Pengaruh Pengembangan PLTBayu Terhadap Jaringan Transmisi
|
|
- Doddy Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengaruh Pengembangan PLTBayu Terhadap Jaringan Transmisi Andrew Cahyo Adhi PT. PLN (Persero) FGD Interkoneksi PLTBayu, Sentul, 23 Oktober 2013
2 Overview Wind, intermittent energi Isu Dasar Integrasi PLTBayu dengan Grid Hal-hal yang berpengaruh terhadap transmission limit Kondisi Power System di Indonesia Pengaruh energi yang dibangkitkan dari angin terhadap transmisi Existing wind technology in use Pengalaman dari negara lain 2
3 Isu Dasar Integrasi PLTBayu dengan Grid Ketika sebuah pembangkit listrik terhubung dengan jaringan yang mensuplai pelanggan, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi : 1. Persyaratan pelanggan: a. Voltage (tegangan) yang tersedia harus sesuai dengan tegangan peralatan listrik b. Listrik harus tersedia pada saat dibutuhkan c. Harga listrik terjangkau 2. Persyaratan pemilik pembangkit PLTBayu: a. Membutuhkan tegangan tertentu pada titik koneksi ke jaringan b. Membutuhkan stabilitas power system c. Dapat menjual listrik ketika angin tersedia untuk memutar turbin PLTBayu 3. Persyaratan pemilik jaringan transmisi (PLN): a. Meningkatkan kontribusi energi terbarukan untuk membangkitkan listrik dengan tetap menjaga stabilitas jaringan transmisi, demi keamanan pelanggan (pembeli listrik) Tantangan utama dalam pembangan PLTBayu, mengingat karakter energi angin yang intermitten, adalah bagaimana memenuhi persyaratan pelanggan dan stabilitas jaringan transmisi, agar listrik yang dihasilkannya sendiri dapat tersalurkan 3
4 Wind, Intermittent Energy Typical wind rose di Indonesia - Fluctuatif energi listrik yang dibangkitkan, butuh pembangkit cadangan - Sumber energi angin di Indonesia mayoritas didominasi satu arah tertentu - Storage, mahal dan belum cukup handal menjadi load follower - Penerapan smart grid membutuhkan biaya yang tinggi untuk skala sistem besar - PLN mulai banyak memiliki pelanggan premium 4
5 Hal-hal yang berpengaruh terhadap transmission limit Thermal limit o Mempunyai batasan terhadap conductor, dan variasi tegangan Voltage stability limit o Kemampuan sistem untuk menjaga tegangan pada semua bus pada kondisi normal dan setelah terjadi gangguan Transient stability o Kemampuan power system untuk menjaga synchron- nya semua komponen ketika terjadi gangguan Semua komponen tersebut diatas sangat dipengaruhi oleh jenis pembangkit yang beroperasi. Wind turbine mempunyai karakter yg unik dibandingkan pembangkit yg lain o Jika tidak ada kompensasi atas reaktif power, untuk mesin asynchron, akan menyebabkan power system menjadi lagging pada titik koneksi, yang mengakibatkan berkurangnya listrik yg dapat disalurkan dari WT ke jaringan o Selama dan setelah terjadi fault pada system - variable wind speed akan melepaskan diri dari koneksi untuk melindungi converter - variable wind speed akan memakan banyak reaktif power dari system, sehingga proses pulihnya sistem akan menjadi lebih lama 5
