KEMENTERIANI KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMENTERIANI KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL JAKARTA"

Transkripsi

1 KEMENTERIANI KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL JAKARTA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR. P.4llI-KDrJ l2olg TENTANG PEDOMAN HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Nomor. P.3/II-Keul 2O12 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Nomor. P.2lII-Ke:ul2OI3 telah ditetapkan tentang Pedoman Harga Satuan Pokok Kegiatan Tahun Anggaran 2OI3 lingkup Kementerian Kehutanan; b. bahwa dengan adanya Peraturan Menteri Keuangan Nomor. 72 PMK.O2 I 2OI3 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2OI4, dan tingkat perkembangan harga yang berlaku saat ini, maka Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan sebagaimana huruf a, perlu ditetapkan kembali dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO3 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a286); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO4 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a355); Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2OO4 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aaool;

2 4. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2OIO tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2OIO Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 5. Keputusan Presiden RI Nomor 42 Tahun 2OO2 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2OO4; 6. Keputusan Presiden Nomor 84lP Tahun 2OO9 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 59lP Tahun 2OII; 7. Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2OIO tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2Ol2: B. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2OIO tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-Il/ 2Ol2; 9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.OSl2ol2 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.OSl2Ol2 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap; 11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 72lPMK.02 l2oi3 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2OI Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 22lPBl2OI3 tentang Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak tetap. MEMUTUSI(AN : Menetapkan: PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN TENTANG PEDOMAN HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN. KESATU Pedoman untuk Harga Satuan Pokok Kegiatan Tahun 2Ol4 Lingkup Kementerian Kehutanan adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini.

3 KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA KEENAM Harga Standar Biaya Keluaran yang bersifat teknis operasional/ bersifat khusus ditetapkan tersendiri oleh Menteri Keuangan atas usulan Eselon I melalui Menteri Kehutanan. Dalam hal terjadi perubahan nomenklatur dan kenaikan tarif setelah Peraturan ini ditetapkan, sepanjang anggaran kegiatan disediakan dalam dokumen anggaran, kegiatan dapat dilaksanakan dengan menggunakan nomenklatur dan tarif baru. a. Harga Satuan Pokok Kegiatan Tahun Anggaran 2OI4 sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, merupakan batas tertinggi dan estimasi yang digunakan sebagai pedoman bagi Satuan Kerja, untuk menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negaraf Lernbaga (RI(A-KIL) dan sebagai pelaksanaan Anggaran DIPA Tahun 2OI4; b. Sebagai batas Tertinggi sebagaimana dimaksud pada huruf a merupakan besaran biaya yang tidak dapat dilampaui; c. Sebagai estimasi sebagaimana dimaksud pada huruf a dapat dilampaui sepanjang disesuaikan dengan harga pasar dan ketersediaan alokasi anggaran dengan memperhatikan prinsip ekonomis, efisiensi, efektifitas, serta mengacu pada peraturan perundang-undangan; d. Satuan biaya lain yang tidak termasuk Standar Biaya Masukan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dengan mempertimbangkan kepatutan dan kewajaran harga satuan biaya dimaksud. Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Nomor P.3/II-Keul2Ol2 dan Perubahannnya Nomor P.2 lll-keul 2013 tentang Pedoman Harga Satuan Pokok Kegiatan Tahun Anggaran 2OI3 Lingkup Kementerian Kehutanan tetap berlaku sebagai dasar pelaksanaan anggaran DIPA Tahun Anggaran 2OI3 sampai dengan berakhirnya Tahun Anggaran; Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Diteta Pada n 8s31 di 22 Jakarta Juli 20L3 NrP. 1957LO2o OO2

4 D A F T A R I S I PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR. P./II-KEU/2013 TENTANG HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN. 1 LAMPIRAN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR P./II-KEU/ ROMAWI I : KETENTUAN UMUM. 4 ROMAWI II : STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2014, BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI 8 A. Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan 8 B. Honorarium Penanggungjawab Pengelola Keuangan Pada Satker Yang Mengelola Belanja Pegawai.. 9 C. Honorarium Pengadaan Barang/Jasa. 9 D. Honorarium Penerima Hasil Pekerjaan E. Honorarium Pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) F. Honorarium Pengelola Sistem Akuntansi Instansi (SAI) G. Honorarium Pengurus/Penyimpan Barang Milik Negara (BMN) 13 H. Honorarium Kelebihan Jam Perekayasaan 13 I. Honorarium Penunjang Penelitian/Perekayasaan 14 J. Honorarium Kegiatan Seminar/Rakor/ Sosialisasi/Diseminasi/Focus Group Discussion/ Kegiatan Sejenis.. 15 K. Honorarium Panitia Seminar/Rakor/ Sosialisasi/Diseminasi/Focus Group Discussion/ Kegiatan Sejenis.. 16 L. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan Dan Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan 17 M. Satuan Biaya Uang Harian Paket Fullboard Di Luar Kota, Paket Fullboard Dan Fullday/Halfday Di Dalam Kota 19 N. Satuan Biaya Uang Saku Rapat Di Dalam Kantor.. 20 i Hal.

5 O. Honorarium Penyuluh/Pendamping Non Pegawai Negeri.. 21 P. Honorarium Rohaniwan 21 Q. Honorarium Tim Penyusunan Jurnal.. 22 R. Honorarium Tim Penyusunan Buletin/Majalah.. 22 S. Honorarium Tim Pengelola Website.. 23 T. Honorarium Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan Dan Pramubakti.. 24 U. Honorarium Sidang/Konferensi-Internasional Tingkat Menteri,Senior Official Meeting (Bilateral, Regional, Multilateral) 24 V. Honorarium Workshop/Seminar/ Sosialisasi/ Sarasehan Berskala Internasional 25 W. Satuan Biaya Narasumber Kegiatan Di Luar Negeri.. 25 X. Vakasi Dan Honorarium Penyelenggara Ujian. 26 Y Satuan Biaya Uang Makan Pegawai Negeri Sipil. 27 Z. Satuan Biaya Uang Lembur Dan Uang Makan Lembur 27 AA. Perjalanan Dinas Dalam Negeri Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri.. 29 BB. Perjalanan Dinas Luar Negeri Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Negeri Satuan Biaya Tiket Perjalanan Dinas Pindah Luar Negeri (One Way) Satuan Biaya Perjalanan Dinas Pindah Satuan Biaya Pengepakan Dan Angkutan Barang Perjalanan Dinas Pindah Dari Dalam Negeri 35 ROMAWI III : STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2014, YANG BERFUNGSI SEBAGAI ESTIMASI. 37 A. Satuan Biaya Uang Transport Kegiatan Dalam Kabupaten/Kota.. 37 B. Satuan Biaya Konsumsi Rapat.. 38 ii

6 C. Honorarium Narasumber (Pakar/Praktisi/ Pembicara Khusus) Untuk Kegiatan Seminar/ Rakor/ Sosialisasi/Diseminasi/Focus Group Discussion/ Kegiatan Sejenis.. 38 D. Satuan Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Di Luar Kantor E. Satuan Biaya Sewa Gedung Pertemuan. 41 F. Satuan Biaya Penerjemahan Dan Pengetikan.. 42 G. Satuan Biaya Sewa Mesin Fotokopi. 42 H. Satuan Biaya Sewa Kendaraan. 43 I. Perjalanan Dinas Dalam Negeri Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri (PP) Satuan Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri Ketentuan Lain-Lain. 46 J. Pendidikan Dan Latihan (Diklat) Satuan Biaya Diklat Pimpinan/Struktural Satuan Biaya Latihan Prajabatan Satuan Biaya Bantuan Beasiswa Program Gelar/ Non Gelar Dalam Negeri.. 48 K. Satuan Biaya Pemeliharaan Sarana Kantor.. 49 L. Satuan Biaya Keperluan Sehari-Hari Perkantoran Di Dalam Negeri 49 M. Satuan Biaya Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh. 50 N. Satuan Biaya Penggantian Inventaris Lama Dan/Atau Pembelian Inventaris Untuk Pegawai Baru 50 O. Satuan Biaya Pemeliharaan Dan Operasional Kendaraan Dinas 51 P. Satuan Biaya Pemeliharaan Gedung/Bangunan Dalam Negeri 51 Q. Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Pejabat 52 R. Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Kantor Dan/Atau Lapangan Roda 4 (Empat) 52 S. Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Bus.. 52 iii

7 T. Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Roda 2 (Dua) Operasional Kantor Dan/Atau Lapangan.. 53 U. Satuan Biaya Pengadaan Pakaian Dinas 53 V. Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Luar Negeri (PP). 54 W. Satuan Biaya Penyelenggaraan Perwakilan RI di Luar Negeri 55 ROMAWI IV : SATUAN BIAYA MASUKAN KEMENTERIAN KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2014, YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI A. Honorarium Kegiatan Seminar/Rakor/ Sosialisasi/ Diseminasi/Focus Group Discussion Dan/Atau Kegiatan Sejenisnya.. 59 B. Satuan Biaya Transportasi Sekitar Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi), Bandung, Dan Serang Untuk Kegiatan Yang Dilakukan Di Luar Kantor Untuk Perjalanan Dinas Jabatan Dan Rapat Kerja/Pembahasan, Lokakarya, Seminar, Penataran, Pembinaan, Penyegaran, Sosialisasi Dan/Atau Kegiatan Sejenisnya.. 59 C. Insentif pelaksanaan Pemeriksaan Dan Pembinaan Pengelolaan Keuangan/Pemeriksaan Kas Bendahara Di Lingkungan Satuan Kerja Kementerian Kehutanan. 60 D. Honorarium Konsultan/Satuan Biaya Konsultansi, Biaya Langsung Personil (Remuneration) Dan Biaya Langsung Non-Personil (Direct Reimbursable Cost) 61 E. Pengadaan Tanah 61 F. Pembangunan Gedung Negara.. 62 G. Perencanaan/Design/Pengawasan.. 63 H. Satuan Biaya Sewa Rumah Dinas Jabatan 63 I. Honorarium Staf Pengelola Kegiatan Yang Tidak Mengikat (Non CPNS/PNS). 64 J. Satuan Biaya Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Pegawai Negeri. 64 K. Insentif Pengemudi. 66 iv

