Lampiran 1. Lembar Instrumen dan Kunci Jawaban SOAL PKN KELAS 8 SEMESTER GENAP "KEDAULATAN RAKYAT DAN SISTEM PEMERINTAHAN"

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1. Lembar Instrumen dan Kunci Jawaban SOAL PKN KELAS 8 SEMESTER GENAP "KEDAULATAN RAKYAT DAN SISTEM PEMERINTAHAN""

Transkripsi

1

2 95 Lampiran 1. Lembar Instrumen dan Kunci Jawaban SOAL PKN KELAS 8 SEMESTER GENAP "KEDAULATAN RAKYAT DAN SISTEM PEMERINTAHAN" Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/II Standart kompetensi : Memahami kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan di Indonesia Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Kekuasaan tertinggi dalam suatu negara disebut. a. Kekuasaan b. Kedaulatan c. Kekuatan d. Kehebatan 2. Kedaulatan rakyat di Indonesia bersumber pada sila keempat Pancasila yang mencakup asas. a. musyawarah dan mufakat b. mufakat dan kerakyatan c. kerakyatan, musyawarah, dan mufakat d. kerakyatan, musyawarah, mufakat, dan suara terbanyak 3. Berikut ini yang bukan ciri-ciri tetap dalam sistem negara yang menganut asas kedaulatan rakyat adalah... a. adanya lembaga perwakilan rakyat b. adanya UUD c. adanya pengawasan terhadap pemerintah d. kepala negara sekaligus kepala pemerintahan 4. Negara memiliki kedaulatan ke dalam dimaksudkan untuk.

3 96 a. mengadakan hubungan dengan negara lain b. mengatur warga negara dan wilayahnya c. mengelola sumber kekayaan alam d. membantu bangsa lain yang menderita 5. Bukti bahwa pemegang kedaulatan di Indonesia adalah rakyat adalah. a. adanya organisasi sosial b. presiden diberi jabatan selama 5 tahun c. adanya DPR, DPD, dan DPRD d. presiden dibantu para menteri negara 6. Pelaksanaan prinsip kedaulatan rakyat tercermin dalam pemerintahan yang menggunakan pendekatan... a. dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk negara b. dari negara, oleh rakyat, dan untuk rakyat c. dari rakyat, oleh negara, dan untuk rakyat d. dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat 7. Berdasarkan pasal 1 ayat 2 hasil amandemen menyatakan kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakanmenurut... a. Undang-undang dasar b. MPR c. Rakyat d. DPR 8. Keanggotaan DPR diperoleh dari. a. para cerdik pandai yang telah diseleksi melalui ujian b. para kader partai politik yang berpengalaman c. para pejabat negara yang memiliki prestasi d. wakil partai politik yang dipilih melalui pemilihan umum 9. Dalam menjalankan fungsinya DPR sebagai lembaga yang berhak menetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), dalam hal ini DPR menjalankan fungsi... a. Budget b. Legislasi

4 97 c. Kontrol d. Inisiatif 10. Berikut ini bukan merupakan tugas dan wewenang DPR, yaitu... a. memberikan persetujuan kepada presiden untuk membuat perjanjian dengan negara lain b. menetapkan APBN bersama presiden c. membentuk UU dan membahas bersama presiden d. memberikan persetujuan kepada presiden atas pengangkatan menteri 11. DPR dalam teks UUD 1945 secara berurutan memiliki fungsi... a. Anggaran, pengawasan, dan legislasi b. Anggaran, legislasi, dan pengawasan c. Legislasi, pengawasan, dan anggaran d. Legislasi, anggaran, dan pengawasan 12. DPR memiliki kewenangan untuk mengubah Rancangan Undang-Undang yang diajukan oleh Presiden. Hak ini disebut... a. hak inisiatif b. hak budget c. hak amandemen d. hak interpelasi 13. Keangotaan MPR berdasarkan UUD 1945 pasca amandemen, terdiri dari... a. DPR dan DPD b. DPR dan Utusan Daerah c. DPR dan Utusan golongan d. DPR dan TNI 14. Menurut UUD 1945 (hasil amandemen), MPR tidak lagi mempunyai tugas memilih presiden tetapi hanya bertugas. a. mengawasi jalannya pemerintahan b. mengusulkan calon presiden c. menilai pertanggungjawaban presiden d. melantik presiden 15. Salah satu kewajiban anggota MPR adalah.

5 98 a. menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia b. mengawasi jalannya pemerintahan yang dipimpin presiden c. menetapkan peraturan tata tertib MPR d. menilai pertanggungjawaban presiden 16. MPR mempunyai tugas dan wewenang untuk melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau. a. tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya b. tidak dipercaya oleh sebagian besar anggota DPR c. tidak dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat d. tidak dapat bekerja sama dengan DPR 17. Salah satu tugas dan wewenang dari DPD adalah melaksanakan pengawasan terhadap. a. tindakan pejabat daerah b. pengangkatan pejabat daerah c. penarikan retribusi di daerah d. kebijakan pemerintah daerah 18. Setiap anggota DPRD harus memiliki kesadaran bahwa mereka berkedudukan sebagai wakil dari. a. organisasi sosial politik yang diwakilinya b. seluruh rakyat di daerahnya c. anggota partai politik yang diwakilinya d. orang-orang yang telah memilihnya 19. Salah satu lembaga negara baru yang dibentuk oleh UUD 1945 hasil amandemen adalah... a. Mahkamah Agung b. Majelis Permusywaratan Rakyat c. Dewan Perwakilan Daerah d. Dewan Perwakilan Rakyat 20. Lembaga negara yang berwenang untuk memutuskan pembubaran partai politik adalah... a. Komisi Yudisial

6 99 b. Komisi Pemilihan Umum c. Mahkamah Agung d. Mahkamah Konstitusi 21. Lembaga negara pemegang kekuasaan kehakiman menurut UUD 1945 adalah. a. Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial b. Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial c. Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi d. Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial 22. Berikut yang bukan pemegang kekuasaan yudikatif di Indonesia, kecuali. a. MA b. MPR c. Komisi Yudisial d. Mahkamah Konstitusi 23. Lembaga yang berhak memeriksa, mengadili dan memutuskan pendapat DPR tentang pelanggaran hukum yang dilakukan presiden dan/atau wakil presiden ialah. a. Mahkamah Agung b. MPR c. Mahkamah konstitusi d. DPRD 24. Sebuah badan yang mempunyai tugas mengusulkan pangangkatan hakim agung adalah... a. Mahakah Agung b. Mahkamah Konstitusi c. KomisiYudisial d. Komisi Pemilihan Umum 25. Pemegang kekuasaan eksekutif di Indonesia adalah... a. Presiden b. DPR c. MA

