TUGAS 6 ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN Tentang Ringkasan Bab 7 D I S U S U N OLEH :
|
|
- Sri Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TUGAS 6 ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN Tentang Ringkasan Bab 7 D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA ( ) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER
2 BAB 7 Tinjauan Umum Analisis, Arsitektur, dan Desain Jaringan, Strategi Perancangan Jaringan, Hierarchy dan Diversity, Audit Trail A. Tinjauan Umum Analisis, Arsitektur, dan Desain Jaringan Analisis, arsitektur, dan perancangan jaringan secara tradisional dianggap sebagai sebuah seni penggabungan, menggabungkan aturan tertentu untuk mengevaluasi dan memilih teknologi jaringan, pengetahuan tentang bagaimana teknologi, layanan, dan protokol dapat dikombinasikan dengan tepat; pengalaman mengenai perancangan jaringan yang berhasil dan yang tidak. Namun, seperti jenis lain daripada sebuah karya seni, keberhasilan suatu desain jaringan tertentu sering bergantung terutama pada siapa yang memiliki kemampuan menyelesaikan pekerjaan tersebut. Analisis, arsitektur, dan desain jaringan secara tradisional berfokus pada perencanaan sebuah kapasitas, sebuah pekerjaan yang sesungguhnya melebihi dari sebuah perekayasaan jaringan sederhana yang hanya menyediakan sejumlah kapasitas tertentu (juga dikenal sebagai bandwidth) yang diperkirakan mampu bertahan dan melayani dalam periode tertentu, baik itu untuk penggunaan jangka pendek dan jangka panjang, dilihat dari lalu lintas yang selalu berfluktuasi selama siklus hidup dari desain sebuah jaringan. Sebagai sebuah jaringan yang memiliki lalu lintas yang selalu berkembang dari waktu ke waktu, penggunaan kapasitas (bandwith) tersebut akan semakin berkurang, dan biasanya pengalaman yang sering dialami oleh pengguna adalah sebuah kemacetan lalu lintas komunikasi paket data (traffic congestion). Kita juga harus mempertimbangkan bagaimana sebuah penundaan (delay) berpengaruh terhadap pemanfaatan jaringan, dengan selalu mengoptimalkan konsep RMA (reliability, maintainabilty, and availability). Proses analisis mempersiapkan anda untuk dapat menangani ke tahapan arsitektur jaringan, bagian selanjutnya bagaimana memilih teknologi dan topologi jaringan, bagaimana memahami hubungan antara berbagai fungsi dalam jaringan, dan bagaimana menggunakan informasi tersebut untuk mengembangkan arsitektur, dan di bagian akhir tahapan arsitektur jaringan akan digunakan sebagai masukan untuk proses desain, dimana informasi lokasi, peralatan, dan pilihan untuk vendor akan digunakan pada pilihan detail tahapan desain jaringan. Analisis, arsitektur, dan perancangan (desain) jaringan akan membantu anda mengidentifikasi, menerapkan layanan jaringan dan meningkatkan kinerja (performansi) yang dibutuhkan untuk memberikan solusi bagi para pengguna (users). Melalui proses ini kita dapat mencoba
3 untuk memecahkan masalah-masalah dalam hal pengembangan sebuah jaringan baru, menentukan tujuan pelayanan dan meningkatkan kinerja secara lebih objektif. Berikut gambar Tahapan proses Analisis, Arsitektur, dan Desain Jaringan : 1. Definisi analisis, arsitektur, dan desain jaringan Analisis, arsitektur, dan desain jaringan adalah proses yang digunakan untuk menghasilkan desain yang logis, dapat di kembangkan, dan dipertahankan keamanan nya (security). Analisis jaringan mempelajari apa yang dibutuhkan pengguna, aplikasi yang digunakan pengguna, dan perangkat-perangkat apa saja yang mereka gunakan dari suatu jaringan. Analisis juga memahami mengenai bagaimana perilaku sebuah jaringan (network behavior) pada berbagai situasi. Dalam prosesnya analisis jaringan menyediakan dasar bagi semua arsitektur dan keputusan untuk membuat desain/rancangan.
4 Tujuan dari analisis jaringan ada dua, yaitu: 1. Untuk mendengarkan keinginan pengguna, memahami kebutuhan mereka 2. Untuk memahami kebutuhan sistem. Berikut gambar Input dan output dari proses analisis jaringan : Tahapan pada arsitektur jaringan menggunakan informasi dari proses analisis untuk mengembangkan sebuah konseptual jaringan, struktur end-to-end, dan dalam mengembangkan arsitektur jaringan kita menentukan pilihan teknologi dan topologi untuk jaringan tersebut. Kita juga menentukan hubungan antar fungsi jaringan (baik itu dari pengalamatan (addressing & routing), manajemen jaringan, performansi, dan keamanan), serta bagaimana mengoptimalkan arsitektur tersebut melalui hubungan-hubungan tersebut.
5 Berikut gambar Input dan output dari proses arsitektur jaringan : Tahapan pada desain/perancangan jaringan yaitu memberikan detail fisik untuk arsitektur jaringan, dan sampai dalam proses inilah sebetulnya target dari pekerjaan kita, yaitu puncak dari proses analisis dan arsitektur. Rincian fisik berupa cetak biru (blueprints) dan gambar desain sebuah jaringan; pilihan vendor dan penyedia layanan; pilihan peralatan (termasuk jenis konfigurasi).
6 Berikut gambar Input dan output dari proses desain jaringan : Semua parameter-parameter ini dipilih dan dianalisis selama proses analisis dan di prioritaskan serta dievaluasi selama proses arsitektur dan desain.
7 B. Komponen Komponen Proses Jaringan Komponen-komponen proses jaringan adalah tindakan/produkproduk yang akan diambil oleh seorang personil proyek dalam setiap tindakan. Dimulai dari proses input untuk memulai dan kemudian berekspansi ke proses-proses selanjutnya. Kumpulan dari komponenkomponen proses ini merepresentasikan implementasi lengkap dari analisis, arsitektur, dan desain jaringan. Berikut gambar Proses-proses yang berasosiasi dengan input dan produk :
8 Berikut gambar Komponen-komponen proses secara keseluruhan : C. Signifikan Taktis dan Strategi Perancangan Jaringan Analisis, arsitektur, dan desain jaringan adalah bagian dari proses rekayasa yang membentuk dasar dari proyek jaringan. Proyek-proyek tersebut harus secara signifikan bersinggungan langsung, taktis (jangka pendek), dan strategis (jangka panjang), dan proyek jaringan harus mempertimbangkan semua bidang ini. Disarankan bahwa proyek jaringan mempunyai rencana yang mencakup : 1. Target Saat ini 2. Target Jangka Pendek 3. Target Jangka Panjang (lima tahun) adalah perkiraan kasar, dan kita juga mungkin tidak akan mengetahui mengenai tingkat jaringan, teknologi, layanan, atau terbaru. Kinerja yang akan tersedia lima tahun kedepan, kita juga tidak akan tahu bagaimana pelanggan dan rencana bisnis akan berubah, atau masalah jaringan apa yang akan timbul selama waktu itu.
9 Berikut gambar Rencana Jaringan Satu/Tiga/lima Tahun : Target satu tahun (saat ini) haruslah dipahami dengan baik, karena diantara target satu tahun dan lima tahun, target tiga tahun ditekankan untuk menjadi lebih fleksibel dibandingkan dengan target lima tahun tersebut. Dengan melakukan strategi tersebut perubahan yang terjadi pada target jangka panjang (misalnya, terjadi perencanaan merger, outsourcing, atau perubahan umum dalam bisnis perusahaan) dapat dimediasi oleh perbaikan-perbaikan dalam rencana jangka pendek. Meskipun rencana satu/tiga/lima tahun yang ditampilkan disini, konsep yang sangat penting adalah memiliki kedua pendekatan taktis dan strategis tersebut pada perencanaan yang kita miliki. Kita dapat dengan cepat mengembangkan jaringan dengan membuat target perencanaan enam bulan/satu tahun/dua tahun, atau menentukan dengan mengambil target jangka panjang dengan satu tahun/lima tahun/sepuluh tahun perencanaan, tergantung daripada keinginan pelanggan. Berikut gambar Lingkaran Siklus Proses :
10 D. Hierarchy dan Diversity Semua proses-proses tersebut, selalu bersinggungan dengan dua karakteristik penting daripada jaringan: level daripada hierarchy dan diversity. Hierarchy adalah tingkatan daripada sebuah konsentrasi atau alur lalu lintas pada beberapa point interkoneksi dalam sebuah jaringan, secara umum sejalan dengan pertumbuhan ukuran, jumlah pengguna, aplikasiaplikasi, dan penambahan perangkat, hierarchy memberikan pemisahan dan struktur dalam sebuah jaringan. Hierarchy menjadi penting karena hierarchy membantu kita dalam menentukan ukuran jaringan, termasuk penerapan routing, konfigurasi pengalamatan, skala daripada teknologi jaringan, performansi, dan level servis. Ketika hierarchy menyediakan struktur didalam sebuah jaringan, diversity menyeimbangkan struktur ini dengan menyediakan interkoneksi jaringan pada tingkatan yang berbeda dalam desain untuk memberikan kinerja yang lebih besar melalui bagian-bagian dalam jaringan. Diversity menjadi penting dalam menyediakan mekanisme untuk mencapai kinerja dalam struktur hierarchy. Dinamika antara hierarchy dan diversity adalah mungkin salah satu kebutuhan yang paling mendasar dalam mengelola arsitektur dan desain jaringan, dan hal ini muncul beberapa kali dalam proses analisis, arsitektur, dan desain. Hierarchy adalah suatu bentuk fundamental baku dalam suatu jaringan (karena memang konsep alamiah jaringan adalah dalam bentuk struktural) yang memberikan pemisahan jaringan ke dalam bentuk segmen-segmen. Hierarchy sangat diperlukan ketika jumlah lalu lintas dalam suatu jaringan berkembang melebihi kapasitas, atau ketika interaksi diantara perangkatperangkat jaringan menghasilkan tabrakan atau kemacetan (dalam contoh: broadcast storm). Berikut gambar Hierarchy dan Diversity dalam sebuah jaringan :
11 Dalam gambar ini ada empat tingkatan hierarchy, dari inti (core) atau tulang punggung (backbone) jaringan ke jaringan akses yang paling dekat dengan pengguna. Perhatikan bahwa titik akhir dari pohon ini (umumnya disebut sebagai daun, mereka mewakili jaringan (end networks), perangkat, atau pengguna akhir) semua terjadi pada tingkatan yang sama dari hierarchy. Sebagai contoh penambahan hierarchy pada suatu jaringan adalah mengubah dari sebuah struktur jaringan yang flat (layer 2 switched) ke struktur jaringan yang memiliki fasilitas routing (routed structure). Hal ini dapat dilakukan untuk mengurangi ukuran broadcast domain atau jumlah perangkat yang terjangkau broadcast domain. Menambahkan routing untuk sebuah jaringan akan memecah broadcast domain ke beberapa broadcast domain yang lebih kecil, dan arus lalu lintas terkonsentrasi pada router. Berikut gambar Penambahan hierarchy pada sebuah jaringan :
12 1. Pentingnya Analisis Jaringan Persyaratan-persyaratan (requirements) yang dibutuhkan dalam suatu jaringan adalah sejauh mana kapabilitas permintaan dalam jaringan, biasanya dalam hal kinerja/performansi dan fungsi, yang diperlukan untuk keberhasilan jaringan tersebut. Analisis jaringan juga menyediakan data atau informasi yang menjadi dasar sebuah keputusan audit untuk proses arsitektur dan desain untuk memastikan bahwa arsitektur dan desain yang dihasilkan dapat dipertahankan. 2. Model Analisis, Arsitektur dan Desain Jaringan Secara tradisional jaringan komputer tidak ada memiliki dasar atau sedikit sekali memiliki basis dalam analisis atau pengembangan arsitektur, para desainer jaringan sering mengandalkan teknologi yang paling akrab kepada mereka, teknologi yang baru, populer, atau disarankan oleh vendor dan / atau konsultan. Analisis, arsitektur, dan desain jaringan sangatlah mirip dengan proses-proses rekayasa teknik lainnya, bahwa mereka menangani dalam bidang-bidang berikut: 1. Mendefinisikan masalah yang harus ditangani 2. Membangun dan mengelola kebutuhan pelanggan 3. Memantau jaringan yang ada, sistem, dan lingkungannya 4. Menganalisis data 5. Mengembangkan set-set pilihan untuk memecahkan masalah 6. Mengevaluasi dan mengoptimalkan pilihan berdasarkan kebutuhan 7. Memilih satu atau lebih pilihan yang ada (technology acceptance) 8. Perencanaan pelaksanaan Hasil dari analisis jaringan yang digunakan dalam proses arsitektur dan desain, di mana beberaa pilihan set-set pilihan dikembangkan, termasuk potensial arsitektur,desain, topologi, teknologi, perangkat keras, perangkat lunak, protokol, dan jasa. Set-set pilihan tersebut kemudian dievaluasi untuk kemudian menentukan solusi yang optimaluntuk setiap masalah yang ada. Setelah memilih satu atau lebih beberapa pilihan, kita dapat menyelesaikan arsitektur jaringan dan merancang dan mempersiapkan implementasi. Pada titik ini kita dapat mempertimbangkan pembuatan suatu rencana proyek untuk menentukan jadwal, anggaran, dan sumber daya, serta besar dan kecil tahapan-tahapan pada tiap tingkatan (milestones), checkpoints, dan ulasan (review) yang akan berguna bagi client.
13 3. Memahami Kompleksitas Jaringan Dan Sistem Secara umum, jaringan dan sistem ke depan akan menjadi semakin kompleks. Bagian dari kompleksitas ini terletak pada kecanggihan kemampuan yang dapat diberikan oleh jaringan tersebut. Awal (generasi pertama) jaringan difokuskan untuk mendukung konektivitas dasar antar perangkat dan tentang bagaimana pengembangan skala jaringan untuk mendukung pertumbuhan jumlah pengguna (misalnya, segmentasi jaringan yang menggunakan bridge atau router). Jaringan generasi kedua fokus pada interoperabilitas untuk memperluas cakupan antara beberapa jaringan yang berbeda, dan jaringan generasi ketiga saat ini berada pada evolusi jaringan di mana orientasi pentingnya keberhasilan suatu layanan bagi pengguna dan aplikasi yang mereka pakai adalah prioritas utama. Berikut gambar Generasi-generasi jaringan berdasarkan kompleksitasnya : Perkembangan pengguna, aplikasi-aplikasi dan perangkat saat ini sangatlah pesat, contoh dari perkembangan internet mengenai pemanfaatan hierarchy dan diversity saat ini adalah misalnya arus lalu lintas media streaming yang mendukung high performance dan adanya jaminan kualitas jaringan tersebut. Gambar dibawah ini menunjukkan perbedaan penggunaan jalur yang menggunakan penambahan optimasi diversity.
14 Berikut gambar Hierarchy dan Traffic Flows : Berikut gambar Penambahan diversity untuk meningkatkan performansi alur lalu lintas (traffic flows) :
15 E. Audit Trail pada Jaringan Data dari analisis jaringan yang bersamaan dengan keputusan yang dibuat selama proses analisis dapat kita dokumentasikan untuk membentuk suatu jejak audit (audit trail), yaitu, suatu set dokumen, data, dan keputusan, untuk arsitektur dan desain. Audit trail berguna untuk menggambarkan dan mempertahankan arsitektur atau desain sebuah Jaringan. Jejak audit membantu kita untuk menjawab pertanyaan seperti : 1. Mengapa Anda memilih teknologi itu? 2. Mengapa teknologi jaringan terbaru tidak dapat melakukan seperti yang diharapkan? 3. Mengapa biaya jaringan terlalu jauh meningkat? 4. Masalah yang harus ditangani, persyaratan untuk jaringan baru? Audit trail juga berguna sebagai dokumen sejarah tentang jaringan dan seiring dengan waktu, setelah jaringan operasional dibuat, personil jaringan baru dapat meninjau dokumen ini untuk memahami logika di balik cara jaringan dirancang. Idealnya, dokumen ini harus berkala, dengan menambahkan informasi baru mengenai perubahan ke jaringan. Investasi waktu di tahap proyek dapat menghemat sumber daya dan waktu kemudian dalam jumlah yang besar dalam pengerjaan suatu proyek. Aplikasi (tools) berbasis web adalah alat yang digunakan dalam membangun jejak audit. Karena audit trail berisi tentang informasi jaringan lama, jaringan baru, dan keputusan yang dibuat tentang jaringan baru tersebut, informasi ini mudah dimiliki dan diakses oleh mereka yang menggunakan jaringan supaya mudah dipahami, menempatkan informasi pada internal halaman web memungkinkan untuk mudah di akses oleh semua orang, dan perubahan atau penambahan audit trail dapat segera dilihat, meskipun mungkin ada beberapa informasi pelanggan yang mungkin tidak seharusnya dilihat oleh semua orang, seperti hasil analisis risiko dan untuk informasi-informasi yang dibatasi, maka halaman web dapat digunakan secara tersembunyi dan diberikan autentikasi. Audit trail dapat dikembangkan dengan menggunakan alat bantu pengolah kata (word processing) dan spreadsheet, Masalah pernyataan, tujuan, persyaratan, keputusan, dan semua data latar belakang dimasukkan ke dalam jejak audit.
16 Berikut gambar Sample audit trail log :
UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin besar kebutuhan informasi maka harus diikuti dengan pembenahan infrastruktur jaringan, seperti halnya jaringan intranet Universitas Kristen Duta Wacana.
Lebih terperinciRancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank
Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank Felix Andreas Sutanto, Heribertus Yulianton dan Jeffri Alfa Razaq Fakultas Teknologi Informasi, Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Awalnya, penggunaan kabel UTP pada perusahaan maupun instansi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Awalnya, penggunaan kabel UTP pada perusahaan maupun instansi pemerintahan yang ada saat ini telah cukup untuk memenuhi kebutuhan arus data yang ada. Tetapi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi di era globalisasi ini, penggunaan jaringan komputer sudah menjadi hal yang sangat penting. Jaringan tidak lagi sebatas menghubungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada layer Network, layer ketiga dari tujuh OSI (Open System Interconnection)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah router merupakan sebuah perangkat keras yang bekerja pada layer Network, layer ketiga dari tujuh OSI (Open System Interconnection) layer yang ada. Fungsi router
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Layanan multimedia streaming saat ini telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan internet. Dengan tersedianya layanan multimedia streaming kita dapat melakukan
Lebih terperinciDedicated Router. Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Senin, 3 September 2012 Nilai/Paraf :
Kelompok 4 Iin Windarti (9) Janarto Dwi P (12) Tio Adistiyawan (29) Tomi Kurniawan (30) Kelas : XII TKJ A Dedicated Router Pembimbing : Rudi Haryadi, ST Antoni Budiman, S.Pd Mata Pelajaran : Diagnosa WAN
Lebih terperinciRingkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA
Lebih terperinciHanif Fakhrurroja, MT
Pertemuan 3 Sistem Informasi Manajemen Komputer: Pengertian Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Latar Belakang Latar
Lebih terperinciTK 2134 PROTOKOL ROUTING
TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang pesat. Kebutuhan masyarakat terhadap informasi dan layanan data cepat terus meningkat seiring dengan berubahnya
Lebih terperinciHierarki WAN & Dedicated Router
Nama : M Farisy Maulana Yusuf XII TKJ A Hierarki WAN & Dedicated Router Pemateri : Rudi Haryadi, S.T Antoni Budiman, S.Pd Diagnosa WAN I. TUJUAN Siswa dapat memahami hierarki dari Wide Area Network (WAN)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kondisi jaringan PT. Telkom Divre II terutama arus lalu lintas data. berbasis Information and Communication Technology (ICT).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Divisi SI (Sistem Informasi) berperan penting dalam kelancaran informasi pada jaringan komputer PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divre II (PT. Telkom Divre II). Untuk
Lebih terperinciHanif Fakhrurroja, MT
Pertemuan 11: Pengembangan Sistem Informasi Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Metodologi Pengembangan Sistem System Development Life Cycle (SDLC)
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh IPTV
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, teknologi Internet Protokol Television (IPTV) sedang berkembang pesat. Keberadaan teknologi IPTV diyakini bakal menggeser dan menjadi pesaing baru dalam bisnis
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaringan komputer sudah semakin luas, sehingga memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang amat jauh (Qonitah, 2012).
Lebih terperinciBAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI
BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI 5.1 Rancangan Audit Sistem Informasi Rancangan audit sistem informasi dapat dilihat dari skor rata-rata dilakukan perhitungan pada bab sebelumnya dari nilai
Lebih terperinciBUILDING LAN Irfan Mundzir Ramdhani
BUILDING LAN Irfan Mundzir Ramdhani The Symbol Hierarchy Troubles Process Build Exit INTERNETWORKING SYMBOLS HIERARCHICAL NETWORK DESIGN Backbone (Core) Layer Core Layer merupakan high-speed switching
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. TOPOLOGI SISTEM JARINGAN Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan dan implementasi teknologi MIPv4 dengan diperhatikannya faktor kualitas layanan dan kehandalan. Adapun
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN. penyedia jasa internet pada jaringan backbone akan tetapi belum diperuntukkan
BAB III ANALISIS DAN DESAIN 3.1 Analisis Masalah Saat ini ketersediaan alokasi alamat IPv4 akan semakin menipis dan menurut APJII (Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia) akan diperkirakan akan habis
Lebih terperinciD I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA ( ) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER
D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA (011140020) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER 3 2015 1. Pengertian Kualitas Layanan (Quality Of Service) a. Para Ahli (Menurut Ferguson & Huston 1998),
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK pengembangan perangkat lunak (PL) dapat dianggap sebagai lingkaran pemecahan masalah. Untuk menyelesaikan masalah besar, dipecah menjadi kecil terus-menerus sampai paling kecil,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis Perkembangan bisnis yang pesat telah memaksa hampir semua perusahaan untuk tidak hanya memikirkan lingkungan internal perusahaan saja, tetapi juga lingkungan
Lebih terperinciBAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat
BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU Pada bab ini akan membahas tentang topologi baru sebagai solusi pemecahan masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat akan memanfaatkan
Lebih terperincie-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3065
e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3065 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 3066 Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II merupakan tinjauan pustaka. Pada bagian tinjauan pustaka akan membahas mengenai studi literatur dan perbandingan beberapa penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya.
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI
Lebih terperinciBab III Prinsip Komunikasi Data
Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.
Lebih terperinciBAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah
BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Sering kali permasalahan dalam sebuah jaringan computer adalah proses pengiriman data lambat, rusak, dan tidak sampai ke tujuan. Permasalahan muncul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu jaringan telekomunikasi yang sedang berkembang adalah jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang sangat banyak digunakan baik
Lebih terperincihttp://www.brigidaarie.com Perangkat lunak tidak hanya mencakup program, tetapi juga semua dokumentasi dan konfigurasi data yang berhubungan, yang diperlukan untuk membuat program beroperasi dengan benar.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia telah berada di titik krisis dalam penggunaan teknologi untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia telah berada di titik krisis dalam penggunaan teknologi untuk memperbesar dan memperkuat jaringan komunikasi manusia. Globalisasi internet telah berhasil lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis perangkat yang saling terhubung dengan menggunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Masalah Hadirnya Internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional pada instansi. Kinerja operasional pada suatu instansi didukung oleh berbagai jenis
Lebih terperinciGambar 3.43 Topologi Subnet 23. Tabel 3.38 Point-to-Point utilization Radio 91 Switch 3. Gambar 3.44 Topologi Subnet 24
100 Gambar 3.43 Topologi Subnet 23 Tabel 3.38 Point-to-Point utilization Radio 91 Switch 3 Object Name Minimum(%) Average(%) Maximum(%) Radio 91 Switch 3 0 0.41 0.88 Radio 91 Switch 3 0 0.6 0.94 Gambar
Lebih terperinciANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI
ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan
Lebih terperinciLAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR
LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR 73 A. JUDUL TUGAS AKHIR Analisa Performansi Jaringan Multi Protocol Label Switching Pada Aplikasi Videoconference. B. RUANG LINGKUP 1. Jaringan Komputer 2. Aplikasi Videoconference
Lebih terperinciPERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang
PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Router merupakan sebuah alat yang berfungsi menghubungkan jaringan yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan tersebut. Router bekerja
Lebih terperinciDAFTAR ISI CHAPTER 5
DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 CHAPTER 5 ANOTHER INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : CobiT 5.1 Pengantar COBIT... 3 5.2 Kerangka COBIT 4 5.3 Menggunakan COBIT untuk Menilai Pengendalian Intern... 6 5.4 Langkah-langkah
Lebih terperinciBAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down
BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pesat dan hampir semua bidang memanfaatkan teknologi informasi, misalnya bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat dan hampir semua bidang memanfaatkan teknologi informasi, misalnya bidang hiburan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode
Lebih terperinciNetwork Management 1.Definisi
Network Management 1.Definisi Manajemen jaringan adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber jaringan dalam keadaan baik, karena saat ini jaringan sangat kompleks, dinamik dan terdiri atas
Lebih terperinciinternet namun peralatan sehari-hari seperti telepon seluler, PDA, home appliances, dan sebagainya juga terhubungkan ke internet, dapatkan anda bayang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Alokasi alamat IPv4 sampai penyedia jasa layanan Internet adalah salah satu tindakan yang membantu menghemat spasi alamat IPv4. Tapi di sisi pelanggan tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentu saja dapat meningkatkan kebutuhan perangkat switch yang lebih banyak dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer pada saat ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat dan menyentuh hampir segala aspek kehidupan manusia. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB II JARINGAN INTERKONEKSI BANYAK TINGKAT. Komponen utama dari sistem switching atau sentral adalah seperangkat sirkuit
BAB II JARINGAN INTERKONEKSI BANYAK TINGKAT 2.1 Konsep Switching Komponen utama dari sistem switching atau sentral adalah seperangkat sirkuit masukan dan keluaran yang disebut dengan inlet dan outlet.
Lebih terperinciTerkait dengan klasifikasi trafik jaringan komputer, beberapa penelitian telah dilakukan dengan fokus pada penerapan data mining. Penelitian tentang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini komunikasi data pada jaringan internet telah mencapai kemajuan yang sangat pesat, ditandai oleh pemakaiannya yang lebih beragam dan teknologi yang digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan komunikasi saat ini sangat penting seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi komunikasi data yang semakin canggih. Teknologi komunikasi data yang
Lebih terperinciProtokol dan Arsitekturnya
Protokol dan Arsitekturnya Karakteristik Langsung atau tidak langsung Monolitik atau terstruktur Simetrik atau tidak simetrik Standar atau tidak standar Langsung atau Tidak Langsung Langsung Sistem terkait
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN JARINGAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh, Muchlis, S.Kom., M.Si Ketua Tim Standar Sistem Informasi Yeni Yuliana, S.Sos.I., M.Pd.I Ariansyah, S.Kom., M.Kom Ketua Penjaminan
Lebih terperinciBusiness Process Reengineering ( BPR )
Business Process Reengineering ( BPR ) BPR atau Reengineering Proses Bisnis secara umum didefinisikan sebagai pemikiran ulang secara fundamental dan mendesain ulang proses bisnis untuk meraih perbaikan
Lebih terperinciS1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI
PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat Trainner: Adian Fatchur Rochim, ST, MT Email: adian@undip.ac.id 24 Oktober 2009 Digunakan untuk menghubungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap router yang dilewati saat lalu lintas data berlangsung akan memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam jaringan, routing merupakan fondasi dalam lalu lintas jaringan. Setiap router yang dilewati saat lalu lintas data berlangsung akan memberikan informasi yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II
BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II Teknologi informasi pada saat ini telah digunakan hampir pada seluruh aspek penting dalam setiap perusahaan
Lebih terperinciSAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT
Karya Ilmiah E-Business SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Manajemen Siklus Hidup Produk SAP Disusun oleh : Nama : Achmad Mustagfiri NIM : 09.11.2962 Kelas : 09-S1TI-06 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciPERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERANCANGAN SIMULASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA ICT CENTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Musdalifa Thamrin Program Studi Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar nonongthamrin@gmail.com
Lebih terperinciManajemen Proyek Minggu 2
Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling
Lebih terperinciVpn ( virtual Private Network )
Vpn ( virtual Private Network ) VPN ( Virtual Private Network ) VPN(Virtual Private Network) adalah sebuah jaringan yang menggunakan infrastruktur telekomunikasi publik, seperti internet untuk menyediakan
Lebih terperinci: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA
NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang
Lebih terperinciPERANCANGAN PRODUK. Chapter 3. Gasal 2014
PERANCANGAN PRODUK Chapter 3 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 29/09/2014 Perancangan Produk -
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai media pembelajaran sudah mulai diterapkan di banyak sekolah di Indonesia. Kepala Pusat Teknologi Informasi
Lebih terperinciWIRELESS SECURITY. Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1
WIRELESS SECURITY Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1 Abstract As the number of wireless networks increased, so too did the need for a wireless networking standard. 802.11 belongs to the Institute of Electrical
Lebih terperinciBAB III ROUTING Penentuan Routing Path
BAB III ROUTING Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan routing. Hal-hal yang akan dibahas antara lain komponen-komponen routing, perbedaan routing statis dan dinamis, serta metrik routing.
Lebih terperinciKarakteristik. Protokol dan Arsitekturnya. Langsung atau Tidak Langsung. Monolitik atau Terstruktur. Simetrik atau asimetrik
Protokol dan Arsitekturnya Tugino, ST MT Karakteristik Langsung atau tidak langsung Monolitik atau terstruktur Simetrik atau tidak simetrik Standar atau tidak standar Jurusan teknik Elektro STTNAS Yogyakarta
Lebih terperinciInternetworking / WAN (Wide Area Network)
SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Internetworking / WAN (Wide Area Network) ISI Internetworking/WAN Modul 1 (Wide Area Network) Team Training SMK TI 1 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Modul 1 INTERNETWORKING/WAN
Lebih terperinciTUGAS JARINGAN KOMPUTER CAFÉ BENDOL
TUGAS JARINGAN KOMPUTER Implemntasi VLAN dengan perangkat Jaringan Mikrotik dan Switch cisco CAFÉ BENDOL DISUSUN OLEH ADI SUDEWO 14121021 UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK
54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer
Lebih terperinciMuhlis Tahir PTIK A 09 UNM
Muhlis Tahir PTIK A 09 UNM BAB 4 Manajemen proyek Pengorganisasian, perencanaan dan penjadwalan proyek perangkat lunak Tujuan Untuk memperkenalkan perangkat lunak manajemen proyek dan menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Seluruh perusahaan dan instansi di seluruh dunia telah memanfaatkan teknologi jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedatangan era teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat lepas dari peran serta layanan internet yang semakin melekat erat dengan gaya hidup dan kebutuhan kita
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. teknis yang dikosentrasikan untuk produk atau layanan yang spesifik. Helpdesk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Helpdesk Menurut Donna Knapp (2004), definisi helpdesk adalah sebuah alat untuk mengatasi persoalan yang didesain dan disesuaikan untuk menyediakan layanan teknis yang dikosentrasikan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan suatu tahapan yang berusaha untuk menguraikan pembahasan pada penelitian yang akan dilakukan. Tahapan ini merupakan dasar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :
19 BAB III METODOLOGI 3.1. Komponen Sebuah Perencanaan Penyusunan sebuah perencanaan terdiri atas beberapa komponen. Pada proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam QoS terdapat salah satu mekanisme yang dapat menjamin kualitas layanan dalam jaringan yang disebut dengan Differentiated Service. DiffServ tidak memperhatikan
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER 1 TUGAS 2 TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
JARINGAN KOMPUTER 1 TUGAS 2 TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER Di susun oleh : 1. Muchsin Anasafi ( 0912528 ) ( pencari materi ) 2. Imam Safi I ( 0912529 ) ( pencari materi ) 3. Fransiska Sisilia Mukti ( 0912530
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan jaringan komputer dewasa ini semakin pesat dan semakin besar, berkembangnya suatu jaringan maka manajemen jaringan juga menjadi lebih kompleks dan rumit.
Lebih terperinciMPLS. Sukamto Slamet Hidayat
MPLS Sukamto Slamet Hidayat MPLS Pengenalan MPLS Arsitektur MPLS Enkapsulasi MPLS Rekayasa Trafik pada MPLS Operasi MPLS Kesimpulan Done 1. PENGENALAN MPLS MPLS = Multi Protocol Label Switching Penggabungan
Lebih terperincichapter 7 Integrating quality activities in the project life cycle Empat model proses pengembangan perangkat lunak akan dibahas dalam bagian ini:
chapter 7 Integrating quality activities in the project life cycle 7.1 Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak Classic dan Lainnya Empat model proses pengembangan perangkat lunak akan dibahas dalam bagian
Lebih terperinciRANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)
RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN 4 Bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat cepat. Berbagai macam fasilitas teknologi telekomunikasi terus. dapat memberikan kualitas layanan dengan baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaringan telekomunikasi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat cepat. Berbagai macam fasilitas teknologi telekomunikasi terus dikembangkan agar user
Lebih terperinciGRAF DALAM TOPOLOGI JARINGAN
GRAF DALAM TOPOLOGI JARINGAN Charles Hariyadi (13305105) Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha no 10,Bandung if15105@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Topologi jaringan biasanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu
Lebih terperinciA. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing B. DASAR TEORI 1. Routing
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang IP camera merupakan teknologi yang sering digunakan untuk monitoring keamanan, selayaknya Camera CCTV. Hal yang menjadikan IP camera lebih unggul jika dibandingkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.
DAFTAR ISTILAH Aggregator : perkumpulan dari ethernet service switch yang terhubung dengan service router pada jaringan Metro Ethernet. Carrier Ethernet : media pembawa informasi pada jaringan dengan interface
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komputer pada saat ini tidak hanya dituntut untuk dapat membantu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer pada saat ini tidak hanya dituntut untuk dapat membantu pekerjaan manusia tetapi juga harus mampu berkomunikasi antara yang satu dengan yang lainnya dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alamat IPv6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan juga mengatur arus lalu lintas data untuk kelancaran transfer data.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini jaringan komputer telah menjadi suatu kebutuhan yang cukup penting di perusahaan. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer yang ditujukan untuk
Lebih terperinciBuilding LAN. Network Tech Support
1 Modul 16: Overview Local Area Network merupakan suatu struktur komunikasi komputer dalam lingkup area yang terbatas. Untuk membangun Jaringan LAN yang tepat dan scalable sesuai dengan kebutuhan perusahaan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian di Bengkel Trijaya Motor Bandung yang berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon 022-70221812 3.1.1. Sejarah
Lebih terperinciEnterprise Systems For Management
Enterprise Systems For Management Chapter 1 Introduction To Enterprise Systems For Management Information Systems in Organization Sistem informasi berhubungan dengan software,hardware, data dan proses.
Lebih terperinciBab III Analisa dan Kerangka Usulan
Bab III Analisa dan Kerangka Usulan III.1 Perencanaan Strategis dalam Pengembangan CIF III.1.1 Kendala Pengembangan CIF Pembangunan dan pengembangan CIF tentunya melibatkan banyak sekali aspek dan kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1
I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah
Lebih terperinciMeningkatkan Penghasilan, Produktifitas dan Memangkas Biaya dengan Teknologi
Meningkatkan Penghasilan, Produktifitas dan Memangkas Biaya dengan Teknologi PT RAKATI SISTEM INDONESIA Equity Tower Lt. 49 Jl. Jend Sudirman Kav. 5253 (SCBD) Jakarta 12190, INDONESIA t: +62 21 8378 9251
Lebih terperinciMENGENAL VLAN DAN IMPLEMENTASINYA
Tugas Jaringan Komputer MENGENAL VLAN DAN IMPLEMENTASINYA Oleh : Pandoyo Viknanto 14111014 PRODI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2016 Mengenal VLAN, Kegunaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi telekomunikasi yang paling populer dan pesat perkembangannya pada saat ini adalah seluler, mobilitas merupakan keunggulan utama teknologi ini dibandingkan
Lebih terperinci