Jurnalistik Berita Dalam Membangun Generasi Muda

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnalistik Berita Dalam Membangun Generasi Muda"

Transkripsi

1 Jurnalistik Berita Dalam Membangun Generasi Muda Gregorius Genep Sukendro 1, Doddy Salman 2, Farid Rusdi 3 ABSTRACT: The condition of the school SMAN 5 Makassar can be categorized quite actively involved in many activities through extracurricular activities that they have. But the students' understanding of the value of news and news judgment is still relatively lacking. Therefore, empowerment activities SMAN 5 Makassar is important because students who are younger generation successor to the nation understand the news value displayed in the media so that it can open students' horizons, and make students able to process information more accurately. This is the reason why these schools need to be trained in news journalism. With this activity, students are expected to SMAN 5 Makassar has a sense of awareness and knowledge of the value of news and news judgment in order to improve students' ability to manage the information received from the media. Keywords: News Judgement, Communication ABSTRAK: Kondisi sekolah SMAN 5 Makassar dapat dikategorikan cukup aktif terlibat dalam banyak kegiatan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang mereka miliki. Tapi pemahaman siswa mengenai nilai berita dan news judgement masih relatif kurang. Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan siswa SMAN 5 Makassar menjadi penting karena siswa yang merupakan generasi muda penerus bangsa memahami arti nilai berita yang ditampilkan di media massa sehingga dapat membuka wawasan siswa, sekaligus membuat siswa mampu memproses informasi dengan lebih akurat. Inilah yang menjadi alasan mengapa sekolah ini perlu mendapatkan pelatihan mengenai jurnalistik berita. Dengan kegiatan ini, diharapkan siswa SMAN 5 Makassar memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang arti nilai berita dan news judgement guna meningkatkan kemampuan siswa didalam mengelola informasi yang diterima dari media massa. Kata Kunci: News Judgement, Komunikasi Pendahuluan Dalam rangka membangun dan menciptakan kesadaran akan peran penting mengetahui nilai berita dan news jugdement pada masa sekarang ini, khususnya bagi generasi muda, Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKom) Universitas Tarumanagara Jakarta (UNTAR) melaksanakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, dengan tema: Jurnalistik Berita Dalam Membangun Generasi Muda yang dilaksanakan di SMAN 5 Makassar, JL. Taman Makam Pahlawan no. 4, Kecamatan Panakukkang, Kabupaten Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yang akan melibatkan dosen dilingkungan FIKom UNTAR. SMAN 5 Makassar, Kecamatan Panakukkang, Kabupaten Kota Makassar, merupakan sebuah sekolah favorit di Indonesia bagian timur. Sekolah SMAN 5 Makassar telah menunjukkan banyak prestasi baik dibidang akademis maupun nonakademis. Ditengah perkembangan zaman yang semakin modern, peran media dan berita menjadi sangat penting. 1 Staf Pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara ( geneps@fikom.untar.ac.id) 2 Staf Pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara ( doddys@fikom.untar.ac.id) 3 Staf Pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara ( farid@fikom.untar.ac.id) 62

