PANCASILA DALAM PERSPEKTIF AKSIOLOGI DAN TANTANGANNYA DI ERA REFORMASI DAN GLOBALISASI DI INDONESIA. Oleh : Fadhilah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PANCASILA DALAM PERSPEKTIF AKSIOLOGI DAN TANTANGANNYA DI ERA REFORMASI DAN GLOBALISASI DI INDONESIA. Oleh : Fadhilah"

Transkripsi

1 PANCASILA DALAM PERSPEKTIF AKSIOLOGI DAN TANTANGANNYA DI ERA REFORMASI DAN GLOBALISASI DI INDONESIA Oleh : Fadhilah ABSTRACT The study literature review entitled: Five Principles of Axiology Perspectives and Challenges in the Era of Reform and Globalization in Indonesia. The method used in this study is an abstraction, which is the method to find the elements of an abstract (general / universal) contained in the precepts of Pancasila. Material object of this study is the Pancasila, and the formal object is the axiology. Pancasila as the foundation of civic life and community in axiological perspective comes from the essence of human nature that are mono plural (plural but unggal) which is a dual mono layout unity of nature, the nature of nature and the position of nature, containing the fundamental values that comes from the values moral, social, cultural and religious. These values are a holistic unity and become the foundation axiologis for nature and the existence of the precepts of Pancasila. The values contained in Pancasila sourced from the essence of human nature that are fixed, unchanged, in accordance with human nature. Intrinsic nature of human nature that is the reason, that the values of Pancasila personality is also essential. But in the Era of Reform and Globalization fact was challenged to change the view of the nature of value. The phenomenon of the shift of values in society as a result of the culture of consumerism in the global information age. Keywords: Pancasila, the essence of nature, man, monopluralis, axiology, reforms and globalization. I. PENDAHULUAN Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam berperilaku sehari-hari, baik sebagai individu, maupun sebagai anggota masyarakat. Pancasila bukan hanya sebuah rumusan aturan/norma yang terbentuk secara instan tanpa memiliki sumber yang kuat, melainkan sebaliknya, bahwa Pancasila adalah rumusan dasar negara Indonesia yang bersumber pada nilai-nilai moral kepribadian bangsa Indonesia, baik nilai moral agama, sosial dan budaya yang telah mengakar dan melekat bersama eksistensi bangsa Indonesia. Dengan demikian pada dasarnya Pancasila adalah merupakan sistem nilai yang lahir dan terbentuk oleh unsur-unsur hakiki kepribadian bangsa Indonesia. 75

2 Bangsa Indonesia dalam perjalanan panjangnya memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, telah banyak menghadapi benturan berbagai nilai yang datang dari luar bangsa Indonesia sebagai dampak interaksi sosial, budaya, politik dan ekonomi, sehingga terkadang mengancam stabilitas nasional Indonesia. Berbagai upaya untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila agar tetap menjadi dasar moralitas bangsa telah dilakukan oleh Pemerintah dan masyarakat Indonesia. Pada masa Orde Baru upaya tersebut antara lain melalui proyek P4 (Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) perumusan dan pelaksanaan kurikulum nasional yang meletakkan pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran dasar dan mata kuliah wajib pada level program pendidikan tinggi di Indonesia. Demikian juga dalam setiap kegiatan pelaksanaan pembangunan nasional Indonesia, nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai landasan dan tujuannya, baik dalam kegiatan resmi yang dilakukan oleh lembaga pemerintah, maupun kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang bersifat sukarela dan insidental. Semua itu dilakukan oleh bangsa Indonesia demi tetap melekatnya nilainilai Pancasila dalam kepribadian bangsa Indonesia melalui internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam setiap aktivitas/kegiatan. Namun, keadaan tersebut di atas di Era Reformasi dan globalisasi sekarang ini, semangat membangun bangsa Indonesia nampak semakin banyak mengalami pergeseran nilai dengan adanya berbagai pengaruh budaya luar melalui informasi global. Fenomena ini dapat kita saksikan baik dalam wacana politik, maupun dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan yang mulai jauh dari semangat mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar kebijakan pemerintah dalam merespon tuntutan dan kebutuhan masyarakat, sehingga menimbulkan berbagai gejolak masyarakat sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap pemerintahan Reformasi. Hal tersebut dengan mudah dapat dilihat melalui berbagai media massa, seperti: televisi, koran, internet dan lain-lain. Di era informasi yang semakin canggih dan transparan, memungkinkan masyarakat semakin cepat merespon terhadap segala perubahan situasi dan kondisi, baik sosial, politik, ekonomi, budaya dan lain-lain. Seperti diketahui, bahwa era globalisasi adalah era dimana informasi global begitu cepat dan mudahnya masuk dalam jaringan informasi dunia tanpa batas. Negara Indonesia hanyalah merupakan salah satu wilayah negara yang menerima dampak era globalisasi, baik pengaruh 76

3 positif maupun negatif. Dampak tersebut sekaligus mempengaruhi situasi dan kondisi berbagai bidang kehidupan bangsa Indonesia, baik sosial, ekonomi, politik,budaya, dan lain-lain. Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam tulisan ini penulis mencoba memahami Pancasila melalui pendekatan aksiologi (filsafat nilai) dan relevansinya dengan era informasi dan globalisasi di Indonesia. Oleh karena itu judul tulisan ini adalah Pancasila dalam Perspektif Aksiologi di Era Informasi dan Globalisasi di Indonesia. Dengan demikian, pembahasan tema dalam tulisan ini lebih menekankan kajian tentang Pancasila sebagai sistem filsafat bangsa Indonesia dengan objek formal aksiologi dan objek material: sila-sila Pancasila Pentingnya pendekatan aksiologis terhadap Pancasila bagi cabang filsafat nilai (aksiologi ) antara lain menambah khazanah tentang hakekat nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila dan relevansinya antara sila yang satu dengan sila lainnya. Selain itu, kajian ini juga bertujuan memberikan informasi lebih banyak tentang pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, baik sebagai makhluk individu, maupun sebagai makhluk sosial, terutama di era Pemerintahan Reformasi dan era globalisasi yang penuh dengan benturan berbagai nilai kehidupan manusia. II. PEMBAHASAN 1. Pancasila Sebagai Kesatuan Sistem Filsafat Bangsa Indonesia Hakekat Pancasila yang terdiri atas lima sila merupakan suatu sistem filsafat. Pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang utuh antara bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk suatu tujuan tertentu. Sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a) Suatu kesatuan bagian-bagian b) Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri c) Saling berhubungan dan saling ketergantungan d) Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (tujuan sistem). e) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Voich,1974). 77

4 Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan kesatuan yang bersifat formal logis saja, namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistemologis serta dasar aksiologis dari sila-sila Pancasila. Kesatuan sila-sila Pancasila adalah bersifat hierarkhis dan mempunyai bentuk piramidal, digunakan untuk menggambarkan hubungan hierakhis sila-sila Pancasila dalam urut-urutan luas (kuantitas) dan dalam pegertian inilah hubungan kesatuan sila-sila Pancasila itu dalam arti formal logis. Selain kesatuan sila-sila Pancasila itu hierarkhi dalam hal kuantitas juga dalam hal isi sifatnya yaitu menyangkut makna serta hakikat sila-sila Pancasila (lihat Notonegoro, 1984: 61 dan 1975: 52-57). Secara filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis, dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistim filsafat yang lainnya misalnya materialisme, liberalisme, pragmatisme, komunisme, idealisme dan paham lain filsafat di dunia. Dalam kaitannya Pancasila sebagai sistem filsafat yang memiliki dasar aksiologis inilah, maksud dari pembahasan tema tulisan ini. 2. Susunan Kesatuan Sila-Sila Pancasila yang Bersifat Organis Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan dasar filsafat Negara Indonesia terdiri dari atas lima sila yang masing-masing dan merupakan suatu asas peradaban bangsa Indonesia. Sila-sila tersebut merupakan unsur (bagian yang mutlak) dari Panacasila. Dengan kata lain, Panacasila merupakan suatu kesatuan majemuk tunggal. Sebagai konsekuensinya setiap sila tidak dapat berdiri sendiri-sendiri terlepas dari sila-sila lainnya serta di antara sila satu dan lainnya tidak saling bertentangan. Kesatuan sila-sila Pancasila yang bersifat organis tersebut pada hakikatnya secara filosofis bersumber pada hakikat dasar ontologis manusia sebagai pendukung inti dan isi dari sila-sila Pancasila yaitu hakikat manusia monopluralis yang memiliki unsur-unsur, susunan kodrat jasmani rohani, sifat kodrat individu-makhluk sosial, dan kedudukan kodrat sebagai pribadi berdiri sendiri dan sekaligus sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. Unsur-unsur hakikat manusia tersebut merupakan suatu kesatuan yang bersifat organis dan harmonis. Setiap unsur memiliki fungsi yang saling berhubungan. Oleh karena silasila Pancasila merupkan penjelmaan hakikat manusia yang bersifat monopluralis sebagai kesatuan organis, maka sila-sila Pancasila juga memiliki kesatuan yang bersifat organis pula. 78

5 Hakekat kemanusiaan yang yang bersifat monopluralis oleh Notonagoro digambarkan pada Gambar 1. : Mono dualis * tumbuhan/vegetatif Unsur * animal Jasmani : * kimia/benda mati Susunan Kodrat Unsur * akal Rohani: * rasa * kehendak Makhluk Monodualis Individu Sifat Kodrat Makhluk Sosial Monodualis Kedudukan Kodrat Makhluk Berdiri Sendiri Makhluk Tuhan (Sumber: Notonagoro, 1984, Pancasila Ilmiah Populer, hlm ) Gambar 1. Hakekat Kemanusiaan Monopluralisme Berdasarkan hakikat yang terkandung dalam sila-sila Pancasia dan Pancasila sebagai dasar filsafat Negara, maka segala hal yang berkaitan dengan sifat dan hakikat Negara harus sesuai dengan landasan sila-sila Pancasila. Hal itu berarti hakikat dan inti sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut: sila pertama Ketuhanan adalah sifat-sifat dan keadaan Negara harus sesuai dengan hakikat Tuhan, sila kedua kemanusiaan adalah sifat-sifat dan keadaan Negara yang harus sesuai dengan hakikat manusia, sila ketiga persatuan adalah sifat-sifat dan keadaan Negara harus sesuai dengan hakikat satu, sila keempat kerakyatan sifat-sifat dan keadaan Negara 79

6 yang harus sesuai dengan hakikat rakyat, sila kelima keadilan adalah sifat-sifat dan keadaan Negara yang harus sesuai dengan hakikat adil. (Notonegoro, 1975: 50). Kesesuaian yang dimaksud adalah kesesuaian antara hakikat nilai-nilai sila-sila Pancasila dengan Negara, dalam pengertisn kesesuaian sebab dan akibat. Makna kesesuaian tersebut adalah sebagai berikut, bahwa hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa (sebagai sebab) (hakikat sila I dan II) yang membentuk persatuan mendirikan Negara dan persatuan manusia dalam suatu wilayah disebut rakyat (hakikat sila III dan IV), yang ingin mewujudkan suatu tujuan bersama yaitu suatu keadilan dalam suatu persekutuan hidup masyarakat Negara (keadilan social) (hakikat sila V). Dengan demikian, maka secara konsisiten Negara haruslah sesuai dengan hakikat Pancasila. 3. Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang Saling Mengisi dan Saling Mengkualifikasi Kesatuan sila-sila Pancasila yang Majemuk Tunggal, hierarkhis piramidal juga memiliki sifat saling mengisi dan saling mengkualifikasi. Hal ini dimaksudkan bahwa dalam setiap sila terkandung nilai keempat sila lainnya, atau dengan lain perkataan dalam setiap sila senantiasa dikualifikai oleh keempat sila lainnya. Adapun rumusan kesatuan sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan saling mengkualifilikasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sila Ke Tuhanan Yang Maha Esa adalah berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. 2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan beradab, adalah ber-ketuhanan yang Maha Esa, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijakasanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 3. Sila Persatuan Indonesia, adalah ber-ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikamat kebijakasanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijakasanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, adalah ber-ketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah ber-ketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan 80

7 yang dipimpin oleh hikmat kebijakasanaan dalam permusyawaratan/perwakilan (Notonegoro, 1975:43,44). 4. Pancasila Sebagai Landasan Filosofis Bagi Kepribadian Bangsa Indonesia Pancasila sebagai landasan filosofis bagi kepribadian bangsa berhubungan dengan dasar antropologis, sebagaimana pandangan Notonagoro, yaitu bahwa Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat tidak hanya kesatuan yang meyangkut sila-sila saja melainkan juga meliputi hakikat dasar dari sila-sila Pancasila atau secara filosofis meliputi dasar ontologis silasila Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima sila setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis. Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak monopluralis, oleh karena itu hakikat dasa ini juga disebut sebagai dasar antropologis. Subjek pendukung pokok sila-sila Pancasila adalah manusia, hal ini dapat dijelasakan sebagai berikut: bahwa yang ber- Ketuhanan yang Maha esa yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebikasanaan dalam permusyawaratan /perwakilan serta yang berkeadilan social pada hakikatnya adalah manusia (Notonegoro, 1975:23). Demikian juga jikalau kita pahami dari segi filsafat Negara bahwa Pancasila adalah dasar filsafat Negara, adapun pendukung pokok Negara adalah rakyat dan unsur rakyat adalah manusia itu sendiri, sehingga tepatlah jikalau dalam filsafat Pancasila bahwa hakikat dasar antopologis sila-sila Pancasila adalah manusia. Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontologis memiliki hal-hal mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa jasmani dan rokhani, sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosia, serta kedududukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi milik sendiri dan sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan inilah maka secara hierarkhis sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa mendasari dan menjiwai kempat sila-sila Panacasila yang lainnya (Notonegoro, 1975 : 53). Sesuai dengan skema tentang konsep hakekat manusia Indonesia yang bersifat monopluralis tersebut, maka sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, di dalamnya terkandung makna adanya kesesuaian dengan hakekat manusia yang memiliki tabiat saleh, yaitu 81

8 sifat-sifat keutamaan pribadi manusia yang relatif permanen melekat dalam pribadi manusia. Sifat-sifat tersebut meliputi: a) Watak penghati-hati/kebijaksanaan : berbuat sesuai dengan pertimbangan akal, rasa dan kehendak. b) Watak keadilan: memberikan apa yang menjadi hak dirinya dan hak orang lain. c) Watak kesederhanaan: tidak melampaui batas dalam hal kemewahan, kenikmatan dan rasa enak. d) Watak keteguhan: tidak melampaui batas dalam hal menghindari diri dari: duka dan hal yang enak. Sebagai penyeimbang watak kesederhanaan Dari sifat dan tabiat saleh tersebut terkandung nilai-nilai moral yang berhubungan hakekat adil dan beradab. III. LANDASAN AXIOLOGIS SILA PANCASILA Landasan axiologis merupakan landasan filosofis yang berdasarkan pandangan tentang hakekat nilai. Berbagai filosof membahas tentang hakekat nilai berdasarkan pandangan ontologisnya masing-masing tentang realitas. 1. Hakekat Nilai Salah satu sumber yang dapat dipakai untuk memahami hakekat nilai, antara lain apa yang dikemukakan oleh Scheler, bahwa nilai merupakan kualitas yang tidak tergantung pada benda; benda adalah sesuatu yang bernilai. Ketidaktergantungan ini mencakup setiap bentuk empiris, nilai adalah kualitas apriori. Ketidaktergantungan tidak hanya mengacu pada objek yang ada di dunia (benda-benda), maupun tindakan manusia dll, melainkan juga reaksi kita terhadap benda dan nilai. Nilai sebagai kualitas yang independen tidak berbeda dengan benda. Ketidaktergantungan nilai pada benda, menyebabkan nilai tidak berubah, bersifat absolut (mutlak), tidak dikondisikan oleh perbuatan, tanpa memperhatikan hakekatnya, nilai bersifat historis, sosial, biologis atau murni individual (Riseri Frondizi, 2007: ). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hakekat Nilai adalah: kualitas yang tidak real, membutuhkan pengemban tempat berada, tidak independen (Husserl), tidak memiliki substansi, bergantung pada objek yang bernilai/dinilai dan tidak memberi/menambah eksistensi objek. Niliai bukanlah objek itu sendiri, melainkan kualitas objek tersebut. 82

9 2. Kategori Nilai Kategori Nilai dibedakan menjadi 3, yaitu subjektif, objektif dan intersubjektif. Subjektif mengandung pengertian: relatif, tergantung pada subjek yang menilai. Objektif, artinya bahwa nilai terletak pada objek yang dinilai. Sedangkan intersubjektif berarti bahwa masing-masing subjek memberikan penilaian yang sama terhadap suatu objek. 3. Hakekat Pancasila Sesuai dengan Hakekat Kodrat Manusia Hakekat Kodrat manusia yang bersifat mono pluralis: jamak tetapi unggal, merupakan kesatuan dari mono dualis susunan kodrat, sifat kodrat dan kedudukan kodrat, mengandung nilainilai fundamental yang bersumber dari nilai-nilai moral, sosial, budaya dan agama. Nilai-nilai tersebut merupakan kesatuan yang holistik dan menjadi landasan axiologis bagi Sila Kedua Pancasila (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab). Dengan kata lain, jika dihubungkan dengan sila-sila lain dari Pancasila yang merupakan satu kesatuan, maka dapat disimpulkan bahwa hakekat nilai sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang adil dan beradab yang: ber-ketuhanan Yang Maha Esa, ber-persatuan Indonesia, ber-kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan ber-keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila bersumber dari hakekat kodrat manusia yang bersifat tetap, tidak berubah, sesuai dengan sifat hakiki manusia. Sifat hakiki dari kodrat manusia itulah yang menjadi alasan, bahwa nilai kepribadian Pancasila juga bersifat hakiki. Hakekat Sila Kedua Pancasila: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab berisi tentang hakekat nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu meliputi:hakekat adil, hakekat beradab, dan hakekat kodrat manusia. Jika dihubungkan dengan hakekat nilai yang bersifat objektif dari nilai-nilai Pancasila, maka hakekat nilai adil dan beradab merupakan hakekat nilai moral kepribadian Pancasila yang bersifat tetap pula. Hal ini secara eksistensial menjadi keharusan untuk melekat dalam kepribadian bangsa Indonesia. Keharusan ini menjadi tanggungjawab segenap masyarakat Indonesia sebagai subjek pengemban nilai untuk selalu 83

10 menginternalisasikannya dalam setiap aktifitas kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu, maupun sebagai anggota masyarakat Indonesia. 4. Hakekat Pancasila Sebagai Nilai Kepribadian Bangsa Indonesia dan Tantangannya di Era Reformasi dan Globalisasi Secara konseptual, hakekat nilai Pancasila sebagai nilai kepribadian bangsa Indonesia berdasar argumentasi rasional memiliki sifat /nilai kebenaran universal. Begitu juga secara ontologis, nilai-nilai yang terkandung dalam sila tersebut bersifat tetap, tidak berubah. Namun persoalannya apakah hal tersebut masih dapat dipertanggungjawabkan secara rasional melihat kenyataan adanya fenomena pergeseran nilai-nilai sosial budaya di Era Reformasi dan Globalisasi. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk tetap mempertahankan ideologi Pancasila sebagai nilai kepribadian bangsa Indonesia. Konsep tentang hakekat manusia yang telah dijelaskan oleh Notonagoro di atas dalam fenomena kehidupan masyarakat di Era Reformasi dan Globalisasi menjadi sebuah renungan filosofis di abad kontemporer. Pandangan tentang relativitas nilai menjadi salah satu alasan untuk mempertanyakan kembali tentang universalitas dan objektivitas dari hakekat nilai. Demikian juga dengan nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila. Apakah pergeseran nilai sosial budaya juga ikut mempengaruhi hakekat nilai-nilai Pancasila. Hakekat sila-sila Pancasila, antara lain di dalamnya terkandung makna adanya kesesuaian dengan hakekat manusia yang memiliki tabiat saleh, yaitu sifat-sifat keutamaan pribadi manusia yang relatif permanen melekat dalam pribadi manusia sebagaimana diterangkan oleh Notonagoro, tersebut di atas. Sifat-sifat tersebut meliputi: 1. Watak penghati-hati/kebijaksanaan: berbuat sesuai dengan pertimbangan akal, rasa dan kehendak. 2. Watak keadilan: memberikan apa yang menjadi hak dirinya dan hak orang lain. 3. Watak kesederhanaan : tidak melampaui batas dalam hal kemewahan, kenikmatan dan rasa enak. 4. Watak keteguhan: tidak melampaui batas dalam hal menghindari diri dari: duka dan hal yang enak. Sebagai penyeimbang watak kesederhanaan (Notonagoro, 1984: 98-99) 84

11 Sifat-sifat dan tabiat saleh tersebut yang secara ontologis terkandung nilai-nilai moral yang berhubungan hakekat adil dan beradab sebagai nilai moral kepribadian bangsa Indonesia, apakah di Era Reformasi dan globalisasi masih tetap dianggap sebagai kebenaran objektif dan universal. Hal ini mengingat bahwa di Era Reformasi dan globalisasi ukuran/standar nilai sosial budaya masyarakat global ikut mempengaruhi eksistensi kepribadian bangsa pada umumnya dan khususnya bagi bangsa Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita rasakan selama ini baik dalam praktek pemerintahan, maupun fenomena kehidupan masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Budaya konsumerisme yang jauh dari nilai kesederhanaan merupakan bukti nyata adanya pergeseran nilai dalam pandangan posmodernisme dan masyarakat kontemporer di Era Reformasi dan globalisasi di Indonesia. Begitu juga kecenderungan sikap permisif, hedonis dan pragmatis yang jauh dari sifat keteguhan (salah satu dari tabiat saleh, terbentuk secara melembaga dalam masyarakat budaya kontemporer di era informasi global, sebagai dampak negatif atas kecanggihan teknologi modern. Hal tersebut adalah bukti nyata munculnya perubahan pandangan tentang hakekat nilai, termasuk nilai-nilai moral budaya dan kemanusiaan. Prinsip dan nilai-nilai kesederhanaan telah digantikan dengan semboyan modern (up to date) yang cenderung konsumtif (boros), gaul, modis, demi prestis/gengsi, dan-lain-lain. Sebaliknya, sikap sederhana dianggap kuno, tidak modis, kurang gaul, dan sebagainya. IV. KESIMPULAN Demikianlah refleksi filosofis tentang hakekat sila Pancasila sebagai nilai kepribadian bangsa indonesia dan tantangannya di Era Reformasi dan Globalisasi di Indonesia dalam perspektif aksiologis. Analisis dan pembahasan tentang hakekat sila Pancasila berdasarkan perspektif aksiologis merupakan upaya kritis dalam menghadapi dampak era informasi dan globalisasi di Indonesia akhir-akhir ini terhadap pandangan moral budaya masyarakat. Cepatnya perkembangan arus informasi di era globalisasi di era pemerintahan Reformasi di Indonesia telah membawa pengaruh luas terhadap aktualisasi nilai-nilai moral kepribadian Pancasila bagi bangsa Indonesia. Semua konsep /pandangan Notonagoro tentang hakekat kodrat manusia dan hakekat Pancasila menjadi acuan dalam merenungkan kembali tentang hakekat 85

12 nilai-nilai tersebut bagi kepribadian bangsa Indonesia dalam eksistensinya memasuki era baru pemerintahan Reformasi dan era globalisasi. Pandangan relativisme terhadap nilai dapat menjadi acuan alternative terhadap kelemahan pandangan Max Scheler tentang hakekat nilai di era kontemporer. DAFTAR PUSTAKA 1. Frondizi, Risieri, 2007, Pengantar Filsafat Nilai, cetakan kedua, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 2. Kaelan Pendidikan Pancasila, cetakan KedelapanPenerbit Paradigma, Yogyakarta. 3. Magnis Soeseno, Franz Etika Sosial, buku panduan Mahasiswa, PT. Gramedia, Jakarta. 4. Notonagoro Pancasila Secara Ilmiah Populer,cetakan keenam.bina Aksara, Jakarta. 5. Rawls, John Theori of Justice, Harvard University Press, Cambridge, Massachusetts. 6. Saefudin, AM Percikan Pemikiran Seputar Reformasi Politik dan Ekonomi,Penerbit Misaka Galiza, Jakarta. 7. Sunoto Mengenal Filsafat Pancasila, cetakan kelima, PT.Hanindita, Yogyakarta. 8. Sunoto Mengenal Filsafat Pancasila Melalui Pendekatan Etika Pancasila,cetakan ketiga, PT. Hanindita, Yogyakarta. 9. Sunoto Mengenal Filsafat Pancasila Seri 4: Filsafat Sosial Politik Pancasila, cetakan pertama, edisi revisi Andi Offset, Yogyakarta. 86

Bahasan Kajian Filsafat

Bahasan Kajian Filsafat PENGERTIAN FILSAFAT Secara etimologi istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philein yang artinya cinta dan sophos yang artinya hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom. Secara harfiah istilah filsafat

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat Pancasila sebagai Sistem Filsafat 1 PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PANCASILA Pengertian Filsafat Istilah filsafat secara etimologis merupakan padanan kata falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang

Lebih terperinci

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Handout 4 Pendidikan PANCASILA SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PANCASILA sebagai Sistem Filsafat Kita simak Pengakuan Bung Karno tentang Pancasila Pancasila memuat nilai-nilai universal Nilai-nilai

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07 Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pendahuluan Pancasila merupakan filsafat bangsa

Lebih terperinci

NOVIA KENCANA, S.IP, MPA

NOVIA KENCANA, S.IP, MPA NOVIA KENCANA, S.IP, MPA novia.kencana@gmail.com PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT???? Cabang ilmu Cara berpikir ILMU FILSAFAT Alkisah bertanyalah seorang awam kepada ahli filsafat yang arif bijaksana

Lebih terperinci

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: 07 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Modul ini membahas mengenai Pancasila Sebagai Sistem Filsafat, Pengertan Filsafat, filsafat pancasila, karakteristik sistem filsafat

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Materi Ini Memuat : Fakultas Fikom Wahyudi Pramono, S.Ag. M.Si Program Studi Humas 2 Latar belakang Teori dan Konsep Globalisasi telah mengancam bahkan menguasai eksistensi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi. Program Studi Manajemen

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi. Program Studi Manajemen Modul ke: 06Fakultas Gunawan Ekonomi PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen Latar belakang Teori dan Konsep Globalisasi telah mengancam bahkan menguasai

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakekatnya merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma, baik norma hukum, moral maupun norma

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. FALSAFAH PANCASILA (Pancasila Sebagai Sistem Filsafat)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. FALSAFAH PANCASILA (Pancasila Sebagai Sistem Filsafat) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Materi Kuliah FALSAFAH PANCASILA (Pancasila Sebagai Sistem Filsafat) Modul 2 Oleh : Rohdearni Tetty Yulietty Munthe, SH 11 1. Tujuan Pembelajaran Umum Mahasiswa mampu memahami

Lebih terperinci

BAB II PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

BAB II PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT BAB II PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT A. PENGERTIAN FILSAFAT Secara etimologi, filsafat adalah istilah atau kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia. Kata itu terdiri dari dua kata yaitu

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PREVIEW PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM KESATUAN SILA-SILA PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT NILAI-NILAI PANCASILA MENJADI DASAR DAN ARAH KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PENGERTIAN FILSAFAT FILSAFAT (Philosophia) Philo, Philos, Philein, adalah cinta/ pecinta/mencintai Sophia adalah kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat kebenaran Cinta pada

Lebih terperinci

PANCASILA Sebagai Etika Politik

PANCASILA Sebagai Etika Politik Modul ke: 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA Sebagai Etika Politik Panti Rahayu, SH, MH Program Studi Manajemen Pancasila Sebagai Etika Politik Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakekatnya

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA Modul ke: RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH PENGEMBANGAN KARAKTER Fakultas FAKULTAS TEKNIK RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang dibina oleh Bapak Rasyid Fadholi, IR.,MS. Oleh Kelompok 3 Maya Damayanti 125030500111027

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT BAHAN TAYANG MODUL 6A Semester Gasal 2016 Fakultas FAKULTAS TEKNIK RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi Teknik SIPIL www.mercubuana.ac.id Secara umum,

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT MAKALAH TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Oleh : FEBI GELAR RAMADHAN UNIVERSITAS WIDYATAMA FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB 6 PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

BAB 6 PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT BAB 6 PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT Modul ke: Mengapa mempelajari? Agar memahami Pancasila sebagai filsafat yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Fakultas Rina Kurniawati, SHI, MH Program Studi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu bangsa mutlak perlu memiliki suatu dasar negara, sebab dasar negara merupakan rambu bagi arah suatu pemerintahan agar sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Modul ke: Pendidikan Pancasila Berisi tentang Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Pancasila

Lebih terperinci

21. Istilah filsafat secara etimologis merupakan padanan kata falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang berasal dari bahasa Yunani (philosophia).

21. Istilah filsafat secara etimologis merupakan padanan kata falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang berasal dari bahasa Yunani (philosophia). Pengertian Filsafat dan Filsafat Pancasila 1. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat 21. Ontologi Pancasila 22. Epistemologi Pancasila 23. Aksiologi Pancasila 2. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan

Lebih terperinci

MODUL 7 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

MODUL 7 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT MODUL 7 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT (Penyusun: ) Standar Kompetensi : Pancasila sebagai Sistem Filsafat Indikator: Mampu melakukan kajian dengan suatu proses kajian yang dapat memanfaatkan literatur

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA Disusun Oleh: Nama : Heruadhi Cahyono Nim : 11.02.7917 Dosen : Drs. Khalis Purwanto, MM STIMIK AMIKOM

Lebih terperinci

PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan

PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan Modul ke: 14Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan Panti Rahayu, SH, MH Program Studi Manajemen Pancasila sebagai Paradigma Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila

Lebih terperinci

Nama Anggota kelompok

Nama Anggota kelompok 1 Nama Anggota kelompok Umi Salamah (101011219) Hazyiyah Ghaisani (101011220) Nian Hikmah (101011221) Badrotut Tamamia (101011222) Tirtaadi (101011223) Nadya Laksmi.L (101011225) Mega Dwi.R (101011226)

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Etimologi philein - bahasa Yunani : cinta, sophos : hikmah atau kebijaksanaan cinta kebijaksanaan Sebagai sistem filsafat terkait dengan manusia, alam, pengetahuan, etika,

Lebih terperinci

Tiga macam nilai menurut Noto Negoro, antara lain: 1) Nilai Kebenaran, yang bersumber pada akal manusia.

