RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEBARAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI WILAYAH PULAU JAWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEBARAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI WILAYAH PULAU JAWA"

Transkripsi

1 SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEBARAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI WILAYAH PULAU JAWA Oleh : RIKI AGUSRINALDY F DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

2 Riki Agusrinaldy. F Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penyebaran Alat dan Mesin Pertanian di Wilayah Pulau Jawa. Di bawah bimbingan Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc. dan Dr. Ir. Desrial, M.Eng RINGKASAN Pulau Jawa sebagai salah satu pulau di Indonesia yang merupakan sentra produksi pertanian diharapkan dapat mendukung pembangunan nasional. Penggunaan alat dan mesin pertanian mengalami kecenderungan meningkat tiap tahunnya. Jumlah alat dan mesin pertanian untuk pulau Jawa pada tahun 1993 sejumlah unit dan jumlah ini meningkat pada tahun 2003 mencapai unit (BPS, 2003). Ketersediaan alat dan mesin pertanian akan menentukan peranan dengan skala yang sesuai dan efisien, baik secara teknis maupun ekonomis sehingga tuntutan adanya penanganan dengan sistem informasi yang lebih intensif dan effisien. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi mengenai monitoring penyebaran alat dan mesin pertanian di wilayah Pulau Jawa. Dan mengembangkan prototipe sistem informasi monitoring yang mampu menampilkan informasi dan data-data penyebaran alat dan mesin pertanian di Pulau Jawa. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari Mei 2006 di Laboratorium Sistem Manajemen dan Mekanisasi Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Insitut Pertanian Bogor. Metode yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem. Sistem Informasi Monitoring Penyebaran Alat dan Mesin Pertanian. menyajikan informasi tentang data-data alat dan mesin budidaya pertanian yang terdiri dari mesin pengolahan lahan, mesin penanaman, alat pemupukan, mesin pemberantasan hama, mesin perontok padi, mesin pengolah padi, dan mesin pompa air. Selain itu, sistem informasi ini menyajikan informasi tentang alamat perusahaan yang bergerak sebagai distributor alat dan mesin pertanian dan juga sebagai penyedia layanan jasa alsintan. Sistem Informasi Monitoring Penyebaran Alat Dan Mesin Pertanian dapat diakses melalui internet dengan alamat URL : Hasil pengujian performansi pada internet menggunakan beberapa browser engine, yaitu Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, Opera 8.0, dan Netscape Browser 8.1. menunjukan bahwa sistem informasi dapat bekerja cukup baik dan desain web cukup sesuai dengan rancangan, seperti yang telah dilakukan pada server local intranet. Hasil terbaik diperoleh dengan menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0 resolusi pixels. Perawatan sistem ini dilakukan oleh pengelola sistem yang sudah terdaftar di administrator. Secara umum, penilaian responden terhadap desain grafis pada sistem informasi sudah bagus (75 %), kecepatan akses sist em cepat (60 %), sistem mudah digunakan (75 %), kelengkapan isi sistem informasi sudah lengkap (55 %) dan menyatakan kelengkapan isi cukup (45%), penjelasan sistem informasi sudah jelas (90 %), penambahan fasilitas multimedia atau gambar sangat perlu (80 %), dan hal baru yang didapat dari sistem informasi banyak (85 %).

3 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEBARAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI WILAYAH PULAU JAWA SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh : RIKI AGUSRINALDY F DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

4 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEBARAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI WILAYAH PULAU JAWA SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh : RIKI AGUSRINALDY F Dilahirkan pada tanggal 13 Agustus 1984 Di Kuala Simpang Tanggal lulus : Disetujui, Bogor, Juni 2006 Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc. Dr. Ir. Desrial, M.Eng. Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Mengetahui, Dr. Ir. Wawan Hermawan, MS. Ketua Departemen Teknik Pertanian

5 RIWAYAT HIDUP Nama lengkap penulis adalah Riki Agusrinaldy, dilahirkan pada tanggal 13 Agustus 1984 di Johar, Nanggroe Aceh Darussalam. Penulis adalah anak pertama dari empat Penulis bersaudara pasangan Saharuddin dan Baridah. memulai pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri Pahlawan Karang Baru, Aceh Tamiang pada tahun 1990 dan lulus tahun 1996, lalu melanjutkan ke Sekolah Menegah Pertama di SMPN 1 Kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang. dan lulus pada tahun Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum di SMU Plus Patra Nusa Pertamina Rantau, Aceh Tamiang dan lulus tahun Pada tahun 2002 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dengan mengambil Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian dan memilih sub program studi Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian. Penulis melakukan Praktek Lapangan di PT. Padang Palma Permai, Tanah Terban, Aceh Tamiang tahun 2005 dengan judul Laporan Praktek Lapangan Mempelajari Sistem Informasi Pendistribusian Kelapa Sawit di PT. Padang Palma Permai. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian, penulis menyelesaikan Skripsi yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penyebaran Alat dan Mesin Pertanian di Wilayah Pulau Jawa.

6 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkah dan rahmat-nya sehingga penelitian dan penulisan skripsi Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Penyebaran Alat dan Mesin Pertanian di Wilayah Pulau Jawa, dapat diselesaikan. Pemilihan pembangunan sistem informasi berbasis web ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya informasi dan jaringan internet di seluruh dunia serta semakin meningkatnya jumlah pengguna internet dari tahun ke tahun. Selain itu dimaksudkan juga untuk meningkatkan interaksi antara pengguna dengan sistem melalui penyuguhan tampilan sistem yang interaktif dan komunikatif. Kelebihan dari sistem yang dibangun dengan berbasis web, yaitu dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan di manapun tanpa batasan tempat dan waktu. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua Ibunda dan Ayahanda serta adik-adikku atas kasih sayang, doa, dukungan, biaya dan semua pengorbanan yang tak ternilai. 2. Bapak Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc. dan bapak Dr. Ir. Desrial, M.Eng. sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan perhatian serta kesabarannya dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. 3. Bapak Ir. Mad Yamin, MT sebagai dosen penguji yang telah memberikan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. 4. Bapak Ir. Joko Pitoyo, M.Si. yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam mencari data-data alat dan mesin pertanian. 5. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong, Tangerang. 6. Departemen Tanaman Pangan dan Hortikultura, Badan Pusat Statistik, Jakarta Pusat. 7. Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Hortikultura, Departemen Pertanian Republik Indonesia, Pasar Minggu, Jakarta. 8. Yuli Tri Suhartanti dan keluarga, terima kasih atas bantuan, motivasi, semangat dan nasehat selama penulis melakukan penelitian ini. v

7 9. Veni dan Anjar you are the best friend, terima kasih atas kebersamaan selama ini, tetap semangat, semoga sukses untuk kalian. 10. Terakhir untuk semua pihak : dosen, staf, pegawai perpustakaan, rekan, kakak, adik IPB dan SMMP khususnya, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah meridhoi kita semua. Pada akhirnya penulis mengharapkan tulisan bermanfaat bagi pembaca dan menambah khasanah ilmu dalam keteknikan pertanian. Penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang ada karena sungguh kebenaran itu datangnya dari Allah SWT dan kesalahan itu datangnya dari pribadi penulis. Wassalamu alaikum Wr.Wb. Bogor, Juni 2006 Penulis vi

8 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA A. ALAT DAN MESIN PERTANIAN Pengertian Alat dan Mesin Pertanian... 3 a Mesin pegolahan lahan... 4 b. Mesin penanaman... 5 c. Alat pemupukan... 6 d. Mesin pemberantas hama... 7 e. Mesin perontok padi... 8 f. Mesin pengolah padi... 9 g. Mesin pompa air Kebijakan Pemerintah dalam alokasi alat dan mesin pertanian di Pulau Jawa pada saat ini B. MONITORING C. SISTEM INFORMASI D. DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS) E. PERSONAL HOME PAGE (PHP) DAN MYSQL F. INTERNET G. SERVER SIDE PROGRAMMING H. WORLD WIDE WEB vii

9 I. SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE Tahapan Investigasi Sistem Tahapan Analisis Sistem Tahapan Desain Sistem Tahapan Implementasi Sistem Tahapan Perawatan Sistem III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. ALAT DAN BAHAN PENELITIAN C. PENGEMBANGAN SISTEM Tahapan Investigasi Sistem Tahapan Analisis Sistem Tahapan Desain Sistem Tahapan Implementasi Sistem Tahapan Perawatan Sistem IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. INVESTIGASI SISTEM Kelayakan Teknis Kelayakan Ekonomis Kelayakan Operasional B. ANALISIS SISTEM Identifikasi Kebutuhan Identifikasi Fungsional Produk Sistem informasi Yang Ada C. DESAIN SISTEM Deskripsi Sistem Domain Sistem Desain Sistem a. Desain Internal b. Desain Eksternal viii

10 D. IMPLEMENTASI SISTEM Pengujian Pada Berbagai Browser Engine Pengujian Pada Server Local Intranet Pengujian Performansi Pada Internet Pengujian Performansi Oleh Pengguna V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN B. SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Tahapan System Development Life Cycle (O Brien, 1999) Gambar 2. Tampilan tabel-tabel pada basisdata pada halaman PHPMyAdmin Gambar 3. Tabel Propinsi Gambar 4. Tabel Kabupaten Gambar 5. Tabel Mesin Pengolahan Lahan Gambar 6. Tabel Alat Penanaman Gambar 7. Tabel Alat Pemupukan Gambar 8. Tabel Alat Pemberantas Hama Gambar 9. Tabel Alat Perontok Padi Gambar 10. Tabel Alat Pengolah Padi Gambar 11 Tabel Mesin Pompa Air Gambar 12 Tabel Perusahaan Gambar 13. Basis data relasional db_simopeal Gambar 14. Pemorosesan halaman database web Gambar 15. Tampilan Proses penambahan, penghapusan dan pengeditan data Gambar 16. Desain input penambahan data mesin pengolahan lahan Gambar 17. Desain input perubahan data mesin pengolahan lahan Gambar 18 Desain menu hyperlink penambahan data dan penghapusan data Gambar 19. Desain input penambahan data pada informasi perusahaan Gambar 20. Tampilan halaman input untuk buku tamu Gambar 21. Tampilan peringatan dalam proses pengisian buku tamu Gambar 22 Desain input menu pada halaman kuestioner Gambar 23. Desain input menu polling Gambar 24. Desain input halaman login Gambar 25. Tampilan peringatan salah dalam pemasukan username dan password 51 Gambar 26. Desain output menu pada halaman situs kami Gambar 27 Desain output menu pada halaman bukutamu Gambar 28. Desain output menu profil alsintan x

12 Gambar 29. Desain output menu pada halaman mesin pengolahan lahan Gambar 30. Desain output menu pada halaman mesin penanaman Gambar 31. Desain output menu pada halaman alat pemupukan Gambar 32. Desain output menu pada halaman mesin pemberantas hama Gambar 33. Desain output menu pada halaman mesin perontok padi Gambar 34. Desain output menu pada halaman mesin pengolah padi Gambar 35. Desain output menu pada halaman mesin pompa air Gambar 36. Desain output menu pada halaman informasi Gambar 37. Desain output menu pada halaman polling Gambar 38. Tampilan utama (home) Gambar 39. Tampilan submenu sistem informasi Gambar 40. Tampilan submenu terpilih dari sistem informasi Gambar 41. Tampilan pencarian data dengan kabupaten terpilih Gambar 42. Tampilan pencarian data dengan kabupaten dan grafik terpilih Gambar 43. Tampilan hasil pencarian data dengan kabupaten terpilih Gambar 44. Tampilan grafik perkembangan hasil pencarian data dengan kabupaten Gambar 45. Desain tampilan peringatan dalam proses me- download data Gambar 46. Desain peringatan dalam proses me- download data Gambar 47. Tampilan utama dengan menggunakan browser engine Internet Explorer Gambar 48. Tampilan Utama dengan menggunakan browser engine Mozilla firefox Gambar 49. Tampilan halaman utama dengan menggunakan browser Opera Gambar 50. Tampilan halaman utama dengan menggunakan browser Netscape Gambar 51. Tampilan halaman utama dengan menggunakan Internet Explorer 6.0 pada server local intranet Gambar 52. Grafik Penilaian responden terhadap desain grafis dalam xi

13 sistem informasi Gambar 53. Grafik Penilaian responden terhadap kecepatan akses sistem informasi Gambar 54. Grafik Penilaian responden terhadap kemudahan penggunaan sistem informasi Gambar 55. Grafik Penilaian responden terhadap kelengkapan isi sistem informasi Gambar 56 Grafik Penilaian responden terhadap penjelasan sistem informasi Gambar 57. Grafik Penilaian responden terhadap penambahan fasilitas tambaha (multimedia) sebagai media pendukung informasi Gambar 58. Grafik penilaian responden terhadap hal baru yang didapat dalam sistem informasi Gambar 59. Tampilan halaman sistem informasi dengan menggunakan Netscape Gambar 60. Tampilan halaman sistem informasi dengan menggunakan Opera 8.0. sistem informasi Gambar 61 Tampilan halaman utama dengan menggunakan Mozilla Firefox xii

14 DAFTAR TABEL Tabel 1. Kapasitas kerja rata-rata alat dan mesin pengolah padi (Kg/Hp.jam) xiii

15 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Aliran sistem Lampiran 2. Strutur Menu Utama Sistem Informasi Monitoring Penyebaran Alat Dan Mesin Pertanian Lampiran 3. Tabel-tabel dalam Database db_simopeal Lampiran 4. Form kuisioner Lampiran 5. Hasil Uji kuisioner Lampiran 6. Contoh Data alat dan mesin pertanian di Propinsi Jawa Barat xiv

16 I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pulau Jawa sebagai salah satu pulau di Indonesia yang merupakan sentra produksi pertanian diharapkan dapat mendukung pembangunan nasional. Penggunaan alat dan mesin pertanian mengalami kecenderungan meningkat tiap tahunnya. Jumlah alat dan mesin pertanian untuk pulau Jawa pada tahun 1993 sejumlah unit dan jumlah ini meningkat pada tahun 2003 mencapai unit (BPS, 2003). Alat dan mesin pertanian memiliki peranan yang besar bagi petani dalam proses peningkatan produksi. Ada beberapa alasan alat dan mesin pertanian dapat meningkatkan produksi pertanian. Pertama, dengan menggunakan alat dan mesin maka proses kegiatan dalam budidaya pertanian dapat dilakukan dengan lebih intensif dan effisien baik dari segi biaya dan waktu. Kedua, alat dan mesin mampu memberikan kemudahan dan keuntungan bagi para petani. Selanjutnya, alat dan mesin pertanian mendukung proses mekanisasi dan modernisasi pertanian yang merupakan bagian dari pembangunan pertanian. Pada akhirnya, aplikasi alat dan mesin dalam pertanian membuat beban berat pekerjaan dibidang pertanian dapat berkurang dan produktivitas kerja meningkat berlipat ganda. Sistem informasi alat dan mesin pertanian di pulau Jawa dibutuhkan dalam pembangunan pertanian. Adanya sistem informasi dapat memperlancar informasi mengenai alat dan mesin pertanian pada daerah-daerah di pulau Jawa. Faktanya, sistem informasi yang ada belum mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Selama ini informasi tentang keberadaan alat dan mesin pertanian tersebar dalam berbagai sumber seperti brosur, jurnal, laporan penelitian dan sebagainya sehingga dalam penggunaannya masih kurang efektif. Fungsi dari sistem informasi alat dan mesin pertanian diantaranya ialah mampu memberikan informasi dengan cepat, tepat dan akurat. Keuntungan yang dapat diambil ialah kebijakan-kebijakan mengenai alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi petani yang ada di pulau Jawa.

17 Kegiatan monitoring penyebaran alat dan mesin pertanian membantu pemerintah dalam penerapan manajemen penyebaran alat dan mesin pertanian di pulau Jawa. Ada beberapa alasan penting perlunya monitoring dalam penyebaran alat dan mesin pertanian. Pertama, untuk mengetahui perkembangan alat dan mesin pertanian yang tersedia pada suatu daerah. Kedua, sebagai landasan dalam penyediaan alat dan mesin pertanian sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pertanian. Selanjutnya, untuk melakukan peremajaan dari alat dan mesin pertanian yang telah usang dan tidak layak digunakan. Pada akhirnya, monitoring terhadap alat dan mesin pertanian berguna untuk evaluasi program mekanisasi pertanian dalam pembangunan di sektor pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk membangun sistem informasi mengenai monitoring alat dan mesin pertanian yang tersebar di pulau Jawa. Hal ini akan berguna membantu pemerintah dalam menangani penyebaran alat dan mesin pertanian. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat membantu dalam proses mekanisasi pertanian dari pembangunan pertanian. B. TUJUAN Tujuan pengkajian masalah khusus ini adalah : 1. Merancang sistem informasi mengenai monitoring penyebaran alat dan mesin pertanian di wilayah Pulau Jawa. 2. Mengembangkan prototipe sistem informasi monitoring yang mampu menampilkan informasi dan data-data penyebaran alat dan mesin pertanian di Pulau Jawa. 2

18 II TINJAUAN PUSTAKA A. ALAT DAN MESIN PERTANIAN 1. Pengertian alat dan mesin pertanian Alat dapat didefinisikan sebagai perkakas bersifat sederhana yang berguna, meringankan dan mempermudah pekerjaan sehingga dapat mengurangi tenaga manusia. Menurut Pratomo (1983) mesin dapat diartikan suatu alat yang digerakan secara mekanis, disertai dengan adanya perubahan bentuk energi satu ke bentuk energi lainnya. Alat dan mesin pertanian ialah aplikasi atau penggunaan alat dan mesin-mesin dalam kegiatan budidaya pertanian yang dimulai dari kegiatan pra panen hingga pasca panen dengan tujuan untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Ada beberapa cakupan dari alat dan mesin pertanian. Pertama, alat dan mesin yang digunakan dalam kegiatan pengolahan lahan. Pada kegiatan ini dibagi atas pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder. Kedua, alat dan mesin yang digunakan dalam kegiatan penanaman. Alat dan mesin ini dibagi atas alat tanam padi dan alat tanam biji-bijian. Ketiga, alat dan mesin yang digunakan dalam kegiatan pemupukan. Alat pemupuk dibagi atas alat pemupuk mekanis dan semi mekanis. Selanjutnya, alat dan mesin yang digunakan dalam kegiatan pengendalian hama dan gulma. Alat ini dibagi menjadi dua tipe yaitu alat penyemprot dan alat pendebu. Selanjutnya yaitu alat dan mesin yang digunakan dalam kegiatan pasca panen. Secara umum dibagi menjadi dua kelompok yaitu pasca panen tanaman padi dan pasca panen tanaman biji-bijian. Dan yang terakhir ialah mesin pompa air yang berperan dalam kegiatan pengairan atau irigasi dalam proses budidaya pertanian. Perkembangan pertanian sangat begitu pesat, penerapan mekanisasi dalam kegiatan budidaya pertanian mutlak sangat diperlukan. Di beberapa negara berkembang dimana bidang pertanian merupakan sektor utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara, penggunaan alat dan 3

19 mesin budidaya pertanian masih memegang peranan besar. Penggunaan alat dan mesin budidaya pertanian yang tepat akan mempercepat, mempermudah dan menghemat biaya dalam menyelesaikan kegiatankegiatan budidaya pertanian. Alat dan mesin budidaya pertanian dapat dikelompokan berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukannya yaitu sebagai berikut : a. Mesin Pengolahan Lahan Pengolahan lahan adalah suatu usaha untuk mempersiapkan lahan bagi pertumbuhan tanaman dengan cara menciptakan kondisi tanah yang siap tanam (Daywin, 1999). Menurut Purwadi (1990) pengolahan lahan adalah penyiapan lahan untuk penanaman dan proses mempertahankan keadaan lahan dalam keadaan remah dan bebas dari gulma selama pertumbuahan budidaya tanaman tersebut. Proses pengolahan lahan pertanian pada umumnya menggunakan tenaga manusia, hewan dan tenaga traktor. a. Tenaga Manusia Tenaga manusia merupakan tenaga kerja pertanian yang umum digunakan di negara-negara berkembang dan merupakan sumber tenaga yang mempunyai kemampuan kerja yang relatif kecil jika dibandingkan dengan tenaga hewan maupun tenaga traktor (Daywin et al., 1991). Tenaga manusia umumnya masih diterapkan di daerah dengan sistem pengolahan lahan yang masih bersifat tradisional. b. Tenaga Hewan Tenaga hewan masih memegang peranan yang penting dalam pertanian di Indonesia. Kekurangan dari penggunaaan tenaga hewan ialah kurang effisien dalam waktu, Bersifat terbatas, tidak sesuai untuk pekerjaan yang bersifat stationer. c. Traktor Penggunaan traktor besar sulit diterapkan pada usaha tani dalam skala kecil, terutama untuk padi sawah. Di Indonesia tenaga 4

20 traktor yang paling umum digunakan ialah traktor tangan roda dua sebagai sumber tenaga penarik. Traktor tangan roda dua ialah traktor kecil dengan kekuatan kurang dari 12 daya kuda. Pengemudi dalam menjalankan traktor tangan berada dibelakang traktor dan berjalan kaki mengikuti geraknya (Pratomo, 1990). Jenis traktor lainnya adalah traktor roda empat. Traktor roda empat atau lebih umumnya mempunyai motor yang lebih besar dan digunakan untuk penyiapan lahan pertanian. Traktor tersebut bisa dua WD (Wheel Drive) atau empat WD (Wheel Drive) untuk meningkatkan daya traksi dari traktor tersebut. Menurut Daywin et al, (1999) berdasarkan besarnya daya motor, traktor tangan dibedakan dalam tiga kategori yaitu : 1. Ukuran kecil, tenaga penggerak kurang dari 5 HP 2. Ukuran sedang, tenaga penggerak antara dari 5-7 HP 3. Ukuran besar, tenaga penggerak antara dari 7-12 HP Di Asia yang lebih banyak merupakan negara berkembang, penggunaan traktor roda dua dan implemennya cocok untuk pola pertaniannya yang dominan usaha tani lahan sawah berskala kecil (Sakai et al., 1998). b. Mesin Penanaman Penanaman merupakan usaha menempatkan biji atau benih didalam tanah pada kedalam tertentu, secara acak atau menyebar biji di permukaan tanah atau menanamkan tanaman kedalam tanah (Pratomo, 1990). Menurut Daywin (1999) operasi penanaman menyangkut penempatan biji atau benih di dalam tanah pada kedalam tertentu secara acak atau menyebar biji dipermukaan tanah dengan mesin sekaligus menutupnya akan menghasilkan barisan tanaman. Dengan menggunakan mesin penanam yang tepat, biji-bijian dapat di distribusikan kedalam tanah dengan mengikuti beberapa pola berikut ini (Daywin, 1999) : 5

21 a. Sebar atau Broadcasting (menyebar biji diatas permukaan tanah secara acak) b. Drill Seeding (menjatuhkan biji secara acak dalam alur dan sekaligus menutup biji tersebut) c. Precission Drilling (menempatkan sebuah biji dengan jarak yang sama dalam barisan tanaman) d. Hill Dropping (menempatkan sekelompok biji didalam tanah dengan jarak yang sama dalam barisan tanaman) e. Check Row Planting (menempatkan sekelompok biji dalam barisan tanaman sedemikian rupa sehingga barisan tanaman yang dihasilkan saling tegak lurus satu sama lain. Suatu mesin penanam, kecuali broadcaster harus mampu melakukan fungsi mekanis sebagai berikut : a. Membuat alur untuk biji sampai kedalam tertentu b. Mengatur jumlah biji yang akan ditanam c. Meletakkan biji dalam alur pada tempat yang dikehendaki d. Menutup biji dan mengeraskan tanah disekitar biji, sesuai dengan tipe biji yang ditanam. c. Alat Pemupukan Pupuk dibutuhkan untuk menutupi kekurangan zat-zat hara dalam tanah yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk dapat diberikan kedalam tanah dalam berbagai bentuk seperti pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk butiran, pupuk cairan dan gas (Daywin, 1999). Tanah berpasir kehilangan unsur hara tanaman dengan cepat, karena unsur-unsur ini terlindi oleh curah hujan lebat atau karena pemberian air irigasi. Di daerah-daerah yang curah hujannya rendah, tanah liat kehilangan unsur-unsur hara tanaman jauh lebih lambat dibandingkan dengan tanah berpasir (Purwadi, 1990). Menurut Pratomo (1990) mengelompokan alat pemupuk menjadi tiga golongan berdasarkan tanaga penariknya yaitu : (1) tenaga manusia, (2) tenaga hewan, dan (3) tenaga traktor. Berdasarkan penempatan pupuk alat penyebar pupuk butiran dapat dikelompokan 6

22 menjadi Band Applicator dan Broadcaster Applicator. Sedangkan penempatan pupuk cair dapat dilakukan dengan menggunakan 3 cara yaitu : a. Penempatan pupuk dibawah permukaan tanah b. Penempatan pupuk diatas permukaan tanah c. Penempatan pupuk melalui air irigasi d. Mesin Pemberantas Hama Hama atau hewan pengganggu merupakan hewan yang mempunyai sifat merusak dan perkembanganya sangat cepat sehingga terjadi kerusakan yang dapat menimbulkan pengurangan produksi tanaman. Beberapa cara pengendalian hama adalah antara lain dengan cara fisik, cara kimia dan cara biologis. Cara fisik adalah menggunakan peralatan mekanis. Cara kimia adalah dengan cara penyemprotan herbisida. Sedangkan dengan cara biologis yaitu dengan memberikan hewan yang bertindak sebagai pemangsa dari hama tersebut. Cara yang paling popular digunakan dikalangan masyarakat ialah dengan cara kimia dengan menggunakan alat dan mesin antara lain Hand Sprayer, Knapsack Motor Sprayer, Skidpower Motor Sprayer, Swing fog, dan Emposan Tikus. Pemberantasan hama pangganggu tanaman menggunakan bahanbahan kimia antara lain insektisida, fungisida, dan herbisida dalam bentuk cairan dan tepung. Alat sprayer digunakan untuk memperoleh penyebaran cairan pupuk yang merata, efisien dan efektif. Menurut Daywin (1999) sprayer digunakan pada umumnya untuk : a. Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama tanaman. b. Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit tanaman. c. Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas tumbuhan pengganggu (weed). d. Menyemprotkan cairan pupuk dan daun. 7

23 e. Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan-tujuan tertentu. a. Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan yang disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada permukaan tanaman atau ruangan yang harus dilindungi (Daywin, 1999). Bahan semprot yang digunakan adalah bahan semprot berbentuk cairan. e. Mesin Perontok Padi Perontokan dapat diartikan sebagai usaha memisahkan atau melepaskan butir biji dari bagian tanaman dimana butir biji tersebut dibesarkan. Proses perontokan padi merupakan salah satu tahapan dalam proses pengolahan padi dimana proses perontokan padi adalah proses terlepasnya butiran-butiran gabah dari malainya. Proses perontokan padi dapat dilakukan dengan cara menginjak, menumbuk dan cara mekanis. Perontok secara mekanis lebih mudah dalam pengoperasiannya, lebih cepat waktu perontokannya dan susut perontokan lebih rendah dibandingkan dengan perontok tradisional. Dengan pemakaian alat yang tepat juga dapat dilakukan penanaman dengan secara serentak tanpa mengkhawatirkan kekurangan tenaga kerja manusia pada saat panen raya (Miranda, 2003). Perontokan padi diartikan sebagai usaha melepaskan dan memisahkan gabah dari malainya. Perontokan akan terjadi apabila gaya yang diterima gabah lebih besar dari gaya yang menahannya. Prinsip perontokan padi adalah pukulan, gesekan, tarikan atau kombinasinya. Mekanismenya dapat dilakukan dengan cara : (1) diiles atau diinjak dengan tenaga manusia, (2) dibanting atau dipukul pada rak kayu/bambu, (3) dilakukan pada silinder berputar. 8

24 f. Mesin Pengolahan Padi Proses pengolahan padi dilakukan setelah proses perontokan padi, proses pengolahan padi dimulai dengan beberapa tahapan yaitu : a. Pengering Padi (Dryer) yaitu suatu alat untuk menurunkan kadar air yang terdapat di dalam butiran gabah dengan cara memberikan hembusan udara yang dipanaskan. b. Pembersih Gabah (Cleaner) yaitu alat yang digunakan untuk membersihkan gabah dari kotoran-kotoran yang terdapat pada gabah seperti potongan-potongan jerami, kerikil dan benda-benda asing. c. Pemecah Kulit Gabah (Husker) adalah tahapan dalam pengolahan yang bertujuan untuk mengupas atau memisahkan kulit luar (sekam) dari gabah menjadi beras pecah kulit. d. Penyosoh Beras (Polisher) adalah alat yang digunakan untuk menyosoh beras pecah kulit menjadi beras putih. Namun terdapat suatu alat dimana ketiga fungsi alat diatas terdapat dalam satu alat yang saling terintegeritas satu sama lainnya yaitu : e. Penggilingan Padi Besar ( Large Rice Mill) adalah suatu mesin penggilingan padi yang mempunyai unit lengkap terdiri dari mesin perontok padi, pembersih gabah, pemecah kulit, padi separator, pemutih (polisher), grader elevator dan lainnya. f. Penggilingan Padi Kecil (Small Rice Mill) adalah penggilingan padi yang terdiri dari dua unit mesin yang dipasang terpisah yaitu pemecah kulit (husker) dan pemutih (polisher). Umumnya proses pemindahan bahan dari satu alat ke alat lainnya dengan tenaga manusia. g. Rice Milling Unit adalah penggilingan padi yang merupakan satu unit yang kompak dimana antara pemecah kulit (husker) dan pemutih (polisher) tidak terpisahkan dan proses pemindahan dari satu alat ke alat yang lainnya menggunakan elevator. 9

25 Tabel 1. Kapasitas kerja rata-rata alat dan mesin pengolah padi (Kg/Hp.jam),(Daywin et al., 1999) NO ALAT DAN MESIN KEGIATAN KAPASITAS KERJA 1 Perontok Padi (Thresher) Padi menjadi gabah kg /Hp.jam bersih (gabah Bersih) 2 Pemecah Kulit (Husker) Gabah Bersih menjadi Beras pecah kg/hp.jam (kg beras pecah kulit) kulit 3 Penyosoh Beras (Polisher) Beras pecah kulit menjadi beras sosoh kg/hp.jam (kg beras sosoh) (putih) 4 Rice Milling Unit (Gabungan Husker & Polisher) Gabah bersih langsung menjadi sosoh (putih) kg/hp.jam (kg beras sosoh) Sumber : Mesin-Mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering (Daywin et al., 1999) g. Mesin Pompa Air Pompa air adalah alat untuk memanfaatkan air dengan memindahkan dari sumber ke tempat yang membutuhkan air, biasanya ke tempat yang lebih tinggi. Berdasarkan prinsip kerja impeler untuk memindahkan air, pompa dapat dibedakan atas : pompa axial, pompa sentrifugal, dan mixed flow. 1. Pompa Axial Aliran zat cair yang meninggalkan impeler akan bergerak sepanjang permukaan silinder ke luar. 2. Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal dapat mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Pompa ini mempunyai sebuah impeler yang berfungsi untuk mengangkat zat cair dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. 3. Mixed Flow Aliran zat cair yang meninggalkan impeler akan bergerak sepanjang permukaan kerucut di dalam pompa aliran campur ini. Berdasarkan jenis pompa itu dapat dibedakan sebagai berikut : 10

26 1. Submersible Pump Untuk memompa air dari sumur yang sangat dalam, sering digunkan pompa yang merupakan satu unit dengan motor penggeraknya, dimana keduanya dipasang terbenam dibawah permukaaan air. 2. Pompa Bebas Sumbatan Pompa jenis ini mempunyai impeler dengan bentuk khusus untuk menghindari sumbatan padat pada impelernya dengan cara memperlebar jalan keluar impeler. 2. Kebijakan Pemerintah dalam alokasi alat dan pertanian di Pulau Jawa pada saat ini Kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam alokasi alat dan mesin pertanian. Pertama, mendirikan unit-unit pelayanan jasa alsintan (UPJA) yang bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan alsintan dengan menerapkan sistem jasa sewa dengan kepemilikan secara kolektif. Kebijakan ini didorong dari kondisi petani yang belum mampu dalam hal kepemilikan alat dan mesin pertanian secara perseorangan. Kedua, kebijakan lain yang diambil pemerintah ialah melakukan penanganan sistem agribisnis dan agroindustri yang lebih intensif dan effisien. Hal ini terjadi karena adanya pergeseran tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Sehingga terjadi kelangkaan tenaga kerja akibatnya biaya produksi menjadi tinggi. Selanjutnya, alokasi mesin sesuai dengan kondisi dan kebutuhan petani saat ini berdasarkan survey pertanian yang dilakukan. Dalam alokasi tersebut perlu diperhatikan aksesbilitas petani terhadap peralatan mekanis, kondisi dan sifat petani yang umumnya memiliki lahan yang sempit, ekonomi lemah, dan pendidikan terbatas. Alat dan mesin pertanian yang dimaksud ialah sederhana dalam pembuatan, penggunaan dan perawatan, efektif, efisien, dan dapat dibuat di dalam negeri dengan harga terjangkau. 11

27 B. MONITORING Monitoring merupakan bagian dari pengamatan, pengumpulan informasi, pengawasan dan tidak lanjut. Secara definisi, monitoring adalah pengamatan dan pengawasan dalam suatu kegiatan dalam hubungan dengan hasil dan pengaruhnya. Tujuan monitoring adalah pertama untuk meyakinkan bahwa masukan dan keluaran telah berjalan sesuai dengan perencanaan. Kedua, untuk membuat dokumen tentang kegunaaan masukan, aktifitas dan hasil. Selanjutnya, untuk menjaga deviasi dari tujuan awal dan hasil yang diharapkan. Sedangkan menurut Dahlan (1998) dalam Widarto (1999) monitoring dapat diartikan sebagai kegiatan mengamati dan mengawasi yang dilakukan secara terus menerus atau berlaku di setiap tingkatan manajemen atau pengelola suatu kegiatan, untuk memastikan bahawa pengadaan atau penggunaan input, hasil yang ditargetkan dan tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan dilaksanakan sesuai dengan rencana. Monitoring juga merupakan kegiatan yang teratur dan berkesinambungan dan dilakukan pada waktu suatu kegiatan sedang berlangsung sehingga sebenarnya monitoring adalah evaluasi di saat kegiatan sedang berlangsung. Menurut Wiranto (1996) dalam Widarto (1999) monitoring merupakan kegiatan pencatatan dan pengumpulan data serta informasi yang secara terus menerus, mengenai perkembangan pelaksanaan proyek atau kegiatan, hasil dan manfaat dari pelaksanaan proyek atau kegiatan. Untuk itu kegiatan monitoring alat dan mesin pertanian di pulau jawa sangat diperlukan. Ada beberapa alasan perlunya monitoring terhadap alat dan mesin pertanian. Pertama, untuk mengetahui perkembangan alat dan mesin pertanian yang tersedia pada suatu daerah. Kedua, sebagai landasan dalam penyediaan alat dan mesin pertanian sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pertanian suatu daerah. Selanjutnya, untuk melakukan peremajaan dari alat dan mesin pertanian yang telah usang dan tidak layak digunakan. Pada akhirnya, monitoring terhadap alat dan mesin pertanian berguna untuk evaluasi program mekanisasi pertanian dalam pembangunan di sektor pertanian. 12

