KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH IBTIDAIYAH GUGUS II TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DI KOTA PALANGKA RAYA. Gito Supriadi.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH IBTIDAIYAH GUGUS II TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DI KOTA PALANGKA RAYA. Gito Supriadi."

Transkripsi

1 135 STAIN Palangka Raya KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH IBTIDAIYAH GUGUS II TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DI KOTA PALANGKA RAYA Gito Supriadi Abstract The study objectives were to analyze and describe the level of difficulty, istinguishing, the validity, and reliability of test items Ibtidaiyah subjects Qur'an Hadith, Morals Aqeedah, Fiqh, Arabic and SKI academic year 2010/2011 in Palangkaraya City Cluster II. This study uses a quantitative approach, the descriptive format. Data collection techniques with engineering documentation in the form of exam questions and answer sheets of students. While the techniques of data analysis using statistical analysis consists of formulas difficulty level items, distinguishing items, validity and reliability of the test items.the results showed that : (1) difficulty level exam Qur'an Hadith eligible items whose difficulty level is as much as 6 good items. Morals Aqeedah exam no difficulty levels that meet the criteria of good items. Fiqh exam there are 6 items that include criteria for level of difficulty of the good items. Arabic exam there are 17 good items. Reliability final exam Elementary School Academic Year 2010/2011 in Cluster II of Palangkaraya city 5 ( five ) subjects tested, there are 4 (four) subjects had reliable ie Quran Hadith, Fiqh, Arabic and SKI. While the exam Aqeedah Morals unreliable. Key Words: Difficulty level, Differential Power, Validity, and Reliability A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Sebagai alat ukur, suatu tes dapat dikatakan berhasil menjalankan fungsi ukurnya apabila mampu memberikan hasil ukur yang cermat dan akurat. Tes yang hasil ukurnya tidak cermat atau tidak dapat menunjukkan perbedaan-perbedaan kecil yang ada pada objek ukurnya tidaklah banyak memberikan informasi yang berguna. Jika sebuah tes tidak mampu menunjukkan perbedaan antara siswa yang mempunyai sedikit kemampuan dan yang mempunyai lebih banyak kecakapan, maka tidak tes tersebut belum dikatakan tes yang baik. Sebuah tes yang berisi soal-soal berkualitas tinggi walaupun dalam jumlah yang sedikit akan jauh lebih berguna daripada sebuah tes yang berisi puluhan soal berkualitas rendah. Soal-soal yang berkualitas rendah tidak saja akan menurunkan fungsi tes akan tetapi akan memberikan hasil pengukuran yang menyesatkan. Oleh karena itu setiap tes yang telah selesai ditulis, masih harus diuji kualitasnya secara empirik. Soal-soalnya masih harus diuji dengan menggunakan data yang diperoleh melalui suatu prosedur try-out atau dari hasil pengenaan tes di kelas yang sesungguhnya (field tested). Dari data hasil pengenaan tes ini akan diperoleh bukti mengenai kualitas soal-soal tes yang bersangkutan. Kemudian dari hasil analisis terhadap data empirik ini pula diperoleh dasar Dosen pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya dan Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN. Alumni Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) Universitas Negeri Yogyakarta. //Gitosupriadi@gmail.com

2 136 STAIN Palangka Raya untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Prosedur kerja dalam melakukan pengujian seluruh soal tes yang didasarkan pada data empirik tersebut dinamai prosedur analisis butir soal. Pada tahun ajaran 2010/2011 pada jenjang pendidikan termasuk Madrasah Ibtidaiyah di Palangka Raya mengadakan ujian sekolah/madrasah yang penyelenggaraannya dilakukan bersama atau gabungan yaitu madrasah swasta menggabungkan diri dengan madrasah negeri, seperti halnya pada tahun ajaran 2010/2011 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Langkai di Palangka Raya sebagai penyelenggara ujian madrasah ibtidaiyah yang membawahi 9 madrasah ibtidaiyah yang ada di gugus II. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan dengan Ketua Panitia Ujian Akhir Madrasah Ibtidaiyah gugus II bahwa pelajaran yang diujikan adalah terdiri mata pelajaran Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan SKI, yang cara pembuatan soal ujian dilakukan oleh Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Gugus II yang terdiri dari 9 Madrasah Ibtidaiyah. Soal ujian yang disusun tersebut secara teoritis sudah dilakukan analisis misalnya terkait dengan kesesuaian antara kompetensi yang diukur dengan soal yang dibuat, akan tetapi soal secara empiris belum dilakukan analisis, sehingga belum diketahui bagaimana tingkat kesukaran soal, daya pembeda butir soal, validitas butir soal dan reliabilitas soal ujian madrasah yang digunakan pada ujian madrasah ibtidaiyah tahun ajaran 2010/2011 di Palangka Raya. 1 Guna mengetahui lebih lanjut bagaimana tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda butir soal, validitas butir soal, dan reliabilitas soal ujian Madrasah Ibtidaiyah tahun ajaran 2010/2011 maka perlu lakukan penelitian dengan judul Kualitas Butir Soal Ujian Akhir Madrasah Ibtidaiyah Tahun Ajaran 2010/2011 di Gugus II Kota Palangka Raya. B. MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana tingkat kesukaran butir soal ujian Madrasah Ibtidaiyah mata pelajaran Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan SKI tahun ajaran 2010/2011 di Gugus II Kota Palangka Raya? 2. Bagaimana daya pembeda butir soal ujian Madrasah Ibtidaiyah mata pelajaran Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan SKI tahun ajaran 2010/2011 di Gugus II Kota Palangka Raya? 3. Bagaimana validitas butir soal ujian madrasah ibtidaiyah mata pelajaran Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan SKI tahun ajaran 2010/2011 di Gugus II Kota Palangka Raya? 4. Bagaimana reliabilitas soal ujian Madrasah Ibtidaiyah mata pelajaran Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan SKI tahun ajaran 2010/2011 di Gugus II Kota Palangka Raya? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalis dan mendeskripsikan tingkat kesukaran butir soal ujian Madrasah Ibtidaiyah mata pelajaran Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan SKI tahun ajaran 2010/2011 di Gugus II Kota Palangka Raya. 1 Wawancara dengan Ketua Panitia Ujian Madrasah Ibtidaiyah Gugus 2 di MIN Langkai Palangka Raya tanggal 10 April 2011

3 137 STAIN Palangka Raya 2. Menganalis dan mendeskripsikan daya pembeda butir soal ujian Madrasah Ibtidaiyah mata pelajaran Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan SKI tahun ajaran 2010/2011 di Gugus II Kota Palangka Raya. 3. Menganalis dan mendeskripsikan validitas butir soal ujian Madrasah Ibtidaiyah mata pelajaran Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan SKI tahun ajaran 2010/2011 di Gugus II Kota Palangka Raya. 4. Menganalis dan mendeskripsikan reliabilitas soal ujian Madrasah Ibtidaiyah mata pelajaran Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan SKI tahun ajaran 2010/2011 di Gugus II Kota Palangka Raya. C. MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan tujuan penelitian tersebut di atas, maka kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi kepada Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Madrasah Ibtidayah terkait dengan kualitas butir soal ujian Madrasah Ibtidaiyah, yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi penyusunan butir soal. 2. Berdasarkan hasil analisis butir soal yang peneliti lakukan, maka butir soal yang memenuhi syarat dapat dijadikan sebagai bank soal, sehingga pada tahun-tahun berikutnya soal tersebut dapat digunakan kembali sebagai alat ukur hasil belajar. D. KAJIAN PUSTAKA 1. Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian serupa pernah penulis lakukan yaitu tentang analisis butir soal ujian semester mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas III Madrasah Aliyah Negeri Yogyakarta tahun Hasil penelitian menujukkan bahwa dari 40 butir soal bentuk pilihan ganda terdapat tingkat kesukaran soal yang kategori sedang 22 butir soal, kategori sukar 10 soal dan kategori mudah sebanyak 8 butir. Sedangkan soal yang memenuhi kriteria validitas yang baik yaitu kooefisen biserial sebesar >0,30 sebanyak 32 butir soal dan sisanya gugur (8 soal). Selanjutnya hasil analisis reliabiltas soal SKI sebanyak 40 butir soal tersebut memiliki reliabilas cukup yaitu berdasarkan analisis dengan menggunakan rumus KR20 bahwa soal SKI yang digunakan pada ujian semester di Kelas III MAN Yogyakarya pada tahun 2007 sebesar 0, Penelitian di atas hanya melakukan analisis satu mata pelajaran saja, sedangkan yang akan penulis lakukan pada penelitian ini adalah menganalisis butir soal ujian madrasah ibtidaiyah untuk 5 (lima) mata pelajaran yang diujikan, yaitu Pkn, Bahasa Indonesia, IPA, Matematika dan IPS yang terkait dengan tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda butir soal, validitas butir soal dan reliabilitas tes. Penelitian ini akan dilakukan di gugus 2 madrasah ibtidaiyah Kota Palangka Raya. 2. Analisis Butir Soal Analisis butir soal dilakukan untuk mengetahui berfungsi tidaknya sebuah soal. Analisis pada umumnya dilakukan melalui dua cara, yaitu analisis soal secara teoritik atau kualitatif dan analisis soal secara empiris atau analisis soal secara kuantitatif. 2 Gito Supriadi, Analisis Butir Soal Ujian Semester Mata Pelajaran SKI di MAN Yogyakarta,( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal.20.

4 138 STAIN Palangka Raya Analisis soal secara teoritik atau analisis kualitatif dilakukan sebelum diadakan ujicoba, yakni dengan cara mencermati butir-butir soal yang telah disusun dilihat dari kesesuaian dengan kemampuan dasar dan indikator yang diukur serta pemenuhan persyaratan baik dari aspek materi, kontruksi, dan bahasa. 3 Sedangkan analisis soal secara kuantitatif menekankan pada karakteristik internal tes melalui data yang diperoleh secara empiris. Karakteristik internal secara kuantitatif dimaksudkan meliputi parameter soal tingkat kesukaran, daya pembeda, distribusi jawaban, dan reliabilitas. 4 Pada penelitian ini penulis tidak akan melakukan analisis soal secara kualitatif, akan tetapi difokuskan pada analisis soal secara kuantitatif yang meliputi parameter tingkat kesukaran soal, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas. 3. Alasan Perlunya Analisis Butir Soal Butir soal buatan guru atau kelompok kerja guru pada umumnya dikonstruksikan secara tergesa-gesa dan jarang atau tidak diujicobakan sebelum diadministrasikan. Akibatnya banyak butir soal yang digunakan dalam ujian tidak dapat memberikan atau menghasilkan informasi yang tidak tepat atau tidak akurat tentang kemampuan siswa. Padahal hasil ujian acapkali digunakan sebagai bahan keputusan tentang kelulusan siswa. Bila keputusan yang diambil didasarkan kepada informasi yang tidak benar atau tidak akurat, yang disebabkan oleh alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yaitu butir soal yang tidak terkonstruksi secara baik, maka tentu saja keputusan demikian itu adalah keputusan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Jadi jelasnya bahwa dibutuhkan alat yang dapat dipercaya yang dapat mengukur apakah alat ukur (butir soal) yang digunakan memang dapat dijadikan dasar untuk menentukan keputusan yang bijaksana. Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution ada beberapa alasan mengapa diperlukan analisis butir soal, yaitu: 1. Untuk dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan butir tes, sehingga dapat ditentukan butir yang baik atau yang harus direvisi. 2. Untuk menyediakan informasi tentang spesifikasi butir soal secara lengkap, sehingga akan lebih memudahkan bagi guru dalam menyusun perangkat soal yang akan memenuhi kebutuhan ujian dalam bidang dan tingkat tertentu. 3. Untuk segera dapat diketahui masalah yang terkandung dalam butir soal seperti: kemenduaan butir soal, kesalahan meletakkan kunci jawaban, soal yang terlalu sukar atau terlalu mudah atau soal yang tidak membedakan antara siswa yang mempersiapkan diri secara baik atau tidak dalam menghadapi tes. 4. Untuk dijadikan alat guna menilai butir soal yang akan disimpan dalam kumpulan soal atau bank soal Indeks Kesukaran Butir Soal Sangatlah penting untuk melihat tingkat kesukaran soal dalam rangka menyediakan berbagai macam alat diagnostik kesulitan belajar peserta didik ataupun dalam rangka meningkatkan penilaian berbasis kelas. Baik buruknya butir tes juga 3 Djemari Mardapi, Tes Hasil Belajar, Universitas Negeri Yogyakarta, (Yogyakarta: Tp, 2004) hal Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hal Asmawi Zainul dan Noehi Nasution, Penilaian Hasil Belajar, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, (Jakarta: PAU-PPAI-UT, 2001), hal. 172

5 139 STAIN Palangka Raya ditentukan oleh tingkat kesukaran butir tersebut, yang diperoleh dari analisis soal. Secara umum, menurut teori klasik, tingkat kesukaran dapat dinyatakan melalui beberapa cara diantaranya (1) proporsi menjawab benar, (2) skala kesukaran linear, (3) indeks Davis, dan (4) skala bivariat. Proporsi jawaban benar (p), yaitu jumlah peserta tes yang menjawab benar pada butir soal yang dianalisis dibandingkan dengan jumlah peserta tes seluruhnya merupakan tingkat kesukaran yang paling umum digunakan. 6 Indeks kesukaran suatu soal dinyatakan oleh suatu indeks yang dinamakan indeks kesukaran soal dan disimbolkan oleh huru p. Indeks kesukaran soal merupakan rasio antara penjawab soal dengan benar dan banyaknya penjawab soal. Secara teoretik dikatakan bahwa p sebenarnya merupakan probabilitas empirik untuk lulus soal tertentu bagi kelompok siswa tertentu. Secara matematis tingkat kesukaran butir soal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: p = B N Keterangan: p = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar N = jumlah peserta tes Besarnya indeks kesukaran berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Suatu soal yang mempunyai p = 0, artinya soal itu terlalu sukar karena tidak ada peserta tes yang menjawab benar, sedangkan butir yang mempunyai harga p = 1, artinya soal itu terlalu mudah karena setiap peserta tes dapat menjawab dengan benar. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga p, butir soal tersebut semakin mudah. Hal demikian secara logis sebetulnya dikatakan tingkat kemudahan butir soal. 7 Menurut Fernandes seperti dikutip Adi Suryanto 8 kategori tingkat kesukaran dibedakan menjadi tiga kategori seperti nampak pada tabel 1 berikut: Tabel 1 : Kategori Tingkat Kesukaran Nilai p Kategori 0,00 0,24 Sukar 0,25 0,75 Sedang 0,76 1,00 Mudah Guna menyusun butir soal untuk naskah ujian menurut Asmawi dan Nasution sebaiknya digunakan butir soal yang tingkat kesukarannya berimbang yaitu: sukar = 25%, sedang = 50%, dan mudah = 25%. Dalam penggunaan butir soal dengan komposisi seperti itu maka dapat diterapkan penilaian berdasarkan acuan norma atau acuan patokan. Bila komposisi butir soal dalam suatu naskah ujian tidak berimbang, maka penggunaan penilaian acuan norma tidaklah tepat, karena informasi kemampuan yang dihasilkan tidaklah akan terdistribusi dalam suatu kurva normal. 9 6 Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, hal Allen, M.J. and Yen, W. Introduction to Measurement Theory.( Monterey: Brooks/Cole Publishing Company, 1979), hal Adi Suryanto, dkk, Evaluasi Pembelajaran di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), hal Asmawi Zainul dan Noehi Nasution, Penilaian Hasil Belajar, hal. 177.

6 140 STAIN Palangka Raya Tingkat kesukaran (p) sebenarnya merupakan nilai rata-rata dari kelompok peserta tes. Oleh karena itu tingkat kesukaran sebenarnya adalah rata-rata sari suatu distribusi skor kelompok dari suatu soal. paling tidak ada dua ciri tingkat kesukaran. Pertama, tingkat kesukaran merupakan ukuran soal, tidak menunjukkan karakteristik soal. Tingkat kesukaran soal dalam hal ini didefinisikan sebagai frekuensi relatif terhadap pengambil tes. Kedua, tingkat kesukaran merupakan karakteristik soal itu sendiri maupun pengambil tes. 10 Butir soal yang dianggap dapat digunakan (baik) adalah butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran dalam kategori sedang Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (siswa yang mempunyai kemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (siswa yang mempunyai kemampuan rendah). Fungsi dari daya beda itu adalah mendeteksi perbedaan individual yang sekecil-kecilnya di antara para subjek tes, sejalan dengan fungsi dan tujuan tes itu sendiri. Butir yang demikian dikatakan valid atau cermat. 12 Indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah adalah indeks daya pembeda (item discrimination). Indeks daya pembeda soal-soal yang ditetapkan dari selisih proporsi yang menjawab dari masing-masing kelompok. Indeks ini menunjukkan keseuaian antara fungsi soal dengan fungsi tes secara keseluruhan. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda berkisar antara -1 sampai dengan +1. Tanda negatif menunjukkan bahwa peserta tes yang kemampuannya rendah dapat menjawab benar, sedangkan peserta tes yang kemampuannya tinggi menjawab salah. Dengan demikian soal yang indeks daya pembedanya negatif menunjukkan terbaliknya kualitas peserta tes. Indeks daya pembeda dihitung atas dasar pembagian kelompok menjadi dua bagian, yaitu kelompok atas yang merupakan peserta yang berkemampuan tinggi dengan kelompok bawah yaitu kelompok peserta tes yang berkemampuan rendah. Kemampuan tinggi ditunjukkan dengan perolehan skor yang tinggi dan kemampuan rendah ditunjukkan dengan perolehan skor yang rendah. Pada umumnya para ahli tes membagi kelompok ini menjadi 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah. 13 Daya pembeda butir soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus: D = PA - PB D = indeks daya beda butir soal PA = proporsi kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Indeks daya pembeda yang ideal adalah yang sebesar mungkin mendekati angka 1, semakin besar indeks daya pembeda berarti soal tersebut semakin mampu membedakan antara mereka yang menguasai bahan yang diujikan dan mereka yang tidak menguasai bahan. Semakin kecil indeks daya pembeda (mendekati 0) berarti semakin tidak jelaslah 10 Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas Tes dan Interpretasi Hasil Belajar... hal Adi Suryanto, dkk, Evaluasi Pembelajaran di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), hal Saifudin Azwar, Tes prestasi : Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2005), hal Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas Tes dan Interpretasi Hasil Belajar,... hal. 24.

7 141 STAIN Palangka Raya fungsi soal yang bersangkutan dalam membedakan mana subjek yang menguasai bahan pelajaran dan mana subjek yang tidak tahu apa-apa. Menurut Ebel kriteria indeks daya beda adalah sebagai berikut: Tabel 2: Indeks Daya Pembeda Soal 14 Nilai D Kategori Keterangan D 0,40 Sangat baik Diterima 0,30 D 0,39 Baik Perlu peningkatan 0,20 D 0,29 Cukup Revisi D 0,19 Tidak baik Dibuang 6. Validitas Butir Soal Dua prinsip dasar permasalahan dalam penilaian adalah menentukan apakah sebuah tes telah mengukur apa yang hendak diukur dan apakah sebuah tes telah tepat digunakan untuk membuat suatu keputusan tentang pengambil tes. Secara umum validitas dapat dikatakan sebagai ketepatan alat ukur untuk mengukur sesuatu. Validitas dibedakan menjadi dua macam yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis sama dengan analisis kualitatif terhadap sebuah soal, yaitu untuk menentukan berfungsi tidaknya suatu soal berdasarkan kriteria yang telah ditetantukan, misalnya kriteria materi, konstruksi dan bahasa. Sedangkan validitas empiris adalah analisis kuantitatif yang berhubungan dengan indeks validitas. Validitas adalah kualitas yang menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran (diagnosis) dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah laku. Di dalam buku Encyclopedia of Education yang ditulis oleh Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan, disebutkan : A test is valid if it measures what it purpose to measure. Artinya sebuah tes dikatakan valid apabila benar-benar dapat mengukur apa yang diukur. 15 Purwanto menyatakan, validitas merupakan syarat terpenting dalam suatu alat evaluasi. Suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi (disebut valid) jika teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur. 16 Sebagaimana dikatakan oleh Cronbach: How well a test or evaluative technique does the job that it is employed to do. 17 Validitas bukanlah suatu ciri atau sifat yang mutlak dari suatu teknik evaluasi, ia merupakan suatu ciri yang relatif terhadap tujuan yang hendak dicapai oleh pembuat tes. Dari pendapat di atas maka dapat dikatakan bahwa validitas adalah menunjukkan adanya kesesuaian, ketepatan, kebenaran alat tes dengan antara hasil tes. Atau dengan kata lain, bahwa sebuah tes dapat dikatakan valid apabila dapat mengukur atau mengungkap apa yang seharusnya diungkap atau diukur melalui tes tersebut. 14 Robert L Ebel, Essentials of Educational Measurement Third Edition, (New Jersey: Prentice-Hall Inc, Englewood Cliffs, 1979), h Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Bumi Aksara, Jakarta, 1999), hal Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000), hal Cronbach, L.J, Essentials of Psychologycal Testing, (New York: Harper & Row, Publisher. Icn., 1984), hal. 26

8 142 STAIN Palangka Raya Jadi tes hasil belajar dapat dinyatakan valid apabila hasil belajar sebagai alat pengukur keberhasilan belajar peserta didik, dengan secara tepat, benar, shahih, telah dapat mengukur atau mengungkap hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik,setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Surapranata berpendapat bahwa validitas soal juga merupakan indeks diskriminasi soal atau daya pembeda soal. Angka yang menunjukkan besarnya validitas soal disebut dengan indeks validitas soal yang besarnya berkisar antara -1 sampai dengan Terdapat berbagai cara yang digunakan untuk menentukan validitas diantaranya adalah dengan menggunakan korelasi biserial sebagai berikut: r bis M p Mt x SDt p q Keterangan: rbis = Koefisien korelasi biserial Mp = rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar Mt = rerata skor total St = standar deviasi skor total p = proporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal q = 1 p Guna menetapkan butir soal yang valid dalam penelitian ini memberikan batasan indeks validitas sebesar > 0,30. Hal ini sebagaimana pendapat Nunaly dalam Surapranata bahwa korelasi di atas 0,30 dipandang sebagai butir tes yang baik Reliabilitas Tes Evaluasi pendidikan melibatkan banyak kegiatan teknis dalam menentukan metode dan format penilaian yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut diperlukan dalam menafsir dan menetapkan keputusan untuk kepentingan pendidikan. Penilai membutuhkan keterampilan dalam mengidentifikasi dan memahami berbagai macam perspektif penilaian, baik penilaian kontekstual dan proses maupun penilaian hasil. Karena penilaian merupakan pusat kontrol keberhasilan program pendidikan, maka terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penilaian, yaitu validitas dan reliabilitas. Validitas mengacu pada keberartian, kebenaran, kemanfaatan, dan kesesuaian skor tes. Validitas merupakan karakteristik suatu tes ketika diujikan pada suatu kelompok peserta tes. Validasi suatu instrumen mencakup pengumpulan data empiris dan argumentasi logis untuk menunjukkan bahwa kesimpulan tertentu adalah tepat. Sedangkan reliabilitas yang berarti konsistensi adalah ciri umum dari suatu instrumen pengukuran dan penilaian pendidikan. Konsistensi tinggi skor instrumen dari suatu pengukuran ke pengukuran berikutnya merupakan ciri terpenting dari instrumen yang berkualitas tinggi. 18 Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas Tes dan Interpretasi Hasil Belajar,... hal Ibid. Hal. 64

9 143 STAIN Palangka Raya Reliabilitas telah didefinisikan dengan cara yang berbeda oleh pengarang yang berbeda. Cara yang terbaik untuk membahas reliabilitas adalah sejauhmana hasil pengukuran dari suatu instrumen mewakili karakteristik yang diukur. Sebagai contoh, reliabilitas didefinisikan seberapa besar konsistensi skor tes yang dicapai peserta tes pada pengujian ulang. Definisi ini akan memuaskan jika skor tes dapat menggambarkan kemampuan peserta tes; jika tidak maka skor tes tidak sistematis, tidak dapat diulangi atau tidak terikat. Reliabilitas juga diartikan sebagai indikator ketidakhadiran kesalahan acak. Jika kesalahan acak dapat diperkecil maka skor tes akan lebih konsisten dari suatu pengujian ke pengujian berikutnya. Definisi teoretis dari reliabilitas adalah proporsi keragaman skor tes yang disebabkan oleh keragaman sistematis dalam populasi peserta tes. Jika terdapat keragaman sistematis yang lebih besar dalam suatu populasi dibanding dengan populasi lainnya, seperti dalam semua siswa sekolah negeri dibandingkan hanya dengan kelas tertentu, tes akan mempunyai reliabilitas lebih besar untuk populasi yang lebih bervariasi. Reliabilitas adalah karakteristik bersama antara tes dan kelompok peserta tes. Reliabilitas tes bervariasi dari suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Arikunto mengartikan bahwa reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil. 20 Para profesional pengukuran menganggap reliabilitas sebagai persyaratan utama suatu instrumen penilaian. Dalam teori tes diakui bahwa skor tes akan valid (benar) jika skor tes tersebut reliabel. Asumsi ini didasarkan pada suatu model matematika teori tes dimana skor perolehan terdiri atas skor tulen dan skor galat (obtained score = true score + error score). Semakin sedikit kesalahan dalam suatu tes (yaitu semakin reliabel) semakin valid skor tes. Karenanya, suatu penilaian yang tidak reliabel secara otomatis tidak valid. Penekanan utama dalam mengumpulkan data untuk menentukan reliabilitas tes adalah pada konsistensi dihubungkan dengan reliabilitas skor atau reliabilitas penilai. Reliabilitas skor berarti bahwa jika suatu tes telah diadministrasikan pada penempuh ujian untuk kedua kalinya, maka penempuh ujian akan tetap memperoleh skor yang sama dengan pengadministrasian yang pertama. Salah satu cara para spesialis pengukuran dalam menentukan reliabilitas skor tes adalah melalui tes standar. Jika penempuh ujian diuji kembali, mereka harus melengkapi tugas yang sama persis dalam kondisi yang juga persis sama. Hal ini akan membantu dalam pencapaian hasil tes yang konsisten. Tinggi rendahnya koefisien reliabilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor. Crocker dan Algina dalam Surapranata menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi koefisien reliabilitas antara lain panjang suatu tes, kecepatan, homogenitas belahan, dan tingkat kesukaran soal. menurut Crocker dan Algina tingkat kesukaran memegang peranan paling dominan mempengaruhi reliablibitas tes. Hasil penelitian Aiken menunjukkan bahwa pengaruh tingkat kesukaran memegang peranan paling besar pada koefisien reliabilitas. Hal ini disebabkan karena menyangkut variasi jumlah soal yang dapat dijawab benar. Semakin sukar soal-soal dalam perangkat tes akan semakin besar pula variasi skor yang diperoleh belahan. Dengan demikian maka akan semakin besar pula reliabilitas tes tersebut. Sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran suatu soal semakin kecil pula 20 Suharsimi Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi),... hal. 86

10 144 STAIN Palangka Raya reliabilitasnya. 21 Untuk dapat mengestimasi reliabilitas terdapat beberapa metode reliabilitas yaitu (1), test-retest atau stabilitas (2) pararel atau ekuivalen, (3) split-half atau belah dua, (4) interval consintency, dan (5) dengan KR-20. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mencari reliabilitas tes adalah dengan persamaan KR-20 sebagai berikut: r 11 = ( k k 1 ) pq (S2 S 2 ) Keterangan: r11 = reliabiltas tes p = proporsi peserta tes menjawab benar q = proporsi peserta tes menjawab salah (q = 1-p) pq = jumlah perkalian antara p dan q k = banyaknya soal Sedangkan kriteria yang digunakan untuk memberikan interpretasi hasil penelitian ini digunakan batasan indeks reliabilitas sebesar 0,70. Artinya bahwa jika tes hasil belajar yang memiliki koofesien reliabilitas sebesar 0,70 merupakan tes yang baik. Hal ini sebagaimana pendapat Nunnaly dalam Surapranata bahwa koefisien reliabilitas 0,70 sampai 0,80 termasuk reliabilitas cukup tinggi. 22 METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Langkai Kota Palangka Raya yang merupakan sebagai tempat diselenggarakannya ujian madrasah ibtidaiyah pada tahun ajaran 2010/2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan format deskriptif, yang bertujuan untuk menjelaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian berdasarkan apa yang terjadi. 23 Berbagai kondisi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karakteristik butir soal yang digunakan sebagai naskah ujian madrasah ibtidaiyah tahun ajaran 2010/2011, yang mencakup tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal, validitas soal dan reliabilitas tes. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal ujian madrasah ibtidaiyah tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari mata pelajaran Pkn, Bahasa Indonesia, IPA, Matematika dan IPS serta lembar jawaban siswa. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik dokumentasi, yaitu: 1. Naskah soal ujian madrasah ibtidaiyah tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri dari naskah soal mata pelajaran Pkn, Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, dan IPS. 2. Lembar jawaban siswa yang terdiri dari lembar jawaban soal mata pelajaran Pkn, Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, dan IPS. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 21 Sumarna Surapranata,... hal Ibid hal Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 36

11 145 STAIN Palangka Raya 1. Menggunakan rumus proporsi untuk menganalisis tingkat kesukaran butir soal. Rumus yang dimaksud adalah sebagai berikut: p = B N p = tingkat kesukaran butir soal B = banyaknya peserta tes yang menjawab benar N = banyaknya peserta tes 2. Menggunakan rumus daya pembeda soal untuk menganalisis daya pembeda soal. persamaan yang digunakan adalah: D = PA - PB D = indeks daya beda butir soal PA = proporsi kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar 3. Menggunakan rumus korelasi biserial untuk menganalisis validitas butir soal, sebagai berikut: r bis M p Mt x SDt Keterangan: rbis = Koefisien korelasi biserial Mp = rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar Mt = rerata skor total St = standar deviasi skor total p = proporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal q = 1 p 4. Dengan rumus KR-20 untuk menganalisis reliabilitas tes sebagai berikut: r 11 = ( k k 1 ) pq (S2 S 2 ) Keterangan: r11 = reliabiltas tes p = proporsi peserta tes menjawab benar q = proporsi peserta tes menjawab salah (q = 1-p) pq = jumlah perkalian antara p dan q k = banyaknya soal p q Guna melakukan perhitungan dan pengolahan data, maka penulis menggunakan alat bantu komputer program Microsoft Excel, dengan tetap mengacu pada rumus-rumus yang telah ditetapkan. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian tentang kualitas butir soal ujan akhir Madrasah Ibtidaiyah tahun pelajaran 2010/2011 di Palangka Raya ini difokuskan pada mata pelajaran yang penyusunan

12 146 STAIN Palangka Raya soalnya dilakukan oleh Kelompok Kerja Madrasah (KKM) yang terdiri dari mata pelajaran Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan Sejarah Kebudayaan Islam. Kualitas butir soal dalam penelitian ini adalah kualitas butir soal ditinjau dari segi tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas. Adapun hasil penelitian tersebut disajikan sebagai berikut: A. Tingkat Kesukaran Butir Soal Ujian Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab, dan Sejarah Kebudayaan Islam 1. Tingkat Kesukaran Butir Soal Ujian Qur an Hadits Soal ujian akhir madrasah ibtidaiyah tahun pelajaran 2010/2011di Palangka Raya mata pelajaran Qur an Hadits yang diujikan sebanyak 50 soal dalam bentuk pilihan ganda dengan alternatif pilihan jawaban sebanyak 4 (empat) pilihan (A, B, C, D). Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal Qur an Hadits diperoleh bahwa dari 50 soal Qur an Hadits yang diujikan terdapat 3 soal (6%) kategori sangat mudah, 39 soal (78%) kategori mudah, 6 soal (12%) kategori sedang, dan 2 soal (4%) kategori sukar. Sedangkan tingkat kesukaran soal kategori sangat sukar tidak ditemukan. Berdasarkan data tersebut bahwa soal ujian Qur an Hadits yang dapat digunakan adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran dalam kategori sedang sebanyak 6 soal. Hal ini sebagaimana pendapat Suryanto bahwa butir soal yang dianggap sangat bermanfaat (useful) adalah butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran dalam kategori sedang. 24 Soal-soal yang dimaksud adalah sebagaimana dalam tabel berikut: Tabel 3 Soal Ujian Qur an Hadits Yang Memiliki Tingkat Kesukaran Kriteria Sedang Soal B P Kategori Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang 2. Tingkat Kesukaran Butir Soal Ujian Akidah Akhlak Jumlah soal ujian mata pelajaran Akidah Akhlak sebanyak 50 soal dan disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda terdiri 4 (empat) pilihan jawaban (A,B,C,D). Hasil analisis tingkat kesukaran butir soal ujian mata pelajaran Akidah Akhlak diperoleh bahwa butir soal yang memiliki kategori Sangat mudah sebanyak 32 soal (64%) dan 24 Adi Suryanto dkk, Evaluasi Pembelajaran di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 5.23

13 147 STAIN Palangka Raya soal yang memiliki kategori mudah sebanyak 18 soal (36%). Sedangkan soal dalam kategori sukar, sangat sukar, dan sedang tidak ditemukan. Berdasarkan analisis data di atas bahwa soal ujian Akidah Akhlak tidak terpenuhinya butir soal yang kategori sedang sehingga dapat dikatakan bahwa soal ujian Akidah Akhlak tidak terdapat kriteria tingkat kesukaran soal yang baik. 3. Tingkat Kesukaran Butir Soal Ujian Fiqih Soal ujian mata pelajaran Fiqih juga dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah soal 50 butir soal. Hasil analisis diperoleh bahwa jumlah soal yang memiliki kategori sangat mudah sebanyak 2 soal (4%), soal yang memiliki kategori mudah sebanyak 42 soal (84%), dan soal yang kategori sedang sebanyak 6 soal (12%). Sedangkan soal dalam kategori sukar dan sangat sukar tidak ditemukan. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini bahwa butir soal yang dapat digunakan untuk alat tes adalah butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang. Dengan demikian untuk soal ujian Fiqih hanya 6 butir soal yang memenuhi kriteria baik, yaitu sebagaimana tertera dalam tabel berikut: Tabel 4 Daftar Soal Ujian Fiqih Yang Termasuk Kriteria Sedang Soal B P Kategori Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang 4. Tingkat Kesukaran Butir Soal Bahasa Arab Jumlah soal ujian Bahasa Arab sebanyak 50 soal disajikan dalam bentuk piligan ganda. Hasil analisis tingkat kesukaran butir menunjukkan bahwa soal yang memiliki kategori mudah sebanyak 32 soal (64%) dan yang memiliki kategori sedang sebanyak 17 soal (34%) serta kategori kesukaran sukar sebanyak 1 soal (2%). Sedangkan butir soal yang kategori sangat mudah dan sangat sukar tidak ditemukan. Berdasarkan data analisis tersebut maka butir soal ujian Bahasa Arab yang memenuhi kriteria tingkat kesukaran soal yang dapat digunakan adalah sebanyak 17 soal sebagaimana disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5 Daftar Soal Ujian Bahasa Arab Yang Termasuk Kriteria Sedang Soal B P Kategori Sedang

14 148 STAIN Palangka Raya Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang 5. Tingkat Kesukaran Butir Soal Sejarah Kebudayaan Islam Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran butir soal, bahwa dari 50 butir soal ujian Sejarah Kebudayaan Islam diperoleh 2 butir soal (4%) kategori sangat mudah dan 44 butir soal (88%) termasuk kategori mudah, serta 4 soal (8%) termasuk kategori sedang. Butir soal dalam kategori sukar dan sangat sukar tidak ditemukan. Dengan demikian maka soal ujian Sejarah Kebudayaan Islam yang termasuk butir soal dilihat dari tingkat kesukaran hanya 4 soal yang memenuhi kriteria tingkat kesukaran soal yang baik yaitu nomor soal yang tertera dalam tabel berikut: Tabel 6 Daftar Soal Ujian SKI Yang Termasuk Kriteria Sedang Soal B P Kategori Sedang Sedang Sedang Sedang B. Daya Pembeda Butir Soal Ujian Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab, dan Sejarah Kebudayaan Islam

15 149 STAIN Palangka Raya Guna menganalisis daya pembeda butir soal dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyusun tingkatan skor dari skor tertinggi sampai terendah berdasarkan hasil skor yang diperoleh peserta ujian, dan membagi 27% kelompok atas dan kelompok 27% kelompok bawah dari jumlah peserta ujian sebanyak 398 orang. Dengan pembagian tersebut diperoleh 107 peserta tes kelompok atas, dan 107 peserta tes kelompok bawah. Hasil analisis daya pembeda butir soal masing-masing mata pelajaran dijasikan sebagai berikut: 1. Daya Pembeda Butir Soal Ujian Qur an Hadits Berdasarkan hasil analisis daya pembeda butir soal ujian Qur an Hadits diperoleh bahwa butir soal ujian Qur an Hadits yang memiliki daya pembeda soal yang sangat baik hanya 1 soal (2%), dan yang memiliki daya pembeda soal yang baik sebanyak 10 soal (20%), dan yang memiliki daya pembeda soal cukup sebanyak 18 soal (36%), serta 21 soal (42%) memiliki daya pembeda soal yang tidak baik. Dari sebaran data tentang daya pembeda tersebut maka soal yang memiliki kriteria daya pembeda sebesar minimum 0.30 merupakan soal yang memiliki daya pembeda yang baik. 25 Berdasarkan kriteria tersebut maka untuk soal ujian Qur an Hadits yang digunakan di Madrasah Ibdidaiyah tahun pelajaran 2010/2011 di Kota Palangka Raya terdapat 11 butir soal yang memiliki daya pembeda yang baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7 Daftar Soal Ujian Qur an Hadits Yang Memiliki Daya Pembeda Butir Soal Yang Baik No. Soal BA BB BA/NA BB/NB D Keterangan Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik 25 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar,... h. 108.

16 150 STAIN Palangka Raya Butir soal yang terdapat pada tabel 7 di atas merupakan butir soal yang memiliki daya pembeda soal yang baik, karena telah menunjukkan indeks daya pembeda sebesar 0,30. Daya pembeda soal yang baik juga dapat dilihat dan dibandingkan pada jumlah peserta yang menjawab benar antara kelompok atas (BA) dan kelompok bawah (BB). Misalnya soal nomor 12 kelompok atas yang benar menjawab sebanyak 88 orang dan kelompok bawah sebanyak 56 orang. 2. Daya Pembeda Butir Soal Ujian Akidah Akhlak Hasil analisis daya pembeda butir soal ujian Akidah Akhlak diperoleh bahwa soal yang memiliki daya pembeda sangat baik sebanyak 3 soal (6%), dan soal yang daya bedanya baik tidak ditemukan, soal yang memiliki daya pembeda cukup sebanyak 7 soal (14%), serta soal yang daya pembedanya tidak baik sebanyak 40 soal (80%). Berdasarkan sebaran data tentang daya pembeda butir soal ujian Akidah Akhlak yang digunakan sebagai ujian akhir madrasah ibtidaiyah di Kota Palangka Raya, hanya terdapat 3 butir soal yang memiliki kualifikasi daya pembeda butir soal yang baik. Ketiga soal tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 8 Daftar Soal Ujian Akidah Akhlak Yang Memiliki Daya Pembeda Butir Soal Yang Baik No. Soal BA BB BA/NA BB/NB D Keterangan Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Dari tabel 8 di atas maka ketiga butir soal tersebut telah memenuhi kriteria minimal indeks daya pembeda butir soal yaitu sebesar 0,30. Hal ini dapat dibuktikan bahwa misalnya soal nomor 23 peserta kelompok atas lebih banyak menjawab benar dibandingkan dengan peserta kelompok bawah, begitu pula soal nomor 34 dan 36, peserta yang menjawab benar lebih banyak kelompok atas daripada peserta kelompok bawah sehingga menghasilkan indeks daya beda minimal Daya Pembeda Butir Soal Fiqih Dari 50 soal ujian mata pelajaran Fiqih terdapat 2 soal (4%) yang memiliki daya pembeda cukup, daya pembeda soal kategori sangat baik dan baik tidak ditemukan, sedangkan soal yang daya pembedanya tidak baik sebanyak 48 soal (96%). Berdasarkan analisis tentang daya pembeda butir soal ujian mata pelajaran Fiqih dari 50 soal yang diujikan ternyata tidak terdapat butir soal yang memenuhi kriteria minimal daya pembeda butir soal yang baik. Dengan demikian dapat dikatakan semua butir soal ujian mata pelajaran Fiqih yang digunakan di Madrasah Ibtidaiyah Kota

17 151 STAIN Palangka Raya Palangka Raya tahun pelajaran 2010/2011 tidak memiliki daya pembeda soal yang baik. Artinya soal yang diujikan tidak dapat digunakan untuk membedakan kelompok peserta ujian yang memiliki kemampuan di atas dan kelompok peserta ujian yang memiliki kemampuan bawah. 4. Daya Pembeda Butir Soal Bahasa Arab Berdasarkan hasil analisis daya pembeda butir soal ditemukan hanya 1 soal (2%) yang memiliki daya pembeda soal sangat baik, dan sisanya sebanyak 49 soal (98%) memiliki daya pembeda yang tidak baik. Butir soal ujian Bahasa Arab berdasarkan sebaran hasil analisis tentang daya pembeda butir soal ternyata hanya ada 1 butir soal yang mmenuhi kriteria daya pembeda soal yang baik, yaitu soal nomor 1 dengan indeks daya beda sebesar = 0,44 kategori sangat baik. Sedangkan butir-butir soal yang lain tidak memiliki daya pembeda soal yang baik. Dengan demikian maka soal ujian Bahasa Arab yang digunakan untuk ujian akhir Madrasah Ibtidaiyah di Kota Palangka Raya tahun pelajaran 2010/2011 belum memiliki daya pembeda soal yang baik. Artinya soal ujian tersebut belum dapat digunakan untuk membedakan peserta tes yang memiliki kemampuan tinggi dan peserta tes yang memiliki kemampuan rendah. 5. Daya Pembeda Butir Soal Sejarah Kebudayaan Islam Hasil analisis mengenai daya pembeda butir soal ujian Sejarah Kebudayaan Islam ditemukan bahwa hanya ada 1 soal (2%) yang memiliki daya pembeda butir soal yang baik, kemudian 4 soal (8%) memiliki daya pembeda butir soal yang cukup, tidak ada soal yang memiliki kategori sangat baik daya pembedanya, serta ditemukan 45 soal (90%) memiliki daya pembeda butir soal tidak baik. Berdasarkan analisis tersebut, maka soal ujian Sejarah Kebudayaan Islam yang memenuhi syarat atau memiliki daya pembeda soal yang baik hanya ada satu soal yaitu soal ujian nomor 21 dengan indeks daya beda sebesar = 0,31. Dengan demikian soal ujian Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah pada tahun pelajaran 2010/2011 belum memiliki daya pembeda butir soal yang baik. C. Validitas Butir Soal Ujian Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab, dan Sejarah Kebudayaan Islam Guna menguji validitas butir soal ujian Qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab, dan Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah peneliti menggunakan perhitungan statistik korelasi. Sehingga pengujian signifikansi korelasi dilakukan dengan membandingkan antara korelasi hitung (rxy) dengan r pada tabel. Hasil pengujian validitas masing-masing soal ujian disajikan sebagai berikut: 1. Validitas Butir Soal Ujian Qur an Hadits Berdasarkan pengujian validitas butir soal ujian Qur an Hadits diperoleh bahwa soal yang valid sebanyak 47 soal (94%) dan soal yang tidak valid sebanyak 3 soal (6%). Soal-soal yang valid tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 9

18 152 STAIN Palangka Raya Soal Daftar Soal Ujian Qur an Hadits Yang Valid Indeks Korelasi r Tabel Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

19 153 STAIN Palangka Raya Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Butir-butir soal tersebut dikatakan valid karena besarnya indeks korelasi lebih besar dari nilai r korelasi pada tabel. 2. Validitas Butir Soal Ujian Akidah Akhlak Melalui pengujian statistik korelasi product moment bahwa butir-butir soal ujian Akidah Akhlak yang valid sebanyak 29 soal (58%), dan soal yang tidak valid sebanyak 21 soal (42%). Butir soal Akidah Akhlak yang valid tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 10 Daftar Soal Ujian Akidah Akhlak Yang Valid Soal Indeks Korelasi r Tabel Keterangan

20 154 STAIN Palangka Raya Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 3. Validitas Butir Soal Fiqih

21 155 STAIN Palangka Raya Berdasarkan pengujian bahwa butir soal ujian mata pelajaran Fiqih yang valid sebanyak 46 soal (92%) dan yang tidak valid sebanyak 4 soal (8%). Berikut disajikan soal-soal Fiqih yang valid dalam tabel di bawah ini. Soal Tabel 11 Daftar Soal Ujian Fiqih Yang Valid Indeks r Tabel Keterangan Korelasi Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

22 156 STAIN Palangka Raya Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 4. Validitas Butir Soal Bahasa Arab Butir soal ujian mata pelajaran Bahasa Arab yang valid adalah sebanyak 47 soal (94%) dan butir soal yang tidak valid sebanyak 3 soal (6%). Butir soal ujian Bahasa Arab yang valid dapat dilihat pada tabel berikut: Soal Tabel 12 Daftar Soal Ujian Bahasa Arab Yang Valid Indeks Korelasi r Tabel Keterangan Valid Valid Valid

23 157 STAIN Palangka Raya Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

24 158 STAIN Palangka Raya Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 5. Validitas Butir Soal Sejarah Kebudayaan Islam Butir soal Sejarah Kebudayaan Islam setelah diuji dengan korelasi product moment diperoleh bahwa butir soal yang valid adalah sebanyak 45 soal (90%) dan butir soal yang tidak valid sebanyak 5 soal (10%). Butir-butir soal Sejarah Kebudayaan Islam yang valid adalah sebagai berikut: Soal Tabel 12 Daftar Soal Ujian SKI Yang Valid Indeks r Tabel Keterangan Korelasi Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Analisis Butir Soal Tes Prestasi Hasil Belajar

Analisis Butir Soal Tes Prestasi Hasil Belajar Analisis Butir Soal Tes Prestasi Hasil Belajar Oleh: Gito Supriadi ABSTRAK Untuk mendapatkan soal yang berkualitas baik maka perlu dilakukan analisis butir soal, Secara garis besar ada dua cara menganalisis

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN Tes adalah suatu pernyataan, tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan dan psikologi. Setiap butir

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal... (Ayu Nafisa) 1 ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF TEST QUESTION OF LEARNING ASSESSMENT RESULT OF THE STUDENT OF

Lebih terperinci

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Laporan Penelitian Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Oleh B. Esti Pramuki esti@ut.ac.id dan Nunung Supratmi nunung@ut.ac.id LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TERBUKA DIREKTORAT

Lebih terperinci

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO Analisis Validitas, Reliabilitas (Atik Fitriatun) 1 ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO THE ANALYSIS OF VALIDITY, RELIABILITY, AND

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Rahmatika Rahayu & M. Djazari 85-94

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Rahmatika Rahayu & M. Djazari 85-94 ANALISIS KUALITAS SOAL PRA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI QUALITY ANALYSIS OF PRE NATIONAL EXAMINATION QUESTIONS IN ECONOMIC-ACCOUNTING SUBJECT Oleh: Rahmatika Rahayu Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA Dwi Haryanto Guru SDN 1 Kutasari, Kabupaten Puralingga Email: dwiharyanto1968@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal...(Fitriani Fajar Sahwan) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC COURSE

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL Analisis Butir Soal.(Amelia Rahman dan Sukanti, M.Pd.)1 ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL THE ITEM ANALYSIS OF FINAL TEST OF ECONOMIC ACCOUNTING GRADE XI SOCIAL

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI TEST ITEM ANALYSIS OF FINAL EXAMINATION IN ECONOMIC ACCOUNTING SUBJECT Oleh: Wika Sevi Oktanin Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 1 Tadrib Vol. II No. 2 Edisi Desember 2016 TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 Robi Awaludin Alumni UIN Raden Fatah

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS...

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS... 1 ANALISIS BUTIR SOAL BJEKTIF UAS SEMESTER GENAP KELAS VII PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DI SMP NEGERI 3 BALUNG Hani Wijayanti, Bambang Hari, Hety Mustika

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN Analisis Butir Soal... (Ratna Candra Wulaningtyas) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN AN ITEM ANALYSIS OF FINAL EXAMINATION ITEM OF PENGANTAR

Lebih terperinci

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM 1 THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM Jenlifita Marla Putri 1, Muhammad Nasir 2, Azhar 3 Email:jenlifitamarlap.utie@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Oktawuri Prihantiwi dan M. Djazari, M.Pd) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC Oleh:

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR. Oleh: Djunaidi Lababa*

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR. Oleh: Djunaidi Lababa* ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR Oleh: Djunaidi Lababa* Abstrak Tes merupakan salah satu cara paling mudah dan murah yang bisa dilakukan untuk memotret kemajuan belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN ADMINISTRASI PAJAK

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN ADMINISTRASI PAJAK Analisis Kualitas Soal... (Diah Intan Kusuma) 1 ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN ADMINISTRASI PAJAK AN ANALYSIS OF THE QUALITY OF FINAL EXAMINATION QUESTIONS OF TAX ADMINISTRATION SUBJECT

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati

ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal matematika pada UKA PLPG

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN TEORI KEJURUAN AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN TEORI KEJURUAN AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Nur Fitrah Ramadhani L.) 1 ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN TEORI KEJURUAN AKUNTANSI ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF TEORI KEJURUAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Eksperimen. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen murni. Sedang

Lebih terperinci

ANALISIS TES BUATAN GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA KELAS V SD 1 KATOBENGKE

ANALISIS TES BUATAN GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA KELAS V SD 1 KATOBENGKE ANALISIS TES BUATAN GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA KELAS V SD 1 KATOBENGKE Azis Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unidayan Baubau Email: azis_nasam@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 1, Tahun 2013 Eny Puri Rahayu &Sukanti Halaman 67-81

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 1, Tahun 2013 Eny Puri Rahayu &Sukanti Halaman 67-81 ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS EKONOMI AKUNTANSI Oleh : Eny Puri Rahayu 1 Sukanti 2 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal Ulangan Kenaikan Kelas Ekonomi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dalam menyelesaikan soal. Namun setelah diprediksi lebih lanjut,

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dalam menyelesaikan soal. Namun setelah diprediksi lebih lanjut, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu pengetahuan yang abstrak, sehingga kita membutuhkan pemahaman dan keterampilan yang mendalam untuk bisa menguasainya. Di antara keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 66

BAB III METODE PENELITIAN. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 66 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono. menyatakan bahwa penelitian pengembangan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Sugiyono menyatakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal... (Rashintia Afra Nada) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI THE TEST ITEMS ANALYSIS OF ODD SEMESTER FINAL TEST OF ECONOMIC ACCOUNTING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI Analisis Butir Soal...(Dewa Ayu Putri Arumsari ) ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF SECOND SEMESTER FINAL EXAM QUESTION OF

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Arina Bahro Shabrina) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF INTRODUCTION TO ACCOUNTING AT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP 34 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP Negeri 2 Limboto, Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo dengan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Analisis Empirik yang Meliputi Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Fungsi Distraktor. 1. Analisis Validitas Butir Soal Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB II KAJIAN TEORETIK BAB II KAJIAN TEORETIK 2.1 Tinjauan Tentang Kualitas Berbicara tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Muslikah Purwanti 81-94

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Muslikah Purwanti 81-94 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE EXCEL 2010 ANALYSIS OF FINAL EXAM QUESTIONS IN FINANCIAL ACCOUNTING USING MICROSOFT EXCEL 2010 Oleh: Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya. 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya. B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk menentukan kualitas tes matematika soal ujian madrasah 2012/2013 di MAN Wonosobo. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember pada 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember pada tahun 2013, di MTs Darul Ulum Palangka Raya kelas VIII semester I tahun

Lebih terperinci

Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111

Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111 Analisis Kualitas Butir Soal Ujian Semester Genap Mata Pelajaran Kimia Kelas X MAN Model Banda Aceh Tahun Pelajaran 2014/2015 Menggunakan Program Proanaltes Marthunis M., Ibnu Khaldun, Zulfadli Prodi Kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan (lapangan). 1 Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography. Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo ANALISIS SOAL TES SEMESTER GENAP PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI SMA DI KECAMATAN COMAL PEMALANG Arista Noviyanto

Lebih terperinci

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi,

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi, 0 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 NATAR Rima Melati 1, Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. 2 Drs. Zulkarnain, M.Si. 3 The objective of the research was to analyze

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti jalan yang ditempuh atau dilewati. Sedangkan penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

Lebih terperinci

AKTERISTIK BUTIR TES MATEMATIKA PADA TES BUATAN MGMP MATEMATIKA KOTA PALOPO BERDASARKAN TEORI KLASIK

AKTERISTIK BUTIR TES MATEMATIKA PADA TES BUATAN MGMP MATEMATIKA KOTA PALOPO BERDASARKAN TEORI KLASIK Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 AKTERISTIK BUTIR TES MATEMATIKA PADA TES BUATAN MGMP MATEMATIKA KOTA PALOPO BERDASARKAN TEORI KLASIK Syamsir Sainuddin 1, Muhammad Ilyas 2 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tujuan tertentu. 1 Jenis penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI

PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI 566 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 4, No.1, 2010, hlm 566-573 PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI Murbangun Nuswowati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan desain penelitian jenis One Group Pretest-Posttest Design. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design dengan bentuk One-Shoot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan) dimana dalam design penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Insar Damopolii 1 Universitas Papua 1 i.damopoli@unipa.ac.id

Lebih terperinci

EFEK PEMUSATAN DATA TERHADAP PARAMETER ITEM BERBASIS CLASICAL TEST THEORY (CTT)

EFEK PEMUSATAN DATA TERHADAP PARAMETER ITEM BERBASIS CLASICAL TEST THEORY (CTT) SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 EFEK PEMUSATAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian merupakan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan 8 BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Subyek penelitiannya dibedakan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI THE TEST ITEM ANALYSIS OF 1 st SEMESTER FINAL EXAM OF ACCOUNTING COMPUTER Oleh: Sony Irawan Pendidikan Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan analisisnya pada datadata

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan analisisnya pada datadata 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan analisisnya pada datadata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini diperoleh dari item-item tes dan lembar jawaban

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini diperoleh dari item-item tes dan lembar jawaban BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dalam penelitian ini diperoleh dari item-item tes dan lembar jawaban siswa peserta try out 1 UN Matematika SMA/MA jurusan IPA tahun pelajaran 2010/2011 di Kota

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Untuk mengetahui efektif tidaknya model pembelajaran Probing Prompting dengan pendekatan Scientific dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi Sifat-sifat Operasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN X O BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini berdesain One-Shot Case Study. yaitu dengan

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL KONSEP DASAR IPA 1 MELALUI PENGGUNAAN PROGRAM KOMPUTER ANATES VERSI 4.0 FOR WINDOWS

ANALISIS BUTIR SOAL KONSEP DASAR IPA 1 MELALUI PENGGUNAAN PROGRAM KOMPUTER ANATES VERSI 4.0 FOR WINDOWS 106 ANALISIS BUTIR SOAL KONSEP DASAR IPA 1 MELALUI PENGGUNAAN PROGRAM KOMPUTER ANATES VERSI 4.0 FOR WINDOWS mahmud_131079@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitan ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 8 Kota Bandung pada tahun ajaran 2013/2014. Kemudian terpilih dua kelas yaitu kelas XI IPS 1 dan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN ANALISIS POKOK UJI DRA. SITI SRIYATI, M.Si JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UPI ANALISIS POKOK UJI / TEKNIK ANALISIS SOAL TES ISTILAH YANG DIBERIKAN PADA PEKERJAAN YANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu hasil penelitian yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan buku pedoman penulisan karya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen sejati (true experimental design), bentuk yang digunakan adalah

Lebih terperinci

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF Sebelum instrument digunakan dalam pengambilan data penelitian, maka sebaiknya instrument dilakukan beberapa uji agar instrument yang digunakan memberikan hasil yang lebih akurat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen (experimental research). Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai 11 BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian post test only control design. Subjek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru di kelas XI IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran 2013/2014,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA SMAN 12 Pekanbaru pada saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh 1. Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis penguasaan konsep siswa kelas XI MAN 1 Semarang pada pembelajaran dengan metode discovery-inquiry

Lebih terperinci

KUALITAS TES PRA OLIMPIADE BIDANG STUDI MATEMATIKA TINGKAT SMP DI KOTA BAUBAU

KUALITAS TES PRA OLIMPIADE BIDANG STUDI MATEMATIKA TINGKAT SMP DI KOTA BAUBAU Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 KUALITAS TES PRA OLIMPIADE BIDANG STUDI MATEMATIKA TINGKAT SMP DI KOTA BAUBAU La Eru Ugi 1, Darma Ekawati 2 Universitas Dayanu Ikhsanuddin 1,

Lebih terperinci