6 Kondisi Power System di Indonesia - Pada dasarnya power system beserta jaringan transmisi PLN didesain untuk pembangkit sumber energi kontinu dengan fluktuasi rendah - Gas turbine menjadi andalan utama load follower - Variasi suplai energi listrik dari PLTBayu dapat diatasi untuk sistem yang mempunyai reserve margin yang cukup, yaitu 30% - Sehingga jumlah kapasitas paling aman bagi PLTBayu untuk beroperasi adalah pada daerah reserve margin, bukan sebagai pemasok utama. - Indonesia tidak memiliki sumber energi angin seperti Denmark dan UK, yg mana sesama PLTBayu dapat saling menutupi fluktuasi produksi listrik - Kelebihan dan kekurangan produksi PLTBayu dengan kapasitas daerah reserve margin, dapat diatasi dengan mengatur beban pembangkit sumber energi kontinu 6
7 Pengaruh PLTBayu Terhadap Power System Klasifikasi phenomena power quality terdiri dari : 1. Voltage a. Variasi voltage b. Flicker c. Harmonics d. Transients 2. Frequency 3. Interruption Beberapa pengaruh PLTBayu terhadap power system 1. Variasi voltage dan flicker disturbances dapat terjadi yang disebabkan produksi PLTBayu yang berfluktuasi 2. Fixed speed wind turbine dapat menimbulkan oscillation antara grid impedance dan shunt capacitor banks 3. Variable wind turbine dapat menimbulkan harmonics 4. Transients dapat terjadi jika PLTBayu start dan stop. 5. PLTBayu dengan mesin asynchronous, akan menyedot MVar dalam jumlah besar ketika start, sehingga mengakibatkan losses jaringan meningkat 7
8 Teknologi PLTBayu yang dapat Membantu Power System Voltage regulation at interconnection bus, with guaranteed power factor range Wind farm management system - dapat membantu memberikan respon yang lebih cepat terhadap system dan pengaturan tegangan dan reaktif power sehingga efek negatif terhadap system dapat diminimalkan Power curtailment capability Low voltage ride-through (LVRT) - membantu wind turbine terhindar dari masalah selama terjadi fault dan proses recovery PLTBayu akibat fault 8
9 Kajian yang perlu dilakukan 1. Permasalahan yang akan timbul: Dinamic Stability Kesiapan Pembangkit existing Kecukupan Reserve Margin 2. Perlu dilakukan kajian dampak PLTBayu terhadap operasi dan stabilitas sistem antara lain: Kesulitan memprediksi pembebanan Fluktuasi frekuensi dan tegangan Harmonisa (power quality) Kesiapan pembangkit load follower Stabilitas sistem Karakteristik operasional sistem Simulasi bila terjadi gangguan sistem Kaitannya dengan Grid code 9
10 Biaya Tambahan sebagai Akibat Integrasi PLTBayu ke Grid Dalam report European Wind Energy Association 2009, dijelaskan biaya tambahan sebagai akibat penetrasi PLTBayu untuk menjaga stabilitas power system Pertanyaannya adalah: jika di Indonesia, siapa yang akan menanggung biaya tersebut? Pengembang PLTBayu, atau Pemerintah? 10
11 Pengalaman China untuk Pengembangan PLTBayu Skala Besar Tahun 2010, melakukan grid study dan potensi market untuk membuat rencana pengembangan PLTBayu pada daerah potensial Analisa kemampuan tiap daerah potensial untuk membangkitkan listrik dari angin sesuai dengan beban yang tersedia dan struktur power system Berdasarkan study ini, Pemerintah china melakukan upgrade transmisi pada daerah potensial tersebut dan sumber beban listrik o Membangun kompensasi reactive power dan kontrol voltage o Mewajibkan PLTBayu memiliki Low voltage ride-through (LVRT) dan Dynamic Reactive Current Injection (DRCI), active power control, Dispatch Optimization untuk memperkuat stabilitas system Membentuk Satuan Unit Kerja Wind Power Prediction and Unit Optimization Menyusun Grid code 11
