HAK-HAK DAN KEWAJIBAN DASAR/ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HAK-HAK DAN KEWAJIBAN DASAR/ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA"

Transkripsi

1 HAK-HAK DAN KEWAJIBAN DASAR/ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH.

2 ISTILAH DAN PENGERTIAN HAK-HAK ASASI MANUSIA Perancis: Droit de I home = hak manusia Inggris: Human right = hak-hak kemanusiaan/hak-hak asasi manusia Belanda: Mensen rechten = hak-hak kemanusiaan/hak-hak asasi manusia

3 ISTILAH DAN PENGERTIAN HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan) Darji Darmodiharjo: Hak-hak asasi manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan YME Hak-hak asasi ini menjadi dasar daripada hak-hak dan kewajibankewajiban yang lainnya Padmo Wahjono: Hak-hak asasi adalah hak yang memungkinkan orang hidup berdasarkan suatu harkat dan martabat tertentu (beradab) Ketetapan MPR-RI No.XVII/MPR/1998 tentang HAM (lampiran naskah HAK pada Angka I huruf D butir 1): Hak asasi manusia adalah hak sebagai anugerah Tuhan YME yang melekat pada diri manusia bersifat kodrati, universal dan abadi, berkaitan dengan harkat dan martabat manusia UU No.39/1999 tentang HAM (pasal 1 angka 1): Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia

4 PERBEDAAN ATAS MACAM DAN JENIS HAK-HAK ASASI Pengertian HAM dibedakan dari segi subyeknya: Hak-hak asasi individu (Sri Soemantri : hak-hak asasi manusia klasik/de klassieke grondrechten) Adalah hak-hak asasi manusia yang timbul dari eksistensi manusia. Hak-hak ini antara lain seperti hak untuk berapat dan berkumpul, menyatakan pendapat secara lisan maupun tulisan, dan hak untuk menganut agama tertentu Hak-hak asasi kolektif atau sosial (Sri Soemantri : hak-hak asasi manusia sosial/de sociale grondrechten) Adalah hak-hak yang berhubungan dengan kebutuhan manusia, baik yang bersifat lahiriah maupun rohaniah. Hak ini terkait dengan hak manusia/warga negara untuk hidup bahagia dalam masyarakat dan negara

5 PERBEDAAN ATAS MACAM DAN JENIS HAK-HAK ASASI (lanjutan) Pengertian HAM dibedakan dari segi obyek dan kepentingannya / penggolongan HAM berdasarkan jenisnya: Hak-hak asasi pribadi atau personal rights seperti kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak dan sebagainya Hak-hak asasi ekonomi atau property rights seperti hak untuk memiliki sesuatu, membeli dan menjual serta memanfaatkannya Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan atau yang biasa disebut rights of legal equality Hak-hakasasipolitikataupolitical rights, yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, seperti hak pilih (memilih dan dipilih dalam pemilihan umum), hak mendirikan partai politik, organisasi kemasyarakatan dan sebagainya Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan atau social and culture rights, seperti hak untuk memilih pendidikan dan mengembangkan kebudayaan and sebagainya Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan atau procedural rights, seperti hak untuk mendapatkan perlindungan dalam hal terjadi penangkapan, penggeladahan, penahanan, peradilan dan sebagainya Hak-hak asasi untuk membangun atau rights to develop, yaitu hak-hak asasi bagi suatu negara/komunitas untuk membangun negaranya tanpa campur tangan negara asing

6 PERBEDAAN ATAS MACAM DAN JENIS HAK-HAK ASASI (lanjutan) Hubungan antara Negara Demokrasi, Negara Hukum dan Hak-hak Asasi Manusia: Negara demokrasi mengakui hak asasi Hak fundamental berdasarkan konstitusi Di dalam UUD 1945 dirinci dalam: Hak dan kewajiban warga negara Hak dan kewajiban penduduk Hak dan kewajiban penyelenggara negara Negara demokrasi menampilkan sosok Negara Hukum Negara hukum (Rechtsstaat) umumnya dirumuskan sebagai Negara Hukum Demokrasi Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 : Negara Indonesia adalah negara hukum Setiap negara demokrasi memberikan kebebasan dalam penyaluran aspirasi rakyat Kemerdekaan berserikat, Kemerdekaan berkumpul, Kemerdekaan mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan dan sebagainya diatur dengan undang-undang Setiap negara demokrasi menggariskan tata cara menggerakkan negara yang demokratis sifatnya Setiap pengertian HAM yang dibedakan dari segi obyek dan kepentingannya / penggolongan HAM berdasarkan jenisnya dihormati dan diakui oleh Negara Demokrasi dan Negara Hukum, sehingga jika sebuah negara menganut faham negara demokrasi dan atau negara hukum, maka negara tersebut pasti akan menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia (HAM)

7 HAK-HAK ASASI MANUSIA HAM di belahan dunia Barat Inggris memberikan corak HAM di belahan dunia Barat dan mewarnai perkembangan HAM sampai ke Amerika Serikat Inggris melahirkan sosok HAM bernama John Locke HAM di belahan dunia Timur

8 HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan) Sejarah Perkembangan HAM di Inggris (Eropa Barat): memerintah raja John Lackland yang dikenal sangat sewenangwenang Muncul pertentangan akibat gaya kepemimpinan raja, sehingga melahirkan PIAGAM MAGNA CHARTA (1215) yang mencerminkan kemenangan kaum bangsawan atas raja Piagam MAGNA CHARTA (1215) memuat Raja tidak boleh bertindak sewenang-wenang Tindakan raja dalam hal-hal tertentu harus mendapat persetujuan para bangsawan Magna Charta menjadi benih lahirnya peradilan menurut hukum : due process of law and fair trial. Sengketa kaum bangsawan asli Inggris diselesaikan menurut Hukum Adat dikenal sebagai Common Law The Great Charter of Liberties (1297) Petition of rights (1628) Habeas Corpus Act (1697) Tahun 1689, terjadi revolusi besar THE GLORIUS REVOLUTION, melahirkan Bill of Rights dan menyebabkan kerajaan Inggris beralih ke arah pemerintahan parlementer

