GAMBARAN PENERAPAN TINDAKAN KESELAMATAN PASIEN OLEH PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD TUGUREJO SEMARANG ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GAMBARAN PENERAPAN TINDAKAN KESELAMATAN PASIEN OLEH PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD TUGUREJO SEMARANG ABSTRAK"

Transkripsi

1 GAMBARAN PENERAPAN TINDAKAN KESELAMATAN PASIEN OLEH PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD TUGUREJO SEMARANG Sukiman*), Eko Susilo**), Puji Pranowowati***) *) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK Instalasi Gawat Darurat sebagai salah satu pintu masuk pasien selain tuntutan perawat yang profesional, kinerja perawat harus cepat, tepat, akurat dan harus mengedepankan aspek keselamatan pasien untuk meminimalisir angka KTD. Dari observasi peneliti masih banyak perawat di ruang IGD dalam melakukan tindakan medis tidak memperhatikan unsur keselamtan pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran penerapan tindakan keselamatan pasien oleh perawat di ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang. Penentuan jumlah sampel menggunakan metiode Total Sampling yaitu sebanyak 30 perawat. Alat ukur penelitian ini berupa lembar kuesioner tentang enam sasaran penerapan tindakan keselamatan pasien yang dianalisis secara univariat dan ditampilkan dalam distribusi frekuensi. Hasil penelitian sebagian besar responden berada pada kategori penerapan tindakan keselamatan pasien baik sebanyak 6 responden (53%) dengan rincian sebagai berikut: ketepatan identifikasi pasien kategori baik 30 responden (00%), peningkatan komunikasi yang efektif kategori baik 8 responden (60%), peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai kategori baik 5 responden (83%), kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi kategori baik 30 responden (00%), pengurangan resiko infeksi kategori baik 30 responden (00%), pengurangan resiko jatuh kategori baik 8 (60%). Berdasarkan hasil penelitian diharapkan bagi perawat yang bekerja di RSUD Tugurejo Semarang yang masih tidak dapat menerapkan komunikasi yang efektif dengan pasien maupun sesama tenaga medis, menyimpan obat-obatan yang perlu diwaspadai pada tempatnya, dan pengurangan resiko jatuh secara baik untuk dapat mengevaluasi diri dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pasien untuk meminimalisir KTD. Kata kunci :

2 ABSTRACT Emergency as one entrance patients besides demands nurses professional, nurses to be quick performance, right, accurate and must prioritize on the patient safety to minimize the number of ktd. Researchers from observation still many nurses in emergency rooms in the act of medical do not paying attention to the element of patient safety. The purpose of research to know picture the application of the act of patient safety by nurses in emergency rooms rsud tugurejo semarang. Design the research uses descriptive with the approach cross sectional. The population of the research is all nurse who work in emergency rooms tugurejo semarang hospital. The determination of the total sample using metode sampling namely total as many as 30 nurse. Measuring instrument this research in the form of a questionnaire about sheets six targets the application of the act of patient safety analyzed in univariat and displayed in a frequency distribution. The research results most respondents are in the category the application of the act of patient safety good as many as 6 respondents ( 53 % ) with details as follows : The accuracy of identification patients good category 30 respondents ( 00 % ), the communication that effective good category 8 respondents ( 60 % ), improved security drug needed to be alert good category 5 respondents ( 83 % ), certainty exact location, proper procedures, and precise surgery patients good category 30 respondents ( 00 % ), reduced risk of infection good category 30 respondents ( 00 % ), reduced risk fall good category 8 ( 60 % ) Based on the results of research is expected for nurse who work in rsud tugurejo semarang who still cannot apply communication effective with a patient and other medical workes, hold medicines that need to be alert in place, and risk reduction fall a good to be evaluating my self in provide good service to thepatient to minimize ktd. Keywords : Application of Patient s Safety Action PENDAHULUAN Latar Belakang Pelayanan keperawatan berperan penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat adalah dengan adanya pelayanan Instalasi Gawat Darurat yang ada di Rumah sakit. Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit yang memberikan pelayanan terbaik kepada penderita gawat darurat dan merupakan bagian dari rangkaian yang perlu di organisir. Pelayanan kesehatan dan keperawatan yakni instalasi gawat darurat ini harus dikembangkan dengan memperhatikan dua aspek yaitu: sistem rujukan penderita gawat darurat dan beban kerja dalam menanggulangi penderita gawat darurat (Depkes RI, 006). Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kualitas maka diperlukan peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang berorientasi pada tindakan keselamatan pasien (patient safety). Tindakan keselamatan pasien adalah menerapkan 6 sasaran keselamatan pasien sesuai permenkes Republik Indonesia Nomor 69/ Menkes/ per/ VIII/0 dengan prosedur yang tepat dan benar. Dalam meningkatkan tindakan keselamatan pasien yang berpatokan pada 6 sasaran keselamatan di ruang gawat darurat harus ada upaya berupa peran dari petugas kesehatan itu sendiri, seperti peran dokter dan perawat yang aktif dan tanggap dalam Gambaran oleh Perawat di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang

3 memberikan pelayanan terbaik kepada penderita gawat darurat tersebut. Perawat bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan yang salah satunya adalah tentang keselamatan penderita gawat darurat baik yang bersifat sederhana sampai dengan yang kompleks. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69/Menkes/per/VIII/ 0 menerbitkan peraturan tentang sasaran keselamatan pasien di rumah sakit yang antara lain: Ketepatan identifikasi pasien; Peningkatan komunikasi yang efektif; Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high allert); Kepastian tepat lokasi, tepatprosedur, tepat pasien operasi; Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan dan pengurangan resiko pasien jatuh. Pemilihan 6 sasaran keselamatan pasien tersebut dalam penelitian ini atas dasar ada kesesuaian dengan SOP Patient Safety yang diterapkan RSUD Tugurejo Semarang. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh calon peneliti pada 6 orang perawat di ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang pada Desember 05 tentang tindakan keselamatan yang diberikan oleh perawat yang merujuk pada sasaran keselamatan pasien saat melakukan pelayanan keperawatan. Pertama, tentang ketetapan identifikasi identitas pasien diketahui bahwa 4 orang perawat mengatakan melakukan identifikasi identitas pasien saat melakukan tindakan dan orang perawat lainnya mengatakan tidak memperhatikan identitas pasien. Kedua, tentang peningkatan komunikasi yang efektif diketahui bahwa orang perawat mengatakan dirinya melakukan komunikasi saat tindakan dengan memberikan penjelasan mengenai tindakan yang dilakukan kepada pasien dan 4 orang perawat lainnya mengatakan dirinya langsung melakukan tindakan tanpa terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai tindakan yang dilakukan. Ketiga, tentang peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai diketahui bahwa orang perawat mengatakan selalu memperhatikan nama obat dan memberikan penjelasan kepada pasien mengenai obat yang diberikan dan 4 orang perawat lainnya mengatakan tidak memberikan penjelasan kepada pasien mengenai obat yang diberikan. Rumusan Masalah Bagaimanakah gambaran penerapan tindakan keselamatan pasien oleh perawat di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang? Tujuan Penelitian Mengetahui gambaran umum penerapan tindakan keselamatan pasien oleh perawat di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang. Manfaat Penelitian Bagi pelayanan kesehatan, sebagai bahan masukan, acuan dan pertimbangan terkait penerapan tindakan keselamatan pasien di IGD, dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan khususnya pada pelaksanaan patient safety. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam program budaya keselamatan pasien dalam pengembangan ilmu keperawatan khususunya penerapan keselamatan pasien di rumah sakit, pelatihan sumber daya manusia (SDM) keperawatan dan monitoring/evaluasi program keselamatan pasien. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan data sebagai literatur dalam pengembangan penelitian selanjutnya. METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang artinya pengumpulan data untuk variabel dan sub variabel penelitian dilakukan pada satu waktu yang bersamaan. Gambaran oleh Perawat di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang 3

4 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang pada tanggal -3 Januari 06. Populasi dan Sampel Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang yang berjumlah 30 orang. Gambaran Penerapan Tindakan Keselamatan Pasien secara umum Tabel No Penerapan Tindakan f % Keselamatan Pasien Sampel Adapun sampel pada penelitian ini adalah populasi perawat yang bertugas di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang jumlahnya sebanyak 30 orang yang diambil secara non probabilitas (non probability sampling) menggunakan metode total sampling. Pengumpulan Data Data primer Data primer dalam penalian ini diambil secara langsung mencakup karakteristik responden, ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, pengurangan risiko pasien jatuh, Data sekunder Gambaran umum lokasi penelitian yaitu RSUD Tugurejo Semarang, dengan instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Analisa Data Dalam penelitian ini digunakan analisis univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase dari tiap-tiap variabel penelitian. HASIL PENELITIAN Ketepatan Identifikasi Pasien Tabel Ketepatan Identifikasi Pasien Ketepatan No f % Identifikasi Pasien Peningkatan Komunikasi yang Efektif Tabel 3 Peningkatan Komunikasi yang Efektif Peningkatan No f % Komunikasi Efektif Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai Tabel 4 Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai Peningkatan No Keamanan Obat yang f % Perlu Diwaspadai Tepat Lokasi, Prosedur, dan Pasien Operasi Tabel 5 DistribusiRespondenBerdasarkanKepastian Tepat Lokasi, Prosedur, dan Pasien Operasi No Tepat Lokasi, Prosedur, f % 4 Gambaran oleh Perawat di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang

5 Pasien Operasi Pengurangan Resiko Infeksi Tabel 6 Pengurangan Resiko Infeksi Pengurangan Resiko No f % Infeksi Pengurangan Resiko Jatuh Tabel 7 Pengurangan Resiko Jatuh Pengurangan Resiko No f % Jatuh Berdasarkan Umur Tabel 8 Berdasarkan Umur Responden Penerapan Tindakan Keselamatan Pasien Total f % f % f % Total Umur Responden (Tahun) Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 9 Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Penerapan Tindakan Jenis Keselamatan Pasien Total Kelamin f % f % f % Laki-Laki Perempuan Total Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 0 Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden Tingkat Pendidikan Responden D3 S S Profesi Penerapan Tindakan Keselamatan Pasien Total f % f % f % Total Berdasarkan Lama Kerja Responden Tabel Identifikasi Penerapan Tindakan Keselamatan Pasien Berdasarkan Lama Kerja Responden Lama Kerja (Tahun) Penerapan Tindakan Keselamatan Pasien Total f % f % f % PEMBAHASAN Gambaran Penerapan Tindakan Keselamatan Pasien Perawat yang sering melaksanakan penerapan tindakan keselamatan pasien secara baik adalah perawat yang berjenis kelamin perempuan dan berumur -40 tahun. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa responden yang menerapkan tindakan keselamatan pasien secara baik sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak responden (40%) dan memiliki umur -40 tahun sebanyak 6 responden (53%). Angka tersebut menunjukan bahwa perawat yang memiliki jensi kelamin perempuan dan memiliki umur lebih tua akan mampu menerapkan tindakaan keselamatan pasien secara baik. Tindakan keselamatan pasien yang jarang dilakukan perawat di IGD RSUD Tugurejo Semarang antara lain, komunikasi yang kurang efektif saat Gambaran oleh Perawat di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang 5

6 menerima operan pasien sesama perawat, tidak menjelaskan kepada pesawat mengenai tindakan medis yang akan dilaksankan, penyimpanan obat yang perlu diwaspadai tidak pada tempatnya, tidak memasang stickker fallrisk di gelang identitas pasien, dan tidak memasang bedside ril pada tempat tidur pasien. Penerapan tindakan keselamatan pasien oleh perawat dengan kategori kurang harus dimonitor dan dievaluasi agar kinerja dalam menerapkan sasaran keselamatan pasien meningkat dengan baik. RSUD Tugurejo setiap hari mensosialisasikan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan keselamatan pasien seperti mensosialisasikan gerakan cuci tangan yang benar. Ketepatan Identifikasi Pasien Jika dilihat dari keseluruhan jawaban responden berdasarkan pada aspek yang diukur dan sesuai dengan kategori jawaban, dapat dikatakan rata-rata perawat IGD rumah sakit Tugurejo melakukan identifikasi kebenaran identitas pasien dan melakukan identifikasi sebelum tindakan dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa keselamatan pasien sangat penting dilakukan, segala upaya telah di lakukan termasuk mengidentifikasi pasien secara benar sesuai dengan standar operasional prosedur. Hasil penelitian juga didukung karena rumah sakit membuat aturan bahwa 00% perawat harus melaksanakan identifikasi pasien secara tepat. Potter & Perry (005), menjelaskan ketepatan identifikasi pasien merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan untuk pencegahan penyakit/resiko terhadap penyakit. Pencegahan penyakit adalah suatu bentuk pelayanan yang akan membantu klien dan keluarga menurunkan faktor resiko terhadap penyakit sehingga keselamatan klien dapat tepenuhi. Ketepatan identifikasi pasien sangat penting karena merupakan salah satu sasaran yang terdapat dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit Tugurejo Semarang dan sebagai alat untuk memastikan individu yang akan mendapatkapan pelayanan kesehatan sehingga mengurangi potensi risiko yang dapat membahayakan keselamatan pasien. Peningkatan Komunikasi yang Efektif Identifkasi peningkatan komunikasi yang efektif dilakukan pada 30 responden di ruang UGD rumah sakit Tugurejo berdasarkan pada aspek keakuratan dalam melihat hasil pemeriksaan pasien ketika berkomunikasi dengan perawat lainnya saat operan dan keakuratan komunikasi pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan. Dari hasil penelitian menunjukkan ada 8 perawat (60%) melakukan komunikasi efektif pada pasien dan tenaga medis lainnya secara baik dan sebanyak perawat (40%) kurang menerapkan kemunikasi yang efektif. Berdasarkan distribusi jawaban responden secara keseluruhan didapatkan kesimpulan bahwa rata-rata perawat ruang IGD rumah sakit Tugurejo menerapkan komunikasi yang efektif pada pasien. Hal tersebut didukung juga karena di RSUD Tugurejo Semarang sudah menerapkan SOP bahwa 90% perawat harus memperhatikan komunikasi yang efektif dalam melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien dan sebagian besar perawat yang bekerja di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 6 responden (53%). Hal ini disebabkan karena perempuan lebih cenderung untuk senang berkomunikasi dengan orang lain termasuk dalam hal ini adalah pasien. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Meliyana Handayani tentang Determinan Kepatuhan Perawat Di Ruangan Rawat Inap Rumah Sakit Stella Maris Makasar yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin perawat dengan kepatuhan dalam penerapan patient safety. Hasil menunjukan bahwa yang menerapkan patient safety secara efektif adalah perawat yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini 6 Gambaran oleh Perawat di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang

7 disebabkan karena perempuan lebih bersedia untuk mematuhi kebijakan yang sudah ditentukan. Dlaam hal ini komunikasi efektif merupakan salah satu kebijakan Rumah Sakit untuk meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang telah diberikan. Keselamatan pasien di rumah sakit menjadi bagian yang sangat penting dan krusial, sehingga harus menjadi perhatian khusus, hal tersebut tentunya harus dilakukan berdasarkan dengan sistem yang diterapkan rumah sakit dalam hal ini RSUD Tugurejo Semarang yaitu komunikasi efektif. Penelitian Nilasari (00), menunjukkan ada peningkatan bermakna pada komunikasi perawat tentang keselamatan pasien (p= 0.00, α= 0.05). Tommy (009), menjelaskan komunikasi yang efektif dapat memberikan informasi kepada seseorng mengenai suatu kondisi. Kondisi tersebut meliputi situasi yang potensial pada keadaan pasien, sehingga perawat tahu bagaimana dan apa yang harus dilakukan sehingga mencegah resiko pada pasien. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai Keamanan obat merupakan hal yang krusial, merupakan bagian yang perlu menjadi perhatian dan diwaspadai. Identifikasi peningkatan keamanan obat dilakukan dengan hasil penelitian terhadap 30 responden di ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang yaitu perawat yang menerapkan pengamanan untuk obatobatan yang perlu diwaspadai secara baik sebayak 5 perawat (83%) dan 5 perawat (7%) kurang menerapkan pengamanan untuk obat-obatan. RSUD Tugurejo Semarang telah menetapkan kebijakan bahwa 00% Perawat atau pun tenaga medis lainnya harus menyimpan obat yang perlu diwaspadai pada tempatnya. Akan tetapi, hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa beberapa perawat kadang-kadang menerapkan pengamanan obat-obatan dan sebagian perawat sering menerapkan pengamanan obat-obatan yang perlu diwaspadai. Tidak terlaksanya 00% perawat melakukan penyimpanan obat yang perlu diwaspadai secara tepat disebabkan oleh tingkat pendidikan tenaga perawat di Ruang IGD sebagian besar berpendidikan D3 Keperawatan yaitu sebanyak 3 responden (77%). Seorang perawat yang berpendidikan rendah cenderung memiliki pengetahuan yang tidak terlalu luas mengenai akibat yang terjadi jika obat disalahgunakan. Tepat Lokasi, Prosedur, dan Pasien Operasi Adapun hasil penelitian terhadap 30 responden di ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang diperoleh hasil bahwa perawat yang menerapkan tepat lokasi, prosedur, pasien operasi untuk setiap tindakan medis secara baik sebayak 30 perawat (00%). Hal tersebut diidentifikasi berdasarkan hasil distribusi jawaban responden berdasarkan pengukuran beberapa aspek yaitu pertama, memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar sebelum melakukan tindakan medis pembedahan dan tindakan medis non pembedahan. Kedua, meminta persetujuan pasien dan keluarga sebelum melakukan tindakan medis dan ketiga, memastikan kebenaran semua dokumen, hasil pemeriksaan yang relevan tersedia sebelum mengambil keputusan untuk tindakan medis. Dimana terdapat 8 item pertanyaan berdasarkan kategori tidak pernah, kadang-kadang, sering dan selalu. Hal tersebut menunjukkan rata-rata perawat selalu menerapkan tepat lokasi dan tepat prosedur untuk setiap tindakan medis yang akan dilakukan. Hal ini sejalan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh RSUD Tugurejo Semarang bahwa setiap perawat yang akan melakukan tindakan operasi minor di Ruang IGD 00% harus memperhatikan ketepatan lokasi, prosedur dan tepat pasien karena jika hal tersebut tidak terlaksana sesuai prosedur akan berakibat fatal pada pasien. Gambaran oleh Perawat di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang 7

8 Pengurangan Resiko Infeksi Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 30 responden yang diteliti seluruh perawat di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang menerapkan pengurangan resiko infeksi dengan baik sesuai prosedur sebanyak 30 responden (00%).Hal tersebut diidentifikasi berdasarkan hasil distribusi jawaban responden berdasarkan pengukuran beberapa aspek yaitu pertama, penerapan pencegahan infeksi dan kedua pelaksanaan dari kebijakan atau standar operasional untuk pengurangan resiko infeksi. Pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai dengan kebijakan atau prosedur merupakan tantangan terbesar dalam tatanan pelayanan kesehatan untuk mengatasi infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Hal ini merupakan keprihatinan besar bagi pasien maupun para profesional pelayanan kesehatan karena resiko terjadinya infeksi biasanya dijumpai dalam semua bentuk pelayanan kesehatan termasuk infeksi saluran kemih, infeksi pada aliran darah (bloodstream infections) dan pneumonia (sering kali dihubungkan dengan ventilasi mekanis) (Depkes, 006). Hal hal yang perlu diperhatikan didalam eliminasi infeksi ini maupun infeksi-infeksi lain adalah cuci tangan (hand hygiene) yang tepat, penggunaan alat pelindung tindakan seperti sarung tangan, masker, dll, pelaksanaan pembuangan sampah infeksius dan non infeksius pada tempatnya. Pengurangan Resiko Jatuh Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 30 responden yang diteliti sebagian besar perawat di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang menerapkan pengurangan resiko jatuh pasien dengan baik sesuai prosedur sebanyak 8 responden (60%).Hal tersebut diidentifikasi berdasarkan hasil distribusi jawaban responden berdasarkan pengukuran beberapa aspek yaitu pertama, penerapan pencegahan infeksi dan kedua pelaksanaan dari kebijakan atau standar operasional untuk pengurangan resiko infeksi. Untuk meningkatkan budaya aman pada pasien dengan resiko jatuh harus dilakukan penandaan pasien resiko jatuh. Tanda pasien risiko jatuh adalah tanda yang dipasang pada tempat tidur pasien yang berisiko jatuh saat di UGD. Pada indikator pemasangan tanda pada pasien risiko jatuh meliputi tanda risiko jatuh dipasangkan begitu pasien dikaji berisiko jatuh tidak dilaksanakan secara maksimal. Beberapa perawat juga tidak selalu menerapkan komunikasi efektif. Hasil ini dipengaruhi juga karakkteristik perawat yang bekerja di ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang yang sebagian besar juga berjenis kelamin laki-laki sebanyak 4 perawat (47%). Teori psikologis menjumpai bahwa laki-laki kurang bersedia untuk mematuhi wewenang dan kebijakan yang sudah ditetapkan. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan penelitian yang meliputi penelitian dilaksanakan di sela-sela kegiatan responden melaksanakan tugasnya yaitu menangani pasien di Ruang IGD. Hal ini menyebabkan data yang diperoleh dari pembagian lembar kuesioner tidak begitu maksimal karena sepenuhnya responden tidak terfokus pada kuesioner yang diberikan, tetapi juga memikirkan keadaan pasien yang dirawat. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan waktu bagi setiap perawat yang bekerja di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang. KESIMPULAN Dari hasil penelitian diperoleh hasil sebagian besar perawat melakukan penerapan tindakan keselamatan pasien secara baik sebanyak 6 responden (53%) yang diikuti dengan hasil masing-masing sub variabel penerapan tindakan keselamatan pasien berkontribusi secara baik juga diantaranya ketepatan 8 Gambaran oleh Perawat di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang

9 identifikasi pasien sebanyak 30 responden (00%), peningkatan komunikasi yang efektif sebanyak 8 responden (60%), peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai sebanyak 5 responden (83%), tepat lokasi, prosedur, dan pasien operasi sebanyak 30 responden (00%), pengurangan resiko infeksi sebanyak 30 responden (00%), dan pengurangan resiko jatuh sebanyak 8 responden (60%). SARAN Diharapkan kepada seluruh perawat di RSUD Tugurejo Semarang untuk menerapkan tindakan keselamatan pasien sesuai dengan sasaran keselamatan pasien dan standar keselamatan pasien dengan menggunakan langkah-langkah menuju keselamatan pasien di rumah sakit sehingga pasien akan merasa puas terhadap layanan dengan mutu baik dan berorientasi patient safety. Manajemen rumah sakit diharapkan selalu memberikan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan yang dilakukan perawat khususnya dalam penanganan patient safety dan memberikan pelatihan patient safety bagi perawat baru dan melakukan penyegaran pelatihan bagi perawat lama, sosialisasi pelayanan berbasis peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai literatur dalam pengembangan penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA [] Aditama, T.Y. (004). Manajemen administrasi rumah sakit. Edisi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. [] Alimul A.Aziz Hidayat, 004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. [3] Arikunto, Suharsini. (006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Edisi Revisi 6. Jakarta: Rineka Cipta. [4] Asmadi. (008). Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta: Salemba Medika. [5] Dessler, G. (003). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 0 Jilid. Jakarta: PT. Indeks. [6] Depkes RI. (006). Pedoman kusta nasional pemberantasan penyakit kusta. Jakarta: Ditjen PP dan PL. [7] Depkes RI. (006). Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety). Jakarta: Bakti Husada [8] Hidayat, A. Aziz Alimul (007). Riset keperawatan dan teknik penulisan. Jakarta: Salemba Medika. [9] Joint Commission Accreditation of Health Organization. (00). National patient safety goals. [0] Notoadmodjo, Soekidjo. (005). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. [] Nursalam. (0). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoman skripsi, tesis, dan instrument penelitian keperawatan. Edisi. Jakarta: Salemba Medika. [] Permenkes RI No 69 (00). Keselamatan pasien rumah sakit. Jakarta : Menteri Kesehatan RI. [3] Perry dan Potter (006). Buku ajar fundamental keperawatan.konsep, proses dan praktik Edisi 4. Jakarta.EGC. [4] Perry dan Potter (006). Buku ajar fundamental keperawatan.edisi 3. Jakarta.EGC. [5] PERSI-KARS.(006). Membangun budaya keselamatan pasien rumah sakit. Lokakarya Program KP-RS. [6] Pohan, Imbalo S. (006). Jaminan mutu layanan kesehatan: dasar-dasar pengertian dan penerapan. Jakarta : EGC. [7] Sugiyono. (007). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfa Beta Gambaran oleh Perawat di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang 9

10 [8] Supranto, J. (006). Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. [9] Undang-Undang Dasar. No Keperawatan. Jakarta. [0] WHO. (007). WHO collaborating center for patient safety. Joint Commission and Join Commission International Solution. 0 Gambaran oleh Perawat di Ruang IGD RSUD Tugurejo Semarang

INTISARI TINGKAT KESIAPAN INSTALASI GAWAT DARURAT DALAM PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT BEDAH SINDUADI

INTISARI TINGKAT KESIAPAN INSTALASI GAWAT DARURAT DALAM PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT BEDAH SINDUADI INTISARI TINGKAT KESIAPAN INSTALASI GAWAT DARURAT DALAM PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT BEDAH SINDUADI Ayu Lidya Rahmah 1, Elsye Maria Rosa 2, Ekorini Listiowati 3 Magister Manajemen

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK EKA FEBRIANI I32111019 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan)

PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan) 48 PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan) NURSES KNOWLEDGE WITH THE EFFORT OF PREVENTION OF NOSOCOMIAL INFECTION (Study at

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS KESEHATAN UPT.PUSKESMAS MENGWI II Alamat : Jl. Raya Tumbak Bayuh

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS KESEHATAN UPT.PUSKESMAS MENGWI II Alamat : Jl. Raya Tumbak Bayuh PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS KESEHATAN UPT.PUSKESMAS MENGWI II Alamat : Jl. Raya Tumbak Bayuh Email : KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS MENGWI II NOMOR : T E N T A N G SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D. HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Meggy Sukma S. Sumarno Amatus Yudi Ismanto Yolanda Bataha Program

Lebih terperinci

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3) HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN RUANG SARAH RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE

Lebih terperinci

Oleh : Rahayu Setyowati

Oleh : Rahayu Setyowati FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INSTALASI RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan kesehatan, semakin besar pula tuntutan layanan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan kesehatan, semakin besar pula tuntutan layanan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akreditasi internasional merupakan konsep keselamatan pasien menjadi salah satu penilaian standar sebuah rumah sakit. Keselamatan pasien (patient safety) telah menjadi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap kesiapan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Khusus Bedah Sinduadi bagian keselamatan pasien berdasarkan Standar Akreditasi Kars

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMPETENSI MAHASISWA KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN KOMPETENSI MAHASISWA KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG JURNAL JURUSAN KEPERAWATAN, Volume, Nomor Tahun 2016, Halaman Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/ GAMBARAN KOMPETENSI MAHASISWA KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUD

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kesehatan tidak bisa terlepas dari keselamatan pasien, yang merupakan suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional. Berdasarkan hal tersebut,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Ranti Susanti 1), Wahyuningsih Safitri 2), Anissa Cindy Nurul Afni 3) ABSTRAK

ABSTRACT. Ranti Susanti 1), Wahyuningsih Safitri 2), Anissa Cindy Nurul Afni 3) ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL: MENURUNKAN RISIKO CIDERA AKIBAT JATUH DI RUANG PERAWATAN DEWASA RSUD DR.MOEWARDI Ranti Susanti 1), Wahyuningsih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi upaya promotif, pelayanan kesehatan (Permenkes No.147, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi upaya promotif, pelayanan kesehatan (Permenkes No.147, 2010). 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi upaya promotif, preventif, kuratif

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213 218 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG Liliana Dewi Purnamasari 1),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit merupakan layanan jasa yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat komplek, terdapat ratusan

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. ABSTRAK Yolanda Alim.. Hubungan pengarahan kepala ruangan dengan pelaksanaan timbang terima (Operan) perawat di ruang rawat inap RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango. Skripsi, Jurusan Keperawatan, Fakultas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan tempat berkumpulnya segala macam penyakit, baik menular maupun tidak menular. Ditinjau dari asal atau didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rumah sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien, keselamatan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN (Analysis Of Nursing Documentation Application Standard With The Quality Of Service

Lebih terperinci

I.Pengertian II. Tujuan III. Ruang Lingkup IV. Prinsip

I.Pengertian II. Tujuan III. Ruang Lingkup IV. Prinsip I.Pengertian Identifikasi adalah proses pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti-bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan menyamakan keterangan tersebut dengan individu

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PENELITIAN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP Tiara*, Arena Lestari* Perilaku perawat di tempat pelayanan kesehatan atau rumah sakit dalam menghadapi pasien sangat menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pelayanan RS adalah suatu topik yang senantiasa merupakan isu yang hampir selalu hangat dibahas pada berbagai seminar di media massa. Bahkan sebagian masyarakat

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS. Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS. Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG INFORMED CONSENT PADA PASIEN YANG AKAN DI PASANG INFUS Erwin Yektiningsih, Perdhana Petronila Puspita Abstrak Informed Consent adalah atas persetujuan yang diberikan pasien

Lebih terperinci

NOVERIANSYAH AKBAR NIM I

NOVERIANSYAH AKBAR NIM I NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP PENGGUNAAN SARUNG TANGAN DI UGD RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA KOTA PONTIANAK NOVERIANSYAH AKBAR NIM I31112077

Lebih terperinci

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Infeksi yang terjadi dirumah sakit salah

BAB I PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Infeksi yang terjadi dirumah sakit salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Petugas kesehatan yang paling sering berinteraksi dan paling lama kontak dengan pasien dalam memberikan asuhan salah satunya adalah perawat (Nursalam, 2011). Perawat

Lebih terperinci

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK

PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN IMOBILISASI FISIK JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 169 174 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE MENURUT PERSEPSI PASIEN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN OBAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP 7 (TUJUH) BENAR PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN OBAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP 7 (TUJUH) BENAR PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN OBAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP 7 (TUJUH) BENAR PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Veronica Erna Pudjowati 1), Dyah Widodo 2), Wahidyanti

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PRAKTIK PERAWAT MENGENAI KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS X SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PRAKTIK PERAWAT MENGENAI KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS X SEMARANG HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PRAKTIK PERAWAT MENGENAI KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS X SEMARANG Vena Jaladara, Siswi Jayanti, Ekawati Bagian Keselamatan dan Kesehatan

Lebih terperinci

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013 1 Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Hubungan Motivasi Kerja terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya oleh pemerintah, namun juga masyarakat. Salah satu fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya oleh pemerintah, namun juga masyarakat. Salah satu fasilitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan di Indonesia sekarang ini sangat mendapat perhatian tidak hanya oleh pemerintah, namun juga masyarakat. Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang mengalami

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NINDY SAKINA GUSTIA 201110201112 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU Zulkarnain STIKES Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 Kebun Tebeng Telp (0736) 23422 Email : stikesbh03@gmail.com

Lebih terperinci

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESELAMATAN PASIEN Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara menandai ( X) salah satu jawaban

Lebih terperinci

Identifikasi Komunikasi Efektif SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) Di RSUD Kota Mataram ABSTRAK

Identifikasi Komunikasi Efektif SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) Di RSUD Kota Mataram ABSTRAK Identifikasi Komunikasi Efektif SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) Di RSUD Kota Mataram Agus Supinganto 1), Misroh Mulianingsih 2), Suharmanto 3) 1,2,3) STIKES Yarsi Mataram agusping@gmail.com

Lebih terperinci

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN

KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Desri Natalia Siahaan*, Mula Tarigan** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan Dasar

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani HUBUNGAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nopia Wahyuliani 215114383

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah terhadap upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah terhadap upaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan khususnya keperawatan di rumah sakit dapat dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah terhadap upaya pengendalian infeksi nosokomial

Lebih terperinci

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi individu atau masyarakat melalui pembangunan kesehatan. Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi rumah sakit, komponen penting dari mutu layanan kesehatan, prinsip dasar dari pelayanan pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Pada November 1999, the American Hospital Asosiation (AHA) Board of

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Pada November 1999, the American Hospital Asosiation (AHA) Board of BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang yang mendasari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. A. Latar Belakang Pada November 1999, the American Hospital

Lebih terperinci

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK Dyah Ayu Wulandari 1, Nadhifah 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diharapkan) dengan rentang 3,2 16,6 %. Negara Indonesia data tentang KTD

BAB I PENDAHULUAN. Diharapkan) dengan rentang 3,2 16,6 %. Negara Indonesia data tentang KTD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Hal ini terjadi karena adanya publikasi WHO pada tahun 2004 tentang penelitian

Lebih terperinci

Dwi Sumanto*), Raharjo Apriyatmoko**), Sri Wahyuni***)

Dwi Sumanto*), Raharjo Apriyatmoko**), Sri Wahyuni***) PERBEDAAN BEBAN KERJA PERAWAT SEBELUM DAN SESUDAH AKREDITASI RUMAH SAKIT TINGKAT PARIPURNA VERSI KARS 2012 DITINJAU DARI TUGAS-TUGAS PENDELEGASIAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG Dwi Sumanto*),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perpanjangan masa rawat inap bagi penderita. Risiko infeksi di

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perpanjangan masa rawat inap bagi penderita. Risiko infeksi di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Di Indonesia, infeksi merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dimana peneliti mempelajari suatu deskripsi mengenai fakta atau masalah yang terjadi

Lebih terperinci

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, menuntut perawat bekerja secara profesional yang didasarkan pada standar praktik keperawatan dan

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI

Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI No. Pernyataan Ya Kadang - kadang 1. Perawat mengidentifikasi pasien dengan menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien 2. Perawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua manusia selama menjalankan kehidupan menghendaki dirinya selalu dalam kondisi sehat. Sehat bagi bangsa Indonesia dituangkan dalam Undang-undang Kesehatan Republik

Lebih terperinci

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU TUNGGU PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT MEDIK RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Oliviani Phrystika Timporok Mulyadi Reginus Malara Program Studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDG s) yang dipicu oleh adanya tuntutan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDG s) yang dipicu oleh adanya tuntutan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) yang dipicu oleh adanya tuntutan untuk menghadapi era globlalisasi membawa dampak yang sangat signifikan terhadap berbagai bidang

Lebih terperinci

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang Kepuasan Pasien Rawat Inap terhadap Pelayanan Keperawatan di RSUP Dr. Kariadi Semarang Andra Novitasari 1, Muhammad Hidayat 1, Anada Kaporina 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

POA (PLAN OF ACTION) PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN RESIKO PASIEN JATUH DI RUMAH SAKIT ISLAM UNISMA MALANG TAHUN 2013

POA (PLAN OF ACTION) PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN RESIKO PASIEN JATUH DI RUMAH SAKIT ISLAM UNISMA MALANG TAHUN 2013 POA (PLAN OF ACTION) PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN RESIKO PASIEN JATUH DI RUMAH SAKIT ISLAM UNISMA MALANG TAHUN 2013 I. Pendahuluan Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit atau yang lebih terkenal dengan

Lebih terperinci

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE Sutrisno Aswad Mulyadi Jiil J. S. Lolong Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesembuhan dan pemulihan status kesehatan. Bersama dengan itu klien sekarang

BAB I PENDAHULUAN. kesembuhan dan pemulihan status kesehatan. Bersama dengan itu klien sekarang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pelayanan kesehatan tidak terlepas dari sejarah kehidupan bangsa. Dampak perkembangan zaman dan pembangunan dewasa ini juga menjadi faktor peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesalahan. Keselamatan pasien ( patient safety) telah menjadi isu gelobal termasuk juga

BAB 1 PENDAHULUAN. kesalahan. Keselamatan pasien ( patient safety) telah menjadi isu gelobal termasuk juga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pelayanan di rumah sakit pada saat ini masih belum memadai. Menurut Wijono (2002), mutu merupakan gambaran total sifat dari suatu jasa pelayanan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kewaspadaan umum (universal precaution) merupakan salah satu upaya pengendalian infeksi di rumah sakit yang oleh Departemen Kesehatan telah dikembangkan sejak tahun

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III M.Kustriyani 1), N.Rohana 2), T.S. Widyaningsih 3) F.S Sumbogo 4) 1,2,3) Dosen PSIK STIKES Widya Husada

Lebih terperinci

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 1. Ketepatan identifikasi pasien Persentase pelaksanaan standar identifikasi pasien pada pemberian identitas pasien pada pasien rawat inap: a) Identifikasi pemakaian gelang

Lebih terperinci

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse.

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL (INOS) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN INOS DI RUANG BEDAH RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA Jurnal Endurance (3) October 07 (80-84) HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA Susi Widiawati Ona Apriana Diah Merdekawati 3 Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : HANI HANIFAH 201110201020 PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu hidup sehat sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar Biocelebes, Desember 2010, hlm. 98-103 ISSN: 1978-6417 Vol. 4 No. 2 Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar Fitriah Handayani 1) dan Diah Mutiarasari 2)

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013. Jurnal Ilmu keperawatan ISSN: 2338-6371 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013 Correlation between Therapeutic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi.

Lebih terperinci

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT Danik Lestari 1, Nuryati 2 1,2 Rekam Medis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada email: daniqq_27@yahoo.co.id, nur3yati@yahoo.com

Lebih terperinci

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG BPJS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG BPJS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG OLEH ANIK PUJI LESTARI a PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Nazwar Hamdani Rahil INTISARI Latar Belakang : Kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berawal ketika Institute of Medicine menerbitkan laporan To Err Is

BAB I PENDAHULUAN. yang berawal ketika Institute of Medicine menerbitkan laporan To Err Is BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan pasien menjadi isu prioritas dalam perawatan kesehatan, dimana gerakan keselamatan pasien dimulai sejak tahun 2000 yang berawal ketika Institute of Medicine

Lebih terperinci

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, Beban Kerja Perawat dengan Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di IRNA IGD RSUP Sanglah Denpasar Putri Mastini 1,2, N.T. Suryadhi 2,3,

Lebih terperinci

Motivasi Kerja dan Karakteristik Individu Perawat di RSD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Madura

Motivasi Kerja dan Karakteristik Individu Perawat di RSD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Madura Working Paper Series No.18 April 2007, First Draft Motivasi Kerja dan Karakteristik Individu Perawat di RSD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Madura Sujono Riyadi, Hari Kusnanto Katakunci: Motivasi Karakteristik

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DADURAT (IGD) RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DADURAT (IGD) RSUP PROF. DR. R. D. HUBUNGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DADURAT (IGD) RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Thisna Sari Umaternate Lucky T. Kumaat Mulyadi Program Studi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PATIENT SAFETY BERDASARKAN STANDAR SIX GOAL INTERNATIONAL PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT ONKOLOGI SURABAYA

PENGEMBANGAN PROGRAM PATIENT SAFETY BERDASARKAN STANDAR SIX GOAL INTERNATIONAL PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT ONKOLOGI SURABAYA PENGEMBANGAN PROGRAM PATIENT SAFETY BERDASARKAN STANDAR SIX GOAL INTERNATIONAL PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT ONKOLOGI SURABAYA MIRRAH SAMIYAH UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015 HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015 Fras Hinang Hawirami¹ Chrisnawati² Sr.Imelda Ingir Ladjar³ SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin

Lebih terperinci

PERILAKU PERAWAT TENTANG CUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUANG RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

PERILAKU PERAWAT TENTANG CUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUANG RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA PERILAKU PERAWAT TENTANG CUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN KEPERAWATAN DI RUANG RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA Ali Antono ¹, Chilyatiz Zahroh ² ¹ ² Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul

Lebih terperinci

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT Fiktina Vifri Ismiriyam 1), Anggun Trisnasari 2), Desti Endang Kartikasari 3) Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperhatikan masalah keselamatan. Kementerian Kesehatan Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperhatikan masalah keselamatan. Kementerian Kesehatan Republik 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu institusi penyelenggara pelayanan kesehatan dituntut untuk memperhatikan masalah keselamatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan rumah sakit menyebabkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan rumah sakit menyebabkan masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan pelayanan rumah sakit menyebabkan masyarakat semakin selektif untuk memilih rumah sakit yang mampu menyediakan kualitas pelayanan yang terbaik.

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. KANDOU KOTA MANADO RELATIONSHIP BETWEEN NURSE SERVICE WITH THE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keselamatan ( safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Keselamatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keselamatan ( safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Keselamatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan ( safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk di laksanakan di rumah sakit dan hal

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BLU. RSUP. Prof. Dr. R. D.

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BLU. RSUP. Prof. Dr. R. D. GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PEMASANGAN GELANG IDENTIFIKASI PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BLU. RSUP. Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO Ni Luh Ayu Widyana Herman Warouw Rivelino S. Hamel Program Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT 42 HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT Enny Nurcahyani 1, Dyah Widodo 2, Yanti Rosdiana 3 1,3) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Tribhuwana Tunggadewi 2) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN SIKAP MENCEGAH INFEKSI NOSOKOMIAL PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Pembangunan kesehatan pada dasarnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI. Devi Permatasari*

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI. Devi Permatasari* HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI Devi Permatasari* Latar belakang : Dalam tindakan kewaspadaan universal diperlukan kemampuan dan pengetahuan perawat

Lebih terperinci

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN BEDAH RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Oleh : SLAMET JULIYANTO Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE Work Motivation Relationship with Nurse Satisfaction in Inpatient Units of Majene General Hospital

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang

Lebih terperinci

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

SASARAN KESELAMATAN PASIEN KESELAMATAN PASIEN Berikut ini adalah daftar sasaran. Mereka disiapkan disini untuk memudahkan karena disampaikan tanpa persyaratan, maksud dan tujuan, atau elemen penilaian. Informasi lebih lanjut tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keras mengembangkan pelayanan yang mengadopsi berbagai. perkembangan dan teknologi tersebut dengan segala konsekuensinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. keras mengembangkan pelayanan yang mengadopsi berbagai. perkembangan dan teknologi tersebut dengan segala konsekuensinya. BAB PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Millenium Development Goals yang dipicu oleh adanya tuntutan untuk menghadapi era globlalisasi membawa dampak yang sangat signifikan terhadap berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER

PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER Rosida 1, Siti Anawafi 1, Fanny Rizki 1, Diyan Ajeng Retnowati 1 1.Akademi Farmasi Jember

Lebih terperinci

Komunikasi penting dalam mendukung keselamatan pasien. Komunikasi yang baik akan meningkatkan hubungan profesional antarperawat dan tim kesehatan

Komunikasi penting dalam mendukung keselamatan pasien. Komunikasi yang baik akan meningkatkan hubungan profesional antarperawat dan tim kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang lebih baik. Pelayanan kesehatan di

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehingga, perawat sebagai profesi dibidang pelayanan sosial rentan

I.PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehingga, perawat sebagai profesi dibidang pelayanan sosial rentan 1 I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi keperawatan memiliki pekerjaan yang kompleks dan rentan mengalami kejenuhan kerja. Kejenuhan kerja adalah keadaan kelelahan fisik, mental dan emosional yang biasa

Lebih terperinci