Bab 3 Al Quran dan Hadits Pedoman Hidupku

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3 Al Quran dan Hadits Pedoman Hidupku"

Transkripsi

1 Bab 3 Al Quran dan Hadits Pedoman Hidupku Coba kalian bayangkan ketika sedang berada di dalam hutan atau di tengah lautan luas tanpa peta dan kompas. Sudah pasti kamu tidak tahu jalan menuju ke mana dan akhirnya bisa tersesat. Demikian pula hidupmu di dunia ini. Jika kamu tidak mempunyai pedoman hidup yang pasti. Al Quran dan Hadist dapat membimbing kalian ke jalan hidup yang benar. Jika kalian berpedoman pada Al Quran dan hadits pastilah kamu tidak tersesat dan tidak celaka, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, kamu wajib mempelajari dan memahami Al Quran dan Hadits. Sebagai seorang muslim kamu wajib menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Ketika menjalankan ajaran ini, kamu tidak boleh hanya ikut-ikutan saja (taqlid). Kamu harus mengetahui dasar dan landasan (dalil) dari setiap amalan agama yang kamu laksanakan. Semua itu bisa kamu pelajari dari Al Quran dan Hadits. Sudahkah kamu membaca Al Quran dengan lancar? Jika sudah cobalah mulai mempelajari arti dan memahami maknanya. Setelah itu kamu mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana dengan hadits? Pernahkah kamu mempelajari hadits? Sudah berapa banyak Hadits yang kamu pelajari atau kamu hafalkan? Wahai generasi muda Islam, laksanakanlah ajaran Islam sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Al Quran dan Hadits. Dengan cara ini kamu akan terbebas dari taqlid dan menjadi ittiba. Ittiba berarti melaksanakan ajaran agama dengan mengetahui dasar dan landasannya (dalil). Oleh karena itu, bersungguh-sungguhlah kamu dalam mempelajari dan memahami Al Quran dan Hadits. Setelah itu, berusahalah secara sungguh-sungguh mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini kamu akan menjadi muslim sejati dan memperoleh keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Amati dan cermatilah gambar serta wacana berikut, lalu tulislah pesan-pesan moral atau komentar kritis yang mengarah kepada taat asas dan sikap kritis dalam beragama! 40

2 Pesan moral dan komentar kritis anda: Pada tahun 1980-an, di wilayah Jakarta dan sekitarnya muncul sebuah pengajian yang menamakan dirinya golongan Qur`aniyah. Golongan ini hanya percaya kepada Al-Qur`an saja sebagai dasar hukum dalam Islam dan menolak hadits (semua hadits) sebagai sumber hukum Islam kedua. Mereka meyakini bahwa hadits Nabi saw sebagai ajaran sesat dan menyesatkan. Tokoh-tokoh golongan Quraniyah di antaranya adalah: H. Sanwani, H. Abd. Rahman, Marinus Taka, dan Teguh Esha. Adapun pokok-pokok ajaran sesatnya antara lain: menolak semua hadits Nabi saw. Bahkan Imam Al-Bukhari (ahli hadits) itu adalah seorang komunis Rusia yang pura-pura masuk Islam untuk membuat hadits yang sebanyak-banyaknya untuk menyesatkan umat Islam dan tidak mengakui dua kalimat syahadat. Aliran sesat yang menolak hadits ini dinamakan inkarussunah. A. Mari Memahami Sumber Hukum Islam: Al Quran dan Hadits Islam sebagai agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril merupakan jalan lurus yang membawa keselamatan hidup manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Sebagai penerima wahyu (Al Quran) Nabi Muhammad berkewajiban melaksanakan dan menyampaikannya kepada manusia. Oleh karena itu, ia memiliki wewenang (otoritas) untuk menjelaskan dan menafsirkan wahyu tersebut. Penjelasan dan penafsiran terhadap isi Al Quran serta pengamalan terhadap isi Al Quran oleh Nabi Muhammad disebut dengan Hadits. Dengan demikian Al Quran dan Hadits harus menjadi sumber hukum, inspirasi, dan motivasi bagi umat Islam. Al-Qur an merupakan kitab suci sekaligus menjadi sumber utama dalam penetapan hukum. Semua ketentuan hukum yang berlaku tidak boleh bertentangan 41

3 dengan aturan-aturan yang termuat dalam Al-Qur an. Tidak hanya sebagai dasar hukum, membaca Al Quran saja sudah merupakan ibadah. Kata Al-Qur an berasal dari kata qara a yang berarti bacaan atau yang dibaca. Dengan demikian secara bahasa Al Quran berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca. Sedangkan secara istilah Al Quran adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril yang diturunkan secara berangsurangsur (munajjaman). Kitab ini diturunkan secara berangsur-angsur sebagai petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia. Ketentuan ini sebagaimana dijelaskan pada ayat berikut. Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur an) kepada hamba- Nya (Muhammad) agar dia menjadi pemberi peringatan bagi seluruh alam (jin dan manusia). (Q.S. al Furqan, 25: 1) Al-Qur an merupakan kitab suci Allah yang terakhir. Setelah Al-Qur an tidak ada kitab suci lain yang boleh dijadikan sebagai pedoman hidup. Al-Qur an memiliki kedudukan yang utama dan harus dijadikan pijakan manusia dalam menjalani hidup untuk meraih keselamatan dan kebahagiaan. Orang yang berpedoman pada Al-Qur an termasuk golongan orang yang bertakwa dan akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Al-Qur an memiliki keistimewaan yang tiada banding. Contohnya kitab suci ini merupakan wahyu Allah yang paling sempurna dan menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Seluruh isi Al-Qur an menunjukkan kebenaran. Dengan keistimewaan ini, Al-Qur an harus menjadi pedoman manusia dari sejak diturunkan hingga akhir zaman. Kedudukan Al-Qur an merupakan sumber dari segala sumber hukum. Ini berarti Al- Qur an sebagai sumber pokok dan dalil pertama untuk menentukan suatu hukum. Dengan demikian, jika terjadi suatu masalah atau persoalan, rujukan pertama adalah Al- Qur an. Kedudukan Al-Qur an sangat utama dalam hukum Islam karena langsung diturunkan oleh Allah SWT. Di dalamnya memuat jawaban segala persoalan, baik yang menyangkut hubungan antara manusia dengan Allah (hablun minallah) maupun antar sesama manusia (hablun minannas). Di dalamnya juga memuat informasi tentang alam gaib, seperti akhirat, surga, dan neraka. Al-Qur an merupakan sumber hukum yang sangat lengkap, seperti warisan, pembahasan diuraikan secara terperinci. Namun, dalam hal lain Al-Qur an hanya memberi penjelasan secara global. Oleh karena itu, perlu penjelasan pendukung, yaitu dengan hadits Rasulullah saw. Hadits secara bahasa berarti perkataan. Sedangkan menurut istilah hadits adalah segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan (taqrir) yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Sebagai seorang rasul, Nabi Muhammad saw. adalah teladan bagi setiap muslim. Sudah semestinya semua perintah dan ajarannya harus kita ikuti. Mengikuti Rasulullah juga merupakan kewajiban bagi setiap muslim karena salah satu bukti ketakwaan kita kepada Allah adalah mau mengikuti perintah Rasulullah saw. Dengan demikian, kedudukan hadits bagi umat Islam juga sangat penting. Dilihat dari segi kualitas atau nilainya, Hadits dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu Hadits sahih, hasan, dan da if. Disebut hadits sahih, jika memenuhi syarat; sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh rawi yang adil dan dlabith (kuat ingatan), dan 42

4 matannya (isinya) tidak mengandung kejanggalan-kejanggalan. Hadits hasan adalah hadits yang sanadnya bersambung dan diriwayatkan oleh rawi yang adil dan dlabith, tetapi tidak sempurna, meskipun matannya tidak mengandung kejanggalan. Hadits da if derajatnya paling rendah. Suatu hadits dianggap memiliki kedudukan da if karena banyak sebab. Misalnya karena matan (isi) hadits tersebut ada yang cacat, perawinya tidak/kurang adil dan dlabith, ada sanad yang hilang (tidak bersambung), dan kelemahan-kelemahan lainnya. Bila ditinjau dari jumlah perawi, hadits dapat dibagi kepada mutawatir, masyhur, dan ahad. Dikatakan mutawatir jika hadits itu diriwayatkan oleh banyak perawi, sehingga sangat mustahil para perawi itu bersepakat untuk berdusta. Sedangkan masyhur merupakan hadits yang diriwayatkan oleh banyak perawi, tetapi tidak sampai mencapai tingkat mutawatir. Sementara itu, hadist ahad merupakan hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi atau jika lebih, jumlahnya tidak sampai mencapai tingkat hadits masyhur. Hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur an. Dengan demikian, hadits memiliki fungsi yang sangat penting dalam hukum Islam. Di antara fungsi hadits, yaitu untuk menegaskan ketentuan yang telah ada dalam Al-Qur an, menjelaskan ayat Al Quran (bayan tafsir), dan menjelaskan ayat-ayat Al Quran yang bersifat umum (bayan takhshish). Ketentuan-ketentuan hukum yang telah tercantum dalam Al-Qur an dipertegas kembali dalam hadits. Selain itu, terdapat pula ketentuan hukum dalam Al- Qur an yang masih bersifat umum sehingga butuh penjelasan yang lebih khusus. Contohnya ada hadits yang menjelaskan ketentuan tentang waktu salat, jumlah rakaatnya, dan doa-doanya. Kadang-kadang ada suatu hukum yang tidak dijelaskan dalam Al-Qur an, tetapi dalam hadits disebutkan aturan tertentu sehingga kita pun harus mematuhinya. Contohnya, dalam ayat-ayat Al-Qur an sedikit dijelaskan tentang salat-salat sunah. Kemudian Rasulullah memerintahkan dan memberi contoh kepada kita untuk mengerjakan beberapa macam salat sunah. Maka, kita pun harus mengikutinya. B. Ijtihad Sebagai Upaya Memahami Al Quran dan Hadits Sebagai sumber hukum, Al Quran dan Hadits harus dipelajari, ditelaah, dan dipahami oleh umat Islam. Untuk itu umat Islam harus mendayagunakan kemampuan akalnya. Pendayagunaan akal secara sungguh-sungguh dan maksimal untuk memahami Al Quran dan Hadits sebagai upaya untuk menghasilkan hukum-hukum syariat disebut dengan ijtihad. Sedangkan orang-orang yang melakukan ijtihat disebut dengan mujtahid. Setelah ayat Al Quran diturunkan secara sempurna dan Nabi Muhammad wafat, hidup dan kehidupan manusia terus berlangsung dan berkembang. Dinamika kehidupan manusia melahirkan beragam persoalan yang tidak terdapat penjelasannya secara tegas dan jelas dalam Al Quran dan hadits. Selain itu tidak semua ayat Al Quran dan Hadits bersifat qath iy al dalalah (dalil yang pasti), bahkan kebanyakan dzanniy al dalalah (dalil yang masih samar-samar, perlu penjelasan). Oleh karena itu, ijtihad perlu dilakukan sebagai upaya mengembangkan hukum Islam. Ijtihad berasal dari kata jahada yang artinya bersungguh-sungguh atau mencurahkan segala kemampuan. Secara istilah ijtihad adalah upaya sungguh-sungguh mengerahkan segenap kemampuan akal untuk mendapatkan hukum-hukum syariat pada masalah-masalah yang tidak ada nashnya. Ijtihad dilakukan dengan mencurahkan kemampuan untuk mendapatkan hukum syara atau ketentuan hukum yang bersifat 43

5 operasional dengan mengambil simpulan dari prinsip dan aturan yang telah ada dalam Al-Qur an dan sunah Nabi Muhammad saw. Dalil yang menegaskan kedudukan ijtihad sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang artinya, Dari Mu az, bahwasanya Nabi Muhammad saw., ketika mengutusnya ke Yaman bersabda. jika suatu perkara diajukan kepadamu, bagaimana engkau memutuskannya? Mu az menjawab, Saya akan memutuskan menurut kitabullah (Al- Qur an). Selanjutnya Nabi saw. bertanya, Dan jika engkau tidak menemukan sesuatu mengenai soal itu di dalam kitabullah? Jika begitu saya akan memutuskan menurut sunah Rasulullah, jawab Mu az. Nabi saw. bertanya kembali, Dan jika engkau tidak menemukan sesuatu mengenai hal itu di dalam sunah Rasulullah? Jawab Mu az, Saya akan berijtihad mempergunakan pertimbangan akal pikiranku sendiri (ajtahidu ra yi) tanpa keraguan sedikit pun. Selanjutnya Nabi saw. (sambil menepuk dada Muaz) berkata, Mahasuci Allah yang memberikan bimbingan kepada utusan rasul-nya dengan satu sikap yang disetujui rasul-nya. (H.R. Abu Daud dan Tirmiz.i ) Hadits dari Mu az bin Jabal tersebut menjelaskan bahwa Al-Qur an merupakan rujukan atau sumber hukum Islam. Demikian juga halnya dengan hadits Rasulullah. Jika pada kedua sumber tersebut tidak ditemukan ketentuan hukum secara konkrit, kita boleh berijtihad dengan akal sehat kita. Para ulama juga berpendapat bahwa hasil ijtihad dapat digunakan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Kedudukan ijtihad sangat penting dan diperlukan. Oleh karena pentingnya, dalam hadits Rasulullah dijelaskan bahwa hasil ijtihad seseorang yang benar akan mendapat balasan dua pahala, sebaliknya jika keliru mendapatkan satu pahala. Dengan demikian, berijtihad sangat penting kita lakukan untuk menetapkan ketentuan hukum. Oleh karena itu, tidak benar suatu pendapat yang menyatakan bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Sebaliknya, umat Islam dianjurkan untuk berijtihad. Ijtihad harus dilakukan oleh orang-orang yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Yusuf al Qaradawi dalam bukunya Al Ijtihad fi al Syari ah al Islamiyyah mengatakan bahwa ada delapan hal yang menjadi syarat pokok untuk menjadi mujtahid. Kedelapan hal itu sebagai berikut: 1) memahami Al-Qur an dengan beragam ilmu tentangnya; 2) memahami hadits dengan berbagai ilmu tentangnya; 3) mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang bahasa Arab; 4) mengetahui tempat-tempat ijmak; 5) mengetahui usul fikih; 6) mengetahui maksud-maksud syariat; 7) memahami masyarakat dan adat istiadatnya; serta 8) bersifat adil dan takwa. Selain delapan syarat tersebut, beberapa ulama menambah tiga syarat lainnya, yaitu: 1) mendalami ilmu ushuluddin (pokok-pokok agama); 2) memahami ilmu mantiq (logika); dan 3) menguasai cabang-cabang fikih. Ulama fikih membagi hukum ijtihad menjadi tiga macam. Hukum-hukum tersebut berkaitan dengan saat ijtihad tersebut disampaikan. Pertama, fardu ain, yaitu harus dilakukan oleh setiap muslim. Hal ini terjadi jika seseorang berada dalam suatu 44

6 keadaan atau masalah dan ia harus menentukan sikap, sementara tidak ada orang lain di sana. Kedua, fardu kifayah, yaitu jika ada suatu masalah dan pada saat yang sama ada para ulama yang mampu melakukan ijtihad. Oleh karena itu, hanya mereka yang telah mampu yang dibolehkan melakukan ijtihad. Ketiga, mandub atau sunah, jika terdapat masalah yang masih baru dan masih bersifat wacana atau belum terjadi. Saat itu, ijtihad tidak harus dilakukan, walaupun dilakukan tetap diperbolehkan sebagai langkah antisipasi kemungkinan pada masa depan. Melalui ijtihad berbagai persoalan baru yang mengiringi kehidupan manusia dapat ditetapkan status hukumnya sesuai dengan maqashid al syari ah. Dengan demikian ijtihad mendinamiskan hukum Islam. Ijtihad dapat dilakukan dengan beragam cara, misalnya qiyas, istihsan, dan urf. Dalam melakukan ijtihad terhadap suatu masalah yang sama, kadang ulama yang satu menggunakan cara pendekatan yang berbeda dengan ulama yang lain. Karena menggunakan cara pendekatan yang berbeda, hasil ijtihadnya pun berbeda. Akan tetapi, perbedaan pendapat yang terjadi merupakan rahmat yang tidak perlu diperselisihkan. Ijtihad mengandung beberapa manfaat yang sangat penting. Dengan ijtihad hukum Islam semakin dinamis karena dapat menjawab persoalan yang terjadi pada masa-masa tertentu. Selain itu, dengan dibolehkannya ijtihad akan melatih para ulama untuk berpikir kritis dan mau menggali lebih dalam ajaran-ajaran Al-Qur an. Ijtihad dapat dilakukan secara individual (perorangan) ataupun kolegial (bersama-sama). Perkembangan kemajuan manusia yang tidak atau belum pernah diperkirakan sebelumnya melahirkan berbagai persoalan baru yang menuntut penetapan hukum yang dapat menjadi pedoman bagi umat Islam. Persoalan-persoalan baru yang timbul sepertinya sulit sekali untuk bisa diputuskan status hukumnya. Misalnya masalah rekayasa genetika. Masalah ini, menuntut keahlian di bidang ilmu dan teknologi genetika selain ilmu agama dengan berbagai cabangnya. Karena itu, amat sulit melakukan ijtihad individual di era modern ini. Oleh karena itu, sekarang ini berkembang ijtihad kolegial (bersama) seperti yang dilakukan oleh MUI melalui Komisi Fatwa, Muhammadiyah melalui Majlis Tarjih, dan NU melalui Bahtsul Masail, dan lain sebagainya. A. Taat Asas Taat asas berarti mematuhi dan mentaati serta bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang tertulis; baik dalam bentuk peraturan sekolah, undang-undang dan hukum negara, serta kitab suci dan hadits nabi. Sebagai pelajar yang baik kamu harus mengetahui dan melaksanakan peraturan sekolah, undang-undang dan hukum negara, serta Al Quran dan hadits. Oleh karena itu, kamu harus membaca seluruh peraturan yang ada di sekolahmu. Demikian pula undang-undang dan hukum negara serta Al Quran dan hadits. Setelah itu, usahakanlah menyesuaikan seluruh perbuatanmu dengan semua aturan itu. Menjadi pelajar yang taat asas tentu saja tidak mudah. Bisa saja kamu akan dicela, diejek, dan ditertawakan oleh teman-temanmu. Namun, kamu tidak usah bersusah hati 45

7 atau justru berhenti berupaya menjadi pelajar yang taat asas. Anjing menggonggong kafilah berlalu inilah prinsip yang harus kamu pegang. Abaikan semua celaan dan ejekan temanmu, teruslah menempa dirimu menjadi pelajar yang taat asas. Untuk itu, tanamkan keyakinan di dalam hatimu bahwa dengan taat asas engkau akan menjadi pelajar yang sukses, disenangi oleh guru, teman, dan orang tuamu, sehingga cita-citamu akan tercapai. Selain itu, yakinilah bahwa semua peraturan sekolah dibuat untuk kebaikan dan kesuksesan semua pelajar. Mulailah dengan memahami seluruh peraturan yang ada di sekolahmu dan lakukan dari hal yang dapat dan mungkin kamu lakukan. Kemudian mintalah pada guru dan teman-temanmu untuk mengingatkanmu bila kamu melanggar peraturan sekolah. Jangan lupa ucapkan terima kasih kepada siapa saja yang menegur dan mengingatkanmu. Lalu rasakan dan catatlah apa yang kau rasakan pada saat engkau melaksanakan satu peraturan sekolah dan pada saat melanggarnya. Jika engkau merasa nyaman dan enak pada saat melaksanakan peraturan itu, bersyukurlah pada Allah dan berjanjilah kepada- Nya bahwa kamu akan terus melaksanakan peraturan sekolah. Jika kamu merasa resah dan gelisah pada saat melanggar peraturan sekolah, beristighfarlah dan mohonkanlah pertolongan kepada Allah serta berjanjilah kepada-nya kamu tidak akan melanggarnya lagi. Jika hal tersebut kamu lakukan terus menerus, insya Allah kamu akan dapat menjadi pelajar yang taat asas. Dengan taat asas seluruh tindakan dan perbuatanmu dapat kamu pertanggungjawabkan. Selain itu, kamu akan menjadi pelajar yang disiplin. Kedisiplinan ini akan menjadi dasar yang sangat kuat bagimu untuk meraih berbagai keberhasilan dalam hidupmu. Kedisiplinan itu juga akan menjagamu dari tindakan dan perbuatan yang merugikanmu dan membuat dirimu celaka. Kedisiplinan akan membuat hidupmu menjadi teratur dan terarah. Pendek kata, menjadi pelajar taat asas akan memberikan banyak kemudahan bagimu dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan memuluskan perjalanan hidupmu menuju cita-cita yang engkau impikan. Masa depanmu menjadi terarah dan keberhasilan selalu menyertaimu. B. Bersikap Kritis dalam Beragama Agama Islam adalah ajaran yang diwahyukan Allah dan sudah tertulis dalam Al Quran dan Hadits yang diturunkan untuk kebahagiaan hidup manusia; baik di dunia maupun di akhirat. Kesempurnaan beragama hanya ditentukan oleh kepatuhan dan ketundukan seseorang kepada ajaran agama yang bersumber pada Al Quran dan Hadits. Dengan demikian amalan agama yang dilakukan oleh seseorang mestilah sesuai dengan Al Quran dan Hadits. Oleh karena itu, kamu harus sungguh-sungguh meyakini bahwa hanya ajaran agama Islamlah satu-satunya ajaran yang dapat memberikan jaminan keselamatan hidup; baik di dunia maupun di akhirat kelak. Islamlah satu-satunya ajaran yang dapat memberikan kedamaian hidup kepada umat manusia. 46

8 Islam adalah agama wahyu. Oleh karena itu, kamu tidak boleh hanya ikut-ikutan (taqlid) dalam mengamalkan ajaran Islam. Taqlid itu artinya mengikuti suatu amalan tanpa mengetahui dasarnya sama sekali. Jika kamu ditanya mengapa kamu melaksanakan shalat dan mengapa begitu kamu melaksanakannya? Kamu tidak boleh memberikan jawaban saya diperintahkan dan diajarkan oleh guru, kyai, ustadz, dan orang tua saya. Sebab, jawaban seperti itu menunjukkan kamu ikut-ikutan saja atau mengikuti tanpa mengetahui landasan dan dasarnya (dalil). Jawaban yang benar adalah demikian itu merupakan perintah Allah dalam Al Quran dan demikian penjelasan dan teladan nabi Muhammad dalam haditsnya. Jika kamu hafal sebutkan ayat dan haditsnya. Jika tidak tidak apa-apa, yang terpenting kamu tahu dasar dan landasan amalan yang kamu perbuat. Dengan mengetahui landasan dan dasar (dalil) atas amalan agama yang kamu ketahui kamu telah terbebas dari taqlid dan menjadi seorang muttabi. Muttabi merupakan lawan taqlid; artinya, melaksanakan satu amalan agama dengan mengetahui landasan dan dasarnya (dalil). Sikap kritis dalam beragama berarti kamu selalu mempertanyakan setiap amalan agama karena kamu dituntut untuk melaksanakannya. Dengan begitu, kamu dapat mempertanggungjawabkan amalanmu nanti di hadapan Allah. Jika ada seseorang yang mengajakmu untuk melaksanakan suatu amalan tertentu dalam agama tanyakan kepadanya landasan dan dasarnya. Jika tidak ada, janganlah kamu mengikutinya. Jika orang itu dapat menyatakan landasan dan dasarnya (Al Quran dan Hadits) kamu harus mengamalkannya dan tidak boleh menolaknya. Dalam hal ini, kamu harus selalu ingat beberapa kasus nabi palsu dan ajaran-ajaran yang pernah terjadi di negara kita. Selain itu, perlu pula kamu perhatikan kelogisan dan ketidaklogisannya. Islam sebagai agama yang rasional tentunya memuat ajaran-ajaran yang rasional yang sesuai dengan fitrah kemanusiaan kecuali pada ajaran-ajaran yang bersifat ta abbudi dan metafisik. Ta abbudi adalah ajaran Islam yang tidak perlu dipertanyakan dan harus diterima apa adanya, seperti shalat zuhur empat rakaat, haji ke Mekah dan lain sebagainya. Sedangkan metafisik adalah ajaran-ajaran Islam tentang yang ghaib yang harus diterima secara iman seperti siksa kubur, surga dan neraka, dan lain sebagainya. Selain itu (ta abudi dan metafisik), jika ajaran itu tidak rasional seperti bisa terbang, tahan pukul, tidak mempan bacokan, dan lain sebagainya, harus kamu tolak sebab itu bukan merupakan ajaran Islam. Nah, sekarang telitilah ibadah dan amalan agama yang telah kamu laksanakan. Apakah semua amalan yang telah kamu laksanakan telah kamu ketahui landasan dan dasarnya? Jika belum, berusahalah sekuat tenaga untuk mengetahuinya. Tanyakan kepada gurumu, kyai dan ustadz yang kamu kenal. Bacalah buku-buku yang menjelaskan hal itu atau kamu bisa juga mencarinya di internet. Dengan mengetahui landasan dan dasar dari semua amalan agama yang kamu laksanakan kamu akan terlepas dari taqlid dan menjadi muttabi. Dengan demikian kamu dapat dikatakan sebagai seorang yang kritis dalam beragama. 47

9 Al-Qur an merupakan kitab suci sekaligus menjadi sumber utama dalam penetapan hukum. Dengan demikian, semua ketentuan hukum yang berlaku tidak boleh bertentangan dengan aturan-aturan yang termuat dalam Al-Qur an. Hadits secara bahasa berarti perkataan. Menurut istilah hadits adalah segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan (taqrir) yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Sebagai seorang rasul, Nabi Muhammad saw. adalah teladan bagi setiap muslim sehingga semua perintah dan ajarannya harus kita ikuti. Mengikuti Rasulullah juga merupakan kewajiban bagi setiap muslim karena salah satu bukti ketakwaan kita kepada Allah adalah mau mengikuti perintah Rasulullah saw. Dengan demikian, kedudukan hadits bagi umat Islam juga sangat penting. Hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur an. Dengan demikian, hadits memiliki fungsi yang sangat penting dalam hukum Islam. Di antara fungsi hadits, yaitu untuk menegaskan ketentuan yang telah ada dalam Al-Qur an, menjelaskan ayat Al Quran (bayan tafsir), dan menjelaskan ayat-ayat Al Quran yang bersifat umum (bayan takhshish). Ijtihad berasal dari kata ijtahada yang artinya bersungguh-sungguh atau mencurahkan segala kemampuan. Secara istilah ijtihad adalah upaya sungguh-sungguh mengerahkan segenap kemampuan akal untuk mendapatkan hukum-hukum syariat pada masalahmasalah yang tidak ada nashnya. Ijtihad dilakukan dengan mencurahkan kemampuan untuk mendapatkan hukum syara atau ketentuan hukum yang bersifat operasional dengan mengambil kesimpulan dari prinsip dan aturan yang telah ada dalam Al-Qur an dan sunah Nabi Muhammad saw. Taat asas berarti mematuhi dan menaati atau bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang tertulis; baik dalam bentuk peraturan sekolah, undang-undang dan hukum negara, serta kitab suci dan hadits nabi. Bersifat kritis dalam beragama berarti selalu menanyakan landasan dan dasar (dalil) atas setiap amalan keagamaan yang dilakukan. Dengan cara ini seseorang akan dapat terbebas dari taqlid. Lawan taqlid adalah ittiba, yaitu melaksanakan amalan-amalan keagamaan dengan mengetahui landasan dan dasarnya (dalil). A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling tepat! 1. Sebagai penerima wahyu nabi Muhammad memiliki untuk menjelaskan dan menafsirkan wahyu tersebut. a. kemampuan b. keahlian c. kewenangan 48

10 d. kesungguhan e. kekuasaan 2. Al Quran berasal dari kata qara a yang artinya a. terbaca b. bacaan c. membaca d. tulisan e. pedoman 3. Al Quran adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan malaikat Jibril dan membacanya merupakan. a. Ibadah b. kewajiban c. kemestian d. keharusan e. keinginan 4. Secara bahasa hadits berarti a. perkataan b. perbuatan c. ketetapan d. harapan e. pembaruan 5. Berdasarkan kualitas atau nilainya hadits dapat dibagi menjadi a. shahih, mutawatir, dan da if b. shahih, hasan, dan da if c. mutawatir, masyhur, dan ahad d. mutawatir, mayshur, dan hasan e. da if, hasan, masyhur, maudhu 6. Dilihat dari segi jumlah perawinya, hadits dapat dibedakan menjadi a. shahih, mutawatir, dan da if b. shahih, hasan, dan da if c. mutawatir, masyhur, dan ahad d. mutawatir, masyhur, dan ahad e. mutawatir, hasan, dan masyhur 7. Sebuah hadits dikatakan shahih bila bersambung sanad dan rawinya a. pintar dan baik b. bertakwa dan alim 49

11 c. adil dan dlabith d. adil dan alim e. adil dan berkarya 8. Salah satu fungsi hadits adalah menjelaskan ayat-ayat Al Quran. Fungsi ini disebut a. Bayan ta liq b. Bayan taqyid c. Bayan takhshish d. Bayan tafsir e. Bayan taqlid 9. Salah satu fungsi hadits adalah memberikan penjelasan yang bersifat khusus terhadap ayat-ayat yang masih bersifat umum. Fungsi ini disebut a. bayan ta liq b. bayan taqyid c. bayan takhshish d. bayan tafsir e. bayan taqlid 10. Orang yang berijtihad disebut a. mujahid b. mujtahid c. mujahadah d. mustahid e. muhtasid 11. Hukum berijtihad itu ada tiga, yaitu: a. fardu ain, fardu kifayah, dan mandub b. fardu ain, mubah, dan mandub c. fardu ain, fardu kifayah, dan mubah d. fardu kifayah, mubah, dan mandub e. fardhu ain, sunah, dan haram 12. Jika seseorang berada dalam suatu keadaan atau masalah dan ia harus menentukan sikap, sementara tidak ada orang lain di sana, maka bagi untuk berijtihad a. fardu Ain b. fardu kifayah c. mandub d. mubah e. haram. 50

12 13. Jika terdapat masalah yang masih baru dan masih bersifat wacana atau belum terjadi maka hukum berijtihad adalah a. fardu Ain b. fardu Kifayah c. mandub d. mubah e. sunah muakkad 14. Bersikap taat asas membuat seluruh perbuatan dapat a. dibanggakan b. disenangi c. dipertanggungjawabkan d. dinilai e. ditanyakan 15. Kedisiplinan akan membuat hidup seseorang menjadi a. terartur dan terarah b. terarah dan bersih c. bersih dan rapi d. teratur dan rapi e. rapi dan sejahtera 16. Taqlid artinya a. mengikuti tanpa mengetahui dasarnya b. mengikuti karena terpaksa c. mengikuti karena kagum d. mengikuti karena menyukai e. mengikuti dengan mengidolakan 17. Sikap kritis dalam beragama berarti a. Selalu mematuhi perintah agama b. Selalu menanyakan landasan dan dasar setiap amalan keagamaan c. Selalu mengikuti dan mengamalkan penjelasan ustadz d. Selalu tekun dalam beribadah e. Tidak pernah lupa meninggalkan maksiat 18. Taat asas adalah a. Mematuhi semua peraturan sekolah b. Berperilaku baik dan mentaati guru dan orang tua c. Berperilaku sesuai dengan ketentuan atau peraturan tertulis d. Mematuhi ajaran agama e. Mematuhi norma hukum adat 51

13 19. Lawan taqlid adalah a. ijtihad b. intiqad c. ittiba d. muttabi e. i tibar 20. Dalam melaksanakan ajaran agama kita boleh mengikuti namun dengan terus berusaha belajar untuk memahami. Sikap yang demikian disebut a. takdzim b. qadim c. ittiba d. ijtihad e. ikhtisar B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Jelaskan pengertian Al Quran dan Hadits! 2. Apakah yang dimaksud dengan hadits mutawatir, masyhur, dan ahad? 3. Jelaskan syarat-syarat berijtihad menurut Yusuf al Qaradawi! 4. Apakah yang dimaksud dengan taat asas? Sebutkan contohnya! 5. Apakah yang dimaksud dengan taqlid dan ittiba? Refleksi Berilah tanda cek ( ) yang sesuai dengan dorongan hati kamu menanggapi pernyataanpernyataan yang tersedia! No Pernyataan 1 Setiap selesai shalat maghrib saya membaca Al Quran. 2 Saya berusaha mengetahui arti ayat-ayat Al Quran yang saya baca. 3 Saya berusaha memahami ayat-ayat Al Quran yang saya baca. Selalu skor 3 Kebiasaan Seri ng skor 2 Jarang Tidak perna h skor 1 skor 0 52

14 4 Saya berusaha mengamalkan kandungan ayat-ayat Al Quran yang telah saya pahami. 5 Saya berusaha membaca Al Quran sesuai dengan kaidah tajwid. 6 Saya berusaha mempelajari hadits-hadits yang menjelaskan tentang tata cara shalat. 7 Saya berusaha mengetahui arti hadits-hadits yang menjelaskan tentang tata cara shalat. 8 Saat berusaha menghapal hadits-hadits yang menjelaskan tentang tata cara shalat. 9 Saya berusaha menyesuaikan perbuatan saya dengan pedoman dan tuntunan Al Quran dan al hadits yang telah saya pelajari. 10 Saya berusaha bertanya kepada guru dan ustadz tentang dalil dari amalan agama yang saya laksanakan. 53

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( ) SUMBER AJARAN ISLAM Erni Kurnianingsih (10301241001) Nanang Budi Nugroho (10301241012) Nia Kurniawati (10301241026) Tarmizi (10301249002) Dasar penggunaan sumber agama islam di dasarkan ayat al-qur an

Lebih terperinci

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman (Saba'

Lebih terperinci

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad) PENGANTAR Sumber hukum tertinggi dalam Islam adalah Al- Quran dan Sunnah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, banyak permasalahan baru yang dihadapi umat Islam, yang tidak terjadi pada masa Rasulullah

Lebih terperinci

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM HADIS - SUNNAH Etimologis: Hadis : perkataan atau berita. Sunnah : jalan yang dilalui atau tradisi yang dilakukan. Sunnah Nabi: jalan hidup Nabi. Terminologis Hadis:

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Sumber Ajaran Islam Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama

Lebih terperinci

MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM

MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM Mata Kuliah : Pendidikan Agama 1 Dosen Pembimbing : Siti Istianah, S.Sos.i Disusun Oleh : Kelompok 6 : 1 Achmad Nikko Vanessa NPM : 2014 4350 1985 2 Ecky Kharisma

Lebih terperinci

SUMBER HUKUM ISLAM 1

SUMBER HUKUM ISLAM 1 SUMBER HUKUM ISLAM 1 SUMBER UTAMA HUKUM ISLAM (DALIL QAT EI) Sumber utama hukum Islam ialah dalildalil yang telah disepakati oleh para ulamak dengan secara putus sebagai sumber hukum Islam yang utama dalam

Lebih terperinci

Sumber sumber Ajaran Islam

Sumber sumber Ajaran Islam Sumber sumber Ajaran Islam Sumber sumber Ajaran Islam Agama Islam memiliki aturan aturan sebagai tuntunan hidup kita baik dalam berhubungan sosial dengan manusia (hablu minannas) dan hubungan dengan sang

Lebih terperinci

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN A. Al-Qur an Sebagai Sumber Ajaran Islam Menurut istilah, Al-Qur an adalah firman Allah yang berupa mukjizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, ditulis

Lebih terperinci

Bagan Alir. adalah Pedoman Hidupku. Kedudukan Hadis sebagai Sumber Hukum Islam. Diketahui dan Diperolehnya Nilai dan Perilaku

Bagan Alir. adalah Pedoman Hidupku. Kedudukan Hadis sebagai Sumber Hukum Islam. Diketahui dan Diperolehnya Nilai dan Perilaku BAB IV Al-Qur ān dan Hadis adalah Pedoman Hidupku Bagan Alir Al-Qur ān dan Hadis adalah Pedoman Hidupku Kedudukan al- Qur ān sebagai Sumber Hukum Islam Kedudukan Hadis sebagai Sumber Hukum Islam Kedudukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat membimbing para sahabat dalam membukukan hadis. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seabagai penganut agama islam orang muslim mempunyai tendensi da landasan dalam menjalani kehidupan sehari - hari, baik yang berkaitan dengan ubudiyah munakahah, jinayah,

Lebih terperinci

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam Presented By : Saepul Anwar, M.Ag. Pengertian Hadits Sunnah : Segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah SAW baik berupa perkataan, perbuatan,taqrir (peretujuan),

Lebih terperinci

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag Pengertian Hadits : Menurut bahasa artinya baru atau kabar. Menurut istilah adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw. baik berupa

Lebih terperinci

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH Standar Kompetensi (Aqidah) BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH : 2. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah. Kompetensi Dasar : 2.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah. 2.2.

Lebih terperinci

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????

Lebih terperinci

HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM

HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM KELOMPOK 3B : Aria Trimadya 10510016 Hardany Triasmanto 10510020 Diar Luthfi Hawari 10510027 Shendy Arya 10510049 Achmad Noufal 10510058 Muhammad Reza 10510066 Peta Konsep ISLAM

Lebih terperinci

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan HADITS KEDUA 4 Arti Hadits / : Dari Umar r.a. juga dia berkata : Ketika kami dudukduduk di sisi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju

Lebih terperinci

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????: (????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????)??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed TAWASSUL Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed Setelah kita mengetahui bahaya kesyirikan yang sangat besar di dunia dan akhirat, kita perlu mengetahui secara rinci bentuk-bentuk kesyirikan yang banyak terjadi

Lebih terperinci

hukum taklifi dan contohnya

hukum taklifi dan contohnya hukum taklifi dan contohnya Hukum artinya menetapkan sesuatu atas sesuatu atau meniadakannya. Hukum Islam disebut juga syariat atau hukum Allah SWT, yaitu hukum atau undang-undang yang ditentukan Allah

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pokok Bahasan : SUMBER AJARAN ISLAM Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen AL QUR AN. Secara etimologi Alquran berasal dari kata

Lebih terperinci

MEMILIH PEMIMPIN YANG BENAR PERSPEKTIF ISLAM Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag.

MEMILIH PEMIMPIN YANG BENAR PERSPEKTIF ISLAM Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. MEMILIH PEMIMPIN YANG BENAR PERSPEKTIF ISLAM Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. Islam adalah sebuah totalitas yang padu yang menawarkan pemecahan terhadap semua masalah kehidupan. Sebagai agama rahmatan lil alamin

Lebih terperinci

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116] Untuk selamat dari siksa neraka, mungkin adalah suatu yang sangat mustahil bagi kita karena memang Mayoritas manusia memang tersesat.dalam Al-Qur an sendiri sudah menegaskan hal itu. Jika kamu mengikuti

Lebih terperinci

Memahami Akidah Islam

Memahami Akidah Islam bab 1 Memahami Akidah Islam AKHLAK Islam terdiri dari akidah, ibadah dan akhlak. Akidah adalah pondasi Akidah adalah pokok (us l) dan dasar dalam agama. Ajaran Islam meliputi tiga hal, yaitu akidah, syari

Lebih terperinci

Bab I Apa Sih Kuncinya?

Bab I Apa Sih Kuncinya? Bab I Apa Sih Kuncinya? Kesuksesan dan kebahagiaan orang selalu diukur dengan kekayaan di dunia. Jarang orang mengukurnya dengan yang tidak terlihat. Arang lebih cenderung percaya kepada orang sukses dengan

Lebih terperinci

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER Modul ke: SUMBER AJARAN ISLAM Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas ILMU KOMPUTER H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Program Studi SISTEM INFORMASI www.mercubuana.ac.id Umat Islam

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam Modul ke: 03Fakultas Didin EKONOMI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam Hikmah P, SE, MM Program Studi MANAJEMEN Kesempurnaan Dalam Beragama Apa itu Islam? Rukun Islam Apa itu Iman? Rukun Iman Apa

Lebih terperinci

Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran

Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran MEMBACA AL-QURAN DALAM SATU SURAT PADA WAKTU SALAT TERBALIK URUTANNYA, MEMBACA SAYYIDINA DALAM SHALAT PADA WAKTU

Lebih terperinci

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM Studi Objektif Berdasarkan kaidah ke-ilmuan Islam Berdasarkan sumber/riwayat terpercaya Tidak bertentangan dengan Dalil Syariah Mengutamakan

Lebih terperinci

Persiapan Menuju Hari Akhir

Persiapan Menuju Hari Akhir Persiapan Menuju Hari Akhir Khutbah Jumat berikut ini berisi nasihat kepada kaum muslimin untuk senantiasa mempersiapkan bekal menuju kehidupan yang sesungguhnya di akhirat. Surga sebagai balasan bagi

Lebih terperinci

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam ) SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam ) I. Mukadimah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh berkata : - - :...

Lebih terperinci

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????. Hakikat Ibadah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM 1. Al Quran Al quran menurut bahasa (Etimologi), al Quran berarti bacaan, adapun menurut Istilah (Termonologis), yaitu Firman Allah SWT. Yang merupakan mukjizat yang diturunkan

Lebih terperinci

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada

Lebih terperinci

Memahami Takdir Secara Adil

Memahami Takdir Secara Adil Memahami Takdir Secara Adil Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I. Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (TQS al-hujurat

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

Al-Ilmu, ILMU MENDAHULUI AMAL Pentingnya menggali ilmu sebagai awal pelaksanaan amalan Ibadah Dirangkum oleh : Yulia Dwi Indriani

Al-Ilmu, ILMU MENDAHULUI AMAL Pentingnya menggali ilmu sebagai awal pelaksanaan amalan Ibadah Dirangkum oleh : Yulia Dwi Indriani Al-Ilmu, ILMU MENDAHULUI AMAL Pentingnya menggali ilmu sebagai awal pelaksanaan amalan Ibadah Dirangkum oleh : Yulia Dwi Indriani Dalam sejarah Islam, para ulama terbiasa menghafal 30 juz Al-Quran sejak

Lebih terperinci

3 Wasiat Agung Rasulullah

3 Wasiat Agung Rasulullah 3 Wasiat Agung Rasulullah Dalam keseharian kita, tidak disangsikan lagi, kita adalah orang-orang yang senantiasa berbuat dosa menzalimi diri kita sendiri, melanggar perintah Allah atau meninggalkan kewajiban

Lebih terperinci

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C)

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C) RESUME MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI oleh: Muhammad Zidny Naf an (107091002928 / TI 1C) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

Lebih terperinci

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI A. Abdul Wahab Khallaf 1. Biografi Abdul Wahab Khallaf Abdul Wahab Khallaf merupakan seorang merupakan

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa:

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa: A. Pengertian Fiqih A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa: Fiqih menurut bahasa berarti paham, seperti dalam firman Allah : Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan

Lebih terperinci

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Al Qur an merupakan petunjuk dari Allah Swt bagi makhluknya, jin dan manusia, yang harus diikuti sebagai pedoman dalam

Lebih terperinci

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW

ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya,

Lebih terperinci

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut; Kkeberkahan puasa yang bentuk konkretnya bisa kita saksikan di bulan Ramadhan. Saat bulan itu ada ibadah shalat Tarawih dan kecendenderungan umat untuk bersemangat menjalankan shalat berjamaah. Kebaikan

Lebih terperinci

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Hadits Menuntut Ilmu. Ringkasan Materi. A. Membaca Al Hadits Tentang Menuntut Ilmu Hadits 1. Hadits 2. Hadits 3

Hadits Menuntut Ilmu. Ringkasan Materi. A. Membaca Al Hadits Tentang Menuntut Ilmu Hadits 1. Hadits 2. Hadits 3 Hadits Menuntut Ilmu 2 Standar Kompetensi : 2. Memahami Ajaran Al Hadits tentang menuntut Ilmu Kompetensi Dasar : 2.1. Membaca Al Hadits Tentang Menuntut Ilmu 2.2. Menyebutkan arti Al-Hadits tentang menuntut

Lebih terperinci

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA Jama ah Jum at rahimakumullah Setiap muslim pasti bersaksi, mengakui bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, tapi tidak semua muslim memahami hakikat yang

Lebih terperinci

$! " # %& ' ( ) * &+, -. /0 1 &+ 23 4 52 6 27! "#$

$!  # %& ' ( ) * &+, -. /0 1 &+ 23 4 52 6 27! #$ [ ] : : : Ikhtilaf Ulama, Sebab dan Sikap Kita Terhadapnya Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada kita nikmat iman dan islam serta kesehatan, karunia yang tiada taranya yang telah diberikan-nya

Lebih terperinci

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia A. Landasan Sosial Normatif Norma berasal dari kata norm, artinya aturan yang mengikat suatu tindakan dan tinglah laku manusia. Landasan normatif akhlak

Lebih terperinci

BAHAGIAN A (20 markah)

BAHAGIAN A (20 markah) 5226/1 BAHAGIAN A (20 markah) Kertas soalan ini mengandungi dua bahagian : Bahagian A dan Bahagian B. Jawab semua soalan Bahagian A dan Bahagian B 1. Allah s.w.t. berkuasa memberi sesuatu mengikut kehendaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu (HeryArianto) I. Landasan Hukum Syar i Banyak di antara kita kaum muslimin yang berdoa kepada Allah Swt. sebagai wujud dari sebuah pengakuan hamba yang memiliki

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah 1 4 I Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

Lebih terperinci

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:????????????????????????

Lebih terperinci

DO'A PENGUAT IMAN. Pertanyaan Dari: Mulyadi, Laren, Lamongan, Jawa Timur. (disidangkan pada hari Jum at, 9 Muharram 1434 H / 23 November 2012)

DO'A PENGUAT IMAN. Pertanyaan Dari: Mulyadi, Laren, Lamongan, Jawa Timur. (disidangkan pada hari Jum at, 9 Muharram 1434 H / 23 November 2012) DO'A PENGUAT IMAN Pertanyaan Dari: Mulyadi, Laren, Lamongan, Jawa Timur (disidangkan pada hari Jum at, 9 Muharram 1434 H / 23 November 2012) Pertanyaan : Kepada para pengasuh fatwa yang terhormat, kami

Lebih terperinci

Taqlid, Do'a Iftitah dan Shalawat HUKUM TAQLID, DOA IFTITAH DAN SHALAWAT KHUTBAH JUM'AT

Taqlid, Do'a Iftitah dan Shalawat HUKUM TAQLID, DOA IFTITAH DAN SHALAWAT KHUTBAH JUM'AT Pertanyaan: Taqlid, Do'a Iftitah dan Shalawat HUKUM TAQLID, DOA IFTITAH DAN SHALAWAT KHUTBAH JUM'AT Penanya: Nyakmat, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kauman, Pisang, Labuhan Haji, NAD (disidangkan

Lebih terperinci

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA) KAJIAN DALIL (AL-Qur an & Hadits) 30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Kualitas sanad hadis-hadis tentang shalat dhuha dalam kitab al-targi>b. a. Hadis-Hadis Anjuran melaksanakan Shalat Dhuha

BAB V PENUTUP. 1. Kualitas sanad hadis-hadis tentang shalat dhuha dalam kitab al-targi>b. a. Hadis-Hadis Anjuran melaksanakan Shalat Dhuha BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam Bab III dan Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah kitab suci yang diturunkan Allah Ta ala melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang merupakan kitab suci penyempurna

Lebih terperinci

Sumber Ajaran Agama Islam

Sumber Ajaran Agama Islam Sumber Ajaran Agama Islam Al-Qur an yang memuat wahyu Allah, Ijtihad Upaya yang dilakukan untuk penetapan hukum atas suatu permasalahan sehingga mendapatkan solusi yang sesuai dengan aturan agama As-Sunah

Lebih terperinci

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM Soiman Nawawi Dosen Fakultas Syari ah Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap Jl. Kemerdekaan Barat No. 1, Kesugihan, 53274 ABSTRAK Al Qur an merupakan

Lebih terperinci

Mukadimah. Pengkajian

Mukadimah. Pengkajian Mukadimah Pembahasan tentang pengertian al-qur an (ta riful Qur an) mencakup tiga bagian pembahasan yaitu: definisi al-qur an, nama-nama al-qur an, dan fungsi atau kedudukan Al-Qur an Pemahaman kaum muslimin

Lebih terperinci

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M)

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M) Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M) -Dilarang memperbanyak isi ebook ini untuk tujuan komersil- Sumber aqidah (keyakinan) dan hukum agama Islam adalah Al-Kitab (Al -Qur an) dan As-Sunnah (Al

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Muhammad Ali al-shabuni dalam kitab al-tibyan fi Ulum al-qur an sebagaimana yang dikutip oleh Mohammad Nor Ichwan mendefinisikan, bahwa al-qur an adalah

Lebih terperinci

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM TAFSIR AL QUR AN UL KARIM aku berlindung kepada Allah dari godaan Setan yang terkutuk. Tafsir : I. Makna Kalimat Ta awdudz Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata dalam tafsinya : Al Istiadzah adalah berlindung

Lebih terperinci

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 11 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,

Lebih terperinci

Menggapai Kejayaan Islam

Menggapai Kejayaan Islam Menggapai Kejayaan Islam, "Apabila kamu telah berjual beli dengan 'inah (salah satu sistem riba'), dan kamu memegang ekor- ekor sapi (sibuk dengan ternaknya), puas dengan bercocok tanam, serta kalian meninggalkan

Lebih terperinci

Motivasi Agar Istiqomah

Motivasi Agar Istiqomah Motivasi Agar Istiqomah Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB IX MACAM - MACAM SUJUD

BAB IX MACAM - MACAM SUJUD Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IX MACAM - MACAM SUJUD : 6. Memahami macam-macam sujud Kompetensi Dasar : 6.1. Menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah. 6.2. Menjelaskan tatacara

Lebih terperinci

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

HUKUM ISLAM Agama islam bersumber dari Al-Qur an yang memuat wahyu Allah, dan Al Hadist yang memuat sunnah rasulullah. Unsur utama ajaran agama islam

HUKUM ISLAM Agama islam bersumber dari Al-Qur an yang memuat wahyu Allah, dan Al Hadist yang memuat sunnah rasulullah. Unsur utama ajaran agama islam AS-SUNNAH HUKUM ISLAM Agama islam bersumber dari Al-Qur an yang memuat wahyu Allah, dan Al Hadist yang memuat sunnah rasulullah. Unsur utama ajaran agama islam adalah akidah, syariah, dan akhlak yang di

Lebih terperinci

MACAM-MACAM SUJUD A. MATERI POKOK

MACAM-MACAM SUJUD A. MATERI POKOK BAB 6 MACAM-MACAM SUJUD Standar Kompetensi : 6. Memahami macam-macam sujud Kompetensi Dasar : 6.1. Menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah 6.2. Menjelaskan tata cara sujud syukur,

Lebih terperinci

Fatwa Seputar Badal Haji dan Umrah. Serta Hukum Melaksanakan Umrah Berkali-Kali Bagi Jama'ah Haji Saat Berada di Makkah

Fatwa Seputar Badal Haji dan Umrah. Serta Hukum Melaksanakan Umrah Berkali-Kali Bagi Jama'ah Haji Saat Berada di Makkah Fatwa Seputar Badal Haji dan Umrah Serta Hukum Melaksanakan Umrah Berkali-Kali Bagi Jama'ah Haji Saat Berada di Makkah Pertanyaan Dari: Sigit Bachtiar, NBM 977.029, SMK Muhammadiyah 02 Tangerang selatan-

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam kehidupan pondok pesantren, khususnya kehidupan pondok pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo, dalam kesehariannya sangat banyak kebiasaan-kebiasaan khususnya kebiasaan

Lebih terperinci

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

[ ] E٣٢٧ J٣١٩ W F : : Al- HAYA' (Sifat PEMALU) "al Haya' ( Rasa malu) tidak datang kecuali dengan kebaikan." Sesungguhnya di antara fenomena keseimbangan dan tanda-tanda kesempurnaan dalam tarbiyah bahwa

Lebih terperinci

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan KAIDAH FIQHIYAH Pendahuluan Jika dikaitkan dengan kaidah-kaidah ushulliyah yang merupakan pedoman dalam mengali hukum islam yang berasal dari sumbernya, Al-Qur an dan Hadits, kaidah FIQHIYAH merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, diriwayatkan secara mutawatir, membacanya ibadah

Lebih terperinci

HADITS KEduapuluh tujuh Arti Hadits / :

HADITS KEduapuluh tujuh Arti Hadits / : HADITS KEduapuluh tujuh Arti Hadits / : Dari Nawwas bin Sam an radhiallahuanhu, dari Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam beliau bersabda: Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah apa yang

Lebih terperinci

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I Konsep Kitab 1. Pengertian Kitab Secara bahasa, kitab adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang ditulisi di dalamnya. Sedangkan

Lebih terperinci

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali KUMPULAN FATWA Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit [ Indonesia Indonesian ] Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul Kedudukan agama dalam kehidupan masyarakat maupun kehidupan pribadi sebagai makhluk Tuhan merupakan unsur yang terpenting, yang

Lebih terperinci

Tafsir Surat Al-Kautsar

Tafsir Surat Al-Kautsar Tafsir Surat Al-Kautsar Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS

ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS ULUMUL HADIS Dr. Khadijah, M.Ag. Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana KATA PENGANTAR Penulis: Dr. Khadijah, M.Ag. Copyright 2011, pada penulis Hak cipta dilindungi undang-undang All rigths reserved Penata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Samlawi selaku sesepuh desa Tanjung Anom, dan masyarakat setempat lainnya. Pada dasarnya

Lebih terperinci

Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46).

Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46). Ikhlas oleh Islisyah Asman* Jika ada pengemban dakwah merasa kering jiwanya, gersang ukhuwah, keras hati, hasad, banyak berselisih dan beda pendapat dengan yang lain, mengarah ke permusuhan, berarti ada

Lebih terperinci

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan

lagi. Allah tidak akan mengampuni pelakunya dan Allah pasti akan Bahaya syirik Ketika umat ditimpa berbagai macam krisis, baik krisis ekonomi, moral, akhlaq maupun aqidah, mulailah berbagai macam organisasi dakwah dan tokoh-tokoh para dai mencari solusi. Mereka berupaya

Lebih terperinci

Takwa dan Keutamaannya

Takwa dan Keutamaannya Takwa dan Keutamaannya Khutbah Jumat berikut ini menjelaskan tentang hakikat dan keutamaan takwa. Sebab, takwa merupakan wasiat Allah Subhanahu wa Ta ala dan Rasul-Nya yang harus dipahami maksudnya dan

Lebih terperinci

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah Khutbah Jumat ini menjelaskan tentang perintah untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan berasaha untuk menjauhi berbagai amalan yang tidak

Lebih terperinci

Al-Ilmu, Sebelum Berkata & Beramal

Al-Ilmu, Sebelum Berkata & Beramal Al-Ilmu, Sebelum Berkata & Beramal Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita

Lebih terperinci