Bab 2. Bourne Again Shell. i STTS. Teori PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2. Bourne Again Shell. i STTS. Teori PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 Bab 2 Bourne Again Shell Teori PENDAHULUAN Ketika user login ke dalam Linux, mereka berkomunikasi dengan satu dari beberapa interpreter. Setiap operasi terhadap interpreter ini disebut shell, dan setiap shell mempunyai satu fungsi, yaitu membaca dan melaksanakan perintah-perintah dari input standard. Dengan shell maka perintah-perintah dapat : digabung untuk menghasilkan perintah-perintah baru mengirimkan parameter-parameter posisi ditambahkan dan dihapus oleh user diproses dalam suatu loop atau dalam conditional dapat dijalankan background tanpa menginterrupt sebuah proses pada suatu terminal. Lebih jauh lagi, perintah-perintah dapat diberikan input dari suatu source dan dapat mengirimkan output ke le, printer, atau ke perintah yang lain. COMMANDS Cara yang paling umum di dalam menggunakan shell ialah dengan memasukkan perintah-perintah sederhana melalui keyboard. Argumen yang pertama (diberi nomer nol) akan berisi nama dari perintah yang

2 akan dijalankan, dan argumen lain yang dibutuhkan akan dikirimkan ke perintah tersebut. $ ls *.c #menampilkan semua le dengan extention.c $ cat.prole #untuk menampilkan isi dari le.prole Jika sebuah perintah bersifat executable maka shell akan memprosesnya langsung. Contoh di atas memperlihatkan perintah yang sifatnya executable. Jika perintah dibuat sendiri oleh user dan belum executable maka user memerlukan procedure shell untuk menjalankannya. Untuk jelasnya ketikkan : $ vi coba1 #untuk masuk ke dalam editor vi # Perintah menampilkan kalimat echo 'Ini Program Linux Saya' Lalu simpan dengan tombol Esc-x, maka sekarang user sudah mempunyai perintah baru yaitu coba1, dan untuk mejalankannya diperlukan shell procedure $ sh coba1 maka coba1 akan dijalankan BAGAIMANA CARA SHELL MENCARI PERINTAH Shell secara normal akan mencari perintah yang user ketikkan di dalam tiga lokasi yang berbeda pada lesystem. Mula-mula shell akan memakai langsung nama perintah yang diketikkan. Jika gagal maka directory /bin akan ditambahkan, dan jika tidak berhasil lagi maka /usr akan ditambahkan, sehingga directory-nya adalah /usr/bin/perintah. Mengenai masalah directory ini dapat diatur dengan mengubah path pada variabel PATH Linux. CARA MENAMPILKAN FILE Kebanyakan argumen-argumen dari perintah-perintah ialah nama le. Kadang-kadang nama le memiliki kemiripan. Agar dapat memproses

3 nama le yang mirip maka Linux menyediakan bentuk-bentuk khusus yang dapat dipakai. Adapun bentuk-bentuk khusus tersebut ialah : * Jika digunakan maka akan menampilkan semua nama le yang diinginkan. $ ls *.c $ ls *temp* $ ls a*? Jika digunakan maka akan menggantikan posisi dari satu karakter. $ ls coba? semua nama le yang mengandung kata coba plus satu karakter bebas akan ditampilkan. [ ] Jika digunakan maka akan menampilkan semua nama le sesuai dengan karakter-karakter yang diberikan di dalam tanda []. $ ls coba [a-f] semua nama le yang mempunyai kata coba plus karakter a sampai f akan ditampilkan. Perhatikan bahwa nama directory tidak boleh mengandung karakterkarakter di atas. Beberapa karakter, seperti <, >, *,?, [ ] memiliki arti tersendiri untuk shell. Untuk memakainya biasanya diperlukan tanda-tanda baca, antara lain : Tanda petik tunggal (') atau tanda petik ganda (") untuk membuat suatu kalimat. $ echo 'Saya Mahasiswi STTS' Perhatikan perbedaanya dengan $ echo "Saya Mahasiswi STTS" $ echostuff='echo $? $*; ls * wc' $ echo $echostuff akan menghasilkan string echo $? $*; ls * wc Tanda `..` memiliki fungsi untuk menjalankan perintah yang terdapat di dalamnya.

4 $ ABC=`cat.prole` $ echo $ABC Tanda $ pada contoh di atas ialah untuk menampilkan isi dari suatu variabel. $ kata='stts' $ echo $kata maka akan tercetak STTS. Tanda \ di depan sebuah karakter tunggal digunakan untuk mencetak karakter tersebut. $ echo "\"" maka hasilnya " Tanda \ juga digunakan untuk menjalankan suatu perintah di dalam perintah. $ echo "Directory anda sekarang : \`pwd\`" DERETAN PERINTAH DAN PERINTAH PIPA (PIPELINE) Perintah Linux dapat dibuat secara berderet dengan memisahkan dengan tanda: ; (titik koma) $ who ; ls -l ; date Pipeline sebagai lter (penyaring) untuk membatasi antara perintah yang satu dengan yang lain. Pipeline diwakili dengan tanda. Di dalam deretan perintah yang mengandung pipeline maka tiap output perintah (kecuali perintah terakhir) akan menjadi input bagi perintah selanjutnya. $ banner STTS write jim tty05 Dengan contoh di atas maka huruf STTS akan dikirim ke user jim.

5 Untuk jelasnya ketikkan contoh di bawah ini : $ who ls $ who sort akan menampilkan semua user yang sedang login dalam keadaan urut. MENGGANTI PERINTAH Seperti diterangkan di atas bahwa semua perintah dapat diletakkan di dalam tanda `..` sehingga output dari perintah dapat disimpan pada suatu variabel. Hal ini berguna untuk memberikan nilai pada shell variabel. $ today=`date` maka today akan berisi tanggal dari system yang sedang berlaku saat itu. Untuk melihat isi dari today maka gunakan perintah echo $today. Kita dapat pula memberikan pipeline di dalam tanda `..`. $ users=`who wc -l` Semua perintah yang akan ditampilkan di layar dapat diletakkan di dalam tanda `..`, dan di dalm tanda tersebut dapat dilakukan perintah berulang (di dalam perintah terdapat perintah lagi). $ logmsg=`echo your login directory is \`pwd\`` maka pwd yang juga merupakan perintah akan dijalankan. Variabel-variabel dapat diisi dengan menggunakan perintah read dan line commands. $ read rst init last kita memasukkan input G. A. SNYDER maka rst=g., init=a., last=snyder Dengan line command user dapat langsung mendenisikan : rst=g. init=a. last=snyder

6 PARAMETER PARAMETER POSISI Ketika suatu procedure shell dijalankan maka shell akan membuat parameter-parameter posisi. Di mana nama dari procedure shell ditempatkan pada posisi 0 ($0), parameter yang pertama = $1, dan seterusnya. Perintah shift dapat digunakan untuk mengakses parameter dengan nomor posisi yang lebih besar dari sembilan. $ pr a b c $ shift maka $0=pr, $1=b, $2=c VARIABEL VARIABEL YANG DIDEFINISIKAN USER Shell juga mengenal variabel-variabel yang mengandung alphanumerik. Untuk memberikan nilai pada variabel digunakan syntax : nama=string nama di sini mewakili nama dari variabel dan string ialah nilai yang akan diberikan ke variabel. Perhatikan bahwa antara tanda = dan string tidak ada spasi. Lebih dari satu assignment dapat dilakukan dalam sebuah baris perintah. Tapi perhatikan bahwa shell menjalankan assignment dari kanan ke kiri. $ a=$b b=abc maka a akan berisi abc Jika kita ingin memberikan spasi atau tab maka kita harus menggunakan tanda '...' atau "...". $ a=$b b='sekolah tinggi teknik surabaya' $ stars=***** #jika ingin memberi spasi maka stars=' *****' $ asteriks='$stars'