Tiga macam nilai menurut Noto Negoro, antara lain: 1) Nilai Kebenaran, yang bersumber pada akal manusia. 1. Nilai. Nilai merupakan sesuatu yang mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia dalam melaksanakan sesuatu hal. Nilai bersumber pada budi pekerti manusia. Tiga macam nilai menurut Noto Negoro,

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA ABSTRAK Prinsip-prinsip pembangunan politik yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila telah membawa dampak yang luas dan mendasar bagi kehidupan manusia Indonesia.

Lebih terperinci

Oleh : Andika Sartono KELOMPOK A 11-D3MI-02. Dosen : Khalis Purwanto MM

Oleh : Andika Sartono KELOMPOK A 11-D3MI-02. Dosen : Khalis Purwanto MM Oleh : Andika Sartono 11.02.7986 KELOMPOK A 11-D3MI-02 Dosen : Khalis Purwanto MM ABSTRAK Pancasila terbentuk melalui proses yang panjang. Secara kausalitas Pancasila belum disahkan menjai dasar filsafat

Lebih terperinci

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA Tugas Akhir Pendidikan Pancasila NAMA :YULI NURCAHYO NIM : 11.11.5420 KELOMPOK : E JURUSAN : S1 TEKNIK INFORMATIKA DOSEN : Dr. Abidarin Rosyidi M.Ma JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Modul ke: MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU Fakultas TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pokok Bahasan Pendahuluan Pengertian Sistem Filsafat

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN Secara filosofis hakikat kedudukan Pancasila sebagai Paradigma pembangunan nasional mengandung

Lebih terperinci

REFLEKSI TERHADAP MAKNA KEADILAN SEBAGAI FAIRNESS MENURUT JOHN RAWLS DALAM PERSPEKTIF KEINDONESIAAN

REFLEKSI TERHADAP MAKNA KEADILAN SEBAGAI FAIRNESS MENURUT JOHN RAWLS DALAM PERSPEKTIF KEINDONESIAAN RUANG KAJIAN REFLEKSI TERHADAP MAKNA KEADILAN SEBAGAI FAIRNESS MENURUT JOHN RAWLS DALAM PERSPEKTIF KEINDONESIAAN Fadhilah Abstrak Tujuan penulisan ini adalah untuk menambah referensi dan khasanah dalam

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK. NOVIA KENCANA, S.IP, MPA STMIK MDP

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK. NOVIA KENCANA, S.IP, MPA STMIK MDP PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK NOVIA KENCANA, S.IP, MPA STMIK MDP novia.kencana@gmail.com ETIKA & FILSAFAT Etika Filsafat Filsafat berdasarkan bidangnya dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Filsasat teoritis

Lebih terperinci

Assalamu alaikum. Wr. Wb.

Assalamu alaikum. Wr. Wb. Assalamu alaikum. Wr. Wb. PENGERTIAN FILSAFAT FILSAFAT phile (cinta) shopia (kebijaksanaan) Dr. I. R. J Gred Ilmu pengetahuan yang timbul dari prinsip-prinsip yang diketahui dengan kekuatan budi kodrati

Lebih terperinci

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara I. Hakikat Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Makna Pancasila dalam Sistem Filsafat dan Dasar Ilmu Fakultas MKCU Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Upaya manusia untuk

Lebih terperinci

BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA A. PENGANTAR Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian dalam ilmu kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat

Lebih terperinci

Oleh: Regina Tamburian Gita Nur Istiqomah

Oleh: Regina Tamburian Gita Nur Istiqomah Tugas Ringkasan Oleh: Regina Tamburian Gita Nur Istiqomah Imelda Polii Pracecilia Damongilala Anastania Maria Stephanie Bokong Pontoh UNIVERSITAS SAM RATULANGI TEKNIK ARSITEKTUR MANADO 2006 PANCASILA SEBAGAI

Lebih terperinci

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, 2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang

Lebih terperinci

Filsafat Pancasila dan Pancasila sebagai Etika Politik

Filsafat Pancasila dan Pancasila sebagai Etika Politik Filsafat Pancasila dan Pancasila sebagai Etika Politik Oleh: Miftahudin Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Erosi Pancasila = DEKADENSI MORAL Indonesia jika dilihat dari ideologi, ekonomi, politik, selalu

Lebih terperinci

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA Era global menuntut kesiapan segenap komponen Bangsa untuk mengambil peranan sehingga pada muara akhirnya nanti dampak yang kemungkinan muncul, khususnya dampak negatif dari

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan

Lebih terperinci

FILSAFAT PANCASILA. Selly Rahmawati, M.Pd

FILSAFAT PANCASILA. Selly Rahmawati, M.Pd FILSAFAT PANCASILA Selly Rahmawati, M.Pd 1 Looking for the truth http://bangfajars.wordpress.com 2 PENGERTIAN FILSAFAT DAN FILSAFAT PANCASILA Pengertian Filsafat Istilah filsafat secara etimologis merupakan

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO PENGERTIAN NILAI Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 07 Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi AKUNTANSI Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc Pendahuluan Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengadakan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan PANCASILA Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KELOMPOK F NAMA : AZIS AGUS PRADHIKA NIM : 11.11.5556 KELAS : 11-S1 TI-13 DOSEN : ABIDARIN ROSIDI Dr,M,Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Pancasila

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM

PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM Oleh : MIRZA SIDHATA MZ 11.11.5500 KELOMPOK F Dosen: DR. Abidarin Rosyidi, MMa JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Pancasila Sebagai

Lebih terperinci

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA 1 INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA 1. Arti Penting Keberadaan Pancasila Pancasila sebagai dasar negara adalah sebuah harga mati Yang tidak boleh di tawar lagi. Bukan tidak mungkin, apabila ada

Lebih terperinci

PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT

PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT PARADIGMA PANCASILA DILINGKUNGAN MASYARAKAT UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Di susun oleh NAMA : Aji Guruh Prasetyo NIM : 11.11.4619 PROGRAM JURUSAN : TI : Teknik Informatika

Lebih terperinci

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Dosen Pengampu : Yuli Nurkhasanah, S.Ag, M.Hum Oleh : Caca Irayanti (1601016024) Nanda Safiera Mafaz (1601016025)

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: 13 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Dan Implementasinya Bagian III Pada Modul ini kita membahas tentang keterkaitan antara sila keempat pancasila dengan proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI

PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : HERDIKA PRASTOWO NO.MAHASISWA : 11.02.8132 KELOMPOK PROGRAM STUDI NAMA DOSEN : A : D3 MANAJEMEN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Disusun Oleh: Nama : DEFRI MUSTIKA LUBIS NIM : 11.11.5534 Kelompok : F Prog. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : S1-Teknik Informatika Dosen :Dr.

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Mata Kuliah Semester SKS Pengampu PENDIDIKAN PANCASILA : Pendidikan Pancasila : I (satu) : 2 (dua) : Heniyatun, SH., M.Hum Kompetensi Mahasiswa mampu membangun paradigma baru dalam dirinya sendiri berdasar

Lebih terperinci

Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Perundang-Undangan Dan Kebijaksanaan Negara Fakultas TEKNIK

Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Perundang-Undangan Dan Kebijaksanaan Negara Fakultas TEKNIK Modul ke: Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Perundang-Undangan Dan Kebijaksanaan Negara Fakultas TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, maka menimbulkan pandangan hidup yang berbeda pula. Pandangan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, maka menimbulkan pandangan hidup yang berbeda pula. Pandangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pandangan hidup bangsa pada dasarnya berpangkal pada kodrat manusia, hanya karena pendapat masing-masing bangsa tentang kodrat manusia ini berbeda, maka menimbulkan

Lebih terperinci

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945) Mata Kuliah Pancasila Modul ke: Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945) Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Panti Rahayu, SH, MH Program Studi MANAJEMEN Pancasila Sebagai Dasar2

Lebih terperinci

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan kerakyatan adalah bersifat cita-cita kefilsafatan, yaitu bahwa negara adalah untuk keperluan rakyat. Oleh karena itu maka

Lebih terperinci

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Modul ke: MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id DR. Rais Hidayat, M.Pd KOMPETENSI Diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menerapkan

Lebih terperinci

FALSAFAH PENDIDIKAN PANCASILA. Imam Gunawan

FALSAFAH PENDIDIKAN PANCASILA. Imam Gunawan FALSAFAH PENDIDIKAN PANCASILA Imam Gunawan Pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia berakar pada pandangan hidup bangsa yakni Pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup menata kehidupan bangsa, termasuk

Lebih terperinci

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa 1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya

Lebih terperinci

MANUSIA, NILAI DAN MORAL

MANUSIA, NILAI DAN MORAL MANUSIA, NILAI DAN MORAL HAKIKAT NILAI-MORAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Nilai dan Moral Sebagai Materi Pendidikan Ada beberapa bidang filsafat yang berhubungan dengan cara manusia mencari hakikat sesuatu,

Lebih terperinci

REFLEKSI TERHADAP MAKNA KEADILAN SEBAGAI FAIRNESS MENURUT JOHN RAWLS DALAM PERSPEKTIF KEINDONESIAAN Oleh :Fadhilah, Dra.

REFLEKSI TERHADAP MAKNA KEADILAN SEBAGAI FAIRNESS MENURUT JOHN RAWLS DALAM PERSPEKTIF KEINDONESIAAN Oleh :Fadhilah, Dra. REFLEKSI TERHADAP MAKNA KEADILAN SEBAGAI FAIRNESS MENURUT JOHN RAWLS DALAM PERSPEKTIF KEINDONESIAAN Oleh :Fadhilah, Dra. Pendahuluan Tak satupun anggota masyarakat dari seluruh bangsa di dunia yang tidak

Lebih terperinci

ETIKA POLITIK BERDASARKAN PANCASILA

ETIKA POLITIK BERDASARKAN PANCASILA ETIKA POLITIK BERDASARKAN PANCASILA Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila Dosen Pengampu: Yuli Nur Khasanah Disusun Oleh: 1. Angki Azhari Janati (1601016048) 2. Laila Shoimatu

Lebih terperinci

BAB VI REALISASI PANCASILA

BAB VI REALISASI PANCASILA BAB VI REALISASI PANCASILA Disusun Oleh: Nadya Athira C. 143020318 Heni Nurhaeni 143020336 Mirasitkha Virana P. 143020342 Asri Nur Fitriani 143020343 Azka Lithia Amanda 143020354 Raj ba Rohmatullah 143020371

Lebih terperinci

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR YODI PERMANA 11.12.5667 PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI DOSEN : Drs. Muhammad Idris P, M PENDAHULUAN Sebagai warga negara yang setia pada nusa dan bangsa,

Lebih terperinci

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017 2018 Nama Mata Kuliah Program Studi Fakultas/Prodi Dosen : Pendidikan Pancasila : Diploma III Akuntansi : Semua Fakultas/Prodi di UNP : Semua Dosen Pendidikan

Lebih terperinci

PANCASILA. Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen.

