DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang...1 B. Dasar Hukum...2 C. Tujuan...3 D. Sasaran...3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang...1 B. Dasar Hukum...2 C. Tujuan...3 D. Sasaran...3"

Transkripsi

1

2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang...1 B. Dasar Hukum...2 C. Tujuan...3 D. Sasaran...3 BAB II LINGKUP PENGANGGARAN DANA 4 A. Pengertian...4 B. Sifat Dana...4 C. Penggunaan Dana...5 D. Sumber Dana...6 E. Lingkup Penganggaran...6 F. Sanksi...6 BAB III PELAKSANAAN PROGRAM/ KEGIATAN 7 A. Dokumen Administrasi Pengelolaan Kegiatan Dekon...7 B. Pengendalian Dana Transfer...8 C. Pemantauan Implementasi Guru Pembelajar (GP)...9 D. Pengalihan Dikmen ke Provinsi...11 E. Pendataan dan Verifikasi...12 BAB IV JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 14 BAB V PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN DANA DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN A. Penyusunan dan penyampaian laporan Akuntabilitas kinerja...15 B. Penyusunan dan penyampaian laporan Akuntabilitas keuangan...15 BAB VI PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN 22 A. Pengendalian...22 B. Pengawasan...22 BAB VII PENUTUP 24 ii

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) telah mengalokasikan sebagian anggaran berupa dana dekonsentrasi. Prinsip dasar pengalokasian dana dekonsentrasi adalah untuk membiayai kegiatan non fisik seperti koordinasi, perencanaan, fasilitasi, pelatihan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta untuk kegiatan penunjang berupa pelaksanaan tugas administratif. Implementasi berbagai peraturan perundang-undangan terkait dengan kebijakan tentang guru dan tenaga kependidikan meliputi: kebijakan peningkatan kualifikasi, kompetensi, pemberian penghargaan dan perlindungan, beban kerja, pembinaan karir, fasilitasi dan kesejahteraan bagi guru dan tenaga kependidikan diperlukan keterlibatan semua pihak baik di pusat maupun di daerah. Kerjasama yang diperlukan berupa komitmen dalam pelaksanaan program, sinkronisasi dan kesinambungan program baik program pusat dan program provinsi (dekonsentrasi) yang saling mendukung dalam upaya meningkatkan mutu guru dan tenaga kependidikan di Indonesia. Tahun 2016 Ditjen GTK, mengalokasikan anggaran pada kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen GTK berupa dana dekonsentrasi sebesar Rp ,00 yang tersebar di 34 propinsi. Anggaran dimaksud dipergunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan prioritas yang bertujuan untuk menyelaraskan program-program utama agar dapat dilaksanakan sesuai tujuan yang hendak dicapai sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Petunjuk pelaksanaan ini diharapkan akan bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengelola dana dekonsentrasi dalam rangka meningkatkan mutu guru dan tenaga kependidikan yang profesional. Disamping itu juga dapat meningkatkan jalinan koordinasi dan keselarasan program antar unit pelaksana tingkat pusat dan tingkat 1

5 provinsi, sehingga semua program yang telah disusun dapat mencapai hasil yang tepat dan berdaya guna. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Dasar Negara tahun 1945 pasal 31 tentang Pendidikan. 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 5. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 6. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pendidikan. 9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. 10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah dengan segala perubahannya. 11. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KEP.332/M/V/9/1968, tentang Buku Kas Umum dan Cara Mengerjakannya. 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2011 tentang Tunjangan Khusus Bagi Guru Tetap Bukan Pegawai Negeri Sipil yang Belum Memiliki Jabatan Fungsional Guru yang Bertugas di Daerah Khusus. 13. Permendikbud Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 14. Permendikbud Nomor 10 tahun 2016 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan Bidang Pendidikan Kepada Gubernur Dalam Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran Surat Edaran Bersama Menag PPN/Ketua Bappenas dan Menteri Keuangan tanggal 17 Juli 2009 tentang Reformasi Birokrasi salah satu berisi tentang Penganggaran Berbasis Kinerja yang mengharuskan bahwa setiap kegiatan mengacu pada tugas pokok dan fungsi K/L. 16. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Peraturan Menteri Keuangan nomor 177/PMK.05/2015 tentang Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan 2

6 18. Peraturan Menteri Keuangan nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 19. Peraturan Menteri Keuangan nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran Peraturan Menteri Keuangan nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap. C. Tujuan Tujuan dari petunjuk pelaksanaan ini adalah sebagai acuan bagi Dinas Pendidikan dalam melaksanakan program kegiatan yang dibiayai dari dana Dekonsentrasi Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan. D. Sasaran 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Kementerian Keuangan. 3. Badan Pemeriksa Keuangan. 4. Badan Kepegawaian Daerah. 5. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota. 6. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. 7. Badan Pengelola Keuangan Daerah pada Provinsi/Kabupaten/Kota. 8. Badan Pengawas Daerah/Inspektorat Daerah. 9. Satuan pendidikan dan guru. 10. Instansi terkait lainnya. 3

7 BAB II LINGKUP PENGANGGARAN DANA A. Pengertian Dana yang diberikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi adalah dana yang khusus diperuntukkan melaksanakan berbagai kegiatan yang terkait dengan Program Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan. B. Sifat Dana Sifat dana yang diberikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi adalah bersifat sementara dan terbatas dengan memperhatikan prinsip pengelolaan sebagai berikut: 1. Swakelola dan partisipatif Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dengan menggunakan dana bantuan ini dilaksanakan secara swakelola yaitu direncanakan, dilaksanakan dan diawasi sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip partisipatif adalah dinas pendidikan provinsi harus terlibat secara aktif di dalam proses kegiatan. 2. Transparan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan berhak mengetahui laporan keuangan, mendapatkan hasil kegiatan, memberikan saran dan kritik, dan bersama sama melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan. 3. Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun aturan penggunaan keuangan. 4. Demokratis Penyusunan perencanaan, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah ditempuh melalui jalan musyawarah, mufakat dengan memberikan kesempatan kepada setiap unsur untuk menyampaikan kritik, saran, atau pendapat. 5. Efektif dan efisien Hindari pemborosan waktu dan penggunaan dana untuk kegiatan yang kurang bermanfaat dengan mengutamakan pemberdayaan potensi dan sumber daya. 6. Tertib administrasi dan pelaporan 4

8 a. Semua jenis pengeluaran dibukukan pada buku kas umum dan seluruh buktibuktinya dilaporkan dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan bukti transaksi nyata yang terjadi berdasarkan peraturan perundang-undangan. b. Semua pelaporan pelaksanaan kegiatan dilaporkan dan diarsipkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. C. Penggunaan Dana Alokasi dana dekonsentrasi diberikan sebagai upaya pemerintah untuk mendukung terlaksananya kegiatan di tingkat provinsi/kabupaten/kota dalam rangka terlaksananya program pembinaan guru dan tenaga kependidikan. Untuk menghindari segala bentuk manipulasi dan penyimpangan pelaksanaan kegiatan yang mengakibatkan kerugian negara serta penyimpangan keuangan negara yang disebabkan karena ketidaksesuaian penggunaan dan penyaluran dana dekonsentrasi ini, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Tidak mengurangi jenis, frekuensi, dan volume kegiatan, serta sasaran yang telah disepakati. 2. Tidak mengunakan narasumber/fasilitator yang tidak kompeten dan tidak bertanggung jawab, serta peserta yang tidak berpartisipasi aktif sehingga mengakibatkan proses dan hasil kegiatan kurang maksimal, serta pemborosan keuangan Negara. 3. Tidak diperkenankan membiayai kegiatan lain di luar yang sudah disepakati. 4. Tidak melakukan manipulasi, korupsi, pemberian upeti dan tanda terima kasih, atau pemotongan dalam bentuk apapun, dengan alasan apapun, oleh siapapun dan untuk kepentingan apapun. 5. Tidak membiayai kegiatan serupa yang telah dibiayai oleh dana serupa, baik yang berasal dari APBN, APBD atau jenis bantuan yang lain. 6. Tidak menggunakan dana untuk perjalanan dinas yang tidak berkaitan dengan program pembinaan guru dan tenaga kependidikan. 7. Tidak merekayasa kegiatan ataupun bukti pengeluaran agar jumlah atau angkanya sesuai yang ditetapkan. 8. Merevisi RKA-K/L harus berkoordinasi dengan bagian perencanaan Sekretariat Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan. 5

9 9. Berkoordinasi dengan Sekretariat Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan apabila melakukan kegiatan yang melibatkan pusat. 10. Setiap pengeluaran yang mengakibatkan timbulnya pajak, pajak harus dibayarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 11. Jika terjadi sisa anggaran tahun 2016, Dinas Pendidikan Propinsi harus menyetorkan ke kas negara. D. Sumber Dana Sumber dana berasal dari APBN yang disalurkan melalui dana dekonsentrasi. Besaran dana tergantung pada jumlah kabupaten/kota masing-masing provinsi. E. Lingkup Penganggaran Dana yang didekonsentrasikan digunakan untuk menunjang kegiatan dukungan manjemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan di 34 Dinas Pendidikan Provinsi tahun anggaran 2016 berupa belanja barang. F. Sanksi Apabila berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi, Dinas Pendidikan Provinsi terbukti secara sah melakukan kekeliruan atau kesalahan melaksanakan kegiatan dalam rangka mendukung program Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan yang dapat merugikan keuangan negara, maka Dinas Pendidikan Provinsi akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6

10 BAB III PELAKSANAAN PROGRAM/ KEGIATAN Program/kegiatan dekonsentrasi untuk menunjang kegiatan dukungan manjemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan di 34 Dinas Pendidikan Provinsi tahun anggaran 2016 meliputi: A. Dokumen Administrasi Pengelolaan Kegiatan Dekon Administrasi Pengelolaan Keuangan 1. Maksud dan Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang pengelolaan program dekonsentrasi Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan yang mencakup: a. Sekretariat Tim Pelaksana Provinsi yang mengelola program Guru dan Tenaga Kependidikan. b. Sekretariat Tim Pelaksana Kabupaten/Kota yang mendukung program Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan. 2. Pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan administrasi pengelolaan keuangan dana dekon meliputi: a. Melakukan koordinasi, konsultasi atau rekon antara Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (Pusat) dengan Dinas Pendidikan Provinsi. b. Membuat Surat Keputusan (SK) Pengelola p rogram Guru dan Tenaga Kependidikan dana dekonsentrasi tahun c. Membuat Surat Keputusan Sekretariat Tim Pelaksana Provinsi dan Kabupaten/ Kota. d. Menyusun program kerja, pembagian tugas dan tanggung jawab untuk para pengelola keuangan serta sekretariat tim pelaksana di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. 3. Indikator Keluaran Indikator keluaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terlaksanannya administrasi pengelola keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangn-undangan yang berlaku. 4. Pembiayaan 7

11 Pembiayaan untuk kegiatan administrasi pengelolaan keuangan dana dekonsentrasi terdiri dari: a. Honorarium. b. Belanja bahan dan jasa lainnya. c. Belanja perjalanan dinas. B. Pengendalian Dana Transfer 1. Maksud dan Tujuan Seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2016 terdapat dua program guru yang dialokasikan melalui APBN namun penyaluran dananya dilakukan melalui mekanisme transfer dana DAK non fisik Kabupaten/Kota/Propinsi, yaitu Tunjangan Profesi Guru PNSD (TPG PNSD) dan Dana Tambahan Penghasilan PNSD (DTP PNSD). Dana transfer daerah tersebut diatur dalam Peraturan Presiden No. 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan Peraturan Menteri Keuangan No. 48/PMK.07/2016 tentang Pengelolaan Dana Transfer Daerah dan Dana Desa. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa penyaluran dana dan pelaporan kedua program tersebut dilakukan per triwulan. Kegiatan pengendalian dana transfer dimaksud untuk dapat memantau realisasi TPG PNSD dan DTP PNSD, permasalahan lainnya terkait dengan penyaluran tunjangan serta memetakan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran ( SILPA) dan kurang bayar (carry over) di Kabupaten/Kota/Propinsi. 2. Indikator Keluaran a. Tersedianya laporan realisasi TPG PNSD di Kabupaten/Kota/Propinsi. b. Tersedianya laporan realisasi DTP PNSD di Kabupaten/Kota/Propinsi. c. Terpetakannya SILPA dan carry over TPG PNSD dan DTP PNSD yang direkap oleh propinsi. d. Terpetakannya permasalahan lainnya terkait penyaluran TPG PNSD dan DTP PNSD. 3. Ruang lingkup a. Bimtek dan rekon data dengan Dinas Kabupaten/Kota. b. Pendampingan dan pelaporan penyaluran realisasi dana transfer daerah. 4. Metode pelaksanaan kegiatan Metode pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut: 8

12 a. Bimtek Pengelolaan Dana Transfer Daerah Pelaksanaan bimtek pengelolaan dana transfer daerah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dengan melibatkan pengelola TPG PNSD dan DTP PNSD Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Pengelola Kas Daerah dari DPPKAD. Kegiatan ini dilaksanakan setelah berakhirnya penyaluran dana TPG PNSD dan DTP PNSD semester I. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peta kurang bayar dan SILPA dari masing-masing Kabupaten/Kota per 31 Desember 2015 serta peta SILPA dari masing-masing Kabupaten/Kota per akhir penyaluran semester I tahun berjalan. b. Monitoring Realisasi Dana Transfer Daerah Pelaksanaan monitoring realisasi dana transfer daerah dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota guna merekam data TPG PNSD dan DTP PNSD untuk by name kurang bayar tahun 2015 dan by name realisasi penyaluran dana transfer semester I. Selain itu Dinas Pendidikan Provinsi dapat merekam permasalahan-permasalahan lainnya dalam penyaluran TPG PNSD dan DPT PNSD. c. Pendampingan Monitoring dan Evaluasi Dana Transfer Daerah. Hasil dari pelaksanaan monitoring realisasi dana transfer daerah yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi akan dikoordinasikan dengan petugas Pusat dan BPKP Perwakilan Tingkat Provinsi. 5. Pembiayaan komponen Pembiayaan untuk kegiatan ini terdiri dari: a. Honorarium. b. Belanja bahan dan jasa lainnya. c. Belanja Perjalanan dinas. C. Pemantauan Implementasi Guru Pembelajar (GP) 1. Maksud dan Tujuan Menindaklanjuti analisis hasil Uji Kompetensi Guru Tahun 2015, Ditjen GTK akan melakukan peningkatan kompetensi guru melalui program Guru Pembelajar (GP). Program ini diikuti oleh seluruh guru melalui tiga metode yaitu metode dalam jaringan ( daring), tatap muka, dan kombinasi. Mengingat besarnya sasaran serta terbatasnya anggaran APBN, Ditjen GTK telah melakukan kesepakatan dan 9

13 kerjasama dengan Dinas Pendidikan kabupaten/kota/propinsi untuk mewujudkan terlaksananya program guru pembelajar bagi seluruh guru. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi operator kabupaten /kota dalam mendokumentasikan data peserta dan aktifitas kegiatan guru pembelajar. 2. Indikator Keluaran Terdokumentasikannya data peserta dan aktifitas guru pembelajar tahun 2016 melalui sistem informasi guru pembelajar. 3. Ruang lingkup a. Bimtek atau fasilitasi dengan Dinas Kabupaten/Kota. b. Pendampingan dan pelaporan data peserta guru pembelajar. 4. Metode pelaksanaan kegiatan Metode pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut: a. Bimtek Pengelolaan Guru Pembelajar Bimtek pengelolaan guru pembelajar dilakukan oleh Dinas Provinsi dengan melibatkan 2 (dua) orang dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang mengelola program guru pembelajar di Kabupaten/Kota yang bersumber dari APBN maupun APBD. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan operator Kabupaten/Kota/Provinsi dalam mengoperasikan aplikasi sistem informasi guru pembelajar. b. Pendampingan Monev Guru Pembelajar Pendampingan monitoring guru pembelajar dilakukan oleh petugas pusat ke Dinas Pendidikan Provinsi untuk melakukan monitoring realisasi guru pembelajar (point c). c. Monitoring Realisasi Guru Pembelajar Pelaksanaan monitoring realisasi guru pembelajar dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi melakukan pendampingan kepada operator Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam melakukan verifikasi peserta dan penerbitan surat tugas peserta guru pembelajar dalam sistem, sehingga peserta dianggap sah mengikuti kegiatan guru pembelajar. Selain itu Dinas Pendidikan Provinsi dapat memastikan peta penyebaran guru, kepala sekolah dan pengawas dalam kelompok kerjanya. 5. Pembiayaan Komponen pembiayaan untuk kegiatan ini terdiri dari: a. Honorarium. 10

14 b. Belanja bahan dan jasa lainnya. c. Uang harian. d. Transport dan akomodasi. D. Pengalihan Dikmen ke Provinsi 1. Maksud dan Tujuan Keluarnya UU No 23 Tahun 2015 menuntut kesiapan propinsi dalam mengelola pendidikan menengah termasuk didalamnya mengelola guru dan tenaga kependidikan pendidikan menengah. Salah satu hal yang menjadi tanggung jawab propinsi dalam pengelolaan guru dan tenaga kependidikan pendidikan menengah adalah dalam hal pendataan guru dan tenaga kependidikan Dikmen. Dalam kaitan hal tersebut, perlu tersedianya sumber daya manusia yang mendukung terhadap pengelolaan data guru dan tenaga kependidikan Dikmen di provinsi. Untuk mendukung hal tersebut Ditjen GTK melalui Direktorat Pendidikan Menengah akan berkoodinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi melalui dana dekonsentrasi. 2. Indikator Keluaran a. Tersedianya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola data guru dan tenaga kependidikan Dikmen di provinsi. b. Tersedianya data guru dan tenaga kependidikan Dikmen yang valid c. Tersedianya rancangan regulasi dalam pengelolaan data guru dan tenaga kependidikan Dikmen 3. Ruang Lingkup a. Pendampingan pengelolaan data guru dan tenaga kependidikan Dikmen di provinsi b. Penyiapan regulasi pengelolaan data guru dan tenaga kependidikan Dikmen di provinsi 4. Metode pelaksanaan kegiatan Metode pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut: a. Pendampingan pengelolaan data guru dan tenaga kependidikan Dikmen di provinsi 11

15 Pelaksanaan pendampingan dilaksanakan setelah operator data tingkat provinsi mengikuti bimbingan teknis pengelolaan data di tingkat Pusat. Petugas yang terlibat dalam pendampingan adalah Tim Dapodik, Tim Simtun, Bagian Perencanaan dan Direktorat Pembinaan Guru Dikmen. b. Penyiapan rancangan regulasi pengelolaan data guru dan tenaga kependidikan Dikmen di provinsi Penyusunan rancangan kebijakan yang berupa petunjuk teknis atau aturan lainnya yang berhubungan dalam pengelolaan guru dan tenaga kependidikan Dikmen di provinsi dengan pihak terkait. 5. Pembiayaan Komponen pembiayaan untuk kegiatan ini terdiri dari: a. Honorarium. b. Belanja bahan dan jasa lainnya. c. Uang harian. d. Transport dan akomodasi. E. Pendataan dan Verifikasi 1. Maksud dan Tujuan Pendataan merupakan kegiatan yang diperlukan untuk mendukung keberhasilan program Ditjen GTK dalam proses pelaksanaan pendataan. Tujuan dari kegiatan ini adalah menyelesaikan berbagai masalah pendataan dengan melakukan pemutakhiran, verifikasi dan validasi data guru dan tenaga kependidikan antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota. 2. Indikator Keluaran a. Terselesaikannya permasalahan pendataan GTK b. Terverifikasinya data GTK antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota 3. Ruang Lingkup a. Melakukan pemutakhiran data b. Melakukan verifikasi dan validasi 4. Metode pelaksanaan kegiatan Metode pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut: a. Verifikasi dan Validasi data monitoring GTK 12

16 Verifikasi dan Validasi data monitoring GTK dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi di Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk merekam segala permasalahan pendataan yang ditemui dalam pelaksaaan program Ditjen GTK. b. Pengolahan data monitoring GTK Pengolahan data monitoring GTK dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi terhadap Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk mengidentifikasi segala permasalahan pendataan yang ditemui dalam pelaksaaan program Ditjen GTK. Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun yaitu diakhir semester 1 dan akhir semester 2. Hasil identifikasi pengolahan data monitoring GTK dapat dikonsultasikan ke Pusat. 5. Pembiayaan Komponen pembiayaan untuk kegiatan ini terdiri dari: a. Honorarium. b. Belanja bahan dan jasa lainnya. c. Uang harian. d. Transport dan akomodasi. 13

17 BAB IV JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan dekonsentrasi di provinsi merupakan kegiatan berkesinambungan dengan program pusat dalam hal ini Direktorat jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Agar kegiatan provinsi dapat terlaksana secara terpadu dengan kegiatan pusat, maka perlu adanya jadwal pelaksanaan kegiatan sebagai berikut. 1. Dokumen Administrasi Pengelolaan Kegiatan Dekon, dijadwalkan pada setiap bulan selama tahun anggaran 2016; 2. Pengendalian Dana Transfer, dijadwalkan pada bulan Juli sampai dengan November; 3. Implementasi Guru Pembelajar, dijadwalkan pada bulan Juli sampai dengan November; 4. Pengalihan Dikmen ke Provinsi, dijadwalkan pada bulan Agustus sampai dengan November. 5. Pendataan dan verifikasi, dijadwalkan pada bulan Juni dan November. 14

18 BAB V PELAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN DANA DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2016 A. Penyusunan dan penyampaian laporan Akuntabilitas kinerja Akuntabilitas merupakan perwujudan dari kewajiban unit organisasi (Dinas Pendidikan Provinsi) untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan program dan anggaran yang dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan berupa laporan akuntabilitas yang disusun secara periodik. Bentuk laporan yang harus disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban ada yang bersifat bulanan dan triwulan, yaitu: 1. Laporan Bulanan: a. Dinas Pendidikan Provinsi menyusun dan menyampaikan laporan Daya Serap Pelaksanaan Program dan Anggaran dalam bentuk form B.19 setiap tanggal 1 setelah bulan berjalan dan dikirim melalui ke evapro12@gmail.com b. Dinas Pendidikan Provinsi menyusun laporan Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Sesuai PMK No.249/PMK.02/2011, secara online dengan sistem aplikasi SMART melalui emonev.anggaran.depkeu.go.id 2. Laporan Triwulan : Dinas Pendidikan Provinsi menyusun laporan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan sesuai Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006, secara online dengan sistem aplikasi Pemantauan Pelaksanaan Pembangunan (emonev 2016) melalui e-monev.bappenas.go.id B. Penyusunan dan penyampaian laporan Akuntabilitas keuangan Berdasarkan PMK 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga dijelaskan bahwa Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat UAKPA adalah unit akuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja. Selanjutnya, UAKPA Dekonsentrasi adalah unit akuntansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja dekonsentrasi. Tahun 2016 Ditjen GTK mengalokasikan anggaran pada kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan 15

19 Tugas Teknis Lainnya Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan propinsi berupa dana dekonsentrasi tersebar di 34 propinsi. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan APBN berupa laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, laporan operasional, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan saldo anggaran lebih, dan catatan atas laporan keuangan. Dalam hal ini Dinas Pendidikan Propinsi wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Program Dekonsentrasi ke UAPPA-Eselon 1 (Ditjen GTK) yang terdiri atas : 1. Laporan Realisasi Anggaran; 2. Neraca; 3. Laporan Operasional; 4. Laporan Perubahan Ekuitas; danv 5. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode per 31 Desember 2015 disusun dan disajikan dengan basis akrual. 1. Mekanisme penyusunan dan penyampaian laporan keuangan Dalam penyusunan Laporan Keuangan Program Dekonsentrasi, Dinas Pendidikan Propinsi harus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan termasuk setiap perubahan Laporan Keuangan dalam tahun berjalan. Laporan keuangan program dekonsentrasi disusun secara berkala yaitu Bulanan, Triwulan I dan III, Semester I dan Tahunan ( Anaudited dan audited) dengan mekanisme sebagai berikut : Laporan Bulanan : 1. Dinas Pendidikan Propinsi melakukan input transaksi keuangan terkait realisasi belanja, pengembalian belanja, realisasi pendapatan dan pengembalian pendapatan bulanan dalam aplikasi SAIBA. Sedangkan sisa belanja bahan direkam dalam aplikasi persediaan dan di rekonsiliasi dengan aplikasi SIMAK- BMN dengan mengacu pada surat dari Ditjen Perbendaharaan nomor S- 2318/PB.6/2016 tanggal 17 Maret

20 2. Membuat ADK file kirim bulanan (LRA Belanja, LRA Pengembalian, LRA Pendapatan, LRA Pengembalian Pendapatan, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas,Neraca dan Neraca Percobaan) dengan menggunakan aplikasi SAIBA dan ADK file kirim dari aplikasi SIMAK-BMN. 3. Melakukan rekonsiliasi internal antara SAIBA dengan SIMAK-BMN. 4. Melakukan rekonsiliasi dengan KPPN dengan mengisi format Berita Acara Rekonsiliasi (BAR Rekonsiliasi) yang ditandatangani oleh KPA Satker dengan dilampirkan soft copy laporan bulanan dalam bentuk PDF (LRA Belanja, LRA Pengembalian, LRA Pendapatan, LRA Pengembalian Pendapatan, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca dan Neraca Percobaan bulanan) dan dikirim ke KPPN. 5. Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) hasil rekonsiliasi dengan KPPN dan laporan keuangan bulanan dalam bentuk ADK SAIBA dan SIMAK-BMN dikirim ke UAPPA-Eselon 1 (Ditjen GTK), melalui dengan alamat saiditjengtk@gmail.com atau apk.gtk@kemdikbud.go.id Laporan Triwulan I dan Laporan Triwulan III: 1. Dinas Pendidikan Propinsi melakukan input transaksi keuangan terkait realisasi belanja, pengembalian belanja, realisasi pendapatan dan pengembalian pendapatan per triwulan (Januari s/d Maret dan Juli s/d September) dalam aplikasi SAIBA. Sedangkan sisa belanja bahan direkam dalam aplikasi persediaan dan di rekonsiliasi dengan aplikasi SIMAK-BMN dengan mengacu pada surat dari Ditjen Perbendaharaan nomor S-2318/PB.6/2016 tanggal 17 Maret Membuat ADK file kirim dan cetakan (LRA Belanja, LRA Pengembalian, LRA Pendapatan, LRA Pengembalian Pendapatan, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca dan Neraca Percobaan) dengan tanda tangan KPA per triwulan yaitu bulan Januari s/d Maret dan bulan Juli s/d September dengan menggunakan aplikasi SAIBA dan ADK file kirim dari aplikasi SIMAK-BMN. 1. Laporan keuangan triwulan I dan III dalam bentuk ADK file kirim SAIBA dan SIMAK-BMN dilampirkan cetakan, disampaikan ke UAPPA-Eselon 1 (Ditjen GTK) melalui saiditjengtk@gmail.com atau apk.gtk@kemdikbud.go.id 17

21 Laporan Semesteran : 1. Dinas Pendidikan Propinsi melakukan input transaksi keuangan terkait realisasi belanja, pengembalian belanja, realisasi pendapatan dan pengembalian pendapatan semester I yaitu bulan Januari s/d Juni dalam aplikasi SAIBA Sedangkan sisa belanja bahan direkam dalam aplikasi persediaan dan di rekonsiliasi dengan aplikasi SIMAK-BMN dengan mengacu pada surat dari Ditjen Perbendaharaan nomor S-2318/PB.6/2016 tanggal 17 Maret Membuat ADK file kirim dan cetakan (LRA Belanja, LRA Pengembalian, LRA Pendapatan, LRA Pengembalian Pendapatan, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca dan Neraca Percobaan) dengan tanda tangan KPA bulan Januari s/d Juni dengan menggunakan aplikasi SAIBA. dan ADK file kirim dari aplikasi SIMAK-BMN. 3. Menyusun Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) SAIBA yang menjelaskan informasi tentang penjelasan atau daftar terici atau analisis pos yang disajikan dalam LRA, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas,serta pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian wajar atas laporan keuangan. dan Catatan Atas Laporan BMN (CalBMN) semester I yang menjelaskan informasi terkait sisa persediaan sesuai surat dari Ditjen Perbendaharaan nomor S-2318/PB.6/2016 tanggal 17 Maret Dalam hal CaLK tidak hanya menyajikan perbandingan penyerapan anggaran, namun juga perlu mengungkapkan penjelasan programnya dan alasan tidak terserapnya anggaran termasuk bila terjadi retur. 4. Melakukan rekonsiliasi internal antara SAIBA dengan SIMAK-BMN. 5. Melakukan rekonsialiasi eksternal data SIMAK BMN antara Satker dengan KPKNL 6. Laporan keuangan semester I dalam bentuk ADK file kirim SAIBA dilampirkan cetakan ke KPPN dan UAPPA-Eselon I sedangkan SIMAK-BMN disampaikan ke KPKNL dan ke UAPPA-Eselon I (Ditjen GTK). Laporan keuangan Semester I yang dikirim ke UAPPA-Eselon I dilampirkan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) tanda tangan KPA beserta dokumen dukung lainnya sesuai PMK 177/PMK.05/2015 dan Catatan Atas Laporan BMN (CalBMN) melalui saiditjengtk@gmail.com atau apk.gtk@kemdikbud.go.id dan melalui pos. 18

22 Laporan Tahunan : a. Unaudited 1) Dinas Pendidikan Propinsi melakukan input transaksi keuangan terkait realisasi belanja, pengembalian belanja, realisasi pendapatan dan pengembalian pendapatan tahunan yaitu bulan Januari s/d Desember dalam aplikasi SAIBA. Sedangkan sisa belanja bahan direkam dalam aplikasi persediaan dan di rekonsiliasi dengan aplikasi SIMAK-BMN dengan mengacu pada surat dari Ditjen Perbendaharaan nomor S- 2318/PB.6/2016 tanggal 17 Maret ) Membuat ADK file kirim dan cetakan (LRA Belanja, LRA Pengembalian, LRA Pendapatan, LRA Pengembalian Pendapatan, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca dan Neraca Percobaan) dengan tanda tangan KPA bulan Januari s/d Desember dengan menggunakan aplikasi SAIBA dan ADK file kirim dari aplikasi SIMAK-BMN. 3) Laporan keuangan tahunan dalam bentuk ADK file kirim SAIBA dan SIMAK-BMN dilampirkan cetakan, disampaikan ke KPPN dan ke UAPPA-Eselon I (Ditjen GTK). Laporan keuangan Semester I yang dikirim ke UAPPA-Eselon I dilampirkan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) tanda tangan KPA beserta dokumen dukung lainnya sesuai PMK 177/PMK.05/2015 dan Catatan Atas Laporan BMN (CalBMN) melalui saiditjengtk@gmail.com atau apk.gtk@kemdikbud.go.id dan melalui pos. 4) Laporan keuangan tahunan dalam bentuk ADK file kirim dilampirkan cetakan, dikirim ke KPPN dan UAPPA-Eselon I sedangkan SIMAK-BMN disampaikan ke KPKNL dan ke UAPPA-Eselon I (Ditjen GTK). Laporan keuangan Tahunan yang dikirim ke UAPPA-Eselon I dilampirkan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) tanda tangan KPA beserta dokumen dukung lainnya sesuai PMK 177/PMK.05/2015 Catatan Atas Laporan BMN (CalBMN) melalui saiditjengtk@gmail.com atau apk.gtk@kemdikbud.go.id 19

23 b. Audited 1) Dinas Pendidikan Propinsi melakukan perubahan laporan keuangan unaudited dikarenakan hal-hal sebagai berikut antara lain : a) Terdapat jurnal koreksi terkait dengan hasil pemeriksaan BPK RI pada akhir tahun b) Adanya perbedaan antara Siap dan SAI hasil kompilasi seluruh Kementerian/Lembaga pada akhir tahun oleh Ditjen Perbendaharaan, sehingga perlu dilakukan penyesuaian. c) dan masalah sejenis lainnya 2) Hasil perubahan Laporan keuangan Unaudited (SAIBA dan SIMAK-BMN) dikirim ke UAPPA-Eselon I (Ditjen GTK) dalam bentuk ADK file kirim dilampirkan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) tanda tangan KPA beserta dokumen dukung lainnya sesuai PMK 177/PMK.05/2015 dan Catatan Atas Laporan BMN (CalBMN) melalui saiditjengtk@gmail.com atau apk.gtk@kemdikbud.go.id. C. Jadwal Jadwal penyampaian Laporan Keuangan adalah sebagai berikut: a) Laporan Triwulan 1 Unit Organisasi Terima Proses Kirim UAKPA april 2xx1 Waktu Pengiriman UAPPA E1 22 April 2xx1 4 hari 26 April 2xx1 2 hari UAPA 28 April 2xx1 8 hari 07 Mei 2xx1 2 hari Menkeu cq dirjen PBN 07 Mei 2xx b) Laporan Keuangan Semester I Unit Organisasi Terima Proses Kirim UAKPA Juli 2xx1 UAPPA E1 22 Juli 2xx1 3 hari 25 Juli 2xx1 2 hari Waktu Pengiriman UAPA 27 Juli 2xx1 4 hari 31 Juli 2xx1 2 hari Menkeu cq dirjen PBN 31 Juli 2xx

24 c) Laporan Triwulan III Unit Organisasi Terima Proses Kirim Waktu Pengiriman UAKPA oktober 2xx1 UAPPA E1 22 Oktober 2xx1 5 hari 27 Oktober 2xx1 2 hari UAPA 29 Oktober 2xx1 9 hari 07 November 2xx1 2 hari Menkeu cq dirjen PBN 07 November 2xx d) Laporan Keuangan Tahunan (Unaudited) Unit Organisasi Terima Proses Kirim Waktu Pengiriman UAKPA januari 2xx1 UAPPA E1 01 februari 2xx1 7 hari 08 februari 2xx1 2 hari UAPA 10 februari 2xx1 17 hari Tanggal terakhir 2 hari Menkeu cq dirjen PBN Tanggal terakhir - Februari 2xx1 - Jadwal penyampaian Laporan SIMAK-BMN adalah sebagai berikut: a) Laporan SIMAK-BMN Semester I Unit Organisasi Terima Proses Kirim Waktu Pengiriman UAKPB - s.d. 10 Juli 12 Juli 2xx1 UAPPB E1 20 Juli 2xx1 2 hari 22 Juli 2xx1 8 hari UAPB 23 Juli 2xx1 3 hari 26 Juli 2xx1 1 hari Menkeu cq DJKN 26 Juli 2xx b) Laporan SIMAK-BMN Tahunan Unit Organisasi Terima Proses Kirim Waktu Pengiriman UAKPB januari 2xx1 UAPPB E1 02 Februari 2xx1 6 hari 08 Februari 2xx1 14 hari UAPB 10 februari 2xx1 14 hari 24 Februari 2xx1 2 hari Menkeu cq DJKN 27 Februari 2xx1-1 hari 21

25 BAB VI PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN A. Pengendalian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melakukan pengendalian terhadap Program Guru Dan Tenaga Kependidikan yang mencakup semua upaya dalam rangka melakukan pembinaan guru dan tenaga kependidikan untuk menghasilkan guru dan tenaga kependidikan yang profesional dan bermartabat. Kegiatan pengendalian pelaksanaan program dekonsentrasi melalui kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan dilakukan melalui: 1. Sosialisasi dan koordinasi; 2. Bimbingan Teknis; 3. Pemecahan masalah yang terjadi dalam proses pengelolaan program dan anggaran; 4. Pemantauan Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui web Simkeu (MoLK Kemdikbud online) yang dikembangkan oleh Biro Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas Pendidikan Provinsi melakukan instalasi aplikasi Simkeu SAS 2016 versi terbaru dan melakukan pengiriman data online setiap terjadi realisasi belanja). Tujuan pengendalian program ini adalah: (1) memperoleh masukan terhadap pencapaian efektivitas dan efisiensi terhadap pelaksanaan program dan anggaran, (2) menyusun rekomendasi sebagai bahan masukan untuk perbaikan dan peningkatan program selanjutnya. B. Pengawasan Dalam pengelolaan dana dekonsentrasi kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan yang transparan dan akuntabel, diperlukan pengawasan oleh aparat fungsional internal dan eksternal. Pelaksanaan pengawasan tersebut sepenuhnya diserahkan kepada lembaga fungsional yang berwenang. 22

26 Pengelolaan dana dekonsentrasi yang diberikan kepada dinas pendidikan provinsi sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Jika ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan, maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 23

27 BAB VII PENUTUP Demikian pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang bekepentingan dalam pelaksanaan program Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan. Melalui program ini diharapkan dinas pendidikan provinsi dapat melakukan berbagai kegiatan yang dapat mendukung program Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, antara lain pengendalian dana transfer, implementasi guru pembelajar, pengalihan dikmen ke provinsi serta rekonsiliasi dan verifikasi data. 24

NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. Mengingat : 1. NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI.

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI. AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI www.perbendaharaan.go.id PRINSIP PENGATURAN WEWENANG DAN PENUGASAN Kewenangan Pusat DILAKSANAKAN INSTANSI PUSAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.530, 2013 BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Akuntansi. Pelaporan. Keuangan. Sistem. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut:

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut: 9 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut: a. pencatatan bukti-bukti pembukuan dalam buku jurnal. Transaksi yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL n,senayann 57901004, Fax 57900980 GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Gedung D Lantai 15, Senayan, Jakarta 10270 Telepon/Faksimile

Lebih terperinci

BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN A. Sistem Akuntansi Keuangan SAK merupakan subsistem SAI yang digunakan untuk memproses transaksi anggaran dan realisasinya, sehingga menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/ 2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG PELAKSANAAN LIKUIDASI ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 51 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Balai Besar KSDA Jawa Barat sebagai UAKPA sekaligus UAPPA-W Departemen Kehutanan di Provinsi Jawa Barat maka dapat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL, PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 1/PER-SJ/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.19/MEN/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARANOMOR : PER-07/KN/2009 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN REKONSILIASI DATA BARANG

Lebih terperinci

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem No.933, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPP-PA. Dekonsentrasi. Penatausahaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.391, 2016 KEMENHUB. Pelaporan Keuangan. Berbasis Akrual. Sistem dan Prosedur Akuntansi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 21 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 57/PB/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Dalam informasi akuntansi dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan data keuangan suatu perusahaan. Data

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AUDITED UNIT AKUNTANSI PENGGUNA ANGGARAN (UAPA) SEKRETARIAT NEGARA BAGIAN ANGGARAN 007 DAN 069

STANDAR PELAYANAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AUDITED UNIT AKUNTANSI PENGGUNA ANGGARAN (UAPA) SEKRETARIAT NEGARA BAGIAN ANGGARAN 007 DAN 069 - 484-19. Standar Pelayanan Penyusuanan Laporan Keuangan Audited Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) Sekretariat Negara Bagian Anggaran 007 dan 069 STANDAR PELAYANAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AUDITED

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1725, 2015 KEMENPAR. Dekonsentrasi. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI DAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH PETUNJUK

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA PROGRAM DIPLOMA III BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK (LKP)

UNIVERSITAS GUNADARMA PROGRAM DIPLOMA III BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK (LKP) UNIVERSITAS GUNADARMA PROGRAM DIPLOMA III BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN LAPORAN KERJA PRAKTEK (LKP) PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN KEMENTERIAN KEHUTANAN Disusun Oleh : Nama : Andika Leonardo

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN KEUANGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI

Lebih terperinci

PENATAUSAHAAN BMN. DJKN cq. Dit. BMN UAKPB. Catatan: UAPB UAPPA-W. optional. mandatory. DJPbN UAPA UAPPB-E1 UAPPA-E1. Kanwil DJKN UAPPB-W

PENATAUSAHAAN BMN. DJKN cq. Dit. BMN UAKPB. Catatan: UAPB UAPPA-W. optional. mandatory. DJPbN UAPA UAPPB-E1 UAPPA-E1. Kanwil DJKN UAPPB-W FITUR SIMAN PERATURAN TERKAIT 1. PMK Nomor: 120/PMK.06/2007 Tentang Penatausahaan BMN. 2. PMK Nomor: 102/PMK.05/2009 Tentang Tatacara Rekonsiliasi BMN dalam rangka penyusunan LKPP. 3. Perdirjen KN Nomor:

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK. 06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK. 06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK. 06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT Menimbang: bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf o Undang-undang

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.07/MEN/III/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA

Lebih terperinci

MEKANISME PENYALURAN DAN KRITERIA PENERIMA TUNJANGAN KHUSUS

MEKANISME PENYALURAN DAN KRITERIA PENERIMA TUNJANGAN KHUSUS SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI, TUNJANGAN KHUSUS, DAN TAMBAHAN PENGHASILAN GURU PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dana Pendidikan 2.1.1 Pengertian Dana Pendidikan Menurut Mulyasa (2011:167) menyatakan bahwa dana merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektivitas dan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT 1 of 18 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213/PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA No.1531, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Dekonsentrasi. Pengendalian. Pelimpahan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG TATA CARA REKONSILIASI BARANG MILIK NEGARA DALAM RANGKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT I. PENDAHULUAN I.1. Umum Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam No. 2005, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Dekonsentrasi. Pelimpahan dan Pedoman. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

- 496 - BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

- 496 - BAGIAN KESATU PENDAHULUAN - 496-21. Standar Pelayanan Penyusunan Laporan Keuangan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (UAPPA-E1) Sekretariat Negara Bagian Anggaran 007.01 dan 069.03 STANDAR PELAYANAN PENYUSUNAN LAPORAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN TINGKAT SATUAN KERJA

SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN TINGKAT SATUAN KERJA SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN TINGKAT SATUAN KERJA Oleh: Mukhtaromin (Widyaiswara Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan) A. Gambaran Umum Sistem Akuntansi Tingkat Satuan Kerja UU Nomor 1 Tahun

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 38/PB/2006 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN DIREKTUR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM BOGOR, 1 FEBRUARI 2016

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM BOGOR, 1 FEBRUARI 2016 AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN KEUANGAN TERKAIT PELAKSANAAN DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2016 Oleh Kepala Bagian Keuangan Setditjen Politik dan Pemerintahan Umum BOGOR, 1 FEBRUARI 2016 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LANDASAN HUKUM KEUANGAN DANA DEKONSENTRASI

LANDASAN HUKUM KEUANGAN DANA DEKONSENTRASI AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN KEUANGAN TERKAIT PELAKSANAAN DEKONSENTRASI TAHUN ANGGARAN 2016 Oleh Kepala Bagian Keuangan Setditjen Politik dan Pemerintahan Umum BOGOR, 1 FEBRUARI 2016 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Inspektur II, LANGKAH-LANGKAH MENUJU WTP

Inspektur II,  LANGKAH-LANGKAH MENUJU WTP Inspektur II, http://itjen.ristekdikti.go.id/ LANGKAH-LANGKAH MENUJU WTP Langkah-Langkah Menuju WTP Inpektorat II Copyright 2016 1. Inspektorat II, http://itjen.ristekdikti.go.id 2. bandi.staff.fe.uns.ac.id.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.894, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Istem Akuntansi. Pelaporan Keuangan. Pemerintah Pusat. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.05/2011 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Keuangan No 177/PMK.05/2015 Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

Peraturan Menteri Keuangan No 177/PMK.05/2015 Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Peraturan Menteri Keuangan No 177/PMK.05/2015 Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Latar Belakang Implementasi akuntansi berbasis akrual Tahun 2015 Amanat Pasal

Lebih terperinci

2018, No Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan Pengh

2018, No Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan Pengh No.487, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru PNS Daerah. Juknis. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/ PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/201000000000000000 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG PERDAGANGAN KEPADA GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tam

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tam BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1848, 2015 KEMENHAN. Akuntansi. Berbasis Akrual. Kebijakan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI BERBASIS

Lebih terperinci

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA - 841 - f. Standar Pelayanan Penyusunan Laporan Keuangan Audited Kementerian Sekretariat Negara Bagian Anggaran 007 dan 999 STANDAR PELAYANAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN AUDITED KEMENTERIAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.05/2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2

PP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2 Pencatatan PNBP Pendidikan Tinggi Berdasarkan BAS RAHMAT MULYONO DIREKTORAT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN WORKSHOP PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN SATKER PT

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI Sesi 6: SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT KEWAJIBAN PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal menyusun LKPP untuk disampaikan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 233/PMK.05/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 233/PMK.05/2011 TENTANG 1 of 15 12/22/2015 3:53 PM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.05/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2007

Lebih terperinci

BAGIAN ANGGARAN 089 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245

BAGIAN ANGGARAN 089 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245 BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BULAN JANUARI 2012 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.912, 2011 KEMENTERIAN SOSIAL. PNBP. Pedoman Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR: PER- 51 /PB/2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan - 141-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Akuntansi dan Pelaporan 2. lkhtisar JABATAN : Melakukan akuntansi pelaksanaan anggaran dan penyusunan laporan keuangan Direktorat Jenderal. 3. TUJUAN JABATAN :

Lebih terperinci

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA Dalam penyusunan laporan keuangan serta untuk mempermudah Kementerian Negara/Lembaga dalam penyajian laporan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI, TUNJANGAN KHUSUS, DAN TAMBAHAN PENGHASILAN GURU PEGAWAI

Lebih terperinci

ANGGARAN (Rp0,00) 2. Belanja Barang , Belanja Modal ,

ANGGARAN (Rp0,00) 2. Belanja Barang , Belanja Modal , BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI PAPUA BARAT Jalan Angkasa Mulyono Amban Manokwari Papua Barat Telp / Fax: 09862217088 Email: papuabarat@bpkp.go.id Nomor : LRA-05/PW27/1/2014

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem No.201, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Tambahan Penghasilan. Guru PNS Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 /PMK.07/2011 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.407, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Pelimpahan Wewenang. Program Kesetaraan Gender. Pemberdayaan Perempuan. Perlindungan Anak.

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.246, 2016 KEMHAN. Pelaporan Keuangan. Sistem Akuntansi. di Lingkungan Kemhan dan TNI. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.11/MEN/2007 TENTANG UNIT AKUNTANSI DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.11/MEN/2007 TENTANG UNIT AKUNTANSI DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.11/MEN/2007 TENTANG UNIT AKUNTANSI DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis KPPN Bandar Lampung mempunyai visi Menjadi pengelola perbendaharaan negara di daerah yang profesional, modern, transparan, dan akuntabel. Sedangkan misi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1344, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pemerintahan. Pelimpahan. Penugasan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN DAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1292, 2012 KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Dekonsentrasi. Kegiatan. Anggaran. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Salah satu tugas dan fungsi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1469, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Anggaran. Transfer. Pelaksanaan. Pertanggungjawaban. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183/PMK.07/2013 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.905, 2015 KEMENDESA-PDT-Trans. Urusan Pemerintahan. Ditjen Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. TA 2015. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Dekonsentrasi Kementerian Ko

2017, No Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Dekonsentrasi Kementerian Ko BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.114, 2017 KEMEN-KUKM. Anggaran Dekonsentrasi. Pelaksanaan Kegiatan. Tahun PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PER/M.KUKM/I/2017

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Sistem Akuntansi. Keuangan. Pelaporan. Tentara Nasional Indonesia.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Sistem Akuntansi. Keuangan. Pelaporan. Tentara Nasional Indonesia. No.89, 2008 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Sistem Akuntansi. Keuangan. Pelaporan. Tentara Nasional Indonesia. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne No.532, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Likuidasi Entitas Akuntansi. Entitas Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan 1 Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan Disampaikan oleh: Mohamad Hardi, Ak. MProf Acc., CA Inspektur I Kementerian Ristek Dikti Pada Rapat Koordinasi Pengawasan 2 Februari 2017 1. PELAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1256, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Likuidasi. Akuntansi. Pelaporan. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 198 /PMK.05/2012 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Nomor : W17-A/1859/OT.01.2/XII/2013 Samarinda, 31 Desember 2013

Nomor : W17-A/1859/OT.01.2/XII/2013 Samarinda, 31 Desember 2013 PENGADILAN TINGGI AGAMA KALIMANTAN TIMUR JL. LETJEN M.T. HARYONO No. 24 TELP. 0541-733337, FAX. 0541-746702 H o m e P a g e : w w w. p t a - s a m a r i n d a. n e t, E m a i l : p t a - s a m a r i n

Lebih terperinci

LOGO. Musrenbang Provinsi DKI Jakarta,

LOGO. Musrenbang Provinsi DKI Jakarta, LOGO Musrenbang Provinsi DKI Jakarta, 2010 www.djpk.depkeu.go.id 1 DEKONSENTRASI Sifat kegiatan non-fisik yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang tidak menambah aset tetap. Kegiatan non-fisik, antara

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014

PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014 RENCANA OPERASIONAL KEGIATAN TIM MANAJEMEN (ROKTM) PENGELOLAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PADA UAPPA/B-W KEMENTERIAN PERTANIAN DI PROPINSI BENGKULU TAHUN 2014 WILDA MIKASARI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T

2017, No Pengelolaan Perbatasan Negara Lingkup Badan Nasional Pengelola Perbatasan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 T BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.764, 2017 BNPP. Pelimpahan sebagian Urusan dan Penugasan. TA 2017. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PARIWISATA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.52/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.239, 2014 KEMENDAG. Dekonsentrasi. Perdagangan. Gubernur. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/M-DAG/PER/12/2013 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK.07/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK.07/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN MENTERI KEUANGAN, SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156/PMK.07/2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN DANA TUGAS PEMBANTUAN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Barang Milik Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Barang Milik Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Barang Milik Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Pada UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dinyatakan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Standar Reviu. Laporan Keuangan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Standar Reviu. Laporan Keuangan. No.97, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Standar Reviu. Laporan Keuangan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PMK.09/2010 TENTANG STANDAR REVIU ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi Pemerintahan Pada dasarnya akuntansi pemerintahan adalah suatu prosedur akuntansi yang telah disusun sedemikian rupa agar dapat dilakukan monitoring (pemantauan) secara

Lebih terperinci