DESAIN TUTUP KEPALA DENGAN PEMANFAATAN LOGAM Cu SEBAGAI APLIKASI UNTUK MENENTUKAN LOKASI SINYAL OTAK SAAT BERAKTIFITAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN TUTUP KEPALA DENGAN PEMANFAATAN LOGAM Cu SEBAGAI APLIKASI UNTUK MENENTUKAN LOKASI SINYAL OTAK SAAT BERAKTIFITAS"

Transkripsi

1 DESAIN TUTUP KEPALA DENGAN PEMANFAATAN LOGAM Cu SEBAGAI APLIKASI UNTUK MENENTUKAN LOKASI SINYAL OTAK SAAT BERAKTIFITAS Dita Hapsoro #, Ir. Ratna Adil, M.T. # # Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus PENSITS Sukolilo, Surabaya ditahapsoro@yahoo.com Abstrak Electroencephalograph (EEG) adalah perekaman aktifitas listrik di lapisan terluar kulit kepala yang ditimbulkan oleh impulsimpuls yang dihasilkan oleh neuronneuron di dalam otak. Sinyal EEG diperoleh dengan menempelkan elektroda di permukaan kepala. Namun pemasangan elektroda terkadang menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuat tutup kepala dengan penahanpenahan elektroda Cu atau AgCl yang diposisikan sesuai dengan sistem peletakan elektrode 0 atau 0, serta modul EEG yang mudah diaktifkan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses perekaman dan meminimalkan kesalahan dalam penempatan elektroda. Berdasarkan hasil pengujian dua puluh peletakan elektroda didapatkan bentuk sinyal perekaman yang mendekati sinyal yang diharapkan untuk alpha 50%, beta 0% dan teta 0%. Kata kunci: EEG, tutup kepala berelektroda, sistem peletakan elektroda. I. PENDAHULUAN Otak merupakan bagian dari susunan syaraf pusat yang terdapat di dalam tengkorak. Otak memiliki peran yang sangat penting di dalam tubuh manusia, yaitu mengatur dan mengkoordinasikan semua aktifitas tubuh. Dalam setiap aktifitasnya otak selalu menghasilkan sinyalsinyal listrik yang ditimbulkan oleh neuronneuron yang ada di dalam otak. Electroencephalograph (EEG) adalah perekaman aktifitas listrik di lapisan terluar kulit kepala yang ditimbulkan oleh impulsimpuls yang dihasilkan oleh neuronneuron di dalam otak. Umumnya sinyal EEG digunakan untuk mendiagnosa penyakit yang berkaitan dengan otak dan kejiwaan seperti epilepsy, tumor otak, mendet posisi otak yang terluka, membantu mendiagnosa gangguan mental, menangkap persepsi orang terhadap suatu rangsangan dari luar, dan sebagainya. Karakteristik sinyal EEG tidak periodik, tidak mempunyai pola baku, dan mempunyai amplitudo tegangan yang kecil, sehingga sangat mudah tertimbun noise. Sinyal EEG diambil dengan menempelkan elektroda di kulit kepala. Elektroda adalah sebuah sensor elektrokimia yang mampu mengukur aliran ion di sepanjang serabut syaraf. Pemasangan elektroda secara satu persatu terkadang menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien dan membutuhkan waktu yang lama. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuat tutup kepala dengan penahanpenahan elektroda yang diposisikan sesuai dengan sistem peletakan elektrode 0 atau 0, serta modul EEG yang mudah diaktifkan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses perekaman dan meminimalkan kesalahan dalam penempatan elektroda. A. Perumusan Masalah Perumusan maslah yang akan dibahas adalah:. Bagaimana desain tutup kepala berelektroda yang dapat digunakan untuk merekam sinyal otak.. Bagaimana rangkaian penguat pada modul EEG.. Bagaimana sinyal hasil rekaman dari alat yang dibuat B. Batasan Masalah Batasan masalah yang akan dibahas sebagai berkut:. Tutup kepala yang digunakan untuk ukuran remaja.. Sinyal otak yang direkam alpha, beta, dan tetha. II. PERENCANAAN ALAT Alat ini terdiri dari blokblok rangkaian yang memiliki fungsi sendirisendiri dan terintegrasi menjadi satu untuk menjadi sebuah sistem yang lengkap. Gambar berikut menunjukkan blok diagram alat secara keseluruhan. rangkaian prot penguat intrumentasi ADC µc tutup kepala berelektroda penguat tak pembalik PC Gambar. blok diagram alat lowpass filter