9 HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan) Pengaruh INGGRIS terhadap AMERIKA SERIKAT (USA) Setelah terjadi REVOLUSI INGGRIS (1689) Tanggal 4 Juli 1776 di USA lahir Declaration of Independence, berkat pengaruh ahli pikir kenegeraan terkemuka Inggris, JOHN LOCKE tentang Hak untuk hidup (life rights) Hak kemerdekaan (liberty rights) Hak milik (property rights) Pengaruh INGGRIS terhadap PERANCIS Setelah terjadi REVOLUSI INGGRIS (1689) Tanggal 17 Juli 1789 di Perancis lahir Assemble Nationale (Dewan Nasional) sebagai perwakilan rakyat Perancis yang mengubah struktur Perancis dari Feodalistis menjadi Demokratis Tanggal 27 Agustus 1789 di Perancis lahir Declaration des Droits del Homme et du Citoyen (Pernyataan hak-hak manusia dan warga negara, sebagai pengaruh pemikiran Rousseau dan menjadi dasar pemikiran aliran Liberalisme abad 19 di Eropa

10 HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan) Declaration des Droits del Homme et du Citoyen : Pasal 1 : Manusia dilahirkan bebas dan mempunyai hak yang sama. Perbedaan dalam masyarakat hanya didasarkan atas kepentingan umum Pasal 2 : hak-hak ini ialah kemerdekaan, milik, keamanan, dan menentang terhadap penindasan Pasal 3 : Rakyat adalah sumber dari segala kedaulatan Pasal 4 : Yang dimaksudkan dengan kemerdekaan ialah boleh bertindak sesukanya asal jangan merugikan orang lain Pasal 17 : Hak atas milik adalah suci dan tidak boleh dilanggar Tujuan Revolusi Perancis dikumpulkan dalam semboyannya: Kemerdekaan (Liberte) Kesamarataan (Egalite) Persaudaraan (Fraternite)

11 HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan) Tahun 1941, USA di bawah Presiden Franklin Delano Rosevelt, menyatakan 4 (empat) hal di muka kongresnya (The Four Freedoms): Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat (freedom of speech) Kebebasan beragama (freedom of religion) Kebebasan dari ketakutan (freedom from fear) Kebebasan dari kekurangan/kemelaratan (freedom from want) Tahun 1946, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk Komisi Hak-Hak Asasi Manusia Sidang PBB 10 Desember 1948 menghasilkan deklarasi yang diterima secara bulat oleh seluruh anggota PBB Nama Deklarasi PBB : Universal Declaration of Human Rights (Pernyataan sedunia tentang Hak-hak Asasi Manusia (HAM))

12 HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan) Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia Kerajaan Sriwijaya (Abad VII Abad IX) = Kerajaan MARITIM Terpelihara dan terbinanya kehidupan spiritual, ekonomi, dan politik Perlindungan terhadap nelayan dari perompak Pengembangan bidang politik (hubungan internasional dengan Cina dan Nalanda India) Kerajaan Majapahit (Abad XII Abad XVI) = Kerajaan MARITIM Keagamaan: Kerukunan antar pemeluk agama yang berlainan Kebudayaan/kesusateraan: TulisanEmpuPrapancatentangNegara Kertagama TulisanEmpuTantulartentangSutasoma yang berisi tentang Bhineka Tunggal Ika Hubungan Internasional: Persahabatan dengan negara-negara tetangga, seperti Burma, Kamboja, dll dengan semboyan Mitreka Satata

13 HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan) Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia MunculnyaPenjajahAsing Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris dan Jepang Kehidupan bangsa Indonesia mulai mengalami penindasan dan penderitaan sebagai bangsa terjajah Perlawanan-perlawanan Fisik di Tanah Air Sultan Agung (Mataram 1645) Sultan Agung Tirtayasa dan Kiai Tapa (Banten sekitar 1650) Sultan Hasanudin (Makasar 1660) Untung Suropati dan Trunojoyo (Jawa Timur 1670) Ibn. Iskandar (Minangkabau 1680) dan Imam Bonjol (Minaukabau ) Badaruddin (Palembang sekitar 1817) Jelantik (Bali 1850) Pangeran Antasari (Kalimantan 1870) Anak Agung Made (Lombok sekitar 1895) Iskandar Muda (Aceh 1635) serta Teuku Umar, Teuku Cik di Tiro dan Cut Nya Din (Aceh ) SiSingamangaraja (Batak 1900)

14 HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan) Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia Munculnya Pergerakan-Pergerakan Perlawanan Non Fisik Pendidikan dan Sosial dipelopori Budi Utomo (20 Mei 1908 = Awal Kebangkitan Nasional) H.O.S. Tjokroaminoto (Pendiri Syarekat Islam 1911) Douwes Dekker, Soewardi Soerjaningrat (Ki Hadjar Dewantoro) dan Tjipto Mangunkusumo (Pendiri dan Tokoh Indische Partij 1912) Tanggal 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda) dipelopori Muh.Yamin, Kuntjoro Purbopranoto, Wongsonegoro, dll: Satu Tanah Air Satu Bangsa Satu Bahasa Tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan diri menjadi bangsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkatsingkatnya. Jakarta 17 Agustus 1945, Atas nama bangsa Indonesia, Soekarno-Hatta.

15 HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan) Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia Pasca Kemerdekaan INDONESIA Tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya UUD Republik Indonesia (UUD 1945) Terwujudnya perangkat hukum negara Terwujudnya perangkat hukum sebagai jaminan hak-hak asasi dasar/asasi manusia Indonesia dan kewajiban-kewajiban yang bersifat dasar/asasi Pembukaan UUD 1945 memuat hak-hak asasi yang bersifat umum (Hak Bangsa) dan tidak bersifat individu UUD 1945: Alinea Pembukaan UUD 1945 bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa Batang Tubuh Pasal 27 ayat (1) dan (2), Pasal 28, Pasal 29 ayat (1), Pasal 30 ayat (1), Pasal 31 dan Pasal 34

16 HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan) Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia Pasca Kemerdekaan INDONESIA Pergantian Konstitusi Negara Indonesia Konstitusi RIS (1949) UUDS (1950) Dirancang oleh Soepomo dengan mencontoh Piagam PBB tentang HAM yang berisikan 30 pasal (The Universal Declaration of Human Rights 1948) Konferensi Asia Afrika (KAA 1955) Dasasila Bandung Pasal pertama memuat pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia Dekrit Presiden RI tanggal 5 Juli 1959 dalam Kepres RI No.50/1959, LNRI No.75/1959 Pemberlakuan kembali UUD 1945 dan UUDS 1950 tidak berlaku lagi Hak-hak asasi yang berlaku ialah yang terdapat dalam UUD 1945 Tahun terjadi penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945 oleh ORDE LAMA Adanya paham NASAKOM Munculnya pemberontakan G-30 S/PKI

17 HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan) Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia Pasca Kemerdekaan INDONESIA ORDE BARU sebagai Koreksi total terhadap ORDE LAMA Paham HAM dituangkan dalam beberapa Undang-Undang UU No.14/1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman UU No.8/1981 tentang KUHAP UU No.5/1986 tentang Peradilan Administrasi Negara UU No.2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional UU No.7/1989 tentang Peradilan Agama Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNASHAM) melalui Keppres RI No.50/1993 tanggal 7 Juni 1993 Tujuan KOMNASHAM: Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 Meningkatkan perlindungan HAM guna mendukung terwujudnya pembangunan nasional Kegiatan KOMNASHAM: Menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional mengenai HAM Mengkaji instrumen PBB tentang HAM Memantau dan menyelidiki pelaksanaan HAM Mengadakan kerjasama regional dan internasional dalam rangka memajukan dan melindungi HAM

18 HAK-HAK ASASI MANUSIA (lanjutan) Sejarah Perkembangan HAM di Indonesia Pasca Kemerdekaan INDONESIA ORDE REFORMASI Undang-Undang No.9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum Disahkan tanggal 26 Oktober 1998 Dimuat dalam LNRI No.181 Tahun 1998 Ketetapan MPR-RI No.XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Disahkan tanggal 23 September 1999 Dimuat dalam LNRI No.165 Tahun 1999

19 PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA DALAM NEGARA PANCASILA HAM dalam Negara Pancasila HAM dipandang penting dengan menempatkan manusia sesuai dengan Kodrat, Harkat dan Martabatnya Kodrat Manusia Keseluruhan sifat-sifat asli, kemampuan-kemampuan atau bakat-bakat alami, kekuasaan, bekal dan disposisi yang melekat pada keberadaan/eksistensi manusia baik sebagai makhluk pribadi maupun sebagai makhluk sosial ciptaan Tuhan YME Harkat Manusia Nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kemampuankemampuan cipta, rasa dan karsa, kebebasan, hak-hak serta kewajibankewajiban asasi Martabat Manusia Kedudukan luhur manusia sebagai makhluk Tuhan lainnya di dunia, karena manusia adalah makhluk yang berakal budi, sehingga manusia mempunyai martabat tinggi Derajat Manusia Kodrat tingkat kedudukan atau martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki bakat, kodrat, kebebasan, hak-hak dan kewajibankewajiban asasi

20 PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA DALAM NEGARA PANCASILA (lanjutan) Ketetapan MPR-RI No.XVII/MPR/1998 sangat penting dan strategis: Mengandung Amanat Penugasan kepada: Lembaga-lembaga Tinggi Negara dan seluruh Aparatur Pemerintah Untuk menghormati, menegakkan dan menyebarluaskan pemahaman mengenai HAM kepada seluruh masyarakat Presiden RI and DPR-RI Untuk meratifikasi berbagai instrumen PBB tentang HAM, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 KOMNASHAM yang ditetapkan dengan Undang-Undang Untuk melaksanakan penyuluhan, pengkajian, pemantauan, penelitian dan mediasi tentang HAM Memuat susunan sistematika naskah HAM Pandangan dan Sikap Bangsa Indonesia terhadap Hak Asasi Manusia Piagam Hak Asasi Manusia

21 PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA DALAM NEGARA PANCASILA (lanjutan) Susunan Sistematika Naskah Hak Asasi Manusia Pandangan dan Sikap Bangsa Indonesia terhadap Hak Asasi Manusia Pendahuluan Landasan Sejarah, Pendekatan dan Substansi Pemahaman HAM bagi Bangsa Indonesia Piagam Hak Asasi Manusia Pembukaan, terdiri atas 7 alinea Batang Tubuh, terdiri atas 10 bab dan 44 pasal Bab I : Hak Untuk Hidup (Pasal 1) Bab II : Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan (Pasal 2) Bab III : Hak Mengembangkan Diri (Pasal 3 s/d 6) Bab IV : Hak Keadilan (Pasal 7 s/d 12) Bab V : Hak Kemerdekaan (Pasal 13 s/d 19) Bab VI : Hak Atas Kebebasan Informasi (Pasal 20 s/d 21) Bab VII : Hak Keamanan (Pasal 22 s/d 26) Bab VIII : Hak Kesejahteraan (Pasal 27 s/d 33) Bab IX : Kewajiban (Pasal 34 s/d 36) Bab X : Perlindungan dan Pemajuan (Pasal 37 s/d 44)

22 PEMAHAMAN HAK ASASI MANUSIA DALAM NEGARA PANCASILA (lanjutan) Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Terdiri dari 11 bab dan terperinci dalam 106 pasal Bab I : Ketentuan Umum (Pasal 1) Bab II : Asas-asas Dasar (Pasal 2 s/d 8) Bab III : HAM dan Kebebasan Dasar Manusia (Pasal 9 s/d 66) Bab IV : Kewajiban Dasar Manusia (Pasal 67 s/d 70) Bab V : Kewajiban dan Tanggung Jawab Pemerintah (Pasal 71 s/d 72) Bab VI : Pembatasan dan Larangan (Pasal 73 s/d 74) Bab VII : Komisi Nasional HAM (Pasal 75 s/d 99) Bab VIII : Partisipasi Masyarakat (Pasal 100 s/d 103) Bab IX : Pengadilan HAM (Pasal 104) Bab X : Ketentuan Peralihan (Pasal 105) Bab XI : Ketentuan Penutup (Pasal 106) Perubahan Kedua UUD-RI Tahun 1945, tanggal 18 Agustus 2000 Mencantumkan ketentuan HAM dalam Bab XA Judul : Hak Asasi Manusia Pasal 28A s/d 28J

23 Selamat Siang.

Dapat memahami materi tetang HAM. Dapat memahami materi HAK dan Kewajiban Warga Negara. Dapat memahai dan menjelaskan pelaksanaan HAM di Indonesia

Dapat memahami materi tetang HAM. Dapat memahami materi HAK dan Kewajiban Warga Negara. Dapat memahai dan menjelaskan pelaksanaan HAM di Indonesia Dapat memahami materi tetang HAM Dapat memahami materi HAK dan Kewajiban Warga Negara Dapat memahai dan menjelaskan pelaksanaan HAM di Indonesia Hak azasi manusia merupakan suatu konsep etika politik modern

Lebih terperinci

Negara Hukum. Manusia

Negara Hukum. Manusia Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia Negara hukum / Rule of Law / Rechtsstaat yang bersumber dari pengalaman demokrasi konstitusional di Eropa Negara demokrasi adalah negara hukum, namun negara hukum belum

Lebih terperinci

C. Konsep HAM dalam UU. No. 39 tahun 1999

C. Konsep HAM dalam UU. No. 39 tahun 1999 6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan Hak mendapatkan pengajaran Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat C. Konsep

Lebih terperinci

HAM KEWARGANEGARAAN. Hak Asasi Manusia FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

HAM KEWARGANEGARAAN. Hak Asasi Manusia FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN KEWARGANEGARAAN HAM Hak Asasi Manusia Disusun oleh : Lanny Ariani (125100601111013) Khanza Jasmine (125100601111015) Budi Satriyo (125100601111017) Avia Intan Rafiqa (125100601111019) FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: 09 Dosen Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Hak Asasi Manusia : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA PASAL 1

UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA PASAL 1 PENGERTIAN HAM Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu (Suria Kusuma, 1986). Istilah Hak asasi menunjukkan bahwa kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang tersebut

Lebih terperinci

HAK AZASI MANUSIA. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

HAK AZASI MANUSIA. Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd HAK AZASI MANUSIA Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd Hak Asasi Manusia (HAM) Universal Declaration of Human Right UU RI No. 39 Tahun 1999 Landasan Hukum HAM di Indonesia Universal Declaration of Human

Lebih terperinci

HAK ASASI MANUSIA.

HAK ASASI MANUSIA. HAK ASASI MANUSIA www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN HAM yaitu hak dasar yg dimiliki manusia sejak lahir sebagai anugrah Tuhan YME Menurut Tilaar, hak-hak yang melekat pada diri manusia dan tanpa hak-hak

Lebih terperinci

PENGERTIAN HAM Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu (Suria Kusuma, 1986). Istilah Hak asasi menunjukkan bahwa kekua

PENGERTIAN HAM Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu (Suria Kusuma, 1986). Istilah Hak asasi menunjukkan bahwa kekua Hak Azazi Manusia 2012 PENGERTIAN HAM Hak adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang atas sesuatu (Suria Kusuma, 1986). Istilah Hak asasi menunjukkan bahwa kekuasaan atau wewenang yang dimiliki

Lebih terperinci

MODUL VII HAK AZAZI MANUSIA

MODUL VII HAK AZAZI MANUSIA MODUL VII HAK AZAZI MANUSIA Pengertian Hak Azazi Manusia Hak asasi Manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal Dasar-dasar HAM tertuang dalam

Lebih terperinci

Modul ke: HAK ASASI MANUSIA. 09Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

Modul ke: HAK ASASI MANUSIA. 09Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Modul ke: HAK ASASI MANUSIA Fakultas 09Teknik Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Tujuan Instruksional Khusus 1. Mengetahui pengertian hak asasi manusia (HAM) 2. Memahami tujuan (HAM) 3. Memahami

Lebih terperinci

HAK AZASI MANUSIA. Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

HAK AZASI MANUSIA. Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM HAK AZASI MANUSIA Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri Latar Historis dan Filosofis (1) Kepentingan paling mendasar dari setiap warga negara adalah perlindungan terhadap hak-haknya sebagai manusia.

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: 09Fakultas Matsani EKONOMI DAN BISNIS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi & Rule of Law, SE.,MM. Program Studi AKUNTANSI PENGERTIAN HAM yaitu hak dasar yg dimiliki manusia sejak lahir sebagai

Lebih terperinci

Dikdik Baehaqi Arif

Dikdik Baehaqi Arif Dikdik Baehaqi Arif dik2baehaqi@yahoo.com PENGERTIAN HAM HAM adalah hak- hak yang secara inheren melekat dalam diri manusia, dan tanpa hak itu manusia Idak dapat hidup sebagai manusia (Jan Materson) PENGERTIAN

Lebih terperinci

Hak Asasi Manusia. Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Hak Asasi Manusia. Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Hak Asasi Manusia Modul ke: Pada Modul ini kita akan membahas tentang pengertian, tujuan, perkembangan pemikiran, permasalahan penegakan dan lembaga penegak hak asasi manusia neg Fakultas DESAIN SENI KREATIF

Lebih terperinci

Modul ke: Hak Asasi Manusia. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

Modul ke: Hak Asasi Manusia. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi. Modul ke: Hak Asasi Manusia Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Pengertian HAM Hak asasi manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada diri manusia, dan tanpa hak-hak itu manusia

Lebih terperinci

Mengetahui hak manusia yang melekat sejak lahir RINA KURNIAWATI, SHI, MH

Mengetahui hak manusia yang melekat sejak lahir RINA KURNIAWATI, SHI, MH Modul ke: HAK ASASI MANUSIA Mengetahui hak manusia yang melekat sejak lahir Fakultas FAKULTAS www.mercubuana.ac.id RINA KURNIAWATI, SHI, MH Program Studi DEFINISI Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) adalah

Lebih terperinci

HAK ASASI MANUSIA. Pengertian HAM

HAK ASASI MANUSIA. Pengertian HAM HAK ASASI MANUSIA Pengertian HAM HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati yang fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap

Lebih terperinci

Hak Azasi adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersama dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan

Hak Azasi adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersama dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan Hak Azasi adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersama dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat. Hak Azasi adalah hak yang melekat pada diri manusia

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

KEWARGANEGARAAN NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika KEWARGANEGARAAN Modul ke: NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan Pengertian dan

Lebih terperinci

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII /MPR/1998

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII /MPR/1998 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA -------------- KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII /MPR/1998 TENTANG HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SEJARAH HAK AZASI MANUSIA

SEJARAH HAK AZASI MANUSIA SEJARAH HAK AZASI MANUSIA Materi Perkuliahan Hukum dan HAM ke-2 FH Unsri URGENSI SEJARAH HAM Kepentingan paling mendasar dari setiap warga negara adalah perlindungan terhadap hak-haknya sebagai manusia.

Lebih terperinci

NAMA : WAHYU IFAN AGASTYO NIM : KELOMPOK : I (NUSA) DOSEN : Drs.Muhammad Idris STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

NAMA : WAHYU IFAN AGASTYO NIM : KELOMPOK : I (NUSA) DOSEN : Drs.Muhammad Idris STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH RANCANGAN PANCASILA MENYANGKUT `HAM` NAMA : WAHYU IFAN AGASTYO NIM : 11.12.5850 KELOMPOK : I (NUSA) PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI DOSEN : Drs.Muhammad Idris STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Latar Belakang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA DOSEN PENGAMPU : HARI SUDIBYO S.KOM UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA NAMA: HERI SANTOSO NIM: 11.11.5151

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA)

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA Modul ke: PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id DR. Rais Hidayat, M.Pd Kompetensi Mahasiswa dapat mengetahui sejarah Pancasila Mahasiswa

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak Asasi Manusia

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak Asasi Manusia Modul ke: 08 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Hak Asasi Manusia Fakultas EKONOMI Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Sub Bahasan 1. Pengertian Hak Asasi Manusia 2. Tujuan

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) KEWARGANEGARAAN (PKN) HAM & IMPLIKASINYA

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) KEWARGANEGARAAN (PKN) HAM & IMPLIKASINYA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) KEWARGANEGARAAN (PKN) HAM & IMPLIKASINYA A. PENGERTIAN HAM Menurut UU No 39/1999 HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan

Lebih terperinci

Hak Asasi Manusia dan Negara Hukum

Hak Asasi Manusia dan Negara Hukum Hak Asasi Manusia dan Negara Hukum Indonesia merupakan negara yang ikut dalam Deklarasi HAM, berimplikasi terhadap revisi Hukum melalui amandemen UUD 1945 dengan ditambahkannya Bab XA tentang HAM yang

Lebih terperinci

BAHAN AJAR KEWARGANEGARAAN

BAHAN AJAR KEWARGANEGARAAN BAHAN AJAR KEWARGANEGARAAN DISAMPAIKAN PADA ACARA WORKSHOP E-LEARNING OLEH : TATIK ROHMAWATI, S.IP. DOSEN TETAP ILMU PEMERINTAHAN 15 Desember 2007 1 PENGERTIAN HAM Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar

Lebih terperinci

A. Pengertian Hak Asasi Manusia B. Tujuan Hak Asasi Manusia C. Perkembangan Pemikiran HAM

A. Pengertian Hak Asasi Manusia B. Tujuan Hak Asasi Manusia C. Perkembangan Pemikiran HAM HAK ASASI MANUSIA Modul ke: 08 Fakultas Udjiani EKONOMI DAN BISNIS A. Pengertian Hak Asasi Manusia B. Tujuan Hak Asasi Manusia C. Perkembangan Pemikiran HAM D. HAM pada Tatanan Global dan di Indonesia

Lebih terperinci

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Universitas Indo Global Mandiri Palembang NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Universitas Indo Global Mandiri Palembang NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Pengertian Hukum yaitu : Seperangkat asas dan akidah yang mengatur kehidupan manusia dalam

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (R P P) (Siklus I)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (R P P) (Siklus I) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (R P P) (Siklus I) MTs : MI Negeri Gubug Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : VI / 2 Standar Kompetensi : 3. Menampilkan sikap positif terhadap

Lebih terperinci

DEMOKRASI PANCASILA. Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH.

DEMOKRASI PANCASILA. Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH. DEMOKRASI PANCASILA Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH. PENGERTIAN, PAHAM ASAS DAN SISTEM DEMOKRASI Yunani: Demos

Lebih terperinci

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU A. Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia Konstitusi (Constitution) diartikan

Lebih terperinci

Bab 3 Hak Asasi Manusia A. Pengertian HAM, HAM adalah hak dasar yang dimilki manusia sejak manusia dilahirkan. Ada dan melekat pada diri setiap

Bab 3 Hak Asasi Manusia A. Pengertian HAM, HAM adalah hak dasar yang dimilki manusia sejak manusia dilahirkan. Ada dan melekat pada diri setiap Bab 3 Hak Asasi Manusia A. Pengertian HAM, HAM adalah hak dasar yang dimilki manusia sejak manusia dilahirkan. Ada dan melekat pada diri setiap manusia dan bersifat Universal B. Jenis jenis HAM -Menurut

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: HAK ASASI MANUSIA. Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: HAK ASASI MANUSIA. Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN. KEWARGANEGARAAN Modul ke: HAK ASASI MANUSIA by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id HAK ASASI MANUSIA Pokok Bahasan: 1.Pengertian Hak Asasi Manusia. 2. Tujuan Hak Asasi

Lebih terperinci

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Kelompok Mapel Materi Pokok Alokasi Waktu : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan : X/Satu : Wajib Kelompok A : Pelanggaran HAM :

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL PKN BAB 1 Pengampu: Sofani Erlina, S.Pd., Gr 1. HAM merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai

LATIHAN SOAL PKN BAB 1 Pengampu: Sofani Erlina, S.Pd., Gr 1. HAM merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai LATIHAN SOAL PKN BAB 1 Pengampu: Sofani Erlina, S.Pd., Gr 1. HAM merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan dan merupakan anugerah yang harus dijunjung

Lebih terperinci

HAK MANTAN NARAPIDANA SEBAGAI PEJABAT PUBLIK DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA

HAK MANTAN NARAPIDANA SEBAGAI PEJABAT PUBLIK DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA HAK MANTAN NARAPIDANA SEBAGAI PEJABAT PUBLIK DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima : 29 September 2014; disetujui : 13 Oktober 2014 Indonesia adalah negara yang berdasar

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia

Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia Disusun oleh Idik Saeful Bahri 13340088 PEMBAHASAN DEFINISI HAM DI DUNIA SEJARAH HAM INDONESIA PERKAMBANGAN HAM INDONESIA KASUS HAM BERAT INDONESIA UPAYA PENEGAKAN

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008 DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008 Mata Pelajaran : PPKn Kelas : VII ( TUJUH ) Hari, tanggal : Senin, 9 Juni 2008 Waktu : 60 Menit PETUNJUK UMUM:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Niar Riska Agustriani, 2014 Peranan komisi nasional hak asasi manusia Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Niar Riska Agustriani, 2014 Peranan komisi nasional hak asasi manusia Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hak Asasi Manusia (HAM) menurut pasal 1 ayat 1 UU. No. 39 tahun 1999 yaitu seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dengan keberadaan manusia sebagai

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia, Copyright (C) 2000 BPHN UU 5/1998, PENGESAHAN CONVENTION AGAINST TORTURE AND OTHER CRUEL, INHUMAN OR DEGRADING TREATMENT OR PUNISHMENT (KONVENSI MENENTANG PENYIKSAAN DAN PERLAKUAN ATAU PENGHUKUMAN LAIN

Lebih terperinci

HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun Dr.Hj. Hesti

HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun Dr.Hj. Hesti HAK ASASI MANUSIA dalam UUD Negara RI tahun 1945 Dr.Hj. Hesti HAK ASASI MANUSIA NASIONAL INTERNASIONAL LOKAL / DAERAH INTERNASIONAL dalam konteks pergaulan antar bangsa (Internasional) Penghargaan dan

Lebih terperinci

KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII/MPR/1998 TENTANG HAK-HAK ASASI MANUSIA

KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII/MPR/1998 TENTANG HAK-HAK ASASI MANUSIA KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR XVII/MPR/1998 TENTANG HAK-HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DAN PERUBAHANNYA

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DAN PERUBAHANNYA UNDANG-UNDANG DASAR 1945 DAN PERUBAHANNYA Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH. PENGERTIAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1998 TENTANG PENGESAHAN CONVENTION AGAINST TORTURE AND OTHER CRUEL, INHUMAN OR DEGRADING TREATMENT OR PUNISHMENT (KONVENSI MENENTANG PENYIKSAAN DAN PERLAKUAN ATAU PENGHUKUMAN

Lebih terperinci

PAPER PANCASILA. Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD. Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : : Eko Hernanto NIM :

PAPER PANCASILA. Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD. Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : : Eko Hernanto NIM : PAPER PANCASILA Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : Nama : Eko Hernanto NIM : 11.11.4791 Kelompok Jurusan Program studi : C : S1-TI :Pancasila SEKOLAH TINGGI TEKNIK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN Y ANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN Y ANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1998 TENTANG PENGESAHAN CONVENTION AGAINST TORTURE AND OTHER CRUEL, INHUMAN OR DEGRADING TREATMENT OR PUNISHMENT (KONVENSI MENENTANG PENYIKSAAN DAN PERLAKUAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : II/MPR/1978 TENTANG PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA (EKAPRASETIA PANCAKARSA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS

Lebih terperinci

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20

Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20 Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat Sebelum dan Setelah Abad 20 Anggota kelompok 3: 1. Ananda Thalia 2. Budiman Akbar 3. Farrel Affieto 4. Hidayati Nur Trianti Strategi Perlawanan

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA KELOMPOK 2: 1. Hendri Salim (13) 2. Novilia Anggie (25) 3. Tjandra Setiawan (28) SMA XAVERIUS BANDAR LAMPUNG 2015/2016 Hakikat Warga Negara Dalam Sistem Demokrasi Warga Negara

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENT ANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON CIVIL AND POLITICAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA Disajikan dalam kegiatan pembelajaran untuk Australian Defence Force Staff di Balai Bahasa Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung, Indonesia 10 September 2007

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON CIVIL AND POLITICAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK) DENGAN

Lebih terperinci

Euthanasia ditinjau dari segi HAM dan Bioetika Kedokteran

Euthanasia ditinjau dari segi HAM dan Bioetika Kedokteran Euthanasia ditinjau dari segi HAM dan Bioetika Kedokteran Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan

Lebih terperinci

BAB II PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA DI DUNIA DAN INDONESIA, SERTA KONTRIBUSI INDONESIA DALAM PEMBENTUKAN BADAN MEKANISME HAM DI ASEAN

BAB II PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA DI DUNIA DAN INDONESIA, SERTA KONTRIBUSI INDONESIA DALAM PEMBENTUKAN BADAN MEKANISME HAM DI ASEAN BAB II PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA DI DUNIA DAN INDONESIA, SERTA KONTRIBUSI INDONESIA DALAM PEMBENTUKAN BADAN MEKANISME HAM DI ASEAN BAB II ini akan membahas mengenai sejarah awal Hak Asasi Manusia

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON CIVIL AND POLITICAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP 2013 Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP Perhatian : Jawaban tertera pada kalimat yang ditulis tebal. 1. Di bawah ini merupakan harapan-harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara Hukum

BAB I PENDAHULUAN. dan Negara Hukum BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON CIVIL AND POLITICAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA KEMERDEKAAN BAHAN TAYANG MODUL 3B SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi Teknik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENT ANG PENGESAHAN INTERNATIONAL COVENANT ON CIVIL AND POLITICAL RIGHTS (KOVENAN INTERNASIONAL TENTANG HAK-HAK SIPIL DAN POLITIK) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Kata Kunci: Negara hukum, Hak Asasi Manusia, Konstitusi.

Kata Kunci: Negara hukum, Hak Asasi Manusia, Konstitusi. Materi Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah ========================================================== Oleh : Jumiati ABSTRACT This article tries to elaborate the matters

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: KONSTITUSI DAN RULE OF LAW Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin Tujuan Instruksional Khusus 1. Menyebutkan definisi dan pengertian rule of law 2.

Lebih terperinci

KONSEP DASAR HAM. Standar Kompetensi: 3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)

KONSEP DASAR HAM. Standar Kompetensi: 3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) KONSEP DASAR HAM Standar Kompetensi: 3. Menampilkan peran serta dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis upaya pemajuan, Penghormatan,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

TUGAS AKHIR HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA TUGAS AKHIR HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA NAMA : IKKE NUR WULANDARI NIM : 11.12.6037 KEL : HAK ASASI JURUSAN : 11-S1SI-10 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Kuliah ke 13) suranto@uny.ac.id 1 A. UUD adalah Hukum Dasar Tertulis Hukum dasar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (a) Hukum dasar tertulis yaitu UUD, dan

Lebih terperinci

BENTUK DAN KEDAULATAN NEGARA

BENTUK DAN KEDAULATAN NEGARA HAK ASASI MANUSIA Definisi HAM Hak dasar setiap manusi yang secara kodrati diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa Macam-macam dan penggolongan HAM Hak asasi pribadi (personal rights): Hak memeluk agama Hak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No 39/1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah- Nya yang wajib dihormati,

Lebih terperinci

TENTANG PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA

TENTANG PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA STUDI KOMPARATIF TENTANG PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA DALAM UUD 45 DAN HUKUM ISLAM STUDI KOMPARATIF TENTANG PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA DALAM UUD 45 DAN HUKUM ISLAM S U T O Y O STUDI KOMPARATIF TENTANG

Lebih terperinci

NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRI UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia. Apa isinya?

NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRI UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia. Apa isinya? NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRI 1945 UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia. Apa isinya? Istilah konstitusi dalam bahasa Prancis dikenal dengan istilah constituer, dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

Pengantar Memahami Hak Ekosob. M. Dian Nafi PATTIRO-NZAID

Pengantar Memahami Hak Ekosob. M. Dian Nafi PATTIRO-NZAID Pengantar Memahami Hak Ekosob M. Dian Nafi PATTIRO-NZAID Manusia dan Perjuangan Pemajuan Hak Asasinya Semua manusia memperjuangkan hak hidup layak. Agama menginspirasi perjuangan manusia itu. Berbagai

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA.

MEMUTUSKAN: Menetapkan: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA. KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1993 TENTANG KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sesungguhnya manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

KISI UAS PPKN 20 Desember 2014

KISI UAS PPKN 20 Desember 2014 KISI UAS PPKN 20 Desember 2014 1. Asas Kekeluarganegaraan 2. Sistem Kekeluarganegaraan 3. Deninisi Hukum 4. Hukum Campuran 5. HAM 6. Pembagian / Jenis HAM 7. Pembangunan Nasional 8. Demokrasi PEMBAHASAN

Lebih terperinci

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah ada di Indonesia pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia terbentuk

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah ada di Indonesia pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia terbentuk Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah ada di Indonesia pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia terbentuk Proses perumusan materi Pancasila secara formal dilakukan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 119, 2005 AGREEMENT. Pengesahan. Perjanjian. Hak Sipil. Politik (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara

Lebih terperinci

MATERI UUD NRI TAHUN 1945

MATERI UUD NRI TAHUN 1945 B A B VIII MATERI UUD NRI TAHUN 1945 A. Pengertian dan Pembagian UUD 1945 Hukum dasar ialah peraturan hukum yang menjadi dasar berlakunya seluruh peraturan perundangan dalam suatu Negara. Hukum dasar merupakan

Lebih terperinci

Tugas Akhir. STMIK AMIKOM Yogyakarta Taufik Rizky Afrizal. Kelompok I. S1 Sistem Informasi. Drs. Muhammad Idris P, MM

Tugas Akhir. STMIK AMIKOM Yogyakarta Taufik Rizky Afrizal. Kelompok I. S1 Sistem Informasi. Drs. Muhammad Idris P, MM Tugas Akhir STMIK AMIKOM Yogyakarta 2011 11.12.6036 Taufik Rizky Afrizal Kelompok I S1 Sistem Informasi Drs. Muhammad Idris P, MM HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA ABSTRAK Dalam makalah yang membahas abstrak

Lebih terperinci

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA. Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pancasila Dosen Pengampu : Kalis Purwanto, MM

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA. Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pancasila Dosen Pengampu : Kalis Purwanto, MM MAKALAH HAK ASASI MANUSIA Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pancasila Dosen Pengampu : Kalis Purwanto, MM Disusun oleh : CANDRA DITA TRISNAWATI (11.02.7927) Kelas : 11-D3MI-01 D3 MANAJEMEN

Lebih terperinci

PANCASILA DAN HAM. Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM

PANCASILA DAN HAM. Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM PANCASILA DAN HAM Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM Oleh: Rony Irwan Syah 11.11.5287 Kelompok : E S1 Teknik Informatika Dosen : DR. Abidarin Rosyidi, MMa. STMIK

Lebih terperinci

RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA. Makalah. Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA. Makalah. Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA Makalah Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Yang dibina Oleh Dra. Jumiati, M.Si Nama Anggota Kelompok : 1. Alan Gusti Utama NIM 16402

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA. Hakikat Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Novia Kencana, S.IP, MPA

PENDIDIKAN PANCASILA. Hakikat Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Novia Kencana, S.IP, MPA PENDIDIKAN PANCASILA Hakikat Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Novia Kencana, S.IP, MPA novia.kencana@gmail.com Pengantar Secara epistomologis dan pertanggung jawaban ilmiah,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Materi Pokok : Makna manusia, bangsa, dan negara Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2x 45 menit) - Memahami hakikat bangsa dan negara kesatuan Republik

Lebih terperinci

PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

PANCASILA HAK ASASI MANUSIA PANCASILA HAK ASASI MANUSIA Nama : Benny Priyo Hartanto NIM : 11.01.2855 Program Studi Dosen : D3-TI : Irton, SE., M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Tahun 2011 / 2012 ABSTRAK Hak asasi manusia adalah hak-hak

Lebih terperinci

Materi Kuliah HAK ASASI MANUSIA

Materi Kuliah HAK ASASI MANUSIA Rohdearni Tetty Yulietty Munthe, SH/08124446335 63 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Materi Kuliah HAK ASASI MANUSIA Modul 8 Oleh : Rohdearni Tetty Yulietty Munthe, SH/08124446335 63 Rohdearni Tetty Yulietty

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ILO CONVENTION NO. 105 CONCERNING THE ABOLITION OF FORCED LABOUR (KONVENSI ILO MENGENAI PENGHAPUSAN KERJA PAKSA) DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP INDEKS KEMAJUAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP INDEKS KEMAJUAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA Aji Wibowo - Tinjauan Yuridis Terhadap Indeks Kemajuan Hak Asasi Manusia di Indonesia TINJAUAN YURIDIS TERHADAP INDEKS KEMAJUAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA Oleh: AJI WIBOWO Dosen di Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

10 [SEPULUH] HAK YANG DILINDUNGI UNDANG - UNDANG HAK ASASI MANUSIA RI

10 [SEPULUH] HAK YANG DILINDUNGI UNDANG - UNDANG HAK ASASI MANUSIA RI 10 [SEPULUH] HAK YANG DILINDUNGI UNDANG - UNDANG HAK ASASI MANUSIA RI OLEH GDE MADE SWARDHANA, SH., MH* A. Latar Belakang Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan landasan bagi kebebasan, keadilan, dan kedamaian.

Lebih terperinci

DEFINISI, TEORI, DAN RUANG LINGKUP HAK AZASI MANUSIA

DEFINISI, TEORI, DAN RUANG LINGKUP HAK AZASI MANUSIA DEFINISI, TEORI, DAN RUANG LINGKUP HAK AZASI MANUSIA Materi Perkuliahan Hukum dan HAM ke-1 FH Unsri DEFINISI HAK ASASI MANUSIA Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan setiap manusia sebagai

Lebih terperinci

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan Posted by KuliahGratisIndonesia Materi soal Undang-undang merupakan salah satu komposisi dari Tes Kompetensi Dasar(TKD) yang mana merupakan

Lebih terperinci

Sambutan Dirjen HAM dalam acara peluncuran buku ajar Hukum Hak Asasi Manusia Pusham UII, Yogyakarta, 14 Maret 2009

Sambutan Dirjen HAM dalam acara peluncuran buku ajar Hukum Hak Asasi Manusia Pusham UII, Yogyakarta, 14 Maret 2009 Sambutan Dirjen HAM dalam acara peluncuran buku ajar Hukum Hak Asasi Manusia Pusham UII, Yogyakarta, 14 Maret 2009 Assalamualaikum warahmatullah hiwabarakatuh, salam sejahtera untuk kita semua. Yth, Rektor

Lebih terperinci

KAJIAN HAK ASASI MANUSIA DALAM PENDIDIKAN KEWARNEGARAAN SEBAGAI SARANA TRANSFORMASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN

KAJIAN HAK ASASI MANUSIA DALAM PENDIDIKAN KEWARNEGARAAN SEBAGAI SARANA TRANSFORMASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN KAJIAN HAK ASASI MANUSIA DALAM PENDIDIKAN KEWARNEGARAAN SEBAGAI SARANA TRANSFORMASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN Rosalina Br. Ginting & Agus Sutono Abstrak Fenomena konflik dan kekerasan merupakan perwujudan

Lebih terperinci

PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014

PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014 PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014 Membentuk suatu keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan

Lebih terperinci

1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi.

1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi. 1. Menjelaskaan kekuasaan dalam pelaksanaan konsitusi. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia adalah lembaga (tinggi) negara yang baru yang sederajat dan sama tinggi kedudukannya dengan Mahkamah Agung

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN KE 3 OLEH : TRIYONO, SS. MM STTNAS YOGYAKARTA HAK ASASI MANUSIA (4 Pilar Konsep HAM Universal) Hak Pribadi : hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan

Lebih terperinci