7 $ asteriks="$stars" Perhatikan perbedaan dalam variabel asteriks. Untuk mengakses nilai dari suatu variabel dalam suatu deretan kata, gunakan tanda { }. $ a='pem' $ echo "${a}belian makanan" #tercetak pembelian makanan Perhatikan perbedaannya jika tanda { } tidak digunakan. Variabel-variabel di bawah ini dibuat oleh shell. Beberapa dari mereka diset oleh shell, tapi semua dapat diubah oleh user. HOME Variabel yang berisi nama dari directory login user pada saat pertama kali login ke dalam Linux. Directory ini akan menjadi directory utama; perintah cd tanpa argumen akan mengembalikan user ke home directory. $ echo $HOME $ cd /usr/bin $ cd #kembali ke home $ pwd #melihat directory aktif PATH Variabel yang berisi path yang digunakan shell di dalam mencari perintah. $ PATH=/bin:/usr/bin:. Tanda. di belakang merupakan current directory dan antara satu directory dengan directory lain dibatasi tanda : PATH secara normal selau di set di dalam le.prole

8 PS1 Variabel yang berisi karakter (kata) yang digunakan sebagai prompt primer. Nilai standard dari PS1 ialah "$" untuk Bourne Shell, "#" untuk root, dan "%" untuk C Shell. $ PS1=STTS maka prompt primer akan berubah menjadi STTS PS2 Variabel yang berisi prompt sekunder. Nilai standard dari variabel ini ialah ">". $ PS2=Second maka prompt primer akan berubah menjadi Second. OLDPWD Variabel yang berisi working directory sebelumnya. PWD Variabel yang berisi working directory saat ini. SECONDS Variabel yang berisi jumlah detik yang telah dilalui sejak session bash yang sekarang dijalankan. User harus menggunakan perintah export untuk semua variabel di atas. Perintah export akan menyebabkan terjadinya nilai-nilai yang dimodikasi tersebut berlaku untuk semua perintah shell yang dibuat. $ export HOME PATH PS1 PS2

9 VARIABEL VARIABEL SPECIAL TERDEFINISI Beberapa variabel memiliki arti penting seperti di bawah ini dan hanya diset oleh shell : $# Variabel yang digunakan untuk menampung jumlah argumen yang dikirimkan ke suatu perintah, tetapi tidak termasuk nama dari perintah itu sendiri. $ sh pr a b c $ echo $# maka jumlah argumen yang ditampilkan ialah 3. Salah satu penggunaan penting dari variabel ini ialah untuk memeriksa apakah jumlah argumen yang ditulis sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perintah. if test $# -lt 2 then echo 'Argumen yang dibutuhkan berjumlah 2 atau lebih' $? Berisi exit status (exit code) dari perintah yang dilaksanakan terakhir. Nilainya berupa desimal. Kebanyakan perintah Unix mengembalikan nilai 0 untuk memberitahu bahwa proses sukses. $ mail root < notes $ echo $? maka akan ditampilkan nilai 0 jika le notes ada atau nilai 2 jika le notes tidak ada. $$ Variabel yang berisi nomer proses dari perintah yang sedang diakses. Karena nomer-nomer proses unik untuk semua proses maka variabel ini

10 biasa digunakan membentuk nama yang unik untuk nama le temporary. $ temp=/usr/tmp/$$ $ ls > $temp $ rm -F $temp #hapus jika sudak tak terpakai $! Variabel yang berisi nomer proses dari perintah terakhir yang dijalankan secara background. $! ini terdiri dari 1-5 digit. $ cc testle.c& #program dijalankan secara background $ echo $! akan menampilkan nomer proses dari perintah di atas. $- Variabel yang berisi nama dari flag-flag eksekusi yang aktif di dalam perintah shell. $ cat.prole $ echo $- akan menghasilkan 'xv'. FILE.prole File.prole dibaca setiap saat user login ke Linux pada Bourne Again Shell. File ini digunakan untuk menset variabel-variabel HOME, PATH, dll yang terdapat di dalam le tersebut. File ini seperti le AUTOEXEC.BAT di DOS. $ vi.prole lalu tambahkan echo 'STTS <Sekolah Tinggi Teknik Surabaya>' maka setiap kali user login, kalimat di atas akan dicetak.

11 BOURNE AGAIN SHELL PROGRAMMING Karena shell Unix merupakan interpreter, maka shell juga mempunyai tata cara programming pula. Praktikum kali ini membahas cara programming Bourne Again Shell. Membuat procedure shell dapat dilakukan dengan membuat alur program pada screen editor vi dengan menuruti tata cara Bourne Again Shell programming. Perintah (shell) dapat dijalankan dengan 2 cara : 1. Dengan memanggil procedure shell terlebih dahulu $ sh coba sh -v (untuk trace baris yang dijalankan) sh -x (perintah yang sedang diproses) 2. Dengan membuat program tersebut bersifat executable Sebelum dijalankan, directory tempat program tersebut darus dimasukkan dahulu dalam path. isi le coba #!/usr/bin/sh # baris 1 menunjukkan program untuk menjalankan # baris 2 dan 3 adalah baris komentar echo I love pinguin echo don t you? <EOF> $ chmod u+x coba $ coba DAFTAR PERINTAH Perintah echo : Bentuk penulisan perintah echo :

12 echo [option] [args] echo biasanya mengeluarkan output ke layar. $ echo "Program Linux Saya" Jika option n diberikan maka akan menghilangkan ganti baris (newline). $ echo -n 'Masukkan nama :' Perintah read : Perintah read digunakan untuk meminta inputan $ read nama Perintah if Bentuk penggunaan dari perintah if ialah : if [ekspresi1] then perintah-perintah elif [ekspresi2] then perintah-perintah else perintah-perintah Jika ekspresi yang dituliskan di samping if menghasilkan true, maka perintah di samping then akan dilaksanakan. mengakhiri perintah if. if test -f "$1" then ls $1 elif test -d "$1" then (cd $1;ls -a) else echo $1 bukan suatu le atau directory Perintah test dapat digantikan dengan [ ]. Jadi : if [ -f "$1" ] if [ $HOME ] ; then echo hello ; if [! -f le ] then touch le #buat le digunakan untuk

13 Perintah case Bentuk penggunaan dari case ialah : case string1 in kondisi1) perintah-perintah;; kondisi2) perintah-perintah;; *) perintah-perintah;; esac Tanda ;; untuk mengakhiri perintah case setelah perintah-perintah di dalam kondisi dilaksanakan. esac digunakan sebagai tanda akhir dari blok case. case $LOGNAME in root) echo 'hello root, selamat datang';; steve) echo 'bagaimana liburanmu?';; jim) echo 'tolong baca mailmu';; esac User dapat juga menggunakan wild-card. case $LOGNAME in budi jim) echo 'jangan lupa makan nanti';; *) echo 'welcome to Linux';; esac Perintah while dan until Bentuk penulisan perintah :

14 while (atau until) ekspresi do perintah-perintah while digunakan untuk melakukan perulangan selama ekspresi bernilai true, dan penggunaan dari until merupakan kebalikan dari while. #counter val=1 while [ $val -lt 11 ] do echo "Bilangan : `echo $val` masih < 11" val=`expr $val + 1` val=10 until [ $val -lt 1 ] do echo "Bilangan : `echo $val` masih > 0" val=`expr $val - 1` Perintah for Bentuk penulisan perintah for : for variabel in list do perintah-perintah for val in do echo $val for le in * ; do echo $le ; count=0

15 for le in * do count=`expr $count + 1` for val in `ls` do echo $val Kita dapat menghilangkan 'in list' untuk menerima parameter dari luar. #ulang for word do echo $word$word Lalu berikan status execute untuk le ulang dengan chmod +x ulang dan cobalah dengan ulang ma pa me ko Loop Control : break dan continue Perintah break digunakan untuk menghentikan proses looping pada for dan while, dan perintah continue digunakan untuk melanjutkan looping dengan segera. Perintah-perintah ini hanya berfungsi selama ditulis di dalam blok do dan. while true #loop forever do echo "Please enter data : " read response case $response in "") break;; " ") continue;; *) #process data here;; esac Perintah break dan continue dapat diikuti level n (break n atau continue n). Ini berguna di dalam nested loop untuk mengatur loop mana yang

16 akan di-break atau di-continue. Jika level tidak diberikan, maka loop yang terakhir yang akan di-break atau di-continue. Akhir dari File dan Perintah exit Ketika shell mencapai akhir dari le pada procedure shell, maka shell akan mengeluarkan exit status. Tapi jika user ingin keluar dari procedure shell tanpa harus mencapai end of le maka user dapat menggunakan perintah exit n (n=levelnya). if true then exit 6 Setelah menjalankan program di atas, perhatikanlah isi dari variabel $?. Yang perlu diingat di sini ialah exit status untuk pelaksanaan perintah yang berhasil dijalankan oleh shell selalu sama dengan 0. Mendenisikan Function Shell memiliki kemampuan untuk membuat function. Function sama seperti procedure shell cuma function ini residen di memori sehingga dapat diakses langsung oleh shell. Bentuk penulisan : fname () { perintah-perintah shell } Function didenisikan sekali dan dapat dipanggil berulang kali. getyn () { while echo "0* (y/n)? c">&2 do read yn rest case $yn in [Yy]) return 0;; [Nn]) return 1;; *) echo "isi dengan y atau n">&2 esac

17 } cara menjalankan : getyn "Ingin melanjutkan lagi" show () { echo $1 echo $2 exit } Cobalah dengan : show hello world Perintah test : evaluasi kondisi Perintah test mengevaluasi ekspresi dari argumen yang diberikan. Jika ekspresinya benar, maka test akan menghasilkan nol sebagi exit status. Test memberikan exit status tidak sama dengan nol jika tidak ada argumen yang diberikan. Bentuk penulisannya : test ekspresi atau [ ekspresi ] Di bawah ini ada beberapa pilihan yang dapat dipakai bersama perintah test untuk membuat perintah conditional : -r nama le digunakan untuk menguji apakah le tersebut dapat dibaca oleh user. if test -r "$1" then cat "$1" -w namale digunakan untuk menguji apakah le tersebut dapat ditulisi oleh user. if test -w "$1" then who >> "$1" -x namale digunakan untuk menguji apakah le tersebut dapat dijalankan oleh user. if test -x "$1"

18 then "$1" -s namale digunakan untuk menguji apakah le tersebut berukuran lebih besar dari 0. if test -s "$1" then mail jim < "$1" -d namale digunakan untuk menguji apakah argumen yang diberikan merupakan sebuah directory atau bukan. if [ -d "$1" ] then (cd "$1"; ls -a) -f namale digunakan untuk menguji apakah le tersebut merupakan le biasa. if [ -f "$1" ] then cat "$1" -z str mengeluarkan nilai true jika panjang str sama dengan 0. -n str mengeluarkan nilai true jika panjang str lebih besar 0. dan pilihan-pilihan di atas dapat dikombinasikan dengan operasioperasi :! tanda tidak sama -a operasi and -o operasi or if test $#!= "2" then echo "membutuhkan 2 argumen"

19 Perintah expr Perintah expr digunakan untuk operasi aritmatik dan logika pada bilangan integer. expr mengevaluasi ekspresi tunggal dan menulis hasilnya ke layar. a=1 while test $a -lt 5 do echo $a a=`expr $a + 1` Selain digunakan untuk melakukan proses aritmatik, perintah expr juga dapat digunakan untuk : Mencari posisi suatu karakter expr index <kalimat> <karakter> Menghitung panjang kalimat expr length <kalimat> Melakukan proses substring expr substr <kalimat> <posisi awal> <panjang> true dan false Perintah true dan false memberikan nilai true dan false. Perintah-perintah ini biasa digunakan untuk implementasi loop-loop tak bersyarat. a=1 while true do echo $a a=`expr $a + 1` if test $a -gt 10 then exit

20 Perintah. (titik) Bentuk pemakaian :. proc Dengan perintah ini menyebabkan shell membaca perintah dari proc tanpa membuat proses baru. Perubahan terhadap variabel di dalam proc hanya berpengaruh setelah perintah dot (.). $ a=`echo ini uji coba perintah.` $. a Perintah ini biasa digunakan untuk menginisialisasi ulang variabelvariabel yang terdapat di dalam le.prole setelah user melakukan perubahan. $..prole Perintah PENGGANTIAN BERSYARAT (ISI VARIABEL) Jika user menuliskan $var maka isi dari var tersebut yang akan ditampilkan. Tapi kadang-kadang user ingin membuat suatu kondisi yang dapat mengatur penggantian penggunaan isi dari variabel. Dengan beberapa perintah di bawah ini maka penggantian berkondisi tersebut dapat dilaksanakan. Adapun variabel-variabel tersebut ialah : ${variabel: - string} Perintah ini berarti jika variabel ini berisi maka gunakanlah isi dari variabel tersebut. Tapi jika variabel ini kosong maka gunakanlah ekspresi yang diberikan. Ingat dalam perintah di atas isi dari variabel tidak berubah. echo ${isi: - 'mahasiswa stts'}

21 Lalu cobalah : isi='stts' echo ${isi: - 'mahasiswa'} ${variabel:=string} Jika variabel berisi maka gunakan isi dari varabel, tapi jika variabel kosong maka isilah variabel dengan ekspresi yang diberikan (mengganti posisi string) dan gunakan untuk ekspresi. cd ${HOME:='/usr/gas'} ini berarti jika HOME tidak kosong maka cd ke isi dari HOME tapi jika kosong gunakan cd /usr/gas dan set HOME=/usr/gas ${variabel:? string} Jika variabel berisi maka gunakan isi dari varabel, tapi jika variabel kosong maka tampilkan pesan yang terdapat di sebelah?. Jika string tidak terisi maka yang akan tampil pesan: variabel : parameter null or notset. cat ${coba:? 'tidak ada le coba'} $ {variabel:+ string} Jika variabel berisi maka gunakan isi dari string sebagai ekspresi. Kalau variabel kosong maka berikan tanda " ". Ingat isi dari variabel tidak akan berubah. a='stts' echo ${a:+ 'mahasiswa'} $a

22 MENGIRIM ARGUMEN-ARGUMEN KE SHELL PROCEDURE Jika user mengirimkan argumen-argumen ke shell maka jumlah argumen tersebut akan ditampung di variabel $#, di mana untuk argumen yang pertama akan diwakili $1. # ripple command while test $#!= 0 do echo $1 $2 $3 $4 $5 $6 $7 $8 $9 shift Perintah shift digunakan untuk menggeser argumen ke kiri, di mana nilai dari $1 akan dikeluarkan, $2 menggantikan $1, $3 menggantikan $2, dan seterusnya. Perhatikan bahwa $0 tidak pernah digeser, sebab $0 mewakili nama procedure. Ubah program di atas pada bagian echo $1.. $9 dengan echo $*. Dua perintah echo di atas mempunyai perbedaan, yang pertama akan mencetak paling banyak 9 parameter posisi, yang kedua akan mencetak semua parameter posisi yang diberikan. ENVIRONMENT PERINTAH Semua variabel yang dikenal oleh sebuah perintah pada saat mula-mula perintah dijalankan mempunyai environment tersendiri. Keyword parameter ialah variabel-variabel yang diletakkan di depan nama dari suatu procedure shell. # keycommand echo $a $b Jika user ingin menjalankan perintah keycommand, misalnya : a=key1 b=key2 keycommand

23 maka akan ditampilkan key1 key2 Keyword parameter tidak dihitung sebagai argumen-argumen terhadap suatu procedure dan tidak berpengaruh pada variabel $#. Untuk melihat isi dari environment gunakan : printenv atau env CONTOH PROGRAM SHELL: MAILALL # mailall letter=$1 shift for i in $* do mail $i < $letter Program di atas dapat dijalankan dengan : $ sh mailall letter joe bob atau dengan memberikan status execute pada le dengan chmod u+x mailall. Lalu jalankan dengan : $ mailall letter joe bob Jika mailall diletakkan di dalam directory yang ditunjuk oleh variabel PATH yang terdapat pada.prole maka mailall akan dapat dijalankan dari directory lain. COPYPAIRS # penggunaan copypairs le1 le2... # copy le1 ke le2, le3 ke le4 while test "$2"!= "" do cp $1 $2 shift; shift if test "$1"!= ""

24 then echo "$0: argumen ganjil" > &2 COPYTO # pengunaan copyto dir le... # copy le ke directory if test $# -lt 2 then echo "$0: membutuhkan dua argumen" elif test! -d $1 then echo "$0: "$1 bukan sebuah directory" else dir=$1; shift for eachle do cp $eachle $dir WRIT # penggunaan : write mail message user # jika user log in # tulis pesan ke terminal # jika tidak maka tulis ke mail echo "$1" { write "$2" mail "$2" ; } NULL # penggunaan : null les # membuat le kosong untuk setiap nama le for eachle do > $eachle

PRAKTIKUM SISTEM OPERASI TEKNIK INFORMATIKA

PRAKTIKUM SISTEM OPERASI TEKNIK INFORMATIKA PRAKTIKUM SISTEM OPERASI TEKNIK INFORMATIKA LABORATORIUM TEKNOLOGI INFORMASI DAN APLIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA TAHUN AJARAN 2015-2016 / GANJIL i

Lebih terperinci

Praktikum 8. Pemrograman Shell 2

Praktikum 8. Pemrograman Shell 2 Praktikum 8 Pemrograman Shell 2 POKOK BAHASAN: ü Pemrograman Shell TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Menggunakan struktur case esac. ü Loop dengan

Lebih terperinci

Pemrograman Shell Linux

Pemrograman Shell Linux Workshop Labsi Pemrograman Shell Linux Husni husni@if.trunojoyo.ac.id husni.trunojoyo.ac.id Garis Besar Shell Linux Pemrograman Shell Contoh-contoh Shell Tempat interaksi antara pengguna dan Linux Penerjemah

Lebih terperinci

Perulangan. Praktikum 7 A. T U J U A N B. DASAR TEORI

Perulangan. Praktikum 7 A. T U J U A N B. DASAR TEORI Praktikum 7 Perulangan A. T U J U A N 1. Menggunakan perintah for, while, until, dan select untuk menjalankan beberapa perintah secara berulang. 2. Melakukan proses LOOP dengan perintah while, for, dan

Lebih terperinci

Praktikum 6-A POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1 SHELL SCRIPT. Pemrograman Shell

Praktikum 6-A POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1 SHELL SCRIPT. Pemrograman Shell Praktikum 6-A Pemrograman Shell POKOK BAHASAN: Pemrograman Shell TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Mempelajari elemen dasar shell script Membuat program

Lebih terperinci

Pemrograman Shell (1)

Pemrograman Shell (1) Praktikum 8 Pemrograman Shell (1) A. T U J U A N 1. Mengetahui variable dan operasi assignment. 2. Menggunakan struktur if 3. Menggunakan struktur case esac. 4. Loop dengan while, until, for, while. 5.

Lebih terperinci

Pemrograman Bash Shell di Linux. agussalim

Pemrograman Bash Shell di Linux. agussalim Pemrograman Bash Shell di Linux agussalim Apa itu shell? Shell adalah program (penterjemah perintah) yang menjembatani user dengan sistem operasi dalam hal ini kernel (inti sistem operasi), umumnya shell

Lebih terperinci

Zaid Romegar Mair Lisensi Dokumen: Gambaran umum : Break statement

Zaid Romegar Mair  Lisensi Dokumen: Gambaran umum : Break statement Zaid Romegar Mair romegardm@gmail.com http://mairzaid.wordpress.com Lisensi Dokumen: Seluruh kumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Modul 9 Sistem Operasi

Laporan Praktikum Modul 9 Sistem Operasi 0 Laporan Praktikum Modul 9 Sistem Operasi Disusun oleh : Nama NIM : Tulus Wahyuno : M3114140 Kelas : TI-c Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl.Ir.Sutami 36 A, Kentingan, Jebres, Surakarta 1 Laporan

Lebih terperinci

Shell dan Pemrograman Shell

Shell dan Pemrograman Shell Pertemuan 3 Shell dan Pemrograman Shell Objektif: 1. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Shell. 2. Mahasiswa mengenal jenis-jenis Shell. 3. Mahasiswa mengenal kegunaan dari Shell. 4. Mahasiswa

Lebih terperinci

Praktikum Sistem Operasi (Pertemuan 03) Ekspansi Shell. Husni

Praktikum Sistem Operasi (Pertemuan 03) Ekspansi Shell. Husni Praktikum Sistem Operasi (Pertemuan 03) Ekspansi Shell Husni husni@mail.ugm.ac.id Program Pra-S2 Ilmu Komputer UGM 2012 Garis Besar Perintah dan Argumen Operator Kendali Variabel Perintah dan Argumen Perintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah STW yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-nya, yang telah mel

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah STW yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-nya, yang telah mel PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL 9 : PEMROGRAMAN SHELL Disusun Oleh : PRIMA AMMARAY BAROO NIM. M3116053 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

Otomasi Shell Script Lanjut

Otomasi Shell Script Lanjut Otomasi Shell Script Lanjut Zaid Romegar Mair romegardm@gmail.com http://mairzaid.com atau http://mairzaid.wordpress.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2018 IlmuKomputer.Com Seluruh kumen di IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

Bab 6 Konfigurasi Bash Shell

Bab 6 Konfigurasi Bash Shell Bab 6 Konfigurasi Bash Shell Program D3 1 Tujuan Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Membaca dan mengeset variabel shell Mengekspor variabel lingkungan Mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN LINUX

BAB 1 PENGENALAN LINUX Bab 1 Pengenalan Linux 1 BAB 1 PENGENALAN LINUX TUJUAN PRAKTIKUM 1) Praktikan mengetahui apa saja yang membentuk Linux.dan membedakannya dengan sistem operasi yang lain. 2) Praktikan mengetahui cara untuk

Lebih terperinci

Perintah Dasar Shell. Praktikum 1 A. T U J U A N B. DASAR TEORI. command), ataupun perintah eksekusi suatu file progam (eksternal command),

Perintah Dasar Shell. Praktikum 1 A. T U J U A N B. DASAR TEORI. command), ataupun perintah eksekusi suatu file progam (eksternal command), Praktikum 1 Perintah Dasar Shell A. T U J U A N 1. Menggunakan Pipeline untuk mengetahui hasil keluaran suatu proses program yang diberikan sebagai input pada proses lainnya. 2. Menggunakan Regular Expression

Lebih terperinci

Praktikum Sistem Operasi (Pertemuan 06) Pemrograman Shell. Husni

Praktikum Sistem Operasi (Pertemuan 06) Pemrograman Shell. Husni Praktikum Sistem Operasi (Pertemuan 06) Pemrograman Shell Husni husni@mail.ugm.ac.id Program Pra-S2 Ilmu Komputer UGM 2012 Garis Besar Mengenal Shell Scripting Seleksi & Perulangan Parameter dan Opsi Scripting

Lebih terperinci

Praktikum 1. Perintah Dasar Sistem Operasi Linux

Praktikum 1. Perintah Dasar Sistem Operasi Linux Praktikum 1 Perintah Dasar Sistem Operasi Linux POKOK BAHASAN: ü Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux ü Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi

Lebih terperinci

Mengontrol setting internal option shell. Me-load (mengambil) nilai parameter posisi pada shell.

Mengontrol setting internal option shell. Me-load (mengambil) nilai parameter posisi pada shell. Praktikum 10 Perintah Set A. T U J U A N 1. Menggunakan perintah set untuk menampilkan isi suatu variabel. 2. Menggunakan perintah set untuk mengambil nilai parameter posisi pada shell. 3. Menggunakan

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL I SHELL INTERAKTIF DAN SKRIP

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL I SHELL INTERAKTIF DAN SKRIP LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL I SHELL INTERAKTIF DAN SKRIP TGL PRAKTIKUM : 27 September 2012 NAMA : M. ANANG SETIAWAN NRP : 11.04.111.00061 KELAS : C2 DOSEN PENGAMPU : Faikul Umam, S.Kom.

Lebih terperinci

shell. Kenapa Shell? User dapat mencoba unix mereka. Shell yang pertama kali dibuat adalah Bourne shell (sh).

shell. Kenapa Shell? User dapat mencoba unix mereka. Shell yang pertama kali dibuat adalah Bourne shell (sh). SHELL DASAR Kenapa Shell? User dapat mencoba unix mereka. Shell yang pertama kali dibuat adalah Bourne shell (sh). Jenis-jenis shell Bourne shell (sh) C shell (csh) Korn shell (ksh) Bourne Again shell

Lebih terperinci

Expresi dan Test. Praktikum 5 A. T U J U A N B. DASAR TEORI. Operator Kondisi

Expresi dan Test. Praktikum 5 A. T U J U A N B. DASAR TEORI. Operator Kondisi Praktikum 5 Expresi dan Test A. T U J U A N 1. Menggunakan statement built-in pada system linux untuk menyelesaikan permasalahan matematika. 2. Menggunakan statement Let dan ekspresi atau perintah subtitusi

Lebih terperinci

Pemrograman Shell (2)

Pemrograman Shell (2) Praktikum 9 Pemrograman Shell (2) A. T U J U A N 1. Mengetahui variable local dan global di shell 2. Mengetahui eksekusi bersyarat 3. Mengenal fungsi dan cara memanggilnya 4. Mampu membuat user interface

Lebih terperinci

Praktikum 2. Operasi Linux. POKOK BAHASAN: Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux

Praktikum 2. Operasi Linux. POKOK BAHASAN: Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux Praktikum 2 Perintah Dasar Sistem POKOK BAHASAN: Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux Operasi Linux TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam

Lebih terperinci

U N I X. Definisi sistem unix yaitu : Suatu sistem operasi yang variasinya berjalan pada berbagai tipe komputer yang berbeda.

U N I X. Definisi sistem unix yaitu : Suatu sistem operasi yang variasinya berjalan pada berbagai tipe komputer yang berbeda. U N I X Definisi sistem unix yaitu : Suatu sistem operasi yang variasinya berjalan pada berbagai tipe komputer yang berbeda. Keuntungan dari sistem unix yaitu: 1. Multiuser 2. Multitasking 3. Portabilitas

Lebih terperinci

BAB VIII SHELL (Pertemuan 10 dan 11)

BAB VIII SHELL (Pertemuan 10 dan 11) Halaman : 64 BAB VIII SHELL (Pertemuan 10 dan 11) Shell adalah command Executive, artinya program yang menunggu instruksi dari pemakai, memeriksa sintak dari instruksi yang diberikan, kemudian mengeksekusi

Lebih terperinci

Mengkompilasi Source Code C++ dengan g++.

Mengkompilasi Source Code C++ dengan g++. Mengkompilasi Source Code C++ dengan g++. Untuk mengubah source code menjadi sebuah program, kita membutuhkan sebuah alat yang disebut dengan compiler. Cara memanggil compiler GNU C++: g++ nama_file.cpp

Lebih terperinci

PRAKTIKUM IV. Shell Developer Lokasi Keterangan Brian Fox dan Free Software. TCSH Berkeley California

PRAKTIKUM IV. Shell Developer Lokasi Keterangan Brian Fox dan Free Software. TCSH Berkeley California PRAKTIKUM IV I. Judul Dasar Pemrograman Shell BASH II. Tujuan 1. Memahami teknik pemrograman Shell dalam sistem operasi Linux 2. Memahami jenis-jenis variabel dalam Shell 3. Mengetahui jenis-jenis metakarakter

Lebih terperinci

Subrutin atau Fungsi. Praktikum 9 A. T U J U A N B. DASAR TEORI

Subrutin atau Fungsi. Praktikum 9 A. T U J U A N B. DASAR TEORI Praktikum 9 Subrutin atau Fungsi A. T U J U A N 1. Membuat fungsi dan mengetahui cara memanggil fungsi tersebut. 2. Menggunakan fungsi untuk menerima argumen yang dikirim oleh pemanggilnya dan memproses

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI MEMPELAJARI DASAR- DASAR SHELL SCRIPT DAN MEMBUAT SHELL SCRIPT UNTUK PEMECAHAN PERMASALAHAN DAN MENJALANKANNYA EDISI I - 2007 MATA DIKLAT : SISTEM OPERASI PROGRAM KEAHLIAN : SEMUA PROGRAM KEAHLIAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

I. Dasar Teori. Shell Programming

I. Dasar Teori. Shell Programming Shell Programming Tujuan Praktikum : 1. Memahami konsep Shell Programming 2. Memahami jenis-jenis variabel dalam Shell 3. Mampu menulis program dengan Shell Programming 4. Memahami konsep Shell Interaktif

Lebih terperinci

Pemakaian Variabel. Praktikum 4 A. T U J U A N B. DASAR TEORI

Pemakaian Variabel. Praktikum 4 A. T U J U A N B. DASAR TEORI Praktikum 4 Pemakaian Variabel A. T U J U A N 1. Menggunakan Variabel untuk mengenali (meng-identier) data yang nialainya sewaktu-waktu dapat berubah. 2. Menggunakan Environment Variable yang digunakan

Lebih terperinci

Shell Pada Sistem Operasi Linux dan Editor vi

Shell Pada Sistem Operasi Linux dan Editor vi Praktikum 4 Shell Pada Sistem Operasi Linux dan Editor vi A. T U J U A N 1. Menggunakan shell pada system operasi Linux 2. Menggunakan pipeline, regular expression dan redirection. 3. Menggunakan teks

Lebih terperinci

1. Mengenal Profile 2. Mengerti konsep history 3. Membuat dan mengeksekusi shell script sederhana 4. Mengerti Job control

1. Mengenal Profile 2. Mengerti konsep history 3. Membuat dan mengeksekusi shell script sederhana 4. Mengerti Job control Praktikum 7 Shell Lanjutan A. T U J U A N 1. Mengenal Profile 2. Mengerti konsep history 3. Membuat dan mengeksekusi shell script sederhana 4. Mengerti Job control B. DASAR TEORI SHELL Shell adalah Command

Lebih terperinci

Shell Lanjutan. Praktikum 5 A. T U J U A N

Shell Lanjutan. Praktikum 5 A. T U J U A N Praktikum 5 Shell Lanjutan A. T U J U A N 1. Mengenal Profile 2. Mengerti konsep history 3. Membuat dan mengeksekusi shell script sederhana 4. Mengerti Job control B. DASAR TEORI SHELL Shell adalah Command

Lebih terperinci

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python Objektif: 1. Mahasiswa mengetahui percabangan dan perulangan pada Python. 2. Mahasiswa mengetahui bentuk umum dari percabangan dan perulangan pada Python.

Lebih terperinci

Perintah Perintah Dasar Pada Sistem Operasi Linux

Perintah Perintah Dasar Pada Sistem Operasi Linux Praktikum 3 Perintah Perintah Dasar Pada Sistem Operasi Linux A. T U J U A N 1. Menggunakan perintah-perintah dasar untuk informasi user 2. Mengenal format instruksi pada system operasi Linux 3. Menggunakan

Lebih terperinci

Pertemuan 5. Struktur Perulangan

Pertemuan 5. Struktur Perulangan Pertemuan 5 Struktur Perulangan Objektif: 1. Mahasiswa mengetahui struktur perulangan pada linux 2. Mahasiswa mengenal kegunaan dari Function 3. Praktikan menguasai pemograman di dalam Shell (Bourne dan

Lebih terperinci

Modul Praktikum Sistem Operasi PERTEMUAN KE-VII

Modul Praktikum Sistem Operasi PERTEMUAN KE-VII Variabel Pada Sistem Operasi Linux A) TUJUAN Mempraktekkan penggunaan Variabel di linux B) DASAR TEORI Variabel merupakan teknik mengirimkan informasi dari shell ke program yang kita jalankan. Program

Lebih terperinci

PHP mendukung komentar yang digunakan pada C, C++ dan Shell Unix. Sebagai contoh:

PHP mendukung komentar yang digunakan pada C, C++ dan Shell Unix. Sebagai contoh: Perintah Dasar Tag PHP Ketika PHP membaca suatu file, proses akan berlangsung hingga ditemukan tag khusus yang berfungsi sebagai tanda dimulainya interpretasi teks tersebut sebagai kode PHP. PHP akan menjalankan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PASCAL. Pascal adalah bahasa tingkat tinggi ( high level language) yang orientasinya pada segala tujuan

PERKEMBANGAN PASCAL. Pascal adalah bahasa tingkat tinggi ( high level language) yang orientasinya pada segala tujuan PERKEMBANGAN PASCAL Pascal adalah bahasa tingkat tinggi ( high level language) yang orientasinya pada segala tujuan Nama pascal diambil sebagai penghargaan terhadap BLAISE PASCAL seorang ahli matematika

Lebih terperinci

Praktikum 1. Perintah Dasar Sistem Operasi Linux. Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux

Praktikum 1. Perintah Dasar Sistem Operasi Linux. Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux Praktikum 1 Perintah Dasar Sistem Operasi Linux POKOK BAHASAN: Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam

Lebih terperinci

MODUL 01 SISTEM OPERASI

MODUL 01 SISTEM OPERASI MODUL 01 SISTEM OPERASI LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2014 Perintah Dasar Linux Tujuan Praktikum : 1. Mengenal sistem operasi GNU/Linux 2. Memahami perintah-perintah dasar

Lebih terperinci

Pertemuan 2. Editor vi

Pertemuan 2. Editor vi Pertemuan 2 Editor vi Objektif: 1. Praktikan menguasai apa yang dimaksud dengan editor vi. 2. Praktikan mengetahui apa saja yang termasuk dalam utilitas aritmatika. 3. Praktikan mengetahui perintah-perintah

Lebih terperinci

Praktikum 3 Perintah DasarSistem Operasi Linux

Praktikum 3 Perintah DasarSistem Operasi Linux Praktikum 3 Perintah DasarSistem Operasi Linux POKOK BAHASAN: Format Instruksi pada Sistem Operasi Linux Perintah-Perintah Dasar pda Sistem Operasi Linux TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam

Lebih terperinci

Bab 2 Editor vi 9. BAB 2 EDITOR vi TUJUAN PRAKTIKUM

Bab 2 Editor vi 9. BAB 2 EDITOR vi TUJUAN PRAKTIKUM Bab 2 Editor vi 9 BAB 2 EDITOR vi TUJUAN PRAKTIKUM 1) Praktikan menguasai apa yang dimaksud dengan editor vi. 2) Praktikan mengetahui apa saja yang termasuk dalam utilitas aritmatika. 3) Praktikan mengetahui

Lebih terperinci

I. DASAR TEORI. Perintah Dasar Linux

I. DASAR TEORI. Perintah Dasar Linux Perintah Dasar Linux Tujuan Praktikum : 1. Mengenal sistem operasi GNU/Linux 2. Memahami perintah-perintah dasar GNU/Linux 3. Mampu mengoperasikan GNU/Linux pada mode terminal I. DASAR TEORI Command line

Lebih terperinci

AP2B Dini Triasanti STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON

AP2B Dini Triasanti STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON 1. Aturan Penulisan Program-program yang ditulis dalam Python secara khas jauh lebih pendek dibandingkan dengan program-program C atau C++, karena beberapa pertimbangan: tipe

Lebih terperinci

Titin Winarti Diterbitkan oleh : Semarang University Press Semarang 2009

Titin Winarti Diterbitkan oleh : Semarang University Press Semarang 2009 Titin Winarti Diterbitkan oleh : Semarang University Press Semarang 2009 Perpustakaan Nasional : Katalog dalam Terbitan (KDT) ISBN : 978-602-9012-10-0 Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang Dilarang mengutip

Lebih terperinci

Redirection dan pipe merupakan standar dari fasilitas shell di unix.

Redirection dan pipe merupakan standar dari fasilitas shell di unix. 1 I/O dan perintah Dasar Linux Pengenalan redirection dan pipe Redirection dan pipe merupakan standar dari fasilitas shell di unix. Redirection Fasilitas redirection memungkinkan kita untuk dapat menyimpan

Lebih terperinci

TEORI. Gbr. Shell berhubungan langsung dengan kernel sistem operasi

TEORI. Gbr. Shell berhubungan langsung dengan kernel sistem operasi TEORI Gbr. Shell berhubungan langsung dengan kernel sistem operasi 1. Shell Shell adalah program (penterjemah perintah) yang menjembatani user dengan sistem operasi. Dalam hal ini kernel (inti sistem operasi),

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak UNIVERSITAS BATAM PRAKTIKUM I FLOWCHART 1. Buatlah flowchart untuk menghitung luas segitiga 2. Buatlah flowchart

Lebih terperinci

Masuk / Keluar Sistem UNIX

Masuk / Keluar Sistem UNIX Masuk / Keluar Sistem UNIX Proses Untuk masuk ke UNIX di sebut login. Tujuan Login ada 2 ; Sistem akan melakukan pengecekan berhak tidaknya pemakai menggunakan sistem Sistem akan melakukan berbagai pengaturan

Lebih terperinci

Modul praktikum OS. MANUAL Linux menyediakan manual secara on-line. Beberapa kunci keyboard yang penting dalam menggunakan manual adalah : Q

Modul praktikum OS. MANUAL Linux menyediakan manual secara on-line. Beberapa kunci keyboard yang penting dalam menggunakan manual adalah : Q Modul praktikum OS DASAR TEORI Setiap pemakai LINUX harus mempunyai nama login (user account) yang sebelumnya harus didaftarkan pada administrator system. Nama login umumnya dibatasi maksimum 8 karakter

Lebih terperinci

Bab 3 Bash Shell. Program D3 PJJ PENS ITS. Sistem Operasi Linux PJJ PENS ITS. Arna Fariza

Bab 3 Bash Shell. Program D3 PJJ PENS ITS. Sistem Operasi Linux PJJ PENS ITS. Arna Fariza Bab 3 Bash Shell Program D3 1 Tujuan Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami bagaimana menggunakan baris perintah (command line). Mengerti penggunaan baris perintah

Lebih terperinci

Struktur dan Kondisi Perulangan. Struktur Kondisi

Struktur dan Kondisi Perulangan. Struktur Kondisi Struktur dan Kondisi Perulangan Struktur Kondisi Struktur Kondisi If if (kondisi) { statement-jika-kondisi-true; kondisi merupakan statemen atau variabel yang akan diperiksa TRUE atau FALSE-nya. Struktur

Lebih terperinci

Praktikum 2. Operasi Input Output

Praktikum 2. Operasi Input Output Praktikum 2 Operasi Input Output POKOK BAHASAN: ü Pipeline ü Redirection TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Memahami konsep proses I/O dan redirection

Lebih terperinci

Praktikum 3. Shell Pengenalan Bash Penggunaan Baris Perintah dengan Cepat Lebih Lanjut Tentang Baris Perintah

Praktikum 3. Shell Pengenalan Bash Penggunaan Baris Perintah dengan Cepat Lebih Lanjut Tentang Baris Perintah Praktikum 3 Bash Shell POKOK BAHASAN: Shell Pengenalan Bash Penggunaan Baris Perintah dengan Cepat Lebih Lanjut Tentang Baris Perintah TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa

Lebih terperinci

Praktikum 5-B. Bekerja Dengan Bash Shell POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1 SHELL. History pada Bash Shell Membuat Bash Shell Script

Praktikum 5-B. Bekerja Dengan Bash Shell POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1 SHELL. History pada Bash Shell Membuat Bash Shell Script Praktikum 5-B Bekerja Dengan Bash Shell POKOK BAHASAN: History pada Bash Shell Membuat Bash Shell Script TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami shell

Lebih terperinci

Perintah Dasar UNIX. Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI

Perintah Dasar UNIX. Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI Perintah Dasar UNIX Dibuat Oleh: Anindito Yoga Pratama, S.T., MMSI / usd dev home etc sbin bin kadir fetra astuti cat lp dokumen program cobol C Makebox.c scrmode.c tprint.c Masuk / Keluar Sistem UNIX

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI Modul V & VI Disusun Oleh : Nama : Adrian Rananda Putra Nim : 2011101003 Prodi/Jenjang : Teknik Informatika / D3 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

4. Pembuatan File Batch

4. Pembuatan File Batch 4. Pembuatan File Batch A. Pengertian Batch File Batch File merupakan file text berisi rentetan perintah yang akan di eksekusi oleh command interpreter untuk kemudian di eksekusi satu persatu secara urut

Lebih terperinci

PHP (HYPERTEXT PREPROCESSOR)

PHP (HYPERTEXT PREPROCESSOR) LAPORAN PRAKTIKUM MODUL 4 PEMROGRAMAN WEB PHP (HYPERTEXT PREPROCESSOR) Disusun Oleh: Deny Kurniawan Novianto (130533608222) PTI OFF B UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM

Lebih terperinci

User yang dapat menggunakan sistem Unix dibagi menjadi 3, yaitu :

User yang dapat menggunakan sistem Unix dibagi menjadi 3, yaitu : Jenis User Berdasarkan wewenangnya terhadap sistem secara keseluruhan, user dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu : a. Supervisor/Administrator => adalah user dengan wewenang tertinggi, yang dapat melakukan

Lebih terperinci

Praktikum 3. Operasi Input Output

Praktikum 3. Operasi Input Output Praktikum 3 Operasi Input Output POKOK BAHASAN: Pipeline Redirection TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami konsep proses I/O dan redirection Memahami

Lebih terperinci

Laporan Sistem Operasi Kode Perintah Dasar Linux

Laporan Sistem Operasi Kode Perintah Dasar Linux Laporan Sistem Operasi Kode Perintah Dasar Linux Oleh : Zulfatul Mahmudah Golongan E Manajemen Informatika Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember 2015 1. Man Man adalah perintah yang dapat memberikan

Lebih terperinci

MODUL I LINUX DASAR. etc bin usr sbin home. Coba.txt. Gambar 1 Struktur Hirarki Direktori

MODUL I LINUX DASAR. etc bin usr sbin home. Coba.txt. Gambar 1 Struktur Hirarki Direktori MODUL I LINUX DASAR A. Organisasi File Sistem file pada Linux diorganisasikan sebagai sebuah tree dengan sebuah single node root (/), setiap node non-leaf dari system file adalah sebuah direktori, sedangkan

Lebih terperinci

Pemrograman Input/Output (I/O)

Pemrograman Input/Output (I/O) Praktikum 3 Pemrograman Input/Output (I/O) A. T U J U A N 1. Menggunakan statement echo dan printf untuk menampilkan data pada standar output (layar monitor) 2. Menggunakan statment read untuk memproses

Lebih terperinci

Pengkondisian (Perintah if dan case)

Pengkondisian (Perintah if dan case) Praktikum 6 Pengkondisian (Perintah if dan case) A. T U J U A N 1. Menggunakan statement builtin if untuk melakukan seleksi berdasarkan suatu kondisi tertentu. 2. Menggunakan Statement case untuk menyeleksi

Lebih terperinci

P1 : Perintah Dasar Sistem Operasi Linux

P1 : Perintah Dasar Sistem Operasi Linux P1 : Perintah Dasar Sistem Operasi Linux Akhmad Rizki Rizaldi 2210131013 9 Maret 2015 Praktikum 1 Perintah Dasar Sistem Operasi Linux A. POKOK BAHASAN : - Format intruksi pada Sistem Operasi Linux - Perintah-Perintah

Lebih terperinci

STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON

STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON I. ATURAN PENULISAN II. STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON program program yang ditulis dalam Python secara khas jauh lebih pendek dibandingkan dengan program-program C atau C++, karena : Tipe data tingkat tinggi

Lebih terperinci

Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN

Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN I. Elemen-Elemen Dalam Bahasa Pemrograman Berikut adalah elemen-elemen pada bahasa pemrograman: Berikut adalah element-element pada bahasa pemrograman: 1. Aturan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO PERENCANAAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI MEMAHAMI FORMAT PERINTAH DAN PERINTAH DASAR UNTUK MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI LINUX EDISI I - 2007 MATA DIKLAT : SISTEM OPERASI PROGRAM KEAHLIAN : SEMUA PROGRAM KEAHLIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

Praktikum 5-A. Bekerja Dengan Bash Shell POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1 SHELL. History pada Bash Shell Membuat Bash Shell Script

Praktikum 5-A. Bekerja Dengan Bash Shell POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI: 1 SHELL. History pada Bash Shell Membuat Bash Shell Script Praktikum 5-A Bekerja Dengan Bash Shell POKOK BAHASAN: History pada Bash Shell Membuat Bash Shell Script TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: Memahami shell

Lebih terperinci

Looping : break, continue, nested loop

Looping : break, continue, nested loop PRAKTIKUM 11 Looping : break, continue, nested loop A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan penggunaan pernyataan break 2. Menjelaskan penggunaan pernyataan continue 3. Menjelaskan penggunaan pernyataan

Lebih terperinci

PROSES I/O Sebuah proses memerlukan Input dan Output. Input Proses Output

PROSES I/O Sebuah proses memerlukan Input dan Output. Input Proses Output Praktikum 6 Proses I/O A. T U J U A N 1. Mengenal konsep proses I/O dan redirection 2. Memahami standar input, output dan error 3. Menggunakan notasi output, append dan here document 4. Mengenal konsep

Lebih terperinci

BATCH FILE. Merupakan sekumpulan perintah DOS yang disusun dan disimpan dalam sebuah file yang berekstensi.bat.

BATCH FILE. Merupakan sekumpulan perintah DOS yang disusun dan disimpan dalam sebuah file yang berekstensi.bat. BATCH FILE Merupakan sekumpulan perintah DOS yang disusun dan disimpan dalam sebuah file yang berekstensi.bat. Biasanya dibuat untuk menjalankan tugas-tugas masal secara rutin. Misal kegiatan back up file,

Lebih terperinci

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 Overview Tipe Data Standar (Standart Data Type) Aturan Pendefinisian Identifier Variabel Mendeklarasikan

Lebih terperinci

1. Mengenal konsep proses di Linux 2. Mengerti konsep sinyal dan bagaimana cara mengelola sinyal tersebut

1. Mengenal konsep proses di Linux 2. Mengerti konsep sinyal dan bagaimana cara mengelola sinyal tersebut Praktikum 8 Manajemen Proses A. T U J U A N 1. Mengenal konsep proses di Linux 2. Mengerti konsep sinyal dan bagaimana cara mengelola sinyal tersebut B. DASAR TEORI KONSEP PROSES DI LINUX Setiap kali instruksi

Lebih terperinci

Managemen File. File mempunyai beberapa atribut, antara lain : Tipe file : menentukan tipe dari file, yaitu :

Managemen File. File mempunyai beberapa atribut, antara lain : Tipe file : menentukan tipe dari file, yaitu : Praktikum 15 Managemen File POKOK BAHASAN: ü Sistem file TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Memahami atribut file dan ijin akses. ü Memahami perintah

Lebih terperinci

Modul 5 DASAR DASAR LINUX

Modul 5 DASAR DASAR LINUX SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Modul 5 DASAR DASAR LINUX Team Training SMK -TI 119 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Tujuan: Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai dasar dasar dari Linux Operating

Lebih terperinci

Proses pada Sistem Operasi Linux Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux

Proses pada Sistem Operasi Linux Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux Praktikum 4 B Proses dan Manajemen Proses POKOK BAHASAN: Proses pada Sistem Operasi Linux Manajemen Proses pada Sistem Operasi Linux TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa

Lebih terperinci

Perulangan, Percabangan, dan Studi Kasus

Perulangan, Percabangan, dan Studi Kasus Perulangan, Percabangan, dan Studi Kasus Perulangan dan percabangan merupakan hal yang sangat penting dalam menyusun suatu program Pada pertemuan kali ini akan dibahas secara detail tentang perulangan

Lebih terperinci

Praktikum 1 Berkenalan dengan awk

Praktikum 1 Berkenalan dengan awk Praktikum 1 Berkenalan dengan awk Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat mengenal, memahami dan menggunakan bahasa pemrograman awk sebagai text-processing language. Dasar Teori Awk adalah sebuah pemrograman

Lebih terperinci

MODUL LINUX. Minggu IV

MODUL LINUX. Minggu IV MODUL LINUX Minggu IV 4.1 Struktur Directory di Linux Directory root linux memiliki beberapa directory yang merupakan standart pada banyak distro linux. Masing-masing directory mempunyai fungsi (isi) tertentu.

Lebih terperinci

Memahami operasi I/O pada Sistem Operasi Linux

Memahami operasi I/O pada Sistem Operasi Linux Praktikum 2 Memahami operasi I/O pada Sistem Operasi Linux A. Tujuan 1. Konsep I/O pada Linux 2. Redirection 3. Standar I/O dan error 4. Notasi output, append dan here document 5. Konsep pipe dan filter

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman. Kondisi dan Perulangan. By : Hendri Sopryadi, S.Kom, M.T.I

Dasar Pemrograman. Kondisi dan Perulangan. By : Hendri Sopryadi, S.Kom, M.T.I Dasar Pemrograman Kondisi dan Perulangan By : Hendri Sopryadi, S.Kom, M.T.I Kondisi dan Perulangan Pendahuluan Dalam sebuah proses program, biasanya terdapat kode penyeleksian kondisi, kode pengulangan

Lebih terperinci

SOAL C++ Created by Yuli Astuti,S.Kom Copyright 2009

SOAL C++ Created by Yuli Astuti,S.Kom Copyright 2009 SOAL C++ 1. Penulisan Preprocessor yang benar di awali dengan tanda pound atau tanda : a. # c. @ b. & d. = 2. Contoh penulisan file header yang benar yaitu : a. &include c. =include

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 1 MENGENAL BAHASA PASCAL. File, Edit, Search, Run, Compile, Debug, Tools, Option, Windows dan Help.

PRAKTIKUM 1 MENGENAL BAHASA PASCAL. File, Edit, Search, Run, Compile, Debug, Tools, Option, Windows dan Help. PRAKTIKUM 1 MENGENAL BAHASA PASCAL 1. Judul Materi/ Pokok Bahasan : Mengenal Bahasa Pascal 2. Tujuan Insruksional Khusus : Mahasiswa dapat memahami konsep dasar struktur Algoritma dan struktur program

Lebih terperinci

(Struktur Kondisi dan Perulangan) KOMPETENSI DASAR

(Struktur Kondisi dan Perulangan) KOMPETENSI DASAR (Struktur Kondisi dan Perulangan) KOMPETENSI DASAR 3.2. Memahami struktur kondisi dan perulangan 4.2. Menyajikan struktur kondisi dan perulangan Materi Pembelajaran Struktur Kondisi Struktur kondisi if

Lebih terperinci

POSTEST SISTEM OPERASI. Disusun Oleh : : Nurul Annisa Putri. Nim : Jurusan/ Kelas : Teknik Informatika/ 4 (Empat) B

POSTEST SISTEM OPERASI. Disusun Oleh : : Nurul Annisa Putri. Nim : Jurusan/ Kelas : Teknik Informatika/ 4 (Empat) B POSTEST SISTEM OPERASI Disusun Oleh : Nama : Nurul Annisa Putri Nim : 25012.55401.14.038 Jurusan/ Kelas : Teknik Informatika/ 4 (Empat) B Dosen : Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs PEMERINTAHAN KABUPATEN MUSI

Lebih terperinci

File yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi

File yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi BASH SCRIPT File yang berisi koleksi program yang dapat dieksekusi Pembuatan Bash Script 1. Menggunakan editor Vi Vi ialah kepanjangan dari "Visual" editor. Menjalankan perintah vi, menggunakan sintaks

Lebih terperinci

Praktikum Modul 6 Shell Programing

Praktikum Modul 6 Shell Programing Praktikum Modul 6 Shell Programing I. Tujuan 1. memahami konsep shell programing 2. memahami jenis-jenis variabel dalam shell 3. mampu menulis program dengan shell programing 4. Memahami konsep Shell interaktif

Lebih terperinci

Selection, Looping, Branching

Selection, Looping, Branching Selection, Looping, Branching Struktur If untuk membuat percabangan alur program dengan satu pilihan saja dapat mengatur apakah sebuah perintah akan dijalankan atau tidak tergantung kepada kondisinya setidaknya

Lebih terperinci

DASAR PHP. Oleh : Devie Rosa Anamisa

DASAR PHP. Oleh : Devie Rosa Anamisa DASAR PHP Oleh : Devie Rosa Anamisa Pembahasan Dasar PHP Skrip PHP Komentar pada PHP Variabel, Tipe Data dan Operator Struktur Kontrol Memulai PHP PHP (Personal Home Page Tools) merupakan bahasa skrip

Lebih terperinci

Perulangan (Looping)

Perulangan (Looping) Perulangan (Looping) Mahasiswa memahami dan mampu menggunakan mekanisme perulangan dengan benar. Mahasiswa memahami dan mampu menggunakan mekanisme perulangan bersarang dengan benar. While Do-while For

Lebih terperinci

ilmu bahasa pemrograman ilmu c++ Copyright izie ilmu c++

ilmu bahasa pemrograman ilmu c++ Copyright izie  ilmu c++ ilmu c++ Tutorial ini untuk siapa saja, walaupun anda belum pernah melakukan pemrograman, atau jika andapun berpengalaman dalam pemrograman dengan bahasa pemrograman lain tapi ingin mempelajari bahasa

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1. $ sudo su Digunakan untuk login sebagai root/pengguna tertinggi, untuk dapat masuk root kita harus mengetikkan password terlebih dahulu. 2. $ login [namauser] Digunakan untuk login sebagai user lain,

Lebih terperinci

BAB VI Variable, Escape & Pipe

BAB VI Variable, Escape & Pipe BAB VI Variable, Escape & Pipe 1. Tugas dan Latihan 1.1 Tugas Pendahuluan Bagaimana mengubah semua file terakhir.html menjadi.php? (coba gunakan berbagai bentuk perintah mv)! Jelaskan dengan singkat shell

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Java

Dasar Pemrograman Java Dasar Pemrograman Java Tessy Badriyah, SKom. MT. http://lecturer.eepis-its.edu/~tessy Tujuan Pembelajaran Penggunaan Komentar dalam program Memahami perbedaan identifier yang valid dan yang tidak valid

Lebih terperinci