2 A. PERENCANAAN HARDAWARE Dari blok diagram pada gambar dapat dijabarkan sebagai berikut. ). Tutup kepala berelektroda Ukuran dari tutup kepala harus sesuai dengan ukuran kepala subyek. Berikut adalah desain tutup kepala yang akan dibuat: Lubang untuk memasukkan elektrode V BE (on) Tabel. Spesifikasi transistor BC54 (NPN) Min = 0,58 V Max = 0, VCE = 5V IC = ma V BE (on) BC55 (PNP) Min = 0, V Max = 0,5 VCE = 5V IC = ma pengikat Gambar. tutup kepala berlektroda Tutup kepala terbuat dari bahan kain yang elastis sehingga memiliki kelebihan dapat menyesuaikan dengan bentuk kepala subyek dan dapat terpasang dengan rapat. Tutup kepala yang rapat akan menjadikan elektroda menempel dengan baik dan tidak mudah bergeser. Tabel. Ukuran Kepala lingkar samping (cm) lingkar atas (cm) anakanak (0 th) 485 ± Remaja 55 ±40 pria dewasa 58 ±4 wanita dewasa 555 ±4 Elektrode yang akan digunakan terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah electrode holder yang terbuat dari plastik. Dan bagian kedua adalah elektrode itu sendiri yang berbentuk piringan kecil berbahan logam Cu. Berikut adalah desain elektrode yang akan digunakan. elektroda Electrode holder Gambar 4. rangkaian prot ). Penguat instrumentasi Sinyal yang dihasilkan oleh otak memiliki nilai yang sangat kecil yaitu berorde mikrovolt. Oleh karena iti sinyal tersebut perlu dikuatkan. intrumentasi adalah penguat diferensial yang dilengkapi dengan buffer pada masukannya, yang berfungsi untuk menghilangkan kebutuhan akan penyesuaian impedansi masukan sehingga rangkaian ini sesuai untuk digunakan sebagai rangkaian pengukuran. Pada bagian ini sinyal akan dikuatkan sebanyak kali. Tujuan dari sinyal yang hanya dikuatkan sebanyak kali adalah untuk meghindari noise yang bisa ikut dikuatkan juga. Bila sinyal langsung dikuatkan dengan pengauatan yang besar maka noise akan ikut dikuatkan dalam penguatan yang besar pula. Hal ini akan mengganggu sinyal EEG yang asli yang akan direkam. Gambar. Desain Elektrode kabel ). Rangkaian prot Sebelum memasuki rangkaian penguat, sinyal melewati rangkaian prot. Rangkaian ini terdiri dari susunan transistor NPN dan PNP. Rangkaian ini berfungsi melindungi rangkaian penguat dari electrostatic discharge dan melindungi subyek (pemakai) dari kejutan elektrik apabila terjadi kesalahan rangkaian. Rangkaian ini bekerja berdasarkan prinsip rangkaian clamping. Susunan transistortransistor tersebut akan melewatkan semua arus yang berbahaya apabila terdapat tegangan melebihi ±0,58 volt ke ground. Gambar 5. rangkaian penguat instrumentasi Persamaan yang digunakan untuk menentukan penguatan tegangan dari rangkaian tersebut adalah: V V out V R R Rgain R... () Pada alat ini menggunakan rangkaian penguat yang terintegrasi di dalam IC yaitu INA4. IC ini memilki kelebihan ciri antara lain DC offset sangat rendah, noise rendah, openloop gain yang tinggi, commonmode rejection ratio yang tinggi dan impedansi input yang tinggi.

3 Dalam IC INA4 nilainilai resistansi internal R, R dan R adalah 5 Ω, maka persamaan di atas menjadi: Vout 5k 5k G... () V V Rgain 5k 50k G... () Rgain Rangkaian ini memiliki ciri antara lain DC offset sangat rendah, noise rendah, openloop gain yang tinggi, commonmode rejection ratio yang tinggi dan impedansi input yang tinggi. Untuk mendapatkan pengauatan sebesar kali, maka nilai R gain yang harus dipasang adalah: 50k... (4) RG RG.5k k... (5) Nilai resisror sebesar 4,4 kω didapatkan dengan menghubungkan dua resistor, kω secara seri. 4). Penguat tak pembalik Setelah dikuatkan oleh penguat instrumentasi, sinyal kemudian dikuatkan lagi degan menggunakan rangkaian penguat tak pembalik. Pada bagian ini sinyal bisa dikuatkan sebanyak hingga 00 kali. Penguatan bisa diatur dengan merubah nilai resistansi variabel resistor yang dirangkai seri dengan R in rangkaian. Nilainilai resistor yang digunakan adalah Rf = 00 kω, variabel resistor R = 0 kω. Sehingga nilai resistor Rin yang digunakan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus penguatan rangkaian tak pembalik. Rf A... () Rin Misal pada penguatan maksimal 00 kali di mana pada kondisi ini nilai variabel resisitor R = 0 kω, maka: 00k () R 0k...(8) 00k R 0k 00k R...() R k......(0) Gambar 0 menunjukkan rangkaian dari penguat tak pembalik. Gambar. rangkaian penguat tak pembalik 5). Lowpass filter Frekuensi isnyal EEG adalah antara di bawah Hz hingga 50 Hz. Oleh karena itu sinyal kemuadian melewati rangkaian lowpass filter untuk membuang sinyal yang tidak diperlukan. Jenis lowpass filter yang dignakan adalah butterworth orde. Filter ini memiliki respon stopband yang baik. Filter ini dibentuk dengan merangkai secara seri filter lowpass orde dengan filter lowpass orde. Firstorder lowpass butterworth filter. menentukan frekuensi cut off f h f h = 4 Hz. menentukan nilai C 0,µF C = 0 nf. mencari nilai R R fh C R =.8 x 4 x 0 x 0 R 4, 0k (variabel resistor) 4. mencari nilai R dan Rf berdasarkan A yang diinginkan Af 0 Rf Af R Misal R = kω, maka: Rf k, k Gambar. first order LPF Secondorder lowpass butterworth filter. menentukan frekuensi cut off fh fh = 4. menentukan R = R = R dan C = C = C dimana C µf C = 0 nf. mencari niali R R R fh C =.8 x 4 x 0 x 0 4, 5k

4 4. karena R = R dan C = C maka: Af Rf,58 R Sehingga Rf = 0.58 x R Misal: R = 0 kω, maka: Rf 0,580k Rf 5,8k 0k (variabel resistor) B. PERENCANAAN SOFTWARE Berikut ini adalah flowchart dari mikrokontroler dan pada software: Mulai Inisialisa Baca ADC tiap channel Kirim data tiap channel ke PC Selesai Gambar 8. secondorder LPF Gambar. thirdorder LPF ). ADC dan mikrokontroler Setelah melewati rangkaian pengkondisi, sinyal kemudian mengalami proses konversi ke bentuk digital. Proses konversi tersebut menggunakan ADC internal dari mikrokontroler. Perencanaan minimum sistem dilakukan dengan melihat fungsi pinpin pada mikrokontroller. Gambar flowchart pada mikrokontroler Berikut adalah jalannya program dari flowchart di atas:. Menginisialisasi ADC dan UART. Mengaktifkan ADC.. Untuk setiap channel dari ADC: Mulai sampling. Baca hasil sampling dan restart ADC. 4. Memasukkan data sampling ke UART data register. 5. Mengirim data setiap channel melalui serial.. Kembali ke awal. Mulai Baca serial Ada input dari µc? T Y Parsing data Filtering Gambar 0. skematik minimum sistem Proses penampilan Olah data Selesai Gambar. skematik rangkaian downloader Gambar. flowchart pada pengolahan data 4

5 III. PENGUJIAN DAN ANALISA Bagian ini membahas mengenai pengujian dan analisa alat dan data untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat yang telah dibuat. ). Pengujian penguat instrumentasi Pengujian penguat instrumentasi dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian tersebut dapat bekerja dengan sesuai dengan perencanaan dengan penguatan kali. Pengujian dilakukan dengan memberikan sinyal input dari function generator dan melihat penguatannya dengan menggunakan osciloscpe. Berikut adalah hasil pengujian dari penguat instrumentasi: Tabel. pengujian penguat instrumentasi perhitungan Vin (mvpp) Vout (Vpp) pengukuran Error (%) 00, 0 0,4,, 40,8 0 0, ,,, Gambar 4. pengujian penguat instrumentasi Ratarata error yang didapatkan dari lima kali pengukuran adalah,5. Kesalahan yang muncul dapat disebabkan karena rugirugi komponen dan juga kesalahan dari pembacaan pengukuran. ). Pengujian penguat tak pembalik Penguat tak pembalik direncanakan melakukan penguatan sebesar hingga 00 kali dengan mengatur variable resistor pada rangkaian. Berikut adalah hasil pengujian dari penguat tak pembalik: Tabel 4. pengujian penguat tak pembalik Rin Vin (mvpp) Vout (Vpp) perhitungan pengukuran Error (%) k 00,8 0 8,8 k 4,4 4,4 44 5, 4k,, 5,8 0k,,,8 0k 0,5 5,, Dari pengujian diketahui ratarata kesalahan yang terjadi dalam lima kali pengujian adalah,. Kesalahan yang muncul dapat disebabkan karena rugirugi komponen dan juga kesalahan dari pembacaan pengukuran. ). pengujian low pass filter Pengujian pada rangkaian low pass filter dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian ini mampu menyaring sinyal dengan frekuensi cut off yang diinginkan yakni 4Hz. Pengujian dilakukan dengan memberikan sinyal input 00mVpp dengan frekuensi yang bertahap dari function generator dan melihat output sinyal yang dihasilkan dengan oscilloscope. Vout (mvpp) Tabel 5. pengujian low pass filter frekuensi Vout (mvpp) frekuensi (Hz) Gambar 5. respon frekuensi low pass filter 4). Pengujian tutup kepala berelektroda Tutup kepala berelektroda diuji untuk mengetahui apakah elektroda yang diletakkan pada tutup kepala mampu mengambil sinyal dari kepala subyek. Pengujian dilakukan dengan sinyal memasang elektroda pada tutup kepala di Biopac. Gambar. Tutup Kepala 5

6 Berikut adalah hasil pengujiannya: Pada gambar menunjukkan hasil perekaman dengan Biopac MP0. α β θ Gambar. Perekaman Dengan Biopac MP0 Gambar. sinyal rekaman Biopac dengan elektroda pada tutup kepala Dari gambar di atas diketahui bahwa sinyal dapat terbaca oleh Bopac, dengan demikian elektroda yang diletakkan di tutup kepala dapat digunakan untuk mengambil sinyal otak. Pada gambar menunjukkan hasil perekaman dengan modul EEG. α β θ Gambar. Perekaman Dengan Modul EEG Gambar 8. Penahan Elektroda dan Elektroda 5). Pengujian alat Pada bagian ini alat akan diuji secara menyeluruh, dengan mengintegrasikan hardware dan software. Pengujian dilakukan dengan merekam 0 sinyal eeg alpha, beta dan tetha dari titiktitik peletakan elektroda di kepala pasien. Kemudian hasil rekaman tersebut dibandingkan dengan sinyal perekaman menggunakan Biopac MP0. Pada perekaman, pasien berada pada aktifitas berpikir untuk menyelesaikan soal matematika yang diberikan secara lisan. Gambar. hardware Modul EEG Titik FpzFp Elektroda negatif diletakkan pada titik Fpz, elektroda positif diletakkan pada titik Fp dan ground diletakkan pada telinga. gnd Fpz Fp Gambar 0. Peletakkan Elektroda Di Titik FpzFp Sinyal hasil perekaman dengan modul EEG menunjukkan bahwa sinyal alpha (α) dan beta (β) memiliki bentuk dan kerapatan yang mendekati sinyal rekaman pada Biopac MP0. Sedangkan sinyal teta (θ) tidak memiliki bentuk dan kerapatan yang mendekati sinyal rekaman dengan Biopac MP0. Perbedaan dapat disebabkan karena kesalahan perekaman atau karena kondisi otak yang berubah akibat perbedaan waktu dalam perekaman yaitu hari. Berdasarkan sinyalsinyal perekaman yang diperoleh dari dua puluh macam peletakan elektroda, dapat dianalisa beberapa hal. Untuk alpha dilihat dari kerapatannya, bentuk sinyal yang mendekati sinyal dari Biopac MP0 didapatkan 0 titik, yaitu pada peletakan di titik FpzFp, FpzFp, Fz F8, FzF5, CzT, CzC4, CzC, PzP4, FF, dan TP4. Untuk beta, dilihat dari kerapatannya, bentuk sinyal yang mendekati sinyal dari Biopac MP0 didapatkan titik yaitu pada peletakan di titik FpzFp, FzF8, FzF4, CzT4, CzT, CzC4, CzC, PzP4, OzO, OzO, TP4, dan T5P. Sedangkan untuk teta, dilihat dari kerapatannya, bentuk sinyal yang mendekati sinyal dari Biopac MP0 didapatkan titik yaitu OzO dan T5P. Adanya ketidaksesuaian disebabkan karena perekaman dilakukan secara terpisah antara perekaman dengan modul EEG dengan Biopac MP0. Karena aktifitas syaraf di otak berubah setiap saat, sehingga perekaman yang terpisah akan diikuti dengan aktifitas syaraf di otak yang berbeda. ). Pengujian pada aktifitas lain Pada bagian ini dilakukan perekaman dengan memberikan beberapa aktifitas lain kepada pasien yang sesuai dengan fungsi otak kanan dan otak kiri. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui bentuk sinyal pada aktifitas tersebut. Tabel dan tabel adalah hasil perekaman yang diperoleh pada pengujian aktifitas lain.

7 Aktifitas Otak Kanan Rileks Olah raga Melihat TV Musik Aktifitas Otak Kiri Berpikir Matemat ika Game Baca Tabel. Hasil Perekaman Aktifitas Pada Otak Kanan Biopac MP0 Alat ukur α β θ α β θ Tabel. Hasil Perekaman Aktifitas Pada Otak Kiri Biopac MP0 Alat ukur α β θ α β θ Ket. tidak Ket. tidak Dari data pengukuran pada pasien dengan jeniskelamin lakilaki usia tahun, dapat diketahui bahwa pada otak kanan terdapat satu aktifitas yang tidak dapat terekam dengan baik sinyalnya yakni pada saat melihat televisi. Dan pada aktifitas olah raga, sinyal yang diperoleh banyak terdapat noise. Kemudian pada perekaman di otak kiri jug terdapat satu aktifitas yang tidak dapat terekam dengan baik sinyalnya yakni pada saat membaca. Dan pada aktifitas bermain, sinyal yang diperoleh memiliki noise. Prosentase sinyal dapat terekam pada delapan aktifitas yang dilakukan adalah 5%. IV. KESIMPULAN Dari hasil yang diperoleh dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:. Tutup kepala terbuat dari bahan kain elastis dengan lubanglubang untuk peletakan elektroda yang sesuai dengan titiktitik pada sistem peletakan elektroda.. Pada modul EEG untuk rangkaian penguat instrumentasi didapatkan ratarata error,5%, dan untuk rangkaian penguat tak pembalik,%.. Dari dua puluh peletakan elektroda didapatkan bentuk sinyal perekaman yang mendekati sinyal dari Biopac MP0 untuk alpha 0 titik, beta titik dan teta titik. V. DAFTAR PUSTAKA []. AT Mega8 Datasheet. Atmel [] Adiguna, Buce Patria, 00, Tugas Akhir: Algoritma Pendet Otomatis Dan Pengurangan Dari Periode ECG ke Periode EEG Paska Aktifitas Dengan Menggunakan Histogram. Surabaya. PENSITS [] Bayu, Bima Sena Slide Filter Digital. Surabaya. PENSITS. [4] Gayakwad, Ramakant A.. Opamps and Linear Integrated Circuits. PrenticeHall. USA [5] (diakses pada 4 April 00) [] (diakses pada 4 januari 00) [] (diakses pada 4 April 00) [8] Hughes, Frederick W. 4. Panduan Op Amp. Jakarta. Elexmedia Komputindo [] Irwin, Allen. 00. Tugas Akhir: Kontrol Mobile Robot Berbasis Sinyal EEG: Pengenalan Sinyal EEG Sebagai Sinyal Kontrol. Surabaya. PENSITS [0] Kemalasari. 00. Slide EEG (Electroencephalograph). Surabaya. PENSITS [] Kemalasari. 00. Slide elektroda. Surabaya. PENSITS [] Kemalasari. 00. Slide Otak dan Sistem Saraf. Surabaya. PENSITS [] Setiyawan, Tri Budhi Tugas Akhir: Rancang Bangun Eelctroencephalograph Berbasis Mikrokontroller. Surabaya. PENSITS [4] Widianto, Ridla Tugas Akhir: Rancang Bangun Elektoencephalograph Dengan 8 Elektrode Berbasis PC. Surabaya. PENSITS

Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR

Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR Rancang Bangun Modul EEG Untuk Menentukan Posisi Otak Saat Melakukan Aktivitas Tertentu Menggunakan Metoda Filter Digital IIR Fitra Setiawan #1, Ratna Adil #2 # Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MODUL EEG UNTUK PENGKLASIFIKASIAN KEADAAN STRESS DENGAN FIR

RANCANG BANGUN MODUL EEG UNTUK PENGKLASIFIKASIAN KEADAAN STRESS DENGAN FIR RANCANG BANGUN MODUL EEG UNTUK PENGKLASIFIKASIAN KEADAAN STRESS DENGAN FIR Moh. Choirul Amri #, Ir. Ratna Adil, M.T. #2 # Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus PENS-ITS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth Gambar 4. 1 Rangkaian keseluruhan EMG dilengkapi bluetooth Perancangan EMG dilengkapi bluetooth dengan tampilan personal computer

Lebih terperinci

BAB III HARDWARE & SOFTWARE

BAB III HARDWARE & SOFTWARE BAB III HARDWARE & SOFTWARE Pada bab ini akan di bahas mengenai perancangan alat yang di gunakan dalam tugas akhir kali ini, dalam alat yang di gunakan terdapat 2 rangkaian yang di gunakan, yaitu rangkaian

Lebih terperinci

Desain Dan Implementasi Lengan Robot Berbasis Electromyogram Untuk Orang Berkebutuhan Khusus

Desain Dan Implementasi Lengan Robot Berbasis Electromyogram Untuk Orang Berkebutuhan Khusus Vol. 2, 2017 Desain Dan Implementasi Lengan Robot Berbasis Electromyogram Untuk Orang Berkebutuhan Khusus Ardhan Dwi Meirika Surachman 1*, Mohammad Ramdhani 2, Ramdhan Nugraha 3 Program Studi Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima

Lebih terperinci

Penguat Inverting dan Non Inverting

Penguat Inverting dan Non Inverting 1. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian op-amp sebagai penguat inverting dan non inverting. 2. Mengamati fungsi kerja dari masing-masing penguat 3. Mahasiswa dapat menghitung penguatan

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING) I. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium

Lebih terperinci

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Riwayat Revisi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 205 dan tempat pelaksanaan penelitian ini di Laboratorium Elektronika Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Rancang bangun alat akan dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

Perancangan Simulator EKG (Elektronik Kardiogra) Menggunakan Software Proteus 8.0

Perancangan Simulator EKG (Elektronik Kardiogra) Menggunakan Software Proteus 8.0 Perancangan Simulator EKG (Elektronik Kardiogra) Menggunakan Software Proteus 8.0 Suroso Andrianto dan Laela Sakinah Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Multimedia Cendekia Abditama Tangerang, Indonesia

Lebih terperinci

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto Pengkondisian Sinyal Rudi Susanto Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat menjelasakan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Mahasiswa dapat menerapkan penggunaan rangkaian pengkondisi sinyal sensor Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari BAB III PERANCANGAN ALAT Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari beberapa perangkat keras (Hardware) yang akan dibentuk menjadi satu rangkaian pemodulasi sinyal digital

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan dan realisasi sistem dari setiap modul yang dibuat. Blok Diagram alat yang dibuat ditunjukkan oleh Gambar 3.. Penguat

Lebih terperinci

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING A. TUJUAN Tujuan dari pembuatan modul Penguat Inverting ini adalah: 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian penguat inverting sebagai aplikasi dari rangkaian Op-Amp.

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT.

Disusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT. Disusun Oleh: Kevin Yogaswara (2207 030 006) Meitantia Weni S B (2207 030 055) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT. PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengukuran resistivitas dikhususkan pada bahan yang bebentuk silinder. Rancangan alat ukur ini dibuat untuk mengukur tegangan dan arus

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUATAN BIOPOTENSIAL DENGAN REDUKSI INTERFERENSI GANGGUAN

ANALISIS PENGUATAN BIOPOTENSIAL DENGAN REDUKSI INTERFERENSI GANGGUAN ANALISIS PENGUATAN BIOPOTENSIAL DENGAN REDUKSI INTERFERENSI GANGGUAN Oleh: Moh. Imam Afandi * Abstrak Telah dilakukan analisis penguatan biopotensial dengan reduksi interferensi gangguan sinyal pada sistem

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan 19 BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Berikut merupakan diagram alur kerja yang menggambarkan tahapantahapan dalam proses rancang bangun alat pemutus daya siaga otomatis pada Peralatan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II DEPARTEMEN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK A. OP-AMP Sebagai Peguat TUJUAN PERCOBAAN PERCOBAAN VII OP-AMP SEBAGAI PENGUAT DAN KOMPARATOR

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam

BAB III PERENCANAAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam BAB III PERENCANAAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam merencanakan alat yang dibuat. Adapun pelaksanaannya adalah dengan menentukan spesifikasi dan mengimplementasikan dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RANCANG BANGUN SISTEM PEREKAMAN SINYAL EMG UNTUK MONITORING PERKEMBANGAN PASIEN PASCA STROKE (BAGIAN I)

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RANCANG BANGUN SISTEM PEREKAMAN SINYAL EMG UNTUK MONITORING PERKEMBANGAN PASIEN PASCA STROKE (BAGIAN I) RANCANG BANGUN SISTEM PEREKAMAN SINYAL EMG UNTUK MONITORING PERKEMBANGAN PASIEN PASCA STROKE (BAGIAN I) TUGAS AKHIR Oleh: RIZKY ALTRYARA NIM. 081310213014 PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Medan Magnet Medan Magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada bulan Februari 2011

Lebih terperinci

Pengukuran Teknik STT Mandala 2014

Pengukuran Teknik STT Mandala 2014 Pengukuran Teknik STT Mandala 2014 Isi Pendahuluan sinyal listrik dalam pengukuran Pengkondisian sinyal listrik hasil pengukuran Penguat sinyal Pembagian sinyal tegangan Penyaringan sinyal listrik Pengkonversian

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODUL ECG DAN EMG DALAM SATU UNIT PC Sub Judul : PEMBUATAN RANGKAIAN ECG DAN SOFTWARE ECG PADA PC

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODUL ECG DAN EMG DALAM SATU UNIT PC Sub Judul : PEMBUATAN RANGKAIAN ECG DAN SOFTWARE ECG PADA PC PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODUL ECG DAN EMG DALAM SATU UNIT PC Sub Judul : PEMBUATAN RANGKAIAN ECG DAN SOFTWARE ECG PADA PC Fandi Ahmad #, Ir.Ratna Adil #, M.T, Paulus Susetyo Wardana #3, ST., Ir. Moch.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER A. TUJUAN 1. Mahasiswa diharapkan mampu mengerti tentang pengertian, prinsip kerja dan karakteristik band pass filter 2. Mahasiswa dapat merancang, merakit, menguji rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan 44 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

BAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Perancangan sistem EKG ini dimulai dengan perancangan blok diagram sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Perangkat keras

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1

PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1 PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1 Tujuan: Mahasiswa mampu memahami cara kerja rangkaian-rangkaian sinyal pengkondisi berupa penguat (amplifier/attenuator) dan penjumlah (summing/adder). Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Alat Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang direncanakan diperlihatkan pada Gambar 3.1. Sinyal masukan carrier recovery yang berasal

Lebih terperinci

Desain Alat Instrumentasi Medis Electroenchephalograph (EEG)

Desain Alat Instrumentasi Medis Electroenchephalograph (EEG) 1 Desain Alat Instrumentasi Medis Electroenchephalograph (EEG) Jayadhi Wenardo Rusli, Ponco Siwindarto, Nurussa adah 1 Abstrak Electroencephalograph (EEG) merupakan peralatan yang digunakan untuk menangkap

Lebih terperinci

MODUL - 04 Op Amp ABSTRAK

MODUL - 04 Op Amp ABSTRAK MODUL - 04 Op Amp Yuri Yogaswara, Asri Setyaningrum 90216301 Program Studi Magister Pengajaran Fisika Institut Teknologi Bandung yogaswarayuri@gmail.com ABSTRAK Pada percobaan praktikum Op Amp ini digunakan

Lebih terperinci

Deteksi Sinyal Elektromyogram (EMG) Saat Kontraksi Dan Relaksasi Dengan Personal Komputer

Deteksi Sinyal Elektromyogram (EMG) Saat Kontraksi Dan Relaksasi Dengan Personal Komputer Deteksi Sinyal Elektromyogram (EMG) Saat Kontraksi Dan Relaksasi Dengan Personal Komputer Irmalia Suryani Faradisa 1, Pandu Noortyas 2 1,2) Program Studi Teknik Elektro, ITN Malang e-mail: 1) irmaliafaradisa@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem yang dibuat, mulai dari desain sistem secara keseluruhan, perancangan hardware dan software sampai pada implementasi sistemnya.

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KOMUNIKASI RADIO SEMESTER V TH 2013/2014 JUDUL REJECTION BAND AMPLIFIER GRUP 06 5B PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA PEMBUAT

Lebih terperinci

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, , 56 Tabel 4.1 Hasil Perbandingan Antara Output LM 35 dengan Termometer No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0,25 25 0 2 0,26 26 0 3 0,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0,29 28 1 6

Lebih terperinci

JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER

JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER A. Tujuan Mahasiswa diharapkan dapat a. Mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik High Pass Filter. b. Merancang, merakit dan menguji rangkaian High

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data nirkabel Adi Tomi 2206100721 TE 091399 Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS LATAR BELAKANG Pengukuran kadar keasaman (ph) dan suhu

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV.1 Deskripsi Perangkat Perangkat yang dirancang dalam tugas akhir ini merupakan sistem instrumentasi pengukuran yang bertujuan untuk merekam data sinyal dari

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN DATA DENYUT JANTUNG UNTUK MENGETAHUI HEART RATE PASCA AKTIFITAS DENGAN PC

PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN DATA DENYUT JANTUNG UNTUK MENGETAHUI HEART RATE PASCA AKTIFITAS DENGAN PC PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN DATA DENYUT JANTUNG UNTUK MENGETAHUI HEART RATE PASCA AKTIFITAS DENGAN PC Miftakh Dali Suryana 1, Ir. Ratna Adil, MT 2, Paulus Susetyo Wardhana 2 Jurusan Elektronika, Politeknik

Lebih terperinci

Tipe op-amp yang digunakan pada tugas akir ini adalah LT-1227 buatan dari Linear Technology dengan konfigurasi pin-nya sebagai berikut:

Tipe op-amp yang digunakan pada tugas akir ini adalah LT-1227 buatan dari Linear Technology dengan konfigurasi pin-nya sebagai berikut: BAB III PERANCANGAN Pada bab ini berisi perancangan pedoman praktikum dan perancangan pengujian pedoman praktikum dengan menggunakan current feedback op-amp. 3.. Perancangan pedoman praktikum Pada pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI NAMA : REZA GALIH SATRIAJI NOMOR MHS : 37623 HARI PRAKTIKUM : SENIN TANGGAL PRAKTIKUM : 3 Desember 2012 LABORATORIUM

Lebih terperinci

Workshop Instrumentasi Industri Page 1

Workshop Instrumentasi Industri Page 1 INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 1 (PENGUAT NON-INVERTING) I. Tujuan a. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian, prinsip kerja, dan karakteristik penguat non-inverting b. Mahasiswa dapat merancang,

Lebih terperinci

Teknik Elektromedik Widya Husada 1

Teknik Elektromedik Widya Husada 1 FORMULIR PENILAIAN PRAKTIKUM Nama NIM Kelompok Praktikum :.. :.. :.. : Teknik Elektronika Terintegrasi No. Percobaan Tanggal Percobaan 1. Penguat Inverting 2. Penguat Non Inverting 3. Komparator 4. Penguat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum

Lebih terperinci

Bahan Tabel 1. Bahan yang dibutuhkan pada rangkaian pre-amp Nilai Rangkaian Pre-amp mic No. Komponen Satu Transistor

Bahan Tabel 1. Bahan yang dibutuhkan pada rangkaian pre-amp Nilai Rangkaian Pre-amp mic No. Komponen Satu Transistor INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN PRAKTIK Dengan mempelajari dan praktik menggunakan Labsheet Sistem Audio topik Praktik Microphone, diharapkan mahasiswa mampu: 1. Menyusun dan menganalisis rangkaian microphone

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium Pemodelan Fisika untuk perancangan perangkat lunak (software) program analisis

Lebih terperinci

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

Seminar Tugas Akhir Juni 2017 Seminar Tugas Akhir Juni 07 Stetoskop Elektronik Sederhana untuk Auskultasi Jantung dan Paru Yahya Nanda Khurniawan, Torib Hamzah,Dyah Titisari ABSTRAK Stetoskop merupakan alat medis akustik sederhana

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI & EVALUASI 1.1. Spesifikasi Sistem 1.1.1. ECG1 Memiliki 3 Channel lead Monitor Output untuk display output di oscilloscope Menggunakan baterai 9V sebagai power Pengaturan gain dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok diagram Dibawah ini adalah gambar blok diagram dari sistem audio wireless transmitter menggunakan laser yang akan di buat : Audio player Transmitter Speaker Receiver

Lebih terperinci

MODUL 06 RANGKAIAN FILTER PASIF

MODUL 06 RANGKAIAN FILTER PASIF P R O G R A M S T U D I F I S I K A F M I P A I T B LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI MODUL 06 RANGKAIAN FILTER PASIF 1 TUJUAN Memahami prinsip yang digunakan dalam rangkaian filter sederhana.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu. BAB III PERANCANGAN Pada bab tiga akan diuraikan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada Data Logger Parameter Panel Surya. Dimulai dari uraian cara kerja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL 34 BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL Pada bab ini akan dijelaskan mengenai rancangan desain dan cara-cara kerja dari perangkat keras atau dalam hal ini adalah wattmeter

Lebih terperinci

Modul VIII Filter Aktif

Modul VIII Filter Aktif Modul VIII Filter Aktif. Tujuan Praktikum Praktikan dapat mengetahui fungsi dan kegunaan dari sebuah filter. Praktikan dapat mengetahui karakteristik sebuah filter. Praktikan dapat membuat suatu filter

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015. 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat mempermudah manusia dalam mencapai kebutuhan hidup. Hal tersebut telah merambah segala bidang termasuk dalam bidang kedokteran.

Lebih terperinci

Bab IV PERANCANGAN SISTEM KONTROL NUTRISI HIDROPONIK NFT TUMBUHAN TOMAT

Bab IV PERANCANGAN SISTEM KONTROL NUTRISI HIDROPONIK NFT TUMBUHAN TOMAT Bab IV PERANCANGAN SISTEM KONTROL NUTRISI HIDROPONIK NFT TUMBUHAN TOMAT IV. Desain Sistem Disain sistem yang dibangun dibagi menjadi tiga proses yaitu pencampuran larutan di tabung pencampur, pemberian

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Cahya Firman AP 1, Endro Wahjono 2, Era Purwanto 3. 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Industri 2. Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

Penguat Oprasional FE UDINUS

Penguat Oprasional FE UDINUS Minggu ke -8 8 Maret 2013 Penguat Oprasional FE UDINUS 2 RANGKAIAN PENGUAT DIFERENSIAL Rangkaian Penguat Diferensial Rangkaian Penguat Instrumentasi 3 Rangkaian Penguat Diferensial R1 R2 V1 - Vout V2 R1

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI PENGENALAN NI ELVIS MEASUREMENT INSTRUMENT

MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI PENGENALAN NI ELVIS MEASUREMENT INSTRUMENT MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI PENGENALAN NI ELVIS MEASUREMENT INSTRUMENT A. Tujuan Praktikum 1. Memahami dasar-dasar penggunaan NI ELVIS 2. Memahami analisis rangkaian menggunakan NI ELVIS B. Alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penalitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juni 2012 yang dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar

Lebih terperinci

RESPON FREKUENSI PENGUAT CE

RESPON FREKUENSI PENGUAT CE RESPON FREKUENSI PENGUAT CE 1. TUJUAN Mengukur dan menggambarkan kurva bode plot dari respon frekuensi rendah dan tinggi dari penguat CE 2. LANDASAN TEORI Suatu penguat tentunya mempunyai keterbatasan

Lebih terperinci

BAB 4 UJICOBA DAN ANALISIS

BAB 4 UJICOBA DAN ANALISIS BAB 4 UJICOBA DAN ANALISIS Bab ini membahas tentang prosedur ujicoba, hasil-hasil ujicoba, dan analisis hasil ujicoba alat stimulasi OpenMCS dan program sinyal terapi µstims. Pembahasan ujicoba dan analisis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT 3.1 Pembuatan Modulator 8-QAM Dalam Pembuatan Modulator 8-QAM ini, berdasarkan pada blok diagram modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara paru terjadi karena adanya turbulensi udara saat udara memasuki saluran pernapasan selama proses pernapasan. Turbulensi ini terjadi karena udara mengalir dari

Lebih terperinci

OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Oleh : Sri Supatmi

OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Oleh : Sri Supatmi 1 OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Oleh : Sri Supatmi Operasional Amplifier (OP-AMP) 2 Operasi Amplifier adalah suatu penguat linier dengan penguatan tinggi. Simbol 3 Terminal-terminal luar di samping power

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 13 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Aplikasi ini membahas tentang penggunaan IC AT89S51 untuk kontrol suhu pada peralatan bantal terapi listrik. Untuk mendeteksi suhu bantal terapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, dan Laboratorium Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran

Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran Penguat Kelas B Komplementer Tanpa Trafo Keluaran 1. Tujuan : 1 Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami operasi dari rangkaian penguat kelas B komplementer. 2 Mahasiswa dapat menerapkan teknik pembiasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan spesifikasi alat sehingga memudahkan menganalisa rangkaian. Pengukuran dilakukan pada setiap titik pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan merupakan proses yang kita lakukan terhadap alat, mulai dari rancangan kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Perancangan dan pembuatan alat merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB III KONSEP DASAR PERANCANGAN III. Sensor Sensor adalah suatu piranti yang dapat mendeteksi dan mengubah besaran alam atau besaran fisis seperti kecepatan, percepatan, tekanan, regangan, dan lain-lain

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL Sutedjo ¹, Rusiana², Zuan Mariana Wulan Sari 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam merancang alat ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS (PEMROSESAN SINYAL ANALOG MENGGUNAKAN PENGUAT OPERASIONAL) A. PENDAHULUAN Sinyal keluaran dari sebuah tranduser atau sensor sangat kecil hampir mendekati

Lebih terperinci