PENGUASAAN MATEMATIKA SD PADA MAHASISWA PGSD (Penelitian Pada Mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo Semester VII Tahun Akademik 2013/2014)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUASAAN MATEMATIKA SD PADA MAHASISWA PGSD (Penelitian Pada Mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo Semester VII Tahun Akademik 2013/2014)"

Transkripsi

1 LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL PENGUASAAN MATEMATIKA SD PADA MAHASISWA PGSD (Penelitian Pada Mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo Semester VII Tahun Akademik 2013/2014) Oleh:Donald Qomaidiansyah Tungkagi

2 PENGUASAAN MATEMATIKA SD PADA MAHASISWA PGSD (Penelitian Pada Mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo Semester VII Tahun Akademik 2013/2014) Donald Qomaidiansyah Tungkagi, Nurhayati Abbas, Khardiyawan Pauweni Jurusan pendidikan Matematika Program Studi S1 Pend, Matematika F.MIPA Univertisas Negeri Gorontalo, ABSTRAK Donald Qomaidiansyah Tungkagi Penguasaan Matematika SD Pada Mahasiswa PGSD. SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Matematika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Gorontalo. Kenyataan masih terdapatnya mahasiswa PGSD sebagai calon guru SD yang kurang menguasai matematika SD, menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD, mendeskripsikan penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD berdasarkan indikator dan materi, serta untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif yang dilakukan di Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa PGSD Semester VII Tahun Akademik 2013/2014 yang berjumlah 172 orang dan terdistribusi pada 6 kelas. Sample dalam penelitian ini berjumlah 45 mahasiswa. Pemilihan sampel dilakukan secara proportional random sampling. Pengukuran penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD dilakukan dengan menggunakan instrumen tes penguasaan berbentuk tes pilihan ganda (multiple choice test). Instrumen ini telah memenuhi syarat berdasarkan uji validitas butir dan reliabilitas instrumen. Sedangkan tehnik analisis data untuk menguji hipotesis dilakukan menggunakan uji-t satu sampel (t-test one sample). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah data dianalisis dan dideskripsikan serta dibandingkan berdasarkan mean dan standar deviasi terdapat penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD cenderung sedang. Sedangkan saat dibandingkan berdasarkan kriteria penguasaan matematika diperoleh hasil bahwa penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD berada pada kriteria cukup. Kriteria ini ditunjukkan dengan skor rata-rata hasil penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD yakni 58,67% dari skor rata-rata nilai ideal. Dengan demikian hipotesis penelitian diterima dan disarankan kepada peneliti lain untuk mengadakan penelitian lanjutan dan lebih fokus pada materi tertentu guna mengetahui lebih dalam tingkat penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD. Kata Kunci : Penguasaan Matematika, Matematika SD.

3 Matematika sebagai bagian tak terpisahkan dari system pendidikan nasional, memegang peranan yang sangat penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, konsep dan prinsip matematika banyak digunakan dan diperlukan. Sepanjang peradaban manusia, prinsip, konsep dan perhitungan matematika tidak pernah dilupakan, justru semakin tinggi peranannya. Matematika telah menjadi salah satu pelajaran wajib di setiap jenjang sekolah, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga Perguruan Tinggi. Porsi pelajaran yang diberikan pun menempati porsi tertinggi hampir disemua jenjang pendidikan. Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) misalnya, merupakan jenjang pendidikan pertama bagi anak untuk mengenal ilmu pengetahuan. Sekolah dasar amat sangat berperan dalam memberikan pengetahuan dan ilmu yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Terutama dalam hal ini materi matematika, yang amat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, sehingganya memerlukan guru yang benar-benar berkompeten untuk menyalurkan pengetahuan tersebut kepada peserta didik. Guru harus benar-benar mengetahui seluk beluk ilmu yang akan diajarkan kepada siswa. Diharapkan pula, guru tidak hanya pintar untuk mengajar, melainkan juga pintar untuk mendidik. Penguasaan terhadap materi yang akan diajarkan, merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan dari peningkatan mutu guru SD. Karena itu guru SD hendaknya sudah harus memahami tiap-tiap mata pelajaran yang wajib diajarkan di SD. Dalam hal ini, mahasiswa PGSD yang merupakan calon guru SD, sesudah perkuliahan matematika seharusnya telah menguasai matematika di SD, sehingga dapat mengajarkanya dengan benar. Persoalan yang mengemuka saat ini, masih banyak siswa yang masih menganggap matematika sebagai pelajaran yang menakutkan. Banyak faktor yang menjadi penyebab utama mengapa matematika begitu sulit untuk diajarkan, diantaranya kemampuan siswa, tingkat penguasaan guru terhadap materi yang akan diajarkan, serta metode guru saat mengajarkan.

4 Menurut Abbas (2007: 65), rendahnya perolehan hasil belajar matematika tentu tidak terlepas dari fungsi dan peranan guru dikelas dalam mendidik, mengajar dan melatih siswa untuk memperoleh pengetahuan yang diperlukan dalam mempelajari materi yang diberikan. Karena itu, guru harus memiliki kompetensi yang memadai dalam melaksanakan tugas. Penguasaan guru terhadap materi yang akan diajarkan sangat penting dalam proses pembalajaran. Namun realitanya, masih terdapat guru SD yang belum terlalu menguasai materi matematika yang akan diajarkan. Tingkat penguasaan guru yang masih kurang ini, justru melahirkan kebiasaan lain yang kian menggejala, dimana guru lebih fokus belajar untuk menguasai materi sebelum mengajarkan materi tersebut kepada siswa. Di malam hari guru cenderung lebih sibuk dan materi, namun disatu sisi justru mengabaikan waktu luang untuk merenungkan metode dan model seperti apa yang pas untuk digunakan pada proses pembelajaran materi tersebut. Hal ini secara tidak langsung justru berakibat pada kurangnya penguasaan siswa terhadap materi tersebut sebab cara guru menyampaikan materi tidak efektif. Karena guru hanya fokus belajar untuk menguasai sebelumnya, maka yang menguasai materi tersebut hanya guru. Dari latar belakang ini, penulis memandang perlu adanya pengamatan dan penelitian terhadap penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD, untuk mendeskripsikan penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD berdasarkan indikator dan materi dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. 3.1 Populasi dan Sampel Populasi Menurut Sugiyono (2011: 80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

5 oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo semester VII tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah mahasiswa 272 orang yang tersebar pada 6 kelas, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Data Penyebaran Populasi Mahasiswa PGSD FIP UNG Semester VII Tahun Akademik 2013/2014 No. Kelas Populasi 1. A B C D E F 43 Jumlah 272 orang Sampel dan Teknik Sampling Suatu populasi yang besar dan luas jarang sekali memiliki karakteristik yang sama. Makanya diperlukan suatu tehnik pengambilan sampel yang dipandang bisa mendapatkan sampel representatif untuk penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian dan karakteristik populasi, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional random sampling yakni teknik yang dilakukan untuk memperoleh sampel yang representatif, seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masingmasing kelas populasi yang tersebar dalam 6 kelas. Dalam rangka penetapan sampel, Arikunto (2010: 104) mengemukakan bahwa apabila populasi lebih dari 100 orang maka sampel yang diambil adalah sebanyak 10 s/d 15 % atau 20 s/d 25 %. Sedangkan apabila populasinya kurang dari 100 orang maka sampelnya adalah seluruh populasi. Berdasarkan pendapat tersebut, sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 15 % dari jumlah populasi. Banyaknya sampel yang dipilih dapat dilihat pada perhitungan berikut. Penetapan sampel untuk kelas A dapat dilihat berdasarkan perhitunga;

6 Kelas A jumlah populasi = 50 mahasiswa Sampel = 50 x 15% Sampel = 50 Sampel = 7,5 dibulatkan menjadi 8 orang. Dengan cara yang sama seperti perhitungan di atas, penentuan sampel untuk masing-masing kelas dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Data Penyebaran Anggota Sampel Mahasiswa PGSD FIP UNG Semester VII Tahun Akademik 2013/2014. No. Kelas Populasi Sampel 1. A B C D E F 43 7 Jumlah 272 orang 45 orang Berdasarkan hasil perhitungan penentuan sampel sebagaimana yang tercantum dalam tabel tersebut, maka sampel pada penelitian ini berjumlah 45 dari jumlah populasi yang ada. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data tentang penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD. Data penguasaan matematika SD pada mahasiswa didapatkan melalui hasil tes. Djaali dan Puji Muljono (2010: 6) mengungkapkan, secara umum tes diartikan sebagai alat yang dipergunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan obyek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu. Tes disusun berdasarkan indikator penelitian dan bertitik tolak pada buku pendidikan matematika untuk PGSD dan buku paket matematika SD untuk siswa dan

7 guru sekolah dasar, yang kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing. Tes objektif tersebut dibuat sendiri oleh peneliti dalam bentuk tes pilihan ganda (multiple choice test). 3.3 Definisi Konseptual Penguasaan matematika merupakan kecakapan atau kemampuan yang lahir dari kepandaian dan pengetahuan dalam memecahkan atau menyelesaikan suatu objek. Adapun indikator yang digunakan dalam pengukuran penguasaan matematika pada penelitian ini adalah indikator penguasaan fakta matematika, penguasaan konsep matematika, penguasaan operasi matematika dan penguasaan prinsip matematika. 3.4 Definisi Operasional Data penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD yang diteliti pada penelitian ini, diperoleh dengan mengunakan tes objek dan wawancara. Tujuan wawancara itu sendiri untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menyebabkan rendahnya penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD. Instrumen memperoleh data penguasaan matematika SD ini disusun berdasar indikator yang ada. Selain itu, deskripsi penguasaan matematika akan dijabarkan berdasarkan penguasaan indikator dan penguasaan materi matematika. 3.5 Uji Validitas Empiris Setelah tes selesai disusun, tes diuji dengan validitas empiris. Tujuan melakukan pengujian validitas empiris adalah untuk mengetahui apakah instrumen tersebut layak untuk dijadikan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Test diujikan pada 30 orang sampel diluar dari sampel yang akan diuji Uji Validitas Butir Untuk menghitung validitas butir instrumen penguasaan matematika menggunakan rumus Korelasi point biserial yaitu: M p M t p rpbis (Arikunto, 2011: 79) S q dimana : t r pbis = Koefisien korelasi point biserial

8 M p = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab benar item korelasinya dengan tes M t = Mean skor total (Skor rata-rata dari seluruh pengikut tes) S t = Standar deviasi skor total p = Proporsi subjek yang menjawab benar q = Proporsi subjek yang menjawab salah ( q = 1 p ) Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan ( dk = n 2 ) Kaidah keputusan: Jika r hitung > r daftar berarti valid, sebaliknya r hitung < r daftar berarti tidak valid. Dengan bantuan program Microsoft Exel For Windows 2007, dari hasil uji coba test yang dilakukan pada jumlah sampel 30 mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo diluar sampel, diperoleh bahwa dari 40 item soal, terdapat 25 item soal diantaranya valid dan cukup baik sebagai alat pengumpul data, karena memenuhi r daftar < r hitung. Sementara 15 item soal lainnya memenuhi r daftar r hitung sehingga dinyatakan tidak valid Uji Reliabilitas Instrumen Tujuan melakukan pengujian reliabilitas instrumen adalah untuk melihat apakah tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk menghitung reliabilitas instrumen menggunakan Metode Kuder Richardson-20 (KR-20). 2 st 2 1 st k pq r 11 (Sugiyono, 2009: 359) k dimana: r 11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh item pq = Jumlah hasil kali p dan q k = Banyaknya item = varians total s 2 t

9 Uji reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan kepercayaan untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Klasifikasi besarnya koefisien reabilitas berdasarkan patokan menurut J.P Guilford sebagaimana yang dikutip Hapsari (2013:26) berikut ini : r < 0,20 : tingkat reliabilitas sangat rendah 0,20 r < 0,40 : tingkat reliabilitas rendah 0,40 r < 0,70 : tingkat reliabilitas sedang 0,70 r < 0,90 : tingkat reliabilitas tinggi 0,90 r 0,100 : tingkat reliabilitas sangat tinggi Dari hasil perhitungan data hasil uji coba instrumen tes, diperoleh nilai r 11 sebesar 0,8928, maka instrumen tes yang dibuat mempunyai derajat reliabilitas tinggi, artinya instrumen tersebut baik bila dikembangkan dalam pengambilan data. 3.6 Teknik Analisis Data Analisis data penguasaan matematika SD pada Mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo semester VII tahun akademik 2013/2014 yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2009:29), statitistik deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa menganalisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Analisis data dengan statistik deskriptif dilakukan untuk menyajikan data setiap variabel dalam besaran-besaran statistik seperti rata-rata (mean), nilai tengah (median), frekuensi terbanyak (modus), simpangan baku (standar deviasi), dan menvisualisasikannya ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram. 3.7 Hipotesis Deskriptif Hipotesis penelitian ini dinyatakan dalam bentuk hipotesis deskriptif-statistik sebagai berikut: H 0 : µ > 70 % H a : µ 70 %

10 Dibaca: Hipotesis nol untuk parameter populasi berbentuk proporsi (70%: proporsi) lebih tinggi dari 70%, dan hipotesis alternatifnya, untuk populasi yang berbentuk proporsi lebih kecil atau sama dengan 70%. 3.8 Pengujian Hipotesis Menurut Sugiyono (2009:94), pengujian hipotesis deksriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu sampel. Sehingga kesimpulan yang bisa ditarik nanti adalah apakah hipotesis yang diuji itu dapat digeneralisasi atau tidak. Bila H a diterima berarti dapat digeneralisasikan. Dalam pengujian hipotesis ini, variabel penelitiannya bersifat mandiri, oleh karena itu hipotesis penelitian tidak berbentuk perbandingan ataupun hubungan antar dua variabel atau lebih. Karena mengunakan statistik parametris, untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini peneliti mengunakan t-test one sampel atau uji-t satu sampel (Sugiyono: 2009:96). Rumusnya sebagai berikut: o t (Sugiyono, 2009: 96) s n Dimana: t s n o = nilai t yang dihitung = nilai rata-rata = nilai yang dihipotesiskan = simpangan baku sampel = jumlah anggota sampel HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini, diperoleh skor minimum 8 dan skor maksimum 22. Dari rentang skor minimum dan skor maksimum diperoleh rata-rata sebesar 14,4, median 14, modus 13,167. Perhitungan selanjutnya diperoleh standar deviasi sebesar 3,538 dan varians sebesar 12,52.

11 Adapun sebaran data pada daftar distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan pada histogram berikut ini: Gambar 4.1 : Histogram Data Hasil Penelitian Penguasaan Matematika SD pada Mahasiswa PGSD Pengujian Hipotesis Penelitian Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t. Dari perhitungan pada lampiran diperoleh nilai t hitung = -39,734. Dari tabel daftar distribusi t diperoleh t tabel = - 1,684. Dengan membandingkan harga t hitung dan t tabel maka diperoleh -t tabel > t hitung. Artinya t hitung berada di daerah penolakan H Daerah H o -39,74-1,684 0 Gambar 4.2 Kurva Penerimaan dan Penolakan H Berdarkan gambar tersebut, terlihat bahwa t hitung ternyata jatuh pada penerimaan H a. Dengan demikian H 0 ditolak dan H a diterima.

12 4.3 Pembahasan Secara umum berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria diantaranya sebanyak 7 mahasiswa mendapat skor tinggi, 30 mahasiswa memperoleh skor sedang, dan 8 mahasiswa memperoleh skor rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD cenderung sedang. Selain itu jumlah skor seluruh responden yang dicapai 660 atau 58,67% dari 1125 skor ideal seluruh item soal. Dengan membandingkan skor seluruh responden dengan kriteria penguasaan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa skor penguasaan matematika sd pada mahasiswa PGSD berada pada kriteria cukup. Untuk kriteria penguasaan matematika berdasarkan indikator, penguasaan matematika pada soal kategori fakta sebagian besar responden memenuhi kriteria sedang yakni sebanyak 26 responden, penguasaan konsep matematika memenuhi kriteria sedang dengan 24 responden, penguasaan operasi matematika memenuhi kriteria sedang dengan 31 responden, dan penguasaan prinsip matematika memenuhi kriteria sedang 35 responden. Penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD berdasarkan keseluruhan indikator yang ada secara umum berada pada kategori sedang. Sedangkan untuk kriteria penguasaan matematika berdasarkan materi, penguasaan matematika pada materi bilangan memenuhi kriteria sedang dengan 27 responden, penguasaan pada materi geometri memenuhi kriteria sedang dengan 33 responden, dan penguasaan pada materi pengukuran memenuhi kriteria sedang dengan 28 responden. Dengan melihat rumusan hipotesis pada penelitian ini, dapat langsung ditentukan bahwa pengujian hipotesis ini mengunakan uji pihak kiri. Hal ini berpedoman pada pendapat Sugiyono (2009:102) bahwa uji pihak kiri digunakan apabila hipotesis nol (H 0 ) berbunyi lebih besar (>) dan hipotesis alternatifnya (H a ) berbunyi lebih kecil atau sama dengan ( ). Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan kata paling tinggi. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-satu sampel dengan, ; dan kriteria pengujian jika - maka diterima dan ditolak. Dari hasil pengujian terhadap hipotesis penelitian diperoleh nilai t hitung = -39,74. Dari tabel daftar distribusi t diperoleh t tabel = -1,684. Dengan

13 membandingkan harga t hitung dan t tabel maka diperoleh t tabel > t hitung dapat dikatakan bahwa H o ditolak dan H a diterima. Sehingga bisa disimpulkan penguasaan matematika sd pada mahasiswa PGSD berada di bawah 70 % dari rata-rata nilai ideal. Dengan perolehan 58,67% dari skor rata-rata nilai ideal, mengindikasikan bahwa penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD masih tergolong cukup. Meski demikian berdasarkan data yang penulis peroleh dalam penelitian ini, penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD pada materi dan indikator tertentu masih rendah, terutama berada pada soal-soal dengan kategori indikator penguasaan konsep dan penguasaan prinsip. Khusus pada materi, rendahnya penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD berada pada materi operasi pada pecahan, geometri dan pengukuran. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya penguasaan matematika SD pada mahasiwa PGSD tersebut diantaranya; karena mahasiswa banyak yang lupa dengan materi, lupa rumus, tidak memahami soal matematika, salah satu mata pelajaran yang paling banyak dihindari, lingkungan belajar yang kurang mendukung, dan juga faktor dosen pengajar yang kurang memberikan penjelasan secara mendetail. PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang ada dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat jumlah skor seluruh responden yang dicapai 660 atau 58,67% dari 1125 skor ideal seluruh item soal. Dengan perolehan 58,67% dari skor rata-rata nilai ideal tersebut, turut serta mengindikasikan bahwa penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD masih tergolong cukup. Penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD berdasarkan keseluruhan indikator yang ada secara umum berada pada kategori sedang. Sedangkan untuk kriteria penguasaan matematika berdasarkan materi juga memenuhi kriteria sedang. Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya penguasaan matematika SD pada mahasiwa PGSD tersebut diantaranya; karena mahasiswa banyak yang lupa dengan materi, lupa rumus, tidak memahami soal matematika, salah satu mata pelajaran yang paling banyak dihindari, lingkungan belajar yang kurang mendukung, dan juga faktor dosen pengajar yang kurang memberikan penjelasan secara mendetail.

14 5.2 Saran Berdasarkan temuan, pembahasan dan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1) Diperlukan upaya mempersiapkan calon guru dengan mengembangkan pola pembelajaran yang mengaktualisasikan penguasaan matematika sd pada mahasiswa PGSD. 2) Kepada Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo untuk lebih memperhatikan penguasaan mahasiswa khususnya pada mata pelajaran matematika. Peneliti juga menyarankan agar Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo untuk bekerjasama dengan Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Gorontalo. Dimana kerjasama dalam hal ini berbentuk mengirimkan tenaga pengajar demi meningkatkan penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD. 3) Dosen mata kuliah matematika diharapkan kiranya agar dapat membuat atau mendesain lingkungan belajar yang baik, demi meningkatkan penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD. 4) Kepada peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, diharapkan agar dapat memfokuskan penelitian pada pokok-pokok materi matematika SD. Hal ini untuk mengetahui secara detail sejauh mana tingkat penguasaan matematika SD pada mahasiswa PGSD berdasarkan materi. DAFTAR PUSTAKA Abbas, Nurhayati Kompetensi Guru Matematika SMP Negeri di Provinsi Gorontalo. Jurnal Penelitian dan Pendidikan, Volume 4, Nomor 1, Maret 2007, ISSN X, hlm Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali dan Puji Muljono Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Tersedia dalam diakses tanggal 17 Februari Sugiyono Statistika Untuk Penelitian, Cet. 15. Bandung: CV. Alfabeta Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo pada Mahasiswa semester VII tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo pada Mahasiswa semester VII tahun akademik 2013/2014. 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo pada Mahasiswa semester VII tahun akademik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan mengetahui materi apa saja yang belum dikuasai oleh mahasiswa PGSD. Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan mengetahui materi apa saja yang belum dikuasai oleh mahasiswa PGSD. Data 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 1. Dekripsi Penguasaan Matematika Pada bab 1 telah dijelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penguasaan matematika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N I Tapa kelas VIII tahun ajaran 2012-2013selama kurang lebih 2 (dua) bulan. 3.2. Metode dan Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen (experimental research). Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitan Menurut Sogiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semester ganjil Tahun Ajaran pada semester ganjil. bulan (Desember-Januuari 2014) Tahun Ajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semester ganjil Tahun Ajaran pada semester ganjil. bulan (Desember-Januuari 2014) Tahun Ajaran 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kota Gorontalo, pada semester ganjil Tahun Ajaran 2013-2014 pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti jalan yang ditempuh atau dilewati. Sedangkan penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang termasuk dalam jenis penelitian pra-eksperimental dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design dengan bentuk One-Shoot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan) dimana dalam design penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN X O BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini berdesain One-Shot Case Study. yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan menempatkan obyek secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data pada penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data pada penelitian ini berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Menurut Juliansyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Keefektifan Penerapan Kombinasi Metode Numbered Head Together dan Index Card Match dalam meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif Akidah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 34

Lebih terperinci

X O 1. Keterangan : O 1 O 2

X O 1. Keterangan : O 1 O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang termasuk dalam jenis pendekatan pre-eksperimen dengan desain intact-group

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti, mulai dari perumusan masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Pendekatan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini,penulis menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang padasarnya mengunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan selama bulan november hingga desember 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan selama bulan november hingga desember 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan selama bulan november hingga desember 2012. 3.1.2 Tempat Adapun tempat pelaksaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan adalah metode studi eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sisitematis, logis dan teliti didalam melakukan kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 01-013. 3.1. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk menentukan kualitas tes matematika soal ujian madrasah 2012/2013 di MAN Wonosobo. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam Malik No. 12 Medan. Penelitian ini pelaksanaannya pada Tahun Pelajaran 2013/2014,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo Tahun Pelajaran 01/013. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian. Mengetahui penggunaan media charta dan strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping) terhadap peningkatan hasil belajar siswa Kelas XI di MAN Kendal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gorontalo, karena pada sekolah tersebut kemampuan pemecahan masalah matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara spesifik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dalam pendidikan diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 36. Jenis penelitian ini merupakan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam YLPI Pekanbaru yang beralamat di Jalan Prof. Mhd.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian survei. Penelitian survei merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala gejala yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN 7 Bandung yang berlokasi di Jl. Lengkong Kecil No. 53 Bandung, dengan subjek penelitian siswa kelas XI (laki-laki

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA PADA KONSEP TURUNAN FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BONGOMEME

ANALISIS KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA PADA KONSEP TURUNAN FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BONGOMEME ANALISIS KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA PADA KONSEP TURUNAN FUNGSI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BONGOMEME Vinny Purwandari Goma Nurhayati Abbas Yus Iryanto Abas Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tujuan tertentu. 1 Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.I. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Global Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Global Limboto BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Global Limboto Kabupaten Gorontalo dengan pertimbangan tingginya angka kejadian diare selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan quasi experiment, rancangan yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan quasi experiment, rancangan yang digunakan 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan quasi experiment, rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest Eqiuvalent Group Design,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan respon terhadap kegiatan belajar mengajar. 24 Inti dari penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan respon terhadap kegiatan belajar mengajar. 24 Inti dari penelitian ini adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu hasil penelitian yang diperoleh berupa angka pengelolaan pembelajaran, ketuntasan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan metode korelasional. Teknik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental. Desain penelitian ini adalah Posttest-Only Control Design. Dalam desain ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Peran metode penelitian sangat diperlukan untuk menghimpun data dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan memberikan petunjuk tentang bagaimana penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran Student Team Heroic Leadership dan pemberian tugas terstruktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. 44

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti dapat melakukan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pembuatan (Research and Development). Penelitian pembuatan sebagai suatu proses untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Arifin (011:68), metode eksperimen merupakan cara praktis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010:160). Sedangkan menurut Sugiyono (2013:3),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JenisdanPendekatanPenelitian Menurut ragam penelitian ditinjau dari bidangnya, penelitian ini termasuk dalam bidang penelitian akademis atau pendidikan. Ditinjau dari tempatnya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 013/014 mulai tanggal 9 April 014 sampai 0 Mei 014 di SMPN 1 Inuman yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Tempat penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Suharsini Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan

Lebih terperinci