memadai dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki, meliputi: 1) pengetahuan mengenai struktur dan fungsi organisasi, manajemen, uraian tugas, proses bisnis, hak dan kewajiban serta tanggung jawab; 2) kemampuan secara umum untuk melakukan analisis atas aspek investasi, keuangan, iuran, manfaat pensiun, kepesertaan, pengolahan data atau sistem teknologi informasi, mitra pendiri dan tata kelola; 3) kemampuan memimpin kegiatan atas pelaksanaan penerapan kebijakan; dan 4) kemampuan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki

27 16 No Faktor Kompetensi Bobot b. Pemahaman mengenai peraturan perundangundangan di bidang Dana Pensiun dan pemahaman dasar mengenai peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan Dana Pensiun, meliputi: 1) pemahaman mengenai peraturan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun; dan 2) pemahaman dasar mengenai peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan Dana Pensiun, meliputi antara lain peraturan perundangan di bidang perbankan, perasuransian, perpajakan, pasar modal, perseroan terbatas, tenaga kerja, sistem jaminan sosial nasional, jaminan sosial tenaga kerja, kepailitan, pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang, dan lain-lain. c. Kemampuan melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Dana Pensiun yang sehat, meliputi: 1) kemampuan merancang visi dan misi; 2 2) kemampuan melakukan analisis ekonomi makro yang terkait dengan Dana Pensiun, antara lain analisis terhadap indikator ekonomi makro (misalnya tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar mata uang), dan kebijakan pemerintah; 3) kemampuan melakukan analisis perkembangan kondisi internal Dana Pensiun, antara lain kondisi pendanaan, kemampuan keuangan pemberi kerja, kualitas aset dan kewajiban, sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi; 4) kemampuan menetapkan target Dana Pensiun yang harus dicapai; dan 5) kemampuan merancang strategi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dalam rangka mencapai tujuan Dana Pensiun, antara lain dengan

28 17 No Faktor Kompetensi Bobot 2. menyusun rencana kerja jangka pendek, rencana kerja jangka menengah, dan rencana kerja jangka panjang dengan menggunakan asumsi-asumsi yang realistis dan terukur. Pengalaman di bidang Dana Pensiun atau bidang lain yang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. a. Pengalaman di bidang Dana Pensiun. Termasuk dalam kriteria ini adalah : 1) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 2) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 3) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan/atau 4) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. b. Pengalaman di bidang perbankan, asuransi dan/atau manajer investasi. Termasuk dalam kriteria ini adalah: 1) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 2) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 3) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan/atau 4) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. c. Pengalaman di bidang lainnya. Termasuk dalam kriteria ini adalah: 1) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang

29 18 No Faktor Kompetensi Bobot akan diduduki; 2) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; 3) pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki; dan/atau 4) pengalaman kurang dari 5 (lima) tahun di bidang ini dan kurang relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki. T O T A L B.3 Kriteria dan bobot penilaian faktor kompetensi bagi Calon Pelaksana Tugas Pengurus DPLK yang melakukan operasional DPLK digolongkan menjadi sebagai berikut: 1. Pengetahuan dan kemampuan pengelolaan strategis yang meliputi: a. Pengetahuan dan kemampuan yang memadai dan relevan dengan bidang tugas yang akan diduduki, meliputi sub kriteria: 1) pengetahuan mengenai struktur dan fungsi organisasi, manajemen, uraian tugas, proses bisnis, hak dan kewajiban serta tanggung jawab; 2) kemampuan secara umum untuk melakukan analisis atas aspek bisnis, investasi, keuangan, iuran, manfaat pensiun, kepesertaan, pengolahan data atau sistem teknologi informasi, tata kelola serta pemasaran; Kriteria ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan Calon Pelaksana Tugas Pengurus dalam menganalisis dan mengintegrasikan data/informasi di dalam penyelesaian suatu masalah. Penilaian kemampuan tersebut di atas dapat dilakukan antara lain dengan mengajukan pertanyaan: Tindakan apa yang Bapak/Ibu lakukan apabila kondisi Dana Pensiun menghadapi masalah? (dalam bidang tugas atau di luar bidang tugas dari Calon Pelaksana Tugas Pengurus). Dari pertanyaan tersebut diharapkan Calon Pelaksana Tugas Pengurus yang dinilai dapat memberikan jawaban, antara lain: - menguraikan permasalahan secara rinci dan tepat; - mengidentifikasi inti permasalahan; - mengidentifikasi permasalahan jangka pendek dan jangka panjang (strategi operasional);

