MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN ITB BANDUNG, 28 JULI 2016

Transkripsi

1 MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN ITB BANDUNG, 28 JULI 206

2 KENDALA PENGADAAN TANAH DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR ISU YANG DIHADAPI PROYEK STRATEGIS NASIONAL ISU PROSES PENDANA AN 8% ISU PELAKSA- NAAN KONSTRU KSI 23% ISU PEMBEBA SAN LAHAN 40% ISU PERENCA- NAAN DAN PENYIAPAN % ISU PERIZINAN 8% 2 3 ISU UTAMA PENGADAAN TANAH PENDANAAN PENGADAAN TANAH Pengadaan tanah memerlukan anggaran yang cukup besar. Saat ini ketersediaan dana menjadi salah satu isu utama yang menjadi kendala dalam proses pengusahaan utamanya pada proyek jalan tol ataupun transportasi. SERTIFIKASI LAHAN Belum semua bidang tanah di Indonesia telah tersertifikasi. Hal ini berpotensi menimbulkan permasalahan pada tahap inventarisasi bidang tanah. RENCANA TATA RUANG Tidak sesuainya rencana pembangunan infrastruktur dengan RTRW, dan dibutuhkan waktu yang lama untuk melakukan revisi RTRW tersebut Sumber: Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana yang diatur di dalam Peraturan Presiden 3/206

3 PEMERINTAH TELAH MENGEMBANGKAN BERBAGAI SOLUSI UNTUK MENGATASI HAMBATAN PENGADAAN TANAH 0 UU No. 2 Tahun 202 UU ini dan peraturan turunannya mengatur tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Dalam UU ini Pemerintah menjamin ketersediaan dan pendanaan tanah bagi kepentingan umum Kebijakan Satu Peta Menyusun standar referensi basis data geo-portal yang akan dijadikan acuan untuk perbaikan data spasial, perencanaan tata ruang, penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan pertanahan. Raperpres Pendanaan Pengadaan Tanah bagi PSN Pembentukan institusi penyediaan dana pengadaan tanah yang dikhususkan untuk menganggarkan dana pengadaan tanah PSN. Raperpres Pendanaan Pengadaan Tanah (BPN) Pembentukan institusi Bank Tanah yang akan mengelola investasi Pemerintah di bidang pertanahan sehingga menjamin ketersediaan tanah untuk kepentingan umum. Paket Kebijakan Ekonomi VII Upaya Pemerintah untuk mempercepat proses sertifikasi tanah dan cakupan bidang tanah yang tersertifikasi agar dapat mendorong kegiatan ekonomi dan mengurangi ketidakpastian di bidang pertanahan.

4 UU NO. 2 TAHUN 202 MEMBERIKAN KEPASTIAN DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM Perencanaan Persiapan Implementasi Pengambilalihan Hak atas Tanah Waktu yang dibutuhkan dalam hari kerja (Asumsi terdapat penolakan dari pemilik tanah): Tidak diatur Max. 289 hari Max. 257 hari Max. 37 hari 583 HARI Jika tidak ada penolakan dari pemilik lahan, total hari yang dibutuhkan dapat dipercepat sampai 5-20% dari maksimal hari diatas, yakni 39 hari UU No 2/202 membawa reformasi terkait proses pengadaan tanah, diantaranya:. Mewajibkan sikap kooperatif dari pemilik lahan dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum 2. Proses penilaian lahan yang lebih adil memungkinkan pemberian ganti rugi yang lebih kompetitif 3. Tenggat waktu yang jelas untuk setiap tahapan pengadaan tanah Kisah sukses implementasi Contoh sukses dari implementasi UU ini adalah di Kota Bojonegoro (Jawa Barat), dimana UU baru ini disosialisasikan secara baik kepada perangkat sipil, selain itu penilaian atas nilai tanah menghasilkan nilai kompensasi yang menarik Hasil: keseluruhan proses pengadaan tanah untuk proyek Rel Kereta Sepur Ganda Jalur Utara Jawa memakan waktu tahun 8 bulan.

5 KEBIJAKAN SATU PETA (KSP) DIHARAPKAN DAPAT MENGHINDARI KONFLIK PERENCANAAN TANAH Telah diterbitkan Perpres No. 9/206 untuk mempercepat pelaksanaan Kebijakan Satu Peta yang akan digunakan sebagai referensi tunggal dalam mengambil keputusan berbasis spasial TUJUAN KSP STANDAR REFERENSI BASIS DATA GEO-PORTAL MANFAAT KSP SEBAGAI ACUAN UNTUK: Acuan perbaikan Data Spasial Akurasi Perencanaan Tata Ruang Akurasi dalam Penyusunan Kebijakan dan Pengambilan Keputusan 9 85 PETA TEMATIK PRODUK SATU PETA KEMENTERIAN LEMBAGA 34 STRATEGI KOMUNIKASI PROVINSI TARGET KSP ADALAH INTEGRASI DAN SINKRONISASI 85 PETA TERCAPAI PADA 209

6 RAPERPRES PENDANAAN PENGADAAN TANAH BAGI PROYEK STRATEGIS NASIONAL RaPerpres ini ditujukan untuk mengurangi ketidakpastian dalam penyediaan dana bagi pengadaantanah Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan menganggarkan kebutuhan dan mengelola dana pengadaan tanah di Badan Layanan Umum Lembaga Manajemen Aset Negara (BLU LMAN) Ditjen. Kekayaan Negara Kementerian Keuangan. Pendanaan Langsung Pendanaan pengadaan tanah oleh BLU LMAN berdasarkan kebutuhan tanah K/L Rencana Kebutuhan Tanah Verifikasi dan Alokasi Dana Pelaksanaan Pengadaan Tanah Sertifikasi 2 Dana Talangan Penggantian dana pengadaan tanah yang ditalangi lebih dahulu oleh Badan Usaha Permohonan Persetujuan Pengadaan Tanah dengan Dana Badan Usaha Permohonan Penggantian Dana Badan Usaha Sertifikasi

7 RAPERPRES TENTANG BANK TANAH (LAND BANK) BADAN PERTANAHAN NASIONAL Pembentukan Bank Tanah yang dikelola oleh Lembaga Penyelenggara Bank Tanah dibawah Kementerian ATR/BPN RI dimaksudkan untuk menjamin tersedianya tanah bagi pembangunan, mencegah praktek penguasaan tanah tidak sehat, dan sebagai instrumen pengendali harga tanah agar menjamin sistem pertanahan yang lebih baik. RANCANGAN KEGIATAN BANK TANAH Perencanaan PERENCANAAN Perencanaan PEROLEHAN Perencanaan PENGELOLAAN Menentukan lokasi tanah yang akan dicadangkan sesuai dengan rencana pembangunan nasional Kegiatan ini dilakukan dengan inventarisasi dan identifikasi tanah Perolehan tanah dilakukan melalui pengadaan tanah untuk kepentingan umum, jual beli, tukar menukar, hibah, atau cara-cara lain sesuai dengan undangundang Pengamanan tanah terkait aspek fisik maupun yuridis Menjaga kelancaran peralihan hak atas tanah dari Lembaga Penyelenggara Bank Tanah kepada pihak yang akan memanfaatkan tanah

8 PAKET KEBIJAKAN EKONOMI VII: PERCEPATAN SERTIFIKASI TANAH Tanah belum terdaftar (Sumber: Masih banyak bidang tanah yang perlu didaftarkan terutama yang terletak di luar kota besar Total bidang tanah: bidang Bidang tanah terdaftar: bidang (40%) Bidang belum tanah terdaftar: bidang (60%) Sumber: Ikatan Surveyor Indonesia Percepatan proses sertifikasi tanah terhambat oleh keterbatasan jumlah petugas juru ukur dimana diperkirakan dalam 0 tahun kedepan diperlukan petugas juru ukur tambahan Sumber: Ikatan Surveyor Indonesia Pengembangan kapasitas dan sertifikasi diperlukan untuk mengisi kebutuhan petugas juru ukur 2 Pelatihan kejuruan (vocational training) bagi petugas juru ukur Program sertifikasi untuk memastikan standar kualitas petugas juru ukur Peningkatan kapasitas juru ukur perlu diimbangi dengan penambahan insentif dan tanggung jawab profesi juru ukur. Raperpres Juru Ukur meningkatkan kepastian profesi dan mendorong penambahan Juru Ukur non-pns

9 SURVEYOR MERUPAKAN SALAH SATU PROFESI YANG TELAH DIBUKA DALAM MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Masyarakat Ekonomi ASEAN bertujuan untuk mengintegrasikan perekonomian negara-negara di ASEAN menjadi suatu pasar tunggal. Terdapat 5 elemen pasar tunggal yang ditargetkan untuk bergerak bebas: Barang 2 Jasa 3 Investasi 4 Modal 5 Tenaga Kerja Terampil Mutual Recognition Agreements (MRAs) telah disepakati untuk 8 profesi: Praktisi Medis Dokter Gigi Perawat Tenaga Survei Arsitek Insinyur Akuntan Tenaga Pariwisata Terbuka peluang bagi tenaga survey profesional untuk berkarir di seluruh negara-negara ASEAN sepanjang memenuhi persyaratan di negara yang dituju.