PANCASILA. Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen. PANCASILA Modul ke: Pancasila sebagai Sistem Filsafat Fakultas MKCU Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara etimologi, kata falsafah berasal

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM

KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM KURIKULUM PROGRAM S-1 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI & INFORMASI INSTITUT MANAJEMEN TELKOM SILABUS Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Semester : 1 Prasyarat : Kode : SKS : 2 1. Pengantar : Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

BAB III PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA BAB III PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA A. PENGANTAR Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya akan memberikan pemahaman yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TUGAS KULIAH PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TUGAS KULIAH PANCASILA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu mengetahui dasar negara kita. Dan di dalam Pancasila ini terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI ILMU INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODEREN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI SEKOLAH TINGGI ILMU INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : INVANTRI RETTOB NIM : 11.12.6267 KELOMPOK : J PROGRAM STUDI :

Lebih terperinci

A. Pengertian Pancasila

A. Pengertian Pancasila PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI A. Pengertian Pancasila Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya keberhargaan atau kebaikan. Di samping itu juga untuk menunjuk kata kerja yang

Lebih terperinci

Pancasila sebagai Dasar Negara-2

Pancasila sebagai Dasar Negara-2 PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 05 Pancasila sebagai Dasar Negara-2 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Pancasila dalam Batang Tubuh UUD 1945 Pembukaan

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA

PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA di susunoleh : Nama : BerkahNurHidayat NIM : 11.11.5701 Kelompok : Dosen : DR. AbidarinRosyidiMMa S T M I K A M I K O M Y O G Y A K A R T A 2 0 1 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

B. Tujuan C. Ruang Lingkup 27. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah (MA)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Pendidikan di diharapkan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya,

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya, 599 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Makna kearifan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1 Modul ke: 05Fakultas Gunawan EKONOMI PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Ideologi Negara Wibisono SH MSi Program Studi Manajemen S1 Tujuan Perkuliahan Menjelaskan: Pengertian Ideologi Pancasila dan

Lebih terperinci

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila 1. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang diejawantahkan dalam

Lebih terperinci

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara FILSAFAT PANCASILA Filsafat Harafiah; mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan. Filsafat Pancasila; refleksi kritis dan rasional

Lebih terperinci

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi DISUSUN OLEH : Nama : Siska Nanda Devi Pratiwi NIM : 11.12.6103 Kelompok : J Dosen pembimbing : Junaidi, M.hum SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

Refleksi Terhadap Makna Keadilan Sebagai Fairness Menurut John Rawls Dalam Perspektif Keindonesiaan. Fadhilah. Abstract

Refleksi Terhadap Makna Keadilan Sebagai Fairness Menurut John Rawls Dalam Perspektif Keindonesiaan. Fadhilah. Abstract Refleksi Terhadap Makna Keadilan Sebagai Fairness Menurut John Rawls Dalam Fadhilah Abstract Justice contains a universal moral values of which is a basic human right and all over the world, as well as

Lebih terperinci

PANCASILA. Implementasi Sila Keempat dan Kelima. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.

PANCASILA. Implementasi Sila Keempat dan Kelima. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: PANCASILA Implementasi Sila Keempat dan Kelima Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK Fakultas Teknik H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Hand Outs 2 Pendidikan PANCASILA

Hand Outs 2 Pendidikan PANCASILA Hand Outs 2 Pendidikan PANCASILA SAMSURI SEMESTER GASAL 2011/2012 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA MENGAPA KAJIAN ILMIAH? TUNTUTAN KEILMUAN (DUNIA AKADEMIK) MENGIKUTI KAIDAH KEILMUAN. PANCASILA

Lebih terperinci

Pusdiklat Spimnas 2011

Pusdiklat Spimnas 2011 1 PANCASILA DALAM HIDUP MENEGARA MASYARAKAT SEJAHTERA BERKEADILAN KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA PEMBANGUNAN NASIONAL UUD 1945 KEBANG SAAN MORAL DAN ETIKA BHIN NEKA TUNGGAL IKA IDEOLOGI BANGSA PANDANGAN

Lebih terperinci

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

Bartima Oktavia Bahar Nim: E Tugas : 45 BUTIR-BUTIR PANCASILA Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah Pendidikan Pancasila Semester Genap Disusun Oleh : Bartima Oktavia Bahar Nim: E51116302 Departemen Antropologi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dalam kehidupan bernegara Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Oni Tarsani,

Lebih terperinci

PAPER PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

PAPER PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK PAPER PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK Disusun oleh: Nama : Ni Kadek Putri Ria W No. Mhs : 11.11.5089 Kelompok Jurusan Dosen : D : Teknik informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo UNTUK MEMENUHI SALAH SATU MATAKULIAH

Lebih terperinci

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai pengembangan kepribadian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Sub Pokok Bahasan LANDASAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

4.4 Uraian Materi Nilai-Nilai Pancasila dalam Hidup Bermasyarakat. Ideologi merupakan seperangkat sistem yang menjadi dasar pemikiran setiap

4.4 Uraian Materi Nilai-Nilai Pancasila dalam Hidup Bermasyarakat. Ideologi merupakan seperangkat sistem yang menjadi dasar pemikiran setiap 4.4 Uraian Materi. 4.4.1 Nilai-Nilai Pancasila dalam Hidup Bermasyarakat. Ideologi merupakan seperangkat sistem yang menjadi dasar pemikiran setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

Lebih terperinci

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PENDAHULUAN Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Pancasila PENDAHULUAN Kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran, Deskripsi Perkuliahan,

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SILA KEDUA DARI PANCASILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB Nama : NARISWARI NIM : 11.02.7968 Kelompok : A Program Studi : Diploma 3 Jurusan : Manajemen Informatika Dosen : KALIS PURWANTA,

Lebih terperinci

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing : Pancasila dan Budaya STMIK Amikom Yogyakarta oleh : Rossidah 11. 02. 8043 ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika pembimbing : Drs. M. Kalis Purwanto, MM 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI i ii BAB

Lebih terperinci

Etika dan Filsafat. Komunikasi

Etika dan Filsafat. Komunikasi Modul ke: 02 Martina Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Etika dan Filsafat Komunikasi Komunikasi dan Filsafat Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication Pengantar pada Filsafat

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara Disusun oleh: NAMA : HARI ANGGARA NIM : 11.12.5805 KELOMPOK STUDI JURUSAN DOSEN : H (HAK ASASI) : PANCASILA

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI Pertemuan ke 6 suranto@uny.ac.id 1 Pengertian Nilai Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Nilai

Lebih terperinci