JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 7 NO. 1 Maret 2014"

Transkripsi

1 PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PADA PASAR MODAL INDONESIA Asrul Huda 1 2 ABSTRACT Goal in this research is to predict a stock price based on the condition of the data previously. There are several models of analysis techniques used and developed, to analyze stock prices in this research, such as: Neural Network, Simple Moving Average (SMA), Exponential Moving Average (EMA) and Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Input used as some kind of a combination of price, such as: the opening price, highest price, lowest price and closing price. And as the output is a graph that shows a decision. In the research that will be discussed is the use of nerve sibilant Backpropagation Network. Data from the stock prices can be taken 'time series'. Shareholders will be discussed is the share of Bank International Indonesia Tbk and stock Telekomunikasi Indonesia Tbk. Results are given nerve network sibilant indeed approaching the data, so that it can be used to predict the closing stock price on the Jakarta Stock Exchange compared to the method Simple Moving Average (SMA), Exponential Moving Average (EMA) and Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Keywords: Stock Price, Neural Network, Backpropagation INTISARI Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memprediksi harga saham berdasarkan kondisi data sebelumnya. Ada beberapa model teknik analisis yang digunakan dan dikembangkan, untuk menganalisis harga saham dalam penelitian ini, seperti : Neural Network, Simple Moving Average (SMA), Exponential Moving Average (EMA) dan Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Input yang digunakan sebagai semacam kombinasi harga, seperti : harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan. Dan sebagai output adalah grafik yang menunjukkan keputusan. Dalam penelitian yang akan dibahas adalah penggunaan saraf sibilan Backpropagation Jaringan. Data dari harga saham dapat diambil 'time series'. Pemegang Saham yang akan dibahas adalah saham Bank International Indonesia Tbk dan saham Telekomunikasi Indonesia Tbk. Hasil diberikan jaringan saraf sibilan memang mendekati data, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi harga saham penutupan di Bursa Efek Jakarta dibandingkan dengan metode Simple Moving Average (SMA), Exponential Moving Average (EMA) dan Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) Kata Kunci : Harga Saham, Neural Network, Backpropagation 1 Dosen Jurusan Teknik Elektronika Program Studi Pendidikan Teknik Informatika 2 Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (S3) Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 29

2 PENDAHULUAN Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan dana masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan baik pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan modal dan akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan/emiten. Dengan demikian pasar modal merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan emiten pada khususnya di luar sumber-sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah, tabungan masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri. Sementara itu, bagi kalangan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan berminat untuk melakukan investasi, hadirnya lembaga pasar modal di Indonesia menambah deretan alternatif untuk menanamkan dananya. Banyak jenis surat berharga (securities) dijual dipasar tersebut, salah satu yang diperdagangkan adalah saham. Saham perusahaan go public sebagai komoditi investasi tergolong berisiko tinggi, karena sifatnya yang peka terhadap perubahanperubahan yang terjadi baik oleh pengaruh yang bersumber dari luar ataupun dari dalam negeri seperti perubahan dibidang politik, ekonomi, moneter, undang-undang atau peraturan maupun perubahan yang terjadi dalam industri dan perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) itu sendiri. Untuk mengantisipasi perubahan harga saham tersebut maka diperlukan analisis saham. Terdapat dua pendekatan yang sering dilakukan untuk menganalisis harga saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal [1]. Analisis Fundamental pada dasarnya adalah melakukan analisis historis atas kekuatan keuangan, dimana proses ini sering juga disebut sebagai analisis perusahaan (company analysis)[2], sementara itu analisis teknikal merupakan studi yang dilakukan untuk mempelajari berbagai kekuatan yang berpengaruh dipasar saham dan implikasi pada harga saham [3]. Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu yang lampau. Meskipun demikian. analisis teknikal tidak terbatas dapat dilakukan pada saham saja, analisis teknikal dapat pula dilakukan untuk memprediksi harga suatu komoditi maupun mata uang asing [3]. Analisis teknikal menitikberatkan pada upaya-upaya untuk memperkirakan suatu harga saham. Teori yang mendasarinya adalah bahwa analisis ini berdasarkan pada kenyataan bahwa informasi masuk secara perlahanlahan kedalam harga saham, sehingga memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan yang lebih dari biasanya (excessive return) dengan mengamati tren pergerakan harga saham. Analisis teknikal dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode peramalan seperti Moving Average (MA), exponential moving average (EMA) dan trendline (Parisi dan Vasquez, 2000). Bursa efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas. Di Indonesia terdapat dua bursa efek yaitu BEJ dan BES. Masing-masing mempunyai persyaratan tersendiri agar suatu sekuritas bisa terdaftar dan diperdagangkan di bursa tersebut. Tujuan didirikan bursa efek 30

3 adalah menyelengarakan perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien. Sejauh ini, belum diketahui secara pasti korelasi atau hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi nilai saham, sehingga secara matematis akan sulit membuat model yang dapat menggambarkan korelasi semua faktor tersebut. Disinilah tugas Jaringan Syaraf Tiruan, yaitu membuat model tersebut dan memetakan persoalan yang ada semata-mata berdasarkan masukan data yang kita berikan. Salah satu kemampuan dari jaringan syaraf tiruan adalah memprediksi berdasarkan data yang dipelajari sebelumnya dengan menggunakan metoda backpropagation. Hal lain yang menjadi keungulan dari Jaringan Syaraf Tiruan adalah kecepatan. Maksud kecepatan disini adalah kemampuan mendeteksi arah peningkatan harga saham sebelum analisa-analisa lainnya dapat menyimpulkannya. Kemampuan untuk mselakukan hal tesebut, dapat menambah keuntungan dari pemakai (bila harga saham naik) dan mengurangi kerugian (bila harga saham turun). PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Metode Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan adalah merupakan salah satu representasi buatan dan otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia tersebut. Istilah buatan disini digunakan karena jaringan syaraf ini diimplimentasikan dengan menggunakan program komputer yang mampu menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selama pembelajaran [5]. Robert Hecht-Nielsend mendefinisikan jaringan syaraf tiruan (Neural Network) adalah struktur pemrosesan informasi yang terdistribusi dan bekerja secara paralel, yang tediri dari elemen pemrosesan (yang memiliki memori lokal dan beroperasi dengan informasi lokal) yang diinterkoneksikan bersama alur sinyal searah yang bercabang (fanout) kesejumlah koneksi collateral yang diinginkan (setiap koneksi membawa sinyal yang sama dari keluaran elemen pemrosesan tersebut). Keluaran dari elemen pemrosesan tersebut dapat merupakan sembarang jenis persamaan matematis yang diinginkan. Seluruh proses yang berlangsung pada setiap elemen pemrosesan harus benar-benar dilakukan secara lokal yaitu keluaran hanya bergantung pada nilai masukan pada saat itu yang diperoleh melalui koneksi dan nilai yang tersimpan dalam memori lokal. [2] Jaringan syaraf tiruan dibayangkan seperti otak buatan di dalam cerita-cerita fiksi ilmiah. Otak buatan ini dapat berpikir seperti manusia, dan juga sepandai manusia dalam menyimpulkan sesuatu potongan-potongan informasi yang diterima. Khayalan manusia tersebut mendorong para peneliti untuk mewujudkannya. Komputer diusahakan agar bisa sama seperti cara berpikir manusia. Caranya adalah dengan melakukan peniruan terharap aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam sebuah jaringan syaraf biologis. Ketika manusia berpikir, aktivitas-aktivitas, yang terjadi adalah aktivitas mengingat, memahami, menyimpan dan memanggil kembali apa yang pernah dipelajari oleh otak. Sesungguhnya apa yang terjadi di dalam otak manusia jauh lebih rumit dari apa yang telah disebutkan diatas. Para ahli bedah otak sering membicarakan mengenai adanya pengaktifan neuron, pembuatan 31

4 koneksi baru, atau pelatihan kembali pola-pola tingkah laku pada otak manusia. Sayangnya hingga saat ini bagaimana sesungguhnya aktivitasaktivitas tersebut berlangsung belum ada yang mengetahui dengan pasti. Itulah sebabnya mengapa jaringan syaraf tiruan dikatakan hanya mengambil ide dari cara kerja jaringan syaraf biologis. Salah satu contoh pengambilan ide dari jaringan syaraf biologis adalah adanya elemenelemen pemrosesan pada jaringan syaraf tiruan yang paling terhubung dan beoperasi secara paralel. Ini meniru jaringan syaraf biologis yang tersusun dari sel-sel syaraf (neuron). Cara kerja dari elemen-elemen pemrosesan jaringan syaraf tiruan juga sama seperti cara neuron meng-encode informasi yang diterimanya. Hal yang perlu mendapat perhatian istimewa adalah bahwa jaringan syaraf tiruan tidak diprogram untuk menghasilkan keluaran tertentu. Semua keluaran atau kesimpulan yang ditarik oleh jaringan didasarkan pada pengalamannya selama mengikuti proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran, ke dalam jaringan syaraf tiruan dimasukkan pola-pola input (dan output) lalu jaringan akan diajari untuk memberikan jawaban yang bisa diterima [6]. Komponen Jaringan Syaraf Tiruan Ada beberapa tipe jaringan syaraf, namun demikian, hampir semuanya memiliki komponenkomponen yang sama. Sepertinya halnya otak manusia, jaringan syaraf tiruan juga terdiri dari beberapa neuron, dan ada hubungan antar neuron tersebut. Neuron-neuron tersebut akan mentransformasikan informasikan yang diterima melalui sambungan keluarnya menuju ke neuron-neuron yang lain. Pada jaringan syaraf, hubungan ini dikenal dengan nama bobot. Informasi tersebut disimpan pada suatu nilai tertentu pada bobot tersebut. Jika dilihat, neuron buatan ini sebenarnya mirip dengan sel neuron biologis. Neuron-neuron buatan tersebut bekerja dengan cara yang sama pula dengan neuron-neuron biologis. Informasi disebut dengan input akan dikirim ke neuron dengan bobot kedatangan tertentu. Input ini akan dioperasikan oleh suatu fungsi perambatan yang akan menjumlahkan nilai-nilai semua bobot yang datang. Hasil penjumlahan ini kemudian akan dibandingkan dengan suatu nilai ambang (thershold) tertentu melalui fungsi aktifasi, neuron. Apabila input tersebut melewati suatu nilai ambang tertentu, maka neuron tersebut akan diaktifkan. Apabila neuron tersebut diaktifkan, maka neuron tersebut akan mengirimkan keluaran (disebut dengan output) melalui bobot-bobot outputnya ke semua neuron yang berhubungan dengannya, demikian seterusnya. Pada jaringan syaraf, neuron-neuron akan dikumpulkan dalam lapisan-lapisan (layers) yang disebut dengan lapisan neuron (neuron layers). Biasanya neuronneuron pada satu lapisan akan dihubungkan dengan lapisan-lapisan sebelum dan sesudahnya (kecuali lapisan input dan output). Informasi yang diberikan pada jaringan syaraf akan dirambatkan secara mundur pada jaringan.[7]. Jaringan syaraf tiruan disusun dengan asumsi yang sama seperti jaringan syaraf biologis : 1. Pengolahan informasi terjadi pada elemen-elemen pemrosesan (neuron-neuron). 2. Sinyal antara dua buah neuron diteruskan melalui link-link koneksi. 3. Setiap link koneksi memiliki bobot terasosiasi. 4. Setiap neuron menerapkan sebuah fungsi aktivasi terhadap input jaringan (jumlah sinyal 32

5 input berbobot). Tujuannya adalah untuk menentukan sinyal output. Fungsi aktivasi yang digunakan biasanya fungsi yang nonlinier. Adapaun cara belajar jaringan syaraf tiruan sebagai berikut : Ke dalam jaringan syaraf tiruan diinputkan yang sebelumnya telah diketahui hasil keluarannya. Penginputan informasi ini dilakukan lewat node-node atau unit-unit input. Bobot antarkoneksi dalam suatu arsitektur diberi nilai awal dan kemudian jaringan syaraf tiruan dijalankan. Bobot-bobot ini bagi jaringan digunakan untuk belajar dan mengingat suatu informasi. Pengaturan bobot dilakukan secara terus-menerus dan dengan menggunakan kriteria tertentu sampai diperoleh keluaran yang diharapkan Tabel 1 memperlihatkan keanalogan antara jaringan syaraf tiruan dengan jaringan syaraf.[6] Tabel 1. Keanalogan Jaringan Syaraf Tiruan terhadap Jaringan Jaringan Syaraf Tiruan Node atau input Input Output Syaraf Biologis Jaringan Syaraf Biologis Badan sel (soma) Dendrit Akson Bobot Sinapsis Hal yang ingin dicapai dengan melatih/mengajari jaringan syaraf tiruan adalah untuk mencapai keseimbangan antara kemampuan memorisasi dan generalisasi. Yang dimaksud dengan kemampuan memorisasi adalah kemampuan jaringan syaraf tiruan untuk memamnggil kembali secara sempurna sebuah pola yang telah dipelajari. Kemampuan generalisasi adalah kemampuan jaringan syaraf tiruan untuk menghasilkan respons yang bisa diterima terhadap polapola input yang serupa (namun tidak identik) dengan pola-pola yang sebelumnya telah dipelajari. Hal ini sangat bermanfaat bila pada suatu saat ke dalam jaringan syaraf tiruan itu diinputkan informasi baru yang belum pernah dipelajari, maka jaringan syaraf tiruan itu masih akan tetap dapat memberikan tanggapan yang baik, memberikan keluaran yang paling mendekati. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Sistem Yang Dilakukan Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komponen-komponen dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan suatu perbaikan. Sistem yang dikembangan adalah sebuah sistem yang berupa perangkat lunak yang membantu pengguna dalam memprediksi harga saham berdasarkan harga saham sebelumnya (historical prices) dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan. Data yang dibutuhkan dalam sistem perhitungan prediksi harga saham adalah data yang berasal dari bursa efek Jakarta, sehingga model yang dibuat dapat memprediksi harga saham di masa mendatang. Inisialisasi Data Input Pada tahap ini, data yang dibutuhkan untuk kasus ini adalah data tentang harga saham di bursa efek Jakarta, dimana data tersebut sebelum diimplementasikan menjadi sebuah masukan/input yang dapat dimengerti oleh program maka harus di inisialisasi terlebih dahulu. Dari hasil pengambilan data, variabel yang termasuk dalam bursa saham pada bursa efek Jakarta adalah : a. Harga Pembukaan b. Harga Tertinggi 33

6 c. Harga Terendah d. Harga Penutupan Penetapan Input Adapun sebagai data masukan/input untuk memprediksi harga saham pada bursa efek Jakarta berdasarkan harga saham terdahulu (historical prices) adalah : a. Harga Pembukaan b. Harga Tertinggi c. Harga Terendah d. Harga Penutupan Penetapan Output Keluaran sistem yang dari hasil perhitungan prediksi harga saham pada bursa efek jakarta dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan adalah sebagai berikut : 1. Dari hasil pelatihan yang didapatkan adalah bobot dan bias pengolahan pelatihan (bobot bias terlatih) 2. Dari hasil pelatihan mendapatkan error pelatihan 3. Setelah pelatihan, dapat menentukan persamaan regresi 4. Dapat mengasilkan koefisien korelasi bagi data pelatihan dan data pengujian 5. Target adalah dapat memprediksi harga saham Data Penelitian dengan Jaringan Syaraf Tiruan Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan membutuhkan data untuk pelatihan dan implementasi atau pengujian. Data saham diambil dari data harga saham sebelum (historical prices). Adapun data yang jadikan sampel untuk pelatihan yaitu data : 1. Data Harga Saham Bank Internasional Indonesia Tbk 2. Data Harga Saham Telekomunikasi Indonesia Tbk Pembangunan Jaringan Syaraf Tiruan Pada tahap perancangan JST dengan algoritma Backpropagation ini hasil analisis yang telah didapatkan akan diterapkan pada langkah-langkah algoritma Backpropagation dengan menggunakan fungsi interval [0.1, 0.9]. Berdasarkan kasus yang akan diselesaikan, maka jaringan syaraf tiruan yang dibangun terdiri dari 3 lapisan, dimana lapisan masukan terdiri dari 4 neuron masukan, lapisan keluaran terdiri dari 1 neuron keluaran, sedangkan untuk lapisan tersembunyi akan digunakan 3, 5, 7, 9 dan 11 neuron dalam pelatihan dan pengujianya. Adapun arsitektur jaringan syaraf tiruan yang digunakan seperti pada gambar berikut : Gambar 1. Arsitektur jaringan Backpropagation untuk memprediksi harga Saham Pada Bursa Efek Jakarta dengan 3 Neuron pada Lapisan Tersembunyi Gambar 2. Arsitektur jaringan Backpropagation untuk memprediksi harga Saham Pada Bursa Efek Jakarta dengan 5 Neuron pada Lapisan Tersembunyi 34

7 Gambar 3. Arsitektur jaringan Backpropagation untuk memprediksi harga Saham Pada Bursa Efek Jakarta dengan 7 Neuron pada Lapisan Tersembunyi Gambar 4. Arsitektur jaringan Backpropagation untuk memprediksi harga Saham Pada Bursa Efek Jakarta dengan 9 Neuron pada Lapisan Tersembunyi Gambar 5. Arsitektur jaringan Backpropagation untuk memprediksi harga Saham Pada Bursa Efek Jakarta dengan 11 Neuron pada Lapisan Tersembunyi Jaringan syaraf tiruan yang digunakan ini dilatih menggunakan teknik propagasi balik (Backpropagation). Pembelajaran pada jaringan lapisan banyak ini menggunakan cara yang sama dengan Perceptron. Pada perceptron hanya ada satu pemberat atau bobot untuk setiap masukan, akan tetapi pada jaringan lapisan banyak ini setiap masukan mempunyai banyak pemberat. Pemberat ini berlangsung dua fase. Pertama pelatihan pola masukan diberikan ke lapisan masukan jaringan. Jaringan akan meneruskan pola masukan ini dari lapisan ke lapisan berikutnya hingga dihasilkan pola keluaran, dan dikenal dengan Feedforward. Bila pola keluaran berbeda dengan keluaran yang diharapkan, kesalahan dihitung dan dialirkan kearah balik (backward). Pemberat yang telah diset dimodifikasi selama kesalahan masih ada. Sinyal-sinyal masukan dilewatkan melalui fungsi aktivasi. Fungsi aktivasi yang sering digunakan adalah fungsi aktivasi Sigmoid. Hasil Analisis Dengan Simple Moving Average Untuk dapat melihat perbandingan antara hasil pelatihan jaringan syaraf tiruan dengan metode Simple Moving Average, maka dari hasil perhitungan Simple Moving Average berdasarkan rumus yang ada dengan data sebenarnya ditunjukan pada tabel berikut ini : 35

8 Tabel 1. Perbandingan Data Sebenarnyan dengan Metode Simple Moving Average pada Harga Saham Bank Internasional Indonesia No Tanggal DS SMA Perbedaan % error 1 1/5/ /6/ /7/ /8/ /9/ /12/ /13/ /14/ /15/ /16/ /19/ /20/ /21/ /22/ /23/ /27/ /28/ /29/ /30/ /2/ /3/ /4/ /5/ /6/ /9/ /10/ /11/ /12/ /13/ /16/ /17/ /18/ /19/ /20/ /23/ /24/ /25/ /26/ /27/ Total % Rata-Rata kedekatan dengan DS 0.01 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kedekatan kesalahan adalah 0,01. Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat pada grafik hasil dari metode menggunakan simple moving average dibawah ini : 36

9 Value JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : Simple Moving Average Data Point Actual Forecast Gambar 6. Grafik Hasil Pengujian Saham Bank Internasional Indonesia Menggunakan Metode Simple Moving Average Untuk perbandingan data menggunakan Metode Simple harga saham Telekomunikasi Moving Average maka dapat dilihat Indonesia Tbk dengan pada tabel dibawah ini : Tabel 2. Perbandingan Data sebenarnya dengan Metode Simple Moving Average pada Harga Saham Telekomunikasi Indonesia Tbk No Tanggal DS SMA Perbedaan % error 1 1/5/ /6/ /7/ /8/ /9/ /12/ /13/ /14/ /15/ /16/ /19/ /20/ /21/ /22/ /23/ /27/ /28/ /29/ /30/ /2/ /3/ /4/ /5/ /6/ /9/ /10/ /11/ /12/ /13/ /16/ /17/

10 Value JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : No Tanggal DS SMA Perbedaan % error 32 2/18/ /19/ /20/ /23/ /24/ /25/ /26/ /27/ Total % Rata-Rata kedekatan dengan DS Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kedekatan kesalahan adalah 0,006. Untuk lebih jelasnya maka dapat Simple Moving Average dilihat pada grafik hasil dari metode menggunakan Simple Moving Average dibawah ini : Actual Forecast Data Point Gambar 7. Grafik Hasil Pengujian Saham Telekomunikasi Indonesia Tbk Menggunakan Metode Simple Moving Average Perbandingan Data Sebenarnya dengan Metode Exponential Moving Average Untuk dapat melihat perbandingan antara data sebenarnya dengan metode Exponential Moving Average (EMA), maka dari hasil perhitungan Moving Average maka dapat ditunjukan pada tabel dibawah ini : Tabel 3. Perbandingan Hasil Data Sebenarnya dengan Metode Exponential Moving Average pada Harga Saham Bank Internasional Indonesia No Tanggal DS EMA Perbedaan % error 1 1/5/ /6/ /7/ /8/ /9/ /12/ /13/ /14/ /15/ /16/ /19/ /20/

11 No Tanggal DS EMA Perbedaan % error 13 1/21/ /22/ /23/ /27/ /28/ /29/ /30/ /2/ /3/ /4/ /5/ /6/ /9/ /10/ /11/ /12/ /13/ /16/ /17/ /18/ /19/ /20/ /23/ /24/ /25/ /26/ /27/ Total % Rata-Rata kedekatan dengan DS 0.01 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kedekatan kesalahan adalah 0,01. Untuk perbandingan data harga saham Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan menggunakan Metode Exponential Moving Average maka dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4. Perbandingan Hasil Data Sebenarnya dengan Metode Exponential Moving Average pada Harga Saham Telekomunikasi Indonesia Tbk No Tanggal DS EMA Perbedaan % error 1 1/5/ #N/A 2 1/6/ /7/ /8/ /9/ /12/ /13/ /14/ /15/ /16/ /19/ /20/

12 No Tanggal DS EMA Perbedaan % error 13 1/21/ /22/ /23/ /27/ /28/ /29/ /30/ /2/ /3/ /4/ /5/ /6/ /9/ /10/ /11/ /12/ /13/ /16/ /17/ /18/ /19/ /20/ /23/ /24/ /25/ /26/ /27/ Total % Rata-Rata kedekatan dengan DS Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kedekatan kesalahan adalah 0,009. Rekap Hasil Pelatihan dan Pengujian Berdasarkan pelatihan dan pengujian yang dilakukan terhadap JST dengan beberapa neuron pada lapisan tersembunyi terhadap data yang ada maka didapat hasil seperti tabel 5. dibawah ini : a.) Untuk harga Saham Bank Internasional Indonesia Tbk Tabel 5. Hasil Pelatihan untuk Harga Saham Bank Internasional Indonesia Tbk Arsitektur JST Epoch Perfomansi Ketepatan 3 Neuron LT ,15% 5 Neuron LT ,54% Training 7 Neuron LT ,28% 9 Neuron LT ,03% 11 Neuron LT ,41% pada lapisan tersembunyi yaitu memberikan hasil prediksi sebesar 61,54% dengan nilai MSE yang cukup kecil dan epoch sebesar 7. Dari tabel 5.15 terlihat bahwa pada proses pelatihan dengan beberapa neuron yang ketepatan prediksinya mendekati adalah JST dengan 5 neuron 40

13 b.) Untuk harga Saham Telekomunikasi Indonesia Tbk Tabel 6. Hasil Pelatihan untuk Harga Saham Telekomunikasi Indonesia Tbk Arsitektur JST Epoch Perfomansi Ketepatan 3 Neuron LT ,54% 5 Neuron LT ,85% Pengujian 7 Neuron LT ,97% 9 Neuron LT ,72% 11 Neuron LT ,85% Korelasi dan Bentuk Persamaan Regresi yang dihasilkan Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan maka dihasilkan bentuk persamaan regresi dan besarnya korelasi dari data yang telah dilakukan pelatihan dan pengujian yang telah dilakukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Dari tabel 6 terlihat bahwa pada proses pelatihan dengan beberapa neuron yang ketepatan prediksinya mendekati adalah JST dengan 3 neuron pada lapisan tersembunyi yaitu memberikan hasil prediksi sebesar 61,54% dengan nilai MSE yang cukup kecil dan epoch sebesar 166. Tabel 7. Korelasi dan Bentuk Persamaan Regresi yang dihasilkan Hasil Pelatihan dan pengujian No Nama Perusahaan Korelasi Persamaan Regresi 1 Bank Internasional Indonesia Tbk 0,948 A = (0,898) T + (0,0528) 2 Telekomunikasi Indonesia Tbk 0,751 A = (0,565) T + (0,209) Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa korelasi antara harga saham pada Bank Internasional Indonesia Tbk cukup besar terhadap perubahan waktu yaitu sebesar 0,948 (94,8)% dengan bentuk persamaan regresi A = (0,898) T + (0,0528). Sedangkan untuk harga saham Telekomunikasi Indonesia Tbk didapatkan korelasi sebesar 0,751 (75,1%) dengan bentuk persamaan regresi A = (0,565) T + (0,209) Analisis Data dengan Metode ARIMA Untuk menganalisis data dengan menggunakan metode ARIMA maka pengolahan data yang dikerjakan akan dibantu dengan program NCSS sehingga akan dapat menghasilkan suatu prediksi harga saham dimasa yang akan datang sesuai dengan kebutuhan. Tabel 8. Hasil Analisis Prediksi Harga Saham Bank Internasional Indonesia Tbk dengan Metode ARIMA No Tanggal DS ARIMA Perbedaan % error 1 1/5/ /6/ /7/ /8/ /9/ /12/ /13/

14 No Tanggal DS ARIMA Perbedaan % error 8 1/14/ /15/ /16/ /19/ /20/ /21/ /22/ /23/ /27/ /28/ /29/ /30/ /2/ /3/ /4/ /5/ /6/ /9/ /10/ /11/ /12/ /13/ /16/ /17/ /18/ /19/ /20/ /23/ /24/ /25/ /26/ /27/ Total % Rata-Rata kedekatan dengan DS Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pengolahan data harga Saham Bank Internasional Indonesia Tbk menggunakan metode ARIMA dengan memanfaatkan program NCSS dapat dilihat bahwa ratarata kedekatan adalah Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 9. Hasil Analisis Prediksi Harga Saham Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan Metode ARIMA No Tanggal DS ARIMA Perbedaan % error 1 1/5/ /6/ /7/ /8/ /9/ /12/ /13/

15 8 1/14/ /15/ /16/ /19/ /20/ /21/ /22/ /23/ /27/ /28/ /29/ /30/ /2/ /3/ /4/ /5/ /6/ /9/ /10/ /11/ /12/ /13/ /16/ /17/ /18/ /19/ /20/ /23/ /24/ /25/ /26/ /27/ Total % Rata-Rata kedekatan dengan DS Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pengolahan data harga Saham Telekomunikasi Indonesia Tbk menggunakan metode ARIMA dengan memanfaatkan program NCSS dapat dilihat bahwa rata-rata kedekatannya adalah sebesar Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Perbandingan Hasil Analisis Data dengan Metode JST, SMA, EMA dan ARIMA Berikut ditampilkan perbandingan hasil analisis data dengan metode Jaringan syaraf tiruan, simple moving average, exponential moving average dan Autoregressive Integrated Moving Average. 43

16 Tabel 10. Hasil Perbadingan Analisis Prediksi Harga Saham Bank Internasional Indonesia Tbk Menggunakan Metode JST, SMA, EMA, ARIMA dengan data sebenarnya No Tanggal DS JST SMA EMA ARIMA 1 1/5/ #N/A /6/ #N/A /7/ /8/ /9/ /12/ /13/ /14/ /15/ /16/ /19/ /20/ /21/ /22/ /23/ /27/ /28/ /29/ /30/ /2/ /3/ /4/ /5/ /6/ /9/ /10/ /11/ /12/ /13/ /16/ /17/ /18/ /19/ /20/ /23/ /24/ /25/ /26/ /27/ Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menurut tabel 5.22 diatas dapat dilihat bahwa hasil analisis dengan JST lebih baik karena ada beberapa nilai hasil prediksi sesuai dengan data sebenarnya sedangkan dengan metode yang lainnya hanya mendekati saja. 44

17 Tabel 11. Hasil Analisis Prediksi Harga Saham Telekomunikasi Indonesia Tbk Menggunakan Metode JST, SMA, EMA, ARIMA dengan data sebenarnya No Tanggal DS JST SMA EMA ARIMA 1 1/5/ #N/A /6/ /7/ /8/ /9/ /12/ /13/ /14/ /15/ /16/ /19/ /20/ /21/ /22/ /23/ /27/ /28/ /29/ /30/ /2/ /3/ /4/ /5/ /6/ /9/ /10/ /11/ /12/ /13/ /16/ /17/ /18/ /19/ /20/ /23/ /24/ /25/ /26/ /27/ Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menurut tabel 5.23 diatas dapat dilihat bahwa hasil analisis dengan JST lebih baik karena ada beberapa nilai hasil prediksi sesuai dengan data sebenarnya sedangkan dengan metode yang lainnya hanya mendekati saja. KESIMPULAN Pada bab ini dijelaskan beberapa kesimpulan sesuai dengan uraian yang telah dijelaskan bagi 45

18 kelanjutan penelitian ini yaitu sebagai berikut : a) Penerapan jaringan syaraf tiruan dengan metode backpropagation pada penelitian ini untuk memprediksi indeks harga saham pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan harga saham terdahulu (historical prices), dari hasil pengujian data yang belum pernah dilatih mencapai target yang cukup memuaskan, dimana untuk data Bank Internasional Indonesia Tbk keberhasilannya mencapai 61,54% dan untuk Telekomunikasi Indonesia Tbk keberhasilannya mencapai 61,54%. b) Hasil pola JST yang digunakan dalam penelitian ini untuk data yang berasal dari Bank Internasional Indonesia Tbk yaitu JST dengan 3 lapisan tersembunyi memberikan hasil keakuratan prediksi sebesar 46,15%, JST dengan 5 lapisan tersembunyi memberikan hasil kekuratan prediksi sebesar 61,54%, JST dengan 7 lapisan tersembunyi memberikan hasil keakuratan prediksi sebesar 51,28%, JST dengan 9 lapisan tersembunyi memberikan hasil kekuratan prediksi sebesar 41,03%, dan JST dengan 11 lapisan tersembunyi memberikan hasil kekuratan prediksi sebesar 56,41%. c) Hasil pola JST yang digunakan dalam penelitian ini untuk data yang berasal dari Telekomunikasi Indonesia Tbk yaitu JST dengan 3 lapisan tersembunyi memberikan hasil kekuratan prediksi sebesar 61,54%, JST dengan 5 lapisan tersembunyi memberikan hasil kekuratan prediksi sebesar 53,85%, JST dengan 7 lapisan tersembunyi memberikan hasil keakuratan prediksi sebesar 58,97%, JST dengan 9 lapisan tersembunyi memberikan hasil kekuratan prediksi sebesar 48,72%, dan JST dengan 11 lapisan tersembunyi memberikan hasil kekuratan prediksi sebesar 53,85%. d) Penelitian ini telah memberikan kontribusi dalam memprediksi harga saham dimasa yang akan datang. Secara umum, untuk memprediksi harga saham, ada persamaan antara target dan aktual output, terutama untuk harga saham Bank Internasional Indonesia Tbk dengan korelasi sebesar 94,8% dan bentuk persamaan regresi yang dihasilkan adalah A=(0,898) T + (0,0528). Sedangkan untuk Telekomunikasi Indonesia Tbk didapatkan korelasi sebesar 75,1% dengen bentuk persamaan regresi A=(0,565) T + (0,209). e) Hasil yang diberikan jaringan syaraf tiruan mendekati data sesungguhnya, sehingga dapat digunakan dalam memprediksi harga penutupan saham pada Bursa Efek Jakarta jika dibandingan dengan metode Simple Moving Average (SMA), Exponential Moving Average (EMA) dan Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). DAFTAR PUSTAKA [1] Sabry, M, Latif, A.E, Yousef, S dan Badra, N Use of Box and Jenkins Time Series Technique in Traffic Volume Forecasting, Research Journal of Social Sciences, 2: 83-90, INSInet Publication [2] Fauset, Laurence Fundamental of Neural Network : Archictecture. Algorithm, and Application. New Jersey : Prentice Hall. 46

19 [3] Siang, JJ Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemogramannya menggunakan MATLAB. Yogyakarta : Andi Offset. [4] H. M., Yogiyanto Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE. [5] Sri Kusumadewi, Ssi. MT Pengantar Jaringan Syaraf Tiruan. Yogyakarta : Teknik Informatika FTI UII. [6] Diyah Puspitaningrum Pengantar Jaringan Syaraf Tiruan. Yogyakarta : Andi Offset. [7] Anita Desiani dan Arhami, Muhammad Konsep Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Andi Offset 47

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Dasar Teori Penelitian mengenai peramalan harga saham terbagi dalam dua kelompok penelitian yaitu penelitian mengenai Index Harga Saham Gabungan (IHSG) dan penelitian harga

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang masalah. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang masalah. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk 1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang masalah Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua negara mempunyai mata uang sebagai alat tukar. Pertukaran uang dengan barang yang terjadi disetiap negara tidak akan menimbulkan masalah mengingat nilai uang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada semua pemegang

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada semua pemegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekspektasi atau motivasi setiap investor adalah mendapatkan keuntungan dari transaksi investasi yang dilakukan. Para investor yang bertransaksi di pasar modal, khususnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang

BAB I PENDAHULUAN. universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Muhammadiyah Ponorogo merupakan salah satu universitas swasta yang memiliki 7 Fakultas dengan 21 Program Studi yang terdiri dari : 3 program studi

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

VIII.PENGANTAR JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

VIII.PENGANTAR JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) VIII.PENGANTAR JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) 3 JARINGAN SYARAF BIOLOGIS (JSB) Otak manusia berisi sekitar 0 sel syaraf (neuron) yang bertugas untuk memproses informasi yang masuk. Tiap sel syaraf dihubungkan

Lebih terperinci

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUSKA RIAU. IIS AFRIANTY, ST., M.Sc

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUSKA RIAU. IIS AFRIANTY, ST., M.Sc IIS AFRIANTY, ST., M.Sc Sistem Penilaian Tugas dan Keaktifan : 15% Quiz : 15% UTS : 35% UAS : 35% Toleransi keterlambatan 15 menit Handphone: Silent Costume : aturan UIN Laki-laki Perempuan Menggunakan

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA Pembimbing: Desi Fitria Utami M0103025 Drs. Y. S. Palgunadi, M. Sc

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum Jaringan Syaraf Tiruan Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum Susilo Nugroho Drajad Maknawi M0105047 M0105068 M01040 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Oleh : Gunawan Abdillah, Agus Komarudin, Rachim Suherlan A B S T R A K Kelainan jantung anak merupakan salah

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION (Studi Kasus : Harga Penutupan Saham Unilever Indonesia Tbk. Periode September

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan Peramalan Inventory Barang

Lebih terperinci

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA Anggi Purnama Undergraduate Program, Computer Science, 2007 Gunadarma Universiy http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer Perceptron (Joni Riadi dan Nurmahaludin) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Joni Riadi (1) dan Nurmahaludin

Lebih terperinci

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Scientific Journal of Informatics Vol 3, No 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journalunnesacid/nju/indexphp/sji e-issn 2460-0040 Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Jaringan Syaraf Tiruan merupakan suatu representasi buatan dari otak manusia yang dibuat agar dapat mensimulasikan apa yang dipejalari melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dielaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga dapat diadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 203-209 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara BAB II DASAR TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 2, Desember 2014 : 55-10 PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Nurmahaludin (1) (1) Staff Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON Liza Afriyanti Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu rangkaian tindakan menanamkan sejumlah dana dengan tujuan mendapatkan nilai tambah berupa keuntungan dimasa yang akan datang. Dalam perkembangannya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan materi yang mendukung dalam pembahasan evaluasi implementasi sistem informasi akademik berdasarkan pengembangan model fit HOT menggunakan regresi linier

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Dahriani Hakim Tanjung STMIK POTENSI UTAMA Jl.K.L.Yos Sudarso Km 6.5 Tanjung Mulia Medan notashapire@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO PEMBUATAN APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN Amriana * Abstract Neural network can be conceived like brain of made in. Brain of made in this can think like human being, as

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEGAWAI MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

ANALISIS PRODUKTIVITAS PEGAWAI MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Jurnal Computech & Bisnis, Vol. 6, No. 2, Desember 2012, 69-74 ISSN 2442-4943 ANALISIS PRODUKTIVITAS PEGAWAI MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Riffa Haviani Laluma STMIKMardira Indonesia,

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pasar valuta asing telah mengalami perkembangan yang tak terduga selama beberapa dekade terakhir, dunia bergerak ke konsep "desa global" dan telah menjadi salah satu pasar

Lebih terperinci

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) Agus Perdana Windarto* 1, Dedy Hartama

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Model Neuron JST 2. Arsitektur JST 3. Jenis Arsitektur JST 4. MsCulloh Pitts 5. Jaringan Hebb 2 Model Neuron JST X1 W1 z n wi xi; i1 y H ( z) Y1 X2 Y2 W2

Lebih terperinci

Metode Jaringan Saraf Tiruan Propagasi Balik Untuk Estimasi Curah Hujan Bulanan di Ketapang Kalimantan Barat

Metode Jaringan Saraf Tiruan Propagasi Balik Untuk Estimasi Curah Hujan Bulanan di Ketapang Kalimantan Barat Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Metode Jaringan Saraf Tiruan Propagasi Balik Untuk Estimasi Curah Hujan Bulanan di Ketapang Kalimantan Barat Andi Ihwan Prodi Fisika FMIPA Untan, Pontianak

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

Unnes Journal of Mathematics

Unnes Journal of Mathematics UJM 2 (2) (2013) Unnes Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PERBANDINGAN PREDIKSI HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN ARIMA Dwi Prisita

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Karyawan atau tenaga kerja adalah bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi Kiki, Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi & Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto

PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto Teknik Informatika, Univesitas Dian Nuswantoro ABSTRACT: Peramalan saham merupakan

Lebih terperinci

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 65-72 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Barcode Rcognition System Using Backpropagation Neural Networks M. Kayadoe, Francis Yuni Rumlawang, Yopi Andry Lesnussa * Jurusan

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran

Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran Kecerdasan Buatan Pertemuan 11 Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Network)

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan saraf tiruan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) atau neural network adalah suatu metode komputasi yang meniru sistem jaringan Syaraf biologis pada manusia. Metode ini menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Seminar Nasional Informatika 0 ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian, Purwa Hasan Putra Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 20 (SNATI 20) ISSN: 19-5022 Yogyakarta, 16 Juni 20 PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Titik Misriati AMIK BSI Jakarta Jl. R.S Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan titik.tmi@bsi.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 4, No2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-31 Perbandingan Performansi Metode Peramalan Fuzzy Time Series yang Dimodifikasi dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Studi

Lebih terperinci

BAB VIII PENGANTAR JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

BAB VIII PENGANTAR JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) BAB VIII PENGANTAR JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) 8.1 Komponen Jaringan Syaraf JARINGAN SYARAF BIOLOGIS (JSB) Otak manusia berisi sekitar 10 11 sel syaraf (neuron) yang bertugas untuk memproses informasi

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN A. OTAK MANUSIA Otak manusia berisi berjuta-juta sel syaraf yang bertugas untuk memproses informasi. Tiaptiap sel bekerja seperti suatu prosesor sederhana. Masing-masing

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN : Prediksi Tinggi Signifikan Gelombang Laut Di Sebagian Wilayah Perairan Indonesia Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Propagasi Balik Abraham Isahk Bekalani, Yudha Arman, Muhammad Ishak Jumarang Program

Lebih terperinci

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Siti Amiroch Universitas Islam Darul Ulum Lamongan, amirast_117@yahoo.com Abstract. In the stock market, stock price prediction is

Lebih terperinci

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Bambang Yuwono 1), Heru Cahya Rustamaji 2), Usamah Dani 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar pertukaran mata uang merupakan pasar keuangan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar pertukaran mata uang merupakan pasar keuangan dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar pertukaran mata uang merupakan pasar keuangan dengan pergerakan arus uang terbesar yakni sekitar 1,5 triliun dollar US tiap harinya di seluruh dunia. Selain itu

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM INTRODUCTION Jaringan Saraf Tiruan atau JST adalah merupakan salah satu representasi tiruan dari otak manusia yang selalu

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI GABUNGAN ALGORITMA GENETIKA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (STUDY KASUS PERAMALAN SAHAM)

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI GABUNGAN ALGORITMA GENETIKA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (STUDY KASUS PERAMALAN SAHAM) ANALISIS DAN IMPLEMENTASI GABUNGAN ALGORITMA GENETIKA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (STUDY KASUS PERAMALAN SAHAM) Hanura Ian Pratowo¹, Retno Novi Dayawati², Agung Toto Wibowo³ ¹Teknik Informatika,,

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION Amriana 1 Program Studi D1 Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTAD ABSTRAK Jaringan saraf tiruan untuk aplikasi

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Estimasi Needs

Lebih terperinci

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI SERVICE KENDARAAN RODA 4 DENGAN METODE BACKPROPAGATION (STUDI KASUS PT. AUTORENT LANCAR SEJAHTERA) Muhammad Fahrizal Mahasiswa Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini peran pasar modal dalam perekonomian Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini peran pasar modal dalam perekonomian Indonesia mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini peran pasar modal dalam perekonomian Indonesia mulai melembaga. Pembelian saham menjadi salah satu pilihan modal yang sah, selain bentuk modal lainnya

Lebih terperinci

BAB III METODE EGARCH, JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NEURO-EGARCH

BAB III METODE EGARCH, JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NEURO-EGARCH BAB III METODE EGARCH, JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NEURO-EGARCH 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu data saham Astra Internasional Tbk tanggal 2 Januari

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Pegawai atau karyawan merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Andi Ihwan 1), Yudha Arman 1) dan Iis Solehati 1) 1) Prodi Fisika FMIPA UNTAN Abstrak Fluktuasi suhu udara berdasarkan

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN Ahyuna 1), Komang Aryasa 2) 1), 2) Jurusan Teknik Informatika, STMIK Dipanegara Makassar 3) Jl. Perintis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI

IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI Andi Harmin Program Studi : Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar andiharmin1976@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN METODE HIBRID

ABSTRAK PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN METODE HIBRID ABSTRAK PERAMALAN KURS RUPIAH TERHADAP US DOLLAR MENGGUNAKAN METODE HIBRID Peramalan adalah bagian integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen. Ramalan yang dilakukan umumnya berdasarkan pada

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Makalah Seminar Tugas Akhir PERAMALAN KETINGGIAN MUKA AIR DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK Herry Dharma Setyawan *, Budi Setiyono **, R. Rizal Isnanto ** Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Anatomi Ayam Pengetahuan tentang anatomi ayam sangat diperlukan dan penting dalam pencegahan dan penanganan penyakit Hal ini karena pengetahuan tersebut dipakai sebagai dasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengklasifikasian merupakan salah satu metode statistika untuk mengelompok atau menglasifikasi suatu data yang disusun secara sistematis. Masalah klasifikasi sering

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Neuro Fuzzy Neuro-fuzzy sebenarnya merupakan penggabungan dari dua studi utama yaitu fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI Media Informatika, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 1-11 ISSN: 0854-4743 JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI Kiki, Sri Kusumadewi Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Abstrak Vinsensius Rinda Resi - NIM : A11.2009.04645 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi pada

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset-aset riil (real assets). Investasi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi pada hakikatnya merupakan komitmen terhadap sejumlah sumber daya pada saat ini dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan (Abdul halim,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION PADA APLIKASI PENGENALAN TANDA TANGAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION PADA APLIKASI PENGENALAN TANDA TANGAN Analisis dan Perancangan Tanda Tangan Wilis K, Fani W, Heru Cahya R ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION PADA APLIKASI PENGENALAN TANDA TANGAN Wilis Kaswidjanti,

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK

PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK Eko Budi Wahyono*), Suzuki Syofian**) *) Teknik Elektro, **) Teknik Informatika - Fakultas Teknik Abstrak Pada era modern

Lebih terperinci

PREDIKSI ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH DI JAWA TENGAH UMUR TAHUN DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK

PREDIKSI ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH DI JAWA TENGAH UMUR TAHUN DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK PREDIKSI ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH DI JAWA TENGAH UMUR 16-18 TAHUN DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK R.Mh.Rheza Kharis *), R. Rizal Isnanto, Ajub Ajulian Zahra Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 JARINGAN SARAF SECARA BIOLOGIS Jaringan saraf adalah salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DENGAN INPUT MODEL ARIMA UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DENGAN INPUT MODEL ARIMA UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DENGAN INPUT MODEL ARIMA UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Progam Studi Matematika

Lebih terperinci

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation 1 Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Reza Subintara Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI Putri Khatami Rizki 1), Muchlisin Arief 2), Priadhana Edi Kresnha 3) 1), 2), 3) Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

PERAMALAN BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN

PERAMALAN BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN PERAMALAN BEBAN PEMAKAIAN LISTRIK JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN HYBRID AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE NEURAL NETWORK Disusun oleh : Berta Elvionita Fitriani 24010211120005

Lebih terperinci