7 100 d. KPK 26. Lembaga yang berhak menguji peraturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang terhadap Undang-Undang adalah... a. Komisi Yudisial b. Mahkamah Agung c. Menteri Hukum dan HAM d. Mahkamah Konstitusi 27. Pada pemilihan umum yang dilaksanakan tahun 2004, presiden dipilih oleh... a. MPR b. DPR c. DPD d. Rakyat 28. Salah satu syarat calon Presiden menurut UUD 1945 adalah... a. Orang Indonesia asli b. Tidak pernah mengkhianati negara c. Bertempat tinggal di Indonesia d. Diusulkan oleh MPR 29. Yang memberikan abolisi dan grasi adalah... a. Presiden b. KY c. MK d. KPK 30. Presiden dan Wakil Presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh MPR atas usul... a. Mahkamah Agung b. Badan pemeriksa keuangan c. Mahkamah Konstitusi d. Dewan Perwakilan Rakyat 31. Rancangan Undang-Undang dapat diajukan oleh... a. DPR dan DPD b. Presiden dan menteri

8 101 c. Presiden atau DPR d. Menteri atau DPD 32. Pasal 5 ayat 1 UUD 1945 menegaskan bahwa Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada... a. Majelis Permusyawaratan Rakyat b. Dewan perwakilan Rakyat c. Dewan Perwakilan Daerah d. Mahkamah Konstitusi 33. Di bawah ini lembaga negara yang dibubarkan/dihapus oleh UUD 1945 yang diamandemen, yaitu... a. BPK c. DPA b. DPR d. MA 34. Hasil pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara oleh Badan Pemeriksan Keuangan diserahkan kepada... a. MPR, DPR, dan DPD b. Ketua MPR dan Ketua DPR c. DPR, DPD, dan DPRD d. Presiden, DPR, dan DPD 35. Berikut ini yang bukan termasuk tugas pokok Bank Sentral adalah. a. Mengawasi bank-bank diseluruh negara Indonesia b. Mengatur sirkulasi atau peredaran uang di negara c. Memeriksa laporan APBN yang dibuat oleh Presiden d. Mencetak uang

9 102 KUNCI JAWABAN 1. B 11. D 21. B 31. C 2. C 12. C 22. B 32. B 3. A 13. A 23. A 33. C 4. B 14. D 24. C 34. C 5. C 15. A 25. A 35. D 6. D 16. A 26. D 7. A 17. D 27. D 8. D 18. B 28. A 9. A 19. A 29. A 10. D 20. D 30. D

10 103 Lampiran 2. Kisi kisi Instrumen KISI-KISI SOAL TES PKN Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Semester/Tahun : 2 / 2014 Kelas : VIII Standar Kompetensi 5. Memahami kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan di Indonesia Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat Indikator 1. Menyebutkan lembagalembaga penyalur aspirasi rakyat 2. Menyebutk an lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen Tujuan Pembelajaran 1. Menyebutkan lembagalembaga penyalur aspirasi rakyat 2. Menyebutka n lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen Materi Pokok Lembaga penyalur aspirasi rakyat Keanggotaan, tugas, fungsi, wewenang masing-masing lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen Ranah Kognitif Jenis/ jumlah soal 3 soal 1 soal 3 soal Nomor Soal 1, 6, dan 7 3 2, 4 dan 5 3 soal 13, 19, dan 32

11 Menunjukk an kedudukan masingmasing lembaga negara RI 4. Menjelaska n keanggotaa n, fungsi, tugas, wewenang MPR 5. Menjelaska n keanggotaa n, fungsi, tugas, wewenang DPR 6. Menjelaska n keanggotaa n, fungsi, tugas, wewenang DPD 3. Menunjukka n kedudukan masingmasing lembaga negara RI 4. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MPR 5. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPR 6. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPD 2 soal 22 dan 25 3 soal 14, 15, dan 16 4 soal 1 soal 1 soal 17 8, 9, 11 dan 12 10

12 Menjelaskan keanggotaa n, fungsi, tugas, wewenang Presiden 8. Menjelaskan keanggotaa n, fungsi, tugas, wewenang DPRD 9. Menjelaskan keanggotaa n, fungsi, tugas, wewenang MK 10. Menjelaskan keanggotaa n, fungsi, tugas, wewenang MA 7. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Presiden 8. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPRD 9. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MK 10. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MA 3 soal 3 soal 1 soal 1 soal 18 27, 28, dan 30 26, 29, dan soal 20 dan 23 1 soal 21

13 Menjelaskan keanggotaa n, fungsi, tugas, wewenang KY 12. Menjelaskan keanggotaa n, fungsi, tugas, wewenang BPK 13. Menjelaskan keanggotaa n, fungsi, tugas, wewenang Bank Sentral 11. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang KY 12. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang BPK 13. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Bank Sentral 1 soal 24 1 soal 33 1 soal 34 Jumlah Soal soal Soal1-35

14 107 Lampiran. 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. IDENTITAS 1. Sekolah : SMP Stella Matutina 2. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan 3. Standart Kompetensi : Memahami kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan di Indonesia 4. Kompetensi dasar : Mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat 5. Pokok Bahasan : Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan 6. Kelas/Semester : VIII / II Negara Indonesia 7. Alokasi Waktu : 2 X 40 menit B. INDIKATOR 1. Menyebutkan lembaga-lembaga penyalur aspirasi rakyat 2. Menyebutkan lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen 3. Menunjukkan kedudukan masing-masing lembaga negara RI 4. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MPR 5. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPR 6. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPD 7. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Presiden 8. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPRD 9. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MK 10. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MA 11. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang KY 12. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang BPK 13. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Bank Sentral C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 1. Menyebutkan lembaga-lembaga penyalur aspirasi rakyat

15 Menyebutkan lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen 3. Menunjukkan kedudukan masing-masing lembaga negara RI 4. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MPR 5. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPR 6. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPD 7. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Presiden 8. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPRD 9. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MK 10. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MA 11. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang KY 12. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang BPK 13. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Bank Sentral D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Lembaga-lembaga penyalur aspirasi rakyat 2. Keanggotaan, tugas, fungsi, wewenang masing-masing lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen E. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN Metode pembelajaran ceramah dan model pembelajaran Two Stay Two Stray (Dua Tamu Dua Tinggal) F. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN 1. Dapat dipercaya ( Trustworthines) 2. Jujur ( fairnes ) 3. Kewarganegaraan ( citizenship ) G. STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan I PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Pendahuluan 1. Appersepsi Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran 40 menit siswa, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan

16 109 Inti Guru mengulas kembali materi yang telah diajarkan sebelumnya tentang makna kedaulatan rakyat Guru memberikan pre test untuk mengetahui pengetahuan awal sebelum melakuakan pembelajaran 2. Motivasi Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberi pertanyaan berkaitan dengan lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat Guru menyampaikan kompetensi dasar dari materi yang akan dibahas yaitu mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 1. Eksplorasi Guru menjelaskan dengan metode ceramah dan menggunakan power point mengenai materi yang akan dibahas yaitu lembaga penyalur aspirasi rakyat Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang lembaga penyalur aspirasi rakyat Guru menjelaskan Two Stay Two Stray tentang peran siswa dalam kelompoknya, dimana dua siswa dari anggota kelompok berperan sebagai penerima tamu dan dua siswa lainnya berperan sebagai tamu yang bertugas untuk mencari informasi atau hasil kerja kelompok lain. 2. Elaborasi Guru membagi siswa menjadi 6 (enam) kelompok untuk mendiskusikan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan Indonesia : a. Kelompok I : DPR 30 menit

17 110 a. Kelompok II : MPR (DPRD dan DPD) b. Kelompok III : Presiden (Wapres, Menteri) c. Kelompok IV : MA d. Kelompok V : MK, KY e. Kelompok VI: BPK dan Bank Sentral Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut untuk bekerja dalam diskusi kelompoknya Dengan bimbingan guru, siswa melakukan diskusi untuk menyelesaikan tugas kelompoknya 3. Konfirmasi Guru bertanya pada siswa, Apakah siswa sudah mengerti tentang teknik Two Stay Two Stray. Guru memberikan penguatan mengenai teknik Two Stay Two Stray. Kegiatan akhir : Guru merefleksi kembali materi yang belum dipahami siswa. Guru memberikan penugasan untuk menyelesaikan tugas kelompok oleh siswa Penutup dirumah. Guru memberikan tugas untuk mempelajari teknik Two Stay Two Stray untuk memudahkan pada pertemuaan selanjutnya. H. ALAT,MEDIA DAN SUMBER 1. Alat : LCD 2. Media : Power point 3. Sumber : 10 menit Dadang Sundawa, dkk Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Bahan ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII UUD 1945

18 111 I. PENILAIAN a. Pengamatan/ observasi b. Tes tertulis Bentuk soal : pilihan ganda Nilai maksimum 100, jumlah jawaban benar 30 di kali 3 di tambah 10. (35 3)-5=100 c. Diskusi kelompok menyelesaikan tugas uraian Peneliti Salatiga, 13 Mei 2014 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran PKn Ratna Puspita Sari Virine Irida Pramuduaningrum, S.Pd NIP: Kepala Sekolah SMP Stella Matutina Sr. M. Annunciata, OSF, S. Ag

19 112 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. IDENTITAS 1. Sekolah : SMP Stella Matutina 2. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan 3. Standart Kompetensi : Memahami kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan di Indonesia 4. Kompetensi dasar : Mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat 5. Pokok Bahasan : Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan Negara Indonesia 6. Kelas/Semester : VIII / II 7. Alokasi Waktu : 2 X 40 menit B. INDIKATOR 1. Menyebutkan lembaga-lembaga penyalur aspirasi rakyat 2. Menyebutkan lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen 3. Menunjukkan kedudukan masing-masing lembaga negara RI 4. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MPR 5. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPR 6. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPD 7. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Presiden 8. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPRD 9. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MK 10. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MA 11. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang KY 12. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang BPK 13. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Bank Sentral C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 1. Menyebutkan lembaga-lembaga peenyalur aspirasi rakyat 2. Menyebutkan lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen

20 Menunjukkan kedudukan masing-masing lembaga negara RI 4. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MPR 5. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPR 6. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPD 7. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Presiden 8. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPRD 9. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MK 10. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MA 11. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang KY 12. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang BPK 13. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Bank Sentral D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Lembaga-lembaga penyalur aspirasi rakyat 2. Keanggotaan, tugas, fungsi, wewenang masing-masing lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen E. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN Metode pembelajaran ceramah dan model pembelajaran Two Stay Two Stray (Dua Tamu Dua Tinggal) F. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN 1. Dapat dipercaya ( Trustworthines) 2. Jujur ( fairnes ) 3. Kewarganegaraan ( citizenship ) G. STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan II PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU Pendahuluan 1. Appersepsi Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan 2. Motivasi Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa 10 menit

21 114 Inti dengan memberi pertanyaan berkaitan dengan lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat 1. Eksplorasi Guru memberikan pertanyaan mengenai fungsi, tugas dan wewenang dari masing-masing keanggotaan lembaga negara. 2. Elaborasi Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut untuk bekerja dalam diskusi kelompoknya Dengan bimbingan guru, siswa melakukan diskusi untuk menyelesaikan tugas kelompoknya Setelah diskusi intrakelompok selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain 2 siswa dari anggota kelompok bertamu kekelompok lain untuk mendapatkan informasi mengenai DPR, MPR (DPRD dan DPD), Presiden (Wapres, Menteri), MA, MK, KY, BPK dan Bank Sentral. 2 siswa yang tersisa dari setiap kelompok menjadi tuan rumah dan menyampaikan informasi dari hasil kerja kelompoknya kepada kelompok lain yang bertamu Setelah kembali ke kelompok asal, baik siswa yang bertugas untuk bertamu maupun yang bertugas untuk menerima tamu harus mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah siswa lakukan Guru sebagai fasilitator. 3. Konfirmasi Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 40 menit

22 115 Kegiatan akhir : Guru merefleksi kembali materi yang belum dipahami siswa Guru mengadakan post test Penutup Guru membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dikerjakan siswa Guru memberikan penugasan untuk membaca materi berikutnya oleh siswa dirumah H. ALAT,MEDIA DAN SUMBER 1. Alat : LCD 2. Media : Power point 3. Sumber : 30 menit Dadang Sundawa, dkk Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Bahan ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII UUD 1945 I. PENILAIAN Peneliti a. Pengamatan/ observasi b. Tes tertulis Ratna Puspita Sari Bentuk soal : pilihan ganda Nilai maksimum 100, jumlah jawaban benar 30 di kali 3 di tambah 10. (35 3)-5=100 c. Diskusi kelompok menyelesaikan tugas uraian Kepala Sekolah SMP Stella Matutina Salatiga, 20Mei 2014 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran PKn Virine Irida Pramuduaningrum, S.Pd NIP: Sr. M. Annunciata, OSF, S. Ag

23 116 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. IDENTITAS 1. Sekolah : SMP Stella Matutina 2. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan 3. Standart Kompetensi : Memahami kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan di Indonesia 4. Kompetensi dasar : Mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat 5. Pokok Bahasan : Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan Negara Indonesia 6. Kelas/Semester : VIII / II 7. Alokasi Waktu : 2 X 40 menit B. INDIKATOR 1. Menyebutkan lembaga-lembaga penyalur aspirasi rakyat 2. Menyebutkan lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen 3. Menunjukkan kedudukan masing-masing lembaga negara RI 4. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MPR 5. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPR 6. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPD 7. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Presiden 8. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPRD 9. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MK 10. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MA 11. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang KY 12. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang BPK 13. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Bank Sentral C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 1. Menyebutkan lembaga-lembaga penyalur aspirasi rakyat

24 Menyebutkan lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen 3. Menunjukkan kedudukan masing-masing lembaga negara RI 4. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MPR 5. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPR 6. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPD 7. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Presiden 8. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPRD 9. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MK 10. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MA 11. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang KY 12. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang BPK 13. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Bank Sentral D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Lembaga-lembaga penyalur aspirasi rakyat 2. Keanggotaan, tugas, fungsi, wewenang masing-masing lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen E. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN Metode pembelajaran ceramah dan model pembelajaran Snowball Throwing F. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN 1. Dapat dipercaya ( Trustworthines) 2. Jujur ( fairnes ) 3. Kewarganegaraan ( citizenship ) G. STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan I PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU 1. Appersepsi Guru menciptakan suasana kelas yang religius Pendahuluan dengan menunjuk salah satu siswa memimpin 40 menit berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian

25 118 Inti lingkungan Guru mengulas kembali materi yang telah diajarkan sebelumnya tentang makna kedaulatan rakyat Guru memberikan pre test untuk mengetahui pengetahuan awal sebelum melakuakan pembelajaran 2. Motivasi Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberi pertanyaan berkaitan dengan lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat Guru menyampaikan kompetensi dasar dari materi yang akan dibahas yaitu mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 1. Eksplorasi Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang lembaga penyalur aspirasi rakyat Guru menjelaskan mengenai teknik pembelajaran Snowball Throwing 2. Elaborasi Guru menjelaskan dengan metode ceramah mengenai materi yang akan dibahas yaitu lembaga penyalur aspirasi rakyat Guru membagi siswa menjadi 6 (enam) kelompok untuk mendiskusikan lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dalam 30 menit

26 119 sistem pemerintahan Indonesia Guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk mendengarkan penjelasan tentang materi lembaga-lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat Dengan bimbingan guru, masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masingmasing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya Guru memfasilitasi masing-masing siswa dengan memberikan satu lembar kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok 3. Konfirmasi Guru bertanya pada siswa, Apakah siswa sudah mengerti tentang teknik Snowball Throwing. Guru memberikan penguatan mengenai teknik Snowball Throwing. Kegiatan akhir : Guru merefleksi kembali materi yang belum dipahami siswa. Guru memberikan penugasan untuk Penutup menyelesaikan tugas kelompok oleh siswa dirumah. Guru memberikan tugas untuk mempelajari teknik Snowball Throwing untuk memudahkan pada pertemuaan selanjutnya. H. ALAT,MEDIA DAN SUMBER 1. Alat : LCD 2. Media : Power point 10 menit

27 Sumber : Dadang Sundawa, dkk Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Bahan ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII UUD 1945 I. PENILAIAN a. Pengamatan/ observasi b. Tes tertulis Bentuk soal : pilihan ganda Nilai maksimum 100, jumlah jawaban benar 30 di kali 3 di tambah 10. (35 3)-5=100 c. Diskusi kelompok menyelesaikan tugas uraian Peneliti Salatiga, 13Mei 2014 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran PKn Ratna Puspita Sari Virine Irida Pramuduaningrum, S.Pd NIP: Kepala Sekolah SMP Stella Matutina Sr. M. Annunciata, OSF, S. Ag

28 121 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. IDENTITAS 1. Sekolah : SMP Stella Matutina 2. Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan 3. Standart Kompetensi : Memahami kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan di Indonesia 4. Kompetensi dasar : Mendeskripsikan sistem pemerintahan Indonesia dan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat 5. Pokok Bahasan : Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan Negara Indonesia 6. Kelas/Semester : VIII / II 7. Alokasi Waktu : 2X 40 menit B. INDIKATOR 1. Menyebutkan lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen 2. Menunjukkan kedudukan masing-masing lembaga negara RI 3. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MPR 4. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPR 5. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPD 6. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Presiden 7. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPRD 8. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MK 9. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MA 10. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang KY 11. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang BPK 12. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Bank Sentra C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 1. Menyebutkan lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen 2. Menunjukkan kedudukan masing-masing lembaga negara RI 3. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MPR

29 Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPR 5. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPD 6. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Presiden 7. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang DPRD 8. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MK 9. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang MA 10. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang KY 11. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang BPK 12. Menjelaskan keanggotaan, fungsi, tugas, wewenang Bank Sentra D. MATERI PEMBELAJARAN Keanggotaan, tugas, fungsi, wewenang masing-masing lembaga negara RI menurut UUD 1945 amandemen E. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN Metode pembelajaran ceramah dan model pembelajaran Snowball Throwing F. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN 1. Dapat dipercaya ( Trustworthines) 2. Jujur ( fairnes ) 3. Kewarganegaraan ( citizenship ) G. STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan II PERTEMUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU 1. Appersepsi Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian Pendahuluan lingkungan Guru mengulas kembali materi yang telah diajarkan sebelumnya tentang lembaga penyalur aspirasi rakyat 2. Motivasi Melakukan penjajakan kesiapan belajar siswa dengan memberi pertanyaan berkaitan dengan 10 menit

30 123 Inti Penutup lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat 1. Eksplorasi Guru memberikan pertanyaan mengenai fungsi, tugas dan wewenang dari masing-masing keanggotaan lembaga negara. 2. Elaborasi Dengan bimbingan guru, siswa melempar kertas yang berisi pertanyaan tersebut yang dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian 3. Konfirmasi Guru menanyakan kembali kepada siswa mengenai materi yang belum dimengerti Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan akhir : Guru merefleksi kembali materi yang belum dipahami siswa Guru mengadakan post test Guru membuat kesimpulan dari kegiatan yang telah dikerjakan siswa Guru memberikan penugasan untuk membaca materi berikutnya oleh siswa dirumah 40 menit 30 menit H. ALAT,MEDIA DAN SUMBER 1. Alat : LCD 2. Media : Power point 3. Sumber : Dadang Sundawa, dkk Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Bahan ajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas VIII UUD 1945

31 124 I. PENILAIAN a. Pengamatan/ observasi b. Tes tertulis Bentuk soal : pilihan ganda Nilai maksimum 100, jumlah jawaban benar 30 di kali 3 di tambah 10. (30 3)+10=100 c. Diskusi kelompok menyelesaikan tugas uraian Peneliti Salatiga, 20Mei 2014 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran PKn Ratna Puspita Sari Virine Irida Pramuduaningrum, S.Pd NIP: Kepala Sekolah SMP Stella Matutina Sr. M. Annunciata, OSF, S. Ag

32 125 Lampiran. 4 Materi Kedaulatan Rakyat Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia A. PERAN LEMBAGA NEGARA SEBAGAI PELAKSANA KEDAULATAN RAKYAT DALAM SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA UUD 1945 Bab I Bentuk dan Kedaulatan, Pasal 1 (2) menyatakan, bahwa Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Dengan ketentuan itu dapat diartikan, bahwa pemilik kedaulatan dalam negara Indonesia ialah rakyat. Pelaksanaan kedaulatan ditentukan menurut Undang-Undang Dasar. Pelaksana kedaulatan negara Indonesia menurut UUD 1945 adalah rakyat dan lembaga-lembaga negara yang berfungsi menjalankan tugas-tugas kenegaraan sebagai representasi kedaulatan rakyat. Lembaga-lembaga negara menurut UUD 1945 adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Komisi Yudisial. 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Pasal 2 (1) UUD 1945 menyatakan, bahwa MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang. Dengan kedudukannya sebagai lembaga negara, MPR bukan lagi sebagai lembaga tertinggi negara. Tugas dan wewenang MPR diatur dalam Pasal 3 UUD 1945, bahwa MPR: a. Berwenang mengubah dan menetapkan UUD, b. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden, dan c. Hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD.

33 126 Tugas dan wewenang MPR tersebut diatur lebih lanjut dalam UU No. 22 Tahun2003, bahwa MPR mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut: a. Mengubah dan menetapkan UUD; b. Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam Sidang Paripurna MPR; c. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di Sidang Paripurna MPR; d. Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa ja-batannya; e. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari. f. Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon Presiden dan Wakil Presiden-nya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa jabatannya selambatlambatnya dalam waktu tiga puluh hari; g. Menetapkan Peraturan Tata Tertib dan kode etik MPR. Untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya, anggota MPR dilengkapi dengan hak-hak sebagai berikut (Pasal12 UU No. 22 Tahun 2003): a. mengajukan usul perubahan pasal-pasal UUD; b. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilankeputusan; c. memilih dan dipilih;

34 127 d. membela diri; e. imunitas; f. protokoler; dan g. keuangan dan administratif. Di samping itu, anggota MPR mempunyai kewajiban sebagai berikut (Pasal 13 UU No. 22 Tahun 2003): a. mengamalkan Pancasila; b. melaksanakan UUD Negara RI Tahun 1945 dan peraturan perundang-undangan; c. menjaga keutuhan negara kesatuan RI dan kerukunan nasional; d. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan; dan e. melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah. 2. Presiden Bagaimana seseorang dapat menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia? UUD 1945 mengatur, bahwa calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri (Pasal 6 (1) UUD 1945); b. tidak pernah mengkhianati negara (Pasal 6 (1) UUD1945); c. mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden (Pasal 6 (1) UUD 1945); d. dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat (Pasal 6 A (1) UUD 1945); e. diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai poli-tik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pe-milihan umum (Pasal 6 A (2) UUD 1945).

35 128 Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan (Pasal 7 UUD 1945). Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD, yang dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Pre-siden (Pasal 4 UUD 1945). Kekuasaan Presiden yang diatur dalam UUD 1945 adalah: a. mengajukan rancangan undang-undang dan membahasnya bersama DPR (Pasal 5 (1) dan Pasal 20 (2) UUD1945); b. menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 (2) UUD1945); c. memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara (Pasal 10 UUD1945); d. menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR (Pasal11 (1) UUD 1945); e. menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12 UUD 1945); dst 3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum (Pasal19 (1) UUD 1945). Fungsi DPR ditegaskan dalam Pasal 20A (1) UUD1945, bahwa DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Fungsi legislasi DPR antaralain diwujudkan dalam pembentukan undang-undang bersama Presiden. Fungsi anggaran DPR berupa penetapan anggaran pendapatan dan belanja negara yang diajukan Presiden. Sedangkan fungsi pengawasan DPR dapat meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran pendapatandan belanja negara, dan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah sesuai dengan jiwa UUD Dalam menjalankan fungsi-fungsinya seperti di atas, anggota DPR dilengkapi dengan beberapa hak, seperti hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat (Pasal 20A (2) UUD 1945). Di samping itu, anggota DPR juga memiliki hak mengajukan pertanyaan,

36 129 hak menyampaikan usul dan pendapat, hak imunitas (Pasal 20A (3)UUD 1945). 4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) BPK merupakan lembaga negara yang bebas dan mandiri dengan tugas khusus untuk memeriksa pengelolaandan tanggung jawab keuangan negara (Pasal 23 E (1) UUD1945). Kedudukan BPK yang bebas dan mandiri, berarti terlepas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah, karena jika tunduk kepada pemerintah tidaklah mungkin dapat melakukan kewajibannya dengan baik. Namun demikian, BPK bukanlah badan yang berdiri di atas pemerintah. Dalam melaksanakan tugasnya, BPK berwenang meminta keterangan yang wajib diberikan oleh setiap orang, badan/instansi pemerintah, atau badan swasta sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang. Pembentukan BPK pada hakikatnya memperkuat pelaksanaan pemerintahan yang demokratik, sebab pengaturan kebijaksanaan dan arah keuangan negara yang dilakukan DPR belum cukup. BPK dalam hal ini mengawasi apakah kebijaksanaan dan arah keuangan negara yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan tujuan semula dan apakah sudah dilaksanakan dengan tertib. Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya (Pasal 23 E (2) UUD1945). 5. Mahkamah Agung (MA) MA merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman di samping Mahkamah Konstitusi di Indonesia (Pasal 24 (2) UUD 1945). Dalam melaksanakan kekuasaan kehakiman, MA membawahi beberapa macam lingkungan peradilan, yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara (Pasal 24 (2) UUD 1945). Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan

37 130 (Pasal 24 (1) UUD1945). Oleh karena itu dalam melaksanakan tugasnya, MA terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruhpengaruh lembaga lainnya. Sebagai lembaga judikatif, MA memiliki kekuasaan dalam memutuskan permohonan kasasi (tingkat banding terakhir), memeriksa dan memutuskan sengketa tentang kewenangan mengadili, dan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah mem-peroleh kekuatan hukum tetap. MA juga berwenang untuk menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang serta mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang. 6. Mahkamah Konstitusi UUD 1945 menyebutkan adanya Mahkamah Konstitusi. Mahkamah Konstitusi memiliki kewenangan untuk: a. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk menguji undang-undang terhadap UUD, b. memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD, c. memutus pembubaran partai politik, dan d. memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum (Pasal 24 C (1)), serta e. wajib memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24 C (2) UUD 1945). Mahkamah Konstitusi beranggotakan sembilan hakim konstitusi, di mana tiga anggota diajukan oleh MA, tiga anggota diajukan oleh DPR, dan tiga anggota diajukan oleh Presiden (Pasal 24 C (3) UUD 1945). Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara (Pasal 24 C (5) UUD 1945).

38 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DPD merupakan bagian dari keanggotaan MPR yang dipilih melalui pemilihan umum dari setiap propinsi (Pasal 2 (1) dan Pasal 22C (1) UUD 1945). Kewenangan DPD dituangkan dalam Pasal 22 D UUD1945, yaitu: a. mengajukan kepada DPR rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alamdan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah; b. ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah; c. memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undangundang APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama. d. Melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai: otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dansumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama, serta menyampaikan hasil pengawasan itu kepada DPR. 8. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DPRD dalam UU No. 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD dinyatakan, bahwa DPRD terdiri atas DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan

39 132 sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah (Pasal 40 UU No. 32 Tahun 2004). DPRD Propinsi merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai lembaga daerah propinsi (Pasal 60 UUNo. 22 Tahun 2003). Sedangkan DPRD Kabupaten/Kota merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai lembaga pemerintahan daerah kabupaten/kota (Pasal 76 UU No. 22 Tahun 2003). Fungsi DPRD secara umum sama dengan fungsi DPR, yaitu legislasi, anggaran, dan pengawasan. 9. Komisi Yudisial Komisi Yudisial adalah lembaga yang mandiri yang dibentuk oleh Presiden dengan persetujuan DPR (Pasal 24B (3) UUD 1945). Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela (Pasal 24 B (2) UUD 1945). Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung serta menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim (Pasal 24B (1) UUD 1945). 10. Bank Sentral Bank sentral adalah pemegang uang kas negara. Tugas pokok bank sentral antara lain: a. Mengawasi bank-bank diseluruh negara Indonesia b. Mengatu sirkulasi atau peredaran uang di negara c. Mencetak uang d. Bankers Indonesia, yaitu memberikan pinjaman kepada bank-bank diseluruh Indonesia

40 Lampiran. 5 Lembar Kegiatan Siswa Pada Pembelajaran TSTS 133

41 134

42 Lampiran. 6 Soal-Soal Siswa Pada Pembelajaran Snowball Throwing 135

43 Lampiran

44 Lampiran

45 138 Lampiran. 9 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR

46 139 Lampiran. 10 Daftar Nilai NO. DAFTAR NILAI KELAS VIII D (KELAS KONTROL) NAMA NILAI PREE TEST NILAI POST TEST 1 AC AEAP AYP BBP BOA CN CHA DAS DS DJK DAP DAS FBR FMI GW IK LDP MGKP MACP TAJ NPS ROD RSA SAK TTS TM YB YVL 55 70

47 140 DAFTAR NILAI KELAS VIII E (KELAS EKSPERIMEN) NO. NAMA NILAI PREE TEST NILAI POST TEST 1 ADD ABC AAAP AR ASL ALF AIP ADW AAN AIP BD CHS DMAW DBS FP GAP HDS HHW HKAP LLM MHA MEK RAW SBN SA VKA WAP YDP 55 67

48 Lampiran. 11 Surat Ijin Penelitian 141

49 Lampiran. 12 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 142

50 143 Lampiran. 13 Dokumentasi Pretest Kelas Kontrol Penyampaian materi sebelum treatment

51 144 Penyampaian materi oleh ketua kelompok Penyampaian materi ketua kelompok kepada anggota kelompok

52 145 Post test kelas kontrol Pree test kelas eksperimen

53 146 Menjelaskan teknik Two Stay Two Stray Kegiatan pembelajaran TSTS

54 147 Kegiatan pembelajaran TSTS Post test kelas eksperimen

SOAL VALIDITAS Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d,!

SOAL VALIDITAS Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d,! 78 79 SOAL VALIDITAS Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d,! 1. Lembaga negara yang bertugas untuk melantik dan memberhentikan presiden

Lebih terperinci

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara Bagan Lembaga Negara Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Tugas dan Wewenang MPR Berikut tugas dan wewenang dari Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Lebih terperinci

PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945-77 - - 78 - MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERUBAHAN KETIGA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Copyright (C) 2000 BPHN UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH *14124 UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.4 Metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.4 Metode penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam suatu negara harus memiliki hubungan antara lembaga negara yang satu dengan lembaga negara yang lainnya agar negara yang dipimpin dapat berjalan dengan baik.

Lebih terperinci

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA. Republik Indonesia

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA. Republik Indonesia LEMBAGA LEMBAGA NEGARA Republik Indonesia 1. Sumbernya a. Berdasarkan UUD (Constitutionally entrusted powers) b. Berdasarkan UU (Legislatively entrusted powers) 2. fungsinya a. lembaga yang utama atau

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Kuliah ke 13) suranto@uny.ac.id 1 A. UUD adalah Hukum Dasar Tertulis Hukum dasar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (a) Hukum dasar tertulis yaitu UUD, dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.182, 2014 LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, Setelah mempelajari, menelaah, dan mempertimbangkan

Lebih terperinci

PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Setelah mempelajari, menelaah, dan mempertimbangkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

ara urut ut UUD 1945 Hasil Amandemen

ara urut ut UUD 1945 Hasil Amandemen V Lembaga-lemba a-lembaga a Negar ara Menur urut ut UUD 1945 Hasil Amandemen Gambar 5.1 Kegiatan DPR Sumber: www.dpr.go.id Kamu barangkali sering melihat kegiatan sebagaimana gambar di atas. Mungkin kamu

Lebih terperinci

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI R U J U K A N UNDANG UNDANG DASAR 1945 DALAM PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI Singkatan dalam Rujukan: PUTMK: Putusan Mahkamah Konstitusi HPMKRI 1A: Himpunan Putusan Mahkamah Konstitusi RI Jilid 1A

Lebih terperinci

RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI

RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI SUPREMUS Tertinggi DAULAT Tertinggi Kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-undang dan melaksanakannya dengan semua cara yang tersedia. KEDALAM Mengatur

Lebih terperinci

Dasar Pemikiran Perubahan. Sebelum Perubahan. Tuntutan Reformasi. Tujuan Perubahan. Kesepakatan Dasar. Dasar Yuridis. Hasil Perubahan.

Dasar Pemikiran Perubahan. Sebelum Perubahan. Tuntutan Reformasi. Tujuan Perubahan. Kesepakatan Dasar. Dasar Yuridis. Hasil Perubahan. 1 PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Tuntutan Reformasi Sebelum Perubahan Dasar Pemikiran Perubahan Tujuan Perubahan Amandemen UUD 1945 Penghapusan doktrin Dwi Fungsi ABRI Penegakan

Lebih terperinci

JANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA!

JANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA! JANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA! MATERI KHUSUS MENDALAM TATA NEGARA Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia Menurut Uud 1945 Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia menurut UUD 1945, tidak

Lebih terperinci

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI) A. Pengertian Politik POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI) Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan rangkaian

Lebih terperinci

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN Pasal 19 s/d 37 Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan Yang dibina oleh Bapak Gatot Isnani Oleh Kelompok Ihwan Firdaus Ma rifatun Nadhiroh

Lebih terperinci

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI Lembaga negara merupakan lembaga pemerintahan negara yang berkedudukan di pusat yang fungsi, tugas, dan kewenangannya diatur secara tegas dalam

Lebih terperinci

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan Oleh: Dr. (HC) AM. Fatwa Wakil Ketua MPR RI Kekuasaan Penyelenggaraan Negara Dalam rangka pembahasan tentang organisisasi

Lebih terperinci

Tugas Lembaga PKN. Disusun oleh: Rafi A. Naufal R. Raden M. Adrian Y.

Tugas Lembaga PKN. Disusun oleh: Rafi A. Naufal R. Raden M. Adrian Y. Tugas Lembaga PKN Disusun oleh: Rafi A. Naufal R. Raden M. Adrian Y. Nilai Paraf A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar! 1. Salah satu contoh lembaga legislatif adalah.

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 13 & 14 OLEH: TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA PENDAHULUAN PENDAHULUAN PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 1 Tuntutan Reformasi Sebelum

Lebih terperinci

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P No.29, 2018 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6187) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

UU & Lembaga Pengurus Tipikor L/O/G/O

UU & Lembaga Pengurus Tipikor L/O/G/O UU & Lembaga Pengurus Tipikor L/O/G/O Politik Nasional Indonesia Indonesia merupakan negara republik presidensil yang multipartai demokratis Politik nasional merupakan kebijakan menggunakan potensi nasional

Lebih terperinci

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BAHAN TAYANGAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BAHAN TAYANGAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ------------ BAHAN TAYANGAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 SEKRETARIAT JENDERAL MPR RI TAHUN 2012 PENDAHULUAN w w w.m pr.g o.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PEMBUKAAN

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD I. PEMOHON Gerakan Nasional Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (GN-PK), dalam

Lebih terperinci

KEDAULATAN RAKYAT DALAM SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

KEDAULATAN RAKYAT DALAM SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA Bab - 5 Kedaulatan Rakyat Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia Bab 5 KEDAULATAN RAKYAT DALAM SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA Apakah kalian pernah ditanya oleh orang tuamu akan suatu keinginan tertentu? Siapa

Lebih terperinci

LEMBAGA NEGARA DALAM PERSPEKTIF AMANDEMEN UUD 1945 H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

LEMBAGA NEGARA DALAM PERSPEKTIF AMANDEMEN UUD 1945 H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI LEMBAGA NEGARA DALAM PERSPEKTIF AMANDEMEN UUD 1945 H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI LATAR BELAKANG MASALAH SEBELUM AMANDEMEN Substansial (regulasi) Struktural Cultural (KKN) Krisis Pemerintahan FAKTOR YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Bahan TIMUS 23-06-04 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2009 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945. PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e)

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945. PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e) UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e) Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 dalam satu naskah (Risalah Rapat Paripurna ke -5 Sidang Tahunan MPR Tahun 2002 Sebagai Naskah

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MATERI AUDIENSI DAN DIALOG DENGAN FINALIS CERDAS CERMAT PANCASILA, UUD NEGARA RI TAHUN 1945, NKRI, BHINNEKA TUNGGAL IKA, DAN KETETAPAN MPR Dr. H. Marzuki Alie

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ------- RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN (Preambule) Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undangundang Dasar. ***) (2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Pres

Pasal 3 (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undangundang Dasar. ***) (2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Pres UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN (Preambule) Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Standar Kompetensi** 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Standar Kompetensi** 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas : VI (Enam) Semester : I (Satu) Alokasi Waktu : x 35 menit. Standar Kompetensi**. Menghargai

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN. (Preambule)

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN. (Preambule) UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN (Preambule) Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 SALINAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN (Preambule) Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DAN AMANDEMENNYA

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DAN AMANDEMENNYA BAHAN BACAAN UJIAN DINAS PNS MENUJU KE GOLONGAN III UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DAN AMANDEMENNYA OLEH SUNARTO PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2016 1 BAB I UNDANG-UNDANG DASAR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas : IV (Empat) Semester : (Dua) Alokasi Waktu : x 35 menit ( pertemuan). Standar Kompetensi**

Lebih terperinci

Struktur Pemerintahan. Kedudukan, fungsi, dan kewenagan lembaga-lembaga negara. UUD 1945 dan amandemennya

Struktur Pemerintahan. Kedudukan, fungsi, dan kewenagan lembaga-lembaga negara. UUD 1945 dan amandemennya STRUKTUR PEMERINTAHAN (Pengantar H.T.N) ÉÄx{M Kedudukan, fungsi, dan kewenagan lembaga-lembaga negara UUD 1945 dan amandemennya Pra Amandemen MPR PRESIDEN DPA DPR BPK MA Pasca Amandemen MPR PRESIDEN DPR

Lebih terperinci

2013, No Mengingat dan tata cara seleksi, pemilihan, dan pengajuan calon hakim konstitusi serta pembentukan majelis kehormatan hakim konstitusi;

2013, No Mengingat dan tata cara seleksi, pemilihan, dan pengajuan calon hakim konstitusi serta pembentukan majelis kehormatan hakim konstitusi; LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.167, 2013 HUKUM. Kehakiman. Mahkamah Konstitusi. Penyelenggaraan. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5456) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

MATRIKS UUD 1945 dan Hasil Amandemen UUD Pertama, Kedua, Ketiga dan Keempat UUD 1945

MATRIKS UUD 1945 dan Hasil Amandemen UUD Pertama, Kedua, Ketiga dan Keempat UUD 1945 Agustus 2002 Page 1 of 24 MATRIKS UUD 1945 dan Hasil Amandemen UUD Pertama, Kedua, Ketiga dan Keempat UUD 1945 BAB I BENTUK DAN KEDAULATAN Pasal 1 Pasal 1 (1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DALAM SATU NASKAH

UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DALAM SATU NASKAH MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEKRETARIAT JENDERAL UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DALAM SATU NASKAH MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT SEKRETARIAT JENDERAL UNDANG UNDANG DASAR NEGARA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN

Lebih terperinci

Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan TRIAS POLITICA DI INDONESIA, ANTARA SEPARATION OF POWER DENGAN DISTRIBUTION OF POWER, MENURUT UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945. Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP.19651216 198903

Lebih terperinci

KISI-KISI PTS PKN KELAS 8 SEMESTER GASAL 2017

KISI-KISI PTS PKN KELAS 8 SEMESTER GASAL 2017 KISI-KISI PTS PKN KELAS 8 SEMESTER GASAL 2017 BAB I. PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA 1. Latar belakang Pancasila sebagai Ideologi Negara Pancasila adalah dasar Negara Kesatuan Repulik Indonesia

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB II TUGAS DAN WEWENANG LEMBAGA KEKUASAAN EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF DI INDONESIA

BAB II TUGAS DAN WEWENANG LEMBAGA KEKUASAAN EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF DI INDONESIA BAB II TUGAS DAN WEWENANG LEMBAGA KEKUASAAN EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF DI INDONESIA 2.1 Lembaga Kekuasaan di Indonesia Dalam sejarah perkembangan demokrasi di Indonesia, lembaga kekuasaan negara

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN. (Preambule)

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN. (Preambule) UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN (Preambule) Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/I Standar Kompetensi : 1. Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/I Standar Kompetensi : 1. Menampilkan perilaku yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e)

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e) Page 1 of 15 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e) Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas

Lebih terperinci

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ------------ PERSANDINGAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 JAKARTA, 2005 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran 2016 2017 Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas / Semester : VI (Enam) / 1 (Satu) Hari / Tanggal :... Waktu : 90 menit A. Pilihlah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 (yang dipadukan dengan Perubahan I, II, III & IV) PEMBUKAAN (Preambule) Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEBERADAAN LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

BAB II TINJAUAN KEBERADAAN LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA BAB II TINJAUAN KEBERADAAN LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA A. Pengertian Sistem Ketatanegaraan Istilah sistem ketatanegaraan terdiri dari kata sistem dan ketatanegaraan.

Lebih terperinci

PERUBAHAN UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN PERUBAHAN UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN

PERUBAHAN UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN PERUBAHAN UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN PERUBAHAN UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN PERUBAHAN UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN A. UNDANG UNDANG DASAR 1945 Bab 1 : BENTUK DAN KEDAULATAN Pasal 1 (1) Negara Indonesia ialah negara kesatuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/II Standar Kompetensi : 4. Memahami pelaksanaan demokrasi

Lebih terperinci

1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final.

1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final. Tugas dan wewenang Mahkamah Agung adalah a. Memeriksa dan memutus 1) permohonan kasasi, 2) sengketa tentang kewarganegaraan, dan 3) permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Perubahan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 383) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Hubungan antara MPR dan Presiden

Hubungan antara MPR dan Presiden Hubungan antara MPR dan Presiden Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merupakan suatu badan yang memegang kekuasaan tinggi sebagai wakil rakyat disamping DPR dan Presiden. Dalam UUD 1945 dijelaskan bahwa

Lebih terperinci

UNDANG- UNDANG DASAR TAHUN 1945

UNDANG- UNDANG DASAR TAHUN 1945 UNDANG- UNDANG DASAR TAHUN 1945 BAB I BENTUK DAN KEDAULATAN Pasal 1 (1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. (2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut

Lebih terperinci

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Risalah Rapat Paripurna ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun 2002 sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini) UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan kehidupan kenegaraan yang demokratis konstitusional berdasarkan

Lebih terperinci

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT Title? Author Riendra Primadina Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov 2010 14:10:06 GMT Author Comment Hafizhan Lutfan Ali Comments Jawaban nya...

Lebih terperinci

Peristilahan Pengertian HTN Inti permasalahan HTN Peranan Hukum dalam HTN Ruang Lingkup HTN Perbedaan HTN dengan HAN Lembaga Negara Indonesia

Peristilahan Pengertian HTN Inti permasalahan HTN Peranan Hukum dalam HTN Ruang Lingkup HTN Perbedaan HTN dengan HAN Lembaga Negara Indonesia Peristilahan Pengertian HTN Inti permasalahan HTN Peranan Hukum dalam HTN Ruang Lingkup HTN Perbedaan HTN dengan HAN Lembaga Negara Indonesia Peristilahan Staatsrecht (staatslehre) Belanda Costitusional

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2 c. bahwa beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakila

2 c. bahwa beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakila LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.383, 2014 LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5650) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2. Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5493

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2. Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5493 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG- UNDANG NOMOR 24

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 22 ayat (2) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang...

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 22 ayat (2) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang... UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG- UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 SUSUNAN DALAM SATU NASKAH SETELAH AMANDEMEN : PERTAMA (TAHUN 1999) KEDUA (TAHUN 2000) KETIGA (TAHUN 2001) KEEMPAT (TAHUN 2002) halaman 1 UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci