BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002;43): Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya); penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. 2. Menurut Komaruddin (1994;163) Analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang padu. 3. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001;189): Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. 4. Menurut Kamus Akuntansi (2000;48): Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang memungkinkan tentang perbedaan yang muncul. Misalnya seorang pemeriksa (auditor) akan melakukan analisa perkiraan pengeluaran untuk menentukan apakah pengeluaran telah dibebankan terhadap pos yang tepat, yang diuji / diverifikasi dengan dokumen. Contoh lainnya, penilaian kesehatan keuangan suatu perusahaan dengan melakukan analisa laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi atau kredit. Dari definisi-definisi dapat disimpulkan bahwa analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagian-bagian atau komponen

2 sehingga dapat diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu sama lain serta fungsi masing-masing bagian dari keseluruhan. Menurut Harahap (2001;190), jika analisis dikaitkan dengan penggunaan laporan keuangan maka pengertian analisis yang digabungkan dengan penggunaan laporan keuangan menjadi sebagai berikut: Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. 2.2 Laporan Keuangan Laporan keuangan pada hakekatnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan data keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Agar tidak salah dalam memakai informasi (laporan akuntansi) ini maka perlu diketahui secara benar pengertian dari proses akuntansi atau disebut juga siklus akuntansi. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengukuran, interpretasi, dan komunikasi data keuangan. Accounting Principle Board (APB) Statement No.4 mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang digunakan dalam memilih keputusan terbaik diantara beberapa alternatif keputusan Pengertian Laporan Keuangan Ada beberapa pengertian laporan keuangan yang telah dikemukakan oleh beberapa orang antara lain: Menurut Siegel yang dialihbahasakan oleh Kurdi (1999;185), menjelaskan bahwa: laporan keuangan yang diperlukan adalah neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan. Ketiganya dapat digabungkan dengan

3 laporan pelengkap untuk melukiskan status keuangan atau kinerja organisasi. Menurut Bambang Riyanto (2001;327): Laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan finansial suatu perusahaan, di mana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan laba-rugi (Income Statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu, yang biasanya meliputi periode satu tahun. Menurut Munawir (2002;2) pengertian laporan keuangan adalah : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Menurut IAI (2002;2): laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan Komponen-komponen Laporan Keuangan Laporan keuangan yang lengkap dapat dilihat dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (2002;2) yang terdiri dari komponen-komponen berikut ini: 1. Neraca, 2. Laporan laba rugi, 3. Laporan perubahan ekuitas, 4. Laporan arus kas, dan 5. Catatan atas laporan keuangan. Komponen-komponen dari laporan keuangan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Neraca Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur posisi keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Neraca umumnya mencakup pos-pos berikut:

4 - Aktiva berwujud, - Aktiva tidak berwujud, - Aktiva keuangan, - Investasi yang diperlukan menggunakan metode ekuitas, - Persediaan, - Piutang usaha dan piutang lainnya, - Kas dan setara kas, - Hutang usaha dan hutang lainnya, - Kewajiban yang diestimasi, - Kewajiban berbunga jangka panjang, - Hak minoritas, dan - Modal saham dan pos ekuitas lainnya Pos, judul dan sub-jumlah lainnya disajikan dalam laporan laba rugi apabila diwajibkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk menyajikan kinerja keuangan secara wajar. 2. Laporan laba rugi Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyaji secara wajar selama suatu periode tertentu. Laporan keuangan laba rugi umumnya mencakup pos-pos berikut: - Pendapatan, - Rugi laba perusahaan, - Beban pinjaman, - Bagian dari rugi atau laba perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlukan menggunakan metode ekuitas, - Beban pajak, - Rugi atau laba dari aktivitas normal perusahaan, - Pos luar biasa, - Hak minoritas, - Rugi atau laba bersih untuk periode berjalan. Pos, judul dan sub-jumlah lainnya disajikan dalam laporan laba rugi apabila diwajibkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau apabila

5 penyajian tersebut diperlukan untuk menyajikan kinerja keuangan perusahaan secara wajar. 3. Laporan perubahan ekuitas Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan: - Rugi atau laba bersih periode yang bersangkutan. - Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas. - Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait. - Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik. - Saldo akumulasi rugi dan laba pada awal dan akhir periode serta perubahannya. - Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan. 4. Laporan arus kas Laporan arus kas merupakan laporan keuangan dasar yang berisi mengenai aliran kas masuk dan keluar perusahaan. Laporan kas ini merupakan pengganti dari laporan perubahan posisi keuangan yang menyajikan informasi mengenai sumber dan penggunaan dana perusahaan, dimana pengertian dana dapat didefinisikan sebagai modal kerja (aktiva lancar dikurangi pasiva lancar), ataupun dapat didefinisikan sebagai kas. Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam pernyataan ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisah (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. 5. Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan

6 informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan: - Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting. - Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. - Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar Arti Penting Laporan Keuangan Laporan keuangan dapat digunakan sebagai media komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, oleh karena itu akuntansi dinamakan bahasa bisnis. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan tertentu sangatlah penting untuk mengetahui kinerja dan perkembangan keuangan perusahaan tersebut. Informasi ini bisa diperoleh melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang merupakan produk dari sistem akuntansi sebagai realisasi fungsinya sebagai penyedia jasa informasi keuangan yang relevan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pihak intern dan pihak ekstern. Pihak intern adalah pihak yang berada didalam perusahaan, seperti pemilik perusahaan, para manajer, dan lainnya. Sedangkan pihak ekstern adalah pihak yang berada diluar perusahaan tetapi memiliki hubungan dengan perusahaan, seperti investor, kreditur, bankir dan pemerintah. Melalui analisis laporan keuangan akan dapat diketahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya, baik jangka pendek, maupun jangka panjang, mengukur struktur modal, distribusi aktiva, likuiditas, profitabilitas, serta nilai buku per lembar saham.

7 Analisis laporan keuangan perlu dilakukan karena laporan keuangan yang disusun perusahaan masih bersifat umum dan ditujukan bukan hanya untuk melakukan interpretasi dan analisis. Dalam melakukan analisis laporan keuangan diperlukan teknik atau metode yang dapat digunakan, salah satunya adalah dengan teknik analisis Trend Financial Statement. Analisis Trend Financial Statement adalah analisis yang dilakukan dengan merancang sebuah tabel perbandingan pospos dalam laporan keuangan dan menganalisisnya Tujuan Laporan Keuangan Mengenai tujuan pelaporan keuangan dapat kita lihat melalui beberapa pendapat seperti yang ada di bawah ini: 1. Menurut Harahap (2001;133) menjelaskan bahwa APB Statement No. 4 (AICPA), menggambarkan tujuan laporan keuangan dengan membaginya menjadi dua: a. Tujuan umum Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima. b. Tujuan khusus Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan, serta informasi lainnya yang relevan. 2. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, paragraf 12-14, IAI (2002;4), Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian dimasa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

8 Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (Stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau dipertanggungjawabkan, manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup keputusan untuk menahan dan menjual investasi mereka dalam perusahaan, atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen. Selain tujuan tersebut, akan lebih bermanfaat jika laporan keuangan memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2002;7) adalah sebagai berikut: a. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakainya. b. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan (predictive), menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu (confirmatory). c. Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (Reliable). Informasi memiliki kualitas keandalan jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. d. Dapat dibandingkan Para pemakai laporan keuangan harus memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan Pemakai Laporan Keuangan Pemakai laporan keuangan meliputi para investor dan calon investor, kreditur (pemberi pinjaman), pemasok, kreditur usaha lainnya, pelanggan,

9 pemerintah dan lembaga lainnya, karyawan dan masyarakat, dan shareholders (para pemegang saham). Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Berdasarkan IAI (2002;2) para pemakai laporan keuangan adalah: a. Investor b. Kreditur (pemberi pinjaman) c. Pemasok dan kreditur usaha lainnya d. Shareholders (para pemegang saham) e. Pelanggan f. Pemerintah g. Karyawan h. Masyarakat Para pemakai laporan keuangan di atas dapat lebih dijelaskan sebagai berikut: a. Investor Para investor berkepentingan terhadap yang melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukan. Investor ini membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Selain itu, mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar deviden. b. Kreditur (pemberi pinjaman) Para kreditur tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. c. Pemasok dan kreditur usaha lainnya Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dibandingkan kreditur.

10 d. Shareholders (para pemegang saham) Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan penambahan modal untuk business plan berikutnya. e. Pelanggan Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung pada perusahaan. f. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu, mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. g. Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakilinya tertarik pada informasi stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja. h. Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara, seperti pemberian kontribusi pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada para penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. Meskipun pihak-pihak tersebut mempunyai kepentingan masing-masing dan terkadang berbeda, akan tetapi secara umum mereka mempunyai kesamaan, yaitu mereka berkepentingan atas informasi tentang apa yang akan terjadi

11 terhadap perusahaan di masa yang akan datang. Informasi penting yang menjadi fokus perhatian mereka adalah informasi laba Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan Mengenai sifat laporan keuangan, Standar Akuntansi Keuangan menyebutkan bahwa laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pihak-pihak tertentu saja. Agar laporan keuangan lebih bermanfaat bagi pihakpihak tertentu yang berkepentingan maka harus dilakukan analisis dan interpretasi terlebih dahulu. Interpretasi laporan keuangan adalah menghubungkan angkaangka yang terdapat dalam laporan keuangan, termasuk hasil analisisnya dengan keputusan usaha yang akan diambil, dari hubungan ini dapat dilakukan penilaiaan terhadap perusahaan yang bersangkutan, sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk pengambilan keputusan. Menurut IAI dalam Harahap (2001;24) sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah: 1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atau kejadian yang telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja, misalnya untuk pajak, bank dan lainnya. 3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan. 4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal itu dianggap tidak material atau tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan. 5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. 6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas). (substance over form). 7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.

12 8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan kesuksesan suatu perusahaan. 9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan umumnya diabaikan. 2.3 Analisis Laporan Keuangan Menurut Siegel yang dialihbahasakan oleh Kurdi (1999;185) Analisis Laporan Keuangan adalah: Metode yang dipakai oleh pihak yang berkepentingan seperti investor, kreditur, dan manajemen untuk menilai keadaan yang telah lalu, saat ini, dan proyeksi masa datang serta kinerja perusahaan. Analisis laporan keuangan perlu dilakukan karena sangat bermanfaat bagi para penganalisis untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari perusahaan. Manajemen perusahaan sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang dipimpinnya. Dengan mengadakan analisis laporan keuangan dari perusahaan, dan akan diketahui hasil-hasil yang dicapai di waktu-waktu yang lalu dan waktu yang sedang berjalan. Dengan mengadakan analisis data keuangan dari tahun-tahun yang lalu, dapat diketahui kelemahankelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang telah dianggap cukup baik. Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan perusahaan, diusahakan agar dalam penyusunan rencana untuk tahun-tahun yang akan datang, kelemahankelemahan tersebut dapat diperbaiki. Hasil-hasil yang dianggap sudah cukup baik di waktu-waktu yang lampau harus dipertahankan untuk waktu-waktu yang mendatang. Bagi investor perlunya analisis laporan keuangan dari perusahaan adalah untuk mengetahui rate of return atau tingkat pengembalian dari dana yang akan diinvestasikan dalam surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Dengan demikian maka jelaslah bahwa dengan mengadakan analisis laporan keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting artinya bagi pihakpihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yang bersangkutan meskipun kepentingan mereka masing-masing berbeda.

13 2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis Laporan Keuangan terdiri dari dua kata, analisis dan laporan keuangan. untuk menjelaskan pengertian kata ini maka dapat dilihat dari arti masing-masing kata. Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi bagian unit terkecil. Sedangkan laporan keuangan adalah Neraca, Laba rugi, dan Arus Kas (Dana). Menurut Harahap (2001;190), ada beberapa pengertian dari analisis laporan keuangan yang dijelaskan oleh para ahli antara lain: 1. Bernstein menjelaskan bahwa pengertian dari analisis laporan keuangan: Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan keuangan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan ini merupakan kebalikan dari kegiatan pembukuan. Kalau proses pembukuan dimulai dari transaksi, dicatat kebuku, diproses dan akhirnya menjadi laporan keuangan, maka dalam analisis laporan keuangan kegiatan dimulai dari laporan keuangan, ditelusuri kebuku, sampai ke transaksi perusahaan. 2. Foster mengemukakan pengertian analisis laporan keuangan sebagai berikut: Mempelajari hubungan-hubungan didalam suatu set laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan kecenderungan-kecenderungan dari hubungan ini sepanjang waktu. 3. Helfert dalam kata pendahuluannya, walaupun tidak merupakan definisi eksplisit tetapi terkandung makna bahwa Analisis Laporan Keuangan adalah: Merupakan alat yang digunakan dalam memahami masalah dan peluang yang terdapat dalam laporan keuangan. Ia juga menekankan bahwa: Analisis Laporan Keuangan adalah pada arus dana dalam suatu sistem bisnis. Dari gambaran arus dana ini dapat dilihat prestasi perusahaan, proyeksi, optimalisasi modal, dan sumber dana perusahaan. Dan dari berbagai pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian dari analisis laporan keuangan adalah suatu alat yang dapat digunakan

14 untuk memahami hubungan-hubungan yang terdapat dalam laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan kecenderungan-kecenderungannya Tujuan Analisis Laporan Keuangan Pembahasan tentang tujuan analisis laporan keuangan perusahaan akan lebih baik apabila dimulai dengan mempertemukan antara kepentingan para pemakai laporan keuangan perusahaan, khususnya dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi, dengan karakteristik laporan keuangan itu sendiri. Di sini akan tampak adanya kesenjangan antara informasi yang disajikan oleh laporan keuangan dan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Pada satu sisi laporan keuangan menyajikan informasi mengenai apa yang telah terjadi sementara pada sisi yang lain para pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi mengenai apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Kesenjangan kebutuhan informasi ini pada akhirnya menuntut suatu pemecahan. Meskipun bukan merupakan satu-satunya sumber informasi, laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang cukup penting untuk pengambilan keputusan ekonomi. Untuk memecahkan kesenjangan kebutuhan informasi inilah diperlukan suatu analisis terhadap laporan keuangan yaitu mengevaluasi kinerja perusahaan. Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis laporan keuangan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran-ukuran dan hubungan-hubungan yang berarti dan berguna dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian fungsi yang pertama dan utama dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengkonversikan data menjadi informasi. Dari sudut lain tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein dalam Prastowo (2001;197) adalah sebagai berikut: 1) Screening Analisis ini dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger.

15 2) Forecasting Analisis ini digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan suatu perusahaan dimasa yang akan datang. 3) Diagnosis Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain. 4) Evaluation Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi. Dari semua tujuan tersebut, yang paling penting dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan, intuisi, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan tidaklah berarti mengurangi kebutuhan akan penggunaan berbagai pertimbangan, melainkan memberikan dasar yang layak dan sistematis dalam menggunakan pertimbangan-pertimbangan tersebut Objek Analisis Laporan keuangan Objek dari analisis laporan keuangan menurut Harahap (2001;198) adalah Laporan Keuangan itu sendiri sehingga objeknya terdiri dari: 1. Analisis Laba-rugi 2. Analisis Neraca 3. Analisis Arus Kas Ketiga objek analisis laporan keuangan di atas dapat lebih dijelaskan menjadi sebagai berikut: 1. Analisis Laba rugi Analisis laba rugi merupakan media untuk mengetahui keberhasilan operasional perusahaan, keadaan usaha nasabah, kemampuannya memperoleh laba, efektivitas operasinya. Disini yang menjadi sorotan adalah: a. Tren Penjualan b. Harga Pokok Produksi c. Biaya Overhead d. Margin yang diperoleh

16 Poin-poin tersebut dapat dibandingkan dengan rata-rata prestasi perusahaan sejenis atau perusahaan tertentu yang dianggap sebagai saingan atau berprestasi baik. 2. Analisis Neraca Analisis neraca merupakan refleksi dari hasil yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu dan modal yang digunakan untuk melaksanakan dan mencapainya. Disini disorot mutu dan kecukupan aktiva, modal serta hubungan ketiganya, apakah ada overstated. Dalam analisis kerangka neraca dapat juga dirinci dalam analisis modal kerja. Begitu pula dengan analisis struktur utang dapat juga dilihat dari laporan neraca. 3. Analisis Arus Kas Analisis arus kas dapat menunjukkan pergerakan arus kas, dari mana sumber kas diperoleh dan ke mana dialirkan. Biasanya dalam laporan arus kas, sumber dan penggunaan kas diperoleh dari tiga sumber yaitu: Operasional, Pembiayaan, dan Investasi. Sementara hubungan antara ketiga laporan ini akan dapat melahirkan informasi yang banyak, misalnya dengan menghubungkan Laba rugi dengan Neraca akan diketahui efektivitas sumber kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan laba, sumber mana yang efektif dan memberikan sumbangan terhadap perusahaan Prosedur Analisis Laporan Keuangan Berbagai langkah harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh menurut Prastowo (2000;41) adalah: 1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisis mencakup pemahaman tentang bidang usaha perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan yang akan dianalisis merupakan langkah yang perlu dilakukan sebelum menganalisis laporan keuangan perusahaan. 2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan Selain latar belakang data keuangan, kondisi-kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap perusahaan perlu juga untuk dipahami. Kondisi-

17 kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend (kecenderungan) industri dimana perusahaan beroperasi, perubahan teknologi, perubahan selera konsumen, perubahan faktor-faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan perkapita, tingkat bunga, tingkat inflasi dan pajak, dan perubahan yang terjadi didalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan posisi manajemen kunci. 3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan Kedua langkah pertama akan memberikan gambaran mengenai karakteristik (profil) perusahaan. Sebelum berbagai teknik analisis diaplikasikan, perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan 4. Menganalisis laporan keuangan Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut (bila perlu disertai dengan rekomendasi) Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Menurut Prastowo (2002;54), secara umum metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu: 1. Metode analisis horizontal (dinamis) Metode analisis horizontal (dinamis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode). Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini adalah teknik analisis perbandingan, analisis tren (index), analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor. 2. Metode analisis vertikal (statis) Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama pada tahun (periode) yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan yang lainnya pada laporan keuangan yang

18 sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun (periode) yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini adalah teknik analisis persentase per komponen (common size), analisis ratio, dan analisis impas. Menurut Munawir (2002;36), teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Adalah metode atau teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk 2 periode atau lebih dengan menunjukkan: a. data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah. b. kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah. c. kenaikan atau penurunan dalam persentase. d. perbandingan yang dinyatakan dalam ratio. e. persentase dari total. 2. Analisis Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam persentase (trend percentage analysis) Adalah suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun. 3. Analisis Laporan dengan persentase per komponen atau Common Size Statement Analysis Adalah suatu metode analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya. 4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. Adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu. 5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas atau Cash Flow Statement Analysis.

19 Adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu. 6. Analisis Rasio Adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. 7. Analisis Perubahan Laba Kotor (Gross Profit Analysis) Adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut. 8. Analisis Break-Even Adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisis break-even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan Kelemahan Analisis Laporan keuangan Dikemukakan oleh Harahap (2001;201), kelemahan analisis laporan keuangan antara lain: 1. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, oleh karenanya harus selalu diingat kelemahan dari laporan keuangan agar kesimpulan dari analisis tidak salah. 2. Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. untuk menilai suatu laporan keuangan tidak cukup hanya dari angka-angka laporan keuangan. tetapi juga harus melihat aspek lainnya seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, budaya perusahaan, dan budaya masyarakat. 3. Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini dapat berbeda dengan kondisi masa depan. 4. Jika kita melakukan perbandingan dengan perusahaan lain maka perlu dilihat beberapa perbedaan prinsip yang bisa menjadi penyebab perbedaan angka, misalnya: a. Prinsip Akuntansi b. Size atau Ukuran Perusahaan

20 c. Jenis Industri d. Periode Laporan e. Laporan Individual atau Laporan Konsolidasi f. Motif perusahaan apakah profit motive atau non profit motive 5. Laporan keuangan hasil konsolidasi atau hasil konversi mata uang asing perlu mendapat perhatian tersendiri karena perbedaan bisa saja timbul karena masalah kurs konversi atau metode konsolidasi. 2.4 Kas Pengertian Kas Kas merupakan komponen aktiva lancar yang paling likuid di dalam neraca, karena kas sering mengalami mutasi atau perpindahan dan hampir semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan mempengaruhi posisi kas. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002 ; 1.10) Aktiva Lancar dijelaskan bahwa: Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut : a. Diperkirakan akan direalisasikan atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan;atau b. Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau c. Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi. Menurut Munandar (1996:32) mendefinisikan kas adalah Semua mata uang kertas dan logam baik mata uang dalam negeri maupun luar negeri, serta semua surat yang mempunyai sifat seperti mata uang yaitu sifat dapat segera dipergunakan untuk melakukan pembayaranpembayaran pada saat dikehendaki Dari definisi di atas dapat diketahui yang termasuk kas ialah uang yang tersimpan pada perusahaan atau luar perusahaan (misalnya bank), yang akan digunakan sebagai alat pembayaran oleh perusahaan. Selain istilah kas, kita juga mengenal istilah setara kas (cash equivalent) dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002 ; 2.2) dinyatakan: Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah

21 diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa untuk memenuhi persyaratan setara kas, suatu investasi harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan dan segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Kas merupakan konsep dana yang paling berguna, karena keputusan para investor, kreditur dan pihak lainnya terfokus pada penilaian arus kas di masa mendatang. Perusahaan akan memanfaatkan kas menganggur dengan menanamkannya pada investasi jangka pendek yang sangat likuid. Dalam pengertian kas ini tercakup pula pengertian setara kas. Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan kas yang ada di bank dalam bentuk rekening koran atau giro (cash in bank). Setara kas (cash equivalent ) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Sedangkan arus kas (cashflow) arus masuk (inflow) dan arus keluar (outflow) kas dan setara kas. Setara kas biasanya dimiliki dengan tujuan untuk memenuhi komitmen jangka pendek, dan bukan untuk investasi atau tujuan lain. Suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya Sumber dan Penggunaan Kas Seperti telah kita ketahui bahwa kas merupakan salah satu unsur aktiva lancar yang paling tinggi likuiditasnya, berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Tetapi suatu perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan adanya over investment dalam kas yang berarti pula

22 bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Jika suatu perusahaan hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan likuiditas, maka perusahaan itu akan dalam keadaan illikuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik sumber-sumber maupun penggunaanya. Sumber dan penggunaan kas suatu perusahaan ada yang bersifat rutin atau terus menerus ada pula yang bersifat insidentil atau tidak terus menerus. Selanjutnya Munawir (1995;159) menjelaskan mengenai sumber dan penggunaan kas sbb: Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal : Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud (intangible assets); atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas. Pengeluaran surat tanda utang baik jangka pendek (wesel) maupun utang jangka panjang (utang obligasi, utang hipotik, atau utang jangka panjang lain) serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas; misalnya adanya penurunan piutang karena adanya penerimaan pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek) karena adanya penjualan dan sebagainya. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari investasi, sumbangan atau hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.

23 Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas dapat disebabkan adanya transaksi-transaksi sebagai berikut: Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta adanya pembelian aktiva tetap lainnya. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengambilan kas perusahaan oleh pemilik perusahaan. Pelunasan atau pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun utang jangka panjang. Pembelian barang dagangan secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertensi dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian. Pengeluaran kas untuk pembayaran dividen (bentuk pembagian laba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda dan lain sebagainya. 2.5 Laporan Arus Kas Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas dimaksudkan untuk memberikan ikhtisar arus masuk dan arus keluar kas untuk suatu periode. Laporan arus kas ini dinyatakan pula dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002: 2.1) yaitu :..memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa laporan arus kas memperlihatkan sumber-sumber penerimaan kas dan penggunaan kas dalam satu periode. Arus kas tersebut diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

24 2.5.2 Kegunaan Laporan Arus Kas Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas atau setara kas serta kepastian perolehannya. Laporan arus kas bila digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain akan membantu para pemakai dalam menilai profitabilitas dan solvensi dari kesatuan usaha itu (kemampuan untuk membayar hutang masa berjalan yang jatuh tempo). Sebagai contoh, penerimaan kas dari penerbitan obligasi menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya terikat pada pembayaran beban bunga periodik (yang mempengaruhi profitabilitas dan solvensi), tetapi juga penebusan obligasi tersebut pada saat jatuh tempo (yang mempengaruhi solvensi). Jadi, laporan arus kas berguna dalam menganalisis profitabilitas dan solvensi masa lalu serta masa mendatang dari perusahaan tersebut. Apabila digunakan bersama laporan keuangan lainnya, seperti neraca, laporan laba rugi, laporan saldo laba, laporan arus kas mempunyai kegunaan memberikan informasi untuk: 1. Mengevaluasi perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus kas 2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas 3. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan. 4. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan. 5. Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.

25 Infomasi tersebut dapat membantu menunjukan bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang melaporkan kerugian tetap dapat membeli aktiva tetap atau membayar dividen. Pelaporan kenaikan dan penurunan bersih kas menjadi berguna karena para investor, kreditur dan pihak lainnya ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber daya perusahaan yang paling likuid yaitu kas Sifat Laporan Arus Kas Laporan arus kas berbeda dengan laporan laba rugi, khususnya yang dalam penyusunannya menggunakan dasar waktu atau accrual basis, karena laporan arus kas merupakan ringkasan transaksi keuangan yang berhubungan dengan kas tanpa memperhatikan hubungannya dengan penghasilan yang diperoleh maupun biaya-biaya yang terjadi. Subyek laporan arus kas adalah sumber dan penggunaan kas, sedangkan subyek laporan laba rugi adalah penghasilan yang direalisir atau diperoleh dan biaya yang terjadi tanpa memperhatikan apakah penghasilan itu sudah diterima uangnya atau belum dan apakah biaya-biaya itu sudah dibayar per kas atau belum. Sedangkan dasar yang digunakan dalam menyusun laporan laba rugi adalah dasar tunai atau cash basis, dimana penghasilan baru diakui bila sudah diterima uangnya dan biaya diakui bila sudah dibayar tunai atau per kas, dalam hal ini laporan laba rugi menunjukan sumber kas tidak hanya dari operasi tetapi masih banyak sumber-sumber penerimaan kas lainnya, begitu pula dalam hal pengeluaran. Oleh karena itu, laporan arus kas sifatnya atau scopenya lebih luas daripada laporan laba rugi baik yang penyusunannya berdasarkan cash basis maupun accrual basis Penyajian Laporan Arus Kas Standar Akuntansi Keuangan (2002; 2.3) menjelaskan bahwa: Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para

26 pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara ketiga aktivitas tersebut. Suatu transaksi tertentu dapat meliputi arus kas yang diklasifikasi ke dalam lebih dari satu aktivitas. Sebagai contoh, jika pelunasan pinjaman bank meliputi pokok pinjaman dan bunga, maka bunga merupakan unsur yang dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan pokok pinjaman merupakan unsur yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas dan perubahan bersih kas, baik yang berasal dari aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan Adapun langkah-langkah dalam menyusun laporan arus kas, Bambang Riyanto (1995;346) menjelaskan bahwa : Menyusun Laporan Perubahan Neraca, yang menggambarkan perubahan masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa. Mengelompokan perubahan-perubahan tersebut dalam golongan perubahan-perubahan yang memperbesar kas dan golongan perubahan- perubahan yang memperkecil jumlah kas. Mengelompokan elemenelemen dalam Laporan Rugi dan Laba atau Laporan Laba ditahan ke dalam golongan yang memperbesar kas dan golongan yang memperkecil jumlah kas. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana. Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah pertama dalam menyusun laporan arus kas adalah membandingkan dua periode neraca berturut-turut untuk mengetahui perubahan dari setiap perkiraan neraca. Mengidentifikasi perkiraan-perkiraan neraca yang memperbesar kas dan memperkecil operasi, investasi dan pendanaan. Setelah itu menyajikan informasiinformasi tersebut dalam laporan arus kas.

27 Aktivitas Operasi Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002; 2.2) dinyatakan bahwa : Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividend dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Berikut ini adalah beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas operasi : - Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa; - Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi,dan pendapatan lain; - Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; - Pembayaran kas kepada karyawan; - Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya - Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi - Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan Aktivitas Investasi Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002; 2.2) dinyatakan bahwa: Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

28 Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Bila perusahaan memiliki kelebihan kas, ada beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk memanfaatkan kelebihan ini. Yang paling mudah adalah membiarkan kas tersebut tetap menganggur, tidak digunakan untuk apapun. Namun adalah lebih baik menginvestasikannya dalam saham atau obligasi perusahaan lain. Dengan cara ini, perusahaan dapat memperoleh tambahan pendapatan berupa dividen atau bunga. Bila perusahaan menginvestasikan kelebihan kas ini dengan tepat, nilai jual/nilai pasar investasi akan naik, sehingga akan semakin menguntungkan perusahaan pada saat saham atau obligasi tersebut dijual kembali. Jika peralatan yang menganggur untuk jangka waktu yang lama, sebaiknya peralatan itu dijual. Peralatan atau mesin-mesin yang menganggur memerlukan tempat penyimpanan, perawatan, dan memunculkan biaya-biaya tanpa menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Bila aktiva tetap ini dijual, kas yang diterima dapat digunakan untuk keperluan lain. Pada saat aktiva tetap telah habis masa pakainya, maka sebaiknya dijual dan diganti dengan yang baru. Pembelian aktiva tetap baru merupakan investasi. Seringkali perusahaan meminjamkan uang kepada para karyawannya atau kepada perusahaan lain. Dana yang digunakan untuk pemberian pinjaman ini harus berasal dari kelebihan kas dan terpisah dari aktivitas operasi sehari-hari perusahaan. Dari penjelasan yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa aktivitas investasi ini memanfaatkan dana yang menganggur, dan juga akan menghasilkan pendapatan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, arus kas yang berasal dari aktivitas investasi ini mencerminkan penerimaan dan penggunaan kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, hutang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Ada beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran kegiatan-kegiatan ekonomi dalam bentuk yang teratur dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK

1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK 1 1. General Overview 2. Dasar dasar Analisis laporan Keuangan 1. Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2. Manfaat, Tujuan dan Skema ALK 3. Analisis Komparatif Laporan Keuangan 4. Analisis Common Size

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep, Kontruksi, dan Variabel Penelitian Secara umum pengertian likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang jatuh tempo. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan arus kas dan likuiditas telah banyak dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan berpengaruh

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-08 Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Didalam mengamati perkembangan suatu perusahaan salah satu aspek yang paling penting adalah bidang keuangannya, Dengan melihat aspek keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat untuk mengetahui

BAB II BAHAN RUJUKAN. Laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat untuk mengetahui BAB II BAHAN RUJUKAN Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut pada

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan keuangan Transaksi adalah suatu perjanjian antara dua belah pihak atau lebih yang menimbulkan hak dan kewajiban seperti jual beli dan sewa menyewa, dalam kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 1) Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan, Landasan dan Asas, serta Nilai dan Prinsip- Prinsip Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Pengertian Koperasi menurut Hendar dan Kusnadi (2005:18) adalah :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan, berikut beberapa pendapat mengenai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai Alat Penguji dari pekerjaan pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan PSAK No.1 Paragraf ke 7 (Revisi 2009) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan Laporan Keuangan merupakan suatu alat pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan, pada umumnya setiap perusahaan memerlukan laporan mengenai keadaan usahanya,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian rentabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 304)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian rentabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 304) BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Rentabilitas yaitu: Pengertian rentabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 304) Rasio Rentabilitas atau disebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan memerlukan laporan keuangan perusahaan, Laporan keuangan yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang disebut siklus akuntansi. Selain menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan selama satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Ada beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban suatu perusahaan pada satu periode tertentu mengenai kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas merupakan komponen aktiva (aset) lancar yang paling likuid di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kas merupakan komponen aktiva (aset) lancar yang paling likuid di dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kas Kas merupakan komponen aktiva (aset) lancar yang paling likuid di dalam neraca, karena kas sering mengalami mutasi atau perpindahan dan hampir semua transaksi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah badan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 3 (2013:17) paragraf 3.12 yaitu bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2005), kinerja adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Kinerja Perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerjanya. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat di dalam laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut. Wirawan

Lebih terperinci

Laporan Keuangan: Neraca

Laporan Keuangan: Neraca Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007;207) pengertian analisis adalah: "Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil".

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Akuntansi (2000;48): Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa : Laporan adalah suatu proses akhiran dari suatu kegiatan yang sebelumnya atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Perusahaan yang menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Tujuan dan Karakteristik Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan unsur yang sangat penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan Di dalam mengamati perkembangan suatu perusahaan, salah satu aspek yang paling penting adalah Bidang Keuangannya. Dengan melihat aspek keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-08 Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Didalam mengamati perkembangan suatu perusahaan salah satu aspek yang paling penting adalah bidang keuangannya. Dengan melihataspek keuangan suatu perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Beberapa pengertian laporan keuangan menurut para ahli: Menurut Harahap (2013:105): Laporan Keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya

BAB II KERANGKA TEORITIS. Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Laporan Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Djarwanto (2001) menjelaskan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akutansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas

Lebih terperinci

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan diterbitkan oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dan transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan yang memuat informasi mengenai perolehan laba yang ditunjukkan dengan laba bersih pada perhitungan laba rugi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai BAB II T1NJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 2002 dalam KDPPLK par. 07 menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2): 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Laporan Keuangan 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan Informasi Laporan Keuangan dijadikan dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan suatu perusahaan, yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, bukan itu saja laporan keuangan juga sebagai dasar menentukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Likuiditas 2.1.1 Pengertian Likuiditas Likuiditas merupakan salah satu aspek keuangan yang penting untuk dianalisis. Hal tersebut dikarenakan likuiditas merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu bentuk informasi untuk melihat dan menilai perkembangan kinerja perusahaan ialah laporan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan keuangan Akuntansi pada tingkatan manajerial, adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisisan dan pengkomunikasian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang hasil akhirnya sangat dibutuhkan baik bagi manajemen untuk menyusun rencana yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Ada beberapa konsep mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Analisis adalah penguraian suatu kelompok atas berbagai bagiannya dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dikutip dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ulfa (2011) dengan judul Analisis Sumber dan Penggunaan Dana pada Primer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.9 Pengertian analisis Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu : Menurut Kamus Akuntansi (2000:48): Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Posisi Keuangan Posisi keuangan merupakan salah satu informasi yang disediakan dalam laporan keuangan terutama disediakan dalam neraca. Posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Analisis menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:189), bahwa: Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil Dari pengertian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2000), kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau untuk meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian dan Fungsi Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara serampangan,

Lebih terperinci

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) Standar Akuntansi Keuangan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi menurut Weigandt, Kimmel dan Kieso (2011): Akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (1998:38): Analisis adalah penyelidikan dan penguraian terhadap suatu masalah untuk mengetahui keadaan yang sebenar-benarnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan Laporan keuangan sering dinyatakan sebagai produk akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan

Lebih terperinci

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui: 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) adalah paragraf standar, yang harus dibaca

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar keuangan dari sebuah organisasi. Laporan keuangan di buat atau diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Arus Kas Pada tahun 1987, Financial Accounting Standars Board (FASB) mengeluarkan Statement Nomor 95 tentang kewajiban menyusun laporan arus kas (Statement

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) Laporan keuangan terdiri dari dua laporan utama dan beberapa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap. Laporan utama tersebut adalah : 1. Laporan Perhitungan Rugi-Laba 2. Neraca

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. Menurut Kasmir (2011) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan. Menurut Kasmir (2011) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi, yang berarti ringkasan dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang mengandung pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas

BAB II BAHAN RUJUKAN. dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Lebih terperinci