12 Kesimpulan 1. PLN mendukung pemanfaatan energi angin utnuk menghasilkan listrik, dengan tetap memperhatikan standar ketentuan teknis yang ada untuk menjaga suplai listrik yang stabil dan berkualitas ke pelanggan 2. Jumlah kapasitas paling aman bagi PLTBayu untuk beroperasi adalah pada daerah reserve margin, bukan sebagai pemasok utama 3. Pengembangan PLTBayu di Indonesia perlu diiringi dengan kajian dampak PLTBayu terhadap power system, terutama untuk daerah diluar sistem Jawa Bali 4. Perlu pembahasan siapa yang menanggung biaya tambahan operasional power system sebagai akibat penetrasi PLTBayu skala besar 5. Pemerintah\ Pengembang perlu menyediakan estimasi cuaca tahunan, untuk meminimalkan dampak fault pada power system akibat over production dan high fluctuaction 12
Voltage sag atau yang sering juga disebut. threshold-nya. Sedangkan berdasarkan IEEE Standard Voltage Sag
2.3. Voltage Sag 2.3.1. Gambaran Umum Voltage sag atau yang sering juga disebut sebagai voltage dip merupakan suatu fenomena penurunan tegangan rms dari nilai nominalnya yang terjadi dalam waktu yang singkat,
Lebih terperinciAnalisa Penempatan Distributed Generation pada Jaringan Distribusi 20kV
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-109 Analisa Penempatan Distributed Generation pada Jaringan Distribusi 20kV Rizky Pratama Putra, Ontoseno Penangsang, Adi Soeprijanto Jurusan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (216) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A121 Studi Analisa Stabilitas Transien Sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) 5kV Setelah Masuknya Pembangkit Paiton MW Pada Tahun 221
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting untuk menunjang kehidupan manusia saat ini. Penyaluran energi listrik konvensional dalam memenuhi
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem jaringan transmisi tenaga listrik merupakan salah satu bagian dari sistem ketenagalistrikan. Jaringan transmisi ini akan menyalurkan daya dari sistem pembangkitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan masyarakat, baik pada sektor rumah tangga, penerangan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat seiring perkembangan kemajuan teknologi dan pembangunan. Penggunaan listrik merupakan faktor yang penting dalam kehidupan
Lebih terperinciKeandalan dan kualitas listrik
Keandalan dan kualitas listrik Disadur dari tulisan: Hanif Guntoro dan Parlindungan Doloksaribu Pentingnya Keandalan dan Kualitas Listrik Pemadaman listrik yang terlalu sering dengan waktu padam yang lama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Untuk menjamin kontinuitas dan kualitas pelayanan daya listrik terhadap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk menjamin kontinuitas dan kualitas pelayanan daya listrik terhadap konsumen perlu dibuat suatu sistem yang terinterkoneksi yang dimulai dari pusatpusat pembangkit
Lebih terperinciSmart Grid Integration Power System A.N. Afandi, ST, MT, MIAEng
Smart Grid Integration Power System A.N. Afandi, ST, MT, MIAEng State University of Malang, Malang, East Java, Indonesia 1. SISTEM TENAGA LISTRIK Pembangkit terpusat pada tempat2 tertentu Satu arah penyaluran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pembangkit Listrik Tenaga Angin memberikan banyak keuntungan seperti bersahabat dengan lingkungan (tidak menghasilkan emisi gas), tersedia dalam
Lebih terperinciNama : Ririn Harwati NRP : Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD 2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT.
Nama : Ririn Harwati NRP : 2206 100 117 Pembimbing : 1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD 2. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT. Presentasi Sidang Tugas Akhir (Genap 2010) Teknik Sistem Tenaga Jurusan
Lebih terperinciPENENTUAN BATAS TEGANGAN STEADY STATE DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PQ PADA TEGANGAN BEBAN SENSITIF
PENENTUAN BATAS TEGANGAN STEADY STATE DENGAN MENGGUNAKAN KURVA PQ PADA TEGANGAN BEBAN SENSITIF KHAIREZA HADI 2208100606 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT NIP. 1964
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014
ANALISIS PERBAIKAN TEGANGAN PADA SUBSISTEM DENGAN PEMASANGAN KAPASITOR BANK DENGAN ETAP VERSI 7.0 Wiwik Handajadi 1 1 Electrical Engineering Dept. of Institute of Sains & Technology AKPRIND Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG
BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG 2007-2016 Dari keterangan pada bab sebelumnya, dapat dilihat keterkaitan antara kapasitas terpasang sistem pembangkit dengan
Lebih terperinciSTUDY KASUS BLACKOUT 30 SEPTEMBER 2007 SISTEM SUSELTRABAR
STUDY KASUS BLACKOUT 30 SEPTEMBER 2007 SISTEM SUSELTRABAR Indar Chaerah Gunadin Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin email :indar_chaerah@yahoo.com Abstrak Pada sistem interkoneksi
Lebih terperinciPemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Untuk Analisis Aliran Daya
Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Untuk Analisis Aliran Daya Dermanus Niko 1), Rudi Gianto 2), Hardiansyah 3) Program Studi Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik adalah operasi sistem tenaga listrik. Operasi sistem tenaga listrik mencakup tentang bagaimana daya listrik dibangkitkan
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN Dalam perkembangan era modern, listrik menjadi salah satu kebutuhan primer untuk menunjang berbagai kebutuhan dan aktivitas masyarakat. Seiring dengan peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tegangan pengirim akibat suatu keadaan pembebanan. Hal ini terjadi diakibatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat terjadi pelepasan beban dari suatu sistem tenaga listrik dapat menimbulkan tegangan lebih transien. Apabila suatu sistem tenaga listrik tidak mampu menyuplai
Lebih terperinciStrategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory
1 Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory Surya Adi Purwanto, Hadi Suyono, dan Rini Nur Hasanah Abstrak PT. Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory adalah perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Daya Listrik Peningkatan terhadap kebutuhan dan konsumsi energi listrik yang baik dari segi kualitas dan kuantitas menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan utilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan energi listrik meningkat dengan cepat, akan tetapi perkembangan pembangkit dan saluran transmisi dibatasi ketersediaan sumber daya dan masalah
Lebih terperinciSTUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN
Teknologi Elektro, Vol.,., Juli Desember 0 9 STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN I P. A. Edi Pramana, W. G. Ariastina, I W. Sukerayasa Abstract
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi yang mengungkapkan kinerja dan aliran daya (nyata dan reaktif) untuk keadaan tertentu ketika
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. listrik. Di Indonesia sejauh ini, sebagian besar kebutuhan energi listrik masih disuplai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun-tahun terakhir, teknologi dan jumlah pertumbuhan penduduk meningkat pesat. Hal ini juga diiringi meningkatnya permintaan akan suplai energi listrik. Permintaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA. IEEE 30 bus yang telah dimodifikasi. Sistem IEEE 30 bus ini terdiri 30 bus,
BAB IV HASIL DAN ANALISA Pada penelitian ini metode RCF ( Reactive Contribution Factor ) dan LSF ( Loss Sensitivity Factor ) akan diujikan pada sebuah test sistem IEEE 30 yang telah dimodifikasi. Sistem
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT
BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT 4.1. Perancangan Instalasi dan Jenis Koneksi (IEEE std 18-1992 Standard of shunt power capacitors & IEEE 1036-1992 Guide for Application
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Pustaka Semakin pesatnya pertumbuhan suatu wilayah menuntut adanya jaminan ketersediaannya energi listrik serta perbaikan kualitas dari energi listrik, menuntut para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi pelanggan, diperlukan berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu sama lain mempunyai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Daya listrik memberikan peran sangat penting dalam kehidupan masyarakat serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi modren sangat tergantung
Lebih terperinciGambar 3.1 Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali
BAB III SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA BALI 3.1 Gambaran Umum Operasi Sistem Tenaga Listrik Jawa Bali (STLJB) untuk sisi tegangan ekstra tinggi dan tegangan tinggi dikelola oleh PT PLN (Persero) Penyaluran
Lebih terperinciDOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :
DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP : 2210105016 1. PENDAHULUAN 2. TEORI PENUNJANG 3. PEMODELAN SISTEM 4. ANALISA
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. mikrohidro (PLTMh) contohnya yang banyak digunakan di suatu daerah terpencil
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Distributed generation (DG) banyak dikembangkan di seluruh dunia sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kelistrikan yang ada di daerah terpencil. Biasanya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DALAM... i LEMBAR PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Komponen tersebut mempunyai fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem tenaga listrik merupakan sekumpulan pusat listrik dan gardu induk atau pusat beban yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi sehingga merupakan
Lebih terperinciPENEMPATAN LOKASI OPTIMAL STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) DENGAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY
PENEMPATAN LOKASI OPTIMAL STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) DENGAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY Hadi Suyono 1, RiniNurHasanah 2, Khairina Noor. A. 3 Jurusan Teknik Elektro, UniversitasBrawijaya Jalan MT.
Lebih terperinciSIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT
SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT Mart Christo Belfry NRP : 1022040 E-mail : martchristogultom@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia saat ini, dimana hampir semua aktivitas manusia berhubungan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia saat ini, dimana hampir semua aktivitas manusia berhubungan dengan listrik. Tenaga
Lebih terperinciSTUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)
STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG) Andika Handy (1), Zulkarnaen Pane (2) Konsentrasi Teknik
Lebih terperinciSimulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh
B-468 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. (016) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) Simulasi dan Analisis Stabilitas Transien dan Pelepasan Beban pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Pabrik Aceh David Firdaus,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya aktivitas operasional produksi di suatu industri eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi menyebabkan peningkatan kebutuhan daya listrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunan suatu sistem transmisi listrik perlu diperhatikan masalah ketersediaan kapasitas daya yang dibangkitkan untuk memenuhi kebutuhan pusat-pusat beban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya mengalami angka peningkatan, pertumbuhan penduduk mengakibatkan meningkatnya kebutuhan energi listrik. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesia. Menipisnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi, sistem
BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Keterbatasan energi merupakan masalah umum di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia. Menipisnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi, sistem tenaga listrik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Cilacap, Jl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tugas akhir berada di PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap, Jl. Letjen Haryono MT. 77 Lomanis, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Gambar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Wilayah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketersediaan listrik merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan berbagai kegiatan dapat dilakukan dengan adanya peralatan
Lebih terperinciStatic Line Rating untuk Integrasi PLTB di Jaringan Tegangan Menengah : Studi Kasus Master Plan Pembangkit Hibrid di Krueng Raya
Static Line Rating untuk Integrasi PLTB di Jaringan Tegangan Menengah : Studi Kasus Master Plan Pembangkit Hibrid di Krueng Raya Idraki Sariyan #1, Hafidh Hasan #2, Syahrizal Syahrizal #3 # Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanik, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghasilkan energi listrik, terjadi konversi energi dari energi mekanik menjadi energi listrik melalui suatu alat konversi energi, dalam hal ini disebut dengan
Lebih terperinciBAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF
BAB III PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF 3.1. Perancangan Perbaikan Faktor Daya ( Power Factor Correction ) Seperti diuraikan pada bab terdahulu, Faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan frekuensi nominalnya. peningkatan kualitas sistem kelistrikannya agar didapatkan sistem yang dapat bekerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem tenaga listrik yang terinterkoneksi harus beroperasi pada frekuensi nominal dengan batas toleransi yang diizinkan, akan tetapi karena variasi beban
Lebih terperinciResponden Seminar Tugas Akhir Jurusan Statistika FMIPA ITS 19 Surabaya, 25 Juni 2012
Responden 19 IdentifikasiVariabel Variabel Demografi No Variabel Demogafi Responden Skala 1 Usia Ratio 2 Status Nominal 3 Masa Kerja Ratio 4 Masa Kerja di tiap Region Ratio 5 Jabatan Ordinal 6 PendidikanTerakhir
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan selama 2 bulan mulai tanggal 1 November 2016 sampai tanggal 30 Desember
Lebih terperinciKONSEP PENGATURAN PEMANFAATAN BERSAMA JARINGAN TENAGA LISTRIK (POWER WHEELING)
KONSEP PENGATURAN PEMANFAATAN BERSAMA JARINGAN TENAGA LISTRIK (POWER WHEELING) DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Disampaikan pada Workshop Electric Power
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat seperti publik, bisnis, industri maupun sosial. Hampir disemua sektor,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini kebutuhan listrik adalah kebutuhan utama bagi semua lapisan masyarakat seperti publik, bisnis, industri maupun sosial. Hampir disemua sektor, masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (Pembangkit Listrik Sistem
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (Pembangkit Listrik Sistem Hibrid) Pembangkit Listrik Sistem Hibrid adalah pembangkit yang terdiri lebih dari satu pembangkit dengan
Lebih terperinciDESAIN KAPASITAS DISTRIBUTED GENERATION PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL GUNA MENGURANGI RUGI DAYA DAN RUGI TEGANGAN
DESAIN KAPASITAS DISTRIBUTED GENERATION PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL GUNA MENGURANGI RUGI DAYA DAN RUGI TEGANGAN Soedibyo 1, Sjamsjul Anam 2 Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK
ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK Oleh : Patriandari 2206 100 026 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, PhD.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi gangguan di salah satu subsistem, maka daya bisa dipasok dari
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Permintaan energi listrik di Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup pesat dan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Dalam rangka
Lebih terperinci: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000
ABSTRAK Salah satu teknik untuk memperbaiki jatuh tegangan adalah dengan pemasangan (DG) Distributed Generation. Salah satu teknologi Distributed Generation yang ada di Bali adalah PLTS Kubu Karangasem
Lebih terperinciKata kunci : Governor, load frequency control, fuzzy logic controller
ABSTRAK Sistem tenaga listrik yang baik merupakan suatu sistem yang dapat melayani permintaan beban secara berkelanjutan serta tegangan dan frekuensinya stabil. Kondisi sistem yang stabil sebenarnya tidak
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. energi yang memproduksi minyak bumi dan produksi sampingan berupa gas alam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem tenaga listrik merupakan faktor utama yang mendukung sistem produksi dari perusahaan industri, terutama pada industri besar di Indonesia. Khususnya pada perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING
BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING 2.1 Jenis Gangguan Hubung Singkat Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Static VAR Compensator Static VAR Compensator (SVC) pertama kali dipasang pada tahun 1978 di Gardu Induk Shannon, Minnesota Power and Light system dengan rating 40 MVAR. Sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin bertambahnya permintaan konsumen terhadap energi listrik dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin bertambahnya permintaan konsumen terhadap energi listrik dari tahun ketahun tentu semakin besar pula daya listrik yang harus disediakan. Karena itu perlu adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat memicu kebutuhan akan energi, terutama energi listrik. Masalah listrik menjadi polemik yang berkepanjangan dan memunculkan
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory
1 Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory Triyudha Yusticea Sulaksono, Hadi Suyono, Hery Purnomo Abstrak PT. Ajinomoto Indonesia
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Distributed generation adalah sebuah konsep teknologi pembangkit energi listrik dengan kapasitas kecil yang dapat dioperasikan dengan memanfaatkan potensi sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya pembangkitan tenaga listrik diperlukan suatu perencanaan yang baik. Kebutuhan beban dewasa ini sangat bervariasi dan meningkat, sehingga pusat-pusat pembangkit
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK. PROSES SINKRON GENERATOR PADA PEMBANGKIT di PT. GEO DIPA ENERGI UNIT I DIENG
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PROSES SINKRON GENERATOR PADA PEMBANGKIT di PT. GEO DIPA ENERGI UNIT I DIENG Reza Pahlefi¹, Dr.Ir. Joko Windarto, MT.² ¹Mahasiswa dan ²Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinci12/4/2010 POWER ELECTRONIC ASNIL ELEKTRO FT - UNP
POWER ELECTRONIC ASNIL ELEKTRO FT - UNP 1 Sinopsis Mata kuliah ini membahas tentang komponen elektronika daya, Rangkaian penyearah (rectifier), DC chopper, Rangkaian Inverter, Pengatur tegangan bolak-balik
Lebih terperinciSTUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR)
STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR) Rimbo Gano (1), Zulkarnaen Pane (2) Konsentrasi Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu energi primer yang tidak dapat dilepaskan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DAN PELEPASAN BEBAN DI PT. WILMAR NABATI GRESIK AKIBAT ADANYA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN FASE 2
TUGAS AKHIR ANALISIS STABILITAS TRANSIEN DAN PELEPASAN BEBAN DI PT. WILMAR NABATI GRESIK AKIBAT ADANYA PENGEMBANGAN SISTEM KELISTRIKAN FASE 2 WIJAYA KHISBULLOH -------2208100001-------- Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah ketersediaan yang semakin menipis dan semakin mahal, membuat biaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangkit Listrik di Indonesia pada umumnya merupakan pembangkit listrik thermal. Kebutuhan pembangkit thermal terhadap bahan bakar fosil dengan jumlah ketersediaan
Lebih terperinciSIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT
SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT Gahara Nur Eka Putra NRP : 1022045 E-mail : bb.201smg@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Informasi Umum 4.1.1 Profil Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terletak antara 07
Lebih terperinciSEKILAS TEK.MESIN 1994 FT, 2010 FST
SEKILAS TEK.MESIN FST,UNDANA 1994 FT, 2010 FST Konversi Energi Konstruksi Perancangan Rekayasa Material Dosen 21 orang Aktif : (S1=5, S2=13) Sementara study (S2=2, S3=1) Mahasiswa = 198 org Alumni = 164
Lebih terperinciRencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017
Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017 Jakarta, 2 Maret 2017 Pengembangan Energi Nasional Prioritas pengembangan Energi nasional
Lebih terperinciOPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM
OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM Khairina Noor.A. 1, Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D. 2, Dr. Rini Nur Hasanah, ST., M.Sc. 3 1 Mahasiswa Teknik Elektro, 2,3
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN A. Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi
Lebih terperinciBAB 2 SISTEM PELEPASAN BEBAN. listrik. Energi listrik mula-mula dibangkitkan oleh generator yang memanfaatkan
BAB 2 SISTEM PELEPASAN BEBAN 2.1 Sistem Pembangkitan Listrik Rangkaian proses dan penghasilan energi listrik hingga energi tersebut dimanfaatkan bagi orang banyak secara aman disebut dengan sistem tenaga
Lebih terperinciProsiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:
ANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN PLTA WLINGI TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA BUS WLINGI JARINGAN 150 KV DENGAN METODE FAST VOLTAGESTABILITY INDEX ( ) SUB SISTEM GRATI PAITON REGION 4 Ajeng Bening Kusumaningtyas,
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (013) 1-6 1 Analisis Kestabilan Transien dan Mekanisme Pelepasan Beban di PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit (R.U.) VI Balongan Jawa Barat Syahrul Hidayat, Ardyono
Lebih terperinciOPERATION GENERATOR 1. PEMBEBANAN GENERATOR 2. KONTROL KECEPATAN DAN DAYA AKTIF 3. KONTROL DAYA REAKTIF 4. PERBAIKAN FAKTOR DAYA
OPERATION GENERATOR 1. PEMBEBANAN GENERATOR 2. KONTROL KECEPATAN DAN DAYA AKTIF (PENGENDALIAN FREKUENSI) 3. KONTROL DAYA REAKTIF (PENGENDALIAN AVR) 4. PERBAIKAN FAKTOR DAYA 1 1. Daya yang dibangkitkan
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM TENAGA LISTRIK. Oleh : Bambang Trisno, MSIE
PERENCANAAN SISTEM TENAA LISTRIK Oleh : Bambang Trisno, MSIE PRORAM STUDI LISTRIK TENAA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI BANDUN 19 JUNI 2006 PERENCANAAN SISTEM TENAA LISTRIK I. PENDAHULUAN Struktur
Lebih terperinciKETERSEDIAAN TENAGA LISTRIK SISTEM TRANSMISI 500 KV BALI PADA TAHUN 2030
KETERSEDIAAN TENAGA LISTRIK SISTEM TRANSMISI 500 KV BALI PADA TAHUN 2030 Pasek Gede Guna Prabawa 1, I Ketut Wijaya 2, I Made Mataram 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Lebih terperinciALAT PEMBAGI TEGANGAN GENERATOR
ALAT PEMBAGI TEGANGAN GENERATOR 1. Pendahuluan Listrik seperti kita ketahui adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaannya oleh manusia, di mana listrik dihasilkan dari proses konversi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KURVA P-V UNTUK GI 500 kv DALAM RANGKA MENGANTISIPASI VOLTAGE COLLAPSE. Rusda Basofi
PENGEMBANGAN KURVA P-V UNTUK GI 500 kv DALAM RANGKA MENGANTISIPASI VOLTAGE COLLAPSE Rusda Basofi 2210100025 Dosen Pembimbing : Prof.Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT. Dr. Eng. Rony Seto Wibowo, ST., MT Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi manusia untuk menjalankan aktivitasnya. Kebutuhan akan tenaga listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini, listrik menjadi sumber energi yang sangat penting bagi manusia untuk menjalankan aktivitasnya. Kebutuhan akan tenaga listrik meliputi rumah tangga,
Lebih terperinciSession 11 Interconnection System
Session 11 Interconnection System Tujuan Membahas persoalan-persoalan pembangkitan dalam sistem interkoneksi dalam kaitannya yang terjadi antara pusat-pusat listrik yang beroperasi dalam sistem interkoneksi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang memproduksi aluminium batangan terletak di Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sistem Tenaga Listrik adalah suatu sistem yang terdiri atas sistem
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Tenaga Listrik adalah suatu sistem yang terdiri atas sistem pembangkit listrik, sistem transmisi tenaga listrik, sistem distribusi tenaga dan sistem proteksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proses Penyaluran Tenaga Listrik Gambar 2.1. Proses Tenaga Listrik Energi listrik dihasilkan dari pusat pembangkitan yang menggunakan energi potensi mekanik (air, uap, gas, panas
Lebih terperinciANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB
ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB 252 Oleh Vigor Zius Muarayadi (41413110039) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Sistem proteksi jaringan tenaga
Lebih terperinciBAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI
BAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI 3.1 SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA-BALI Sistem tenaga listrik Jawa-Bali dihubungkan oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (S.U.T.E.T.) 500 kv dan Saluran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi dari penelitian ini bertempat di PT.PLN (PERSERO) Area Pengaturan Beban (APB) Jawa Barat yang beralamat di Jln. Mochamad Toha KM 4 Komplek
Lebih terperinciKonservasi Energi Pada Sistem Kelistrikan. Prasetyo Roem Amaris Tendean, 4 Februari 2014
Konservasi Energi Pada Sistem Kelistrikan Prasetyo Roem Amaris Tendean, 4 Februari 2014 Potensi Penghematan Listrik di Gedung komersial Porsi beban % Penghematan % Hasil Total % AC 60 20 12 Pompa 15 10
Lebih terperinciPEMODELAN DAN SIMULASI PEMISAHAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 kv BERDASARKAN PRIORITAS
PEMODELAN DAN SIMULASI PEMISAHAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 kv BERDASARKAN PRIORITAS ABSTRAK Nadya Amanda Pritami, I Made Ardita Y Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Lebih terperinciANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI
ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI E D Meilandari 1, R S Hartati 2, I W Sukerayasa 2 1 Alumni Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 2 Staff Pengajar Teknik Elektro,
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN
1 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas garis besar penelitian yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan penelitian.
Lebih terperinci