2 Kondisi sekolah SMAN 5 Makassar dapat dikategorikan cukup aktif terlibat dalam banyak kegiatan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang mereka miliki. Tapi pemahaman siswa mengenai nilai berita dan news judgement masih relatif kurang. Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan siswa SMAN 5 Makassar menjadi penting karena siswa yang merupakan generasi muda penerus bangsa seyogyanya memahami arti nilai berita yang ditampilkan di media massa sehingga dapat membuka wawasan siswa, sekaligus membuat siswa mampu memproses informasi dengan lebih akurat. Inilah yang menjadi alasan mengapa sekolah ini perlu mendapatkan pelatihan mengenai jurnalistik berita. Dengan kegiatan ini, diharapkan siswa SMAN 5 Makassar memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang arti nilai berita dan news judgement guna meningkatkan kemampuan siswa didalam mengelola informasi yang diterima dari media massa. Diharapkan siswa dapat membangun dan menciptakan kesadaran akan pentingnya jurnalistik warga karena pada era globalisasi ini informasi memegang kendali. Diharapkan program ini dapat berkelanjutan baik kuantitas maupun kualitas, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh siswa. Melalui kegiatan ini pula diharapkan siswa dapat meningkatkan pengetahuan, informasi dan kreativitas dalam menggunakan segala bentuk jurnalistik serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif. Selain itu, kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada siswa sekolah SMAN 5 Makassar dalam menggali potensi-potensi pengetahuan yang ada di sekitarnya dan mengkomunikasikan hasil yang diperoleh kepada pihak-pihak lain. Tiga aspek penting yang menjadi fondasi utama pemberdayaan masyarakat yaitu pengetahuan, informasi dan kreativitas (inovasi) merupakan faktor-faktor yang diperlukan dalam membangun pengetahuan generasi muda sebagai penerus bangsa. Oleh karena itu, orientasi kegiatan yang akan dijalankan oleh FIKom UNTAR meliputi upaya untuk membangun dan mengembangkan ketiga hal yang dimaksud. Untuk mencapai ketiga hal yang dimaksud maka implementasi program antara lain meliputi pelatihan dalam meliput berita, reportase, dan pembacaan berita. Pelatihan tersebut akan mengembangkan kreatifitas, pengetahuan, dan informasi bagi para siswa SMAN 5 Makassar. Lokasi Kabupaten Kota Makassar memiliki luas wilayah 175,79 km 2, secara geografis terletak di pesisir pantai barat Sulawesi Selatan pada koordinat '27,97" '31,03" Bujur Timur dan 5 00'30,18" - 5 pada garis lintang ' sampai ' dan garis bujur ' sampai ' dengan batas-batas sebagai berikut: a) Sebelah Utara : berbatas dengan Kabupaten Pangkajane Kepulauan. a) Sebelah Timur : berbatas dengan Kabupaten Maros. b) Sebelah Selatan : berbatas dengan Kabupaten Gowa. c) Sebelah Barat : berbatas dengan Selat Makassar Sekolah SMAN 5 Makassar berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No: U.388 / C / 1977 dan tepatnya tanggal 9 Agustus Pendirian sekolah ini untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di Sulawesi Selatan dan khususnya di kota Makassar, sebagai wadah dan wahana untuk mencetak sumber daya manusia yang berilmu, bermutu dan berahlaq sebagaimana amanah Tujuan Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar

3 1. Siswa a. Jumlah penduduk sebanyak 1163 jiwa yang terdiri dari: Laki-laki : 475 jiwa Perempuan : 656 jiwa b. Jumlah siswa berdasarkan tingkat Tabel 1: Jumlah Siswa Menurut Jenis Kelamin Menurut Jenis Kelamin Jumlah Tingkat Laki-laki Perempuan Jumlah Rombel TK.I TK.II TK.III Jumlah c. Jumlah siswa yang mengulang dan putus sekolah Tabel 2: Status Jumlah Siswa yang Mengulang dan Putus Sekolah Menurut Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Mengulang Putus Sekolah Jumlah d. Sarana dan Prasarana Tabel 3: Sarana dan Prasarana Ruang Jumlah Kondisi Ruang Kelas 30 Baik Lab Kimia 1 Baik Lab Fisika 1 Baik Lab Biologi 1 Baik Lab Komputer 1 Baik Perpustakaan 1 Baik e. Ekstrakurikuler Basket, FIERY (Five English Generation Community, Palang Merah Remaja (PMR), Karate, Kramnut (Kerukunan Remaja Masjid Nurut Tarbiyah), Kristal (Keluarga Kristen SMAN 5), Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera), Pramuka, Softball, Taekwondo, dan Wanagiri (Pecinta Alam) 64

4 Metode Penelitian Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat melakukan pendekatan awal melalui survey dan wawancara kepada pihak-pihak setempat, mengajukan permohonan untuk beraudiensi dengan PEMDA setempat. Melalui perangkat sekolah dan aparat setempat, tim mengumpulkan informasi tentang berbagai permasalahan yang ada, kendala-kendala yang dihadapi siswa, kebutuhan-kebutuhan dasar yang mendesak untuk segera dipenuhi, dan bagaimana peran serta aparat dalam pemecahan masalah sosial yang ada. Bersama dengan aparat tim pengabdian kemudian turun ke lapangan untuk melihat kondisi nyata dan mendokumentasikannya. Kunjungan ke lapangan ini untuk mencocokan informasi-informasi yang diterima, mendokumentasikannya, dan sekaligus melihat permasalahan lapangan yang berkaitan dengan kondisi sosial setempat.temuan masalah yang ditemui di antaranya adalah para siswa belum memiliki kegiatan tentang jurnalistik berita. Kurangnya kesadaran akan jurnalistik berita. Para siswa melihat berita tanpa memahami nilai berita dan news judgement. Para siswa mudah dipengaruhi berbagai pihak tanpa disadarinya. Minat baca masih rendah Tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan eksistensi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara yang peduli dan memiliki tanggung jawab sosial terhadap pengembangan para generasi muda. Menumbuhkan kepedulian dan empati FIKom UNTAR terhadap para siswa sebagai generasi muda dengan memberikan bantuan pelatihan dan pengetahuan. Memberdayakan para siswa agar memahami pentingnya jurnalisme berita terkait dengan nilai berita dan news judgement. Memfasilitasi dan membantu peningkatan aktifitas jurnalisme, melalui kegiatankegiatan yang sesuai dengan potensi siswa dan masalah-masalah yang dihadapi selama ini. Menumbuhkan kesadaran para siswa akan pentingnya komunikasi dan jurnalisme berita dalam menggerakan pemberdayaan ekonomi dan peradaban masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini, dengan pendekatan menggali potensi sekolah dan para siswanya yang diupaya dapat menumbuhkan sikap positif, kreatif dan karya nyata bagi masyarakat sekitarnya dengan mengambil tema: Jurnalistik Berita Dalam Membangun Generasi Muda. Sementara Ruang Lingkup kegiatan adalah memberikan ceramah, diskusi, pelatihan. Temu tokoh para pengajar FIKom UNTAR dengan tema kegiatan Jurnalistik Berita Dalam Membangun Generasi Muda. Dibidang pendidikan: memberi pelatihan jurnalistik melalui program pelatihan liputan, reportase, dan pembacaan berita. Waktu pelaksanaan di adadakan pada 17 Oktober Lokasi bertempat di SMAN 5 Makassar, Jl. Taman Makam Pahlawan No.4, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia Tahapan Kegiatan PKM, studi literatur tentang dampak negatif dari internet sebagai media baru. Pemilihan lokasi di Makassar, dikarenakan wilayah tersebut dikenal dengan kota yang anarkis. Pemilihan sekolah SMAN 5 berdasarkan data dari Kemdikbud merupakan sekolah favorit. Melakukan survey dan observasi ke sekolah. Menyusun proposal dan tim yang akan pergi ke Makassar. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan mengenai Jurnalistik Berita Dalam Membangun Generasi Muda. 65

5 Hasil Dan Pembahasan Kegiatan PKM dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2014 di sekolah SMAN 5 Makassar. Berikut adalah uraian singkat mengenai kegiatan PKM. Setibanya di SMAN 5 Makassar, tim pengabdian disambut oleh pihak sekolah dan diantar menuju ruang kelas yang telah dipersiapkan untuk mengadakan penyuluhan dan ceramah mengenai Jurnalistik Berita. Tim pengabdian dari FIKom UNTAR, Gregorius Genep Sukendro, S.Sos, M.Si, dan Farid Rusdi S.Sos, M.Si bertugas untuk melakukan presentasi mengenai Jurnalistik Berita dihadapan para siswa, sedangkan Doddy Salman, SH, M.Si bertugas mendokumentasikan semua kegiatan. Gambar 1: Suasana Kegiatan Penyuluhan SMAN 5 Makassar (Sumber: Dokumentasi Peneliti) Dalam kegiatan penyuluhan ini, para siswa diajak untuk lebih mengenal pemberitaan yang ada di media massa. Tayangan telivisi terutama pemberitaan yang gencar di ruang publik, membuat para siswa mempunyai keinginan untuk menjadi jurnalis. Tapi untuk menjadi jurnalis dapat dimulai dari menyoroti apa yang ada di lingkungan sekitar. Tidak harus berita-berita yang berhubungan dengan politik, kriminal atau isu-isu yang biasa mengemuka di media massa. Tim pengabdi masyarakat mengajak agar para siswa sebagai generasi muda peduli terhadap lingkungan. 66

6 Gambar 2: Tim Pengabdi Masyarakat memberikan penyuluhan (Sumber: Dokumentasi Peneliti. Dalam kegiatan penyuluhan ini, selain dimintai pendapat dan atau memberikan pertanyaan, para siswa juga diajak untuk menjawab pertanyaan dari tim. Tampak para siswa antusias mengikuti kegiatan penyuluhan dari tim UNTAR. Gambar 3: Penyerahan souvenir kepada Wakepsek SMAN 5 Makasar (Sumber: Dokumentasi Peneliti) Diakhir kegiatan, dilakukan penyerahan souvenir atau kenang-kenangan dari pihak FIKom UNTAR kepada pihak sekolah yang diterima oleh wakil kepala sekolah SMAN 5 Makassar Simpulan dan Implikasi Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah para siswa SMAN 5 Makassar, telah memahami bahwa dalam menentukan berita bisa diperoleh dari lingkungan sekitar yang tentunya. Daftar Pustaka Littlejohn,Stephen W Theories of Human Communication,7 th Edition. USA: Wadsworth Thomson Learning. McQuail,Denis.2010.Mass Communication Theory,6 th Edition. London: Sage Publication Ltd. Profil Sekolah Menengah Atas (SMA) Berdasarkan Data 2013/ Juli

Literasi New Media Dalam Membangun Generasi Muda Sinta Paramita 1, Suzy Azeharie 2, Wulan Purnama Sari JP 3

Literasi New Media Dalam Membangun Generasi Muda Sinta Paramita 1, Suzy Azeharie 2, Wulan Purnama Sari JP 3 Literasi New Media Dalam Membangun Generasi Muda Sinta Paramita 1, Suzy Azeharie 2, Wulan Purnama Sari JP 3 ABSTRACT: SMAN 1 Makassar, District Bontoala, district of Makassar, a school that is the center

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran PKn Dalam Mengembangkan Kompetensi (Studi Kasus di SMA Negeri 2 Subang)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia

I. PENDAHULUAN. Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia sekolah belakangan ini menjadi sorotan masyarakat, seperti yang baru beberapa bulan ini terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Public Speaking Dan Presentasi Dalam Menghadapi Tuntutan Profesi Di Dunia Kerja Widayatmoko 1 dan Wulan Purnama Sari 2

Peningkatan Kemampuan Public Speaking Dan Presentasi Dalam Menghadapi Tuntutan Profesi Di Dunia Kerja Widayatmoko 1 dan Wulan Purnama Sari 2 Peningkatan Kemampuan Public Speaking Dan Presentasi Dalam Menghadapi Tuntutan Profesi Di Dunia Kerja Widayatmoko 1 dan Wulan Purnama Sari 2 ABSTRACT: Nowadays, the era of globalization make the challenges

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT An effort of awareness and a love of nature should be implemented as early as possible. Youth as the future generation should be aware of how important a sense of caring for nature because nature

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia yang pada dasarnya adalah meningkatkan, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan manusia yang pada dasarnya adalah meningkatkan, mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan fondasi utama dalam pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia yang pada dasarnya adalah meningkatkan, mengembangkan kemampuan, kekuatan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA Made Juniantari 1, Ni Putu Sri Ratna Dewi 2, Ni Luh Pande Latria Devi 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan Pengembangan Taraf Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan, Kesehatan, dan Peningkatan Produktivitas di Desa Pemuteran. 1.2 Lokasi Kegiatan Kuliah Kerja

Lebih terperinci

Cendikia Religius Akhlaqul Karimah Entrepreneur. Be The Teacher of The World

Cendikia Religius Akhlaqul Karimah Entrepreneur. Be The Teacher of The World Cendikia Religius Akhlaqul Karimah Entrepreneur Be The Teacher of The World Cendikia-Religius. SMA SA Boarding School bertujuan untuk mencetak Generasi Muda yang Intelektual dan berkarakter Ulama. Lulusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang. maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang. maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan sekitar kita. Permasalahan yang terkait dengan asusila,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Lebih terperinci

SOSIALISASI SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA KEPADA SISWA SMU DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR

SOSIALISASI SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA KEPADA SISWA SMU DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR SOSIALISASI SUBAK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA KEPADA SISWA SMU DI KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR WAYAN WINDIA, I WAYAN WIDYANTARA, AAA WULANDIRA SDJ, PUTU UDAYANI WIJAYANTI, IDA AYU LISTIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan mempunyai tugas untuk mendidik siswa agar cerdas, berwatak susila dan berbudi luhur serta berkemampuan kuat untuk mencapai prestasi. Melalui

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi SMA N 1 Temon Kulon Progo. dan Kampanye Program Kawasan Tanpa Rokok

BAB II. Deskripsi SMA N 1 Temon Kulon Progo. dan Kampanye Program Kawasan Tanpa Rokok BAB II Deskripsi SMA N 1 Temon Kulon Progo dan Kampanye Program Kawasan Tanpa Rokok A. Sejarah Berdirinya SMA 1 Temon Kulon Progo SMA 1 Temon berdiri sejak tahun 1991 terletak lebih kurang 10 km arah ke

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG Amalina 1), Lutfian Almash 2), Minora Longgom Nasution

Lebih terperinci

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual 1 Hubungan antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam organisasi dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Batik 1 Surakarta tahun ajaran 2005/2006 Oleh: Wahyu Wijayanti NIM K1402534 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENGELOLAAN OSIS : MENGUPAS TUNTAS TENTANG OSIS LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN OSIS TINGKAT KOTA MAGELANG

PENGELOLAAN OSIS : MENGUPAS TUNTAS TENTANG OSIS LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN OSIS TINGKAT KOTA MAGELANG PENGELOLAAN OSIS : MENGUPAS TUNTAS TENTANG OSIS LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN OSIS TINGKAT KOTA MAGELANG Jumat, 04 Januari 008 PERSAHABATAN, YANG MERUPAKAN IKATAN SUCI, AKAN LEBIH SAKRAL DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan di era

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan di era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan di era globalisasi pada berbagai aspek kehidupan kian merebak. Persaingan tersebut terjadi dalam aspek

Lebih terperinci

(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim Nasution, 2007)

(bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim Nasution, 2007) UPAYA PEMBERDAYAAN PERILAKU PRODUKTIF SANTRI DENGAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN NURUL JADID DESA KARANGANYAR KECAMATAN PAITON PROBOLINGGO 1) Anis Yusrotun Nadhiroh, 2) Siti Romelah 1,2)

Lebih terperinci

: KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI ORGANISASI : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT Halaman.

: KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI ORGANISASI : BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT Halaman. URUSAN PEMERINTAHAN : 1.19. - KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI ORGANISASI : 1.19.01. - BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT Halaman. 165 Jumlah 1.19.1.19.01.00.00.4. PENDAPATAN

Lebih terperinci

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM BIMBINGAN BELAJAR DAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA. Karim

PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM BIMBINGAN BELAJAR DAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA. Karim JPM IAIN Antasari Vol. 1 No. 1 Juli Desember 2013, pp. 1-8 PENGARUH KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM BIMBINGAN BELAJAR DAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Abstrak Prestasi belajar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGGUNAKAN MC.OFFICE PADA PEGAWAI DESA BOLOPLERET, KEC. JUWIRING, KLATEN.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGGUNAKAN MC.OFFICE PADA PEGAWAI DESA BOLOPLERET, KEC. JUWIRING, KLATEN. Seri Pengabdian Masyarakat 2013 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 2 No. 3, September 2013 Halaman 188-192 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGGUNAKAN MC.OFFICE PADA PEGAWAI DESA BOLOPLERET,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: PENGARUH INTENSITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang : a. bahwa program kepemudaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, penulis memperoleh beberapa temuan penelitian yang kemudian dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pendidikan, seni dan teknologi yang sangat pesat, hal ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan intrakulikuler

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN RANCANGAN PEMBELAJARAN 1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2011/2012 3. Semester : IV 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Jurnalistik Media Cetak (SPK 2207) 5. SKS : 2 6. Pengampu

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 KLATEN

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 KLATEN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 KLATEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika Disusun Oleh

Lebih terperinci

C. Melawati. et. al. JRPK Vol. 4 No. 1 Desember 2014

C. Melawati. et. al. JRPK Vol. 4 No. 1 Desember 2014 ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KERJA SAMA SISWA PADA PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) Cyntia Melawati, Maria Paristiowati, Suhartono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam (Undang-Undang Dasar 1945 Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1) yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam (Undang-Undang Dasar 1945 Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penunjang keberhasilan pembangunan, selain itu pendidikan yang telah berkembang juga menggambarkan tingkat kemajuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS INKUIRI DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI PASIRIAN LUMAJANG Intan Fitriani 1, Dewi Iriana 2,

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan PENGGUNAAN MEDIA TAYANG SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS X(6) SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBELAJARAN SECARA KREATIF CERNA KENALI BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBELAJARAN SECARA KREATIF CERNA KENALI BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PEMBELAJARAN SECARA KREATIF CERNA KENALI BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh: 1. Tio Minar Wahyu Masitoh (C0213066/2013)

Lebih terperinci

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM PEDOMAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER I. PENDAHULUAN Pasal 3 Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk karakter individu yang bertanggung jawab, demokratis, serta berakhlak mulia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan, karena manusia tidak bisa menjalankan kehidupannya secara normal tanpa memiliki pendidikan. Dengan pendidikan, maka manusia

Lebih terperinci

Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas

Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas Oleh: Elda Riza 1), Ramadhan Sumarmin 2), Liza Yulia Sari 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak akan pernah hilang selama kehidupan manusia berlangsung. Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang harus dididik dan dapat dididik.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 ANGSANA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perangkat yang mengikat masyarakat secara bersama-sama(adler, 1927: 72

BAB I PENDAHULUAN. perangkat yang mengikat masyarakat secara bersama-sama(adler, 1927: 72 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepedulian sosial adalah sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas manusia. Kepedulian sosial merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Faktor menurut kamus sinonim Balai Bahasa Indonesia ( Ishak,1989:65) adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Faktor menurut kamus sinonim Balai Bahasa Indonesia ( Ishak,1989:65) adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Faktor Pendukung Faktor menurut kamus sinonim Balai Bahasa Indonesia ( Ishak,1989:65) adalah hal yang menyebabkan pendukung atau latar belakang dari suatu tindakan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut manusia untuk selalu tahu berbagai informasi. Media massa sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah tindakan yang fundamental, yaitu perbuatan yang menyentuh akar-akar kehidupan bangsa sehingga mengubah dan menentukan hidup manusia.

Lebih terperinci

PELATIHAN KETERAMPILAN MEMPRODUKSI FABRIC ACCESSORIESUNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA

PELATIHAN KETERAMPILAN MEMPRODUKSI FABRIC ACCESSORIESUNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA Prosiding SNaPP2016 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 PELATIHAN KETERAMPILAN MEMPRODUKSI FABRIC ACCESSORIESUNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA 1 Restu Frida Utami,

Lebih terperinci

PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI SMA NEGERI DAN SMA SWASTA SE EKS KOTATIF JEMBER. Rachma Murtisari Prihastanti 1), Joko Waluyo 2), Pujiastuti 3)

PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI SMA NEGERI DAN SMA SWASTA SE EKS KOTATIF JEMBER. Rachma Murtisari Prihastanti 1), Joko Waluyo 2), Pujiastuti 3) 1 dari 9 PENGELOLAAN LABORATORIUM BIOLOGI SMA NEGERI DAN SMA SWASTA SE EKS KOTATIF JEMBER (Managing Biology Laboratory in Public And Private High School at ex Jember Administrative Cities) Rachma Murtisari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan

Lebih terperinci

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1 Penerapan Pendekatan Saintifik...(Mega Selvira Paut) 511 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV DI SD PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH TO STUDENTS GRADE IV

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH ATAU SISA KAYU UNTUK DIJADIKAN LAMPU

PEMANFAATAN LIMBAH ATAU SISA KAYU UNTUK DIJADIKAN LAMPU PEMANFAATAN LIMBAH ATAU SISA KAYU UNTUK DIJADIKAN LAMPU Woro Asty Werdina Program Studi Desain Produk, FSRD Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa no. 1, Grogol, Jakarta 11440 E-mail: dinawerdina@gmail.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sarana media massa sudah semakin berkembang, semua ini tidak terlepas dari

I. PENDAHULUAN. sarana media massa sudah semakin berkembang, semua ini tidak terlepas dari 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Masalah Pada kehidupan sehari-hari, setiap manusia membutuhkan media informasi dan komunikasi, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, baik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam usaha meningkatkan proses belajar mengajar diperlukan usaha untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu, juga diperlukan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Xiangqi, Chess.

ABSTRACT. Keyword : Xiangqi, Chess. ABSTRAK Di Indonesia catur xiangqi masih terdengar asing, namun nyatanya bagi sebagian orang xiangqi masih dimainkan walaupun sebagian besar oleh warga keturunan. Bukan hanya sekedar permainan ketangkasan

Lebih terperinci

PRESS RELEASE PESONA IM TELKOM 2012: BE ON THE SCENE OF INDONESIA

PRESS RELEASE PESONA IM TELKOM 2012: BE ON THE SCENE OF INDONESIA PRESS RELEASE PESONA IM TELKOM 2012: BE ON THE SCENE OF INDONESIA General Description Pesona IM Telkom adalah suatu rangkaian acara tahunan BEM KM Institut Manajemen Telkom yang diselenggarakan sejak 2011.

Lebih terperinci

dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora.

dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat strategis di dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia, yaitu manusia yang mampu menghadapi perubahan dan kemajuan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KECERDASAN DAN KREATIVITAS SISWA (Improving Students Intelligence and Creativity)

PENINGKATAN KECERDASAN DAN KREATIVITAS SISWA (Improving Students Intelligence and Creativity) PENINGKATAN KECERDASAN DAN KREATIVITAS SISWA (Improving Students Intelligence and Creativity) Sri Saparahayuningsih Lecturer at FKIP Bengkulu University email: srisaparahayu@yahoo.co.id Abstract Improving

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU N o. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional. bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU N o. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional. bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan dalam suatu bangsa. Peningkatan

Lebih terperinci

Monika Rianti, Yanita dan Arrival Rince Putri 2

Monika Rianti, Yanita dan Arrival Rince Putri 2 SOSIALISASI OLIMPIADE MATEMATIKA DI SMP NEGERI 1 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN 1 Monika Rianti, Yanita dan Arrival Rince Putri 2 ABSTRACT Public servant is one of mission that it must run by a

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan a. Letak geografis SMAN 1 Rejotangan terletak di Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU SD DI KOTA SEMARANG

PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU SD DI KOTA SEMARANG PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU SD DI KOTA SEMARANG oleh Fine Reffiane, Henry Januar Saputra, Moh. Aniq Kh.B., Husni Wakhyudin, Arfilia Wijayanti Universitas PGRI Semarang khairulbasyar@ymail.com

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2013 A. LATAR BELAKANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2013 Anak merupakan awal matarantai manusia yang sangat menentukan wujud dan kehidupan suatu bangsa pada masa depan. Oleh karena

Lebih terperinci

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis... 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN KEMUNINGSARI KIDUL 01 JEMBER (Improving the Fourth Grade Student's Writing Suggestive Narration

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. populasi penduduk yang sangat besar, tentunya membutuhkan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. populasi penduduk yang sangat besar, tentunya membutuhkan kualitas sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik itu dilingkungan keluarga, masyarakat bahkan dalam berbangsa dan bernegara. Indonesia

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN BAB I DESKRIPSI KEGIATAN A. JUDUL TEMA Pemberdayaan Masyarakat untuk Menciptakan Permukiman yang Layak Huni, Sehat, dan Berkelanjutan Demi Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia di Desa Blahbatuh. B.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berperan penting bagi perkembangan dan perwujudan diri individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara. Undang-Undang Nomor 20

Lebih terperinci

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing... 1 Penerapan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Tema Berbagai Pekerjaan di SDN Sidomukti 1 Probolinggo Tahun Pelajaran 2014/2015 (The Application of Role Playing

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL UNIVERSITAS UDAYANA

HALAMAN JUDUL UNIVERSITAS UDAYANA UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI REMAJA TERHADAP PROGRAM KELOMPOK SISWA PEDULI AIDS DAN NARKOBA (KSPAN) SERTA PROGRAM PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) PADA SEKOLAH DI KOTA DENPASAR NI LUH EKA PURNI

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pendidikan merupakan hal penting yang harus didapatkan oleh seluruh warga negara Indonesia (Praditya, 2014). Satuan pendidikan merupakan bagian dari sektor pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa keberadaan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MATERI BILANGAN BULAT KELAS IV SEMESTER II SD NEGERI SUMBEREJO I KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2011/2012 Joko

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA Sudirman SMP N 2 Metro E mail: Sudirman3819@gmail.com Abstract Learning science

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki tugas dan tanggung jawab menyiapkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan oleh pembangunan. Oleh karena

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang tergolong sebagai negara berkembang di dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik, tetapi

Lebih terperinci

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) 1 Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Perkembangan Teknologi melalui Penerapan Model Kooperative Tipe CIRC di SDN Kebonsari 03 Jember (The Improvement

Lebih terperinci

Imam Mahadi Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Imam Mahadi Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT EVALUASI PENAMBAHAN JUMLAH SKS (PRAKTIKUM) MATA KULIAH BIOTEKNOLOGI PADA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asep Tantan Triatna, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asep Tantan Triatna, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap warganegara Indonesia diharapkan memiliki nasionalisme yang tinggi karena dengan nasionalisme yang tinggi dapat menunjukan eksistensi bangsa dan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke periode dewasa. Periode ini dianggap sebagai masa-masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya

Lebih terperinci

Jurnal Al-Ikhlas ISSN : Volume 2 Nomor 2, April 2017

Jurnal Al-Ikhlas ISSN : Volume 2 Nomor 2, April 2017 PENINGKATAN PENGETAHUAN CARA MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI MELALUI UPAYA PENYULUHAN (EDUKASI) KESEHATAN PADA MASYARAKAT DESA JUAI KECAMATAN JUAI KABUPATEN BALANGAN M. Bahrul Ilmi dan Erwin

Lebih terperinci

MEMBANGUN HUBUNGAN SOSIAL PADA SISWA SMA NEGERI 1 BATANG KABUPATEN JENEPONTO, SULAWESI SELATAN

MEMBANGUN HUBUNGAN SOSIAL PADA SISWA SMA NEGERI 1 BATANG KABUPATEN JENEPONTO, SULAWESI SELATAN Jurnal Bagimu Negeri, Volume 1 No.1, April 2017 Hlm. 1-6 ISSN Cetak : 2548-8651 ISSN Online : 2548-866X MEMBANGUN HUBUNGAN SOSIAL PADA SISWA SMA NEGERI 1 BATANG KABUPATEN JENEPONTO, SULAWESI SELATAN Nurfitriany

Lebih terperinci

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PONDOK PESANTREN QOMARUDDIN DESA BUNGAH GRESIK KEWIRAUSAHAAN SANTRI

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PONDOK PESANTREN QOMARUDDIN DESA BUNGAH GRESIK KEWIRAUSAHAAN SANTRI PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PONDOK PESANTREN QOMARUDDIN DESA BUNGAH GRESIK KEWIRAUSAHAAN SANTRI Mohamamd Ghofirin Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ghofie@unusa.ac.id Yunia Insanatul Karimah Universitas

Lebih terperinci

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi 1 Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi di SDN Kepatihan 06 Jember (Implementation of

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. pembangunan negara yang Baldarun Toibatun Warrobbun Ghofur suatu

IV. GAMBARAN UMUM. pembangunan negara yang Baldarun Toibatun Warrobbun Ghofur suatu IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Berdirinya SMA Al-Kautsar Berdasarkan tuntutan umat islam untuk berperan serta mendidik generasi muda islam yang siap untuk berkiprah dalam pembangunan dunia menuju pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap manusia dalam menjalankan proses kehidupannya mengalami perubahan-perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada manusia secara alami

Lebih terperinci

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK Jurnal Sainsmat, September 2016, Halaman 167-174 Vol. V, No. 2 ISSN 2579-5686 (Online) ISSN 2086-6755 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penerapan Model Pembelajaran Treffinger dengan Bantuan

Lebih terperinci

Diah Pitaloka Handriani SMP Negeri 1 Surakarta

Diah Pitaloka Handriani SMP Negeri 1 Surakarta 22-200 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI LINGKUNGAN KELAS VII H SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman. BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS SISWA TERAMPIL IPTEK DENGAN EDUKASI KOMPUTER BAGI SISWA SD DI DUSUN WONOLELO

PENINGKATAN KUALITAS SISWA TERAMPIL IPTEK DENGAN EDUKASI KOMPUTER BAGI SISWA SD DI DUSUN WONOLELO Seri Pengabdian Masyarakat 2013 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2, Mei 2013 Halaman 94-98 PENINGKATAN KUALITAS SISWA TERAMPIL IPTEK DENGAN EDUKASI KOMPUTER BAGI SISWA SD DI

Lebih terperinci

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena pendidikan menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia dan dianggap memiliki peran yang strategis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Hal ini terlihat dari keberagaman suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bab ini penulis akan mengemukakan simpulan dan rekomendasi hasil penelitian yang dirumuskan dari hasil deskrifsi temuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan dalam upaya mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan mampu bersaing diera globalisasi. Pendidikan mempunyai

Lebih terperinci