HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN RESPON HOSPITALISASI ANAK USIA TODDLER DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD DI WILAYAH KABUPATEN SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN RESPON HOSPITALISASI ANAK USIA TODDLER DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD DI WILAYAH KABUPATEN SEMARANG"

Transkripsi

1 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN RESPON HOSPITALISASI ANAK USIA TODDLER DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD DI WILAYAH KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL PENELITIAN Oleh WIRAKSE PUTRA WICAKSANE NIM : a132 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

2 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN RESPON HOSPITALISASI ANAK USIA TODDLER DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD DI WILAYAH KABUPATEN SEMARANG Wirakse Putra Wicaksane, Zumrotul Choiriyyah, Faridah Aini ABSTRAK Hospitalisasi pada anak usia toddler menimbulkan trauma, kecemasan dan stres hingga perilaku maladaptif yang akan memperburuk status imunitas anak dan memperlambat proses penyembuhan. Salah satu upaya penanganannya adalah membuat anak merasa nyaman selama perawatan dengan menciptakan lingkungan perawatan, sikap perawat serta komunikasi terapeutik yang baik.tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan respon hospitalisasi anak usia toddler di ruang rawat inap anak RSUD di Wilayah Kabupaten Semarang. Jenis desain dalam penelitian ini berbentuk desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah anak usia toddler yang menjalani perawatan di Ruang Kabupaten Semarang dengan sampel yang diteliti 60 anak menggunakan teknik accidental sampling serta alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Uji analisis data menggunakan analisis korelasi kendall s tau Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap anak sebagian besar kategori cukup yaitu sebanyak 26 orang (43,3%). Respon hospitalisasi anak usia toddler sebagian besar kategori mal adaptif yaitu sebanyak 31 orang (51,7%). Ada hubungan signifikan komunikasi terapeutik perawat dengan respon hospitalisasi anak usia toddler di ruang rawat inap anak, dengan p value 0,007(α = 0,05) Hendaknya keluarga memberikan dukungan yang lebih kepada anak toddler yang menjalani hospitalisasi dengan memberikan terapi mewarnai gambar, puzzle atau humor. Kata Kunci : Komunikasi terapeutik, respon hospitalisasi, anak usia toddler Kepustakaan : 51( ) *Program Studi Keperawatan STIKes Ngudi Waluyo 2

3 RELATIONSHIP COMMUNICATION THERAPEUTIC RESPONSE NURSE WITH CHILDREN HOSPITALIZATION IN THE SPACE AGE TODDLER CHILD INPATIENT HOSPITAL IN SEMARANG REGENCY Wirakse Putra Wicaksane, Zumrotul Choiriyyah, Faridah Aini ABSTRACT Hospitalization in children aged toddler cause trauma, anxiety and stress to maladaptive behavior that will aggravate the immune status of children and slow the healing process. One effort is made to handle the child feel comfortable during the treatment by creating an environment of care, nurse attitude and good therapeutic communication.the purpose of this study was to determine the relationship of therapeutic nurse communication with hospitalization response toddler age children in child inpatient unit at the Regional Hospital District of Semarang. This type of research design in the form of descriptive correlational design with cross sectional approach. The population was toddler age children undergoing treatment at Space Hospital inpatient children in the district of Semarang with the sample studied 60 children using accidental sampling techniques and data collection questionnaire tool. Test data analysis using kendall's tau correlation analysis The results showed that therapeutic communication in the nurse-patient room in the children's hospital district Semarang most categories quite as many as 26 people (43,3%). Response hospitalization toddler age children in child inpatient unit at the Regional Hospital District Semarang most categories mall adaptive as many as 31 people (51,7%). The re is a therapeutic nurse communication relationships with hospitalization response toddler age children in the child inpatient hospital in Semarang district, with a p value of 0,007 (α = 0,05) Family should give more support to children toddler who underwent hospitalization by providing therapy coloring pictures, puzzles or humor. Keywords : therapeutic communication, response hospitalization, children ages toddler Bibliography: 51 ( ) *Program Studi Keperawatan STIKes Ngudi Waluyo 3

4 PENDAHULUAN Hospitalisasi merupakan suatu proses karena suatu alasan yang terencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi perawatan sampai pulang kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi merupakan pengalaman yang mengancam bagi setiap orang. Penyakit yang diderita akan menyebabkan perubahan perilaku normal sehingga anak perlu menjalani perawatan (Asmadi, 2008). Jumlah anak yang dirawat di rumah sakit semakin banyak seiring dengan munculnya metode-metode terapi yang baru disediakan (Mead ow dan Newell, 2005). Populasi anak yang dirawat di rumah sakit mengalami peningkatan yang sangat dramatis. Persentase anak yang dirawat di rumah sakit saat ini mengalami masalah yang lebih serius dan kompleks dibandingkan kejadian hospitalisasi pada tahun-tahun sebelumnya (Wong, 2009). Hampir empat juta anak dalam satu tahun mengalami rawat inap. Rata-rata anak mendapat perawatan selama enam hari. Selain membutuhkan perawatan yang spesial dibanding pasien lain, anak sakit juga mempunyai keistimewaan dan karakteristik tersendiri karena anak-anak bukanlah miniatur dari orang dewasa atau dewasa kecil (Mc Cherty & Kozak dalam Murniasih, 2009). Berdasarkan survei dari WHO pada tahun 2008, hampir 80% anak mengalami perawatan di rumah sakit. Sedangkan di Indonesia sendiri berdasarkan survei kesehatan ibu dan anak tahun 2010 didapatkan hasil bahwa dari anak mengalami dampak hospitalisasi dan 33,2% di antaranya mengalami dampak hospitalisasi berat, 41,6% dampak hospitalisasi sedang, dan 25,2% dampak hospitalisasi ringan (Rahma dan Puspasari, 2010). Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak anak yang menjalani perawatan di rumah sakit mengalami dampak hospitalisasi sedang dan berat. Hospitalisasi memberikan dampak negatif pada anak toddler. Hospitalisasi pada anak usia toddler dapat menjadi suatu pengalaman yang menimbulkan trauma baik pada anak maupun orang tua sehingga menimbulkan reaksi tertentu yang akan sangat berdampak pada kerjasama anak dengan orang tua dalam perawatan anak selama di rumah sakit. Oleh karena itu betapa pentingnya perawat memahami konsep hospitalisasi dan dampaknya pada anak dan orang tua sebagai dasar dalam pemberian asuhan keperawatan (Supartini, 2004). Saat anak dirawat di rumah sakit, mereka mengalami dua respon perilaku yaitu respon perilaku adaptif dan respon perilaku maladaptif. Respon perilaku adaptif merupakan suatu respon menerima terhadap tindakan perawatan yang diberikan, sedangkan respon perilaku maladaptif merupakan respon menolak terhadap tindakan perawatan, yang sering ditandai dengan ketakutan, kecemasan, nyeri, sedih dan juga beberapa perubahan perilaku seperti menjerit keras, menangis, dan menendang. Oleh karena itu seorang anak memerlukan perhatian yang khusus dan pemecahannya agar anak dapat menunjukkan perilaku adaptif. Hospitalisasi yang cukup lama pada anak dapat menyebabkan terjadinya perilaku maladaptif (Wong, 2009). Anak usia toddler yang dirawat di rumah sakit umumnya memberikan respon negatif. Respon hospitalisasi yang ditunjukkan oleh anak selama dirawat di rumah sakit meliputi protes misalnya menangis/berteriak, supaya ibunya kembali, atau memukul orang di sekelilingnya pada saat salah satu petugas rumah sakit datang. Respon yang lain adalah pemisahan diri seperti menutup diri di bawah selimut atau tenggelam dengan mainannya dan kehilangan gairah untuk bermain atau makan. Respon selanjutnya adanya penyangkalan seperti terlihat bahagia, berusaha berteman dengan setiap orang tanpa membeda-bedakan. Hal ini dapat menimbulkan sangkaan yang salah 4

5 dengan menganggap anak telah dapat menerima keadaan, namun ikatan ibu dan anak telah rusak dan harus dibangun kembali (Rismaka, 2008). Tindakan maladaptif akan memperburuk status imunitas anak, yang akibatnya memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan jumlah hari perawatan. Anak dengan stres tinggi akan terjadi peningkatan hormon adrenal dan kortisol yang dapat melemahkan sistem imun. Melemahnya sistem imun akan berakibat pada penghambatan proses penyembuhan. Hal tersebut menyebabkan perawatan lebih lama dan bahkan akan mempercepat terjadinya komplikasikomplikasi selama perawatan (Nursalam, 2005). Dampak hospitalisasi menyebabkan kecemasan dan stres pada semua tingkat usia termasuk anak. Anak akan merasa nyaman selama perawatan dengan adanya dukungan sosial keluarga, lingkungan perawatan yang terapeutik dan sikap perawat serta komunikasi terapeutik yang mempercepat proses penyembuhan (Nursalam, 2005). Komunikasi terapeutik itu sendiri adalah komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk membantu penyembuhan atau pemulihan anak. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional bagi perawat. Perawat akan lebih mudah menjalin hubungan saling percaya dengan anak dengan memiliki keterampilan berkomunikasi terapeutik, sehingga akan lebih efektif dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang telah diterapkan, memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan akan meningkatkan profesi (Damaiyanti, 2010). Komunikasi terapeutik membantu anak yang di rawat di rumah sakit untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila anak percaya pada hal yang diperlukan. Selain itu komunikasi terapeutik dapat mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan egonya serta memengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri (Damaiyanti, 2010). Komunikasi terapeutik mendukung terjadi hubungan yang baik antara perawat dengan anak atau tenaga kesehatan lainnya. Komunikasi terapeutik umumnya lebih akrab karena mempunyai tujuan, berfokus kepada anak yang membutuhkan bantuan. Perawat secara aktif mendengarkan dan memberi respon kepada anak dengan cara menunjukkan sikap mau menerima dan mau memahami sehingga dapat mendorong anak untuk berbicara secara terbuka tentang dirinya. Selain itu membantu anak untuk melihat dan memperhatikan apa yang tidak disadari sebelumnya (Damaiyanti, 2010). Komunikasi terapeutik menunjukkan kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu anak beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Komunikasi terapeutik mempunyai tujuan untuk memotivasi dan mengembangkan kepribadian anak ke arah yang lebih konstruktif. Anak yang sebelumnya tidak menerima diri apa adanya atau merasa rendah diri, setelah berkomunikasi terapeutik dengan perawat mereka mampu menerima dirinya. Komunikasi yang terbuka, jujur dan menerima anak apa adanya dapat meningkatkan kemampuan anak dalam membina hubungan saling percaya (Priyanto, 2012). Setiap anak mempunyai penerimaan yang berbeda-beda terhadap sakit yang dialami. Oleh karena itu, diperlukan teknik berkomunikasi yang dapat mendukung proses penyembuhan. Teknik komunikasi dari tenaga kesehatan yang mau mendengarkan, menunjukkan penerimaan, menanyakan pertanyaan yang berkaitan, menawarkan informasi, refleksi akan mengembangkan pribadi anak ke arah yang lebih konstruktif. Anak yang sebelumnya tidak menerima diri apa 5

6 adanya atau merasa rendah diri, setelah berkomunikasi terapeutik dengan perawat akan mampu menerima dirinya. Komunikasi yang terbuka, jujur dan menerima anak apa adanya dapat meningkatkan kemampuan anak dalam membina hubungan saling percaya dan meningkatkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya. Komunikasi terapeutik yang berhasil dapat memotivasi dan mengembangkan pribadi anak ke arah yang lebih konstruktif dan adaptif (Priyanto, 2012). Hasil penelitian dari Tewuh, et.,al (2013), tentang hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan stres hospitalisasi pada anak usia sekolah 6-12 tahun di Irina Eblu RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dengan menggunakan analisis uji chi square menunjukkan ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan stres hospitalisasi pada anak usia sekolah 6-12 tahun di Irina Eblu RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (p value 0,000). Penelitian dari Tewuh mengkaji secara mendalam stres sebagai dampak hospitalisasi yaitu sebagai variabel dependen, sedangkan penelitian yang akan dilakukan akan meneliti respon hospitalisasi sebagai variabel dependen. Perbedaan lainnya, pada penelitian Tewuh obyek yang diteliti adalah anak prasekolah, sedangkan penelitian yang akan dilakukan akan meneliti anak usia toddler. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2014, diperoleh data jumlah anak toddler yang dirawat di ruang anak RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang selama empat bulan terakhir yaitu bulan Januari 2014 sebanyak 36 anak, Februari 2014 sebanyak 32 anak, Maret 2014 sebanyak 30 anak serta April 2014 terdapat 47 anak. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah pasien anak toddler di RSUD Ambarawa setiap bulannya cukup banyak. Diperoleh pula data jumlah anak toddler yang dirawat di ruang anak RSUD Ungaran Kabupaten Semarang selama empat bulan terakhir yaitu bulan Januari 2014 sebanyak 34 anak, Februari 2014 sebanyak 33 anak, Maret 2014 sebanyak 29 anak serta April 2014 terdapat 45 anak. Jumlah pasien anak toddler di RSUD Ambarawa setiap bulannya cukup banyak. Berdasarkan data tersebut diperoleh rata-rata jumlah anak toddler yang dirawat di ruang anak RSUD Ungaran Kabupaten Semarang empat bulan terakhir adalah 34 anak per bulan atau lebih banyak daripada rata-rata dalam setahun terakhir yaitu 32 anak. Hal tersebut di duga karena menurunnya kepedulian orang tua dalam menjaga kesehatan anak khususnya usia toddler di tengah kesibukannya mencari nafkah. Hasil pengamatan dan pembagian kuesioner sederhana di dua rumah sakit umum daerah tentang komunikasi terapeutik yang dilakukan tenaga kesehatan yaitu perawat dan respon hospitalisasi terhadap 8 anak usia toddler yang menjalani rawat inap dan orang tuanya dari ke dua RSUD di Kabupaten Semarang diperoleh 5 anak (62,5%) mempunyai respons mal adaptif yaitu anak menangis, menjerit-jerit memanggil ibunya dan berpegangan kuat pada orang tua di mana 3 orang tua (60,0%) menyatakan tenaga kesehatan dapat melakukan komunikasi terapeutik yang baik yaitu sering mendengarkan keluhan anak, sering menunjukkan penerimaan dan sering menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan keluhan yang dirasakan dan 2 orang tua (40,0%) menyatakan tenaga kesehatan tidak dapat melakukan komunikasi terapeutik dengan baik karena jarang mendengarkan keluhan anak, jarang menunjukkan penerimaan dan jarang menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan keluhan yang dirasakan. Diperoleh pula anak yang mempunyai respon adaptif yaitu tidak menangis, tidak menjerit-jerit memanggil ibunya dan tidak berpegangan kuat pada orang tua sebanyak 3 (37,5%) di mana 1 orang tua (33,3%) menyatakan tenaga kesehatan dapat melakukan komunikasi terapeutik yang baik yaitu sering mendengarkan keluhan anak, sering 6

7 menunjukkan penerimaan dan sering menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan keluhan yang dirasakan dan 2 orang tua (66,7%) menyatakan tenaga kesehatan tidak dapat melakukan komunikasi terapeutik dengan baik karena jarang mendengarkan keluhan anak, jarang menunjukkan penerimaan dan jarang menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan keluhan yang dirasakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia toddler mempunyai respon hospitalisasi mal adaptif meskipun orang tua anak menyatakan bahwa komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah baik. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Toddler di Ruang Rawat Inap Anak RSUD di wilayah Kabupaten Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan respon hospitalisasi anak usia toddler di ruang Kabupaten Semarang Manfaat Penelitian, bagi anak dan keluarga adalah untuk dapat menambah pengetahuan tentang tindakan perawatan anak, melatih anak untuk bersosialisasi. Bagi Perawat dapat meningkatkan keterampilan perawat dalam komunikasi terapeutik perawat bagi anak usia toddler yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Bagi instansi dan pelayanan kesehatan, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan menerapkan komunikasi terapeutik perawat pada anak toddler yang menjalani perawatan di rumah sakit agar anak tidak mengalami hospitalisasi. Bagi pengembangan ilmu, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan, gambaran atau masukan untuk penelitian selanjutnya agar lebih baik, sehingga kekurangan-kekurangan dari penelitian sebelumnya tentang respon hospitalisasi dapat diperbaiki. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel. Desain ini dipilih karena peneliti mencoba untuk menyelidiki hubungan komunikasi terapeutik dengan respon hospitalisasi anak usia toddler di ruang rawat inap anak RSUD di wilayah Kabupaten Semarang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya dengan satu kali pada satu saat (Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia toddler yang menjalani perawatan di Ruang rawat inap anak RSUD di wilayah Kabupaten Semarang selama dua bulan terakhir untuk tahun 2014 yaitu sebanyak 145 anak. Rata-rata per tahun jumlah anak usia toddler yang menjalani perawatan di ruang rawat inap anak RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang sebanyak 408 anak, sedangkan di RSUD Ungaran sebanyak 396 anak. Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 60 responden. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan program SPSS. Analisis dilakukan analisis yang menggambarkan setiap variabel (variabel independen da n variabel dependen) dengan menggunakan distribusi frekuensi dan presentase, sehingga tergambar fenomena yang berhubungan dengan variabel yang diteliti meliputi, pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat di ruang perawatan anak dan respon hospitalisasi pasien anak toddler di ruang perawatan anak RSUD di wilayah Kabupaten Semarang. Analisis bivariat hubungan frekuensi konsumsi gorengan dengan obesitas sentral menggunakan uji statistik Kendall Tau dengan α=0,05. 7

8 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi Frekuensi Komunikasi Terapeutik Perawat Di Ruang Rawat Inap Anak RSUD di wilayah Kabupaten Semarang. Komunikasi terapeutik n % Kurang Cukup Baik ,7 43,3 35,0 Total ,0 Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik perawat di ruang Kabupaten Semarang sebagian besar kategori cukup yaitu sebanyak 26 orang (43,3%). Hasil penelitian pada tabel frekuensi diatas menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik perawat di ruang Kabupaten Semarang kategori kurang yaitu sebanyak 13 orang (21,7%). Komunikasi terapeutik perawat di ruang Kabupaten Semarang kategori kurang di mana responden menyatakan bahwa perawat tidak menguraikan kesan yang ditimbulkan oleh isyarat pasien (57,5%), perawat tidak mampu meyakinkan dengan tetap menghargai pasien (57,5%) dan perawat tidak bersedia untuk mendengarkan ide pasien (57,5%) Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik perawat di ruang Kabupaten Semarang kategori cukup yaitu sebanyak 26 orang (43,3%). Komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap anak RSUD di wilayah Kabupaten Semarang kategori cukup di mana responden menyatakan bahwa perawat memberikan pertanyaan yang memerlukan jawaban yang luas (65,0%), perawat tidak memutus pembicaraan dengan klien (65,0%) dan perawat memberikan nasihat kepada klien ketika memberikan informasi (65,0%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik perawat di ruang Kabupaten Semarang kategori baik yaitu sebanyak 21 orang (35,0%). Komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap anak RSUD di wilayah Kabupaten Semarang kategori baik di mana responden menyatakan bahwa perawat memfokuskan bahan pembicaraan dengan pasien (87,5%), humor dari perawat dapat mengurangi ketegangan dan rasa sakit akibat stres (87,5%) dan perawat memahami gerakan tubuh yang menyatakan tidak setuju pasien (87,5%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Respon Hospitalisasi Anak Usia Toddler di Ruang Rawat Inap Anak RSUD di Wilayah Kabupaten Semarang Komunikasi n (%) terapeutik Mal adaptif 31 51,7 Adaptif 29 48,3 Jumlah ,0 Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa respon hospitalisasi anak usia toddler di ruang rawat inap anak RSUD di Wilayah Kabupaten Semarang sebagian besar kategori mal adaptif yaitu sebanyak 31 orang (51,7%). 8

9 Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Toddler Di Ruang Rawat Inap Anak Rsud Di Wilayah Kabupaten Semarang Tabel 4. Gambaran Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Toddler di Ruang Rawat Inap Anak RSUD di wilayah Kabupaten Semarang Respon hospitalisasi Komunikasi Mal terapeutik adaptif Adaptif Total τ p-value f % f % f % Kurang 10 76,9 3 23, ,0 0,303 0,007 Cukup 14 53, , ,0 Baik 7 33, , ,0 Jumlah 31 51, , ,0 Berdasarkan Tabel 4. Berdasarkan hasil analisis hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan respon hospitalisasi anak usia toddler di ruang Kabupaten Semarang diperoleh hasil, responden yang menyatakan komunikasi terapeutik dari perawat kategori kurang sebanyak 13 orang dimana sebagian besar anak usia toddler mengalami respon hospitalisasi mal adaptif sebanyak 10 orang (76,9%). Responden yang menyatakan komunikasi terapeutik dari perawat kategori cukup sebanyak 26 orang dimana sebagian besar anak usia toddler mengalami respon hospitalisasi mal adaptif yaitu sebanyak 14 orang (53,8%). Responden yang menyatakan komunikasi terapeutik dari perawat kategori baik sebanyak 21 orang dimana sebagian besar anak usia toddler mengalami respon hospitalisasi adaptif yaitu sebanyak 14 orang (66,7%). Komunikasi terapeutik perawat di ruang Kabupaten Semarang kategori kurang yaitu disebabkan oleh faktor lingkungan. Lingkungan rumah sakit yang ramai dan bising interaksi akan mempengaruhi efektifitas komunikasi yang dilakukan antara tenaga kesehatan khususnya perawat dengan anak. Kebisingan atau keramaian rumah sakit dapat bersumber dari lingkungan luar misalnya lokasinya yang berdekatan dengan jalan raya. Kebisingan juga ditimbulkan oleh pasien anak dalam satu ruangan pula. Biasanya anak yang dalam masa perawatan di rumah sakit kondisi psikologisnya dipengaruhi oleh anak yang berada dalam satu ruangan perawatan di mana satu anak yang menangis karena intervensi perawatan akan mempengaruhi anak yang lain. Kegaduhan dan kebisingan dalam ruang perawatan tersebut terkadang menyebabkan perawat harus mengulang apa yang disampaikan kepada anak. Terkadang untuk mengefektifkan waktu mereka terkesan memaksakan tindakan intervensi keperawatan. Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi efektif. Suasana yang bising, tidak ada privasi yang tepat akan menimbulkan kerancuan, ketegangan dan ketidaknyamanan. Untuk itu perawat perlu menyiapkan lingkungan yang tepat dan nyaman sebelum memulai interaksi dengan pasien (Tamsuri, 2005). Keterbatasan Penelitian Peneliti mengalami beberapa keterbatasan dalam penelitian ini di antaranya masih adanya variabel lain yang dimungkinkan mempengaruhi hasil penelitian dan tidak dapat dikendalikan 9

10 sepenuhnya oleh peneliti, misalnya pendampingan dari orang tua usia anak, sistem pendukung, keterampilan koping, pengalaman anak. Responden yang mendapatkan pendampingan dari orang tua dimungkinkan dapat mempengaruhi respon anak terhadap hospitalisasi.. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian tentang Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Respon Hospitalisasi Anak Usia Toddler Di Ruang Rawat Inap Anak Rsud Di Wilayah Kabupaten Semarang dapat disimpulkan bahwa: 1. Komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap anak RSUD di wilayah Kabupaten Semarang sebagian besar kategori cukup yaitu sebanyak 26 orang (43,3%). 2. Respon hospitalisasi anak usia toddler di ruang rawat inap anak RSUD di Wilayah Kabupaten Semarang sebagian besar kategori mal adaptif yaitu sebanyak 31 orang (51,7%). 3. Ada hubungan signifikan komunikasi terapeutik perawat dengan respon hospitalisasi anak usia toddler di ruang Kabupaten Semarang, dengan p value 0,007 (α = 0,05) Timur Kabupaten Semarang. Saran 1. Bagi Anak dan keluarga Hendaknya keluarga memberikan dukungan yang lebih kepada anak toddler yang menjalani hospitalisasi di antaranya dengan menunggu di rumah sakit. Upaya lain yang dapat dilakukan dengan mengalihkan (distraksi) respon mal adaptif dari anak dengan memberikan terapi komplementer yang tidak mengganggu proses pengobatan dan terjangkau seperti terapi mewarnai gambar, puzzle atau humor. 2. Bagi Perawat Hendaknya tenaga kesehatan meningkatkan keterampilan perawat dalam komunikasi terapeutik dengan aktif menggali informasi baik melalui kegiatan seminar, pelatihan atau melalui tenaga kesehatan yang lebih berpengalaman sehingga dapat menekan respon hospitalisasi pada anak usia toddler yang menjalani perawatan di rumah sakit. 3. Bagi Instansi dan Pelayanan Kesehatan Hendaknya pihak rumah sakit mendukung pelaksanaan keperawatan bagi anak di rumah sakit yaitu dengan mengurangi respon mal adaptif pada anak usia toddler yang menjalani keperawatan misalnya meningkatkan kemampuan komunikasi terapeutik dari perawat dengan memberikan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan. Upaya lain yang dapat dilakukan memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah sakit di antaranya ruang pediatrik (ruang bermain anak) yang ada di rumah sakit sehingga respon hospitalisasi pada anak dapat menurun. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hendaknya peneliti selanjutnya meningkatkan hasil penelitian dengan menambah variabel penelitian misalnya pendampingan orang tua usia anak, sistem pendukung, keterampilan koping, pengalaman anak dan jenis tindakan sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih lengkap DAFTAR PUSTAKA Asmadi, Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC Damaiyanti, Komunikasi Terapeutik Dalam Praktik Keperawatan. Bandung : PT Relika Aditama Meadow dan Newell, Pediatrika. Jakarta : EMS. 3D_3jQnEC&printsec=frontcover#v=o nepage&q&f=false Nursalam, Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika. 10

11 Priyanto, Komunikasi Dan Konseling. Aplikasi Dalam Sarana Pelayanan Kesehatan Untuk Perawat Dan Bidan. Jakarta : Salemba Medika Rismaka, Respon Hospitalisasi. Tanggal 23 Mei :37 WIB Supartini, Y Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC Tamsuri, Komunikasi dalam keperawatan. Jakarta: EGC. FKUI. Tewuh, et.,al Hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan stres hospitalisasi pada anak usia sekolah 6-12 tahun di Irina Eblu RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. ejournal keperawatan e-kp Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 Wong, Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 1. Jakarta : EGC ThPtweDsC&pg=PA490&dq=usia+tod dler&hl=en&sa=x&ei=fxwfu5jjasyy uatilob4&redir_esc=y#v=onepage&q =usia%20toddler&f=false 11

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH 6-12 TAHUN DI IRINA E BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Nelko Rudini Henwil Tewuh Greta J.P Wahongan Franly

Lebih terperinci

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL

KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL 98 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2. (2) Agustus 2016 ISSN. 2407-7232 KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG RAWAT INAP DILIHAT DARI GEJALA UMUM KECEMASAN MASA KECIL CHILD ANXIETY TODDLER VIEWS FROM THE HOSPITAL

Lebih terperinci

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3 PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter &

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter & BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui oleh manusia bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. anak (Undang-Undang Perlindungan Anak, 2002). BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak adalah tunas bangsa, potensi dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa. Oleh karena itu anak perlu mendapat kesempatan yang seluasluasnya untuk tumbuh

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK COMMUNICATION WITH IMPACT OF NURSE HOSPITALISASI IN CHILDREN

KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK COMMUNICATION WITH IMPACT OF NURSE HOSPITALISASI IN CHILDREN KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK COMMUNICATION WITH IMPACT OF NURSE HOSPITALISASI IN CHILDREN Desi Liana Sari 1 ;Imelda 2 1 Mahasiswa Prodi Fakultas Keperawatan Universitas Syiah

Lebih terperinci

PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN ANAK PRASEKOLAH DI RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN (RSAB) MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO Abdul Muhith *, Sulusul Hasanah ** *Dosen Sekolah Tinggi Ilmu

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KABUPATEN SEMARANG PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KABUPATEN SEMARANG Mudrikah*) Rosalina, S.Kp., M.Kes **), Gipta Galih Widodo, S.Kp., M.Kep, Sp.KMB

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami gangguan kesehatan/dalam keadaan sakit. Keluarga juga merupakan salah satu indikator dalam masyarakat

Lebih terperinci

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN 54 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 3. (1) Januari 2017 ISSN. 2407-7232 GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG (THE INFLUENCE OF PLAYING THERAPY AGAINST PRA SCHOOL

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Liane Sandy Koba 1 ; Tina Shinta P 2 STIKes Santo Borromeus, Padalarang Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Anak adalah individu yang masih memiliki ketergantungan pada orang dewasa dan lingkungan sekitarnya, anak memerlukan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi cemas yang terjadi pada anak yang menjalani hospitalisasi dan mendapatkan tindakan invasif harus mendapat perhatian khusus dan segera diatasi. Bagi anak usia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Hospitalisasi (rawat inap) pada pasien anak dapat menyebabkan kecemasan dan stres pada semua tingkat usia. Penyebab dari kecemasan ini dipengaruhi oleh banyak faktor,

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***)

Lebih terperinci

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016 Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru (The Correlation Therapeutic Communication with Patient Satisfaction Level in Tjan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK PRASEKOLAH DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD AMBARAWA

HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK PRASEKOLAH DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD AMBARAWA HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK PRASEKOLAH DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD AMBARAWA Hannan*), Eko Susilo**), Suwanti **) *) Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyo

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDAMPINGAN ORANG TUA DENGAN KECEMASAN PADA ANAK SAAT PENGAMBILAN DARAH DI RUANGAN ANAK RSUD NOONGAN KABUPATEN MINAHASA

HUBUNGAN PENDAMPINGAN ORANG TUA DENGAN KECEMASAN PADA ANAK SAAT PENGAMBILAN DARAH DI RUANGAN ANAK RSUD NOONGAN KABUPATEN MINAHASA HUBUNGAN PENDAMPINGAN ORANG TUA DENGAN KECEMASAN PADA ANAK SAAT PENGAMBILAN DARAH DI RUANGAN ANAK RSUD NOONGAN KABUPATEN MINAHASA MENTORING RELATIONSHIP WITH PARENTS OF ANXIETY IN CHILDREN WHEN TAKING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Keperawatan anak telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Anak tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai makhluk unik yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat menimbulkan dampak, baik terhadap fisik maupun psikologis diantaranya kecemasan, merasa asing akan lingkungan

Lebih terperinci

Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.

Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M. Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di IRNA Anak RSUP Dr.M.Djamil Padang Elza Sri Pratiwi a, Deswita a a Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH (Games Therapy Towards to Psychologic Adaptation in School Age Children) Retno Twistiandayani*, Siti Mahmudah** * Program

Lebih terperinci

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENERAPAN PRINSIP PERAWATAN ATRAUMATIK DI RUANG IBNU SINA RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Anindiansari Pratiwi STIKES Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT Atraumatic care is the important

Lebih terperinci

PERSIAPAN IBU DALAM PERAWATAN ANAK DI RUMAH SAKIT DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RSUD KOTA SEMARANG Manuscript Oleh Saiba G2A009092 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSU GMIM KALOORAN AMURANG Fega Cristera Tumbuan Mulyadi Vandri D. Kallo Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. A. Latar belakang Rumah sakit adalah

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi meningkatnya masalah kesehatan anak,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hospitalisasi merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan atau pengobatan sehingga dapat

Lebih terperinci

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu, gelisah yang dapat menimbulkan ketegangan fisik yang tinggi. Hal ini ditimbulkan sebagai reaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. hidup mereka. Anak juga seringkali menjalani prosedur yang membuat. Anak-anak cenderung merespon hospitalisasi dengan munculnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis pada kehidupannya. Saat anak dirawat di rumah sakit banyak hal yang baru dan juga asing yang harus

Lebih terperinci

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG 6 Eni Mulyatiningsih ABSTRAK Hospitalisasi pada anak merupakan suatu keadaan krisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak adalah manusia yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari awal kehamilan sampai dengan usia 18 tahun (IDAI, 2014). Anak merupakan individu yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya bahaya (Mulyono, 2008). Beberapa kasus kecemasan (5-42%),

BAB I PENDAHULUAN. adanya bahaya (Mulyono, 2008). Beberapa kasus kecemasan (5-42%), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan merupakan salah satu emosi yang sering menimbulkan stres yang paling banyak dirasakan oleh banyak orang. Kadang-kadang kecemasan juga disebut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Hospitalisasi merupakan proses karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit (Pieter, 2011). Berdasarkan survei dari Word Health Organization (WHO) pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit (Pieter, 2011). Berdasarkan survei dari Word Health Organization (WHO) pada tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan makhluk rentan dan tergantung yang selalu dipenuhi rasa ingin tahu, aktif, serta penuh harapan. Masa anak-anak suatu awal kehidupan untuk masa-masa berikutnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Anak adalah individu unik yang berada dalam proses tumbuh kembang dan mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang berbeda dengan

Lebih terperinci

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan   ABSTRAK ATRAUMATIC CARE MENURUNKAN KECEMASAN HOSPITALISASI PADA ANAK PRASEKOLAH DI RUANG ANGGREK RSU dr. SOEGIRI LAMONGAN (The Atraumatic Care Reduce Anxiety Hospitalization Preschool Children in Anggrek Room

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN Iis Suwanti Program Studi Keperawatan, Akademi Keperawatan Dian Husada Mojokerto Email : iis_suwanti@yahoo.com

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK EKA FEBRIANI I32111019 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

e- Journal Keperawatan e-kp Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

e- Journal Keperawatan e-kp Volume 5 Nomor 1, Februari 2017 HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGANKECEMASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH PADA SAAT AKAN DILAKUKAN PEMASANGAN INFUS DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Iloh Devi Yanni Adrian Umboh Amatus Yudi Ismanto Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AYU TRI PURNAMA SARI 20121020108 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia anak adalah dunia bermain, khususnya bagi anak yang berusia 1-3 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut harus dijaga kelangsungannya dengan upaya stimulasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis pada kehidupannya. Pada saat anak dirawat di Rumah Sakit banyak hal yang baru dan juga

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BIDAI INFUS BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ADAPTIF ANAK

PENGGUNAAN BIDAI INFUS BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ADAPTIF ANAK PENGGUNAAN BIDAI INFUS BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ADAPTIF ANAK Adi Sugira Akari 1, Edi Wibowo Suwandi 2) 1) Paiton Probolinggo, Email: Sidqi_abyan@yahoo.com 2) Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D. HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Meggy Sukma S. Sumarno Amatus Yudi Ismanto Yolanda Bataha Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan pada anak telah mengalami pergeseran dan kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan pada anak telah mengalami pergeseran dan kemajuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawatan pada anak telah mengalami pergeseran dan kemajuan yang sangat mendasar (Supartini, 2009), anak sebagai pasien tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan krisis yang sering dimiliki anak. Anak-anak, terutama saat

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan krisis yang sering dimiliki anak. Anak-anak, terutama saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sakit dan dirawat di rumah sakit adalah keadaan yang kerap terjadi dan merupakan krisis yang sering dimiliki anak. Anak-anak, terutama saat pertama kali dirawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan mengancam bagi setiap orang, terutama bagi anak yang masih dalam

Lebih terperinci

Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre

Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto Rina Margaretha Kundre PERBEDAAN TERAPI BERMAIN PUZZLE DAN BERCERITA TERHADAP KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) SELAMA HOSPITALISASI DI RUANG ANAK RS TK. III. R. W. MONGISIDI MANADO Inggrith Kaluas Amatus Yudi Ismanto

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN CITRA TUBUH PADA REMAJA OBESITAS DI SMK WIDYAPRAJA UNGARAN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh. SAHBAN NIM: a112

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN CITRA TUBUH PADA REMAJA OBESITAS DI SMK WIDYAPRAJA UNGARAN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh. SAHBAN NIM: a112 HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN CITRA TUBUH PADA REMAJA OBESITAS DI SMK WIDYAPRAJA UNGARAN ARTIKEL PENELITIAN Oleh SAHBAN NIM: 010109a112 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN 2014 1

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKTIVITAS BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA TODDLER

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKTIVITAS BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA TODDLER 1 JURNAL PENGARUH PEMBERIAN TERAPI AKTIVITAS BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA TODDLER AKIBAT HOSPITALISASI DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2013 LINA INDRAWATY PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Erni Nuryanti Suharto Endang Nurnaningsih Jurusan Keperawatan Poltekkes

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik antara perawat-klien dan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan perawat kepada klien.

Lebih terperinci

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT X JAKARTA 2015 RELATIONSHIP CHARACTERISTICS AND MOTIVATION WITH DOCUMENTING NURSING CARE AT

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE Jurnal Kesehatan Masyarakat HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE RITA YUSNITA Mahasiswi D-III Kebidanan

Lebih terperinci

Setiap bayi memiliki pola temperamen yang berbeda beda. Dimana

Setiap bayi memiliki pola temperamen yang berbeda beda. Dimana BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan anak pada masa balita sangat berkaitan erat dengan tingkat kesehatannya pada masa bayi baru lahir. Dengan demikian, derajat kesehatan anak tidak dapat

Lebih terperinci

AKTIVITAS BERMAIN MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK

AKTIVITAS BERMAIN MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK AKTIVITAS BERMAIN MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK COLORING ACTIVITIES ON CHILDREN TO INCREASE ADAPTIVE COPING MECHANISM WHEN DEALING WITH

Lebih terperinci

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN Ika Agustina*Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.5.3. Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat Uji validitas dilakukan pada 15 orang perawat di ruang Anggrek

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERILAKU KOPING ORANGTUA DENGAN KEJADIAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG DIRAWAT DI RSUD DR

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERILAKU KOPING ORANGTUA DENGAN KEJADIAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG DIRAWAT DI RSUD DR NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERILAKU KOPING ORANGTUA DENGAN KEJADIAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG DIRAWAT DI RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK PRISKA SEPTRIWAHYU PUTRI NIM I31110006 PROGRAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Di ajukan sebagai salah satu syarat Untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Manuscript Oleh : MOHAMAD ROZIKIN NIM. G2A212018 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

PERANAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PENCABUTAN GIGI YANG BERUMUR 6-12 TAHUN DI PUSKESMAS NARAS TAHUN 2013

PERANAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PENCABUTAN GIGI YANG BERUMUR 6-12 TAHUN DI PUSKESMAS NARAS TAHUN 2013 1 PERANAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PENCABUTAN GIGI YANG BERUMUR 6-12 TAHUN DI PUSKESMAS NARAS TAHUN 2013 Aljufri, Eka Sukanti, Yustina Sriani (Politeknik Kesehatan Kemenkes

Lebih terperinci

Siti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK

Siti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK JURNAL KESEHATAN HOLISTIK Vol 9, No 2, April 2015: 59-63 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI RUANG ALAMANDA RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi & Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada bulan Mei tahun 2013. 3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan

Lebih terperinci

Fricilia Euklesia Wowiling Amatus Yudi Ismanto Abram Babakal

Fricilia Euklesia Wowiling Amatus Yudi Ismanto Abram Babakal PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI RUANGAN IRINA E BLU RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Fricilia Euklesia Wowiling

Lebih terperinci

BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN. Iin Inayah dan Wahyuni

BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN. Iin Inayah dan Wahyuni 11 BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN Iin Inayah dan Wahyuni Stikes Jenderal A.Yani Cimahi RSK. Bhakti Wara Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN

TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN TEKNIK ORANG KETIGA DENGAN EKSPLORASI PERASAAN ANAK USIA SEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RSUD Dr.PIRNGADI MEDAN Eliza Hafni*, Nur Asnah Sitohang** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: NI MADE ARTINI NIM. 1302115010 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012

EFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012 EFEKTIVITAS BERMAIN TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG SEDANG DIRAWAT DI RRI ANAK RSUD Dr. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2012 Lisdahayati Dosen Prodi keperawatan Baturaja Poltekkes Kemenkes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan (i nternal) dan faktor lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak dipengaruhi oleh faktor bawaan (i nternal) dan faktor lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan mengancam bagi setiap orang, terutama bagi anak yang masih

Lebih terperinci

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR

ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR ABSTRAK HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN TINDAKAN INVASIF PEMASANGAN INFUS PADA ANAK USIA BALITA (1-5 TAHUN) DI RUMAH SAKIT IBNU SINA MAKASSAR ASTATI Sakit dan dirawat di rumah sakit merupakan krisis

Lebih terperinci

RELATIONSHIP CHARACTERISTICS, KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF COMMUNICATION WITH NURSES IN THE THERAPEUTIC INPATIENT

RELATIONSHIP CHARACTERISTICS, KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF COMMUNICATION WITH NURSES IN THE THERAPEUTIC INPATIENT Journal Endurance 1(3) October 2016 (107-112) RELATIONSHIP CHARACTERISTICS, KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF COMMUNICATION WITH NURSES IN THE THERAPEUTIC INPATIENT Susi Widiawati *, Loriza Sativa Yan, Endah Program

Lebih terperinci

Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes, Biomed**) ABSTRAK ABSTRACT

Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes, Biomed**) ABSTRAK ABSTRACT PENGARUH TERAPI BERMAIN DALAM MENURUNKAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5TAHUN) YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG Katinawati*) Ns. Sri Haryani, S.Kep**),

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA TODDLER DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA TODDLER DI RSUD TUGUREJO SEMARANG PENGARUH PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PERILAKU KOOPERATIF ANAK USIA TODDLER DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dwi Andik Santoso*), Sri Haryani S.**), Wulandari Meikawati***) *) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan. Sebagai individu yang unik anak memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan dipengaruhi dengan segala macam hal yang baru. Anak prasekolah sering menunjukan perilaku yang aktif,

Lebih terperinci

HUBUNGAN DAMPAK HOSPITALISASI ANAK DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA DI IRINA E ATAS RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

HUBUNGAN DAMPAK HOSPITALISASI ANAK DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA DI IRINA E ATAS RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO HUBUNGAN DAMPAK HOSPITALISASI ANAK DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA DI IRINA E ATAS RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Mia Audina Franly Onibala Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah anak. Hal ini memberi konsekuensi pada masalah kesehatan anak antara lain masalah

Lebih terperinci

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU TAHUN 2014 ALINI Dosen STIKes Tuanku

Lebih terperinci

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG Asri Rahmawati, Arena Lestari, Ferry Setiawan ABSTRAK Salah satu penyakit yang menjadi

Lebih terperinci

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2015 JURNAL SKRIPSI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: MARTHA AYU RACHMADANI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: MARTHA AYU RACHMADANI PENGARUH BERMAIN TERAPEUTIK (PUZZLE) TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG DILAKUKAN NEBULIZER DI RUMAH SAKIT KHUSUS ANAK EMPAT LIMA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: MARTHA AYU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo bertempat di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 Kelurahan

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA Oleh : Rahayu Setyaningsih 1 Sri Aminingsih 2 Linda Yuni Hastari 3 Abstract Background.

Lebih terperinci

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK Dyah Ayu Wulandari 1, Nadhifah 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi fisiologis dan psikososial secara bertahap. Setiap tahap psikososial

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi fisiologis dan psikososial secara bertahap. Setiap tahap psikososial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan anak perlu mendapatkan perhatian khusus, baik dari pemerintah, petugas kesehatan maupun masyarakat. Hal ini merupakan dampak dari semakin meningkatnya jumlah

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI THE OVERVIEW OF THE PARENTS ANXIETY LEVEL OF CHILDREN HOSPITALIZATION AT Dr. MOEWARDI HOSPITAL Sugihartiningsih STIKES

Lebih terperinci

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG Tina Krisnawati 1), Ngesti W. Utami 2), Lasri 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Dengan adanya sistem kesehatan ini tujuan pembangunan dapat tercapai efektif,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : MUTIARA SIBURIAN

SKRIPSI. Oleh : MUTIARA SIBURIAN SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-5 TAHUN SELAMA TINDAKAN PERAWATAN DI RUANG VINCENSIUS RUMAH SAKIT HARAPAN PEMATANGSIANTAR TAHUN 2014 Oleh : MUTIARA

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NINDY SAKINA GUSTIA 201110201112 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

*) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK

*) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG MENJALANI PERAWATAN DI RUANG ICU RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Ijab Arwadi*) Umi Aniroh, S.Kep., Ns., M.Kes.**), Eko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan seseorang yang memiliki rentang usia sejak anak dilahirkan hingga usia tujuh belas tahun, dimana masing-masing anak tumbuh dan belajar sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana diteliti hubungan variabel dengan variabel

Lebih terperinci