8 L. Honorarium untuk Manggala Agni dan Masyarakat Mitra POLHUT (MMP) 66 M. Satuan Biaya Operasional Pengamanan Hutan.. 67 N. Honorarium Pejabat Penagih Iuran Kehutanan, Pejabat Penerbit Surat Keterangan Sah Kayu Bulat (P2SK-SKB), Pejabat Pemeriksa Laporan Hasil Produksi (P2LHP), Dan Pejabat Pemeriksa Kayu Bulat (P3KB). 67 O. Insentif Kepala Sekolah /Wakil Kepala Sekolah/ Wali Kelas/Wali Asrama.. 68 P. Pengembangan Diklat.. 69 a. Kepanitian Pendidikan dan Pelatihan untuk PNS (Aparatur) dan Masyarakat (Non-Aparatur). 69 b. Standar Biaya Pendidikan dan Pelatihan yang Diselenggarakan oleh DIKAT 70 Q. Honorarium Bagi Tenaga Bakti Sarjana Kehutanan.. 72 R. Satuan Biaya Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) 73 S. Satuan Biaya Sertifikasi Profesi Tenaga Fungsional Kehutanan. 73 T. Satuan Biaya Pembuatan Unit Percontohan Penyuluhan Kehutanan 74 U. Satuan Biaya Pembuatan Peta Digital Tematik Kehutanan. 74 V. Satuan Biaya Upah Kerja/Kerjantara, Pengadaan Pal Batas Beton, Pal Batas Kayu dan Tugu Batas. 75 W. Satuan Biaya Kegiatan Kehumasan, Liputan Dan Publikasi Media Masa 75 TABEL-TABEL. vi LAMPIRAN LAMPIRAN. viii v

9 TABEL - TABEL ROMAWI I : KETENTUAN UMUM.. 1 ROMAWI II : STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2014, BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI 8 TABEL 1 : Honorarium Pengurus/Penyimpan Barang Milik Negara.. 13 TABEL 2 : Honorarium Kelebihan Jam Perekayasaan. 13 TABEL 3 : Honorarium Penunjang Penelitian/Perekayasaan 14 TABEL 4 : Honorarium Kegiatan Seminar/Rakor/ Sosialisasi/ Diseminasi/Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis. 15 TABEL 5 : Honorarium Panitia Seminar/Rakor/ Sosialisasi/ Diseminasi/Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis.. 16 TABEL 6 : Honorarium Penyuluh/Pendamping Non Pegawai Negeri.. 21 TABEL 7 : Honorarium Tim Penyusunan Jurnal 22 TABEL 8 : Honorarium Tim Penyusunan Buletin/Majalah 23 TABEL 9 : Honorarium Tim Pengelola Website 23 TABEL 10 : Vakasi dan Honorarium Penyelenggara Ujian 26 TABEL 11 : Satuan Biaya Uang Makan Pegawai Negeri Sipil.. 27 TABEL 12 : Satuan Biaya Uang Lembur dan Uang Makan Lembur.. 27 TABEL 13 : Satuan Biaya Pengepakan dan Angkutan Barang Perjalanan Dinas Pindah dari Dalam Negeri.. 35 Hal. ROMAWI III : STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2014, YANG BERFUNGSI SEBAGAI ESTIMASI 37 TABEL 14 : Satuan Biaya Penerjemahan dan Pengetikan 42 TABEL 15 : Satuan Biaya Sewa Mesin Fotokopi 42 TABEL 16 : Klasifikasi Tiket Perjalanan Dinas Dalam Negeri.. 44 TABEL 17 : Ketentuan Lain-Lain (Tingkat Perjalanan Dinas).. 46 TABEL 18 : Satuan Biaya DIKLAT Pimpinan/Struktural.. 47 vi

10 TABEL 19 : Satuan Biaya Latihan Prajabatan.. 47 TABEL 20 : Satuan Biaya Bantuan Beasiswa Program Gelar/Non Gelar Dalam Negeri.. 48 ROMAWI IV : SATUAN BIAYA MASUKAN KEMENTERIAN KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2014, YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI. 59 TABEL 21 : Honorarium kegiatan seminar/rakor/sosialisasi/ diseminasi/focus group discussion dan/atau kegiatan sejenisnya 59 TABEL 22 : Satuan Biaya Transportasi Sekitar Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi), Bandung, Dan Serang Untuk Kegiatan Yang Dilakukan Di Luar Kantor Untuk Perjalanan Dinas Jabatan Dan Rapat Kerja/Pembahasan, Lokakarya, Seminar, Penataran, Pembinaan, Penyegaran, Sosialisasi Dan/Atau Kegiatan Sejenisnya. 60 TABEL 23 : Insentif Pelaksanaan Pemeriksaan Dan Pembinaan Pengelolaan Keuangan/Pemeriksaan Kas Bendahara Di Lingkungan Satuan Kerja Kementerian Kehutanan 60 TABEL 24 : Honorarium Staf Pengelola Kegiatan Yang Tidak Mengikat (Non CPNS/PNS).. 64 TABEL 25 : Satuan Biaya Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi Pegawai Negeri.. 64 TABEL 26 : Honorarium Pejabat Penagih Iuran Kehutanan, Pejabat Penerbit Surat Keterangan Sah Kayu Bulat (P2SK-SKB), Pejabat Pemeriksa Laporan Hasil Produksi (P2LHP), Dan Pejabat Pemeriksa Kayu Bulat (P3KB).. 67 TABEL 27 : Insentif Kepala Sekolah /Wakil Kepala Sekolah/ Wali Kelas/Wali Asrama.. 68 TABEL 28 : Honorarium Bagi Tenaga Bakti Sarjana Kehutanan. 73 TABEL 29 : Satuan Biaya Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) 73 TABEL 30 : Satuan Biaya Sertifikasi Profesi Tenaga Fungsional Kehutanan.. 73 TABEL 31 : Satuan Biaya Pembuatan Peta Digital Tematik Kehutanan. 74 vii

11 LAMPIRAN LAMPIRAN Hal. ROMAWI I : KETENTUAN UMUM. ROMAWI II : STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2014, BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI. 7 LAMPIRAN 1 : Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan.. 76 LAMPIRAN 2 : Honorarium Penanggungjawab Pengelola Keuangan Pada Satker Yang Mengelola Belanja Pegawai. 79 LAMPIRAN 3 : Honorarium Pengadaan Barang/Jasa. 80 LAMPIRAN 4 : Honorarium Pengguna Anggaran. 83 LAMPIRAN 5 : Honorarium Penerima Hasil Pekerjaan.. 85 LAMPIRAN 6 : Honorarium Pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). 86 LAMPIRAN 7 : Honorarium Pengelola Sistem Akuntansi Instansi (SAI) 89 LAMPIRAN 8 : Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan Dan Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan 90 LAMPIRAN 9 : Satuan Biaya Uang Harian Paket Fullboard Di Luar Kota, Paket Fullboard Dan Fullday/Halfday Di Dalam Kota. 91 LAMPIRAN 10 : Honorarium Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan Dan Pramubakti. 92 LAMPIRAN 11 : 1. Honorarium Sidang/Konferensi-Internasional Tingkat Menteri, Senior Official Meeting (Bilateral, Regional, Multilateral) Honorarium Workshop/Seminar/Sosialisasi/ Sarasehan Berskala Internasional Satuan Biaya Narasumber Kegiatan Di Luar Negeri. 92 LAMPIRAN 12 : Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri. 93 LAMPIRAN 13 : Satuan Biaya Penginapan Perjalanan Dinas Dalam Negeri. 94 LAMPIRAN 14 : Satuan Biaya Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Negeri.. 95 LAMPIRAN 15 : Satuan Biaya Tiket Perjalanan Dinas Pindah Luar Negeri (One Way). 99 viii

12 ROMAWI III : STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2014, BERFUNGSI SEBAGAI ESTIMASI. LAMPIRAN 16 : Satuan Biaya Konsumsi Rapat LAMPIRAN 17 : Satuan Biaya Paket Kegiatan Rapat/Pertemuan Di Luar Kantor Menteri & Setingkat Menteri Pejabat Eselon I/Eselon II Pejabat Eselon III Ke Bawah. 106 LAMPIRAN 18 : Satuan Biaya Sewa Gedung Pertemuan. 107 LAMPIRAN 19 : Satuan Biaya Sewa Kendaraan LAMPIRAN 20 : Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri (PP.) 109 LAMPIRAN 21 : Satuan Biaya Taksi Perjalanan Dinas Dalam Negeri. 118 LAMPIRAN 22 : Satuan Biaya Pemeliharaan Sarana Kantor LAMPIRAN 23 : Satuan Biaya Keperluan Sehari-Hari Perkantoran Di Dalam Negeri 120 LAMPIRAN 24 : Satuan Biaya Makanan Penambah Daya Tahan Tubuh 121 LAMPIRAN 25 : Satuan Biaya Penggantian Inventaris Lama Dan/Atau Pembelian Inventaris Untuk Pegawai Baru. 122 LAMPIRAN 26 : Satuan Biaya Pemeliharaan Dan Operasional Kendaraan Dinas Pejabat Operasional Operasional Dalam Lingkungan Kantor, Roda 6 & Speed Boat Operasional Patroli Jalan Raya (PJR). 125 LAMPIRAN 27 : Satuan Biaya Pemeliharaan Gedung/Bangunan Dalam Negeri LAMPIRAN 28 : Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Pejabat 127 LAMPIRAN 29 : 1. Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Kantor Dan/Atau Lapangan Roda 4 (Empat) Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Operasional Bus LAMPIRAN 30 : Satuan Biaya Pengadaan Kendaraan Roda 2 (Dua) Operasional Kantor Dan/Atau Lapangan LAMPIRAN 31 : Satuan Biaya Pengadaan Pakaian Dinas 130 LAMPIRAN 32 : Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Luar Negeri (PP). 131 LAMPIRAN 33 : Satuan Biaya Penyelenggaraan Perwakilan RI Di Luar Negeri ix

13 1. ATK, Langganan Koran/Majalah, Lampu, Pengamanan Sendiri, Kantong Diplomatik, Dan Jamuan Pemeliharaan, Pengadaan Inventaris Kantor, Pakaian Sopir/Satpam, Sewa Kendaraan, dan Konsumsi Rapat. 140 LAMPIRAN 34 : Biaya Langsung Personil (Renumeration/ Billing Rate) Tahun 2014 Untuk Tenaga Ahli Nasional Berpendidikan S1/S2/S3 Dengan Undangan Internasional (Icb) Berdasarkan Pengalaman Profesi Yang Setara (Comparable Experiences) LAMPIRAN 35 : Dasar Perhitungan Biaya Personil Langsung 145 LAMPIRAN 36 : Biaya Langsung Non Personil (Direct Cost) Tahun 2014 Untuk Jenis Pengeluaran Reimbursable 146 LAMPIRAN 37 : Biaya Langsung Personil (Remuneration /Billing Rate) Untuk Tenaga Ahli Nasional Berpendidikan S1/S2/S3 Dengan Undangan Nasional (Icb) Berdasarkan Pengalaman Profesi Yang Setara (Comparable Experiences). 148 LAMPIRAN 38 : Biaya Langsung Personil (Remuneration/Billing Rate) Tahun 2014 Untuk Tenaga Sub Profesional *) 149 LAMPIRAN 39 : Biaya Langsung Personil (Remuneration/Billing Rate) Tahun 2014 Untuk Tenaga Pendukung *). 150 LAMPIRAN 40 : Indek Biaya Langsung Personil Per Provinsi Tahun LAMPIRAN 41 : Biaya Langsung Non Personil (Direct Cost) Tahun 2014 Untuk Jenis Pengeluaran Fixed Unit Rate. 152 LAMPIRAN 42 : Biaya Langsung Non Personil (Direct Cost) Tahun 2014 Untuk Jenis Pengeluaran Lumpsum LAMPIRAN 43 : Indeks Biaya Langsung Non Personil Per Provinsi Tahun LAMPIRAN 44 : Prosentase Komponen Biaya Pembangunan Bangunan Gedung Negara Klasifikasi Sederhana. 159 LAMPIRAN 45 : Prosentase Komponen Biaya Pembangunan Bangunan Gedung Negara Klasifikasi Tidak Sederhana 160 LAMPIRAN 46 : Prosentase Komponen Biaya Pembangunan Bangunan Gedung Negara Klasifikasi Khusus. 161 LAMPIRAN 47 : Bantuan Biaya Sewa Rumah Untuk Pejabat 162 LAMPIRAN 48 : Biaya Penyelenggaraan Diklat Teknis, Fungsional Dan Keterampilan Masyarakat 163 LAMPIRAN 49 : Biaya Penyelenggaraan Peningkatan Keterampilan Untuk Masyarakat (Non Aparatur) 166 x

14 LAMPIRAN 50 : Biaya Pendidikan Program S3, S2, MM/MBA, S1, D4, D3 & D2 Pada Perguruan Tinggi Di Dalam Negeri. 168 LAMPIRAN 51 : Biaya Pendidikan Program Doktor (S3) Di Luar Negeri 169 LAMPIRAN 52 : Biaya Pendidikan Program Magister Sains (S2) Di Luar Negeri. 170 LAMPIRAN 53 : Biaya Pelatihan Di Luar Negeri. 171 LAMPIRAN 54 : Biaya Kegiatan Pembinaan & Pengembangan Diklat. 172 LAMPIRAN 55 : Biaya Kegiatan Pembinaan & Pengembangan Pegawai Dan/Atau Widyaiswara, Instruktur Dan Guru 173 LAMPIRAN 56 : Biaya Penyelenggaraan Pendidikan SMK Kehutanan LAMPIRAN 57 Satuan Biaya Pembuatan Unit Percontohan Penyuluhan Kehutanan 175 LAMPIRAN 58 Satuan Biaya Upah Kerja/Kerjantara, Pengadaan Pal Batas Beton, Pal Batas Kayu, Dan Tugu Batas 178 LAMPIRAN 59 Satuan Harga Kegiatan Kehumasan Lingkup Kementerian Kehutanan. 179 xi

15 LAMPIRAN : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR : P.4/II-KEU/2013 TANGGAL : 22 Juli 2013 PEDOMAN HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN I. KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: a. Harga Satuan Pokok Kegiatan adalah sebagai pedoman bagi Kementerian Kehutanan untuk menyusun biaya komponen masukan kegiatan dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian Kehutanan Berbasis Kinerja Tahun Anggaran 2014, selain itu juga dapat berfungsi sebagai batas tertinggi dan estimasi. b. Pengelola Keuangan adalah Pegawai yang ditunjuk untuk mengelola keuangan yang karena jabatannya dalam struktur Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), melaksanakan tugas-tugas pengelolaan keuangan, Pengelola Keuangan antara lain Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Bendahara Penerima, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penanda Tangan SPM dan Staf Pengelola Keuangan. c. Pengelola Kegiatan adalah Pegawai yang ditunjuk atas nama jabatannya untuk mengelola kegiatan dan melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan oleh Atasannya/Pimpinannya untuk mengelola kegiatan. d. Staf Pengelola Keuangan adalah Pegawai Negeri Sipil atau Non Pegawai Negeri Sipil, yang besaran Honorariumnya ditetapkan dengan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dengan tugas membantu kegiatan. 4

16 e. Honorarium Pengelola Keuangan, Pengelola Kegiatan yang selanjutnya disebut HPK adalah uang yang dibayarkan kepada Pengelola Keuangan, Pengelola Kegiatan yang karena jabatannya dalam struktur DIPA, melaksanakan tugas-tugas Pengelola Keuangan, Pengelola Kegiatan sesuai dengan jabatannya. f. Pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah Pegawai yang ditunjuk atas nama jabatannya untuk menatausahakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah Pegawai yang ditunjuk atas nama jabatannya untuk menatausahakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lingkup Kementerian Kehutanan. g. Upah Kerja adalah uang yang dibayarkan kepada seseorang baik Pegawai Negeri/Honorer/Tenaga Kontrak/Pegawai Harian yang melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang sifatnya mendesak dan harus segera diselesaikan dan tidak dapat dilaksanakan oleh Pihak Ketiga. h. Konsinyering adalah mengumpulkan pegawai disuatu tempat (hotel, penginapan, ruang rapat lainnya) untuk menyelesaikan pekerjaan secara intensif yang sifatnya mendesak, harus segera selesai dan tidak dapat dikerjakan di kantor serta dilarang meninggalkan tempat kerja selama kegiatan berlangsung. i. Paket Fullboard adalah kegiatan rapat yang diselenggarakan di luar kantor sehari penuh dan bermalam/menginap. Komponen paket mencakup minuman selamat datang, akomodasi 1 malam, makan 3 (tiga) kali, rehat kopi dan kudapan 2 (dua) kali, ruang pertemuan dan fasilitasnya (termasuk screen projector, podium, flip chart, white board, standard sound system, mikropon, alat tulis, air mineral, dan permen). j. Paket Fullday adalah kegiatan rapat/pertemuan yang dilakukan diluar kantor minimal 8 (delapan) jam tanpa menginap. Komponen paket mencakup minuman selamat datang, makan 1 (satu) kali, rehat kopi dan kudapan 2 (dua) kali, ruang pertemuan (termasuk screen projector, podium, flip chart, white board, standard sound system, mikropon, alat tulis, air mineral, dan permen). 5

17 k. Paket Halfday adalah kegiatan rapat/pertemuan yang dilakukan diluar kantor selama setengah hari minimal 5 (lima) jam. Komponen biaya mencakup minuman selamat datang, makan 1 (satu) kali (siang), rehat kopi dan kudapan 1 (satu) kali, ruang pertemuan (termasuk screen projector, podium, flip chart, white board, standard sound system, mikropon, alat tulis, air mineral, dan permen). l. Pegawai Negeri adalah Pegawai Negeri Sipil, Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI). m. Pegawai Tidak Tetap adalah Pegawai yang diangkat untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas Pemerintahan dan Pembangunan yang bersifat Teknis Profesional dan Administrasi sesuai dengan Kerangka Sistem Kepegawaian, yang tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri. n. Perjalanan Dinas Jabatan adalah Perjalanan Dinas melewati batas kota dan/atau dalam kota dari tempat kedudukan ketempat yang dituju, melaksanakan tugas, dan kembali ketempat kedudukan semula di dalam negeri. o. Biaya Perjalanan Dinas Jabatan merupakan Perjalanan Dinas dari tempat kedudukan ke tempat yang ditujudan kembali ke tempat kedudukan semula, terdiri dari uang harian (yang meliputi uang makan, uang saku, dan transport lokal), biaya transport pegawai, biaya penginapan, uang representatif, dan sewa kendaraan dalam kota. p. Gedung Pertemuan adalah gedung yang biasa digunakan untuk pertemuan dengan kapasitas lebih dari 300 orang, sudah termasuk sewa meja, kursi, sound system, dan fasilitas gedung pertemuan lainnya. q. Uang Saku adalah salah satu komponen dalam uang harian yang dibayarkan untuk perjalanan dinas jabatan. r. Perjalanan Dinas Dalam Negeri yang selanjutnya disebut Perjalanan Dinas adalah perjalanan keluar tempat kedudukan yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan Negara. 6

18 s. Tenaga Kerjantara adalahburuh/tenaga harian yang berasal dari daerah setempat yang diikutsertakan pada kegiatan lapangan yang diberi upah secara harian berdasarkan lamanya di lapangan. t. Peta Digital Tematik Kehutanan adalah gambaran informasi muka bumi yang dituangkan pada bidang datar secara kartografis dengan skala maupun proyeksi tertentu yang memuat tema atau informasi tentang kehutanan (contoh: Peta Kawasan Hutan, Peta Izin Pemanfaatan Kawasan Hutan, Peta Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan, Peta DAS, Peta Lahan Kritis, dll.) 7

19 II. STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2014, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). A. HONORARIUM PENANGGUNG JAWAB PENGELOLA KEUANGAN, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Penanggung Jawab Pengelola Keuangan dapat diberikan honorarium berdasaran besaran pagu dana yang dikelola untuk setiap DIPA, yang besarannya sebagaimana tercantum pada Lampiran 1. Pengelola Keuangan pada setiap satuan kerja, diberi honorarium berdasarkan besaran pagu dana yang dikelola untuk setiap DIPA, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Dalam hal terdapat yang kegiatan lokasinya berjauhan dengan tempat kedudukan Bendahara Pengeluaran dan/atau beban kerja Bendahara Pengeluaran sangat berat, Menteri kehutanan atau Pejabat yang diberi kuasa dapat mengangkat 1 (satu) atau lebih Bendahara Pengeluaran Pembantu guna kelancaran pelaksanaan kegiatan. Honorarium Bendahara Pengeluaran Pembantu diberikan mengacu pada Honorarium Staf Pengelola Keuangan sesuai dengan dana yang dikelolanya. 2. Penanggungjawab Pengelola Keuangan yang mengelola lebih dari 1 (satu) DIPA, dapat diberikan honorarium sesuai dengan jumlah DIPA yang dikelolanya, honorarium berdasarkan besaran pagu dana yang dikelola untuk setiap DIPA. Honorarium tersebut dibebankan pada masing-masing DIPA. 3. Untuk membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam pelaksanaan administrasi belanja pegawai di lingkungan satuan kerja, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dapat menunjuk Petugas Pengelola Administrasi Belanja Pegawai (PPABP). Besaran honorarium PPABP diberikan mengacu pada Honorarium Staf Pengelola keuangan sesuai dengan pagu belanja pegawai yang dikelolanya. 8

20 4. Untuk KPA yang merangkap sebagai PPK, jumlah staf pengelola keuangan paling banyak 6 (enam) orang, termasuk PPABP. 5. Untuk KPA yang dibantu oleh salah satu atau beberapa PPK, jumlah staf pengelola keuangan paling banyak 3 (tiga) orang termasuk PPABP. Jumlah staf pengelola keuangan untuk setiap PPK paling banyak 2 (dua) orang. 6. Jumlah keseluruhan alokasi dana untuk honorarium pengelola keuangan dalam 1 (satu) tahun paling banyak 10% (sepuluh persen) dari pagu dana yang dikelola untuk setiap DIPA. B. HONORARIUM PENANGGUNGJAWAB PENGELOLA KEUANGAN PADA SATKER YANG MENGELOLA BELANJA PEGAWAI, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Penanggung Jawab Pengelola Keuangan pada Satker yang mengelola belanja pegawai, dapat diberikan honorarium sebesar pagu dana yang dikelolanya, yang besarannya sebagaimana tercantum pada Lampiran2. Honorarium penanggungjawab pengelola keuangan pada satuan kerja yang khusus mengelola belanja pegawai dapat diberikan kepada Pegawai Negeri yang ditunjuk untuk melakukan pengelolaan belanja pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja sesuai Surat Keputusan pejabat yang berwenang. C. HONORARIUM PENGADAAN BARANG/JASA, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Pengadaan Barang/Jasa dapat diberikan honorarium sebesar pagu pengadaan yang dikelolanya, yang besarannya sebagaimana tercantum pada Lampiran Honorarium Pejabat Pengadaan Barang/Jasa. Honorarium diberikan kepada Pegawai Negeri yang diangkat oleh Pengguna/Kuasa Pengguna Barang/Jasa untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa melalui penunjukan langsung/ pengadaan langsung untuk paket pengadaan barang/pekerjaan 9

21 konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling tinggi Rp ,00 (dua ratus juta rupiah) dan untuk paket pengadaan jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp ,00 (lima puluh juta rupiah). 2. Honorarium Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP). Honorarium Panitia Pengadaan Barang/Jasa dibagi menjadi 3 Kepanitian, yaitu: a. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa (Konstruksi); b. Panitia Pengadaan Barang (Non Konstruksi); c. Panitia Pengadaan Jasa (Non Konstruksi). Honorarium diberikan kepada Pegawai Negeri yang diangkat oleh Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menjadi Panitia Pengadaan Barang/Jasa atau Kelompok Kerja ULP untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa. Anggota Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan Kelompok Kerja ULP paling sedikit 3 (tiga) orang. Catatan: a. Dalam hal Pejabat/Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan Kelompok Kerja ULP telah ditetapkan sebagai jabatan fungsionalnya, maka pemberian honorarium untuk Pejabat/Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan Kelompok Kerja ULP dinyatakan tidak berlaku. b. Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa yang telah ditetapkan sebagai jabatan fungsionalnya, dapat diberikan uang harian pembahasan bilamana pelaksanaan kegiatan untuk pengadaan barang/jasa dilaksanakan di luar jam kerja, yang besarannya tercantum pada Lampiran Pengguna Anggaran/PA diberikan honorarium dalam hal: a. Melakukan penetapan pemenang atas pelelangan atau penyedia pada penunjukan langsung untuk paket pengadaan barang/konstruksi/jasa lainnya dengan nilai di atas Rp ,00 (seratus miliar rupiah); dan 10

22 b. Menetapkan pemenang pada seleksi atau penyedia pada penunjukan langsung untuk paket pengadaan jasa konsultansi dengan nilai di atas Rp ,00 (sepuluh miliar rupiah). Pengguna Anggaran/PA dapat diberikan honorarium sebesar pagu pengadaan yang dikelolanya yang besarannya sebagaimana tercantum pada Lampiran 4. D. HONORARIUM PENERIMA HASIL PEKERJAAN, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Penerima Hasil Pekerjaan dapat diberikan honorarium sebesar pagu pekerjaan/pengadaan yang dikelolanya, yang besarannya sebagaimana tercantum pada Lampiran 5. Honorarium diberikan kepada Pegawai Negeri yang ditunjuk oleh PA/KPA untuk melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan dan menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak. Honorarium Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan diberikan per bulan, sedangkan honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan diberikan per paket pekerjaan. E. HONORARIUM PENGELOLA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP), (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dapat diberikan honorarium berdasarkan estimasi pendapatan PNBP yang dikelolanya untuk setiap DIPA, yang besarannya sebagaimana tercantum pada Lampiran 6. Honorarium diberikan kepada Pegawai Negeri yang diberi tugas untuk mengelola PNBP. Jumlah staf/anggota Pengelola PNBP paling banyak 5 (lima) orang. Jumlah alokasi dana untuk honorarium Pengelola PNBP dalam 1 (satu) tahun paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dari penerimaan PNBP setiap Satker. 11

23 F. HONORARIUM PENGELOLA SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI), (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Pengelola Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dapat diberikan honorarium per Orang/Bulan, yang besarannya sebagaimana tercantum pada Lampiran 7. Honorarium SAI dibagi 4 unit Akuntansi, yaitu: 1. UAPPA/Barang yang ditetapkan atas dasar Keputusan Menteri; 2. UAPPA/Barang-E1 yang ditetapkan atas dasar SK. Eselon I; 3. UAPPA/Barang-Wilayah yang ditetapkan atas dasar Satuan Kerja yang ditunjuk selaku UAPPA/B Wilayah; 4. UAKPA/Barang yang ditetapkan atas dasar Kuasa Pengguna Anggaran/Barang. Honorarium diberikan kepada Pegawai Negeri yang diberi tugas melakukan pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Kehutanan sesuai dengan unit akuntansi masingmasing, baik yang dikelola secara prosedur manual maupun terkomputerisasi. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). Ketentuan mengenai Jumlah Pengelola SAI adalah sebagai berikut: 1. Ditetapkan atas dasar Keputusan Menteri paling banyak 7 (tujuh) orang; dan 2. Ditetapkan bukan atas dasar Keputusan Menteri paling banyak 6 (enam) orang. Catatan: Kementerian Negara/Lembaga tidak diperkenankan memberlakukan Satuan Biaya Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dalam Pengelolaan SAI. 12

24 G. HONORARIUM PENGURUS/PENYIMPAN BARANG MILIK NEGARA (BMN), (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Tabel 1 (dalam rupiah) No Uraian Satuan Biaya TA (1) (2) (3) (4) 1. Tingkat Pengguna Barang OB Tingkat Kuasa Pengguna Barang OB Honorarium Pengurus/Penyimpan Barang Milik Negara diberikan kepada Pejabat/Pegawai di lingkungan Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang yang melaksanakan tugas rutin selaku Pengurus/Penyimpan Barang berdasarkan Surat Keputusan Pengguna Barang. Jumlah Pejabat/Pegawai yang dapat diberikan honorarium selaku Pengurus /Penyimpan Barang Milik Negara paling banyak 4 (empat) orang pada Tingkat Pengguna Barang dan 2 (dua) orang pada Tingkat Kuasa Pengguna Barang. H. HONORARIUM KELEBIHAN JAM PEREKAYASAAN, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Tabel 2 (dalam rupiah) No Uraian Satuan Biaya TA (1) (2) (3) (4) 1. Perekayasa Utama OJ Perekayasa Madya OJ Perekayasa Muda OJ Perekayasa Pertama OJ Honorarium atas kelebihan jam kerja normal yang diberikan kepada Fungsional Perekayasa yang terdiri dari Perekayasa Utama, Perekayasa Madya, Perekayasa Muda, dan Perekayasa Pertama yang diberi tugas berdasarkan Surat Perintah dari Pejabat yang berwenang untuk melakukan Perekayasaan, paling banyak 4 (empat) jam sehari, dengan tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur. 13

25 I. HONORARIUM PENUNJANG PENELITIAN/PEREKAYASAAN, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Tabel 3 (dalam rupiah) No Uraian Satuan Biaya TA (1) (2) (3) (4) 1. Pembantu Peneliti/Perekayasa OJ Koordinator Peneliti/Perekayasa OB Sekretariat Peneliti/Perekayasa OB Pengolah Data Penelitian/ Perekayasaan 5. Petugas Survey Orang/ Responden Pembantu Lapangan OH Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Negeri/Non Pegawai Negeri yang terdiri dari Pembantu Peneliti/Perekayasa, Koordinator Peneliti/Perekayasa, Sekretariat Peneliti/Perekayasaan, Pengolah Data, Petugas Survey, Pembantu Lapangan yang berdasarkan Surat Perintah Pejabat yang berwenang diberi tugas untuk menunjang kegiatan penelitian/perekayasaan yang dilakukan oleh Fungsional Peneliti/Perekayasa. Terhadap Pembantu Peneliti/Perekayasa sebagaimana tersebut di atas yang berstatus Pegawai Negeri tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur. Catatan: 1. Dalam hal penelitian/perekayasaan dilakukan bersama-sama dengan Pegawai Negeri (Non Fungsional Peneliti/Perekayasa), kepada Pegawai Negeri (Non Fungsional Peneliti/Perekayasa) atas penugasan penelitian yang dilakukan di luar jam kerja normal diberikan honorarium paling tinggi sebesar 85% (delapan puluh lima persen) dari honorarium kelebihan jam perekayasaan untuk Perekayasa Pertama. 2. Honorarium Penunjang Penelitian/Perekayasaan diberikan secara selektif dengan mempertimbangkan prinsip efisiensi dan efektifitas. 14

26 J. HONORARIUM KEGIATAN SEMINAR/RAKOR/SOSIALISASI/ DISEMINASI/FOCUS GROUP DISCUSSION/KEGIATAN SEJENIS, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Tabel 4 (dalam rupiah) No Uraian Satuan Biaya TA (1) (2) (3) (4) A. HONORARIUM NARASUMBER/PEMBAHAS 1. Menteri/Pejabat Setingkat Menteri/Pejabat Negara Lainnya/yang disetarakan OJ Pejabat Eselon I/yang disetarakan OJ Pejabat Eselon II/yang disetarakan OJ Pejabat Eselon III ke bawah/yang disetarakan OJ B. HONORARIUM MODERATOR OJ Honorarium Narasumber/Pembahas. Honorarium Narasumber diberikan kepada Pegawai Negeri yang memberikan informasi/pengetahuan kepada Pegawai Negeri Lainnya/Masyarakat. Honorarium Narasumber Pegawai Negeri dapat diberikan dengan ketentuan: a. Berasal dari luar lingkup eselon 1 penyelenggara; dan b. Berasal dari lingkup unit eselon 1 penyelenggara sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon 1 penyelenggara/masyarakat. Dalam hal Narasumber melakukan Perjalanan Dinas, Narasumber dapat diberikan Uang Harian Perjalanan Dinas dan Honorarium Selaku Narasumber. 2. Honorarium Moderator. Honorarium Moderator diberikan kepada Pegawai Negeri/Non Pegawai Negeri yang melaksanakan tugas sebagai Moderator pada kegiatan Seminar/Rakor/Sosialisasi/Diseminasi/Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis dapat menggunakan Jasa Moderator 15

27 dalam hal diperlukan. Pejabat/Pegawai Negeri yang ditunjuk sebagai Moderator dapat diberikan Honorarium selaku Moderator dan dapat diberikan Perjalanan Dinas dari satker yang bersangkutan. Catatan: Satuan jam yang digunakan untuk kegiatan Seminar/Rakor/ Sosialisasi/Diseminasi/Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis setara dengan jam pelajaran, paling kurang 45 (empat puluh lima menit). K. HONORARIUM PANITIA SEMINAR/RAKOR/SOSIALISASI/ DISEMINASI/FOCUS GROUP DISCUSSION/KEGIATAN SEJENIS, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Tabel 5 (dalam rupiah) No Uraian Satuan Biaya TA (1) (2) (3) (4) 1. PenanggungJawab OK Ketua/WakilKetua OK Sekretaris OK Anggota OK Honorarium dapat diberikan kepada Pegawai Negeri yang diberi tugas sebagai Panitia untuk melaksanakan kegiatan Seminar/Rakor/ Sosialisasi/Diseminasi/Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari Luar Lingkup Unit Eselon 1 Penyelenggara/Masyarakat. Dalam hal pelaksanaan kegiatan Seminar/Rakor/Sosialisasi/ Diseminasi/Focus Group Discussion/Kegiatan Sejenis memerlukan Tambahan Panitia yang berasal dari Non Pegawai Negeri harus dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan urgensi, dengan besaran honorarium mengacu pada besaran honorarium untuk anggota panitia. Jumlah Panitia maksimal 10% (sepuluh persen) dari jumlah peserta. 16

28 Perjalanan Dinas Narasumber, Moderator, dan Panitia sbb: 1. Biaya transportasi keberangkatan Pejabat Negara/Pegawai Negeri/Pegawai Tidak Tetap dalam rangka mengikuti Seminar/Rapat/dan lain-lain dibayarkan sebesar biaya riil yang dikeluarkan sesuai bukti pengeluaran. 2. Biaya transportasi kepulangan Pejabat Negara/Pegawai Negeri/Pegawai Tidak Tetap dalam rangka mengikuti Seminar/Rapat/dan lain-lain, bila tidak terdapat bukti tiket kepulangan dapat dibayarkan sesuai tarif yang berlaku dengan mengacu pada bukti biaya transportasi yang disampaikan pada saat kedatangan. 3. Pejabat Negara/Pegawai Negeri/Pegawai Tidak Tetap, dilarang menerima biaya perjalanan dinas jabatan rangkap (dua kali atau lebih) untuk perjalanan dinas yang dilakukan dalam waktu yang sama. L. HONORARIUM TIM PELAKSANA KEGIATAN DAN SEKRETARIAT TIM PELAKSANA KEGIATAN, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Tim Pelaksana Kegiatan dan Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan dapat diberikan honorarium per Orang/Bulan, yang besarannya sebagaimana tercantum pada Lampiran Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan dapat diberikan kepada Pegawai Negeri atau Non Pegawai yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan berdasarkan Surat Keputusan Presiden/Menteri/Pejabat Setingkat Menteri/Pejabat Eselon I/KPA. Terhadap Tim Pelaksana Kegiatan yang dibentuk berdasarkan Ketetapan Gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah dan sumber pendanaannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maka besaran honorarium yang diberikan dalam pelaksanaannya disetarakan dengan honorarium Tim Pelaksana Kegiatan yang 17

29 ditetapkan oleh Menteri/Pejabat Setingkat Menteri. Ketentuan Pembentukan Tim adalah sebagai berikut: a. Mempunyai keluaran jelas dan terukur; b. Bersifat koordinatif yang mengharuskan untuk mengikutsertakan eselon 1 lainnya; c. Bersifat temporer, pelaksanaannya perlu diprioritaskan; d. Merupakan perangkapan fungsi atau tugas tertentu bagi Pejabat Negara/Pegawai Negeri disamping tugas pokoknya sehari-hari; dan e. Dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien. Dalam Pembentukan Tim sebagaimana tersebut di atas, maka unsur a sampai dengan unsur e terpenuhi. 2. Honorarium Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan. Honorarium diberikan kepada Pegawai Negeri/Non Pegawai Negeri yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan administratif yang berfungsi untuk menunjang kegiatan tim pelaksana kegiatan. Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan merupakan bagian tidak terpisahkan dari tim pelaksana kegiatan. Sekretariat tim pelaksana kegiatan hanya dapat dibentuk untuk menunjang tim pelaksana kegiatan yang ditetapkan oleh Presiden/Menteri. Jumlah Sekretariat Tim Pelaksana Kegiatan paling banyak 7 (tujuh) orang. Catatan: a. Dalam hal Tim telah terbentuk selama 3 (tiga) tahun berturutturut, Satuan Kerja/Eselon I terkait melakukan evaluasi terhadap urgensi dan efektivitas keberadaan Tim untuk dipertimbangkan menjadi tugas dan fungsi suatu unit organisasi. b. Keikutsertaan Pejabat Negara/Pegawai Negeri dalam Tim Pelaksana Kegiatan/Tim Sekretariat tidak dibatasi namun pemberian honorariumnya diatur dengan ketentuan: 1) Pejabat Negara/Pejabat Eselon I/Eselon II setiap bulannya hanya diperkenankan menerima honorarium Tim yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 18

30 Kementerian yang bersangkutan (termasuk Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan) paling banyak untuk 2 (dua) Tim Pelaksana Kegiatan. 2) Pejabat Eselon III/Eselon IV, dan Pejabat Fungsional serta Pelaksana setiap bulannya hanya diperkenankan menerima honorarium Tim yang bersumber dari DIPA dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan sebanyakbanyaknya untuk 3 (tiga) Tim Pelaksana Kegiatan. M. SATUAN BIAYA UANG HARIAN PAKET FULLBOARD DI LUAR KOTA, PAKET FULLBOARD DAN FULLDAY/HALFDAY DI DALAM KOTA, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Uang Harian Paket Fullboard di luar kota, Paket Fullboard dan Fullday/Halfday di dalam kota dapat diberikan per Orang/Hari, yang besarannya sebagaimana tercantum pada Lampiran 9. Satuan Biaya Uang Harian Paket Fullboard di luar kantor diberikan kepada Peserta dan Panitia kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor sebagaimana dimaksud dalam Satuan Biaya Paket kegiatan rapat/pertemuan Paket Fullboad di Luar Kota. Satuan Biaya Uang Harian Paket Fullboard dan Fullday/Halfday di dalam kota diberikan kepada Peserta dan Panitia kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor sebagaimana dimaksud dalam Satuan Biaya Paket kegiatan rapat/pertemuan Paket Fullboard dan Fullday/Halfday di Dalam Kota. Kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kota tidak diperkenankan untuk Paket Fullday/Halfday. Bilamana kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kota untuk Paket Fullday/Halfday, dapat dilaksanakan bilamana digabungkan dengan Paket Fullboard. Catatan: Dalam rangka perencanaan penganggaran, kepada Panitia (karena faktor transportasi dan/atau guna mempersiapkan pelaksanaan kegiatan dan penyelesaian pertanggungjawaban) dan peserta (karena faktor transportasi memerlukan waktu tambahan untuk 19

31 berangkat/pulang di luar waktu pelaksanaan kegiatan) dapat dialokasikan biaya penginapan dan uang harian perjalanan dinas sesuai ketentuan yang berlaku, untuk 1 (satu) hari sebelum dan/atau 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan kegiatan. N. SATUAN BIAYA UANG SAKU RAPAT DI DALAM KANTOR, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Uang Saku Rapat Di Dalam Kantor dapat diberikan kepada Pegawai Negeri/Non Pegawai Negeri sebesar Rp ,- per Orang/Kali. Uang Saku Rapat di dalam kantor merupakan kompensasi bagi Pegawai Negeri/Non Pegawai Negeri yang melakukan kegiatan rapat yang dilaksanakan di dalam kantor sebagai pengganti atas pelaksanaan sebagian kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor (fullboard, fullday dan halfday). Uang Saku Rapat di dalam kantor dapat dibayarkan sepanjang: 1. Melibatkan peserta dari Eselon I lainnya dan/atau masyarakat; 2. Dilaksanakan minimal 4 (empat) jam di luar jam kerja; 3. Tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur; 4. Dilengkapi dengan Surat Undangan yang ditandatangani oleh Pejabat Setingkat Eselon II/Kepala Satuan Kerja; 5. Surat Tugas bagi peserta dari unit penyelenggara yang ditandatangani oleh Pejabat Setingkat Eselon II/Kepala Satuan Kerja; dan 6. Surat Pernyataan pelaksanaan kegiatan yang ditandatangani oleh penanggungjawab kegiatan (Pejabat minimal Setingkat Eselon III/Kepala Satuan Kerja). Catatan: 1. Uang Saku Rapat di dalam kantor dapat dibayarkan sepanjang 6 (enam) kriteria telah terpenuhi. 2. Dalam hal struktur organisasi pada Kementerian Negara/Lembaga paling tinggi Eselon I, maka Satuan Biaya Uang Saku Rapat di dalam kantor dapat diberikan untuk rapat yang melibatkan Eselon II lainnya. 3. Satuan Biaya Uang Saku Rapat di dalam kantor belum termasuk Konsumsi Rapat. 20

32 O. HONORARIUM PENYULUH/PENDAMPING NON PEGAWAI NEGERI, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Tabel 6 (dalam rupiah) No Uraian Satuan Biaya TA (1) (2) (3) (4) 1. SLTA OB Sarjana Muda (D1, D2, D3) OB Sarjana (D4) OB Master (S2) OB Honorarium diberikan kepada Non Pegawai Negeri yang ditunjuk untuk melakukan Penyuluhan berdasarkan Surat Keputusan Pejabat yang berwenang. Pendampingan merupakan kegiatan untuk membantu individu maupun kelompok yang berangkat dari kebutuhan dan kemampuan kelompok yang didampingi dengan mengembangkan proses interaksi dan komunikasi dari oleh dan untuk anggota kelompok, serta mengembangkan kesetiakawanan dan solidaritas kelompok dalam rangka tumbuhnya kesadaran sebagai manusia yang utuh sehingga dapat berperan dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Pendamping hanya berperan untuk memfasilitasi bagaimana memecahkan masalah secara bersama-sama dengan masyarakat mulai dari tahap mengidentifikasi permasalahan, mencari alternatif pemecahan masalah sampai pada implementasinya. P. HONORARIUM ROHANIWAN, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Honorarium Rohaniwan dapat diberikan kepada Pegawai Negeri/Non Pegawai Negeri sebesar Rp ,- per Orang/Kegiatan. Honorarium yang diberikan kepada Pegawai Negeri/Non Pegawai Negeri yang ditugaskan sebagai rohaniwan pada saat pengambilan 21

33 sumpah jabatan. Honorarium sudah termasuk uang transport bagi Rohaniwan. Q. HONORARIUM TIM PENYUSUNAN JURNAL, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Tabel 7 (dalam rupiah) No Uraian Satuan Biaya TA (1) (2) (3) (4) 1. Penanggung Jawab Oter Redaktur Oter Penyunting/Editor Oter Desain Grafis & Fotografer Oter Sekretariat Oter Pembuat Artikel Halaman Honorarium Tim Penyusunan Jurnal dapat diberikan kepada Pegawai Negeri yang diberi tugas untuk menyusun dan menerbitkan jurnal berdasarkan Surat Keputusan Pejabat yang berwenang. Unsur Sekretariat adalah pembantu umum, pelaksana dan yang sejenisnya, dan tidak berupa struktur organisasi tersendiri. R. HONORARIUM TIM PENYUSUNAN BULETIN/MAJALAH, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Tabel 8 (dalam rupiah) No Uraian Satuan Biaya TA (1) (2) (3) (4) 1. Penanggung Jawab Oter Redaktur Oter Penyunting/Editor Oter Desain Grafis & Fotografer Oter Sekretariat Oter PembuatArtikel Halaman Honorarium Tim Penyusunan Buletin/Majalah dapat diberikan kepada 22

34 Pegawai Negeri yang diberi tugas untuk menyusun dan menerbitkan buletin/majalah, berdasarkan Surat Keputusan Pejabat yang berwenang. Buletin adalah media cetak berupa selebaran atau majalah berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik yang ditujukan untuk lembaga atau kelompok profesi tertentu. Majalah adalah terbitan berkala yang isinya berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. S. HONORARIUM TIM PENGELOLA WEBSITE, (YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI). Tabel 9 (dalam rupiah) No Uraian Satuan Biaya TA (1) (2) (3) (4) 1. Penanggung Jawab Oter Redaktur Oter Penyunting/Editor Oter Desain Grafis & Fotografer Oter Sekretariat Oter Pembuat Artikel Halaman Penerjemah 1500 Karakter Honorarium Tim Pengelola Website dapat diberikan kepada Pegawai Negeri yang diberi tugas untuk mengelola website, berdasarkan Surat Keputusan Pejabat yang berwenang. Website yang dimaksud disini adalah yang dikelola oleh unit Eselon I/Setara. Dalam hal website yang dikelola oleh Unit Vertikal Setingkat Eselon II di daerah, maka kepada pengelola website tersebut dapat diberikan honorarium Tim Pengelola Website. T. HONORARIUM SATPAM, PENGEMUDI, PETUGAS KEBERSIHAN 23

PENJELASAN STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2012 YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI

PENJELASAN STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2012 YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI - 15 - PENJELASAN STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2012 YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI 1. Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan Pengelola keuangan pada setiap satuan kerja, diberi

Lebih terperinci

I. STANDAR BIAYA UMUM DAN PERJALANAN DINAS

I. STANDAR BIAYA UMUM DAN PERJALANAN DINAS I. STANDAR BIAYA UMUM DAN PERJALANAN DINAS LAMPIRAN PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN DAN HONORARIUM, BIAYA PEMELIHARAAN DAN STANDAR HARGA PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SALINAN BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 51 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

Anggaran 2017, dan memperhatikan tingkat. Hidup clan Kehutanan sebagaimana dimaksud dalam. b. bahwa sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor

Anggaran 2017, dan memperhatikan tingkat. Hidup clan Kehutanan sebagaimana dimaksud dalam. b. bahwa sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR : P. 8/SETJEN/ROKEU/ KEIJ.T / 8 / 201.6 TENTANG PEDOMAN STANDAR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.455, 2015 KEMENKEU. Standar Biaya. Masukan. TA 2016. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65/PMK.02/2015 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Peng

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Peng BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1103, 2015 LAN. Honorarium. Transport. Kegiatan. Standar. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR HONORARIUM DAN TRANSPORT PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Keuangan Negara

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Keuangan Negara MENTERI ENERGI DAN SUWIBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 7897 K/83/MEM/2016 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR HONORARIUM DAN TRANSPORT PELAKSANAAN KEGIATAN DI LINGKUNGAN LEMBAGA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2007

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2007 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

2013, No.538

2013, No.538 3 2013, No.538 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 72/PMK.02/2013 TENTANG : STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN AGGARAN 2014 2013, No.538 4 5 2013, No.538 2013, No.538 6 7 2013, No.538

Lebih terperinci

2017, No b. bahwa untuk menindaklanjuti dan mengakomodir beberapa usulan penyesuaian Standar Biaya Masukan dari beberapa Kementerian Negara/Lem

2017, No b. bahwa untuk menindaklanjuti dan mengakomodir beberapa usulan penyesuaian Standar Biaya Masukan dari beberapa Kementerian Negara/Lem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.854, 2017 KEMENKEU. Standar Biaya Masukan. TA 2017. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78/PMK.02/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

2015, No c. bahwa perubahan standar honorarium dan transport sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

2015, No c. bahwa perubahan standar honorarium dan transport sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi No.1109, 2015. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Honorarium. Transport. Kegiatan. Tahun 2015. Standar. Perubahan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

2015, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem No.1113, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Honorarium. Transport. Kegiatan. Tahun Anggaran 2015. Standar Perubahan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR SATUAN HARGA TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR SATUAN HARGA TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 41, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR SATUAN HARGA TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk menyusun Rencana

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 33/PMK.02/2016 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN T.A 2017

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 33/PMK.02/2016 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN T.A 2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KPPN YOGYAKARTA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 33/PMK.02/2016 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN T.A 2017 PENGATURAN SBM (1/2) Definisi:

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT, KONSINYASI, DAN KEGIATAN SEJENIS DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2014, No

2014, No 4 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.02/2014 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2015 5 2014, No.344 6 7 2014, No.344 8 9 2014, No.344 10 11 2014, No.344 12

Lebih terperinci

2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 51/PMK.02/2014; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG STANDAR

2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 51/PMK.02/2014; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG STANDAR BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.344, 2014 KEMENKEU. Standar Biaya. Masukan. TA 2015. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.02/2014 TENTANG STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

STANDAR BIAYA TAKSI PERJALANAN DINAS DALAM RANGKA SUPERVISI, PENGAWASAN, ATAU PELAKSANAAN TUGAS POKOK

STANDAR BIAYA TAKSI PERJALANAN DINAS DALAM RANGKA SUPERVISI, PENGAWASAN, ATAU PELAKSANAAN TUGAS POKOK 5 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR BIAYA TAKSI PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN 2013 STANDAR BIAYA TAKSI PERJALANAN

Lebih terperinci

E. LAIN-LAIN: BIAYA OPERASIONAL/BIAYA PENDUKUNG PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

E. LAIN-LAIN: BIAYA OPERASIONAL/BIAYA PENDUKUNG PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM E. LAIN-LAIN: BIAYA OPERASIONAL/BIAYA PENDUKUNG PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM 1 1. DASAR HUKUM a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Lebih terperinci

STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2015 (PMK No.53 /PMK.02/2014 tgl. 17 Maret 2014) DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN

STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2015 (PMK No.53 /PMK.02/2014 tgl. 17 Maret 2014) DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2015 (PMK No.53 /PMK.02/2014 tgl. 17 Maret 2014) DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN Undang-Undang N0. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Pasal 3

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2013

Lebih terperinci

SELINTAS TENTANG PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT/PEGAWAI NEGERI YANG MENGIKUTI DIKLAT

SELINTAS TENTANG PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT/PEGAWAI NEGERI YANG MENGIKUTI DIKLAT SELINTAS TENTANG PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT/PEGAWAI NEGERI YANG MENGIKUTI DIKLAT Oleh : Sumaryo Widyaiswara Madya, BDK Palembang I. Pendahuluan Tulisan ini terinspirasi dari beberapa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN HARGA SATUAN DASAR KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2008

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2008 PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN ANGGARAN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

SBM TA 2014 (PMK NOMOR 72/PMK.02/2013)

SBM TA 2014 (PMK NOMOR 72/PMK.02/2013) SBM TA 2014 (PMK NOMOR 72/PMK.02/2013) Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Tahun 2013 1 Pokok Bahasan 2 1 I. Latar Belakang..(1) 1. Standar Biaya (SB) merupakan salah satu instrumen penting

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014 Halaman : 1 082.01.06 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 5.070.234.000 3525 Pengembangan Sains Antariksa 5.070.234.000 3525.004 Keberhasilan Akuisisi Data Antariksa (Watukosek) [Base

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 100/PMK.02/2010 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 100/PMK.02/2010 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 100/PMK.02/2010 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG 5 8 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG STANDARISASI PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD, PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN NON

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 21 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN POKOKPOKOK PENGATURAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP (PMK Nomor 113/PMK.05/2012)

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KETENTUAN LEBIH LANJUT PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

BUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN BUPATI PACITAN RANCANGAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN BUPATI PACITAN, Menimbang : a. bahwa agar perjalanan dinas dapat

Lebih terperinci

Standar Biaya Umum Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2017 BAB I PENDAHULUAN 1-1. Pendahuluan SBU 2017

Standar Biaya Umum Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2017 BAB I PENDAHULUAN 1-1. Pendahuluan SBU 2017 BAB I PENDAHULUAN 1-1 LAMPIRAN : KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 910/Kep.1054-Org/2016 TANGGAL : 25 Oktober 2016 TENTANG : STANDAR BIAYA UMUM PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR BIAYA KEGIATAN BADAN PENGAWAS TENAGA

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM PEMERINTAH KOTA BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : bahwa dalam rangka tertib administrasi pelaksanaan kegiatan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

STANDAR BIAYA MASUKAN UNTUK PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BENGKULU

STANDAR BIAYA MASUKAN UNTUK PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BENGKULU LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR BENGKULU KONSEP NO : TANGGAL : STANDAR BIAYA MASUKAN UNTUK PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BENGKULU NO URAIAN SATUAN BIAYA TA. 2016 (1) (2) (3)

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 45/PMK.05/2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 45/PMK.05/2007 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 45/PMK.05/2007 TENTANG PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP MENTERI

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN KONSINYERING DI KEMENTERIAN RISET DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PERJALANAN DINAS PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PERJALANAN DINAS PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PERJALANAN DINAS PADA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER - 22/PB/2013 TENTANG KETENTUAN LEBIH LANJUT PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI

Lebih terperinci

SOSIALISASI Balitbang Kelautan dan Perikanan PEDOMAN STANDAR BIAYA, STANDAR STRUKTUR BIAYA, DAN INDEKSASI DALAM PENYUSUNAN RKA-K/L

SOSIALISASI Balitbang Kelautan dan Perikanan PEDOMAN STANDAR BIAYA, STANDAR STRUKTUR BIAYA, DAN INDEKSASI DALAM PENYUSUNAN RKA-K/L SOSIALISASI Balitbang Kelautan dan Perikanan PMK NOMOR 71/PMK.02/2013 TENTANG PEDOMAN STANDAR BIAYA, STANDAR STRUKTUR BIAYA, DAN INDEKSASI DALAM PENYUSUNAN RKA-K/L & PMK NOMOR 72/PMK.02/2013 TENTANG STANDAR

Lebih terperinci

STANDAR BIAYA KELUARAN UMUM (SBKU) & STANDAR BIAYA MASUKAN(SBM)

STANDAR BIAYA KELUARAN UMUM (SBKU) & STANDAR BIAYA MASUKAN(SBM) STANDAR BIAYA KELUARAN UMUM (SBKU) & STANDAR BIAYA MASUKAN(SBM) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR BIAYA KELUARAN UMUM (SBKU) BIDANG PENELITIAN (PMK No. 106/MK.02/2016) & STANDAR BIAYA MASUKAN(SBM)

Lebih terperinci

PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN T.A 2013

PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN T.A 2013 Halaman : 1 025.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama 2.022.359.000 2096 Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama 2 2096.002 Pemberdayaan KUB 1 LEMBAGA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN

Lebih terperinci

STANDAR BIAYA KELUARAN UMUM (SBKU) & STANDAR BIAYA MASUKAN(SBM)

STANDAR BIAYA KELUARAN UMUM (SBKU) & STANDAR BIAYA MASUKAN(SBM) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR BIAYA KELUARAN UMUM (SBKU) BIDANG PENELITIAN (PMK No. 106/MK.02/2016) & STANDAR BIAYA MASUKAN(SBM) (PMK No. 33/MK.02/2016) Direktorat Jenderal Anggaran Direktorat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 9 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 9 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 9 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Lebih terperinci

RKAKL AWAL TA PERHITUNGAN TAHUN 2017 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/ SUBKOMP/ AKUN/ DETIL VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA

RKAKL AWAL TA PERHITUNGAN TAHUN 2017 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/ SUBKOMP/ AKUN/ DETIL VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA RKAKL AWAL TA. 217 KEMEN/LEMB : (76) KOMISI PEMILIHAN UMUM : (1) KOMISI PEMILIHAN UMUM ALOKASI : Rp. 3.158.278. PERHITUNGAN TAHUN 217 Halaman : 1 76.1.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

B. STANDAR BIAYA MASUKAN (SBM) 2017

B. STANDAR BIAYA MASUKAN (SBM) 2017 B. STANDAR BIAYA MASUKAN (SBM) 2017 1 1. PENGATURAN SBM (1/2) Definisi: Pemberlakuan Penetapan Kriteria SBM dgn persetujuan Menkeu Satuan biaya berupa harga satuan, tarif, dan indeks yang ditetapkan untuk

Lebih terperinci

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016 PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI, Menimbang : bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN AKUN BELANJA PERJALANAN DINAS UNTUK KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA

PENGGUNAAN AKUN BELANJA PERJALANAN DINAS UNTUK KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA PENGGUNAAN AKUN BELANJA PERJALANAN DINAS UNTUK KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA Oleh: Setyawan Dwi Antoro (Widyaiswara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan) ABSTRAK: Masalah kegiatan konsinyering

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.05/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.05/2010 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 97/PMK.05/2010 TENTANG PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

NO. KETERANGAN SATUAN TARIF KETERANGAN

NO. KETERANGAN SATUAN TARIF KETERANGAN Lampiran Peraturan Direktur Nomor : 1 Tahun 2016 Tanggal : 4 Januari 2016 STANDAR BIAYA MASUKAN POLNEP DI LINGKUNGAN POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK TAHUN 2016 NO. KETERANGAN SATUAN TARIF KETERANGAN A I II

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR 02/M/P/XI/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA KAJIAN DAN EVALUASI KEBIJAKAN RISET, ILMU

Lebih terperinci

Dalam Rupiah PERHITUNGAN TAHUN 2016 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL VOLUME HARGA SATUAN

Dalam Rupiah PERHITUNGAN TAHUN 2016 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL VOLUME HARGA SATUAN LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL : TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 900-460 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN (POK) DAFTAR ISIAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.13/Menhut-II/2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.13/Menhut-II/2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.13/Menhut-II/2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan dalam

Menimbang : a. bahwa Perjalanan Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah ditetapkan dalam GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 20 TAHUN2017 TENTANG PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN

Lebih terperinci

STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2015

STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2015 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 27 TAHUN 2014 TANGGAL : 27 OKTOBER 2014 STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2015 No. U r a i a n Satuan Harga Maksimun 2015 Keterangan 1 2 3 5 I PENANGGUNGJAWAB

Lebih terperinci

STANDAR BIAYA TAHUN 2018 B A D A N P E N G E L O L A K E U A N G A N D A E R A H K A B. L U M A J A N G

STANDAR BIAYA TAHUN 2018 B A D A N P E N G E L O L A K E U A N G A N D A E R A H K A B. L U M A J A N G STANDAR BIAYA TAHUN 2018 B A D A N P E N G E L O L A K E U A N G A N D A E R A H K A B. L U M A J A N G 2 0 1 7 KETENTUAN HONORARIUM PPTK Untuk setiap kegiatan, diangkat satu PPTK yang bertanggung jawab

Lebih terperinci

BUPATI MUS! RAWAS UTARA

BUPATI MUS! RAWAS UTARA BUPATI MUS! RAWAS UTARA PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS UTARA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 27.a TAHUN 2012 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM PENYUSUNAN RENCANA KERJA ANGGARAN/DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN/DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Walikota / Wakil Walikota, Ketua / Wakil Ketua DPRD. Pejabat Eselon III dan dibawahnya. Pejabat Eselon II

Walikota / Wakil Walikota, Ketua / Wakil Ketua DPRD. Pejabat Eselon III dan dibawahnya. Pejabat Eselon II NO. INDEKS KEGIATAN Menteri & Setingkat Menteri 1. 3 Kegiatan Rapat / Pertemuan di Luar Kantor 1. 3. 1 Biaya Paket FULLBOARD Walikota / Wakil Walikota, Ketua / Wakil Ketua DPRD Pejabat Eselon II Pejabat

Lebih terperinci

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU

2013, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA. BAB I KETENTUAN UMU No.103, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN NEGARA. Pelaksanaan. APBN. Tata Cara. (Penjelesan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2016 YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2016 YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI 34 PENJELASAN STANDAR BIAYA MASUKAN TAHUN ANGGARAN 2016 YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI 1 Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Keuangan Honorarium yang diberikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2017 RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 217 KEMEN/LEMB : (76) KOMISI PEMILIHAN UMUM : (1) KOMISI PEMILIHAN UMUM ALOKASI : Rp. 3.97.985. PERHITUNGAN TAHUN 217 Halaman : 1 76.1.1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2015 RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 215 KEMEN/LEMB : (76) KOMISI PEMILIHAN UMUM : (1) KOMISI PEMILIHAN UMUM UNIT KERJA : (65943) KPU KOTA PARE-PARE ALOKASI : Rp. 1.736.293. PERHITUNGAN TAHUN 215 Halaman :

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG 9 5 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER

Lebih terperinci

1 of 10 21/12/ :40

1 of 10 21/12/ :40 1 of 10 21/12/2015 14:40 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.05/2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent No.794, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. ULP. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 43 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman. No.429, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN DAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. Kementerian Keuangan Republik Indonesia

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. Kementerian Keuangan Republik Indonesia KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat INTEGRITAS Jenderal PROFESIONALISME Perimbangan Keuangan SINERGI PELAYANAN

Lebih terperinci

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha No.8, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pelaksanaan Kegiatan. Anggaran. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 39 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERJALANAN DINAS DALAM

Lebih terperinci

POK 1 DARI REVISI 1 TAHUN ANGGARAN 2016

POK 1 DARI REVISI 1 TAHUN ANGGARAN 2016 Halaman : 1 005.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung 12.384.568.000 1066 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi 12.384.568.000

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.05/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.05/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.05/2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL, KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR KEP.3/M.PPN/HK/01/2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

revisi ke 2 PERHITUNGAN TAHUN 2015 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/ SUBKOMP/ AKUN/ DETIL VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA

revisi ke 2 PERHITUNGAN TAHUN 2015 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ KOMPONEN/ SUBKOMP/ AKUN/ DETIL VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA Halaman : 1 025.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama 2.397.210.000 2096 Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama 134.580.000 2096.002 Pemberdayaan KUB

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DEPARTEMAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-34/PB/2007 TENTANG

DEPARTEMAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-34/PB/2007 TENTANG DEPARTEMAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-34/PB/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam No. 2005, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Dekonsentrasi. Pelimpahan dan Pedoman. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI RESTORASI GAMBUT

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI RESTORASI GAMBUT PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI RESTORASI GAMBUT Kedeputian Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia 2017 PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.678, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Perjalanan Dinas. Dalam Negeri. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.05/2012 TENTANG PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG APAT 20 MEI 2014 SALINAN BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI DAN LUAR NEGERI BAGI PEJABAT, PEGAWAI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG PERJALANAN DINAS GUBERNUR/WAKIL GUBERNUR, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 29/2017 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR BIAYA UMUM TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa sebagai pedoman bagi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENETAPAN PEJABAT PENGELOLA ANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci