BAB 2 DATA dan ANALISA
|
|
- Yanti Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 DATA dan ANALISA 2.1. Data Data yang diperlukan untuk menunjang tugas ini didapatkan dari berbagai sumber, antara lain : Buku Pintar Hewan Langka Data yang diperoleh dari buku tersebut merupakan materi pendukung dalam pembuatan iklan televisi nantinya. Angket atau kuisioner Data yang diperoleh bersifat kuantitatif karena hanya berupa opini dan pengalaman partisipan pengisi kuisioner. Literatur dari internet Pencarian data yang bersumber dari artikel-artikel di internet, sehubungan dengan hewan hewan langka di Indonesia yang terancam kepunahannya. Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data untuk memilah-milah data sehingga dapat diambil kesimpulan berkaitan dengan materi proyek Tugas Akhir Orangutan Orangutan (Pongo Pygmaeus) adalah salah satu dari 4 kera besar spesialis primata di Asia dengan sifatnya yang semi sosial, memiliki usia hidup antara tahun serta memiliki intelegensi yang tinggi. Habitat yang disukai dominan di dataran rendah, rawa gambut, dataran tinggi, hutan homogen, dan hutan Dipterocarp ( yang memiliki musim buah 5 tahun sekali). Prioritas pakan berasal dari vegetasi berupa buah, bunga, dan daun muda, beberapa Serangga, jamur atau kulit pohon. Soliter (hidup menyendiri) atau tidaknya primata ini dipengaruhi pasokan makanan dan sistem pertahanan dari gangguan predator. Jika pada suatu daerah makanan relatif sulit diperolah atau harus didapatkan dengan sembunyi-sembunyi, maka primata tersebut cenderung untuk hidup secara soliter. Sebaliknya jika suplai makanan tergolong stabil, melimpah, atau makanan yang diperlukan harus diperoleh secara bersama- sama, maka primata tersebut biasanya hidup damai secara berkelompok. Sistem kawin bentukan organisasi primata mirip dengan yang dilakukan manusia.ternyata pada primata juga terdapat sistem perkawinan 3
2 monogami, poligami yang terdiri dari poliandri dan poligyni, juga system perkawinan pronusciuty. Dalam suatu kelompok, baik jantan maupun betina bisa memiliki lebih dari satu pasangan. Pejantan yang muda dan kuat lebih banyak mendominasi kemudahan mendapatkan betina dibandingkan pejantan yang lain. Pejantan yang dominan tadi suatu saat akan kurang dominan, atau bahkan tidak dominan lagi apabila ada pejantan lain yang dapat mengunggulinya. Orangutan saat ini hanya terdapat di Sumatra dan Kalimantan, di wilayah Asia Tenggara. Karena tempat tinggalnya merupakan hutan yang lebat, maka sulit untuk memperkirakan jumlah populasi yang tepat. Di Borneo, populasi orangutan diperkirakan sekitar individu. Di Sumatra, jumlahnya diperkirakan sekitar individu. Karena kelangkaannya orangutan menjadi ikon dan lambang popular khas Indonesia. Tidak mengherankan pernyataan Asisten Manager Lapangan dan Penelitian Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP) Asril soal kepemilikan primata hasil sitaan. Dikatakannya hasil sitaan Departemen Kehutanan biasanya diambil oleh aparat yang mengerti hukum seperti pejabat, militer dan pengusaha untuk mengoleksi orangutan tersebut. Mungkin berkaitan dengan kekuatan mereka atas kemudahan mendapatkan satwa liar itu Review Buku Pintar Hewan Langka Buku terbitan Harmoni pada tahun 2011 yang ditulis oleh Desi Wijaya ini merupakan ensiklopedi lengkap dan kaya ilmu untuk semua kalangan. Buku ini berisi pengetahuan tentang jenis-jenis hewan langka yang semakin bertambah di Indonesia. Salah satunya orangutan. Buku ini pun sangat tepat sebagai panduan bagi kita untuk mengenal lebih dekat tentang orangutan di Indonesia. Pembahasan mencakup informasi mengenai deskripsi tubuh, habitat, perilaku, perkembangbiakan, dan penyebab kelangkaan. Tidak hanya itu, dengan membaca buku ini, kita akan diajak berkenalan lebih jauh seputar kehidupan orangutan. Setiap pembahasan dalam buku ini dilengkapi pula dengan gambar berwarna, sehingga tidak akan terasa membosankan untuk dibaca. Dengan mengenal lebih dekat, kita bisa ikut menjaga orangutan dari kepunahan. Menumbuhkan kecintaan dan kepedulian kita kepada satwa khas Indonesia itu. 4
3 Dominasi TV di Tengah Masyarakat Dibandingkan dengan media lainnya, kekuatan televisi sebagai sumber informasi dan hiburan masih sulit dibendung. Masyarakat di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan adalah pengguna terbesar media ini. Pertumbuhan pesat jumlah stasiun televisi swasta - baik yang manamakan dirinya stasiun televisi lokal maupun stasiun televisi siaran nasional - bisa menjadi satu bukti bahwa sebagian besar masyarakat kita belum jemu menikmati hiburan yang disuguhkan di layar kaca. Padahal, seperti yang sering diungkapkan dalam seminar-seminar ataupun artikel-artikel koran dan majalah, pertumbuhan ragam acara di televisi masih "kalah pesat" dibandingkan dengan jumlah stasiun pemancarnya. Meskipun demikian masyarakat penonton Indonesia masih jatuh hati dengan media yang telah berumur tiga perempat abad ini. Media lain, apakah itu media cetak ataupun media elektronik lainnya, seperti radio dan Internet, masih belum mampu membalap jumlah audiens televisi. Nielsen Media Research pada awal Februari silam membeberkan hasil riset mereka yang dilakukan pada 20 Juni-20 Juli 2003 tentang betapa kuatnya pengaruh media ini terhadap masyarakat Indonesia. Dari sisi medium yang paling sering digunakan saja, misalnya. 80 persen responden - dari responden - menjadwalkan kegiatan menonton TV sebagai kegiatan rutin mereka. Tentu saja data ini tidak lantas bebas dari duplikasi pemanfaatan media. Jadi bisa saja seorang yang menyalakan TV, juga membaca koran pada saat yang bersamaan. Kendati demikian, Nielsen mencatat televisi dan radio adalah dua media yang paling sering digunakan masyarakat Indonesia Target Audience Demografis Geografis Unisex Usia 25 tahun ke atas Tingkat pendidikan : minimal SMA Tingkat perekonomian : menengah ke atas Bekerja dan memiliki penghasilan sendiri Daerah perkotaan 5
4 Psikografis Memiliki rasa kepedulian dan kecintaan terhadap hewan, khususnya orangutan. Menyadari akan pentingnya menjaga satwa karena setiap jenis satwa liar mempunyai nilai bagi kelestarian alam, untuk itu setiap jenis satwa liar harus dibiarkan hidup bebas di alam Dalam konteks protek Tugas Akhir, target audience dipersempit Analisa Partner ProFauna Indonesia sebelumnya bernama KSBK (Konservasi Satwa Bagi Kehidupan) adalah lembaga independen non profit berjaringan internasional yang bergerak dibidang perlindungan satwa liar dan hutan. Kegiatan ProFauna bersifat non politis dan non kekerasan. ProFauna didirikan pada tahun 1994 di kota Malang, Jawa Timur Indonesia. Kegiatan utama ProFauna adalah kampanye, pendidikan, investigasi dan penyelamatan satwa. Pendirian ProFauna dilatarbelakangi fakta bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan satwa liar tertinggi di dunia, namun sayangnya Indonesia juga memiliki daftar terpanjang tentang satwa liar yang terancam punah. Kerusakan habitat dan eksploitasi berlebihan menjadi penyebab utama terancam punahnya satwa liar Indonesia. Kondisi ini semakin diperburuk dengan masih lemahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian satwa liar dan habitatnya. Jika hal itu dibiarkan terus berlangsung maka akan semakin banyak jenis satwa liar yang akan benar-benar punah dari alam. Pendirian ProFauna dilatarbelakangi fakta bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan satwa liar tertinggi di dunia, namun sayangnya Indonesia juga memiliki daftar terpanjang tentang satwa liar yang terancam punah. Kerusakan habitat dan eksploitasi berlebihan menjadi penyebab utama terancam punahnya satwa liar Indonesia. Kondisi ini semakin diperburuk dengan masih lemahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian satwa liar dan habitatnya. Jika hal itu dibiarkan terus berlangsung maka akan semakin banyak jenis satwa liar yang akan benar-benar punah dari alam, termasuk orangutan Data Penyelenggara Tentang COP Centre for Orangutan Protection (COP) adalah sebuah kelompok aksi langsung yang terdiri dari putra-putri Indonesia asli. COP mengkampanyekan penghentian segera terhadap penghancuran hutan 6
5 hujan tropis di Indonesia dan pembantaian terhadap orangutan. Kami akan tetap fokus pada penanganan akar permasalahan tersebut sambari menyelamatkan bayi-bayi orangutan korban perburuan liar dan penggundulan hutan - yang sangat sering sekali kami lakukan - dimanapun mereka kami temukan. COP bekerja diseluruh wilayah di Kalimantan dan bahkan kadangkadang di Sumatra. Kami akan melakukan perjalanan kemana saja, dimana masalah yang memiliki urgensi untuk segera ditangani dan dituntaskan terjadi. Melakukan investigasi terhadap kejahatan hutan dan berkonfrontasi dengan para pelakunya sudah menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari kami. COP juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk memberdayakan masyarakat lokal, yang merupakan pelindung hutan dan orangutan terbaik dalam jangka panjang - karena hutan adalah sumber penghidupan bagi masyarakat lokal. Menolong orangutan yang kami temukan di kebun-kebun binatang yang memperlakukan hewan-hewan koleksinya dengan buruk, juga merupakan hal yang sangat penting bagi kami. Menyediakan makanan, air bersih, pengayaan kandang serta melatih staff di kebun-kebun binatang adalah tanggung jawab moral semua orang, namun saat ini hanya COP yang melakukan hal tersebut di Indonesia. Bagi kami, semua orangutan sangatlah berarti serta layak dihormati dan ditolong Donasi untuk Orangutan Siapa saja yang peduli terhadap orangutan dan hutan Indonesia atau peduli terhadap COP bisa menjadi Supporter COP. Ribuan orang dari berbagai daerah di Indonesia dan juga dunia telah menjadi Supporter COP. Mereka mempunyai latar belakang yang berbeda mulai dari selebritis, usahawan, PNS, wartawan, dosen, guru, mahasiswa, ibu rumah tangga hingga aktivis LSM. Meskipun mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, mereka mempunyai kesamaan yaitu peduli akan satwa liar dan hutan Indonesia. Mereka memilih menjadi Supporter COP untuk mengekspresikan kepeduliannya terhadap orangutan dan hutan Indonesia Mengenai donasi, mulai Bulan agustus 2011 ini COP menerapkan membayar uang tahunan sebesar Rp ,-. Dari iuran sebesar Rp ,-tersebut, anggota akan mendapat fasilitas publikasi, poster, pin, stiker, kartu anggota dan tentunya bisa terlibat aktif untuk kegitan yang di selenggarakan COP. Selain itu sisa donasi akan digunakan kembali untuk kegitan anggota seperti pameran foto, School Visit (kunjungan edukasi ke sekolah), wild 7
6 2.5. Analisa SWOT trip dan kegitan lainnya yang berbasis kegitan kerelawanan yang dilakukan oleh Orangufriends (Supporter COP) Threat ( Ancaman ) Kepedulian yang masih sangat minim dari masyarakat, khususnya masyarakat di perkotaan akan pentingnya pelestarian hewan. Sifat egois yang dimiliki manusia, tidak mempedulikan apa pun demi keuntungan pribadi Masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia. Padahal Undang-Undang (UU) menyangkut pelarangan perburuan serta perdagangan satwa langka sudah ada di Indonesia Opportunity ( Kesempatan ) Kecintaan masyarakat terhadap satwa liar sudah mulai terbentuk dalam diri masyarakat. Dalam kaitannya dengan proyek Tugas Akhir kali ini, iklan televisi diharapkan dapat menjadi salah satu media kampanye yang efektif untuk dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat luas Weakness ( Kekurangan ) Terkait dengan projek Tugas Akhir kali ini, penyampaian pesan memalui iklan televisi hanya dapat dinikmati sebentar (pesan berlalu sangat cepat). Khalayak yang selektif, tidak setajam jika menggunakan media lain, seperti media cetak Strength ( Kekuatan ) Penyebaran pesan melalui iklan televisi dirasa cukup efektif mengingat masih tinginya tingkat dominasi televisi di tengah masyarakat. Dapat memberikan informasi secara luas sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak. 8
BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU
BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU EDY HENDRAS WAHYONO Penerbitan ini didukung oleh : 2 BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU Ceritera oleh Edy Hendras Wahyono Illustrasi Indra Foto-foto Dokumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu dari 3 negara yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Fauna merupakan bagian dari keanekaragaman hayati di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seperti yang sudah diketahui oleh masyarakat luas, harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan hewan endemik Indonesia yang terancam punah akibat berkurangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Burung dalam ilmu biologi adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini, kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan sudah menjadi hal yang tidak dapat ditawar lagi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia merupakan Negara yang beriklim tropis yang merupakan keunggulan tersendiri dari Negara ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2010 telah dicanangkan oleh PBB sebagai Tahun Internasional Biodiversity (keanekaragaman hayati) dengan tema Biodirvesity is life, Biodirvesity is Our
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman
1 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, termasuk tingkat endemisme yang tinggi. Tingkat endemisme
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN
BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA JUNCTO
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati baik flora dan fauna yang sangat tinggi, salah satu diantaranya adalah kelompok primata. Dari sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daratan Asia, tepatnya di sepanjang pegunungan Himalaya. Sudah hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa juta tahun yang lalu, jauh sebelum keberadaan manusia di daratan Asia, tepatnya di sepanjang pegunungan Himalaya. Sudah hidup nenek moyang kera besar
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM ORANGUTAN INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM ORANGUTAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Umum 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar FORINA. 2. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hewan langka yang terancam punah (IUCN Red List of Threatened
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjadi korban perburuan manusia merupakan salah satu faktor punahnya beberapa hewan di Indonesia. Menurut data dari lembaga konservasi IUCN tahun 2012 (International
Lebih terperinciEKOLOGI, DISTRIBUSI dan KONSERVASI ORANGUTAN SUMATERA
EKOLOGI, DISTRIBUSI dan KONSERVASI ORANGUTAN SUMATERA Jito Sugardjito Fauna & Flora International-IP Empat species Great Apes di dunia 1. Gorilla 2. Chimpanzee 3. Bonobo 4. Orangutan Species no.1 sampai
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBEBASAN FRAGMENTASI HABITAT ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii) DI HUTAN RAWA TRIPA Wardatul Hayuni 1), Samsul
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Indonesia adalah Negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat banyak. Salah satunya adalah keanekaragaman jenis satwanya. Dari sekian banyak keanekaragaman
Lebih terperinciTugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka. Burung Jalak Bali
Tugas Portofolio Pelestarian Hewan Langka Burung Jalak Bali Burung Jalak Bali Curik Bali atau yang lebih dikenal dengan nama Jalak Bali, merupakan salah satu spesies burung cantik endemis Indonesia. Burung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Primata adalah salah satu bagian dari golongan mamalia (hewan menyusui) dalam kingdom animalia (dunia hewan). Primata muncul dari nenek moyang yang hidup di pohon-pohon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Setiap manusia yang hidup memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar, menonton
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari aspek pariwisata, Kebun Binatang Ragunan belum memiliki kelas yang berkualitas.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu objek wisata di Jakarta yang banyak mendapat perhatian pengunjung adalah Kebun Binatang Ragunan. Kebun Binatang Ragunan didirikan pada tahun 1864 di Cikini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Asia. Luasnya wilayah perairan di Indonesia membuat keberadaan ekosistem laut yang sangat beragam. Banyak hewan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan sektor penting, dimana keberadaannya dibutuhkan oleh manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi, Dukungan Negara dalam konteks pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media komunikasi yang dapat mencangkup banyak penerima pesan biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media yang didukung dengan majunya teknologi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan kelestarian lingkungan, sebenarnya masalah kecepatan, daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara tropis memiliki keanekaragaman jenis satwa,
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara tropis memiliki keanekaragaman jenis satwa, sebagian diantaranya dikategorikan langka, tetapi masih mempunyai potensi untuk ditangkarkan, baik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Satwa liar adalah semua binatang yang hidup di darat dan atau di air dan atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Konflik Manusia Satwa Liar, Mengapa Terjadi? yang ditulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam artikel Konflik Manusia Satwa Liar, Mengapa Terjadi? yang ditulis Siti Chadidjah Kaniawati pada situs Balai Taman Nasional Kayan Mentarang menjelaskan dalam beberapa
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL MELALUI IKLAN TELEVISI UNTUK MENDUKUNG KAMPANYE HELPING HAND FOR ORANGUTAN
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL MELALUI IKLAN TELEVISI UNTUK MENDUKUNG KAMPANYE HELPING HAND FOR ORANGUTAN Elizabeth Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Tujuan perancangan karya Tugas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kejahatan di bidang kehutanan seperti perambahan kawasan hutan, perdagangan satwa liar yang dilindungi dan praktek ilegal menyangkut penebangan, pengangkutan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG PROMOSI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER. Eric Rachmat
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Desain Komunikasi Visual Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual Semester Ganjil Tahun 2008 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG PROMOSI PUSAT PRIMATA SCHMUTZER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Burung merupakan salah satu jenis hewan yang banyak disukai oleh manusia, hal ini di karenakan burung memiliki beberapa nilai penting, seperti nilai estetika, ekologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Burung merupakan salah satu sumber plasma nutfah yang memberikan warna dalam kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia. Sebagai salah satu fauna yang indah dan diminati
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 1. Tempat perlindungan Orang utan yang dilindungi oleh pemerintah banyak terdapat didaerah Tanjung
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Orangutan Orangutan merupakan hewan vertebrata dari kelompok kera besar yang termasuk ke dalam Kelas Mamalia, Ordo Primata, Famili Homonidae dan Genus Pongo, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hewan langka di Indonesia yang masuk dalam daftar merah kelompok critically
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan flora dan faunanya. Dari segi fauna, Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi karena wilayahnya yang terdiri dari kepulauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 3 Tahun 2004 tentang Tata Ruang Wilayah Berau tahun 2001 2011 tanggal 29 Mei 2004, telah menetapkan secara khusus kawasan alokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Museum, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995, adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konversi hutan di Pulau Sumatera merupakan ancaman terbesar bagi satwa liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun 2000, tidak kurang
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dibutuhkan beberapa data yang valid sebagai sumber penelitian untuk konsep pembuatan media CD interaktif dongeng fabel anak. 2.1 Sumber Umum Survey
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas mengenai uraian singkat hasil penelitian terdahulu yang dibandingkan dengan penelitian terhadap Permainan Berbasis Mobile Untuk Pengenalan Satwa Langka
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN... PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN... PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii iv v vi DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Gambar 1 Bange (Macaca tonkeana) (Sumber: Rowe 1996)
PENDAHULUAN Latar Belakang Secara biologis, pulau Sulawesi adalah yang paling unik di antara pulaupulau di Indonesia, karena terletak di antara kawasan Wallacea, yaitu kawasan Asia dan Australia, dan memiliki
Lebih terperinciBUAH-BUAHAN LANGKA HUTAN PEGUNUNGAN MERATUS
BUAH-BUAHAN LANGKA HUTAN PEGUNUNGAN MERATUS Muda Sagala Salah satu kekayaan alam yang dimiliki rimba belantara borneo adalah melimpahnya jenis-jenis tumbuhan yang menyebar mulai dari pinggiran sungai hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengertian komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (www.okezone.com 17/8/ % Spesies Primata Terancam Punah)
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Keberadaan primata di seluruh dunia akhir-akhir ini sangat memprihatinkan akibat berkurangnya habitat mereka dan penangkapan liar untuk diperdagangkan. Degradasi dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pongo pygmaeus di Borneo dan orangutan Pongo abelii di Sumatera merupakan
TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Orangutan Sumatera Orangutan berasal dari bahasa melayu yaitu orang hutan. Orangutan Pongo pygmaeus di Borneo dan orangutan Pongo abelii di Sumatera merupakan satu-satunya kera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki 40 spesies primata dari 195 spesies jumlah primata yang ada di dunia. Owa Jawa merupakan salah satu dari 21 jenis primata endemik yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hewan langka di Indonesia makin lama semakin bertambah, pertambahan jumlah hewan langka di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari faktor alam maupun
Lebih terperinciSMP NEGERI 3 MENGGALA
SMP NEGERI 3 MENGGALA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem. Untuk Kalangan Sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi atau bisa juga disebut material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Semua lahan basah diperkirakan menutupi lebih dari 20% luas daratan Indonesia
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai lahan basah paling luas dan paling beragam di Asia Tenggara, meliputi lahan basah alami seperti hutan rawa, danau,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam berupa banjir, tanah longsor dan gempa bumi melanda hampir sebagian besar kota di Indonesia. Bencana alam tersebut diperkirakan akan terus berlangsung
Lebih terperinciCerdas untuk Mencerdaskan
Cerdas untuk Mencerdaskan ANTI KORUPSI INFORMASI Korupsi informasi menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan. Perkembangannya sangat cepat tetapi tidak disadari oleh para pengguna informasi. Bahkan di
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang beragam. Wilayahnya yang berada di khatuistiwa membuat Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan pada zaman sekarang, semakin meningkatkan kualitas hidup di dalam kalangan manusia. Manusia yang memerlukan ilmu pengetahuan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa bagi sebuah keluarga. Anak juga merupakan generasi masa depan bagi suatu bangsa, karena kelak anak akan menjadi dewasa
Lebih terperinciABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143
ABSTRAKSI Judul Tugas Akhir Nama NIM : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C00543 Televisi lokal memiliki kekuatan pada kedekatannya dengan
Lebih terperinciASSALAMU ALAIKUM WR. WB. SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN
1 MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA PERESMIAN PROGRAM MECU (MOBILE EDUCATION CONSERVATION UNIT) DAN PENYERAHAN SATWA DI DEALER FORD ROXY MAS HARI JUMAT TANGGAL 11 MARET
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting. Fungsi penting komunikasi dilakukan untuk memperoleh informasi. Komunikasi adalah proses penyampaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keindahan alam yang luar biasa dan kekayaan budaya Indonesia yang melimpah, merupakan modal yang kuat untuk Indonesia agar dapat meningkatkan lagi tarik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki prospek di masa mendatang dan menjadi komoditas menarik bagi Indonesia. Produk industri kehutanan
Lebih terperinciPERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL
BAB II PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL I I. 1 Sejarah Boneka Boneka merupakan salah satu mainan tradisional yang paling tua, karena boneka sudah ada pada Zaman Yunani,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu laju kerusakan hutan tercatat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hutan sebagai habitat mamalia semakin berkurang dan terfragmentasi, sehingga semakin menekan kehidupan satwa yang membawa fauna ke arah kepunahan. Luas hutan
Lebih terperinciSD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLATIHAN SOAL 8.6
SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLATIHAN SOAL 8.6 1. Bacalah paragraf di bawah ini! Setiap orang tua pasti ingin menjadi menjadi orang sukses. (...). Oleh sebab itu, banyak orang tua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi massa mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa mengalami perkembangan yang pesat ditandai dengan kehadiran berbagai macam media massa yang semakin hari semakin kompleks. Media massa berfungsi sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media komunikasi massa yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi menjadi primadona
Lebih terperincisemakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga
1. Latar Belakang Dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat di iringi dengan semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga selalu berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan media penerima suara dan gambar bergerak yang dapat menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan elemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kukang di Indonesia terdiri dari tiga spesies yaitu Nycticebus coucang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kukang di Indonesia terdiri dari tiga spesies yaitu Nycticebus coucang (tersebar di Pulau Sumatera), Nycticebus javanicus (tersebar di Pulau Jawa), dan Nycticebus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Rusa merupakan salah satu sumber daya genetik yang ada di Negara Indonesia.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rusa merupakan salah satu sumber daya genetik yang ada di Negara Indonesia. Rusa di Indonesia terdiri dari empat spesies rusa endemik yaitu: rusa sambar (Cervus unicolor),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak dari kita tidak menyadari akan pentingnya fungsi tayangan televisi terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Era sekarang sering disebut sebagai era informasi, dimana manusiasangat memprioritaskan informasi. Manusia selalu merasa haus akan informasi. Informasi sudah menjadi
Lebih terperinciANCAMAN KELESTARIAN DAN STRATEGI KONSERVASI OWA-JAWA (Hylobates moloch)
ANCAMAN KELESTARIAN DAN STRATEGI KONSERVASI OWA-JAWA (Hylobates moloch) IMRAN SL TOBING Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta Foto (Wedana et al, 2008) I. PENDAHULUAN Latar belakang dan permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi di dunia. Keanekaragaman hayati terbesar yang dimiliki Indonesia di antaranya adalah
Lebih terperinciSIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERBURUAN DAN PERDAGANGAN ORANGUTAN (Pongo pygmaeus) DI DESA KEPARI KECAMATAN SUNGAI LAUR KABUPATEN KETAPANG
SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERBURUAN DAN PERDAGANGAN ORANGUTAN (Pongo pygmaeus) DI DESA KEPARI KECAMATAN SUNGAI LAUR KABUPATEN KETAPANG Rinta Islami, Fahrizal, Iskandar Fakultas kehutanan Universitas Tanjungpura.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kita perhatikan (Kotler, Keller, 2007:3). Di dalam pemasaran itu sendiri
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran ada dimana-mana. Formal atau informal, orang dan organisasi terlibat dalam sejumlah kegiatan yang dapat disebut pemasaran. Pemasaran yang
Lebih terperinciJUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA)
JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA) Konsep Proposal Tugas Akhir diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mengikuti perkuliahan Tugas Akhir Program Studi Desain Komunikasi Visual Semester Ganjil 2014/2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat
Lebih terperinciYOGYAKARTA BUTTERLY PARK AND CONSERVATION BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Penurunan begitu banyak kupu-kupu adalah tanda peringatan terjadi penurunan habitat dalam hutan di Indonesia. Kerugian besar pada spesies ini memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya dengan sumber keanekaragaman hayati dan memilki banyak kawasan konservasi. Cagar Alam (CA) termasuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rawa, hutan rawa, danau, dan sungai, serta berbagai ekosistem pesisir seperti hutan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai lahan basah paling luas dan mungkin paling beragam di Asia Tenggara, meliputi lahan basah alami seperti rawa,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. Permainan menurut Joan Freeman dan Utami Munandar (dalam Andang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Penjelasan Judul Perancangan Game menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah permainan. Permainan menurut Joan Freeman dan Utami Munandar (dalam Andang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam komunikasi, tentu kita mengenal tentang komunikasi massa. Dalam hal ini faktor keserempakan merupakan ciri utama dalam komunikasi massa. Adapun hal
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Di era teknologi informasi saat ini, media massa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Lee dan Johnson (2007) menyatakan bahwa media massa banyak berperan dalam kehidupan
Lebih terperinciKampanye antisipasi global warming melalui desain komunikasi visual bagi anak usia sekolah BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
Kampanye antisipasi global warming melalui desain komunikasi visual bagi anak usia sekolah Oleh : Natalia Tri Maharani C0704021 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan iklim yang terjadi
Lebih terperinciBAB III Analisa Masalah
BAB III Analisa Masalah 3.1. Analisa SWOT 3.1.1. Strength Kekuatan pada film pendek ini adalah yang membedakannya dengan kampanye biasa. Bila pada kampanye biasa, informan menyampaikan pesan secara langsung,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.
1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini kita tidak bisa melepaskan diri dari media massa. Ini terbukti dari adanya berbagai program komunikasi melalui media massa seperti surat kabar,
Lebih terperinciORANGUTAN PELIHARAAN DI KALIMANTAN BARAT, MASALAH DAN SOLUSINYA.
ORANGUTAN PELIHARAAN DI KALIMANTAN BARAT, MASALAH DAN SOLUSINYA. Orangutan adalah salah satu jenis satwa liar yang paling dilindungi di Indonesia. Pada kenyataannya, tidak terlindungi dari tindak kekejaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia untuk berinteraksi dan saling berhubungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Habitat merupakan lingkungan tempat tumbuhan atau satwa dapat hidup dan berkembang biak secara alami. Kondisi kualitas dan kuantitas habitat akan menentukan komposisi,
Lebih terperinciSTRATEGI KOMUNIKASI PADA KAMPANYE PERLINDUNGAN ORANGUTAN OLEH LSM CENTRE FOR ORANGUTAN PROTECTION (COP) DI SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR
ejournal lmu Komunikasi, 2013, 1 (4): 135-149 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2013 STRATEGI KOMUNIKASI PADA KAMPANYE PERLINDUNGAN ORANGUTAN OLEH LSM CENTRE FOR ORANGUTAN PROTECTION
Lebih terperinci