30 19 - mengintegrasikan sejumlah informasi secara luas dan saling terkait (relevan) serta memanfaatkannya dalam pendekatan atau perencanaan yang ditetapkan; - proses berpikir terarah dan teratur; - menunjukkan pemikiran yang konseptual tanpa meninggalkan keterkaitannya dengan informasi yang relevan; - melihat adanya gejala/dampak yang lebih besar; - adanya pemikiran serta kemampuan menetapkan antisipasi. 3) kemampuan memimpin kegiatan atas pelaksanaan penerapan kebijakan; Penilaian kemampuan tersebut di atas dapat dilakukan antara lain dengan mengajukan pertanyaan: Bagaimana cara Bapak/Ibu memanfaatkan dan menerapkan kebijakan sumber daya Dana Pensiun yang ada (baik sumber daya manusia, teknologi, keuangan, dan lain-lainnya) agar dapat mencapai target yang ditetapkan oleh Dana Pensiun? Dari pertanyaan tersebut diharapkan Calon Pelaksana Tugas Pengurus yang dinilai dapat memberikan jawaban antara lain: - menyelesaikan target yang harus dicapai oleh Dana Pensiun dengan SDM yang tersedia; - mengelola dana iuran dan dana investasi yang ada; - menghasilkan tingkat hasil investasi yang optimal; - menghasilan pelayanan pembayaran manfaat pensiun kepada Peserta dan pihak yang berhak atas manfaat pensiun; - memanfaatkan teknologi sebagai penunjang pelayanan Dana Pensiun; dan 4) kemampuan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Kemampuan Calon Pelaksana Tugas Pengurus dalam mengambil peran sebagai pimpinan secara efektif, yaitu: kemampuan meyakinkan, memotivasi, memonitor pekerjaan staf, mengembangkan staf, mendelegasikan tugas, serta membuat keputusan. Penilaian kemampuan tersebut di atas dapat dilakukan antara lain dengan mengajukan pertanyaan: Bagaimana cara Bapak/Ibu meningkatkan hasil kerja staf Bapak/Ibu agar dapat meningkatkan kinerja Dana Pensiun? Dari pertanyaan tersebut diharapkan Calon Pelaksana Tugas Pengurus yang dinilai dapat memberikan jawaban antara lain: - memberi usulan bagi efektivitas pekerjaan staf; - berusaha untuk dapat mempengaruhi serta mendapatkan komitmen dari staf; - mengambil peran sebagai pimpinan; - mempengaruhi cara kerja staf, memotivasi staf/kelompok kerja;

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 78/PMK.05/2007 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI DIREKSI DAN KOMISARIS PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 78/PMK.05/2007 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI DIREKSI DAN KOMISARIS PERUSAHAAN PERASURANSIAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 78/PMK.05/2007 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI DIREKSI DAN KOMISARIS PERUSAHAAN PERASURANSIAN Naskah peraturan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 37/PMK.010/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 37/PMK.010/2010 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 37/PMK.010/2010 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI CALON PENGURUS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA DAN CALON PELAKSANA

Lebih terperinci

PRESS RELEASE PENERBITAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PRESS RELEASE PENERBITAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN Gedung Sumitro Dojohadikusumo Telepon 021 3858001 Departemen Keuangan RI Faksimili 021 3857917 Jalan Lapangan Banteng

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 4/POJK.05/2013 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA PADA PERUSAHAAN PERASURANSIAN, DANA PENSIUN,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP-54/BL/2012 TENTANG DIREKTUR BURSA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-547/BL/2010 TENTANG PERIZINAN

Lebih terperinci

-2- pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, atau Perusahaan Penjaminan.

-2- pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan, atau Perusahaan Penjaminan. Yth. 1. Direksi Perusahaan Perasuransian; 2. Pengurus dan Pelaksana Tugas Pengurus Dana Pensiun; 3. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 4. Direksi Perusahaan Penjaminan di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/23/PBI/2004 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/23/PBI/2004 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/23/PBI/2004 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mendorong terciptanya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.304, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Uji Kelayakan. Kepatutan. Direksi. Dewan Pengawas. Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia. Pedoman. PERATURAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR PER- 05/BL/20102011 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2016 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/25 /PBI/2003 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/25 /PBI/2003 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/25 /PBI/2003 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mendorong terciptanya sistem perbankan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 9 /PBI/2012 TENTANG UJI KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 9 /PBI/2012 TENTANG UJI KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 9 /PBI/2012 TENTANG UJI KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 2/ 23 /PBI/2000 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 2/ 23 /PBI/2000 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 2/ 23 /PBI/2000 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menciptakan lembaga perbankan

Lebih terperinci

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16 /POJK.04/2015 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /SEOJK.05/2016

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /SEOJK.05/2016 Yth. 1. Direksi Perusahaan Perasuransian; 2. Pengurus dan Pelaksana Tugas Pengurus Dana Pensiun; 3. Direksi Perusahaan Pembiayaan; 4. Direksi Lembaga Penjamin; 5. Direksi Perusahaan Modal Ventura; dan

Lebih terperinci

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA No. 6/35/DPBPR Jakarta, 16 Agustus 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) Bank Perkreditan Rakyat.

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahan

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahan No.360, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Manajer Investasi. Wakil. Perizinan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5634) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 372/BL/2012 TENTANG PENDAFTARAN PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /SEOJK.04/2016 PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /SEOJK.04/2016 PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI MANAJER INVESTASI Yth. 1. Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi; 2. Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia; dan 3. Asosiasi Manajer Investasi Indonesia, di tempat. SALINAN SURAT

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2013 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN DI INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2013 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN DI INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2013 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN DI INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.010/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.010/2011 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 21/PMK.010/2011 TENTANG PENGESAHAN PENDIRIAN DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN DAN PERUBAHAN PERATURAN DANA PENSIUN DARI DANA PENSIUN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 59 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 Tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 Tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 Tentang Perizinan Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Perantara Pedagang Efek DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 58 /POJK.04/2016 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS BURSA EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-151/BL/2009 TENTANG PERIZINAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.163, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA OJK. Dana Pensiun. Pembubaran. Likuidasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5555) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9/POJK.05/2014 TENTANG PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2018 TENTANG PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2018 TENTANG PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2018 TENTANG PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106 /PMK.06/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106 /PMK.06/2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 106 /PMK.06/2009 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DEWAN DIREKTUR LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /POJK.05/2016 TENTANG PERSYARATAN PENGURUS DAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN PEMBERI KERJA DAN PELAKSANA TUGAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DAN PENETAPAN ANGGOTA DEWAN PENGAWAS DAN ANGGOTA DIREKSI SERTA CALON ANGGOTA PENGGANTI ANTARWAKTU DEWAN PENGAWAS DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DEWAN PENGAWAS PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

PERSYARATAN DAN TATA CARA PENCALONAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI LEMBAGA KLIRING BERJANGKA

PERSYARATAN DAN TATA CARA PENCALONAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI LEMBAGA KLIRING BERJANGKA PERSYARATAN DAN TATA CARA PENCALONAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI LEMBAGA KLIRING BERJANGKA I. Persyaratan dan Tata Cara Pencalonan Anggota Dewan Komisaris Lembaga Kliring Berjangka 1. Ketentuan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/20172017 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENGUSULAN, DAN PENETAPAN ANGGOTA BADAN PELAKSANA DAN ANGGOTA DEWAN PENGAWAS SERTA CALON ANGGOTA PENGGANTI ANTARWAKTU

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat kontr

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjamin Emisi Efek adalah Pihak yang membuat kontr LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.362, 2014 KEUANGAN. OJK. Penjamin Emisi Efek. Perantara. Wakil. Perizinan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5636) PERATURAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

II. PIHAK YANG WAJIB MELALUI PROSES PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN

II. PIHAK YANG WAJIB MELALUI PROSES PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN Yth. Direksi Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /SEOJK.04/2017 TENTANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2 3. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan L

2 3. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan L No.162, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ADMINISTRASI. Pemilihan. Dewan Pengawas. Direksi. Anggota. Tata Cara. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 913, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dewan Pengawas BLU. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95/PMK.05/2016 TENTANG DEWAN PENGAWAS BADAN LAYANAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.116 /SEOJK.04/ TENTANG PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI WAKIL MANAJER INVESTASI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.116 /SEOJK.04/ TENTANG PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI WAKIL MANAJER INVESTASI -1- Yth. Wakil Manajer Investasi di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.116 /SEOJK.04/2016.. TENTANG PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI WAKIL MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

PRESS RELEASE PENERBITAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PRESS RELEASE PENERBITAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN Gedung Baru Lantai 3-8 Telepon 021 3858001 Departemen Keuangan RI Faksimili 021 3857917 Jln. Lapangan Banteng Timur

Lebih terperinci

-1- LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /SEOJK.04/2017 TENTANG

-1- LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /SEOJK.04/2017 TENTANG -1- LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /SEOJK.04/2017 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI CALON PIHAK UTAMA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 67/BL/2007 TENTANG PEDOMAN MENGENAI

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER INVESTASI - 2 - PERMOHONAN IZIN WAKIL MANAJER INVESTASI Nomor :......,...

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.980, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Tata Kelola. Perusahaan Perasuransian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KRISIS SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.180,2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Majelis Kehormatan Notaris PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 HA PIOAUSPOI TENTANG MAJELIS KEHORMATAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.04/2014 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.04/2014 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG AHLI SYARIAH PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN I. UMUM Upaya menciptakan Lembaga Jasa Keuangan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.164, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Keuangan Haji. Badan Pengelola. Dewan Pengawas. Pengganti Antarwaktu. Badan Pelaksana. Tata Cara. Pemilihan. Pengusulan. Penetapan. PERATURAN PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang

Lebih terperinci

Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat.

Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /SEOJK.03/2017 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENJADI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS I. Pengantar Pedoman ini membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Direksi dan Dewan Komisaris di Perseroan, seperti : tugas, wewenang, pertanggungjawaban,

Lebih terperinci

- 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA

- 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA - 1 - FORMULIR 1 PERMOHONAN PENDAFTARAN PENYELENGGARA Nomor :......,... 20... Lampiran :... Perihal : Permohonan Pendaftaran Penyelenggaraan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi Kepada

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PENGELOLA KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PENGELOLA KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PENGELOLA KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Komite Profesi Akuntan Publik yang selanjutnya dis

2012, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Komite Profesi Akuntan Publik yang selanjutnya dis LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.196, 2012 ADMINISTRASI. Akuntan Publik. Komite. Profesi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5352) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 262/BL/2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19 /SEOJK.04/2017 TENTANG

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20 /POJK.04/2016 TENTANG PERIZINAN PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP-326/BL/2012 TENTANG SUB REKENING

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 139 /PMK.06/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 139 /PMK.06/2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 139 /PMK.06/2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENYAMPAIAN, DAN PENGUBAHAN RENCANA JANGKA PANJANG SERTA RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Majelis Kehormatan Notaris

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Majelis Kehormatan Notaris No.180,2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Majelis Kehormatan Notaris PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 HA PIOAUSPOI TENTANG MAJELIS KEHORMATAN

Lebih terperinci

- 1 - SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /SEOJK.03/2017 TENTANG KEPEMILIKAN TUNGGAL PADA PERBANKAN INDONESIA

- 1 - SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /SEOJK.03/2017 TENTANG KEPEMILIKAN TUNGGAL PADA PERBANKAN INDONESIA - 1 - Yth. 1. Direksi Bank Umum Konvensional; dan 2. Direksi Bank Umum Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 44 /SEOJK.03/2017 TENTANG KEPEMILIKAN TUNGGAL PADA PERBANKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA w w w.bp kp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR../POJK.04/2014

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR../POJK.04/2014 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR../POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.20, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Bank. Produk Keuangan Luar Negeri. Keagenan. Prinsip. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5844) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-553 /BL/2010 TENTANG PEDOMAN KONTRAK

Lebih terperinci

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN UJI KELAYAKANDAN KEPATUTANBIDANG TEKNIS DAN OPERASIONAL BAGI DIREKSI DAN DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../SEOJK.04/20... tentang. Asosiasi atau Perkumpulan Wakil Manajer Investasi

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../SEOJK.04/20... tentang. Asosiasi atau Perkumpulan Wakil Manajer Investasi 1 Yth. Wakil Manajer Investasi di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../SEOJK.04/20... tentang Asosiasi atau Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Dalam rangka pelaksanaan Peraturan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 86/BL/2011 TENTANG INDEPENDENSI

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.24, 2016 KEUANGAN OJK. BPR. Badan Kredit Desa. Transformasi. Status. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5847) PERATURAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 106 /BL/2008 TENTANG KOMISARIS

Lebih terperinci

PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK

PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL PENJAMIN EMISI EFEK DAN WAKIL PERANTARA PEDAGANG EFEK -2- PERMOHONAN IZIN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25/POJK.04/2014 TENTANG PERIZINAN WAKIL MANAJER

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: PER-01/BL/2009 TENTANG DASAR PENILAIAN JENIS-JENIS INVESTASI DANA PENSIUN Menimbang KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 412/BL/2010 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOM OR : 172/KM K.06/2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-716/BL/2012 TENTANG PENYELENGGARA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA PADA LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA PADA LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK Yth. 1. Direksi Perusahaan Perasuransian; 2. Pengurus dan Pelaksana Tugas Pengurus Dana Pensiun; 3. Direksi Perusahaan Pembiayaan; 4. Direksi Lembaga Penjamin; 5. Direksi Perusahaan Modal Ventura; dan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 108 /BL/2008 TENTANG KOMISARIS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-25/PM/1996 TENTANG PERIZINAN WAKIL PERUSAHAAN EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-25/PM/1996 TENTANG PERIZINAN WAKIL PERUSAHAAN EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-25/PM/1996 TENTANG Peraturan Nomor V.B.1 PERIZINAN WAKIL PERUSAHAAN EFEK KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dengan berlakunya Undang-undang

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.272, 2015 KEUANGAN OJK. Bank Perkreditan Rakyat. Manajemen Risiko. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5761). PERATURAN

Lebih terperinci

KERANGKA RPMK AKTUARIS. Perubahan Nama dan/atau Bentuk Badan Usaha Konsultan Aktuaria

KERANGKA RPMK AKTUARIS. Perubahan Nama dan/atau Bentuk Badan Usaha Konsultan Aktuaria KERANGKA RPMK AKTUARIS Kerangka RPMK Aktuaris BAB I Bagian Kesatu Bagian Kedua Bagian Ketiga BAB II BAB III Bagian Kesatu Bagian Kedua BAB IV Bagian Kesatu Bagian Kedua Bagian Ketiga Bagian Keempat Bagian

Lebih terperinci