28 Kegiatan monitoring terhadap penyebaran alat dan mesin pertanian yang dilakukan pemerintah pada saat ini dilakukan secara : 1. Langsung, berupa kunjungan ke objek lapangan terdiri dari kunjungan dalam rangka pembinaan serta pemberian penyuluhan kepada petani dan kunjungan dalam rangka pengawasan terkait dengan proyek penggunaan alsintan teknologi baru. 2. Tidak langsung, melalui pemeriksaan laporan-laporan yaitu laporan teknis tahunan berdasarkan hasil survey pertanian, dari kelompok tani (penanggung jawab lapangan) ke Dinas Pertanian tingkat Kecamatan, dari Dinas Pertanian kecamatan ke Dinas Pertanian kabupaten, dari Dinas Pertanian Kabupaten ke Dinas Pertanian Propinsi. Dinas Pertanian Propinsi akan memberikan laporan ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Departemen Pertanian. C. SISTEM INFORMASI Sistem dapat di definisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan. Informasi adalah sekumpulan data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang memiliki arti dan nilai riil yang dirasakan oleh penerima landasan dalam mengambil keputusan (Lucas, 2000). Sistem informasi merupakan suatu kumpulan komponen yang bekerja sama untuk mengatur perolehan, penyimpanan, manipulasi, dan distribusi informasi (Mannino, 2001). Komponen sistem informasi terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (brainware), jaringan (netware), dan data (dataware). Kelima komponen tersebut saling bersinergi membentuk suatu sistem yang utuh. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen, pengambilan keputusan, dan basis data (Mannino, 2001). D. DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS) Database adalah koleksi data yang disimpan dalam format standar, dirancang untuk dapat digunakan oleh orang lain. Database Management System atau sistem manajeman basis data merupakan suatu sistem yang 13

29 mengatur pembuatan, penyimpanan, pengaksesan, perubahan, penghapusan, dan penggunaaan basis data. DBMS dapat didefinisikan suatu perangkat lunak untuk membangun database, penyimpanan data, mendukung bahasa kueri, pembuatan laporan dan membuat proses pemasukan data (Post, 1999). DBMS juga dapat diartikan sebagai koleksi terpadu dari sekumpulan program (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan merawat database (Mannino, 2001). Keuntungan dari Database Management System ialah : 1. Data menjadi sumberdaya bersama (shareable resources) dari berbagai pengguna (users) maupun program aplikasi 2. Metoda untuk akses dan perawatan data menjadi baku dan konsisten 3. Minimal terjadinya redudansi data dan variasi struktur data 4. Data tidak tergantung pada perubahan program aplikasinya (data independence) 5. Keterkaitan logik antar data terpelihara E. PERSONAL HOME PAGE (PHP) Dan MySQL PHP adalah sebuah bahasa pemograman berbasis web yang mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemograman berbasis web lainnya. PHP merupakan bahasa pemograman yang bersumber dari Perl. Sedangkan Perl merupakan pengembangan dari bahasa C. Oleh karena itu struktur pemograman yang ada di PHP sama dengan yang ada di bahasa C. Bahasa pemograman PHP banyak sekali memiliki fitur-fitur yang dapat digunakan. PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat, memiliki tingkat keamanan yang tinggi, mampu berjalan di Linux sebagai platform sistem operasi utama bagi PHP, mendukung akses kebeberapa database antara lain MySQL, PosgrSQL, msql, Informix, dan MicrosoftSQL server (Mulyana, 2004). Fungsi yang dimiliki oleh PHP sangat lengkap sehingga tidak perlu membuat fungsi sendiri karena daftar fungsi PHP yang lengkap menjadikan baris perintah semakin effisien dalam pemrograman. Database yang paling umum digunakan dalam pemrograman PHP ialah MySQL. Structured Query Language (SQL) merupakan bahasa basis data standar yang digunakan untuk mendefinisikan, mengintegrasikan, dan memanipulasi 14

30 basis data relasional (Mannino, 2001). SQL ialah bahasa data yang menjadi standar dari sistem akses dan manipulasi data dalam hubungan dengan sistem manajemen basis data. SQL digunakan sebagai akses online basis data, sistem operasi sistem manjemen basis data (Turban, 1995). F. INTERNET Internet (Interconnected Network) adalah jaringan (network) komputer yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang dihubungkan satu dengan lainnya (Hartono, 1999). Internet juga dapat di definisikan sebagai sekumpulan jaringan komputer yang menggunakan protokol TCP (Transmission Control Protocol) atau IP (Internet Protocol) yang saling terhubung, sehingga pengguna pada suatu jaringan dapat menggunakan layanan yang disediakan oleh TCP/IP untuk mencapai jaringan lain. Pada awalnya Internet merupakan suatu jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika, melalui proyek ARPA (Advance Research Project Agency) yang disebut ARPANET. ARPANET dibentuk secara khusus di empat universitas besar di Amerika, yaitu Stanford Research Institut, University of California di Santa Barbara, University of California di Los Angeles dan University of Utah. ARPANET akhirnya diperkenalkan secara umum pada tahun Dengan berakhirnya era perang dingin antara Amerika dan sekutunya Uni Sovyet, seluruh jaringan yang tercakup pada ARPANET diubah menjadi TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) dan selanjutnya menjadi cikal bakal dari Internet. Beberapa jenis jaringan komputer yaitu : 1. Local Area Network (LAN) LAN merupakan suatu jaringan yang terbatas dalam jarak atau area setempat (local). Jaringan ini banyak digunakan dalam suatu perusahaan yang berhubungan antara departemen-departemen dalam satu gedung. 15

31 2. Metropolitan Area Network (MAN) MAN merupakan versi LAN yang memiliki mobilitas tinggi dan biasanya digunakan di kota-kota besar. 3. Wide Area Network (WAN) Jaringan dari sistem komunikasi data yang masing-masing node berlokasi jauh (remote location) satu dengan yang lainnya. Jarak biasanya mencakup daerah geografis yang luas dan sering kali mencakup sebuah negara atau benua. WAN disebut juga dengan nama Remote Network atau External Network atau Long Distance Network. 4. Wireless Network (Jaringan tanpa kabel) Pada jaringan tanpa kabel jalur transmisi untuk arus informasi diantara node dapat berupa microwave system, laser system atau satellite system. 5. Interconnected Network (Internet) Internet merupakan jaringan komputer yang terdiri dari ribuan jaringan computer independent yang dihubungkan satu dengan lainnya. G. SERVER SIDE PROGRAMMING Purwanto (2001) menyebutkan bahwa ciri-ciri situs yang bersifat dinamis adalah bisa berinteraksi dengan pengunjung situs, bisa menampilkan informasi-informasi yang berasal dari database dan halaman-halaman web bisa berubah secara otomatis. Berdasarkan tempat dijalankannya perintahperintah program dalam halaman web, pemograman web dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu : 1. Server-Side Programming 2. Client-Side Programming Script yang dipakai dalam pemograman jenis server-side diolah oleh server. Akibat-akibat yang muncul saat script diolah oleh server, yaitu sebagai berikut : a. Script diterjemahkan oleh sebuah server sebelum dikirim ke browser. Setelah hasil diterjemahkan, script tersebut akan diubah menjadi HTML 16

32 murni dan selanjutnya dikirim ke browser untuk ditampilkan ke jendela monitor. b. Server yang digunakan harus memiliki kemampuan untuk menterjemahkan kode-kode script. c. Kode-kode script berjenis server-side yang telah dibuat tidak bisa terbaca oleh orang lain. Hal ini disebabkan oleh script yang telah diubah menjadi HTML murni saat dikirim ke browser. Script yang digunakan dalam pemograman jenis client-side diolah langsung oleh client atau dalam hal ini web browser. Akibat-akibat yang muncul dari script yang diolah langsung oleh browser antara lain : a. Browser yang akan langsung mengolah script harus memiliki kemampuan untuk menterjemahkan kode-kode yang ada pada script. Jika browser tidak mampu menterjemahkannya, maka hasilnya tidak bisa ditampilkan di layar browser. b. Script yang berjenis client-side bisa diletakkan di server manapun. Hal ini disebabkan karena server tidak bertanggung jawab dalam mengolah kodekode script. c. Mengingat script diolah oleh browser, kode-kode script client-side dapat dilihat dengan mudah oleh orang lain. Hal ini menyebabkan script yang berjenis client-side tidak aman dan mudah diambil programmer lain. H. WORLD WIDE WEB Web adalah jaringan informasi yang menggunakan protokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) dan dapat diakses melalui suatu interface sederhana dan mudah digunakan. Selain HTTP, protokol yang sangat penting dalam penggunaan Internet adalah FTP (File Transfer Protocol). Penggunaan FTP sebagai protokol memungkinkan beberapa operasi sebagai berikut : c. Pemindahan files antar komputer. d. Melihat direktori pada komputer yang terhubung. e. Menghapus, memindahkan, dan mengganti nama files pada komputer lain. f. Navigasi struktur direktori pada komputer yang terhubung. g. Membuat dan menghapus direktori pada komputer yang terhubung. 17

33 Informasi dalam jaringan biasanya disajikan dalam format Hypertext yang tersimpan pada berbagai server di seluruh dunia. HTML (Hyper Text Markup Language) sebagai bahasa halaman-halaman web dapat menampilkan citra, teks, multimedia dan menyediakan intruksi bagi pengguna untuk mengatur penampilan suatu dokumen dan hubungan satu dokumen dengan dokumen yang lain. I. SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan suatu metode dalam pengembangan sebuah sistem software yang mencakup tahapan logic proses pengembangan sistem (O Brien, 1999), seperti disajikan pada Gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Tahapan System Development Life Cycle (O Brien, 1999). Tahapan pengembangan sistem berdasarkan metode SDLC tersebut dibagi atas beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut : 1. Tahapan Investigasi Tahapan investigasi dilakukan untuk menentukan permasalahan dan peluang dari suatu kondisi. Tahapan investigasi memerlukan pengkajian 18

34 feasibility study (studi kelayakan) dari sistem informasi karena proses pembangunan sistem informasi (SI) memerlukan biaya. Studi kelayakan adalah studi persiapan sebelum pembangunan sistem informasi yang menyelidiki kebutuhan informasi dari calon pengguna dan menentukan kelayakan sistem informasi yang diusulkan. Tujuan dari studi kelayakan adalah untuk mengevaluasi alternatif sistem dan untuk mengusulkan sistem yang paling nyata dan layak untuk pembangunan sistem. Menurut (Poernama, 2005), dalam menentukan studi kelayakan dapat menggunakan metode pengumpulan data melalui : a. Wawancara dengan calon pengguna sistem informasi. b. Kuisioner untuk mencocokkan pengguna akhir dalam organisasi. c. Observasi personal, videotaping, atau terlibat dalam aktivitas kerja pengguna. d. Pemeriksaan dokumen, laporan, prosedur manual, dan dokumentasi lainnya. e. Pembangunan, simulasi, dan observasi model aktivitas kerja. Analisis biaya pembangunan sistem informasi atau benefit merupakan bagian dari studi kelayakan. Jika biaya dan benefit dapat diukur disebut tangible, jika tidak dapat diukur disebut intangible. Tangible benefit adalah hasil yang dapat dirasakan, seperti pengurangan biaya gaji/upah pegawai karena pengangguran personil atau penurunan biaya inventori karena adanya pengurangan inventori. Intangible benefit sulit untuk diukur, seperti service pelanggan yang lebih baik atau lebih aman dan penyediaan infomasi yang lebih baik untuk manajemen. 2. Tahapan Analisis Sistem Dalam tahapan ini dilakukan kegiatan-kegiatan dasar dari analisis sistem diperlukan dalam membangun aplikasi baru secara cepat atau merupakan proyek pembangunan aplikasi sistem dalam jangka panjang atau lama. Banyak dari kegiatan tersebut merupakan tindakan dari pelaksanaan studi kelayakan. 19

35 Secara tradisional analisis sistem melibatkan studi detail dari : a. Kebutuhan informasi dari dari pengguna sistem informasi b. Aktivitas, sumber dan produk dari sistem informasi yang sekarang c. Kemampuan sistem informasi diperlukan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. 3. Tahapan Desain Sistem Desain sistem adalah kegiatan untuk menetapkan bagaimana sistem akan menyempurnakan dan menyampaikan tujuan pembangunan sistem informasi, dan terdiri atas aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memuaskan pembangunan kebutuhan fungsional dalam tahap analisis sistem. Kegiatan dalam desain sistem meliputi : a. Desain User Interface Aktivitas desain user interface berfokus pada dukungan terhadap interaksi antara pengguna dan aplikasi berbasis komputernya. Desainer berkonsentrasi pada bentuk desain dari sistem informasi dengan tujuan untuk memberikan bentuk desain yang atraktif dan efisien bagi pengguna seperti mudahnya menggunakan halaman internet/intranet, atau mendesain metode untuk mengubah dokumen yang dapat dibaca manusia ke input yang dapat dibaca mesin. b. Desain Basis Data Kegiatan basis data berfokus pada rancangan database yang akan digunakan dalam pembangunan sistem informasi yang diusulkan. Kegiatan ini akan mengkaji hubungan dan manajemen basis data. c. Desain Proses Kegiatan dalam tahapan desain proses berfokus pada desain software, yang berupa program dan prosedur sistem informasi yang diusulkan. Desainer berkonsentrasi pada pembangunan spesifikasi logik untuk software yang akan dibangun oleh programmer dan berusaha menemukan spesifikasi desain user interface dan data pembangunan kebutuhan fungsional dalam tahap analisis. Spesifikasi sistem memformalisasikan desain dari aplikasi metode user interface dan produk, struktur database, prosedur, dan kontrol 20

36 proses. Oleh karena itu, desainer sistem akan sering mengembangkan software, hardware, network, data, dan spesifikasi personil untuk sistem yang usulkan. Desain sistem akhir harus mespesifikasi tipe sumber hardware (mesin atau media), sumber software (program dan prosedur), sumber network (media dan jaringan komunikasi), dan sumberdaya manusia yang akan dibutuhkan. Desain sistem akhir juga harus mespesifikasi bagaimana beberapa sumber akan merubah sumber data (disimpan di dalam file pada database yang di desain). Spesifikasi ini merupakan produk akhir pada tahapan desain sistem. 4. Tahapan Implementasi Sistem Tahapan implementasi sistem melibatkan penerapan hardware dan software, pengembangan software, pengujian program dan prosedur, pembangunan dokumentasi, dan berbagai kegiatan instalasi. Tahap ini juga melibatkan pendidikan dan training pengguna akhir dan spesialis yang akan mengoperasikan sistem baru. Implementasi merupakan tahap yang sulit dan proses yang menghabiskan waktu. Tahap ini merupakan tahapan vital untuk menentukan kesuksesan dari pembangunan sistem baru, karena sistem yang di desain dengan baik akan gagal jika tidak di implementasikan dengan benar. Tahapan implementasi dapat dilakukan proses evaluasi keberhasilan dari sistem informasi dan hasilnya menjadi masukan dalam proses pengembangan sistem informasi selanjutnya. 5. Tahapan Perawatan Sistem Tahap akhir SDLC melibatkan pengawasan, evaluasi secara kontinyu dan modifikasi sistem untuk membuat perbaikan yang penting atau diinginkan. Hal ini dapat memasukkan review post implementasi proses untuk menjamin bahwa sistem baru yang diimplementasikan mempertemukan kebutuhan fungsional yang dibuat ketika sistem di desain. Kesalahan-kesalahan dalam pembangunan sistem dikoreksi pada kegiatan perawatan sistem. 21

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEBARAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI WILAYAH PULAU JAWA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEBARAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI WILAYAH PULAU JAWA SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEBARAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI WILAYAH PULAU JAWA Oleh : RIKI AGUSRINALDY F 14102007 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA TANAMAN DALAM GREENHOUSE BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA TANAMAN DALAM GREENHOUSE BERBASIS WEB RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA TANAMAN DALAM GREENHOUSE BERBASIS WEB Oleh : VENI NURCAHYANI F 14102045 2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR RANCANG

Lebih terperinci

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO PADA RUMAH KACA (GREENHOUSE) BERBASIS INTERNET OLEH ANJAR RINALDI F

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO PADA RUMAH KACA (GREENHOUSE) BERBASIS INTERNET OLEH ANJAR RINALDI F SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO PADA RUMAH KACA (GREENHOUSE) BERBASIS INTERNET OLEH ANJAR RINALDI F14102131 Anjar Rinaldi. F14102131. Rancang Bangun Sistem Monitoring

Lebih terperinci

Pengenalan Internet. Arrummaisha A

Pengenalan Internet. Arrummaisha A Pengenalan Internet Arrummaisha A INTERNET INTERnational NETworking Merupakan 2 komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional),

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat B. Alat dan Bahan C. Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat B. Alat dan Bahan C. Metodologi Penelitian III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2008 sampai dengan Mei 2009 di Laboratorium Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH 062406065 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Disusun Oleh : HENNY SARASWATI P056110863.40E Dosen Pengajar : Dr.

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG 072406029 PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Pengenalan Dasar Web

Pertemuan 1. Pengenalan Dasar Web Pertemuan 1 Pengenalan Dasar Web Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System) Homepage Web Browser

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah. Menurut Lucas dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem sebagai suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat beberapa pengertian sistem menurut beberapa ahli yang diantaranya sebagai berikut: Menurut McLeod dalam buku Al-Bahra (2005:3) Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Jadi, komputer dapat diartikan alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi komputer

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur yang melakukan suatu kegiatan atau menyusun skema (alur) yang melakukan suatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic. 2 BAB II LANDASAN TEORI Untuk menunjang penulisan Tugas Akhir ini, diambil beberapa bahan referensi seperti bahasa pemrograman PHP dan MySQL, serta beberapa bahan lainya yang diperlukan dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang serupa menggunakan sistem pelayanan bisinis secara online.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang serupa menggunakan sistem pelayanan bisinis secara online. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dibidang informasi mendorong setiap instansi atau perusahaan untuk tetap mengikuti perkembangannya, terutama berkenaan dengan perkembangan

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB

APLIKASI BERBASIS WEB Pendahuluan Komputer sejak diluncurkan pertama kali dengan bobot yang cukup berat hingga hingga saat ini dengan produk notebook yang sangat ringan dan dapat di bawa kemana-mana, berbagai macam aplikasi

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) D3 Manajemen Informatika - Unijoyo 1

Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) D3 Manajemen Informatika - Unijoyo 1 Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) D3 Manajemen Informatika - Unijoyo 1 Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System)

Lebih terperinci

WEB1. Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1

WEB1. Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 WEB1 Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Kegiatan Bobot Nilai (%) Ujian Tengah Semester 25 Ujian Akhir Semester (Demonstrasi Tugas Aplikasi) 35 Laporan Tugas Aplikasi 30

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL)

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL) PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL) ROBI DIRGANTARA NIM 206700183 Jurusan Teknik Informatika ABSTRAK Dalam kehidupan modern saat ini yang

Lebih terperinci

01. Pengenalan Internet

01. Pengenalan Internet 01. Pengenalan Internet Rio Andrianto, S.Kom INTERNET (Interconected Network) Secara umum Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan berbagai mesin komputer dan jaringan-jaringan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

Pemrograman Basis Data Berbasis Web

Pemrograman Basis Data Berbasis Web Pemrograman Basis Data Berbasis Web Pertemuan Ke-1 (Konsep Dasar Web) Noor Ifada S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform

Lebih terperinci

Tujuan Pembangunan Jaringan Komputer. mengantarkan informasi secara tepat dan akurat dari sisi pengirim ke sisi penerima

Tujuan Pembangunan Jaringan Komputer. mengantarkan informasi secara tepat dan akurat dari sisi pengirim ke sisi penerima Jaringan komputer Adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara yang satu dengan lainnya, Menggunakan suatu protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Hartono, 1999). Model umum sebuah sistem terdiri

Lebih terperinci

WWW (World Wide Web) Adalah salah satu bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet. Biasa disingkat sebagai Web. Merupakan sekumpulan

WWW (World Wide Web) Adalah salah satu bentuk layanan yang dapat diakses melalui internet. Biasa disingkat sebagai Web. Merupakan sekumpulan Pengantar 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) URL (Uniform Resource Locator) Protokol Transfer DNS (Domain Name System) Homepage Web Browser Web Server Web Programming

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

Lebih terperinci

BAB III. LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas tentang teori-teori yang digunakan dalam

BAB III. LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas tentang teori-teori yang digunakan dalam BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian kerja praktek. Teori-teori ini akan dijadikan acuan dalam menyelesaikan permasalahn yang ada pada penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH. Oleh : NOVI ANDARYANI F

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH. Oleh : NOVI ANDARYANI F PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH Oleh : NOVI ANDARYANI F 14101116 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PENGENALAN INTERNET. INTERNET - INTERnational NETworking - INTERconnected NETworking

PENGENALAN INTERNET. INTERNET - INTERnational NETworking - INTERconnected NETworking PENGENALAN INTERNET INTERNET - INTERnational NETworking - INTERconnected NETworking Def : 1. Merupakan 2 komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer

Lebih terperinci

Komputer Perkantoran. Internet. Salhazan Nasution, S.Kom

Komputer Perkantoran. Internet. Salhazan Nasution, S.Kom Komputer Perkantoran Internet Salhazan Nasution, S.Kom Internet 2 Pengenalan Internet Apa itu Internet? Dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer di dunia (world wide)

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

Pemrograman Web I (Mengenal. Web) Oleh : Devie Rosa Anamisa

Pemrograman Web I (Mengenal. Web) Oleh : Devie Rosa Anamisa Pemrograman Web I (Mengenal Web) Oleh : Devie Rosa Anamisa Tujuan Kuliah Mampu menjelaskan konsep dasar mengenai : Internet Arsitektur WEB URL HTTP WEB Browser WEB Server Internet Internet, yaitu kepanjangan

Lebih terperinci

Pengantar E-Business dan E-Commerce

Pengantar E-Business dan E-Commerce Pengantar E-Business dan E-Commerce Pertemuan Ke-8 (Konsep Dasar Web dan Internet) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika - Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Internet WWW Protokol HTTP

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan.

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan. BAB III LANDASAN TEORI Pada Bab ini akan membahas tentang landasan teori, dimana teori yang dipakai adalah teori yang digunakan oleh para penulis yang terkenal dan telah banyak mengeluarkan buku-buku yang

Lebih terperinci

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya /

WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. Angga Indrajaya / WEBSITE PEMILIHAN CALON KETUA HIMPUNAN JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Angga Indrajaya / 1027014 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,. Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Pariwisata(Tour) Berikut ini adalah definisi atau pengertian Pariwisata menurut beberapa ahli: 1. Menurut Hanson Ward (2000) menjelaskan definisi pariwisata sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet memang sangat cepat dan jauh berbeda dengan masa awal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet memang sangat cepat dan jauh berbeda dengan masa awal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Internet memang sangat cepat dan jauh berbeda dengan masa awal kehadirannyanya. Kini Internet, dengan sumber daya yang disebut dengan Web, telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memroses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Telah dilakukan penelitian sebelumnya mengenai pembuatan toko online untuk transaksi jual beli pada tahap promosi dan pembelian. Namun pada beberapa penelitian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ini memiliki pijakan pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan.

BAB III LANDASAN TEORI. ini memiliki pijakan pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan. BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu yang terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada dan berkaitan dengan sistem

Lebih terperinci

Rekayasa Sistem Web. Teguh Wahyono. Fakultas Teknologi Informasi Semester Antara Tahun 2012/2013

Rekayasa Sistem Web. Teguh Wahyono. Fakultas Teknologi Informasi Semester Antara Tahun 2012/2013 Rekayasa Sistem Web Teguh Wahyono tegoeh@uksw.edu Fakultas Teknologi Informasi Semester Antara Tahun 2012/2013 1. Silabus dan Aturan Main Aturan main : Masuk mulai 07.15, toleransi keterlambatan maksimal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem inventaris perangkat keras di PT. Kartika Buana Ayu (pihak pengelola gedung

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA)

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 9 No. 2 Juni 2014 35 SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Indah Fitri Astuti 1), Dyna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet, dalam (28 April 2006)

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet, dalam  (28 April 2006) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah informasi menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Contoh aplikasi

BAB III LANDASAN TEORI. berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Contoh aplikasi 3.1 Layanan Aplikasi Internet BAB III LANDASAN TEORI Terdapat banyak sekali layanan aplikasi di internet dan masih terus akan berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Contoh aplikasi

Lebih terperinci

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER

TEKNOLOGI APLIKASI WEB BERBASIS SERVER A. Tujuan Memahami cara kerja aplikasi web berbasis server Memahami perangkat pengembangan aplikasi web berbasis server Mengenal dan memahami pemrograman web berbasis teknologi server B. Dasar Teori Web

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Perancangan Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu (Kamus Bahasa Indonesia, 1988, h: 927). Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006)

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Dan Informasi Data adalah sebuah kebenaran, atau kenyataan, contoh nama pegawai, order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) Informasi adalah sekumpulan kebenaran atau

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Mendefenisikan Web dalam Macromedia Dreamweaver 8

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Mendefenisikan Web dalam Macromedia Dreamweaver 8 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Mendefenisikan Web dalam Macromedia Dreamweaver 8 Sebelum membangun web yang akan kita buat, pertama kali yang dilakukan adalah file tersusun rapi dan terkumpul dalam satu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Belum pernah ada penelitian tentang website pre order back sound dan musik sebelumnya, secara umum website tentang musik yang sudah ada adalah website tempat

Lebih terperinci

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan web pariwisata yang sudah pernah ada masih terdapat beberapa kekurangan dan penulis bermaksud mengambangkan aplikasi tersebut untuk melengkapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama guna melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

: RADITA NOVAN DIPAYANA F

: RADITA NOVAN DIPAYANA F PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KLASIFIKASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK PADI SAWAH DI KECAMATAN JONGGOL BERBASIS SIG (SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS) DAN SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) Oleh : RADITA NOVAN DIPAYANA F

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Mitra Rajawali Banjaran adalah salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Rajawali Nusantara Indonesia dari Divisi Farmasi dan alat kesehatan.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis, bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan permasalahan yang ada dan landasan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ALUMNI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI ALUMNI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI ALUMNI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA BERBASIS WEB SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Kata komputer berasal dari Bahasa inggris yaitu to compute yang artinya menghitung. Bila ditinjau dari asal kata maka komputer adalah alat hitung atau mesin

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

Bahasa Pemrograman Untuk Pembuatan Web

Bahasa Pemrograman Untuk Pembuatan Web Bahasa Pemrograman Untuk Pembuatan Web Iman Amalludin iman.llusion@gmail.com :: http://blog.imanllusion.hostzi.com Abstrak Bahasa Pemrograman (Programming Language). Apa itu? Bahasa Pemrograman adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mencapai tujuan (McLeod, 2010). Sistem juga dapat didefinisikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mencapai tujuan (McLeod, 2010). Sistem juga dapat didefinisikan sebagai BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan (McLeod, 2010). Sistem juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN TA dan PKN BERBASIS WEB dengan PHP dan MySQL

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN TA dan PKN BERBASIS WEB dengan PHP dan MySQL SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN TA dan PKN BERBASIS WEB dengan PHP dan MySQL TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAHAN MATERI KELAS 9 INTERNET

BAHAN MATERI KELAS 9 INTERNET BAHAN MATERI KELAS 9 INTERNET Click to edit Master subtitle style Oleh : Ujang Ridwan Hakim, S.Pd 1. INTERNET (Interconnected Networking) adalah gabungan jaringan komputer di seluruh dunia yang membentuk

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007 : 119) Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh

Lebih terperinci

Komputer Perkantoran. Salhazan Nasution, S.Kom

Komputer Perkantoran. Salhazan Nasution, S.Kom Komputer Perkantoran Pengenalan IT dan Internet Salhazan Nasution, S.Kom Teknologi Informasi (Information Technology) 2 Pengertian IT Information Technology (Teknologi Informasi) adalah seperangkat alat

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. TAHAP INVESTIGASI SISTEM Energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber daya energi yang secara alamiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika dikelola

Lebih terperinci

INTERNET. INTERconnected NETworking. INTERnational NETworking

INTERNET. INTERconnected NETworking. INTERnational NETworking PENGENALAN INTERNET INTERNET INTERconnected NETworking Merupakan 2 komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas tentang Sistem Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan atau keseluruhan dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan tentang beberapa konsep tentang supra desa, Sistem Informasi, web, PHP, framework, Model-View-Controller (MVC), CodeIgniter, MySQL. 3.1 Supra Desa Menurut

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI POPULASI DAN HISTORIKAL UNIT ALAT-ALAT BERAT PADA PT. DAYA KOBELCO CONSTRUCTION MACHINERYINDONESIA

SISTEM INFORMASI POPULASI DAN HISTORIKAL UNIT ALAT-ALAT BERAT PADA PT. DAYA KOBELCO CONSTRUCTION MACHINERYINDONESIA SISTEM INFORMASI POPULASI DAN HISTORIKAL UNIT ALAT-ALAT BERAT PADA PT. DAYA KOBELCO CONSTRUCTION MACHINERYINDONESIA M. Rosyid Saputra, Slamet Riyadi 1 Abstraksi Sistem informasi dan teknologi komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar Teori 2.1.1. Pengertian Internet, Intranet dan Extranet Internet merupakan singkatan dari Interconnected Network. Internet adalah kumpulan komputer yang terhubung satu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata komputer (computer) berasal dari bahasa latin computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata komputer (computer) berasal dari bahasa latin computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Kata komputer (computer) berasal dari bahasa latin computare yang berarti menghitung.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi. BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan dasar-dasar yang digunakan dalam pembuatan kerja praktek ini. Sebagai langkah awal dalam menyusun Laporan Kerja Praktek perlu dipahami terlebih dahulu mengenai

Lebih terperinci

SKRIPSI. AKUMULASI POINT VALUE pada MLM SUN HOPE INTERNASIONAL STOCKIST 53 SLEMAN. Skripsi Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan

SKRIPSI. AKUMULASI POINT VALUE pada MLM SUN HOPE INTERNASIONAL STOCKIST 53 SLEMAN. Skripsi Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan SKRIPSI AKUMULASI POINT VALUE pada MLM SUN HOPE INTERNASIONAL STOCKIST 53 SLEMAN Skripsi Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Disusun Oleh: Nama : WINDU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat sesuai dengan kebutuhan manusia akan informasi, menjadikan terciptanya sebuah jaringan komputer (Networking). Teknologi LAN (Local Area

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis akan menjelaskan pengertian yang berhubungan dengan judul penelitian yang diajukan. Adapun materi yang akan penulis jelaskan adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berbasis web dengan gambaran umum rancangannya.

: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berbasis web dengan gambaran umum rancangannya. BAB 4 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang perancangan sistem aplikasi E- Learning berbasis web dengan gambaran umum rancangannya. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini penulis menyajikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komputer adalah kekuatan yang dominan di dalam masyarakat. Penggunaannya terus saja

BAB 1 PENDAHULUAN. Komputer adalah kekuatan yang dominan di dalam masyarakat. Penggunaannya terus saja BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer adalah kekuatan yang dominan di dalam masyarakat. Penggunaannya terus saja berkembang dari tahun ke tahun yang mulanya hanya sebagai mesin pengolah informasi

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim PEMROGRAMAN WEB Agussalim Deskripsi Matakuliah Matakuliah ini mengajarkan tentang: Konsep Pemrograman WEB Pemrograman WEB statis dan dinamis HTML (Hyper Text Markup Language) PHP Hypertext preprocessor,

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN STMIK TASIKMALAYA

JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN STMIK TASIKMALAYA JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN STMIK TASIKMALAYA Dasar-Dasar Jaringan Komputer Apa itu jaringan komputer? Sejarah jaringan komputer Klasifikasi Jaringan Protokol dan Arsitektur Pengertian Jaringan Komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi sangat penting bagi kita karena semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Pengolahan Padi 1.2. Penggilingan Padi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Pengolahan Padi 1.2. Penggilingan Padi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Pengolahan Padi Umumnya alat pengolahan padi terdiri dari berbagai macam mesin, yaitu mesin perontok padi, mesin penggiling padi, mesin pembersih gabah, mesin penyosoh beras,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM BASIS DATA TEKNOLOGI MESIN PERTANIAN BERBASIS WEB OLEH NUNUS SUBARDIYONO F

RANCANG BANGUN SISTEM BASIS DATA TEKNOLOGI MESIN PERTANIAN BERBASIS WEB OLEH NUNUS SUBARDIYONO F RANCANG BANGUN SISTEM BASIS DATA TEKNOLOGI MESIN PERTANIAN BERBASIS WEB OLEH NUNUS SUBARDIYONO F14103069 2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nunus Subardiyono. F14103069. Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Berbasis Web Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser. Aplikasi seperti ini pertama kali dibangun hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Website merupakan kumpulan dari halaman halaman yang berhubungan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Website merupakan kumpulan dari halaman halaman yang berhubungan dengan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Website Website merupakan kumpulan dari halaman halaman yang berhubungan dengan file file lain yang saling terkait. Dalam sebuah website terdapat satu halaman yang dikenal

Lebih terperinci

E-LEARNING PADA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR AISYAH KARTIKA SIREGAR

E-LEARNING PADA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR AISYAH KARTIKA SIREGAR E-LEARNING PADA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR AISYAH KARTIKA SIREGAR 072406105 PROGRAM STUDI DIII ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH PALOPO. Freggi Soegri

MEDIA PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH PALOPO. Freggi Soegri MEDIA PEMBELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI BERBASIS WEBSITE PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH PALOPO Freggi Soegri Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer, Universitas Cokroaminoto Palopo

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users JARINGAN KOMPUTER APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users APA ITU JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Fotografi Amir Hamzah Sulaeman mengatakan bahwa fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: foto artinya cahaya

Lebih terperinci

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN WEB DESIGN? Design merupakan hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem solving) www (world wide web) merupakan kumpulan web server

Lebih terperinci

APLIKASI DAFTAR HADIR PERKULIAHAN MAHASISWA FKTI UNIVERSITAS MULAWARMAN BERBASIS WEB

APLIKASI DAFTAR HADIR PERKULIAHAN MAHASISWA FKTI UNIVERSITAS MULAWARMAN BERBASIS WEB APLIKASI DAFTAR HADIR PERKULIAHAN MAHASISWA FKTI UNIVERSITAS MULAWARMAN BERBASIS WEB Muhammad Awaluddin 1*, Joan Angelina Widians 2, Masnawati 3 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepada semua pihak yang terlibat serta berkontribusi dalam pembuatan Petunjuk Teknis ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih.

KATA PENGANTAR. Kepada semua pihak yang terlibat serta berkontribusi dalam pembuatan Petunjuk Teknis ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan terselesaikannya Petunjuk Teknis Pengoperasian Software Aplikasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan sebagai acuan teknis Petugas

Lebih terperinci