BAB 1 PENDAHULUAN. maupun sebagai penyelaras kegiatan ekonomi pada masa-masa yang akan
|
|
- Liana Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap orang, oleh karena itu pajak adalah salah satu perwujudan kewajiban kenegaraan dalam rangka kegotongroyongan nasional sebagai peran serta masyarakat dalam pembiayaan Negara dan pembangunan. Peran pajak, baik sebagai sumber penerimaan dalam negeri maupun sebagai penyelaras kegiatan ekonomi pada masa-masa yang akan datang akan sangat penting bagi Negara Indonesia. Penerimaan Negara terus diupayakan peningkatannya dengan tetap memperhatikan peningkatan kemampuan pembiayaan pembangunan oleh masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah terus mengupayakan agar penerimaan Negara melalui sektor pajak dapat meningkat secara terus menerus. Berbagai peraturan telah dikeluarkan untuk memperlihatkan kinerja dari dirjen pajak agar Anggaran Penerimaan Negara bisa dicapai melalui penerimaan pajak. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam struktur perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan unit usaha dan peningkatan Produk Dometik Bruto (PDB) Nasional. 1
2 2 Dalam hal tenaga kerja, UMKM menyerap orang pada tahun 2010, orang pada tahun 2011 dan terus meningkat pada tahun 2012 sejumlah orang. Peningkatan penyerapan tenaga kerja tersebut diiringi dengan pertumbuhan jumlah unit usaha yang pada tahun 2012 mencapai unit atau sebesar 99,99% dibandingkan dengan unit Usaha Besar yang hanya 0.01% atau sebesar unit dengan jumlah tenaga kerja orang. Sedangkan untuk Produk Dometik Bruto (PDB) Nasional atas dasar harga yang berlaku, UMKM mencapai Rp ,- Milyar pada tahun 2011 dan berkembang pada tahun 2012 sebesar Rp ,1,- Milyar dengan perkembangan dari tahun 2011 ke tahun 2012 adalah sebesar Rp ,2,- Milyar atau sebesar 12,67%. Dapat dilihat rincian dari perkembangan data UMKM dan Usaha Besar yang dilihat dari indikator unit usaha, tenaga kerja dan Produk Domestik Bruto (PDB) pada tabel 1.1 dibawah ini: Tabel 1.1 Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun No. Indikator Satuan Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Rata-rata Angka % 1 UNIT USAHA (A+B) (unit) a. Usaha Mikro, Kecil & Menengah (unit) - Usaha Mikro (unit) - Usaha Kecil (unit) - Usaha Menengah (unit) b. Usaha Besar (UB) (unit) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,01
3 3 2 TENAGA KERJA (a+b) (orang) 3 a. Usaha Mikro, Kecil & Menengah (orang) - Usaha Mikro (orang) - Usaha Kecil (orang) - Usaha Menengah (orang) b. Usaha Besar (UB) (orang) PDB atas dasar harga berlaku Usaha Mikro, Kecil a. & Menengah (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) - Usaha Mikro (Rp. Milyar) - Usaha Kecil (Rp. Milyar) - Usaha Menengah (Rp. Milyar) b. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,07 Sumber : depkop.go.id (Kementerian Koperasi dan UKM) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 2010 sampai tahun 2012, sektor UMKM memiliki rata-rata unit usaha sejumlah unit atau sebesar 99,99% yang didominasi dari usaha mikro sebesar unit dan dapat menampung rata-rata tenaga kerja hingga orang, dibandingkan dengan usaha besar yang hanya 0,01% atau sebesar unit dan hanya menampung orang. Untuk rata-rata Produk Domestik Bruto (PDB) pada sektor UMKM sebesar Rp ,- Milyar atau sebesar 57,93% dari total rata-rata PDB secara keseluruhan sebesar Rp ,- Milyar, sedangkan untuk PDB dari Usaha Besar hanya sebesar Rp ,- atau 42,07%. Mengingat peran penting sektor UMKM dalam perekonomian Indonesia, semangat peerintah dalam mengejar target penerimaan negara lebih dominan terlihat dalam penerbitan PP No. 46 Tahun Pada tanggal 12 Juni 2013 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintahan
4 4 (PP) Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha Yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu yang mulai berlaku sejak 1 Juli Pokok yang diatur dalam PP Nomor 46 Tahun 2013 adalah pengenaan PPh dengan tarif sebesar 1% dari peredaran bruto setiap bulan atas penghasilan dari usaha Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tidak lebih dari Rp. 4,8 Milyar setahun. Sebelumnya telah ada fasilitas keringan pajak untuk golongan UMKM menggunakan peraturan yang tercantum dalam Pasal 31E ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 yaitu bagi Wajib Pajak Badan dalam negeri yang memiliki peredaran bruto sampai dengan Rp. 50 Milyar mendapat fasilitas berupa pengurangan tariff sebesar 50% dari tarif umum sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat (2) UU PPh yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp. 4,8 Milyar. Dengan tarif PPh Badan yang berlaku saat ini adalah 25%, maka Wajib Pajak Badan dalam negeri yang memenuhi syarat, tarif efektifnya menjadi 12,5% atas penghasilan sampai dengan Rp. 4,8 Milyar. Pengenaan PPh dalam hal ini dilakukan terhadap penghasilan kena pajak yang dihitung dari perhitungan laba-rugi akuntansi (pembukuan) setelah dilakukan koreksi fiskal. Definisi UMKM menurut (Chandra Budi, 2013) yang dikutip berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM didasarkan pada jumlah penjualan (omzet) atau peredaran bruto dan
5 5 kekayaan bersih yang diperoleh oleh perseorangan atau badan usaha. Selain itu, diatur juga kriteria Wajib Pajak yang dikecualikan dari aturan ini yang diatur dalam Pasal 2 ayat (3), yaitu untuk Wajib Pajak Orang Pribadi adalah yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan/ atau jasa yang dalam usahanya menggunakan sarana atau prasarana yang dapat dibongkar pasang, baik yang menetap maupun tidak menetap dan menggunakan sebagian atau seluruh tempat untuk kepentingan umum yang tidak diperuntukkan bagi tempat usaha atau penjualan, contohnya adalah: pedagang makanan keliling, pedagang asongan, warung tenda di trotoar dan sejenisnya. Sedangkan kriteria yang dikecualikan untuk Wajib Pajak Badan diatur dalam Pasal 2 ayat (4) yaitu Wajib Pajak Badan yang belum beroperasi secara komersial atau dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah beroperasi secara komersial memperoleh omzet melebihi Rp. 4,8 Milyar. Sistem dan prosedur perpajakan untuk meningkatkan pendapatan Negara terus disempurnakan dan disederhanakan dengan memperhatikan asas keadilan, pemerataan manfaat dan kemampuan. PP 46 tahun 2013 menurut I Putu Gede Diatmika (2013) sejatinya mengandung tiga tujuan utama yakni kemudahan tertib administrasi, transparasi dan peningkatan kontribusi masyarakat dibidang pembangunan. Selain itu, perhitungan pajak yang berdasarkan peredaran bruto (omzet) lebih dimaksudkan supaya pelaku usaha UMKM mudah menghitung pajak yang harus dibayarkan, tanpa harus adanya pembukuan yang lengkap, karena
6 6 karakteristik UMKM sendiri adalah sektor mikro dan kecil, didominasi aktivitas informal yang tidak melakukan pencatatan keuangan secara detail, berbasis kas dan tidak bankable. Oleh karena itu, pendekatan perpajakan pada sektor ini berorientasi pada edukasi dan memberikan kemudahan administrasi (Chandra Budi, 2013). Inilah salah satu yang mendorong agar UMKM dikenakan tarif pajak khusus bagi yang mempunyai peredaran usaha bruto dibawah Rp. 4,8 Milyar setahun. Kehadiran PP No. 46 Tahun 2013 ini banyak menimbulkan pro dan kontra. Pemerintah sangat mendukung keluarnya PP No. 46 Tahun 2013 karena memberikan fasilitas perpajakan kepada pengusaha UMKM, sedangkan masyarakat pada umumnya yang terkena dampak pengenaan PP No. 46 Tahun 2013 tidak sejalan dengan tujuannya untuk memudahkan dan memberikan fasilitas perpajakan melainkan menambah besarnya beban pajak. (Hari Yanto, 2014:1) Melihat pro dan kontra tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut, sejauh mana peran, manfaat, kerugian dan dampak dari peraturan ini pada sebuah perusahaan. Maka penulis tertarik untuk mengambil judul Perspektif Perhitungan Pajak Penghasilan Bagi Perusahaan Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu Dalam Rangka Efisiensi Pajak Badan Terutang (Studi Kasus Pada PT. Armada Laju Mas).
7 7 B. Rumusan Masalah Untuk lebih mengarahkan penyusun dan penulisan sekripsi ini, penulis merasa perlu membatasi rumusan masalah penelitian yaitu meliputi sebagai berikut: 1. Bagaimana perhitungan pajak penghasilan badan dengan menggunakan tarif umum yang sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pada PT. Armada Laju Mas? 2. Bagaimana perhitungan pajak penghasilan final dengan menggunakan tarif 1% yang sesuai dengan PP No. 46 tahun 2013 pada PT. Armada Laju Mas? 3. Bagaimana perbandingan efisiensi pajak penghasilan dengan menggunakan tarif umum sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 dan PP No. 46 tahun 2013 pada PT. Armada Laju Mas? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk menganalisis perhitungan pajak penghasilan badan dengan menggunakan tarif umum yang sesuai dengan Undang-
8 8 Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 pada PT. Armada Laju Mas. b. Untuk menganalisis perhitungan pajak penghasilan final dengan menggunakan tarif 1% yang sesuai dengan PP No. 46 tahun 2013 pada PT. Armada Laju Mas. c. Untuk menganalisis perbandingan efisiensi pajak penghasilan dengan menggunakan tarif umum sesuai dengan Undang- Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008 dan PP No. 46 tahun 2013 pada PT. Armada Laju Mas. 2. Kontribusi penelitian Kontribusi yang dapat diberikan dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain: a. Bagi PT. Armada Laju Mas Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan dan pertimbangan dalam penerapan perhitungan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun berikutnya oleh perusahaan. b. Bagi Universitas Mercu Buana Sebagai tambahan literatur dan bukti penelitian mengenai perhitungan pajak penghasilan bagi perusahaan yang memiliki peredaran bruto tertentu untuk penerapan PP 46 Tahun 2013.
9 9 c. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam perhitungan Pajak Penghasilan Badan terutama bagi perusahaan yang memiliki peredaran bruto tertentu dan menerapkan PP 46 Tahun d. Bagi pihak lain Penelitian ini dapat dijadikan sumber ilmu dan referensi bagi pembaca.
BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendanaan bagi negara dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber pendanaan bagi negara dalam menjalankan peran pemerintahan. Pajak menjadi pemegang andil terbesar dalam pembangunan di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan infrastruktur, program pendidikan, kesehatan, dan lain-lain, disusun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia, merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti; pembangunan infrastruktur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan sektor terpenting dalam pembangunan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sektor terpenting dalam pembangunan dan mempertahankan tegaknya Negara Indonesia, tanpa pajak pasti pembangunan nasional tidak akan terwujud.
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ardiyos, SE Kamus Besar Akuntansi. Citra Harta Prima, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Anjarwati, Ratna. 2013. PPh Final 1% untuk UMKM - Panduan Praktis Perhitungan, Peaporan dan Penyetoran Pajak Penghasilan untuk UMKM. Pustaka Baru Press, Yogyakarta. Ardiyos, SE.. 2008. Kamus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak sumber dana dalam membiayai berbagai pengeluaran negara. Pada era Orde
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional yang tengah dilakukan bangsa Indonesia membutuhkan banyak sumber dana dalam membiayai berbagai pengeluaran negara. Pada era Orde Baru, dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang, pemerintah memerlukan dana yang tidak sedikit, dimana dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah negara yang sedang berkembang baik dari segi pendidikan, infrastruktur, perekonomian, dan sebagainya. Untuk dapat terus berkembang,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di tengah krisis yang terjadi di Indonesia sebagai imbas dari krisis Eropa dan Amerika yang melemahkan perekonomian Indonesia, hanya Usaha Mikro, Kecil dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada suatu negara terdapat suatu sistem dimana setiap warga negara berhak
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada suatu negara terdapat suatu sistem dimana setiap warga negara berhak dikenakan pajak atas setiap penghasilan yang mereka terima. Dimana pajak tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, Indonesia dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, Indonesia dan negara lainnya pasti memerlukan dana yang sangat besar. Di Indonesia salah satu sumber perolehan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Untuk meningkatkan pemenuhan kewajiban perpajakan secara sukarela
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk meningkatkan pemenuhan kewajiban perpajakan secara sukarela dan mendorong kontribusi penerimaan Negara dari sektor UMKM, pemerintah telah menerbitkan PP No. 46
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjumlah Rp ,00 (Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak Penghasilan merupakan pajak pemerintah pusat yang dipungut oleh negara berdasarkan sistem self assessment. Pajak Penghasilan berkontribusi sebesar 47,01% dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pajak adalah kontribusi Wajib Pajak kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN PERLAKUAN PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN Dedi Haryanto
ANALISIS PERBEDAAN PERLAKUAN PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 Oleh : Dedi Haryanto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembayaran pajak merupakan perwujudan kenegaraan dan peranserta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara yang berdasarkan Undang-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara yang berdasarkan Undang- Undang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan potensi pajak yang ada dapat dipungut secara optimal. Langkah-langkah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan tax ratio secara bertahap dengan memperhatikan kondisi ekonomi Indonesia dan ekonomi dunia. Peningkatan secara
Lebih terperinciEVALUASI PENGENAAN KEBIJAKAN PPH FINAL PADA UMKM. Abstrak. Berdasarkan Skema ketentuan mengenai PPh Final dalam PP 46 dan
EVALUASI PENGENAAN KEBIJAKAN PPH FINAL PADA UMKM Abstrak Berdasarkan Skema ketentuan mengenai PPh Final dalam PP 46 dan batasan kriteria menurut UU No. 20 Tahun 2008, UMKM akan dipungut 1 persen dari omset.
Lebih terperinciKementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak 2013
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak 2013 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang digunakan untuk membiayai berbagai pengeluaran negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu pendapatan negara yang berasal dari masyarakat yang digunakan untuk membiayai berbagai pengeluaran negara. Pendapatan dari sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Karena pajak mempunyai fungsi sebagai budgetair yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang penting selain penerimaan bukan pajak. Pembayaran pajak sangat penting bagi negara untuk pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keamanan dan ketertiban negara. Upaya untuk memenuhi pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara berkembang yang tidak henti-hentinya melakukan pembangunan di segala bidang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya keadaan dan kondisi suatu negara, tentunya semakin besar pula pengeluaran-pengeluaran yang dibutuhkan oleh negara tersebut. Semakin besarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa Pemerintah akan menarik pajak bagi sektor UKM beromzet Rp
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, UKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Jumlah UKM hingga 2011 mencapai sekitar 52.000.000. UKM di Indonesia sangat penting bagi ekonomi karena
Lebih terperinci1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESI PENELITIAN. pemerintah kepada masyarakat guna mewujudkan cita-cita bersama yaitu
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESI PENELITIAN 1.1 Landasan Teori dan Konsep 1.1.1 Pengertian Pajak Menurut UU KUP No. 28 Tahun 2007 pada pasal 1 angka 1 bahwa secara garis besar, pajak dapat didefinisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh wajib pajak baik orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penerimaan Negara yang dominan.reformasi perpajakan mulai berjalan dan telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir ini, perpajakan telah menjadi sumber penerimaan Negara yang dominan.reformasi perpajakan mulai berjalan dan telah membuahkan hasilnya.kontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah. membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang dimiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Armada Laju Mas, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa kurir kargo dan logistik di Indonesia yang
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN UMKM PP NO 46 TAHUN Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
BAB III PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN UMKM PP NO 46 TAHUN 2013 A. Pengaturan PPh UMKM di Indonesia 1. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitan ini menggunakan beberapa sumber dari penelitian terdahulu sebagai dasar penelitiannya, penelitian-penelitian yang terdahulu adalah sebagai berikut
Lebih terperinciPERANAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA MELALUI PAJAK (PERATURAN PEMERINTAH NO. 46 TAHUN 2013)
PERANAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA MELALUI PAJAK (PERATURAN PEMERINTAH NO. 46 TAHUN 2013) Oleh: Herman 1), Nurul Hidayah 1), Liana Raharja 2) E-mail: herman_ijan@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki anggaran pendapatan bertumpu pada sektor perpajakan. Kementrian Keuangan mempublikasikan komposisi pajak dalam pendapatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara Indonesia. Penerimaan negara Indonesia berasal dari penerimaan dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki sumber penerimaan sendiri begitu juga dengan negara Indonesia. Penerimaan negara Indonesia berasal dari penerimaan dari pajak, penerimaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh lembaga independen seperti Masyarakat Transparansi Internasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir ini, Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan reformasi birokrasi melalui restrukturisasi organisasi dan implementasi administrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pajak merupakan salah satu penerimaan Negara yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu penerimaan Negara yang digunakan untuk melakukan pembangunan Negara.Selain itu, pajak juga digunakan untuk melakukan pendanaan di beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada 2013 pemerintah mengeluarkan PP No 46 Tahun 2013 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada 2013 pemerintah mengeluarkan PP No 46 Tahun 2013 tentang kebijakan yang mengatur tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan usaha di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan hal yang positif terutama dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Data Kementerian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan pesat dan memegang peranan penting dalam kekuatan perekonomian di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah berkembang dengan pesat dan memegang peranan penting dalam kekuatan perekonomian di Indonesia. Menteri Koperasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak menurut Adriani (2002:4) yaitu: Iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh wajib pajaknya menurut peraturan-peraturan dengan
Lebih terperinciHeltyova Purba. Erly Suandy. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan Babarsari 43-44, Yogyakarta
ANALISIS PERBEDAAN PAJAK PENGHASILAN TERUTANG BERDASARKAN NORMA PENGHITUNGAN DENGAN PPH FINAL WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI USAHAWAN DI BIDANG USAHA PERDAGANGAN PADA KPP PRATAMA INDRAMAYU Heltyova Purba Erly
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maju dan sejahtera. Dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang secara terus menerus melakukan pembangunan untuk dapat menjadi negara yang maju dan sejahtera. Dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar penerimaan Negara Republik Indonesia bersumber dari pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014 pajak menyumbang Rp. 1.310.219.000.000.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pajak merupakan pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus dibayar oleh penduduk sebagai sumbangan wajib kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan usaha yang layak diperhitungkan setiap negara. Meskipun kelihatannya UMKM merupakan usaha skala kecil yang tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pajak adalah iuran rakyat yang dikelola menjadi kas negara dan digunakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pajak adalah iuran rakyat yang dikelola menjadi kas negara dan digunakan untuk kepentingan negara. Pelaksanaan pajak tersebut berdasarkan undangundang sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memberikan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memberikan kontribusi besar dalam upaya peningkatan penerimaan negara. Pajak memiliki peran aktif
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. dan dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
BAB I 1 P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional pada dasarnya diselenggarakan untuk masyarakat dan dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber terpenting sebagai penghasilan bagi Negara. Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan yang digunakan sebagai modal Negara untuk menjalankan roda pemerintahan. Pajak berasal dari rakyat dan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti layaknya manusia yang membutuhkan udara segar untuk hidup sehat, demikian pula halnya dengan negara yang membutuhkan dana segar untuk membiayai berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penerimaan dalam negeri yang terbesar. Semakin besarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sasaran utama dari kebijaksanaan keuangan negara di bidang penerimaan dalam negeri adalah untuk menggali, mendorong, dan mengembangkan sumbersumber penerimaan dari
Lebih terperinciBAB5 PENUTUP. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tersebut. Untuk perubahan Tarif dan Dasar Pengenaan Pajak yang diatur dalam
BAB5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat terlihat bahwa ada berbagai macam respon yang dilakukan oleh para Wajib Pajak terkait diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pajak bersedia memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak, tentunya akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat padat. Dimana setiap warga negara yang memenuhi syarat secara hukum, wajib untuk membayar pajak secara
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber utama yang menjadi andalan bagi. penerimaan kas Negara Indonesia, selain penerimaan negara dari sumber
BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber utama yang menjadi andalan bagi penerimaan kas Negara Indonesia, selain penerimaan negara dari sumber yang lain. Negara Indonesia memerlukan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN DATA
BAB III GAMBARAN DATA A. Pengertian Pajak Pengertian Pajak menurut Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir kali dengan Undang- Undang Republik Indonesia
Lebih terperinciPengaruh Kondisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap Pembayaran Pajak Penghasilan
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Public Sector Accounting 2015-12-14 Pengaruh Kondisi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukanpembangunan Negara adalah Pajak. Pajak selain untuk. pembangunan Negara pajak juga digunakan untuk pendanaan di beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu sumber penerimaan Negara yang digunakan untuk melakukanpembangunan Negara adalah Pajak. Pajak selain untuk pembangunan Negara pajak juga digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola sistem perpajakan di Indonesia berusaha meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Hal ini tertuang dalam Anggaran Penerimaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja yang besar di sektor ini. Selain itu, tentu saja karena kontribusi yang besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan usaha mikro, kecil, dan menengah terhadap perekonomian Indonesia belakangan jadi menarik dan ramai diperbincangkan mengingat jumlah lapangan kerja yang besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Inasius (2014) di Indonesia, jumlah UMKM mencapai 56 juta unit dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Peranan usaha mikro, kecil, dan menengah terhadap perekonomian Indonesia belakangan jadi menarik dan ramai diperbincangkan mengingat jumlah lapangan kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. menimbulkan kepatuhan pajak secara sukarela (voluntary tax compliance)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam suatu negara terdapat suatu sistem dimana setiap warga negara berhak dikenakan pajak atas setiap penghasilan yang mereka terima. Dimana pajak tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 28 Tahun 2007, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menengah (UMKM) selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peran penting, karena sebagian
Lebih terperinciMEY N.NAWAITU 1, ZULKIFLI BOOKIU 2, USMAN 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo
1 2 PEMAHAMAN WAJIB PAJAK ATAS PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN DARI USAHA YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI PEREDARAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sendiri, menurut Rochmat Soemitro dalam bukunya Mardiasmo (2011 : 1) :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pajak 2.1.1.1. Definisi Pajak Membahas mengenai perpajakan tidak terlepas dari pengertian pajak itu sendiri, menurut Rochmat Soemitro dalam bukunya Mardiasmo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran penting Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu peran penting Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) adalah untuk pembangunan nasional. Pembangunan nasional yang dimaksud adalah penciptaan akselerasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara, salah satunya pendanaan negara didapatkan dari pajak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran pembangunan suatu negara berasal dari berbagai jenis sektor pendapatan negara, salah satunya pendanaan negara didapatkan dari pajak. Pembangunan infrastruktur,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. usaha di Indonesia. Pajak merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rendahnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya sangat ironis apabila dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan usaha di Indonesia. Pajak
Lebih terperinciNama : Farah Fadhilah NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto, SE., MM
KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENGHITUNG LABA/RUGI KENA PAJAK (Studi Pada Laporan Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2013) Nama : Farah Fadhilah NPM : 22210607 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan pajak. Akan tetapi, data menunjukkan bahwa sebagian besar penerimaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia didominasi oleh kegiatan usaha yang berbasis pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dominasi ini seharusnya juga tercermin pada penerimaan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaranpengeluarannya. Salah satu subjek pajak adalah badan. Wajib pajak badan dalam prakteknya tentu melakukan proses pembukuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Salah satu. yang berguna bagi kepentingan bersama Waluyo (2008:2).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan kehidupan warga negara yang adil dan sejahtera. Dalam hal ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia mempunyai tujuan menciptakan kehidupan warga negara yang adil dan sejahtera. Dalam hal ini, pemerintah membutuhkan dana yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis, dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan PP No 46
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah juga terus memperhatikan kondisi ekonomi Indonesia dan kondisi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Direktorat Jenderal Pajak dalam memberikan kontribusi yang signifikan bagi penerimaan Negara.Yaitu dengan melalui salah satu alat ukur yang bernama
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta
50 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta merupakan fasilitas bagi wajib pajak untuk memenuhi kewajiban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat potensial, selain karena jumlahnya yang relatif stabil juga merupakan cerminan partisipasi aktif masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pencapaian pembangunan nasional yang berkesinambungan dan berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka perlu diperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki bermacam-macam ketentuan pajak untuk para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia memiliki bermacam-macam ketentuan pajak untuk para wirausahawan yang ada di Indonesia. Menurut Hendrati dan Muchson (2010), wirausahawan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. warga negara untuk menunjang pembangunan. Kegiatan kenegaraan sulit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah menjadi informasi umum bahwa salah satu sumber pemasukan negara yang cukup menjanjikan adalah dari sektor pajak. Pajak merupakan salah satu sumber keuangan
Lebih terperinciEvaluasi Kewajiban Perpajakan PPh Badan Final Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Pada PT. Andica Parsaktian Abadi
Evaluasi Kewajiban Perpajakan PPh Badan Final Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Pada PT. Andica Parsaktian Abadi Nama : Rovina Silfia Theodora NPM : 26212702 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan dan membiayai pembangunan sendiri. Bagi negara, pajak adalah salah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Kemandirian suatu bangsa, dapat diukur dari kemampuan bangsa untuk melaksanakan dan membiayai pembangunan sendiri. Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya dalam melanjutkan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor dengan tujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, pemerintah secara terus-menerus melakukan pembangunan di berbagai sektor dengan tujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar bagi Anggaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2017 penerimaan negara dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelangsungan hidup suatu Negara berarti juga kelangsungan hidup rakyatnya, Negara melakukan aktifitas kenegaraannya untuk dapat mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh koperasi KPRI Gotong
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah 1. Kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh koperasi KPRI Gotong Royong Kewajiban perpajakan yang sudah dipenuhi oleh koperasi sebagai Wajib Pajak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, yang dikutip dari buku Perpajakan karangan Dr. Mardiasmo, MBA,. Ak (2011:1): Pajak adalah
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat (perusahaan) ke sektor publik. Pemindahan sumber daya tersebut akan mempengaruhi daya beli atau kemampuan belanja dari sektor privat. Agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang dikelola oleh kelompok masyarakat maupun keluarga. UKM mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara pada tahun 2014, penerimaan perpajakan ditargetkan sebesar Rp
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerimaan pajak merupakan sumber utama pendapatan Negara dalam pembiayaan pemerintah, pembangunan pajak, serta bea dan cukai, juga termaksud tulang punggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara. Pemerintah terus berusaha melakukan kegiatan pembangunan nasional
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu Negara dapat dikatakan mandiri jika membiayai pembangunannya sendiri. Dalam hal ini pemerintah lah yang berperan untuk menghimpun pemasukan Negara. Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-02/PJ/2015 TENTANG PENEGASAN ATAS PELAKSANAAN PASAL 31E AYAT (1) UNDANG- UNDANG NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era Globalisasi dapat memengaruhi pola pikir dan tindakan masyarakat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era Globalisasi dapat memengaruhi pola pikir dan tindakan masyarakat, baik dari segi politik, sosial, ekonomi, dan budaya, juga memengaruhi perkembangan dunia usaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan instrumen penting bagi pemerintah karena merupakan sarana untuk pengumpulan dana dari masyarakat. Dana ini yang kemudian digunakan untuk membiayai pengeluaran
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang - Undang dengan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Undang-Undang KUP No. 16 Tahun 2009 Pasal 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapatkan prestasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk pelaksanaan dan pembangunan serta bertujuan untuk meningkatkan. disamping pemerintah menggunakan potensi hasil kekayaan alam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia, sampai saat ini, untuk menjalankan kegiatan pemerintahannya masih memerlukan dana yang tidak sedikit. Pemerintah harus berupaya untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis penerapan perencanaan pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 atas penghasilan yang diterima karyawan dengan menggunakan metode net dan gross up 1. Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu pajak langsung, dan pajak tidak langsung. Contoh pajak langsung adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang utama, dimana sekitar tujuh puluh persen pembiayaan negara kita saat ini bersumber dari penerimaan pajak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat sehingga tujuan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan. Pembangunan nasional tersebut bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinci