BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan selama bulan november hingga desember 2012.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan selama bulan november hingga desember 2012."

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan selama bulan november hingga desember Tempat Adapun tempat pelaksaan penelitian dalam hal ini dilaksanakan di SMPN 2 Walea Besar. 3.2 Populasi Dan Sampel Populasi Menurut Darminto populasi merupakan bagian secara keseluruhan objek penelitian yang akan dikenai treatment dalam penelitian (Darminto:2011), sehingga itu yang akan di jadikan populasi target didalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMPN 2 Walea Besar serta populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas 8 yang secara umum berjumlah 67 dan tersebar di 2 kelas Sampel Sampel merupakan Bagian secara khususr dari keseluruhan populasi yang diberi treatment dalam penelitian, Arikunto (2002:115) mengemukakan tentang tetapan sampel sebagai berikut: apabila jumlah populasi kurang dari 100, maka yang menjadi sampel adalah keseluruhan dari populasi atau disebut sampel total, sedangkan apabila jumlah populasi lebih dari 150 maka hanya diambil 10%-15% atau 20%-25%. Agar diperoleh sampel yang representatif, seimbang dan sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing kelas populasi yang tersebar dalam 2 kelas, maka teknik sampling 32

2 33 yang digunakan adalah Proporsional Random Sampling. Jadi banyaknya sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat ditentukan melalui perhitungan di bawah ini: Sampel = 30,15 orang 30 orang sampel = 67% Xpopulasi sampel = 67 X Variabel Penelitian a. Definisi Konseptual Kemampuan spasial siswa adalah kemampuan untuk mengambarkan dalam pikiran bentuk dari berbagai benda, bagaimana dimensi, koordinat, proporsi, pergerakan dan tekstur fisik dari benda. Ini juga terkait dengan kemampuan untuk mengimajinasikan benda yang berotasi dalam ruang, bergerak dalam halang rintang, dan melihat benda dalam perspektif tiga dimensi. b. Definisi Operasional Salah satu aspek dari kognisi adalah kemampuan spasial. Kemampuan spasial sebagai konsep abstrak yang di dalamnya meliputi hubungan spasial (kemampuan untuk mengamati hubungan posisi objek dalam ruang), kerangka acuan (tanda yang dipakai sebagai patokan untuk menentukan posisi objek dalam ruang), hubungan proyektif (kemampuan melihat objek dari berbagai sudut pandang), konservasi jarak (kemampuan untuk memperkirakan jarak antara dua titik), representasi spasial (kemampuan untuk mempresentasikan hubungan spasial dengan memanipulasi secara kognitif), rotasi mental (membayangkan perputaran objek dalam ruang).

3 34 c. Kisi-kisi Instrumen Tes kemampuan Spasial Langkah awal yang dilakukan dalam penyusunan instrumen kemampuan spasial dan untuk mendapatkan tes yang sesuai dengan indikator dan materi yang akan diteliti, maka dibuat kisi-kisi instrumen tes kemampuan spasial kisi-kisinya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Kemampuan Spasial Indikator Nomor Soal Ket -Kemampuan untuk mengamati hubungan posisi 1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,12,13,14 13 Nomor objek dalam ruang Pengelompokkan 15,9,16,17,18,19,20,21 8 Nomor Gambar dalam Ruang -kemampuan mengidentifikasi 22,23,24,25,26,27,28,29,30 9 Nomor gambar dalam ruang Variabel Hasil Belajar Matematika Siswa Hasil belajar matematika siswa diperoleh melalui teknik dokumentasi. Dan yang akan dijadikan dokumentasi adalah hasil ujian semester ganjil siswa kelas 8 SMP NEGERI 2 Walea Besar tahun ajaran a. Definisi Konseptual Hasil belajar matematika adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mengikuti kemampuan pembelajaran matematika selama kurun waktu tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini meliputi ranah kognitif yang meliputi: ingatan, pemahaman, dan penerapan terhadap materi pelajaran.

4 35 b. Definisi Operasional Hasil belajar matematika adalah kemampuan siswa kelas 8 SMP NEGERI 2 Walea Besar dalam menjawab soal ujian semester pada mata pelajaran matematika yang mencakup ranah kognitif berupa ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. c. Kisi instrumen Tes hasil belajar matematika adapun kisi-kisi untuk instrumen tes hasil belajar matematika khusus bangun ruang nampak pada tabel berikut ini. Tabel 3.4 KISI-KISI INSTRUMEN HASIL BELAJAR MATEMATIKA No soal Indikator Butir soal Aspek Jumlah Soal Kognitif 1. Mendefinisikan jumlah rusuk bangun prisma, C1 3,4,19 jarring-jaring kubus 2. Menerapkan rumus luas permukaan bola dalam C3 25 pemecahan masalah 3. Menghitung luas sisi balok, selimut tabung, C2 2,10,16,17,20,21,27,29 kerucut 4. Menghitung volume tabung, kerucut C2 7,8,15,28 5. Menghitung luas permukaan prisma dan sisi tabung, limas,kulit bola C2 6,9,13,14,21,25 6. Menghitung volume limas, bola C2 11,12,26 7. Menghitung panjang jari-jari bola jika C2 22 diketahui volume bola 8. Menghitung luas sisi kubus C Menentukan tinggi prism, kerucut, bola C3 5,18,30

5 Metode Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian, maka melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui berapa besar hubungan kemampuan spasila siswa terhadap hasil belajar matematika. Untuk itu metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan korelasional. 3.5 Desain Penelitian X r Y Keterangan: X : variabel bebas, (Kemampuan spasial siswa) Y : variabel teikat, (hasil belajar matematika) r : koefisien korelasi 3.6 Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini terdiri dari data kemampuan spasial peserta didik dan data hasil belajar matematika. Pengumpulan masing-masing data diatas dilakukan dengan menggunakan instrumen tes. Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang pengetahuan awal dan hasil belajar mata pelajaran matematika pada lampiran Variabel Kemampuan spasial siswa Aturan skoring harus ditentukan dalam pengembangan spesifikasi. Pengukuran adalah pemberian angka pada objek-objek atau kejadian-kejadian menurut aturan Kerlinger (dalam

6 37 Purwanto, 2011: 89) dan aturan scoring menjadi aturan mengubah gejala kualitatif menjadi ukuran kuantitatif. Misalnya 1. Pada sebuah tes, bila seorang peserta menjawab benar dalam sebuah butir diberikan skor 1 (satu) dan bila salah 0 (nol). Bila kemungkinan menebak tidak diperhitungkan maka kesalahan menjawab tidak dikenakan denda, sebaliknya dikenakan denda, Sebelum Tes diedarkan nantinya pada anggota sampel, terlebih dahulu Tes diuji kesahian dan keterandalannya. Pengujian ini adalah sebagai pemenuhan syarat validitas dan reliabilitas. Dmana validitas menyatakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrmen, sedangkan reabilitas menunjukkan pada suatu pengetahuan bahwa suatu instrumen cukup dapat diercaya untuk dapat digunakan dalam pegumpulan data. Pengujian validitas tes lebih ditiitk beratkan pada uji kesejajaran skor antara iitem dengan skor total dari item. Penilaian validitas tes dilakukan dengan analisis rasional, dimana yang menjadi tolak ukur penilaian bukanlah ukuran skor atau ukuran statistik, melainkan suatu yang lebih bersifat kualitatif. Dalam analisis ini yang dijadikan tola ukur adalah indikator-indikator yang ada. Untuk menghitung validitas instrument tes kemampuan spasial dengan menggunakan rumus Korelasi Poin Biserial adalah r pbis = X i X t S t p i q i (Arikunto, 2002: 144) keterangan :

7 38 r pbis = koefisien korelasi M p = rata-rata skor subjek yang menjawab benar M t = rata rata skor subjek yang menjawab salah S t = Simpangan baku skor total p = proporsi jawaban yang benar terhadap semua jawaban q = proporsi jawaban yang salah terhadap semua jawaban (q = 1-p) kriteria pengujian r hitung > r tabel maka korelasi signifikan item dinyatakan valid. r hitung r tabel maka korelasi tidak signifikan item dinyatakan tidak valid. Sedangkan pengujian realibilitas angket digunakan rumus KR20 yakni: r 11 = n n 1 s t 2 pq s t 2 (Purwanto, 2011:169) Dimana, r 11 = reliabilitas instrument k = banyaknya butir soal p = proporsi jawaban benar pada butir tes tertentu = banyaknya yang menjawab benar N q = proporsi jawaban salah pada butir tes tertentu = 1-p 2 s t = varians total instrument Kriteria koefisien reliabilitas berdasarkan patokan menurut J.P Guilford sebagaimana yang dikutip Sulistyowati dalam Muhsin (2011: 27) adalah sebagai berikut:

8 39 r < 0,20 : tingkat reliabilitas sangat rendah 0,21 r < 0,40 : tingkat reliabilitas rendah 0,41 r < 0,70 : tingkat reliabilitas sedang 0,71 r < 0,90 : tingkat reliabilitas tinggi 0,91 r < 0,100 : tingkat reliabilitas sangat tinggi Kemampuan Spasial Tabel 3.3 kisi kisi Instrumen Kemampuan Spasial Indikator Nomor Soal Ket -Kemampuan untuk 1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,12,13, 13 Nomor mengamati hubungan 14 posisi objek dalam ruang Pengelompokkan 15,9,16,17,18,19,20,21 8 Nomor Gambar dalam Ruang -kemampuan 22,23,24,25,26,27,28,29,30 9 Nomor mengidentifikasi gambar dalam ruang 3.6 Hasil Uji Coba Lapangan a. Pengujian Validitas Butir Uji coba instrument kemampuan spasial siswa dilaksanakan pada 30 orang responden pada siswa SMPN Negeri 2 Walea Besar kelas VII tahun pelajaran Instrument ini berisi 30 butir soal. Tes kemampuan Spasial berbentuk pernyataan dilengkapi dengan 2 alternatif jawaban, yaitu yang salah di beri skor 0 dan yang benar diberi skor 1 Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel For Windows 2007, dari 30 butir yang diujikan kepada 30 siswa (responden) diperoleh 23 butir soal yang dinyatakan valid tersebut adalah butir 1,2,4,6,7,9,10,12,13, 14, 16, 17, 18, 19,20, 21, 23, , 27, 28, 29, 30 Hasil perhitungan disajikan pada lampiran 2. b. Pengujian Reliabilitas Instrumen

9 40 Pengujian reliabilitas instrument kemampuan spasial, setelah butir yang tidak valid dihilangkan menggunakan formula KR 20 dengan bantuan program Microsoft Excel For Windows Dari hasil perhitungan diperoleh reliabilitas sebesar Sesuai dengan criteria pengujian maka perangkat instrument kemampuan spasial siswa memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Dengan memperhatikan hasil pengujian validitas dan reliabilitas empirik, maka 23 butir pernyataan kemampuan spasial siswa dinyatakan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai instrument penelitian. Hasil perhitungan disajikan pada lampiran 3. Indikator Nomor Soal Ket -Kemampuan mengamati untuk hubungan 1,2,4,6,7,10,12,13,14 9 Nomor posisi objek dalam Kemampuan Spasial ruang Pengelompokkan Gambar dalam Ruang -kemampuan mengidentifikasi gambar dalam ruang 9,16,17,18,19,20,21 7 Nomor 23,24,26,27,28,29,30 7 Nomor

10 Teknik Analisis Data Data yang akan diperoleh pada penelitian nanti dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik yaitu statistik deskriptif dan inferensial Analisis Statistik Deskriptif Dimana analisis deskriptif dilakukan untuk menyajikan data setiap veriabel dalam besaranbesaran statistik sepeerti rata-rata (mean), nilai tengah (modus), dan sebagainya. Sedangkan analisis inferensial digunakan untuk menguju hipotesis penelitian. Sebelum pengujian hipotesis secara inferensial, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu pengujian normalitas galat regresi Uji Normalitas Galat Regresi Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas galat regresi dengan menggunakan uji Lilliefors (Sudjana, 2002:467). Uji normalitas galat regresi dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data dari populasi sebagai syarat untuk uji hipotesis. Hipotesis statistic yang diuji dinyatakan sebagai berikut: H 0 : populasi galat taksiran berdistribusi normal H 1 : populasi galat taksiran tidak berdistribusi normal Kriteria pengujiannya adalah H 0 diterima jika L 0 L tabel dan tolak H 0 jika L 0 > L tabel pada taraf nyata α yang dipilih. Melaksanakan perhitungan normalitas regresi Y dan X dengan menggunakan uji lilliefors dengan tahapan sebagai berikut: 1) Pengamatan X 1, X 2,, X n dijadikan bilangan baku z 1, z 2,z 3,,z n, dengan menggunakan rumus z = X i X S 2) Untuk bilangan baku dengan menggunakan daftar distribusi normal baku.

11 42 3) Menghitung proporsi z 1,z 2,,z n yang lebih kecil atau sama dengan z n 4) Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(z i ), maka S z i = banyaknyaz 1, z 2,, z i n 5) Menghitung selisih F(Zi) S(Zi) kemudian menentukan harga mutlaknya. 6) Mengambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Harga tersebut dinamakan L 0. Jika L 0 L daftar maka galat regresi berdistribusi normal, dan sebaliknya, jika L 0 > L darftar maka galat regresi tifak berdistribusi normal Analisis Statistik Inferensial 1. Uji Signifansi Dan Linearitas Regresi uji signifikansi dan liniearitas regresi dilakukan untuk mengukur derajat keeratan hubungan, memprediksikan besarnya arah hubungan antar variabel, serta meramalkan besarnya variabel terikat jika variabel bebas diketahui. a. Menetapkan persamaan, yakni sebagai berikut Persamaan umum regresi liniear, Y = a + bx (Riduwan, 2010:145) Dimana: Y = Subjek variabel terikat yang diproyeksikan X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan a = Nilai kosntanta harga Y jika X = 0 b =Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

12 43 Harga a dan b dapat dicari dengan rumus: a = Y i X i 2 X i X i Y i n X i 2 X i 2 (Riduwan, 2010:145) b = n X iy i X i Y i n X i 2 X i 2 (Riduwan, 2010:145) Dengan: a b X i Y i 2 X i X i Y i = Konstanta = Koefisien korelasi arah regresi = Jumlah nilai kemampuan spasial = Jumlah nilai hasil belajar = Jumlah kuadrat kemampuan spasial = Hasil kali antara nilai kemampuan spasial dengan hasil belajar b. Menguji signifikansi regresi (menguji keberartian koefisien arah regresi) Untuk menguji keberartian arah regresi Y = a + bx, menggunakan uji Fisher dengan rumus sebagai berikut: F hitung = RJK Reg (b\a ) RJK Res (Riduwan, 2010:97) Dimana: RJK Reg (b\a) = JK Reg b\a = b XY X Y n dan RJK Res = JK Res (n 2)

13 44 Keterangan: RJK Reg b\a RJK Res JK Reg b\a JK Res = rata-rata jumlah kuadrat regresi b a = rata-rata jumlah kuadrat sisa = jumlah kuadrat regresi b a = Y 2 JK Reg b\a = rata-rata jumlah kuadrat sisa Hipotesis yang diuji: Kriteria pengujian: JK Reg (a) = Y 2 = jumlah persamaan kuadrat regresi H 0 : model regresi tidak signifikan/berarti H 1 : model regresi signifikan/berarti n Jika F hitung F tabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang 1 dan sk penyebut = n - 2 maka regresi signifikan, dalam hal lain tidak signifikan. c. Menguji Linieritas persamaan regresi (keliniearan regresi) Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara variabel X dan variabel Y apakah benar-benar liniear. Hubungan antara kedua variabel tersebut dinyatakan oleh persamaan regresi dengan batas-batas keliniearan dan keberartian sebagaimana terdapat pada penjelasan rumus di bawah ini: Menggunakan uji Fisher dengan rumus Dimana: F hitung = RJK TC RJK E RJK TC = JK TC k 2 RJK E = JK E n k

14 45 JK E = Y 2 Y 2 k JK TC = JK Res JK E n Hipotesis yang diuji: H 0 : model regresi tidak berbentuk linear H 1 : model regresi berbentuk linear Kriteria pengujian: Jika F hitung F tabel maka H 1 diterima, dalam hal lain H 1 ditolak pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang k - 2 dan dk penyebut = n k. 2. Uji Hipotesis a. Menghitung koefisien korelasi Untuk mencari hubungan antara 2 variabel atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan diari hubungannya, (Sugiyono, 2009:224). Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dimana arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Dalam hal ini, peneliti akan menggunakan rumus berikut untuk menghitung koefisien korelasi. r xy = Dimana: xy x 2 y 2 (Sugiyono, 2009:228) r xy = korelasi antara variabel X dan variabel Y x y = x i X = y i y

15 46 r xy = n x i y i x i y i n x i 2 X i 2 n y i 2 Y i 2 (Sugiyono, 2009:228) Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara skor kemampuan spasial siswa dengan hasil belajar matematika X Y n = nilai tabel kemampuan spasial siswa = nilai tabel hasil belajar matematika = jumlah sampel Nilai r adalah: r 1 atau -1, yang bermakna: r = 0 r = 1 r = -1 : tidak ada hubungan/pengaruh antara variabel X dengan Y : hubungan/pengaruh positif sempurna antara variabel X dan Y : hubungan/pengaruh negative sempurna antara variabel X dengan Y Untuk memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang diperoleh besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan seperti pada tabel berikut. Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Cukup Tinggi 0,60 0,799 Tinggi 0,80 1,00 Sangat Tinggi (Riduwan,2010:110)

16 47 b. Menghitung koefisien determinasi Menghitung koefisien determinasi (r 2 ) dimaksudkan untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel kemampuan spasial siswa (X) dengan hasil belajar (Y). rumus yang digunakan adalah: Koefisien determinasi = r 2 x 100% c. Menguji signifikansi koefisien korelasi (menguji keberartian hubungan) Langkah-langkah yang digunakan untuk menguji keberartian koefisien korelasi adalah sebagai berikut: 1. Menentukan pasangan hipotesis yang diuji H 0 : koefisien korelasi tidak signifikan / berarti H 1 : koefisien korelasi signifikan / berarti 2. Uji T Untuk menguji keberartian korelasinya. Pengujian sinifikasi koefisien korelasi dapat dihitung dengan uji t yang rumusnya: t hitung = Keterangan: r n 2 1 r 2 (Sugiyono, 2009:230) t hitung r n = nilai t = nilai koefisien korelasi = jumlah sampel

17 48 Kriteria pengujian: Jika t hitung t tabel maka tolak H 0 artinya signifikan Jika t hitung t tabel maka terima H 0 artinya tidak signifikan Hipotesisi statistik H 0 : ρ 0 H 1 : ρ > 0 Keterangan ρ = koefisien korelasi populasi antara kemampuan spasial siswa terhadap hasil belajar matematika siswa H 0 =tidak terdapat hubungan antara kemampuan spasial siswa denagn hasil belajar matematika siswa H 1 = terdapat hubungan antara kemampuan spasial siswa dengan hasil belajar matematika siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N I Tapa kelas VIII tahun ajaran 2012-2013selama kurang lebih 2 (dua) bulan. 3.2. Metode dan Desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 01-013. 3.1. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.I. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan dengan siswa kelas IX sebagai objek penelitian. Pemilihan penelitian ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskripti dan statistik infernsial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan distribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013) 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di sekolah SMA Negeri sekota Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN 3 kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang . Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Peneliti mengambil lokasi penelitian di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Peneliti memilih lokasi ini guna mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gorontalo, karena pada sekolah tersebut kemampuan pemecahan masalah matematika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo pada Mahasiswa semester VII tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo pada Mahasiswa semester VII tahun akademik 2013/2014. 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo pada Mahasiswa semester VII tahun akademik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dipaparkan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk data atau fakta yang benar (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 32 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. penelitian ini termasuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti akan melihat apakah terdapat hubungan antara kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti akan melihat apakah terdapat hubungan antara kemampuan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian Deskriptif korelasional, karena dalam penelitian ini peneliti akan melihat apakah terdapat hubungan antara kemampuan matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian 1. Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat dan dapat dipercaya mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang empiris berdasarkan data atau fakta yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sesuai dengan pendapatnya Hadjar (1996 : 3) yang mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruksi di SMK Negeri 1 Balige pada tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Konstruksi di SMK Negeri 1 Balige pada tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini BAB III METOOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi di SMK Negeri 1 Balige pada tahun ajaran 01/013. Penelitian ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. 38 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 010.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian ini tidak ada perlakuan kepada variabel penelitian melainkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dalam pendidikan diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang telah dibagikan pada tanggal 16 November 2007 di kantor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode 93 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Pada proses penelitian hendaknya dapat menentukan suatu metode penelitian yang akan digunakan, hal ini berdasarkan pada suatu pemahaman bahwa metode

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data studi lapangan berupa data tentang penerapan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data studi lapangan berupa data tentang penerapan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data studi lapangan berupa data tentang penerapan sila ke-3, penerapan materi pendidikan kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:77) Quasi eksperimental design merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar. B. Waktu dan Tempat Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Sehubungan dengan itu, Sudjana (008 : 5) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian 31 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Bab berikut akan menjelaskan mengenai tempat dan waktu penelitian, strategi penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, analisa data serta populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Kata korelasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu correlation.dalam bahasa Indonesia sering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya bahwa penelitian ini terdiri dari dua perangkat data, yakni 1) Data Pola

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto dan survey. Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian seringkali disebut juga metodologi, adalah cara-cara untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas 95 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan peneliti adalah berkenaan dengan pengaruh motivasi guru dan intensitas penggunaan multimedia pembelajaran terhadap efektivitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data tentang kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ), sikap guru terhadap pekerjaan (X 2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, untuk mengungkapkan gejala-gejala serta hubungan antar variable

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa 7 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode dan Disain Penelitian. 3.. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 011/01 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data tentang Pemahaman terhadap Konsep Akhlaqul Karimah Siswa Kelas VIII SMP IT Al Ma ruf Candisari Mranggen Demak Sebelum melakukan penelitian dan memperoleh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif Verifikatif, dengan menggunakan metode pendekatan Ex Post Fakto dan Survey. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode 39 III. METODELOGI PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jalan Dr. Setiabudi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran Student Team Heroic Leadership dan pemberian tugas terstruktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian. 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Didalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih tempat penelitian di SMA Negeri 1 Tawangsari, yang terletak di Jalan Patimura No.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitan Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan data yang valid, benar serta dapat dipercaya tentang hubungan antara dividen per saham dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil belajar Ilmu Gizi Dasar yang dapat disumbangkan untuk Gizi Dalam Daur Kehidupan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan suatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan arahan pokok-pokok yang penulis teliti, sehingga akan memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah tergantung pada tujuan dari penelitian itu sendiri, mendesain berarti menyusun perencanaan

Lebih terperinci

Kualitatif, dan R & D, hlm. 14. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D, hlm. 14. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Ibādah Maḥḍah Aspek Kognitif pada Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 5 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian kali ini yaitu di SMK Negeri 6 Bandung kelas X Jurusan Teknik Bangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semester ganjil Tahun Ajaran pada semester ganjil. bulan (Desember-Januuari 2014) Tahun Ajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semester ganjil Tahun Ajaran pada semester ganjil. bulan (Desember-Januuari 2014) Tahun Ajaran 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kota Gorontalo, pada semester ganjil Tahun Ajaran 2013-2014 pada semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Layanan Bimbingan Kelompok Data variabel Layanan Bimbingan Kelompok menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 120 dan skor terendah adalah

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. dilapangan pada saat melakukan penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN. kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. dilapangan pada saat melakukan penelitian. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian, karena akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian, karena akan 70 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian, karena akan memberikan petujuk bagaimana penelitian tersebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post 6 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Sukardi (008: 157) metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam Malik No. 12 Medan. Penelitian ini pelaksanaannya pada Tahun Pelajaran 2013/2014,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian a. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri Kota Gorontalo pada siswa kelas I. Penetapan lokasi ini didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi lokasi penelitian adalah SMP Negeri 6 Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metoda dan Desain Penelitian. 3.. Metoda. Sugiyono (009: ) menyatakan bahwa Metoda penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang. Metode

Lebih terperinci

2. Penerapan Materi Pendidikan Kewarganegaraan

2. Penerapan Materi Pendidikan Kewarganegaraan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi regresi. Penilitian ini dimulai dari berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan maksud dari istilah yang menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Berdasarkan dari permasalahan yang akan diteliti, jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian ex-post facto. Karena penelitian ini

Lebih terperinci

PENGUASAAN MATEMATIKA SD PADA MAHASISWA PGSD (Penelitian Pada Mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo Semester VII Tahun Akademik 2013/2014)

PENGUASAAN MATEMATIKA SD PADA MAHASISWA PGSD (Penelitian Pada Mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo Semester VII Tahun Akademik 2013/2014) LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL PENGUASAAN MATEMATIKA SD PADA MAHASISWA PGSD (Penelitian Pada Mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo Semester VII Tahun Akademik 2013/2014) Oleh:Donald Qomaidiansyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Syaodih Sukmadinata, N (2005:52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal 17 September 2013 sampai dengan 1 Oktober 2013. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan hasil studi lapangan berupa data tentang pengaruh pelaksanaan shalat Dhuha terhadap akhlak siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berbentuk kuantitatif yang bersifat regresional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

Lebih terperinci

Selalu (SL) 4 Sering (S) 3 Kadang kadang (KD) 2 Tidak Pernah (TP) 1

Selalu (SL) 4 Sering (S) 3 Kadang kadang (KD) 2 Tidak Pernah (TP) 1 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang perhatian orang tua, bimbingan belajar dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci