Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Dengan Sistim Pembiayaan Bersama BAB I PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Dengan Sistim Pembiayaan Bersama BAB I PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan tugas dan fungsi penelitian, Badan Litbang Pertanian terus berupaya mempertajam program dan orientasi penelitian ke arah penciptaan teknologi yang siap pakai agar lebih efektif dan efisien untuk merespon tuntutan kebutuhan pengguna terutama kebutuhan agribisnis dan agroindustri. Upaya ini sangat penting dalam rangka efisiensi dan efektivitas penggunaan sumberdaya penelitian yang terbatas dalam memenuhi kebutuhan teknologi yang semakin meningkat terutama dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perdagangan dan tumbuhnya blok-blok pasar bebas. menyadari bahwa selama ini teknologi yang dihasilkan dari kegiatan penelitian cukup banyak, namun adopsinya masih kurang memadai. Kegiatan penelitian dan pengembangan tidak dapat sepenuhnya ditangani sendiri, oleh karena itu perlu melakukan kerjasama dengan berbagai pihak terkait dan pengguna di dalam negeri. Kegiatan penelitian dengan sistim pembiayaan bersama (cost sharing) diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif dunia usaha dan institusi pengguna teknologi lainnya dalam pembangunan pertanian umumnya serta penelitian dan pengembangan pertanian khususnya. Agar dapat memperoleh manfaat yang optimal dari kegiatan kerjasama maka perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Dengan Sistim Pembiayaan Bersama antara Badan Litbang Pertanian dan Mitra Kerjasama. B. Maksud dan Tujuan Petunjuk ini dimaksudkan untuk dapat dijadikan dasar dalam penanganan kerjasama penelitian dengan Swasta (Dunia Usaha, Koperasi, LSM), Instansi Pemerintah (Lembaga Penelitian,

2 Pemda, BUMN), dan Perguruan Tinggi (Negeri dan Swasta) yang mana pembiayaan berasal dari kedua belah pihak. Selain itu petunjuk ini mempunyai tujuan sebagai berikut: a. Meningkatkan kemampuan mitra dan sumberdaya penelitian agar lebih efektif dan efisien. b. Mendorong mitra dan institusi lainnya serta peneliti Badan Litbang Pertanian untuk selalu berpikir dinamis dan kreatif dalam menanggulangi permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian umumnya serta pengembangan agribisnis dan agroindustri khususnya. c. Mempercepat diseminasi dan alih teknologi dari Badan Litbang Pertanian kepada pengguna serta membuka peluang bagi para peneliti untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. d. Untuk memperoleh umpan balik bagi Badan Litbang Pertanian tentang kebutuhan mitra. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup kerjasama penelitian dan pengembangan dengan sistim pembiayaan bersama meliputi antara lain : kerjasama dengan Swasta (Dunia Usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Koperasi), Instansi Pemerintah (Lembaga Penelitian, Ditjen, Pemda, Dinas, BUMN, BUMD), serta Perguruan Tinggi (Swasta dan Negeri). Bentuk pembiayaan bersama dapat berupa dana, fasilitas, tenaga, dan bahan. Besarnya kontribusi mitra didasarkan atas hasil negosiasi antara UK/UPT dengan pihak mitra.

3 BAB II SYARAT DAN TATACARA PELAKSANAAN KERJASAMA A. Syarat Pelaksanaan Kerjasama Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan bersifat responsif terhadap permasalahan aktual dan prinsip saling menguntungkan. Selain syarat tersebut, bagi UK/UPT dan Mitra diperlukan syarat-syarat sebagai berikut : 1. UK/UPT a. Kerjasama yang dilakukan harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi UK/UPT; b. UK/UPT yang akan melaksanakan kerjasama harus memiliki peneliti/perekayasa sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan; c. Apabila UK/UPT memerlukan kerjasama di luar tugas pokok dan fungsinya, maka UK/UPT dapat berkoordinasi dengan UK/UPT lain pemegang mandat tersebut; d. Kerjasama tidak mengakibatkan beralihnya kepemilikan kekayaan negara kepada Mitra Kerjasama; dan e. UK/UPT yang akan melaksanakan kerjasama harus menyusun rencana kerja berikut rincian rencana biayanya dan pengaturan teknis pelaksanaan kerjasama bersama Mitra Kerjasama; 2.Mitra Kerjasama a. Mitra Kerjasama harus berbadan hukum. b. Bersedia mematuhi perjanjian kerjasama dan ketentuan yang telah disepakati bersama.

4 B. Mekanisme Pengelolaan Dana Berdasarkan mekanisme pendanaan, pengelolaan kerjasama ini dialokasikan pada DIP masing-masing UK/UPT dan DIP Proyek Pusat. 1. Dana dialokasikan pada DIP masing-masing UK/UPT Setiap UK/UPT wajib menyiapkan matrik kerjasama sebagai bagian dari matrik program UK/UPT sesuai dengan siklus perencanaan. Seleksi matrik kerjasama dilakukan di tingkat UPT dengan persetujuan UK. Setelah matrik disetujui selanjutnya dibuatkan proposal sesuai dengan format Model-1 S. Proposal kerjasama yang telah dievaluasi oleh UK/UPT dan telah mendapat persetujuan UK selanjutnya dimasukkan dalam LK/DIP sebagai bahan pembahasan. 2. Dana dialokasikan di DIP Proyek Pusat Untuk kegiatan yang sifatnya mendadak, mempunyai prioritas tinggi dan telah mempunyai komitment kontribusi dana dari pihak Mitra, tetapi dananya tidak teralokasikan dalam DIP UK/UKT maka untuk pendanaannya dapat diajukan ke Sekretariat c.q. Bagian Kerjasama IPTEK dan Humas. Kegiatan tersebut harus memenuhi salah satu syarat sebagai berikut : memberikan sumbangan yang besar bagi perkembangan teknologi yang bersifat komersial; menghasilkan teknologi unggulan yang bersifat strategis untuk memecahkan masalah pembangunan pertanian nasional; dan memiliki kemampuan untuk pembaharuan dan memajukan IPTEK serta memiliki nilai tambah dan dampak yang luas bagi masyarakat.

5 UK/UPT bersama dengan Mitra Kerjasama menyiapkan rencana kerjasama yang dituangkan dalam proposal yang sesuai dengan format Model-1 S. C. Penandatanganan Naskah Kerjasama Kerjasama yang dananya dialokasikan pada DIP masingmasing UK/UPT, maka Naskah Perjanjian Kerjasama (kontrak suplemen) ditandatangani oleh Kepala UK/UPT dan Mitra Kerjasama dan disahkan oleh atasan salah satu atau kedua belah pihak yang sederajat, dengan menggunakan format Model-2 S. Kerjasama yang dananya dialokasikan di DIP Proyek Pusat, maka Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian antara Proyek Pusat dan UK/UPT ditandatangani oleh Kepala UK/UPT dan Pemimpin Proyek Pusat serta disahkan oleh Sekretaris atas nama Kepala, dengan menggunakan format Model-3 S. Di samping itu Naskah Perjanjian Kerjasama (kontrak suplemen) ditandatangani oleh Kepala UK/UPT dan Mitra Kerjasama serta disahkan oleh Sekretaris atas nama Kepala, dengan menggunakan format Model-4 S. Kegiatan kerjasama yang dananya dialokasikan pada DIP masing-masing UK/UPT dan biaya dari DIP kurang dari Rp. 100 juta, maka Naskah Perjanjian Kerjasama (kontrak suplemen) cukup ditandatangani oleh Kepala UK atau UPT dan Mitra Kerjasama (tidak perlu pengesahan atasan langsung). Sedangkan kerjasama yang biaya dari DIP diatas Rp 100 juta, maka Naskah Perjanjian Kerjasama (kontrak suplemen) setelah ditandatangani oleh Kepala UK/UPT dan Mitra Kerjasama, perlu disahkan

6 oleh atasan salah satu atau kedua belah pihak yang sederajat. D. Pelaksanaan Kerjasama dan Pelaporan UK/UPT berkewajiban membentuk unit pengelola kerjasama untuk melakukan penatausahaan kerjasama yang meliputi keuangan, sarana dan hasil kerjasama sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Unit pengelola kerjasama tersebut melaporkan hasil penatausahaan kerjasama kepada Kepala UK/UPT. Untuk menyusun laporan kerjasama, Kepala UK/UPT dapat menunjuk Tim Teknis untuk mengevaluasi laporan hasil kerjasama sebelum disampaikan kepada Mitra Kerjasama dan atau pihak-pihak yang terkait. Setiap UK/UPT wajib menyampaikan Laporan Tengah dan Akhir Tahun berupa laporan teknis dan administrasi, yang sesuai dengan format Model-5 S kepada Pimpinan Bagian Proyek untuk dana yang berasal dari masingmasing DIP UK/UPT, sedangkan untuk dana yang berasal dari DIP Pusat laporan disampaikan kepada Pimpinan Proyek Pusat dengan format Model-5 S dan Model-6 S. Disamping itu, laporan teknis juga disampaikan kepada Sekretariat, cq. Bagian Kerjasama Iptek dan Humas.

7 BAB III HAK DAN KEWAJIBAN A. Hak dan Kewajiban Peneliti 1. Hak Peneliti a. Menggunakan hasil penelitian dan pengembangan yang berupa data, informasi, teknologi, prototipe dan atau rekomendasi untuk pengembangan penelitian; b. Menerima royalty dari hak paten yang dihasilkan dari kerjasama yang dilakukan sesuai kesepakatan. 2. Kewajiban Peneliti a. Menyiapkan proposal kegiatan kerjasama; b. Menandatangani Perjanjian Kekayaan Intelektual apabila dalam kerjasama tersebut dihasilkan teknologi baru yang dapat dilindungi dengan HaKI (Format Model-7 S) ; c. Melaksanakan kegiatan kerjasama sesuai Proposal; d. Merahasiakan hasil kegiatan kerjasama sesuai dengan perjanjian; dan e. Membuat laporan pelaksanaan kerjasama sesuai dengan waktu yang ditetapkan. B. Hak dan Kewajiban UK/UPT 1. Hak UK/UPT a. Mengelola dan menggunakan biaya kerjasama yang antara lain berupa biaya operasional penelitian dan biaya pembinaan/ pengendalian sesuai dengan perjanjian; b. Menghentikan kerjasama yang pelaksanaannya tidak sesuai perjanjian dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada Mitra Kerjasama.

8 2. Kewajiban UK/UPT a. Menyusun rencana kerja bersama dengan Mitra Kerjasama dan dituangkan dalam Proposal Kerjasama sesuai Format Model-1 S; b. Menyediakan peneliti/perekayasa, sarana, dan bimbingan yang diperlukan;. c. Menerima dan menyetorkan PNBP sebesar 5% dari keuntungan kerjasama kepada Rekening Kas Negara setempat dalam bentuk uang tunai. d. Merahasiakan hasil penelitian dan pengembangan sesuai dengan perjanjian; dan f. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan kepada Kepala Badan Litbang Pertanian dan pihak-pihak yang terkait. C. Hak dan Kewajiban Mitra Kerjasama 1. Hak Mitra Kerjasama a. Menetapkan topik kerjasama sesuai teknologi yang dibutuhkan; b. Menghentikan kerjasama yang pelaksanaanya tidak sesuai perjanjian dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada UK/UPT; c. Menggunakan hasil penelitian dan pengembangan yang berupa informasi, teknologi, prototipe dan atau rekomendasi sesuai dengan perjanjian; dan d. Menerima laporan hasil pelaksanaan kerjasama dari UK/ UPT sesuai dengan perjanjian. 2. Kewajiban Mitra Kerjasama a. Menyusun rencana kerja bersama-sama UK/UPT dan dituangkan dalam Proposal Kerjasama sesuai form Model-1 S;

9 b. Membuat pernyataan tertulis tentang kesanggupan untuk bersama-sama UK/UPT dalam pembiayaan penelitian; c. Menyediakan biaya yang diperlukan termasuk PNBP sebesar 5% dari keuntungan kerjasama sesuai perjanjian; d. Merahasiakan hasil penelitian dan pengembangan sesuai dengan perjanjian; dan e. Menandatangani perjanjian kerjasama.

10 BAB V HASIL KERJASAMA 1. Kepemilikan hasil kerjasama berupa informasi, teknologi, prototipe dan atau rekomendasi, menjadi hak UK/UPT dan atau Mitra Kerjasama sesuai dengan perjanjian. Hasil kerjasama yang berupa data, galur murni dan plasma nutfah menjadi milik UK/ UPT. 2. Apabila Mitra Kerjasama akan menggunakan data, informasi, teknologi, prototipe dan atau rekomendasi tersebut untuk tujuan komersial, maka harus mendapatkan persetujuan tertulis dari UK/UPT yang selanjutnya mengikuti ketentuan kerjasama alih teknologi. 3. Apabila hasil kerjasama penelitian dan pengembangan tersebut akan dimintakan perlindungan HaKI, perlu diatur dalam Naskah Perjanjian Kerjasama tersendiri dan masing-masing pihak harus menyimpan kerahasiaan hasil penelitian dimaksud. 4. Hasil samping kerjasama penelitian dan pengembangan yang berupa fisik dan dapat dinilai dengan uang ditentukan berdasarkan harga pasar setempat kemudian dibagi sesuai dengan perjanjian. Bagian yang menjadi hak UK/UPT seluruhnya harus disetor kepada Rekening Kas Negara setempat berupa uang tunai.

11 BAB VI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN 1. Dalam rangka pembinaan dan pengendalian, Naskah Perjanjian Kerjasama dibuat minimal rangkap 4 (empat), 2 (dua) di antaranya bermaterai cukup untuk UK/UPT dan Mitra Kerjasama, dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. Naskah perjanjian ini disampaikan kepada Atasan Langsung UK/UPT yang bersangkutan dan Sekretariat Badan Litbang Pertanian c.q. Pemimpin Proyek dan Bagian Kerjasama Iptek dan Humas. 2. Agar pelaksanaan kerjasama mencapai sasaran sebagaimana tertuang dalam Proposal Kerjasama, setiap Kepala UK/UPT wajib melakukan pengawasan dan pengendalian secara berkala selama pelaksanaan kegiatan kerjasama, sekurang-kurangnya satu tahun sekali apabila kerjasama dilakukan lebih dari satu tahun dan menyampaikan laporan hasil pengawasan dan pengendalian. 3. Apabila Mitra Kerjasama tidak melaksanakan kewajiban sesuai dengan Naskah Perjanjian Kerjasama, maka UK/UPT wajib memberi peringatan secara tertulis sekurang-kurangnya 2 (dua) kali selang waktu 1 (satu) bulan dan apabila Mitra Kerjasama tidak memenuhi kewajiban, maka Kepala UK/UPT dapat menghentikan kerjasama secara sepihak. 4. Apabila Mitra Kerjasama menghentikan kerjasama pada masa kerjasama karena pailit atau alasan lain maka biaya yang telah dikeluarkan untuk kegiatan kerjasama tidak dapat diambil kembali dan kerugian ditanggung oleh Mitra Kerjasama.

12 BAB VII P E N U T U P 1. Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama ini agar dipahami dan dimasyarakatkan serta dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh semua UK/UPT. 2. Pasal-Pasal yang terdapat dalam Naskah Perjanjian Kerjasama (kontrak suplemen) seperti pada contoh Format Model-2 S dan Model-4 S bersifat fleksibel disesuaikan dengan hasil negosiasi dan kesepakatan antara UK/UPT dengan pihak mitra. 3. Keputusan Kepala yang berkaitan dengan kerjasama dan tidak sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama ini dinyatakan tidak berlaku. Jakarta, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Dr. Achmad Suryana NIP

13 MODEL-1 S FORMAT PROPOSAL KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN SISTEM PEMBIAYAAN BERSAMA LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan :. 2. Nama UK *) :. 3. A l a m a t :. 4. Diusulkan Melalui DIP:Proyek/Bagian Proyek. 5. Sifat Usulan Kegiatan:Lanjutan / Baru 6. Jenis Kegiatan Penelitian:. 7. Nama Peneliti Utama/Penanggung Jawab:. 8. Personalia :. Peneliti :. orang Tehnisi :. orang 9. Tahun Dimulai Kegiatan: Biaya Kegiatan : Rp..(..) a. Proyek/Bagian Proyek:Rp.. b. Pihak Swasta:Rp Jangka Waktu Pelaksanaan: hari Mulai dilaksanakan : Berakhir :...

14 12. Nama Instansi yang :. Bekerjasama Direktur PT.... Penanggungjawab kegiatan. NIP... Menyetujui, Kepala UK/UPT. NIP.

15 SUMMARY (dalam Bahasa Inggris) 1.Title :. 2.Implementing Unit:. 3.Location: 4.Objective:.. a.immediate Objective:. b.long Term Objective:. 5.Description of Project:. 6.Methodology:. 7.Expected Output of the Year. 8.Duration:. 9.Budget Proposed:Rp...,- (..))

16 ISI PROPOSAL 1.Abstrak Uraian singkat dan jelas tentang rencana kegiatan untuk mengungkapkan permasalahan, metodologi dan keluaran yang diharapkan. 2.Latar Belakang Menjelaskan rumusan permasalahan dan dasar pertimbangan serta hubungannya dengan program penelitian prioritas Balit/Puslit/ Puslitbang yang bersangkutan dan issue-issue pembangunan pertanian, disertai acuan pustaka dan/atau hasil-hasil kegiatan yang sudah dicapai. 3.Tujuan Kegiatan Potensi pemecahan permasalahan yang akan dicapai serta dampak yang akan dihasilkannya, baik secara teknis maupun ekonomis bagi perkembangan pertanian. 4.Keluaran? Keluaran Jangka Panjang (Kemukakan kapan keluaran dicapai)? Keluaran tahun yang berjalan 5.Lingkup dan rencana Kegiatan Menjelaskan tahapan pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan hubungan kegiatan dalam setiap tahapannya.

17 6.Prosedur Kerja Menguraikan metodologi/cara pelaksanaannya dalam pencapaian tujuan dan keluaran tahun berjalan, yang meliputi : waktu pelaksanaan, lokasi kegiatan, bahan dan metode/prosedur kerja. 7.Jadwal Palang dan Indikator Kinerja Menjelaskan jadwal pelaksanaan kegiatan berdasarkan model barchart sesuai metodologi/prosedur yang digunakan untuk masingmasing kegiatan. Indikator kinerja merupakan keluaran/sasaran antara yang dapat dicapai sesuai tahapan kegiatan yang dilakukan. Kegiatan Bulan - 20 s/d - 20 Indikator Kinerja 8. Personalia Nama lengkap dan Gelar Gol/Pangkat NIP Jabatan Fungsional Jabatan Struktural Bidang Keahlian Alokasi Waktu 9. Biaya Pengajuan usulan anggaran harus realistis dan efisien. Penyediaan anggaran meliputi tolok ukur : Gaji/Upah Bahan Perjalanan Lain-lain

18 Petunjuk Operasional Uraian 01.Gaji/Upah Bahan Perjalanan Lain-lain - - Volume Satuan Jumlah (Rp) 10. Daftar Pustaka Berisi pustaka yang diacu dalam narasi, ditulis berdasarkan kaidah penulisan ilmiah. Contoh : Buku Astor, V. and B.S. Rowntree Mixed Farming and Nuddled Thinking Analysis of Current Agricultural policy, Mc Donald. London.

19 Journal Fuyisaka, S. and C. Vejpas Capture and Culture Fisheries Khat, Thailand, Thailand Journal of Agricultural Science 23 : Proceeding Han,K Future Development of Feed Industry in Asia and Pasific Region, In:Proceeding of the Sixth AAAP Animal Science Congress Vol.I,TT Ed. P. Bunya Vejchewin, S. Sangdid and K Hangsanet, pp , Katsetsart University, Bangkok, Thailand.

20 Model-2 S Dana Dialokasikan pada DIP masing-masing UK/UPT dengan biaya penelitian Rp. 100 juta ke atas FORMAT NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA PENELITIAN Nomor :... antara Pusat/Puslit/Puslitbang/Balit/BPTP dan Mitra Kerjasama Pada hari ini,... tanggal... bulan.. tahun dua ribu.. kami yang bertandatangan di bawah ini: : Jabata Kepala Pusat/Puslit/ Puslitbang/ Balit/BPTP..., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pusat/Puslit/Puslitbang/ Balit /BPTP... yang berkedudu -kan di... yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KESATU. : Jabatan Direktur, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama yang berkedudukan di, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

21 Dengan ini kedua belah pihak menyatakan telah setuju dan bersepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian kerjasama penelitian, berjudul: " " dengan ketentuanketentuan sebagai berikut: PASAL 1 MAKSUD DAN TUJUAN KERJASAMA Kerjasama ini bertujuan untuk melakukan PASAL 2 RUANG LINGKUP KEGIATAN Cakupan kegiatan penelitian akan meliputi: PASAL 3 DASAR PELAKSANAAN KERJASAMA Kerjasama penelitian sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 di atas harus dilaksanakan sesuai dengan Proposal Kerjasama (TOR) Tahun Anggaran 200. yang disusun dan disepakati oleh kedua pihak. PASAL 4 HAK DAN KEWAJIBAN MASING-MASING PIHAK 1. Hak dan Kewajiban PIHAK KESATU: Hak PIHAK KESATU, antara lain : a. Bersama-sama dengan pihak mitra kerjasama menetapkan prioritas penelitian/pengkajian sesuai teknologi yang dibutuhkan; b. Menghentikan kerjasama yang tidak sesuai dengan perjanjian;

22 c. Pengajuan dan memperoleh Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) sesuai perjanjian. Memperoleh hasil kerjasama sesuai perjanjian yang telah disepakati; d. Memperoleh dan menggunakan data, informasi, rekomendasi dan teknologi; e. Apabila hasil kerjasama penelitian akan dimintakan perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), masing-masing pihak harus menyimpan kerahasiaan hasil penelitian dimaksud dan diatur dalam perjanjian tersendiri; dan f. Memproses dan memperoleh hasil atas pengajuan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) sesuai perjanjian. Kewajiban PIHAK KESATU, antara lain : a. Menyusun rencana kerja bersama-sama dengan pihak mitra kerjasama dan dituangkan dalam Proposal Kerjasama /TOR; b. Menyediakan tenaga ahli, sarana dan sebagian biaya, dan bimbingan yang diperlukan dalam rangka keberhasilan kerjasama penelitian; c. Secara sendiri-sendiri maupun bersama dengan pihak mitra kerjasama wajib melakukan pengendalian pelaksanaan kegiatan kerjasama; dan d. Menyampaikan laporan keuangan, fisik, dan teknis/ilmiah kepada Proyek/Bagian Proyek.. yang memberikan dukungan dana dan pihak yang terkait. 2. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA: Hak PIHAK KEDUA, antara lain : a. Menetapkan prioritas penelitian pengkajian sesuai teknologi yang dibutuhkan; b. Melakukan koreksi/perbaikan terhadap kerjasama yang tidak sesuai dengan perjanjian;

23 c. Memperoleh hasil kerjasama sesuai perjanjian yang telah disepakati; d. Memperoleh dan menggunakan data, informasi dan teknologi dari hasil kerjasama atas persetujuan PIHAK KEDUA; dan e. Memperoleh bagian dari hak atas HAKI sesuai perjanjian. Kewajiban PIHAK KEDUA, antara lain : a. Menyusun rencana kerjasama bersama dengan peneliti UK/ UPT ; b. Menyediakan sebagian biaya, sarana dan/atau tenaga yang diperlukan; c. Secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan PIHAK PERTAMA wajib melakukan pengendalian pelaksanaan kegiatan kerjasama; dan d. Bersama-sama PIHAK PERTAMA memproses laporan keuangan, fisik, dan teknis/ilmiah kepada UK/UPT terkait. PASAL 5 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan kerjasama penelitian ini ditetapkan selama.. (.) hari kalender, dimulai sejak saat penandatanganan naskah ini sampai dengan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember PASAL 6 TEMPAT/LOKASI KEGIATAN KERJASAMA Lokasi kegiatan kerjasama penelitian bertempat di...

24 PASAL 7 PEMBIAYAAN Pembiayaan dalam rangka pelaksanaan kegiatan kerjasama penelitian sebagaimana dimaksudkan pasal 1 di atas, diperoleh dari: a. PIHAK KESATU akan menyediakan sebagian biaya penelitian atau sebesar Rp,- ( rupiah), yang berasal dari DIP Proyek/Bagian Proyek.. Tahun Anggaran dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Proposal Kerjasama (TOR). b. PIHAK KEDUA akan menyediakan sebagian biaya penelitian atau sebesar Rp..,- (.. rupiah), dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Proposal Kerjasama (TOR). PASAL 8 PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN Untuk menjamin tercapainya tujuan kerjasama penelitian secara optimal, maka selama pelaksanaan kegiatan berlangsung, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama atau sendirisendiri berkewajiban melakukan pembinaan/pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan baik administratif maupun teknis. PASAL 9 HASIL KERJASAMA Kepemilikan hasil kerjasama yang berupa data, informasi, rekomendasi dan teknologi menjadi milik kedua belah pihak yang pembagiannya didasarkan pada kontribusi masing-masing pihak. Hasil kerjasama yang berupa barang dan dapat dinilai dengan uang sesuai harga pasar setempat setelah dikurangi dengan biaya produksi dibagi sesuai bobot pembiayaannya. Bagian yang menjadi PIHAK

25 KESATU sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 1997 dan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 seluruhnya disetorkan ke Kas Negara. Apabila PIHAK KEDUA akan menggunakan atau mengembangkan lebih lanjut teknologi hasil kerjasama untuk tujuan komersial harus mendapatkan ijin tertulis dari Badan Litbang Pertanian. Proporsi kepemilikan hasil kerjasama ini yang berupa royalti akan ditentukan sesuai dengan perjanjian tersendiri. PASAL 10 KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) 1. Yang dimaksud "keadaan memaksa" adalah peristiwa-peristiwa seperti berikut: a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, kekeringan, angin ribut, banjir, dan lain-lain); b. Kebakaran, wabah penyakit, dan lain-lain; c. Perang, huru-hara politik, pemogokan, pemberontakan, dan lain-lain yang secara keseluruhan berhubungan/berakibat langsung dengan kerjasama penelitian ini. 2. Apabila terjadi "keadaan memaksa" sebagaimana dimaksudkan butir (1) diatas, PIHAK KESATU harus memberitahukan kepada PIHAK KEDUA secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak terjadinya "keadaan memaksa" disertai buktibukti yang sah, demikian juga pada waktu "keadaan memaksa" berakhir. PASAL 11 PERSELISIHAN 1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah. 2. Jika perselisihan ini tidak dapat diselesaikan secara hukum melalui Badan Arbitrasi Nasional atau Pengadilan Negeri yang

26 disepakati oleh kedua belah pihak, putusan mana mengikat secara mutlak untuk tingkat pertama dan terakhir. PASAL 12 LAIN-LAIN 1. Bea meterai/pajak dan pungutan lainnya yang timbul sebagai akibat perjanjian kerjasama ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA. 2. Perubahan atas perjanjian kerjasama ini dapat dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak. 3. Kerjasama dapat dianggap batal apabila salah satu pihak atau kedua belah pihak tidak memenuhi ketentuan-ketentuan dalam perjanjian. 4. Sewaktu-waktu perjanjian kerjasama dapat dibatalkan secara sepihak oleh PIHAK KESATU apabila lahan/fasilitas/sarana/ prasarana yang sedang dikerjasamakan akan digunakan untuk penelitian oleh PIHAK KESATU dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum pembatalan, PIHAK KESATU wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada PIHAK KEDUA, sehingga tidak merugikan PIHAK KEDUA. 5. Apabila PIHAK KEDUA hendak memasukkan dan/atau mengeluarkan barang dari dan ke lokasi kerjasama harus sepengetahuan PIHAK KESATU. 6. Pada saat berakhirnya kerjasama, barang-barang/sarana dari PIHAK KEDUA yang ditempatkan di lokasi kerjasama dan/ atau telah habis masa operasionalnya menjadi milik PIHAK KESATU. 7. Hal-hal yang belum diatur dalam Naskah Perjanjian Suplemen Kerjasama Penelitian ini akan diatur lebih lanjut oleh kedua belah pihak.

27 PASAL 13 PENUTUP Perjanjian kerjasama penelitian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di. pada hari dan tanggal tersebut di atas dan dibuat dalam rangkap 6 (enam), 5 (lima) di antaranya bermeterai cukup, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. PIHAK KEDUA, Direktur..... PIHAK KESATU, Kepala Pusat/Puslit/ Puslitbang/ Balit/BPTP MENGETAHUI/MENGESAHKAN, Kepala Pusat/Puslit/Puslitbang... NIP.

28 Dana Dialokasikan pada DIP Proyek Pusat MODEL-3 S FORMAT SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN Nomor :... antara Proyek... dan Pusat/ Puslit/Puslitbang/ Balit/BPTP... Pekerjaan. Pada hari ini.. tanggal. bulan. tahun., yang bertanda tangan dibawah ini : I..:Jabatan Pemimpin Proyek, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Proyek tersebut yang berkedudukan di. yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. II. :Jabatan Kepala Pusat/Puslit/ Puslitbang/Balit/ BPTP, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pusat/Puslit/ Puslitbang/ Balit/BPTP. yang berkedudukan di. yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

29 Berdasarkan : 1.Proposal Penelitian Bulan DIP Proyek, tahun anggaran 200 No.. tanggal Surat Penunjukan langsung dari Kepala No.. tanggal Kedua belah pihak bersepakat untuk mengikat diri dalam suatu perjanjian pelaksanaan penelitian dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut dibawah ini: PASAL 1 RUANG LINGKUP PEKERJAAN PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut untuk melaksanakan penelitian: Judul Penelitian Lokasi PASAL 2 DASAR PELAKSANAAN Pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 diatas harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA atas dasar referensi-referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini yaitu : Proposal Penelitian/TOR yang meliputi judul Penelitian, Penanggung Jawab Kegiatan, Lokasi Penelitian, Jangka Waktu, Unit Pelaksana, Rencana Penelitian dan Petunjuk Operasional.

30 2.02. Semua ketentuan peraturan administrasi keuangan dan teknis yang tercantum dalam : Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2000 dan No. 42 Tahun Keputusan Menteri Pertanian tentang pelaksanaan Pedoman Administrasi Keuangan Nomor : No.690/KPTS/KU.210/7/ 1997 tanggal 7 Juli 1997 PASAL 3 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pelaksanaan penelitian ini harus dimulai paling lambat 7 (tujuh) hari kalender terhitung saat Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak Pekerjaan tersebut pada pasal 1 diatas sudah harus selesai seluruhnya dan diterima baik oleh PIHAK PERTAMA selama hari kalender, sampai dengan tanggal 31 Desember PASAL 4 PELAKSANAAN KERJASAMA Penelitian tersebut harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan Usulan Penelitian yang sudah disetujui oleh PIHAK PERTAMA serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Perubahan Pelaksanaan Penelitian hanya dibenarkan bila telah mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA.

31 PASAL 5 TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap tahapan pelaksanaan penelitian ketetapan waktu, dan alokasi biaya sesuai dengan proposal penelitian, dan berdasarkan petunjuk operasional PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan kegiatan penelitiannya bekerjasama dengan Pihak Dunia Usaha/ Instansi.. sebagaimana sesuai dengan usulan penelitian yang telah disetujui oleh Tim Evaluasi PIHAK KEDUA dalam melaksanakan kerjasama dengan Dunia Usaha/Instansi. wajib dituangkan dalam suatu Naskah Perjanjian kerjasama (kontrak suplemen) yang ditandatangani oleh kedua belah pihak PIHAK PERTAMA berhak melakukan supervisi terhadap penelitian yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA PIHAK KEDUA berkewajiban melaporkan tahapan kemajuan fisik penelitian setiap bulan kepada PIHAK PERTAMA dengan dilampiri bukti asli pengeluaran kepada PIHAK PERTAMA setiap bulan sejak penerimaan dana penelitian dari PIHAK PERTAMA, selambat-lambatnya tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya PIHAK KEDUA berhak mengajukan usul-usul kepada PIHAK PERTAMA dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian PIHAK KEDUA tidak diperkenankan melimpahkan tugas yang diterima dari PIHAK PERTAMA kepada pihak lain diluar pengetahuan dan persetujuan PIHAK PERTAMA.

32 5.08. Dalam hal PIHAK KEDUA berhenti dari jabatannya sebelum pelaksanaan perjanjian ini selesai seluruhnya, maka PIHAK KEDUA wajib menyerah terimakan tanggung jawab tersebut kepada pejabat yang menggantikannya Dalam hal Penanggung jawab penelitian tidak menyelesaikan pelaksanaan penelitian sepenuhnya, maka PIHAK KEDUA wajib menunjuk penggantinya PIHAK KEDUA berkewajiban menyetorkan ke PIHAK PERTAMA atau Kas Negara atau instansi yang berhak menerima dalam hal : Dana penelitian/kegiatan tidak dapat dipergunakan, dan/atau karena peraturan yang berlaku atau karena hal lain tidak dipergunakan Sisa dana yang sudah diterima dan tidak dipergunakan, dan/atau karena menurut peraturan yang berlaku atau karena hal lain tidak dipergunakan. PASAL 6 BIAYA PENELITIAN Besarnya jumlah biaya penelitian dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini sebesar Rp. ( rupiah ) dengan rincian sebagai berikut : 1.Nilai surat perjanjian: Rp.. 2.Nilai Phisik : Rp.. Porsi Loan (..%): Rp.. Porsi APBN (...%): Rp.. 3.PPN : Porsi Loan (tidak dipungut): Rp -

33 Porsi APBN (dipungut): Rp Biaya tersebut dalam perjanjian ini dibebankan dalam DIP Proyek tahun anggaran No... tanggal Loan No.., kode proyek. kategori.. porsi % Jumlah biaya kegiatan tersebut sudah termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA untuk segala kegiatan termasuk biaya perjalanan dinas atasan langsung dalam rangka pengarahan pelaksanaan kegiatan ini dan monitoring. PASAL 7 CARA PELAKSANAAN PEMBAYARAN Tahapan pembayaran biaya kegiatan tersebut dalam pasal 6 diatas, disesuaikan dengan rencana kegiatan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebagai berikut : Pembayaran Tahap Pertama sebesar 40 % (empat puluh persen) dari nilai surat perjanjian atau sebesar Rp.. ( rupiah) dilaksanakan setelah menyerahkan Laporan Persiapan disertai Berita Acara, dengan rincian sebagai berikut : 1.Nilai tagihan Tahap I: Rp 2.Nilai Phisik : Rp Porsi Loan (..): Rp.. Porsi APBN ( %): Rp 3.PPN : Porsi Loan (tidak dipungut): Rp. - Porsi APBN (dipungut): Rp Pembayaran tahap kedua sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai surat perjanjian atau sebesar Rp. (Dua rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

34 1. Nilai tagihan tahap II: Rp. 2. Nilai Phisik : Rp. Porsi Loan ( %): Rp... Porsi APBN ( %): Rp PPN : Porsi Loan (tidak dipungut): Rp - Porsi APBN (dipungut): Rp - Pelaksanaan pembayaran tahap kedua dimaksud Pasal 7 ayat 02, dilaksanakan setelah PIHAK KEDUA menyerahkan Laporan Kemajuan Kegiatan Tahap Pertama yang disertai dengan Berita Acara Pembayaran tahap ketiga (akhir) 10% (sepuluh persen) dari nilai surat perjanjian atau sebesar Rp. (.. rupiah) dilaksanakan dengan ketentuan setelah menyerahkan Laporan Akhir yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA dengan Berita Acara Penyerahan Laporan Akhir Penelitian dengan rincian : 1. Nilai tagihan tahap III: Rp. 2. Nilai Phisik : Rp. Porsi Loan (.%): Rp. Porsi APBN (.%): Rp. 3. PPN : Porsi Loan (tidak dipungut): Rp - Porsi APBN (dipungut): Rp Pelaksanaan pembayaran dimaksud kepada PIHAK KEDUA ditransfer oleh Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara melalui Rekening Bank... Cabang. dengan nomor atas nama Pusat/Puslit/Puslitbang/Balit/BPTP.....

35 PASAL 8 HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN Hasil Penelitian yang berupa data, informasi, dan teknologi sepenuhnya menjadi hak kedua belah pihak, beserta mitra kerjasamanya Hasil penelitian yang berupa barang dan dapat dinilai dengan uang, menjadi hak PIHAK KEDUA beserta mitra kerjasamanya Dalam hal PIHAK KETIGA atau mitra kerjasama PIHAK KEDUA akan mengembangkan lebih lanjut teknologi hasil kerjasama tersebut untuk tujuan komersial maka harus meminta persetujuan tertulis kepada dan akan diberikan prioritas. PASAL 9 DENDA DAN SANKSI Apabila sampai pada batas waktu habisnya masa penelitian ini Pihak Kedua belum juga menyerahkan hasil pekerjaannya kepada Pihak Pertama, maka Pihak Kedua dikenakan denda sebanyak 1 o/oo (satu permil) setiap hari kelambatan, terhitung dari tanggal jatuh waktu yang ditetapkan sampai setinggi-setingginya 5 % dari nilai Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Dalam hal PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi perjanjian pelaksanaan penelitian penelitian ini, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan kepada PIHAK PERTAMA dana penelitian yang belum dapat dipertanggung jawabkan.

36 9.03. PIHAK PERTAMA mempunyai hak untuk membatalkan/ memutuskan Surat Perjanjian ini secara sepihak apabila : PIHAK KEDUA menurut perhitungan PIHAK PERTAMA ternyata tidak mampu menyelenggarakan dan menyelesaikan pekerjaan pada pasal 1 tersebut diatas atau apabila setelah menerima peringatan tertulis dan PIHAK KEDUA tidak menunjukkan usaha-usaha untuk menyelesaikan pekerjaan Setelah menerima peringatan tertulis ketiga dari PIHAK PERTAMA Dengan pembatalan/pemutusan Surat Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA wajib melaksanakan ketentuan pasal 8 ayat 01 diatas, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah pembatalan / pemutusan Surat Perjanjian ini. PASAL 10 KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) Yang termasuk dalam "Keadaan Memaksa" adalah peristiwa - peristiwa sebagai berikut: Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, kekeringan, angin ribut dan banjir) Kebakaran, Wabah Penyakit Perang, huru-hara, pemogokan, pemberontakan, dan epidemi yang secara keseluruhan berhubungan langsung dengan kerjasama ini Apabila terjadi keadaan memaksa PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya "Keadaan Memaksa" disertai bukti-bukti yang syah.

37 Apabila waktu penelitian seperti tersebut pada pasal 3 tidak dapat dipenuhi, maka untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA akan mempertimbangkan usul-usul tindak lanjut dalam rangka penyelesaian penelitian yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. PASAL 11 PERSELISIHAN Perselisihan antara kedua belah pihak, akan diselesaikan secara musyawarah Jika perselisihan ini tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan dapat diselesaikan secara hukum melalui Pengadilan Negeri., dimana putusan tersebut mengikat secara mutlak untuk tingkat pertama dan terakhir. PASAL 12 L A I N - L A I N Apabila PIHAK KEDUA karena satu dan lain hal bermaksud merubah pelaksanaan yang telah disepakati dalam surat perjanjian ini. PIHAK KEDUA mengajukan surat permohonan perubahan tersebut kepada PIHAK PERTAMA Perubahan pelaksanaan penelitian hanya dibenarkan bila telah dituangkan ke dalam addendum surat perjanjian yang telah ditandantangi kedua belah pihak Hal-hal yang belum diatur dalam naskah perjanjian pelaksanaan penelitian ini akan diatur kemudian oleh kedua belah pihak.

38 PASAL 13 P E N U T U P Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dan dibubuhi materai secukupnya dan dibuat dalam rangkap 10 (sepuluh) yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. PIHAK KEDUA Kepala Pusat/Puslit/Puslitbang/ Balit/BPTP.. PIHAK PERTAMA Pemimpin Proyek MENGETAHUI : a.n. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Sekretaris, NIP.

39 FORMAT NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA PENELITIAN Nomor :... antara Pusat/Puslit/Puslitbang/Balit/BPTP dan Mitra Kerjasama Model-4 S Pada hari ini,... tanggal... bulan.. tahun dua ribu.. kami yang bertandatangan di bawah ini: 1... : Jabatan Kepala Pusat/Puslit/ Puslitbang/Balit/BPTP..., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pusat/Puslit/ Puslitbang/Balit/BPTP... yang berkedudukan di... yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut 2.. sebagai PIHAK KEDUA. : Jabatan Direktur, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama yang berkedudukan di.., yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KETIGA. Dengan ini kedua belah pihak menyatakan telah setuju dan bersepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian kerjasama penelitian, berjudul: " " dengan ketentuanketentuan sebagai berikut:

40 PASAL 1 MAKSUD DAN TUJUAN KERJASAMA Kerjasama ini bertujuan untuk melakukan PASAL 2 RUANG LINGKUP KEGIATAN Cakupan kegiatan penelitian akan meliputi: PASAL 3 DASAR PELAKSANAAN KERJASAMA Kerjasama penelitian sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 di atas harus dilaksanakan sesuai dengan Proposal Kerjasama (TOR) Tahun Anggaran 200. yang disusun dan disepakati oleh kedua pihak. PASAL 4 HAK DAN KEWAJIBAN MASING-MASING PIHAK 1. Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA: Hak PIHAK KEDUA, antara lain : a. Bersama-sama dengan pihak mitra kerjasama menetapkan prioritas penelitian/pengkajian sesuai teknologi yang dibutuhkan; b. Menghentikan kerjasama yang tidak sesuai dengan perjanjian; c. Pengajuan dan memperoleh Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) sesuai perjanjian. Memperoleh hasil kerjasama sesuai perjanjian yang telah disepakati; d. Memperoleh dan menggunakan data, informasi, rekomendasi dan teknologi;

41 e. Apabila hasil kerjasama penelitian akan dimintakan perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), masing-masing pihak harus menyimpan kerahasiaan hasil penelitian dimaksud dan diatur dalam perjanjian tersendiri; dan f. Memproses dan memperoleh hasil atas pengajuan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) sesuai perjanjian. Kewajiban PIHAK KEDUA, antara lain : a. Menyusun rencana kerja bersama-sama dengan pihak mitra kerjasama dan dituangkan dalam Proposal Kerjasama /TOR; b. Menyediakan tenaga ahli, sarana dan sebagian biaya, dan bimbingan yang diperlukan dalam rangka keberhasilan kerjasama penelitian; c. Secara sendiri-sendiri maupun bersama dengan pihak mitra kerjasama wajib melakukan pengendalian pelaksanaan kegiatan kerjasama; dan d. Menyampaikan laporan keuangan, fisik, dan teknis/ilmiah kepada Proyek/Bagian Proyek.. yang memberikan dukungan dana dan pihak yang terkait. 2. Hak dan Kewajiban PIHAK KETIGA: Hak PIHAK KETIGA, antara lain : a. Menetapkan prioritas penelitian pengkajian sesuai teknologi yang dibutuhkan; b. Melakukan koreksi/perbaikan terhadap kerjasama yang tidak sesuai dengan perjanjian; c. Memperoleh hasil kerjasama sesuai perjanjian yang telah disepakati; d. Memperoleh dan menggunakan data, informasi dan teknologi dari hasil kerjasama atas persetujuan PIHAK KETIGA; dan

42 e. Memperoleh bagian dari hak atas HAKI sesuai perjanjian. Kewajiban PIHAK KETIGA, antara lain : a. Menyusun rencana kerjasama bersama dengan peneliti UK/ UPT ; b. Menyediakan sebagian biaya, sarana dan/atau tenaga yang diperlukan; c. Secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan PIHAK KEDUA wajib melakukan pengendalian pelaksanaan kegiatan kerjasama; dan d. Bersama-sama PIHAK KEDUA memproses laporan keuangan, fisik, dan teknis/ilmiah kepada UK/UPT terkait. PASAL 5 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan kegiatan kerjasama penelitian ini ditetapkan selama.. (.) hari kalender, dimulai sejak saat penandatanganan naskah ini sampai dengan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember PASAL 6 TEMPAT/LOKASI KEGIATAN KERJASAMA Lokasi kegiatan kerjasama penelitian bertempat di. PASAL 7 PEMBIAYAAN Pembiayaan dalam rangka pelaksanaan kegiatan kerjasama penelitian sebagaimana dimaksudkan pasal 1 di atas, diperoleh dari: a. PIHAK KEDUA akan menyediakan sebagian biaya penelitian atau sebesar Rp,- ( rupiah), yang

43 berasal dari DIP Proyek/Bagian Proyek.. Tahun Anggaran dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Proposal Kerjasama (TOR). b. PIHAK KETIGA akan menyediakan sebagian biaya penelitian atau sebesar Rp..,- (.. rupiah), dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Proposal Kerjasama (TOR). PASAL 8 PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN Untuk menjamin tercapainya tujuan kerjasama penelitian secara optimal, maka selama pelaksanaan kegiatan berlangsung, PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA secara bersama-sama atau sendirisendiri berkewajiban melakukan pembinaan/pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan baik administratif maupun teknis. PASAL 9 HASIL KERJASAMA Kepemilikan hasil kerjasama yang berupa data, informasi, rekomendasi dan teknologi menjadi milik kedua belah pihak yang pembagiannya didasarkan pada kontribusi masing-masing pihak. Hasil kerjasama yang berupa barang dan dapat dinilai dengan uang sesuai harga pasar setempat setelah dikurangi dengan biaya produksi dibagi sesuai bobot pembiayaannya. Bagian yang menjadi PIHAK KEDUA sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 1997 dan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 seluruhnya disetorkan ke Kas Negara. Apabila PIHAK KETIGA akan menggunakan atau mengembangkan lebih lanjut teknologi hasil kerjasama untuk tujuan komersial harus mendapatkan ijin tertulis dari Badan Litbang Pertanian. Proporsi kepemilikan hasil kerjasama ini yang berupa royalti akan ditentukan sesuai dengan perjanjian tersendiri.

44 PASAL 10 KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) 1. Yang dimaksud "keadaan memaksa" adalah peristiwa-peristiwa seperti berikut: a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, kekeringan, angin ribut, banjir, dan lain-lain); b. Kebakaran, wabah penyakit, dan lain-lain; e. Perang, huru-hara politik, pemogokan, pemberontakan, dan lain-lain yang secara keseluruhan berhubungan/berakibat langsung dengan kerjasama penelitian ini. 2. Apabila terjadi "keadaan memaksa" sebagaimana dimaksudkan butir (1) diatas, PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada PIHAK KETIGA secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak terjadinya "keadaan memaksa" disertai buktibukti yang sah, demikian juga pada waktu "keadaan memaksa" berakhir. PASAL 11 PERSELISIHAN 1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah. 2. Jika perselisihan ini tidak dapat diselesaikan secara hukum melalui Badan Arbitrasi Nasional atau Pengadilan Negeri yang disepakati oleh kedua belah pihak, putusan mana mengikat secara mutlak untuk tingkat pertama dan terakhir.

45 PASAL 12 LAIN-LAIN a. Bea meterai/pajak dan pungutan lainnya yang timbul sebagai akibat perjanjian kerjasama ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KETIGA. b. Perubahan atas perjanjian kerjasama ini dapat dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak. c. Kerjasama dapat dianggap batal apabila salah satu pihak atau kedua belah pihak tidak memenuhi ketentuan-ketentuan dalam perjanjian. d. Sewaktu-waktu perjanjian kerjasama dapat dibatalkan secara sepihak oleh PIHAK KEDUA apabila lahan/fasilitas/sarana/ prasarana yang sedang dikerjasamakan akan digunakan untuk penelitian oleh PIHAK KEDUA dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum pembatalan, PIHAK KEDUA wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada PIHAK KETIGA, sehingga tidak merugikan PIHAK KETIGA. e. Apabila PIHAK KETIGA hendak memasukkan dan/atau mengeluarkan barang dari dan ke lokasi kerjasama harus sepengetahuan PIHAK KEDUA. f. Pada saat berakhirnya kerjasama, barang-barang/sarana dari PIHAK KETIGA yang ditempatkan di lokasi kerjasama dan/ atau telah habis masa operasionalnya menjadi milik PIHAK KEDUA. g. Hal-hal yang belum diatur dalam Naskah Perjanjian Suplemen Kerjasama Penelitian ini akan diatur lebih lanjut oleh kedua belah pihak.

46 PASAL 13 PENUTUP Perjanjian kerjasama penelitian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di. pada hari dan tanggal tersebut di atas dan dibuat dalam rangkap 6 (enam), 5 (lima) di antaranya bermeterai cukup, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. PIHAK KETIGA, Direktur.. Kepala Pusat/ Puslit/ Puslitbang/ Balit/BPTP/ PIHAK KEDUA,. MENGETAHUI/MENGESAHKAN, a.n. Kepala Sekretaris.. NIP.

47 MODEL-5 S FORMAT LAPORAN TENGAH TAHUN DAN LAPORAN AKHIR A.LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan.**): 2. Penanggung Jawab: a.nama :.. b.pangkat/golongan:.. c.jabatan : c1. Struktural :.. c2. Fungsional :.. 3. Unit Kerja :.. 4. Status Kegiatan: Lama (L) Baru (B) 5. Mulai Akhir: TH.. - TH Lokasi Kegiatan: 7. Biaya : Rp... ( ) 8. Biaya Th I : Rp.. Biaya Th II : Rp., dst 9. Sumber Biaya : Proyek/Bagian Proyek. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian TA Mengetahui,Penanggung Jawab Kepala UK/UPTKegiatan NIP NIP: CATATAN: Tanda Tangan dan Cap Harus Basah *) Laporan Tengah Tahun diserahkan pada bulan September, sedangkan laporan akhir diserahkan pada bulan Desember **) Disesuaikan dengan judul kegitan (manajemen, penelitian/pengkajian yang ada dlm PO)

48 B. ISI LAPORAN TENGAH TAHUN/LAPORAN AKHIR 1. KATA PENGANTAR 2. DAFTAR ISI 3. DAFTAR TABEL (jika ada) 4. DAFTAR GAMBAR / ILUSTRASI / GRAFIK (jika ada) 5. DAFTAR LAMPIRAN (jika ada) 6. RINGKASAN EKSEKUTIF / EXECUTIVE SUMMARY (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) Ringkasan merupakan sintesa dari latar belakang, pendekatan metodologi, hasil, kesimpulan serta pencapaian luaran yang diharapkan (sebagaimana yang direncanakan dalam Proposal Penelitian/ TOR) 7. PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan sintesa dari latar belakang, tujuan jangka pendek & panjang, luaran, dasar-dasar pertimbangan dan dampak hasil kegiatan yang diharapkan. 8. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka merupakan hasil-hasil kegiatan sebelumnya & sintesa dari pustaka pilihan yg relevan & mendukung masalah, tujuan & metodologi yg digunakan, dalam rangka menguji hipotesa & pencapai luaran yg diharapkan. 9. MATERI & METODOLOGI Dalam bab Materi & Metodologi harus memuat dan mengemukakan: a. Materi yang digunakan dalam kegiatan harus jelas (jenis, klasifikasi, jumlah, umur, varietas dsb) b. Keterangan yang jelas mengenai metodologi kegiatan (survey, rancangan percobaan, jumlah sample, metode pengumpulan data, metode analisa, metode pengujian data dsb)

49 c. Bila mengacu pada kegiatan yang telah dilakukan agar menyebutkan dengan jelas rujukan metode yang digunakan. d. Penyajian materi dan metodologi kegiatan harus jelas sehingga bila seseorang peneliti akan mengulang metodologi yang sama dapat melaksanakannya dengan mudah. 10. HASIL & PEMBAHASAN *) Memuat analisa data dalam bentuk tabel & illustrasi disertai dengan penjelasan singkat mengenai tabel & ilustrasi yang bersangkutan Memuat Tabel & ilustrasi yang bersifat Self Explanatory, yaitu apabila seseorang membaca tabel dan atau ilustrasi dapat langsung memahaminya tanpa harus mempelajari teks lebih mendalam. Urutan penyajian hasil analisa data agar dimulai dari aspek utama diikuti dengan aspek penunjang. Memuat suatu bahasan ilmiah hasil kegiatan dalam kaitannya dengan dampak, kenyataan yang ada dan luaran yang diharapkan. Pembahasan hasil kegiatan agar dimulai sesuai dengan urutan hasil utama dan penunjang dst. Referensi yang dipergunakan dalam pembahasan hendaknya dipilih yang baru (terbutan 10 tahun terakhir) 11. KESIMPULAN & SARAN *) Dalam bab ini agar dikemukakan kesimpulan dari hasil dan pembahasan serta aplikasi praktisnya di lapangan. Disamping itu saran dan tindak lanjut dari kegiatan perlu dikembangkan. 12. PRAKIRAAN DAMPAK HASIL KEGIATAN

50 Dalam bab ini diharapkan dapat mengemukakan sampai sejauh mana hasil sementara kegiatan tersebut dapat diaplikasikan di lapangan dan tindak lajut penyempurnaannya. 13. DAFTAR PUSTAKA Penulisan daftar pustaka ditulis urut berdasarkan abjad/ alfabet. Bisa saja dimulai dari nama penulis, tahun penerbitan, judul, edisi, penerbit, nama loksi serta halaman. Dalam bab ini agar disebutkan asal pustaka seperti buku, journal, prosceeding CATATAN : *) Pada Laporan Tengah Tahun, Hasil & Pembahasan serta Kesimpulan & Saran yang dilaporkan adalah hasil kesimpulan sementara.

51 A. Format Laporan Persiapan/ Laporan Kemajuan Model-6 S LAPORAN PERSIAPAN/LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PENELITIAN DANA PROYEK T.A Nomor dan Tanggal Kontrak:. 2. Judul Penelitian:. 3. Penanggung jawab Penelitian:. 4. Nilai Kontrak :. 5. Lokasi Kegiatan:. 6. Jangka Waktu Kontrak:. 7. Uraian singkat mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan : 8. Kegiatan Yang akan dilaksanakan selanjutnya: 9. Permasalahan yang dihadapi : Mengetahui, Kepala Puslitbang/Puslit/ Balit/BPTP. Penanggungjawab,..

52 B. Format Laporan Akhir Lembar Pengesahan dan Isi Laporan Akhir disesuaikan dengan format yang terdapat dalam format Model-5 S.

53 Model-7 S FORMAT PERJANJIAN KEKAYAAN INTELEKTUAL Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Perjanjian Kekayaan Intelektual Nama NIP :.. :... Dengan memperhatikan : 1. Pekerjaan saya di ; 2. Partisipasi saya dalam penelitian di ; dan 3. Kesempatan untuk mendapatkan royalti dan hak penemu/pencipta yang tercantum dalam Kebijakan Kekayaan Intelektual Badan Litbang Pertanian S a y a m e n y e t u j u i : A. Untuk membuat laporan lengkap serta menyerahkan semua hak dan kepentingan saya atas semua temuan, ciptaan, materi yang mendapatkan hak cipta, karya insitusional, perangkat lunak komputer, merek, pengembangan, konsep dan perbaikan, baik yang dapat dipatenkan, dihak ciptakan maupun tidak apabila kegiatan kerjasama: ini dilaksanakan : 1. Dalam kaitan tugas dengan dana sponsor yang diadministrasikan oleh. 2. Menggunakan dana atau fasilitas 3. Merupakan pekerjaan yang dibayar oleh Badan Litbang Pertanian, termasuk : a. pekerjaan yang merupakan tanggung jawab Penemu b. pekerjaan kolektif oleh personel bukan pegawai Badan Litbang Pertanian yang dipesan khusus dan mendapatkan

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Litbang dengan Instansi Pemerintah

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Litbang dengan Instansi Pemerintah Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Litbang dengan Instansi Pemerintah Pendahuluan Syarat dan Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Hak dan Kewajiban Hasil Kerjasama Pembinaan dan Pengendalian Penutup Model-1 P Model-2

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN SWASTA

Petunjuk Pelaksanaan KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN SWASTA Petunjuk Pelaksanaan KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN SWASTA Pendahuluan Syarat dan Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Hak dan Kewajiban Hasil Kerjasama Pembinaan dan Pengendalian Penutup

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Operasional

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Operasional Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Operasional Pendahuluan Syarat dan Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Hak dan Kewajiban Hasil Kerjasama Pembinaan dan Pengendalian Penutup Model-1 KSO Model-2 KSO Model-3 KSO

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR (JILID LAPORAN AKHIR HARD COVER WARNA PUTIH) LAPORAN HASIL KEGIATAN. JUDUL KEGIATAN... SURAT PERINTAH KERJA PELAKSANAAN PENELITIAN

LAPORAN AKHIR (JILID LAPORAN AKHIR HARD COVER WARNA PUTIH) LAPORAN HASIL KEGIATAN. JUDUL KEGIATAN... SURAT PERINTAH KERJA PELAKSANAAN PENELITIAN LAPORAN AKHIR (JILID LAPORAN AKHIR HARD COVER WARNA PUTIH) LAPORAN HASIL KEGIATAN. JUDUL KEGIATAN... SURAT PERINTAH KERJA PELAKSANAAN PENELITIAN NOMOR : /lb.620/i.1/2/2009 TANGGAL 20 Februari 2009 Oleh

Lebih terperinci

Kerjasama Penelitian dan Pengembangan dengan Kooperator

Kerjasama Penelitian dan Pengembangan dengan Kooperator Kerjasama Penelitian dan Pengembangan dengan Kooperator Pendahuluan Hak dan Kewajiban Syarat dan Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Hasil Kerjasama Pembinaan dan Pengendalian Penutup Lampiran 1 Lampiran 2

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DALAM NEGERI

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DALAM NEGERI LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : TANGGAL : PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DALAM NEGERI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu negara sangat

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Alih Teknologi Melalui KP-KIAT

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Alih Teknologi Melalui KP-KIAT Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Alih Teknologi Melalui KP-KIAT Pendahuluan Syarat dan Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Hak dan Kewajiban Hasil Kerjasama Pembinaan dan Pengendalian Penutup Model-1 KSO Model-2

Lebih terperinci

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :..

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :.. KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Alamat No. /HP No. KTP :...... Dan; Dalam hal ini bertindak sebagai

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN LUAR NEGERI

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN LUAR NEGERI LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : TANGGAL : PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN LUAR NEGERI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ekonomi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT.

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT. BADAN INFORMASt GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT. DWIDA JAVA TAMA NOMOR: 036/DJT/DIR/V/2015 NOMOR:

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA ALIH TEKNOLOGI

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA ALIH TEKNOLOGI LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : TANGGAL : PETUNJUK PELAKSANAAN KERJA SAMA ALIH TEKNOLOGI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menghasilkan

Lebih terperinci

Draft LOGO PIHAK KEDUA KONTRAK KERJASAMA. Antara

Draft LOGO PIHAK KEDUA KONTRAK KERJASAMA. Antara Draft LOGO PIHAK KEDUA KONTRAK KERJASAMA Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) PADA DIREKTORAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN - DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Petunjuk Umum Pelaksanaan Kerjasama Dalam Negeri

Petunjuk Umum Pelaksanaan Kerjasama Dalam Negeri Petunjuk Umum Pelaksanaan Kerjasama Dalam Negeri Pendahuluan Hak dan Kewajiban Syarat dan Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Hasil Kerjasama Pembinaan dan Pengendalian Penutup BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN. Pasal 1

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN. Pasal 1 PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 53/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DALAM NEGERI

PETUNJUK PELAKSANAAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DALAM NEGERI 11 2012, No.180 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR : 06/Permentan/OT.140/2/2012 TANGGAL : 6 Pebruari 2012 PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. PORI MEDIA 060 / PM - SK / V / 2015 B-25.1/PPKS/PU5/2015

TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. PORI MEDIA 060 / PM - SK / V / 2015 B-25.1/PPKS/PU5/2015 BADAN INFORMASI.m.p.riMdi..c.m PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA CV. PORI MEDIA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. PORI MEDIA NOMOR: NOMOR: 060 / PM - SK / V / 2015

Lebih terperinci

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA CV. TERANG DIAN MAKMUR DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. TERANG DIAN MAKMUR NOMOR: NOMOR: 001/TDM/V/2015

Lebih terperinci

Pada hari ini tanggal bulan tahun, kami yang bertandatangan di bawah ini:

Pada hari ini tanggal bulan tahun, kami yang bertandatangan di bawah ini: 2012, No.355 8 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENUNJUKAN LANGSUNG KENDARAAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA/SATUAN

Lebih terperinci

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.78/Menlhk-Setjen/2015 T E N T A N G PEDOMAN KERJA SAMA DALAM NEGERI

Lebih terperinci

Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu tujuh belas, kami yang bertandatangan dibawah ini :

Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu tujuh belas, kami yang bertandatangan dibawah ini : KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS RIAU LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Kampus Binawidya, Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Pekanbaru. 28293 Telp/ Fax (0761)

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011 WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2011 TENTANG SEWA PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJA ANTARA CV. WADITRA REKA CIPTA DENGAN HERO YUDO MARTONO TENTANG PEMBUATAN APLIKASI INTEROPERABILITAS INTER-DEPARTEMEN

SURAT PERJANJIAN KERJA ANTARA CV. WADITRA REKA CIPTA DENGAN HERO YUDO MARTONO TENTANG PEMBUATAN APLIKASI INTEROPERABILITAS INTER-DEPARTEMEN SURAT PERJANJIAN KERJA ANTARA CV. WADITRA REKA CIPTA DENGAN HERO YUDO MARTONO TENTANG PEMBUATAN APLIKASI INTEROPERABILITAS INTER-DEPARTEMEN Nomor: Pada hari Kamis, tanggal Satu bulan April tahun Dua Ribu

Lebih terperinci

KETENTUAN BERLANGGANAN

KETENTUAN BERLANGGANAN KETENTUAN BERLANGGANAN Pasal 1 Definisi 1. Ketentuan Berlangganan adalah ketentuan yang wajib dipatuhi baik oleh Mitra maupun D&K sehubungan dengan pelayanan PEMBUKAAN AKSES ONLINE PAYMENT POINT berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/Permentan/OT.140/11/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/Permentan/OT.140/11/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120/Permentan/OT.140/11/2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA DALAM NEGERI DI BIDANG PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

Lebih terperinci

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing : KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masingmasing : 1 Nama Alamat Jabatan Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA DENGAN TENTANG VERIFIKASI ATLAS DAN PETA CETAK PRODUKSI PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA DENGAN TENTANG VERIFIKASI ATLAS DAN PETA CETAK PRODUKSI PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA PAMDUTA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT. PAMETERINDO EDUKATAMA ANEKA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI ATLAS DAN PETA CETAK PRODUKSI PT. PAMETERINDO EDUKATAMA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN TENTANG

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN SABU RAIJUA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG PENYUSUNAN NERACA SUMBER DAYA ALAM SPASIAL KABUPATEN SABU RAIJUA PROVINSI

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA

PERJANJIAN KERJA SAMA ATOSANT BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN PT. GLOBAL INTI SEMESTA NUSANTARA TENTANG PELAYANAN PRODUK INFORMASI GEOSPASIAL BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR

PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR ANTARA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SEKRETARIAT DITJEN DAN DIREKTORAT INOVAS INDUSTRI DITJEN PENGUATAN INOVASI DENGAN... TENTANG PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH LAINNYA YANG MEMILIKI

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. NUSA BAHAMA ABADI DENGAN TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK DAN PETA PADA BUKU ATLAS PRODUKSI PT.

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. NUSA BAHAMA ABADI DENGAN TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK DAN PETA PADA BUKU ATLAS PRODUKSI PT. BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. NUSA BAHAMA ABADI DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK DAN PETA PADA BUKU ATLAS PRODUKSI PT. NUSA BAHAMA ABADI NOMOR:

Lebih terperinci

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS RIAU LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Kampus Binawidya, Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Pekanbaru. 28293 Telp/ Fax (0761)

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN TENTANG

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG PEMETAAN WILAYAH CALON DAERAH OTONOM BARU KABUPATEN BINTAN KEPULAUAN, PROVINSI

Lebih terperinci

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :..

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :.. 443 K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber

Lebih terperinci

[Sponsor][Title] TEAM

[Sponsor][Title] TEAM PERJANJIAN KERJASAMA [Sponsor][Title] TEAM Perjanjian Kerjasama [Sponsor][Title]Team (selanjutnya disebut Perjanjian ) oleh dan antara : I. Bapak/Ibu.xxx, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA LAMPIRAN I TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA PEMERINTAH KABUPATEN GARUT KECAMATAN. KANTOR DESA.. Jalan... No... Telp. (0262)... Kode Pos... BERITA ACARA SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN NOMOR

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

PROVINSI JAWA BARAT TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 391 F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

Lebih terperinci

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA A. Contoh Format Surat Undangan Pengadaan Barang/Jasa dan Contoh Format Rencana Anggaran Biaya

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2017 TENTANG BESARAN SEWA PEMANFAATAN ASET MILIK PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 347 B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... SURAT PERINTAH

Lebih terperinci

CONTOH PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA... DENGAN RUMAH SAKIT/BALAI...

CONTOH PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA... DENGAN RUMAH SAKIT/BALAI... CONTOH LAMPIRAN II PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA... DENGAN RUMAH SAKIT/BALAI... TENTANG PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2008 Nomor

Lebih terperinci

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c, perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penunjukan

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c, perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penunjukan Gubernur Jawa Barat KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 584.2/Kep. 1566-Diskop UMKM/2011 TENTANG PENUNJUKAN PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk SEBAGAI BANK PELAKSANA PENGELOLAAN DANA

Lebih terperinci

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017

TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENYELENGGARAAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT TAHUN 2017 NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR : 180/ /1.02/NPHD/HK/TUBABA/2016 NOMOR : 001/BAWASLU.LA-10/VI/2016

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA : 120/Permentan/OT.140/11/2013

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA : 120/Permentan/OT.140/11/2013 5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 120/Permentan/OT.140/11/2013 PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA DALAM NEGERI DI BIDANG PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

Lebih terperinci

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :..

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :.. 400 G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber Dana :.. Tahun Anggaran

Lebih terperinci

PT. ALMEGA ALAM SEMESTA DENGAN

PT. ALMEGA ALAM SEMESTA DENGAN ALMEGA PERJANJIAN KERJA SAMA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL ANTARA PT. ALMEGA ALAM SEMESTA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: NOMOR: 019/ALMEGA/VI/2016

Lebih terperinci

NOMOR: j6/pks-kab-mkw/v/20l4

NOMOR: j6/pks-kab-mkw/v/20l4 BAOAN INFORMASI GEOSPASIAL PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG PEMETAAN WILAYAH CALON DAERAH OTONOM BARU KABUPATEN MANOKWARI BARAT NOMOR:

Lebih terperinci

RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN PAKET C UNTUK WARGA TRANSMIGRAN UPT. PELABI KABUPATEN LEBONG

RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN PAKET C UNTUK WARGA TRANSMIGRAN UPT. PELABI KABUPATEN LEBONG PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Jl. Jalur 2 Komplek Perkantoran Tubei, Kab. Lebong RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA

Lebih terperinci

PERUBAHAN PERJANJIAN DANA HIBAH DAERAH NOMOR : 01/PH/HKM/2015 NOMOR : 01/KPU-Mdo-23/IV/2015 NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KOTA MANADO

PERUBAHAN PERJANJIAN DANA HIBAH DAERAH NOMOR : 01/PH/HKM/2015 NOMOR : 01/KPU-Mdo-23/IV/2015 NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KOTA MANADO PERUBAHAN PERJANJIAN DANA HIBAH DAERAH NOMOR : 01/PH/HKM/2015 NOMOR : 01/KPU-Mdo-23/IV/2015 MENJADI NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KOTA MANADO DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA MANADO NOMOR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PRT/M/2015 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN PATEN BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN SEWA RUMAH

SURAT PERJANJIAN SEWA RUMAH SURAT PERJANJIAN SEWA RUMAH SURAT PERJANJIAN SEWA RUMAH Pada hari ini.. tanggal....di..., Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama :.. Tempat, Tgl Lahir :.. Pekerjaan :.. Alamat :.... Nomor KTP

Lebih terperinci

CONTOH FORMULIR PELAKSANAAN PEKERJAAN SWAKELOLA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DENGAN PENYEDIA BARANG/ JASA

CONTOH FORMULIR PELAKSANAAN PEKERJAAN SWAKELOLA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DENGAN PENYEDIA BARANG/ JASA 63 CONTOH FORMULIR PELAKSANAAN PEKERJAAN SWAKELOLA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DENGAN PENYEDIA BARANG/ JASA A.1. FORMULIR PROSES PENGADAAN BARANG/ JASA DENGAN SWAKELOLA NON SWADANA NOTA DINAS Form Telaah

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM REKTOR UNIVERSITAS MATARAM, Menimbang: a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 27 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 27 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 02/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN DAN PEMINDAHTANGANAN BARANG

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU SURAT PEMBORONGAN PEKERJAAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU PELAJARAN DAN BUKU PEGANGAN GURU MATA PELAJARAN --------------------------------------

Lebih terperinci

PAKTA INTEGRITAS. Alamat Jabatan Nama Lembaga : No. HP & Nama PTKI : Alamat PTKI :

PAKTA INTEGRITAS. Alamat Jabatan Nama Lembaga : No. HP &   Nama PTKI : Alamat PTKI : Lampiran I PAKTA INTEGRITAS Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama TTL Alamat Jabatan Nama Lembaga No. HP & Email Nama PTKI Alamat PTKI Dalam rangka melaksanakan program bantuan lembaga kemahasiswaan

Lebih terperinci

2. Prof. Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono

2. Prof. Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Lt.4 Gedung D Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta

Lebih terperinci

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KEPOLISIAN RESOR TULANG BAWANG TENTANG

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KEPOLISIAN RESOR TULANG BAWANG TENTANG NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KEPOLISIAN RESOR TULANG BAWANG NOMOR : 180/ NOMOR : /1.02/NPHD/HK/TUBABA/2016 TENTANG BELANJA DANA HIBAH PENGAMANAN

Lebih terperinci

: KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.48/MEN/IV/2004 TENTANG

: KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.48/MEN/IV/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.48/MEN/IV/2004 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN SERTA PEMBUATAN DAN PENDAFTARAN PERJANJIAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015)

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015) Disampaikan dalam Rakornas Program Pamsimas

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA SERTA PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... 367 D. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencana dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan PIAGAM KOMISARIS A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan I. Struktur: 1. Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang anggota. Salah satu anggota menjabat sebagai Komisaris Utama dan satu

Lebih terperinci

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2015

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2015 NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PURWOREJO NOMOR: 900/3492/2015 NOMOR: 120/KPU-KabPwr-012.329449/V/2015 TENTANG PEMBERIAN

Lebih terperinci

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 419 I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PERENCANAAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENGGUNAAN C-BEST UNTUK POST TRADE PROCESSING Nomor: SP-000/MI/KSEI/mmyy

PERJANJIAN PENGGUNAAN C-BEST UNTUK POST TRADE PROCESSING Nomor: SP-000/MI/KSEI/mmyy PERJANJIAN PENGGUNAAN C-BEST UNTUK POST TRADE PROCESSING Nomor: SP-000/MI/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT mandiri PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT NOMOR : PJ. 02 TAHUN 2017 NOMOR : DIR.PKS/021/2016 Pada

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN SERTA PEMBUATAN DAN PENDAFTARAN PERJANJIAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN DAN PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN SERTA PEMBUATAN DAN PENDAFTARAN PERJANJIAN

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba No.765, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Kredit Investasi Pemerintah. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.05/2011 TENTANG KREDIT INVESTASI

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN TEKNIS PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEPADA BADAN

Lebih terperinci

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR : 900/ /NPHD/I.02/HK/TUBABA/2016 NOMOR : /NPHD/KPU.Kab-008.680696/2016

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA SERTIFIKASI PRODUK ANTARA LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK DENGAN

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA SERTIFIKASI PRODUK ANTARA LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK DENGAN F 6.1-01-01/Rev.0 SURAT PERJANJIAN KERJASAMA SERTIFIKASI PRODUK ANTARA LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK DENGAN Pada hari ini..., tanggal bulan... tahun..., kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1871, 2015 KEMENPU-PR. Paten. Penggunaan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PRT/M/2015 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN PATEN

Lebih terperinci

PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09

PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09 Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas

Lebih terperinci

PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy

PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.621,2013 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI. Penyelesaian. Kerugian Negara. Bukan Bendahara. Tata Cara.

BERITA NEGARA. No.621,2013 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI. Penyelesaian. Kerugian Negara. Bukan Bendahara. Tata Cara. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.621,2013 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI. Penyelesaian. Kerugian Negara. Bukan Bendahara. Tata Cara. PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03

Lebih terperinci

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KOMANDO DISTRIK MILITER 0412 LAMPUNG UTARA TENTANG

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KOMANDO DISTRIK MILITER 0412 LAMPUNG UTARA TENTANG NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DENGAN KOMANDO DISTRIK MILITER 0412 LAMPUNG UTARA NOMOR : 180/ NOMOR : /1.02/NPHD/HK/TUBABA/2017 TENTANG BELANJA DANA HIBAH

Lebih terperinci

LAMPIRAN I.A : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

LAMPIRAN I.A : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH LAMPIRAN I.A : KODE REKENING PENDAPATAN BOS 4 PENDAPATAN DAERAH 4 3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 4 3 4 DANA PENYESUAIAN DAN OTONOMI KHUSUS 4 3 4 01 Dana Penyesuaian 4 3 4 01 xx... 4 3 4 01 Xx...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 7 TAHUN 2007 TANGGAL 18 JANUARI 2007 BENTUK-BENTUK FORMULIR YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DENGAN METODE SWAKELOLA INSTANSI PEMERINTAH NON SWADANA

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN JAWATAN RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN UNTUK DIOPERASIKAN OLEH PIHAK LAIN

Lebih terperinci

1 of 8 18/12/ :05

1 of 8 18/12/ :05 1 of 8 18/12/2015 16:05 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.05/2011 TENTANG KREDIT INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Ar-Rajhi. SURAT KEPEMILIKAN INVESTASI Unit Usaha Griya Investa

Ar-Rajhi. SURAT KEPEMILIKAN INVESTASI Unit Usaha Griya Investa 2013 SURAT KEPEMILIKAN INVESTASI Unit Usaha Griya Investa Kini Anda telah menjadi pemilik saham unit usaha Griya Investa yang dinaungi oleh Koperasi Syariah Ar-Rajhi. Untuk itu kami mohon agar Anda memahami

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN

PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN PANDUAN PELAKSANAAN FASILITASI PEMBINAAN WANAWIYATA WIDYAKARYA TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu target RPJM tahun 2015 2019 Pusat Penyuluhan - BP2SDM adalah pembentukan 250 Lembaga

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN JAWATAN RUMAH SAKIT DR. M. DJAMIL PADANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN JAWATAN RUMAH SAKIT DR. M. DJAMIL PADANG www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN JAWATAN RUMAH SAKIT DR. M. DJAMIL PADANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PASAL 1 DASAR. Perjanjian kerjasama ini dibuat berdasarkan referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, yaitu:

PASAL 1 DASAR. Perjanjian kerjasama ini dibuat berdasarkan referensi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, yaitu: Lampiran: 5465/H/KU/2014 27 Maret 2014 PERJANJIAN KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA*... Dengan SATUAN PENDIDIKAN... tentang PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK, PAKET

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN I. A. FORMAT USULAN HIBAH/BANTUAN SOSIAL : LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN DAFTAR USULAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN TAHUN DAN IKATAN KERJA TAHUN

PERJANJIAN TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN TAHUN DAN IKATAN KERJA TAHUN PERJANJIAN TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN TAHUN 2014 2015 DAN IKATAN KERJA TAHUN 2015-2020 Nomor : /330//2014 Perjanjian ini dibuat di , pada hari, tanggal.bulan. tahun

Lebih terperinci

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB Form.# Tgl. R Halaman 1 dari 8 Pasal 1 Letak 1.1. Pengembang dengan ini berjanji dan mengikatkan dirinya sekarang dan untuk kemudian pada waktunya menjual dan

Lebih terperinci

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BULELENG

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BULELENG NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DENGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BULELENG Nomor : 900/167/BKBP/2016 Nomor : 82/KPU-Kab-016.433727/IV/2016 TENTANG PELAKSANAAN DANA HIBAH

Lebih terperinci

TATA CARA PELAKSANAAN TUKAR-MENUKAR BARANG MILIK NEGARA

TATA CARA PELAKSANAAN TUKAR-MENUKAR BARANG MILIK NEGARA LAMPIRAN VIII PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 96/PMK.06/2007 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK NEGARA TATA CARA PELAKSANAAN TUKAR-MENUKAR

Lebih terperinci

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia,

Lebih terperinci

C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 355 C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, ` W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47A TAHUN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47A TAHUN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47A TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN

Lebih terperinci

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 408 H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI PENGAWASAN Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan

Lebih terperinci